MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 34/PUU-XV/2017

Transkripsi

1 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 34/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ACARA PERBAIKAN PERMOHONAN (II) J A K A R T A SENIN, 31 JULI 2017

2 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 34/PUU-XV/2017 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah [Pasal 35 ayat (4) huruf a] terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON 1. Muhammad Makmun Ibnu Fuad 2. Fadhilah Budiono 3. Achmad Syafii, dkk. ACARA Perbaikan Permohonan (II) Senin, 31 Juli 2017, Pukul WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Aswanto (Ketua) 2) Suhartoyo (Anggota) 3) Wahiduddin Adams (Anggota) Ery Satria Pamungkas Panitera Pengganti i

3 Pihak yang Hadir: A. Pemohon: 1. Achmad Zaini B. Kuasa Hukum Pemohon: 1. Deni Setya Bagus Yuherawan 2. Mukhlis 3. Safi 4. Agung Ali Fahmi ii

4 SIDANG DIBUKA PUKUL WIB 1. KETUA: ASWANTO Sidang dalam Perkara Nomor 34/PUU-XV/2017 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sebelum kita mulai sidang, kami mohon maaf agenda sidang kita ini tadi mestinya jam ya, tapi baru saja kita selesai memeriksa satu kasus dalam persidangan Pleno, kami hanya istirahat, ya, kuranglebih 5 menit untuk salat saja, sampai belum makan siang ini, ya. Mohon maaf atas keterlambatan itu, kita tidak menginginkan, tapi karena kondisi, ya. Silakan diperkenalkan kembali, siapa yang hadir pada kesempatan ini? 2. KUASA HUKUM PEMOHON: DENI SETYA BAGUS YUHERAWAN Terima kasih, Majelis Hakim yang kami hormati. Yang hadir pada hari ini untuk Tim Kuasa Hukum saya sendiri Deni Setya Bagus Yuherawan. Di sebelah kiri saya, Pak Mukhlis, S.H., M.H. Di sebelah kanan saya, Dr. Safi, S.H. Dan yang paling ujung adalah Agung Ali Fahmi, S.H., M.H. Dan yang paling ujung sendiri adalah salah satu Pemohon Ketua Panitia Nasional Pembentukan Provinsi Madura. Beserta seluruh tokoh masyarakat, alim ulama, para pemuda seantero Madura yang berkenan hadir untuk menyaksikan persidangan ini. Terima kasih, Majelis. 3. KETUA: ASWANTO KETUK PALU 3X Baik, ini banyak sponsornya, ya, di belakang ya. Selamat datang, Pak, di MK. Selanjutnya, kami persilakan untuk disampaikan, terutama hal-hal yang mengalami perbaikan sebagaimana yang disarankan pada Sidang Pendahuluan sebelumnya. Tidak perlu dibacakan secara keseluruhan karena perbaikannya juga sudah kami terima, cukup garisgaris besarnya saja, bagian mana yang mengalami perbaikanperbaikan. Silakan. 4. KUASA HUKUM PEMOHON: DENI SETYA BAGUS YUHERAWAN Baik, terima kasih. Secara formal, yang sudah pasti kita ubah adalah logo UTN yang sudah tidak ada lagi. Dan permohonan untuk sidang kali ini kita ubah menjadi permohonan peng... permo... 1 iii

