Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai P uji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat yang telah diberikan sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2016 telah selesai disusun. Sesuai dengan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Riau ini merupakan media akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi serta anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam menjalankan peran dalam pengawalan akuntabilitas pembangunan nasional, peningkatan kontribusi ruang fiskal, pengamanan aset negara/daerah dan peningkatan tata kelola (governance system). Melalui laporan ini, kami sampaikan kinerja kami mencakup hasil-hasil yang telah dicapai serta analisis pencapaian output dan outcome dikaitkan dengan pencapaian target Rencana Strategis (Renstra) BPKP Tahun Laporan Kinerja menggambarkan sejauh mana pencapaian atas sasaran dan program strategis yang dilakukan dengan mengukur realisasi capaian kegiatan dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (Perkin) Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun Target-target dalam Perjanjian Kinerja sifatnya mengikat untuk dicapai dan dipertanggungjawabkan. Target-target tersebut secara kumulatif mengarah kepada sasaran dan tujuan organisasi. Maka dapat diketahui sejauh mana pencapaian sasaran dan tujuan tersebut, melalui pengukuran atas realisasi capaian Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2016 i

3

4 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I PENDAHULUAN... A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi B. Aspek Strategis Organisasi C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi... D. Struktur Organisasi... E. Sistematika Penyajian... BAB II PERENCANAAN KINERJA... A. Rencana Strategis Tahun Pernyataan Visi Pernyataan Misi Tujuan dan Sasaran Strategis Program dan Kegiatan... B. Perjanjian Kinerja Tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... A. Capaian Kinerja Capaian Kinerja Tahun Analisis Capaian Kinerja... Sasaran Program 1... Sasaran Kegiatan Sasaran Program 2... Sasaran Kegiatan Sasaran Program 3... Sasaran Kegiatan Sasaran Program 4... Sasaran Kegiatan i iii v vii viii ix Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2016 iii

5 DAFTAR ISI Sasaran Kegiatan B. Realisasi Anggaran dan Sarana Prasarana BAB IV PENUTUP LAMPIRAN LAMPIRAN... Lampiran 1 Capaian Indikator Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan Tahun 2015 Lampiran 2 Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Program Tahun 2016 Dengan Tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Riau Lampiran 3 Foto Dokumentasi Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2016 iv

6 DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL TABEL 1.1 TABEL 1.2 TABEL 1.3 TABEL 2.1 TABEL 2.2 TABEL 2.3 TABEL 2.4 TABEL 2.5 TABEL 3.1 TABEL 3.2 TABEL 3.3 TABEL 3.4 TABEL 3.5 TABEL 3.6 TABEL 3.7 TABEL 3.8 TABEL 3.9 TABEL 3.10 TABEL 3.11 TABEL 3.12 TABEL 3.13 TABEL 3.14 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan... Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan... Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan... Indikator Kinerja Sasaran Program... Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan... Indikator Kinerja Sasaran Program Tahun Indiaktor Kinerja Sasaran Kegiatan Tahun Anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun Ringkasan Capaian Kinerja Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan Perwakilan Provinsi Riau Tahun Rekomendasi dan Tindak Lanjut Korporasi... Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Program 1... Perbandingan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Program 1 Tahun 2015 dan Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Jumlah Penugasan yang Mendukung IKK Rekomendasi Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP Tahun Pemerintah Daerah Yang Menggunakan SIMDA... MoU BPKP dengan Pemerintah Daerah di Provinsi Riau Tahun Pencapaian Indikator Kinerja Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian Tahun Pencapaian Indikator Kinerja Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian Tahun Nilai Temuan Kerugian Keuangan Negara Yang Diserahkan Ke PenyidikTahun Jumlah Penugasan yang Mendukung IKK Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) Tahun Jumlah Penugasan yang Mendukung IKK Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita Tahun Perbandingan Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2016 v

7 DAFTAR TABEL TABEL 3.15 TABEL 3.16 TABEL 3.17 TABEL 3.18 TABEL 3.19 TABEL 3.20 TABEL 3.21 TABEL 3.22 TABEL 3.23 TABEL 3.24 TABEL 3.25 TABEL 3.26 TABEL 3.27 TABEL 3.28 TABEL 3.29 TABEL 3.30 TABEL 3.31 TABEL 3.32 TABEL 3.33 TABEL 3.34 TABEL 3.35 TABEL 3.36 TABEL 3.37 Tahun 2015 dan Peta Maturitas SPIP... Skor Kinerja BUMD di Provins Riau... Skor Kinerja BLUD di Provinsi Riau... Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Program2... Perbandingan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Program 2 Tahun 2015 dan Pencapaian Indikator Sasaran Kegiatan Jumlah Penugasan yang Mendukung IKK Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Tahun Perkembangan Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemda Tahun Perbandingan Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan2.1 Tahun 2015 dan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Program 3... Perbandingan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Program 3 Tahun 2015 dan Capaian Indikator Sasaran Kegiatan Perbandingan Pencapaian Indikator Kegiatan Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas APIP Tahun 2015 dan Kondisi APIP Tahun Pencapaian Indikator Sasaran Program 4... Pencapaian Indikator Sasaran Kegiatan Realisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP... Pencapaian Indikator Sasaran Kegiatan Realisasi Meubelair Tahun Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2016Berdasarkan Sumber Dana... Anggaran dan Realisasi DIPA Perwakilan Tahun 2015 Berdasarkan Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan... Rencana dan Realisasi Anggaran Tahun 2016 s.d Aset Tetap Per 31 Desember 2016 dan Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2016 vi

8 DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBAR GAMBAR 1.1 Bagan Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau...6 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2016 vii

9 DAFTAR GRAFIK DAFTAR GRAFIK GRAFIK 1.1 Komposisi Pegawai... 8 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2016 viii

10 IKHTISAR EKSEKUTIF IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau (LKj) Tahun 2016 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan kinerja. Pertanggungjawaban kinerja tahun 2016 ini merupakan tahun kedua dari pelaksanaan Rencana Strategis tahun yang sejalan dengan pelaksanaan Visi dan Misi BPKP. Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai bagian yang integral dari BPKP Pusat, harus memiliki komitmen yang kuat dalam meningkatkan kinerja. Pada tahun 2016, Perwakilan BPKP Provinsi Riau telah diamanatkan untuk melaksanakan 4 sasaran program dengan 12 indikator kinerja sasaran program dan 5 sasaran kegiatan dengan 8 indikator kinerja sasaran kegiatan. Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja tahun 2016 menunjukkan bahwa satu dari empat sasaran program Perwakilan BPKP Provinsi Riau telah tercapai sepenuhnya, sementara tiga dari empat sasaran program Perwakilan BPKP Provinsi Riau belum sepenuhnya tercapai. Sasaran Program Perwakilan BPKP Provinsi Riau beserta capaiannya sebagai berikut: CAPAIAN SASARAN PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM CAPAIAN KINERJA PROGRAM Meningkatnya perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi Perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional Presentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum 257,31% 100% 160% Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2016 ix

11 IKHTISAR EKSEKUTIF Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) Presentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik) Presentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) Persepsi kepuasan layanan kesesmaan/ketatausahaan 0% 192,31% 27,46% 103,45% 0% 81,25% 100% 108,34% 0% Tabel di atas menunjukkan bahwa perbaikan pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi yang menjadi kinerja utama BPKP di bidang pengawasan meraih tingkat capaian tertinggi dari 3 Capaian Indikator Kinerja Program. Capaian dari sasaran tersebut dihasilkan dari 88 rekomendasi yang telah ditindaklanjuti oleh auditan, 32 rekomendasi strategis yang telah ditindaklanjuti oleh BUMN/BUMD/BLUD dan 25 permintaan penugasan keinvestigasian yang disampaikan kepada Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Tingginya capaian sasaran program tersebut, dihasilkan dari kegiatan non audit/konsultasi sesuai dengan permintaan/kebutuhan stakeholders. Akhirnya Perwakilan BPKP Provinsi Riau akan terus berupaya meningkatkan kinerjanya baik dalam perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi, penerapan SPIP pemda/korporasi, peningkatan kapabilitas pengawasan intern pemda maupun peningkatan kualitas layanan dukungan teknis pengawasan. Langkah-langkah yang akan dilakukan antara lain: 1. Menetapkan maturitas APIP dengan target level 3 pada RPJMD; Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2016 x

12 IKHTISAR EKSEKUTIF 2. Menandatangani komitmen capaian APIP level 3 antara Kepala Daerah dengan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau; 3. Membentuk tim ad hoc SPIP; 4. Memberikan pembekalan tim ad hoc dengan melibatkan Perwakilan BPKP Provinsi Riau; 5. Memantau dan mengevaluasi program pelaksanaan kegiatan tim ad hoc SPIP; 6. Melakukan inventarisasi/pemetaan keberadaan kebijakan daerah yang sudah dan belum dimiliki; 7. Melakukan pemetaan atas progress implementasi kebijakan dan prosedur; 8. Perwakilan BPKP Provinsi Riau akan melakukan pelatihan penilaian mandiri atas maturitas SPIP kepada masing-masing Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota; 9. Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan evaluasi mandiri atas maturitas SPIP dan dilakukan validasi oleh BPKP; 10. Mengintensifkan pelaksanaan consulting ke BUMN/BUMD/BLUD; 11. Melakukan bimbingan teknis/qa/monitoring menuju level 2 untuk Inspektorat yang masih level 1 dan bimbingan teknis menuju level 3 untuk Inspektorat yang sudah level 2; 12. Membuka ruang konsultasi peningkatan kapabilitas APIP di Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Riau; 13. Mengirimkan surat atensi kepada Kepala Daerah. Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2016 xi

13 BAB I BAB I PENDAHULUAN Perwakilan BPKP Provinsi Riau merupakan salah satu perwakilan BPKP dari 34 perwakilan BPKP yang ada di seluruh Indonesia, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP. Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau diatur berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 1 Tahun 2016 tanggal 28 Januari 2016, dengan wilayah kerja yaitu Provinsi Riau dan kabupaten/kota di wilayahnya. A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi Sesuai dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 1 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Perwakilan BPKP Provinsi Riau mempunyai tugas: 1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral; 2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara; 3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau atas permintaan Kepala Daerah; 4. Melaksanakan pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; dan 5. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Riau menyelenggarakan fungsi: 1. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah dan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah; 2. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah, BUMN/BUMD dan kinerja instansi Pemerintah Pusat/Daerah/BUMN/BUMD; 3. Pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, badan usaha milik daerah atas Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

14 BAB I permintaan pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan kontrak kerjasama, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 4. Evaluasi terhadap pelaksanaan tata kelola dan laporan akuntabilitas kinerja pada badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; 5. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban akuntabilitas penerimaan negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya yang didalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan negara/daerah; 6. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset negara/daerah; 7. Pemberian konsultasi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan program/kebijakan pemerintah yang strategis; 8. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli, dan upaya pencegahan korupsi; 9. Pengkoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersamasama dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya; 10. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi penyelenggaraan sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan badan-badan yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah; Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

15 BAB I 11. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan; 12. Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah; 13. Pengolahan data dan informasi hasil pengawasan atas penyelenggaraan akuntabilitas keuangan negara Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah; dan 14. Pelaksanaan dan pelayanan administrasi Perwakilan BPKP. Seiring dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada tanggal 28 Agustus 2008, BPKP semakin memantapkan perannya dalam membangun sistem akuntabilitas yang baik dengan didukung oleh sistem pengendalian yang handal. Sejalan dengan tuntutan masyarakat terhadap terwujudnya good governance, maka Perwakilan BPKP Provinsi Riau berkewajiban melaporkan dan menjelaskan keberhasilan atau kegagalan yang disebabkan kebijakan atau keputusan yang dibuat melalui penerapan mekanisme pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan terukur sebagai konsekuensi dari kewenangan yang diterimanya. B. Aspek Strategis Organisasi Sebagai auditor intern pemerintah maka BPKP lebih mengutamakan pencegahan (prevention) terhadap hal-hal yang dapat menghambat pencapaian tujuan dan program-program pemerintah daripada melakukan penindakan yang bersifat represif. Bersamaan dengan terbitnya PP Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) maka BPKP sebagai Auditor Presiden yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden tidak hanya memantapkan perannya dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara namun juga dalam pembinaan penyelenggaraan SPIP. Perwakilan BPKP Provinsi Riau berperan aktif dalam menanggapi perubahan lingkungan yang dihadapi BPKP saat ini yaitu dengan mereposisi perannya yang baru dengan strategi untuk melakukan product differences, market differences dan methodological differences melalui 4C s yaitu capacity building, current Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

16 BAB I issues, clearing house dan check and balances, yang kesemuanya diperlukan untuk mendukung sistem akuntabilitas. Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai bagian integral dari BPKP, sepenuhnya mendukung strategi yang ditetapkan BPKP dalam melaksanakan perannya selaku Auditor Presiden. Dalam rangka meningkatkan kehandalan penyelenggaraan fungsi pengawasan intern dan kualitas sistem pengendalian intern maka pada tanggal 31 Desember 2015 Presiden telah memperkuat tugas pokok dan fungsi dan menyempurnakan organisasi BPKP dengan menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2015 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Dalam peraturan presiden tersebut dijelaskan tentang tugas, fungsi dan susunan organisasi BPKP yang baru. C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi Strategi BPKP dalam pencapaian visi dan misi yang ditetapkan meliputi pengawalan pembangunan nasional, peningkatan reputasi pemerintah dan peningkatan kapabilitas, kompetensi, dan integritas APIP. Sesuai dengan Renstra, BPKP melaksanakan kegiatan-kegiatan pengawasan dalam rangka pengawalan pembangunan nasional melalui tindakan preventif, dan represif. Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai bagian integral dari BPKP, telah melaksanakan beberapa produk unggulan yang bermanfaat bagi pembenahan manajemen pemerintahan baik melalui assurance maupun konsultasi, antara lain: 1. Pelaksanaan audit baik audit operasional, audit kinerja, audit keuangan, audit investigasi, audit hambatan pelaksanaan pembangunan, audit klaim, audit eskalasi dan audit perhitungan kerugian keuangan negara; 2. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 3. Implementasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA) Keuangan, SIMDA Aset/BMD dan SIMDA Gaji; 4. Sosialisasi dan bimbingan teknis penyelenggaraan SPIP pada instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah; 5. Program peningkatan kinerja sektor korporat dan sektor publik; 6. Program pengembangan GCG BUMN/BUMD; 7. Program pengembangan manajemen risiko sektor korporat dan sektor publik Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

17 BAB I 8. Program Anti Korupsi (PAK); 9. Fraud Control Plan (FCP); 10. Probity Audit; 11. Monitoring dan evaluasi atas program-program pembangunan prioritas nasional (nawacita) dan program lintas sektoral pemerintah pusat dan pemerintah daerah; dan 12. Asistensi/Bimtek/QA peningkatan kapabilitas APIP. D. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau adalah Perwakilan BPKP yang berkedudukan di Pekanbaru dan dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Perwakilan membawahi : 1. Bagian Tata Usaha 2. Koordinasi Pengawasan Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat 3. Koordinasi Pengawasan Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah 4. Koordinasi Pengawasan Bidang Akuntan Negara 5. Koordinasi Pengawasan Bidang Investigasi 6. Koordinasi Pengawasan Bidang P3A 7. Kelompok Jabatan Fungsional Struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau dapat digambarkan sebagai berikut: Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

18 BAB I Gambar 1.1 Bagan Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau KEPALA PERWAKILAN BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN UMUM KOORDINASI PENGAWASAN BIDANG PENGAWASAN KOORDINASI INSTANSI PENGAWASN PEMERINTAH PUSAT KOORDINASI PENGAWASAN BIDANG AKUNTABILITAS PEMERINTAH DAERAH KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KOORDINASI PENGAWASAN BIDANG AKUNTAN NEGARA KOORDINASI PENGAWASAN BIDANG INVESTIGASI KOORDINASI PENGAWASAN BIDANG P3A Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai sangat dibutuhkan untuk mendukung operasional unit organisasi. Posisi SDM per 23 Desember 2016, Perwakilan BPKP Provinsi Riau memiliki 125 orang pegawai dengan rincian berdasarkan tingkat pendidikan, jabatan, dan golongan sebagai berikut: 1. Berdasarkan Pendidikan Susunan pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Uraian Jabatan Jumlah Pegawai (%) 1 S 2 8 6,4 2 S 1/ D IV D III/SarjanaMuda 27 21,6 4 D I 1 0,8 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

19 BAB I 5 SLTA 13 10,4 6 SD 1 0,8 Jumlah Ditinjau dari tingkat pendidikan maka pegawai pada tingkat S1/DIV dan DIII/Sarjana Muda menempati jumlah terbanyak dalam susunan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau, yaitu masing-masing mencapai 60% dan 21,6% dari jumlah seluruh pegawai. Dengan demikian ditinjau dari tingkat pendidikan, SDM Perwakilan BPKP Provinsi Riau cukup mendukung tugas pokok dan fungsinya. 2. Berdasarkan Jabatan Susunan pegawai berdasarkan jabatan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan No. Uraian Jabatan/Peran Jumlah Pegawai (%) 1. Struktural 5 4,00 2. Fungsional Auditor: Auditor Madya 22 17,6 Auditor Muda 31 24,8 Auditor Pertama 21 16,8 Auditor Penyelia 17 13,6 Auditor PelaksanaLanjutan 3 2,4 Auditor Pelaksana 3 2,4 3. Arsiparis 2 1,6 4. Staf/Fungsional Umum 21 16,8 Jumlah Susunan pegawai menurut jabatan, jumlah pegawai terbanyak adalah pada jabatan fungsional auditor sebagaimana tergambar pada grafik di bawah ini: Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

20 BAB I Grafik 1.1 Komposisi Pegawai 1,6% 16,8% 4% Struktural Auditor 77,6% Arsiparis Fungsional Umum Dari tabel dan grafik di atas jumlah jabatan fungsional auditor menduduki jumlah terbesar yaitu sebanyak 97 orang pegawai atau 77,6% dari jumlah seluruh pegawai. Sedangkan untuk jabatan lainnya, staf/fungsional umum menempati jumlah terbanyak kedua dengan jumlah pegawai sebanyak 21 orang pegawai atau 16,8% dari seluruh pegawai. Komposisi pegawai tersebut dinilai cukup memadai dalam mendukung tugas pokok dan fungsi Perwakilan BPKP. 3. Berdasarkan Golongan Susunan pegawai berdasarkan golongan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan No. Uraian Jabatan Jumlah Pegawai (%) 1. IV C IV B IV A 8 6,4 Sub Jumlah ,4 4. III D 49 39,2 5. III C 8 6,4 6. III B 13 10,4 7. III A 26 20,8 Sub Jumlah ,8 8. II D 3 2,4 9. II C 2 1,6 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

21 BAB I No. Uraian Jabatan Jumlah Pegawai (%) 10. II B II A 1 0,8 Sub Jumlah 3 6 4,8 Jumlah Ditinjau dari golongan, maka jumlah pegawai terbanyak adalah pada golongan III sebanyak 96 orang pegawai atau 76,8% dari jumlah seluruh pegawai. Selain itu, Perwakilan BPKP Provinsi Riau juga tidak mempunyai pegawai golongan II B, IV D dan IV E. E. Sistematika Penyajian LKj ini pada dasarnya mengkomunikasikan pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau selama tahun 2016, disertai dengan uraian keberhasilan dan hambatan capaian kinerja (performance results), yang diukur dengan cara analisisgap, yaitu membandingkan target dalam dokumen Perjanjian Kinerja dengan realisasi sesuai indikator kinerja yang ditetapkan organisasi. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB Nomor 53 tahun 2014 Sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja ini diuraikan dalam bentuk bab sebagai berikut: Bab I Bab II Bab III Bab IV Pendahuluan Pada bab ini disajikan tentang penjelasan umum organisasi dengan penekanan pada aspek strategis organisasi dan permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi oleh organisasi. Perencanaan Kinerja Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar Renstra dan perjanjian kinerja tahun Akuntabilitas Kinerja Pada bab ini diuraikan capaian kinerja, analisis pencapaian kinerja dan aspek pendukung pencapaian kinerja tahun Penutup Bab ini menguraikan tentang simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

22 BAB II BAB II PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis (Renstra) merupakan langkah awal dalam proses berakuntabilitas untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Dengan visi, misi, dan strategi yang jelas dan tepat, maka diharapkan instansi pemerintah akan dapat menyelaraskan dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi. Rencana Strategisdengan pengukuran, penilaian, dan evaluasi kinerja serta pelaporan akuntabilitas kinerja merupakan tolok ukur penting dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). A. Rencana Strategis Tahun Perencanaan Strategis (Renstra) merupakan bagian yang terintegrasi dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang memiliki relevansi terhadap pengungkapan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Fungsi Renstra adalah sebagai pedoman bagi Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam rangka meningkatkan perannya sebagai organisasi publik yang memberikan pelayanan jasa di bidang pengawasan pengelolaan keuangan daerah dan pembangunan nasional, yang diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pencapaian kinerja pengelolaan keuangan dan pembangunan di Provinsi Riau. Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun telah disahkan oleh Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau melalui Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau Nomor KEP-259/PW04/1/2015 tanggal 25 September Visi, misi dan tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Riauyang diuraikan di bab ini merupakan gambaran besar tentang tekad besar Perwakilan BPKP Provinsi Riaupada tahun 2019 atau setelahnya. Bersama-sama dengan sasaran strategis, visi misi dan tujuan tersebut diharapkan dapat menggerakkan penggunaan seluruh sumber daya pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Riau ke satu arah yang sama. Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

23 BAB II 1. PERNYATAAN VISI Melalui proses dan tahapan yang melibatkan berbagai lapisan pegawai hingga pimpinan tertingginya, Perwakilan BPKP Provinsi Riau menetapkan suatu komitmen untuk mewujudkan visi Perwakilan BPKP Provinsi Riau ke depan yaitu: Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi Riau Pernyataan visi ini sekaligus mengartikan bahwa visi Perwakilan BPKP Provinsi Riau ini telah konsisten dengan visi BPKP Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional dan visi Presiden yang telah berwujud menjadi visi pembangunan nasional Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berdasarkan Gotong Royong. Sebagai gambaran yang diimpikan pada tahun 2019 atau setelahnya, visi Perwakilan BPKP Provinsi Riau diharapkan menjadi acuan bagi setiap pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau di semua tingkatan untuk melaksanakan tugasnya. Terdapat beberapa kata kunci yang perlu diberi makna secara khusus agar dapat membangun persepsi yang sama di antara insan pegawai di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Terwujudnya visi merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus dihadapi oleh segenap jajaran Perwakilan Provinsi Riau. Sebagai penjabaran dari visi tersebut, ditetapkanlah misi Perwakilan BPKP Provinsi Riau. 2. PERNYATAAN MISI Misi Perwakilan BPKP Provinsi Riau merupakan pengejawantahan tugas dan fungsi BPKP yang diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan, yaitu Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

24 BAB II sebagai pelaksana fungsi pengawasan intern sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaran Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat, serta Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Tugas dan kewenangan BPKP juga dinyatakan dalam Undang Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi dan Undang Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak. Rumusan misi Perwakilan BPKP Provinsi Riau adalah: a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi Riau; b. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif di Wilayah Provinsi Riau; dan c. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Provinsi Riau. Misi Pertama dan Penjelasannya Misi pertama Perwakilan BPKP Provinsi Riau yaitu Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi Riau. Misi ini mengandung dua hal yaitu tugas dan fungsi BPKP serta manfaat BPKP. Tugas dimaksud adalah Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan dan manfaatnya yaitu mendukung tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif. a. Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

25 BAB II Akuntabilitas Prinsip dari akuntabilitas adalah kesiapan pemerintah untuk merespon pertanyaan masyarakat dan stakeholder lainnya tentang pelaksanaan mandat dan penggunaan sumber daya yang diamanatkan kepada penyelenggara pemerintahan. Untuk kesiapan ini, dan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, serta peraturan perundang-undangan lainnya tentang fungsi pengawasan, Perwakilan BPKP Provinsi Riau menjadi mitra kerja Menteri dan Kepala KLPK di wilayah Provinsi Riau melalui jasa assurance dan consultancy. Jasa assurance mencakup pemberian informasi kepada Presiden tentang capaian pelaksanaan tugas dari para mitra kerja BPKP tersebut. Sedangkan jasa consultancy berwujud rekomendasi yang mempunyai daya ungkit dalam peningkatan kinerja KLPK mitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Jasa assurance dan consultancy dihasilkan melalui pelaksanaan kegiatan assurance dan konsultansi. Kegiatan dimaksud mengacu kepada PP 60 Tahun 2008, Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 dan Instruksi Presiden Nomor 9 tahun PP 60/2008 memberi batasan pengawasan intern sebagai seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik. Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Sebagai auditor internal yang bertanggung jawab kepada Presiden, BPKP melaksanakan fungsi pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan. Dalam periode sebelumnya fokus pengawasannya banyak diarahkan pada aspek pengelolaan keuangan antara lain meliputi: pelaporan keuangan, kebijakan fiskal, kebijakan alokasi atau transfer daerah, maka pada periode , sesuai misi ini, sasaran program pengawasan intern Perwakilan BPKP Provinsi Riau Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

26 BAB II termasuk mengawal dan mendorong bagaimana program pembangunan nasional termasuk program pembangunan di daerah dapat mencapai tujuannya dengan efektif dan efisien. Pengelolaan Keuangan Negara dan Daerah Pengawasan intern atas pengelolaan keuangan diarahkan baik kepada penerimaan dan belanja negara/daerah termasuk kebijakan yang diterapkan untuk mengalokasikan belanja negara/daerah dan kebijakan pembiayaan. Dalam kaitan ini pengawasan intern diarahkan untuk menghasilkan rekomendasi perbaikan kebijakan kebendaharaan umum negara baik dari substansi formulasi maupun implementasi kebijakan pengelolaan keuangan negara/daerah termasuk korporasinya. Kegiatan pengawasan atas pengelolaan keuangan negara/daerah ini akan mencakup antara lain kebijakan: (a) Pengawasan terhadap Peningkatan Penerimaan Negara/Daerah untuk meningkatkan ruang fiskal, (b) Kebijakan Alokasi Anggaran (transfer) daerah, (c) Perencanaan dan Pelaksanaan Pemanfaatan Aset dan Kekayaan Negara/Daerah, (d) Pengelolaan Hutang, (e) Pengelolaan Subsidi, dan (f) Pengelolaan Korporasi. Pengelolaan Pembangunan Nasional Terkait dengan pembangunan nasional, pengawasan intern dilakukan secara menyeluruh mengikuti tahapan pengelolaan keuangan negara, namun terfokus pada implementasi strategi pembangunan nasional. Strategi pembangunan nasional membedakan tiga dimensi pembangunan, yaitu: (1) dimensi pembangunan manusia yang sifatnya wajib, (2) dimensi pembangunan sektor unggulan yang sifatnya prioritas; dan (3) dimensi pemerataan dan kewilayahan. Dalam APBN 2016, maupun RPJMN terdapat beberapa program lintas sektoral dimana sasaran pokok program pembangunan tersebut Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

27 BAB II dirancang dilaksanakan oleh satu atau lebih KLPK. Dalam hal ini, Perwakilan BPKP Provinsi Riau akan memastikan sejauh mana program lintas bidang tersebut dijalankan secara terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan dari program lintas bidang tersebut di wilayah Provinsi Riau. Arah Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Riau selanjutnya adalah melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pengawasan sinergis bersama APIP KLPK untuk mengawal pencapaian Sasaran Program yang bersifat program lintas sektoral dalam RPJMN dan RPJMD. b. Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan diselenggarakan untuk mendukung tata kelola pemerintah yang bersih dan efektif, termasuk tata kelola korporasi. Pengawasan intern Perwakilan BPKP Provinsi Riau diarahkan untuk memastikan bahwa governance process dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan telah berjalan secara partisipatif, akuntabel, transparan dan efektif. Di samping itu, terdapat struktur organisasi dan mekanisme yang melibatkan stakeholder kunci dalam menetapkan dan mengawasi (oversee) tujuan pemerintah dan pembangunan termasuk korporasi. Masyarakat juga diberi akses yang cukup terhadap informasi anggaran dan target pemerintahan dan pembangunan serta laporan pertanggungjawaban yang memungkinkan mereka mengetahui sejauh mana tujuan pemerintahan dan pembangunan tercapai. Dengan kerangka transparansi tersebut, para penyelenggara menyiapkan diri untuk menjelaskan capaian targetnya dan menjelaskan jika terjadi kegagalan, alasan kegagalan pengelolaan keuangan dan pembangunan atau menjelaskan ukuran pencapaian efektivitas pencapaian tujuan dimaksud. Dengan menjaga partisipasi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas tersebut diharapkan tercipta tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif. Misi Kedua dan Penjelasannya Misi kedua Perwakilan BPKP Provinsi Riau yaitu Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif di Wilayah Provinsi Riau. Misi kedua ini terkait erat dengan misi pertama. Untuk menjamin pelaksanaan Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

28 BAB II seluruh program dan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk organisasi pemerintahan dan pembangunan, dibutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang dapat memberi keyakinan memadai bahwa kegiatan berjalan efektif dan efisien, diikuti dengan pelaporan keuangan yang handal, penanganan aset yang aman dan taat terhadap peraturan perundangundangan. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008, sistem yang dimaksud adalah SPIP. Sesuai dengan PP tersebut, BPKP diberikan mandat untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Pada periode , pembinaan penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk meningkatkan maturitas SPIP di tingkat KLPK bahkan hingga tingkat program (prioritas) pembangunan nasional. Penyelenggaraan SPIP KLPK memang bukan tanggung jawab BPKP, tetapi tanggung jawab masing-masing KLPK. Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai pembina penyelenggaraan SPIP di wilayah Provinsi Riau, maka seluruh insan pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Riau diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembinaan dari sekedar pelaksanaan tugas penyusunan pedoman dan pelatihan SPIP, menjadi pengawal implementasi seluruh elemen SPIP di seluruh kegiatan utama dan tindakan manajemen KLPK. Dengan demikian, misi pembinaan penyelenggaraan SPIP ini terkait langsung dengan misi 1 yaitu pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan guna mewujudkan tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif. Akan tetapi, terdapat perbedaan karakteristik antara keduanya. Misi 1 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan untuk penyelenggaraan fungsi pengawasan keuangan dan pembangunan (pengawasan fungsional), sedangkan misi 2 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan untuk membangun sistem pengawasan itu sendiri, dalam hal ini Sistem Pengendalian Intern. Sistem pengendalian intern, dalam sejarahnya adalah bentuk lanjutan dari pengawasan melekat. Misi Ketiga dan Penjelasannya Misi ketiga Perwakilan BPKP Provinsi Riau yaitu Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Provinsi Riau. Misi ini juga terkait dengan misi kedua dan misi pertama. Salah Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

29 BAB II satu unsur penting SPIP, yaitu lingkungan pengendalian, mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran APIP sebagai aparat pengawasan intern diperlukan kapabilitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya. Melanjutkan pembinaan yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya, tugas dan fungsi pengembangan kapabilitas pengawasan intern tersebut, sesuai dengan PP 60 Tahun 2008, difokuskan pada peningkatan kapabilitas APIP. Kapabilitas APIP diarahkan untuk peningkatan kapasitas organisasi APIP maupun peningkatan kompetensi auditornya. Peningkatan kapabilitas APIP diarahkan pada peningkatan enam elemen kapabilitas APIP yaitu: (a) peran APIP dalam organisasi; (b) pola pengembangan auditor APIP; (c) praktek profesionalisme pengawasan intern; (d) eksistensi manajemen kinerja dan akuntabilitas; (e) kualitas hubungan Inspektur dengan pimpinan/atasan dan pimpinan satuan kerja lainnya; dan (f) struktur tata kelola APIP termasuk kualitas independensi APIP. Bersama-sama dengan misi 2, misi 3 ini juga mendukung pencapaian misi Tujuan dan Sasaran Strategis Dalam menyelenggarakan misinya, Perwakilan BPKP Provinsi Riau menetapkan tiga tujuan atau kondisi yang ingin dicapai pada tahun 2019 yaitu: a. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional/Daerah yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi Riau; Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

30 BAB II b. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Provinsi Riau; dan c. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Provinsi Riau. Berikut penjelasan lebih rinci dari Tujuan dan Sasaran Strategis tersebut. a. Tujuan dan Sasaran Strategis Satu Tujuan 1: Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional/Daerah yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi Riau Sasaran Strategis 1 Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional/Daerah di Wilayah Provinsi Riau Penyelenggaraan misi Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional/Daerah guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi Riau secara kualitatif dan kuantitatif perlu diukur. Ukuran kualitatif pencapaian misi ini adalah adanya Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional/Daerah yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi Riau. Peningkatan kualitas akuntabilitas inilah yang diharapkan tercapai di akhir tahun Ukuran kualitas tujuan ini linear dengan ukuran sasaran strategisnya yaitu Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional/Daerah di Wilayah Provinsi Riau. Sasaran strategis ini sekaligus menjadi indikator untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional/Daerah yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi Riau. Untuk dapat mengelola (manage) secara efektif pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, disusun indikator akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dan pembangunan nasional, sebagai ukuran kuantitatif Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

31 BAB II peningkatan kualitas dimaksud. BPKP mengusulkan indikator pengukuran sasaran ini sebagai Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan (APKP). Indeks APKP ini merupakan indikator yang menunjukkan level assurance BPKP tentang kemampuan institusi publik untuk menyiapkan respon yang akuntabel tentang pencapaian atau kegagalan pencapaian tujuan pemerintahan dan pembangunan sebagai akibat pengelolaan uang negara yang diamanatkan kepadanya. Indeks APKP ini akan menunjukkan keyakinan kualitas pelaksanaan kewenangan sebagai pengelola keuangan negara dan keyakinan keberhasilan program pembangunan yang menjadi tanggung jawabnya. b. Tujuan dan Sasaran Strategis Dua Tujuan 2: Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Provinsi Riau Sasaran Strategis 2 Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi serta pada Program Prioritas Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi Riau Penyelenggaraan misi Membina Penyelenggaraan SPIP yang Efektif di Wilayah Provinsi Riau secara kualitatif dan kuantitatif perlu diukur. Ukuran kualitatif pencapaian misi ini adalah adanya Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Wilayah Provinsi Riau. Peningkatan kualitas pembinaan penyelenggaraan SPIP dan korporasi inilah yang diharapkan tercapai di akhir tahun Ukuran kualitas tujuan ini linear dengan ukuran sasaran strategisnya yaitu Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi serta pada Program Prioritas Pembangunan Nasional/Daerah di Wilayah Provinsi Riau. Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

32 BAB II Sasaran strategis ini sekaligus menjadi indikator untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Provinsi Riau. Untuk dapat mengelola (manage) secara efektif pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, disusun indikator Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, sebagai ukuran kuantitatif peningkatan kualitas dimaksud. Perwakilan BPKP Provinsi Riau menetapkan indikator pengukuran sasaran ini, yaitu Tingkat Maturitas SPIP. Tingkat Maturitas SPIP ini merupakan kerangka kerja yang menunjukkan karakteristik dasar kematangan penyelenggaraan SPIP yang terstruktur dan berkelanjutan yang dapat digunakan sebagai instrumen evaluatif dan panduan generik peningkatan efektivitas SPIP. Pembinaan penyelenggaraan SPIP pada program prioritas pembangunan nasional menjadi perhatian Presiden karena merupakan sarana untuk mewujudkan tujuan nasional yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP ini mencakup: a) Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada Satuan Kerja Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan upaya pencegahan korupsi pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah; b) SPI Korporasi dan Upaya Pencegahan Korupsi pada Korporasi. c. Tujuan dan Sasaran Strategis Tiga Tujuan 3: Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Provinsi Riau Sasaran Strategis 3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi di Wilayah Provinsi Riau Penyelenggaraan misi Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Provinsi Riau perlu Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

33 BAB II diukur secara kualitatif dan kuantitatif. Ukuran kualitatif pencapaian misi ini adalah adanya Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Provinsi Riau. Peningkatan kapabilitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten inilah yang diharapkan tercapai di akhir tahun Ukuran kualitas tujuan ini linear dengan ukuran sasaran strategisnya yaitu Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi di Wilayah Provinsi Riau. Sasaran strategis ini sekaligus menjadi indikator untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Provinsi Riau. Untuk dapat mengelola (manage) secara efektif pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, disusun indikator Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten, sebagai ukuran kuantitatif peningkatan kualitas dimaksud. Perwakilan BPKP Provinsi Riau menetapkan indikator pengukuran sasaran ini, yaitu Tingkat Kapabilitas APIP. Tingkat Kapabilitas APIP ini merupakan suatu kerangka kerja untuk memperkuat atau meningkatkan pengawasan intern melalui langkah-langkah untuk maju dari tingkat pengawasan intern yang kurang kuat menuju kondisi yang kuat, efektif dengan organisasi yang lebih matang dan kompleks. Dalam PP 60 Tahun 2008 dinyatakan bahwa peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif merupakan perwujudan dari unsur lingkungan pengendalian. Peran tersebut sekurang-kurangnya harus: a) memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah; b) memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah; dan c) memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

34 BAB II 4. PROGRAM DAN KEGIATAN Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, BPKP menyesuaikan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh unit organisasi BPKP dengan program yang ditetapkan oleh Bappenas. Sesuai dengan Pedoman Restrukturisasi Program dan Kegiatan yang diterbitkan oleh Bappenas dan Kementerian Keuangan, setiap Unit Eselon I pada kementerian atau LPNK melaksanakan program teknis dan program generik.program teknis merupakan program yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal), sedangkan program generik merupakan program yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi pemerintahan (pelayanan internal). Program BPKP sesuai dengan restrukturisasi program yang dirancang oleh Bappenas terdiri dari dua program, yaitu: PROGRAM TEKNIS Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah PROGRAM GENERIK Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kegiatan unit eselon I dan unit eselon II yang bersifat memberikan pelayanan eksternal menggunakan satu program teknis yang sama. Anggaran untuk kumpulan kegiatan dalam rangka mencapai sasaran yang sama kemudian dialokasikan menurut indikator kinerja utama. Kumpulan kegiatan ini identik juga dengan program menurut Peraturan Menteri PAN Nomor Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

35 BAB II PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Pencapaian sasaran strategis merupakan dampak (impact) dari pencapaian sasaran program yang diselenggarakan setiap tahunnya. Sasaran dari kedua program di atas dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 2.1 Indikator Kinerja Sasaran Program Nama Program Sasaran Program Indikator Kinerja Sasaran Program (Outcome) 1. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 2. Program Dukungan Manajemen dan 1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi 2. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi 3. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda 1. Meningkatnya kualitas pelayanan 1. Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional 2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi 3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum 4. Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3) 5 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3) 6 Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik 7 Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik) 8 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina 9 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina 10 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) 11 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3) 12 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) 13 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2) 14 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) 15 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) 1. Persepsi kepuasan layanan kesesmaan (skala likert 1-10) Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

36 BAB II Nama Program Sasaran Program Indikator Kinerja Sasaran Program (Outcome) Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dukungan teknis dalam pengawasan BPKP Sasaran program pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Riau tersebut, diharapkan dapat dicapai dengan terlaksananya kegiatan-kegiatan utama pengawasan intern atas akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, keuangan daerah dan pembangunan nasional; pembinaan penyelenggaraan SPIP serta pembinaan kompetensi aparat pengawasan intern pemerintah. Sasaran yang akan dicapai dari kegiatan tersebut terlihat seperti pada Tabel di bawah ini. Tabel 2.2 Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Sasaran Program Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (output) 1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi 2. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi 3. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda 4 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP 1 Tersedianya informasi hasil pengawasan pada Perwakilan BPKP 2 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan ketatausahaan 3 Termanfaatkannya Aset secara optimal 1. Rekomendasi Hasil Pengawasan 2. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita 3. Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita 4. Rekomendasi Pembinaan Penyelenggaraan SPIP 5. Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas APIP 1. Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan Perwakilan BPKP Provinsi Riau 1. Terlaksananya rehabilitasi rumah negara perwakilan BPKP 2. Tersedianya alat pengolahan data BPKP Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

37 BAB II Sasaran Program Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (output) 3. Tersedianya meubelair perwakilan BPKP tipe B 4. Tersedianya Alat Rumah tangga BPKP B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis dalam hal ini pengukuran indikator kinerja utama yaitu Indikator Kinerja Sasaran Program dan Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan. Untuk mencapai sasaran strategis ini pada tahun 2016,telah disusun Perjanjian KinerjaTahun 2016 dan Perjanjian Kinerja Triwulanan Tahun Berikut ini adalah target kinerja dari Indikator Kinerja Sasaran Program dan Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 dan Perjanjian Kinerja Triwulanan Tahun 2016 yang telah disesuaikan dengan perubahan DIPA dan RKA pada tahun Tabel 2.3 Indikator Kinerja Sasaran Program Tahun 2016 Program Sasaran Program Indikator Kinerja Sasaran Program (Outcome) Satuan Target Program 1 Meningkatnya Perbaikan tata kelola, % 45 Pengawasan perbaikan manajemen risiko, dan Intern pengelolaan program pengendalian intern Akuntabilitas prioritas nasional dan pengelolaan program nasional Keuangan pengelolaan Negara dan keuangan Pembinaan negara/korporasi Penyelenggara an Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Presentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi % 100 Penyerahan hasil pengawasan % 60 keinvestigasian kepada aparat Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

38 BAB II Program Sasaran Program Indikator Kinerja Sasaran Program (Outcome) penegak hukum Satuan Target 2 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) % 10 Presentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik) % 52 Presentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina % 52 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina % 58 3 Meningkatnya Kapabilitas APIP Pemerintah % 7,69 kapabilitas Kabupaten/Kota (Level 3) pengawasan intern Pemda Kapabilitas APIP Pemerintah % 30,77 Kabupaten/Kota (Level 2) Kapabilitas APIP Pemerintah % 100 Provinsi (Level 1) Kapabilitas APIP Pemerintah % 61,54 Kabupaten/Kota (Level 1) Program Meningkatnya kualitas Persepsi kepuasan layanan Skala 7,5 Dukungan pelayanan dukungan kesesmaan/ketatausahaan likert Manajemen dan teknis pengawasan BPKP Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

39 BAB II Tabel 2.4 Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Tahun 2016 Sasaran Program Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (Output) Satuan Target 1 Meningkatnya perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi Rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP Reko men dasi 104 Rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) Reko men dasi 26 Rekomendasi pengawasan regional bidang otonomi daerah Nawacita Reko men dasi 4 2 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan sistem pengendalian intern Rekomendasi perbaikan penyelenggaran SPIP Reko men dasi 33 3 Meningkatnya kapabilitas pengawasan Pemda intern Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam pembinaan kapabilitas pengawasan intern Pemda Rekomendasi pembinaan kapabilitas APIP Reko men dasi 3 4 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis pengawasan BPKP Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan Jumlah layanan dukungan manajemen Perwakilan BPKP Lapo ran 80 Termanfaatkannya aset secara optimal Terlaksananya rehabillitasi rumah negara Perwakilan BPKP M2 240 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

40 BAB II Sasaran Program Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (Output) Satuan Target Tersedianya peralatan dan fasilitas perkantoran Unit 18 Untuk melaksanakan Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan di atas, sesuai dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) tahun 2016 (revisi terakhir tanggal 15 November 2016), tersedia anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 2.5 Anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2016 No. Kegiatan Anggaran (Rp) 1. Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan ,00 Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP 2. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan serta ,00 Pembayaran Gaji/Tunjangan BPKP 3. Fasilitas Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP ,00 4. Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana ,00 Jumlah ,00 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

41 BAB III BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA 1. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 Pengukuran capaian kinerja tahun 2016merupakan bagian dari penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Pengukuran dilakukan terhadap kinerja yang diperjanjikan tahun 2016 dan membandingkannya dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tanggal 20 November 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Perwakilan BPKP Provinsi Riau menyempurnakan rumusan sasaran strategis dengan memilih4 (empat) sasaran program dan 5 (lima) sasaran kegiatan yang dinilai signifikan bagi Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam mempengaruhi pencapaian sasaran strategis dan tujuan secara langsung. Capaian 4(empat) sasaran program Perwakilan BPKP Provinsi Riau tersebut diukur dengan12 (dua belas) indikator kinerja sasaran program, sedangkan capaian 5 (lima) sasaran kegiatan diukur dengan 8 (delapan) indikator kinerja sasaran kegiatan. Analisis lebih mendalam dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di tahun 2016 dan tahun tahun selanjutnya (performance improvement). Sesuai dengan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau , pencapaian sasaran strategis merupakan dampak (impact) yang ditimbulkan dari pemanfaatan atau capaian sasaran program (outcome) yang diselenggarakan. Sasaran program pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Riau diharapkan dapat dicapai dengan terlaksananya kegiatan-kegiatan utama pengawasan intern atas akuntabilitas pengelolaan keuangan Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

42 BAB III No. negara/daerah dan pembangunan nasional; pembinaan penyelenggaraan SPIP; serta pembinaan kompetensi aparat pengawasan intern pemerintah. Capaian atas 12 (dua belas) indikator kinerja sasaran program dan 8 (delapan) indikator kinerja sasaran kegiatan yang menunjukkan capaian kinerja sasaran program dan capaian kinerja kegiatan secara ringkas disajikan sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Ringkasan Capaian Kinerja Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan Perwakilan Provinsi Riau Tahun 2016 Sasaran Program 1 : Indikator Kinerja Program/Kegiatan 1.1 Perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional 1.2 Presentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi 1.3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum Satuan Target Realisasi Capaian (%) Meningkatnya perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi % ,79 257,31 % ,00 % ,00 Sasaran Kegiatan 1.1: Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi Rekomendasi hasil pengawasan perwakilan BPKP Rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) Rekomendasi pengawasan regional bidang otonomi daerah Nawacita Rekomendasi ,00 Rekomendasi ,00 Rekomendasi ,00 Sasaran Program 2 : Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi 2.1 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 2.2 Presentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik) 2.3 Presentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina 2.4 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina % ,00 % ,31 % 52 14,28 27,46 % ,45 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

43 BAB III No. Indikator Kinerja Program/Kegiatan Satuan Target Realisasi SasaranKegiatan 2.1: Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan sistem pengendalian intern Rekomendasi perbaikan penyelenggaran SPIP Capaian (%) Rekomendasi ,00 Sasaran Program 3 : Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda 3.1 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 3.2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) 3.3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) 3.4 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % 7, % 30,77 25,00 81,25 % ,00 % 61, ,13 SasaranKegiatan 3.1: Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam pembinaan kapabilitas pengawasan intern Pemda Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas APIP Rekomendasi ,00 Sasaran Program 4 : Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan 4.1 Persepsi kepuasan layanan kesesmaan/ketatausahaan Skala Likert ,5 0 0 SasaranKegiatan 4.1: Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP SasaranKegiatan 4.2: Termanfaatkannya aset secara optimal Terlaksananya rehabillitasi rumah negara Perwakilan BPKP Laporan ,00 M , Tersedianya peralatan dan fasilitas perkantoran Unit ,56 Capaian indikator kinerja sasaran program dan indikator kinerja sasaran kegiatan dalam tahun 2016 menggunakan sumber daya manusia dan dana. Realisasi penyerapandana DIPA Perwakilan Provinsi Riau sebesar Rp ,00 atau 96,13% dari anggaran sebesar Rp ,00. Realisasi penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) Perwakilan Provinsi Riau sebanyak Orang Hari (OH) atau mencapai 34,36% dari rencana OH sebanyak OH. Rencana dan realisasi Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

44 BAB III penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) tidak termasuk penugasan non PKPT/PKAU 2. ANALISIS CAPAIAN KINERJA LKj tahun 2016 adalah LKj kedua dari Renstra periode dimana analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian sasaran program dan sasaran kegiatan. Capaian 4 (empat) sasaran program strategis diukur dengan 12 (dua belas) capaian indikator kinerja sasaran program. Sedangkan capaian 5 (lima) sasaran kegiatan diukur dengan 8 (delapan) capaian indikator kinerja sasaran kegiatan. Analisis capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2016, dapat disajikan sebagai berikut: Sasaran Program 1: Meningkatnya Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi Pengawasan intern akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan akan bermuara pada pemberian informasi assurance dan rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Prinsip dari akuntabilitas adalah kesiapan pemerintah untuk merespon pertanyaan masyarakat dan stakeholder lainnya tentang pelaksanaan mandat dan penggunaan sumber daya yang diamanatkan kepada penyelenggara pemerintahan. Sasaran program Meningkatnya perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi merupakan perwujudan peran pengawasan intern oleh BPKP dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai melalui informasi assurance atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah dan sasaran pembangunan nasional di samping consultancy sebagai pengungkit bagi peningkatan tata kelola, manajemen risiko, dan proses pengendalian intern. BPKP bertekad untuk berperan aktif dalam memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

45 BAB III terjadinya penyimpangan atau kecurangan, inefektivitas manajemen risiko, dan kurang memadainya kualitas proses tata kelola penyelenggaraan pemerintahan dan risiko tidak tercapainya sasaran pembangunan nasional dalam RPJMN Sasaran program meningkatnya perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja sasaran program yaitu: 1.1 Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional Pengukuran capaian dilakukan dengan menghitung tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan terhadap jumlah rekomendasi yang disampaikan dalam laporan hasil pengawasan dibandingkan dengan target sebagaimana tercantum dalam dokumenperjanjian Kinerja Tahun Realisasi indikator kinerja sasaran program perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional tahun 2016 sebesar 115,79% atau mencapai 257,31% dari target periode yang sama sebesar 45%. Realisasi sebesar 115,79% tersebut berasal dari 88 rekomendas iyang telah ditindaklanjuti oleh auditan/stakeholders dibanding target dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebanyak 76 rekomendasi (rekomendasi pengawasan pada Korwas IPP dan Korwas APD). Perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern yang dapat diwujudkan pada tahun 2016 antara lain sebagai berikut: a. Pengelolaan program pamsimas pada 6 kabupaten/kota di Provinsi Riau telah dilaksanakan secara memadai yang diawali dengan perencanaan pemilihan lokasi dan pengelola kegiatan, pelaksanaan pembangunan sarana air bersih dan pemanfaatan bagi pemenuhan kebutuhan air bersih untuk masyarakat. Beberapa saran perbaikan berupa penyerahan tata kelola kepada BP-SPAM, pembentukan kelompok pemelihara dan pengembangan usaha melalui dana APBD telah dilaksanakan pada beberapa kabupaten/kota. Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

46 BAB III b. Pengelolaan kepesertaan JKN baik yang bersumber dari PBI APBN dan PBI APBD telah dilakukan perbaikan berupa verifikasi kepesertaan ganda/tumpang tindih baik kepesertaan ganda dalam masing masing sumber dana PBI APBN dan PBI APBD maupun kepesertaan ganda antara PBI APBN dengan PBI APBD. Verifikasi terhadap peserta JKN yang telah meninggal dunia juga telah dilakukan sehingga peserta JKN merupakan jumlah yang riil terdapat di masyarakat. c. Pengelolaan dana bantuan pemerintah dan bantuan sosial pada Kementerian Pendidikan Nasional telah dilaksanakan yaitu berupa pembangunan sarana dan prasarana sekolah dan penyaluran Program Indonesia Pintar (PIP) kepada anak usia sekolah yang kurang mampu. 1.2 Presentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi Pengukuran realisasi kinerja IKU ini dilakukan dengan cara: % capaian IKU = Perbaikan hasil tindak lanjut X 100% Temuan/saran/evaluasi/audit kinerja Untuk mencapai sasaran ini, Perwakilan BPKP telah melaksanakan kegiatan pengawasan seperti assurance (evaluasi kinerja dan reviu terbatas) dan consulting (bimbingan teknis dan asistensi) yang berfokus kepada pemberian rekomendasi strategis kepada BUMN/BUMD/BLUD yang dapat menjadi pengungkit (triggers) bagi tercapainya tata kelola (governance), manajemen risiko (risk), dan pengendalian internal (control). Selama tahun 2016, Perwakilan BPKP Provinsi Riau telah menyampaikan rekomendasi strategis sejumlah 32 rekomendasi, dan seluruhnya (100%) telah ditindaklanjuti oleh BUMN/BUMD/BLUD, dengan rincian sebagai berikut : Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

47 BAB III Tabel 3.2 Rekomendasi dan Tindak Lanjut Korporasi No Jenis Rekomendasi Tindak Lanjut 1 BUMN BUMD BLUD Jumlah Dibandingkan dengan tahun 2015 tindak lanjut atas rekomendasi sebesar 100%, hal ini menunjukkan bahwa BUMN/BUMD/BLUD secara konsisten menindaklanjuti seluruh rekomendasi yang disampaikan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Respon yang positif ini hendaknya tetap dipertahankan sehingga GRC yang dibangun oleh masing-masing BUMN/BUMD/BLUD dapat ditingkatkan. 1.3 Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian Kepada Aparat Penegak Hukum Pengukuran realisasi kinerja IKU ini dilakukan dengan cara: % capaian IKU= Laporan yang diserahkan ke APHX 100% Permintaan penugasan Realisasi indikator kinerja program penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum pada tahun 2016 sebesar 96,00% atau mencapai 160,00% dari target periode pada tahun 2016 sebesar 60,00%. Realisasi sebesar 96,00% tersebut berasal dari jumlah permintaan penugasan keinvestigasian yang disampaikan kepada Perwakilan BPKP Provinsi Riau pada tahun 2016 sebanyak 25 penugasan dibandingkan dengan penyerahan hasil pengawasan kepada Aparat Penegak Hukum/Pemerintah Daerah/Korporasi sebanyak 24 laporan. Realisasi Sasaran Program 1 ini pada tahun 2016 disajikan dalam tabel berikut ini: Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

48 BAB III Tabel 3.3 Pencapaian Indikator OutcomeSasaran Program 1 N o. Indikator Kinerja Sasaran Program Satuan Target Kinerja 2016 Realisasi Kinerja 2016 Capaian Kinerja Perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional 2 Presentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi 3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum Persen ,79 257,31 Persen ,00 Persen ,00 Capaian indikator kinerja sasaran program perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional, jika dibandingkan dengan targetdalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebesar 45%, maka realisasi kinerja sasaran program ini sebesar 115,79% sudah melebihi dari target.jika dibandingkan dengan target tahun 2019 (target pada periode terakhir dari Renstra ) sebesar 60%, maka realisasi tahun 2016juga telah mencapai target. Capaian indikator kinerja sasaranprogram presentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi, jika dibandingkan dengan target dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebesar 100%, maka realisasi kinerja sasaran program ini sebesar 100% sudah mencapai target. Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 (target pada periode terakhir dari Renstra ) sebesar 60%, maka realisasi tahun 2016 juga telah mencapai target. Capaian indikator kinerja sasaranprogram penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum, jika dibandingkan dengan target dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebesar 60%, maka realisasi kinerja sasaran program ini sebesar 96% sudah mencapai target. Jika Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

49 BAB III dibandingkan dengan target tahun 2019 (target pada periode terakhir dari Renstra ) sebesar 75%, maka realisasi tahun 2016juga telah mencapai target. Realisasi indikator kinerja sasaran program ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 93,43% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan penggunaan SDM sebanyak OH atau 41,31% dari rencana sebanyak OH. Darisisipenggunaan dana, indikator kinerja sasaran program inisudah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerjasasaran program ini pada tahun 2016 rata-ratasebesar 172,44% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana sebesar 93,43%. Dari sisi penggunaansumber daya manusia (OH), indikator kinerja sasaran program ini sudah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja sasaran program tahun 2016rata-rata sebesar 172,44% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian OH sebesar 41,31%. Pencapaian target indikator Sasaran Program 1 tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015 sebagai berikut: No. Tabel 3.4 Perbandingan Pencapaian Indikator OutcomeSasaran Program 1 Tahun 2015 dan 2016 Indikator Kinerja Target Kinerja Realisasi Kinerja Capaian Kinerja Satuan Sasaran Program Perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional Persen ,91 115,79 139,78 257, Presentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi 1.3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian Persen Persen NA 100, NA 160,00 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

50 BAB III No. Indikator Kinerja Sasaran Program Satuan Target Kinerja Realisasi Kinerja Capaian Kinerja kepada aparat penegak hukum Indikator Sasaran Program 1 (satu) didukung oleh sasaran kegiatan tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi sebagaimana diuraikan dibawah ini. Sasaran Kegiatan 1.1: Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Dalam Mencapai Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasimerupakan tekad Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai perwujudan fungsi assurance dan consulting. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam rangka menyukseskan tercapainya sasaran ini adalah pendekatan yang intensif kepada para mitra kerja BPKP sehingga BPKP dapat melakukan perbaikan tata kelola, perbaikan sistem pengendalian intern pengelolaan keuangan negara/daerah dan peningkatan kapabilitas APIP. Output yang diharapkan adalah rekomendasi hasil pengawasan BPKP. Indikator kinerja sasarankegiatan tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi dilengkapi oleh 3 (tiga) indikator kinerja kegiatan sebagaimana disajikan dalam tabel berikut: Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

51 BAB III Tabel 3.5 Pencapaian Indikator KinerjaSasaran Kegiatan 1.1 No. Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Satuan Target Kinerja 2016 Realisasi Kinerja 2016 Capaian Kinerja 2016 (%) Rekomendasi hasil pengawasan perwakilan BPKP Rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) Rekomendasi pengawasan regional bidang otonomi daerah Nawacita Rekomendasi ,00 Rekomendasi ,00 Rekomendasi ,00 Total Rekomendasi ,00 Realisasi indikator kinerja sasaran kegiatan tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi diukur dengan jumlah rekomendasi hasil pengawasan, rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) dan rekomendasi pengawasan bidang otonomi daerah nawacita yang bersifat strategis yang diberikan kepada auditan/stakeholders. Realisasi jumlah rekomendasi strategis hasil pengawasan yang diberikan kepada para auditan/stakeholders pada tahun 2016 adalah sebanyak 138 rekomendasi atau mencapai 100% dari target sebanyak 138 rekomendasi. Jika dibandingkan dengan target pada Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebesar 138 rekomendasi maka realisasi kinerja kegiatan sebesar 138 rekomendasi tersebut sudah mencapai target yang ditetapkan. Rincian capaian per IKK adalah sebagai berikut: Rekomendasi Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP Target indikator kinerja kegiatan rekomendasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP pada tahun 2016 adalah 104 (seratus empat) rekomendasi. Capaian pada tahun 2016 adalah sebanyak 104 (seratus empat) rekomendasi atau sebesar 100% dibandingkan target. Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

52 BAB III Capaian indikator kinerja kegiatan ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 93,93% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan penggunaan SDM sebanyak OH atau 42,36% dari rencana sebanyak OH. Dari sisi penggunaan dana, IKK rekomendasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP sudah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator IKK tahun 2016 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana sebesar 93,93%. Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), capaian IKK rekomendasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian IKK tahun 2016 sebesar 100% yang lebih tinggi dibandingkan dengan capaian OH sebesar 42,36%. Capaian IKK rekomendasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP tersebut pada tahun 2016 didukung oleh 105 Program Pengawasan (PP) dalam bentuk kegiatan bimtek, asistensi/pendampingan, audit, reviu, monitoring dan evaluasi, pemberian keterangan ahli dan assurance lainnnya pada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, BUMN/BUMD di wilayah Provinsi Riau, sebagaimana disajikan pada tabel 3.6 sebagai berikut: Tabel 3.6 Jumlah Penugasan yang Mendukung IKK Rekomendasi Hasil Pengawasan Perwakilan BPKPTahun 2016 Jumlah No. Jenis Kegiatan Penugasan 1. Bimtek/Pendampingan Reviu 2 3. Sosialisasi 4 4. Evaluasi Audit Investigasi 3 6. Audit Klaim 1 7. Audit Penyesuaian Harga 1 8. Audit PHLN Audit Kinerja Audit PKKN Audit Operasional Pemberian Keterangan Ahli Monev 14 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

53 BAB III No. Jenis Kegiatan Jumlah Penugasan 14. Evaluasi Kinerja Diagnostic Assesment Assurance Lainnya 2 Jumlah 105 Penugasan bimtek/pendampingan yang dilaksanakan antara lain bimtek reviu RKA yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten/Kota, asistensi/bimtek pengelolaan keuangan desa menggunakan aplikasi SISKEUDES, bimtek penyusunan rencana aksi atas hasil audit BPK, bimtek perencanaan pembangunan, pendampingan OPAD pada Pemda, pendampingan pelaksanaan inventarisasi, aset, personil dan dokumen pendidikan menengah pada Pemda, pendampingan OPAD PKB pada Pemda, asistensi Aplikasi SIMDA pada Pemda, pendampingan penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah, pendampingan probity audit, pendampingan penyusunan laporan kinerja pemerintah daerah, pendampingan penyusunan LKPJ Kepala Daerah, pendampingan reviu laporan keuangan pemerintah daerah, pendampingan reviu laporan kinerja pemerintah daerah, pendampingan tim uji petik perhitungan data objek PBB sektor perkebunan, dan pendampingan evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) SKPD. Untuk tahun 2016, penugasan pendampingan penyusunan/reviu laporan keuangan dilaksanakan pada 10 Pemda, yaitu pada Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupeten Indragiri Hulu, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Siak, Kota Dumai, Kota Pekanbaru, dan Kabupaten Kepulauan Meranti. Pendampingan penyusunan laporan keuangan pada Pemda tersebut dilaksanakan antara lain melalui implementasi aplikasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA). Sampai dengan tahun 2016, Pemda yang telah menggunakan aplikasi SIMDA Keuangan maupun SIMDA BMD sebanyak 11 Pemda dengan kondisi yang digambarkan dalam Tabel 3.7 sebagai berikut: Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

54 BAB III Tabel 3.7 Pemerintah Daerah Yang Menggunakan SIMDA No. Pemerintah Daerah Simda Keuangan Penganggaran Penatausahaan Pelaporan Simda BMD 1. Provinsi Riau V 2. Kota Pekanbaru V 3. Kota Dumai V V V V 4. Kabupaten Bengkalis V 5. Kabupaten Siak V 6. Kabupaten Kampar Kabupaten Pelalawan V V V - 8. Kabupaten Indragiri Hulu Kabupaten Indragiri Hilir V 10. Kabupaten Rokan Hulu V V V V 11. Kabupaten Rokan Hilir V 12. Kabupaten Kuantan Singingi V 13. Kabupaten Kepulauan Meranti V V - - Penugasan narasumber antara lain berupa narasumber pelatihan pengelolaan keuangan desa, narasumber pembekalan pengelolaan dan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah, narasumber pengarahan pelaksanaan APBD, narasumber review Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), dan sebagainya. Penugasan bimtek/pendampingan, narasumber maupun penugasan lainnya seperti asistensi, reviu, evaluasi dan sebagainya tersebut dilaksanakan pada pemerintah daerah didasarkan atas MoU dengan pemerintah daerah sebagaimana diuraikan pada Tabel 3.8 berikut ini: Tabel 3.8 MoU BPKP dengan Pemerintah Daerahdi Provinsi Riau Tahun 2015 No. Nama Pemda No. Mou Tgl. Mou Judul Mou Berlaku Ket. 1. Prov. Riau MOU-9/K/D4/ /08/2015 Pengembangan Manajemen Pemerintah Daerah 25/08/ Kab. Bengkalis MoU- 01/PW04/3/ /05/2014 Pengembangan Manajemen 19/05/2019 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

55 BAB III No. Nama Pemda 3. Kab. Indragiri Hilir 4. Kab. Indragiri Hulu 5. Kab. Kampar 6. Kab. Kuantan Singingi 7. Kab. Pelalawan 8. Kab. Rokan Hilir 9. Kab. Rokan Hulu No. Mou Tgl. Mou Judul Mou Berlaku Ket. MoU- 05/PW04/3/2013 MoU- 02/PW04/3/2016 MoU- 01/PW04/3/2013 MoU- 01/PW04/3/2016 MoU- 1390/PW04/3/2011 MoU- 04/PW04/3/2014 MoU- 15/PW04/3/ Kab. Siak MoU- 6/PW04/3/ Kota Dumai 12. Kota Pekanbaru 13. Kab. Kepulauan Meranti MoU- 07/PW04/XII/2015 MoU- 3889/PW04/3/2012 MoU- 8/PW04/3/2015 Pemerintah Daerah 05/12/2013 Pengembangan Manajemen Pemerintah Daerah 29/11/2016 Pengembangan Manajemen Pemerintah Daerah 27/02/2013 Pengembangan Manajemen Pemerintah Daerah 16/11/2016 Pengembangan Manajemen Pemerintah Daerah 07/06/2011 Pengembangan Manajemen Pemerintah Daerah 18/06/2014 Penatausahaan Pengelolaan Keuangan Daerah 19/12/2014 Pengembangan Manajemen Pemerintah Daerah 17/12/2015 Pengembangan Manajemen Pemerintah Daerah 18/12/2015 Pengembangan Manajemen Pemerintah Daerah 03/12/2012 Pengembangan Manajemen Pemerintah Daerah 21/12/2015 Pengembangan Manajemen Pemerintah Daerah 05/12/ /11/ /02/ /11/ /06/ /06/ /12/ /12/ /12/ Tanggal Berakhir s.d. adanya pembatalan Nota Kesepahaman 21/12/2016 Rincian penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian pada tahun 2016 disajikan pada Tabel 3.9 sebagai berikut: Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

56 KEJAKSAAN KEPOLISIAN PEMDA BUMN/BUMD/ BLUD JUMLAH KEJAKSAAN KEPOLISIAN PEMDA BUMN/BUMD/ BLUD JUMLAH KEJAKSAAN KEPOLISIAN PEMDA BUMN/BUMD/ BLUD JUMLAH KEJAKSAAN KEPOLISIAN PEMDA BUMN/BUMD/ BLUD JUMLAH BAB III Tabel 3.9 Pencapaian Indikator Kinerja Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian Tahun 2016 SURAT PERMINTAAN PENYERAHAN LAPORAN NO PENUGASAN 1 Audit Investigatif Audit PKKN Evaluasi HKP Audit Eskalasi Audit Klaim Fraud Control Plan JUMLAH Catatan: Jumlah laporan yang diserahkan termasuk laporan carry over (laporan pada penugasan tahun sebelumnya) Realisasi capaian kinerja tahun 2016 ini lebih besar dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2015 sebesar 89,29%, sebagaimana disajikan pada tabel 3.10 berikut: Tabel 3.10 Pencapaian Indikator Kinerja Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian Tahun 2015 SURAT PERMINTAAN PENYERAHAN LAPORAN NO PENUGASAN 1 Audit Investigatif Audit PKKN Evaluasi HKP Audit Eskalasi Audit Klaim Fraud Control Plan JUMLAH Catatan: Jumlah laporan yang diserahkan termasuk laporan carry over (laporan pada penugasan tahun sebelumnya) Adapun jumlah kerugian keuangan negara dalam penanganan kasus penyimpangan pengelolaan keuangan negara yang berindikasi tindak Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

57 BAB III pidana korupsi yang diserahkan ke instansi penyidik pada Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,38, sebagaimana disajikan pada Tabel 3 berikut: Tabel Nilai Temuan Kerugian Keuangan Negara Yang Diserahkan Ke Penyidik Tahun 2016 No Instansi Penyidik Nilai Kerugian Keuangan Negara (Rp) 1. Kejaksaan 2. Kepolisian Audit Investigatif ,00 Audit PKKN , ,24 Audit Investigatif ,00 Audit PKKN , Jumlah ,38 Dalam rangka meningkatkan pelayanan Perwakilan BPKP Provinsi Riau di bidang keinvestigasian, rencana perbaikan kinerja tahun 2017 diantaranya dengan meningkatkan penyelesaian penerbitan laporan secara tepat waktu sesuai dengan rencana kerja, serta meningkatkan koordinasi dengan Aparat Penegak Hukum/Pemerintah Daerah/Korporasi terkait kelengkapan bukti audit yang diperlukan pada saat penugasan, dan mengupayakan sumber daya yang memadai dalam mendukung pelaksanaan tugas Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) Target indikator kinerja kegiatan rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP (nawacita) pada tahun 2016 adalah 26 (dua puluh enam) rekomendasi. Capaian pada tahun 2016 adalah sebanyak 26 (dua puluh enam) rekomendasi atau sebesar 100% dibandingkan target. Capaian indikator kinerja kegiatan ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 91,50% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan penggunaan SDM sebanyak OH atau 42,72% dari rencana sebanyak OH. Dari sisi penggunaan dana, IKK rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP (nawacita) sudah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

58 BAB III capaian indikator IKK tahun 2016 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana sebesar 91,50%. Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), capaian rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP (nawacita) tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian IKK tahun 2016 sebesar 100% yang lebih tinggi dibandingkan dengan capaian OH sebesar 42,72%. Capaian IKK Rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) tersebut pada tahun 2016 didukung oleh 31 Program Pengawasan (PP) dalam bentuk kegiatan evaluasi kinerja, audit kinerja, verifikasi, probity audit, kajian dan monitoring pada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, BUMN/BUMD di Wilayah Provinsi Riau, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.12 sebagai berikut: Tabel 3.12 Jumlah Penugasan yang Mendukung IKK Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) Tahun 2016 No. Jenis Kegiatan Jumlah Penugasan 1. Evaluasi Kinerja 5 2. Audit Kinerja Verifikasi 3 4. Evaluasi 1 5. Probity Audit 1 6. Kajian 1 7. Monitoring 4 8. Assurance Lainnya 2 Jumlah 31 Tercapainya indikator kinerja kegiatan rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP (nawacita) didukung oleh terlaksananya pelaksanaan penugasan, antara lain: - Evaluasi kinerja pada RSUD Arifin Ahmad, RSUD Puri Husada Tembilahan, RSUD Siak, RSUD Selasih Kabupaten Pelalawan, dan RSUD Bangkinang Kabupaten Kampar; - Audit kinerja Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dilaksanakan di Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Kuantan Sengingi, Kabupaten Rokan Hillir, dan Kabupaten Indragiri Hulu; IKK Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

59 BAB III - Audit kinerja pelayanan pemerintah daerah bidang kemaritiman dan pendidikan pada Pemerintah Provinsi Riau, Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Siak; - Verifikasi atas tunggakan tunjangan profesi guru agama tahun 2013 sampai dengan 2015 di Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Rokan Hilir Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita Target indikator kinerja kegiatan rekomendasi pengawasan regional bidang otonomi daerah nawacita pada tahun 2016 adalah 4 (empat) rekomendasi. Capaian pada tahun 2016 adalah sebanyak 4 (empat) rekomendasi atau sebesar 100% dibandingkan target. Capaian indikator kinerja kegiatan ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 100,00% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan penggunaan SDM sebanyak 471 OH atau 31,40% dari rencana sebanyak OH. Dari sisi penggunaan dana, IKK rekomendasi pengawasan regional bidang otonomi daerah nawacita sudah tercapai sesuai rencana. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator IKK tahun 2016 sebesar 100% sama dengan capaian dana. Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), capaian IKK rekomendasi pengawasan regional bidang otonomi daerah nawacita tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian IKK tahun 2016 sebesar 100% yang lebih tinggi dibandingkan dengan capaian OH sebesar 31,40%. Capaian IKK rekomendasi pengawasan regional bidang otonomi daerah nawacita tersebut pada tahun 2016 didukung oleh 6 (enam) Program Pengawasan (PP) dalam bentuk kegiatan evaluasi, reviu dan audit pada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, BUMN/BUMD di wilayah Provinsi Riau, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.13 sebagai berikut: Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

60 BAB III Tabel 3.13 Jumlah Penugasan yang Mendukung IKK Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita Tahun 2016 No. Jenis Kegiatan Jumlah Penugasan 1. Evaluasi 3 2. Reviu 2 3. Audit 1 Jumlah 6 Tercapainya indikator kinerja kegiatan rekomendasi pengawasan regional bidang otonomi daerah nawacita didukung oleh terlaksananya pelaksanaan penugasan, antara lain: - Reviu aset pada PT. Pelindo I Cabang Dumai; - Reviu program lintas sektoral pembangunan daerah dalam pengelolaan dan penyelenggaraan kerjasama daerah pada Pemerintah Kota Pekanbaru; - Evaluasi pelaksanaan aplikasi Samsat pada Pemerintah Provinsi Riau. Pencapaian target indikator kinerja kegiatan 1.1 tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015 sebagai berikut: Tabel 3.14 Perbandingan Pencapaian Indikator KinerjaKegiatan 1.1 Tahun 2015 dan 2016 No. Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Kinerja Realisasi Kinerja Capaian Kinerja Program Rekomendasi hasil pengawasan perwakilan BPKP Rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) Rekomendasi pengawasan regional bidang otonomi daerah Nawacita Rekomendasi ,00 100,00 Rekomendasi NA 100,00 Rekomendasi NA 100,00 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

61 BAB III Sasaran Program2: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) telah memberikan amanat kepada setiap instansi pemerintah untuk menyelenggarakan SPIP di lingkungan organisasinya masing masing. Penerapan SPIP yang terdiri atas lima unsur, diharapkan dapat berjalan secara integral dalam setiap kegiatan instansi pemerintah. Perwakilan BPKP sebagai unit vertikal dari BPKP Pusat tentunya juga memiliki tanggung jawab untuk menyelenggarakan SPIP sesuai dengan amanat PP Nomor 60 Tahun 2008 tersebut. Upaya penerapan SPIP pada Perwakilan BPKP sebagai bentuk pelaksanaan dari peraturan yang telah ditetapkan, pada hakikatnya juga merupakan proses pembelajaran yang terus menerus karena SPIP merupakan sistem yang dinamis yang bergerak sesuai dengan lingkungannya. Sasaranprogram Meningkatkan Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi dilengkapi oleh 4 (empat) indikator kinerja sasaran program yaitu: 2.1 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) Pengukuran realisasi kinerja IKU ini dilakukan dengan cara: % capaian IKU= Pemda yang Mencapai Level 3 SPIPX 100% Pemda yang Menjadi Mitra Kerja Realisasi indikator kinerja sasaran program Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) tahun 2016 adalah sebesar 0% atau mencapai 0% dari target yang ditetapkan sebesar 10%. Tidak tercapainya target yang telah ditetapkan karena adanya hambatan yang dihadapi dalam pembinaan penyelenggaraan SPIP di Pemerintah Daerah antara lain: Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

62 BAB III 1. Kurangnya komitmen pemerintah daerah dalam melaksanakan SPIP; 2. Pedoman penyelenggaraan SPIP sulit untuk dipahami dan dipraktekkan oleh Pemerintah Daerah; 3. Sebagian besar Pemerintah Daerah tidak menganggarkan kegiatan penyelenggaraan SPIP di tahun Berikut peta maturitas SPIP Pemerintah Provinsi/kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Riau: Tabel 3.15 Peta Maturitas SPIP No Nama Pemda Level Maturitas SPIP Nilai Evaluasi Tahun Evaluasi 1. Pemerintah Provinsi Riau 1 1, Pemkab Siak 2 2, Pemkab Pelalawan 1 1, Pemkab Indragiri Hilir 1 1, Pemkab Kampar 1 1, Pemkab Indragiri Hulu 1 1, Pemkab Kuantan Singingi 1 1, Pemkab Rokan Hilir 1 1, Pemko Dumai 1 1, Pemkab Kepulauan Meranti 1 1, Pemkab Bengkalis 1 1, Pemko Pekanbaru - Proses reviu/dl Pemkab Rokan Hulu 1 1, Dalam rangka mempercepat peningkatan maturitas SPIP langkah-langkah yang akan dilakukan kedepan adalah: 1. Menetapkan maturitas APIP dengan target level 3 pada RPJMD; 2. Menanda tangani komitmen capaian level 3 antara Kepala Daerah dengan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau; 3. Membentuk tim ad hoc SPIP; 4. Memberikan pembekalan tim ad hoc dengan melibatkan Perwakilan BPKP Provinsi Riau; 5. Memantau dan mengevaluasi program pelaksanaan kegiatan tim ad hoc SPIP; Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

63 BAB III 6. Melakukan inventarisasi/pemetaan keberadaan kebijakan daerah yang sudah dan belum dimiliki; 7. Melakukan pemetaan atas progress implementasi kebijakan dan prosedur; 8. Perwakilan BPKP Provinsi Riau akan melakukan pelatihan penilaian mandiri atas maturitas SPIP kepada masing-masing Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota; dan 9. Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan evaluasi mandiri atas maturitas SPIP dan dilakukan validasi oleh BPKP. 2.2 Presentase BUMN/Anak Perusahaan yang Kinerjanya Berpredikat Minimal A (Baik) Pengukuran realisasi kinerja IKU ini dilakukan dengan cara: % capaian IKU= BUMN/Anak Perusahaan yang Kinerjanya Mendapat Skor Minimal AX 100% BUMN/Anak Perusahaan yang Diintervensi oleh BPKP pada tahun berjalan Jumlah anak perusahaan BUMN yang ada di Provinsi Riau sebanyak 1 (satu) perusahaan, yaitu PT Perkebunan Nusantara V. Tingkat kesehatan perusahaan pada tahun 2016 menunjukkan skor 81,50 atau AA. Dengan demikian realisasi indikator sasaran program presentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A sebesar 100% atau melebihi dari target. Capaian kinerja indikator sasaran program ini sebesar 192,31%. 2.3 Presentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BUMD yang Dibina Pengukuran realisasi kinerja IKU ini dilakukan dengan cara: % capaian IKU= BUMD yang Kinerjanya Mendapat Skor Minimal BaikX 100% BUMD yang dievaluasi Kinerja oleh BPKP pada tahun berjalan Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

64 BAB III Jumlah BUMD yang ada di wilayah Provinsi Riau sebanyak 34 (tiga puluh empat) perusahaan. Dari jumlah tersebut Perwakilan BPKP Provinsi Riau melakukan evaluasi kinerja terhadap 7 (tujuh) perusahaan, dengan hasil evaluasi dapat dilihat dalam tabel berikut: No Jenis Jumlah Tabel 3.16 Skor Kinerja BUMD di Provinsi Riau Yang Dievaluasi Perusahaan Skor 1 PDAM 6 PDAM Tirta Siak Kota Pekanbaru 34,55 PDAM Tirta Kampar Kab. Kampar 63,91 PDAM Tirta Indra Kab. Indragiri Hulu 57,11 PDAM Tirta Indragiri Kab. Indragiri Hilir 38,88 PDAM Kab, Bengkalis 45,05 PDAM Kota Dumai 36,88 2 Perbankkan 8 Tidak ada NA 3 Lainnya 20 PT PER 39,47 Jumlah 34 Dari data tersebut jumlah BUMD dengan kategori BAIK / SEHAT sebanyak 1 (satu) atau 14,28% dari BUMD yang dievaluasi,dibawah dari target sebesar 52%. Capaian kinerja indikator sasaran program presentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina sebesar 27,46%. Tidak tercapainya target kinerja tersebut disebabkan faktor internal perusahaan seperti kurangnya tata kelola yang baik di perusahaan. Selain itu dari 7 (tujuh) BUMD yang dievaluasi sebagian besar belum ada pengawasan lain / consulting dari BPKP Perwakilan Provinsi Riau. Hal ini menjadi tantangan yang harus diselesaikan untuk perencanaan / strategi pengawasan BPKP di tahun Presentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang Dibina Pengukuran realisasi kinerja IKU ini dilakukan dengan cara: Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

65 BAB III % capaian IKU= BLUD yang Kinerjanya Mendapat Skor Minimal BaikX 100% BLUD yang Dievaluasi oleh BPKP pada tahun berjalan Jumlah BLUD yang ada di wilayah Provinsi Riau sebanyak 76 (tujuh puluh enam) BLUD. Dari jumlah tersebut Perwakilan BPKP Provinsi Riau melakukan evaluasi kinerja terhadap 5 (lima) BLUD, dengan hasil evaluasi dapat dilihat dalam tabel berikut : No Jenis Jumlah Tabel 3.17 Skor Kinerja BLUD di Provinsi Riau Yang Dievaluasi Perusahaan Skor 1 RSUD 16 RSUD Selasih Kabupaten Pelalawan 62,39 RSUD Bangkinang Kabupaten Kampar 56,90 RSUD Tengku Rafi'an Kabupaten Siak 78,60 RSUD Puri Husada Kabupaten Indragiri Hilir 80,34 RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau 69,68 2 Puskesmas 60 Tidak ada NA Jumlah 76 Dari data tersebut jumlah BLUD dengan kategori BAIK / SEHAT sebanyak 3 atau 60% dari BLUD yang dievaluasi atau melebihi target. Target indikator kinerja sasaran program ini pada tahun 2016 sebesar 58%. Sehingga capaian kinerja indikator sasaran program presentase BLUD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina sebesar 103,47%. Terhadap 5 (lima) BLUD yang dievaluasi tersebut, BPKP Perwakilan Provinsi Riau telah melakukan pengawasan lain khususnya dalam bentuk bimbingan teknis terutama dalam peningkatan tata kelola (agency governance). Realisasi Sasaran Program 2 ini pada tahun 2016 disajikan dalam tabel berikut ini: Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

66 BAB III Tabel 3.18 Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Program 2 No. Indikator Kinerja Sasaran Program Satuan Target Kinerja 2016 Realisasi Kinerja 2016 Capaian Kinerja Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 2.2 Presentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik) 2.3 Presentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina 2.4 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina % ,00 % ,31 % 52 14,28 27,46 % ,45 Capaian indikator kinerja sasaranprogram maturitas SPIP pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3), jika dibandingkan dengan target dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebesar 10%, maka realisasi kinerja sasaran program ini sebesar 0,00% dibawah dari target. Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 (target pada periode terakhir dari Renstra ) sebesar 85%, maka realisasi tahun 2016 belum mencapai target sehingga masih perlu ditingkatkan. Capaian indikator kinerja sasaranprogram presentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik), jika dibandingkan dengan target dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebesar 52%, maka realisasi kinerja sasaran program ini sebesar 100% sudah mencapai target. Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 (target pada periode terakhir dari Renstra ) sebesar 80%, maka realisasi tahun 2016 juga telah mencapai target. Capaian indikator kinerja sasaranprogram presentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina, jika dibandingkan dengan target dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebesar 52%, maka realisasi kinerja sasaran program ini sebesar 27,46% tidak Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

67 BAB III mencapai target. Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 (target pada periode terakhir dari Renstra ) sebesar 80%, maka realisasi tahun 2016belum mencapai target sehingga masih perlu ditingkatkan. Capaian indikator kinerja sasaran program presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina, jika dibandingkan dengan target dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebesar 58%, maka realisasi kinerja sasaran program ini sebesar 60% tidakmencapai target. Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 (target pada periode terakhir dari Renstra ) sebesar 80%, maka realisasi tahun 2016belum mencapai target sehingga masih perlu ditingkatkan. Realisasi indikator kinerja sasaran program ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 89,20% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan penggunaan SDM sebanyak OH atau 25,77% dari rencana sebanyak OH. Darisisipenggunaan dana, indikator kinerja sasaran program inibelum tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja sasaran program ini pada tahun 2016 rata-rata sebesar 80,81% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana sebesar 89,20%. Hal ini disebabkan salah satunya adalah tidak tercapainya maturitas SPIP pemerintah kota/kabupaten di level 3 dikarenakan kurangnya komitmen Pemerintah Daerah dalam melaksanakan SPIP. Dari sisi penggunaansumber daya manusia (OH), indikator kinerja sasaran program ini sudah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja sasaran program tahun 2016rata-rata sebesar 80,81% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian OH sebesar 25,77%. Pencapaian target indikator sasaran program 2 tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015 sebagai berikut: Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

68 BAB III No. Tabel 3.19 Perbandingan Pencapaian Indikator OutcomeSasaran Program 2 Tahun 2015 dan 2016 Indikator Kinerja Target Kinerja Realisasi Kinerja Capaian Kinerja Satuan Sasaran Program Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 2.2 Presentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik) 2.3 Presentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina 2.4 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina % NA 0,00 % NA 192,31 % ,28 NA 27,46 % NA 103,45 Indikator Sasaran Program 1 (satu) didukung oleh sasaran kegiatan tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan sistem pengendalian intern sebagaimana diuraikan dibawah ini. Sasaran Kegiatan 2.1: Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan dalam Mencapai Perbaikan Sistem Pengendalian Intern Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab masingmasing menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota. Perwakilan BPKP Provinsi Riau sesuai pasal 59 PP Nomor 60 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah bertanggung jawab melakukan pembinaan. Pembinaan SPIP diarahkan agar instansi pemerintah dapat menyelenggarakan SPIP dalam rangka mencapai tujuannya melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

69 BAB III pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundangundangan. Sasaran kegiatan tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan sistem pengendalian intern dilengkapi oleh satu indikator kinerja yaitu jumlah rekomendasi perbaikan penyelenggaraan SPIP sebagaimana disajikan dalam Tabel 3.20 Tabel 3.20 Pencapaian Indikator Sasaran Kegiatan No. Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Satuan Target Kinerja 2016 Realisasi Kinerja 2016 Capaian Kinerja 2016 Rekomendasi % Realisasi sasaran kegiatan tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan sistem pengendalian intern diukur dengan jumlah rekomendasi perbaikan penyelenggaraan SPIP. Jumlah rekomendasi perbaikan penyelenggaraan SPIP yang diberikan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau kepada auditan/stakeholders adalah sebanyak 33 rekomendasi. Jika dibandingkan dengan target sebesar 33 rekomendasi maka capaian kinerja kegiatan ini sebesar 100% sudah mencapai target yang ditetapkan. Capaian indikator kinerja kegiatan ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 89,20% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan penggunaan SDM sebanyak OH atau 25,77% dari rencana sebanyak OH. Dari sisi penggunaan dana, IKK rekomendasi perbaikan penyelenggaraan SPIP sudah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator IKK tahun 2016 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana sebesar 89,20%. Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), capaian IKK rekomendasi perbaikan penyelenggaraan SPIP sudah tercapai secara Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

70 BAB III efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian IKK tahun 2016 sebesar 100% yang lebih tinggi dibandingkan dengan capaian OH sebesar 25,77%. Capaian IKK rekomendasi perbaikan penyelenggaraan SPIP tersebut pada tahun 2016 didukung oleh 38 (tiga puluh delapan) program pengawasan (PP) dalam bentuk kegiatan bimtek, asistensi, reviu, narasumber dan evaluasi pada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, BUMN/BUMD di wilayah Provinsi Riau, sebagaimana disajikan pada tabel 3.20 sebagai berikut: Tabel 3.21 Jumlah Penugasan yang Mendukung IKK Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIPTahun 2016 Jumlah No. Jenis Kegiatan Penugasan 1. Bimtek Asistensi 4 3. Reviu 1 4. Narasumber 4 5. Evaluasi 4 6. Assesment 5 7. Consulting lainnya 8 Jumlah 38 Kinerja penyelenggaraan SPIP sesuai PP 60 Tahun 2008 pada Pemda tercermin juga dari opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI yang diperoleh pemerintah daerah tersebut. Opini WTP atas laporan keuangan diyakini dapat mewakili sistem pengendalian yang memadai sebagaimana dimaksud dalam PP Nomor 60 Tahun 2008, karena audit keuangan yang dilaksanakan oleh BPK RI mencakup pengujian atas keandalan sistem pengendalian Pemda. Berdasarkan data hasil pemeriksaan BPK terhadap laporan keuangan tahun 2015, dari 13 pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah provinsi Riau yang telah diaudit oleh BPK sebanyak 6 pemda atau 46,15% pemda memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan 7 pemda atau 53,85% pemda memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Masih banyaknya LKPD yang belum memperoleh opini WTP juga disebabkan oleh kurang andalnya penyelenggaraan SPIP, belum tertibnya pengelolaan aset daerah, Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

71 BAB III dan ketidakpatuhan terhadap peraturan dalam pengelolaan keuangan daerah. Tabel 3.22 berikut memperlihatkan opini BPK terhadap laporan keuangan pemerintah daerah di Provinsi Riau Tahun 2011 sampai dengan 2015: Tabel 3.22 Perkembangan Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemda Tahun No Nama Pemda Tahun Provinsi Riau WTP WTP- DPP WTP- DPP WTP- DPP WDP 2 Kabupaten Bengkalis WTP WTP- DPP WTP- DPP WDP TMP 3 Kabupaten Indragiri Hilir WDP WDP WDP WDP WDP 4 Kabupaten Indragiri Hulu WDP WDP WDP WDP WDP 5 Kabupaten Kampar WDP WDP WDP WDP WDP 6 Kabupaten Kuantan Singingi WTP WTP WTP WTP WTP- DPP 7 Kabupaten Pelalawan WTP WTP- DPP WTP- DPP WTP- DPP WDP 8 Kabupaten Rokan Hilir WDP WDP WDP WDP WDP 9 Kabupaten Rokan Hulu WDP WTP- DPP WTP- DPP WDP WDP 10 Kabupaten Siak WTP WTP WTP WTP- DPP WTP- DPP 11 Kota Dumai WDP WDP WDP WDP WDP 12 Kota Pekanbaru WDP WDP WDP WDP WDP 13 Kabupaten Kepulauan Meranti WTP WTP WTP- DPP Keterangan: WTP: Wajar Tanpa Pengecualian; WTP- DPP WDP WTP-DPP: Wajar Tanpa Pengecualian-Dengan Paragraf Penjelas Seluruh Pemda yang memperoleh opini WTP dan WDP tersebut (kecuali Provinsi Riau, Kabupaten Kampar, dan Kabupaten Rokan Hilir) telah mendapat pendampingan/ asistensi dari Perwakilan BPKP Provinsi Riau baik dalam bentuk pendampingan penyusunan laporan keuangan maupun reviu laporan keuangan. Belum maksimalnya Pemda memperoleh LKPD dengan opini WTP antara lain disebabkan: Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

72 BAB III 1. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional instansi, namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian, berupa diagnostic assessment, pemetaan risiko dan penetapan serta pengembangan kebijakan/standard Operating Procedure (SOP). 2. Pemda masih mengandalkan bimbingan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam menerapkan sosialisasi pedoman/petunjuk teknis dan asistensi penyelenggaraan SPIP. Pencapaian target indikator kinerja kegiatan2.1 tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015 sebagai berikut: Tabel 3.23 Perbandingan Pencapaian Indikator KinerjaKegiatan2.1 Tahun 2015 dan 2016 Indikator Target Kinerja Realisasi Kinerja Capaian Kinerja No. Kinerja Sasaran Program Satuan Rekomendasi Perbaikan Penyelenggara an SPIP Rekomendasi ,00 100,00 Sasaran Program 3: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda Pengawasan intern pemerintah, sebagai salah satu fungsi manajemen pada organisasi penyelenggaraan pemerintahan, memegang peran penting dalam mengawal dan mengoptimalkan kinerja dan pencapaian tujuan organisasi K/L/D serta mencegah dilakukannya tindakan tindakan yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah penyelenggaraan organisasi yang baik dan amanah (good governance). Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang memadai dengan peran efektif sesuai praktik terbaik yang berlaku secara internasional masih menjadi impian bangsa Indonesia. Pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

73 BAB III telah menargetkan kapabilitas APIP di tahun % berada pada Level 3 dari skor Level 1-5 sesuai kriteria penilaian intemasional IACM. Sementara itu, kondisi tingkat kapabilitas APIP saat ini sebagian besar masih berada pada Level 1. Pada level yang demikian ini terkandung risiko bahwa APIP tidak dapat secara optimal memberikan nilai tambah dari kontribusinya di bidang pengawasan intern bagi keberhasilan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan. Pada periode yang lalu telah diselenggarakan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kapabilitas pengawasan intern K/L/P berupa sosialisasi, evaluasi/assesment dan bimbingan teknistata kelola APIP. Sosialisasi tata kelola APIP bertujuan untuk memberikan pemahaman konsep dan pentingnya meningkatkan kapabilitas APIP guna mendukung efektivitas pengawasan intern yang dilakukan oleh APIP. Sasaran sosialisasi tata kelola APIP ini adalah tersedianya informasi mengenai cara meningkatkan kapabilitas pengawasan intern pada APIP berdasarkan Internal Audit Capability Model (IA-CM). Evaluasi/assesment bertujuan untuk mengetahui tingkat kapabilitas APIP dan mengidentifikasi area of improvement berdasarkan Internal Audit Capability Model (IA-CM) dalam rangka perbaikan tata kelola APIP. Sedangkan bimbingan teknis penerapan tatakelola APIP bertujuan untuk membimbing APIP dalam memperbaiki/membangun infrastruktur dan ketentuan-ketentuan penyelenggaraan pengawasan intern, sesuai dengan hasil identifikasi area of improvement. Perbaikan/pembangunan infrastruktur mengacu pada teori, peraturan perundang-undangan terkait, kriteria, serta Key Process Area (KPA) yang harus dipenuhi dalam rangka perbaikan/peningkatan level kapabilitas APIP. Berdasarkan perjanjian kinerja tahun 2016 telah ditetapkan 4 (empat) indikator kinerja sasaran program meningkatnya kapabilitas pengawasan intern pemda yaitu: 3.1 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) Pengukuran realisasi kinerja IKU ini dilakukan dengan cara: Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

74 BAB III % capaian IKU= APIP yang Mencapai Level 3 Kapabilitas APIP Kab/KotaX 100% APIP yang Menjadi Mitra Kerja Capaian indikator kinerja sasaran program ini pada tahun 2016 adalah sebesar 0%. Hal ini karena pada tahun 2016 belum ada APIP pemerintah daerah di Provinsi Riau yang mencapai level 3 menurut kriteria IACM. 3.2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) Pengukuran realisasi kinerja IKU ini dilakukan dengan cara: % capaian IKU= APIP yang Mencapai Level 2 Kapabilitas APIP Kab/KotaX 100% APIP yang Menjadi Mitra Kerja APIP yang telah mencapai level 2 dengan perbaikan di Provinsi Riau ada 3 (tiga) Inspektorat Kabupaten/Kota yaitu Inspektorat Kabupaten Kampar, Inspektorat Kabupaten Pelalawan dan Inspektorat Kabupaten Siak. Sehingga realisasi indikator kinerja sasaran program kapabilitas APIP pemerintah kabupaten/kota (level 2) sebesar 25%, lebih rendah dari target tahun 2016 sebesar 30,77% dengan capaian kinerja sebesar 81,25%. Tidak tercapainya target indikator kinerja sasaran program kapabilitas APIP pemerintah kabupaten/kota (Level 3 dan Level 2) disebabkan karena: 1. Terbatasnya anggaran pada Perwakilan BPKP Provinsi Riau dan Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota disebabkan adanya rasionalisasi anggaran; 2. Kurangnya dukungan kepala daerah dalam upaya peningkatan kapabilitas APIP; 3. Terbatasnya jumlah tenaga auditor (PFA) yang telah bersertifikat di masing-masing Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Riau; Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

75 BAB III 4. Masih kurangnya keterlibatan para Inspektur Provinsi/Kabupaten/Kota dalam mendorong tugas/fungsi Satgas Peningkatan Kapabilitas APIP sehingga action plan peningkatan kapabilitas APIP yang telah disusun masih banyak yang belum ditindaklanjuti. Untuk mendorong peningkatan kapabilitas APIP, pada tahun 2017 telah direncanakan untuk: 1. Melakukan bimbingan teknis/qa/monitoring menuju level 2 untuk Inspektorat yang masih level 1 dan bimbingan teknis menuju level 3 untuk Inspektorat yang sudah level 2; 2. Membuka ruang konsultasi peningkatan kapabilitas APIP di Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Riau; 3. Mengirimkan surat atensi kepada Kepala Daerah. 3.3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) Pengukuran realisasi kinerja IKU ini dilakukan dengan cara: % capaian IKU= APIP yang Mencapai Level 1 Kapabilitas APIP Provinsi X 100% APIP yang Menjadi Mitra Kerja Realisasi sasaran program meningkatnya kapabilitas intern pemda yang diukur dengan indikator kinerja kapabilitas APIP pemerintah provinsi (level 1) nilainya adalah100% atau mencapai 100% dari target nilai sebesar 100%. 3.4 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) Pengukuran capaian kinerja IKU ini dilakukan dengan cara: % capaian IKU=(2 X Rencana APIP level 1) - Realisasi X 100% Rencana APIP Level 1 Realisasi sasaran program meningkatnya kapabilitas intern pemda yang diukur dengan indikator kinerja kapabilitas APIP pemerintah kabupaten/ kota nilainya adalah75% atau mencapai 78,13% dari target nilai sebesar 61,54%. Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

76 BAB III Realisasi Sasaran Program 3 ini pada tahun 2016 disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.24 Pencapaian Indikator OutcomeSasaran Program 3 No. Indikator Kinerja Sasaran Program Satuan Target Kinerja 2016 Realisasi Kinerja 2016 Capaian Kinerja Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) % 7, Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) % 30,77 25,00 81, Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % , Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % 61, ,13 Capaian indikator kinerja sasaran program kapabilitas APIP pemerintah kabupaten/kota (Level 3), jika dibandingkan dengan target dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebesar 7,69%, maka realisasi kinerja sasaran program ini sebesar 0% tidak mencapai target. Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 (target pada periode terakhir dari Renstra ) sebesar 85%, maka realisasi tahun 2016belum mencapai target. Capaian indikator kinerja sasaranprogram kapabilitas APIP pemerintah kabupaten/kota (Level 2), jika dibandingkan dengan target dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebesar 30,77%, maka realisasi kinerja sasaran program ini sebesar 25% belummencapai target. Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 (target pada periode terakhir dari Renstra ) sebesar 15%, maka realisasi tahun 2016 telah mencapai target. Capaian indikator kinerja sasaran program kapabilitas APIP pemerintah provinsi ( level 1), jika dibandingkan dengan target dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebesar 100%, maka realisasi kinerja sasaran program ini sebesar 100% sudah mencapai target. Jika dibandingkan dengan target Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

77 BAB III tahun 2019 (target pada periode terakhir dari Renstra ) sebesar 0%, maka realisasi tahun 2016 belum mencapai target. Capaian indikator kinerja sasaran program kapabilitas APIP pemerintah kabupaten/kota (Level 1), jika dibandingkan dengan target dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebesar 61,54%, maka realisasi kinerja sasaran program ini sebesar 75% sudah mencapai target. Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 (target pada periode terakhir dari Renstra ) sebesar 0%, maka realisasi tahun 2016 belum mencapai target. Realisasi indikator kinerja sasaran program ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 95,54% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan penggunaan SDM sebanyak 162 OH atau 24,55% dari rencana sebanyak 660 OH. Dari sisi penggunaan dana, indikator kinerja sasaran program ini belum tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja sasaran program ini pada tahun 2016 rata-rata sebesar 72,40% lebih rendah dibandingkan dengan capaian dana sebesar 95,54%. Hal ini disebabkan tidak tercapainya indikator kinerja sasaran program kapabilitas APIP pemerintah kabupaten/kota (Level 3) sebagaimana yang telah dijelaskan diatas. Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), indikator kinerja sasaran program ini sudah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja sasaran program tahun 2016 rata-rata sebesar 72,40% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian OH sebesar 24,55%. Pencapaian target indikator Sasaran Program 3 tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015 sebagai berikut: No. Tabel 3.25 Perbandingan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Program 3 Tahun 2015 dan 2016 Indikator Kinerja Target Kinerja Realisasi Kinerja Capaian Kinerja Satuan Sasaran Program Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota % 5 7, Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

78 BAB III No. Indikator Kinerja Sasaran Program Satuan Target Kinerja Realisasi Kinerja Capaian Kinerja (Level 3) 3.2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) 3.3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) 3.4 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % % % - 30,77-25,00 NA 81, NA 100,00-61,54-75 NA 78,13 Indikator sasaran program 3 (tiga) didukung oleh 1 (satu) sasaran kegiatan Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam pembinaan kapabilitas pengawasan intern Pemda sebagaimana diuraikan dibawah ini. Sasaran Kegiatan 3.1 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan dalam Pembinaan Kapabilitas Pengawasn Intern Pemda Sasaran kegiatan 3.1 tersedianya informasi hasil pengawasan dalam pembinaan kapabilitas pengawasan intern Pemda dilengkapi oleh satu indikator kinerja yaitu rekomendasi pembinaan kapabilitas APIP dengan capaian sebagaimana disajikan dalam Tabel Tabel 3.26 Capaian Indikator Sasaran Kegiatan No. Indikator Sasaran Kinerja Kegiatan Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas APIP Satuan Target Kinerja 2015 Realisasi Kinerja 2015 Capaian Kinerja 2015 Rekomendasi % Realisasi sasaran kegiatan tersedianya informasi hasil pengawasan dalam pembinaan kapabilitas pengawasan intern Pemda diukur dengan jumlah rekomendasi pembinaan kapabilitas APIP yang diberikan oleh Perwakilan BPKP kepada auditan/stakeholders pada tahun 2016 adalah sebanyak 3 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

79 BAB III rekomendasi. Jika dibandingkan dengan target sebesar 3 rekomendasi maka capaian kinerja kegiatan ini sebesar 100% sudah mencapai target yang ditetapkan. Realisasi indikator kinerja sasaran program ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 95,54% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan penggunaan SDM sebanyak 162 OH atau 24,55% dari rencana sebanyak 660 OH. Dari sisi penggunaan dana, IKK rekomendasi pembinaan kapabilitas APIP sudah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator IKK tahun 2016 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana sebesar 95,54%. Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), capaian IKK rekomendasi pembinaan kapabilitas APIP sudah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian IKK tahun 2016 sebesar 100% yang lebih tinggi dibandingkan dengan capaian OH sebesar 24,55%. Pencapaian target indikator kinerja kegiatan Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas APIP berikut: tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015 sebagai Tabel 3.27 Perbandingan Pencapaian Indikator Kegiatan Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas APIP Tahun 2015 dan 2016 Target Realisasi Capaian Kinerja Kinerja Kinerja No. Indikator Kinerja Satuan Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas APIP 5 Rekomendasi ,00 100,00 Pada tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Riau telah melaksanakan kegiatan quality assurance evaluasi/assesment mandiri peningkatan kapabilitas APIP pada 5 (lima) APIP Pemda yaitu: Inspektorat Pemerintah Kabupaten Siak, Kabupaten Kampar, Kabupaten. Pelalawan, Kota Pekanbaru Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

80 BAB III dan Provinsi Riau. Kegiatan evaluasi mandiri tersebut bersifat re-evaluasi karena APIP tersebut telah pernah melaksanakan evaluasi/assesment pada rentang tahun 2012 s.d Pelaksanaan quality assurance dan evaluasi/assesment tingkat kapabilitas APIP tersebut mengacu pedoman peningkatan kapabilitas APIP sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala BPKP Nomor 16 Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah terbit pada tanggal 2 November 2015 dan diundangkan pada tanggal 30 November Kondisi APIP tahun 2016 sebagai berikut: Tabel 3.28 Kondisi APIP Tahun 2016 Level Elemen QA No APIP Simpulan Sudah/ Belum 1 PROVINSI Riau Sudah 2 KABUPATEN 1. Kampar dengan perbaikan 2. Pelalawan dengan perbaikan Sudah Sudah 3. Kuantan Sudah Sengingi 4. Indragiri Hulu Sudah 5. Indragiri Hilir Belum 6. Rokan Hulu Sudah 7. Rokan Hilir Belum 8. Kepulauan Belum Meranti Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

81 BAB III Level Elemen QA No APIP Simpulan Sudah/ Belum 9. Bengkalis Sudah 10. Siak dengan perbaikan Sudah 3 KOTA 1. Pekanbaru 2. Dumai Sudah Sudah No. Sasaran Program 4 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP Tingkat capaian kinerja Sasaran Program 4 meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP dapat diukur dari capaian indikator kinerjanya yaitu persepsi kepuasan layanan kesesmaan/ketatausahaan. Realisasi Sasaran Program 4 ini pada tahun 2015 disajikan dalam Tabel 3.23 berikut ini: Indikator Kinerja Sasaran Program 4.1. Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan/ Ketatausahaan Tabel 3.29 Pencapaian Indikator Sasaran Program 4 Satuan Skala Likert 1-10 Target Kinerja 2016 Realisasi Kinerja 2016 Capaian Kinerja ,5 0 0 Realisasi sasaran program meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP yang diukur dengan persepsi kepuasan layanan kesesmaan/ketatausahaan nilainya adalah 0 dari skala likert 1-10 atau mencapai 0% dari target nilai sebesar 7,5. Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

82 BAB III Realisasi sasaran program ini tidak dilaksanakan karena hasil survei kepuasan pelanggan yang dilaksanakan pada tahun 2015 masih dianggap relevan dan valid untuk digunakan pada tahun Realisasi indikator kinerja program ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00atau 96,57% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan penggunaan SDM sebanyak 492 OH atau 15,72% dari rencana sebanyak OH. Selanjutnya akan diuraikan analisis capaian indikator kinerja dari kegiatan dan yang mendukung pencapaian kinerja program 4 tersebut. Sasaran Kegiatan 4.1: Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Dalam Mencapai Kepuasan Layanan Sasaran kegiatan tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan dilengkapi oleh satu indikator kinerja yaitu jumlah layanan dukungan manajemen Perwakilan BPKP dengan realisasi sebagaimana disajikan dalam Tabel 3.29 berikut ini. No. Tabel 3.30 Pencapaian Indikator Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Satuan Target Kinerja 2016 Realisasi Kinerja 2016 Capaian Kinerja 2016 Laporan % Realisasi sasaran kegiatan tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan diukur dengan Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP. Jumlah layanan dukungan manajemen perwakilan BPKP Riau yang dihasilkan pada tahun 2016 telah mencapai target, yaitu 80 laporan atau mencapai 100% dari target sebanyak 80 laporan. Laporan dukungan manajemen Perwakilan BPKP yang dimaksud disajikan pada Tabel 3.30 sebagai berikut: Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

83 BAB III Tabel 3.31 Realisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP No Uraian Output Jumlah output 1 Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun Laporan Pengembangan Budaya Kerja 2 3 Laporan Bulanan GDN 12 4 Laporan Bulanan Realisasi Anggaran 12 5 Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau (Unaudited dan 2 Audited) 6 Laporan Kehumasan 4 7 Laporan Hasil Pengawasan ke Gubernur 1 8 Laporan Hasil Pengawasan (Januari 2016 s.d. Desember 2016) 12 9 Laporan Pelaksanaan PKS 4 10 Laporan Kenaikan Pangkat Terpadu 2 11 Laporan Bulanan Realisasi RKT Laporan Pelaksanaan Kegiatan (PP 39 Tahun 2006) 4 13 Laporan Analisis Kinerja Triwulanan 4 14 Laporan Penyelenggaraan SPIP 4 15 Dokumen RKT Tahun Laporan Penghematan Energi 2 17 Laporan BMN 2 18 Dokumen Kebutuhan Sarana dan Prasarana 1 Jumlah 80 Capaian indikator kinerja kegiatan ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00atau 96,53% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan penggunaan SDM sebanyak 445 OH atau 19,60% dari rencana sebanyak OH. Sasaran Kegiatan 4.2: TermanfaatkannyaAsset Secara Optimal Dalam Mencapai Kepuasan Layanan Kesesmaan/Ketatausahaan Sasaran kegiatan termanfaatkannya asset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan kesesmaan/ketatausahaan dilengkapi oleh dua indikator kinerja sasaran kegiatan dengan capaian sebagaimana Tabel 3.31 berikut ini: Tabel 3.32 Pencapaian Indikator Sasaran Kegiatan 4.2 disajikan dalam No. Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Satuan Target Kinerja 2016 Realisasi Kinerja 2016 Capaian Kinerja Tersedianya meubelair kantor Unit % Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

84 BAB III No. Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Satuan Target Kinerja 2016 Realisasi Kinerja 2016 Capaian Kinerja Rehabilitasi Rumah Negara M % Realisasi sasaran kegiatan termanfaatkannya asset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan diukur dengan dua (2) output yaitu; 1)Tersedianya meubelair kantor, 2) Rehabilitasi Rumah Negara. Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian kinerja tahun 2016 untuk indikator output sasaran kegiatan 4.2 seluruhnya mencapai 100%. Uraian masing-masing indikator kinerja output adalah sebagai berikut: Tersedianya Meubelair Kantor Tersedianya meubelair kantor memperoleh capaian 100% dari target yang ditetapkan dengan terealisasinya 19 unit meubelair dengan rincian pada Tabel 3.33 sebagai berikut: Tabel 3.33 Realisasi Meubelair Tahun 2016 No Sarana dan Prasarana Jumlah (unit/set/paket) 1 - Bofet Meja makan Sice Matras/Kasur Tempat tidur Meja rapat 1 Jumlah 19 Capaian indikator kinerja kegiatan ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 98,92% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan penggunaan SDM sebanyak 47 OH atau 5,56% dari rencana sebanyak 840 OH Rehabilitasi Rumah Negara Rehabilitasi rumah negara memperoleh capaian 100% dari target yang ditetapkan dengan terealisasinya 240 M 2 rehabilitasi rumah negara. Capaian indikator kinerja kegiatan ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 99,95% dari anggaran sebesar Rp ,00 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

85 BAB III dan penggunaan SDM sebanyak 0 OH atau 0% dari rencana sebanyak 20 OH. B. REALISASI ANGGARAN DAN SARANA PRASARANA 1. Realisasi Anggaran Pelaksanaan kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun anggaran2016 dibiayai dari DIPA Tahun 2016dan pembiayaan oleh mitra kerja BPKP. Jumlah anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Riau pada tahun 2016yang berasal dari DIPA BPKP adalah sebesar Rp ,00 sedangkan realisasinya Rp ,00atau 96,13% dari anggaran. Anggaran dan realisasi anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2016termasuk pembiayaan dari mitra kerja BPKP adalah: Tabel 3.34 Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2016 Berdasarkan Sumber Dana No Sumber Dana Anggaran(Rp) Realisasi(Rp) Sisa Dana(Rp) I. Dana BPKP - DIPA Perwakilan % Realisasi ,13 - BPKP Pusat Sub Jumlah I ,13 II. Dana yang berasal dari mitra kerja - Dana mitra kerja APD - Dana mitra kerja IPP Sub Jumlah II Jumlah I+II ,32 Sedangkan keberhasilan pencapaian kinerja sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2016dikaitkan dengan dukungan dari sumber pendanaan DIPA sebagaimana dijelaskan diatas dapat digambarkan sebagai berikut: Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

86 BAB III Tabel 3.35 Anggaran dan Realisasi DIPA Perwakilan Tahun 2015 Berdasarkan Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan No Sasaran Program/Kegiatan Target Realisasi 1. Meningkatnya perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi % Capaian , ,43 2. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi , Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan sistem pengendalian intern 3. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam pembinaan kapabilitas pengawasan intern Pemda 4. Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis pengawasan BPKP Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan Termanfaatkannya aset secara optimal , , , , , ,48 Jumlah ,13 Secara keseluruhan terlihat pada tabel di atas bahwa realisasi anggaran mencapai 96,13% dari yang ditargetkan. Hal ini menunjukkan adanya penghematan anggaran sebesar 3,87%. Capaian kinerja keuangan tahun 2016 sebesar 95,35% tersebut mengalami kenaikanbila dibandingkan dengan capaian kinerja keuangan tahun 2015 sebesar 95,35%. Penyerapan dana tertinggi untuk kegiatan pengawasan digunakan untuk mencapai Sasaran Program meningkatnya perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

87 BAB III sedangkan penyerapan dana terendah digunakan untuk mencapai Sasaran Program meningkatnya kapabilitas pengawasan intern pemda. Realisasi anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Riau selama periode Renstra tahun adalah sebesar Rp ,00dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.36 Rencana dan Realisasi Anggaran Tahun 2016 s.d (dalam ribuan) Tahun Kegiatan Rencana (Rp) Realisasi (Rp) Capaian % Pengawasan Dukungan Pengawasan Jumlah ,13% Pengawasan Dukungan Pengawasan Jumlah ,35% Jumlah No 2. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana Perwakilan BPKP Provinsi Riau per 31 Desember 2016berupa aset tetap yang digunakan dalam mewujudkan kinerja sebagaimana diuraikan di atas dapat diuraikan sebagai berikut: Uraian Tabel 3.37 Aset Tetap Per 31 Desember 2016 dan 2015 Nilai Perolehan 2015 (Rp) Nilai Perolehan 2015 (Rp) Naik/Turun (Rp) 1. Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi dan jaringan Aset Tetap Lainnya Jumlah Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

88 BAB IV BAB IV PENUTUP Penyusunan LKj Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2016 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja dalam mencapai sasaran program dan sasaran kegiatan sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun Laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan bahan evaluasi dalam pengambilan keputusan untuk peningkatan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau di masa depan. Capaian target kinerja yang diungkapkandalam LKj ini diperoleh karena adanya dukungan internal maupun eksternal di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Secara umum pencapaian sasaran program dan sasaran kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Riau tersebut didukung olehhal-hal sebagai berikut: 1. Adanya kepercayaan yang tinggi stakeholders BPKP terhadap peran Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam usaha mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas. 2. Adanya komitmen stakeholders BPKP dalam pengembangan manajemen pemerintahan dan penerapan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). 3. Koordinasi yang baik dengan BPKP Pusat selaku Rendal maupun antar bidang dan bagian di Perwakilan BPKP selaku pelaksana kegiatan. 4. Adanya pemberian motivasi secara terus menerus dari pimpinan kepada staf pelaksana. 5. Adanya komitmen dan kemauan dari seluruh SDM pelaksana kegiatan dalam mencapai TAPKIN, baik pada tingkat pimpinan maupun pada setiap pegawai yang terlibat. Kelemahan dalam pencapaian sasaran program dan sasaran kegiatan tersebut dapat diidentifikasi antara lain: 1. Kurangnya komitmen pemerintah daerah dalam melaksanakan SPIP; Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

89 BAB IV 2. Pedoman penyelenggaraan SPIP sulit untuk dipahami dan dipraktekkan oleh Pemerintah Daerah; 3. Sebagian besar Pemerintah Daerah tidak menganggarkan kegiatan penyelenggaraan SPIP di tahun 2016; 4. Kurangnyatatakelola yang baik di perusahaan/blud danbelumadapengawasan lain / consultingdari BPKP PerwakilanProvinsi Riau; 5. Terbatasnya anggaran pada Perwakilan BPKP Provinsi Riau dan Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota disebabkan adanya rasionalisasi anggaran; 6. Kurangnya dukungan kepala daerah dalam upaya peningkatan kapabilitas APIP; 7. Terbatasnya jumlah tenaga auditor (PFA) yang telah bersertifikat di masingmasing Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Riau; 8. Masih kurangnya keterlibatan para Inspektur Provinsi/Kabupaten/Kota dalam mendorong tugas/fungsi Satgas Peningkatan Kapabilitas APIP sehingga action plan peningkatan kapabilitas APIP yang telah disusun masih banyak yang belum ditindaklanjuti. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam upaya memperbaiki kinerja antara lain: 1. Menetapkan maturitas APIP dengan target level 3 pada RPJMD; 2. Menanda tangani komitmen capaian APIP level 3 antara Kepala Daerah dengan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau; 3. Membentuk tim ad hoc SPIP; 4. Memberikan pembekalan tim ad hoc dengan melibatkan Perwakilan BPKP Provinsi Riau; 5. Memantau dan mengevaluasi program pelaksanaan kegiatan tim ad hoc SPIP; 6. Melakukan inventarisasi/pemetaan keberadaan kebijakan daerah yang sudah dan belum dimiliki; 7. Melakukan pemetaan atas progress implementasi kebijakan dan prosedur; 8. Perwakilan BPKP Provinsi Riau akan melakukan pelatihan penilaian mandiri atas maturitas SPIP kepada masing-masing Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota; 9. Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan evaluasi mandiri atas maturitas SPIP dan dilakukan validasi oleh BPKP; 10. Mengintensifkan pelaksanaan consulting ke BUMN/BUMD/BLUD; Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

90 BAB IV 11. Melakukan bimbingan teknis/qa/monitoring menuju level 2 untuk Inspektorat yang masih level 1 dan bimbingan teknis menuju level 3 untuk Inspektorat yang sudah level 2; 12. Membuka ruang konsultasi peningkatan kapabilitas APIP di Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Riau; 13. Mengirimkan surat atensi kepada Kepala Daerah. Akhirnya dengan disusun LKj ini, diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Riau, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang. Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

91 Lampiran I/1-1 Keuangan SDM (OH) SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA Satuan Target Realisasi % Capaian Anggaran Realisasi % Rencana Realisasi % =8/ =11/10 A. Sasaran Program (01) 1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi A.1 Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM DAN INDIKATOR KINERJA SASARAN KEGIATAN TAHUN 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU 1.1 Tersedianya informasi hasil pengawasan pada Perwakilan BPKP Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi , ,36 B. Sasaran Program (02) 2. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi B.1 Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan 2.1 Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan sistem pengendalian intern Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita Rekomendasi , ,72 Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Rekomendasi , ,40 Nawacita Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Rekomendasi , ,77 C. Sasaran Program (03) 3. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda C.1 Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan 3.1 Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam pembinaan kapabilitas pengawasan intern Pemda Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda Rekomendasi , ,55 D. Sasaran Program (04) 1. Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP D.1 Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan 1. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan 1.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP laporan , ,92 2. Termanfaatkannya Aset secara optimal 2.1 Terlaksananya rehabilitasi rumah negara perwakilan BPKP M , Peralatan dan Fasilitas Perkantoran unit , , ,60

92 Lampiran II/1-1 PERBANDINGAN REALISASI INDIKATOR KINERJA PROGRAM TAHUN 2016 DENGAN TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA Satuan A. Sasaran Program (01) 1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi 1 2 Indikator Kinerja Program 1.1 Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional Target th 2015 Target Th 2016 Realisasi Kenaikan/Penurunan Th 2015 Th 2016 Th 2015 Th % ,97 115,79 59,82 139,78 257,13 117,35 Capaian Kenaikan/Penurunan 1.2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi % Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi 3. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda B. Sasaran Program (02) 1.3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum % Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3) % Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik) 2.3 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina % ,31 192,31 % ,28 14,28-27,46 27, Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina % ,45 103, Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3) % 5 7, Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2) % - 30, ,25 81, Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % - 61, ,13 78,13 Indikator Kinerja Program 1. Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP 1.1 Persepsi kepuasan layanan kesesmaan/ketatausahaan (skala likert 1-10) Skala 7 7,5 7,89 0-7,89 112, ,71

93 Berikut ini adalah sebagian dokumentasi kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Riau: Penyerahan Laporan Gubernur Tahun 2016 (2 Februari 2016) Workshop Integrasi Sistem Pengawasan dan Pembinaan BUMD dalam Rangka Peningkatan Kinerja BUMD Provinsi Riau dan Penandatanganan Pakta Integritas Dewan Komisaris dan Direksi BUMD Provinsi Riau (9 Juni 2016)

94 Workshop Publikasi Hasil Pengawasan BPKP Percepatan Proyek Strategis Nasional (8 Agustus 2016) Diklat Sistem Keuangan Desa (8 Agustus 2016)

95 Roundtable Discussioni dan Pengukuhan Pengurus ACFE Riau Region Periode (18 Agustus 2016) Diklat Peningkatan Kapabilitas APIP bagi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Se-Provinsi Riau dan Perwakilan BPKP Provinsi Riau (31 Oktober 2016)

96 Penandatanganan MoU Antara Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu dengan BPKP dan Assessment Jabatan Fungsional Auditor (29 November 2016) Hari Anti Korupsi Internasional (8 Desember 2016)

97 Rapat Koordinasi Pengawasan Daerah (Rakorwasda) Provinsi Riau Tahun 2016 (20 Desember 2016) Penandatanganan MoU Antara Arsada Wilayah Riau dengan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dan Workshop Sistem Informasi Akuntansi BLUD (24 Desember 2016)

98

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 Nomor: LKIN-007/PW03/6/2017 Tanggal: 10 Januari 2017 DAFTAR ISI Ikhtisar Kinerja Bab III Akuntabilitas Kinerja Kata Pengantar... Daftar

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... I Ii iv BAB I PENDAHULUAN... A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... C. Kegiatan dan Layanan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Untuk mewujudkan visi, BPKP memiliki tiga misi, yaitu:

RINGKASAN EKSEKUTIF. Untuk mewujudkan visi, BPKP memiliki tiga misi, yaitu: RINGKASAN EKSEKUTIF Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan unit organisasi mandiri yang mendukung dan melaksanakan kebijakan BPKP Pusat. Perwakilan BPKP memiliki visi, misi, tujuan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Kinerja Tahun 206 Provinsi Kalimantan Selatan KATA PENGANTAR Tahun 206 merupakan tahun kedua Renstra Provinsi Kalimantan Selatan yang telah disusun sebagai bagian dari Renstra BPKP. Tahun 206 juga

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA. Jalan Kapten Tantular, Denpasar Telepon: (0361) Faksimili: (0361)

LAPORAN KINERJA. Jalan Kapten Tantular, Denpasar Telepon: (0361) Faksimili: (0361) LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Jalan Kapten Tantular, Denpasar 80235 Telepon: (0361) 246772 Faksimili: (0361) 246771 E-mail: bali@bpkp.go.id N o m o r : L A P - 0 1 4 8 / P W 2 2 / 2 0 1 7 Tanggal 1 0 J a

Lebih terperinci

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. - 2 - Mengingat : 1. Peraturan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi (Lembaran Negara Republik Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT Nomor : LAP-011/PW03/1/2016 Tanggal : 20 Januari 2016 Kata Pengantar Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR alam rangka melaksanakan tata pemerintahan yang baik (good governance) adalah tersusunnya laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan tahun berjalan untuk mewujudkan komitmen organisasi penyelenggara

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012 LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA / DAERAH PADA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 Nomor: LAP- 20/PW26/1/2012 Tanggal: 18 Januari 2012 LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Menurut Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar Daftar Isi

DAFTAR ISI. Kata Pengantar Daftar Isi DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif v I. Pendahuluan 1 A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... 2 B. Aspek Strategis... 4 C. Kegiatan dan Produk Organisasi... 7 D. Struktur

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA)

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016 LAP-20/PW14/1/16 2 FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I Halaman PENDAHULUAN A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... 4 C. Kegiatan dan Layanan Produk

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN 2017 KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA BARAT NOMOR KEP 61/PW27/6/2017 TANGGAL 20 FEBRUARI 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT

Lebih terperinci

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta.

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta. BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Jalan Pramuka Nomor 33 Jakarta Timur 320 Telepon (02) 85907460, Faksimile (02) 890663, E-mail dki@bpkp.go.id

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 NOMOR : LAP-6/PW02/1/2016 TANGGAL : 8 JANUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR

Lebih terperinci

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Rencana Strategis 2010-2014 Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DIY tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: Visi : Auditor Presiden yang responsif,

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Lebih terperinci

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN Pada bab sebelumnya telah diuraikan tentang visi, misi dan tujuan yang pencapaiannya diukur dari pencapaian sasaran strategis, sasaran program

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR : LKIN-129/PW28/1/2017 TANGGAL: 10 JANUARI 2017 Kata Pengantar Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkah dan rahmat-nya

Lebih terperinci

Kepala, Ardan Adiperdana

Kepala, Ardan Adiperdana Nomor : LKIN-4/K/SU/2017 Tanggal : 21 FEBRUARI 2017 KATA PENGANTAR L aporan Kinerja Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian sasaran

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat PERJANJIAN KINERJA P enetapan indikator kinerja pada tingkat program dan kegiatan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan. Target

Lebih terperinci

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja INFORMASI KINERJA Laporan Kinerja (Lkj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggarannya.

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN KANTOR GUBERNUR BPKP PROVINSI MALUKU MALUKU UTARA UTARA NOMOR : S-14/PW33/1/2015 TANGGAL 25 Januari 2015 LAKIP

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 NOMOR : LAP-6/PW02/1/2016 TANGGAL : 8 JANUARI 2016 PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 NOMOR : LAP-13/PW17/1/2017 TANGGAL : 11 JANUARI 2017

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Nomor: S 150/PW22/2016 Tanggal: 21 JANUARI 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI Lampiran 7/1-2 SASARAN PROGRAM/KEGIATAN A. Sasaran

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI BENGKULU. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI BENGKULU. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH Nomor : S- 0104/PW06/6/2017 Tanggal : 17 Januari 2017 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI BENGKULU SASARAN PROGRAM/KEGIATAN 1 2 A. Sasaran Program Indikator Kinerja Program 1. Perbaikan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

diperlukan untuk menghindari penyimpangan yang terlalu jauh antara Dalam tahun 2016, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka

diperlukan untuk menghindari penyimpangan yang terlalu jauh antara Dalam tahun 2016, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Ringkasan Eksekutif R encana Kinerja merupakan salah satu komponen/siklus dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dimulai dari Perencanaan Strategis (Renstra), Rencana Kinerja (Renja),

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah Subhaanahu wa Ta ala atas berkah dan rahmat yang telah diberikan sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KINERJA 2016

PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KINERJA 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KINERJA 2016 Nomor : /PW11/1/2016 Tanggal : 30 Desember 2016 Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF i iii v BAB I PENDAHULUAN A Tugas, Fungsi,

Lebih terperinci

L K j LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

L K j LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L K j 2 0 1 6 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT N O M O R : L A P - 11 / P W 1 4 / 6 / 2 0 1 7 TA N G G A L : 1 2 J A N U A R I 2 0 1 7 PERWAKILAN BPKP PROVINSI

Lebih terperinci

LAP-464/PW33/6/2016 30 DESEMBER 2016 iii Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF i ii iv BABI PENDAHULUAN A Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi 1 B Aspek Strategis Organisasi 4 C

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAPORAN ANALISIS PENUGASAN PENGAWASAN ATAS PROGRAM KERJA PENGAWASAN (PKPT) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN. Laporan Kinerja. Perwakilan BPKP Provinsi Banten

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN. Laporan Kinerja. Perwakilan BPKP Provinsi Banten BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Banten 2016 Nomor : LAP-5/PW30/6/2017 Tanggal : 10 Januari 2017 I KATA PENGANTAR Memenuhi

Lebih terperinci

Nomor : LKIN-268/PW08/1/ Juni 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung s.d. Triwulan II Tahun 2016

Nomor : LKIN-268/PW08/1/ Juni 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung s.d. Triwulan II Tahun 2016 Nomor : LKIN-268/PW08/1/ 27 Juni Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung II Yth. Sekretaris Utama u.p. Kepala Biro Perencanaan Pengawasan di Jakarta Berikut kami sampaikan hasil

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.400, 2014 ADMINISTRASI. Keuangan. BPKP. Tugas. Fungsi. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TRIWULAN II TAHUN 2016

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TRIWULAN II TAHUN 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN PROVINSI BALI TRIWULAN II TAHUN NOMOR : LKIN-1645/PW22/6/ TANGGAL : 24 JUNI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

Suplemen Rencana Strategis

Suplemen Rencana Strategis Suplemen Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 2010-2014 Lampiran Keputusan Nomor KEP-2220/PW14/1/2012 Tanggal 28 Desember 2012 SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA BARAT BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR : LAP-015/PW03/1/2016 TANGGAL: 28 JANUARI 2016 KATA PENGANTAR R encana Kinerja tahun 2016 menjabarkan target kinerja yang

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN INSPEKTORAT MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan

Lebih terperinci

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis Ringkasan Eksekutif Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mengantar BPKP memasuki babak baru yang menegaskan peran BPKP sebagai Auditor

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN 63 BAB III OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 31 tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Untuk

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 RENCANA RENCANA 1. PROGRAM - Meningkatnya kualitas pengawasan lintas sektor yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders 80% 80% 90% 90% 155,8 313,5 377,4 410,5 PENGAWASAN INTERN AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Nomor : S-249/PW22/2017 Tanggal : 16 Januari 2017 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI Jalan Kapten Tantular, Denpasar 80235 Telepon: (0361) 246772, Faksimile: (0361) 246771

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan. Organisasi. Tata Kerja. No.1241, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN 2010-2014 KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) pada dasarnya merupakan dokumen yang bersifat taktis strategis yang menjabarkan strategis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... III BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... III BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... I II RINGKASAN EKSEKUTIF... III BAB I PENDAHULUAN... 1 A. TUGAS DAN FUNGSI... 1 B. ASPEK STRATEGIS... 2 C. KEGIATAN DAN LAYANAN PRODUK... 3 D. STRUKTUR ORGANISASI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Nomor: LAP-11/D4/2016 Tanggal 30 Desember 2016 ii KATA PENGANTAR Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

Nomor : LKIN-409/PW08/6/ Oktober 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung s.d. Triwulan III Tahun 2016

Nomor : LKIN-409/PW08/6/ Oktober 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung s.d. Triwulan III Tahun 2016 Nomor : LKIN-409/PW08/6/ 10 Oktober Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung III Yth. Sekretaris Utama u.p. Kepala Biro Perencanaan Pengawasan di Jakarta Berikut kami sampaikan

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Ringkasan Eksekutif...

DAFTAR ISI. Ringkasan Eksekutif... DAFTAR ISI Halaman Judul Daftar Isi Halaman Ringkasan Eksekutif... i BAB I Pendahuluan... 1 A. Data Umum... 3 B. Struktur Organisasi... 4 C. Keterkaitan dengan Rencana Strategis... 6 D. Keterkaitan dengan

Lebih terperinci

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) KATA PENGANTAR Prinsip manajemen berbasis kinerja mengharuskan setiap instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya melalui Laporan Kinerja (LKj) Instansi

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I TAHUN 2017 NOMOR : LKIN-97/PW16/6/2017 TANGGAL :

Lebih terperinci

Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan dari kewajiban suatu instansi. pemerintah untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya

Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan dari kewajiban suatu instansi. pemerintah untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya Nomor: LAKIP-009/PW18/1/2016 Tanggal 08 JANUARI 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA KATA PENGANTAR Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan dari kewajiban

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Nomor : PRJ-8/PW13/2016 Tanggal : 18 Januari 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Jalan Raya Banda Juanda Sidoarjo No.38

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

2016, No Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Maluku, dan Provinsi Papua; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 T

2016, No Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Maluku, dan Provinsi Papua; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 T No.247, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA.. Prov. Sumbar. Prov.Riau. Prov. Jambi. Prov. Bengkulu. Prov. Lampung. Prov.Kalbar. Prov.Kaltim. Prov. Kalsel. Prov.NTT. Prov.Sulteng. Prov. Sultra. Prov.Maluku.

Lebih terperinci

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina 11 T erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP), menegaskan BPKP bertugas melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

Lebih terperinci

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 2. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 2. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan No.1863, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan BPKP. Provinsi. Sumut. Provinsi Sumsel. Provinsi DKI Iakarta. Provinsi Jabar. Provinsi Jateng. Provinsi Jatim. Provinsi Sumsel. PERATURAN

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 : LKIN-158/PW28/1/2016

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 : LKIN-158/PW28/1/2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 NOMOR : LKIN-158/PW28/1/2016 TANGGAL : 15 JANUARI 2016 Kata Pengantar Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa,

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT - 1 - GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR: KEP-104/PW29/1/2015

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 Nomor. : LAP 31/PW09/1/2016 Tanggal : 18 Januari 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur

Laporan Kinerja Tahun Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Laporan Kinerja Tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Nomor : LAKIP-11/PW13/2016 Tanggal : 12 Januari 2016 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan ii

DAFTAR ISI. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan ii KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan media akuntabilitas yang dapat digunakan sebagai pertanggungjawaban atas capaian kinerja instansi pemerintah setingkat Eselon II ke atas.

Lebih terperinci

PROFIL INDIKATOR OUTCOME

PROFIL INDIKATOR OUTCOME Lampiran I/1dari 5 PROFIL INDIKATOR OUTCOME 1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi 1 Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengelolaan program

Lebih terperinci

LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2015 Pengantar PENGANTAR

LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2015 Pengantar PENGANTAR PENGANTAR LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2015 Pengantar Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin dan rahmat-nya penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NOMOR : LAKIP-016/PW23/6/2017

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI SAMPAI DENGAN TRIWULAN II 2017

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI SAMPAI DENGAN TRIWULAN II 2017 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA SAMPAI DENGAN TRIWULAN II 2017 NOMOR : LKIN-1409/PW22/6/2017 TANGGAL : 22 JUNI 2017 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 82 TANGGAL : 2 DESEMBER 2014 TENTANG : PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH. Kata Pengantar

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH. Kata Pengantar BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH Kata Pengantar Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah ini merupakan media akuntabilitas pelaksanaan tugas dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) 201168 PANDEGLANG 42212 PIAGAM AUDIT INTERN 1. Audit intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia LAPORAN KINERJA 2014 BPKP untuk Indonesia Nomor: LKIN- 502/K.SU/01/2015 Tanggal: 26 Februari 2015 Ringkasan Eksekutif B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK salinan BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb No.1572, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Piagam Pengawasan Intern. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH-02.PW.02.03 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015

IKHTISAR EKSEKUTIF. Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF A kuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TRIWULAN III TAHUN 2016

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TRIWULAN III TAHUN 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN PROVINSI BALI TRIWULAN III TAHUN NOMOR : LKIN-2627/PW22/6/ TANGGAL : 5 Oktober BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.763, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Pokok-Pokok. Pengawasan. BNN. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG POKOK-POKOK PENGAWASAN DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN RENCANA KINERJA BPKP PERWAKILAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN RENCANA KINERJA BPKP PERWAKILAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN RENCANA KINERJA BPKP PERWAKILAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2015 Nomor: KEP-339/PW26/1/2015 Tanggal: 31 Juli 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat yang sebelumnya wilayah kerjanya berada/merupakan bagian dari Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah menyusun

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Nomor: S 2984/PW22/2016 Tanggal: 18 NOVEMBER 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI Jalan Kapten Tantular, Denpasar 80235 Telepon:

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NOMOR: LAKIP - 023 /PW18/1/2014 TANGGAL 21 JANUARI 2014 Ringkasan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN KAPASITAS DAN TUGAS, INSPEKTORAT UNTUK MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA ORGANISASI

Lebih terperinci

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc No.1448, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKKBN. SPIP BKKBN. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci