بسم هللا الرحمن الرحيم

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor:xxxx/Pdt.G/2011/MS-Aceh بسم هللا الرحمن الرحيم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara yang diajukan oleh: PEMBANDING, umur 33 tahun, Agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan PNS, tempat tinggal di Kabupaten Pidie, semula Tergugat sekarang Pembanding; M e l a w a n TERBANDING, umur 26 tahun, Agama Islam, Pendidikan SMA, Pekerjaan Dagang, tempat tinggal di Kabupaten Pidie, semula Penggugat sekarang Terbanding; Mahkamah Syar iyah Aceh; Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini : TENTANG DUDUKPERKARANYA Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam putusan Mahkamah Syar iyah Sigli Nomor: 144/Pdt.G/2011/MS-Sgi, tanggal 6 Oktober 2011 M bertepatan dengan tanggal 7 Zulkaedah 1432 H yang amar nya berbunyi sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak 1 (satu) bain shughra Tergugat terhadap Penggugat; Hal 1 dari 10 hal Put No. 137/Pdt.G/2011/MS-ACEH

2 3. Menetapkan anak yang bernama B Binti A, umur 4 (empat) tahun berada dibawah asuhan (hadhanah) Penggugat; 4. Memerintahkan Panitera Mahkamah Syar iyah Sigli untuk mengirimkan sehelai Salinan Putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kota Sigli, Kabupaten Pidie, dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebanyak Rp. 391,000. (Tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); Membaca akta pernyataan banding yang dibuat oleh Wakil Panitera Mahkamah Syar iyah Sigli, bahwa Pembanding/Tergugat pada hari Jum at tanggal 21 Oktober 2011 telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Mahkamah Syar iyah Sigli, permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawannya tanggal 27 Oktober 2011; Membaca dan memperhatikan memori banding yang diajukan oleh Pembanding tanggal 29 Oktober 2011 dan diterima petugas Meja III tanggal 01 November 2011, memori banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak Terbanding pada tanggal 4 November 2011 dan memperhatikan pula kontra memori banding yang diajukan oleh Terbanding tanggal 21 November 2011 dan diterima petugas Meja III pada tanggal 23 November 2011; Telah pula membaca relaas pemberitahuan memeriksa berkas kepada Pembanding tanggal 29 November 2011 dan Terbanding tanggal 29 November 2011, bahwa Pembanding tidak datang untuk memeriksa berkas perkara banding sesuai dengan surat keterangan Panitera Mahkamah Syar iyah Sigli tanggal 07 Desember 2011 dan Terbanding telah datang untuk memeriksa Hal 2 dari 10 hal Put No. 137/Pdt.G/2011/MS-ACEH

3 berkas sesuai dengan surat keterangan Petugas Meja III tanggal 30 November 2011; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding telah diajukan oleh Pembanding dalam tenggang waktu dan tata cara menurut ketentuan perundang-undangan, maka permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa Pembanding/Tergugat sesuai dengan memori bandingnya tanggal 29 Oktober 2011 intinya keberatan terhadap putusan Mahkamah Syar iyah Sigli No. 144/Pdt.G/2011/MS-Sgi tanggal 6 Oktober 2011 M bertepatan dengan tanggal 7 Zulqaedah 1432 H, baik pertimbangan hukum maupun amar putusannya yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa Majelis Hakim Mahkamah Syar iyah Sigli dalam hal memeriksa dan mengadili kasus perceraian tidak memeriksa sebagaimana tata cara yang dituntut oleh pasal 76 ayat (1) UU No.7 tahun 1989 jo. pasal 22 ayat (2) PP No. 9 tahun Seharusnya Majelis Hakim memeriksa orang-orang dekat atau keluarga dekat dengan suami dan isteri, sedangkan saksi Terbanding/Penggugat yaitu, C adalah adik ipar mertua, saksi D adalah pembantu rumah tangga Terbanding/Penggugat, saksi E orang tua Terbanding, ketiga saksi tersebut bukanlah sebagai keluarga dengan Terbanding dan Pembanding; - Bahwa oleh karena Majelis Hakim Mahkamah Syar iyah Sigli tidak memeriksa dan mengadili sebagaimana anjuran pasal 76 ayat (1) UU No.7 tahun 1989 jo. pasal 22 ayat (2) PP No. 9 tahun 1975 dengan demikian Majelis Hakim Mahkamah Syar iyah Sigli tersebut telah melalaikan dan melakukan pelanggaran terhadap tata cara dalam hal Hal 3 dari 10 hal Put No. 137/Pdt.G/2011/MS-ACEH

4 mengadili yang ditentukan oleh Undang Undang, maka terhadap putusan tersebut batal demi hukum; Menimbang bahwa Terbanding/Penggugat sesuai dengan kontra memori bandingnya tanggal 21 November 2011 pada pokoknya mempertahankan isi putusan dan memohon supaya putusan Mahkamah Syar iyah Sigli tersebut dikuatkan dengan alasan antara lain: - Bahwa Majelis Hakim Mahkamah Syar iyah Sigli dalam hal memeriksa dan mengadili perkara perceraian antara Terbanding dan Pembanding telah memeriksa dan mengadili sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku yaitu dengan memeriksa keluarga dekat dan saksi-saksi yang berasal dari orang-orang dekat dengan Terbanding dan Pembanding seperti C. Namun pada saat pemeriksaan saksi-saksi tersebut Pembanding tidak mau hadir lagi dipersidangan sampai putusan dijatuhkan walaupun Majelis Hakim telah memanggilnya untuk hadir kepersidangan; Menimbang, bahwa setelah membaca dan meneliti berkas perkara yang dimintakan banding dan setelah mempelajari putusan Mahkamah Syar iyah Sigli No. 144/Pdt.G/2011/MS-Sgi, tanggal 6 Oktober 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 7 Zulqaedah 1432 Hijriyah, Majelis Hakim tingkat banding akan memberikan pertimbangan sebagai berikut: Menimbang, bahwa berdasarkan keseluruhan dari hasil pemeriksaan Majelis Hakim tingkat pertama dalam perkara ini Majelis Hakim tingkat banding telah menemukan fakta yang pada intinya sebagai berikut: - Bahwa Majelis Hakim tingkat pertama telah melaksanakan maksud pasal 82 UU No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama dan PERMA RI No. 1 tahun 2008 selaku Mediator adalah Drs. Said Safrizal, M.H, namun ternyata tidak berhasil; Hal 4 dari 10 hal Put No. 137/Pdt.G/2011/MS-ACEH

5 - Bahwa Pembanding/Tergugat dalam jawabannya membantah adanya perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga hanya terjadi salah paham dan Pembanding/Tergugat keberatan bercerai karena masih sangat mencintai Terbanding/Penggugat (BAP tanggal 11 Agustus 2011); - Bahwa saksi saksi yang dihadirkan Terbanding/Penggugat menyatakan telah terjadi perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga yang disebabkan oleh faktor ekonomi yang mengakibatkan pisah tempat tinggal sudah hampir 3 (tiga) bulan; Menimbang, bahwa keberatan yang diajukan pembanding/tergugat dalam memori bandingnya dapat dipertimbangkan sebagai berikut; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Mahkamah Syar iyah Sigli pada persidangan hari Kamis tanggal 18 Agustus 2011 telah mendengar keterangan saksi bernama C adalah isteri paman Penggugat dan D adalah ibu kandung Penggugat. Kedua orang saksi tersebut adalah pihak keluarga serta orang orang yang dekat dengan penggugat dan tergugat serta telah bersumpah menurut agama Islam dan Majelis Hakim tingkat pertama telah mempertimbangkan sebab-sebab perselisihan dan pertengkaran yang benarbenar sangat berpengaruh dan prinsipil bagi keutuhan kehidupan rumah tangga Pembanding dan Terbanding dengan demikian putusan Majelis Hakim tingkat pertama sudah benar dan sesuai putusan MARI No. 229 K/AG/2003 tanggal 8 Juni 2005 yang menyatakan bahwa keterangan 2 orang saksi (atau lebih) dalam sengketa perceraian yang hanya menerangkan suatu akibat hukum mempunyai kekuatan hukum sebagai dalil pembuktian, maka keberatan Pembanding/Tergugat bahwa Majelis Hakim Mahkamah Syar iyah Sigli telah melakukan pelanggaran terhadap pasal 76 UU No.7 tahun 1989 jo. pasal 22 PP No. 9 tahun 1975 tidak beralasan maka harus dikesampingkan; Hal 5 dari 10 hal Put No. 137/Pdt.G/2011/MS-ACEH

6 Menimbang bahwa Majelis Hakim Mahkamah Syar iyah Sigli telah mengabulkan gugatan Penggugat/Terbanding No. 5 tentang gugatan cerai, sedangkan Pembanding/Tergugat dalam jawabannya keberatan karena masih mencintai Terbanding/Penggugat, Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa sesuai dengan fakta yang ditemukan Terbanding/Penggugat tetap bersikeras untuk bercerai dengan Pembanding/Tergugat meskipun telah di damaikan oleh Majelis Hakim yang bersidang maupun melalui mediasi, sikap Terbanding/Penggugat tersebut telah menunjukkan bahwa ia benar-benar tidak memiliki rasa cinta lagi kepada Pembanding/Tergugat, yang puncaknya setidak tidaknya dalam waktu 3 bulan terakhir ini sehingga Terbanding/Penggugat dengan Pembanding/Tergugat berpisah tempat tinggal; Menimbang bahwa bantahan Pembanding/Tergugat dengan dalil bahwa Pembanding/Tergugat masih sangat mencintai Terbanding/Penggugat, maka Majelis Hakim tingkat banding sangat menghargai itikad baik dari Pembanding/Tergugat tersebut, akan tetapi masalah pernikahan bukanlah masalah moral semata, tapi lebih merupakan suatu perbuatan hukum yang sudah jelas aturannya yaitu dikabulkan atau tidaknya suatu gugatan perceraian bukan semata-mata dipertimbangkan pada rasa cinta dan itikad baik para pihak suami isteri, akan tetapi lebih didasarkan pada keadaan rumah tangganya ada atau tidaknya bukti bukti alasan perceraian itu sendiri menurut hukum; Menimbang bahwa dari fakta diatas, Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa apabila terjadi perselisihan antara suami isteri kemudian terbukti pisah tempat tinggal dan telah diupayakan damai tetapi tidak berhasil, maka hal tersebut sebagai indikator kuat terwujudnya maksud pasal 19 huruf (f) PP No.9 tahun 1975 hal ini sesuai dengan putusan MARI No. 273 K/AG/1998 tanggal 17 Maret 1999 yang mengandung abstrak hukum bahwa cekcok, hidup berpisah tidak dalam satu tempat kediaman bersama/berpisah tempat tidur, Hal 6 dari 10 hal Put No. 137/Pdt.G/2011/MS-ACEH

7 salah satu pihak tidak berniat meneruskan kehidupan bersama dengan pihak lain merupakan fakta yang cukup alasan suatu perceraian dan mempertahankan rumah tangga yang demikian itu adalah sia sia, maka meskipun Pembanding/ Tergugat ingin rukun lagi karena masih cinta dengan Terbanding/Penggugat, keinginan tersebut adalah keinginan yang tidak mendapat sambutan dari Terbanding/Penggugat oleh karenanya keberatan Pembanding/Tergugat untuk tidak bercerai karena masih cinta dengan Terbanding/Penggugat tersebut harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P. 2 yang bersesuaian dengan pengakuan atau setidak-tidaknya tergugat/pembanding tidak membantah telah melukai penggugat/terbanding patut diduga bahwa telah terjadi kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tergugat/pembanding terhadap penggugat/terbanding tidak dapat ditolerir apalagi tergugat/pembanding berpendidikan tinggi dan berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil yang harus menjadi suri teladan bagi masyarakat; Menimbang, bahwa dari bukti tersebut Majelis hakim tingkat banding mempunyai persangkaan bahwa telah terjadi tindak kekerasan dalam rumah Tangga penggugat/terbanding dengan tergugat/pembanding berupa pelanggaran terhadap ketentuan pasal 6 dan pasal 7 Undang Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga yang dilakukan oleh tergugat/pembanding terhadap penggugat/terbanding; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut Majelis Hakim tingkat banding berpendapat apabila kehidupan rumah tangga Pembanding dengan Terbanding jika dipaksakan rukun lagi akan menimbulkan penderitaan berkepanjangan bagi kedua belah pihak, karena hubungan suami isteri dalam rumah tangga yang demikian sudah dirasa hampa tanpa ruh, maka menurut Majelis Hakim tingkat banding kondisi rumah tangga yang demikian sudah Hal 7 dari 10 hal Put No. 137/Pdt.G/2011/MS-ACEH