5 perbaikan permohonan. Dan yang secara substansial adalah pasal yang diuji kami menambahkan satu pasal dan kita mengubah dan menambahkan petitum. Namun sebelum itu, kami mohon diperkenankan karena para pinisepuh Madura pada kesempatan ini berkenan hadir, mohon kami meminta waktu lebih lama untuk menyampaikan permohonan ini agar dapat dipahami oleh Beliau-Beliau secara komprehensif. Agak lebih lama sedikit, Majelis. 5. KETUA: ASWANTO Silakan disampaikan saja karena memang jadwal kita hari ini agak bergeser semua, mestinya jam WIB... jam WIB tadi kita... tadi mestinya jam 13.30, sekarang sudah jam 14.41, mestinya jam kita juga sudah punya jadwal untuk pembacaan putusan dan para pihaknya sudah menunggu di luar. Ya, silakan saja disampaikan tidak terlalu lama, paling tidak bisa dipahami oleh (...) 6. KUASA HUKUM PEMOHON: DENI SETYA BAGUS YUHERAWAN Baik, terima kasih, ya. Saya akan menyampaikan hal-hal pokoknya saja. Para Pemohon adalah 4 bupati, 4 ketua DPRD, Ketua Aliansi Ulama Madura (Auma), Sekjen Badan Silaturahmi Ulama dan Pesantren Madura (Basroh), Ketua Umum Panitia Nasional Persiapan Pembentukan Provinsi Madura. Para Pemohon memiliki kedudukan hukum atau legal standing sebagai Pemohon pengujian undang-undang dalam perkara a quo karena telah memiliki Ketentuan Pasal 51 ayat (1) Undang-Undang MK beserta penjelasannya, dan 5 syarat kerugian hak konstitusional sebagaimana pendapat Mahkamah selama ini yang telah menjadi yurisprudensi, dan Pasal 3 Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 06 PMK Persyaratan formil di sini saya katakan bahwa pada prinsipnya dari beberapa aturan hukum yang ada, MK berwenang untuk melakukan pengujian konstitusionalitas suatu undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Permohonan pengujian konstitusionalitas dalam permohonan ini ditujukan terhadap 2 pasal terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, dan ini menambahkan satu pasal dari permohonan yang lalu. Yang pertama adalah tambahannya Pasal 34 ayat (2) huruf d Undang-Undang Pemda yang menyatakan bahwa persyaratan dasar kewilayahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi luas wilayah minimal, jumlah penduduk minimal, batas wilayah, cakupan wilayah, dan batas usia minimal daerah provinsi, daerah 2

6 kabupaten/kota, dan kecamatan. Jadi yang stressing adalah frasa cakupan wilayah untuk Pasal 34 ayat (2) huruf d. Berikutnya yang diuji seperti permohonan yang lalu adalah Pasal 35 ayat (4) huruf a, yang mengatakan cakupan wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2) huruf d meliputi paling sedikit 5 daerah kabupaten atau kota untuk pembentukan daerah provinsi. Jadi, stressing-nya ada di dua aturan hukum ini. Legal standing para Pemohon berdasarkan ketentuan Pasal 51 ayat (1) yang tadi di depan sudah saya sampaikan, terdapat dua syarat yang harus dipenuhi untuk menguji, apakah para Pemohon memiliki kedudukan hukum atau legal standing dalam perkara pengujian undang-undang ini? Yaitu yang pertama, terpenuhinya kualifikasi untuk bertindak sebagai Pemohon. Dan dua, adanya hak dan/atau hak konstitusional dari para Pemohon yang dirugikan dengan berlakunya suatu undang-undang. Pertama, kualifikasi para Pemohon I sebagai perorangan Warga Negara Indonesia yang sedang menduduki jabatan dalam badan hukum publik, sedangkan kualifikasi para Pemohon II, jadi para Pemohon I adalah saya ulangi mohon maaf tadi kelewatan adalah para Bupati dan para Ketua DPRD. Sedang para Pemohon II adalah Auma (Aliansi Ulama Madura), Basroh, dan Panitia Nasional Pembentukan Provinsi Madura menduduki jabatan sebagai (suara tidak terdengar jelas) dan seterusnya, ini kualifikasi mereka secara pertama. Legal standing, kami berkeyakinan telah memenuhi lima syarat sebagaimana putusan MK Perkara Nomor 006/PUU-III/2005 dan Perkara Nomor 011/PUU-V/2007, yaitu sebagai berikut. 1. Adanya hak dan/atau kewenangan konstitusional Pemohon yang diberikan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Bahwa hak dan/atau kewenangan konstitusional Pemohon tersebut dianggap oleh Pemohon telah dirugikan oleh suatu undang-undang yang diuji. 3. Bahwa kerugian hak dan/atau kewenangan konstitusional Pemohon yang dimaksud bersifat spesifik dan aktual atau setidaknya bersifat potensial yang menurut penalaran yang wajar dapat dipastikan akan terjadi kerugian. 4. Adanya hubungan sebab-akibat (causal verband) antara kerugian dan berlakunya undang-undang yang dimohonkan pengujian. 5. Adanya kemungkinan bahwa dikabulkannya permohonan, maka kerugian dan/atau kewenangan konstitusional yang didalilkan tidak akan atau tidak lagi terjadi. Bahwa dengan demikian, para Pemohon memiliki kedudukan hukum atau legal standing sebagai Pemohon pengujian undang-undang dalam perkara a quo karena telah memenuhi ketentuan Pasal 51 ayat (1) Undang-Undang MK beserta penjelasannya dan lima syarat kerugian hak konstitusional sebagai pendapat Mahkamah selama ini yang telah 3

