BAB 3 ANALISIS KEGIATAN KERJA PADA PT.KAWAN TRITAMA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS KEGIATAN KERJA PADA PT.KAWAN TRITAMA"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS KEGIATAN KERJA PADA PT.KAWAN TRITAMA 3.1 Analisis Sistem Berjalan Profil Perusahaan Kawan Event adalah sebuah perusahaan jasa yang bergerak di bidang event organizer. Bermula sebagai sebuah department supporting dalam sebuah perusahaan periklanan, pada 14 Februari 2007 Kawan Event resmi menjadi sebuah perseroan terbatas dengan nama PT Kawan Tritama. Diusianya yang ke 7 tahun ini, PT Kawan Tritama atau lebih dikenal Kawan Event bukanlah pemain baru di bidang event organizer, Kawan Event mulai dikenal sejak tahun 1998, dimana pada saat itu krisis ekonomi melanda negri ini. Pada saat itu kegiatan advertising dapat dikatakan mengalami penurunan yang sangat drastis karena banyak perusahaan memangkas hampir semua biaya pengeluaran dalam melakukan penghematan, sehingga pemotongan bahkan penghentian biaya advertising menjadi pilihan utama. Untuk tetap melakukan promosi agar tetap aktif banyak klien yang memilih mengalihkan biaya advertising-nya menjadi direct marketing karena dirasa lebih efektif dan memiliki imbas langsung terhadap penjualan. PT Kawan Tritama resmi didirikan pada 14 Februari 2007, keputusan untuk melepaskan diri dari perusahaan utama dirasa perlu seiring dengan meningkatnya kegiatan maupun jumlah klien yang membutuhkan jasa Kawan Event, untuk itulah dibentuk sebuah perusahaan sendiri agar dapat melayani permintaan klien dengan lebih baik. Peluang untuk mendapatkan pasar yang lebih baik terbuka dengan berdirinya sebagai PT sendiri, Kawan Event sanggup membuktikan independensinya dengan meraup klien-klien lain diluar induk perusahaan utamanya. Saat ini PT Kawan Tritama memiliki 18 orang karyawan, dengan 14 orang diantaranya memiliki gelar Sarjana dari berbagai background pendidikan. Serta seluruh karyawan Kawan Event sudah bekerja diatas 3 tahun, sehingga dinilai memiliki pengalaman di bidang event organizer. Adapun Klien saat ini seluruhnya adalah bidang otomotif, yaitu : PT. Isuzu Astra Motor Indonesia, PT. Mazda Motor Indonesia, PT. Nissan Motor Indonesia, PT. Grand Auto Dinamika, PT. Astra Honda Motor, PT. Daihatsu Indonesia, PT. 51

2 52 Toyota Indonesia, PT. Ford Indonesia, PT. Subaru Motor Indonesia, dan juga sebagai perusahaan pendukung otomotif diantaranya terdapat PT. Michelin Indonesia dan juga PT. Robert Bosch.. Jasa yang ditawarkan oleh Kawan Event terus berkembang sesuai dengan kebutuhan pasar, selama ini Kawan Event telah menangani beragam jenis event dari mulai exhibition, product launching, media & consumer driving, grand opening showroom, seminar sampai event khusus seperti Laga Pantura. Dilihat dari jumlah klien saat ini, dapat dipastikan bahwa Kawan Event memiliki kualitas dalam pelayanan jasa, sehingga mendapatkan kepercayaan dari seluruh kliennya. Hampir seluruh klien yang ditangani Kawan Event melakukan kontrak kerja yang diperpanjang setap tahunnya, sehingga dapat dipastikan seluruh kegiatan promosi dalam 1 tahun pada perusahaan itu ditangani oleh Kawan Event. Proses kerjasama antara Kawan Event dan klien yang tidak memiliki kontrak kerja berlangsung melalui tahap pitching dengan event organizer lain. Tetapi untuk mendapatkan undangan pitching tersebut, Kawan Event butuh menyebarkan contact number kepada klien, kegiatan ini dirasa sulit sebab belum ada media yang digunakan oleh Kawan Event untuk menyalurkan Informasi kepada potensial klien tersebut Struktur organisasi Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kawan Event

3 Deskripsi Pekerjaan Director - Sebagai penanggung jawab penuh akan segala kegiatan yang terjadi pada Kawan Event - Sebagai pengambil keputusan terakhir Project Manager - Memimpin team yang menangani klien - Mengevaluasi laporan - Pengambilan keputusan sementara Account excecutive - Menjembatani antara perusahaan dan klien - Menyiapkan proposal - Mencari klien baru - Berhubungan dengan vendor Project officer - Bertanggung jawab akan kelangsungan event - Membuat laporan kegiatan Finance Manager - Mengaudit keuangan - Membayar gaji karyawan - Membuat laporan keuangan Finance Staff - Melakukan penagihan - Melakukan pembayaran Rumah Tangga kantor

4 54 Creative officer - Membuat ide-ide pada kegiatan event - Menyiapkan konsep Creative Staff - Memikirkan ide-ide kreatif untuk event - Membuat semua bentuk design, denah yang dibutuhkan Production Officer - Memproduksi bahan-bahan yang diperlukan untuk sebuah event Production Staff - Membantu pelaksanaan produksi Human Resource Manager - Mengelola sumber daya manusia pada perusahaan Human Resource Staff - Membantu HR Manager dalam mengatur sistem kerja SDM pada perusahaan Proses kerja pada Kawan Event Proses kerja pada Kawan Event saat ini ialah dengan melakukan pendekatan kepada klien denggan cara pengiriman company profile kepada klien-klien yang berpotensial, sehingga jika klien yang berpotensial tersebut hendak melaksanakan event perusahaan, akan mempertimbangkan dalam menggunakan jasa Kawan Event. Yang biasanya dilakukan oleh perusahaan dalam mempertimbangkan event organizer manakah yang akan diajak bekerja sama yaitu dengan proses pitching, sebab pada proses pitching ini event organizer akan mempersentasikan ide mereka untuk mengoptimalkan event yang akan diadakan. Jika Kawan Event mendapatkan undangan pitching, akan diterima oleh admin, yang akan diteruskan kepada salah satu project manager Kawan Event, lalu Project manager menghubungi creative department untuk memikirkan konsep yang akan ditawarkan pada saat pitching berlangsung. Tim kreatif akan menyusun konsep

5 55 tersebut dalam bentuk proposal, yang lalu akan di presentasikan kepada calon klien oleh account excecutive. Pada tahapan ini calon klien yang akan memutuskan untuk menggunakan jasa Kawan Event atau tidak. Klien yang sudah menggunakan jasa Kawan Event dan menganggap event-nya berhasil, maka diharapkan mencertitakan keberhasilan event tersebut dan juga kepuasan menggunakan jasa Kawan Event sebagai event organizer kepada kolega serta partner bisnisnya. Biasanya competitor dari klien tersebut juga akan memonitor keberhasilan event tersebut. Sehingga dengan sendirinya akan mencari tahu siapa event organizer yang mendukung kegiatan tersebut Start Menggunak an jasa Kawan Event Tidak End Admin Undangan Pitching Potential Client YA Perjanjian kerjasama Creative Department Project Manager End Proposal Account Excecutive Gambar 3.2 Proses kerja pada Kawan Event

6 Tahap Pertama Situation analysis Tahap pertama dari penerapan strategi e-marketing dengan kerangka SOSTAC adalah analisis situasi terhadap lingkungan yang terdapat pada Kawan Event. Analisis situasi yang digunakan meliputi demand analysis yang dilakukan melalui pendataan di beberapa mall dijakarta, serta penyebaran kuisioner, competitor analysis, serta menganalisis faktor eksternal dan internal serta SWOT analysis pada Kawan Event agar dapat membantu penerapan strategi e-marketing Demand Analysis Untuk saat ini belum ada lembaga pemerintah maupun nonpemerintah yang mendata kegiatan event, oleh sebab itu untuk menganalisis besarnya kebutuhan akan sebuah event organizer maka dilihat dari lokasi pengadaan event-event dalam mempromosikan prodak atau jasa suatu perusahaan, mall menjadi salah satu pilihan utama untuk perusahaan. Berikut adalah estimasi jumlah event yang diadakan pada periode 1 tahun (2015) di beberapa mall di Jakarta; Gambar 3.3 Estimasi Jumlah Event di beberapa Mall

