FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KABUPATEN LABUHAN BATU TUGAS AKHIR FAHRESI IDRIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KABUPATEN LABUHAN BATU TUGAS AKHIR FAHRESI IDRIS"

Transkripsi

1 1 FAKTOR-FAKTOR ANG MEMPENGARUHI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KABUPATEN LABUHAN BATU TUGAS AKHIR FAHRESI IDRIS PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 008 Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

2 FAKTOR-FAKTOR ANG MEMPENGARUHI PDRB DI KABUPATEN LABUHAN BATU TUGAS AKHIR Dajukan untuk melengkap tugas dan memenuh syarat memperoleh Ahl Madya FAHRESI IDRIS PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

3 3 008 PERNATAAN FAKTOR-FAKTOR ANG MEMPENGARUHI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KABUPATEN LABUHAN BATU TUGAS AKHIR Saya mengaku bahwa tugas akhr n adalah hasl kerja saya sendr, kecual beberapa kutpan dan rngkasan yang masng-masng dsebutkan sumbernya. Medan, Me 008 FAHRESI IDRIS Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

4 4 PENGHARGAAN Bsmllahrrahmanrrrahm. Allah menggkan orang yang berman dantara kamu dan orang-orang yang dber lmu pengetahuan, beberapa derajat.. (Q.S Mujadllah : 11) Alhamdulllahrrobbl alamn penuls panjatkan kehadrat Allah SWT yang telah melmpahkan rahmat dan karuna-nya serta kash sayang dan kesehatan kepada semua hamba-nya. Salawat dan salam penuls ucapkan kepada junjungan kta Nab Besar Muhammad SAW sehngga penuls dapat menyelesakan tugas akhr n sebaga salah satu syarat untuk merah gelar Ahl Madya pada program stud D-3 Statstka d Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Unverstas Sumatera Utara. Adapun tujuan dar Tugas Akhr n adalah untuk memenuh persyaratan dalam menyelesakan Penddkan Program Dploma-III Statstka FMIPA Unverstas Sumatera Utara. Pada kesempatan n penuls hendak mengucapkan terma kash kepada berbaga berbaga phak atas segala krtk dan saran yang membangun dem terselesakannya penulsan tugas akhr n. Terma kash yang sebesar-besarnya penuls sampakan kepada: 1. Bapak Drs. Raml Barus, M.S selaku dosen pembmbng yang telah dengan sabar dan telt membmbng serta mengarahkan penuls dalam menyelesakan tugas akhr n.. Bapak Dr. Eddy Marlanto,M.Sc selaku dekan Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Unverstas Sumatera Utara Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

5 5 3. Bapak Dr. Sab Suwlo, M.Sc selaku ketua Departemen Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Unverstas Sumatera Utara. 4. Bapak pmpnan dan seluruh karyawan/ d BPS yang telah mengjnkan penuls mengambl data untuk melengkap Tugas Akhr penuls. 5. Kedua orang tua tercnta, ayahanda MUHAMMAD IDRIS dan bunda AWALLU SITI IFAH SALBIAH yang dengan kekhlasan dan ketulusan hat membesarkan, menddk, member dorongan dan Doanya serta segenap rasa cnta dan kash sayang yang tada hent-hentnya dberkan kepada penuls. 6. Kakak ku Awallu Qory drs yang memberkan masukan agar terselesakannya tugas akhr n. Serta adk-adk ku tercnta Imas Sayu Idrs, Kharun Nsa Idrs dan s kecl Salamah. 7. Keluarga besar Pakde Ngamo Sudarmo d Medan yang dengan khlas memberkan dukungan yang sangat berart bag penuls sehngga penuls dapat menyelesakan penddkan d perguruan tngg hngga selesa. 8. My beloved frends Fadl, Lastr, Wrda, Nsma, Eva, Eka. I love u all. 9. Seluruh rekan-rekan mahasswa/ program stud D-3 Statstka FMIPA USU stambuk 005, karena kta semua saudara. 10. Sahabat-sahabat yang tdak dapat tersebutkan satu persatu, kalan tetap dhat. Doa jualah yang dapat penuls panjatkan kepada Allah SWT, semoga semua amal perbuatan mereka selalu drdho oleh-nya, karena tanpa dukungan-nya, penuls bukanlah apa-apa. Penuls menyadar bahwa Tugas Akhr n mash jauh dar sempurna untuk tu penuls mengharapkan saran dan krtk yang membangun dar semua phak yang membaca dar kesempurnaan Tugas Akhr n. Mudah-mudahan Tugas Akhr n dapat bermanfaat bag sapa saja yang membaca Tugas Akhr n, khususnya bag Mahasswa/ Statstka yang ada d FMIPA Unverstas Sumatera Utara. Amn ya robbal alamn. Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

6 Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009 6

7 7 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembanguanan dkatakan berhasl apabla dtunjang oleh struktur ekonom yang mapan. Karena pada hakekatnya pembangunan ekonom adalah serangkaan usaha dan kebjaksanaan yang bertujuan untuk menngkatkan taraf hdup masyarakat, memperluas lapangan kerja, pemerataan pendapatan masyarakat, menngkatkan hubungan ekonom regonal dan mengusahakan pergeseran kegatan ekonom dar sektor prmer ke sektor sekunder dan terser. Pembangunan struktur ekonom regonal yang deal melalu suatu mekansme perencanaan dalam menentukan strateg dan kebjaksanaan agar keputusan yang dambl dapat mencapa sasaran yang optmal dan tepat waktu dengan menggunakan sumber daya yang ada. Dalam hal n, data statstc mempunya peranan pentng untuk perencanaan, pengambl keputusan dan evaluas hasl-hasl pembangunan yang telah dcapa sekalgus untuk menentukan kebjaksanaan dmasa yang akan datang. Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

8 8 Data statstk sangat dperlukan untuk memberkan gambaran tentang keadaan ekonom makro suatu daerah secara lengkap, akurat dan berkesnambungan. Data statstc yang akurat dan pokok, dapat member gambaran tentang keadaan ekonom makro regonal adalah data Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB), yang mampu menggambarkan keadaan ekonom makro secara dalam masa waktu satu tahun. Pendapatan regonal tdak dapat dpsahkan dengan Pendapatan nasonal dar seg konsep, defens, metolog, cakupan dan sumber datanya. Hal n dmaksudkan untuk menjaga kelayakan dan konssten hasl perhtungan serta mempermudah dalam stud perbandngan dan analss-analss lannya maka tahun dasar 000 yang dpaka tngkat nasonal telah pula serentak dterapkan d seluruh Indonesa dar tngkat propns sampa ketngkat kabupaten, sebelumnya memaka tahun dasar dsampng tu, pendapatan regonal dengan tahun dasar 000 merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dar perhtungan sebelumnya. Untuk memenuh kebutuhan akan data Produk Domestk Bruto (PDRB) Kabupaten Labuhan abatu, maka perlu dlakukan perhtungan / penyusunan publkas data Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) secara terus menerus setap tahun. 1. Identfkas Masalah Dalam pengelolaan keuangan daerah, arah kebjaksanaan pendapatan daerah yang harus d perhatkan dalam upaya penngkatan pendapatan daerah dengan memnmalsr penambahan beban bag masyarakat. Pendapatan daerah dalam struktur Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

