BAB II URAIAN TEORITIS. Kata strategi berasal dari bahasa Yunani "strategia" yang diartikan sebagai "the art of the

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II URAIAN TEORITIS. Kata strategi berasal dari bahasa Yunani "strategia" yang diartikan sebagai "the art of the"

Transkripsi

1 BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Strategi Pelayanan Kata strategi berasal dari bahasa Yunani "strategia" yang diartikan sebagai "the art of the general" atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan. Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau mecapai tujuan. Strategi pada dasarnya merupakan seni dan ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan (ideologi, politik, ekonomi,sosial-budaya dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Strategi Pelayanan (SSI) dikembangkan dari irisan tiga factor yaitu: 1. Desired outcomes, pelayanan apa yang ingin diberikan perusahaan kepada pelanggan. 2. Customer expectation, ekspektasi/harapan pelanggan terhadap produk/jasa perusahaan. 3. Process capability, kemampuan perusahaan untuk memenuhi harapan pelanggan. Pengertian strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch, p.9, 1989).

2 Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: 1. Pengertian Umum Strategi adalah proses penentuan rencana yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. 2. Pengertian khusus Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terusmenerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). A. Perumusan Strategi Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik. Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi, yaitu: 1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan, menentukan misi perusahaan mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan. 2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan. 3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi.

3 4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi. 5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. B. Tingkat tingkat Strategi Dengan merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer, Higgins (1985) menjelaskan adanya empat tingkatan strategi. Keseluruhannya disebut Master Strategy, yaitu: enterprise strategy, corporatestrategy, business strategy dan functional strategy. a) Enterprise Strategy Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap organisasi mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang tidak terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik. b) Corporate Strategy Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu, tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga oleh setiap organisasi pemerintahan. c) Business Strategy

4 Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para donor dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan. d) Functional Strategy Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain. Ada tiga jenis strategi functional yaitu: Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran. Strategi functional manajemen, yaitu planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, decision making, representing, dan integrating. Strategi isu, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu berubah. Tingkat-tingkat strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi isyarat bagi setiap pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi tidak boleh dilihat dari sudut kerapian administratif semata, tetapi juga hendaknya memperhitungkan soal kesehatan organisasi. C. Jenis - jenis strategi Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan, namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh. Di perusahaan yang besar dan terdiversifikasi, strategi kombinasi biasanya digunakan ketika divisi-divisi yang berlainan menjalankan strategi yang berbeda. Juga, organisasi yang berjuang untuk tetap hidup mungkin menggunakan gabungan dari sejumlah strategi defensif, seperti divestasi, likuidasi, dan rasionalisasi.

5 1. Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan distributor. 2. pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan. 3. Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait. 4. Disamping strategi integrative, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi. Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun. Kadang disebut sebagai strategi berbalik (turnaround) atau reorganisasi, rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat kompetensi pembeda dasar organisasi. Selama proses rasionalisasi biaya, perencana strategi bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan dari para pemegang saham, karyawan dan media. Divestasi adalah menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan. Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi

6 merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan. 5. Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum. Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen. 2.2 Pengertian Kualitas Dalam Pelayanan Kata kualitas memiliki banyak defenisi yang berbeda dan bervariasi mulai dari yang konvensional hingga yang lebih strategis. Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan yang ditimbulkan oleh karyawan yang akan membuat tamu merasa tidak nyaman dan tidak merasa puas. Penilaian terhadap kualitas atau mutu pelayanan ditentukan oleh tamu yang menerima pelayanan tersebut. Oleh karena itu pelayanan dapat diciptakan dengan terlebih dahulu mengidentifikasi keinginan tamu tentang pelayanan yang dibutuhkan, kemudian dengan pelayanan yang akan disediakan oleh hotel yang dilakukan oleh pramusaji. Dengan demikian hotel selalu berusaha menyediakan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan yang diharapkan oleh tamu. Bila pelayanan yang diterima oleh tamu melebihi atau sama dari apa yang diharapkan, maka dapat dikatakan pelayanan tersebut adalah baik dan memuaskan bagi para tamu yang menerimanya. Akan tetapi menjadi sebaliknya, bila barang atau jasa pelayanan yang diterima ternyata kurang dari apa yang

7 diharapkan oleh tamu, maka dapat dikatakan pelayanan tersebut adalah tidak memuaskan atau tidak berkualitas. Kualitas dalam pelayanan memiliki arti yang sangat penting bagi pendapatan di hotel. Hotel akan memperoleh keuntungan apabila berhasil membuat tamunya merasa puas dalam pemenuhan kebutuhan yang diberikan oleh pramusaji untuk tamu. Memberi kepuasan kepada tamu adalah berusaha terlebih dahulu mengetahui apa yang dibutuhkan dan yang diinginkan oleh tamu. Karena apabila pihak manajemen tidak dapat mengetahui apa kebutuhan tamu maka akan terjadi suatu masalah (complain) yang dapat merusak citra suatu hotel. Penilaian terhadap kualitas pelayanan ditentukan oleh tamu sebagai pemakai jasa pelayanan tersebut. Kemudian disesuaikan dengan pelayanan yang disediakan oleh restoran. Dengan demikian restoran selalu berusaha menyediakan pelayanan yang sesuai kebutuhan para tamu. Pelayanan yang berkualitas adalah pelayanan yang memadukan antara kualitas teknik maupun kualitas personel (kualitas fungsional). Kedua kualitas pelayanan tersebut harus dapat menimbulkan empat macam kepuasan sekaligus: a. Kepuasan Waktu Kepuasan waktu akan diperoleh oleh tamu apabila dalam proses pelayanan makan dan minum dilakukan dengan cepat dan tepat oleh pramusaji. Pelayanan yang lambat dapat menimbulkan citra yang buruk bagi hotel terutama restoran karena selain menimbulkan kebosanan, tamu juga tidak mau membuang-buang waktu dan kemungkinan besar tamu akan merasa kecewa karena dianggap diabaikan dalam memesan suatu makanan atau minuman. Dan biasanya tamu tidak mempunyai banyak waktu untuk makan maupun minum di restoran maka

8 dari itu tamu tidak mau untuk menunggu terlalu lama makanan yang dipesan. Maka dari itu seorang pramusaji dituntut memiliki sikap yang cepat dan tepat. b. Kepuasan Layanan Layanan yang baik dan benar sudah pasti membuat tamu merasa puas. Layanan yang baik dan benar dapat dilihat dari cara penyajian makanan dan minuman yang benar saat melayani tamu yang memesan. Berdasarkan standar kualitas pelayanan yang tepat seorang pramusaji harus mempunyai etika sopan dan ramah tamah serta penuh perhatian kepada tamu. Selain itu para pramusaji harus memiliki penampilan yang bersih dan kepribadian yang menarik yang dapat mengesankan tamu. c. Kepuasan Cita Rasa Dalam hal melanyani tamu, pramusaji harus berupaya semaksimal mungkin agar tamu merasa puas dalam menerima layanan tersebut. Cita rasa yang baik dari suatu makanan dan minuman merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam usaha memperoleh kepuasan. Namun demikian, apabila pramusaji memiliki ketrampilan dalam melayani tamu maka cita rasa dari makanan yang tadinya kurang nikmat, dapat terlupakan oleh tamu dan tidak terlalu mempermasalahkannya. d. Kepuasan Harga Tamu merasa puas apabila menganggap harga atau jumlah uang yang mereka keluarkan sebanding dengan pelayanan yang mereka dapatkan. Mungkin tamu tidak akan mempermasalahkan untuk mengeluarkan biaya yang mahal atau berlebih untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik. Disinilah seorang pramusaji dituntut keahliannya untuk menciptakan suasana yang baik dan dapat membuat tamu merasa terkesan. 2.3 Pengertian Pramusaji