7 57 (Sumber : Data Mall Review, Kawan Event) Untuk menganalisis kebutuhan pelanggan terhadap jasa event organizer serta dalam penerapan strategi e-marketing pada Kawan Event, maka dilakukan penyebaran kuisioner dengan metode purposive sampling. (Oppong, 2013) The application of purposive sampling entails categorizing subjects in accordance with ex ante identified criteria based on the research problem. The sample size is more of function of available resources, time constraints and objectives of a researcher s study. Berdasarkan penjelasan diatas, dijelaskan bahwa penerapan purposive sampling memerlukan pengkategorian responden sesuai dengan kriteria yang telah diidentifikasi sebelumnya berdasarkan permasalahan penelitian. Ukuran sampel lebih kepada fungsi sumber daya(responden) yang tersedia, kendala pada waktu, serta tujuan studi dari peneliti. Sehingga pada penulisan ini, subjek responden adalah perusahaanperusahaan yang melakukan proses pemasaran untuk mempromosikan prodak atau jasa dari perusahaannya. Dari 76 kuisioner yang disebarkan, hanya 54 kuisioner yang terisi dengan benar dan dikembalikan oleh respondennya. Sisanya tidak lengkap dan atau tidak dikembalikan. Gambar 3.4 Grafik Responden yang Memasarkan Produk atau Jasa Perusahaan

8 58 Dari hasil kuisioner yang terkumpul, 100% responden menjawab ya dan setuju bahwa perusahaannya melakukan promosi dalam memasarkan produk atau jasa perusahaan. Gambar 3.5 Grafik Responden yang Membutuhkan Jasa Event Organizer Dari hasil kuisioner yang terkumpul, 83% reponden menggunakan jasa event organizer dalam memasarkan produk atau jasa perusahaannya, sedangkan 17% responden lainnya tidak menggunakan jasa event organizer dalam memasarkan prodak atau jasanya. Sehingga untuk 17% responden tersebut, pertanyaan berhenti sampai disini.

9 59 Gambar 3.6 Grafik Responden Tentang Banyaknya Kegiatan Promosi Dalam 1 Tahun Dari hasil kuisioner yang terkumpul, 47% responden menjalankan lebih dari 24 kali promosi untuk memasarkan produk atau jasanya dalam 1 tahun, 29% menjalankan promosi sebanyak 13 sampai dengan 24 kali dalam setahun, seelebihnya sebesar 24% menjalankan promosi sebanyak 6 sampai dengan 12 kali dalam setahun. Gambar 3.7 Grafik Responden Tentang Pentingnya Peran Event Organizer Dari hasil kuisioner yang terkumpul, 60% responden menyatakan bahwa peran event organizer sangat penting dalam memasarkan prodak atau jasa perusahaan, 21% responden menyatakan penting, dan 19% responden menyatakan biasa saja.

10 60 Gambar 3.8 Grafik Responden Tentang Jenis Event Organizer yang Dibutuhkan Dari hasil kuisioner yang terkumpul 67%responden memilih event organizer yang mencakup keduanya, yaitu konseptor dan Eksekutor, 27% responden memilih sebagai eksekutor, serta 6% responden menyatakan membutuhkan event organizer sebagai konseptor. Gambar 3.9 Grafik Responden Tentang Kriteria Dalam Memilih Event Organizer Dari hasil kuisioner yang terkumpul, 51% responden menyatakan bahwa kriteria yang diutamakan dalam memilih event organizer ialah yang memiliki akses informasi yang mudah di dapat, 36% berpengalaman, dan 13% kriteria lainnya.

11 61 Gambar 3.10 Grafik Responden Tentang Refrensi yang Dibutuhkan Dalam Memilih Event Organizer Dari hasil kuisioner yang terkumpul, 44% responden menyatakan memilih event organizer melalui refrensi dari testimoni kolega atau teman dan juga dari internet, 25% dari testimoni kolega atau teman, dan lainnya 31% dari online (internet). Gambar 3.11 Grafik Responden Tentang Kriteria Website Event Organizer yang Diharapkan Dari hasil kuisioner yang terkumpul, 51% responden menyatakan bahwa informasi yang diharapkan dalam sebuah website event organizer adalah Trust worthy yang dimana mencakup lama berdiri perusahaan daftar klien, serta

12 62 pengalaman. Sedangkan 42% menyatakan Creativity yang mencakup ide-ide kreatif, dan juga SDM yang dimiliki. Lainnya berupa 7% responden menyatakan lainnya. Gambar 3.12 Grafik Tentang Konsiderasi Responden Akan SEO Dari hasil kuisioner yang terkumpul 93% responden menyatakan setuju bahwa dalam pencarian informasi pada internet, urutan yang berada di list teratas menjadi konsiderasi para responden dalam memilih event organizer. Dan 7% lainnya menyatakan tidak setuju. Gambar 3.13 Grafik Responden yang Mengetahui Kawan Event Dari hasil kuisioner yang terkumpul 73% responden menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui tentang Kawan Event, sedangkan 27% lainnya menyatakan bahwa mereka mengetahui tentang Kawan Event.

13 63 Dari hasil analisis kuisioner, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh perusahaan melakukan promosi, 83% diantaranya menyatakan bahwa event organizer sangat penting dalam memasarkan produk perusahaan. Sedangkan hanya 27% dari responden Kawan Event yang mengetahui eksistensi perusahaan, sehingga Kawan Event memiliki peluang sebesar 73%. Sedangkan hal ini dilihat sulit, sebab melihat refrensi yang mendasari perusahaan dalam memilih Event Organizer sebesar 30% brdasarkan online (internet), dan pada saat ini Kawan Event belum dapat memenuhi hal tersebut Competitor analysis Competitor Analysis yang digunakan adalah dengan cara melakukan perbandingan antara Kawan Event dan kompetitornya. Pada proses ini Kawan Event menganalisis dua competitor yaitu Jitu EO dan Alive Indonesia. Berikut contoh kompetitornya: 1. PT. Kalyanamitra Adhara Mahardhika (Alive Indonesia) Perusahaan lokal yang bergerak di bidang event organizer yang telah berdiri sejak tahun 2007, Djarum Black adalah klien pertama mereka. Seiring waktu, pada tahun 2008 Beyond Media masuk sebagai investor utama sekaligus memecahkan masalah utama pada saat itu, yaitu finansial. Pertumbuhan karyawan yang semula hanya berjumlah 3 orang menjadi 27 orang dalam waktu 2tahun. Pada tahun 2009, alive Indonesia mengantarkan klien pertamanya yaitu Djarum Black meraih penghargaan New Wave Marketing Award yang diselenggarakan oleh majalah Markplus Inc. Alive Indonesia memiliki website yang memiliki tampiln yang kreatif, serta terdapat daftar klien yang banyak dari segala bidang perusahaan, serta foto-foto event yang telah diselenggarakannya. Namun kurang up to date. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan ini memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut : Kelebihan