9 9 APBD mash merupakan elemen yang pentng peranannya yatu sebaga perwujudan kemampuan daerah dalam mendukung penyelenggaraan pemerntahan, pelaksanaan pembangunan maupun pelayanan kepada publc. Belanja daerah darahkan pada penngkatan propns belanja untuk memhak kepentngan publc, dsampng tetap menjaga eksstens penyelenggaraan Pemerntahan. Dalam penggunaannya, belanja daerah harus tetapm mengedepankan prnsp dspln anggaran serta prnsp efsens dan efektvtas anggaran tetap mempertmbangkan skala prortas, yang dharapkan dapat memberkan dukungan program-program strateg daerah. Salah satu ndcator pentng untuk mengetahu konds suatu daerah dalam suatu prode tertentu adalah data Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB), bak atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nla tambah yang dhaslkan oleh seluruh unt usaha kegatan ekonom dalam suatu daerah/wlayah pada prode tertentu atau merupakan jumlah nla barang dan jasa akhr yang dhaslkan oleh seluruh unt ekonom. Untuk memenuh kebutuhan akan data PDRB d Kabupaten Labuhan Batu, maka perlu dlakukan penghtungan dan penyusunan publkas data PDRB secara terus menerus setap tahun. Untuk mengetahu apakah factor ekonom mempengaruh PDRB d daerah Labuhan Batu. Maka pada penulsan Tugas Akhr n penuls memberkan judul : FAKTOR-FAKTOR ANG MEMPENGARUHI PDRB DI KABUPATEN LABUHAN BATU Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

10 Tujuan Penghtungan/penyusunan publkas Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) d Kabupaten Labuhan Batu n bertujuan untuk mengetahu gambaran ekonom makro secara sektoral sebaga hasl pelaksanaan pembangunan khususnya pembagunan bdang ekonom d Kabupaten Labuhan Batu yang sangat dperlukan bak oleh pemerntah maupun kalangan lannya. Penghtungan/penyusunan publkas PDRB Kabupaten labuhan Batu n adalah untuk melhat apakah faktor sepert : 1. Pertanan. Industr Pengolahan. 3. Perdagangan, Hotel dan Restoran. 4. Jasa-jasa Mempunya pengaruh yang nyata terhadap Produk Domestk Regonal Bruto d Kabupaten Labuhan Batu. 1.4 Kontrbus Peneltan 1. Sebaga bahan evaluas pemerntah daerah dalam bdang ekonom d masa yang akan datang.. Sebaga pertmbangan dalam penetapan kebjaksanaan perencanaan pembangunan ekonom untuk Kabupaten Labuhan Batu d masa yang akan datang. Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

11 11 3. Sedangkan bag penuls, peneltan n merupakan wujud dar penerapan lmu yang telah ddapat selama dalam perkulahan, khususnya dalam bdang statstka yatu dengan menggunakan analss regres ganda dan korelas ganda. 1.5 Tnjauan Pustaka Beberapa buku yang menjad tnjauan pustaka yang dgunakan untuk mewujudkan tulsan n dkutĸp dar stus-stus nternet yang membantu penuls mengurakan tentang beberapa Indkator yang menunjang faktor faktor yang mempengaruh PDRB d Sumatera Utara. Buku-buku tersebut adalah sebaga berkut : 1. Cara Menggunakan dan Memaka Analss Jalur (Path Analyss) oleh Prof. H. Bambang Suwarno, M.A., PH.D yang menyatakan bahwa Teknk analss Korelas Pearson Product Moment termasuk teknk statstc parametrc yang menggunakan data nterval dan rato dengan persyaratan tertentu. Msalnya data dplh secara random, datanya berdstrbus normal, data yang dhubungkan berpola lner, dan data yang dhubungkan mempunya pasangan yang sama sesua dengan subjek yang sama.. Metoda Statstka oleh Prof.DR. Sudjana, M.A.,M.Sc. yang menerangkan dmana akan dtentukan hubungan antara dan ₁, ₂,..,ĸ sehngga ddapat regres atas ₁, ₂, ĸ. Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

12 1 3. Ekonometrk oleh Prof. J. Supranto, M.A.,APU. Dalam regres lner berganda varable tak bebas tergantung kepada dua atau lebh varabel yatu ₁,₂,.ĸ. 1.6 Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan atau pengumpulan data mengena Produk Domestk Regonal Bruto d Kabupaten Labuhan Batu dperoleh dar Badan Pusat Statstk (BPS) Propns Sumatera Utara Jl. Asrama No. 179 Medan. Pada tanggal 11 maret 008 sampa dengan 15 aprl Metodolog Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang terdr dar langkah-langkah atau urutan kegatan yang berfungs sebaga pedoman umum yang dgunakan untuk melaksanakan peneltan sehngga apa yang menjad tujuan dar peneltan tu terwujud. Penuls melakukan beberapa langkah-langkah untuk menyelesakan peneltan, antara lan: 1. Kepustakaan (Lbrary Research) Dalam hal n penuls melakukan pengamblan data dengan membaca, menelaah serta mengkaj buku buku dan lteratur yang berkatan dengan masalah yang dperlukan. Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

13 13. Metode Pengumpulan data Metode pengumpulan data dapat dbedakan berdasarkan sumbernya yatu : a. Data Prmer b. Data Sekunder Data prmer adalah data yang dperoleh langsung dar sumbernya, damat dan dcatat untuk pertama kalnya. Data sekunder adalah data yang bukan dusahakan sendr pengumpulannya oleh penelt. Msalnya dar Badan Pusat Statstk (BPS), majalah, nternet, keterangan-keterangan atau publkas lannya. Adapun data yang dgunakan untuk penulsan n merupakan data sekunder dar Badan Pusat Statstk (BPS) berupa data Perkembangan Produk Domestk Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku. Sampel dan Pengumpulan Data Metode sampel dan pengumpulan data yang dlakukan penuls antara lan : Penentuan Objek Peneltan Penentuan objek peneltan merupakan hal yang sangat pentng untuk dlakukan, sesua dengan model atau metode yang sudah dbentuk atau dtetapkan dalam penyusunan tugas akhr. Penentuan Varabel Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

14 14 Menentukan kelompok data mana saja yang menjad varabel (varabel bebas) dan yang mana yang menjad varabel (Varabel Tak Bebas). Menetukan hubungan antara varabel dengan varabel sehngga ddapat regres atas 1,,, k. Menentukan Koefsen Determnas Koefsen Determnas dnyatakan dengan R untuk pengujan regres lner berganda yang mencakup lebh dar dua varabel adalah untuk mengetahu propors keragaman total dalam varabel tak bebas () yang dapat djelaskan atau dterangkan oleh varabel varabel bebas () yang ada ddalam model persamaan regres lner berganda secara bersama sama. Maka R akan dtentukan dengan rumus, yatu : R JK reg y ( y ) n JK reg Jumlah Kuadrat Regres Harga R yang dperoleh sesua dengan varans yang djelaskan masng masng varabel yang tnggal dalam regres. Hal n mengakbatkan varans yang djelaskan penduga yang dsebabkan oleh varabel yang berpengaruh saja (yang bersfat nyata). 5. Uj Korelas Uj korelas dlakukan untuk mengetahu bagamana dan seberapa besarkah hubungan varabel varabel bebas tu dapat mempengaruh varabel tak Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

