P U T U S A N. Nomor : ---/Pdt.G/2011/MS-Aceh

Transkripsi

1 P U T U S A N. Nomor : ---/Pdt.G/2011/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara: Pembanding, umur 36 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS, bertempat tinggal di Kabupaten Aceh Utara. semula Tergugat sekarang Pembanding ; M E L A W A N Terbanding, umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Kabupaten Aceh Utara yang dalam hal ini memberi kuasa kepada Hj. Tri Atnuari, SH, Cs dengan Surat Kuasa Khusus tanggal 14 September 2010 Nomor : 107/LNHMASYA/IX/ 2010 semula Penggugat sekarang Terbanding ; Mahkamah Syar iyah Aceh tersebut; Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini; TENTANG DUDUKPERKARANYA Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam putusan Mahkamah Syar iyah Lhoksukon Nomor : 249/Pdt.G/2010/MS-Lsk. Hal 1 dari 11 hal Put. No. 100/Pdt.G/2011/MS-Aceh

2 tanggal 14 Juni 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 12 Rajab 1432 Hijriyah yang amarnya berbunyi sebagai berikut : Mengabulkan gugatan Penggugat; Menjatuhkan thalak satu ba in sughra dari Tergugat terhadap Penggugat ;-- 3. Memerintahkan Panitera Mahkamah Syar iyah Lhoksukon untuk mengirim sehelai salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada PPN/KUA Kecamatan Lhoksukon sebagai PPN/KUA tempat tinggal Penggugat dan Tergugat serta tempat perkawinan dilangsungkan; Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 1,271,000. (Satu juta dua ratus tujuh puluh satu ribu rupiah); Membaca akta pernyataan banding yang dibuat oleh Panitera Mahkamah Syar iyah Lhoksukon bahwa Tergugat telah mengajukan banding terhadap putusan Mahkamah Syar iyah Lhoksukon Nomor: 249/Pdt.G/2010/MS- Lsk. tanggal 14 Juni 2011 dengan suratnya tanggal 30 Juni 2011, permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak Terbanding tanggal 08 Juli 2011; Membaca dan memperhatikan memori banding yang diajukan oleh Pembanding ke Kepaniteraan Mahkamah Syar iyah Lhoksukon tanggal 04 Juli 2011, memori banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak Terbanding pada tanggal 08 Juli 2011; Membaca dan memperhatikan kontra memori banding yang diajukan oleh Terbanding ke Kepaniteraan Mahkamah Syar iyah Lhoksukon tanggal 12 Juli 2011, kontra memori banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak Pembanding pada tanggal 18 Juli 2011; Hal 2 dari 11 hal Put. No. 100/Pdt.G/2011/MS-Aceh

3 Telah pula membaca surat pemberitahuan pemeriksaan berkas perkara banding (Inzage) kepada Pembanding/Tergugat tanggal 18 Juli 2011 dan kepada Terbanding/Penggugat tanggal 15 Juli 2011, serta surat keterangan Meja III bahwa Pembanding/Tergugat maupun Terbanding/Penggugat sampai dengan batas waktu yang diberikan tidak melakukan inzage; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam perkara ini telah diajukan oleh Pembanding dalam tenggang waktu dan menurut caracara sebagaimana ditentukan undang-undang, maka permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima; Menimbang, bahwa Pembanding/Tergugat dengan memori bandingnya tanggal 04 Juli 2011 mengajukan keberatan-keberatan terhadap putusan Mahkamah Syar iyah Lhoksukon Nomor : 249/Pdt.G/2010/MS-Lsk., tangal 14 Juni 2011 sebagai berikut : Bahwa pembanding memandang pertimbangan Majelis Hakim cenderung berpihak dan memaksakan diri untuk mendukung penggu gat/terbanding sehingga bukti-bukti yang dihadirkan oleh Penggugat/Terbanding meskipun tidak memiliki standart dan tingkat kualitas yang dapat mengantarkan kepada keadilan telah dijadikan sebagai sebuah alat bukti yang reasonable dalam rangka menguatkan putusannya; Bahwa tentang proses perdamaian yang dilakukan oleh Hakim mediator terpilih tidak benar-benar serius berusaha untuk menciptakan perdamai an antara Pembanding/Tergugat dengan Terbanding/Penggugat karena perdamaian dilakukan dengan kuasa Terbanding/Penggugat yang tidak Hal 3 dari 11 hal Put. No. 100/Pdt.G/2011/MS-Aceh

4 memiliki hubungan emosional dan kaitan dengan Pembanding/Tergugat sama sekali; Keterangan para saksi Penggugat/Terbanding pada pokoknya mengata kan rumah tangga dengan Tergugat/Pembanding telah terjadi percek cokan dan perselisihan karena tidak punya anak dan cenderung menya lahkan Tergugat/Pembanding secara sepihak, mereka tidak tahu kalau pembanding dengan terbandingtelah pergi ke dokter dan hasilnya tidak ada kekurangan sebagai buktinya terbanding pernah hamil namun keguguran; Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini telah bermain dengan asumsi yang tidak berdasarkan fakta yang dapat dikatagorikan dalam pelanggaran hukum karena memutuskan hukum dengan asumsi semata jelas dilarang dalam ketentuan undang-undang; Majelis Hakim cenderung menutup ruang dan kesempatan kepada Pembanding/Tergugat untuk menghadirkan keluarga karena tidak ada kewajiban untuk menghadirkannya, dengan mengatakan yang punya kewajiban untuk itu adalah Pengugat/Terbanding sehingga ketidak hadiran keluarga Tergugat/Pembanding bukan kehendak Pembanding/Tergugat akan tetapi keberpihakan Majelis Hakim kepada Penggugat/Terbanding; Menimbang, bahwa sesuai putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 143K/Sip/1956 tanggal 14 Agustus 1957 Hakim tingkat banding tidak harus meninjau serta mempertimbangkan keberatan-keberatan Pembanding satu persatu, melainkan cukup memperhatikan dasar dan dalil pertimbangan Hakim Tingkat Pertama dan kemudian menyatakan sikap; Hal 4 dari 11 hal Put. No. 100/Pdt.G/2011/MS-Aceh

5 Menimbang, bahwa Majelis Hakim Mahkamah Syar iyah Aceh setelah memeriksa dengan seksama berkas banding a quo, perlu memberikan pertimbangan dan pendapatnya sendiri sebagai berikut : Menimbang, bahwa yudex factie telah keliru dengan tidak memper timbangkan satu persatu petitum gugatan Penggugat/Terbanding tentang adanya pelanggaran sighat ta lik talak yang telah dilakukan oleh Tergugat/ Pembanding. Demikian pula keterangan para saksi penggugat tidak satupun yang memberikan keterangan bahwa Tergugat/Pembanding telah mengucapkan sighat ta lik dan adanya perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh tergugat sebagaimana telah disyaratkan bagi jatuhnya talak satu khul i dari Tergugat/Pembanding kepada Penggugat/Terbanding; Menimbang, bahwa dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggugat tidak dapat membuktikan dalil gugatannya mengenai adanya pelanggaran sighat ta lik yang dilakukan oleh Tergugat/Pembanding karenanya tuntutan penggugat tentang pelanggaran sighat ta lik tersebut harus ditolak;---- Menimbang, bahwa Hakim tingkat pertama tidak cermat memberikan alasan yuridis atau kurang pertimbangan hukumnya dengan tidak dipertim bangkan petitum yang memohon agar putusan a quo dapat dijalankan serta merta (Uit voerbaar Bij Vorraad) meskipun verzet, banding, atau kasasi quod non secara eksplisit telah diatur dalam Pasal 70 ayat (6) UU No. 7 Tahun 1989 jo Surat Edaran Ketua MARI No. 1 Tahun 1990 tentang Petunjuk Pembuatan Penetapan Eks Pasal 71 ayat (2) UU No. 7 Tahun 1989 jo Pasal 153 Kompilasi Hukum Islam merupakan Lex Specialis Derogat Generalis karenanya permohon an putusan dapat dijalankan secara serta merta harus ditolak; Hal 5 dari 11 hal Put. No. 100/Pdt.G/2011/MS-Aceh

6 Menimbang, bahwa fakta di persidangan menunjukkan keterangan para saksi yang diajukan Penggugat/Terbanding menjelaskan bahwa telah terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat/Terbanding sejak tahun 2009 dengan Tergugat/Pembanding dan sudah pernah didamaikan oleh aparat Desa serta keluarga tetapi suasana damai dan rukun berlangsung sebentar sehingga pada tanggal 10 Mei 2010 Penggugat mengajukan Gugatan Cerai ke Mahkamah Syar iyah Lhoksukon namun oleh Majelis Hakim dalam putusan versteknya ditolak karena tidak terbukti; Menimbang, bahwa Penggugat/Terbanding telah mengajukan gugatan cerainya ke Mahkamah Syar iyah Lhoksukon dibawah perkara Nomor: 132/Pdt.G/2010/MS-Lsk. tanggal 10 Mei 2010 sebagaimana jawaban Tergugat/ Pembanding akan tetapi ditolak, kemudian perkaranya diajukan kembali dengan Nomo: 249/Pdt.G/2010/MS-Lsk tanggal 1 Oktober Halmana merupakan bukti bahwa rumah tangga antara Pembanding/Tergugat dengan Terbanding/ Penggugat telah terjadi perselisihan terus menerus dan tidak dapat dirukunkan kembali; Menimbang, keterangan para saksi Penggugat/Terbanding yang diajukan di persidangan menjelaskan bahwa antara Tergugat/Pembanding dengan Penggugat/Terbanding sudah sejak 2 (dua) tahun yang lalu tidak serumah lagi, dalam hal ini patut diduga bahwa rumah tangganya telah terjadi perselisihan yang terus menerus. Oleh karenanya, sesuai ketentuan Penjelasan Pasal 39 ayat (2) UU No. 1 Tahun 1974 jo Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakim berpendapat bahwa perkawinan Tergugat/Pembanding dengan Penggugat/Terbanding sebagai suami isteri telah pecah (Marriage breakdown) Hal 6 dari 11 hal Put. No. 100/Pdt.G/2011/MS-Aceh

7 terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran serta tidak ada harapan untuk hidup rukun kembali satu atap dalam rumah tangganya; Menimbang, bahwa saksi Syamsuddin bin Basyah, saksi Tgk Abu Bakar bin Tgk. Nyak Ben, dan saksi Hotmi Heriani binti Amrizal, masing-masing dibawah sumpahnya menerangkan bahwa antara Pembanding/Tergugat dengan Terbanding/Penggugat telah pisah rumah dan tempat tinggal selama lebih kurang 2 (dua) tahun lamanya merupakan bukti bahwa Pembanding/Tergugat telah melakukan perbuatan yang dilarang oleh undang-undang berupa menelantarkan Penggugat/Terbanding, Pasal 1 jo Pasal 9 Undang Undang No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan bukti-bukti tersebut di atas telah terbukti bahwa telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding serta tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga yang bahagia sebagai suami-istri, dengan tidak mempersoalkan siapa yang bersalah diantara keduanya sesuai dengan Yurisprudensi MA No. 534 Tahun 1996 tanggal 18 Juni 1996 yang berbunyi : dalam suatu perceraian tidak perlu dilihat siapa penyebab percekcokan atau karena salah satu pihak meninggalkan pihak lain, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri apakah masih dapat dipertahankan atau tidak? Karena jika hati kedua belah pihak sudah pecah maka perkawinan itu sendiri sudah pecah, artinya tidak mungkin untuk dipersatukan kembali meskipun salah satu pihak menginginkan perkawinan itu tetap utuh; Menimbang, bahwa dari uraian di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa perselisihan dan pertengkaran yang terjadi antara Tergugat/Pembanding dengan Penggugat/Terbanding dalam rumah tangganya dapat dikualifikasikan Hal 7 dari 11 hal Put. No. 100/Pdt.G/2011/MS-Aceh

8 ke dalam maksud dan tujuan Pasal 19 huruf (f) PP No. 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis Hakim Mahkamah Syar iyah Aceh berkesimpulan bahwa alasan atau dalil gugatan Penggugat/Terbanding tentang telah terjadinya perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus antara Tergugat/Pembanding dengan Penggugat/Terbanding dalam rumah tangganya harus dinyatakan telah terbukti dan keberatan Pembanding/Tergugat dalam memori bandingnya tidak beralasan dan juga tidak dapat dibuktikan maka gugatan Penggugat/ Terbanding yang memohon supaya Majelis Hakim menceraikan Penggugat dengan Tergugat dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa terhadap permohonan Penggugat/Terbanding agar biaya dibebankan kepada tergugat/pembanding bertentangan dengan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 karenanya harus ditolak; Menimbang, bahwa apa yang telah dipertimbangkan Judex Factie Hakim Tingkat Pertama sebagaimana tercantum dalam putusannya Nomor : 249/Pdt.G/2010/MS-Lsk., tanggal 14 Juni 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 12 Rajab 1432 Hijriyah tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan dengan mengadili sendiri sebagaimana bunyi amar putusan dibawah ini; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 84 Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989, secara ex officio Panitera berkewajiban untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah/Kantor Urusan Agama Kecamatan yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat, dan kepada Pegawai Hal 8 dari 11 hal Put. No. 100/Pdt.G/2011/MS-Aceh

9 Pencatat Nikah/Kantor Urusan Agama Kecamatan ditempat perkawinan dilangsungkan guna didaftarkan dan dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu. Hal ini sejalan dengan Surat Edaran Mahkamah Agung RI tanggal 22 Oktober 2002 Nomor: 28/TUADA/AG/X/2002 yang menghendaki agar amar putusan yang demikian itu dicantumkan dalam setiap putusan perceraian di Pengadilan Agama/Mahkamah Syar iyah; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk bidang perkawinan sesuai dengan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, jo. Undang-Undang Nomor: 03 Tahun 2006 maka biaya perkara di tingkat banding dibebankan kepada Pembanding; Mengingat pada Pasal-Pasal dari Peraturan Perundang-undangan serta ketentuan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini; M E N G A D I L I Menerima permohonan banding dari Pembanding; Membatalkan Putusan Mahkamah Syar iyah Lhoksukon Nomor : 249/Pdt.G/ 2010/MSy-Lsk, tanggal 14Juni 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 26 Jumadil Akhir 1432 Hijriyah; Dengan mengadili sendiri : Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat terhadap Penggugat ; 3. Memerintahkan Panitera Mahkamah Syar iyah Lhosukon untuk mengirimkan sehelai salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Hal 9 dari 11 hal Put. No. 100/Pdt.G/2011/MS-Aceh

10 Lhoksukon dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara; Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 1,271,000. (Satu juta dua ratus tujuh puluh satu ribu rupiah); Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya; Menghukum Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp. 150,000. (Seratus lima puluh ribu rupiah); Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim Mahkamah Syar iyah Aceh pada hari Selasa tanggal 18 Oktober 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 20 Dzulka idah 1432 Hijriyah, oleh kami Drs. H. Abd Mannan Hasyim, S.H., M.H., Hakim Tinggi yang ditunjuk sebagai Ketua Majelis, Drs. Ridhuan Santoso dan Drs. A. Mu thi, M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota berdasarkan Surat Penetapan Ketua Mahkamah Syar iyah Aceh Nomor : 100/Pdt.G/2011/MS-Aceh, tanggal 14 September 2011 dan diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis yang didampingi para Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Drs. Muhammad sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri pihak-pihak yang berperkara; Hakim Anggota Dto Drs. RIDHUAN SANTOSO Dto Drs. A. MU THI, M.H. Ketua Majelis Dto Drs. H. ABD MANNAN HASYIM, S.H., M.H. Panitera Pengganti Dto Drs. MUHAMMAD Hal 10 dari 11 hal Put. No. 100/Pdt.G/2011/MS-Aceh

11 Perincian Biaya Banding : 1. Biaya Materai Rp ,- 2. Biaya redaksi Rp ,- 3. Biaya leges Rp. 5,000,- 4. Biaya Poses Rp ,- J u m l a h Rp , (Seratus lima puluh ribu rupiah) Untuk salinan yang sama bunyinya Banda Aceh, 25 November 2011 Panitera Mahkamah Syar iyah Aceh Dto DRS. H. SYAMSIKAR Hal 11 dari 11 hal Put. No. 100/Pdt.G/2011/MS-Aceh