9 Dalam bahasa hotel istilah pramusaji merupakan jabatan yang terdapat pada berbagai outlet Food and Beverage Departement. Pada umumnya, pramusaji bertugas ataupun bekerja dalam bidang penyajian makanan dan minuman atau setidaknya menyampaikan hidangan kepada tamu yang memesan hidangan tersebut. Pramusaji juga bertugas melayani kebutuhan tamu yang ada di dalam restoran. Pramusaji adalah orang yang bertugas atau bekerja dalam bidang penyajian makanan dan minuman. Namun dalam pelaksanaan tugas-tugasnya, pramusaji tidak hanya bertugas menyajikan makanan dan minuman kepada pemesan. Seorang pramusaji harus memiliki ketrampilan untuk menawarkan makanan dan minuman dan menjual produk tersebut sehingga menciptakan suatu produk bagi perusahaan. Berhasil atau tidaknya pramusaji dalam melaksanakan tugasnya adalah kepuasan dari tamu yang dilayani terhadap produk makanan dan minuman yang ditawarkan. Seorang pramusaji harus mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi tamu dan dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti: A. Penampilan diri Penampilan diri seorang pramusaji akan menentukan pelayanan yang berkualitas dan beretiket atau tidak yang akan diberikan kepada tamu. Oleh sebab itu, karyawan yang bertugas memberikan pelayanan secara langsung kepada tamu, senantiasa dituntut harus memiliki penampilan yang rapi dan menarik. Beberapa ketentuan mengenai penamilan yaitu :

10 1. Kebersihan badan (Cleanlines of the body) Kebersihan badan merupakan hal yang paling penting yang harus diperhatikan. Terutama dalam pekerjaan yang selalu berhubungan secara langsung dengan tamu. Untuk itu seorang pramusaji harus membiasakan diri mandi minimal 2 kali dalam sehari. 2. Kulit (skin) Kesehatan dan kesegaran kulit sangat menentukan mutu pelayanan yang diberikan kepada tamu. Seorang pramusaji harus melakukan perawatan kulit, harus banyak minum dan makan buah untuk menjaga kesehatan kulit. 3. Rambut (hair) Rambut harus dijaga kebersihannya, kesehatan, juga kerapiannya. Masalah rambut tidak boleh diabaikan begitu saja. Hal yang harus dilakukan yaitu: a. Mencuci rambut dengan sampo untuk menjaga kebersihannya. b. Disisir rapi dan tidak terlalu berminyak. c. Rambut tidak boleh berketombe dan berkutu. d. Pria tidak dibenarkan memanjangkan rambut. e. Dilarang memegang rambut saat melayani tamu atau menyisir rambut di tempat umum. 4. Kumis dan Jenggot (Beard and Moustachi) Pelayanan yang diberikan kepada tamu akan lebih baik jika karyawan yang melakukan pelayanan tidak memelihara kumis dan jenggot. 5. Tangan dan Kuku (Hands and Nails) a. Kuku harus dipotong pendek dan bersih. b. Tidak menggunakan cat kuku untuk wanita.

11 c. Harus mencuci tangan setelah keluar dari toilet. Dan biasakan mencuci tangan dengan sabun. 6. Mulut dan Gigi (Mouth and Teeth) Bagian ini merupakan hal yang paling penting karena disebabkan setiap karyawan akan berhadapan dengan tamu,atasan, juga teman kerja. Hal yang dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan mulut dan gigi yaitu: a. Sikatlah gigi minimal 3 kali dalam sehari dengan menggunakan pasta. b. Sering berkumur kumur apalagi bila tidak makan sesuatu berjam jam. c. Makanlah teratur, kesehatan perut akan berhubungan dengan rongga mulut. 7. Kaki, Kaus kaki dan Sepatu (Feet, Stocking and Shoes) Kebersihan dan kesegaran kaki haruslah diperihara secara baik. Beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu : a. Pakai talcum powder pada telapak kaki supaya tetap segar meskipun banyak berjalan. b. Hindari memakai sepatu yang ujungnya lancip agar tidak menimbulkan keletihan. c. Bahan sepatu harus terbuat dari kulit yang berwarna gelap, selalu disemir sehingga bersih dan mengkilap. d. Dianjurkan memakai stocking yang sesuai dengan warna kulit. 8. Perhiasan dan Parfum a. Dilarang memakai perhiasan yang menyolok dan berlebihan. b. Jangan memakai parfum yang berlebihan ataupun parfum yang memiliki wangi tidak sedap. c. Hindari segala bentuk penampilan yang menyolok saat bertugas.

12 9. Pakaian seragam (Uniform) Perusahaan yang baik akan selalu memperhatikan uniform yang akan diberikan kepada karyawan, karena ini dianggap sebagai cermin dari identitas perusahaan. Oleh karena itu karyawan harus memperhatikan ketentuan tentang uniform yaitu : a. Harus selalu dalam keadaan bersih, rapi, dan tidak bernoda. b. Kancing pakaian seragam harus lengkap. c. Mengganti seragam setiap hari. B. Sikap dan Tingkah Laku Sikap dan tingkah laku sebagai karyawan hotel khususnya bagi para pramusaji harus dijaga dan dipelihara. Seorang pramusaji harus bersikap lebih terampil dan cekatan serta selalu dalam keadaan siap sedia dalam menyediakan pelayanan. Harus selalu dalam keadaan rapi saat melayani tamu. Setiap karyawan hotel harus bersikap ramah kepada tamu dan selalu tersenyum dalam keadaan bagaimanapun. Seorang karyawan hotel dituntut harus memiliki sikap yang toleran, yaitu mampu berpikir segala kepentingan orang lain, bukan dari sisi kepentingan pribadinya dan harus mempunyai rasa tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaannya. 2.4 Tugas dan Tanggung Jawab Pramusaji Dijelaskan bahwa tugas utama seorang pramusaji ialah melayani tamu yang akan makan dan minum di restoran. Disamping tugas pokok tersebut juga harus melaksanakan yang berhubungan dengan tugas utama yaitu : a. Mempersiapkan service equipment yang akan digunakan. b. Melaksanakan table set-up dan clear up.

13 c. Menukar lena yang sudah kotor dengan menggantinya yang baru untuk digunakan di restoran. d. Menyambut tamu dan sapalah tamu dengan penuh hormat dan tersenyum juga membantu tamu untuk duduk dikursinya. e. Menuangkan air minum sebelum tamu memesan menu. f. Membawa menu makanan dengan tangan jangan dibawah lengan atau di dalam baju. g. Mengambil pesanan tamu dan melayani tamu dengan menyajikan semua hidangan dengan urutan yang tepat. h. Menunjukan bon pembayaran atau guest bill kepada tamu sesuai dengan jumlah makanan yang di pesan oleh tamu. i. Menerima pembayaran dari tamu. j. Menggucapkan terima kasih dengan wajah tersenyum kepada tamu saat meninggalkan restoran. k. Memastikan bahwa meja telah dibersihkan, dan ditata ulang. l. Memastikan semua kegiatan telah selesai dikerjakan. Selain itu pramusaji juga harus bertanggung jawab atas kebersihan dan keselamatan dirinya. Tanggung jawab seorang pramusaji yaitu : a. Bertanggung jawab kepada head waiter. b. Pramusaji akan melaksanakan tugas lain seperti yang diarahkan oleh supervisor. c. Mempunyai tanggung jawab atas kebersihan dan kerapian area kerja seperti restoran maupun bar. d. Seorang pramusaji dituntut harus bersikap tulus dan jujur, baik kepada tamu maupun kepada teman kerja.