15 15 Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009 bebas. Untuk hubungan lma varabel tersebut dapat dhtung dengan menggunakan rumus sebaga berkut : 1. Koefsen Korelas antara 1 dan } ) ( }{ ) ( { ) )( ( yx n n n r. Koefsen Korelas antara dan } ) ( }{ ) ( { ) )( ( yx n n n r 3. Koefsen Korelas antara 3 dan } ) ( }{ ) ( { ) )( ( yx n n n r 4. Koefsen Korelas antara 4 dan } ) ( }{ ) ( { ) )( ( yx n n n r Untuk mengukur kuat tdaknya antara varabel bebas dan tak bebas, dtnjau dar besar keclnya nla koefsen korelas (r). Makn besar nla r maka makn kuat hubungannya dan jka r makn kecl berart makn lemah hubungannya. Nla r yatu : - 1,00 r - 0,80 berart korelas kuat - 0,79 r - 0,50 berart korelas sedang

16 16-0,49 r 0,49 berart korelas lemah 0,50 r 0,79 berart korelas sedang 0,80 r 1,00 berart korelas kuat 6. Menguj koefsen koefsen Regres Pengujan n dlakukan untuk menguj tngkat nyata koefsen koefsen regres yang ddapat dan seberapa besar kontrbusnya. 1.8 Landasan Teor Regres lner berganda adalah analss regres yang menjelaskan hubungan antara peubah respon (varable dependent) dengan faktor-faktor yang mempengaruh lebh dar satu predaktor (varable ndependent). Regres lner berganda hampr sama dengan Regres lner sederhana, hanya saja pada Regres lner berganda varabel penduga (varabel bebas) lebh dar satu varabel penduga. Tujuan analss n adalah untuk mengukur ntenstas hubungan antara dua varabel atau lebh dan memuat predks/ perkraan nla atas nla. Bentuk persamaan Regres lner berganda yang mencakup dua atau lebh varabel, yatu : β + β + β β k k ε Dengan: Pengamatan ke- pada varabel takbebas k Pengamatan ke- pada varabel bebas Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

17 17 β 0 Parameter Intercept β 1, β,..., Parameter koefsen regres varabel bebas β k ε Pengamatan ke varabel kesalahan Model datas merupakan model regres untuk populas, sedangkan apabla hanya menark sebagan berupa sampel dar populas secara acak, dan tdak mengetahu regres populas, sehngga model regres populas perlu dduga berdasarkan model regres sampel, sebaga berkut : b + b + b b k k Dengan: b 0,b 1,...,b k Varabel tak bebas Varabel bebas Koefsen regres Dalam regres lner berganda varabel tak bebas (), tergantung kepada dua atau lebh varabel bebas (). Bentuk persamaan regres lner berganda yang mencakup dua atau lebh varabel, yatu : b + b + b b + e k k Untuk hal n, penuls menggunakan regres lner berganda satu varabel tak bebas (dependent varable) dan empat varabel bebas (ndependet varable). Bentuk umum persamaan regres lner berganda tersebut, yatu : b0 + b1 1 + b + b3 3 + b4 4 Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

18 18 Dengan: e 1,,...,n varabel kesalahan (galat) Untuk rumus datas, dapat dselesakannya dengan lma persamaan oleh lma varabel yang terbentuk : 1 3 nb 0 + b b + b b 4 4 b b 1 ( 1 ) + b 1 + b b b 0 + b b ( ) + b b 4 4 b b b 3 + b 3 ( 3 ) + b Dengan b 1, b, b 3, b 4 adalah koefsen yang dtentukan berdasarkan data hasl pengamatan.untuk menghtung nla x 1 1-1, x -, x 3 3-3, x dan y Sstematka Penulsan Adapun sstematka dalam penulsan Tugas Akhr secara gars besarnya d bag dalam 6 Bab yang masng-masng Bab dbag atas beberapa sub-sub bab yatu sebaga berkut : BAB 1 : PENDAHULUAN Bab n menjelaskan latar belakang pengamblan judul, tujuan peneltan, perumusan masalah, metode peneltan, tnjauan pustaka, lokas peneltan dan sstematka peneltan. Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

19 19 BAB : GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET Dalam bab n menjelaskan tentang BPS, motto, vs dan ms dan struktur badan usaha serta sejarah sngkat Kabupaten Labuhan Batu. BAB 3 : LANDASAN TEORI Dalam Bab n djelaskan mengena klasfkas mengena faktor-faktor yang mempengaruh Produk Domestk Bruto (PDRB) d Kabupaten Labuhan Batu dan mengurakan tentang pengertan regres, regres lner berganda, uj regres lner ganda dan korelas regres lner ganda serta uj koefsen regres lner berganda. BAB 4 : ANALISIS DATA Dalam Bab n dlakukan analss data dengan regres lner berganda, analss korelas ganda. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Dalam Bab n dlakukan analss data dengan regres dan korelas dengan menggunakan SPSS. BAB 6 : PENUTUP Dalam Bab n memberkan beberapa kesmpulan dan saran sesua dengan hasl analss yang telah dlakukan. Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

20 Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009 0

21 1 BAB GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET.1 Sejarah Badan Pusat Statstk (BPS) d Indonesa Adapun sejarah Badan Pusat Statstk d Indonesa terjad empat masa pemerntahan d Indonesa, antara lan :.1.1 Masa Pemerntahan hnda Belanda Pada masa Hnda Belanda n, Kantor Statstk pertama ddrkan oleh drektur Pertanan, Kerajnan, dan Perdagangan (Drektur Van Landbow Njeverhed en Handle), pada bulan Pebruar 190 dan berkedudukan d Bogor. Kantor n dserah tugas untuk mengolah dan mempublkaskan data statstc. Pada bulan Maret tahun 193, dbentuk suatu koms untuk satstk yang merupakan anggotanya wakl tap tap departemen. Koms tersebut dber tugas merencanakan tndakan yang mengarah sejauh mungkn untuk mencapa kesatuan dalam bdang statstc d Indonesa. Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

22 Pada tanggal 4 September 194, nama lembaga tersebut dgant dengan nama Center Kantoor Voor de Statstek (CKS) atau Kantor Statstk dan dpndahkan ke Jakarta. Bersama dengan tu beralh pula pekerjaan mekansme Statstk perdagangan yang semula dlakukan oleh Kantor Invoer Utvoer en Accjnsen (IUA) yang sekarang dsebut Kantor Bea Cuka..1. Masa Pemerntah Jepang Pada bulan Jun 1944, pemerntahan Jepang baru mengaktfkan kembal kegatan statstc yang utamanya darahkan untuk memenuh kebutuhan perang atau mlter. Pada masa n juga CKS dgant namanya menjad Shomubu Chosastsu Gunsekanbu..1.3 Masa Kemerdekaan Republk Setelah proklamas kemerdekaan Indonesa tanggal 17 Agustus 1945, kegatan statstc dtangan oleh lembaga atau nstans baru sesua dengan suasana kemerdekaan yatu KPPURI (Kantor Penyeldkan Perangkaan Umum Republk Indonesa). Tahun 1946, kantor KAPPURI dpndahkan ke ogyakarta sebaga sekuens dar perjanjan Lnggarjat. Sementara n pemerntah Belada (NICA) d Jakarta mengaktfkan kembal CKS. Berdasarkan edaran kementran kemakmuran, tanggal 1 Jun 1950 No.19/S.C, KPPURI dan CKS dlebur menjas Kantor Pusat Statstk (KPS) dan berada dbawah dan bertanggung jawab kepada mentr kemakuran. Dengan surat Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

23 3 mentr perekonoman tanggal 1 Maret 195 Nomor P/44, lembaga KPS dbawah dan tanggung jawab kepada mentr perekonoman. Selanjutnya keputusan mentr perekonoman tanggal 4 September 1953 Nomor /m KPS dbag menjad (dua) bagan yatu bagan reseach yang dsebut Afdelng A dan bagan penyelenggaraan tata usaha yang dsebut Afdelng B. Dengan keputusan presden RI Nomor 131 tahun 1957, kementran perekonoman dpecah menjad perdagangan dan kementran perndustran. Untuk selanjutnya keputusan presden RI Nomor 17 tahun 1957, terhtung mula tanggal 1 Jun 1957 KPS dubah menjad Bro Pusat Statstk dan urusan statstc yang semula menjad tanggung jawab dan wewenang berada dbawah perdana mentr..1.4 Masa Orde Baru Sampa Sekarang Pada pemerntahan orde baru, khususnya untuk memenuh kebutuhan dalam perencanaan dan evaluas pembangunan, maka untuk mendapat statstc yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mula dadakan pembenahan organsas Bro Pusat Statstk. Dalam masa orde baru n BPS telah mengalam empat kal perubahan struktur organsas : 1. Peraturan pemerntah No. 16 tahun 1968 tentang oransas BPS. Peraturan pemerntah No. 6 tahun 1980 tentang organsas BPS Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

24 4 3. Peraturan pemerntah No. tahun 199 tentang oragansas BPS dan keputusan presden No. 6 tahun 199 tentang kedudukan, tugas, fungs, dan susunan dan tata kerja Bro Pusat Statstk. 4. Undang undang No. 16 tahun 1997 tentang statstc. 5. Keputusan presden RI No. 86 tahun 1998 tentang BPS. 6. Keputusan kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang organsas dan tata kerja BPS. 7. PP 51 tahun 1998 tentang penyelenggaaraan statstc. Tahun 1968, dtetapkan peraturan pemerntah No. 16 tahun 1968 yatu yang mengatur organsas dan tata kerja d pusat dan d daerah. Tahun 1980, peraturan pemerntah No. 6 tahun 1980 tentang organsas sebaga penggant peraturan pemerntah No. 16 tahun 1968, berdasarkan peraturan pemerntah No. 6 tahun 1980 dtap propns terdapat perwaklan BPS dengan nama kantor statstc propns dan d kabupaten atau kotamadya terdapat cabang perwaklan BPS dengan nama kantor statstc kabupaten atau kotamadya. Pada tanggal 19 Me 1997 menetapkan tentang statstc sebaga penggant UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statstc. Pada tanggal 17 Jul 1998 dengan keputusan presden republc Indonesa No. 86 tahun 1998 dtetapkan Badan Pusat Statstk sekalgus mengatur tata kerja dan struktur organsas BPS yang baru..1.5 Program Pengembangan Statstk Utuk mewujudkan pembangunan statstc, Badan Pusat Statstk membag kedalam 4 program yatu : Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

25 5 a. Program penyempurnaan dan pengembangan statstc. b. Program penyempurnaan system nformas. c. Program penddkan dan aparatur negara. d. Program penngkatan saran dan prasarana aparatur negara. Adapun vs dar Badan Pusat Statstk adalah menjad nformas statstc sebaga tlang punggung nformas pembangunan nasonal dan regonal, ddukung sumber daya manusa berkualtas, lmu pengetahuan dan teknolog nformas yang mutakhr. Sedangkan ms Badan Pusat Statstk adalah untuk menjunjung pembangunan nasonal Badan Pusat Statstk mengembangkan ms mengarahkan pembangunan statstc pada penyedaan data statstc yang bermutu dan handal, efektf dan efsen, penngkatan kesadaran masyarakat akan art, dan kegunaan statstc, dan pengemban lmu pengetahuan statstc.. Kegatan Badan Pusat Statstk Adapun kegatan yang ada dbps yatu:..1 Kedudukan, Tugas dan Fungs Badan Pusat Statstk Badan Pusat Statstk sebaga lembaga pemerntah non departemen yang berada dbawah dan bertanggung jawab kepada presden (kepres No. 86 tahun 1998), dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundangan : 1. UU No. 16 tentang statstc Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

26 6. Keputusan presden nomor 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statstk 3. Peraturan pemerntah No. 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statstc. Berdasarkan keputusan presden No. 86 tahun 1998, dalam menyelenggarakan statstc dasar melaksanakan kordnas dan kerja sama, serta mengembangkan dan membna statstc sesua dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Fungs yang dselenggarakan Badan Pusat Statstk : 1. Perumusan kebjakan Nasonal dbdang statstc.. Menyusun rencana dan program nasonal dbdang statstc. 3. Penyelenggaraan statstc dasar. 4. Kordnasdan kerja sama statstc dengan nstans pemerntah lembaga, organsas, perseorangan dan unsure masyarakat lannya. 5. Penyusunan dan pengembangan pembakuan konsep defens dan klasfkas dan ukuran ukuran serta pengembangan lmu pengetahuan dan teknolog yang mendukung penyelenggaraan statstc. 6. Pelayanan data dan nformas serta hasl statstc kepada pemerntah dan masyarakat secara berkala dan sewaktu waktu bak dar hasl penyelenggaraan sendr maupun hasl kompls produk admnstras. 7. Penyebarluasan statstc melalu berbaga cara, bak langsung maupun tdak langsung serta pelaksanaan upaya penngkatan dasar statstc bag masyarakat. 8. Pembnaan penyelenggaraan statstc, responden dan penggunaan statstc. 9. Pembnaan sumber daya manusa d lngkungan BPS, pembnaan pengendalan dan pengawasan admnstras dlngkungan BPS. Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

27 7.. Tata Kerja Badan Pusat Statstk Para deput wajb melaksanakan kordnas dan kerja sama tekns statstc d dalam dan d luar neger sesua dengan bdang tugas masng masng dan harus melaporkan kepada kepala BPS dalam melaksanakan tugasnya wajb menerapkan prnsp kordnas, ntegras, sbronsas, dan snlfkas, bak dalam lngkungan masng masng antara satuan unt organsas d lngkungan BPS. Maupun dengan nstans lannya d luar BPS sesua bdang tugas msng masng...3 Alasan Pemakaan computer d BPS Mengngat semakn menngkatnya jumlah data yang akan dolah, sehngga perlu dbantu oleh suatu alat pengolahan data yatu computer. Badan Pusat Statstk adalah salah satu nstans pemerntah Indonesa yang menggunakan computer sebaga alat Bantu. Dengan semakn beragamnya jens statstc yang dperlukan Badan Pusat Statstk secara berlanjut harus meremajakan pengolahan data, bak perangkat lubak maupun pengolahan data secara satu peran komputer dlhat dar perangkat lunaknya adalah sebaga berkut : 1. Perekam Data yang dolah hendaknya tertuls ddalam suatu formulr untuk djadkan dasar dalam pengolahan selanjutnya.. Klasfkas Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

28 8 Pemberan suatu dentfkas ke dalam data yang doleh, apakah dentfkas tersebut dlakukan untuk satu kelompok pada data yang bersangkutan perlu dberkan. 3. Penyratan Setelah data yang akan dolah dberkan dentfkas sepert tersebut mungkn perlu datur sedemkan rupa mempunya urutan menurut kode klasfkas. 4. Perhtungan Manpulas data sepert pelaksanaan perhtungan. 5. Penyusunan Untuk melakukakn manpulas, maka perlu dlakukan penympanan atau pembuatan rekaptulas laporan sesua dengan kegatan pemaka formal. 6. Penympanan Data yang telah dsusun, dsmpan dalam suatu fle sebaga referens yang akan dgunakan untuk keperluan yang akan datng. 7. Perncan Perlengkapan yang dlakukan untuk pencaran data yang dsmpan. 8. Pengadaan Kerap kal data yang dperlukan kta plh, logs dperbanyak sesua dengan kengnan. 9. Pembagan Ddalam kegatan sehar sehar kerap kal dtemu bahwa nformas yang dhaslkan berasal dar data yang akan dlaksanakan penyesuaan oleh beberapa orang, mungkn ddalam satu bagan organsa perusahaan atau ndustr. Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

29 9.3 Sejarah Sngkat Labuhan Batu Adapun sejarah Badan Pusat Statstk d Indonesa terjad empat masa pemerntahan d Indonesa, antara lan :.3.1 Sebelum Zaman Penjajahan Belanda System Pemerntahan Kabupaten Daerah Tngkat II Labuhan Batu sebelum penjajahan Belanda adalah bersfat Monark. Kepala pemerntahan dsebut Sultan dan Raja yang dbantu oleh seorang yang bergelar Bendahara Paduka Sr Maharaja dan bertugas sebaga Kepala Pemerntahan sehar-har (semacam Perdana Menter) Selanjutnya d bawah Bendahara Sr Paduka Maharaja ada Tumenggung yang menjad Jaksa Merangkap Kepala Pols. Kemudan ada Laksamana yatu Panglma Angkatan Laut/Panglma Perang. D bawah Laksamana ada Hulu Balang atau Panglma Angkatan Darat. Kemudan ada pula Bentara kanan bertugas sebaga ajudan Sultan dan Bentara kr yang menjad Penghulu Para Bangsawan. Kesultanan/kerajaan yang terdapat d wlayah Kabupaten Labuhan Batu pada waktu tu terdr 4 kesultanan yatu: 1. Kesultanan Kota Pnang berkedudukan d Kota Pnang.. Kesultanan Kualuh berkedudukan d Tanjung Pasr. 3. Kesultanan Blah berkedudukan d Neger Lama. Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

30 30 4. Kesultanan Pana berkedudukan d Labuhan Blk..3. Zaman Penjajahan Belanda Secara past tdak dketahu kapan Belanda masuk ke Labuhan Batu, dar berbaga keterangan yang dhmpun, dperoleh keterangan bahwa Belanda masuk ke Labuhan Batu berksar tahun 185. Namun ada pula keterangan yang mengatakan bahwa kedatangan Belanda ke Labuhan Batu setelah selesa Perang Pader (berksar tahun 1831) Pada tahun 186 kesatuan angkatan Laut Belanda dbawah Pmpnan Bevel Hevee datang ke Kampung Labuhan Batu (d Hulu Kota Labuhan Blk sekarang) melalu Sunga Barumun. D Kampung Labuhan Batu tersebut Belanda membuat tempat pendaratan dar batu beton. Lama kelamaan tempat pendaratan tersebut berkembang menjad tempat pendaratan/persnggahan kapal-kapal yang kemudan menjad sebuah Kampung (Desa) yang lebh besar, namanya menjad Pelabuhan Batu, akhrnya nama Pelabuhan Batu n dpersngkat sebutannya menjad Labuhan Batu. Kemudan nama tu melekat dan dtetapkan menjad nama wlayah Labuhan Batu. Dalam perkembangan selanjutnya Pemerntahan Kolonal Belanda secara Jurds Formal menetapkan Gouverment Bslut Nomor tahun 1867 tertanggal 30 September 1867 tentang pembentukan Afdelng Asahan yang melput 3 Onder Afdelng yatu: 1. Onder Afdelng batu Bara dengan Ibu Kota Labuhan Ruku. Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

31 31. Onder Afdelng asahan dengan Ibu Kota Tanjung Bala. 3. Onder Afdelng Labuhan Batu dengan Ibu Kota Kampung Labuhan Batu. Dengan demkan secara admnstratve pada mulanya Pemerntahan Wlayah. Labuhan Batu adalah merupakan bagan dar wlayah Afdelng Asahan. Pada masa tu Afdelng dpmpn oleh seorang Assten Resden (Bupat), sedangkan Onder Afdelng dpmpn oleh seorang Controleur (Wedana). Controleur Labuhan Batu pertama kal berkedudukan d Kampung Labuhan Batu. Kemudan pada tahun 1895 dpndahkan ke Labuhan Blk. Tahun 194 dpndahkan ke Merbau. Tahun 198 dpndahkan ke Aek Kota Batu dan pada tahun 193 dpndahkan ke Rantau Prapat sampa Indonesa memproklamrkan kemerdekaanya pada tanggal 17 Agustus 1945 kedudukan Controleur tetap d Rantau Prapat..3. Zaman Penjajahan Jepang Pada tahun 194 bala tentara Da Nppon (Jepang) menduduk seluruh wlayah Indonesa. Selanjutnya pada tanggal 3 Maret 194 tentara Jepang mendarat d Perupuk (Tanjung Tram). Dar Perupuk sebagan atentara Jepang tersebut melanjutkan gerakan Pasukan untuk merebut Kota Tebng Tngg dan selanjutnya Kota Medan. Dan sebagan lag ke Wlayah Tanjung Bala yang pada saat tu sebaga Pusst Pemerntahan Afdelng Asahan. Dar Asahan (Tanjung Bala) selanjutnya ke wlayah Labuahna Batu untuk merebut Kota Rantau Prapat. Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