8 dianggap patut dan cukup alasan untuk menempuh jalan perceraian berdasarkan al-qur an surat An-Nisa ayat 130 sebagai berikut; Artinya: Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing masing dari limpahan karunia-nya dan adalah Allah Maha Luas (Karunia-Nya) lagi Maha Bijaksana ; Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan diatas dapat disimpulkan bahwa Majelis Hakim tingkat pertama telah melaksanakan ketentuan pasal 39 ayat (2) UU No.1 tahun 1974 jo pasal 16 PP No. 9 tahun 1975 jo pasal 115 KHI maka berdasarkan fakta hukum tersebut dalam perkara a quo Majelis Hakim tingkat banding berpendapat gugatan cerai yang diajukan Penggugat/ Terbanding dapat dikabulkan dengan memperbaiki amar putusan Mahkamah Syar iyah Sigli No. 144/Pdt.G/2011/MS-Sgi tanggal 6 Oktober 2011 M bertepatan dengan tanggal 7 Zulqaedah 1432 H; Menimbang, bahwa bardasarkan ketentuan pasal 89 ayat (1) UU No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang diubah dengan UU No.3 tahun 2006, perubahan kedua UU No. 50 tahun 2009 biaya perkara dalam tingkat banding dibebankan kepada Pembanding; Mengingat, pasal-pasal dari Peraturan Perundang Undangan serta ketentuan Hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini; M E N G A D I L I: Menerima permohonan banding dari Pembanding; Memperbaiki putusan Mahkamah Syar iyah Sigli Nomor: 144/Pdt.G/2011/MS-Sgi, tanggal 06 Oktober 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 07 Zulqaedah 1432 Hijriyah, yang dimohonkan banding sehingga amarnya berbunyi sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya; 2. Menjatuhkan, talak satu bain sughra tergugat terhadap penggugat Hal 8 dari 10 hal Put No. 137/Pdt.G/2011/MS-ACEH

9 ; 3. Menetapkan, seorang anak bernama B binti A umur 4 tahun berada dibawah asuhan (hadhanah) penggugat hingga anak tersebut dewasa atau mandiri; 4. Memerintahkan Panitera Mahkamah Syar iyah Sigli untuk mengirimkan sehelai salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kota Sigli, Kabupaten Pidie, dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara sebanyak Rp. 391,000. (Tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara di tingkat banding sejumlah Rp (Seratus lima puluh ribu rupiah); Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Mahkamah Syar iyah Aceh pada hari Rabu tanggal 25 Januari 2012 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 1 Rabiul Awal 1433 Hijriyah, oleh kami Dra. Masdarwiaty, M.A., Hakim Tinggi yang ditunjuk sebagai Ketua Majelis, Drs. A. Mu thi, M.H. dan Drs. Asri Damsy, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, berdasarkan Penetapan Ketua Mahkamah Syar iyah Aceh Nomor: 137/Pdt.G2011/MS Aceh dan putusan tersebut dibacakan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis yang didampingi para Hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh Drs. Hasanuddin Abbas sebagai Panitera pengganti tanpa dihadiri pihak-pihak yang berperkara; Hal 9 dari 10 hal Put No. 137/Pdt.G/2011/MS-ACEH

10 Hakim Anggota Ketua Majelis dto Drs. A. Mu thi, M.H. dto Dra. Masdarwiaty, M.A dto Drs. Asri Damsy, S.H. Panitera Pengganti dto dto Drs. Hasanuddin Abbas. Perincian biaya banding : 1. Biaya Redaksi.. Rp. 5, Biaya Materai Rp. 6, Biaya Leges.. Rp. 5, Biaya Proses. Rp. 134,000. J u m l a h Rp. 150, ( Seratus lima puluh ribu rupiah ) Untuk salinan yang sama bunyinya Banda Aceh, 7 Pebruari 2012 Wakil Panitera Drs. MUHAMMAD YUSUF, S.H. Hal 10 dari 10 hal Put No. 137/Pdt.G/2011/MS-ACEH