14 e. Seorang pramusaji harus tepat waktu jika datang ke tempat kerja sebaiknya 15 menit sebelum jam kerja dimulai. f. Bertanggung jawab atas inventaris peralatan dan perlengkapan yang digunakan. g. Bisa berkomunikasi secara efektif dengan tamu, seorang pramusaji harus meningkatkan kemampuan berbahasanya sebagaimana bahasa tamu yang dihadapinya. h. Seorang pramusaji harus mengetahui secara mendalam tentang makanan dan minuman yang dijual di restoran itu. i. Pramusaji harus dapat mengetahui bahan bahan, bumbu, bagaimana cara memasaknya dan berapa lama masakan itu dibuat. A. Sikap Pelayanan Pramusaji Seorang pramusaji harus memiliki sikap dalam melayani para tamu seperti teknik pelayanan dan prosedur kerja yang merupakan suatu hal yang sangat penting. Cara pelayanan dan kesan kesan yang baik harus selalu dipertahankan oleh semua petugas restoran. Ada pokok kaidah pelayanan yang mendasar yaitu : Persiapan Pelayanan Persiapan pelayanan memiliki arti luas yaitu persiapan mental dan fisik pramusaji dalam mendukung terciptanya kelancaran pelayanan. Dengan demikian persiapan pelayanan dikelompokan menjadi tiga macam yaitu : a. Persiapan fisik Persiapan fisik dilakukan pramusaji sebelum melaksanakan tugas. Diantara persiapan fisik tersebut adalah : 1. Berpakaian rapi, sesuai dengan seragam yang dipakai. 2. Menampilkan raut wajah yang selalu tersenyum.

15 3. Sopan dan ramah dengan semua tamu. 4. Memiliki kondisi tubuh yang sehat jasmani. b. Persiapan mental Dalam mempersiapkan mental pramusaji harus selalu berkonsentrasi, selalu percaya diri. Menjauhkan masalah pribadi ketika bekerja karena akan mempengaruhi sikap dan penampilan yang tidak bagus. Seorang pramusaji harus menganggap pekerjaan sebagai hobby. c. Persiapan alat bantu Alat bantu yaitu alat alat atau segala macam peralatan yang dipergunakan dalam bekerja seperti : 5. Alat tulis menulis 6. Alat makan dan minum 7. Alat alat untuk penyajian makanan Interaksi Proses interaksi diawali saat tamu datang ke restoran dan pada saat yang sama proses pelayanan dimulai dengan penyambutan dengan sikap yang sopan dan ramah.proses interaksi berlanjut dengan adanya komunikasi diantara kedua pihak. Pramusaji harus berusaha dapat memahami apa yang diinginkan tamu. Tindak lanjut pelayanan setelah interaksi adalah memenuhi apa yang dibutuhkan tamu sesuai dengan permintaan. 2.5 Pengertian Pelayanan Pelayanan adalah suatu kegiatan yang terdiri dari dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Pelayanan yang disebut juga dengan service berasal dari bahasa inggris yang terdiri dari kata serve mempunyai arti

16 melayani, membantu, menolong. Dalam Kamus Besar Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain Karakteristik Pelayanan Setelah mengetahui pengertian pelayanan maka akan dibahas mengenai ciri ciri atau karakteristik dari pelayanan itu. Karakteristik yang dimaksud adalah : 1. Pelayanan bersifat Intangible/tidak nyata karena itu tidak bisa diraba atau disentuh. Oleh karena itu pelayanan tidak dapat diraba, melainkan hanya dapat dirasakan oleh orang yang mendapat layanan. 2. Proses produksi dan konsumsi pada saat bersamaan, ketika pelayanan diproduksi atau dihasilkan, maka produksinya tersebut langsung dikonsumsi oleh orang yang membutuhkan jasa. 3. Pelayanan tidak bisa dipindahkan, dan untuk mengkonsumsinya konsumen harus datang pada produsen, karena bentuknya yang tidak nyata tersebut maka tidak bisa dipindahkan. 4. Konsumen terlibat dalam proses produksi, karena diproduksi ketika konsumen datang pada produsen sewaktu dia membutuhkannya. 5. Pelayanan lebih bersifat emosional dari pada rasional. Pelayanan hanya dapat dirasakan dan tidak dapat diraba, karena lebih bersifat emosional daripada rasional. Pelayanan biasanya tidak dinyatakan secara realistis melainkan cenderung dilebih-lebihkan atau dikurangi, tergantung suasana perasaan ketika memberikan penilaian. 6. Pelayanan tidak dapat diukur. Ukuran yang dikemukakan akan sangat dipengaruhi oleh kondisi orang yang menerima pelayanan tersebut. Oleh karena itu, ukuran baik buruknya pelayanan hanya dapat ditentukan oleh orang yang menerima layanan sedangkan penilaian tersebut sangat ditentukan oleh suasana perasaannya pada saat menerima pelayanan tersebut.

17 7. Pelayanan bergantung pada harapan tamu. Pelayanan yang memiliki bobot adalah pelayanan yang sesuai dengan harapan penerima pelayanan tersebut. Disebabkan pelayanan hanya dapat dirasakan dan tidak dapat diraba sebagai wujud suatu benda maka pelayanan lebih bersifat emosional yaitu sesuai dengan harapan penerima layanan tersebut. Pelayanan yang tidak memenuhi ataupun melebihi harapan penerima layanan dapat menimbulkan anggapan bahwa layanan yang diberikan kurang memiliki bobot. 8. Pelayanan dapat dijual tetapi tidak dapat dimiliki. Sekali jasa pelayanan diberikan maka selesai. Tamu yang membeli layanan tidak dapat membawa pulang layanan itu selain dari pada kesan dan pengalamannya. Disisi lain, tamu merasa telah memberi sesuatu atau merasa tidak memperoleh apa-apa sama sekali Tipe tipe Pelayanan Dalam dunia usaha pelayanan, terutama restoran yang berada di hotel, akan ada beberapa macam tipe pelayanan (types of service) yang memiliki prosedur pelayanan yang khas dan menggunakan jenis peralatan sendiri. Untuk berkomunikasi dengan professional lain yang berkecimpung dalam industri ini, lebih mudah untuk memberi nama tipe tipe pelayanan berdasarkan fungsi pelayanan yang dilakukan. Tipe tipe pelayanan tersebut antara lain: plate service, platter service/silver, gueridonservice, dan lain lain. 1.PLATE SERVICE Plate service adalah salah satu bentuk pelayanan yang umum digunakan di hotel pada saat ini. Pelayanan bisa cepat dilaksanakan karena semua makanan sudah diporsikan atau disiapkan di atas piring dari dapur. Bentuk pelayanan ini dikenal dengan istilah American Service karena berasal dari Amerika Serikat.

18 Persiapan Semua jenis peralatan yang ada di restoran dapat dipergunakan untuk plate service, mulai dari makanan pembuka hingga makanan penutup. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan persiapan adalah: Sidestand Semua jenis sidestand yang ada di restoran harus dilengkapi dengan peralatan yang akan diperlukan untuk service, antara lain: cutlery (pisau, sendok, garpu, gelas) dan beberapa chinawares. Tujuan dari persiapan ini adalah untuk menata kembali meja tamu dan juga dipergunakan sebagai alas bila menyajikan makanan tertentu, misalnya soup atau yang lainnya. Yang sangat penting diperhatikan yaitu semua peralatan harus dalam keadaan bersih. Plate Warmer Perlu diketahui bahwa makanan panas harus disajikan dalam keadaan panas pula. Oleh karena itu, piring yang akan digunakan harus selalu ditempatkan di pemanas piring (plate warmer). Peralatan ini akan digunakan oleh pihak dapur atau pastry bila ada pesanan dari restoran. Kitchen atau Pastry Beberapa chinawares juga harus selalu tersedia di kitchen dan pastry, antara lain dinner plate dan dessert plate. Diswashing Area Semua peralatan yang telah bersih dicuci ditempatkan di dishwashing area untuk persediaan selama operasi restoran. Mengambil Makanan dari Dapur (picking up the order)

19 Mengambil makanan dari dapur atau pastry dilakukan oleh pramusaji. Makanan akan dibuat oleh pihak bagian dapur sesuai dengan pesanan dan pramusaji menyusunnya di atas tray dilengkapi dengan penutup piring atau plate cover.dalam penyusunan di atas tray, yang harus diperhatikan oleh pramusaji adalah makanan mana yang harus disajikan pertama, kedua, dan selanjutnya. Makanan yang disajikan pertama harus diletakkan di atas. Cara penyajian Dibawah ini adalah urutan pelayanan yang harus dilakukan oleh seorang pramusaji setelah makanan yang dipesannya dari dapur sudah siap. 8. Letakkan tray di sidestand yang bersangkutan. 9. Angkat tutup piring dan simpan 33ad arak sidestand paling bawah. 10. Bawa piring makanan dua dua jika jumlah tamu ada 4 orang dan bawa tiga sekali jalan bila tamunya ada 3 orang. 11. Sajikan makanan dengan menggunakan tangan kanan dan sebelah kanan tamu. Tamu wanita atau tamu VIP didahulukan. Jika ada anak balita sebaiknya didahulukan. 12. Sajikan minuman dari sebelah kanan tamu dengan tangan kanan. 13. Sajikan bread & butter dari sebelah kiri tamu menggunakan clamp di tangan kanan. 14. Angkat piring kotor yang terletak disebelah kiri tamu dilakukan dari sebelah kiri tamu dengan tangan kanan, misalnya B&B plate. 2. PLATTER SERVICE ATAU SILVER SERVICE Platter service merupakan salah satu bentuk pelayanan yang digunakan di beberapa restoran tertentu. Bentuk pelayanan ini unik dan harus dikerjakan oleh pramusaji yang sudah terampil dan terlatih dengan baik. Pelayanan ini sering dilaksanakan bila ada jamuan makan resmi seperti lunch, dinner, jamuan makan kenegaraan (state banquet).

20 Persiapan Semua peralatan yang ada di restoran dapat digunakan untuk platter service dengan penambahan beberapa peralatan khusus, di antaranya platter dengan berbagai ukuran beserta tutupnya, vegetable bowl, sauce boat, ladle. Sidestand Persiapan sidestand sama seperti persiapan pada plate service. Plate Warmer and Kitchen Counter Persiapan plate warmer dan kitchen counter sama seperti persiapan pada plateservice dengan adanya penambahan platter beserta dengan tutupnya, vegetable bowl, gratin dish, sauce boat beserta alasnya. Dishwashing Area Dishwashing area sama seperti persiapan pada plate service. Restaurant Persiapan di restoran: sauce ladle dan rechaud sudah disiapkan diatas sidestand. Mengambil makanan dari dapur dilakukan sama seperti plate service, kecuali untuk makanan utama dilakukan sebagai berikut: 15. Siapkan large tray 16. Letakkan platter beserta tutupnya di atas tray. 17. Letakkan dinner plate panas di dekat platter beserta tutupnya kemudian dialasi dengan service napkin. 18. Letakkan vegetable bowl beserta tutup dan alasnya di atas platter dan dinner plate. 19. Letakkan souce boat di atas tray. 20. Bawa semua makanan yang sudah siap di atas tray tersebut ke sidestand.

21 Cara Penyajian Makanan pembuka dan soup disajikan sama seperti penyajian pada plate service, yakni makanan sudah disiapkan di atas piring. Makanan utama (main dishes). Setelah makanan siap di sidestand, selanjutnya letakkan dinner plate panas di atas meja di hadapan tamu yang akan makan. Letakkan piring dari sebelah kanan tamu dengan menggunakan tangan kanan. 21. Angkat tutup platter dan vegetables bowl kemudian letakkan di rak sidestand paling bawah. 22. Letakkan clamp (dinner spoon dan dinner fork) di atas platter dan vegetable bowl. 23. Siapkan sauce boat beserta sauce ladle-nya atau soup spoon atau dessert spoon di atas dessert plate sebagai underliner. 24. Letakkan dinner plate kosong di hadapan tamu yang akan dilayani. 25. Bawa makanan utama ke hadapan tamu dan perlihatkan terlebih dahulu kepada tamunya (presentation) sambil menggucapkan, ini paper steak yang bapak pesan, atau nama makanan yang sesuai dengan pesanannya. 26. Sajikan makanan yang ada di atas platter dari sebelah kiri tamu menggunakan clamp yang siap di tangan kanan. 27. Porsikan makanan utama di dinner plate tepat di dekat hadapan tamu. 28. Susun makanan penyerta (side dishes) seperti potatoes dan vegetables di sebelah atas daging yang sudah siap di atas dinner plate. 29. Sajikan sauce (bila ada) dari sebelah kiri tamu menggunakan sauce ladle atau soup spoon di tangan kanan.

22 30. Dalam penyajian ini sauce boat beserta alasnya dipegang dengan tangan kiri sambil menanyakan kepada tamu di mana sauce tersebut ingin diletakkan, where can I place the sauce Sir/Madam? 31. Angkat semua platter dan vegetables bowl yang telah kosong ke dishwashing area. 32. Bila ada kelebihan makanan di atas platter atau bowl letakkan kembali di atas rechaud yang disiapkan pada side table. 33. Angkat semua peralatan yang sudah kotor dan tidak digunakan lagi sebagaimana biasanya seperti dilakukan pada plate service. 3. GUERIDON SERVICE Gueridon service khususnya digunakan di restoran atau dinning room kelas atas atau grill room, terutama di restoran yang menyajikan makanan dengan cara flambing atau carving seperti: Pepper Steak, Crepe Suzette, Chateaubriand, dan lain-lain.tipe pelayanan ini memerlukan tenaga yang profesional, terutama untuk penyajian sup, makanan utama, dan makanan penutup. Persiapan Semua peralatan yang ada di restoran dapat digunakan untuk gueridon service dengan penambahan beberapa peralatan khusus yaitu gueridon. Sidestand Persiapan sidestand sama halnya seperti persiapan pada plate service ditambah dengan dua buah rechaud yang telah dipanaskan satu jam sebelumnya. Gueridon Gueridon ditutup dengan taplak serta dilengkapi dengan tiga set clamp. Plate Warmer Persiapan plate sama seperti persiapan pada platter service.

23 Kitchen/Pastry Persiapan di dapur dan pastry dilakukan secara regular seperti pada plate service dengan penambahan platter beserta tutupnya, vegetables bowl beserta tutupnya, gratin dish, sauce boat beserta tutupnya (underline), dan soup tureen beserta alasnya. Dishwashing Area Persiapan dishwashing area sama seperti persiapan pada platter service. Mengambil Pesanan Tamu (Picking up the order) Mengambil makanan dari dapur atau pastry pada dasarnya sama seperti pada ready on the plate service, kecuali untuk soup dan main course. Mengambil Soup dari Dapur: 34. Siapkan baki besar. 35. Ambil soup cup dan susun di atas tray, demikian pula halnya dengan soup yang sudah ditempatkan pada soup tureen. 36. Ambil soup ladle dan letakkan di baki. 37. Selanjutnya bawa makanan ke sidestand. Cara mengambil makanan utama atau main dish sama seperti pada platter service. Cara Penyajian Cara menyajikan makanan pembuka (appetizer) dan penutup (dessert) sama seperti penyajian pada plate service. Menyajikan Soup 38. Setelah soup tureen siap di sidestand, siapkanlah sebuah rechaud panas di atas gueridon. 39. Letakkan soup tureen di atas rechaud dan susun soup cup, soupsaucer, dan dessert plate di atas gueridon, demikian dengan soup ladle.