7 menjadi yurisprudensi dan Pasal 3 Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 06/PMK Tahun Alasan mengajukan permohonan pengujian adalah Pasal 18 ayat (1) (...) 7. KETUA: ASWANTO Ya, ya yang sudah, enggak usah diulang-ulang lagi, ya. 8. KUASA HUKUM PEMOHON: DENI SETYA BAGUS YUHERAWAN Oke (...) 9. KETUA: ASWANTO Langsung (...) 10. KUASA HUKUM PEMOHON: DENI SETYA BAGUS YUHERAWAN Oke. Kerugian konstitusional dari beberapa kerugian konstitusional yang nanti juga akan ditambahkan oleh rekan kami. Satu yang ingin saya sampaikan sebagai stressing bahwa dari negara-negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Konstitusi Republik Indonesia Serikat hanya negara Madura yang sampai saat ini belum menjadi satuan pemerintahan sendiri (provinsi). Bahkan beberapa satuan-satuan kenegaraan yang tegak sendiri, yang status kewilayahannya di bawah negara bagian Madura sudah menjadi satuan pemerintah tersendiri (provinsi) dan bahkan ada yang sudah men dimekarkan menjadi beberapa provinsi. Jadi, jelas Ketentuan Pasal 34 ayat (2) huruf d dan Pasal 35 ayat (4) huruf a Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bertentangan dengan Pasal 18A ayat (1) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pasal 34 ayat (2) huruf d dan Pasal 35 ayat (4) huruf a Undang- Undang Pemda, jika diuji dengan Pasal 34 jika diuji dengan Pasal 18 ayat (1), Pasal 18A ayat (1), Pasal 18B ayat (1), Pasal 28C ayat (2), Pasal 28D ayat (1), Pasal 28H ayat (2), dan Pasal 28I ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah menimbulkan kerugian konstitusional bagi para Pemohon. Perbaikan pada petitum. Petitum. 1. Menerima dan mengabulkan para Pemohon untuk seluruhnya. 4

8 2. Menyatakan Pasal 34 ayat (2) huruf d dan Pasal 35 ayat (4) huruf a Undang-Undang Pemda bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Menyatakan Pasal 34 ayat (2) huruf d dan Pasal 35 ayat (4) huruf a Undang-Undang Pemda, tidak memiliki kekuatan mengikat secara hukum. 4. Menyatakan Pasal atau Menyatakan Pasal 35 ayat (4) huruf a Undang-Undang Pemda bertentangan dengan Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945 sepanjang tidak ditambahkan frasa kecuali untuk wilayah atau daerah yang memiliki kekhususan dan/atau keistimewaan dari segi kewilayahan sosial, budaya, dan kesejahteraan... dan kesejarahaan, maka dapat dibentuk menjadi provinsi sendiri dengan minimal terdiri dari 4 kabupaten/kota. 11. KETUA: ASWANTO 3. Di catatan sini (...) 12. KUASA HUKUM PEMOHON: DENI SETYA BAGUS YUHERAWAN Ya? 13. KETUA: ASWANTO Terdiri dari 3 kabupaten? 14. KUASA HUKUM PEMOHON: DENI SETYA BAGUS YUHERAWAN Ya. 15. KETUA: ASWANTO 3 atau 4? Di naskah yang kami terima itu KUASA HUKUM PEMOHON: DENI SETYA BAGUS YUHERAWAN Ya, 3, mohon maaf, Majelis. 5. Memerintahkan untuk memuat putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia sebagaimana mestinya. Dan apabila Mahkamah berpendapat lain, mohon putusan seadiladilnya, ex aequo et bono. Demikian, yang dapat saya sampaikan. Terima kasih, Majelis. 5

9 17. KETUA: ASWANTO Baik. Pemohon juga sudah memasukkan bukti, ya? P-1 sampai P- 15, kita sudah verifikasi, tapi ternyata P-9 dan P-10 tidak ada fisiknya, ya? Yang ada fisiknnya P-1 sampai P-15, kecuali P-9 dan P-10. Betul, ya? Kita sahkan, betul, ya, P-9, P-10 belum ada? 18. KUASA HUKUM PEMOHON: MUKHLIS Sebelum disahkan, mohon izin, Yang Mulia. Untuk bukti tertulis selain yang sudah kami serahkan, masih ada tambahan alat bukti tertulis lainnya. 19. KETUA: ASWANTO Nanti bisa ditambahkan lagi. 20. KUASA HUKUM PEMOHON: MUKHLIS Terima kasih, Yang Mulia. 21. KETUA: ASWANTO Ya, yang sudah dimasukkan dan sudah dilakukan verifikasi itu P-1 sampai P-15, tapi ternyata P-9 dan P-10 itu tidak ada fisiknya, ya? 22. KUASA HUKUM PEMOHON: MUKHLIS Ya, kita akan susulkan, Yang Mulia. 23. KETUA: ASWANTO Ya, nanti disusulkan. Berarti yang kita sahkan, P-1 sampai P-15, kecuali P-9 dan P-10, ya? 24. KUASA HUKUM PEMOHON: MUKHLIS Baik, Yang Mulia. 25. KETUA: ASWANTO KETUK PALU 1X Tugas Panel ini menerima permohonan Saudara, nanti Panel akan melaporkan ke Rapat Permusyawaratan Hakim dan apa pun yang 6

10 diputuskan nanti di dalam Rapat Permusyawaratan Hakim akan disampaikan kepada Saudara. Sehingga, saudara-saudara Pemohon tinggal menunggu penyampaian dari Mahkamah Konstitusi untuk kelanjutan dari permohonan Saudara ini. Jelas, ya? Ada yang mau disampaikan 1, 2 menit? Cukup? Saya kira para pendukung di... yang hadir di belakang sudah mengerti makna dari permohonan ini, gitu, ya, apa yang diinginkan oleh Pemohon. Ya, yang diinginkan oleh Pemohon agar persyaratan untuk membentuk provinsi itu, di dalam Undang-Undang Nomor 5 minimal 5 kabupaten/kota, oleh Pemohon minta khusus Madura 3 saja, gitu, ya. Nah, nanti kami akan melaporkan ke Rapat Permusyawaratan Hakim dan setelah itu akan disampaikan kepada Saudara untuk tindak lanjut kasus ini. Baik karena tidak ada lagi mau disampaikan, maka dengan demikian, sidang pada hari selesai dan ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL WIB Jakarta, 31 Juli 2017 Kepala Sub Bagian Risalah, t.t.d. Yohana Citra Permatasari NIP Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya. 7