14 64 - Terpercaya sejak tahun Mendapatkan support biaya dari perusahaan asing - Tidak hanya menangani satu bidang perusahaan tertentu - Ide yang kreatif dalam pemasaran, terbukti dalam menghantarkan kliennya mendapatkan penghargaan - Mudah dalam pencarian informasi tentang perusahaan ini - Memiliki website yang tampilannya menarik dan memberikan First impression yang terlihat creative saat membuka website - Mencantumkan foto hasil kerja event-event yang telah ditangani pada website Kekurangan - Hasil kerja event-event yang ditangani tidak up to date, beberapa tidak dicantumkan tanggal pasti - Tidak ada testimoni dari klien akan tingkat kepuasan dari event-event yang telah dijalankan. 2. PT.Jitu Parama Mitra (Jitu EO) Perusahaan event organizer lokal yang beralamatkan di Jl.Bintaro Raya kav G no.2a berdiri sejak 2 tahun lalu, event organizer Jitu didirikan oleh Djoni Kusbianto dan Keliek GBI,yang dimana keduanya telah berkecimpung dibidang event organizer lebih dari 10 tahun. Mereka mememulai kegiatannya dengan menangani ATPM terkemuka yaitu PT. Krama Yuda Tiga Berlian Motor (Mitsubishi), yang sampai saat ini masih mempercayakan seluruh kegiatan promosinya kepada perusahaan event organizer ini. Hanya

15 65 beranggotakan 6 orang pekerja, Jitu Event Organizer menjalankan kegiatan bisnisnya. Dari hasil wawancara 1 diketahui sampai saat ini klien yang ditangani yaitu sekitar perusahaan otomotif, yaitu PT. General Motor (Chevrolet), PT. Volvo Trucks Indonesia (Volvo), serta PT. Puninar Jaya. Sebagai perusahaan pemula dan dapat mempertahankan klien besar seperti beberapa ATPM besar diatas dianggap suatu langkah besar untuk perusahaan ini, walaupun informasi yang diakses cendrung sulit sebab belum adanya website. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan ini memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut ; Kelebihan - Pendiri perusahaan adalah orang yang berpengalaman dibidangnya - Dapat mempertahankan Mitsubishi sebagai kliennya dari sejak perusahaan ini berdiri - Jumlah klien dibidang otomotif yang perlahan bertambah Kekurangan - Akses informasi yang sulit didapat - Terbatasnya modal perusahaan Analisis internal Kawan Event Dengan pengalaman dan portofolio pengerjaan event yang sudah ada sejak tahun 1998, Kawan Event terbentuk dan besar dikarenakan makin banyaknya 1 Wawancara dilakukan dengan Bapak Keliek GBI selaku Operational Director dan salah satu pendiri perusahaan.

16 66 event yang dikerjakan dan bertambahnya klien yang mempercayakan kegiatan promosinya pada Kawan Event. Dengan sendirinya dalam proses masa perkembangannya, Kawan Event banyak belajar dari kekurangan untuk tetap dapat mempertahankan kualitas dari hasil pekerjaan serta memenuhi kebutuhan dan permintaan klien. Tuntutan untuk mencapai kinerja kerja yang maksimal serta memuaskan dan menjadi event organizer yang memiliki nama dan pengalaman kerja dibidangnya menjadi penting untuk ditelusuri lebih lanjut dan dikembangkan. Dalam bidang jasa event organizer memang belum ada ilmu pendidikan yang mengkhususkan untuk menjadikan tenaga ahli di bidang ini, namun lebih kepada pengalaman tenaga kerja tersebut dalam menangani event. Adapun ilmu pendidikan yang paling mendekati adalah Marketing dengan pendalaman di bidang promosi, itupun hanya pengertian dan pemahaman dasar saja. Tetapi tanpa pengalaman belum dapat dikatakan sebagai ahli. Namun tentunya kualifikasi S1 terutama di bidang Marketing dapat dijadikan persyaratan tertinggi dalam mendapatkan tenaga kerja baru, untuk itu S1 menjadi persyaratan Kawan Event dalam mencari tenaga kerja baru. Pada saat ini dari total karyawan yaitu sebanyak 18 orang, 14 orang diantaranya memiliki gelar Sarjana dari berbagai latar belakang pendidikan berbeda. Pemahaman terhadap kebutuhan promosi dari bisnis klien menjadi modal dasar untuk mengembangan ide-ide promosi, disertai ide-ide kreatif untuk mengemas agar usulan promosi tersebut menjadi unik dan menarik serta pesan yang ingin disampaikan perusahaan dapat tersampaikan bagi target market produk atau jasa yang ditawarkan. Namun dalam pelaksanaannya, pengalamanlah yang bicara dalam merealisaskan konsep ide atau usulan promosi menjadi kenyataan. Dengan modal pemahaman, ide kreatif terhadap bentuk-bentuk promosi dan pengalaman dalam bidangnya lebih dari 15 tahun menjadikan Kawan Event sebagai perusahaan event organizer yang dipercaya oleh klien-klienya selama ini. Banyak sudah klien-klien yang bertahan menggunakan jasa Kawan Event untuk menangani kegiatan promosinya. Bahkan rata-rata sudah lebih dari 5 tahun klien-klien Kawan mempercayakan kegiatan promisnya. Isuzu telah menjadi klien di Kawan Event sejak 1998 sampai sekarang. Mazda mulai mempercayakan promosinya ke Kawan Event sejak 2006 sampai sekarang dan begitu juga dengan klien lainnya. Begitu berharganya pengalaman dalam menangani event pada bidang jasa event organizer ini sehingga kepercayaan dalam memilih event organizer yang

17 67 tepatpun sangat bergantung dari lamanya perusahaan itu berdiri, banyaknya pengalaman dalam menangani event dan tentunya keberhasilan event itu sendiri. Yang dirasa perlu dari tenaga kerja sekarang ini adalah kualitas SDM yang kreatif dalam mengembangkan ide-ide promosi disamping penambahan jumlah SDM baik dalam penanganan klien maupun penyelenggaraan sebuah event. Selain memperkuat tenaga kerja ahli dan berpengalaman dalam menangani klien, Kawan Event juga merasa perlu untuk memastikan hasil akhir yang berkualitas, maka divisi produksipun dibentuk agar semua hasil kerja dapat dimonitor langsung serta kualitas yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Kepercayaan dari vendor-vendor yang telah bekerja sama sejak prusahaan ini berdiri juga menjadi jaminan dalam mensukseskan dan menghasilkan kegiatan promosi yang berkualitas. Demikian juga dalam memenuhi kebutuhan promosi di kota-kota besar lainnya selain ibukota Jakarta, Kawan Event merasa perlu untuk menguasai dan memperkuat team-nya sampai di luar kota Jakarta, beberapa kota dimana sudah dijadikan basis perwakilan antara lain : Bandung, Bali, Surabaya, Medan dan Makasar. Tentunya perwakilan di kota-kota besar tersebut memberikan nilai tambah serta keuntungan bagi klien dalam berpromosi, baik menjadikan murahnya tenaga kerja lokal dibandingkan harus memberangkatkan tenaga kerja dari ibukota, penguasaan kota diperlukan untuk area promosi, perijinan yang akan lebih mudah dengan adanya perwakilan. Pengalaman yang banyakpun tidak menjadikan Kawan Event menjadi event organizer yang terbaik dan terpilih, karena Kawan Event sampai saat ini belum memiliki bentuk komunikasi yang memadai untuk memasarkan jasanya bagi klienklien lainnya. Minimnya tools yang dimiliki Kawan Event dalam mempromosikan jasanya tentunya menjadi hambatan dalam mengembangkan bisnis dan menambah klien. Selama ini proses pemasaran Kawan Event hanya dalam bentuk hardcopy company profile dan word of mouth dari pihak klien maupun vendor. Diantara keunggulan yang dimiliki oleh Kawan Event tentunya juga banyak kekurangan yang terjadi dalam perjalanannya karir perusahaannya, untuk itu perlu kiranya memahami dan menelaah lebih jauh apa yang menjadi kekurangan dan kekuatan dari Kawan Event, yang diantaranya adalah ; Kekuatan