32 3 Pada masa penjajahan Jepang system Pemerntahan Hnda Belanda dlanjutkan dengan system Pemerntahan Zelf Bestuur dan kekuasaan Sultan/Raja berlangsung. Untuk memontorng kegatan Pemerntahan yang dlaksanakan oleh Sultan/Raja, Pemerntahan Jepang membentuk Fuku Bunsyuco. D sampng tu stlah-stlah Pmpnan Tngkatan Pemerntahan Hnda Belanda dgant dar Bahasa Belanda ke Bahasa Jepang, antara lan: 1. Keresdenan dgant dengna Syuu dan Kepalanya dsebut dengnan Syuu cookan.. Regenschap (Kabupaten) dgant dengan Ken dan Kepalanay dsebut Ken-coo. 3. Stadgementhe (Pemerntahan Kota) dgant dengan S dan Kepalanya dsebut S-coo. 4. Kampung/Desa dsebut dengan Ku dan Kepalanya dsebut Ku-coo..3.4 Setelah Proklamas Kekalahan Jepang pada Perang Asa Tmur Raya, yatu Jepang menyerah pada Sekutu tanggal 15 Agustus 1945 telah memberkan kesempatan kepada Bangsa Indonesa untuk merdeka sebaga bangsa yang berdaulat. Kemudan dalam Sdangnya tnaggal 19 Agustus 1945 oleh PPKI dcapa kesepakatan pembagan wlayah Republk Indonesa dalam 8 Propns masng-masng Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Tmur, Sumatera, Borneo, Sulawes, Sunda Kecl dan Maluku. Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

33 33 Propns dbag dalam Keresdenan yang dkepala oleh Resden, Gubernurdan Resden dbantu oleh Komte Nasonal Daerah, sedangkan kedudukan kota (Gemeente) dteruskan. Pada tanggal Oktober 1945, Mr. Teuku Muhammad Hasan dangkat menjad Gubernur Sumatera, kemudan pada tanggal 3 Oktober 1945 Gubernur Sumatera mengabarkan Proklamas Kemerdekaan Republk Indones yang pada saat tu dhadr oleh utusan/wakl-wakl daerah. Sesampanya ddaerah masng-masng utusan daerah tersebut mengadakan pertemuan dengan Pemuka-Pemuka Masyarakat untuk membentuk Komte Nasonal Daerah (KND)..5 Letak dan Geografs Labuhan Batu Kabupaten Labuhan Batu merupakan salah satu daerah yang berada d kawasan Panta Tmur Sumatera Utara. Secara geografs, kabupaten Labuhan Batu berada pada 1º6'- º11' Lntang Utara, 91º07' Bujur Tmur dengan ketnggan m d atas permukaan Laut. Kabupaten Labuhan Batu menempat area seluas Ha yang terdr dar Kecamatan dan 4 Desa/Kelurahan Defntf. Area Kabupaten Labuhan batu d sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka, d sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanul Selatan, d sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tapanul Utara dan Asahan, dan d sebelah Tmur berbatasan dengan Propns Rau. Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

34 34 Sepert umumnya daerah-daerah lannya yang berada d kawasan Sumatera Utara, Kabupaten Labuhana Batu termasuk daerah yang berklm trops. Daerah n memlk musm kemarau dan musm hujan. Musm kemarau dan musm hujan basanya dtanda dengan sedkt banyaknya har hujan dan volume curah hujan pada bulan terajadnya musm. Selama tahun 006, rata-rata har hujan d Kabupaten Labuhan Batu sebanyak 1.75 har perbulan dengan rata-rata curah hujan MM. Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

35 Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory

36 36 BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Produk Domestk dan Produk Regonal (PDRB) Dalam menghtung pendapatan regonal, hanya dpaka konsep domestk, yang berart bahwa seluruh nla tambah yang dtmbulkan oleh berbaga sektor/lapangan usaha yang melakukan kegatan usahanya d suatu wlayah/regon dhtung dan dmasukkan, tanpa memperhatkan kepemlkan atas faktor produks. Dengan demkan PDRB secara agretf menunjukkan kemampuan suatu daerah dalam menghaslkan pendapatan/balas jasa kepada faktor faktor produks yang kut berpartspas dalam proses produks d daerah tersebut. Untuk menghtung angka-angka PDRB ada tga pendekatan yang dapat dgunakan, dan djelaskan sebaga berkut n : 1. Pendekatan Produks PDRB merupakan jumlah nla tambah atas barang dan jasa yang dhaslkan oleh berbaga unt produks wlayah suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (basanya satu tahun). Unt-unt produks tersebut dalam penyajan n dkelompokkan menjad 9 lapangan usaha (sector) yatu : (1) Pertanan, Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

37 37 Peternakan, Kehutanan dan Perkanan, () Pertambangan dan Penggalan, (3) Industr Pengolahan, (4) Lstrk, Gas dan Ar Bersh, (5) Bangunan, (6) Perdagangan, Hotel dan Restoran, (7) Pengangkutan dan Komunkas, (8) Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, (9) Jasa jasa termasuk jasa pelayanan pemerntah.. Pendekatan Pendapatan PDRB merupakan jumlah balas jasa yang dterma oleh factor-faktor produks yang kut serta dalam proses produks d suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (basanya satu tahun). Balas jasa factor produks yang dmaksud adalah upah dan gaj (balas jasa tenaga kerja), sewa tanah (balas jasa tanah), bunga modal (balsa jasa modal) dan keuntungan (balas jasa kewraswastaan/ enterprenershp); semuanya belum dpotong pajak penghaslan dan pajak langsung lannya. Dalam defens n, PDRB mencakup juga penyusutan dan pajak tdak langsung neto (pajak tak langsung dkurang subsd). 3. Pendekatan Pengeluaran PDRB merupakan semua komponen permntaan akhr yang terdr dar : (1) Pengeluaran konsums rumahtangga dan lembaga swasta nrlaba, () konsums pemerntah, (3) pembentukan modal tetap domestc bruto, (4) perubahan stok, dan (5) Ekspor neto (ekspor dkurang mpor). Secara konsep tga pendekatan d atas akan menghaslkan angka yang sama. Jad, jumlah pengeluaran akan sama dengan jumlah barang dan jasa akhr yang dhaslkan dan harus sama pula dengan jumlah pendapatan dengan jumlah pendapatan untuk Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

