KEGIATAN BELAJAR 3 PELAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN DI RESTORAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEGIATAN BELAJAR 3 PELAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN DI RESTORAN"

Transkripsi

1 KEGIATAN BELAJAR 3 PELAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN DI RESTORAN Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis dan mengembangkan keilmuan secara kritis, sistematis dan inovatif dalam konteks pelayanan makanan dan minuman di restoran. Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 1. Mahasiswa dapat mengimplementasikan waiter grooming pada pelayanan makanan minuman di restoran dengan cermat. 2. Mahasiswa dapat melaksanakan table setting pada pelayanan makanan minuman di restoran dengan percaya diri. 3. Mahasiswa mampu membedakan tipe pelayanan makanan minuman di restoran dengan cermat 4. Mahasiswa mampu menganalisis berbagai macam minuman pada pelayanan makanan minuman di restoran dengan cermat. Pokok Materi A. Waiter grooming B. Table Setting C. Tipe pelayanan makanan dan minuman 1. American service 2. English service 3. Russian service 4. French service 5. Buffet service 6. Specialised foams of service

2 D. Minuman 1. Minuman Non Alcohol 2. Minuman Alcohol Uraian Materi A. Waiter Grooming Penampilan merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam industry makanan dan minuman. Terutama penampilan petugas yang bertugas menawrkan makanan dan minuman kepada tamu. Perhatikan petugas restoran ketika anda berkunjung ke sebuah restoran, apakah penampilan mereka ada yang tidak rapih, seperti baju kusut, rambut tidak tersisir rapi, sepatu kotor? Jawabannya pasti tidak, karena seorang pramusaji atau petugas restoran merupakan representative dari restoran mereka. Sehingga penampilan mereka menjadi salah satu faktor yang sangat diperhatikan. Tidak hanya penampilan yang rapih, kebersihan merupakan salah satu point penting yang harus diperhatikan oleh seorang waiter. Karena mereka bersentuhan langsung dengan makanan yang sangat rentan terhadap kontaminasi bakteri. Seorang waiter yang professional perlu memiliki beberapa kriteria, diantaranya yaitu: 1) pengetahuan tentang produk makanan; 2) mampu mengembangkan kemampuan interpersonal; 3) memiliki kemampuan keterampilan teknis ; 4) kemampuan untuk bekerja sebagai bagian dari tim. (Cousins et al, 2014). a. Persyaratan fisik Persyaratan fisik yang harus dipenuhi oleh seorang waiter diantaranya yaitu: a) Staf harus bersih dan harus menggunakan deodoran (tetapi tidak berbau kuat).

3 b) Parfum yang digunakan tidak boleh memiliki aroma yang terlalu kuat,karena dapat berpengaruh terhadap nafsu makan dari konsumen c) Untuk menjaga kesehatan serta stamina tubuh, seorang pramusaji disarankan untuk istirahat cukup, tidur cukup dan memenuhikebutuhan makannya serta melakukan olahraga yang cukup. d) Bagian tubuh yang harus mendapat perhatian penting adalah tangan yang harus selalu bersih dan bebas dari nikotin serta menjaga kebersihan kuku. e) Menggosok gigi sebelum datang ketempat kerja serta menjaga kebersihan dan bau nafas harus selalu segar. f) Pramusaji laki-laki harus selalu bercukur rapih dan tidak boleh berkumis dan berjambang. g) Pramusaji perempuan tidak boleh menggunakan make-up terlalu tebal, kuku harus selalu bersih dan tidak boleh menggunakan cat kuku. h) Pramusaji perempuan tidak boleh menggunakan anting-anting yang akan mengganggu kenyamanan konsumen selama makan. i) Seragam harus selalu bersih dan rapih, kancing-kancing pakaian harus di periksa dan tertempel rapih di seragam. j) Rambut harus selalu tertata rapih. Apabila berambut panjang maka harus selalu terikat rapih ke bagian belakang dalam rangka menghindari rambut jatuh ke dalam makanan dan minuman. k) Sepatu yang digunakan harus nyaman, bersih, dengan desain yang sederhana dan aman serta dapat menghindari kecelakaan saat bekerja. l) Apabila terdapat luka di bagian tangan wajibditutupi oleh plester tahan air.

4 m) Apabila mengalami demam dan flu, sebaiknya segera melapor sehingga dapat ditangani oleh petugas kesehatan guna menghindari penyebaran dari virus. n) Membasuh tangan segera menggunakan sabun dan air hangat setelah menggunakan toilet, merokok atau bersentuhan langsung dengan barang-barang berdebu. o) Pramusaji harus menjaga sikap selama bekerja di resoran dan menghindari bebrapa hal, diantaranya memainkan rambut menggunakan jari, mengunyah permen karet, atau mengernitkan muka. p) Tidak menggunakan perhiasan yang berlebihan serta mengikuti kebijakan yang berlaku di restoran. b. Pengetahuan tentang makanan dan minuman serta kemampuan teknis Seorang pramusaji tidak hanya harus memenuhi persyaratan fisik, tetapi mereka juga perlu memperhatikan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan pengetahuan mengenai menu, berbagai macam jenis anggur (wine), dan daftar minuman yang ada, supaya mereka dapat merekomendasikan makanan dan minuman tersebut kepada konsumen. selain pengetahuan, keterampilan dalam menghidangkan makanan dan minuman juga perlu dimiliki oleh seorang pramusaji. Pengetahuan dan keterampilan lain yang harus dimiliki oleh pramusaji adalah dalam menyajikan minuman. Seorang pramusaji harus mengetahu dan pandai dalam menyajikan berbagai macam minuman dan wine dalam gelas yang tepat serta dalam temperature yang tepat. c. Ketepatan waktu Ketepatan waktu merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh pramusaji. Apabila ada keterlambatan dalam

5 pelayanan terhadap konsumen, itu menunjukkan bahwa pramusaji tersebut kurang hormat terhadap tempat mereka bekerja dan terutama kepada konsumen. d. Pengetahuan tentang wilayah Untuk kepentingan konsumen, seorang pramusaji harus memiliki pengetahuan tentang area di mana mereka bekerja sehingga mereka dapat memberi saran kepada pelanggan tentang berbagai bentuk hiburan yang ditawarkan, sarana transportasi terbaik ke tempat-tempat menarik dan sebagainya. e. Kepribadian Pramusaji harus bijaksana, sopan, humoris, mampu berkomunikasi dengan pelanggan dengan cara yang menyenangkan dan berbicara dengan baik, serta memiliki kemampuan untuk tersenyum. f. Sikap terhadap konsumen Pendekatan yang tepat kepada konsumen merupakan hal terpenting. Seorang pramusaji harus memberikan pelayanan yangaik dan dapat mengantisipasi setiap keinginan dan kebutuhan konsumen. Seorang pramusaji harus memastikan pelayanan berjalan dengan baik tetapi tidak mengganggu konsumen ketika sedang menyantap hidangan. g. Kesadaran akan keberagaman Perkembangan keberagaman dari konsumen dicirikan dari beberapa faktor, diantaranya yaitu bahasa, pakaian dan makanan khusus. Seorang pramusaji perlu terbuka terhadap keberagaman, tidak membeda-bedakan dan fleksibel untuk mengapresiasi serta menghormati keyakinan dan kepercayaan dari konsumen.

6 h. Memori, ingatan yang bagus merupakan salah satu asset dari pramusaji yang akan membantu mereka dalam bekerja. Seperti ingat terhadap makanan yang disukai dan tidak disukaioleh konsumen, dimana konsumen memiliki tempat duduk favorite, minuman kesukaan dan lain-lain. i. Kejujuran, kepercayaan dan rasa hormat manajemen restoran dan konsumen akan memberikan atmosfer kerja yang efisien dan menyenangkan. j. Loyalitas, Kewajiban dan kesetiaan staf adalah hal penting di mana mereka dipekerjakan dan manajemennya. Oleh karena itu, staf perlu berkomitmen secara mental terhadap etos pendirian dan sepenuhnya menyadari tujuan dan sasaran departemen mereka. k. Perilaku, perilaku pramusaji harus sempurna sepanjang waktu, terutama di depan pelanggan. Aturan dan peraturan pendirian harus diikuti dan hormat ditunjukkan kepada semua anggota staf senior. Ini juga berlaku ketika staf tidak bertugas tetapi mungkin masih berseragam karena mewakili nilai dan sikap pendirian. l. Kemampuan dalam pemasaran, pramusaji selain harus memiliki pengetahuan dan keterampilan diwajibkan pula memiliki kemampuan dalam pemasaran produk makanan yang ada direstoran. m. Kemampuan menghadapi keluhan, Seorang pramusaji harus memiliki cara yang menyenangkan dan menunjukkan sopan santun dan bijaksana, bahkan temperamen dan humor yang baik. Mereka seharusnya tidak pernah menunjukkan ketidaksenangan mereka bahkan selama situasi yang

7 sulit. Staf tidak boleh berdebat dengan pelanggan dan jika mereka tidak dapat menyelesaikan suatu situasi, itu harus segera dirujuk ke anggota senior tim yang akan dapat meyakinkan pelanggan dan melakukan kesalahan apa pun. Ingat, kehilangan waktu dalam menangani keluhan hanya membuat situasi menjadi lebih buruk. n. Kontribusi terhadap tim, Di atas segalanya, staf harus dapat bekerja sebagai bagian dari tim di dalam dan di antara departemen. Menjadi anggota tim berarti berkomunikasi, bekerja sama, dan dapat diandalkan sehingga sebagai sebuah tim, setiap anggota berkontribusi untuk memungkinkan layanan yang sukses untuk disampaikan setiap sesi. B. Table Setting Table setting merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengatur dan melengkapi meja dengan peralatan makan sesuai dengan jenis hidangan yang akan disajikan guna efisiensi kerja pramusaji dan kenyamanan konsumen ketika menyantap hidangan di Restoran. Menurut Skills Training Resources Unit (2018) mengungkapkan bahwa sebelum melaksanakan table setting, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya yaitu : 1. Jenis jamuan makan yang akan dilaksanakan, apakah formal atau informal. Jamuan makan yang bersifat formal biasa akan menyajikan hidangan yang lengkap disertai berbagai jenis minuman beralkohol. 2. Memperhatikan peralatan makan terutama silverwares sesuai dngan menu yang akan disajikan. 3. Centerpiece yang akan digunakan dapat berupa rangkaian bunga atau lilin. penempatan centerpiece tidak boleh menutupi pandangan tamu selama menikmati jamuan di meja.

8 4. Jenis lilin yang akan digunakan,penggunaan lilin dimeja makan sebaiknya dipilih jenis lilin yang tidak terlalu tinggi, sehingga dapat menutupi pandangan mata tamu ketika mengobrol dimeja makan. 5. Jenis linen yang akan digunakan. Taplak meja yang digunakan untuk acara yang bersifat formal biasanya menggunakan pilihan warna putih. Sedangkan untuk acara-acara special lainnya biasa menggunakan pilihan warna pastel. Apabila jamuan makan bersifat tidak terlalu formal, warna yang digunakan dapat berwarna warni. Kegiatan table setting dilaksanakan apabila meja yang akan digunakan telah rapi di pasang taplak meja. Kegiatan memasang taplak meja (laying table cloth) merupakan kegiatan rutin yang harus dilakukan oleh seorang pramusaji sebelum restoran beroperasi. Laying table cloth juga dapat dilakukan ketika meja yang digunakan ketika pelayanan kotor karena terkena tumpahan air atau makanan. Beberapa teknik yang dapat digunakan sebagai rujukan dalam laying table cloth di restoran dapat dilihat dalam video tutorial pada laman. Table set-up yang digunakan oleh restoran banyak variasi dan disesuaikan dengan acara perjamuan atau jenis restoran. Pada dasarnya table set-up yang harus dikuasai oleh waiter ada 3 yaitu: (1) Basic Cover Gambar 3.11 Jenis Table Set-up Basic cove Keterangan 1. Guest napkin 2. Dinner knife 3. Dinner fork 4. Bread and butter plate (B&B Plate) 5. Bread and butter knife (B&B spreader) 6. Watter goblet (Sumber Wiwoho, 2008:34)

9 (2) Standard Ala Carte Cover 5 6 Gambar 3.12 Jenis Table Set-up Standard Ala Carte Cover Keterangan : 1. Guest napkin 2. Dinner knife 3. Dinner fork 4. Soup spoon 5. B&B Plate 6. B&B Knife (Butter Spreader) 7. Water goblet (Sumber Wiwoho, 2008:34) (3) Elaborate cover Gambar 3.13 Jenis Table Set-up Elaborate Cover Keterangan : 1. Guest napkin 2. Dinner knife 3. Dinner fork 4. Soup spoon 5. Desser knife 6. Dessert fork 7. B&B Plate 8. B&B Knife (Butter Spreader) 9. Dinner fork 10.Dessert spoon 11.Water goblet (Sumber Wiwoho, 2008:34) Secara garis besar langkah-langkah melakukan table setting yang digunakan sebagai pedoman dasar adalah sebagai berikut : a) Menyiapkan silverware dalam keadaan yang bersih dan siap untuk dipakai. b) Memasang table cloth, slip cloth, dan napkin c) Meletakkan table asesories (flower vase, ashtray, table number). Dengan ketentuan flower vase diletakkan tepat ditengah meja makan sebagai patokan untuk meletakkan table assesories lain, lalu table number diletakkan menghadap pintu utama atau pintu masuk.

10 d) Meletakan condiments (salt & pepper shakers, toothpick, creame jump ). e) Meletakkan show plate atau dinner plate di tengah sisi meja makan dengan jarak 2 cm dari tepi meja. f) Meletakkan cutlery dan silver ware dimulai dari dinner knife dan dinner fork. Dinner knife diletakkan dibagian sisi kanan dinner plate dengan bagain mata pisau menghadap ke dalam. Jarak antara keduanya diperkirakan cukup untuk meletakkan dinner plate, yaitu kurang lebih 26 cm. Sedangkan dinner fork diletakkan disebelah kiri dinner plate sejajar dengan dinner knife, kedua alat ini merupakan dasar untuk meletakkan alat yang lainnya. g) Meletakkan silverware yang lainnya sesuai dengan jenis hidangan dan diletakkan sesuai dengan pedoman meletakkan alat silverware. h) Fork selalu diletakkan disebelah kiri kecuali yang tidak mempunyai pasangan seperti shrimp fork, oyster fork, sea food fork (dipakai untuk hidangan appetizer). i) Meletakkan water goblet kurang lebih 2 cm berada diatas dinner knife. Apabila water goblet diikuti dengan gelas wine lainnya, pemasangannya diletakkan dibawah water goblet posisinya sejajar atau serong membentuk sudut 45 0 dari tepi meja. j) Bread and butter plate (B&B plate) diletakan disebelah kiri fork kurang lebih 3 cm dari fork, sedangkan butter spreader diletakkan diatas B&B plate. k) Meletakan guest napkin diatas dinner plate. C. Tipe Pelayanan Makanan dan Minuman 1. American Service Menurut Soekresno dan Pendit (1998: 19), American Service merupakan Sistem pelayanan yang paling praktis diantara sistem pelayanan yang lainnya, terutama jika dilihat dari kecepatan pelayanan, dan jumlah pramusaji yang relative lebih sedikit. Untuk menyajikan

11 makanan hanya diperlukan seorang pramusaji. Seperti yang tercantum pada Gambar 3.11 di bawah ini Gambar 3.14 Pramusaji sedang Memorsi Hidangan Sumber: Wiwoho (2008: 57) Gambar 3.15 American Style Table Service Sumber: Menurut Soekresno dan Pendit (1998: 20), langkah-langkah American Service adalah sebagai berikut :

12 a) Menuangkan air es (pouring ice water) ke water goblet dari sebelah kanan tamu searah jarum jam. b) Menyajikan Bread and Butter dari sebelah kiri tamu berlawanan arah jarum jam. c) Menyajikan hidangan appetizer dari sebelah kanan tamu searah jarum jam. d) Mengangkat piring kotor (clear-up) dari sebelah kanan tamu searah jarum jam. e) Menyajikan soup dari sebelah kanan tamu searah jarum jam. f) Mengangkat soup cup and saucer (clear-up) dari sebelah kanan tamu searah jarum jam. g) Menyajikan main course dari sebelah kanan tamu searah jarum jam. h) Mengangkat piring kotor (clear-up) dari sebelah kanan tamu searah jarum jam dan mengangkat Bread and Butter plate dari sebelah kiri tamu searah jarum jam. i) Membersihkan sisa-sisa makanan (crumbing down) dari sebelah kiri tamu berlawanan arah jarum jam. j) Menyajikan dessert dari sebelah kanan tamu searah jarum jam. k) Mengangkat piring kotor (clear-up) dari sebelah kanan tamu searah jarum jam. l) Menyajikan tea or coffee dari sebelah kanan tamu searah jarum jam. m) Mengangkat tea or coffee cup and saucer dari sebelah kanan tamu searah jarum jam. Untuk pendalaman materi bias dipelajari di: 2. English Service

13 Menurut Soekresno dan Pendit (1998: 25), English Service lebih dikenal dengan istilah Family Service, karena lebih mencerminkan suasana kekeluargaan. Gambar 3.16 English Style Food and Beverage Service Sumber: Menurut Soekresno dan Pendit (1998: 26), langkah-langkah English Service adalah sebagai berikut: a) Menuangkan air es (pouring ice water) ke water goblet dari sebelah kanan tamu sesuai arah jarum jam. b) Menyajikan semua hidangan di atas piring lodor dan diletakkan di atas meja tamu, dan tamu akan melayani dirinya sendiri. c) Membersihkan sisa-sisa makanan (crumbing down) dari sebelah kiri tamu d) Mengambil piring kotor (clear-up) dari sebelah kanan tamu searah jarum jam. e) Menyajikan tea or coffee dari sebelah kanan tamu searah jarum jam. f) Mengangkat tea or coffee cup and saucer dari sebelah kanan tamu searah jarum jam. 3. Russian Service Menurut Marsum W A (2005: 295), Russian Service kadang-kadang disebut juga sebagai Modified French Service, karena dalam beberapa

14 hal mempunyai kesamaan dengan French Service. Russian Service sifatnya sangat formal, mewah dan para tamu merasa mendapatkan perhatian yang luar biasa dari Waiter atau Waitress. Makanan disajikan oleh Waiter atau Waitress dari dalam silver platter. Gambar 3.17 Silver Platter Service Sumber: Wiwoho (2008: 61) Cara pelayanan ini sering juga disebut sebagai Full Silver Service dan pelayanan lebih cepat. Dalam Platter service ini, pramusaji dituntut mempunyai keterampilan yang tinggi khususnya di dalam penggunaan Clamp (sendok atau garpu besar untuk menggapit dan memindahkan makanan ke piring tamu). Gambar 3.18 Cara Memegang Garpu dan Sendok pada Pelayanan Platter Service Menurut Soekresno dan Pendit (1998: 22), langkah-langkah Russian Service adalah sebagai berikut: a) Menuangkan air es (pouring ice water) ke water goblet dari sebelah kanan tamu searah jarum jam. b) Menyajikan Bread and Butter menggunakan clamp dari sebelah kiri tamu berlawanan arah jarum jam.

15 c) Menyajikan hidangan appetizer menggunakan clamp dari sebelah kiri berlawanan arah jarum jam. d) Mengangkat piring kotor (clear-up) dari sebelah kanan tamu searah jarum jam. e) Menyajikan soup dari sebelah kiri tamu berlawanan arah jarum jam. f) Mengangkat soup cup and saucer (clear-up) dari sebelah kanan tamu searah jarum jam. g) Menyajikan main course menggunakan clamp dari sebelah kiri tamu berlawanan arah jarum jam. h) Mengangkat piring kotor (clear-up) dari sebelah kanan tamu searah jarum jam dan mengangkat Bread and Butter plate dari sebelah kiri tamu searah jarum jam. i) Membersihkan sisa-sisa makanan (crumbing down) dari sebelah kiri tamu berlawanan arah jarum jam. j) Menyajikan dessert menggunakan clamp dari sebelah kiri berlawanan arah jarum jam. k) Mengangkat piring kotor (clear-up) dari sebelah kanan tamu searah jarum jam. l) Menyajikan tea or coffee dari sebelah kanan tamu searah jarum jam. m) Mengangkat tea or coffee cup and saucer dari sebelah kanan tamu searah jarum jam. 4. French Service Gueridon Service tergolong sistem pelayanan yang mewah dan memasak hidangan di atas kereta dorong oleh Chef de Rang dan dibantu oleh Commis de Rang, menurut Marsum W A (2005: 284) bahwa: French service adalah satu type pelaymon sifatnya formal atau resmi, jenis pelayanan ini biasanya dipergunakan di lingkungan kaum ningrat, cara penghidangan ini tergolong mewah dimana penghidangan ini

16 mempergunakan pinggan, alat pemanas atau alat khusus untuk memasak makanan dihadapan para tamu di atas kereta dorong (Gueridon). Gambar 3.19 Gueridon Trolley Gambar 3.20Gueridon Service Keterangan Gambar 3.17 : a) Main course yang ditempatkan pada gratin dish. b) Vegetable sebagai side dishes. c) Potatoe sebagai side dishes. d) Clamp (serving spoon dan serving fork), soup spoon. e) Rechaud (alat pemanas listrik). f) Dinner plate sesuai jumlah tamu. g) Sauce boat dengan underliner service napkin dan dessert plate.

17 Gambar 3.21 French Place Setting Sumber: Menurut Soekresno dan Pendit (1998: 24), langkah-langkah French Service adalah sebagai berikut: a) Menuangkan air es (pouring ice water) ke water goblet dari sebelah kanan tamu sesuai arah jarum jam. b) Menyajikan Bread and Butter dari sebelah kiri tamu berlawanan arah jarum jam. c) Memasak hidangan sesuai pesanan dihadapan tamu. d) Menyajikan hidangan sesuai pesanan dari sebelah kanan tamu. e) Membersihkan sisa-sisa makanan (crumbing down) dari sebelah kiri tamu. f) Mengangkat piring kotor (clear-up) dari sebelah kanan tamu sesuai arah jarum jam. g) Menyajikan tea or coffee dari sebelah kanan tamu searah jarum jam. h) Mengangkat tea or coffee cup and saucer dari sebelah kanan tamu searah jarum jam. 5. Buffet Service/Self Service Buffet service adalah suatu system pelayanan dimana makanan dan minuaman disajikan dengan rapi di atas sebuah meja yang berbentuk

18 panjang yang telah di set dengan baik dan tamu mengambil sendiri makanan dan minuman sesuai dengan selera. Gambar 3.22 Buffet Service Sumber: Buffet service sangat praktis dan lebih cepat. Tamu tidak perlu menunggu lama supaya dapat menikmati hidangan yang diinginkan sesuai selera. Selain itu pada buffet service, tidak perlu banyak waiter dan waiters karena tamu bias mengambil hidangan yang diinginkan langsung sendiri. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam buffet service, adalah sebagai berikut: a) Kebersihan meja buffet Saat jamuan buffet berlangsung, harus ada waiter dan waiters yang selalu mengecek keadaan meja terutama kebersihan meja buffet. Seringkali di atas meja buffet berceceran tumpahan kuah dan saur sehingga membuat meja menjadi kotor dan tamu menjadi enggan untuk mengambil hidangan. b) Menu buffet Menu buffet disini dimaksudkan menu yang sudah terhidang di atas meja buffet. Supaya meja buffet senantiasa terkontrol, harus ada waiter dan waiters yang menjaga meja buffet. Hal tersebut bertujuan untuk mengecek apakah menu yang ada masih cukup atau perlu ditambah lagi. c) Kelengkapan alata saji

19 Kelengkapan alat saji pada meja buffet memudahkan saat proses penjamuan berlangsung. Alat saji disesuaikan dengan jenis menu yang dihidangkan. d) Penataan menu Menu yang disajikan diatas meja buffet harus ditata seindah dan semenarik mungkin agar menarik perhatian tamu. Hal tersebut berpengaruh terhadap minat tamu untuk menikmati makanan yang disajikan di atas meja. Standar Operational Prosedure General Service Standar operational procedur (SOP) atau prosedur pelaksanaan dasar merupakan suatu ketetapan yang terstandar untuk mempertahankan kualitas dan hasil pekerjaan. Dampak SOP dalam Food & Beverage Departement merupkan suatu hal yang sangat memudahkan pekerjaan peserta didik dan menciptakan suasana yang membuat para tamu menjadi nyaman dan mendapatkan apapun yang diinginkan. SOP general service yang harus dilakukan oleh bagian service adalah Tabel 3.11 Standar Operational Prosedure General Service No. Keterangan Gambar 1. Welcoming the guest (Menyambut tamu) Good morning (selamat pagi) Welcome to our rest Sandhy Putra restaurant (selamat datang di restoran Sandhy Putra) Have you been reservation before (apakah anda sudah memesan tempat sebelumnya) Gambar 3.23

20 No. Keterangan Gambar For how many person (untuk Greeting the guest berapa orang) Please follow me (tolong ikuti saya) 2. Escuting and Sitting the guest Tamu diantar pada meja yang telah dipesan atau disukai, atau sama sekali belum memesan tempat kemudian membantu menarik kursi ketika akan duduk. 3. Pouring ice water Waitres menuangkan air es ke goblet glass dari sebelah kanan, waitres yang lain membantu membuka dan meletakkan napkin dipangkuan tamu. Gambar 3.24 Escuting and Sitting the guest 4. Serving bread and butter Sajikan roti dan mentega sebagai makanan pendamping. Gambar 3.25 Pouring ice water Gambar 3.26 Serving bread and butter

21 No. Keterangan Gambar 5. Adjustment Waiter malakukan clear up atau mengganti peralatan makan dan disesuikan dengan menu yang dipesan oleh tamu. 6. Serving the food Menyajikan hidangan menu sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Membawa piring berisi makanan dengan tangan berarti kemampuan membawa satu sampai empat piring berisi makanan dari dapur. Dengan kata lain mengambil makanan (pickingup area) dari meja dengan selamat dan memenuhi syarat. 7. Serving the wine Cara menyajikan wine adalah Sommelier menunjukkan botol wine terlebih dahulu kepada tamu untuk mendapat persetujuan, kemudian tutup botol wine dibuka di hadapan tamu kemudian dicicipi oleh host atau pemesan dengan cara mencium aroma wine dari tutup botol serta mengecek apakah tutup botol dalam keadaan yang masih baik atau sudah rusak. Gambar 3.27 Adjusment Gambar 3.28 Serving the food Gambar 3.29 Serving the wine

22 No. Keterangan Gambar 8. Clear up Clear up adalah proses mengambil peralatan yang kotor setelah tamu selesai makan. Pada saat hidangan dessert akan dikeluarkan waiter mengambil peralatan yang tidak digunakan lagi seperti ashtray, B&B plate, wine glass. 9. Crumbing down Crumbing down adalah proses membersihkan meja makan dari kotoran setelah proses clear up dilakukan. Menggunakan napkin dan piring. Gambar 3.30 Clear up 10. Presenting coffee or tea Setelah hidangan dessert selesai disantap captain waiter menawarkan tea or coffee dan bagian sommelier menawarkan minuman setelah selesai makan (after meal drink). Gambar 3.31 Crumbing down Gambar 3.32 Presenting the coffe

23 No. Keterangan Gambar 11. Presenting the bill Sebelum memberikan bill captain waiter menanyakan komentar tamu mengenai pelayanan, citarasa hidangan dan minuman sebagai tolak ukur mengembangan dan perbaikan dimasa depan yang disesuaikan dengan keinginan pelanggan. Kemudian captain waiter memberikan tagihan (bill) menggunakan check tray atau bill order. Selesai pembayaran captain waiter siap membantu menarik kursi pada saat tamu akan berdiri sambil mengucapkan terimakasih 12. Table set-up Begitu tamu meninggalkan meja makan maka waiter segera melakukan table setting kembali agar meja dapat dipakai kembali jika ada tamu. Gambar 3.33 Presenting the bill Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 3.34 Table Set-up Untuk memperdalam materi bias diakses di laman D. Beverage (Minuman) Beverage atau minuman memiliki pengertian yaitu semua jenis cairan yang dapat diminum atau disebut juga dengan drinkable liquid kecuali jenis obat-obatan. Fungsi minuman secara umum untuk menghilangkan rasa haus, sebagai perangsang nafsu makan, untuk menambahkan stamina, dan berfungsi sebagai sarana dalam membantu proses pencernaan pada makanan. Jika dikaji lebih luas minuman di bagi menjadi beberapa jenis. Dalam penggolangannya, minuman dikategorikan berdasarkan kelompok

24 minuman yang berasal dari bahannya, daerah asal, cara pembuatan, warna, teknik penyajian, dan kadar alkoholnya. Secara umum minuman diberdakan menjadi dua yaitu: 1. Minuman Non Alcohol a. Minuman Panas Minuman panas yaitu minuman yang disajikan dalam keadaan hangat atau panas. Minuman panas dibagi menjadi 2 macam: 1) Panas berisi Minuman ini merupakan minuman panas yang diberi isian. Contoh: wedang ronde, wedang bajigur, wedang sekoteng 2) Panas tidak berisi Minuman ini termasuk minuman panas yang tidak diberi isian. Contoh: teh, kopi, susu, cokela b. Minuman Dingin Minuman yang dsajikan dalam keadaan dingin sehingga memberi efek menyegarkan bagi tubuh. Minuman dingin dibagi menjadi menjadi 2 macam: 1) Dingin berisi Minuman ini merupakan minuman dingin yang diberi isian. Contoh: es teller, es buah, es cincau, es dawet 2) Dingin tidak berisi Minuman ini merupakan minuman dingin yang tidak diberi isian. Contoh: jus, squash, sirup, milkshake c. Minuman Tradisional Minuman tradisional adalah minuman yang merupakan khas dari suatu daerah dan turun temurun. Contoh: Jawa Barat : bandrek, bajigur, es cendol, es lilin Jawa tengah/jawa timur : Sekoteng, wedang jahe, wedang ronde, wedang uwuh

25 Jakarta : Bir pletok, selendang mayang, es doger, Sumatra : teh talua, syrup markisa Sulawesi : es pisang hijau, saraba Minuman non alcohol Minuman non alkohol adalah semua jenis minuman yang tidak mengandung alkohol. Minuman non alkohol dapat dibedakan menjadi: 1) Mineral water Mineral water atau air mineral adalah air yang murni dengan kandungan mineral yang tinggi. Air mineral dibedakan menjadi 2 : (a) Natural mineal water (air mineral murni) Berasal dari sumber mata air pegunungan atau air tanah dalam bumi yang mempunyai sifat tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak mengandung bahan-bahan kimia. (b) Artificial mineral water (air meneral buatan) Berasal dari campuan antara bahan-bahan mineral kedalam air tawar dan ditambah dengan gas carbon dioxide dapat ditambahkan dengan pengaroma dari buah-buahan. 2) Refreshing drinks (minuman menyegarkan) (a) Minuman yang dicampur dengan soda/air tawar. Termasuk dalam kategori ini adalah squashes dan syrup. Squashes adalah minuman yang berbentuk cairan atau bubuk yang diperoleh dari buah-buahan. Syrup adalah hasil larutan gula dengan air atau sari buah. Fungsi syrup dalam minuman adalah sebagai pemberi tambahan pemanis, warna, dan pengaroma. Contoh: symple syrup berasal dari gula pasir. Grenadine syrup berasal dari buah delima, Prambos syrup dari buah raspberry (b) Tall drinks (minuman santai) Tall drink banyak dikembangkan menjadi minuman minuman special yang menjadi unggulan di restoran. Jenis minuman ini

26 seperti milk shake, strawberry float, cola float, es soda gembira, vanilla bloe, dan macam-macam ice cream. 3) Stimulant (minuman perangsang) (a) Temasuk dalam minuman ini adalah coffee, tea, chocolate, and milk. Coffee dapat dihidangkan dalam kondisi panas atau dingin. Coffee panas disajikan dengan coffee cup disertai gula pasir, susu atau cream sedangkan ice coffee disajikan dengan ice tea glass disertai simple syrup. (b) The dapat dihidangkan dingin atau panas. Hot tea atau teh panas dihidangkan dengan menggunakan tea cup disertai dengan gula pasir, jeruk nipis, atau susu. Sedangkan ice tea dihidangkan dengan ice tea glass disertai dengan simple syrup dan jeruk nipis. (c) Susu digolongkan menjadi 2 yaitu susu segar dan susu buatan (d) Coklat dapat disajikan dingin atau panas 4) Nourishing (minuman bergizi) Jenis minuman yang mengandung zat-zat makanan atau bergizi. Yang termasuk dalam kategori ini adalah aneka juice menggunakan bahan dasar buah atau sayuran yang segar. 2. Minuman Alcohol Minuman beralkohol merupakan jenis minuman yang mengandung zat etanol, psikoatktif apabila dikonsumsi dapat menyebabkan kehilangan kesadaran. Minuman beralkohol juga meruoakan jenis minuman keras yang termasuk dalam kategori jenis zat narkotika yang mengandung alkohol. a. Jenis-jenis Minuman Beralkohol Minuman beralkohol memiliki variasi tertntu disesuaikan dengan bahan pembuatannya dan kandungan etanolnya. Berikut jenis-jenis minuman keras beralkohol dengan kadar etanol didalamnya: Tabel 3.12 Kadar alkohol

27 JENIS ALKOHOL MINIMUM KADAR ALKOHOL (%) Beer 3-5 Wine 9-18 Anggur obat 9-18 Liquor 24 Whiskey 30 Brandy 30 Genever 30 Cognac 35 Gin 38 Rhum 38 Arak 38 Vodka 40 Berdasarkan Kepres No. 3 Tahun 1997 tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol, minuman beralkohol dibagi menjadi 3 golongan. 1) Golongan A Kadar etanol 1-5% (Bir Bintang dan Green Sands). 2) Golongan B Kadar etanol 5-20% (Anggur Malaga). 3) Golongan C Kadar etanol 20-55% (Brandy dan Whiskey). Fungsi Minuman Beralkohol Dalam Hidangan 1) Apperitif (before meal drinks) Apperitif merupakan minuman yang dihidangkan sebelum makan utama, anggur appetizer disajikan sebagai koktail atau sebelum makan untuk mempertajam nafsu makan. Umumnya mempunyai rasa lembut dan fruity, cocok dengan hors d'oeuvres. misalkan Sherry, Pot, Wine Righetti Amarone, Dry Sherry, Saracco Moscato, Chilled Dry White Vermouth

28 Gambar 3.35 Apperitif Drinks Sumber: 2) Wine (pengiring hidangan) Wine merupakan salah satu minuman beralkohol hasil dari fermentasi anaerob (tanpa kehadiran O2) juice buah anggur, oleh khamir. Pada pembuatannya jika buah yang digunakan selain buah anggur maka disebut Fruit Wine. Wine dapat digolongkan menjadi 7 kategori yaitu: Berdasarkan cara membuatnya, yang termasuk dalam kelompok ini adalah Red Wine, White Wine, Sparkling Wine, dan Dessert Wine Berdasarkan tingkat kemanisannya, yaitu Dry Wine (tidak terlalu manis) dan Sweet Wine (manis) Berdasarkan jenis buah anggur yang digunakan, yaitu Riesling dan Chardonnay. Berdasarkan asal pembuatannya, yaitu Champagne, Bordeaux, dan Chianti. Wine Cooking, Sherry dan Cooking Wine Wine Vinegar, adalah cuka dari buah anggur dengan proses yang sama dengan wine yang pada tahap akhir, Wine difermentasi pada udara terbuka hingga kandungan alkohol berubah menjadi asam asetat. Wine Sebagai hidangan pengiring Main course (1) White Wine (warna putih) Anggur putih biasanya mengandung alkohol lebih rendah dari anggur merah. Anggur putih harus disajikan dingin

29 (sekitar 55ºC). Setelah dibuka, botol dapat disimpan dalam lemari es selama 3-4 hari. Contoh: Chardonnay [Shar-dun- NaY], Sauvignon Blanc [SOH-Veen-yown, blahnk], Chenin Blanc [SHEN-ihn, BLAHN], Riesling [Rees-ling] Gambar 3.36 White Wine Sumber: (2) Red wine (anggur merah) Red wine harus disajikan pada suhu kamar (65 ºC) dan tidak boleh dingin. Setelah dibuka botolnya, disarankan didiamkan selama menit sebelum disajikan. Setelah disajikan red wine harus segera dihabiskan karena red wine tidak memiliki umur simpan yang lebih dari 1-2 hari. Contoh: Merlot [Mehr-RENDAH], Cabernet Franc [Cahduri-NaY Frahnk], Cabernet Sauvignon [Cah-duri-NaY Sowvee-NYOH], Barbera [Bar-BEAR-ah], Carmenère [kar-prianar], Malbec [mahl-behk], Pinot Noir [pee-noh NWAHR], Shiraz [GESER-ons], Syrah [Lihat-RAH], Barbarossa [Barbar-Roh-sa], Pinotage. Gambar 3.37 Red Wine

30 Sumber: (3) Rose Wine Rosé wine merupakan penamaan di Prancis (rose, 'pink') atau Blush di Amerika, anggur ini mempunyai beberapa warna khas dari anggur merah, tetapi hanya cukup untuk mengubahnya pink. Rosé wine disajikan dingin seperti anggur putih. Contoh: Beaujolais Nouveau Nouveau, Zinfandel, Blush, Chablis. GambaR 3.38 Rose Wine Sumber: Fungsi wine sebagai hidangan pengiring pada main course, dalam penyajiannya harus diesesuaikan dengan suhu, supaya lebih anda dapat melihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.13 Minuman pendamping main course dan suhu penyajian WINE HIDANGAN SUHU PENYAJIAN Hidangan laut (ikan, kvepiting, Suhu dingin 7- udang, dll) 10 O C Hidangan daging yang berwarna putih (ayam, kalkun, kodok) White wine Red wine Hidangan daging ber-warna merah (sapi, kambing, menjangan, bebek, babi, dll) Dalam suhu ruang 18 O C

31 Rose wine Hidangan pasta (spa-ghetti dan pizza Sifatnya netral untuk hidangan apapun Suhu dingin 7-10 O C Selain disajikan sebagai pendamping main course, wine juga dapat disajikan untuk menyertai hidangan-hidangan yang spesifik, seperti tampak pada tabel.3.13 Tabel 3.14 hidangan khusus dan wine pendamping Jenis Minuman Jenis hidangan Sparkling dan Champagne Caviar, Oyster, French Fruit, Dessert Dry White Wine Sea food, daging sapi muda, unggas Rose Wine Daging babi, Ham panggang, ayam, kalkun Medium Bodied Red Wine Domba, unggas, blue cheese Full Bodied Red Wine Roast, Beef Steak, Red meat Sweet Dessert Wine Pastry, dessert ringan Dry Sherry Soup Port and Sweet Sherry Hidangan yang mengandung keju c) Digestif (after meal drinks) Digestif merupakan minuman yang digunakan untuk menutup jamuan makanan, jenis minuman digestif memiliki sifat membantu dalam pencernaan makanan dalam lambung dan untuk melunakkan daging. Contoh Brandy, Cognac, Tequila, Vodca, Rhum, Whiskey, Port, Madeira, dan minuman campuran lainnya yang terbuat dari anggur, spirits dan liqueurs. Untuk lebih menambah pengetahuan anda mengenai minuman beralkohol anda dapat mempelajari materi di

32 3) Minuman Campuran Minuman campuran atau biasa disebut dengan mixed drink merupakan suatu minuman yang dihasilkan dari pencampuran sekurang-kurangnya dua jenis minuman yang berbeda. Sesuai dengan bahan dalam pencampurannya minuman tersebut ada yang beralkohol dan ada yang tidak beralkohol. Dalam menyajikan minuman campuran agar lebih menarik dan lebih berselera, perlu diberikan hiasa atau garnish disamping rasa, aroma dan warna, garnish berfungsi sebagai penambah daya tarik dan memperindah dalam penampilab minuman itu sendiri. Kebanyak orang lebih cenderung menyamakan antara mixed drink dengan cocktail. Namun sebenarnya cocktail merupakan salah satu bagian dari mixed drink, meskipun pada perkembangannya cocktail lebih terkenal dibanding mixed drink, karena cocktail memiliki ciri khas dalam penyajiannya. Minuman campuran memiliki fungsi tertentu pada umumnya. Adapun fungsi minuman campuran antara lain : a) Perangsang selera makan (Apperitif); Pada dasarnya minuman campuran dengan rasa asam, pahit dan tidak manis (dry) memiliki fungsi sebagai apperatif, yang diminum sebelum makan. b) Untuk penghilang dahaga; Minuman campuran yang berasal dari minuman ringan (soft drink) dari sari buah, disajikan dengan dingin. c) Sebagai penambah tenaga pada umumnya minuman campuran yang memiliki rasa manis, rasa manis disini memiliki kandungan kadar gula tinggi yang berfungsi sebagai penambah tenaga, demikian pula yang mengandung alkohol. Jenis minuman campuran Minuman Campuran (Mixed Drinks) dibagi kedalam 7 kelompok jenis

33 minuman campuran yang didasarkan dari proses pembuatannya serta bahan yang dipergunakan untuk membuat minuman campuran ini yaitu: a) Cocktail Minuman campuran dari satu bagian atau lebih minuman yang memiliki kadar alkohol yang tinggi dengan minuman non alkohol. Prinsip penyajian pada minuman ini adalah memiliki dekoratif dan warna-warni. Komponen dalam cocktail terdiri dari bahan dasar: Brendy, whiskey, gin, vodka, rhum ringan, vermouth tawar dan manis. Bahan tambahan: Cointreau, kahlua, baileys Irish cream, Galliano, dan crème de cacao. Bahan pencampur: sari jeruk manis, lemon, mineral water, dan sari buah tomat. Bisa ditambahkan dengan simple syup dan Garnish: jeruk, zaitun, ceri maraschino, garam, gula, putih telur. Gambar 3.39 Aneka Cocktail Sumber: b) Mocktail (Virgin Cocktail) Mocktail atau biasa disebut dengan virgin cocktail merupakan tururnan dari dua kata mock yang artinya salinan atau tiruan dari sesuatu dan cocktail yang artinya minuman campuran. Mocktail merupakan campuran jenis minuman dari beberapa juice buah tanpa penambahan alkohol. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa mocktail merupakan sari buah atau jus buah yang dicampurkan dengan beberapa macam minuman yang

34 mengandung soda ringan. Pada prinsipnya penyajian mocktail hampir sama dengan mocktail, yaitu memiliki prinsip penyajian yang menarik. Gambar 3.40 Aneka Mocktail Sumber: html c) Squashes (Sari buah ditambah soft drink) Squash atau disebut juga dengan sari buah yang ditambah dengan soft drink merupakan konsentrat buah manis atau tanpa pemanis yang ditambah dengan cairan, bahan yang paling sering ditambahkan dalam minuman ini adalah air berkarbonasi. Squash biasanya dibuat dengan menggabungkan satu bagian berkonsentrat buah dengan empat atau lima bagian air atau soft drink (tergantung pada selera) langsung ke dalam gelas atau teko. Gambar 3.41 Leci Squash Sumber: d) Highball (Liqeur dan atau Spirits + Sari buah + Minuman

35 Ringan Tanpa Citrus (lime, orange dsb)) Highball (disambiguasi) adalah salah satu jenis minuman campuran. Highball merupakan nama untuk sebuah minuman campuran yang mengandung alkohol dan proporsinya lebih besar dari campuran non-alkohol. Pada awalnya minuman yang paling umum dari highball adalah whiskey scotch dan air berkarbonasi, sekarang disebut "Scotch dan Soda". Contoh yang paling terkenal dari highballs termasuk Jack and Coke, Rum and Coke, Cuba Libre, Scotch and Soda, Seven and Seven, the Moscow Mule, the gin and tonic, and Sex on the Beach. Highball biasanya disajikan dalam large straight-sided glass, misalnya highball glass or a Collins glass. Gambar 3.42 Highball Sumber: e) Collins (Gin atau Whiskey + Sari Buah + Syrop + Soda Water) Tom Collins merupakan salah satu jenis minuman cocktail collins yang terbuat dari gin, jus lemon, gula, dan air berkarbonasi. Minuman ini pertama kali dikenalkan oleh Jerry Thomas pada tahun 1876 yang merupakan "ayah dari mixology Amerika". Minuman "Gin dan Sparkling Lemonade" adalah minuman yang biasanya disajikan dalam gelas Collins ditambah dengan es

36 Gambar 3.43 Collins Sumber: f) Punch (Rhum + Sari Buah + Soda Water) Punch merupakan istilah yang digunakan berbagai macam minuman, baik non-alkohol maupun beralkohol, punch umumnya mengandung jus buah. Punch biasanya disajikan dalam jumlah besar, menggunakan mangkuk yang lebar, yang dikenal sebagai mangkuk punch. Gambar 3.44 Apple Punch Sumber: g) Slings (Dua macam atau lebih Sari buah + Minuman Beralkohol + Syrup buah (Grenadine) + Air Soda Slings merupakan jenis minuman beralkohol yang pada awalnya tidak termasuk dalam cocktail. Slings terbuat dari beberapa bahan dasar, yaitu beberapa jenis alkohol, rasa buah (terutama jeruk), air atau soda, dan gula. Bahan-bahan sling adalah Gin, Cherry

37 brandy, Cointreau, Benedictine, Jus Nanas, Lime jus, and Grenadine. Sling bisa disajikan panas atau dingin. Gambar 3.45 Slings Sumber: h) Sours (umumnya Whiskey) + Sari Buah jeruk nipis + Soda Water Sours merupakan salah satu jenis minuman campuran tradisional. Sours merupakan minuman campuran yang mengandung minuman keras (bourbon atau beberapa whiskey), lemon juice atau jeruk nipis, putih telur, dan pemanis (triple sec, simple sirup, grenadine, atau pineapple juice Contoh Margarita dan Sidecar. Gambar 3.46 Sours Sumber:

38 Teknik Pembuatan Minuman a) Stiring Semua bahan-bahan minuman yang akan dicampur dituangkan kedalam gelas minum setelah itu baru minuman tersebut diaduk rata sehingga semuanya tercampur rata. Untuk pendalaman materi anda bias melihat di laman b) Mixing Mixing adalah minuman campuran yang di beri es kemudian di campur di dalam gelas pencampur (Mixing Glass) dan diaduk mengunakan long Bar Spoon, setelah di aduk pada saat di tuangkan di dalam gelas harus di saring terlebih dahulu mengunakan stirer, Untuk pendalaman materi anda bias melihat di laman c) Shaking Shaking digunakan saat mencampur minuman yang pekat yang tidak mudah larut,sehinnga harus mengunakan shaker di isi es baru di kocok dan di saring terlebih dahulu pada waktu hendak di tuang dalam gelas. Untuk pendalaman materi anda bias melihat di laman d) Blending

39 Blending biasanya di gunakan untuk membuat minuman Tropical Drink atau frozen Drink yang mengunakan 3 macam atau lebih bahan baku buah-buahan yang sulit larut sehingga mengunakan blender. Untuk pendalaman materi anda bias melihat di laman e) Floating (pengambangan) Membuat minuman campuran dengan mengunakan alat bantu tea spoon untuk menuangkan minuman sedikit demi sedikit, sehingga tercampur minuman lainnya,dan terlihat berlapis-lapis (layer) jadi minuman ini tehniknya yang kadargulanya lebih tinggi itu berada di bawah atau pertama kali di tuangkan. Untuk pendalaman materi anda bias melihat di laman

TABLE SET UP/ COVER. Langkah-langkah dalam melakukan table set-up adalah sebagai berikut:

TABLE SET UP/ COVER. Langkah-langkah dalam melakukan table set-up adalah sebagai berikut: TABLE SET UP/ COVER 1. Pengertian Table set-up merupakan rangkaian kegiatan untuk mengatur dan melengkapi meja dengan peralatan makan dan peralatan penunjang lainnya sesuai jenis hidangan yang akan disajikan.

Lebih terperinci

BAB XX. MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN

BAB XX. MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN BAB XX. MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN A. Ruang Lingkup Layanan Makanan dan Minuman Prosedur pelayanan di restoran merupakan kegiatan operasional sebelum restoran dibuka sampai restoran ditutup.

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Gambaran Umum Food and Beverage Service 2.1.1 Pengertian Service Service Food & Beverage bagi para tamu hotel harus diberikan secara profesional dan semaksimal mungkin. Service

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 2 PERABOT DAN PERALATAN DI RESTORAN

KEGIATAN BELAJAR 2 PERABOT DAN PERALATAN DI RESTORAN KEGIATAN BELAJAR 2 PERABOT DAN PERALATAN DI RESTORAN Capaian Mata Kegiatan Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis dan mengembangkan keilmuan secara kritis, sistematis dan inovatif dalam konteks perrabot

Lebih terperinci

1m x 1 m 4 orang Diameter 90 cm 2 orang Ukuran 137 cm x 76 cm 4 orang. Rectangle Table. Square Table Round Table

1m x 1 m 4 orang Diameter 90 cm 2 orang Ukuran 137 cm x 76 cm 4 orang. Rectangle Table. Square Table Round Table . Perabot Restoran (Restaurant Furniture) Furniture adalah perabotan restoran yang meliputi meja dan kursi, pada umumnya terbuat dari bahan kayu. Namun, pada masa kini banyak dijumpai macam-macam furniture

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Gambaran Umum Sistem Pelayanan Food & Beverage. profesional dan semaksimal mungkin. Pelayanan menurut Marsum W A (2005:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Gambaran Umum Sistem Pelayanan Food & Beverage. profesional dan semaksimal mungkin. Pelayanan menurut Marsum W A (2005: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sistem Pelayanan Food & Beverage 1. Pengertian Pelayanan Pelayanan Food & Beverage bagi para tamu hotel harus diberikan secara profesional dan semaksimal mungkin.

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. makan di mana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka sampai hidangan

BAB II URAIAN TEORITIS. makan di mana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka sampai hidangan BAB II URAIAN TEORITIS 2. 1 Pengertian Buffet dan Breakfast Buffet Buffet (Prasmanan) merupakan adalah satu tipe dasar pelayanan di ruang makan di mana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka sampai

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. diatur dengan rapi di atas meja buffet atau meja perasmanan yang berukuran panjang dan para

BAB II URAIAN TEORITIS. diatur dengan rapi di atas meja buffet atau meja perasmanan yang berukuran panjang dan para BAB II URAIAN TEORITIS a. Pengertian Buffet Service Buffet service adalah salah satu tipe dasar pelayanan di ruang makan dimana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka sampai hidangan penutup telah

Lebih terperinci

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN DI BAJAMBA RESTORAN PREMIER BASKO HOTEL PADANG MIRANDA MAHARANI

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN DI BAJAMBA RESTORAN PREMIER BASKO HOTEL PADANG MIRANDA MAHARANI PENERAPAN STANDAR PELAYANAN DI BAJAMBA RESTORAN PREMIER BASKO HOTEL PADANG MIRANDA MAHARANI PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PERHOTELAN JURUSAN PARIWISATA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

3. Alat makan yang digunakan untuk makanan berkuah terutama sekali soup Adalah : a. Garpu. b. Pisau. c. Sendok. d. Gelas. e. Piring.

3. Alat makan yang digunakan untuk makanan berkuah terutama sekali soup Adalah : a. Garpu. b. Pisau. c. Sendok. d. Gelas. e. Piring. SOAL UAS SEMESTER GANJIL 2017/2018 MATA PELAJARAN : TATA HIDANGAN. KELAS : XII TB WAKTU : 60 MENIT. PAKET : B. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG ANDA ANGGAP PALING BENAR! 1. Lebih dari satu buffet disediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata di Indonesia saat ini menunjukan perkembangan yang semakin meningkat. Setelah pemerintah menetapkan bahwa pariwisata sebagai sarana

Lebih terperinci

MACAM ALAT HIDANG DAN FUNGSINYA

MACAM ALAT HIDANG DAN FUNGSINYA MACAM ALAT HIDANG DAN FUNGSINYA Setiap outlet atau bagian dari dapur dan restoran umumnya menggunakan jenis peralatan makanan dan minuman yang berbeda jenis maupun bahannya. Penggunaan alat yang berbeda

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM PELAYANAN FOOD & BEVERAGE PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG SEBAGAI KESIAPAN TENAGA PRAMUSAJI

PENERAPAN SISTEM PELAYANAN FOOD & BEVERAGE PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG SEBAGAI KESIAPAN TENAGA PRAMUSAJI PENERAPAN SISTEM PELAYANAN FOOD & BEVERAGE PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG SEBAGAI KESIAPAN TENAGA PRAMUSAJI (Penelitian Terbatas pada Peserta Didik Kelas XII Program Keahlian Tataa Boga di SMK Negeri 3 Pariwisata

Lebih terperinci

6. Salah satu minuman yang termasuk stimulant drink berikut ini adalah: a. Wel came drink. b. Milk. c. Cocktail. d. Beer. e. Solf drink.

6. Salah satu minuman yang termasuk stimulant drink berikut ini adalah: a. Wel came drink. b. Milk. c. Cocktail. d. Beer. e. Solf drink. SOAL UAS SEMESTER GANJIL 2017/2018 MATA PELAJARAN : TATA HIDANGAN KELAS : XII TB. WAKTU : 60 MENIT. PAKET : A. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG ANDA ANGGAP BENAR! 1.Susunan menu makanan dptdipilih oleh

Lebih terperinci

MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT MINUMAN NON ALKOHOL SEBAGAI KESIAPAN MENJADI BARTENDER SISWA SMKN 9 BANDUNG

MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT MINUMAN NON ALKOHOL SEBAGAI KESIAPAN MENJADI BARTENDER SISWA SMKN 9 BANDUNG Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 5, No. 1, April 2016 69 MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT MINUMAN NON ALKOHOL SEBAGAI KESIAPAN MENJADI BARTENDER SISWA SMKN 9 BANDUNG Trisna Liestianty 1, Sri Subekti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta. Hotel Hyatt berpusat di Amerika dan mempunyai beberapa Hotel Hyatt yang tersebar di

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Banquet merupakan outlet food and beverage departemen yang

BAB II URAIAN TEORITIS. Banquet merupakan outlet food and beverage departemen yang BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Banquet Banquet merupakan outlet food and beverage departemen yang bertugas menangani atau menyelenggarakan segala macam kegiatan pesta atau jamuan,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Defenisi Restoran Menurut Sugiarto (1996) restoran adalah suatu tempat yang identik dengan jajaran meja-meja yang tersusun rapi, dengan kehadiran orang, timbulnya aroma semerbak

Lebih terperinci

KURIKULUM SMK EDISI : Menyediakan layanan makan dan minum (Provide Food and Beverage Service) : ITHHBFBS03AIS A B C D E F G

KURIKULUM SMK EDISI : Menyediakan layanan makan dan minum (Provide Food and Beverage Service) : ITHHBFBS03AIS A B C D E F G KOMPETENSI KODE DURASI PEMELAJARAN LEVEL KOMPETENSI KUNCI : Menyediakan layanan makan (Provide Food and Beverage Service) : ITHHBFBS03AIS : 100 Jam @ 45 menit A B C D E F G 1 1 1 2-1 1 KONDISI KINERJA

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Ir. Endar Sugiarto, M.M (1999:29) istilah etika berasal dari

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Ir. Endar Sugiarto, M.M (1999:29) istilah etika berasal dari BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Etika 2.1.1 Pengertian Etika Menurut Ir. Endar Sugiarto, M.M (1999:29) istilah etika berasal dari bahasa Prancis etiquette yang berarti kartu undangan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Pelayanan Menurut Kotler, pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak ke pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. and Beverage Division Hotel, yakni bagian yang juga menyelenggarakan penjualan

BAB II URAIAN TEORITIS. and Beverage Division Hotel, yakni bagian yang juga menyelenggarakan penjualan BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Room Service Room service merupakan salah satu bagian penting lainnya di lingkungan Food and Beverage Division Hotel, yakni bagian yang juga menyelenggarakan penjualan

Lebih terperinci

Kewirausahaan II. Menjalankan Usaha ( Bagian 7 ) Seni Melayani Studi Kasus : Restoran. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

Kewirausahaan II. Menjalankan Usaha ( Bagian 7 ) Seni Melayani Studi Kasus : Restoran. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI Kewirausahaan II Modul ke: 11 Menjalankan Usaha ( Bagian 7 ) Seni Melayani Studi Kasus : Restoran Fakultas EKONOMI Program Studi Manajemen Rizal, S.ST., MM. Seni Melayani Proses ( Pelayanan ) Proses adalah

Lebih terperinci

BAB XII ORGANISASI PELAYANAN DI RESTORAN

BAB XII ORGANISASI PELAYANAN DI RESTORAN BAB XII ORGANISASI PELAYANAN DI RESTORAN Sesuai skala bisnisnya setiap restoran memiliki organisasi yang berbeda satu dengan lainnya. Pengelolaan bisnis restoran memerlukan organisasi karena pemilik merasa

Lebih terperinci

MENU RESTORAN. Oleh: Prihastuti Ekawatiningsih dan Tim PT Boga Fakultas Teknik UNY

MENU RESTORAN. Oleh: Prihastuti Ekawatiningsih dan Tim PT Boga Fakultas Teknik UNY MENU RESTORAN Oleh: Prihastuti Ekawatiningsih dan Tim PT Boga Fakultas Teknik UNY Pengertian Menu Ψ Daftar hidangan yang disiapkan untuk disajikan sebagai makanan. Ψ Susunan hidangan yang disajikan pada

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI RESTORAN

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI RESTORAN BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI RESTORAN 2.1 Gambaran Umum Restoran Sebagai Fasilitas Hotel Restoran berasal dari kata restore yang artinya mengembangkan atau memperbaiki, dan pengembalian atau pengulangan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Ruang Lingkup Kegiatan Food and Beverage Service Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa food and beverage yang terdapat di hotel dapat dibagi dua yaitu food and beverage

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISIONS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISIONS PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISIONS (STAD) KELAS XI JASA BOGA DI SMKN 1 BAGOR NGANJUK TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No.: BAK/TBB/SBG313 Revisi: 00 Tgl: 1 Januari 2013 Hal. 1 dari 11 I. KOMPETENSI A. Menyiapkan bahan dan peralatan membuat garnish minuman B. Merencanakan garnish yang sesuai dengan jenis minuman C. Membuat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi yang

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi yang BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi yang akan disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang Pendapat Siswa SMK Tentang Hasil Belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri perhotelan merupakan salah satu industri pariwisata yang semakin menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin berkembangnya objek-objek

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Banquet Ada beberapa macam pengertian Banquet antra lain: 1. Berdasarkan kamus pariwisata dan perhotelan, Pengertian Banquet adalah suatu resepsi mewah yang diadakan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Efektivitas dan Efisiensi 2.1.1 Pengertian Efektivitas 1. Segi etimologi Kata efektif yang kita pakai di Indonesia merupakan padanan kata dari bahasa Inggris yaitu

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. terlebih dahulu pengertian atau defenisinya. Banquet merupakan outlet Food &

BAB II URAIAN TEORITIS. terlebih dahulu pengertian atau defenisinya. Banquet merupakan outlet Food & BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Banquet Sebelum kita menguraikan lebih jauh tentang Banquet, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu pengertian atau defenisinya. Banquet merupakan outlet Food & Beverage

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KREATIF. menu daging.

BAB IV STRATEGI KREATIF. menu daging. BAB IV STRATEGI KREATIF Pada bab ini berisi tentang strategi kreatif penulis untuk menyusun buku tentang table setting yaitu perbedaan antara budaya Indonesia dengan luar negeri sehingga menarik untuk

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI F & B RESTORAN. Oleh : Prihastuti Eka & Tim

STRUKTUR ORGANISASI F & B RESTORAN. Oleh : Prihastuti Eka & Tim STRUKTUR ORGANISASI F & B RESTORAN Oleh : Prihastuti Eka & Tim Pentingnya Struktur dalam Organisasi Sesuai skala bisnisnya setiap restoran memiliki organisasi yang berbeda. Pengelolaan bisnis restoran

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS 6 BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Coffe Shop Coffe shop atau cafe adalah: suatu tempat yang mempunyai karakteristik gabungan dari bar dengan rumah makan atau restoran, tetapi dalam hal ini coffe

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KISI-KISI SOAL PRAKTIK KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan Kompetensi Keahlian : Jasa Boga Kode : 4427 Alokasi Waktu : 24 jam

Lebih terperinci

pada Pelaksanaan Praktik General Service Procedure (GSP)... 87

pada Pelaksanaan Praktik General Service Procedure (GSP)... 87 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMAKASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Restoran Obonk Steak & Ribs Kota Bogor Restoran Obonk Steak & Ribs Kota Bogor berdiri pada tanggal 19 Agustus 2005 oleh pemiliknya Andi Eko Nugroho yang merupakan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Banquet merupakan outlet Food and Beverage department yang bertugas

BAB II URAIAN TEORITIS. Banquet merupakan outlet Food and Beverage department yang bertugas BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Banquet Banquet merupakan outlet Food and Beverage department yang bertugas untuk menangani segala macam kegiatan pesta atau jamuan makan yang di selenggarakan di

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 KISI-KISI SOAL PRAKTIK KEJURUAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 KISI-KISI SOAL PRAKTIK KEJURUAN DOKUMEN NEGARA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 KISI-KISI SOAL PRAKTIK KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Program Keahlian : Restoran Kode

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Kata strategi berasal dari bahasa Yunani "strategia" yang diartikan sebagai "the art of the

BAB II URAIAN TEORITIS. Kata strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai the art of the BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Strategi Pelayanan Kata strategi berasal dari bahasa Yunani "strategia" yang diartikan sebagai "the art of the general" atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Restoran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Restoran 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Restoran Makan dan minum merupakan kebutuhan primer manusia untuk mempertahankan hidup. Makan yang baik dan memuaskan diawali dengan timbulnya selera makan. Selera seseorang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAMUS ISTILAH ASING MELAYANI MAKANAN DAN MINUMAN UNTUK PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 WONOSARI SKRIPSI

PENGEMBANGAN KAMUS ISTILAH ASING MELAYANI MAKANAN DAN MINUMAN UNTUK PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 WONOSARI SKRIPSI PENGEMBANGAN KAMUS ISTILAH ASING MELAYANI MAKANAN DAN MINUMAN UNTUK PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 WONOSARI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri

Lebih terperinci

OLEH : ATAT SITI NURANI

OLEH : ATAT SITI NURANI OLEH : ATAT SITI NURANI Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia 2010 Hidangan Pembuka (Appetizer)

Lebih terperinci

BEVERAGE. Non alcohol

BEVERAGE. Non alcohol BEVERAGE Minuman atau beverage mempunyai pengertian bahwa semua jenis cairan yang dapat dimunum (drinkable liquid) kecuali obat-obatan. Minuman bagi kehidupan manusia mempunyai beberapa fungsi yang mendasar

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI OPERASIONAL DALAM MENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI CHRYSTAL SAPPHIRE RESTAURANT

BAB III STRATEGI OPERASIONAL DALAM MENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI CHRYSTAL SAPPHIRE RESTAURANT 39 BAB III STRATEGI OPERASIONAL DALAM MENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI CHRYSTAL SAPPHIRE RESTAURANT A. Peningkatan kualitas pelayanan di Chrystal Sapphire Restaurant Sesuai dengan latar belakang yang

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Sebelum menguraikan lebih jauh tentang banquet, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu

BAB II URAIAN TEORITIS. Sebelum menguraikan lebih jauh tentang banquet, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu BAB II URAIAN TEORITIS 2.1Pengertian Banquet Sebelum menguraikan lebih jauh tentang banquet, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu pengertian atau definisinya.banquet merupakan outlet food and beverage

Lebih terperinci

KLASTER MELAYANI DAN MENGHIDANGKAN MAKANAN DAN MINUMAN DI RESTORAN

KLASTER MELAYANI DAN MENGHIDANGKAN MAKANAN DAN MINUMAN DI RESTORAN KLASTER MELAYANI DAN MENGHIDANGKAN MAKANAN DAN MINUMAN DI RESTORAN No Kode Unit Judul Unit Kompetensi 1. PAR.HT03.001.01 MENGIKUTI PROSEDUR KESEHATAN, KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI TEMPAT KERJA 2. PAR.HT01.001.01

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. suatu resepsi mewah yang diadakan di ruangan khusus dari hotel, dengan. menyediakan makanan mewah dan juga fasilitas lainnya.

BAB II URAIAN TEORITIS. suatu resepsi mewah yang diadakan di ruangan khusus dari hotel, dengan. menyediakan makanan mewah dan juga fasilitas lainnya. BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Banquet Berdasarkan Kamus Pariwisata dan Perhotelan, pengertian banquet adalah suatu resepsi mewah yang diadakan di ruangan khusus dari hotel, dengan menyediakan makanan

Lebih terperinci

Created by PDFTiger Unregistered Version. Created by PDFTiger Unregistered Version

Created by PDFTiger Unregistered Version. Created by PDFTiger Unregistered Version 1.1 Pengertian Bar BAB II KAJIAN TEORI Bar adalah suatu tempat yang menghidangkan minuman alkohol dan non alkohol dan pembuat minuman tersebut disebut Bartender (untuk pria), Bartendris (untuk wanita),

Lebih terperinci

- 6 - Standar Pelayanan Kegiatan Pelayanan Kerumahtanggaan Presiden dan/atau Istri/Suami Presiden, Tamu Negara, serta Kegiatan Penting Lainnya

- 6 - Standar Pelayanan Kegiatan Pelayanan Kerumahtanggaan Presiden dan/atau Istri/Suami Presiden, Tamu Negara, serta Kegiatan Penting Lainnya - 6-2. Biro Pelayanan Kerumahtanggaan Standar Pelayanan Kegiatan Pelayanan Kerumahtanggaan Presiden dan/atau Istri/Suami Presiden, Tamu Negara, serta Kegiatan Penting Lainnya STANDAR PELAYANAN KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal yang berorientasi pada bidang keahlian yang spesifik untuk memiliki pengetahuan, keterampilan,

Lebih terperinci

Coklat. Berikut ini Jenis-jenis coklat yang beredar dipasaran antara lain : 1. Couverture

Coklat. Berikut ini Jenis-jenis coklat yang beredar dipasaran antara lain : 1. Couverture Coklat http://www.superindo.co.id/upload//images/header COKLAT 1(1).jpg http://www.superindo.co.id/upload//images/header COKLAT 2.jpg Produk coklat cukup beraneka ragam. Misalnya, ada coklat susu yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi 106 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi yang akan disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang Pendapat Peserta

Lebih terperinci

Semua jenis alat, sarana dan prasarana yang digunakan untuk keperluan penataan ruang makan/restoran. terdiri dari ruangan, perabot/furniture, lenan

Semua jenis alat, sarana dan prasarana yang digunakan untuk keperluan penataan ruang makan/restoran. terdiri dari ruangan, perabot/furniture, lenan Semua jenis alat, sarana dan prasarana yang digunakan untuk keperluan penataan ruang makan/restoran. terdiri dari ruangan, perabot/furniture, lenan dan peralatan untuk penghidangan Untuk menjaga keharmonisan

Lebih terperinci

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : SENI,KERAJINAN DAN PARIWISATA PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TATA BOGA KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. JASA BOGA (099)

Lebih terperinci

Oleh :

Oleh : ETIKA PERJAMUAN Oleh : MINTA HARSANA M.Sc. mintaharsana@yahoo.com Etika Suatu ketentuan/tata cara yang berlaku sebagai norma yang disepakati dan didasarkan atas kelaziman dan kebiasaan yang berlaku Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan akomodasi untuk tempat menginap wisatawan yaitu hotel.

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan akomodasi untuk tempat menginap wisatawan yaitu hotel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai faisilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan Pemerintah Daerah.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi di Indonesia semakin hari semakin meningkat dengan adanya peningkatan bisnis yang bergerak di bagian industri

Lebih terperinci

Oleh : Cica Yulia,S.Pd, M.Si

Oleh : Cica Yulia,S.Pd, M.Si Oleh : Cica Yulia,S.Pd, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2 0 0 9 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Sistem Pengawasan Sistem adalah suatu sistem yang merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI WAITER/WAITRESS

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI WAITER/WAITRESS BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI WAITER/WAITRESS 2.1 Pengertian Waiter/Waitress Menurut Ir. Endar Sugiarto, MM dalam bukunya Pengantar Akomodasi dan Restoran 1998 menjelaskan bahwa waiter/s ialah karyawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tarik, aksesibilitas, akomodasi, dan hal-hal lainnya yang memberikan kesenangan.

BAB I PENDAHULUAN. tarik, aksesibilitas, akomodasi, dan hal-hal lainnya yang memberikan kesenangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan dengan daya tarik, aksesibilitas, akomodasi, dan hal-hal lainnya yang memberikan kesenangan. Menurut

Lebih terperinci

Kata kunci : Pendapat, Siswa, Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya, Mata Pelajaran Food And Beverage Service

Kata kunci : Pendapat, Siswa, Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya, Mata Pelajaran Food And Beverage Service ABSTRAK PENDAPAT SISWA TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN FOOD AND BEVERAGE SERVICE. Strategi pembelajaran tutor sebaya merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk membantu

Lebih terperinci

WAWANCARA PENELITIAN Analisis Pengembangan Strategi Bersaing Pada Cafe Coffe Q. (S1) semester 8, dan saat ini sedang dalam proses penyusunan skripsi.

WAWANCARA PENELITIAN Analisis Pengembangan Strategi Bersaing Pada Cafe Coffe Q. (S1) semester 8, dan saat ini sedang dalam proses penyusunan skripsi. 76 Lampiran 1 WAWANCARA PENELITIAN Analisis Pengembangan Strategi Bersaing Pada Cafe Coffe Q Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka karena jawaban seluruhnya berasal dari pihak perusahaan yang

Lebih terperinci

HOSPITALITY TIPS BERINTERAKSI DENGAN TAMU/CUSTOMER. komunikasi, yaitu : tersenyum, berbicara, dan mendengarkan

HOSPITALITY TIPS BERINTERAKSI DENGAN TAMU/CUSTOMER. komunikasi, yaitu : tersenyum, berbicara, dan mendengarkan F O U N D A T I O N HOSPITALITY TIPS BERINTERAKSI DENGAN TAMU/CUSTOMER Section ini disebut berinteraksi dengan Guest Relation bukan Customer Relation, Karena setiap Customer kita adalah tamu, dan tamu

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. peranan yang amat penting dari segi sumber pendapatan hotel. Menurut Sihite

BAB II URAIAN TEORITIS. peranan yang amat penting dari segi sumber pendapatan hotel. Menurut Sihite BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Ruang Lingkup Food and Beverage Food and Beverage Departement atau bagian makan dan minuman mempunyai peranan yang amat penting dari segi sumber pendapatan hotel. Menurut Sihite

Lebih terperinci

The Arts of Fressela. Fressela PT Siera Sukses Makmur

The Arts of Fressela. Fressela  PT Siera Sukses Makmur The Arts of Fressela Fressela www.fressela.com PT Siera Sukses Makmur info@sieragroup.com 1 The Arts of Fressela : Panduan Resep Olahan Fressela Buku The Arts of Fressela berisi panduan berbagai olahan

Lebih terperinci

3. Apakah anda pernah menderita gastritis (sakit maag)? ( ) Pernah ( ) Tidak Pernah

3. Apakah anda pernah menderita gastritis (sakit maag)? ( ) Pernah ( ) Tidak Pernah 104 KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENCEGAHAN PENYAKIT GASTRITIS PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2015 A. Karateristik 1. Umur

Lebih terperinci

STANDAR MUTU MINUMAN BERALKOHOL. Kategori Pangan Definisi Standar Mutu

STANDAR MUTU MINUMAN BERALKOHOL. Kategori Pangan Definisi Standar Mutu LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TANGGAL.. STANDAR MUTU MINUMAN BERALKOHOL 14.2.1 Bir Minuman mengandung etanol sebagai hasil proses fermentasi khamir

Lebih terperinci

MODUL TABLE MANNERS Oleh Cica Yulia

MODUL TABLE MANNERS Oleh Cica Yulia MODUL TABLE MANNERS Oleh Cica Yulia PENDAHULUAN Table manners atau sering dikenal dengan istilah etiket makan, merupakan aturan atau tata karma yang dibuat oleh orang untuk mengatur pergaulan dalam masyarakat,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hotel adalah suatu usaha akomodasi yang menyediakan jasa penginapan, jasa makan dan minum tamu dan fasilitas lainnya, diperuntukan untuk masyarakat umum dan juga

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 KISI-KISI SOAL TEORI KEJURUAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 KISI-KISI SOAL TEORI KEJURUAN DOKUMEN NEGARA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 KISI-KISI SOAL TEORI KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Program Keahlian : Restoran Kode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan enak dan lebih murah. usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (Undang-undang No.9 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan enak dan lebih murah. usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (Undang-undang No.9 Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan dalam dunia perhotelan merupakan kegiatan yang mengedepankan standar tentang sikap hospitality yang menjadikan tamu yang datang utuk menginap menjadi nyaman

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Proses pembelajaran (kegiatan mahasiswa) Menyimak kuliah dari dosen, bertanya jawab, mengerjakan tugas, berdiskusi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Proses pembelajaran (kegiatan mahasiswa) Menyimak kuliah dari dosen, bertanya jawab, mengerjakan tugas, berdiskusi : Mengenal konsep Tata hidang Tuj Pembelajaran Umum (Kompetensi) : Para mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian, tuj manfaat tata hidang, penataan meja ala Indonesia Tuj khusus ) 1 Mahasiswa dapat menjelaskan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Pada Bab V ini penulis akan mengemukakan kesimpulan dari seluruh

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Pada Bab V ini penulis akan mengemukakan kesimpulan dari seluruh 83 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN Pada Bab V ini penulis akan mengemukakan kesimpulan dari seluruh kegiatan penelitian, implikasi dan rekomendasi hasil penelitian tentang

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE INNA GRAND BALI BEACH BAGI SELURUH SISWA KELAS X

LAPORAN HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE INNA GRAND BALI BEACH BAGI SELURUH SISWA KELAS X LAPORAN HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE INNA GRAND BALI BEACH BAGI SELURUH SISWA KELAS X Nama Oleh : No. Induk Siswa/NISN 1. I.B Pt Agung Supradnyana Putra 2837/0028767436 2. Ni Kadek Ari Widianita

Lebih terperinci

NASI GORENG SEHAT ENAK TENAAANN...

NASI GORENG SEHAT ENAK TENAAANN... Page1 TUGAS PROPOSAL BISNIS E-COMMERCE NASI GORENG SEHAT ENAK TENAAANN... OLEH : DEWI SRI RAHAYU 11120056 4MP S1 Pagi Page2 KATA PENGANTAR Alhamdulillah dan puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sulit dan tidak semua orang sanggup untuk menjalaninya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sulit dan tidak semua orang sanggup untuk menjalaninya. digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebanyakan orang menganggap bahwa menjadi seorang pramusaji adalah hal yang mudah, namun apabila kita mengetahuinya secara langsung bagaimana

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI KEJURUAN TATA BOGA TAHUN 2012

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI KEJURUAN TATA BOGA TAHUN 2012 KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI KEJURUAN TATA BOGA TAHUN 2012 A. KOMPETENSI GURU : PEDAGOGIK PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TATA BOGA KOMPETENSI KEAHLIAN : JASA BOGA DAN PATISERI Kompetensi Inti Guru Kompetensi

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR Halaman. 1.1 Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan.

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR Halaman. 1.1 Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan. BUKU 1: KESELAMATAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN HYGIENE SANITASI, MELAKUKAN KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN JASA DAN MELAKUKAN PERSIAPAN PENGOLAHAN STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR Halaman 1. Menerapkan keselamatan,

Lebih terperinci

PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si

PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si Siapa Bayi dan Balita Usia 0 12 bulan Belum dapat mengurus dirinya sendiri Masa pertumbuhan cepat Rentan terhadap penyakit dan cuaca Pada

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL KEJURUAN TATA BOGA TAHUN 2012

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL KEJURUAN TATA BOGA TAHUN 2012 KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL KEJURUAN TATA BOGA TAHUN 0 KOMPETENSI PROGRAM STUDI PROGRAM KEAHLIAN : KEJURUAN : TATA BOGA : JASA BOGA & PATISERI Kompetensi Inti. Memahami gejala-gejala alam melalui

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Produk 1. Profil Perusahaan See You Soon merupakan sebuah rumah makan berbentuk cafétaria atau café yang berada di Solo. Café ini menyediakan menu makanan dan minuman yang

Lebih terperinci

*SAMA SEKALI TIDAK BOLEH DIKONSUMSI SELAMA PROGRAM*:

*SAMA SEKALI TIDAK BOLEH DIKONSUMSI SELAMA PROGRAM*: *DIET PEMBAKARAN LEMAK* Untuk orang-orang yang butuh menghilangkan berat badan dalam waktu singkat. Diet ini diberikan oleh salah satu Rumah Sakit di Maryland USA untuk para pasien jantung yang perlu menurunkan

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

Lele Bakar Manis / Pedas + Nasi + Es Teh... Lele Goreng + Nasi + Es Teh..

Lele Bakar Manis / Pedas + Nasi + Es Teh... Lele Goreng + Nasi + Es Teh.. MENU HEMAT Pepes Ikan... Pepes Ayam... Kepala Ayam... Kepala Ayam Bakar Manis / Pedas. Rempelo Ati Ayam... Rempelo Ati Ayam Bakar Manis / Pedas... 4.000, 4.000, 4.000, 4.000, 4.000, 5.000, Lele Bakar Manis

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY 1. Kompetensi: Menguasai pengolahan produk pengembangan yeast dough dari sisi resep, bentuk, isi maupun kemasan. 2. Sub Kompetensi: a. Menjelaskan pengembangan yeast dough b. Mempraktekkan pengembangan

Lebih terperinci

Modul Praktikum Tata Hidangan 1 Pengenalan Peralatan Restoran

Modul Praktikum Tata Hidangan 1 Pengenalan Peralatan Restoran Modul Praktikum Tata Hidangan 1 Pengenalan Peralatan Restoran LABORATORIUM F & B Service Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan KELOMPOK COMMERCE MANAGEMENT FAKULTAS ILMU TERAPAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 2 PRODUK DAN JASA. Kopi merupakan sebuah jenis minuman yang berasal dari hasil pengolahan

BAB 2 PRODUK DAN JASA. Kopi merupakan sebuah jenis minuman yang berasal dari hasil pengolahan BAB 2 PRODUK DAN JASA 2.1 Pengertian Kopi Kopi merupakan sebuah jenis minuman yang berasal dari hasil pengolahan biji kopi yang telah dipanggang dan digiling menjadi bubuk kopi. Minuman ini terkenal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menentukan maju mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu bangsa. Setiap

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Awal Responden Konsumen dan Non-Konsumen untuk Uji Cochran

Lampiran 1. Data Awal Responden Konsumen dan Non-Konsumen untuk Uji Cochran LAMPIRAN 101 Lampiran 1. Data Awal Responden Konsumen dan Non-Konsumen untuk Uji Cochran Faktor- Faktor yang Menjadi Pertimbangan dalam Melakukan Pembelian ke Restoran Tradisonal Sunda KUADRAT Responden

Lebih terperinci

3. Menyusun anggaran FB Production kitchen, F&B service dan Stewarding. 4. Merumuskan kebijaksanaan pengendalian biaya operasional

3. Menyusun anggaran FB Production kitchen, F&B service dan Stewarding. 4. Merumuskan kebijaksanaan pengendalian biaya operasional Organisasi Food Beverage Department Food And Beverage Di bawah ini contoh struktur organisasi food and beverage. Jika dilihat dari struktur organisasi diatas bahwa bagian ini, dipimpin oleh Food & Beverage

Lebih terperinci

Minuman tradisional yang menyehatkan

Minuman tradisional yang menyehatkan Minuman tradisional yang menyehatkan Jaman sekarang kita lebih mengenal minuman modern seperti soda, juice, bahkan alkohol. Padahal kalau kita lebih mendalami khasiat minuman. Masih banyak minuman dari

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB IV STRATEGI KREATIF BAB IV STRATEGI KREATIF Table manner merupakan sebuah tata cara dan etika bersopan santun yang baik pada saat kita makan.table manner bukanlah sebuah hal yang baru lagi bagi masyarakat namun hanya sedikit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk didalamnya di sektor pariwisata. Untuk lebih memantapkan

Lebih terperinci