24 40. Buka tutup soup tureen dan simpan di bagian bawah gueridon. 41. Lakukan pemorsian ke dalam soup cup satu per satu dan sajikan langsung pada tamu dari sisi sebelah kanannya. Tamu wanita terlebih dahulu. Perlu diingat bahwa tutup soup tureen dan alasnya disimpan pada rak bagian bawah gueridon. 42. Angkat soup tureen yang telah kosong, tutup beserta alasnya, dan ladle, lalu bawa kembali ke dishwashing area. Kembalikan rechaud ke tempat semula. Makanan Utama (Main Dishes) 43. Setelah makanan siap di atas sidestand, bukalah tutupnya dan simpan di rak paling bawah sidestand. 44. Siapkan dua atau tiga buah rechaud panas di atas gueridon. 45. Letakkan makanan utama di atas rechaud dan dinner plate di atas gueridon dengan posisi sebagai berikut: Bagian sebelah kiri adalah untuk rechaud dengan makanan utama (meat/daging). Bagian tengah meja untuk meletakkan dinner plate panas. Bagian sebelah atas meja untuk rechaud dengan makanan penyerta, dengan posisi sebelah kiri untuk vegetables dan posisi sebelah kanan untuk kentang atau lainnya. 46. Letakkan clamp pada platter dan vegetables bowl. 47. Tunjukan makanan utama pada tamu sambil mengucap, ini adalah (nama makanan) sesuai dengan Bapak/Tuan/Nyonya pesan. 48. Porsikan makanan pada dinner plate dengan menggunakan clamp, yakni serving fork dipegang tangan kiri dan serving spoon dipegang tangan kanan. 49. Letakkan makanan satu per satu di atas dinner plate.

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI WAITER/WAITRESS

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI WAITER/WAITRESS BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI WAITER/WAITRESS 2.1 Pengertian Waiter/Waitress Menurut Ir. Endar Sugiarto, MM dalam bukunya Pengantar Akomodasi dan Restoran 1998 menjelaskan bahwa waiter/s ialah karyawan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. makan di mana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka sampai hidangan

BAB II URAIAN TEORITIS. makan di mana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka sampai hidangan BAB II URAIAN TEORITIS 2. 1 Pengertian Buffet dan Breakfast Buffet Buffet (Prasmanan) merupakan adalah satu tipe dasar pelayanan di ruang makan di mana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka sampai

Lebih terperinci

TABLE SET UP/ COVER. Langkah-langkah dalam melakukan table set-up adalah sebagai berikut:

TABLE SET UP/ COVER. Langkah-langkah dalam melakukan table set-up adalah sebagai berikut: TABLE SET UP/ COVER 1. Pengertian Table set-up merupakan rangkaian kegiatan untuk mengatur dan melengkapi meja dengan peralatan makan dan peralatan penunjang lainnya sesuai jenis hidangan yang akan disajikan.

Lebih terperinci

BAB XII ORGANISASI PELAYANAN DI RESTORAN

BAB XII ORGANISASI PELAYANAN DI RESTORAN BAB XII ORGANISASI PELAYANAN DI RESTORAN Sesuai skala bisnisnya setiap restoran memiliki organisasi yang berbeda satu dengan lainnya. Pengelolaan bisnis restoran memerlukan organisasi karena pemilik merasa

Lebih terperinci

3. Menyusun anggaran FB Production kitchen, F&B service dan Stewarding. 4. Merumuskan kebijaksanaan pengendalian biaya operasional

3. Menyusun anggaran FB Production kitchen, F&B service dan Stewarding. 4. Merumuskan kebijaksanaan pengendalian biaya operasional Organisasi Food Beverage Department Food And Beverage Di bawah ini contoh struktur organisasi food and beverage. Jika dilihat dari struktur organisasi diatas bahwa bagian ini, dipimpin oleh Food & Beverage

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Gambaran Umum Food and Beverage Service 2.1.1 Pengertian Service Service Food & Beverage bagi para tamu hotel harus diberikan secara profesional dan semaksimal mungkin. Service

Lebih terperinci

BAB XX. MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN

BAB XX. MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN BAB XX. MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN A. Ruang Lingkup Layanan Makanan dan Minuman Prosedur pelayanan di restoran merupakan kegiatan operasional sebelum restoran dibuka sampai restoran ditutup.

Lebih terperinci

Kewirausahaan II. Menjalankan Usaha ( Bagian 7 ) Seni Melayani Studi Kasus : Restoran. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

Kewirausahaan II. Menjalankan Usaha ( Bagian 7 ) Seni Melayani Studi Kasus : Restoran. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI Kewirausahaan II Modul ke: 11 Menjalankan Usaha ( Bagian 7 ) Seni Melayani Studi Kasus : Restoran Fakultas EKONOMI Program Studi Manajemen Rizal, S.ST., MM. Seni Melayani Proses ( Pelayanan ) Proses adalah

Lebih terperinci

ETIKA PELAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN OLEH PRAMUSAJI DI HOTEL

ETIKA PELAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN OLEH PRAMUSAJI DI HOTEL PENELITIAN MANDIRI ETIKA PELAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN OLEH PRAMUSAJI DI HOTEL OLEH PUTU DIAH KESUMADEWI NIP. 1983081320110122001 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PARIWISATA FAKULTAS PARIWISATA UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Ir. Endar Sugiarto, M.M (1999:29) istilah etika berasal dari

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Ir. Endar Sugiarto, M.M (1999:29) istilah etika berasal dari BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Etika 2.1.1 Pengertian Etika Menurut Ir. Endar Sugiarto, M.M (1999:29) istilah etika berasal dari bahasa Prancis etiquette yang berarti kartu undangan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI RESTORAN

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI RESTORAN BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI RESTORAN 2.1 Gambaran Umum Restoran Sebagai Fasilitas Hotel Restoran berasal dari kata restore yang artinya mengembangkan atau memperbaiki, dan pengembalian atau pengulangan

Lebih terperinci

Chapter 2. Pengembangan Strategi SI/TI - Andi Dwi Riyanto, M.Kom

Chapter 2. Pengembangan Strategi SI/TI - Andi Dwi Riyanto, M.Kom Chapter 2 * A. Definisi Strategi dan Kebijakan SI/TI B. Ruang Lingkup C. Tujuan Pengembangan Strategi dan Kebijakan SI/TI D. Fungsi Strategi E. Perkawinan antara DUNIA MANAJEMEN dan TEKNOLOGI INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. and Beverage Division Hotel, yakni bagian yang juga menyelenggarakan penjualan

BAB II URAIAN TEORITIS. and Beverage Division Hotel, yakni bagian yang juga menyelenggarakan penjualan BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Room Service Room service merupakan salah satu bagian penting lainnya di lingkungan Food and Beverage Division Hotel, yakni bagian yang juga menyelenggarakan penjualan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. diatur dengan rapi di atas meja buffet atau meja perasmanan yang berukuran panjang dan para