18 68 - Hampir seluruh klien yang ditangani, mempercayakan jasa promosi kepada Kawan Event lebih dari 5 tahun. - Memiliki SDM yang berkualitas - Memilliki divisi produksi sendiri sehingga dapat menjamin kualitas - Memberikan hasil event yang memuaskan - Memiliki jaringan di beberapa kota besar di Indonesia - Sudah mendapatkan kepercayaan dari vendor-vendor ternama dalam melengkapi kebutuhan sebuah event. Kekurangan - Bentuk pemasaran yang masih secara tradisional (word of mouth) - Kurangnya jumlah SDM - Belum memiliki website, sehingga informasi tentang perusahaan sulit untuk di akses. - Kurang beragamnya jenis bisnis chanel yang ditangani. - Belum ada standarisasi kualitas kerjaan yang dijadikan SOP Analisis External Perusahaan Persaingan yang ketat dalam memasarkan produk mewajibkan klien tidak hanya melakukan kegiatan komunikasi produk atau jasanya namun wajib disertai promosi dimana melibatkatkan langsung target pasarnya, direct marketing, disini jasa event organizer sangat dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Konsumen yang makin jeli terhadap produk atau jasa yang dibutuhkan melihat dan menilai dari keaktifan sebuah produk atau jasa dalam melakukan promosi. Kegiatan 360 degree marketing melibatkan hampir semua lini kegiatan dalam menunjang pemasaran : komunikasi, public relation, brand activation dan digital communication menjadi syarat mutlak bagi klien untuk dapat memenangkan persaingan.

19 69 Peluangpun tidak hanya didapat dari klien lokal saja, dengan adanya peraturan pemerintah berdasarkan AEC tahun 2015, yang berazaskan global market, maka peluang untuk mendapatkan klien-klien internasionalpun menjadi mungkin dengan kemudahan bagi klien internasional untuk memasarkan produknya di Indonesia. Perkembangan dunia promosi dan komunikasipun wajib dimonitor dengan ketat oleh Kawan Event untuk tetap dapat mempertahankan posisinya dan mampu bersaing dengan pesaingnya baik lokal mapun internasional. Era digital yang melanda dunia pada 10 tahun terakhir mempengaruhi pola pemasaran baik komunikasi maupun promosi, kegiatan digital yang banyak melibatkan komunitas inipun menjadi ancaman bagi Kawan Event apabila tidak melakukan pembenahan diri dan mempersiapkan perusahaan ini untuk berkecimpung di bidang digital. Pola promosi dan komunikasi bidang digital yang dapat dikatakan berbeda, wajib dipelajari karena hal tersebut juga menjadi trend bagi pola hidup konsumen, target market di era digital ini. Digitalpun menjadi faktor penting bagi konsumen dalam mendapatkan informasi dan juga kegiatan interaksi produk terhadap konsumennya. Ancaman lain bagi Kawan Event atau event organizer national lainnya adalah kemungkinan masuknya event organizer berskala internasional ke Indonesia, ini menjadi nyata dengan peraturan pemerintah yang memungkinan jenis bisnis ini dimiliki 100% oleh pihak asing. Dengan sendirinya kompetisipun akan berkembang dan kualitas persainganpun meningkat dimana standarisasi Internasional menjadi wajib dalam hal ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kawan Event memiliki peluang dan ancaman sebagai berikut ; Peluang - Banyaknya kegiatan kegiatan perusahaan yang membutuhkan jasa event organizer - Penerapan strategi 360 degree marketing, maka sebuah program promosi membutuhkan adanya Event Organizer - Diberlakukannya AEC tahun 2015 sehingga banyaknya perusahaan asing yang akan masuk ke Indonesia yang berarti peluang bagi Kawan Event dalam menangani event-nya.

20 70 Ancaman - Beralihnya trend pada dewasa ini yaitu creative digital marketing yang memberikan alternatif lain pada perusahaan dalam mempromosikan prodaknya. - Masuknya Event Organizer asing saat diberlakukannya AEC pada tahun Peraturan pemerintah untuk melakukan pembatasan kepemilikan kendaraan bermotor yang akan berdampak pada industry otomotif di Indonesia. 3.2 Analisis data Tahap Input Tahap ini dilakukan untuk mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal perusahaan sehingga dapat diketahui seperti apa kondisi yang sedang dihadapi oleh PT Kawan Tritama pada saat ini. Untuk dapat mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal perusahaan maka penulis melakukan wawancara langsung dengan perusahaan. Data dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh langsung dari pihak-pihak terkait dalam perusahaan Matriks Internal Factors Evaluation ( IFE) 1. Faktor Kekuatan PT Kawan Tritama Tabel 3.1 Faktor Kekuatan PT Kawan Tritama No Faktor Kekuatan PT Kawan Tritama 1 Jumlah Klien tetap yang tinggi 2 SDM kreatif dan inovatif. 3 Melakukan proses produksi sendiri

21 71 4 Memberikan hasil event yang memuaskan 5 Memiliki jaringan di kota-kota besar di Indonesia 6 Sudah mendapatkan kepercayaan dari vendor-vendor ternama dalam melengkapi kebutuhan sebuah event. Sumber: Hasil Wawancara dengan PT Kawan Tritama Keterangan tabel faktor kekuatan PT Kawan Tritama: 1) Jumlah Klien cukup tinggi PT Kawan Tritama memiliki pengalaman dan portofolio pengerjaan event sejak tahun 1998 sehingga mempunyai klien tetap dan bertambahnya klien baru yang memberikan kepercayaan eventnya kepada perusahaan. 2) Sumber Daya Manusia kreatif dan Inovatif PT Kawan Tritama memiliki sumber daya manusia yang berpengalaman dan ahli dalam event-event sehingga ide-ide promosi yang dihasilkan berkualitas sesuai target dengan yang diinginkan klien. 3) Melakukan Proses produksi sendiri PT Kawan Tritama melakukan pekerjaan produksi sendiri proses produksi dalam perusahaan menjadi lebih efisien dan efektif. 4) Memberikan hasil Event yang memuaskan PT Kawan Tritama dengan pengalaman 15 tahun sebagai perusahaan event organizer selalu merealisasikan konsep ide atau usulan promosi yang diminta oleh klien menjadi kenyataan. 5) Memiliki Jaringan di kota-kota besar Indonesia Karena banyaknya pemain dalam industri ini, maka banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk menarik minat klien salah satunya adalah dengan, sehingga PT Kawan Tritama memiliki jaringan di kota-kota besar Indonesia. 6) Sudah mendapatkan kepercayaan dari vendor-vendor ternama dalam melengkapi kebutuhan sebuah event.

22 72 Kepercayaan dari vendor-vendor yang telah bekerja sama sejak perusahaan ini berdiri menjadi jaminan dalam mensukseskan dan menghasilkan kegiatan promosi yang berkualitas. 2. Faktor Kelemahan PT Kawan Tritama Tabel 3.2 Faktor Kelemahan PT Kawan Tritama No Faktor Kelemahan PT Kawan Tritama 1 Bentuk pemasaran secara tradisional (Word of mouth) 2 Kurangnya jumlah Sumber Daya Manusia 3 Sulitnya dalam penyebaran informasi 4 Kurang beragam bisnis chanel yang ditangani 5 Belum adanya standarisasi kualitas kerja yang dijadikan SOP Sumber: Hasil Wawancara dengan PT Kawan Tritama Keterangan tabel faktor kelemahan PT Kawan Tritama: 1. Bentuk pemasaran secara tradisional (Word of mouth). Minimnya tools yang dimiliki PT Kawan Tritama dalam mempromosikan jasanya sehingga menjadi hambatan dalam pengembangan bisnis dan menambah klien yang selama ini hanya dilakukan dalam bentuk hardcopy Company profil dan World of mouth. 2. Kurangnya jumlah Sumber Daya Manusia Pada saat ini perusahaan hanya mempunyai 18 orang karyawan diataranya 14 orang sarjana dari berbagai latar belakang pendidikan berbeda dan 4 orang berpendidikan SMA yang sederajat. Kurangnya jumlah sumber daya manusia jika suatu event dikerjakan berbarengan dalam satu kota maka perusahaan harus mencari tenaga kerja tambahan dan ini selalu menjadi masalah. 3. Sulitnya dalam penyebaran informasi PT Kawan Tritama saat ini melakukan penyebaran informasi promosi kepada klien dengan cara hardcopy Company profil dan World of mouth sehingga saat ini perusahaan ingin merancang sebuah website. 4. Kurang beragam bisnis chanel yang ditangani Karena kurang informasi yang diberikan kepada klien dan vendor sehingga ragam chanel bisnis yang saat ini dilakukan kurang dapat

23 73 terinformasikan kepada klien. Sehingga seluruh klien yang ditangani hanya bidang otomotif saja. 5. Belum adanya standarisasi kualitas kerja yang dijadikan SOP Karena pekerjaan berdasarkan permintaan klien yang beragam serta ideide kreatif dan inovatif yang selalu cepat berubah yang di dukung oleh teknologi canggih sehingga perusahaan sulit membuat standar operasional kerja. Berdasarkan identifikasi variabel-variabel internal perusahaan dari PT Kawan Tritama yang telah diuraikan, maka matriks Internal Factor Evaluation atau IFE dapat dibuat dengan cara memberikan bobot dan peringkat, pemberian bobot didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan dan pemberian peringkat didasarkan pada kemampuan perusahaan tersebut. Tabel 3.3Hasil Matriks Internal Factors Evaluation (IFE) No Faktor-Faktor Internal Bobot Peringkat Score Kekuatan 1 Jumlah Klien tetap yang tinggi 2 Sumber Daya Manusia kreatif dan inovatif. 3 Melakukan proses produksi sendiri 4 Memberikan hasil event yang memuaskan 5 Memiliki jaringan di kotakota besar di Indonesia Sudah mendapatkan 0,143 0,571 kepercayaan dari vendor-

24 74 vendor ternama dalam melengkapi kebutuhan sebuah event. No Faktor-Faktor Internal Bobot Peringkat Score Kelemahan 1. Bentuk pemasaran secara tradisional (Word of mouth) Kurangnya jumlah Sumber Daya Manusia Sulitnya dalam penyebaran informasi Kurang beragam bisnis chanel yang ditangani Belum adanya standarisasi kualitas kerja yang dijadikan SOP. Total Sumber: Pengolahan Data, 2014 Keterangan: Nilai total skor IFE biasanya berkisar antara 1 sampai 4 dimana nilai IFE yang berada dibawah 2.5 mengindikasikan bahwa posisi kekuatan internal perusahaan yang lemah sedangkan nilai IFE yang berada diatas 2.5 mengindikasikan bahwa posisi kekuatan internal perusahaan yang kuat. Dari hasil pengolahan data diperoleh jumlah nilai skor untuk PT Kawan Tritama adalah sebesar Nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi internal yang cukup kuat, karena nilai yang diperolehnya di atas nilai rata-rata, yakni 2.50 dan nilai ini juga menunjukkan bahwa perusahaan ini sudah mampu memanfaatkan kekuatan dan mengurangi kelemahan.

25 Matriks External Factors Evaluation (EFE) 1. Faktor Peluang PT Kawan Tritama Tabel 3.4 Faktor Peluang PT Kawan Tritama No Faktor Peluang PT Kawan Tritama 1 Pengembangan Website e-marketing 2 Banyaknya Sumber Daya Manusia Berkualitas yang layak dipekerjakan 3 Banyaknya jumlah event yang diadakan oleh tiap-tiap perusahaan 4 Penerapan strategi 360 degree marketing pada perusahaanperusahaan saat ini. 5 Pemberlakuan AEC tahun Sumber: Hasil wawancara dengan PT Kawan Tritama Keterangan tabel faktor peluang PT Kawan Tritama 1. Pengembangan Website e-marketing Dengan adanya website e-marketing ini perusahaan mempunyai peluang membuka chanel bisnis baru, dengan memberikan informasi informasi terbaru misal testomoni event, foto-foto hasil kerja event yang terbaik. 2. Banyaknya Sumber Daya Manusia berkualitas yang layak di pekerjakan. Saat ini. Banyak sumber daya manusia yang berkualitas akan mendorong ide-ide kreatif yang akhirnya dapat memenang dalam persaingan saat ini sangat kompetitif. 3. Banyaknya jumlah event yang diadakan oleh tiap-tiap perusahaan. Banyaknya jumlah event yang diadakan oleh tiap-tiap perusahaan membuka peluang besar bagi perusahaan event organizer dalam membantu memperkenalkan produk mereka melalui promosi-promosi yang ter update

26 76 4. Penerapan Strategi 360 degree marketing pada perusahaan- perusahaan saat ini. Dalam penerapan strategi 360 dgree marketing perusahaan melibat semua lini dalam menunjang pemasaran komunikasi sebagai syarat mutlak bagi perusahaan dalam menghadapi persaingan baik lokal maupun International. 5. Pemberlakuan AEC tahun Dengan pemberlakuan AEC 2015 perusahaan mempunyai peluang pasar yang besar baik lokal maupun Internasional karena pasar global mulai dibuka terhadap berbagai produk unggulan. 2. Faktor Ancaman PT Kawan Tritama Tabel 3.5 Faktor Ancaman PT Kawan Tritama No Faktor Ancaman PT Kawan Tritama 1 Beralih tren menjadi digital marketing. 2 Masuknya Event Organizer asing. 3 Peraturan Pemerintah untuk membatasi pertumbuhan kendaraan bermotor yang akan mempengaruhi industri otomotif di Indonesia. Sumber: Hasil wawancara dengan PT Kawan Tritama Keterangan tabel faktor ancaman PT Kawan Tritama: 1. Beralih trend menjadi digital marketing Dengan beralih tren marketing dari tradisional marketing ke digital marketing merupakan ancaman bagi perusahaan, untuk itu perusahaan ini merancang website agar tidak tertinggal dengan pesaingnya. 2. Masuk Event Organizer asing. Dengan masuknya event organizer asing secara tidak langsung akan mengacam perusahaan-perusahaan tidak mempunyai modal besar, apalagi akan dimulai AEC Peraturan Pemerintah untuk membatasi pertumbuhan kendaraan bermotor yang akan mempengaruhi industri otomotif di Indonesia. Dengan dikeluarkan Peraturan Pemerintah dalam membatasi pertumbuhan kendaraan bermotor akan mempengaruhi jumlah kendaraan terutama di kota-kota padat di Indonesia akibat akan mempengaruhi event-event

27 77 otomotif sedangkan pertumbuhan perusahan event organizer semakin bertambah. Berdasarkan identifikasi variabel-variabel external perusahaan dari PT Kawan Tritama yang telah diuraikan, maka matriks External Factors Evaluation atau EFE dapat dibuat dengan cara memberikan bobot dan peringkat, pemberian bobot didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan dan pemberian peringkat didasarkan pada kemampuan perusahaan tersebut. Tabel 3.6 Hasil Matriks External Factors Evaluation (EFE) No Faktor-Faktor External Bobot Peringkat Score Peluang Pengembangan Website e- 1 Marketing Banyaknya Sumber Daya 2 Manusia Berkualitas yang layak dipekerjakan Banyaknya jumlah event 3 yang diadakan oleh tiap-tiap perusahaan

28 Penerapan strategi 360 degree marketing pada perusahaan-perusahaan saat ini. Pemberlakuan AEC tahun No Faktor-Faktor External Bobot Peringkat Score Ancaman 1 Beralih tren menjadi digital marketing Masuknya Event Organizer asing Peraturan Pemerintah untuk membatasi pertumbuhan kendaraan bermotor yang akan mempengaruhi industri otomotif di Indonesia Total Sumber: Pengolahan Data, 2014 Keterangan: Nilai total skor EFE biasanya berkisar antara 1 sampai 4 dimana nilai EFE yang berada dibawah 2.5 mengindikasikan bahwa posisi kekuatan eksternal perusahaan yang lemah sedangkan nilai EFE yang berada diatas 2.5 mengindikasikan bahwa posisi kekuatan eksternal perusahaan yang kuat. Dari hasil pengolahan data diperoleh jumlah nilai skor untuk PT Kawan Tritama adalah sebesar Nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi eksternal yang cukup kuat, karena nilai yang diperolehnya di atas nilai rata-rata, yakni 2.50 dan nilai ini juga menunjukkan bahwa perusahaan ini sudah mampu memanfaatkan peluang dan mengurangi ancaman.