38 38 faktor-faktor produks. PDRB yang dhaslkan dengan cara n dsebut sebaga PDRB atas dasar harga pasar, karena ddalamnya sudah dcakup pajak tak langsung neto. Kegunaan Data PDRB Data PDRB adalah salah satu ndcator ekonom yang dapat menunjukkan konds perekonoman daerah setap tahun. Jad, kegunaan data PDRB sebaga berkut : a. PDRB atas dasar harga berlaku (nomnal) menunjukkan kemampuan sumber daya ekonom yang dhaslkan oleh suatu daerah. Nla PDRB yang besar menunjukkan kemampuan sumber daya ekonom yang besar, begtu juga sebalknya. b. PRB harga berlaku menunjukkan pendapatan yang memungknkan untuk dnkmat oleh suatu daerah. c. PDRB harga konstan (rl) dapat dgunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonom secara keseluruhan atau setap sector dar tahun ke tahun. d. Dstrbus PDRB harga berlaku menurut sector menunjukkan struktur perekonoman setap sector ekonom dalam suatu daerah. Sector-sektor ekonom yang mempunya peran besar menunjukkan bass perekonoman suatu daerah. e. PDRB harga berlaku menurut penggunaan menunjukkan produk barang dan jasa dgunakan untuk tujuan konsums, nvestas dan dperdagangkan dengan phak luar neger. f. Dstrbus PDRB menurut penggunaan menunjukkan peranan kelembagaan dalam menggunakan barang dan jasa yang dhaslkan oleh berbaga sector ekonom. g. PDRB penggunaan atas dasar harga konstan bermanfaat untuk mengukur laju pertumbuhan konsums, nvestas dan perdagangan luar neger. Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

39 39 h. PDRB dan PRB per kapta atas dasar harga berlaku menunjukkan nla PDRB dan PRB per kepala atau per satu orang penduduk.. PDRB dan PRB per kapta atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahu pertumbuhan nyata ekonom per kapta penduduk suatu daerah. 3. Pengertan Regres Metode peneltan adalah suatu cara yang terdr dar langkah-langkah atau urutan kegatan yang berfungs sebaga pedoman umum yang dgunakan untuk melaksanakan peneltan sehngga apa yang menjad tujuan dar peneltan tu terwujud Istlah regres pertama kal dperkenalkan oleh Francs Galton.Menurut hasl peneltan Galton, meskpun ada kecenderungan bag para orangtua yang tngg mempunya anak yang tngg dan orangtua yang pendek memlk anak yang pendek, dstrbus mengena tngg dar suatu populas tdak berubah dar generas ke generas. Peneltan dtuls dalam artkel berjudul: Famly Lkenes n Struture Proceedng of Royal Socety, London, Vol. 40, 1886). Menurut Galton, analss regres berkenaan dengan stud ketergantungan dar suatu varabel yang dsebut varabel takbebas (dependent varable), pada satu atau lebh varabel, yatu varabel yang menerangkan dengan tujuan untuk memperkrakan dan ataupun meramalkan nla rata-rata dar varabel takbebas apabla nla varabel yang menerangkan sudah dketahu. Varabel yang menerangkan serng dsebut varabel bebas (ndependent varable) atau explanatory varables. Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

40 40 Menentukan kelompok data mana saja yang menjad varabel (varabel bebas) dan yang mana yang menjad varabel (Varabel Tak Bebas). Menentukan hubungan antara varabel dengan varabel sehngga ddapat regres atas 1,,, k. 3.3 Menentukan Koefsen Determnas Koefsen Determnas dnyatakan dengan R untuk pengujan regres lner berganda yang mencakup lebh dar dua varabel adalah untuk mengetahu propors keragaman total dalam varabel tak bebas () yang dapat djelaskan atau dterangkan oleh varabel varabel bebas () yang ada ddalam model persamaan regres lner berganda secara bersama sama. Maka R akan dtentukan dengan rumus, yatu : R JK reg y ( y ) n JK reg Jumlah Kuadrat Regres Harga R yang dperoleh sesua dengan varans yang djelaskan masng masng varabel yang tnggal dalam regres. Hal n mengakbatkan varans yang djelaskan penduga yang dsebabkan oleh varabel yang berpengaruh saja (yang bersfat nyata). Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

41 41 Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory Uj Korelas Uj korelas dlakukan untuk mengetahu bagamana dan seberapa besarkah hubungan varabel varabel bebas tu dapat mempengaruh varabel tak bebas. Untuk hubungan lma varabel tersebut dapat dhtung dengan menggunakan rumus sebaga berkut : 1. Koefsen Korelas antara 1 dan } ) ( }{ ) ( { ) )( ( yx n n n r. Koefsen Korelas antara dan } ) ( }{ ) ( { ) )( ( yx n n n r 3. Koefsen Korelas antara 3 dan } ) ( }{ ) ( { ) )( ( yx n n n r 4. Koefsen Korelas antara 4 dan } ) ( }{ ) ( { ) )( ( yx n n n r

42 4 Untuk mengukur kuat tdaknya antara varabel bebas dan tak bebas, dtnjau dar besar keclnya nla koefsen korelas (r). Makn besar nla r maka makn kuat hubungannya dan jka r makn kecl berart makn lemah hubungannya. Nla r yatu : - 1,00 r - 0,80 berart korelas kuat - 0,79 r - 0,50 berart korelas sedang - 0,49 r 0,49 berart korelas lemah 0,50 r 0,79 berart korelas sedang 0,80 r 1,00 berart korelas kuat 3.5 Menguj koefsen koefsen Regres Pengujan n dlakukan untuk menguj tngkat nyata koefsen koefsen regres yang ddapat dan seberapa besar kontrbusnya. Analss regres lner dgunakan untuk peramalan, dmana dalam model terdapat varabel bebas dan varabel takbebas. Regres lner yatu menentukan satu persaman dan gars yang menunjukkan hubungan antara varabel bebas dan varabel takbebas, yang merupakan persamaan penduga yang berguna untuk menaksr/meramalkan varabel takbebas. Untuk mempelajar hubungan-hubungan antara beberapa varabel, analss n terdr dar dua bentuk, yatu : 1. Anals Regres Sederhana (smple analss regres). Anals Regres Berganda (multple analss regres) Analss regres sederhana merupakan hubungan antara dua varabel yatu varabel bebas (ndependent varable) dan varabel takbebas (dependent varable). Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

43 43 Sedangkan analss regres berganda merupakan hubungan antara 3 varabel atau lebh, yatu sekurang-kurangnya varabel bebas dengan satu varabel takbebas Regres Lner Sederhana Regres lner sederhana merupakan suatu prosedur untuk mendapatkan hubungan matemats dalam bentuk suatu persamaan antara varabel takbebas tunggal dengan varabel bebas tunggal. Regres lner sederhana hanya ada satu peubah bebas yang dhubungkan dengan satu peubah tak bebas. Bentuk-bentuk model umum regres sederhana yang menunjukkan antara dua varabel, yatu varabel sebaga sebaga varabel bebas dan varabel sebaga varabel takbebas adalah : Dengan: ^ a + b ^ a b Varabel takbebas Varabel bebas Parameter Intercept Parameter Koefsen Regres Varabel Bebas 3.5. Regres Lner Berganda Regres lner berganda adalah analss regres yang menjelaskan hubungan antara peubah respon (varable dependent) dengan faktor-faktor yang mempengaruh lebh dar satu predaktor (varable ndependent).regres lner berganda hampr sama Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

44 44 dengan Regres lner sederhana, hanya saja pada Regres lner berganda varabel penduga (varabel bebas) lebh dar satu varabel penduga. Tujuan analss n adalah untuk mengukur ntenstas hubungan antara dua varabel atau lebh dan memuat predks/ perkraan nla atas nla. Bentuk persamaan Regres lner berganda yang mencakup dua atau lebh varabel, yatu : β + β + β β k k ε Dengan: k β 0 Pengamatan ke- pada varabel takbebas Pengamatan ke- pada varabel bebas Parameter Intercept β,..., 1, β β k Parameter koefsen regres varabel bebas ε Pengamatan ke varabel kesalahan Model datas merupakan model regres untuk populas, sedangkan apabla hanya menark sebagan berupa sampel dar populas secara acak, dan tdak mengetahu regres populas, sehngga model regres populas perlu dduga berdasarkan model regres sampel, sebaga berkut : b + b + b b k k Dengan: b 0,b 1,...,b k Varabel tak bebas Varabel bebas Koefsen regres Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

45 45 Dalam regres lner berganda varabel tak bebas (), tergantung kepada dua atau lebh varabel bebas (). Bentuk persamaan regres lner berganda yang mencakup dua atau lebh varabel, yatu : b + b + b b + e k k Untuk hal n, penuls menggunakan regres lner berganda satu varabel tak bebas (dependent varable) dan empat varabel bebas (ndependet varable). Bentuk umum persamaan regres lner berganda tersebut, yatu : Dengan: e + e b0 + b1 1 + b + b3 3 + b4 4 1,,...,n varabel kesalahan (galat) Untuk rumus datas, dapat dselesakannya dengan lma persamaan oleh lma varabel yang terbentuk : 1 3 nb 0 + b b + b b 4 4 b b 1 ( 1 ) + b 1 + b b b 0 + b b ( ) + b b 4 4 b b b 3 + b 3 ( 3 ) + b b b b 4 + b b 4 ( 4 ) Bentuk data yang akan dolah dtunjukkan pada tabel berkut n : Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

46 46 Tabel 3.4. Bentuk Umum Data Observas Nomor Observas Respon ( ) Varabel Bebas 1... k n 1... n n 1... n k1 k k... kn kn BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Penganalssan Data Setap data merupakan alat bag pengamblan keputusan untuk dasar pembuatan keputusan keputusan atau untuk memecahkan suatu persoalan. Keputusan yang bak dapat dhaslkan jka pengamblan keputusan tersebut ddasarkan atas data yang bak. Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

47 47 Salah satu kegunaan dar data adalah untuk memperoleh dan mengetahu gambaran tentang suatu keadaan/permasalahan. Telah kta ketahu nla-nla PDRB dkabupaten Labuhan batu atas dasar harga konstan dan PDRB atas dasar harga berlaku. Pendapatan setap tahunnya mengalam penngkatan pertumbuhan ekonom walau tdak begtu besar. Pada bab 4 n penuls akan menganalss perkembangan Pendapatan Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) d Kabupaten Labuhan Batu serta menghtung factor mana yang mempunya pengaruh nyata pada Pendapatan Domestk Regonal Bruto (PDRB) d Kabupaten Labuhan Batu selama 10 tahun dar tahun 1997 sampa dengan tahun 006. Adapun data Pendapatan PDRB d Kabupaten Labuhan Batu dalam sector Pertanan, Industr Pengolahan, Perdagangan, Hotel dan Restoran, Pengangkutan dan komunkas. Dapat dlhat pada table dbawah n (dalam jutaan Rupah) Table 4.1 Pendapatan Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan dan PDRB atas harga berlaku d Kabupaten Labuhan Batu Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

48 Sumber: BPS Kabupaten Labuhan Batu Dar data d atas maka penuls akan menganalss data tersebut serta menghtung factor mana yang mempunya pengaruh nyata pada Pendapatan PDRB d Kabupaten Labuhan Batu dengan menggunakan analss Regres Berganda. 4. PDRB atas dasar Harga Konstan Nla-nla PDRB d Kabupaten Labuhan Batu terdr dar PDRB atas Harga Konstan dan PDRB atas Dasar Harga Berlaku. Untuk mengetahu factor apa saja yang mempengaruh PDRB atas Harga Konstan, maka perlu d adakan pengujan terhadap PDRB atas dasar Harga konstan. Adapun datanya sebaga berkut: Table 4. Pendapatan Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan menurut Lapangan Usaha tahun 1997 sampa 006 d Kabupaten Labuhan Batu Tahun PDRB Pertanan Industr Perdagangan Jasa-jasa Fahres Idrs : Faktor-Faktor ang Mempengaruh Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) D Kabupaten Labuhan Batu, 008. USU Repostory 009

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB LANDASAN TEORI Unverstas Sumatera Utara . Pengertan Regres Istlah regres pertama kal dperkenalkan oleh Francs Galtom. Menurut Galtom, analss regres erkenaan dengan stud ketergantungan dar satu varael

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH

SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH Dw Wra Prawaty 110502294 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian SIFAT-SIFAT ANALISIS REGRESI PowerPont Sldes by Yana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 2007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 229 Bandung, Telp. 022 2013163-2523 Hal-hal yang akan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET 3. Sejarah dan Kegatan Operasonal Perusahaan 8 3.. Sejarah Perkemangan Kantor Perwaklan Bank Indonesa Wlayah I (Sumut & Aceh) 8 3. Struktur Organsas dan Deskrps Tugas Kantor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA Sensus Penduduk 2010 merupakan sebuah kegatan besar bangsa Badan Pusat Statstk (BPS) berdasarkan Undang-undang Nomor 16

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF SISWA KELAS II SDN ANGKATAN LOR 02 KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN 2011 / 2012

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Sunga Sak, Kota Pekanbaru, Provns Rau. Penentuan lokas dlakukan secara tertuju (purposve) karena sunga n termasuk dalam 13 sunga

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI

ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI TUGAS AKHIR FITRIANI SAGALA 054070 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam BAB LANDASAN TEORI Pengertan Regres Istlah regres dperkenalkan oleh seorang yang ernama Francs Gulton dalam makalah erjudul Regresson Towerd Medacraty n Heredtary Stature Menurut hasl peneltan elau, meskpun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n akan menjelaskan latar belakang pemlhan metode yang dgunakan untuk mengestmas partspas sekolah. Propns Sumatera Barat dplh sebaga daerah stud peneltan. Setap varabel yang

Lebih terperinci

BAB IV TRIP GENERATION

BAB IV TRIP GENERATION BAB IV TRIP GENERATION 4.1 PENDAHULUAN Trp Generaton td : 1. Trp Producton 2. Trp Attracton j Generator Attractor - Setap tempat mempunya fktor untuk membangktkan dan menark pergerakan - Bangktan, Tarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat BABl PENDAHULUAN 1.1. LAT AR BELAKANG PERMASALAHAN ndonesa merupakan negara yang sedang berkembang dengan tngkat populas yang cukup besar. Dengan jumlah penduduk dewasa n mencapa lebh dar 180 juta jwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu aspek kehdupan yang sagat pentng. Bag masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, bak dalam rangka memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.

Lebih terperinci

LAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON

LAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON LAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON Edtor : Dra. Hj. St Sumjat, M.S. Penuls : Dndn Ahmad

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci