RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 5/PUU-VII/2009

Transkripsi

1 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 5/PUU-VII/2009 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR 1945 ACARA PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (I) J A K A R T A RABU, 11 FEBRUARI 2009

2 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 5/PUU-VII/2009 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas terhadap Undang-Undang Dasar PEMOHON - Ikatan Notaris Indonesia Indonesia (INI) ACARA Pemeriksaan Pendahuluan (I) Rabu, 11 Februari 2009, Pukul WIB Ruang Sidang Pleno Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) H.M. Akil Mochtar, S.H., M.H. (Ketua) 2) Dr. H.M. Arsyad Sanusi, S.H., M.Hum (Anggota) 3) Prof. Dr. Achmad Sodiki, S.H. (Anggota) Sunardi, S.H. Panitera Pengganti 1

3 Pihak yang Hadir: Kuasa Hukum Pemohon : - Bayu Prasetyo, S.H., M.H. - Januardi. S. Haribowo, S.H. 2

4 SIDANG DIBUKA PUKUL WIB 1. KETUA : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Sidang dalam perkara Pengujian Undang-Undang Nomor 5/PUU- VI/2009 saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, KETUK PALU 1X Assalamualaikum wr. wb., Selamat siang, salam Sejahtera untuk kita semua. Saudara Pemohon pada hari ini kita membuka persidangan pertama untuk dalam panel ini untuk memeriksa permohonan Saudara. Untuk pertama saya persilakan untuk memperkenalkan diri yang hadir siapa pada hari ini, saya persilakan! 2. KUASA HUKUM PEMOHON : JANUARDI. S. HARIBOWO, S.H., M.H. Assalamualaikum wr.wb., Kami hadir di sini mewakili Ikatan Notaris Indonesia, kami dari Kantor Hukum Zoelva dan Januardi, saya sendiri Januardi Suryo Haribowo saya hadir bersama rekan saya Saudara Bayu Prasetio. Nanti mengenai apa yang akan diajukan akan dibacakan oleh rekan kami, pada pokoknya kami maju atas nama KETUA : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Kenalkan diri dulu ya! 4. KUASA HUKUM PEMOHON : JANUARDI. S. HARIBOWO, S.H., M.H. Baik, terima kasih. Wassalamualaikum wr. wb. 5. KETUA : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Baik, terima kasih. 3

5 Jadi Saudara adalah kuasa dari Ikatan Notaris Indonesia ya? Berdasarkan surat kuasa khusus nomor 09 ya tertanggal 16 Januari Pada siang hari ini kita ini pemeriksaan pendahuluan, jadi pada pemeriksaan pendahuluan ini tentu kami akan mempersilakan kepada Pemohon untuk memberi highlight lah tidak secara keseluruhan tetapi pokok-pokok apa yang menjadi permohonan, pasal berapa, kemudian reasoning nya apa, kemudian batu ujinya pasal berapa di Undang- Undang Dasar. Kalau secara keseluruhan tentu kita juga sudah membaca tapi memang kewajiban menurut undang-undang jadi saya mempersilakan kepada Saudara Pemohon nanti akan diberi tanggapan oleh anggota panel. Saya persilakan! 6. KUASA HUKUM PEMOHON :BAYU PRASETYO, S.H. Baik terima kasih yang mulia atas kesempatan yang diberikan. Kami akan membacakan secara pokok mengenai permohonan yang kami ajukan. Bahwa Pemohon mengajukan permohonan Pengujian Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berkenaan dengan materi muatan dalam Pasal 157 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dengan alasan-alasan sebagai berikut: Mengenai kedudukan hukum atau legal standing Pemohon bahwa dinyatakan pada Pasal 51 ayat (1) UU MK menyatakan: "Pemohon adalah pihak yang menganggap hak dan/atau kewenangan konstitusionalnya dirugikan oleh berlakunya undang-undang, yaitu pada huruf C badan hukum publik atau privat; Bahwa berdasarkan yurisprudensi Mahkamah Konstitusi RI, Putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 006/PUU-III/2005 dan Nomor 010/PUU- III/2005, pengertian dan batasan tentang kerugian konstitusional yang timbul karena berlakunya suatu undang-undang menurut Pasal 51 ayat (1) harus memenuhi lima syarat yaitu : a. Adanya hak konstitusional Pemohon yang diberikan oleh UUD b. Hak konstitusional Pemohon tersebut dianggap oleh Pemohon telah dirugikan oleh suatu undang undang yang diuji. c. Kerugian konstitusional yang dimaksud bersifat spesifik dan aktual atau setidaknya bersifat potensial yang menurut penalaran yang wajar dapat dipastikan akan terjadi. d. Adanya hubungan sebab akibat antara kerugian dan berlakunya undang-undang yang dimohonkan untuk diuji. e. Adanya kemungkinan bahwa dengan dikabulkannya permohonan maka kerugian konstitusional yang didalilkan tidak akan atau tidak lagi terjadi. Bahwa Pasal 28 C ayat (2) UUD 1945 menyatakan "Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya 4

6 secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya". Mengingat bahwa Pemohon adalah Organisasi Profesi Jabatan Notaris, suatu perkumpulan yang didirikan pada tanggal 1 Juli 1908 dan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM tanggal 17 April 2006 yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2006 maka Pemohon sebagai organisasi profesi jabatan notaris merupakan badan hukum yang secara kolektif terdiri atas individu notaris, sah berwenang mengajukan Permohonan Pengujian Undang- Undang terhadap Undang-Undang Dasar sebagaimana ketentuan Pasal 28 C UUD 1945 juncto Pasal 51 ayat (1) huruf c Undang - undang Mahkamah Konstitusi. Bahwa Pasal 28D ayat (1) UUD 1945, berbunyi "Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum". Bahwa Pasal 157 ayat (4) UU PT, berbunyi ayat (4) : "Perseroan yang tidak menyesuaikan anggaran dasarnya dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dibubarkan berdasarkan putusan pengadilan negeri atas permohonan kejaksaan atau pihak yang berkepentingan". Ayat (3) yang dimaksud pada Pasal 157 ayat (4) adalah : "Perseroan yang telah memperoleh status badan hukum berdasarkan peraturan perundang-undangan, dalam jangka waktu 1 (satu) tahun setelah berlakunya undang-undang ini wajib menyesuaikan anggaran dasarnya dengan ketentuan undang- undang ini. Bahwa Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 adalah merupakan undang-undang pengganti dari undang-undang yang mengatur mengenai Perseroan Terbatas sebelumnya yaitu Undang Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Peseroan Terbatas. Bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 157 Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007 maka Perseroan Terbatas harus menyesuaikan diri dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas yang baru tersebut dalam jangka waktu 1 (satu tahun) setelah berlakunya UU PT yaitu pada tanggal 16 Agustus Bahwa bagi perseroan yang baru didirikan berdasarkan UU PT maka permohonan pendirian perseroan untuk mendapatkan pengesahan sebagai badan hukum harus diajukan kepada Menteri Hukum dan HAM paling lambat 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal akta pendirian ditandatangani. Bahwa berdasarkan Pasal 21 ayat (4) UU PT setiap perubahan anggaran dasar tertentu dimuat dan dinyatakan dalam akta notaris dalam Bahasa Indonesia dalam waktu paling lambat 30 (tigapuluh) hari terhitung sejak tanggal akta Notaris yang memuat perubahan anggaran dasar. Sehingga dengan demikian Notaris sesuai UU Jabatan 5

7 Notaris bertanggung jawab atas akta-aktanya tersebut baik untuk akta pendirian maupun akta perubahan anggaran dasar. Bahwa timbul permasalahan terkait pembuatan akta otentik perseroan yang dibuat oleh Notaris untuk penyesuaian yang jika limitasi waktu terlewati maka perseroan tidak memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM yang berdampak pada keotentikan akta Notaris yang telah membuat akta pendirian dan perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Padahal sudah seharusnya keotentikan akta notaris tidak dibatasi oleh limitasi waktu. Bahwa lebih lanjut, sebagaimana terlihat pada isi Pasal 157 ayat (4) UU PT yang terurai di atas, ketentuan Pasal 157 ayat (3) dan ayat (4) UU PT tidak memberikan kejelasan bagaimana keberadaan eksistensi bagi sebuah perseroan yang tidak dibubarkan oleh kejaksaan ataupun pihak yang berkepentingan karena melampaui waktu untuk menyesuaikan diri sebagaimana ketentuan Pasal. 157 ayat (3) dan ayat (4), dan bagaimana pula status hukum akta-akta perseroan yang telah dibuat notaris tersebut mengingat sesuai UU Jabatan Notaris, Notaris harus bertanggung jawab atas akta-akta otentik yang telah dibuatnya, padahal akta - akta perseroan yang disesuaikan telah dilaksanakan atau dibuat secara sah menurut ketentuan yang berlaku sebagai suatu akta otentik dan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas tersebut untuk kemudian dilaporkan dan didaftarkan untuk disahkan ke Departemen Hukum dan HAM namun terhambat hanya karena semata-mata masalah administrasi. Pasal 157 ayat (3) dan (4) UU PT nyata mengandung ketidakpastian hukum yaitu jika kemudian perseroan tidak dibubarkan, perseroan tersebut tetap menjalankan kegiatannya namun bagaimana mengenai pengakuan secara hukum atau status hukum terhadap akta-akta otentik perseroan yang telah dibuat oleh notaris dan telah sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan tersebut dimana akta dibuat dalam jangka waktu sebelum batas waktu penyesuian berakhir. Ketidakjelasan yang membawa ketidakpastian hukum tersebut merugikan Notaris selaku pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik dan kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 dan Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. Keberlakuan materi dan muatan pasal tersebut jelas telah merugikan atau setidak-tidaknya telah nyata potensial merugikan hak konstitusional Pemohon yang diberikan, dijamin dan dilindungi oleh ketentuan Pasal 28D ayat (1) UUD Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas Pemohon mempunyai alasan dan kepentingan hukum karena hak konstitusionalnya ini dijamin oleh UUD 1945 telah dirugikan atau setidaknya nyata potensial dirugikan oleh berlakunya Pasal 157 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Dengan demikian Pemohon mempunyai kedudukan hukum untuk mengajukan pengujian Undang- Undang PT khususnya Pasal 10 ayat (1), Pasal 27 ayat (7), dan Pasal 25 6

8 ayat (4) Undang-Undang PT. 7. KETUA : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Mungkin Langsung ke petitumnya saja Mas! Uraiannya jangan dibacakan semua! Pokok-pokoknya saja, jadi pasalnya oke sudah, kerugian konstitusionalnya juga sudah, lalu apa yang dimohonkan di kesimpulannya saja, silakan! 8. KUASA HUKUM PEMOHON :BAYU PRASETYO, S.H. Baik, kesimpulannya bahwa berdasarkan dalil-dalil dan pertimbangan di atas jelas terbukti bahwa a. hak konstitusional Pemohon yang dijamin oleh UUD 1945 telah dirugikan atas potensial oleh dirugikannya oleh berlakunya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yaitu Pasal 157 ayat (3) dan (4), dengan demikian Pemohon mempunyai kedudukan hukum atau legal standing untuk mengajukan pengujian Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas khususnya Pasal 157 ayat (3) dan ayat (4) terhadap Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun Materi muatan Pasal 157 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas telah bertentangan dengan ketentuan Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar Oleh karena itu, Pemohon memohon kepada Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia berkenan memeriksa dan memutuskan permohonan pengujian Pemohon ini sebagai berikut : Permohonan 1. mengabulkan permohonan Pemohon seluruhnya, menyatakan bahwa Pemohon memiliki kedudukan hukum untuk mengajukan permohonan Pengujian Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Menyatakan bahwa materi muatan Pasal 157 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas bertentangan dengan ketentuan Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar Menyatakan materi muatan Pasal 157 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Demikian permohonan yang telah kami sampaikan, terima kasih. Wassalamualaikum wr. wb. 9. KETUA : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.. Jadi permohonannya sudah disampaikan kembali secara lisan walaupun yang tertulis sudah ada sesuai dengan kewajiban Majelis menurut Undang-Undang Mahkamah Konstitusi tentu juga Majelis bisa menasihati kepada Pemohon, sepanjang menyangkut permohonannya tetapi itu diserahkan sepenuhnya kepada Pemohon. Untuk pertama saya 7

9 ingin memberikan beberapa catatan terhadap permohonan ini. Yang pertama, Pemohon ini adalah Ikatan Notaris sebagai badan hukum, kemudian batu ujinya atau Undang-Undang Dasar yang dijadikan alasan pengujian itu adalah Pasal 28D. Kalau dilihat Pasal 157 Undang-Undang Nomor 40 ini, itu tidak ada bedanya dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 yang sudah bergantian kecuali di ayat (4) nya itu. Kalau melihat kepada Pasal 157 ini materi muatannya juga sama dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 itu kecuali ayat (4) nya maka dimana kerugian konstitusional dari Ikatan Notaris itu, sebab Pasal 157 itu yang diwajibkan oleh Pasal 157 itu adalah Perseroan Terbatas. Tadi Saudara mengutip Pasal 10 ayat (1), Pasal 21 ayat (7) tentang Tugas- Tugas Notaris Dalam Mendaftarkan Akta-Akta Pendirian maupun perubahan dan pendaftaran perusahaan ini kepada Menteri. Nah itu memang tugas Notaris. Tetapi yang Saudara minta pengujian ini adalah Pasal 157 ayat (3) dan ayat (4). Kerugian konstitusional dari organisasi Ikatan Notaris Indonesia ini dengan berlakunya Pasal 157 itu apa? Karena yang mengajukan atau Prinsipalnya INI lho ya Ikatan Notaris Indonesia, bukan notaris, bukan profesi notarisnya sebagai pembuat akta bukan. Tetapi adalah organisasi notaris. Hubungan Pasal 157 dengan organisasi notaris kira-kira potensi kerugian konstitusionalnya apa, itu mungkin perlu dipertimbangkan di dalam permohonan Saudara ini. Kalau Saudara tadi menyinggung Pasal 21 ayat (7), Pasal 10 ayat (1) itu jelas pekerjaan Notaris dalam rangka jabatannya, bukan organisasi notaris. Kalau saya melihat Pasal 157 ayat (3) dan ayat (4) juga tidak ada hubungannya dengan organisasi notaris kecuali hubungannya dengan perusahaan yang punya kewajiban harus mendaftarkan. Kemudian Saudara juga mesti melihat Pasal 28D itu pastilah sama yang ada di Majelis dengan yang Saudara pegang itu, coba lihat baikbaik ayat (1) setiap orang, di sana setiap orang juga tulisannya ya? Jadi kalau dalam pengertian setiap orang tidak ditujukan kepada badan hukum itu, karena batu uji Saudara ini Pasal 28D ayat (1). Jadi setiap orang berhak atas pengakuan jaminan, ini artinya ya tapi terserah kepada Saudara untuk memikirkan soal itu begitu. Jadi itu beberapa catatan yang Saudara pertimbangkan kembali dalam rangka kalau Saudara mau memperbaiki permohonan ini. Pertama, tadi saya katakan apakah ini kira-kira kalau kita pakai bahasa Mahkamah legal standing nya pas tidak kira-kira begitu, hubungannya dengan Pasal 157 ayat (3) dan ayat (4) yang Saudara uji. Kemudian lihat Pasal 28D ayat (1) kira-kira pas tidak sebagai batu uji kira-kira begitu. Kalau melihat kepada ketentuan Pasal 157 ayat (3) itu adalah perseroan, lalu ayat (4) nya adalah sanksi, itu saja materi muatan baru. Sebenarnya kalau Ibu Tien ini pihak pembahas pada waktu undang-undang ini di DPR dulu, bahkan panel tetap mendampingi pemerintah dalam pembahasan undang-undang ini. Kalau Prinsipalnya hadir sendiri saya bisa tanya langsung sama Ibu Tien nya ini. Itu dari saya, lalu dari Pak Sodiki, lalu Pak Alim saya persilakan! 8

10 Jadi catatan dari saya itu tinggal Saudara pertimbangkan saja ya! Ini ada tambahan dari Bapak Anggota Majelis atau Anggota Panel Pak Alim. Silakan, Pak! 10. HAKIM KONSTITUSI : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum Yang sudah dikemukakan oleh Pak Ketua itu atau Panel itu harus diperhatikan Saudara! Karena jangan sampai lain gatal lain digaruk itu namanya. Harus yang betul-betul ada kepentingannya dengan Pemohon begitu, Pemohon ini ikatan notaris badan hukum oke. Kemudian ini teknis saja coba Saudara lihat halaman 5 itu angka 7 biasanya orang kalau menyebutkan undang-undang itu jangan ayat (4) nya dulu, jadi ayat (3) nya dulu baru ayat (4) itukan urut namanya, itu teknis penulisan saja. Kemudian coba Anda lihat di di halaman 9 huruf C kok ada Undang-Undang Pilpres di situ? ini undang-undang Pilpres, UU PT barangkali yang Saudara maksud. Cermatlah sedikit ya. ini masak materi muatan UU Pilpres, PT yang diuji UU Pilpres di situ. ya sudah cukup Pak Ketua. 11. KETUA : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jadi itu beberapa masukan atau katakanlah nasihat dari panel ini kepada Saudara selaku Pemohon. Saudara pertimbangkan kembali mau diubah monggo silakan. Tetap pada permohonannya ya silakan. Silakan mau ada tanggapan? Jadi kalau memang Saudara mau dilakukan perubahan permohonan ini nanti kita akan memberikan waktu, saya persilakan. 12. KUASA HUKUM PEMOHON : JANUARDI. S. HARIBOWO, S.H., M.H. Terima kasih Yang Mulia petunjuk yang detail, yang berharga. Jadi kami bukan menanggapi hanya sedikit penjelasan bahwa kenapa ikatan notaris yang maju dasarnya mereka sudah mengadakan suatu perundingan, ikatan notaris ini rapat sendiri, kemudian mereka mengatakan maju organisasi dalam hal memperjuangkan hak kolektif dari masing-masing individu notaris, tetapi kami juga tidak akan mengesampingkan petunjuk Yang Mulia tadi kami akan pertimbangkan juga apakah mungkin akan kami perbaiki, kami akan bicarakan dengan ikatan notaris tetap dengan perjuangan bahwa ini adalah hak kolektif masing-masing individu. Jadi walaupun yang maju adalah ikatan notaris tapi sebenarnya yang diperjuangkan adalah hak setiap orang individu di dalam ikatan notaris itu. Kemudian mengenai 157 memang benar itu secara ansich dan langsung itu adalah kewajiban-kewajiban kepada perseroan, tetapi di dalam permohonan kami, kami cukup menjelaskan tetapi sesuai petunjuk akan kami lebih mendetailkan lagi bahwa di 9

11 dalam 157 ini tentunya juga terkandung akta-akta notaris yang keotentikannya, keabsahannya, keberlakuannya tentunya menjadi dipertanyakan. Jadi kami tidak meninjaunya dari soal kewajibankewajiban perseroan tetapi Pasal 4 itu secara otomatis membawa efek kepada akta-akta notaris sebagai akta partai pada pembuatan ini dimana hanya bisa berakhir karena para pihak atau putusan pengadilan tetapi dengan lewatnya waktu lantas akta itu bagaimana nasibnya karena ada ketentuan-ketentuan lain yang tetap mengatakan itu otentik tapi di sini kemudian dikatakan walaupun tidak tegas menyatakan batal tetapi itu punya efek jadi tidak berharga lagi, demikian. Ini argumen-argumen yang nantinya tentu kami akan dukung dengan keterangan ahli dan sebagainya tetapi sesuai dengan petunjuk Yang Mulia inipun akan kami pertimbangkan dengan argumen-argumen kami yang akan kami lebih perdalam dan kami detail dan perjelas lagi. Mengenai salah ketik kami mohon maaf Yang Mulia memang tak ada gading yang tak retak, kami manusia juga silap jadi kami akan segera perbaiki kesalahan ketik baik urutan dan lain sebagainya, mungkin penyebutan pasal pun kami akan lakukan perbaikan-perbaikan, demikian. Saya rasa sementara demikian petunjuk Bapak akan kami pertimbangkan lebih jauh lagi dan kami akan lakukan perbaikan-perbaikan sesuai petunjuk maupun sesuai pertimbangan dan rapat kami dengan ikatan notaris selanjutnya. Terima kasih, Yang Mulia. 13. KETUA : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Terima kasih, baik masih dari Pak Alim. Silakan Pak! 14. HAKIM KONSTITUSI : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum Saya tambah lagi, begini Saudara kuasa dari Pemohon sebenarnya yang dikatakan Pak Ketua panel tadi itu yang dibebankan di sini adalah PT mengapa bukan PT yang maju? Kalau banyak akta yang dibuat karena perubahan-perubahan yang harus menyesuaikan dengan undang-undang baru itukan lahan buat para notaris, itu dapat uang, sejujurnya loh begitu. Kalau dia yang lalai dia sendiri yang rugi bukan Saudara rugi bukan itu loh. Apa ruginya notaris kalau dia umpamanya dicabut dia punya izin dan lain-lain? Justru dengan adanya ketentuan ini kalau menurut saya akan menguntungkan notaris karena mau tidak mau dia harus mengubah itu dan perubahan itu dia harus bayar itu karena perubahannya begitu. Masak kita kerja rodeo begitu ya. Kalau PT yang maju itu yang boleh paling cocok sebenarnya tapi itu terserah kepada Saudara, tidak dihalangi hanya diberikan nasihat yang paling berkepentingan itu sebenarnya PT, mungkin PT A, PT B, dan seterusnya dalam kaitan dalam ketentuan yang mengharuskan dia begitu. Buat saya notaris malah untung dia kalau ada ketentuan itu berarti ada penyesuaian-penyesuaian baru sesuai dengan undang-undang baru 10

12 berarti itukan ada fee yang bisa masuk begitu dan itu adalah sah karena itu adalah memang kerjanya notaris. Terima kasih, Pak. 15. KETUA : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Pak anggota panel Pak Alim sudah terang benderang tadi mengatakan. Kalau saya masih terselubung, memang Saudara baca dengan cermat Pasal 157 ini perintahnya kepada perusahaan. Pertama itu PT ya, perusahaan perseroan, yang pertama kalau sudah status badan hukum, tidak apa-apa. Tapi belum memperoleh status badan hukum pada saat undang-undang ini berlaku, langsung disesuaikan dengan undang-undang ini. Nah, yang sudah memperoleh status badan hukum disesuaikan lagi dengan ketentuan undang-undang. Kenapa sebenarnya historisnya banyak sekali perseroan terbatas di Indonesia ini yang memperoleh badan hukum, jumlahnya mungkin kita tahu berdasarkan berita negara atau tambahan lembaran negara tetapi berapa yang operasional, bagaimana likuidasinya, bagaimana pengalihan asetnya dan seterusnya segala macam, jadi itu yang tidak diketahui. Oleh sebab itu diwajibkan untuk didaftarkan perubahan anggaran dasarnya disesuaikan dengan undang-undang ini. Tujuan pendaftarannya berdasarkan Pasal 157 itu menyesuaikan tapi kenapa ada ancaman di Pasal 4 itu? Karena negara punya kepentingan terhadap badan hukum sebab misalnya pelepasan saham, pengalihan aset, dan segala macam itu juga berkaitan dengan pajak, berkaitan dengan BPN dan segala macam, sebenarnya di sana ketentuan dari pasal ini, tapi okelah itu nanti. Yang jelas bahwa kalau Saudara ingin menguji Pasal 157 sudah terang benderang dibilang karena kewajiban itu kepada perusahaan. Notaris itukan kewajibannya buat akta, perubahan anggaran dasar datang ke notaris cuma memang pada dasarnya prinsipnya bisa mengajukan sendiri atau melalui notaris untuk mendapat pengesahan itu bisa dengan dua cara, bisa melalui notarisnya, bisa juga si pihak itu sendiri yang membuat akta itu. Nah dalam konteks yang demikian notaris menjalankan pekerjaan, kewajiban hukumnya tetap pada perseroan, jadi jelas itu, ya. Tapi silakan kita belum menilai, ini hanya masukan saja dulu. Kita belum menilai tapi memberi penjelasan sepanjang yang berkenaan dengan pasal itu. Kemudian Pasal 28-nya dilihat baik-baik, kira-kira tepat tidak itu, masih ada Pak? Cukup ya? Saudara Pemohon cukup ya? Nah untuk agenda perbaikan ini kita kasih waktu dua minggulah dari sekarang nanti Rabu tanggal empat bisa ya, biar waktunya cukup karenakan harus konsultasi sama kliennya. Ini dia kumpul dulu seluruh Indonesia minta pendapat, baru kalau setuju Saudara perbaiki lagi atau segala macam. Sudah ganti Munas di Surabaya kemarin ya, siapa sekarang ketuanya? 11

13 16. KUASA HUKUM PEMOHON : JANUARDI. S HARIBOWO, S.H.,M.H. Ketuanya yang tadinya sekretaris Pak, Pak Andrian. Sekarang Pak Andrian ketua. 17. KETUA : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H.,M.H. Iya, Ibu Tin juga sudah ganti ya? 18. KUASA HUKUM PEMOHON : JANUARDI. S HARIBOWO, S.H.,M.H. Sudah ganti. 19. KETUA : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H.,M.H. Ya itu juga mungkin perlu penyesuaian dan segala macamlah, oke dengan demikian sidang ini ditutup, ditunda sampai dengan tanggal empat, Rabu tanggal empat bulan Maret tahun Dengan demikian sidang saya nyatakan ditutup. KETUK PALU 1X SIDANG DITUTUP PUKUL WIB 12