MODEL STOKHASTIK ANTRIAN NON POISSON PADA PELAYANAN PERBANKAN
|
|
- Harjanti Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ODEL STOKHASTIK ANTRIAN NON POISSON PADA PELAYANAN PERBANKAN 1 Sugito, 2 Ala Prahutama, 3 Budi Warsito, 4 och Abdul ukid, 5 Nia Puspita Sari 1,2,3,4,5 Departeme Statistika, Fakultas Sais da atematika,uiversitas Dipoegoro sugitozafi@udip.ac.id ABSTRAK Suatu proses secara umum terpisahka mejadi dua jeis yaitu proses determiistik da proses stokhastik. Pada proses stokastik bisa digologka mejadi 4 macam yaitu proses stokhastik dega waktu diskrit da ruag state diskrit, proses stokastik dega waktu diskrit da ruag state kotiu, proses stokastik dega waktu kotiu da ruag state kotiu serta proses stokastik dega waktu kotiu da ruag state diskrit. Proses stokhastik dega ruag state diskrit da waktu kotiu merupaka model matematik yag bayak dijumpai dalam kehidupa sehari-hari. Secara matematik betuk proses stokhastik yag seperti ii di ataraya adalah proses poisso. Dalam tulisa ii aka dibahas proses poisso atria yaitu secara spesifik proses stokhastik atria o poisso. Proses stokhastik atria o poisso adalah merupaka model atria (a,b,c)/(d,e,f) dimaa otasi a da b ya tidak berdistribusi poisso ataupu tidak berdistribusi ekspoesial. Secara spesifik pada tulisa ii model atria o poissoya adalah model atria (/G/c) : (GD/ / ) da odel atria (G/G/c) : (GD/ / ). Utuk aplikasi model atria o poisso ii diterapka pada atria teller di suatu bak di jawa barat. Sehigga diperoleh dua model atria o poisso yaitu model atria (/G/3) : (GD/ / ) da model (G/G/c) : (GD/ / ). Kata Kuci : Stokhastik, Atria, No Poisso, Teller PENDAHULUAN Pada proses stokastik terdapat dua parameter yaitu parameter ruag state da parameter waktu. Hal ii meyebabka proses stokastik bisa digologka mejadi 4 macam yaitu proses stokhastik dega waktu diskrit da ruag state diskrit, proses stokastik dega waktu diskrit da ruag state kotiu, proses stokastik dega waktu kotiu da ruag state kotiu serta proses stokastik dega waktu kotiu da ruag state diskrit. Proses poisso merupaka proses stokastik dega ruag state diskrit da waktu kotiu[7]. Atria merupaka suatu proses stokastik poisso. Atria o poisso adalah model atria dimaa otasi a atau otasi b ya tidak berdistribusi poisso atau tidak berdistibusi ekspoesial [4]. Pada atria o poisso jika otasi a ya adalah jumlah kedataga maka betuk distribusi ya o poisso da jika otasi a ya adalah waktu atar kedataga maka betuk distribusiya adalah o ekspoesial. Demikia juga utuk otasi b jika jika otasi b ya adalah jumlah pelayaa maka betuk distribusi ya adalah o poisso da jika otasi b ya adalah waktu atar kedataga maka betuk distribusiya adalah o ekspoesial. Atria atau dalam bahasa Iggris disebut dega ueueig atau waitig lie serig terjadi dalam kehidupa sehari- 6
2 hari. Umumya, semua orag perah meuggu dalam suatu garis tuggu pada sebuah fasilitas pelayaa sebelum medapatka layaa yag dibutuhka. Atria terjadi karea jumlah pelagga yag datag melebihi jumlah fasilitas pelayaa yag disediaka, sehigga pelagga yag datag tidak bisa segera dilayai karea kesibuka pelaya. Feomea meuggu adalah hasil lagsug dari keacaka dalam operasi saraa pelayaa [1]. Secara umum, kedataga pelagga da waktu pelayaa tidak diketahui sebelumya, karea jika dapat diketahui, pegoperasia saraa tersebut dapat dijadwalka sedemikia rupa sehigga aka sepeuhya meghilagka keharusa utuk meuggu [9]. Proses atria adalah suatu proses yag berhubuga dega kedataga seorag pelagga dalam suatu fasilitas pelayaa, kemudia meuggu dalam atria jika semua pelaya sibuk, da akhirya meiggalka pelayaa tersebut setelah selesai dilayai. Sistem atria adalah himpua pelagga, pelaya, da atura yag megatur kedataga da proses pelayaa [2]. Salah satu tempat yag tidak terlepas dari masalah atria adalah bak. Saat ii bak merupaka salah satu pelaku terpetig dalam perekoomia sebuah egara. asyarakat umum maupu kalaga idustri sagat membutuhka jasa bak utuk memperlacar aktivitasya. Bak secara sederhaa dapatdiartika sebagai lembaga keuaga yag kegiata usahaya adalah meghimpu daa dari masyarakat da meyalurka kembali daa tersebut ke masyarakat serta memberika jasa-jasa bak laiya [6]. Pada [5], tujua dari teori atria adalah utuk meeliti kegiata dari fasilitas pelayaa dalam ragkaia kodisi radom dari suatu sistem atria. Pegukura ditijau dari dua bagia yaitu berapa lama pelagga meuggu da berapa perse tigkat kesibuka pelayaa. Pada [8], tujua dasar dari model-model atria adalah utuk memiimumka total dua biaya, yaitu biaya lagsug peyediaa fasilitas pelayaa da biaya tidak lagsug yag timbul karea para idividu harus meuggu utuk dilayai. Bila suatu sistem mempuyai fasilitas pelayaa lebih dari jumlah optimal, ii berarti membutuhka ivestasi modal yag berlebiha, tetapi bila jumlahya kurag dari optimal hasilya adalah tertudaya pelayaa. Dalam meigkatka jumlah asabah selai melakuka promosi dega meciptaka produk baru yag lebih mearik, kepuasa asabah dalam hal kemudaha da kecepata pelayaa juga harus diperhatika.bak harus bisa memikirka bagaimaa memberika pelayaa yag efisie agar dapat memuaska asabahya. emeuhi kepuasa asabah terhadap pelayaa ii tidak lepas dari pera teller bak yag beriteraksi lagsug dega asabah saat melakuka trasaksi. Teller bertaggug jawab dalam memberika layaa perbaka kepada asabah berupa trasaksi tuai maupu o tuai. Peraa teller sagat petig terhadap reputasi bak, karea sebagia besar asabah megujugi teller utuk melakuka trasaksi. Saat jumlah asabah yag datag melebihi jumlah telleryag tersedia maka asabah harus meuggu dalam atria sebelum dapat dilayai. Lamaya waktu meuggu dalam atria dapat mempegaruhi kepuasa asabah terhadap pelayaa bak tersebut. Nasabah yag datag ke suatu bak megigika pelayaa teller yag cepat da tidak harus meuggu lama dalam atria sebelum melakuka trasaksi. Pajagya atria da lamaya waktu tuggu meyebabka asabah mejadi bosa da megaggap waktu mereka terbuag percuma saat megatri, semetara diluar saa mugki mereka 61
3 bisa melakuka sesuatu yag lebih bermafaat daripada haya sekedar megatri. Nasabah mugki aka membatalka trasaksi di bak tersebut da memilih melakuka trasaksi di bak lai yag memberika pelayaa lebih memuaska. Oleh karea itu, peetua model atria sagat petig dalam ragka meigkatka kualitas pelayaa bagi asabah sehigga dapat meigkatka kepuasa asabah terhadap bak tersebut. ETODE PENELITIAN Sumber Data Data yag diguaka dalam peelitiha ii adalah data primer yag diambil dari peelitiha selama semiggu di suatu bak di Jawa Barat pada pertegaha tahu 216. etode Aalisis Adapu lagkah-lagkah yag dilakuka pada peelitiha ii adalah sebagai berikut: 1. Peetua steady state 2. Uji distribusi jumlah kedataga 3. Uji distribusi jumlah pelayaa 4. Uji distribusi waktu kedataga 5. Uji distribusi waktu kedataga 6. Peetua model atria o poisso 7. Peetua ukura kierja sistem model (/G/3) 8. Peetua ukura kierja sistem model (G/G/3). HASIL PENELITIAN Peetua steady state pada data jumlah kedataga, jumlah pelayaa, waktu kedataga da waktu pelayaa: Tabel 1. Perhituga Steady State setiap variabel Variabel C jumlah jumlah jumlah waktu waktu jumlah waktu waktu Diketahui jumlah teller pada bak 3 sehiga c=3, maka kodisi stady state dipeuhi sebab 1. 3 D = x 1. Uji Kecocoka Distribusi Goodess of Fit test (uji kecocoka distribusi) didasari oleh pegukura jumlah deviasi atar fugsi kepadata empiris da teoritis. Uji yag dapat diguaka atara lai adalah Uji Kolmogorov-Smirov. Uji ii dapat diguaka utuk meetuka seberapa baik sebuah sampel radom data mejajagi distribusi teoritis tertetu, yag dimaksud di sii adalah distribusi Poisso da distribusi Ekspoesial. Pegujia Kolmogorov-Smirov didefiisika sebagai : Uji hipotesa : Ho : F(x) = Fo(x) utuk semua ilai x (Data berdistribusi A) H1 :F(x) Fo(x) utuk sekurag - kuragya sebuah ilai x (Data tidak berdistribusi A) Statistik Uji pada uji Kolmogorov- Smirov adalah sup S x F x Di maa : D : ilai maksimum utuk semua x dari ilai mutlak beda S(x) - F(x) pada uji dua sisi. S(x) : fugsi distribusi kumulatif yag dihitug dari sampel. F(x) : fugsi distribusi kumulatif dari distribusi A. A : distribusi yag diasumsika. Daerah kritis dari Uji Kolmogorov- * Smirov adalah Tolak Ho jika D > D atau jika ilai sig.< ilai sig.. * dimaa D adalah ilai kritis yag diperoleh dari Tabel Kuatil-kuatil statistik uji Kolmogorov-Smirov [3]. Hasil pegujia distribusi yag didapatka sebagai berikut: 62
4 Variabel Jumlah kedataga dalam iterval waktu 3 meit Jumlah pelayaa dalam iterval waktu 3 meit waktu kedataga Waktu pelayaa Ho diterima Ho diterima H ditolak H ditolak Tabel 2. Uji Kecocoka distribusi setiap variabel K- p- Keputusa Smirov value Kesimpula Berdistribusi Poisso Berdistribusi Poisso Tidak berdistribusi ekspoetial Tidak berdistribusi ekspoetial Berdasarka Tabel 2 tetag uji kecocoka distribusi setiap variabel terlihat bahwa jumlah kedataga da pelayaa dalam iterval waktu 3 meit berdistribusi Poisso. Sedagka Waktu kedataga da waktu pelayaa tidak berdistribusi ekspoetial, sehigga dimodelka dega distribusi geeral. 2. Peetua model atria da ukura kierja system 2.1.odel Atria (/G/c) : (GD/ / ) eurut Gross, D ad Harris, C., utuk model (/G/c) : (GD/ / ), hasil utama yag bisa diperoleh adalah probabilitas dari waktu tuggu dalam sistem, yaitu; L s Ws. Sedagka utuk waktu tuggu dalam atria model (/G/c) didapat dari probabilitas waktu tuggu persamaa model (/G/1), P 1! t, yaitu t e dw ( t) s Pr{ dalam atria setelah keberagkata} 1! t t e dw () t dega pajag atria rata-rata pada titik waktu kedataga, yaitu L adalah L 1 tdw (t) W Dari Ross, S. (1997), W dapat dicari dega; c 2 c1 E[ t ]( E[ t]) W 2 2( c 1)!(([ c ]) E t B c1 c ( E[ t])( [ ]) E t B!( 1)!( c c[ ]) E t di maa: W = waktu meuggu yag diperkiraka dalam atria. 2.2.odel jumlah kedataga da waktu (/G/3) Tabel 3. Hasil aalisis distribusi jumlah kedataga Deskripsi Data Number of servers 3 Rata-Rata.285 Std. Deviasi.216 Distribusi waktu kedataga Expoetial (3 meit) parameter ().846 Kapasitas Atria Populasi pelagga Tabel 3 meujuka hasil aalisis distribusi jumlah kedataga yag didekati dega distribusi ekspoetial. Parameter yag didapatka berilai.846 dega rata-rata.285 da stadard deviasi.216. Sedagka tabel 4 meujuka hasil aalisis sistem atria dega model /G/3. 63
5 Tabel 4. Hasil aalisis sistem atria /G/3 Sistem atria /G/3 Rata-rata waktu kedataga pelagga Rata-rata pelayaa tiap server 3 meit Rata-rata Efektivitas kedataga tiap 3 meir Rata-rata Efektivitas pelayaa tiap 3 meit Rata-rata jumlah pelagga dalam sistem Rata-rata jumlah pelagga dalam atria Rata-rata jumlah pelgga dalam atria yag sibuk dilayai Rata-rata waktu pelagga meghabiska didalam system.4762 meit Rata-rata waktu pelagga meghabiska.2677 didalam atria Rata-rata waktu pelagga meghabiska di atria utuk sibuk dilayai meit.3925 meit Peluag semua layaa peuh.489 Peluag kedataga pelagga utuk meuggu odel waktu kedataga da waktu pelayaa model (G/G/3) ODEL ANTRIAN (G/G/c) : (GD/ / ) odel atria (G/G/c) : (GD/ / ) adalah model atria dega data kedataga pelagga berdistribusi umum ( geeral) da data waktu pelayaa juga berdistribusi umum (geeral), dega jumlah pelayaa sebayak c pelaya. eurut Gross, D ad Harris, C., disipli atria yag diguaka adalah umum yaitu FIFO (pertama datag, pertama dilayai) dega kapasitas maksimal adalah tak higga da sumber pemaggila pelagga adalah tak higga. Ukura-ukura kierja pada model (G/G/c) : (GD/ / ) megikuti ukuraukura kierja pada model (//c) : (GD/ / ), kecuali utuk Jumlah pelagga yag diperkiraka dalam atria (L) dapat dihitug dega rumus: 2 2 V ()( t ') V t L L ( / /)* c 2 di maa V(t) : varia dari waktu pelayaa da V(t ) : varia dari waktu atar kedataga Tabel 5. Aalisis waktu kedataga da waktu pelayaa Deskripsi Data Number of servers 3 Distribusi Waktu Geeral pelayaa Rata-Rata.1425 Std. Deviasi.1532 Distribusi waktu Geeral kedataga (3 meit) Rata-Rata.4173 Stadard Deviasi.417 Kapasitas Atria Populasi pelagga Tabel 5 meujuka distribusi waktu kedataga da waktu pelayaa. Karea distribusi waktu pelayaa da waktu kedataga tidak sesuai dega distribusi ekspoetial, sehigga didekati dega distribusi yag sifatya geeral dega rata-rata da stadard deviasi utuk waktu pelayaa sebesat.145 da Sedagka utuk rata-rata da stadard deviasi waktu kedataga sebesar.4173 da.417. Tabel 6. Aalisis odel atria G/G/3 utuk waktu kedataga da waktu pelayaa Sistem atria G/G/3 Rata-rata waktu kedataga pelagga Rata-rata pelayaa tiap server selama 3 meit Rata-rata Efektivitas kedataga tiap 3 meir Rata-rata Efektivitas pelayaa tiap 3 meit Utilitas sistem Rata-rata jumlah pelagga di sistem 5.9 Rata-rata jumlah pelagga di atria Rata-rata jumlah pelgga dalam atria yag sibuk dilayai 4.85 Rata-rata waktu pelagga.2462 meghabiska didalam sistem Rata-rata waktu pelagga meghabiska didalam atria Rata-rata waktu pelagga meghabiska di atria utuk sibuk dilayai jam.1419 jam.224 jam Peluag semua layaa peuh
6 Peluag kedataga pelagga utuk meuggu.7 KESIPULAN Berdasarka hasil aalisis yag dilakuka disimpulka bahwa sistem atria pelayaa di perbaka sudah memeuhi stadard yag sesuai. Waktu pelayaa da waktu kedataga berjala dega optimal sehigga tidak perlu meambah bayakya server. Pelayaa dega 3 server sudah dirasa cukup optimal. DAFTAR PUSTAKA [1] Amiudi. 25. Prisip-Prisip Riset Operasi. Jakarta: Erlagga. [2] Broso, R Teori Da Soal- Soal Operatios Research. Jakarta: Erlagga. [3] Daiel, W. W Statistika Noparametrik Terapa. Jakarta: Gramedia. [4] Gross, D. da Harris, C Fudametal of Queueig Theory Third Editio. Joh Wiley ad So, INC. New York. [5] Kakiay, T. J. 24. Dasar Teori Atria utuk Kehidupa Nyata. Yogyakarta: Adi. [6] Kasmir. 22. aajeme Perbaka. Jakarta: PT Raja Grafido Persada. [7] Praptoo Pegatar Proses Stokastik 1. Jakarta: Karuika. [8] Subagyo, P., arwa A., da Hadoko T. H Dasar-Dasar Operatio Research. BPFE. Yogyakarta. [9] Taha, H.A Riset Operasi: Jilid 2. Jakarta: Biarupa Aksara. 65
ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH DI PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG UTAMA USU
Saitia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 277 287. ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH DI PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG UTAMA USU Siti Aria R. Harahap
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PENDAFTARAN PASIEN DI PUSKESMMAS PADANG PASIR KECAMATAN PADANG BARAT
Jural Sais da Tekologi Vol 7 o 2, Desember 27 ANALISIS SISTEM ANTRIAN ADA LOKET ENDAFTARAN ASIEN DI USKESMMAS ADANG ASIR KECAMATAN ADANG BARAT Ali Suta Nasutio, Seira Mutia 2 Tekik Idustri Sekolah Tiggi
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN. Nursihan 1, Sugito 2, Hasbi Yasin 3
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahu 2015, Halama 375-382 Olie di: http://ejoural-s1.udip.ac.id/idex.php/gaussia ANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN. Gambar 1 Proses antrian pada suatu sistem antrian
TEORI ANTRIAN Teori atria merupaka studi matematis megeai atria atau waitig lies yag di dalamya disediaka beberapa alteratif model matematika yag dapat diguaka utuk meetuka beberapa karakteristik da optimasi
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahu 2015, Halama 725-733 Olie di: http://ejoural-s1.udip.ac.id/idex.php/gaussia ANALISIS SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL AHMAD
Lebih terperinciJURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, 77-85, Agustus 2003, ISSN : DISTRIBUSI WAKTU BERHENTI PADA PROSES PEMBAHARUAN
JURAL MATEMATKA DA KOMPUTER Vol. 6. o., 77-85, Agustus 003, SS : 40-858 DSTRBUS WAKTU BERHET PADA PROSES PEMBAHARUA Sudaro Jurusa Matematika FMPA UDP Abstrak Dalam proses stokhastik yag maa kejadia dapat
Lebih terperinciElemen Dasar Model Antrian. Aktor utama customer dan server. Elemen dasar : 1.distribusi kedatangan customer. 2.distribusi waktu pelayanan. 3.
Eleme Dasar Model Atria. Aktor utama customer da server. Eleme dasar :.distribusi kedataga customer. 2.distribusi waktu pelayaa. 3.disai fasilitas pelayaa (seri, paralel atau jariga). 4.disipli atria (pertama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN. Latar Belakag Didalam melakuka kegiata suatu alat atau mesi yag bekerja, kita megeal adaya waktu hidup atau life time. Waktu hidup adalah lamaya waktu hidup suatu kompoe atau uit pada
Lebih terperinciLecture 4 : Queueing Theory and Aplications. Hanna Lestari, M.Eng
Leture 4 : Queueig Theory ad Apliatios Haa Lestari, M.Eg Struktur Dasar Model Model Atria Teori Atria bertujua utuk megetahui/meetuka besara kierja sistem atria. Ukura kierja sistem dalam kodisi steady
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LAYANAN PENGURUSAN PASPOR DI KANTOR IMIGRASI KELAS I SEMARANG ABSTRACT
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahu 2014, Halama 801-810 Olie di: http://ejoural-s1.udip.ac.id/idex.php/gaussia ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LAYANAN PENGURUSAN PASPOR DI KANTOR IMIGRASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB ENDAHULUAN. Latar Belakag Masalah Dalam kehidupa yata, hampir seluruh feomea alam megadug ketidak pastia atau bersifat probabilistik, misalya pergeraka lempega bumi yag meyebabka gempa, aik turuya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Salah satu pera da fugsi statistik dalam ilmu pegetahua adalah sebagai. alat aalisis da iterpretasi data kuatitatif ilmu pegetahua, sehigga didapatka suatu kesimpula
Lebih terperinciI. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT
I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT. Pedahulua Pembahasa tetag deret takhigga sebagai betuk pejumlaha suku-suku takhigga memegag peraa petig dalam fisika. Pada bab ii aka dibahas megeai pegertia deret da
Lebih terperinciDefinisi Integral Tentu
Defiisi Itegral Tetu Bila kita megedarai kedaraa bermotor (sepeda motor atau mobil) selama 4 jam dega kecepata 50 km / jam, berapa jarak yag ditempuh? Tetu saja jawabya sagat mudah yaitu 50 x 4 = 200 km.
Lebih terperinciSimulasi Antrian Sistem Pelayanan Nasabah (Studi Kasus: Bank X)
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Prit) 1 Simulasi Atria Sistem Pelayaa Nasabah (Studi Kasus: Bak X) Falah Egy Sujaa da Soetriso Jurusa Matematika, Fakultas Matematika
Lebih terperinciBab III Metoda Taguchi
Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Maajeme risiko merupaka salah satu eleme petig dalam mejalaka bisis perusahaa karea semaki berkembagya duia perusahaa serta meigkatya kompleksitas aktivitas perusahaa
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,
Lebih terperincisimulasi selama 4,5 jam. Selama simulasi dijalankan, animasi akan muncul pada dijalankan, ProModel akan menyajikan hasil laporan statistik mengenai
37 Gambar 4-3. Layout Model Awal Sistem Pelayaa Kedai Jamoer F. Aalisis Model Awal Model awal yag telah disusu kemudia disimulasika dega waktu simulasi selama 4,5 jam. Selama simulasi dijalaka, aimasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Masalah Matematika merupaka suatu ilmu yag mempuyai obyek kajia abstrak, uiversal, medasari perkembaga tekologi moder, da mempuyai pera petig dalam berbagai disipli,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pengertian
TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi da objek peelitia Lokasi peelitia dalam skripsi ii adalah area Kecamata Pademaga, alasa dalam pemiliha lokasi ii karea peulis bertempat tiggal di lokasi tersebut sehigga
Lebih terperinciREGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan
REGRESI LINIER DAN KORELASI Variabel dibedaka dalam dua jeis dalam aalisis regresi: Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yag mudah didapat atau tersedia. Dapat diyataka dega X 1, X,, X k
Lebih terperinciPendekatan Nilai Logaritma dan Inversnya Secara Manual
Pedekata Nilai Logaritma da Iversya Secara Maual Moh. Affaf Program Studi Pedidika Matematika, STKIP PGRI BANGKALAN affafs.theorem@yahoo.com Abstrak Pada pegaplikasiaya, bayak peggua yag meggatugka masalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Distribusi Ekspoesial Fugsi ekspoesial adalah salah satu fugsi yag palig petig dalam matematika. Biasaya, fugsi ii ditulis dega otasi exp(x) atau e x, di maa e adalah basis logaritma
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORI
BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 ISTILAH KEENDUDUKAN 2.1.1 eduduk eduduk ialah orag atatu idividu yag tiggal atau meetap pada suatu daerah tertetu dalam jagka waktu yag lama. 2.1.2 ertumbuha eduduk ertumbuha peduduk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh
Lebih terperinciModel Pertumbuhan BenefitAsuransi Jiwa Berjangka Menggunakan Deret Matematika
Prosidig Semirata FMIPA Uiversitas Lampug, 0 Model Pertumbuha BeefitAsurasi Jiwa Berjagka Megguaka Deret Matematika Edag Sri Kresawati Jurusa Matematika FMIPA Uiversitas Sriwijaya edagsrikresawati@yahoocoid
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag
Lebih terperinciHubungan Antara Panjang Antrian Kendaraan dengan Aktifitas Samping Jalan
Hubuga Atara Pajag Atria Kedaraa dega Aktifitas Sampig Jala Frasiscus Mitar Ferry Sihotag Jurusa Tekik Sipil Fakultas Desai da Tekik Perecaaa Uiversitas Pelita Harapa. fmitarfs@yahoo.com, fmitarfs@uph.edu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28
5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peelitia da Waktu Peelitia Sehubuga dega peelitia ii, lokasi yag dijadika tempat peelitia yaitu PT. Siar Gorotalo Berlia Motor, Jl. H. B Yassi o 8 Kota Gorotalo.
Lebih terperinciUkuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus
-Mar- Ukura Pemusata Pertemua STATISTIKA DESKRIPTIF Statistik deskripti adalah pegolaha data utuk tujua medeskripsika atau memberika gambara terhadap obyek yag diteliti dega megguaka sampel atau populasi.
Lebih terperinciAPLIKASI GOODNESS OF-FIT TEST KOLMOGOROV- SMIRNOV (K-S) UNTUK PENGUJIAN WAKTU TUNGGU KECELAKAAN PESAWAT TERBANG
APLIKASI GOODNESS OF-FIT TEST KOLMOGOROV- SMIRNOV (K-S) UNTUK PENGUJIAN WAKTU TUNGGU KECELAKAAN PESAWAT TERBANG Jurusa Matematika, Fakultas Matematika da Ilmu Pegetahua Alam, Uiversitas Negeri Semarag
Lebih terperinciMANAJEMEN RISIKO INVESTASI
MANAJEMEN RISIKO INVESTASI A. PENGERTIAN RISIKO Resiko adalah peyimpaga hasil yag diperoleh dari recaa hasil yag diharapka Besarya tigkat resiko yag dimasukka dalam peilaia ivestasi aka mempegaruhi besarya
Lebih terperinci9 Departemen Statistika FMIPA IPB
Supleme Resposi Pertemua ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351 9 Departeme Statistika FMIPA IPB Pokok Bahasa Sub Pokok Bahasa Referesi Waktu Pegatar Aalisis utuk Data Respo Kategorik Data respo kategorik Sebara
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
BAB II METODOLOGI PEELITIA 2.1. Betuk Peelitia Betuk peelitia dapat megacu pada peelitia kuatitatif atau kualitatif. Keragka acua dalam peelitia ii adalah metode peelitia kuatitatif yag aka megguaka baik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011
III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham adalah surat berharga yag dapat dibeli atau dijual oleh peroraga atau lembaga di pasar tempat surat tersebut diperjualbelika. Sebagai istrumet ivestasi, saham memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Masalah Itegral adalah salah satu kosep petig dalam Matematika yag dikemukaka pertama kali oleh Isac Newto da Gottfried Wilhelm Leibiz pada akhir abad ke-17. Selajutya
Lebih terperinciBAB 3 ENTROPI DARI BEBERAPA DISTRIBUSI
BAB 3 ENTROPI DARI BEBERAPA DISTRIBUSI Utuk lebih memahami megeai etropi, pada bab ii aka diberika perhituga etropi utuk beberapa distribusi diskrit da kotiu. 3. Distribusi Diskrit Pada sub bab ii dibahas
Lebih terperinciDistribusi Pendekatan (Limiting Distributions)
Distribusi Pedekata (Limitig Distributios) Ada 3 tekik utuk meetuka distribusi pedekata: 1. Tekik Fugsi Distribusi Cotoh 2. Tekik Fugsi Pembagkit Mome Cotoh 3. Tekik Teorema Limit Pusat Cotoh Fitriai Agustia,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jeis da Sumber Data Jeis peelitia yag aka diguaka oleh peeliti adalah jeis peelitia Deskriptif. Dimaa jeis peelitia deskriptif adalah metode yag diguaka utuk memperoleh
Lebih terperinciBAB VIII MASALAH ESTIMASI SATU DAN DUA SAMPEL
BAB VIII MASAAH ESTIMASI SAT DAN DA SAMPE 8.1 Statistik iferesial Statistik iferesial suatu metode megambil kesimpula dari suatu populasi. Ada dua pedekata yag diguaka dalam statistik iferesial. Pertama,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN. Latar Belakag Statistika iferesi merupaka salah satu cabag statistika yag bergua utuk meaksir parameter. Peaksira dapat diartika sebagai dugaa atau perkiraa atas sesuatu yag aka terjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tujua Peelitia Peelitia ii bertujua utuk megetahui apakah terdapat perbedaa hasil belajar atara pegguaa model pembelajara Jigsaw dega pegguaa model pembelajara Picture ad Picture
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Dalam keadaa dimaa meghadapi persoala program liier yag besar, maka aka berusaha utuk mecari peyelesaia optimal dega megguaka algoritma komputasi, seperti algoritma
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Bagi Negara yag mempuyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yag dikeliligi lauta, laut merupaka saraa trasportasi yag dimia, sehigga laut memiliki peraa yag petig bagi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.
BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder
Lebih terperinciStatistika Inferensial
Cofidece Iterval Ara Fariza Statistika Iferesial Populasi Sampel Simpulka (estimasi) tetag parameter Medapatka statistik Estimasi: estimasi titik, estimasi iterval, uji hipotesa 2 1 Proses Estimasi Populasi
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Sistem dalam Persamaan Keadaan
Istitut Tekologi Sepuluh Nopember Surabaya Model Sistem dalam Persamaa Keadaa Pegatar Materi Cotoh Soal Rigkasa Latiha Pegatar Materi Cotoh Soal Rigkasa Istilah-istilah Dalam Persamaa Keadaa Aalisis Sistem
Lebih terperinci6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi
6. Pecacaha Lajut Relasi Rekuresi Relasi rekuresi utuk dereta {a } adalah persamaa yag meyataka a kedalam satu atau lebih suku sebelumya, yaitu a 0, a,, a -, utuk seluruh bilaga bulat, dega 0, dimaa 0
Lebih terperinciBAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2)
Bab 6: Estimasi Parameter () BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (). ESTIMASI PROPORSI POPULASI Proporsi merupaka perbadiga atara terjadiya suatu peristiwa dega semua kemugkiaa peritiwa yag bisa terjadi. Besara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai penaksiran besarnya
5 BAB II LANDASAN TEORI Dalam tugas akhir ii aka dibahas megeai peaksira besarya koefisie korelasi atara dua variabel radom kotiu jika data yag teramati berupa data kategorik yag terbetuk dari kedua variabel
Lebih terperinciJURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, , Agustus 2003, ISSN : METODE PENENTUAN BENTUK PERSAMAAN RUANG KEADAAN WAKTU DISKRIT
Vol. 6. No., 97-09, Agustus 003, ISSN : 40-858 METODE PENENTUAN BENTUK PERSAMAAN RUANG KEADAAN WAKTU DISKRIT Robertus Heri Jurusa Matematika FMIPA UNDIP Abstrak Tulisa ii membahas peetua persamaa ruag
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat da Waktu Kegiata dilakuka di Divisi Tresuri Bak XYZ dari bula Jauari - April 2011. Pegambila data dilakuka di beberapa wilayah pemasara yaitu di wilayah Jakarta,
Lebih terperinciBAB III MENENTUKAN MODEL KERUSAKAN DAN INTERVAL WAKTU PREVENTIVE MAINTENANCE OPTIMUM SISTEM AXIS PADA MESIN CINCINNATI MILACRON DOUBLE GANTRY TIPE-F
BAB III MENENUKAN MODEL KERUSAKAN DAN INERVAL WAKU PREVENIVE MAINENANCE OPIMUM SISEM AXIS PADA MESIN CINCINNAI MILACRON DOUBLE GANRY IPE-F 3.1 Pedahulua Pada Bab II telah dijelaska beberapa teori yag diguaka
Lebih terperinciPETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO
PETA KONSEP RETURN da RISIKO PORTOFOLIO RETURN PORTOFOLIO RISIKO PORTOFOLIO RISIKO TOTAL DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO DENGAN DUA AKTIVA PORTOFOLIO DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI
Lebih terperinciMasih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi.
Distribusi Samplig (Distribusi Pearika Sampel). Pedahulua Bidag Iferesia Statistik membahas geeralisasi/pearika kesimpula da prediksi/ peramala. Geeralisasi da prediksi tersebut melibatka sampel/cotoh,
Lebih terperinciPedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai
PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da waktu Peelitia ii dilakuka di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yag beralamat di Jala Raya Ciherag o 48 Kecamata Cipaas, Kabupate Ciajur, Propisi Jawa Barat.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Peelitia dilakuka di bagia spiig khususya bagia widig Pabrik Cambrics Primissima (disigkat PT.Primissima) di Jala Raya Magelag Km.15 Slema, Yogyakarta. Peelitia
Lebih terperinciGambar 3.1Single Channel Multiple Phase
BAB III MODEL ANTRIAN PADA PEMBUATAN SIM C. Sigle Chael Multiple Phase Sistem atria sigle chael multiple phase merupaa sistem atria dimaa pelagga yag tiba, dapat memasui sistem dega megatri di tempat yag
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Daerah peelitia adalah Kota Bogor yag terletak di Provisi Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii berdasarka pertimbaga atara lai: (1) tersediaya Tabel Iput-Output
Lebih terperinciPerbandingan Power of Test dari Uji Normalitas Metode Bayesian, Uji Shapiro-Wilk, Uji Cramer-von Mises, dan Uji Anderson-Darling
Jural Gradie Vol No Juli 5 : -5 Perbadiga Power of Test dari Uji Normalitas Metode Bayesia, Uji Shapiro-Wilk, Uji Cramer-vo Mises, da Uji Aderso-Darlig Dyah Setyo Rii, Fachri Faisal Jurusa Matematika,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag
Lebih terperincib. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:
Statistik da Peluag A. Statistik Statistik adalah metode ilmiah yag mempelajari cara pegumpula, peyusua, pegolaha, da aalisis data, serta cara pegambila kesimpula berdasarka data-data tersebut. Data ialah
Lebih terperinciPendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X
Pedugaa Selag: Metode Pivotal Lagkah-lagkahya 1. Adaika X1, X,..., X adalah cotoh acak dari populasi dega fugsi kepekata f( x; ), da parameter yag tidak diketahui ilaiya. Adaika T adalah peduga titik bagi..
Lebih terperinciMata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4
Program Studi : Tekik Iformatika Miggu ke : 4 INDUKSI MATEMATIKA Hampir semua rumus da hukum yag berlaku tidak tercipta dega begitu saja sehigga diraguka kebearaya. Biasaya, rumus-rumus dapat dibuktika
Lebih terperinciMATERI 10 ANALISIS EKONOMI
MATERI 10 ANALISIS EKONOMI TOP-DOWN APPROACH KONDISI EKONOMI DAN PASAR MODAL VARIABEL EKONOMI MAKRO MERAMAL PERUBAHAN PASAR MODAL 10-1 TOP-DOWN APPROACH Dalam melakuka aalisis peilaia saham, ivestor bisa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dengan penelitian perpustakaan ini dapat dijadikan landasan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.. Jeis Peelitia Peelitia perpustakaa yaitu peelitia yag pada hakekatya data yag diperoleh dega peelitia perpustakaa ii dapat dijadika ladasa dasar da alat utama bagi pelaksaaa
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa
19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Badar Lampug tahu pelajara 2009/2010 sebayak 279 orag yag terdistribusi dalam tujuh
Lebih terperinciAnalisis Sistem Antrian Kapal Pengangkut Barang di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.1, (2016) 2337-3520 (2301-928X Prit) D-96 Aalisis Sistem Atria Kapal Pegagkut Barag di Pelabuha Tajug Perak Surabaya Aulia Ahmad da Muhammad Mashuri Jurusa Statistika,
Lebih terperinciBAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS
BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS 1.1. Pedahulua Dalam pertemua ii Ada aka mempelajari beberapa padaga tetag permutasi da kombiasi, fugsi da metode perhituga probabilitas, da meghitug probabilitas. Pada
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasa Atropometri merupaka salah satu metode yag dapat diguaka utuk meetuka ukura dimesi tubuh pada setiap mausia. Data atropometri yag didapat aka diguaka utuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab
BAB III METODE PENELITIAN Metode peelitia merupaka suatu cara atau prosedur utuk megetahui da medapatka data dega tujua tertetu yag megguaka teori da kosep yag bersifat empiris, rasioal da sistematis.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Model matematis da tahapa matematis Secara umum tahapa yag harus ditempuh dalam meyelesaika masalah matematika secara umerik da megguaka alat batu komputer, yaitu: 2.1.1 Tahap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di tiga kator PT Djarum, yaitu di Kator HQ (Head Quarter) PT Djarum yag bertempat di Jala KS Tubu 2C/57 Jakarta Barat,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Peetua Waktu Pegamata Seara Aak Berulag kali telah disebutka bahwa kujuga-kujuga utuk melakuka pegamata dilakuka dalam waktu-waktu yag ditetuka seara aak. Utuk itu, biasaya satu
Lebih terperinciBAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ii aka memberika iformasi hal yag berkaita dega lagkah-lagkah sistematis yag aka diguaka dalam mejawab pertayaa peelitia.utuk itu diperluka beberapa hal sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Peelitia Pada bab ii aka dijelaska megeai sub bab dari metodologi peelitia yag aka diguaka, data yag diperluka, metode pegumpula data, alat da aalisis data, keragka
Lebih terperinciBab 3 Metode Interpolasi
Baha Kuliah 03 Bab 3 Metode Iterpolasi Pedahulua Iterpolasi serig diartika sebagai mecari ilai variabel tergatug tertetu, misalya y, pada ilai variabel bebas, misalya, diatara dua atau lebih ilai yag diketahui
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar
III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Subyek dalam peelitia ii adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Badar Lampug, semester gajil Tahu Pelajara 2009-2010, yag berjumlah 19 orag terdiri dari 10 siswa
Lebih terperinci4.7 TRANSFORMASI UNTUK MENDEKATI KENORMALAN
4.7 TRANSFORMASI UNTUK MENDEKATI KENORMALAN Saat asumsi keormala tidak dipuhi maka kesimpula yag kita buat berdasarka suatu metod statistik yag mesyaratka asumsi keormala meadi tidak baik, sehigga mucul
Lebih terperinciPENGGGUNAAN ALGORITMA GAUSS-NEWTON UNTUK MENENTUKAN SIFAT-SIFAT PENAKSIR PARAMETER DAN
PENGGGUNAAN ALGORITMA GAUSS-NEWTON UNTUK MENENTUKAN SIFAT-SIFAT PENAKSIR PARAMETER DAN DALAM SUATU MODEL NON-LINIER Abstrak Nur ei 1 1, Jurusa Matematika FMIPA Uiversitas Tadulako Jl. Sukaro-Hatta Palu,
Lebih terperinci1 n MODUL 5. Peubah Acak Diskret Khusus
ODUL 5 Peubah Acak Diskret Khusus Terdapat beberapa peubah acak diskret khusus yag serig mucul dalam aplikasi. Peubah Acak Seragam ( Uiform) Bila X suatu peubah acak diskret dimaa setiap eleme dari X mempuyai
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Aalisis Regresi Istilah regresi pertama kali diperkealka oleh seorag ahli yag berama Facis Galto pada tahu 1886. Meurut Galto, aalisis regresi berkeaa dega studi ketergatuga dari suatu
Lebih terperinciPertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd
Pertemua Ke- Komparasi berasal dari kata compariso (Eg) yag mempuyai arti perbadiga atau pembadiga. Tekik aalisis komparasi yaitu salah satu tekik aalisis kuatitatif yag diguaka utuk meguji hipotesis tetag
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di Kawasa Patai Ayer, Kabupate Serag Provisi Bate. Lokasi ii dipilih secara segaja atau purposive karea Patai Ayer merupaka salah
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur
0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia
Lebih terperinciBARISAN DAN DERET. Nurdinintya Athari (NDT)
BARISAN DAN DERET Nurdiitya Athari (NDT) BARISAN Defiisi Barisa bilaga didefiisika sebagai fugsi dega daerah asal merupaka bilaga asli. Notasi: f: N R f( ) = a Fugsi tersebut dikeal sebagai barisa bilaga
Lebih terperinciA. Pengertian Hipotesis
PENGUJIAN HIPOTESIS A. Pegertia Hipotesis Hipotesis statistik adalah suatu peryataa atau dugaa megeai satu atau lebih populasi Ada macam hipotesis:. Hipotesis ol (H 0 ), adalah suatu hipotesis dega harapa
Lebih terperinciLIMIT. = δ. A R, jika dan hanya jika ada barisan. , sedemikian hingga Lim( a n
LIMIT 4.. FUNGSI LIMIT Defiisi 4.. A R Titik c R adalah titik limit dari A, jika utuk setiap δ > 0 ada palig sedikit satu titik di A, c sedemikia sehigga c < δ. Defiisi diatas dapat disimpulka dega cara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga Peelitia 1. Pedekata Peelitia Peelitia ii megguaka pedekata kuatitatif karea data yag diguaka dalam peelitia ii berupa data agka sebagai alat meetuka suatu keteraga.
Lebih terperincikesimpulan yang didapat.
Bab ii merupaka bab peutup yag merupaka hasil da kesimpula dari pembahasa serta sara peulis berdasarka kesimpula yag didapat. BAB LANDASAN TEORI. Kosep Dasar Peramala Peramala adalah kegiata utuk memperkiraka
Lebih terperinciBAB III ANALISIS PEMODELAN ANTRIAN HAULER PENGANGKUTAN OVERBURDEN PADA JALAN 7F
BAB III AALISIS EMODELA ATRIA HAULER EGAGKUTA OVERBURDE ADA JALA 7F 3.. edahulua ada Bab II telah dijelaka beberapa teori yag diguaka utuk melakuka aalii yag tepat dalam memecahka maalah yag ada. ada bab
Lebih terperinciSTATISTIKA NON PARAMETRIK
. PENDAHULUAN STATISTIKA NON PARAMETRIK Kelebiha Uji No Parametrik: - Perhituga sederhaa da cepat - Data dapat berupa data kualitatif (Nomial atau Ordial) - Distribusi data tidak harus Normal Kelemaha
Lebih terperinciANALISIS PROSES ANTRIAN MULTIPLE CHANNEL SINGLE PHASE DI LOKET ADMINISTRASI DAN RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG
ANALISIS ROSES ANTRIAN MULTILE CHANNEL SINGLE HASE DI LOKET ADMINISTRASI DAN RAWAT JALAN RSU Dr. KARIADI SEMARANG skripsi disajika sebagai salah satu syarat utuk memperoleh gelar Sarjaa Sais rogram Studi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS.1 Pegertia-pegertia Lapaga pekerjaa adalah bidag kegiata dari pekerjaa/usaha/ perusahaa/kator dimaa seseorag bekerja. Pekerjaa utama adalah jika seseorag haya mempuyai satu pekerjaa
Lebih terperinciBAB VII RANDOM VARIATE DISTRIBUSI DISKRET
BAB VII RANDOM VARIATE DISTRIBUSI DISKRET Diskret radom variabel dapat diguaka utuk berbagai radom umber yag diambil dalam betuk iteger. Pola kebutuha ivetori (persediaa) merupaka cotoh yag serig diguaka
Lebih terperinciRange atau jangkauan suatu kelompok data didefinisikan sebagai selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil, yaitu
BAB 4 UKURAN PENYEBARAN DATA Pada Bab sebelumya kita telah mempelajari beberapa ukura pemusata data, yaitu ukura yag memberika iformasi tetag bagaimaa data-data ii megumpul atau memusat Pada bagia Bab
Lebih terperinci