BAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu
|
|
- Widyawati Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 48 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu dilakukan. Data-data yang dikumpulkan selama masa observasi adalah sebagai berikut : Data jumlah hasil produksi dan jumlah cacat dari produk Alico Power Glue 2 bulan berturut-turut yaitu selama bulan September s/d Oktober. Data-data karakteristik kualitas kunci produk (CTQ) yang di dapat dari hasil wawancara dan diskusi dengan bagian Quality Control & Kepala Produksi di perusahaan. Hasil pengumpulan data ini dapat dilihat di tabel berikut : Tabel 4.1 Tabel Hasil Produksi dan Cacat Pengamatan ke- Produksi Cacat
2 49 Pengamatan ke- Produksi Cacat
3 50 Pengamatan ke- Produksi Cacat
4 51 Pengamatan ke- Produksi Cacat Total
5 Pengolahan Data Pengolahan data yang dilakukan terdiri dari 5 tahap / fase berdasarkan metode DMAIC yang dilakukan untuk memecahkan masalah yang ada. Dalam metode DMAIC tersebut digunakan beberapa alat statistik yang dapat digunakan untuk mengolah dan menganalisa data yang ada. Berikut dijelaskan lebih lanjut penjelasan dari masing-masing fase yang ada : Define Define adalah langkah yang pertama yang ada dalam proses peningkatan kualitas metode DMAIC Project Statement Komponen-komponen yang ada dari pernyataan proyek ( project statement ) adalah sebagai berikut : 1. Latar Belakang (Bussiness Case) Seperti telah disebut sebelumnya bahwa dewasa ini persaingan dari hari semakin ketat, maka tentunya setiap perusahaan tentu berusaha semaksimal mungkin agar perusahaannya dapat terus eksis dan berkembang. Disini PT. Sikisei Sarana Lemindo yang memproduksi produk lem dalam menghadapi persaingan tersebut ingin agar kualitas produk yang dihasilkan baik dan bebas dari defect. Akan tetapi ternyata dari produk yang dihasilkan ternyata masih menghasilkan jumlah cacat yang cukup banyak yaitu sebesar sebesar 21354
6 53 produk dari contoh yang diambil atau ± 1% dari total produksi. Disini penelitian produk akan dilakukan untuk meminimasi jumlah cacat tersebut. 2. Pernyataan Masalah (Problem Statement) Penelitian kemudian dilakukan pada Pada alico power Glue karena dari jumlah produksi dan jumlah cacat yang dihasilkan, produk inilah yang paling banyak memberikan kontribusi. Dari keseluruhan proses cacat yang paling sering terjadi yaitu pada proses pengisian (filling). 3. Ruang Lingkup Proyek (Project Scope) Ruang lingkup dari masalah ini dibatasi hanya untuk produk Alico Power Glue pada saat proses filling. 4. Pernyataan Tujuan (Goal Statement) Tujuan dilakukannya penelitian ini agar diharapkan metode Six Sigma dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya dalam usaha untuk mencapai zero defect atau setidaknya mendekatinya. 5. Batas Waktu Proyek ( Milestone ) Batas Waktu proyek ini dilakukan selama bulan September2007-Januari Determine Process Setiap proses pasti memiliki unsur-unsur berikut ini yaitu supplier, input yang dibutuhkan, process itu sendiri, ouput yang dihasilkan, dan unsur yang terakhir adalah customer.
7 54 Berikut adalah diagram SIPOC yang ada di PT. Sikisei Sarana Lemindo : Supplier Input Proses Output Customer Suplier dari luar Cyanoacrilate Filling - Alico Power Glue Agen-agen di tiap kota negri Tube Pengesetan - Sikisei & Pemblisteran Power Glue Pengguna Tutup Tube Packing - Nakamichi Power Glue Akhir Plastik Blister Warehouse - Sikisei Silicone Sealant Lembaran - Silicone Red Blister - Epoxy - Scarp Dus Diagram 4.1 Diagram SIPOC
8 55 Berikut adalah gambar OPC yang ada di PT. Sikisei Sarana Lemindo : Gambar 4.1 Operation Process Chart Alico Power Glue
9 Fase Measure (Pengukuran) Di fase ini atau fase kedua ini hal yang dilakukan adalah melakukan pengukuran terhadap kinerja yang berlangsung saat ini. Tahap pengukuran ini sangat penting peranannya dalam usaha perbaikan kualitas karena dari tahap ini kita bisa mengetahui tentang sebaik apa proses yang ada dan sejauh mana suatu produk yang ada bebas dari cacat. Karena itu ada dua basis pengukuran yang perlu dilakukan yaitu: Konsep pengukuran kinerja proses Konsep pengukuran kinerja produk Untuk konsep pengukuran kinerja proses, yang dilakukan adalah perhitungan batas-batas kendali pada proses Alico Power Glue dengan menggunakan data-data produksi selama bulan September sampai dengan Oktober Kemudian yang juga harus diukur dan tidak boleh dilupakan adalah Critical Total Quality (CTQ). Untuk konsep pengukuran kinerja produk, yang dilakukan adalah menghitung DPO ( Defects Per Opportunities ), DPMO (Defects Per Million Opportunities ) serta level sigma dari produk yang diukur.
10 Pengukuran Kinerja Proses Berikut contoh perhitungan untuk peta kendali p : σ = p(1 p) n p = D n i i = = 0, Peta Kendali p : UCL = p + 3σ CL = p LCL = p 3σ Contoh Perhitungan pengamatan ke-1 : σ = 0, (1 0,009477) = 0, UCL = 0, x 0, = 0, CL = 0, LCL = 0, x 0, = 0,008023
11 58 Dari hasil perhitungan dimasukkan ke tabel di bawah ini : Tabel 4.2 Perhitungan Peta Kendali p Pengamatan Proporsi Persentase ke- Produksi Cacat Cacat Cacat UCL LCL
12 59 Pengamatan Proporsi Persentase ke- Produksi Cacat Cacat Cacat UCL LCL
13 60 Pengamatan Proporsi Persentase ke- Produksi Cacat Cacat Cacat UCL LCL Total
14 61 Berikut adalah gambar Peta Kendali p jumlah Cacat : Gambar 4.2 Peta Kendali p jumlah cacat Dari hasil perhitungan yang dilakukan dapat terlihat bahwa peta kendali menunjukan terdapat data yang berada diluar kendali yang berate proses masih belum stabil. Jika dilihat pada gambar peta kendali np, terdapat 1 titik yang berada diluar batas kendali yaitu data ke ke 11 dimana nilainya sebesar 0, yang artinya data tersebut berada lebih besar dari nilai batas atas peta kendali np data tersebut yang bernilai 0,
15 Pengukuran Karakteristik Kualitas Kunci (CTQs) Tabel 4.3 Tabel CTQs No. Jenis Cacat Definisi Operasional Total Bocor Tube kosong Tube luber Terdapat lubang pada tube yang dapat menyebabkan lem bocor. Tube setelah keluar dari mesin filling tidak ada isinya akibat kesalahan sensor. Pengisisan lem terlalu banyak akibat kesalahan setting Total 21354
16 Pengukuran Kinerja Produk Dalam perhitungan Six Sigma, salah satu yang dianggap menjadi parameter utama adalah DPMO yang menunjukkan defect untuk setiap satu juta kesempatan. Adapun hal-hal yang perlu diketahui dalam perhitungan DPMO adalah sebagai berikut : Unit (U) Merupakan jumlah keseluruhan produk yang diproduksi dalam hal ini sebesar Defect (D) Merupakan jumlah keseluruhan produk yang diproduksi dalam hal ini sebesar Opportunities (OP) Merupakan karakter kualitas yang dapat menurunkan kualitas karena terdapat cacat pada produk atau disebut CTQ (Critical To Quality). Dalam penelitian ini CTQ yang ada berjumlah 3.
17 64 U (Total produk yang diproduksi) = D ( keseluruhan produk cacat) = OP (Karakteristik Kualitas Kunci / QTC) = 3 TOP (Total Opportunities) = U OP = = peluang D DOP (Defect per Opportunities) = = = cacat untuk TOP setiap satu peluang. DPMO (Defect Per Million Opportunities) = DOP cacat untuk setiap satu juta peluang. DPMO sebesar 3159 berada diantara 3000 dan = X = X X = 159 X 1350 X X = = Level Sigma = 4,23 (Didapat dari hasil perhitungan di atas). Dari hasil perhitungan diatas maka didapat nilai sigma adalah sebesar 4.23σ. Dilihat dari persentasenya cacat yang ada sebesar kurang dari satu persen, dilihat dari level sigmanya juga sudah cukup baik namun dilihat dari DPMO-nya maka didapat angka yang masih cukup besar. Karena itu tentunya perusahaan menginginkan agar kualitas produk dapat terus ditingkatkan hingga mendekati level 6σ.
18 Fase Analyze Di fase yang ketiga ini hal yang dilakukan adalah melakukan pengukuran terhadap kinerja yang berlangsung saat ini. Hl-hal yang perlu dilakukan pada tahap ini : 1. Menyusun jenis cacat yang terjadi dalam bulan Sepember-Oktober 2007 dan kemudian membuat urutan prioritas cacat dimulai dari yang paling sering terjadi dengan membuat diagram paretonya 2. Menganalisa penyebab-penyebab cacat yang terjadi dengan membuat diagram fishbone untuk kemudian dilakukan perbaikan Penyusunan Jenis-Jenis Cacat Dari data CTQ kemudian dibuatlah diagram paretonya seperti dapat terlihat di bawah ini untuk melihat lebih jelas besar persentase masing-masing jenis cacat terhadap produk secara keseluruhan.
19 66 Pareto Chart of Cacat Count Percent Cacat Bocor Kosong Luber Count Percent Cum % Diagram 4.2 Diagram Pareto Cacat Dari diagram diatas, dapat diketahui bahwa jenis cacat yang diperlukan penanganan khusus adalah bocor mengingat persentasenya yang paling besar yaitu sebesar 91,3 %. Bocor merupakan masalah yang paling mendesak yang harus ditangani.
20 Analisa Sebab dan Akibat Dengan Diagram Fishbone Dari diagram ini akan diketahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi timbulnya suatu masalah sehingga dapat dilakukan analisa mengenai tindakan perbaikan yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut agar dapat diselesaikan dengan segera. Diagram 4.3 Cause and Effect Diagram Parameter Bocor Ditinjau dari faktor material dapat dilihat bahwa seringkali material pendukung yang digunakan terlalu tipis sehingga pada saat pengisian maka akibatnya menjadi bocor sehingga dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan/variasi data dari hasil pengujian yang dilakukan. Ditinjau dari faktor manusia dapat dilihat adalah kurangnya konsentrasi dari pekerja yang melakukan pengujian karena sudah merasa lelah mengakibatkan
21 68 terjadinya kesalahan, atau bisa juga terjadi karena lalai tidak melakukan instruksi yang diberikan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan. Dari faktor metode adalah metode yang dipakai kurang standarisasi antara satu dengan yang lainnya akibat dari sosialisasi yang kurang terkoordinasi dari atas ke bawah. Dan yang terakhir dari faktor mesin adalah dimana karena kondisi mesin yang sudah tua mengakibatkan pengisian kurang akurat dan juga karena ada kondisi mesin yang rusak sehingga proses produksi tidak berjalan dengan lancar.
22 Fase Improve Di fase yang keempat ini hal yang dilakukan adalah melakukan usaha usaha peningkatan kualitas dengan bedasarkan hasil fase sebelumnya. Hal-hal yang perlu dilakukan pada tahap ini : 1. Pembuatan AHP (Analytical Hierarchy Process) 2. Membuat tabel FMEA (Failure Modes and Effect Analysis) dengan cara memberi bobot kepada setiap tipe modus kegagalan potensial yang dapat menimbulkan cacat pada produk berdasarkan tingkat kejadian (occurrence rate), tingkat keparahan (severity rate), serta kemampuan deteksi (detectability) untuk menentukan skor prioritas (Risk Priority Number/RPN). 3. Membuat usulan perbaikan berdasarkan tingkat prioritas untuk mengatasi masalah yang ada.
23 Pembuatan Analytical Hierarchy Process (AHP) Berikut adalah hasil dari AHP : Kepala Produksi Tabel 4.4 Tabel AHP Operator Quality Control Kepala Produksi Operator 1/7 1 1/4 Quality Control 1/3 4 1 Total 1 10/ /4 Kepala Produksi Tabel 4.5 Tabel Normalisasi AHP Operator Quality Control Total Row Average Kepala Produksi Operator Quality Control Total Dapat kita lihat dari pembuatan AHP di atas bahwa untuk pembuatan FMEA sebaiknya dilakukan oleh kepala produksi.
24 Pembuatan FMEA Tabel 4.6 Tabel FMEA Modus kegagalan Potensial Efek Potensial Modus Kegagalan Nilai O S D RPN Sebab Potensial Modus Kegagalan Pengendalian Adanya lem yang Kualitas tube Dilakukan Material tube terlalu tipis merembes keluar dari tube yang tidak sama rata pengendapan selama sehari Operator lelah Ada Tube miring/penyok ketika dimasukkan ke dalam holder Kurangnya pengawasan dan k arena mengejar target Meningkatkan pengawasan Tekanan angin tidak sesuai dengan setingan Pengisian tidak akurat Umur mesin yang sudah lama dan perawatan yang kurang teratur Dilakukan perawatan yang teratur Operator tidak teliti (lalai) Terjadinya salah setting Operator kurang pengalaman Memperbaiki setingan dan meningkatkan pengawasan
25 72 Dari tabel FMEA di atas dapat kita lihat bahwa nilai RPN yang paling tinggi yang artinya adalah prioritas utama untuk ditangani adalah untuk penyebab material tube yang terlalu tipis dengan nilai RPN sebesar 84 yang disebabkan oleh kualitas tube yang tidak sama rata. Upaya pengendalian dilakukan dengan pengendapan selama sehari yang bertujuan untuk mencegah produk cacat yang bocor agar tidak sampai ke tangan konsumen Usulan Perbaikan Untuk Pengurangan Produk Cacat Agar lebih baik lagi dalam upaya pengurangan jumlah cacat pada produk hingga zero defect, dapat dilakukan beberapa usulan sebagai berikut : 1. Meminta pemasok agar dapat meningkatkan akan kualitas tube yang dihasilkan. 2. Mengupayakan untuk mencari pemasok lain yang dapat memberikan tube dengan kualitas yang lebih baik dengan harga yang sama. 3. Melakukan perawatan secara teratur. 4. Meningkatkan pengawasan terhadap pekerjaan operator. 5. Memastikan setingan awal sudah benar.
26 Fase Control Fase yang terakhir adalah fase Control. Pada fase ini seluruh usaha peningkatan yang ada disimulasikan secara teknis, dan seluruh usaha tersebut kemudian didokumentasikan dan kemudian disosialisasikan ke seluruh karyawan perusahaan agar dapat berjalan dengan baik Simulasi Peningkatan Secara Teknis Sesudah solusi-solusi perbaikan yang dapat dilakukan diterapkan maka akan diperoleh hasil berupa peningkatan kinerja produk dalam arti disini pengurangan jumlah produk cacat. Berikut adalah tabel peningkatan perbaikan mulai dari 10 % pengurangan cacat hingga mencapai 90 % : Tabel 4.7 Tabel Simulasi Peningkatan Perbaikan No Jenis Cacat Cacat Saat Ini 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 1 Bocor Tube 2 Kosong Tube Luber Total
27 Dokumentasi dan Sosialisasi Proyek Six Sigma Langkah terakhir dalam fase ini adalah mendokumentasikan seluruh usaha peningkatan dan mensosialisasikan usaha peningkatan tersebut pada para karyawan. Untuk dokumentasi dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : Membuat prosedur baru yang disesuaikan dengan peningkatan yang didapat. Pencatatan terhadap seluruh aktivitas proyek. Mendokumentasikan semua pihak yang memiliki andil terhadap upaya peningkatan yang dicapai sebagai dasar pemberian penghargaan perusahaan terhadap mereka yang berjasa. Setelah didokumentasikan kemudian dilakukan sosialisasi dengan cara sebagai berikut : Pelatihan kepada seluruh karyawan mengenai upaya peningkatan / perbaikan yang dilakukan. Menerapkan sistem reward and punishment kepada seluruh karyawan yang ada.
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
39 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan gambaran dari langkahlangkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Melalui pembuatan flowchart penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan yang dilalui, mulai dari identifikasi masalah sampai pada tahap penyelesaian masalah dalam penyelesaian tugas akhir. Metodologi bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi adalah suatu proses berpikir yang dilakukan dalam penulisan suatu laporan, mulai dari menentukan judul dan permasalahan, melakukan pengumpulan data yang akan digunakan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
94 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi pemecahan masalah (flow diagram) merupakan diagram yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
69 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian dilakukan dengan mengadakan pengamatan/observasi secara langsung dengan mengunjungi PT.Delident Chemical Indonesia untuk melihat secara
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan kriteria optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi kualitas produksi pipa pada perusahaan ini yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian di bawah ini: Langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada diagram alir penelitian Mulai Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN
Lebih terperinci3.1 Persiapan Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Persiapan Penelitian Dalam mengerjakan Tugas Akhir ini dilakukan langkah-angkah perancangan yang jelas agar tujuan dari Tugas Akhir ini dapat tercapai. Pada bab ini akan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
54 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam melakukan penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya masalah, data untuk mengukur kinerja saat ini (saat pengamatan
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi percetakan koran Lampung Post pada PT. Masa Kini Mandiri yaitu dengan menggunakan metode
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
37 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer bertujuan untuk membuktikan adanya
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi Percetakan Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure,
Lebih terperinciMETODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Start Penelitian Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Pustaka Tujuan Penelitian Pengumpulan Data : -Data Data Pengolahan Data
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
45 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk menunjang pengolahan data yang dilakukan. Data yang digunakan adalah data jumlah cacat untuk setiap karakteristik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan
Lebih terperinciOleh : Miftakhusani
USULAN MINIMASI CACAT PRODUK PERALATAN MAKANAN GARPU ART 401 DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. INDOMETAL SEDJATI ENT. LTD. JAKARTA Oleh : Miftakhusani 2010-21-012 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian untuk pemecahan masalah dimana setiap pembahasan diuraikan dalam bentuk tahapan terstruktur. Tahapan penelitian
Lebih terperinciPERBAIKAN PROSES STRIPING DENGAN METODE DMAIC PADA PT SIP
PERBAIKAN PROSES STRIPING DENGAN METODE DMAIC PADA PT SIP Iemel Faranila Staf Quality Departemen, Manufacture Industry, Jakarta iemelfaranila@yahoo.com ABSTRACT Production quality is a very critical element
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4. Hasil Pengumpulan Data Untuk dapat menganalisa kualitas yang ada di PT. UNITED Kingland, peneliti memerlukan data-data yang akurat dari pihak perusahaan. Berikut datadata
Lebih terperinciABSTRAK Kata Kunci: Six Sigma, Sigma Level, Kualitas Produk, DMAIC, Quality Control.
ABSTRAK Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin signifikan, membuat banyak bermunculan industri-industri baru yang sejenis dengan industri yang sudah ada sebelumnya. Hal ini tentunya merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Metode ini digunakan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
62 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Pemecahan masalah Metodologi pemecahan masalah merupakan tahapan-tahapan yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR..... ABSTRAK..... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode dapat diartikan sebagai cara yang tepat. Kemudian, penelitian merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Langkah langkah
Lebih terperinciBAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metode Pemecahan Masalah Flow Chart metodologi pemecahan masalah merupakan diagram alir yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian
Lebih terperinci2.2 Six Sigma Pengertian Six Sigma Sasaran dalam meningkatkan kinerja Six Sigma Arti penting dari Six Sigma...
ABSTRAK Persaingan dunia industri semakin ketat, mendorong para pelaku industri untuk makin giat melakukan berbagai hal untuk tetap bertahan. Salah satu yang terpenting adalah kualitas produk yang merupakan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
70 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam melakukan skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer ini bertujuan untuk membuktikan adanya
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
61 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi penelitian menggambarkan proses atau tahap tahap penelitian yang harus ditetapkan dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas sehingga
Lebih terperinciBAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
57 BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Tahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Abdi Juang Investama bergerak di bidang pembuatan Trolly Shopping Cart berdiri pada tahun 2014. PT Abdi Juang Investama ini sudah mengembangkan bisnisnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, diperlukan adanya desain atau skema langkah penelitian sebagai acuan
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Tugas Akhir Sarjana Semester Ganjil tahun 2006/2007 USULAN PERBAIKAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC UNTUK MENGURANGI CACAT PADA CONTAINER AKI MOBIL TYPE N-70 PADA PT.
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO. Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur
1 IDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur ABSTRAK Adanya persaingan antar produk yang semakin
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA USULAN PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BUSHING FUTURA PADA PT. NUSA INDOMETAL MANDIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 USULAN PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BUSHING FUTURA PADA PT. NUSA INDOMETAL MANDIRI DENGAN MENGGUNAKAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang diperoleh. Penelitian
Lebih terperinciSejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Partici
Topik Khusus ~ Pengantar Six Sigma ~ ekop2003@yahoo.com Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Participative
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Setiap tahapan dalam
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data: Mula i Observasilapangan / studi awal Studipusta ka Identifikasi dan perumusan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI
ABSTRAK PT Kandakawana Sakti bergerak pada bidang pengecatan yang berspesialisasi pada pengecatan body motor Honda. Penelitian ini diawali dengan masalah tingginya produk cacat yang dihasilkan dan kegagalan
Lebih terperinciBAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 6.1. AnalisisTahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian ini menggambarkan langkah-langkah atau kerangka pikir yang akan dijalankan pada penelitian ini. Tujuan dari pembuatan metodologi penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian start Studi Pendahuluan - Survey ke Perusahaan Konsultasi Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka - Literatur - Jurnal - Buku - Website - dll Tujuan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. lima kategori produk cacat, yaitu Filling Height, No Crown, Breakage Full, Out of Spec,
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define Aktivitas proses produksi di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Semarang Plant Central java ini dianalisis menggunakan diagram SIPOC (Supplier-Input-Proccess-Output- Customer).
Lebih terperinciKUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC
KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC Edy Susanto Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kualitas produk textile merupakan suatu hal yang sangat penting yang mampu membuat perusahaan semakin berkembang dan unggul di pasar komoditi textile ini. Perusahaan yang memiliki kualitas produk
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Slide Bracket, Kualitas, Six Sigma, DMAIC, DPMO, Usulan Peningkatan Kualitas
ABSTRAK Peningkatan kualitas produk ataupun jasa yang dihasilkan merupakan sesuatu yang mutlak perlu dilakukan oleh setiap perusahaan untuk dapat bertahan di era yang semakin kompetitif ini. Penelitian
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Ganjil 2007/2008 ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE DMAIC UNTUK MENGURANGI CACAT PADA PART CRANK CASE L TIPE KVL PROSES
Lebih terperinciUPAYA PERBAIKAN KUALITAS PROSES PACKING SEMEN UNTUK MENGURANGI JUMLAH CACAT KANTONG PECAH DENGAN METODE SIX SIGMA DMAIC
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer UPAYA PERBAIKAN KUALITAS PROSES PACKING SEMEN UNTUK MENGURANGI JUMLAH CACAT KANTONG PECAH DENGAN METODE SIX SIGMA DMAIC PROCESS QUALITY IMPROVEMENT EFFORTS TO REDUCE THE
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN KUALITAS DENGAN PENERAPAN METODE SIX SIGMA
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (203), Vol. No. 2, 9 USULAN PERBAIKAN KUALITAS DENGAN PENERAPAN METODE SIX SIGMA DAN FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS) PADA PROSES PRODUKSI ROLLER CONVEYOR MBC DI PT
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN INTEPRETASI
56 BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI Pada Bab ini dibahas tahap Analyze (A), Improve (I), dan Control (C) dalam pengendalian kualitas terus menerus DMAIC sebagai langkah lanjutan dari kedua tahap sebelumnya.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukaan oleh
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukaan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini
Lebih terperinciPENGUKURAN KEMAMPUAN PROSES MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA PADA PROSES PENCETAKAN PRODUK PAPERBAG (STUDI KASUS PT. X) Abstrak.
PENGUKURAN KEMAMPUAN PROSES MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA PADA PROSES PENCETAKAN PRODUK PAPERBAG (STUDI KASUS PT. X) Theresia Sihombing *), Ratna Purwaningsih Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut :
III-1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut : 3.1 Studi Pendahuluan Sebelum melakukan penelitian lebih
Lebih terperinciDamper DB2B24SSC, diantaranya adalah:
BAB III. METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT.Dulmison Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang hardware energi yang memproduksi alat-alat berat dan aksesoris
Lebih terperinciDiajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarajana Strata Satu (S1)
USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK PENYANGGA AKI MOTOR HONDA VARIO TECHNO PART STAY D ECCU MENGGUNAKAN METODE DMAIC PADA PT. ADHI WIJAYACITRA Nama : Muhammad Robiesa Npm : 30409301 Jurusan : Teknik Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di wilayah lokal saja, akan tetapi sudah meluas sampai kawasan nasional bahkan internasional.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
03 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pengumpulan Data Pada tahap pengumpulan data ini, akan disampaikan informasi-informasi mengenai situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan selama kegiatan proses pengemasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Central Java Semarang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penentuan Sampel dan Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Central Java Semarang Plant, dan difokuskan pada jumlah cacat produk yang
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA Pada bab ini, penulis akan menjabarkan hasil yang di dapat dari pengumpulan dan pengolahan data, serta melakukan analisis terhadap masing-masing hasil tersebut. 5.1. Tahap Define
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
52 BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah adalah langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Dengan berdasarkan pada metodologi ini, penelitian
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS BLOK SILINDER (TIPE-G) DENGAN METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE DAN CONTROL (DMAIC)
PENGENDALIAN KUALITAS BLOK SILINDER (TIPE-G) DENGAN METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE DAN CONTROL (DMAIC) Nama : Gangsar Novianto NPM : 32410950 Jurusan : Teknik Industri Fakultas : Teknologi Industri
Lebih terperinciUPAYA PERBAIKAN KUALITAS PRODUK KAIN KATUN TIPE PADA PROSES PENCELUPAN DI PT ARGO PANTES,TBK. DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC
UPAYA PERBAIKAN KUALITAS PRODUK KAIN KATUN TIPE 41166 PADA PROSES PENCELUPAN DI PT ARGO PANTES,TBK. DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC Disusun Oleh: Juli Evelina/33412985 Pembimbing: Dr. Ir. Rakhma Oktavina,
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI
BAB IV PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI 4.1 Tahap Perancangan Sistem Terintegrasi Setelah dilakukan brainstorming dan studi pustaka, maka langkah selanjutnya adalah membuat sistem terintegrasi dari metode
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI...
ABSTRAK PT Wahana Pancha Nugraha, Bandung adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan Parts Manufacturing. Salah satu produk yang dihasilkan dari perusahaan ini adalah Dies mesin tablet untuk pharmaceutical
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT SEI Bogor pada Bulan September 2016 sampai dengan Bulan Desember 2016. PT SEI Bogor merupakan perusahaan yang bergerak
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perusahaan Collection Shoes merupakan perusahaan sepatu yang sudah berdiri cukup lama. Dalam penelitian saat ini pengamatan dilakukan pada produksi sepatu pantofel. Masalah utama dari bagian produksi
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Pada tahun 2001 terjadi krisis moneter yang menyebabkan Perusahaan Salim Indoplantation melepaskan sahamnya kepada perusahaan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT KHI Pipe Industry bergerak pada produksi pipa. Penelitian ini diawali dengan bahwa masih terdapat keterlambatan pengiriman pada pelanggan yang mencapai 15% dari total pengiriman yang dilakukan
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2773
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2773 PENERAPAN METODE PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MEMINIMASI CACAT BAGIAN ATAS BERLUBANG PADA PROSES PRODUKSI TUTUP
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Multi Strada Arah Sarana (MSA) adalah perusahaan ban penumpang (Passenger Car) radial dan truk ringan (Light Truck) radial yang memiliki tiga merek yaitu Achilles, Corsa dan Strada. Namun dalam
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Ganjil 2005/2006 USULAN PERBAIKAN KUALITAS DENGAN METODE DMAIC UNTUK MENGURANGI CACAT HANGER TIPE TAC 6212 PADA PROSES INJECTION
Lebih terperinciOleh : ERLANGGA PUTRANDIE W JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2010
ANALISIS TINGKAT KECACATAN (DEFECT) PADA PRODUK BENANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT SEGORO ECOMULYO TEXTIL, DRIYOREJO GERSIK SKRIPSI Oleh : ERLANGGA PUTRANDIE W 0432010174 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
Lebih terperinciBAB 4 Analisis Data. Grafik 4-1 : Jumlah produksi selama periode Januari~Desember 2006.
BAB 4 Analisis Data 4.1. Pengumpulan data 4.1.1. Data produksi bulanan Adapun jumlah produksi selama periode tahun 2006 adalah sebagai berikut : 5000000 4500000 4000000 3500000 3000000 2500000 2000000
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia automotive di Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan. Menurut harian Bisnis Indonesia pada 29 Maret 2012, peningkatan penjualan kendaraan
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI POMPA MINYAK MENGGUNAKAN METODE DMAIC
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI POMPA MINYAK MENGGUNAKAN METODE DMAIC Nama : Ilham Maulana NPM : 33412606 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing 1 : Rossi Septy Wahyuni, ST., MT. Pembimbing
Lebih terperinciBAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN. pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah
BAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN Pembahasan pada bab ini menanalisa hasil pendefinisian permasalahan pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah ditetapkan. 5.1 Analyze Dengan
Lebih terperinciTUGAS BESAR III LEAN SIX SIGMA JOURNAL REVIEW SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEDE SUDRAJATTULLOH
TUGAS BESAR III LEAN SIX SIGMA JOURNAL REVIEW SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEDE SUDRAJATTULLOH 411110023 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS MA CHUNG MALANG 2013 JOURNAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gilirannya akan mengakibatkan meningkatnyapersaingan di pasair internasional. Oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, setiap perusahaan dihadapkan pada suatu persaingan yang semakin ketat. Hal ini dikarenakan munculnya pasar bebas dunia yang
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS PRODUK NIGHT STAND (PROGRESSIVE 1416) DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. IGA ABADI - PASURUAN
ANALISIS KUALITAS PRODUK NIGHT STAND (PROGRESSIVE 1416) DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. IGA ABADI - PASURUAN SKRIPSI Oleh : YONATHAN KURNIAWAN 0532015003 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Punch, Kualitas, DMAIC, Upaya Menekan Variasi Kualitas Produk
ABSTRAK PT Wahana Pancha Nugraha merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang penyediaan permesinan dan sparepart untuk industri farmasi. Salah satu produk yang dihasilkan dari perusahaan ini
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
69 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang didapat selama masa observasi pada PT.Isopanel Dunia. yang berkenaan dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data. Data-data yang diperlukan dalam melakukan penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer ini bertujuan untuk membuktikan adanya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Kami menggunakan lima tahap utama dalam menerapkan konsep Six Sigma pada PT. Jaticy Jayasuba (JJ) yaitu Define, Measure, Analyze, Improve dan Control. Tahap - tahap utama
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian Metode Penelitian merupakan deskripsi dari seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama proses penelitian dilaksanakan yakni
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan 3.1.1. Studi Lapangan Pada tahap awal ini yang dilakukan adalah pengamatan langsung terhadap perusahaan dan juga untuk mengetahui
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN SIMULASI FAKTOR PENYEBAB CACAT PRODUK BOTOL KONTAINER DENGAN METODE SIX SIGMA PADA PT INDOVASI PLASTIK LESTARI
IDENTIFIKASI DAN SIMULASI FAKTOR PENYEBAB CACAT PRODUK BOTOL KONTAINER DENGAN METODE SIX SIGMA PADA PT INDOVASI PLASTIK LESTARI R. Phenter S. P. 1 ; Faisal Safa 2 ABSTRACT The purpose of quality control
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil benang jahit. Saat ini perusahaan memiliki permasalahan kualitas benang jahit pada bagian twisting, di mana diketahui terjadi cacat benang.
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi penelitian merupakan bagian penting dalam sebuah penelitian. Dengan metodologi penelitian, dapat dijelaskan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. metodologi penelitian yang merupakan urutan atau langkah-langkah yang sistematis
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan baik dibutuhkan suatu metodologi penelitian yang merupakan urutan atau langkah-langkah yang sistematis yang harus dilakukan
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG
Perencanaan Perbaikan Kualitas Produk Shuttlecock Merk Supermen Dengan Metode Six Sigma Pada MIDO Shuttlecock Industry Tegal SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Strata Satu ( S1) Pada
Lebih terperinciUniversitas Bina Nusantara
Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Skripsi Strata 1- semester genap 2006/2007 USULAN PERBAIKAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI WALL PANEL STANDART (118X315)
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iii. HALAMAN MOTTO.. v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL xiv. DAFTAR GAMBAR...xv. 1.1 Latar Belakang Masalah.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING...ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iii HALAMAN PERSEMBAHAN...iv HALAMAN MOTTO.. v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI..... viii DAFTAR TABEL xiv DAFTAR
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Kualitas Pada
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengendalian Mutu Industri Gula Kelapa (Kasus UD.
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian mengenai Pengendalian Mutu Industri Gula Kelapa (Kasus UD. Ngudi Lestari 1 Kecamatan Kebasen, Banyumas) ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
Lebih terperinciANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009
ANALISIS DATA 4.1 FASE ANALISA Fase ini merupakan fase mencari dan menentukan akar sebab dari suatu masalah. Kemudian, dilakukan brainstroming dengan pihak perusahaan untuk mengidentifikasi akar permasalahan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Pada bab ini, penulis akan membahas mengenai tinjauan pustaka dan dasar teori yang digunakan sebagai pendekatan metode yang terkait dalam penelitian. 2.1. Pengertian
Lebih terperinci