29 Competitive Profile Matrix (CPM) Competitive Profile Matrix digunakan untuk mengidentifikasi para pesaing utama perusahaan mengenai kekuatan dan kelemahan utama mereka dalam hubungannya dengan posisi strategis perusahaan. Faktor penentu keberhasilan Tabel 3.7 Tabel Competitive Profile Matrix PT Kawan PT Bobot Tritama Kaynamitra Adhara Mahardika (Alive Indonesia) PT.Jitu Parama Mitra (JITU EO) 1. Kualitas Sumber Daya Manusia 2. Website e- marketing 3. Kualitas event 4. Memiliki Jaringan di kota-kota besar di Indonesia 5.Tingkat kepercayaan dari vendorvendor ternama. Pering kat Nilai Pering kat Nilai Pering kat Nilai 0, , , ,429 0, , , ,190 0, , , ,571 0, , , ,429 0, , , ,571

30 80 6. Bisnis 0, , , ,190 chanel 7. Kapasitas 0, , , ,286 Modal Jumlah Sumber : Pengolahan data, 2014 Dari Tabel Matriks CPM di atas, dapat diketahui bahwa PT Kawan Tritama memiliki dua pesaing utama dalam industri event organizer, yaitu PT.Kaynamitra Adhara Mahardika (Alive Indonesia) dan PT.Jitu Parama Mitra (JITU EO). Nilai yang telah dibobot untuk PT Kawan Tritama adalah 3.429, PT Kaynamitra Adhara Mahardika (Alive Indonesia)3.381 dan PT.Jitu Parama Mitra (JITU EO) Hal ini menunjukkan bahwa PT Kawan Tritama bila dibandingkan dengan pesaingnya sudah sangat kuat. PT Kawan Tritama sudah mampu bersaing dengan kedua perusahaan yang sejenis. Untuk itu diharapkan agar perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja perusahaannya Tahap Pencocokkan Tahap ini dilakukan untuk mencocokkan kekuatan dan kelemahan internal dengan Peluang dan ancaman eksternal. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan agar dapat menghasilkan strategi alternatif yang layak untuk PT.Kawan Tritama Matriks SWOT Matriks SWOT merupakan suatu alat pencocokkan yang dapat membantu PT.Kawan Tritama dalam mengembangkan strategi bisnisnya. Matriks SWOT dilakukan dengan cara mencocokkan faktor internal dengan faktor eksternal perusahaan sehingga dapat menghasilkan startegi alternatif yang layak bagi perusahaan dalam menghadapi ancaman yang ada. Tabel 3.8 Matriks SWOT PT.Kawan Tritama

31 81 Strengths S 1. Jumlah Klien tetap yang tinggi 2. SDM kreatif dan inovatif. 3. Melakukan proses produksi sendiri 4. Memberikan hasil event yang memuaskan 5. Memiliki jaringan di kota-kota besar di Indonesia Weakness W 1. Bentuk pemasaran secara tradisional (word of mouth) 2..Kurangnya jumlah SDM 3. Sulitnya dalam penyebaran informasi 4. Kurang beragam bisnis chanel yang ditangani. 5. Belum adanya standarisasi kualitas kerja yang dijadikan SOP. Oppurtunities O 1. Pengembangan Website e- marketing 2. Banyaknya SDM berkualitas yang layak dipekerjakan 3. Banyaknya jumlah event yang diadakan oleh tiap-tiap perusahaan 6. Sudah mendapatkan kepercayaan dari vendor-vendor ternama dalam melengkapi kebutuhan sebuah event SO Strategis (S1.O2. O4): Meningkatkan jumlah klien agar event yang ditangani meningkat (S4, O5): Meningkatkan kualitas pelayanan untuk bersaing saat AEC diberlakukan WO Strategis (W1.O2): Mempekerjakan SDM berkualitas (W1.W3.O1): Melakukan promosi melalui website e- marketing.

32 82 4. Penerapan strategi 360 degree marketing pada perusahaanperusahaan saat ini 5. Pemberlakuan AEC tahun 2015 Threat T 1. Beralih trend menjadi digital marketing 2. Masuknya Event Organizer asing. 3. Peraturan pemerintah untuk membatasi pertumbuhan kendaraan bermotor yang akan mempengaruhi industri otomotif di Indonesia ST Strategis (S2.T2): Melatih karyawannya(sdm) tentang digital marketing (S4.S5.S6.T2): Meningkatkan kualitas pelayanan, serta melebarkan jaringan kerja di kota-kota yang ada di Indonesia, serta meningkatkan kerjasama terhadap vendor-vendor yang ada, demi mengungguli event organizer asing yang masuk ke Indonesia WT Strategis (W2.W5.T2): Menambah jumlah SDM yang berkualitas dan menerapkan SOP agar dapat meningkatkan kualitas persaingan demi mencapai standarisasi internasional. (W1.T3): Menerapkan bentuk pemasaran yang lebih luas untuk dapat mencari chanel baru dari jenis bisnis diluar otomotif. Sumber: Pengolahan data, 2014 a) Strategi SO (Integrasi ke Belakang) Meningkatkan jumlah klien serta meningkatkan pelayanan dalam menghadapi AEC tahun 2015 b) Strategi WO (Pengembangan Produk)

33 83 Memperkerjakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas agar menghasilkan kualitas event-event yang terbaik. c) Strategi ST ( Integrasi ke Belakang) Meningkatkan kualitas pelayanan, serta melebarkan jaringan kerja di kotakota yang ada di Indonesia, serta meningkatkan kerjasama terhadap vendorvendor yang ada, demi mengungguli event organizer asing yang masuk ke Indonesia d) Strategi WT (Pengembangan Produk) Menambah jumlah SDM yang berkualitas dan menerapkan SOP agar dapat meningkatkan kualitas persaingan demi mencapai standarisasi internasional. e) Strategi WT (penetrasi Pasar) Menerapkan bentuk pemasaran yang lebih luas untuk dapat mencari chanel baru dari jenis bisnis diluar otomotif IE Matriks (Internal External Matriks)

34 84 Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014 Gambar 3.14 Hasil Matriks Internal-Eksternal (IE) PT Kawan Tritama Berdasarkan hasil dari matriks EFE (External factor evaluation) dengan nilai sebesar 3,174 dan IFE (Internal factor evaluation) dengan nilai sebesar 3,036 maka dengan demikian PT.Kawan Tritama dapat diposisikan pada sel I yaitu pada divisi tumbuh dan membangun. Dimana pada divisi ini terdapat beberapa strategi alternatif yang sesuai bagi PT.Kawan Tritama antara lain: 1. Strategi Intensif a) Penetrasi Pasar Dengan melakukan aktivitas pemasaran produk dan promosi sehingga dapat menigkatkan keinginan klien untuk menggunakan produk yang ditawarkan oleh PT.Kawan Tritama b) Pengembangan Pasar Dengan membuka jaringan dan cabang perusahaan di berbagai kota yang memiliki potensi dalam bisnis utama maupun turunannya sehingga perusahaan dapat mendapatkan klien yang baru dan dapat meningkatkan pangsa pasar. c) Pengembangan Produk Dengan menyediakan varian produk 2. Strategi Integratif a) Integrasi ke Belakang Dengan proses produksi sendiri dan memasok bahan baku sendiri.

35 85 b) Integrasi ke Depan Dengan membuat jaringan informasi untuk membantu mempromosikan produk- produknya kepada klien dan vendor-vendor c) Integrasi Horizontal Dengan membeli perusahaan pesaing Matriks Strategi Besar (Matrix Grand Strategy) Pertumbuhan pasar yang cepat Kuadran II Kuadran I PT Kawan Tritama Posisi kompetitif yang lemah Posisi kompetitif yang kuat Kuadran III Kuadran IV Pertumbuhan pasar yang lambat Sumber: Pengolahan Data, 2013 Gambar 3.15 Matriks Grand Strategi PT Kawan Tritama. Hasil Grand Strategy menandakan bahwa PT.Kawan Tritama berada pada kuadran I, yang menunjukkan perusahaan berada dalam posisi pertumbuhan pasar yang cepat dan posisi kompetitif yang kuat. Sehingga, dapat dikatakan bahwa perusahaan berada di posisi yang baik. Dan berdasarkan hasil CPM, PT.Kawan

36 86 Tritama memiliki total skor bobot sebesar dengan hasil total skor bobot tersebut PT.Kawan Tritama berada di posisi pertama, sehingga dapat melaksanakan strategi-strategi yaitu, pengembangan pasar (market development), penetrasi pasar (market penetration), pengembangan produk (product development), integrasi kedepan (forward integration), integrasi ke belakang (backward integration), integrasi horizontal (horizontal integration). Strategi yang digunakan untuk tetap dapat bersaing dalam bisnis event organizer ini adalah strategi integrasi ke depan, pengembangan produk serta penetrasi pasar Tahap Keputusan Tahap keputusan dilakukan setelah melakukan tahap pemasukan dan tahap pencocokkan, dimana tahap keputusan ini memberikan masukan kepada perusahaan strategi apa yang cocok digunakan untuk melakukan persaingan. Berikut ini adalah strategi alternatif yang telah dibuat serta wawancara dengan manajer perusahaan. Tabel 3.9 Hasil strategi alternatif dari tahap pencocokan Strategi Alternatif Tahap pencocokan Pengembangan Produk Penetrasi pasar Integrasi ke belakang Matriks SWOT, Matriks IE, dan Matriks Grand Strategy Matriks SWOT, Matriks IE, dan Matriks Grand Strategy Matriks SWOT, Matriks IE, dan Matriks Grand Strategy Sumber: Hasil analisis tahap pencocokan, Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM) Tabel 3.10 Hasil Matriks QSPM PT Kawan Tritama STRATEGI-STRATEGI ALTERNATIF

37 40 Penetrasi Pasar Integrasi ke Belakang Pengembang an Produk Faktor Internal Bobot AS TAS AS TAS AS TAS No Kekuatan 1 Jumlah Klien tetap yang tinggi. 2 Sumber Daya Manusia kreatif dan inovatif , , ,321 3 Melakukan proses produksi sendiri 4 Memberikan hasil event yang memuaskan Memiliki jaringan di kota-kota besar di Indonesia 6 Sudah mendapatkan kepercayaan dari vendorvendor ternama dalam melengkapi kebutuhan sebuah event. 0,143 No Kelemahan

38 41 1 Bentuk pemasaran secara tradisional (Word of mouth) 2 Kurangnya jumlah Sumber Daya Manusia 3 Sulitnya dalam penyebaran , , ,071 informasi 4 Kurang beragam bisnis , , ,076 chanel yang ditangani 5 Belum adanya standarisasi kualitas kerja yang dijadikan SOP. Total 1.00 Faktor Eksternal Bobot AS TAS AS TAS AS TAS No Peluang 1 Pengembangan Website e- Marketing 2 Banyaknya Sumber Daya Manusia Berkualitas yang layak

39 42 dipekerjakan 3 Banyaknya jumlah event yang diadakan oleh tiap-tiap perusahaan 4 Penerapan strategi 360 degree marketing pada perusahaanperusahaan saat ini. 5 Pemberlakuan AEC tahun Ancaman 1 Beralih tren menjadi digital marketing Masuknya Event Organizer asing. 3 Peraturan Pemerintah untuk membatasi pertumbuhan kendaraan bermotor yang

40 43 akan mempengaruhi industri otomotif di Indonesia Total ,357 4,302 3,428 Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014 Dari tabel matriks QSPM PT Kawan Tritama di atas, dapat dilihat bahwa Strategi Penetrasi Pasar memiliki total nilai daya tarik yang lebih tinggi yaitu sebesar dibandingkan dengan strategi pengembangan produk dan integrasi ke belakang. Nilai ini menunjukkan bahwa Strategi Penetrasi Pasar lebih menarik untuk diterapkan bagi perusahaan sehingga diperlukan perancangan website. Dari hasil pengolahan data melalui matriks QSPM, dapat dilihat bahwa strategi Penetrasi Pasar lebih cocok untuk diterapkan oleh perusahaan. strategi ini dapat berjalan dengan baik apabila perusahaan lebih memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan yang merupakan faktor yang berperan sangat penting bagi keberlangsungan bisnis perusahaan. faktor-faktor tersebut adalah: 1. Pengembangan Website e-marketing Perancangan website yang dilakukan oleh perusahaan sangat diperlukan dalam memperluas jaringan informasi kepada klien-klien tetap maupun yang baru. Disamping itu perusahaan saat ini akan mengembangkan chanel bisnis baru yang harus di informasikan kepada klien dan vendorvendor kesuluruh dunia. 2. Penerapan strategi 360 degree marketing pada perusahaan-perusahaan saat ini. Kegiatan 360 degree marketing melibatkan hampir semua lini kegiatan pemasaran yaitu komunikasi, public relation, Band activition dan digital Communications menjadi syarat mutlak bagi perusahaan untuk memenangkan persaingan. 3. Memiliki jaringan di kota-kota besar di Indonesia Dengan memiliki jaringan di kota-kota besar di Indonesia, perusahan lebih mudah dalam berkomunikasi dengan klien dan vendor, sehingga

41 44 mempermudah kegiatan-kegiatan terutama dalam menyediakan sumber daya manusia ahli dalam bidangnya. 4. Sumber Daya Manusia kreatif dan inovatif Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor internal perusahaan yang berperan sangat penting bagi jalannya suatu usaha sehingga untuk dapat menerapkan strategi ini perlu adanya aktivitas-aktivitas yang dapat meningkatkan kinerja sumber daya manusia, aktivitas-aktivitas tersebut yaitu: a) Memberikan motivasi kerja kepada karyawan Motivasi yang diberikan dapat berupa promosi jabatan atau dapat juga berupa kompensasi sehingga semangat kerja karyawan meningkat dan kinerja pada karyawan juga dapat meningkat. b) Memberikan pelatihan kepada karyawan Memberikan pelatihan kepada karyawan sehingga karyawan dapat menambah wawasan baru dan karyawan tersebut dapat mengembangkan perusahaan dengan wawasan yang didapatnya dari pelatihan tersebut. c) Melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan secara berkala Penilaian kinerja karyawan dilakukan agar dapat mengetahui tingkat kinerja pada karyawan pada perusahaan. 3.2 Analisis E-Marketing Tahap Kedua Objectives Tahap kedua adalah menetapkan objektif yang ingin dituju. Setelah melakukan analisa maka didapatkan objek yang harus dicapai, demi memenuhi tujuan/objektif secara efisien. Maka dalam tahapan ini di gunakan 5S sebagai pedoman. 5S sendiri terdiri dari (sell,serve,sizzle,speak,save) 5S adalah : a) Sell

42 45 Melalui pengembangan pada sisi e-marketing, yaitu pengembangan website Kawan Event ini di harapkan dapat mempermudah penyebaran informasi kepada masyarakat yang membutuhkan jasa event organizer. Sehingga dapat memberi kesempatan pada Kawan Event dalam menangani event-event yang akan diadakan. Strategi e-marketing yang akan di terapkan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan memperbaharui website yang tidak berisikan konten saat ini. Informasi tentang perusahaan dan jenis pelayanan jasa, akan dicantumkan di dalam website Kawan Event. b.) Serve Dengan adanya website e-marketing, Kawan Event dapat memberi kemudahan untuk calon klien dalam mengetahui kualitas yang dimiliki perusahaan ini. Sebab akan dicantumkan video ataupun foto pada saat pelaksanaan event berlangsung, serta pada website ini klien yang dimiliki oleh Kawan Event diberikan hak akses berbentuk username dan password, serta dimohon untuk mengisi rating point dan juga comment dari acara tersebut. (Ilieska, 2011) Good customer satisfaction has an effect on the profitability of nearly every business.for example, when customers perceive good product/service, each will typically tell nine to ten people. Therefore, businesses that hope to prosper will realize the importance of this concept, putting together a functional and appropriate operational definition. Pernyataan diatas dapat diartikan bahwa pelanggan yang memiliki tingkat kepuasan yang tinggi memberikan dampak positif pada hampir di setiap jenis bisnis. Sebagai contoh, ketika pelanggan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan strategi bisnis pada PT. Midtou Aryacom Futures, antara lain:

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan langkah awal sebuah perusahaan demi melakukan pendekatan kepada pelanggan. Menurut Kotler dan Amstrong (2012: 29) Pemasaran merupakan proses dimana

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA FM AMIRAH RADIO

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA FM AMIRAH RADIO ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA 100.2 FM AMIRAH RADIO Fadly Syaputra Nainggolan 1000843412 Indra Hendriyadi 1000889350 Hartiwi Prabowo, SE., MM. D2200 PT.Amirah Radio Jalan Hos Cokro Aminoto Blok D 2-3 CBD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Profil Perusahaan.1.1 Sejarah PT. Surya Banyu Wetan PT. Surya Banyu Wetan adalah perusahaan yang menyediakan sebuah alat filter yang untuk membantu menangani pengolahan dan

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING 3.1 Penetapan Kriteria Penelitian Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif strategi bisnis yang akan digunakan Restaurant PT Okirobox Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya kebutuhan manusia akan informasi dewasa ini, dibutuhkan segala sesuatu yang lebih cepat dan lebih mudah untuk melakukan suatu proses bisnis. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL Mochammad Taufiqurrochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour didirikan pada 3 Juni 2005, dan pendirinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri kontraktor pada beberapa tahun terakhir ini memang menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Menurut observasi yang dilakukan oleh BUMN,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha sejenis yang pada dasarnya mereka mendirikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi STI Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi STI yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan. Hal ini sangat diperlukan agar investasi yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet saat ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari tiap individu. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat

Lebih terperinci

Inovasi teknologi yang bagus( contoh : penggunaan injeksi )

Inovasi teknologi yang bagus( contoh : penggunaan injeksi ) B. THE INPUT STAGE Pada tahan input data, kita mengenal menggunkan SWOT untuk membantu analisa dalam perusahaan Honda yang akan kami teliti, sedangkan dalam tahap ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu faktor

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi ABSTRAK Mobile Information Technology (MIT) adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail penjualan notebook, berlokasi di Bandung Electronic Centre lantai 1 G3. MIT didirikan pada tahun 2007. MIT penjualan

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX)

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) Gezang Putri Agung dan Fuad Achmadi Project Management, Magister Management Technology, ITS Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek dan Tempat Penelitian Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan pasti selalu ada dalam sebuah pasar terutama dalam dunia bisnis itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan pasti selalu ada dalam sebuah pasar terutama dalam dunia bisnis itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan pasti selalu ada dalam sebuah pasar terutama dalam dunia bisnis itu sendiri. Dimana banyak aspek bisa menjadi daya saing membuat suatu perusahaan dapat bertahan,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan internal Hotel

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut (Sanders, Tom J., 2012) Penelitian manajemen strategis cenderungdilakukan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN 4.1 Faktor Strategi Eksternal 4.1.1 Identifikasi Faktor Lingkungan Eksternal Penentuan faktor strategi eksternal bertujuan untuk mengetahui berbagai peluang serta ancaman

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. HARGO SUKSES MANDIRI adalah perusahaan pelayanan yang mengkhususkan diri pada penyedia dan pengelola tenaga kerja jasa keamanan, berdiri

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK 1 STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK Oleh RetnoPutri Nanda (e-mail : retnotujuhbelas@gmail.com) Pembimbing : TitinEkowati, S.E.,M.Sc (e-mail

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External...

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External... ABSTRAK Atmosphere Café yang terletak di Jalan Lengkong Besar no. 97 menyediakan berbagai jenis masakan, mulai dari masakan Indonesia, masakan Eropa, dan juga masakan Jepang. Dalam satu tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah di bengkel sepeda motor Budi Motor, tepatnya di Jalan Wolter Monginsidi Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Alasan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu ruang lingkup perusahaan atau gejala

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 119 STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER Akhmad Rayaldy Prodi S1 Manajemen Bisnis

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... xiv LAMPIRAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... xiv LAMPIRAN ABSTRAK Persaingan di era globalisasi banyak memiliki tantangan dan hambatan bukan hanya dari lingkungan internal perusahaan saja tetapi lingkungan eksternal perusahaan dan posisi perusahaan, PT. Fajar

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV. X adalah perusahaan konveksi dan sablon yang berada di Jl. Baturahayu, terusan Buah Batu, Bandung. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2008 hingga sekarang. Dari tahun 2011 s/d 2014 perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal

BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal BAB 3 METODOLOGI Studi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Analisa Faktor Internal dan Eksternal Pengolahan data Analisa Strategi dengan metode SWOT, IE Matrix, dan QSPM Penetapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi memberikan kemudahan manusia dalam berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah mengerti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan. Penjualan produk dalam suatu perusahaan sangat bergantung pada kinerja divisi pemasaran.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN 7.1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategi internal

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN LAMPIRAN 77 Lampiran. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN Judul : Kajian Strategi Pemasaran Sarana Transportasi Laut PT. PELNI di Kawasan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan,

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, diperkirakan dan dipastikan di masa yang akan datang. Perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu Bab 1 PENDAHULUAN negara yang mulai berkembang. Hal itu di buktikan berdasarkan data dari Bappenas untuk tahun 2011, Indonesia berada di peringkat 82 sebagai

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny

LAMPIRAN 1. Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny L.1 LAMPIRAN 1 Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny 1. Berikan penjelasan singkat mengenai Senswell? Senswell bergerak di industri wewangian dan perawatan tubuh,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 203

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 203 ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 203 FORMULASI STRATEGI BISNIS PADA KONVEKSI INGLORIOUS INDUSTRIES DI KOTA BANDUNG TAHUN 2017-2021 FORMULATION OF BUSINESS STRATEGY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam perjalanan bisnis. Media internet dapat dijadikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam perjalanan bisnis. Media internet dapat dijadikan sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini seperti yang diketahui telah membawa pengaruh besar dalam perjalanan bisnis. Media internet dapat dijadikan sebagai salah satu Strategi

Lebih terperinci

ANALISA SWOT UNTUK MENGETAHUI KONDISI PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. TIRTA INVESTAMA DI SURABAYA

ANALISA SWOT UNTUK MENGETAHUI KONDISI PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. TIRTA INVESTAMA DI SURABAYA ANALISA SWOT UNTUK MENGETAHUI KONDISI PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. TIRTA INVESTAMA DI SURABAYA Sulastri, Pribadiyono, Sutopo Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu. dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu. dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Penetrasi Internet di Indonesia

Gambar 1.1 Penetrasi Internet di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam usahanya mempertahan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu kegiatan yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada restoran iga bakar Mang Opan yang terletak di Jl. Adhyaksa II No.1A, Buah Batu, Bandung. Pemilihan tempat dilakukan

Lebih terperinci