BAB II URAIAN TEORITIS. diatur dengan rapi di atas meja buffet atau meja perasmanan yang berukuran panjang dan para BAB II URAIAN TEORITIS a. Pengertian Buffet Service Buffet service adalah salah satu tipe dasar pelayanan di ruang makan dimana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka sampai hidangan penutup telah

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah, perusahaan ini termasuk perusahaan baru di dunia kuliner. Berawal dari kesukaan sang pemilik terhadap mie ayam,

Lebih terperinci

Strategi Umum Perusahaan

Strategi Umum Perusahaan Strategi Umum Perusahaan dan Perumusan Jangka Panjang STMIK Amikom Yogyakarta Lucky B Pangau FUNGSI STRATEGI Kondisi Bisnis Sekarang STRATEGI Kondisi yg Diinginkan Masa Depan Strategi adalah pendekatan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI F & B RESTORAN. Oleh : Prihastuti Eka & Tim

STRUKTUR ORGANISASI F & B RESTORAN. Oleh : Prihastuti Eka & Tim STRUKTUR ORGANISASI F & B RESTORAN Oleh : Prihastuti Eka & Tim Pentingnya Struktur dalam Organisasi Sesuai skala bisnisnya setiap restoran memiliki organisasi yang berbeda. Pengelolaan bisnis restoran

Lebih terperinci

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN DI BAJAMBA RESTORAN PREMIER BASKO HOTEL PADANG MIRANDA MAHARANI

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN DI BAJAMBA RESTORAN PREMIER BASKO HOTEL PADANG MIRANDA MAHARANI PENERAPAN STANDAR PELAYANAN DI BAJAMBA RESTORAN PREMIER BASKO HOTEL PADANG MIRANDA MAHARANI PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PERHOTELAN JURUSAN PARIWISATA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Banquet Ada beberapa macam pengertian Banquet antra lain: 1. Berdasarkan kamus pariwisata dan perhotelan, Pengertian Banquet adalah suatu resepsi mewah yang diadakan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Defenisi Restoran Menurut Sugiarto (1996) restoran adalah suatu tempat yang identik dengan jajaran meja-meja yang tersusun rapi, dengan kehadiran orang, timbulnya aroma semerbak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Gambaran Umum Sistem Pelayanan Food & Beverage. profesional dan semaksimal mungkin. Pelayanan menurut Marsum W A (2005:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Gambaran Umum Sistem Pelayanan Food & Beverage. profesional dan semaksimal mungkin. Pelayanan menurut Marsum W A (2005: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sistem Pelayanan Food & Beverage 1. Pengertian Pelayanan Pelayanan Food & Beverage bagi para tamu hotel harus diberikan secara profesional dan semaksimal mungkin.

Lebih terperinci

KURIKULUM SMK EDISI : Menyediakan layanan makan dan minum (Provide Food and Beverage Service) : ITHHBFBS03AIS A B C D E F G

KURIKULUM SMK EDISI : Menyediakan layanan makan dan minum (Provide Food and Beverage Service) : ITHHBFBS03AIS A B C D E F G KOMPETENSI KODE DURASI PEMELAJARAN LEVEL KOMPETENSI KUNCI : Menyediakan layanan makan (Provide Food and Beverage Service) : ITHHBFBS03AIS : 100 Jam @ 45 menit A B C D E F G 1 1 1 2-1 1 KONDISI KINERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana akomodasi, objek wisata, biro perjalanan usaha, restaurant, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. sarana akomodasi, objek wisata, biro perjalanan usaha, restaurant, dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya arus kunjungan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, fasilitas penunjang kepariwisataan juga meningkat seperti sarana akomodasi,

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KISI-KISI SOAL PRAKTIK KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan Kompetensi Keahlian : Jasa Boga Kode : 4427 Alokasi Waktu : 24 jam

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Responden yang menjadi mayoritas di Lapis Lapis The

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Banquet merupakan outlet food and beverage departemen yang

BAB II URAIAN TEORITIS. Banquet merupakan outlet food and beverage departemen yang BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Banquet Banquet merupakan outlet food and beverage departemen yang bertugas menangani atau menyelenggarakan segala macam kegiatan pesta atau jamuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dunia bisnis merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang terus menerus mengalami perubahan. Hal ini disebabkan berbagai macam faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Pelayanan Menurut Kotler, pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak ke pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat, dimana hal tersebut tidak hanya mengakibatkan perubahan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. pesat, dimana hal tersebut tidak hanya mengakibatkan perubahan pada sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi seperti saat ini perkembangan ilmu dan teknologi semakin pesat, dimana hal tersebut tidak hanya mengakibatkan perubahan pada sektor pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal yang berorientasi pada bidang keahlian yang spesifik untuk memiliki pengetahuan, keterampilan,

Lebih terperinci

PELAYANAN PRIMA 11 AP

PELAYANAN PRIMA 11 AP PELAYANAN PRIMA 11 AP 1. Yang bukan dimaksud dengan personal Hygiene pada perusahaan adalah. a. Bagaimana memelihara agar pribadi karyawan dan karyawati tetap sehat b. Kesehatan pribadi setiap orang perlu

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. 2.1 Pengertian Houseekeping Department Secara Umum. Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah,wisma,hotel dan to

BAB II URAIAN TEORITIS. 2.1 Pengertian Houseekeping Department Secara Umum. Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah,wisma,hotel dan to BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Houseekeping Department Secara Umum Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah,wisma,hotel dan to keep yang berarti merawat atau memelihara. Jadi housekeeping

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS 6 BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Coffe Shop Coffe shop atau cafe adalah: suatu tempat yang mempunyai karakteristik gabungan dari bar dengan rumah makan atau restoran, tetapi dalam hal ini coffe

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. lain yang disertai keramah-tamahan dan kemudahan-kemudahan dalam memenuhi

BAB II URAIAN TEORITIS. lain yang disertai keramah-tamahan dan kemudahan-kemudahan dalam memenuhi 10 BAB II URAIAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian dan Arti Penting Pelayanan Pelayanan merupakan rasa menyenangkan yang diberikan kepada orang lain yang disertai keramah-tamahan dan kemudahan-kemudahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi di Indonesia semakin hari semakin meningkat dengan adanya peningkatan bisnis yang bergerak di bagian industri

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi yang

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi yang BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi yang akan disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang Pendapat Siswa SMK Tentang Hasil Belajar

Lebih terperinci

USAHA RUMAH MAKAN. bisnis rumah makan, Sebelum anda menginvestasikan. waktu anda untuk belajar tentang

USAHA RUMAH MAKAN. bisnis rumah makan, Sebelum anda menginvestasikan. waktu anda untuk belajar tentang Tugas lingkungan bisnis Nama : Vicky Niyanda Libriyanto NIM : 10.12.4419 Kelas : S1-SI-2A USAHA RUMAH MAKAN Rumah makan dapat diartikan sebagai suatu tempat yang menyediakan atau menjual makanan untuk

Lebih terperinci

VII. DIMENSI KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI BOGOR

VII. DIMENSI KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI BOGOR VII. DIMENSI KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI BOGOR Kepuasan konsumen dapat dilihat secara tidak langsung melalui penilaian mereka terhadap atribut-atribut atau indicator-indikator

Lebih terperinci

HANDOUT Tujuan Instruksional Umum 2. Tujuan Instruksional Khusus 3. Uraian Materi perkuliahan A. Prosedur Distribusi 1. Distribusi Makanan

HANDOUT Tujuan Instruksional Umum 2. Tujuan Instruksional Khusus 3. Uraian Materi perkuliahan A. Prosedur Distribusi 1. Distribusi Makanan HANDOUT 10 Mata Kuliah : Katering Pelayanan Lembaga Program : Pendidikan Tata Boga/ Paket Katering Jenjang : S-1 Semester : VI Minggu : 15 Pokok Bahasan : Distribusi dan Penyajian Makanan Jumlah SKS :

Lebih terperinci

STANDAR USAHA RESTORAN. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Makan dan Minum

STANDAR USAHA RESTORAN. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Makan dan Minum LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA RESTORAN STANDAR USAHA RESTORAN A. Restoran Bintang 3. I. PRODUK A. Ruang Makan dan

Lebih terperinci

1m x 1 m 4 orang Diameter 90 cm 2 orang Ukuran 137 cm x 76 cm 4 orang. Rectangle Table. Square Table Round Table

1m x 1 m 4 orang Diameter 90 cm 2 orang Ukuran 137 cm x 76 cm 4 orang. Rectangle Table. Square Table Round Table . Perabot Restoran (Restaurant Furniture) Furniture adalah perabotan restoran yang meliputi meja dan kursi, pada umumnya terbuat dari bahan kayu. Namun, pada masa kini banyak dijumpai macam-macam furniture

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Manajemen Strategi Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dalam

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN VI. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Restoran Karimata Restoran Karimata didirikan pada tanggal 22 Desember 2008 oleh Bapak Agung Eko Widodo di wilayah Sentul Selatan. Restoran

Lebih terperinci

Standar Penampilan Pribadi.

Standar Penampilan Pribadi. Standar Penampilan Pribadi Standar dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang disepakati Sedangkan penampilan pribadi mempunyai pengertian sebagai penampilan (performance) dari diri seseorang maupun organisasi

Lebih terperinci

Oleh :

Oleh : ETIKA PERJAMUAN Oleh : MINTA HARSANA M.Sc. mintaharsana@yahoo.com Etika Suatu ketentuan/tata cara yang berlaku sebagai norma yang disepakati dan didasarkan atas kelaziman dan kebiasaan yang berlaku Dalam

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan Restoran Karimata merupakan usaha perseorangan yang didirikan oleh Bapak Agung Eko Widodo pada tanggal 22 Desember 2008. Restoran ini pertama kali didirikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pelayanan memiliki sifat dan karakteristik sebagi berikut: 1. Bersifat intangible dan tidak dapat diukur

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pelayanan memiliki sifat dan karakteristik sebagi berikut: 1. Bersifat intangible dan tidak dapat diukur BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pelayanan Pelayanan menurut Marsum W.A (2005:273) adalah, Senyum kepada setiap orang, murah senyum ramah, sopan, apapun yang kita kerjakan selalu berakhir dengan memuaskan,

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 2 PERABOT DAN PERALATAN DI RESTORAN

KEGIATAN BELAJAR 2 PERABOT DAN PERALATAN DI RESTORAN KEGIATAN BELAJAR 2 PERABOT DAN PERALATAN DI RESTORAN Capaian Mata Kegiatan Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis dan mengembangkan keilmuan secara kritis, sistematis dan inovatif dalam konteks perrabot

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sulit dan tidak semua orang sanggup untuk menjalaninya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sulit dan tidak semua orang sanggup untuk menjalaninya. digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebanyakan orang menganggap bahwa menjadi seorang pramusaji adalah hal yang mudah, namun apabila kita mengetahuinya secara langsung bagaimana

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM PELAYANAN FOOD & BEVERAGE PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG SEBAGAI KESIAPAN TENAGA PRAMUSAJI

PENERAPAN SISTEM PELAYANAN FOOD & BEVERAGE PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG SEBAGAI KESIAPAN TENAGA PRAMUSAJI PENERAPAN SISTEM PELAYANAN FOOD & BEVERAGE PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG SEBAGAI KESIAPAN TENAGA PRAMUSAJI (Penelitian Terbatas pada Peserta Didik Kelas XII Program Keahlian Tataa Boga di SMK Negeri 3 Pariwisata

Lebih terperinci

pada Pelaksanaan Praktik General Service Procedure (GSP)... 87

pada Pelaksanaan Praktik General Service Procedure (GSP)... 87 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMAKASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan karena memiliki peran yang besar dalam kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan karena memiliki peran yang besar dalam kegiatan perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan pariwisata di dunia sudah sangat maju dan terus dikembangkan karena memiliki peran yang besar dalam kegiatan perekonomian masyarakat suatu Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri pariwisata adalah industri yang perubahan dan perkembangannya dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran serta akomodasi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Sebelum menguraikan lebih jauh tentang banquet, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu

BAB II URAIAN TEORITIS. Sebelum menguraikan lebih jauh tentang banquet, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu BAB II URAIAN TEORITIS 2.1Pengertian Banquet Sebelum menguraikan lebih jauh tentang banquet, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu pengertian atau definisinya.banquet merupakan outlet food and beverage

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar di dunia. Quality

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar di dunia. Quality BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Hotel Quality adalah Hotel yang mempunyai brand mewah dari choice Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Banquet merupakan outlet Food and Beverage department yang bertugas

BAB II URAIAN TEORITIS. Banquet merupakan outlet Food and Beverage department yang bertugas BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Banquet Banquet merupakan outlet Food and Beverage department yang bertugas untuk menangani segala macam kegiatan pesta atau jamuan makan yang di selenggarakan di

Lebih terperinci

- 6 - Standar Pelayanan Kegiatan Pelayanan Kerumahtanggaan Presiden dan/atau Istri/Suami Presiden, Tamu Negara, serta Kegiatan Penting Lainnya

- 6 - Standar Pelayanan Kegiatan Pelayanan Kerumahtanggaan Presiden dan/atau Istri/Suami Presiden, Tamu Negara, serta Kegiatan Penting Lainnya - 6-2. Biro Pelayanan Kerumahtanggaan Standar Pelayanan Kegiatan Pelayanan Kerumahtanggaan Presiden dan/atau Istri/Suami Presiden, Tamu Negara, serta Kegiatan Penting Lainnya STANDAR PELAYANAN KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah Penulis menguraikan hasil dari penilitian dan analisis mengenai Tinjauan Pelaksanaan Kualitas Jasa pada Pondok Sate Sawargi Cipanas- Puncak, yang didukung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia adalah makhluk sosial yang pada kenyataannya tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri melainkan harus dibantu oleh manusia yang lain. Dalam proses

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Sistem Pengawasan Sistem adalah suatu sistem yang merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.968, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAREKRAF. Restoran. Standar Usaha. Sertifikasi. Persyaratan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Pia Apple Pie didirikan pada tanggal 28 September 1999 oleh tiga orang wanita yang telah lama bersahabat yaitu Dr. Baby

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada bidang penjualan makanan yang memiliki usaha berupa Warung Angkringan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada bidang penjualan makanan yang memiliki usaha berupa Warung Angkringan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Karya Perdana Kofienti merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang penjualan makanan yang memiliki usaha berupa Warung Angkringan SO

Lebih terperinci

BAB II. Dalam bisnis servis makanan, dapat dilihat poin yang terpenting dengan. menggunakan rantai nilai yang dikembangkan oleh Michael Porter.

BAB II. Dalam bisnis servis makanan, dapat dilihat poin yang terpenting dengan. menggunakan rantai nilai yang dikembangkan oleh Michael Porter. BAB II PROSES BISNIS 2.1 Proses Bisnis Utama Dalam bisnis servis makanan, dapat dilihat poin yang terpenting dengan menggunakan rantai nilai yang dikembangkan oleh Michael Porter. Model rantai nilai adalah

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 KISI-KISI SOAL PRAKTIK KEJURUAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 KISI-KISI SOAL PRAKTIK KEJURUAN DOKUMEN NEGARA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 KISI-KISI SOAL PRAKTIK KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Program Keahlian : Restoran Kode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta. Hotel Hyatt berpusat di Amerika dan mempunyai beberapa Hotel Hyatt yang tersebar di

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

HOSPITALITY TIPS BERINTERAKSI DENGAN TAMU/CUSTOMER. komunikasi, yaitu : tersenyum, berbicara, dan mendengarkan

HOSPITALITY TIPS BERINTERAKSI DENGAN TAMU/CUSTOMER. komunikasi, yaitu : tersenyum, berbicara, dan mendengarkan F O U N D A T I O N HOSPITALITY TIPS BERINTERAKSI DENGAN TAMU/CUSTOMER Section ini disebut berinteraksi dengan Guest Relation bukan Customer Relation, Karena setiap Customer kita adalah tamu, dan tamu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka pariwisata adalah sebagai suatu proses yang dapat menciptakan nilai tambah barang atau jasa sebagai

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih gerai pizza

Lebih terperinci

Modul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

Modul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Modul ke: 11 ETIK UMB Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER AFIYATI SSi., MT. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Materi 11 Etiket Pribadi ETIKA & ETIKET Pengertian ETIKA Dari segi etimologis, etika berasal dari

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. No. 7B Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Usaha ini dirintis mulai dari awal tahun

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. No. 7B Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Usaha ini dirintis mulai dari awal tahun BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN I. Gambaran Umum Perusahaan A. Sejarah Singkat Berdirinya Uncle s Kitchen Uncle s Kitchen adalah salah satu restoran yang terletak di Jl. Lempongsari No. 7B Ngaglik,

Lebih terperinci

BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Restoran Restoran Ikan Bakar dalam Bambu Karimata terletak di Depan Pintu Tol Sentul Selatan 2 Grand Sentul City, baru didirikan pada tahun 2009

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. terlebih dahulu pengertian atau defenisinya. Banquet merupakan outlet Food &

BAB II URAIAN TEORITIS. terlebih dahulu pengertian atau defenisinya. Banquet merupakan outlet Food & BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Banquet Sebelum kita menguraikan lebih jauh tentang Banquet, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu pengertian atau defenisinya. Banquet merupakan outlet Food & Beverage

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula, perkembangan dan peranan industri jasa yang semakin pesat, didorong oleh kemajuan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal

BAB I PENDAHULUAN. tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jasa pelayanan yang dilakukan hampir di seluruh perusahaan dari tahun ke tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal ini

Lebih terperinci

KUESIONER AWAL L1-1. Tingkat Kepentingan Penting Tidak Penting

KUESIONER AWAL L1-1. Tingkat Kepentingan Penting Tidak Penting L1-1 KUESIONER AWAL Para Responden Yang Terhormat, Saya selaku mahasiswa Bandung, bermaksud menyebarkan kuesioner untuk memperoleh data dalam pembuatan Tugas Akhir. Saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. batu pertama pda bulan Maret Ide pendirian hotel ini datang dari Bapak Sia

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. batu pertama pda bulan Maret Ide pendirian hotel ini datang dari Bapak Sia BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Hotel Grand Asia memulai pembangunannya yang ditandai dengan peletakan batu pertama pda bulan Maret 2006. Ide pendirian hotel ini datang dari Bapak Sia Sumartono,

Lebih terperinci

ETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN

ETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN ETIK UMB Modul ke: PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN Fakultas FEB Syahlan A. Sume, SE. MM Program Studi MANAJEMEN PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN Hal-hal yang perlu diketahui dalam pengembangan wawasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan jaman yang semakin pesat tentu saja menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin ketat. Perkembangan tersebut mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.10 Pengertian Pemasaran Kemajuan zaman yang membawa masalah-masalah dan kesempatankesempatan baru telah menjadi sebab menariknya pengetahuan pemasaran bagi perusahaan-perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan yang semakin dinamis, meningkatnya aktivitas yang. berkembang, sejalan dengan makin berkembangnya pasar.

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan yang semakin dinamis, meningkatnya aktivitas yang. berkembang, sejalan dengan makin berkembangnya pasar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia selain kebutuhan sandang dan papan. Pengusaha dapat melihat hal ini sebagai prospek bisnis. Jumlah populasi manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para pelaku bisnis. Agar

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para pelaku bisnis. Agar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini semakin pesat, persaingan yang semakin ketat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para pelaku bisnis. Agar dapat memenangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. restoran mengalami keberlanjutan ( continue). Selain cita rasa yang

BAB I PENDAHULUAN. restoran mengalami keberlanjutan ( continue). Selain cita rasa yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Restoran saat ini menjadi sebuah usaha yang menjanjikan mengingat setiap manusia memerlukan makanan. Kebutuhan waktu yang tinggi akibat pekerjaan membuat manusia memilih

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB IV STRATEGI KREATIF BAB IV STRATEGI KREATIF Table manner merupakan sebuah tata cara dan etika bersopan santun yang baik pada saat kita makan.table manner bukanlah sebuah hal yang baru lagi bagi masyarakat namun hanya sedikit

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

09/04/2013 PT. KOKEK PELAYANAN PRIMA

09/04/2013 PT. KOKEK PELAYANAN PRIMA PT. KOKEK PELAYANAN PRIMA SERVICE 1 SERVICE Service English an act of help or assistance sebuah tindakan untuk membantu Servis KBBI layanan SERVICE setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk

Lebih terperinci

BISNIS RUMAH MAKAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Muhamad Amirudin Fauzi / S1TI2M

BISNIS RUMAH MAKAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Muhamad Amirudin Fauzi / S1TI2M BISNIS RUMAH MAKAN Oleh : Muhamad Amirudin Fauzi 10.11.4479 / S1TI2M STMIK AMIKOM YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta nilai kualitas jasa sangat ditentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri perhotelan merupakan salah satu industri pariwisata yang semakin menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin berkembangnya objek-objek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Restoran KFC Cabang Kota Gorontalo merupakan satu-satunya cabang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Restoran KFC Cabang Kota Gorontalo merupakan satu-satunya cabang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Restoran KFC Cabang Kota Gorontalo merupakan satu-satunya cabang restoran KFC di Gorontalo. Restoran ini bernaung dibawah kelompok

Lebih terperinci

Oleh : Cica Yulia,S.Pd, M.Si

Oleh : Cica Yulia,S.Pd, M.Si Oleh : Cica Yulia,S.Pd, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2 0 0 9 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih rumah makan dapur

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam kajian yang mengangkat judul mengenai strategi pelayanan jasa hotel The Hills Bukittinggi dengan menggunakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner KUISIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKATKEPUASAN KONSUMEN RESTORAN AYAM GORENG FATMAWATI BOGOR JAWA BARAT

Lampiran 1. Kuisioner KUISIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKATKEPUASAN KONSUMEN RESTORAN AYAM GORENG FATMAWATI BOGOR JAWA BARAT LAMPIRAN 62 Lampiran 1. Kuisioner No Responden : Hari / Tanggal Pengisian : No Tlp / Hp : KUISIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKATKEPUASAN KONSUMEN RESTORAN AYAM GORENG FATMAWATI BOGOR JAWA BARAT Lembaran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iii DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vii viii BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Restoran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Restoran 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Restoran Makan dan minum merupakan kebutuhan primer manusia untuk mempertahankan hidup. Makan yang baik dan memuaskan diawali dengan timbulnya selera makan. Selera seseorang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hotel adalah suatu usaha akomodasi yang menyediakan jasa penginapan, jasa makan dan minum tamu dan fasilitas lainnya, diperuntukan untuk masyarakat umum dan juga

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci