PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT LAPORAN KINERJA 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT LAPORAN KINERJA 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT"

Transkripsi

1 PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT LAPORAN KINERJA 206 PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT

2 LAPORAN KINERJA 206 Nomor : LKIN-09/PW27/6/207 Tanggal : 2 JANUARI 207

3

4 Daftar Isi Kata Pengantar.. Daftar Isi.... Daftar Tabel. Daftar Ga bar.. Daftar La pira Ringkasan Eksekutif.. I. Pendahuluan i ii iii iv v vi III. Akuntabilitas Kinerja A. Kera gka Pe gukura Ki erja B. Capaian Kinerja Orga isasi. 27 C. Realisasi Keuangan Tahun D. Hasil Penilaian Mandiri Sistem AKIP Tahu. A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi.... B. Aspek Strategis Orga isasi C. Kegiatan dan Produk Orga isasi. D. Struktur Orga isasi. E. Sistematika Penyajian.. IV. Penutup 60 Lampiran II. Perencanaan Kinerja A. Rencana Strategis Pernyataan Visi. 2. Pernyataan Misi 3. Tujuan. 4. Indikator Ki erja Uta a IKU 5. Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan B. Perjanjian Kinerja Tahun... LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 206 ii

5 Daftar Tabel BAB II 2. Program, Sasaran Program/Sasaran Kegiatan, dan Indikator Kinerja Utama 2.2 Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 206 BAB III 3. Capaian sasaran program Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Indikator Kinerja Kegiatan/Output 3.3 Indikator Kinerja Kegiatan/Output Indikator Kinerja Kegiatan/Output Indikator Kinerja Kegiatan/Output Indikator Kinerja Kegiatan/Output Indikator Kinerja Kegiatan/Output Indikator Kinerja Kegiatan/Output Indikator Kinerja Kegiatan/Output Indikator Kinerja Kegiatan/Output 9 3. Indikator Kinerja Kegiatan/Output Indikator Kinerja Kegiatan/Output 3.3 Indikator Kinerja Kegiatan/Output Realisasi penyerapan anggaran per 3 Desember Komponen Penilaian Mandiri Laporan Kinerja (LKj) Tahun 206 Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat BAB IV 4. Capaian Sasaran Program LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 206 iii

6 Daftar Gambar BAB I. Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Posisi Per 3 Desember Komposisi Pegawai Menurut Golongan Per 3 Desember Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 206 BAB III 3. Perbandingan Realisasi IKU dengan Target Tahun Perbandingan Realisasi IKU 2 dengan Target Tahun Perbandingan Realisasi IKU 3 dengan Target Tahun Perbandingan Realisasi IKU 4 dengan Target Tahun Perbandingan Realisasi IKU 5 dengan Target Tahun Perbandingan Realisasi IKU 6 dengan Target Tahun Perbandingan Realisasi IKU 7 dengan Target Tahun Perbandingan Realisasi IKU 8 dengan Target Tahun Perbandingan Realisasi IKU 9 dengan Target Tahun Perbandingan Realisasi IKU 0 dengan Target Tahun Perbandingan Realisasi IKU dengan Target Tahun 209 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 206 iv

7 Daftar Lampiran Lampiran Capaian Kinerja Outcome Tahun 206 Pewakilan BKPK Provinsi Papua Barat Lampiran 2 Perbandingan Realisasi dan Capaian Outcome Tahun 206 dengan Tahun 205 Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Lampiran 3 Capaian Kinerja Output Tahun 206 Pewakilan BKPK Provinsi Papua Barat Lampiran 4 Perbandingan Realisasi dan Capaian Output Tahun 206 dengan Tahun 205 Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Lampiran 5 Anggaran dan Realisasi Program Kegiatan Tahun 206 Lampiran 6. Lampiran 6.2 Lampiran 6.3 Lembar Kriteria Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Komponen Penilaian Mandiri LKj Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Pengkategorian Nilai Hasil Evaluasi Lampiran 7 Hasil Survey Kepuasan Pengguna Layanan Tahun 206 Lampiran 8 Level Maturitas SPIP Pemerintah Daerah se-provinsi Papua Barat Tahun 206 Lampiran 9 Kapabilitas APIP di Provinsi Papua Barat Tahun 206 Lampiran 0 Daftar Judul Berita yang Dimuat di Halaman Utama Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 206 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 206 v

8 Ringkasan Eksekutif P erwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun yang tertuang dalam Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Nomor LSTRA 65./PW27/6/205 tanggal 8 Mei 205 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran program dan kegiatan. Dilengkapi dengan indikator kinerja dan target yang akan dicapai serta rencana pendanaan dalam tahun yang selanjutnya menjadi acuan dalam penyusunan Perjanjian Kinerja (Perkin) dan Rencana Kinerja di tahun 206. Visi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat adalah Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi Papua Barat. Sebagai Auditor berkelas dunia, Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat berperan membantu Pemerintah dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan negara/daerah, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik serta membantu upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN Untuk mewujudkan visinya, BPKP memiliki tiga misi, yaitu () Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi Papua Barat. (2) Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif di Wilayah Provinsi Papua Barat dan (3) Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Provinsi Papua Barat. Dalam mencapai visi dan misi tersebut, BPKP menetapkan 3 (tiga) tujuan strategis yang akan dicapai dalam tahun , yaitu () Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi Papua Barat (2) Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Provinsi LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 206 vi

9 Papua Barat dan (3) Mendorong Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Provinsi Papua Barat. Untuk mencapai tujuan strategis di atas, dalam tahun 206 Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat telah merumuskan empat sasaran program. Perumusan sasaran program diikuti dengan penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) berupa outcome dan output serta penetapan IKU sebagai dasar pengukuran capaian sasaran program. Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat merupakan salah satu media yang menunjukkan kesiapan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat untuk mampu menjawab pertanyaan atas pencapaian kinerja tahun 206. LKj ini juga sebagai alat kendali dan alat pengukuran kinerja secara kualitatif dan kuantitatif menuju terwujudnya akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas. Tahun 206 adalah tahun kedua Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Untuk itu sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 200, dilakukan pengukuran pencapaian sasaran program. Pengukuran sasaran program didasarkan capaian indikator kinerja utama. Hasil penilaian atas Pelaksanaan Kinerja Tahun 206 bahwa dari dua belas IKU sasaran program, sebanyak IKU mencapai target dan IKU belum tercapai dengan ringkasan sebagaimana dapat dilihat pada Tabel RE.. Tabel RE.. Capaian Sasaran Program dan Indikator Kinerja Utama No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Sasaran Program. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi % Capaian Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program nasional. 2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi 3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum. % 45,00 60,79 35,09 % 45,00 45,45 0,00 % 60,00 84,00 40,00 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 206 vii

10 Sasaran Program 2. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi 4 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2). % 00,00 00,00 00,00 5 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3). 6 Pesentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina. 7 Pesentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina. % 0,00 23,08 200,00 % 33,33 0,00 - % 33,33 33,33 00,00 Sasaran Program 3. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda 8 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3). 9 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2). 0 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2). Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level ). % 7,69 7,69 00,00 % 00,00 00,00 00,00 % 30,77 6,54 00,00 % 6,54 30,77 50,00 Sasaran Program 4. Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP 2 Persepsi kepuasan layanan Kesestmaan (skala Likert -0). Skala Likert - 0 7,00 7,6 08,7 Keberhasilan capaian sasaran program diukur dengan IKU yang menggambarkan pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Pengukuran capaian kinerja 4 (empat) Sasaran Program dan 2 (dua belas) Indikator Kinerja Utama (IKU) yang paling mempengaruhi capaian Sasaran Program. Pengukuran kemudian dilanjutkan dengan analisis, khususnya terhadap IKU yang menyimpang dari targetnya. Capaian Sasaran Program dan IKU tersebut di atas, sebagai berikut:. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan Negara Capaian sasaran program ditunjukkan oleh tiga IKU dengan ringkasan sebagai berikut: a. Perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional, tercapai 35,09% yaitu dari target 45% terealisasi 60,79%; LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 206 viii

11 b. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi, tercapai 0% yaitu dari target 45% terealisasi 45,45%; c. Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum, tercapai 40% yaitu dari target 60% terealisasi 84%. 2. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi Capaian sasaran program 2 ditunjukkan oleh empat IKU dengan ringkasan sebagai berikut: a. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2), tercapai 00% yaitu dari target 00% terealisasi 00%; b. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3), tercapai 200% yaitu dari target 0% terealisasi 23,08%; c. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina, belum tercapai disebabkan BUMD tersebut mengalami kerugian; d. Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina, tercapai 00% yaitu dari target 33,33% terealisasi 33,33%. 3. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda Capaian sasaran program 3 ditunjukkan oleh empat IKU dengan ringkasan sebagai berikut: a. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3), tercapai 00% yaitu dari target 7,69% terealisasi 7,69%; b. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2), tercapai 00% yaitu dari target 00% terealisasi 00%; c. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2), tercapai 00% dari target 30,77% terealisasi 6,54%; d. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level ), tercapai 50% dari target 6,54% terealisasi 30,77%. 4. Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP Capaian sasaran program 4 ditunjukkan oleh satu IKU dengan ringkasan sebagai berikut: LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 206 ix

12 a. Persepsi kepuasan layanan Kesesmaan (skala Likert -0), tercapai 08,7% dari target 7 terealisasi 7,6. Hasil Penilaian Sistem AKIP yang dilakukan secara mandiri pada akhir Desember 206 menunjukkan skor/nilai 98,03 yang masuk pada kategori AA / Sangat Memuaskan. Rincian Lembar Kriteria Evaluasi AKIP Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat berdasarkan komponen/sub komponen lihat lampiran 6. Keseluruhan program yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat pada Tahun 206 menggunakan dana DIPA sebesar Rp ,00 atau 99,23% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan Dana Mitra Kerja sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 7.30 OH/HP atau 00% dari rencana sebanyak 7.30 OH/HP. Rencana aksi yang akan dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dalam upaya memperbaiki kinerja sebagai berikut:. Melakukan penyempurnaan penyajian seluruh produk layanan bimbingan teknis/asistensi dalam peningkatan Opini WTP untuk seluruh Pemda di Provinsi Papua Barat (khususnya untuk Pemda yang memiliki potensi peningkatan kualitas akuntabilitas atas laporan kinerja di tahun 207), Simda Desa (Siskeudes) dan laporan keuangan berbasis akrual; 2. Dalam rangka pencapaian maturitas Sistem Pengendalian Intern (SPI) pada seluruh Pemda se-provinsi Papua Barat akan dilakukan: a) Meningkatkan kegiatan pendidikan dan pelatihan serta workshop penyelenggaraan SPIP bagi Pemerintah Daerah di Provinsi Papua Barat; b) Meningkatkan intensitas Bimbingan Teknis penyelenggaraan SPIP dan mendorong penyelenggaraan SPIP secara integral mulai dari perencanaan, pelaksanaan (penilaian risiko, pembangunan infrastruktur dan internalisasi) dan pengembangan berkelanjutan; c) Melakukan pemantauan (monitoring) perkembangan peningkatan Maturitas SPIP Pemerintah Daerah. 3. Lebih berperan dalam mendorong Direksi BUMD untuk memperbaiki kinerja BUMD tersebut yang belum sehat pada tahun 206 sebagai berikut: LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 206 x

13

14

15 BAB I PENDAHULUAN

16 PENDAHULUAN L aporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 206, disusun dalam rangka mewujudkan dukungan terhadap sistem administrasi di bidang pengawasan yang mampu menjamin kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi yang makin andal, profesional, efektif serta tanggap terhadap aspirasi rakyat dan dinamika perubahan lingkungan strategis. Komitmen menyelenggarakan akuntabilitas kinerja yang baik diawali dengan tersedianya perencanaan kinerja sebagai tahapan penting dalam melaksanakan rencana strategis, yang akan menuntun manajemen dan seluruh anggota organisasi dalam mencapai kinerja yang diinginkan. Perencanaan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 206 disusun dengan memperhatikan penugasan dari BPKP Pusat (KF) dan perencanaan penugasan usulan perwakilan berdasarkan kondisi lingkungan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat (KF3) yang dituangkan dalam Perjanjian Kinerja. A. TUGAS, FUNGSI, DAN WEWENANG ORGANISASI Sesuai Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 204, BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Selain itu, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 204 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat mengamanahkan BPKP untuk melakukan pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara, dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. LAPORAN KINERJA TAHUN 206

17 PENDAHULUAN Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat merupakan unit kerja dari BPKP, yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 03 tahun 200 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Presiden RI Nomor 3 Tahun 203 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen tentang Susunan Organisasi dan Tugas Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dan berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP /K/200 tanggal 30 Mei 200. Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat merupakan unsur pelaksana BPKP Pusat di daerah yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPKP. Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dibentuk berdasarkan Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/832/M.PAN-RB/8/20 tanggal 5 Agustus 20 tentang Pembentukan 8 (delapan) Perwakilan BPKP Baru dan Perka BPKP Nomor PER-955/K/SU/20 tanggal 5 Agustus 20 Perubahan Ke-empat atas Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP /K/200 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP. Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat merupakan Perwakilan Tipe B, yang sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 204 tanggal 23 September 204 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Banten, Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Gorontalo, Provinsi Maluku Utara dan Provinsi Papua Barat, mempunyai tugas dan fungsi:. Tugas Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat: ) Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral; 2) Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara; 3) Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau atas Permintaan Kepala Daerah; LAPORAN KINERJA TAHUN 206 2

18 PENDAHULUAN 4) Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; 5) Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat menyelenggarakan; ) Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan; 2) Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP; 3) Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan daerah atas permintaan pemerintah daerah; 4) Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/kekayaan negara atas permintaan pemerintah pusat; 5) Pengawasan atas penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan/atau lintas kementerian/lembaga/wilayah; 6) Pengawasan terhadap kegiatan Kebendaharaan Umum Negara di wilayah kerjanya; 7) Pemberian asistensi penyusunan RAPBD, Laporan Keuangan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah; 8) Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan Negara/daerah, BUMN/BUMD dan kinerja instansi Pemerintah Pusat/Daerah/ BUMN/BUMD; 9) Pengawasan terhadap BUMN, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan BUMD atas permintaan pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 0) Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja pada BUMN, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah dan BUMD atas permintaan pemangku kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; LAPORAN KINERJA TAHUN 206 3

19 PENDAHULUAN ) Audit investigatif terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan Keuangan Negara, BUMN, dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pengawasan terhadap hambatan kelancaran pembangunan dan pemberian bantuan audit dalam rangka penghitungan kerugian Keuangan Negara serta pemberian keterangan ahli kepada instansi penyidik; 2) Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan; Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dijabat oleh Adi Gemawan / NIP dan sesuai Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 204 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat telah menjadi Perwakilan Mandiri Tipe B dengan wilayah kerja meliputi sebagai berikut:. Provinsi Papua Barat 2. Kota Sorong 3. Kabupaten Manokwari 4. Kabupaten Sorong 5. Kabupaten Sorong Selatan 6. Kabupaten Raja Ampat 7. Kabupaten Maybrat 8. Kabupaten Teluk Wondama 9. Kabupaten Teluk Bintuni 0. Kabupaten Kaimana. Kabupaten Fakfak 2. Kabupaten Tambrauw 3. Kabupaten Manokwari Selatan 4. Kabupaten Pegunungan Arfak LAPORAN KINERJA TAHUN 206 4

20 PENDAHULUAN B. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI Sebagai Instansi Pengawasan Intern Pemerintah Pusat di daerah, Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan manajemen pemerintahan dan pengelolaan keuangan di daerah, khususnya dalam mengawal pemerintah daerah menuju sistem otonomi daerah yang transparan, bertanggung jawab dan akuntabel. Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi terciptanya kebijakan pemerintah pusat yang berpihak kepada kepentingan masyarakat banyak melalui evaluasi keberhasilan program-program yang ada di daerah. Untuk memenuhi harapan tersebut di atas, diperlukan pengembangan organisasi yang mengarah kepada profesionalisme. Untuk itu, Perwakilan BPKP telah mempertimbangkan sebagai faktor strategi dalam pengembangan organisasi yang profesional dengan melaksanakan kegiatan sebagai berikut: Menyusun Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat yang mengacu kepada Renstra BPKP tahun dalam mengarahkan seluruh potensi dan sumber daya yang dimiliki secara terarah; Menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Daerah; Menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kepolisian Daerah Papua Barat dan Kejaksaan Tinggi Papua; Membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk mendukung produk layanan yang akan diberikan oleh Perwakilan BPKP kepada seluruh User atau Penerima Layanan BPKP (Pemda dan Instansi Vertikal di daerah). LAPORAN KINERJA TAHUN 206 5

21 PENDAHULUAN C. KEGIATAN DAN PRODUK ORGANISASI Kegiatan utama yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dibagi dalam 3 kegiatan yaitu Preventif, Edukatif dan Represif dengan rincian, sebagai berikut:. Preventif, meliputi: ) Evaluasi Sistem Pengendalian Intern; 2) Reviu Proses Pengadaan Barang dan Jasa; 3) Sistem Informasi Manajemen Daerah; 4) Reviu Laporan Keuangan melalui Bimbingan Teknis; 5) Asistensi Good Governance pada Pemerintah Daerah dan Instansi Vertikal; 6) Asistensi Sistem Informasi Akuntansi Sektor BUMN/D; 7) Pengembangan Manajemen Risiko; 8) Pengembangan Fraud Control Plan; 9) Clearing House. 2. Edukatif, meliputi: ) Jasa Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor; 2) Program Anti Korupsi; 3) Jasa Kediklatan Teknis Subtansi bagi Auditor; 4) Transfer Knowledge melalui Sinergi Pengawasan. 3. Represif, meliputi: ) Audit Investigatif; 2) Bantuan Perhitungan Kerugian Keuangan Negara/Daerah; 3) Bantuan Keterangan Ahli. Berdasarkan Peraturan Presiden 92 Tahun 204 tentang BPKP dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 204 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat, kegiatan pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat diarahkan untuk mengawasi akuntabilitas program strategis pemerintah yang dikelompokkan ke dalam 4 (empat) fokus pengawasan, sebagai berikut: LAPORAN KINERJA TAHUN 206 6

22 PENDAHULUAN ) Pengawasan Akuntabilitas Pembangunan Nasional. 2) Pengawasan Ruang Fiskal. 3) Pengamanan Aset Negara/Daerah. 4) Pengawasan Governance System. Sedangkan Layanan Produk yang dimiliki Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat, yaitu:. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD) meliputi: ) Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Pemerintah Daerah antara lain Sosialisasi, Bimtek Penyusunan Perkada Penyelenggaraan SPIP serta Diagnostic Assessment, Monitoring Perbaikan dan Penyusunan RTP; 2) Pendampingan dan Asistensi SIMDA Keuangan, Barang Milik Daerah, SIMDA Gaji, dan penyusunan LKPD; 3) Asistensi Evaluasi SAKIP; 4) Analisis dan Evaluasi Keselarasan Prioritas Pembangunan; 5) Evaluasi Penyusunan dan Penetapan APBD; 6) Evaluasi Internal Control COSO; 7) Pendampingan/reviu pelaksanaan PBJ; 8) Pendampingan Inventarisasi BMD; 9) Pendampingan Reviu LKPD; 0) Evaluasi LPPD; ) Bimtek Penyusunan PPJB BLUD; 2) Evaluasi Ketahanan Pangan pada BUMN. 2. Bidang Akuntan Negara, meliputi: ) Audit Kinerja PDAM; 2) Penilaian Resiko dan RTP; 3) Asistensi Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi PDAM; 4) Asistensi Manajemen Aset; 5) Asistensi Penyusunan KPI; 6) Asistensi Penyusunan Persyaratan Administrasi BLUD; 7) Asistensi Penyusunan LK BLUD/BUMD; 8) Bimtek/Asistensi Penerapan GCG BUMD; LAPORAN KINERJA TAHUN 206 7

23 PENDAHULUAN 9) Sosialisasi dan Asistensi Manajemen Risiko; 0) Audit dengan Tujuan Tertentu. 3. Bidang Instansi Pemerintah Pusat (IPP), meliputi: ) Audit Keuangan, Audit Kinerja, Audit Operasional, dan Audit Tujuan Tertentu; 2) Evaluasi Kebijakan dan Program; 3) Sosialisasi SPIP; 4) Inventarisasi BMN; 5) Pendampingan Penyusunan/Reviu LK/K/L; 6) Pembinaan Penyelenggaraan SPIP K/L antara lain Sosialisasi, Diagnostic Assessment, Reviu SOP, Monitoring Perbaikan dan Penyusunan RTP K/L; 7) Bimtek dan Asistensi Manajemen Aset K/L; 8) Bimtek dan Asistensi Pengelolaan Keuangan K/L. 4. Bidang Investigasi, meliputi: ) Audit Investigatif; 2) Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara; 3) Pemberian Keterangan Ahli; 4) Audit / Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan; 5) Audit Eskalasi Harga; 6) Fraud Control Plan (FCP); 7) Kajian atas Hasil Program Keinvestigasian yang terkait dugaan TPK dan PBJ; 8) Sosialisasi Program Anti Korupsi 5. Bidang P3A, antara lain meliputi: ) Penyusunan Renstra, Renja, RKT dan PKP2T; 2) Penyusunan Laporan Bulanan Laporan Kinerja dan SIMHP; 3) Penyusunan Laporan atas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara; 4) Pembinaan APIP Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dan APIP Daerah; 5) Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor. 6. Bagian Tata Usaha yang terdiri dari 2 (dua) Sub Bagian, yaitu: ) Sub Bagian Keuangan; LAPORAN KINERJA TAHUN 206 8

24 PENDAHULUAN 2) Sub Bagian Kepegawaian dan Umum. D. STRUKTUR ORGANISASI Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsi yang telah diamanatkan dalam Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 204, Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dipimpin oleh Kepala Perwakilan yang membawahi Bagian, Sub Bagian dan Kelompok Jabatan Fungsional dengan rincian, sebagai berikut:. Bagian Tata Usaha dengan 2 Sub Bagian, yaitu: ) Subbagian Keuangan; 2) Subbagian Kepegawaian dan Umum. 2. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor, meliputi: ) Kelompok Jabatan Fungsional Bidang Pengawasan Instansi Pengawasan Pemerintah Pusat; 2) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Pengawasan Keuangan Daerah; 3) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Akuntan Negara; 4) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Investigasi; 5) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Perencanaan, Pelaporan dan Pembinaan APIP. LAPORAN KINERJA TAHUN 206 9

25 PENDAHULUAN BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 205 (TIPE B) Perwakilan BPKP Bagian Tata Usaha Kelompok Jabatan Fungsional Subbagian Kepegawaian dan Umum Subbagian Keuangan Dalam melaksanakan Tugas dan Fungsinya, Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat memiliki Sumber Daya Manusia sebanyak 73 (tujuh puluh tiga) orang Pegawai per 3 Desember 206 dan 75 (tujuh puluh lima) orang Pegawai per 3 Desember 205. Disamping itu, untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas, telah dipekerjakan Tenaga Harian Lepas sebanyak 0 (sepuluh) orang yang menempati Sub Bagian Kepegawaian dan Umum pada Bagian Tata Usaha. Keseluruhan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dapat diklasifikasikan berdasarkan jabatan dan golongan kepangkatan, sebagai berikut:. Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Posisi Per 3 Desember 205 dan 206 No. Jenjang Jabatan Posisi per Posisi per Mutasi 206 3/2/205 3/2/206 (Orang) Tambah Kurang (Orang) I. Struktural Eselon II Eselon III Eselon IV 2 2 LAPORAN KINERJA TAHUN 206 0

26 PENDAHULUAN II. Fungsional A. Fungsional Auditor Korwas Auditor Madya Auditor Muda Auditor Pertama Auditor Penyelia Auditor Pelaksana Auditor Pelak. Lanjutan Calon Auditor Pratama Calon Auditor Pelaksana B. Fungsional Tertentu Lainnya 4-3. Analis Kepegawaian Terampil Arsiparis Penyelia Pranata Komputer Terampil a. Pengelola BMN dan BP - - b. Bendahara Pengeluaran - - c. Verifikator Keuangan - - III. Fungsional Umum Fungsional Umum Jumlah Gambaran komposisi pegawai berdasarkan jabatan secara grafis dapat dilihat pada Gambar., berikut ini: Gambar. Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Posisi Per 3 Desember Struktural PFA Fungsional Tertentu Lainnnya 3 5 PFU Pegawai LAPORAN KINERJA TAHUN 206

27 PENDAHULUAN 2. Komposisi Pegawai Menurut Golongan Posisi Per 3 Desember 205 dan 206 No. Uraian Posisi per Mutasi selama 206 Posisi per 3/2/205 3/2/206 (Orang) Tambah Kurang (Orang). Golongan IV Golongan III Golongan II Golongan I Jumlah Secara grafis, golongan pegawai per 3 Desember 206 nampak seperti Gambar.2 berikut: Gambar.2 Komposisi Pegawai Menurut Golongan Per 3 Desember Golongan IV Golongan III Golongan II Golongan I E. SISTEMATIKA PENYAJIAN Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 206 melaporkan capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat selama tahun 206. Capaian kinerja 206 diukur dan dinilai berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 206 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Perjanjian Kinerja merupakan penjabaran Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun LAPORAN KINERJA TAHUN 206 2

28 PENDAHULUAN Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahun 206 memungkinkan dilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai masukan bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti ini, sistematika penyajian Laporan Kinerja BPKP Tahun 206 dapat diilustrasikan dalam Gambar.3. Gambar.3. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja BPKP Tahun 206 Referensi Bab PENDAHULUAN BAB I PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA BAB II Rencana Strategis Perjanjian Kinerja 206 AKUNTABILITAS KINERJA BAB III PENUTUP BAB IV Sedangkan penyajian Bab per Bab Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat tahun 206, sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Menjelaskan secara ringkas mengenai Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat. LAPORAN KINERJA TAHUN 206 3

29 PENDAHULUAN Bab II Bab III Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Akuntabilitas Kinerja Menjelaskan Muatan Perencanaan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 206. Menjelaskan analisis pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 206 dari sudut akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan. Bab IV Penutup Menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 206 dan strategi peningkatan kinerja di masa datang. LAPORAN KINERJA TAHUN 206 4

30

31 BAB II PERENCANAAN KINERJA

32 PERENCANAAN KINERJA Tugas dan fungsi Perwakilan BPKP sebagaimana yang tertuang di dalam Peraturan Kepala BPKP Nomor 20 Tahun 204 menuntut Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat menjadi suatu institusi yang proaktif dan terpercaya dalam membangun good governance, yaitu suatu institusi yang mendorong pembaruan bagi perbaikan manajemen pemerintah mengingat pada masa kini tuntutan yang timbul dari masyarakat untuk memberdayakan pengawasan sedemikian besar. Dengan demikian, diharapkan dapat dikembangkan pengawasan yang lebih berorientasi pada kebutuhan/tuntutan masyarakat serta memberikan saran dan asistensi bagi perbaikan manajemen supaya dapat beroperasi secara lebih efisien, efektif, ekonomis dan memiliki daya akuntabilitas. Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi Perwakilan yang efisien dan efektif serta sesuai kebijakan yang telah ditetapkan BPKP Pusat maka Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat menyusun Perencanaan Strategis A. RENCANA STRATEGIS Berdasarkan Rencana Strategis BPKP Tahun Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat telah menyusun Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun sesuai Nomor LSTRA- 65-/PW 27/6/205 tanggal 8 Mei 205. Lebih lanjut Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dapat diuraikan, sebagai berikut: LAPORAN KINERJA TAHUN 206 5

33 PERENCANAAN KINERJA. Pernyataan Visi Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat baru sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP dan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 204 tentang BPKP menandakan bahwa BPKP memiliki mandat untuk melakukan lingkup penugasan yang bersifat makro dan strategis, pembinaan penyelenggaraan SPIP, penyedia laporan pengawasan yang berskala nasional ke Presiden, dan pembinaan penyelenggaraan JFA. Konsekuensinya, BPKP dituntut untuk dapat memberikan informasi yang memadai dan bernilai strategis bagi Presiden dari hasil pengawasan yang dilakukan dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi pemerintahan. Kontribusi BPKP tersebut dimaksudkan untuk membantu pemerintah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai BPKP yang merepresentasikan manfaat yang dapat diberikan BPKP kepada Stakeholdernya. Komitmen tersebut selanjutnya dituangkan dalam pernyataan Visi BPKP sebagai berikut: VISI Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi Papua Barat 2. Pernyataan Misi Misi merupakan penjabarkan lebih lanjut dari visi dan berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Misi BPKP merupakan pengejawantahan tugas dan fungsi yang diamanatkan dalam peraturan perundangundangan, yaitu sebagai pelaksana fungsi pengawasan intern sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 204, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 204 serta Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun LAPORAN KINERJA TAHUN 206 6

34 PERENCANAAN KINERJA Terwujudnya visi yang dikemukakan merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh segenap SDM BPKP baik di tingkat pusat maupun di tingkat perwakilan. Sebagai bentuk nyata dari visi tersebut, telah ditetapkan 3 (tiga) misi BPKP yang menggambarkan hal-hal yang seharusnya terlaksana sehingga hal-hal yang masih terlihat abstrak pada visi akan lebih nyata terlihat, sebagai berikut: MISI. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi Papua Barat; 2. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Efektif di Wilayah Provinsi Papua Barat; dan 3. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Provinsi Papua Barat. 3. Tujuan Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan dan berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Dalam penetapan tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat, BPKP mengadopsi konsep Balanced Scorecard (BSC) dengan beberapa modifikasi disesuaikan dengan karakteristik organisasi publik. Berbeda dengan konsep BSC di sektor privat/bisnis yang berorientasi profit, Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat memodifikasi Perspektif Keuangan menjadi Perspektif Manfaat bagi Stakeholder dan Perspektif Pelanggan menjadi Perspektif Manfaat bagi Auditan/Pengguna Jasa. Dengan menggunakan pendekatan strategi berimbang (Balanced Scorecard) tersebut maka tujuan-tujuan utama dari perspektif manfaat bagi pihak LAPORAN KINERJA TAHUN 206 7

35 PERENCANAAN KINERJA Stakeholder utama dan manfaat kepada auditan/pengguna jasa diseimbangkan dengan tujuan-tujuan pendukung yang berada pada perspektif proses internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang berorientasi ke dalam. Tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat tercermin sebagai berikut: TUJUAN. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi Papua Barat; 2. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Provinsi Papua Barat; dan 3. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Provinsi Papua Barat. 4. Indikator Kinerja Utama (IKU) Indikator kinerja utama BPKP merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi Stakeholders yang menunjukkan peran utama BPKP dalam Pengawasan Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP. Sesuai Surat Kepala Biro Perencanaan Pengawasan BPKP Nomor S-586/SU0/2/206 tanggal 3 Desember 206 tentang Petunjuk Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Tahun 206 dinyatakan untuk pengukuran Akuntabilitas Kinerja, bagi Eselon II dilakukan pengukuran capaian Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan. Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat merumuskan 4 sasaran program dan 2 sasaran kegiatan dengan 2 Indikator Kinerja Utama (IKU) pada tahun 206. IKU tersebut dinilai signifikan (dominan) bagi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat. IKU merupakan indikator kerja yang berstrata Outcome. IKU ini didukung oleh satu atau beberapa indikator kinerja Output atau kegiatan yang merupakan alat ukur kegiatan yang ditujukan untuk mencapai LAPORAN KINERJA TAHUN 206 8

36 PERENCANAAN KINERJA Outcome tersebut. Sasaran Program/Kegiatan dan Indikator Kinerja Utama (IKU) dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Sasaran Program, Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Utama SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Sasaran Program Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara 2 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda atau Korporasi 3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah Sasaran Kegiatan Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP Persentase Perbaikan Tata Kelola Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional 2 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi 3 Persentase Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian Kepada Aparat Penegak Hukum 4 Persentase Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2) 5 Persentase Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 6 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina 7 Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina 8 Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 9 Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) 0 Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level ). Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP.2 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita.3 Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita.4 Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP.5 Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda Sasaran Program Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan (Skala Likert -0) LAPORAN KINERJA TAHUN 206 9

37 PERENCANAAN KINERJA Sasaran Kegiatan Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dalam Mencapai Kepuasan Layanan. Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP 5. Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan Untuk pencapaian tujuan tersebut telah ditetapkan 4 (empat) sasaran program dan 2 (dua) sasaran kegiatan pada tahun 206, yaitu: SASARAN PROGRAM. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara; 2. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi di Wilayah Provinsi Papua Barat; 3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda di Wilayah Provinsi Papua Barat; 4. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP. SASARAN KEGIATAN. Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP; 2. Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dalam Mencapai Kepuasan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat sebagai organisasi pendukung BPKP di daerah melaksanakan sasaran program tersebut di tingkat kegiatan (activities) dan penugasan (task). Kegiatan dan penugasan tersebut kemudian dituangkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 206 Nomor S-86/PW27/6/206 tanggal 22 Januari 206 dan Revisi Perjanjian Kinerja Tahun 206 Nomor S- LAPORAN KINERJA TAHUN

38 PERENCANAAN KINERJA 2795/PW27/6/206 tanggal 2 November 206 serta Rencana Kinerja Tahun 206 Nomor 4/PW27/6/206 tanggal 4 April 206. B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 206 Untuk pencapaian sasaran program dan sasaran kegiatan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan pengukuran Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Kegiatan. Untuk pengukuran pencapaian sasaran program tersebut disusun Perjanjian Kinerja. Sebagai dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara Kepala BPKP dan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dalam mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen perjanjian kinerja memuat pernyataan sasaran kegiatan dan indikator kinerja beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja tersebut menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran strategis sesuai Indikator Kinerja Utama/Indikator Kinerja yang bersifat Outcome dan Output/Rekomendasi. Pada Tahun 206, Perjanjian Kinerja dan Renja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat disesuaikan dengan Renstra , tiap Sasaran Program memiliki Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk indikator Outcome dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) untuk indikator Output/Rekomendasi. Penyajian perjanjian kinerja dengan pendekatan sasaran program disertai IKU dan targetnya sebagaimana diatur dalam Permenpan dan RB Nomor 29 Tahun 200. Perjanjian Kinerja dan Perencanaan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 206 memuat 4 Sasaran Program, 2 Sasaran Kegiatan yang digunakan untuk mengukur tercapainya Tujuan Organisasi, lihat pada Tabel 2.2. LAPORAN KINERJA TAHUN 206 2

39 PERENCANAAN KINERJA Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 206 No Sasaran Program/ IKU/ IKK Satuan Target. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Outcome:.. Persentase Perbaikan Tata Kelola Manajemen % 45 Risiko dan Pengendalian Intern.2. Pengelolaan Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata % 45 Kelola Manajemen Risiko dan pengendalian Intern Pengelola Korporasi.3. Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum % 60 Output... Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita Rekomendasi Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Rekomendasi.2.. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita Rekomendasi Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Rekomendasi Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita Rekomendasi 2. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi Outcome: 2.. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) % Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BUMD yang dibina 2.4. Presentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang dibina % % Output 2... Persentase Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Rekomendasi Persentase Maturitas SPIP Pemerintah Rekomendasi 30 Kabupaten/Kota (Level 3) Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita Rekomendasi 2 LAPORAN KINERJA TAHUN

40 PERENCANAAN KINERJA No Sasaran Program/ IKU/ IKK Satuan Target 3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda Outcome: 3.. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) % 7, Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota % 30,77 (Level 2) 3.4. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level ) % 6,54 Output 3... Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) 3.3. Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota 3.4. Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota Rekomendasi Rekomendasi Rekomendasi Rekomendasi 4. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP Outcome: 4.. Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan (Skala Likert -0) Skala 7 Output 4... Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Laporan 80 Perwakilan BPKP Jumlah sarana prasarana Unit 0 LAPORAN KINERJA TAHUN

41

42 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

43 AKUNTABILITAS KINERJA A. KERANGKA PENGUKURAN KINERJA Pengukuran capaian kinerja tahun 206 merupakan bagian dari penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat. Pengukuran dilakukan terhadap kinerja yang direalisasikan tahun 206 dan membandingkannya dengan target yang diperjanjikan dalam Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 206. Tahun 206 adalah tahun kedua Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Untuk itu sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 204 dilakukan pengukuran kinerja sasaran strategis/program. Sesuai Surat Kepala Biro Perencanaan Pengawasan BPKP Nomor S-583/SU0/2/206 tanggal 3 Desember 206 tentang Format dan Substansi Laporan Kinerja (LKj) Tahun 206 dinyatakan untuk pengukuran Akuntabilitas Kinerja, bagi Eselon II dilakukan pengukuran capaian Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan. IKU merupakan indikator kerja yang berstrata Outcome. IKU ini didukung oleh satu atau beberapa indikator kinerja Output atau kegiatan yang merupakan alat ukur kegiatan yang ditujukan untuk mencapai Outcome tersebut. Pengukuran capaian kinerja sasaran program meliputi identifikasi atas realisasi IKU dengan membandingkan realisasi dengan targetnya. Analisis lebih mendalam dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengetahui faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di tahuntahun selanjutnya (performance improvement). LAPORAN KINERJA TAHUN

44 AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi dengan target kinerja yang diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja BPKP Tahun 206. Pengukuran Kinerja sesuai dengan perumusan dalam rencana kinerja tahun 206 sebagai berikut:. Sasaran Program : Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara... Indikator : Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional. Indikator terdiri dari 3 (tiga) bidang, yakni:... Bidang Perekonomian dan Kemaritiman. Jumlah Tindak Lanjut HP Jumlah Rekomendasi Strategis HP x %..2. Bidang Polhukam dan PMK. Jumlah Tindak Lanjut HP Jumlah Rekomendasi Strategis HP x %..3. Bidang Keuangan Daerah. Jumlah Pemda LKPD Opini WTP Jumlah Pemda di Papua Barat x % Hasil perhitungan Indikator diperoleh dari hasil rata-rata ketiga bidang diatas yaitu: % Bid. Perekonomian + % Bid. Polhukam PMK + % Bid Keu Daerah x %.2. Indikator 2: Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi, dengan formula sebagai berikut: Jumlah Tindak Lanjut HP Jumlah Rekomendasi Strategis HP x %.3. Indikator 3: Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum. Jumlah Laporan yang Diserahkan ke APH Jumlah Penugasan AI/PKKN/PKA/Tugas Lain x % LAPORAN KINERJA TAHUN

45 AKUNTABILITAS KINERJA 2. Sasaran Program 2: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah. 2.. Indikator : Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2). Hanya terdapat (satu) Pemerintah Provinsi. Jumlah Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Level Jumlah Pemerintah Provinsi Level x % 2.2. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3), dengan formula sebagai berikut: Jumlah Pemda Kabupaten/Kota yang Telah Level Jumlah Pemda Kabupaten/Kota x % 2.3. Pesentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina, dengan formula sebagai berikut: Jumlah BUMD yang Berpredikat Baik Jumlah BUMD yang Dibina x % 2.4. Pesentase BLUD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BLUD yang dibina, dengan formula sebagai berikut: Jumlah BLUD yang Berpredikat Baik Jumlah BLUD yang Dibina % 3. Sasaran Program 3: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah Indikator 2: Kapabilitas Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3), dengan formula sebagai berikut: Jumlah h / Jumlah h / x % 3.3. Indikator 3: Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi(Level 2) dengan formula sebagai berikut: Jumlah h Jumlah h x % 3.4. Indikator 4: Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2) dengan formula sebagai berikut: Jumlah h / Jumlah h / x % LAPORAN KINERJA TAHUN

46 AKUNTABILITAS KINERJA 3.6. Indikator 6: Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level ), dengan formula sebagai berikut: Jumlah h / Jumlah h / x % Rumus umum yang digunakan untuk menghitung persentase pencapaian target indikator kinerja terdiri dari dua jenis, yaitu: a. Maximize Realisasi x 00% Rencana b. Minimize (Rencana (Realisasi Rencana)) x 00% Rencana Sesuai Surat Kepala Biro Perencanaan dan Pengawasan BPKP Nomor S- 586/SU0/2/206 tanggal 3 Desember 206 dinyatakan Capaian Output yang dilaporkan ke dalam LKj dibatasi maksimal 200,00%. Khusus untuk pengukuran pencapaian kinerja peningkatan kapabilitas APIP, berdasarkan Surat Kepala Biro Perencanaan Nomor S-586/SU0/2/206 tanggal 3 Desember 206 diatas dan S-609/SU0/2/206 tanggal 27 Desember 206, untuk pengukuran peningkatan kapabilitas APIP Level 2 dan 3 menggunakan pengukuran Maximize dan untuk pengukuran peningkatan kapabilitas APIP Level menggunakan rumus Minimize. Dalam Surat Biro Perencanaan terakhir tersebut, disebutkan capaian maksimal peningkatan kapabilitas APIP Level 2 sebesar 00%. B. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 206 merupakan akuntabilitas kinerja tahun kedua dalam periode Renstra Dalam Renstra periode , Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat menetapkan 3 (tiga) tujuan, yang kemudian dijabarkan dalam sasaran program. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, realisasi pencapaian sasaran program Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 206, sebagai berikut: LAPORAN KINERJA TAHUN

47 No 2 SASARAN PROGRAM Perbaikan pengelolaa n program prioritas nasional dan pengelolaa n keuangan Negara Meningkatn ya kualitas penerapan SPIP Pemda/Kor porasi. AKUNTABILITAS KINERJA Tabel 3. Capaian Sasaran Program Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun IKU Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program nasional. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2). Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3). Pesentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina. SATU AN TARGET REAL % CAPAIAN % 45 60,79 35,09 % 45 45,45 0 % % % 0 23, % 33,33 0,00 0,00 7 Pesentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina. % 33,33 33, Meningkatn ya kapabilitas pengawasa n intern Pemda. Meningkatn ya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3). Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2). Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2). Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level ). Persepsi kepuasan layanan Kesesmaan (skala Likert -0). % 7,69 7,69 00 % % 30,77 6,54 00 % 6,54 30,77 50 Skala Likert ,6 08,7 LAPORAN KINERJA TAHUN

48 pengawasa n BPKP. AKUNTABILITAS KINERJA Analisis capaian kinerja pada Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat sebagai Unit Eselon II dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran program dan sasaran kegiatan. Dalam menyimpulkan keberhasilan atau ketidakberhasilan sasaran program dilakukan dengan mengukur indikator sasaran program. Analisis terhadap 4 (empat) sasaran program yang ditetapkan oleh BPKP Provinsi Papua Barat sebagai sasaran program di tahun kedua tahun Renstra, disajikan sebagai berikut: Sasaran Program Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Pencapaian sasaran program Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara diukur dengan menggunakan tiga Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu: Indikator Kinerja Utama Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program nasional IKU kesatu adalah Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program nasional dengan target outcome tahun 206 sebesar 45%. Kinerja diukur dengan menghitung persentase tindak lanjut terhadap rekomendasi yang telah disampaikan dalam Laporan Hasil Pengawasan. IKU Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional tahun 206 tercapai 35,09% yaitu dari target rata-rata sebesar 45% dapat terealisasi rata-rata sebesar 60,79%. Rincian ratarata realisasi sebesar 60,79% tersebut sebagai berikut: ) Bidang Perekonomian dan Kemaritiman, dari 94 Rekomendasi Hasil Pengawasan telah ditindaklanjuti sebesar 58 rekomendasi atau 6,70%. LAPORAN KINERJA TAHUN

49 AKUNTABILITAS KINERJA 2) Bidang Polhukam PMK, dari 67 Rekomendasi Hasil Pengawasan telah ditindaklanjuti sampai dengan Triwulan IV sebesar 33 rekomendasi atau 49,25%. 3) Bidang Keuangan Daerah, dari 4 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sebanyak 0 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah telah memperoleh Opini WTP dari BPK atau 7,43%. Hal ini menunjukkan keberhasilan sasaran program ini ditandai hasil pengawasan yang telah ditindaklanjuti auditor pada Bidang Perekonomian dan Kemaritiman, Bidang Polhukam PMK dan perbaikan tata kelola Bidang Keuangan Daerah. Rencana aksi untuk mencapai hasil yang lebih optimal pada tahun 207 adalah:. Melanjutkan perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern, pengelolaan program nasional, melalui:. Upaya terus menerus melakukan penyempurnaan penyajian seluruh produk layanan bimbingan teknis/asistensi dalam peningkatan Opini WTP untuk seluruh Pemda di Provinsi Papua Barat (khususnya untuk Pemda yang memiliki potensi peningkatan kualitas akuntabilitas atas laporan kinerja di tahun 207) dengan melakukan Asistensi Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Bimtek Reviu LKPD Berbasis Akrual, Bimtek Reviu RKA Pemda, Analisis Kinerja Keuangan Pemda / Kompilasi LKPD. b. Mengawal pengelolaan keuangan desa melalui kegiatan asistensi penyusunan APBDesa, Penatausahaan dan Pelaporan Keuangan Desa dengan menggunakan Aplikasi SISKEUDES. c. Mendorong perbaikan penyajian Laporan Keuangan atas 4 Pemerintah Daerah yang belum memperoleh opini WTP dan mempertahankan 0 Pemerintah Daerah agar tetap memperoleh opini WTP. 2. Mengintensifkan pemantauan tindak lanjut rekomendasi atas perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern. IKU Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program nasional tersebut didukung oleh 3 Indikator Kinerja Kegiatan/Output sebagaimana pada Tabel 3.2. LAPORAN KINERJA TAHUN

50 AKUNTABILITAS KINERJA Tabel 3.2 Indikator Kinerja Kegiatan/Output No Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita Rekomendasi Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Rekomendasi Jumlah ) Capaian indikator output rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP sebesar 87 rekomendasi atau 200% dari target sebesar 23 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam fokus Pengawasan Pembangunan Nasional berupa: - Pendampingan penyusunan laporan keuangan Satker Kementerian Pekerjaan Umum, Satker Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Satker Bawaslu; - Bimtek dan/atau Pendampingan Akuntabilitas Pelaporan Keuangan dan Kinerja pada Satker; - Pendampingan Pengelolaan Dana Siap Pakai (DSP); - Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Prioritas Pantauan Kantor Staf Presiden (KSP); - Audit atas Laporan Keuangan PNPM Mandiri Perkotaan Loan 823; - Audit atas Laporan Keuangan Third Water Supply and Sanitation for Low Income Communities Project (WSLIC-3)/ PAMSIMAS, (Loan ID 8259); - Monev KSP Perhubungan; - Pengawasan program di BKKBN; - Monev Program dan Kegiatan Proritas Nasional; - Audit Operasional Program Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) pada Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat; - Evaluasi Penyerapan Anggaran pada Satker. 2) Capaian indikator output Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita sebesar 72 rekomendasi atau 200% dari target sebesar 9 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam fokus Pengawasan Pembangunan Nasional berupa: Evaluasi Lintas Sektor Pariwisata; LAPORAN KINERJA TAHUN 206 3

51 AKUNTABILITAS KINERJA Audit TP Guru PNS dan atau Non PNS Pada Kementerian Agama; Audit Kinerja Program JKN; Pengawasan Program Ketahanan Pangan; Evaluasi atas Aksesibilitas Masyarakat Berpenghasilan Rendah terhadap kegiatan Ekonomi Produktif; Evaluasi Aksesibilitas Pendidikan pada Kemendikbud; Audit Operasional Pembangunan Desa Mandiri/Desa Tertinggal. 3) Capaian indikator output Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP sebesar 2 rekomendasi atau 200% dari target sebesar rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui kegiatan pengawasan berupa: Evaluasi Kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPM-PTSP); Sosialisasi Implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Pedoman Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Papua Barat Tahun 206. Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra BPKP periode disajikan dalam Gambar 3.. Gambar 3.. Perbandingan Realisasi IKU dengan Target Tahun , Realisasi (%) Target (%) Target (%) 45 60, Realisasi (%) 00 35, Capaian (%) LAPORAN KINERJA TAHUN

52 AKUNTABILITAS KINERJA Jika dibandingkan dengan target tahun 209 sebesar 70%, maka realisasi IKU tahun 206 sebesar 60,79% memerlukan upaya keras dan terukur guna mencapai target IKU Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program nasional 70%. IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp ,00 atau 96% dari Anggaran DIPA Tahun 206 sebesar Rp ,00 dan Dana Mitra Kerja sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM sebanyak OH/HP atau 05,33% dari rencana sebanyak OH/HP. Dibandingkan capaian tahun 205, sebagaimana terlihat pada gambar 3. terjadi peningkatan persentase capaian tahun 206 sebesar 35,09% dibandingkan capaian IKU pada tahun 205, yaitu persentase capaian tahun 205 sebesar 00% sedangkan capaian IKU pada tahun 206 sebesar 35,09%. Sedangkan persentase penggunaan dana tahun 206 terjadi peningkatan 75,37% yaitu persentase penggunaan dana tahun 206 sebesar 96% dari anggaran DIPA Tahun 206 dan 54,74% pada tahun 205. Dana mitra kerja terjadi peningkatan sebesar Rp ,00 dari dana mitra tahun 205 sebesar Rp ,00 dengan peningkatan persentase hari produktif,03% dibandingkan hari produktif tahun 205 sebesar 04,26%. Hal ini menunjukkan capaian (performance) tahun 206 yang lebih baik dibandingkan tahun 205 yang diikuti peningkatan penggunaan Dana DIPA dan Dana Mitra serta tambahan hari produktif pegawai yang disebabkan adanya perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program nasional tahun 206. Indikator Kinerja Utama 2 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi IKU kedua adalah Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi dengan target outcome tahun 206 sebesar 45%. Kinerja diukur dengan menghitung persentase tindak lanjut terhadap rekomendasi yang telah disampaikan dalam Laporan Hasil Pengawasan. LAPORAN KINERJA TAHUN

53 AKUNTABILITAS KINERJA IKU Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi tercapai 0% yaitu dari target sebesar 45% dapat terealisasi sebesar 45,45% yakni dari 66 rekomendasi hasil pengawasan telah ditindaklanjuti sebanyak 30 rekomendasi. Hal ini menunjukkan keberhasilan sasaran program ini ditandai tindak lanjut atas hasil pengawasan bidang korporasi. IKU Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi didukung oleh 3 Indikator Kinerja Kegiatan/Output sebagaimana pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 2 No Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % 2 3 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita Rekomendasi Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Rekomendasi Jumlah ) Capaian indikator output rekomendasi pengawasan perwakilan BPKP sebesar 3 rekomendasi atau 200% dari target sebesar 3 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam fokus Pengawasan Pembangunan Nasional dalam meningkatkan Governance System, berupa: Evaluasi Internal Control BUMD (PDAM); Assessment GCG PDAM; Pemeriksaan Inventarisasi/Clearence Aset Perum Bulog. 2) Capaian indikator output Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita sebesar 3 rekomendasi atau 50% dari target sebesar 2 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam fokus Pengawasan Pembangunan Nasional dalam meningkatkan Nawa Cita berupa: LAPORAN KINERJA TAHUN

54 Evaluasi Program Tol Laut pada pemerintah Kabupaten Sorong; Evaluasi Program Tol Laut pada Pemerintah Provinsi Papua Barat; Monitoring Pembangunan Rel Kereta Api Rute Sorong-Manokwari. AKUNTABILITAS KINERJA 3) Capaian indikator output Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP sebesar 5 rekomendasi atau 50% dari target sebesar 0 rekomendasi. Keberhasilan ini disampaikan dalam fokus Pengawasan Pembangunan Nasional dalam meningkatkan Governance System, melalui: Asistensi/Bimbingan Teknis SPM dan RSB BLUD; Evaluasi SKAI BPD/BPR; Asistensi/Bimbingan Teknis Manajemen Aset PDAM; Asistensi/Bimbingan Teknis Pola Tata Kelola (PTK) BLUD; Current Issues (Water Hibah); Asistensi/Bimbingan Teknis Implementasi SIA BLUD; Bimbingan Teknis GCG Perusahaan Daerah; Asistensi/Bimbingan Teknis SIA dan Billing Sistem PDAM. Perbandingan realisasi IKU 2 dengan target akhir Renstra BPKP periode disajikan dalam Gambar 3.2. Gambar 3.2. Perbandingan Realisasi IKU 2 dengan Target Tahun , Realisasi (%) Target (%) Target (%) 40 45, Realisasi (%) Capaian (%) LAPORAN KINERJA TAHUN

55 AKUNTABILITAS KINERJA Jika dibandingkan dengan target tahun 209 sebesar 00%, maka realisasi IKU tahun 206 sebesar 45,45% memerlukan upaya keras dan terukur guna mencapai target IKU Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi. IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp ,00 atau 20,93% dari Anggaran DIPA Tahun 205 sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 35 OH/HP atau 99,95% dari rencana sebanyak.36 OH/HP. Dibandingkan capaian tahun 205, sebagaimana terlihat pada gambar 3.2 diatas, terjadi peningkatan persentase capaian tahun 206 sebesar % dibandingkan persentase capaian IKU 2 pada tahun 205, yaitu persentase capaian tahun 205 sebesar 00% sedangkan capaian IKU 2 pada tahun 206 sebesar 0%. Sedangkan persentase penggunaan dana tahun 206 terjadi peningkatan 46,72% yaitu persentase penggunaan dana tahun 206 sebesar 20,93% dari anggaran DIPA Tahun 206 dan 82,42% pada tahun 205. Tidak ada dana mitra pada tahun 206 sedangkan dana mitra tahun 205 sebesar Rp ,00. Penggunaan hari produktif tahun 205 sebanyak 200,5%. Hal ini menunjukkan capaian (performance) tahun 206 yang lebih baik dibandingkan tahun 205 diikuti peningkatan penggunaan Dana DIPA (tanpa Dana Mitra) yang disebabkan oleh perbaikan tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi. Indikator Kinerja Utama 3 Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum IKU ketiga adalah Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparatpenegak hukum dengan target outcome tahun 206 sebesar 60%. Kinerja diukur dengan menghitung persentase jumlah Laporan yang diserahkan ke Aparat Penegak Hukum terhadap jumlah Laporan AI/PKKN/PKA/Tujuan Lain. IKU Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum telah tercapai 40% yaitu dari target sebesar 60% dapat terealisasi LAPORAN KINERJA TAHUN

56 AKUNTABILITAS KINERJA sebesar 84%. Realisasi 84% diperoleh dari 25 penugasan AI/PKKN/PKA/Tujuan Lain telah diserahkan laporan ke Aparat Penegak Hukum sebanyak 2 laporan. Hal ini menunjukkan keberhasilan sasaran program ini ditandai penyerahan laporan AI/PKKN/PKA/Tujuan Lain ke Aparat Penegak Hukum. IKU Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum didukung oleh 2 Indikator Kinerja Kegiatan/Output pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 3 No Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi ,29 2 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita Rekomendasi 00 Jumlah ,64 ) Capaian indikator output rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP sebesar 24 rekomendasi atau % dari target sebesar 2 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam fokus Pengamanan Aset melalui kegiatan, sebagai berikut: Pemberian Keterangan Ahli; Sosialisasi Program Anti Korupsi; Audit Investigatif pada BUMN/BUMD; Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara pada K/L/IPP/IPD; Fraud Control Plan; Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan. 2) Capaian indikator output Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Keuangan Daerah Bidang Keuangan Daerah sebesar rekomendasi atau 00% dari target sebesar rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam Fokus Pengawasan Pembangunan Nasional (Nawa Cita) melalui kegiatan Kajian Hasil Pengawasan Bansos. LAPORAN KINERJA TAHUN

57 AKUNTABILITAS KINERJA Perbandingan realisasi IKU 3 dengan target akhir Renstra BPKP periode disajikan dalam Gambar 3.3. Gambar 3.3. Perbandingan Realisasi IKU 3 dengan Target Tahun Realisasi (%) Target (%) Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Jika dibandingkan dengan target tahun 209 sebesar 80%, maka realisasi IKU tahun 206 mencapai 05%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja telah menuju pencapaian target tahun 209. IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp ,00 atau 26% dari Anggaran DIPA Tahun 206 sebesar Rp ,00 dan Dana Mitra Kerja sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM sebanyak.393 OH/HP atau 9,52% dari rencana sebanyak.522 OH/HP. Dibandingkan dengan capaian tahun 205, sebagaimana terlihat pada gambar 3.3 di atas, terjadi peningkatan persentase capaian tahun 206 sebesar 40% dibandingkan persentase capaian tahun 205, yaitu persentase capaian tahun 205 sebesar 00% sedangkan capaian IKU 3 ini pada tahun 206 sebesar 40%. Sedangkan persentase penggunaan dana tahun 206 terjadi peningkatan 56,20% yaitu persentase penggunaan dana tahun 206 sebesar 26% dari anggaran DIPA Tahun 206 dan 49,8% pada tahun 205. Untuk dana mitra tahun 206 dan 205 sebesar nihil dengan peningkatan hari produktif 4,09% yaitu persentase penggunaan hari produktif tahun 206 sebesar 9,52% dibandingkan persentase penggunaan hari produktif tahun 205 sebesar 80,22%. LAPORAN KINERJA TAHUN

58 AKUNTABILITAS KINERJA Hal ini menunjukkan capaian (performance) tahun 206 yang lebih baik dibandingkan tahun 205 diikuti peningkatan penggunaan Dana DIPA (tanpa Dana Mitra) serta tambahan hari produktif yang disebabkan oleh peningkatan penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum. Sasaran Program 2 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah/Korporasi Pencapaian sasaran program Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah/Korporasi diukur dengan menggunakan empat Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu: Indikator Kinerja Utama 4 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2) IKU keempat adalah Persentase Maturitas Pemerintah Provinsi (Level 2) dengan target outcome tahun 206 sebesar 00%. Kinerja diukur dengan menghitung persentase jumlah Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2) terhadap jumlah Pemerintah Provinsi (Level 2). IKU Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2) telah tercapai 00% sesuai yang ditargetkan. Hal ini menunjukkan keberhasilan perbaikan maturitas SPIP pada Pemerintah Provinsi Papua Barat pada Level 2 yang dilakukan melalui asistensi penyusunan desain SPIP, monitoring dan penilaian RTP SPIP. Indikator Kinerja Kegiatan/Output yang mendukung adalah sebagai berikut: Tabel 3.5 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 4 Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Persentase Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2) Rekomendasi Capaian indikator output rekomendasi persentase maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2) sebesar 26 rekomendasi atau 200% dari target sebesar 0 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam fokus Governance System melalui kegiatan, sebagai berikut: LAPORAN KINERJA TAHUN

59 AKUNTABILITAS KINERJA Survei penataan sistem dan prosedur pengadaan barang/jasa di tingkat Pemda; Bimtek Penilaian Risiko SPIP; Sosialisasi dan Asistensi Penyusunan Disain Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra BPKP periode disajikan dalam Gambar 3.4. Gambar 3.4. Perbandingan Realisasi IKU dengan Target Tahun Realisasi (%) Target (%) ( L E V E L ) ( L E V E L 2 ) ( L E V E L 3 ) ( L E V E L 3 ) ( L E V E L 3 ) Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) IKU Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2) telah tercapai, tetapi jika dibandingkan dengan target tahun 209 yaitu Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) sebesar 00%, maka memerlukan upaya keras dan terukur guna mencapai target Level 3 pada Pemerintah Provinsi. Upaya tersebut dilakukan melalui:. Meningkatkan kegiatan pendidikan dan latihan serta workshop penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Provinsi Papua Barat; 2. Meningkatkan intensitas bimbingan teknis penyelenggaraan SPIP dan mendorong penyelenggaraan SPIP secara integral dan perencanaan, pelaksanaan (penilaian risiko, pembangunan infrastruktur dan internalisasi) dan pengembangan berkelanjutan; LAPORAN KINERJA TAHUN

60 AKUNTABILITAS KINERJA 3. Melakukan pemantauan perkembangan peningkatan maturitas SPIP Pemerintah Provinsi. IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp ,00 atau 03% dari Anggaran DIPA Tahun 206 sebesar Rp ,00 dan Dana Mitra Kerja sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM sebanyak.83 OH/HP atau 06,33% dari rencana sebanyak.722 OH/HP. Dibandingkan dengan capaian tahun 205, sebagaimana terlihat pada gambar 3.4 di atas, terjadi peningkatan capaian tahun 206 dibandingkan capaian tahun 205, yaitu Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi pada tahun 206 naik menjadi Level 2 dari tahun 205 yang masih Level. Sedangkan persentase penggunaan dana tahun 206 terjadi peningkatan 9,78% yaitu penggunaan dana tahun 206 sebesar 03% dari anggaran DIPA Tahun 206 dan 35,30% pada tahun 205. Dana mitra kerja tahun 206 sebesar Rp ,00, sedangkan tahun 205 sebesar Rp ,00. Persentase penggunaan hari produktif tahun 205 sebesar 454%. Hal ini menunjukkan capaian (performance) tahun 206 yang lebih baik dibandingkan tahun 205 yang diikuti peningkatan penggunaan Dana DIPA dengan penurunan Dana Mitra dengan efisiensi hari kerja yang disebabkan perbaikan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Pemerintah Provinsi Papua Barat. Indikator Kinerja Utama 5 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) IKU kelima adalah Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) dengan target outcome tahun 206 sebesar 0%. Kinerja diukur dengan menghitung persentase jumlah Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) terhadap Jumlah Pemerintah Kabupaten/Kota. IKU Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) sampai dengan Triwulan IV telah tercapai 200% yaitu dari target sebesar 0% dapat terealisasi sebesar 23,08% dari 3 Kabupaten/Kota. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah mencapai Level 3 pada tahun 206 adalah Kota Sorong, Kabupaten Sorong, dan Kabupaten Teluk Bintuni. LAPORAN KINERJA TAHUN 206 4

61 AKUNTABILITAS KINERJA Hal ini menunjukkan keberhasilan perbaikan maturitas SPIP pada Pemerintah Kabupaten/Kota yang dilakukan melalui asistensi penyusunan dokumen RTP, monitoring dan penilaian RTP SPIP. Indikator Kinerja Kegiatan/Output yang mendukung adalah sebagai berikut: Tabel 3.6 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 5 Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Persentase Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) Rekomendasi ,00 Capaian indikator output rekomendasi Rekomendasi Persentase Maturitas Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) sebesar 69 rekomendasi atau 200% dari target sebesar 30 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam fokus Governance System melalui kegiatan sebagai berikut kegiatan, sebagai berikut: Asistensi Penyusunan Dokumen Rencana Tindak Pengendalian (RTP) SPIP; Monitoring Tindak Lanjut Pelaksanaan RTP SPIP; Penilaian Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP); Bimtek Penyusunan LKj; Sosialisasi Permenpan dan RB Nomor 53 Tahun 204 dan Koordinasi Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota/Kabupaten; Bimbingan teknis penyusunan LKj dan Rencana Tindak Pengendalian (RTP) LKj. Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra BPKP periode disajikan dalam Gambar 3.5. LAPORAN KINERJA TAHUN

62 20 AKUNTABILITAS KINERJA Gambar 3.5. Perbandingan Realisasi IKU dengan Target Tahun , ( L E V E L 3 ) ( L E V E L 3 ) ( L E V E L 3 ) ( L E V E L 3 ) ( L E V E L 3 ) Realisasi (%) Target (%) Target (%) 0 23, Realisasi (%) Capaian (%) Jika dibandingkan dengan target tahun 209 yaitu Maturitas SPIP Kabupaten/Kota (Level 3) sebesar 00%, maka realisasi IKU tahun 206 sebesar 28,08% memerlukan upaya keras dan terukur guna mencapai target Maturitas SPIP Kabupaten/Kota (Level 3) 00%. IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp ,00 atau 94,64% dari Anggaran DIPA Tahun 206 sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 4.83 OH/HP atau 0,50% dari rencana sebanyak OH/HP. Selain itu kegiatan ini juga didukung dengan dana mitra sebesar Rp ,00. Dibandingkan capaian tahun 205, sebagaimana terlihat pada gambar 3.5 terjadi peningkatan persentase capaian tahun 206. Pada tahun 205 Maturitas SPIP Kabupaten/Kota (Level 3) belum tercapai. Sedangkan pada tahun 206 Maturitas SPIP Kabupaten/Kota (Level 3) tercapai sebesar 23,08%. Sedangkan persentase penggunaan dana tahun 206 sebesar 94,64% dari anggaran DIPA Tahun 206 dan 386,73% pada tahun 205. Tahun 206 menggunakan dana mitra sebesar Rp ,00, sedangkan untuk tahun 205 menggunakan dana mitra sebesar Rp ,00. Persentase penggunaan hari produktif tahun 205 sebesar 370%. Hal ini menunjukkan capaian (performance) tahun 206 yang lebih baik dibandingkan tahun 205 yang diikuti efisiensi penggunaan Dana DIPA dan Dana LAPORAN KINERJA TAHUN

63 AKUNTABILITAS KINERJA Mitra yang disebabkan perbaikan kerja melalui metode pemantauan dan penilaian maturitas SPIP yang dilakukan dengan bersamaan dengan penugasan pengawasan yang lain. Indikator Kinerja Utama 6 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina IKU keenam adalah Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina dengan target outcome tahun 206 sebesar 33,33%. Kinerja diukur dengan persentase jumlah BUMD yang Berpredikat Baik terhadap jumlah BUMD yang dibina. Realisasi outcome sebesar 0% dengan capaian outcome sebesar 0%. Melalui penilaian mandiri dari 3 (tiga) BUMD yang dibina, yaitu PDAM Kabupaten Manokwari, PDAM Kabupaten Fakfak, dan Perusahaan Daerah Mbiah Pohi menunjukkan tidak ada BUMD yang dapat dikategorikan Sehat A. Hal ini disebabkan (satu) BUMD yang ditargetkan kinerjanya minimal baik dari 3 Perusahaan Daerah yang dibina yaitu PD Mbiah Pohi mengalami kerugian pada tahun 206 akibat faktor eksternal (uncontrollable) yaitu sebagian aset dipalang oleh warga, sedangkan PDAM Manokwari dan PDAM Fakfak juga mengalami kerugian. Capaian outcome yang belum dapat tercapai pada tahun 206 ini menunjukkan bahwa pendampingan manajemen dan evaluasi kinerja yang telah dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat belum dapat mendorong kondisi kinerja ketiga BUMD yang yang sehat disebabkan kurangnya dukungan dari Pemerintah Daerah setempat dan masih rendahnya kompetensi pegawai BUMD serta masalah pengamanan aset. Upaya-upaya yang akan dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat untuk meningkatkan kinerja BUMD yang dibina yaitu memberikan Atensi kepada pemerintah daerah yang bersangkutan agar:. Mendorong Direksi BUMD segera menindaklanjuti hasil evaluasi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat; 2. Melakukan upaya nyata dalam memperbaiki operasional perusahaan; LAPORAN KINERJA TAHUN

64 AKUNTABILITAS KINERJA 3. Melakukan penanganan aset-aset yang bermasalah melalui penyelesaian dengan pihak-pihak yang terkait. Indikator Kinerja Kegiatan/Output yang mendukung adalah, sebagai berikut : Tabel 3.7 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 6 No Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi Jumlah Capaian indikator output rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP sebesar 4 rekomendasi atau 00% dari target sebesar 4 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam Fokus Pengawasan Pembangunan Nasional (Nawa Cita) berupa Evaluasi Kinerja PDAM/Perusahaan Daerah. Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra BPKP periode disajikan dalam Gambar Gambar 3.6. Perbandingan Realisasi IKU dengan Target Tahun ,33 33, Realisasi (%) Target (%) ,33 33, Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Jika dibandingkan dengan target tahun 209 sebesar 56%, maka belum terealisasi IKU tahun 206 menjadi tantangan untuk berupaya lebih keras dan terukur guna mencapai target BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina. LAPORAN KINERJA TAHUN

65 AKUNTABILITAS KINERJA IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp ,00 atau 5,75% dari Anggaran DIPA Tahun 206 sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 260 OH/HP atau 06,54% dari rencana sebanyak 27 OH/HP. Dibandingkan capaian tahun 205 sebesar 20%, persentase capaian tahun 206 mengalami penurunan karena ketiga BUMD yang dibina mengalami kerugian pada tahun 206. Persentase penggunaan dana tahun 206 sebesar 5,75% dari anggaran DIPA Tahun 206 dan 00,7% pada tahun 205. Persentase penggunaan hari produktif tahun 205 sebesar 70,89%. Hal ini menunjukkan upaya-upaya tetap dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat kepada BUMD/BLUD untuk mengatasi kerugian yang dialami. Indikator Kinerja Utama 7 Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina IKU ketujuh adalah Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina dengan target outcome tahun 206 sebesar 33,33%. Kinerja diukur dengan persentase jumlah BLUD yang Berpredikat Baik terhadap jumlah BLUD yang dibina. IKU Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang dibina sampai dengan Triwulan IV Tahun 206 memperoleh capaian 00% yaitu (satu) BLUD atau 33,33% yang ditargetkan dari 3 BLUD memperoleh predikat baik, dapat terealisasi BLUD yang memperoleh predikat baik yakni RSUD Kabupaten Sorong. Indikator Kinerja Kegiatan/Output yang mendukung adalah, sebagai berikut : Tabel 3.8 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 7 No Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita Rekomendasi Jumlah Capaian indikator output Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita sebesar 2 rekomendasi atau 00% dari target sebesar 2 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam Fokus LAPORAN KINERJA TAHUN

66 70 60 AKUNTABILITAS KINERJA Pengawasan Pembangunan Nasional (Nawa Cita) berupa Evaluasi Kinerja Rumah Sakit Daerah. Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra BPKP periode disajikan dalam Gambar 3.7. Gambar 3.7. Perbandingan Realisasi IKU dengan Target Tahun , , Realisasi (%) Target (%) 5 33, Target (%) 5 33, Realisasi (%) Capaian (%) Jika dibandingkan dengan target tahun 209 sebesar 62%, maka realisasi IKU tahun 206 sebesar 33,33% memerlukan upaya keras dan terukur guna mencapai target. IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp ,00 atau 3% dari Anggaran DIPA Tahun 206 sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 04 OH/HP atau 76,79% dari rencana sebanyak 35 OH/HP. Dibandingkan persentase capaian tahun 205, sebagaimana terlihat pada gambar 3.7 di atas, capaian tahun 206 dan tahun 205 telah mencapai capaian optimal yaitu 00%. Sedangkan untuk penggunaan dana tahun 206 terjadi peningkatan 99,9% yaitu penggunaan dana tahun 206 sebesar 3% dari anggaran DIPA Tahun 206 dan 56,73% pada tahun 205. Tahun 205 menggunakan hari produktif sebesar 79,06%. Hal ini menunjukkan target kedua tahun telah tercapai dengan dukungan bimtek/asistensi yang diberikan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat yang LAPORAN KINERJA TAHUN

67 AKUNTABILITAS KINERJA didukung oleh penggunaan Dana DIPA dan hari kerja produktif yang hampir serupa. Sasaran Program 3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah Pencapaian sasaran program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah diukur dengan menggunakan empat Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu: Indikator Kinerja Utama 8 Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) IKU kedelapan adalah Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) dengan target outcome tahun 206 sebesar 7,69%. Kinerja diukur dengan persentase jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) terhadap jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota. IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) sampai dengan Triwulan IV tercapai 00% yaitu dari target sebesar 7,69% atau sebesar Inspektorat dapat terealisasi inspektorat telah berada pada Level 3 dari 3 Inspektorat Kabupaten/Kota yakni Inspektorat Kabupaten Sorong. Hal ini menunjukkan keberhasilan perbaikan kapabilitas APIP dalam upaya menuju level 3 seluruh Kabupaten/Kota di Papua Barat pada tahun 209. Indikator Kinerja Kegiatan/Output yang mendukung adalah sebagai berikut: Tabel 3.9 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 8 Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) Rekomendasi 5 200,00 Capaian indikator output Rekomendasi Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) sebesar 5 rekomendasi atau 200% dari target sebesar rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam fokus Governance System melalui kegiatan pada Inspektorat Kabupaten/Kota, sebagai berikut: LAPORAN KINERJA TAHUN

68 AKUNTABILITAS KINERJA Validasi atas Penilaian Mandiri dan Asistensi Perbaikan Mandiri Inspektorat; Asistensi Perbaikan Mandiri (Self Improvement) Inspektorat; Pendampingan Penyusunan DUPAK/PAK di Inspektorat; Pendampingan PK APIP Menuju Level 3 dan SPIP pada Inspektorat. Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra BPKP periode disajikan dalam Gambar 3.8. Gambar 3.8. Perbandingan Realisasi IKU dengan Target Tahun ,69 0 7, Realisasi (%) Target (%) 0 7, Target (%) 0 7, Realisasi (%) Capaian (%) IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp ,00 atau 99,28% dari Anggaran DIPA Tahun 206 sebesar Rp ,00 dan Dana Mitra sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 56 OH/HP atau 86,67% dari rencana sebanyak 80 OH/HP. Dibandingkan tahun 205, sebagaimana terlihat pada gambar 3.8 di atas, terjadi peningkatan capaian tahun 206 dimana pada tahun 206 terdapat Inspektorat Kabupaten/Kota yang berada pada Level 3 (7,69%) dibandingkan tahun 205 belum ada Inspektorat yang mencapai Level 3 karena pada tahun 205 belum ada target Inspektorat Kabupaten/Kota (Level 3). Inspektorat Kabupaten Sorong masih pada Level 2 dengan Perbaikan. LAPORAN KINERJA TAHUN

69 AKUNTABILITAS KINERJA Hal ini menunjukkan capaian (performance) tahun 206 yang lebih baik dibandingkan tahun 205. Capaian terwujud dengan penggunaan baik Dana DIPA maupun Dana Mitra sehingga terdapat APIP yang Level 3 di Provinsi Papua Barat. Indikator Kinerja Utama 9 Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) IKU kesembilan adalah Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) dengan target outcome tahun 206 sebesar 00%. Kinerja diukur dengan menghitung persentase jumlah APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) terhadap jumlah APIP Pemerintah Provinsi. IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) telah tercapai 00% sesuai yang ditargetkan. Hal ini menunjukkan keberhasilan perbaikan kapabilitas APIP dalam upaya menuju level 3 pada tahun 209. Indikator Kinerja Kegiatan/Output yang mendukung adalah sebagai berikut: Tabel 3.0 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 9 Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) Rekomendasi 4 200,00 Capaian indikator output Rekomendasi Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) sebesar 4 rekomendasi atau 200% dari target sebesar rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam fokus Governance System melalui kegiatan pada Inspektorat Provinsi, sebagai berikut: Asistensi atas Perbaikan dan Penilaian Mandiri (Self Assessment) Peningkatan Kapabilitas; Validasi atas Penilaian Mandiri (Self Assessment) Level 2 Inspektorat Provinsi Papua Barat. LAPORAN KINERJA TAHUN

70 AKUNTABILITAS KINERJA Launching Telaah Sejawat Wilayah Papua Barat Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra BPKP periode disajikan dalam Gambar 3.9. Gambar 3.9. Perbandingan Realisasi IKU dengan Target Tahun Realisasi (%) Target (%) ( L E V E L ) ( L E V E L 2 ) ( L E V E L 3 ) ( L E V E L 3 ) ( L E V E L 3 ) Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) tercapai 00%, tetapi jika dibandingkan dengan target tahun 209 yaitu Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) sebesar 00%, maka memerlukan upaya keras dan terukur guna mencapai target tersebut. IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp ,00 atau 88,86% dari Anggaran DIPA Tahun 206 sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 05 OH/HP atau 58,33% dari rencana sebanyak 80 OH/HP. LAPORAN KINERJA TAHUN 206 5

71 AKUNTABILITAS KINERJA Dibandingkan capaian tahun 205, sebagaimana terlihat pada gambar 3.9 di atas, terjadi peningkatan capaian tahun 206 dimana Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi berada pada Level 2 sedangkan tahun 205 masih berada pada Level. Untuk tahun 206 menggunakan dana sebesar 88,86% dari anggaran DIPA Tahun 206 dan 55,3% pada tahun 205. Untuk tahun 206 tidak menggunakan dana mitra, sedangkan tahun 205 menggunakan dana mitra sebesar Rp ,00. Persentase penggunaan hari produktif tahun 205 sebanyak 0,56%. Hal ini menunjukkan peningkatan capaian (performance) kapabilitas Inspektorat Provinsi Papua Barat dengan efisiensi penggunaan Dana DIPA dan dukungan Dana Mitra. Indikator Kinerja Utama 0 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) IKU kesepuluh adalah Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) dengan target outcome tahun 206 sebesar 30,77%. Kinerja diukur dengan persentase jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) terhadap jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota. IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) sampai dengan Triwulan IV tercapai 00% yaitu dari target sebesar 30,77% atau 4 Inspektorat Kabupaten/Kota dapat terealisasi sebanyak 6,54% atau 8 Inspektorat Kabupaten/Kota. Kedelapan Inspektorat tersebut antara lain: No Inspektorat Level APIP Kab. Sorong Selatan 2 2 Kab. Raja Ampat 2 3 Kab. Kaimana 2 4 Kab. Manokwari 2 5 Kab. Teluk Wondama 2 6 Kab. Teluk Bintuni 2 7 Kab. Tambrauw 2 8 Kota Sorong 2 Perbaikan LAPORAN KINERJA TAHUN

72 AKUNTABILITAS KINERJA Hal ini menunjukkan keberhasilan perbaikan kapabilitas APIP dalam upaya menuju Level 3 pada tahun 209. Indikator Kinerja Kegiatan/Output yang mendukung adalah sebagai berikut: Tabel 3. Indikator Kinerja Kegiatan/Output 0 Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) Rekomendasi 2 200,00 Capaian indikator output Rekomendasi Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) sebesar 2 rekomendasi atau 200% dari target sebesar rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam fokus Governance System melalui kegiatan pada Inspektorat Kabupaten/Kota, sebagai berikut: Monitoring Tata Kelola APIP dan Asistensi Penyusunan SOP; Evaluasi Tata Kelola APIP dan Pembinaan JFA; Asistensi Implementasi SIMHP; Monitoring, Asistensi Perbaikan Mandiri Peningkatan Kapabilitas dan Pembinaan JFA; Pendampingan Peningkatan Kapabilitas APIP; Validasi atas Penilaian Mandiri Level 2. Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra BPKP periode disajikan dalam Gambar 3.0. LAPORAN KINERJA TAHUN

73 AKUNTABILITAS KINERJA Gambar 3.0. Perbandingan Realisasi IKU dengan Target Tahun , Realisasi (%) Target (%) ,69 30,77 7, ,69 30, Target (%) 7,69 6, Realisasi (%) Capaian (%) Jika dibandingkan dengan target tahun 209 sebesar 00%, maka realisasi IKU tahun 206 sebesar 6,54% memerlukan upaya keras dan terukur guna mencapai target Kapabilitas APIP Pemeintah Kabupaten/Kota (Level 3) 00%. Untuk pengukuran Kapabilitas APIP Level 2 menggunakan rumus maximize dengan capaian maksimal sebesar 00% dengan capaian maksimal sebesar 200% sesuai surat Biro Perencanaan Pengawasan Nomor S-609/SU0/2/206. IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp ,00 atau 35,27% dari Anggaran DIPA Tahun 206 sebesar Rp ,00 dan Dana Mitra sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 89 OH/HP atau 05% dari rencana sebanyak 80 OH/HP. Dibandingkan capaian tahun 205, sebagaimana terlihat pada gambar 3.0 di atas, terjadi peningkatan persentase capaian tahun 206 sebesar 00% dibandingkan capaian pada tahun 205, yaitu persentase capaian tahun 205 sebesar 00% sedangkan capaian pada tahun 206 sebesar 200%. Namun demikian dengan Surat Biro Perencanaan dan Pengawasan di atas, capaian pada tahun 206 dinyatakan sebesar 00%. Sedangkan untuk penggunaan dana tahun 206 terjadi peningkatan 35,27% yaitu penggunaan dana tahun 206 sebesar 35,27% dari anggaran DIPA Tahun 206 dan 00% pada tahun 205. Dana mitra kerja tahun 206 sebesar Rp ,00, sedangkan tahun 205 nihil dengan peningkatan hari produktif 5% dibandingkan hari produktif tahun 205 sebanyak 00%. LAPORAN KINERJA TAHUN

74 AKUNTABILITAS KINERJA Hal ini menunjukkan capaian (performance) tahun 206 lebih baik dibandingkan tahun 205 yang diikuti dengan peningkatan penggunaan Dana DIPA, Dana Mitra dan hari produktif. Indikator Kinerja Utama Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level ) IKU kesebelas adalah Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level ) dengan target outcome tahun 206 sebesar 6,54%. Kinerja diukur dengan persentase jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level ) terhadap jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota. Realisasi outcome sebesar 30,77% dengan capaian outcome sebesar 50%. Sebanyak 4 (empat) Inspektorat Kabupaten/Kota yang masih berada pada Level pada tahun 206 yaitu Inspektorat Kabupaten Fakfak, Inspektorat Kabupaten Manokwari Selatan, Inspektorat Kabupaten Maybrat, dan Inspektorat Kabupaten Pegunungan Arfak. Realisasi capaian sebesar 50% dari target tahun 206 sebesar 6,54% dengan menggunakan rumusan minimize sesuai Surat Kepala Biro Renwas Nomor S-609/SU0/2/206 tanggal 27 Desember 206 dan S- 586/SU0/2/206 tanggal 3 Desember 206. Indikator Kinerja Kegiatan/Output yang mendukung adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Indikator Kinerja Kegiatan/Output Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level ) Rekomendasi 00,00 Capaian indikator output rekomendasi Rekomendasi Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level ) sebesar rekomendasi atau 00% dari target sebesar rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam Fokus Governance System melalui kegiatan Monitoring dan Asistensi Peningkatan Kapabilitas serta Pembinaan JFA. Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra BPKP periode disajikan dalam Gambar 3.. LAPORAN KINERJA TAHUN

75 AKUNTABILITAS KINERJA Gambar 3.. Perbandingan Realisasi IKU dengan Target Tahun , , Realisasi (%) Target (%) , Target (%) 38 6, Realisasi (%) Capaian (%) Jika dibandingkan dengan target tahun 209 sebesar 00%, maka realisasi IKU tahun 206 sebesar 30,77% atau capaian sebesar 50% memerlukan upaya keras dan terukur guna mencapai target kapabilitas APIP Level 3. Untuk pengukuran Kapabilitas APIP Level menggunakan rumus minimize sesuai Surat dari Biro Perencanaan Pengawasan Nomor S-609/SU0/2/206 tanggal 27 Desember 206. IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp ,00 atau 6,95% dari Anggaran DIPA Tahun 206 sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 60 OH/HP atau 33,33% dari rencana sebanyak 80 OH/HP. Dibandingkan capaian tahun 205, sebagaimana terlihat pada gambar 3. terjadi peningkatan persentase capaian tahun 206 sebesar 50% dibandingkan capaian pada tahun 205, yaitu persentase capaian tahun 205 sebesar 00% sedangkan capaian pada tahun 206 sebesar 50%. Pada tahun 206 menggunakan dana sebesar 6,95% dari DIPA tahun 206 dibandingkan tahun 205 sebesar 942,08%. Untuk tahun 206 tidak menggunakan dana mitra, sedangkan tahun 205 menggunakan dana mitra sebesar Rp ,00. Persentase penggunaan hari produktif tahun 205 sebesar 294,64%. LAPORAN KINERJA TAHUN

76 AKUNTABILITAS KINERJA Hal ini menunjukkan capaian (performance) tahun 206 yang lebih baik dibandingkan tahun 205 yang mampu meningkatkan kapabilitas 8 (delapan) Inspektorat yang sebelumnya berada pada Level. Sasaran Program 4 Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP Pencapaian sasaran program Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP diukur dengan menggunakan satu Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu: Indikator Kinerja Utama ke 2 Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan IKU kedua belas adalah Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan dengan target outcome tahun 206 sebesar 7 (skala Likert -0). Realisasi outcome sebesar 7,6 (skala Likert -0) dengan capaian outcome sebesar 08,67%. Capaian Persepsi Layanan Kesesmaan tersebut merupakan hasil rata-rata capaian 3 (tiga) layanan di Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat yaitu, Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan terhadap Layanan Kepegawaian, Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang diajukan sesuai Prosedur dan Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan terhadap Layanan Sarana dan Prasarana. Hal ini menunjukkan keberhasilan Bagian Umum dalam memberi dukungan kepada pelaksanaan teknis pengawasan. Realisasi dan capaian outcome adalah sebagai berikut: Kepuasan Pengguna Target Skala % Capaian Layanan Likert Fungsi Kepegawaian 7 7,85 2,4 Fungsi Keuangan 7 7,86 2,29 Fungsi Umum 7 7, 0,57 Rata-rata 7 7,6 08,67 LAPORAN KINERJA TAHUN

77 AKUNTABILITAS KINERJA IKU Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan didukung oleh (satu) Indikator Kinerja Kegiatan/Output paling dominan yaitu Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP sebagaimana terlihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 2 No Indikator Kinerja (Output) Laporan dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Satuan Target Realisasi Capaian (%) Laporan ,00 Capaian indikator output rekomendasi Laporan dukungan Manajemen Perwakilan BPKP sebanyak 80 Laporan atau 00,00% dari target sebanyak 80 Laporan. Keberhasilan ini diperoleh melalui tersajinya Laporan Dukungan manajemen seperti Laporan Keuangan, Laporan Kinerja (IPMS), Laporan GDN, RKT/RKA, Renja, dan Renstra. Indikator Kinerja (Output) ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp ,00 atau 99,46% dari Anggaran DIPA Tahun 206 sebesar Rp C. REALISASI KEUANGAN TAHUN 206 Anggaran kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat menurut Penetapan Kinerja Tahun 206 sebesar Rp ,00 dengan rincian: Program Kegiatan sebesar Rp ,00; Program Kegiatan sebesar Rp ,00 dan Program Kegiatan sebesar Rp ,00. Anggaran tersebut dilakukan revisi tahun 206 menjadi sebesar Rp ,00 dengan rincian: Program Kegiatan sebesar Rp ,00; Program Kegiatan sebesar Rp ,00 dan Program Kegiatan sebesar Rp ,00. Namun demikian perubahan revisi anggaran tidak diikuti dengan revisi anggaran pada Aplikasi Monev RKT sehingga persentase anggaran realisasi yang dilaporkan berbeda pada Aplikasi Monev RKT. Realisasi penyerapan anggaran per 3 Desember 206 Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat sebesar Rp ,00 atau 99,23% dari anggaran tahun 206 sebesar Rp ,00 dengan rincian,sebagai berikut: LAPORAN KINERJA TAHUN

78 NO AKUNTABILITAS KINERJA Tabel 3.4 Realisasi penyerapan anggaran per 3 Desember 206 KEUANGAN ANGGARAN REALISASI PROGRAM JENIS BELANJA DIPA (Rp 000) DIPA (Rp 000) % 2 3 Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan serta Pembayaran Gaji/Tunjangan BPKP Fasilitas Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP , , ,69 Kode Program Kode Program Kode Program ,23 Realisasi penyerapan sebesar 99,23% tersebut disebabkan 2 kegiatan pengawasan bidang investigasi tidak dapat dieksekusi (tidak ada permintaan obrik). D. HASIL PENILAIAN MANDIRI SISTEM AKIP TAHUN 206 Hasil Penilaian Sistem AKIP yang dilakukan secara mandiri tahun 206 dengan menggunakan Permenpan Nomor 2 tahun 205 tentang Evaluasi SAKIP menunjukkan skor / nilai 98,03 termasuk dalam kategori AA/Sangat Memuaskan. Rincian Lembar Kriteria Evaluasi AKIP Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat berdasarkan komponen / sub komponen sebagai berikut : Tabel 3.5 Komponen Penilaian Mandiri Laporan Kinerja (LKj) Tahun 206 Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat NO KOMPONEN NILAI A Perencanaan Kinerja (30%) 30 B Pengukuran Kinerja (25%) 25 C Pelaporan Kinerja (5%) 5 D Evaluasi Kinerja (0%) 0 E Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi (20%) 8,03 JUMLAH 98,03 LAPORAN KINERJA TAHUN

79

80 BAB IV PENUTUP

81 PENUTUP S ebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 204, BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Selain itu, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 204 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat mengamanahkan BPKP untuk melakukan pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Fungsi pengawasan intern dilakukan melalui kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya. Pengawasan intern terutama diarahkan untuk membantu Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur dan Bupati/Walikota dalam rangka memperkuat dan menunjang efektivitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Pertanggungjawaban pelaksanaan pengawasan intern dan pembinaan SPIP disampaikan dalam Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Provinsi Papua Barat. Dalam pelaporan kinerja ini disajikan informasi kinerja yang telah diperjanjikan disertai evaluasi dan analisis yang memadai sehingga dapat dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja ke depan. Tahun 206 adalah tahun kedua Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat, untuk itu sesuai Permenpan dan RB Nomor 53 Tahun 204, Laporan Kinerja (LKj) ini disusun untuk mengukur keberhasilan pencapian tujuan dan sasaran program. Disamping merupakan Pertanggungjawaban Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dalam mencapai sasaran program tahun 206, Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP LAPORAN KINERJA TAHUN

82 PENUTUP Provinsi Papua Barat juga mencerminkan sejauh mana Sistem AKIP telah diimplementasikan. Beberapa perbaikan mendasar telah dilakukan terhadap seluruh komponen Sistem AKIP yang meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja dan pencapaian sasaran program. Perbaikan dalam perencanaan kinerja berupa perbaikan kualitas dokumen Renstra, Rencana Kinerja Tahunan, Perjanjian Kinerja (Perkin) dan Indikator Kinerja Utama (IKU). Perbaikan dalam pengukuran kinerja berupa perbaikan mekanisme pengumpulan data kinerja dengan menggunakan teknologi informasi dan melakukan pengukuran kinerja melalui pembandingan dengan target tahun berjalan. Upaya perbaikan dalam evaluasi kinerja berupa pemantauan mengenai kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya oleh pihak internal maupun eksternal dan melaksanakan tindak lanjut atas hasil evaluasi. Pencapaian sasaran program sebagian besar telah memenuhi target dan termasuk kategori AA / Sangat Memuaskan dibandingkan target yang telah ditetapkan dalam Renstra Tahun dan Perjanjian Kinerja tahun 206. Realisasi kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 206 tercermin dari pencapaian sasaran program sebagai berikut: Tabel 4. Capaian Sasaran Program No Sasaran Program Capaian IKU Sasaran Program IKU tercapai 35,09% IKU 2 tercapai 0% IKU 3 tercapai 40% p2 Sasaran Program 2 IKU 4 tercapai 00% IKU 5 tercapai 200% IKU 6 belum tercapai IKU 7 tercapai 00% 3 Sasaran Program 3 IKU 8 tercapai 00% IKU 9 tercapai 00% IKU 0 tercapai 00% IKU tercapai 50% 4 Sasaran Program 4 IKU 2 tercapai 08,7% LAPORAN KINERJA TAHUN 206 6

83 PENUTUP Uraian ringkas hasil pengukuran dari 2 (dua belas) IKU tersebut adalah sebagai berikut:. Sasaran Program Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara diukur berdasarkan tiga IKU sebagai berikut: a. Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional, tercapai 35,09%; b. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi, tercapai 0%; c. Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum, tercapai 40%. 2. Sasaran Program 2 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi diukur berdasarkan empat IKU sebagai berikut: a. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2), tercapai 00%; b. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3), tercapai 200%; c. Pesentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina, belum tercapai disebabkan BUMD yang dibina mengalami kerugian; d. Pesentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina, tercapai 00%. 3. Sasaran Program 3 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda diukur berdasarkan empat IKU sebagai berikut: a. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3), tercapai 00%; b. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2), tercapai 00%; c. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2), tercapai 00%; d. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level ), tercapai 50%. 4. Sasaran Program 4 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP. diukur berdasarkan satu IKU sebagai berikut: a. Persepsi kepuasan layanan Kesesmaan (skala Likert -0), tercapai 08,7%. Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dalam upaya memperbaiki kinerja sebagai Rencana Aksi Tahun 207, antara lain:. Upaya terus menerus melakukan penyempurnaan penyajian seluruh produk layanan bimbingan teknis/asistensi dalam peningkatan Opini WTP untuk seluruh LAPORAN KINERJA TAHUN

84 PENUTUP Pemda di Provinsi Papua Barat (khususnya untuk Pemda yang memiliki potensi peningkatan kualitas akuntabilitas atas laporan kinerja di tahun 207) dengan melakukan Asistensi Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Bimtek Reviu LKPD Berbasis Akrual, Bimtek Reviu RKA Pemda, Analisis Kinerja Keuangan Pemda / Kompilasi LKPD. 2. Mengawal pengelolaan keuangan desa melalui kegiatan asistensi penyusunan APBDesa, Penatausahaan dan Pelaporan Keuangan Desa dengan menggunakan Aplikasi SISKEUDES. 3. Upaya dalam rangka pencapaian maturitas Sistem Pengendalian Intern (SPI) pada seluruh Pemda se-provinsi Papua Barat Level 3 pada tahun 209 sebagai berikut: a) Meningkatkan kegiatan pendidikan dan pelatihan serta workshop penyelenggaraan SPIP bagi Pemerintah Daerah di Provinsi Papua Barat; b) Meningkatkan intensitas Bimbingan Teknis penyelenggaraan SPIP dan mendorong penyelenggaraan SPIP secara integral mulai dari perencanaan, pelaksanaan (penilaian risiko, pembangunan infrastruktur dan internalisasi) dan pengembangan berkelanjutan; c) Melakukan pemantauan (monitoring) perkembangan peningkatan Maturitas SPIP Pemerintah Daerah. 4. Lebih berperan dalam mendorong Direksi BUMD untuk memperbaiki kinerja BUMD yang dibina yang belum sehat pada tahun 206 sebagai berikut: a) Melakukan kegiatan Evaluasi Kinerja BUMD, Assessment GCG BUMD, Bimtek SIA dan Billing Sistem PDAM, Bimtek Peningkatan Kapasitas SPI BUMD; b) Memberikan atensi kepada Kepala Daerah agar BUMD yang dibina memperoleh kinerja berpredikat baik. 5. Dalam rangka pencapaian target peningkatan Kapabilitas APIP pada Level 3 sesuai RPJMN dan target 3 Inspektorat Level 3 pada tahun 207 akan dilakukan: a) Melakukan monitoring APIP dan menyampaikan Atensi perkembangan peningkatan kapabilitas kepada Kepala Daerah; LAPORAN KINERJA TAHUN

85 PENUTUP b) Melakukan bimbingan teknis pada 4 Inspektorat yang masih Level dan 9 Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota yang masih Level 2 dalam meningkatkan kapabilitas ke Level 3; c) Melakukan pendidikan dan pelatihan substansi, pembentukan dan perjenjangan auditor dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalisme auditor; d) Melakukan telaah sejawat dalam wadah AAIPI. 6. Dalam rangka pencapaian target peningkatan Kapabilitas APIP pada Level 3 sesuai RPJMN perlu dilakukan: a) Meningkatkan frekuensi dan kualitas bimbingan teknis/asistensi yang diberikan mengingat kondisi APIP Pemda yang memerlukan perbaikan pada seluruh elemen peningkatan kapabilitas APIP. b) Melakukan monitoring melalui perangkat monitoring yang dibangun dalam rangka memantau perkembangan tindak lanjut hasil bimbingan teknis/asistensi dalam rangka perbaikan mandiri (self improvement) untuk perbaikan kapabilitas APIP. 7. Meningkatkan Layanan Umum dan Kepuasan dalam rangka dalam menunjang pelaksanaan pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat. Akhirnya dengan disusun Laporan Kinerja (LKj) ini, diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Provinsi Papua Barat, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang. Secara internal Laporan Kinerja (LKj) ini telah menjadi motivator untuk lebih meningkatkan kinerja pegawai dan organisasi terhadap perkembangan tuntutan stakeholders sehingga kontribusi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Provinsi Papua Barat dalam pembangunan di wilayah Provinsi Papua Barat dapat lebih dirasakan. LAPORAN KINERJA TAHUN

86

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat yang sebelumnya wilayah kerjanya berada/merupakan bagian dari Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah menyusun

Lebih terperinci

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut : RENCANA STRATEGIS 2010-2014 PERWAKILAN BPKP SULUT Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun 2010-2014 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pernyataan Visi Sejalan dengan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Kinerja Tahun 206 Provinsi Kalimantan Selatan KATA PENGANTAR Tahun 206 merupakan tahun kedua Renstra Provinsi Kalimantan Selatan yang telah disusun sebagai bagian dari Renstra BPKP. Tahun 206 juga

Lebih terperinci

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 Nomor: LKIN-007/PW03/6/2017 Tanggal: 10 Januari 2017 DAFTAR ISI Ikhtisar Kinerja Bab III Akuntabilitas Kinerja Kata Pengantar... Daftar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR alam rangka melaksanakan tata pemerintahan yang baik (good governance) adalah tersusunnya laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan tahun berjalan untuk mewujudkan komitmen organisasi penyelenggara

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Utara telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NOMOR: LAKIP - 023 /PW18/1/2014 TANGGAL 21 JANUARI 2014 Ringkasan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012 LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA / DAERAH PADA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 Nomor: LAP- 20/PW26/1/2012 Tanggal: 18 Januari 2012 LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... I Ii iv BAB I PENDAHULUAN... A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... C. Kegiatan dan Layanan

Lebih terperinci

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis Ringkasan Eksekutif Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mengantar BPKP memasuki babak baru yang menegaskan peran BPKP sebagai Auditor

Lebih terperinci

Nomor : LKIN-268/PW08/1/ Juni 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung s.d. Triwulan II Tahun 2016

Nomor : LKIN-268/PW08/1/ Juni 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung s.d. Triwulan II Tahun 2016 Nomor : LKIN-268/PW08/1/ 27 Juni Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung II Yth. Sekretaris Utama u.p. Kepala Biro Perencanaan Pengawasan di Jakarta Berikut kami sampaikan hasil

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA. Jalan Kapten Tantular, Denpasar Telepon: (0361) Faksimili: (0361)

LAPORAN KINERJA. Jalan Kapten Tantular, Denpasar Telepon: (0361) Faksimili: (0361) LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Jalan Kapten Tantular, Denpasar 80235 Telepon: (0361) 246772 Faksimili: (0361) 246771 E-mail: bali@bpkp.go.id N o m o r : L A P - 0 1 4 8 / P W 2 2 / 2 0 1 7 Tanggal 1 0 J a

Lebih terperinci

Suplemen Rencana Strategis

Suplemen Rencana Strategis Suplemen Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 2010-2014 Lampiran Keputusan Nomor KEP-2220/PW14/1/2012 Tanggal 28 Desember 2012 SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia LAPORAN KINERJA 2014 BPKP untuk Indonesia Nomor: LKIN- 502/K.SU/01/2015 Tanggal: 26 Februari 2015 Ringkasan Eksekutif B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat PERJANJIAN KINERJA P enetapan indikator kinerja pada tingkat program dan kegiatan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan. Target

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Menurut Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nomor : LKIN-991/PW/17/1/2013 Tanggal : 31 DESEMBER 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 Nomor: LAKIP-024/PW18/1/2015 Tanggal 21 JANUARI 2015 BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT Nomor : LAP-011/PW03/1/2016 Tanggal : 20 Januari 2016 Kata Pengantar Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar Daftar Isi

DAFTAR ISI. Kata Pengantar Daftar Isi DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif v I. Pendahuluan 1 A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... 2 B. Aspek Strategis... 4 C. Kegiatan dan Produk Organisasi... 7 D. Struktur

Lebih terperinci

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I Halaman PENDAHULUAN A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... 4 C. Kegiatan dan Layanan Produk

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Papua

Laporan Kinerja Instansi 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Papua Perwakilan BPKP Provinsi Papua B. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI Datam upaya me[aksanakan tugas, fungsi dan dalam rangka mengawat pencapaian Renstra BPKP Pusat, maka PerwakiLan BPKP Provinsi Papua menyusun

Lebih terperinci

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta.

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta. BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Jalan Pramuka Nomor 33 Jakarta Timur 320 Telepon (02) 85907460, Faksimile (02) 890663, E-mail dki@bpkp.go.id

Lebih terperinci

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. - 2 - Mengingat : 1. Peraturan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi (Lembaran Negara Republik Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

Lebih terperinci

Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai

Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai P uji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Untuk mewujudkan visi, BPKP memiliki tiga misi, yaitu:

RINGKASAN EKSEKUTIF. Untuk mewujudkan visi, BPKP memiliki tiga misi, yaitu: RINGKASAN EKSEKUTIF Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan unit organisasi mandiri yang mendukung dan melaksanakan kebijakan BPKP Pusat. Perwakilan BPKP memiliki visi, misi, tujuan

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA)

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016 LAP-20/PW14/1/16 2 FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB

Lebih terperinci

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00% IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014 NOMOR : LEK-4./PW09/1/2014 TANGGAL : 08 Januari 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Nomor : LAP-1/PW13/2013 Tanggal : 02 Januari 2013 LAKIP 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur KATA PENGANTAR aporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TRIWULAN II TAHUN 2016

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TRIWULAN II TAHUN 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN PROVINSI BALI TRIWULAN II TAHUN NOMOR : LKIN-1645/PW22/6/ TANGGAL : 24 JUNI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Nomor: LAP-11/D4/2016 Tanggal 30 Desember 2016 ii KATA PENGANTAR Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban

Lebih terperinci

Bagian Kedua Tugas dan Fungsi Pasal 3

Bagian Kedua Tugas dan Fungsi Pasal 3 No. 1366, 2014 BPKP. Kepulauan Riau. Bangka Belitung. Banten. Bali. Nusa Tenggara Barat. Kalimantan Tengah. Sulawesi Barat. Gorontalo. Maluku Utara. Papua Barat. Perwakilan. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I TAHUN 2017 NOMOR : LKIN-97/PW16/6/2017 TANGGAL :

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran : 2.1 1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan. Organisasi. Tata Kerja. No.1241, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran : 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTPUT

Lebih terperinci

Nomor : LKIN-409/PW08/6/ Oktober 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung s.d. Triwulan III Tahun 2016

Nomor : LKIN-409/PW08/6/ Oktober 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung s.d. Triwulan III Tahun 2016 Nomor : LKIN-409/PW08/6/ 10 Oktober Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung III Yth. Sekretaris Utama u.p. Kepala Biro Perencanaan Pengawasan di Jakarta Berikut kami sampaikan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG Jalan Basuki Rachmat Nomor 33, Bandar Lampung 35215 Telepon (0721) 483129 Faksimile (0721) 481550 E-mail : lampung@bpkp.go.id Nomor

Lebih terperinci

Nomor : LKIN-99/PW15/1/ April 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah s.d. Triwulan I Tahun 2016

Nomor : LKIN-99/PW15/1/ April 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah s.d. Triwulan I Tahun 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Jalan Adonis Samad Nomor 18, Palangka Raya 73111 Telepon (0536) 3225107, 3229626, Faksimile (0536) 3226664 e-mail: kalteng@bpkp.go.id

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 NOMOR : LAP-13/PW17/1/2017 TANGGAL : 11 JANUARI 2017

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAPORAN ANALISIS PENUGASAN PENGAWASAN ATAS PROGRAM KERJA PENGAWASAN (PKPT) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah Subhaanahu wa Ta ala atas berkah dan rahmat yang telah diberikan sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR : LKIN-129/PW28/1/2017 TANGGAL: 10 JANUARI 2017 Kata Pengantar Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkah dan rahmat-nya

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KINERJA 2016

PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KINERJA 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KINERJA 2016 Nomor : /PW11/1/2016 Tanggal : 30 Desember 2016 Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF i iii v BAB I PENDAHULUAN A Tugas, Fungsi,

Lebih terperinci

Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan dari kewajiban suatu instansi. pemerintah untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya

Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan dari kewajiban suatu instansi. pemerintah untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya Nomor: LAKIP-009/PW18/1/2016 Tanggal 08 JANUARI 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA KATA PENGANTAR Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan dari kewajiban

Lebih terperinci

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja INFORMASI KINERJA Laporan Kinerja (Lkj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggarannya.

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 NOMOR : LAP - 04/PW17.1/2013 TANGGAL : 7 JANUARI 2013 Ringkasan

Lebih terperinci

Nomor : LKIN- 12/PW19/6/ Januari 2017 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah s.d.

Nomor : LKIN- 12/PW19/6/ Januari 2017 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Nomor : LKIN- 12/PW19/6/ 20 Januari 2017 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan IV Yth. Sekretaris Utama u.p. Kepala Biro Perencanaan Pengawasan di Jakarta Berikut

Lebih terperinci

LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGAH S.D. TRIWULAN II 2016

LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGAH S.D. TRIWULAN II 2016 PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI TENGAH LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGAH S.D. TRIWULAN II NOMOR : TANGGAL : LKIN-205/PW19/6/ 27 JUNI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN. Laporan Kinerja. Perwakilan BPKP Provinsi Banten

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN. Laporan Kinerja. Perwakilan BPKP Provinsi Banten BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Banten 2016 Nomor : LAP-5/PW30/6/2017 Tanggal : 10 Januari 2017 I KATA PENGANTAR Memenuhi

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN KANTOR GUBERNUR BPKP PROVINSI MALUKU MALUKU UTARA UTARA NOMOR : S-14/PW33/1/2015 TANGGAL 25 Januari 2015 LAKIP

Lebih terperinci

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI VISI, MISI DAN TUJUAN VISI Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat baru sesuai PP No. 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati dirinya sebagai Auditor Presiden. Konsekuensinya,

Lebih terperinci

Nomor : LKIN-460/PW16/6/ Oktober 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Nomor : LKIN-460/PW16/6/ Oktober 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nomor : LKIN-460/PW16/6/ 10 Oktober Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan III Yth. Sekretaris Utama u.p. Kepala Biro Perencanaan Pengawasan BPKP di Jakarta

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI SAMPAI DENGAN TRIWULAN II 2017

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI SAMPAI DENGAN TRIWULAN II 2017 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA SAMPAI DENGAN TRIWULAN II 2017 NOMOR : LKIN-1409/PW22/6/2017 TANGGAL : 22 JUNI 2017 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 : LKIN-158/PW28/1/2016

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 : LKIN-158/PW28/1/2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 NOMOR : LKIN-158/PW28/1/2016 TANGGAL : 15 JANUARI 2016 Kata Pengantar Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa,

Lebih terperinci

Kepala, Ardan Adiperdana

Kepala, Ardan Adiperdana Nomor : LKIN-4/K/SU/2017 Tanggal : 21 FEBRUARI 2017 KATA PENGANTAR L aporan Kinerja Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian sasaran

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 www.bpkp.go.id KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, Menimbang

Lebih terperinci

Nomor : LKIN-264/PW16/6/ Juni 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Nomor : LKIN-264/PW16/6/ Juni 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi mor : LKIN-264/PW16/6/ 23 Juni Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan II Yth Sekretaris Utama up Kepala Biro Perencanaan Pengawasan BPKP di Jakarta Berikut

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Memuaskan

Ringkasan Eksekutif Memuaskan Ringkasan Eksekutif Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2012 telah menyajikan capaian kinerja selama tahun 2012 dikaitkan dengan perencanaan kinerja untuk tahun

Lebih terperinci

diperlukan untuk menghindari penyimpangan yang terlalu jauh antara Dalam tahun 2016, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka

diperlukan untuk menghindari penyimpangan yang terlalu jauh antara Dalam tahun 2016, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Ringkasan Eksekutif R encana Kinerja merupakan salah satu komponen/siklus dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dimulai dari Perencanaan Strategis (Renstra), Rencana Kinerja (Renja),

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TRIWULAN III TAHUN 2016

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TRIWULAN III TAHUN 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN PROVINSI BALI TRIWULAN III TAHUN NOMOR : LKIN-2627/PW22/6/ TANGGAL : 5 Oktober BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

Nomor : LKIN-388/PW14/6/ Oktober 2017 Hal : Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat s.d. Triwulan IIII Tahun 2017

Nomor : LKIN-388/PW14/6/ Oktober 2017 Hal : Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat s.d. Triwulan IIII Tahun 2017 Nomor : LKIN-388/PW14/6/2017 9 Oktober 2017 Hal : Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat s.d. Triwulan IIII Yth. Sekretaris Utama BPKP u.p. Kepala Biro Perencanaan Pengawasan di Jakarta

Lebih terperinci

Nomor : LKIN-357/PW15/1/ Oktober 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah s.d. Triwulan III Tahun 2016

Nomor : LKIN-357/PW15/1/ Oktober 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah s.d. Triwulan III Tahun 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Jalan Adonis Samad Nomor 18, Palangka Raya 73111 Telepon (0536) 3225107, 3229626, Faksimile (0536) 3226664 e-mail: kalteng@bpkp.go.id

Lebih terperinci

LAP-464/PW33/6/2016 30 DESEMBER 2016 iii Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF i ii iv BABI PENDAHULUAN A Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi 1 B Aspek Strategis Organisasi 4 C

Lebih terperinci

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TAHUN 2014 NOMOR : LAP- 28/PW29/1/2015 TANGGAL : 27 JANUARI 2015 Ikhtisar Eksekutif

Lebih terperinci

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jalan Tamalanrea Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar Kotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

Nomor : LKIN-118/PW30/6/ April 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Banten

Nomor : LKIN-118/PW30/6/ April 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Banten Nomor : LKIN-118/PW30/6/ 8 April Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan Provinsi Banten s.d. Triwulan I Yth. Sekretaris Utama u.p. Kepala Biro Perencanaan Pengawasan di Jakarta Berikut kami sampaikan

Lebih terperinci

Nomor : LKIN-417/PW23/6/ Juni 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Triwulan II Tahun 2016

Nomor : LKIN-417/PW23/6/ Juni 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Triwulan II Tahun 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Jalan Sultan Salahuddin 23, Batudawa, Tanjung Karang, Mataram 83115 Telepon (0370) 638248, Faksimile (0370) 623505, Email:

Lebih terperinci

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN Pada bab sebelumnya telah diuraikan tentang visi, misi dan tujuan yang pencapaiannya diukur dari pencapaian sasaran strategis, sasaran program

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar Kata Pengantar Setiap Instansi Pemerintah yang telah menerima anggaran dari pemerintah wajib menggunakannya untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan secara efisien, efektif,

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH. Kata Pengantar

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH. Kata Pengantar BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH Kata Pengantar Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah ini merupakan media akuntabilitas pelaksanaan tugas dan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III TAHUN NOMOR : LKIN-607/PW23/6/ TANGGAL

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN 2017 KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA BARAT NOMOR KEP 61/PW27/6/2017 TANGGAL 20 FEBRUARI 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 NOMOR : LAP-6/PW02/1/2016 TANGGAL : 8 JANUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR

Lebih terperinci

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jl. Bumi Tamalanrea Raya No. 3 (BTP) Kotak Pos 176 Telp. (0411) 590591, 590592; E-mail: sulsel@bpkp.go.id Fax (0411) 590595

Lebih terperinci

No.1027, 2014 BPKP. Perwakilan BPKP. Aceh. Yogyakarta. Sulawesi Tenggara. Provinsi. Organisasi. Tata Kerja.

No.1027, 2014 BPKP. Perwakilan BPKP. Aceh. Yogyakarta. Sulawesi Tenggara. Provinsi. Organisasi. Tata Kerja. No.1027, 2014 BPKP. Perwakilan BPKP. Aceh. Yogyakarta. Sulawesi Tenggara. Provinsi. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN

Lebih terperinci

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013 Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2013-2014 27 Maret 2013 Lampiran Keputusan Nomor KEP- 16/PW27/1/2013 BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT

Lebih terperinci

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan L aporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah (LAKIP) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam mencapai sasaran strategis

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TRIWULAN I TAHUN 2016

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TRIWULAN I TAHUN 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN PROVINSI BALI TRIWULAN I TAHUN NOMOR : LKIN-805/PW22/6/ TANGGAL : 8 APRIL BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan

Lebih terperinci

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN SUPLEMEN RENSTRA TAHUN 2010-2014 NOMOR : KEP-1/PW18/1/2013 TANGGAL : 3 JANUARI 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Ringkasan Eksekutif...

DAFTAR ISI. Ringkasan Eksekutif... DAFTAR ISI Halaman Judul Daftar Isi Halaman Ringkasan Eksekutif... i BAB I Pendahuluan... 1 A. Data Umum... 3 B. Struktur Organisasi... 4 C. Keterkaitan dengan Rencana Strategis... 6 D. Keterkaitan dengan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kepala Perwakilan, Sumitro, SE., Ak., MM., CA., CFrA.

Kata Pengantar. Kepala Perwakilan, Sumitro, SE., Ak., MM., CA., CFrA. P I O N I R Kata Pengantar Sesuai dengan mandat yang diamanatkan, BPKP telah menjalankan fungsi pengawasan sebagai Auditor Internal instansi pemerintah. Dengan terbitnya PP No 60 Tahun 2008 tentang SPIP,

Lebih terperinci

L K j LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

L K j LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L K j 2 0 1 6 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT N O M O R : L A P - 11 / P W 1 4 / 6 / 2 0 1 7 TA N G G A L : 1 2 J A N U A R I 2 0 1 7 PERWAKILAN BPKP PROVINSI

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN RENCANA KINERJA BPKP PERWAKILAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN RENCANA KINERJA BPKP PERWAKILAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN RENCANA KINERJA BPKP PERWAKILAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2015 Nomor: KEP-339/PW26/1/2015 Tanggal: 31 Juli 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-67/DL/2/2013 TENTANG PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 Nomor. : LAP 31/PW09/1/2016 Tanggal : 18 Januari 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 NOMOR : LAP-6/PW02/1/2016 TANGGAL : 8 JANUARI 2016 PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Nomor: S 150/PW22/2016 Tanggal: 21 JANUARI 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI Lampiran 7/1-2 SASARAN PROGRAM/KEGIATAN A. Sasaran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan ii

DAFTAR ISI. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan ii KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan media akuntabilitas yang dapat digunakan sebagai pertanggungjawaban atas capaian kinerja instansi pemerintah setingkat Eselon II ke atas.

Lebih terperinci