Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kabupaten Kepahiang Tahun 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kabupaten Kepahiang Tahun 2017"

Transkripsi

1 Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kabupaten Kepahiang Tahun 2017 Assalamu alaikum Wr.Wb Salam Sejahtera bagi kita semua Masyarakat Kabupaten Kepahiang yang Saya Hormati Puji dan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunian Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Laporan ini disusun untuk memenuhi ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada masyarakat. Disamping itu dengan adanya laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada berbagai pihak tentang berbagai capaian kinerja, baik makro maupun mikro dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun Laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Pemerintah Kabupaten Kepahiang dalam melaksanakan berbagai urusan yang menjadi kewenangan dan tugas pemerintah daerah. Kami menyadari bahwa laporan ini belum sempurna baik secara penyajian maupun substansi materi yang disajikan untuk itu berbagai kritik saran yang ada sebagai masukan bagi Pemerintah Daerah untuk lebih menyempurnakan laporan ini pada khususnya dan pada akhirnya bagi kemajuan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Kabupaten Kepahiang. Akhirnya kami menyampaikan pengahargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat Kepahiang yang telah bersama-sama dengan Pemerintah Daerah dalam membangun Kabupaten Kepahiang dan Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung dalam Penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Kepahiang. A. DASAR HUKUM BAB I PENDAHULUAN Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun Anggaran 2017 ini disusun berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daereh. Penyusunan LPPD dan LKPJ Bupati Kepahiang dilakukan sesuai dengan dan berpedoman kepada surat edaran Menteri dalam Negeri Nomor /10695/OTDA tanggal 12 Desember 2017 tentang Penyususnan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun

2 B. GAMBARAN UMUM DAERAH 1) Kondisi Geografis Daerah Secara geografis Kabupaten Kepahiang terletak pada posisi sampai dengan Bujur Timur (BT) dan Lintang Selatan (LS) yang terletak pada dataran tinggi Pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian antara 500 meter sampai dengan meter diatas permukaan laut (dpl), memiliki relief tanah yang didominasi daerah perbukitan dengan kemiringan lahan cukup tajam dan curam (diatas 40%), terutama yang termasuk jalur pegunungan Bukit Barisan, berbukit seluas Ha (28,20%), bergelombang sampai berbukit seluas Ha (40,70%), datar sampai bergelombang seluas Ha (31,10%). Sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia, Kabupaten Kepahiang juga beriklim tropis dengan rata-rata suhu udara antara 23,3 C sampai dengan 24,7 C dengan jumlah curah hujan sebesar 230 hari per tahun Sumber daya air di Kabupaten Kepahiang terdiri dari sumber daya air permukaan berupa air sungai serta sumber air tanah berupa sumber air tanah dangkal dan air tanah dalam. Sumber air tanah permukaan diantaranya adalah Sungai Musi yang secara umum sumber air tanah permukaan merupakan sumber potensial sebagai sumber air baku, air bersih, irigasi pertanian dan pembangkit energi. Sedangkan sumber daya air tanah sangat potensial bagi keperluan pertanian, industri dan pemukiman tersebar diseluruh Kabupaten Kepahiang. Kabupaten Kepahiang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Provinsi Bengkulu dengan luas wilayah ± Ha yang saat ini terdiri dari 8 Kecamatan; Kec. Bermani Ilir seluas Ha (24,6% dari total luas Kabupaten Kepahiang), Kec. Ujan Mas seluas 9,308 Ha (13,99% ), Kec. Tebat Karai seluas Ha (11,56%), Kec. Kepahiang seluas Ha (10,81%), Kec. Muara Kemumu seluas Ha (14,30%), Kec. Seberang Musi seluas Ha (11,56%), Kec. Kabawetan seluas Ha (,52%) dan Kec. Merigi seluas Ha (3,6%); dan 101 Desa serta 9 Kelurahan dengan batas wilayah administratif Kabupaten sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Curup, Kecamatan Sindang Kelingi dan Kecamatan Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah (Pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Utara); c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Ulu Musi, Kabupaten Empat Lawang Propinsi Sumatra Selatan; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kecamatan Bermani Ulu Kabupaten Rejang Lebong. 2

3 BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Visi dan misi merupakan gambaran otentik Kabupaten Kepahiang dalam 5 (lima) tahun mendatang pada kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk periode RPJMD Tahun Gambaran nyata tentang visi dan misi dituangkan ke dalam tujuan dan sasaran merujuk pada arah kebijakan RPJPD Kabupaten Kepahiang Tahun Tujuan dan sasaran juga mengalami pengayaan dengan mempertimbangkan berbagai isu strategis dan kebijakan nasional. 1. VISI Visi pembangunan daerah jangka menengah Kabupaten Kepahiang Tahun adalah: TERWUJUDNYA KABUPATEN KEPAHIANG YANG MAJU, MANDIRI DAN SEJAHTERA Makna yang terkandung dalam Visi tersebut dijabarkan sebagai berikut : A. Maju Kabupaten Kepahiang yang maju adalah Kondisi terwujudnya akselerasi pembangunan Kabupaten Kepahiang yang lebih baik, dengan adanya peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan hasil-hasil pembangunan. B. Mandiri Kabupaten Kepahiang yang Mandiri adalah Kemampuan masyarakat Kabupaten Kepahiang dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam yang berbasiskan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kearifan lokal. C. Masyarakat Sejahtera Kepahiang Sejahtera merupakan suatu kondisi masyarakat yang terpenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, perumahan, air bersih, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan fisik maupun non fisik, lingkungan hidup dan sumber daya alam, berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan politik, mempunyai akses terhadap informasi serta hiburan; terciptanya hubungan antar Rakyat Kepahiang yang dinamis, saling menghargai, bantu membantu, saling pengertian dan tepo seliro; serta tersedia prasarana dan sarana publik terkait dengan infrastruktur pelayanan publik, transportasi dan teknologi yang mencukupi, nyaman dan terpelihara dengan baik. 2. Misi: Perwujudan visi pembangunan ditempuh melalui misi untuk memberikan arah dan batasan proses pencapaian tujuan, maka ditetapkan 5 (lima) misi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun , sebagai berikut: 3

4 1. Mengembangkan sumber daya manusia Kabupaten Kepahiang yang sehat, cerdas, terampil dan produktif yang dilandasi nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan. Upaya yang akan dilakukan adalah dengan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang bermutu serta peningkatan kapasitas pemerintahan daerah sesuai dengan kondisi, karakteristik dan kebutuhan masyarakat. 2. Meningkatkan efektifitas pemerintahan daerah dalam mewujudkan reformasi birokrasi. Upaya ini dilakukan melalui pengembangan kapasitas birokrasi yang profesional, handal dan akuntabel, percepatan pelayanan publik, meningkatkan kualitas demokrasi dan penegakan supremasi hukum. 3. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana daerah serta infrastruktur fisik penunjang pembangunan daerah. Upaya ini dilakukan dengan upaya percepatan penyediaan infrastruktur yang mampu mendukung kegiatan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat. 4. Mengembangkan perekonomian Kabupaten Kepahiang yang berdaya saing, berkeadilan dan memberdayakan ekonomi kerakyatan. Upaya ini dilakukan melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif, peningkatan investasi yang menyerap tenaga kerja lokal, penyediaan informasi, fasilitas dan intermediasi perbankan bagi koperasi dan usaha kecil menengah. 5. Mendorong peningkatan Penerimaan Pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta meningkatkan penerimaan atas potensi Pajak Daerah dan Pendapatan Asli Daerah lainnya. Upaya ini dilakukan dengan menggali semaksimal mungkin potensi-potensi pajak daerah dengan tetap mempertimbangan kepentingan daerah serta tidak memberatkan masyarakat umum sebagai wajib pajak. BAB III URUSAN KONKUREN, FUNGSI PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM A. URUSAN KONGKUREN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, urusan pemerintahan kongkuren adalah urusan pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. Urusan Pemerintah Konkuren yang diserahkan ke Daerah menjadi dasar pelaksanaan otonomi daerah. Urusan Kongkuren sebagimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) yang menjadi kewenangan daerah terdiri atas Urusan Pemerintahan wajib dan urusan Pemerintahan pilihan, terdapat 30 urusan yang di konkurenkan kepada pemerintahan kabupaten yang terdiri dari 24 urusan Wajib dan 6 urusan Pilihan untuk melaksanakan urusan tersebut di bentuk Organisasi Perangkat Daerah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kepahiang Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kepahiang 4

5 Adapun OPD pelaksana urusan wajib dan urusan pilihan di Kabupaten Kepahiang adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 OPD penyelenggara Urusan Wajib, Urusan Pilihan dan Urusan Fungsi Penunjang Administrasi Pemerintahan No Urusan OPD Pelaksana Urusan Wajib Pelayanan Dasar 1 Pendidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 2 Kesehatan Dinas Kesehatan dan RSUD 3 Pekerjaan Umum dan Penataan Dinas Pekerjaan Umum Ruang 4 Perumahan Rakyat dan Kawasan Dinas Pekerjaan Umum Pemukiman 5 Ketentaman, Ketertiban Umum, Kesbangpol, Satpol PP dan Perlindungan Masyarakat 6 Sosial Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, BPBD Urusan Wajib Yang Tidak Berkaitan Dengan Pelayanan Dasar 1 Tenaga Kerja Dinas Industri dan Tenaga Kerja 2 Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan P3A 3 Pangan Dinas ketahanan Pangan dan Perikanan 4 Pertanahan Bagian Pemerintahan 5 Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup 6 Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 7 Pemberdayaan Masyarakat Desa Dinas Sosial dan PMD 8 Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan P3A 9 Perhubungan Dinas Pekerjaan Umum 10 Komunikasi dan Informatika Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik 11 Koperasi Usaha Kecil dan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Menengah 12 Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan PTSP 13 Kepemudaan dan Olah Raga Dinas Pariwisata dan Pemuda dan Olah Raga 14 Statistik Badan Pusat statistik 15 Persandian Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik 16 Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 17 Perpustakaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan 18 Kearsipan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Urusan Pemerintahan Pilihan 1 Perikanan Dinas ketahanan Pangan dan Perikanan 2 Pariwisata Dinas Pariwisata dan Pemuda dan Olah Raga 3 Pertanian Dinas Pertanian 4 Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM 5 Perindustrian Dinas Industri dan Tenaga Kerja 5

6 6 Transmigrasi Dinas Sosial dan PMD Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Administrasi Pemerintahan 1 Perencanaan BAPPEDA 2 Keuangan BKD 3 Pengawasan Inspektorat 4 Kepegawaian BKD-PSDM 5 DPRD Sekretariat DPRD 6 Kepala Daerah dan wakil Kepala Bupati dan Wakil Bupati Daerah 7 Sekretariat Daerah Sekretaris Daerah, Bagian-Bagian 8 Sekretiat Korpri Sekretariat Korpri Urusan Pemerintahan Umum 1 Kesbangpol Kesbangpol URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR 1. URUSAN PENDIDIKAN a. Tingkat Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Pendidikan, sebagai berikut : 1) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebesar 51,87%, yang merupakan perbandingan antara jumlah siswa pada jenjang TK / RA / Penitipan Anak sebanyak orang dengan Jumlah anak usia 0 4 tahun sebanyak orang. 2) Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) sebesar 11,76% yang merupakan perbandingan antara jumlah penduduk usia tahun yang dapat baca tulis sebanyak orang dengan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas sebanyak orang. 3) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A sebesar 115,7% yang merupakan perbandingan antara Jumlah siswa usia 7-12 tahun dijenjang SD/MI/Paket A sebanyak orang dengan Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun sebanyak orang. 4) Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B sebesar 108,09% yang merupakan perbandingan antara Jumlah siswa usia thn dijenjang SMP/MTs/Paket B sebanyak orang dengan Jumlah penduduk kelompok usia tahun sebanyak orang. 5) Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI sebesar 0,16% yang merupakan perbandingan antara Jumlah putus sekolah pada tingkat & jenjang SD/MI sebanyak 26 orang dengan Jumlah siswa pd tingkat yg sama dan jenjang SD/MI pd tahun ajaran sebelumnya sebanyak orang. 6) Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs sebesar 0,26% yang merupakan perbandingan antara Jumlah putus sekolah pd tingkat & jenjang SMP/MTs 6

7 sebanyak 21 orang dengan Jumlah siswa pd tingkat yg sama dan jenjang SMP/MTs sebanyak orang. 7) Angka Kelulusan (AL) SD/MI sebesar 100% yang merupakan perbandingan antara Jumlah lulusan pada jenjang SD/MI sebanyak orang dengan Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang SD/MI pada tahun ajaran sebelumnya sebanyak orang. 8) Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs sebesar 100% yang merupakan perbandingan antara Jumlah lulusan pada jenjang SMP/MTs sebanyak orang dengan Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang SMP/MTs pada tahun ajaran sebelumnya sebanyak orang. 9) Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs sebesar 103,24% yang merupakan perbandingan antara Jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang SMP/MTs sebanyak orang dengan Jumlah lulusan pd jenjang SD/MI tahun ajaran sebelumnya sebanyak orang. 10) Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV sebesar 77% yang merupakan perbandingan antara Jumlah guru berijasah kualifikasi S1/D-IV sebanyak orang dengan Jumlah Guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA sebanyak orang. Pada tahun anggaran 2017 untuk melaksanakan Urusan pendidikan yang dilaksanakan oleh dinas pendidikan dan kebudayaan rincian dan alokasi anggaran urusan pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai berikut: Uraian Urusan, organisasi, program Anggaran Realisasi % dan kegiatan belanja langsung Pendidikan , ,11 96,57 Dinas Pendidikan Nasional, Kebudayaan Sumber:BKD data un audited , ,11 96,57 2. URUSAN KESEHATAN a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Kesehatan, sebagai berikut : 1) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani sebesar 70,8% yang merupakan perbandingan antara jumlah komplikasi kebidanan yg mendapat penanganan difinitif di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sebanyak 404 dengan jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama sebanyak ) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan sebesar 92,81% yang merupakan perbandingan jumlah 7

8 ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sebanyak dengan jumlah seluruh sasaran ibu bersalin di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama sebanyak ) Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) sebesar 87,2% yang merupakan perbandingan antara jumlah Desa / Kelurahan UCI sebanyak 102 desa/kelurahan dengan jumlah Seluruh Desa/Kelurahan sebanyak 117 desa/kelurahan. 4) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan sebesar 100%, yang merupakan perbandingan antara Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan disarana Pelayanan Kesehatan Dasar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sebanyak 18 balita gizi buruk dengan Jumlah seluruh balita gizi buruk buruk yang ditemukan Di satu wilayah kerja dalam waktu yang sama sebanyak 18 balita gizi buruk. 5) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA sebesar 9,85% yang merupakan perbandingan antara jumlah penderita baru TBC BTA (+) yang Ditemukan dan diobati di satu wilayah Kerja selama 1 tahun sebanyak 112 dengan jumlah perkiraan penderita baru TBC BTA (+) dalam Kurun waktu yang sama sebanyak ) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD sebesar 100 % yang merupakan perbandingan antara jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai SOP di satu wilayah Kerja selama 1 tahun sebanyak 22 dengan Jumlah penderita DBD yang ditemuk 22. 7) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 63,8% yang merupakan perbandingan antara jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan Strata 1 sebanyak dengan Jumlah seluruh masyarakat miskin di Kabupaten Kepahiang sebanyak ) Cakupan kunjungan bayi sebesar 90% yang merupakan perbandingan antara jumlah kunjungan bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sebanyak dengan jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama sebanyak Tahun Anggaran 2017 untuk urusan kesehatan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan RSUD, dengan alokasi anggaran dan realisasi sebagai berikut. Urusan dan Organisasi/SKPD Anggaran Realisasi % Kesehatan , ,99 91,32 Dinas Kesehatan , ,00 90,52 Rumah Sakit Umum Daerah , ,99 93,37 Sumber:BKD data un audited 8

9 3. URUSAN PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Pekerjaan Umum, sebagai berikut : 1) Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik sebesar 57,04%, dengan panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik sepanjang 238,53 km dari panjang seluruh jalan kabupaten sepanjang km. 2) Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik sebesar 68,71%, dengan luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik seluas Ha dari luas irigasi kabupaten seluas Ha. 3) Rumah Tangga Per Sanitasi sebesar 75%, dengan jumlah rumah tangga ber sanitasi RT dari jumlah total rumah tangga RT. 4) Kawasan Kumuh sebesar 0,37%, dengan Luas Kawasan Kumuh 250,87 Ha dari Luas Wilayah Ha. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum alokasi dan realisasi anggaran adalah sebagai berikut: Urusan, Organisasi/OPD Anggaran Realisasi % Pekerjaan Umum dan 94,08 Penataan Ruang , ,00 Dinas Pekerjaan Umum , ,00 94,08 Pekerjaan Umum dan , ,00 99,74 Penataan Ruang BAPPEDA , ,00 99,74 Sumber: BKD data un audited 4. URUSAN PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PEMUKIMAN a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 1) Rumah tangga pengunana air bersih mencapai 54,06% dengan perbandingan jumlah rumah tangga pengguna air bersih dan jumlah seluruh rumah tangga ) Luas pemukiman kumuh 0,10 % dari perbandingan luas lingkungan kumuh 63,88 Ha dan luas wilayah Ha 3) Rumah layak huni 95,70 % dari perbandingan jumlah rumah layak huni dan jumlah seluruh rumah di pemda yang bersangkutan Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum anggaran dan realisasi urusan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Alokasi Anggaran sejumlah Rp ,00 dengan Realisasi Anggaran 9

10 sejumlah Rp ,00 (96,21 %). Sedangkan urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman yang dilaksanakan BAPPEDA Alokasi Anggaran sejumlah Rp ,00 dengan Realisasi Anggaran sejumlah Rp ,00 (95,77 %). 5. URUSAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Tingkat pencapaian SPM yang terkait dengan Urusan ketentraman dan ketertiban umum dan perlindungan masyarakat, yaitu: 1) Kegiatan pembinaan politik di daerah Kabupaten Kepahiang tahun 2017 tidak ada 2) Kegiatan pembinaan terhadap LSM, ormas dan OKP di daerah Kabupaten Kepahiang tahun 2017 tidak ada Urusan ketentraman dan ketertiban umum dan perlindungan masyarakat dilaksanakan oleh Kantor Kesbangpol dengan anggaran dan realisasi sebagai berikut: Urusan dan OPD Anggaran Realisasi % Urusan Wajib , ,00 72,52 Kesbangpol , ,00 72,52 Urusan Wajib , ,00 90,03 Satpol PP , ,00 90,03 Sumber: BKD data un audited 6. URUSAN SOSIAL a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelaksanaan pembangunan Urusan Sosial terlihat dari pencapaian indikatorindikator SPM, sebagai berikut : 1) Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi yang menunjukkan jumlah sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo, panti rehabilitasi, rumah singgah dll yang terdapat disuatu daerah terdapat 4 buah 2) Persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia yang tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial sebesar 62,40% dari 83 orang penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia dalam tahun 2017, dengan perbandingan jumlah penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial yang seharusnya menerima jaminan sosial sebanyak 133 orang. 10

11 3) PMKS yg memperoleh bantuan sosial sebesar 87,20%, dengan jumlah PMKS yang diberikan bantuan sebanyak dari jumlah PMKS yang seharusnya menerima bantuan. Urusan sosial dilaksanakan oleh Dinas Sosial dan PMD dengan anggaran dan realisasi sebagai berikut: Urusan dan OPD Anggaran Reaalisasi % No 1 Urusan Sosial , ,00 95,49 Dinas Sosial dan PMD , ,00 95,49 2 Urusan Sosial BPBD Sumber: BKD data un audited , , , ,00 69,90 69,90 URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG TIDAK BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR 1. URUSAN KETENAGAKERJAAN a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Ketenagakerjaan, sebagai berikut : 1) Tingkat pelayanan kepersertaan jaminan sosial bagi pekerja/buruh sebesar 96,24 % dimana jumlah pekerja/buruh peserta jamsostek aktif jiwa dari jumlah pekerja/buruh sebanyak jiwa 2) Pencari kerja yang ditempatkan sebesar 5,74 % dengan jumlah pencari kerja yang ditempatkan sebanyak 25 dari jumlah pencari kerja yang mendaftar sebanyak 150 b. Alokasi dan realisasi anggaran Urusan Tenagakerja dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja. Rincian alokasi dan realisasi adalah sebagai berikut: No Tahun Anggaran Reaalisasi % , ,00 97,26 Sumber: BKD data un audited 11

12 2. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, sebagai berikut : 1) Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah sebesar 15,77% dengan pekerja perempuan di lembaga pemerintah sebanyak jiwa dengan perbandingan jumlah pekerja perempuan sebanyak jiwa 2) Angka melek huruf perempuan usia 15 tahun keatas sebesar 16,74%. Dengan jumlah anak perempuan usia 15 tahun yang melek huruf sebanyak jiwa dengan perbandingan jumlah anak perempuan usia 15 tahun sebanyak 56,278 jiwa. 3) Partisipasi angkatan kerja perempuan sebesar 36,47 % dengan jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan jiwa dengan perbandingan jumlah angkatan kerja perempuan sebanyak jiwa. Urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan rincian alokasi dan realisasi anggaran adalah sebagai berikut: No Tahun Anggaran Reaalisasi % , ,00 89,95 Sumber: BKD data un audited 3. URUSAN PANGAN a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Pangan, sebagai berikut : 1) Regulasi/kebijakan ketahanan pangan Kabupaten Kepahiang Tahun 2017 diatur dalam Peraturan Bupati Kepahiang Nomor 73 Tahun ) Ketersediaan pangan utama berupa padi, kedelai, jagung sebesar 289,405 kg/tahun dengan Rata2 jumlah ketersediaan pangan utama per tahun sebesar kg/tahun dari jumlah penduduk sebesar jiwa. b. Alokasi dan Realisasi anggaran Urusan pangan dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Rincian alokasi dan realisasi adalah sebagai berikut: 12

13 No Tahun Anggaran Reaalisasi % , ,00 96,23 Sumber: BKD data un audited 4. URUSAN PERTANAHAN a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelaksanaan pembangunan Urusan Pertanahan terlihat dari pencapaian indikatorindikator SPM, sebagai berikut : 1) Luas lahan bersertifikat seluas M² sedangkan luas lahan yang seharusnya bersertifikat M² atau sebanyak 50,35% 2) Jumlah penyelesaian kasus tanah negara sebesar 25%, jumlah kasus tanah negara yang diselesaikan sebanyak 2 kasus, di bagi jumlah kasus yang terdaftar 8 kasus. 3) Jumlah penyelesaian ijin lokasi sebesar 100% atau jumlah penyelesaian ijin lokasi sebanyak 1 Rincian alokasi dan realisasi anggaran pada urusan pertanahan yang dilaksanakan Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah adalah: No Tahun Anggaran Reaalisasi % , ,00 75,25 Sumber: BKD data un audited 5. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Tingkat pencapaian SPM yang terkait dengan Urusan Lingkungan Hidup, yaitu: 1) Penanganan sampah 33,1 %, dengan volume sampah yang ditangani sebanyak 53 m3 dari volume produksi sampah sebanyak 160 m3. 2) Kondisi pasar tradisional Kabupaten Kepahiang 42,85% dimana pasar tradisonal tergolong baik 3 lokasi dari 7 lokasi pasar tradisional di wilayah Kabupaten Kepahiang 3) Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk sebesar 0,25 m 3 per 1000 penduduk dimana jumlah daya tampung TPS sebesar 38 m 3 untuk jumlah penduduk jiwa. 13

14 4) Penegakan hukum lingkungan 100 %, dengan jumlah kasus lingkungan yang diselesaikan Pemda sejumlah 3 kasus dari jumlah kasus lingkungan yang ada sejumlah 3 kasus. Urusan Lingkungan Hidup dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup dengan anggaran dan realisasi sebagai berikut: Urusan dan Organisasi/SKPD Anggaran Realisasi % Urusan Wajib , ,00 70,41 Lingkungan Hidup , ,00 70,41 Sumber: BKD data un audited 6. URUSAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Kependudukan dan Capil, sebagai berikut : 1) Kepemilikan KTP sebesar 80%, dengan jumlah Penduduk yang memiliki KTP sebanyak dari jumlah penduduk wajib KTP (>17 dan atau Pernah/sudah menikah) sebanyak orang. 2) Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk sebesar 247,77 dengan jumlah penduduk memiliki akta kelahiran sebanyak dari jumah penduduk sebanyak jiwa 3) Pemerintah Kabupaten Kepahiang telah melaksanakan Penerapan KTP Nasional yang berbasis NIK. Urusan Administrasi kependudukan dan catatan sipil dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan Rincian alokasi dan realisasi adalah sebagai berikut: Urusan, Organisasi Anggaran Realisasi % Urusan Wajib , ,00 88,01 Kependudukan dan Catatan Sipil , ,00 88,01 Sumber: BKD data un udited 7. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa terlihat dari pencapaian indikator-indikator SPM, sebagai berikut: 14

15 1) PKK aktip sebesar 100% dari jumlah PKK di Kabupaten Kepahiang sebanyak ) Posyandu di Kabupaten Kepahiang aktip 34,75% dimana posyandu aktip berjumlah 41 sedangkan total posyandu 118. Urusan Administrasi kependudukan dan catatan sipil dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan Rincian alokasi dan realisasi adalah sebagai berikut: Urusan, Organisasi Anggaran Realisasi % Urusan Wajib , ,00 88,01 Kependudukan dan Catatan Sipil , ,00 88,01 Sumber: BKD data un udited 8. PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Pengendalian Penduduk dan keluarga Berencana, sebagai berikut: 1) Prevalensi peserta KB aktif sebesar 96,65%, dengan jumlah peserta program KB aktif sebanyak dari jumlah pasangan usia subur sebanyak peserta 2) Rasio petugas lapangan KB (PLKB/PKB) disetiap desa/kelurahan 12,82% dengan jumlah petugas KB (PLKB/PKB) 15 orang yang tersebar di 117 desa/kelurahan dalam wilayah Kabupaten Kepahiang Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan P3A dirincikan pada urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sebagi berikut: No Tahun Anggaran Reaalisasi % , ,00 94,26 Sumber: BKD data un audited 15

16 9. URUSAN PERHUBUNGAN a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Perhubungan terlihat dari indikator kinerja kunci angkutan darat sebesar 0,09% dengan jumlah angkutan darat sebanyak 195 untuk mengangkut jumlah penumpang angkutan darat sebanyak Urusan perhubungan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Rincian alokasi dan realisasi anggaran adalah sebagai berikut: No Tahun Anggaran Reaalisasi % , ,00 84,84 Sumber: BKD data un audited 10. URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Komunikasi dan Informatika, sebagai berikut : 1) Website pemerintah daerah Kabupaten Kepahiang yaitu 2) Pelaksanaan pameran/expo pada Tahun 2017 sebanyak 3 kali. Urusan komunikasi dan informatika oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Kabupaten Kepahiang dengan Rincian alokasi dan realisasi anggaran adalah sebagai berikut: No Tahun Anggaran Reaalisasi % , ,00 83,64 Sumber: BKD data un audited 11. URUSAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Koperasi dan UKM, sebagai berikut : 1) Koperasi aktif mencapai 89,77%, dengan jumlah Koperasi aktif sebanyak 79 unit dari jumlah seluruh koperasi sebanyak 88 unit. 16

17 2) Usaha Mikro dan Kecil mencapai 100%, dengan jumlah usaha mikro dan kecil sebanyak unit dari jumlah seluruh UKM sebanyak unit. b. Alokasi dan realisasi anggaran Urusan koperasi dan usaha kecil menengah dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM, Rincian alokasi dan realisasi adalah sebagai berikut: Urusan, Organisasi dan belanja langsung Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah, Sumber: BKD data un audited Anggaran Realisasi % , ,00 77, , ,00 77, URUSAN PENANAMAN MODAL a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Penanaman Modal, sebagai berikut : 1) Kenaikan/penurunan realisasi PMDN sebesar 86.61%, dengan ralisasi PMDN tahun 2017 di kurang realisasi PMDN 2016 sebesar ,- dari realisasi PMDN 2017 sebesar ,- Urusan Penanaman Modal dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal dan PTSP Rincian alokasi dan realisasi adalah sebagai berikut: Urusan,Organisasi/OPD Anggaran Realisasi % Penanaman Modal , ,00 71,73 Penanaman Modal , ,00 71,73 Sumber: BKD data un audited 13. URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Kepemudaan dan Olahraga, sebagai berikut: 1) Gelanggang/balai remaja (selain milik swasta) sebesar 0,006 per 1000 penduduk dengan jumlah gelanggang/balai remaja yang ada di Kabupaten Kepahiang berjumlah 1 gelanggang dari jumlah penduduk sebesar jiwa. Lapangan yang ada di Kabupaten Kepahiang yaitu GOR Tebat Monok. 2) Lapangan olahraga yang ada di Kabupaten Kepahiang sebesar 0,83 per 1000 penduduk dengan jumlah lapangan olah raga berjumlah 124 buah dari besarnya jumlah penduduk Kepahiang jiwa. 17

18 e. Alokasi dan Realisasi Anggaran Urusan Kepemudaan dan Olahraga dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga anggaran dan realisasi adalah sebagai berikut: Urusan,Organisasi/SKPD Anggaran Realisasi % Kepemudaan dan Olahraga , ,00 80,42 Kepemudaan dan Olahraga , ,00 80,42 Sumber: BKD data un audited 14. URUSAN STATISTIK a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Statistik terlihat dari pencapaian indikator-indikator SPM, sebagai berikut 1) Tersusunnya buku kabupaten dalam angka untuk Kabupaten Kepahiang yaitu Kepahiang dalam Angka Tahun ) Tersusunnya buku PDRB kabupaten untuk Kabupaten Kepahiang. 15. URUSAN PERSANDIAN a. Program dan Kegiatan Program dan kegiatan tahun 2017 terkait dengan Urusan Persandian pada Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik belum ada program dan kegiatan. 16. URUSAN KEBUDAYAAN a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Kebudayaan terlihat dari pencapaian indikator-indikator SPM, sebagai berikut : 1) Penyelenggaraan festival seni budaya pada tahun 2017 sebanyak 17 kali 2) Sarana penyelenggara seni budaya pada tahun 2017 sebanyak 19 buah 3) Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan sebesar 100% dengan jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dimiliki berjumlah 52 dari total yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Kepahiang berjumlah 52. Urusan Kebudayaan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan alokasi anggaran dan realisasi sebagia berikut: No Tahun Anggaran Reaalisasi % , ,00 100,00 Sumber: BKD data un audited 18

19 17. URUSAN PERPUSTAKAAN a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Perpustakaan terlihat dari pencapaian indikator-indikator SPM, sebagai berikut: 1) Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah sebesar 9,98 % merupakan perbandingan antara jumlah koleksi judul buku yang tersedia di perpustakaan daerah sebanyak dengan jumlah koleksi jumlah buku yang tersedia di perpustakaan daerah sebanyak ) Pengunjung perpustakaan sebesar 2,91% pertahun dimana jumlah kunjungan ke perpustakaan selama 1 tahun sebesar orang. Sedangkan populasi yang harus dilayani orang /jiwa. Urusan perpustakaan dilaksanakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan rincian alokasi dan realisasi anggaran urusan kearsipan sebagai berikut: No Tahun Anggaran Reaalisasi % , ,00 75,51 Sumber: BKD data un audited 18. URUSAN KEARSIPAN a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Kearsipan terlihat dari pencapaian indikator-indikator SPM, sebagai berikut: 1) Penerapan pengelolaan arsip secara baku mencapai 18,42 %, dari jumlah 38 OPD yang menerapkan arsip secara baku 7 SKPD. 2) kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan pada tahun 2017 tidak ada. Urusan kearsipan dilaksanakan oleh Dinas Kearsip dan Perpustakaan Daerah Rincian alokasi dan realisasi anggaran sebagai berikut: No Tahun Anggaran Reaalisasi % , ,00 39,28 Sumber: BKD data un audited 19

20 URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN 1. URUSAN PERIKANAN a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Perikanan, sebagai berikut : 1) Produksi ikan tercapai 64,61%, yaitu diperoleh dari hasil pembagian antara jumlah Produksi ikan sebanyak Ton dibagi dengan target daerah sebanyak Ton per kapita dikalikan 100%. 2) Konsumsi perikanan tercapai 49,99%, yaitu diperoleh dari hasil pembagian antara jumlah konsumsi ikan sebanyak 36,96 Kg dibagi dengan target daerah sebesar 73,89 Kg dikalikan 100%. Urusan Perikanan, dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan. Rincian alokasi dan realisasi anggaran Urusan Perikanan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan sebagai berikut: Urusan, Organisasi/SKPD Anggaran Realisasi % Kelautan dan Perikanan , ,00 20,31 Sumber: BKD data un audited 2. URUSAN PERTANIAN a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Pertanian, sebagai berikut : 1) Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya sebesar 48,94 Ton/ha, dengan produksi tanaman padi atau bahan lokal lainnya sebesar 87339,8 ton dari jumlah areal tanaman padi atau bahan pangan utama lokal lainnya sebesar hektar. 2) Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB sebesar 43,78% jumlah kontribusi PDRB dari sektor pertanian ,- dari jumlah total PDRB sebesar ,- e. Alokasi dan Realisasi Anggaran Urusan pertanian, dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Rincian alokasi dan realisasi anggaran urusan pertanian No Tahun Anggaran Realisasi % , ,00 69,94 20

21 3. URUSAN PARIWISATA a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Pariwisata terlihat dari pencapaian indikator-indikator SPM, sebagai berikut: 1) Kunjungan wisatawan pada tahun 2017 sebanyak orang. 2) Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB sebesar 0,46 % dimana kontribusi sektor ini sebesar 13, ,- dari total PDRB sebesar ,- Urusan pariwisata, dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga. Rincian alokasi dan realisasi anggaran urusan pariwisata sebagai berikut: No Tahun Anggaran Reaalisasi % , ,00 76,05 Sumber: BKD data Un audited 4. URUSAN INDUSTRI a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Industri, sebagai berikut: 1) Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Kabupaten Kepahiang Tahun 2017 sebesar 7,39% dengan kontribusi PDRB sektor industri Rp dari total PDRB Rp (dalam juta rupiah) 2) Pertumbuhan industri di Kabupaten Kepahiang pada Tahun 2017 dibandingkan Tahun 2016 sebesar 33,11% dimana jumlah industri tahun 2017 sebanyak 453 dan jumlah industri tahun 2016 sebesar 303 e. Alokasi dan Realisasi Anggaran Urusan industri dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja. Rincian alokasi dan realisasi anggaran urusan Industri sebagai berikut: Urusan, Organisasi dan belanja Anggaran Realisasi % langsung Perindustrian , ,00 86,96 Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Sumber BKD data un audited 3) , ,00 86,96 21

22 5. URUSAN PERDAGANGAN a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Perdagangan, sebagai berikut: a. Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kabupaten Kepahiang Tahun 2015 sebesar 8,71% dimana kontribusi sektor perdagangan sebesar Rp total PDRB Kabupaten Kepahiang Rp (dalam juta rupiah) b. Ekspor bersih perdagangan Kabupaten Kepahiang belum ada. e. Alokasi dan Realisasi Anggaran Alokasi dan Realisasi Anggaran terkait urusan perdagangan. Rincian alokasi dan realisasi anggaran urusan Industri sebagai berikut: Urusan, Organisasi dan belanja Anggaran Realisasi % langsung Perdagangan , ,00 95,07 Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Sumber BKD data un audited , ,00 95,07 6. URUSAN TRANSMIGRASI a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Transmigrasi, adalah bahwa transmigrasi di Kabupaten Kepahiang semuanya merupakan transmigrasi swakarsa dengan jumlah transmigran 50 KK. B. RINGKASAN FUNGSI PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH (PERENCANAAN, KEUANGAN, KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, INSPEKTORAT DAN FUNGSI PENUNJANG LAINNYA) 1. URUSAN PERENCANAAN a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Perencanaan, sebagai berikut : 1) Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan. 2) Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA 3) Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan PERKADA. 4) Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD 5) Sistem informasi Pemda Kabupaten kepahiang 1 buah yaitu 6) Survey Indeks kepuasan masyarakat (IKM) pada tahun 2017 tidak ada 22

23 Urusan Perencanaan, dilaksanakan oleh BAPPEDA Rincian alokasi dan realisasi anggaran urusan Perencanaan sebagai berikut: No Tahun Anggaran Realisasi % , ,00 95,87 2. KEUANGAN a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Keuangan, sebagai berikut : 1) Adanya sistem informasi manajemen Pemerintah Daaerah yaitu: Simda Keuangan Simda BMD LPSE Urusan Keuangan, dilaksanakan oleh Badan Keuangan Daerah Rincian alokasi dan realisasi anggaran urusan keuangan sebagai berikut: No Tahun Anggaran Realisasi % , ,00 96,90 3. URUSAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN, PELATIHAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Kepegawaian, sebagai berikut : 1) Rasio PNS terhadap jumlah penduduk sebesar 2,05 % dari jumlah PNS kabupaten Kepahiang sebannyak orang terhadap jumlah penduduk Kabupaten Kepahiang Tahun 2017 sebanyak orang. Urusan Kepegawaian, dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Rincian alokasi dan realisasi anggaran urusan Kepegawaian sebagai berikut: No Tahun Anggaran Realisasi % , ,00 97,51 23

24 4. INSPEKTORAT a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan Pengawasan, sebagai berikut : 1) Rasio temuan BPK yang ditindaklanjuti sebesar 46,02%, jumlah temuan BPK RI yang ditindaklanjuti sampai dengan akhir tahun 2017 sebanyak 110 temuan dibagi dengan temuan BPK RI sampai dengan tahun 2017 sebanyak 239 temuan. Urusan Pengawasan, dilaksanakan oleh Inspektorat Rincian alokasi dan realisasi anggaran urusan Pengawasan sebagai berikut: No Tahun Anggaran Realisasi % , ,00 96,71 5. DPRD a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terkait dengan Urusan DPRD, sebagai berikut: 1) Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti sebesar 100%, Keputusan DPRD yang ditindak lanjuti oleh DPRD pada tahun 2017 sebanyak 17 keputusan, dibagi keputusan DPRD dalam tahun 2017 sebanyak 17 keputusan. Urusan DPRD, dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Rincian alokasi dan realisasi anggaran sebagai berikut: No Tahun Anggaran Realisasi % , ,00 87,35 C. URUSAN PEMERINTAHAN UMUM (KESBANGPOL) 1. KESBANGPOL a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Tingkat pencapaian SPM yang terkait dengan Urusan ketentraman dan ketertiban umum dan perlindungan masyarakat, yaitu: 24

25 1) Kegiatan pembinaan politik di daerah Kabupaten Kepahiang tahun 2017 tidak ada 2) Kegiatan pembinaan terhadap LSM, ormas dan OKP di daerah Kabupaten Kepahiang tahun 2017 tidak ada. Urusan Pemerintahan umum dilaksanakan oleh Kantor Kesbangpol dengan anggaran dan realisasi sebagai berikut: Urusan dan Organisasi/SKPD Anggaran Realisasi % Urusan Wajib , ,00 72,52 Kesbangpol , ,00 72,52 Sumber: BKD data un audited D. INDIKATOR KINERJA KUNCI (IKK) 1. Tataran Pengambil Kebijakan Capaian Kinerja Tataran Pengambil Kebijakan yaitu capaian atas kinerja Bupati Kepahiang dan DPRD Kabupaten Kepahiang pada tahun 2017, tataran pengambil kebijakan yang dilaksanakan oleh Bupati Kepahiang dan DPRD Kabupaten Kepahiang meliputi 13 aspek yang terdiri dari: Hasil Capaian kinerja pada Tataran Pengambil Kebijakan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kepahiang pada tahun 2016, sebagai berikut : I. Aspek ketentraman dan ketertiban umum daerah Aspek ketentraman dan ketertiban umum daerah mencakup 5 fokus, yaitu : 1) Peraturan tentang ketertiban penataan ruang, dengan kondisi sebagai berikut : a) Pemerintah Kabupaten Kepahiang telah memiliki PERDA yang terkait dengan IMB, yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Kepahiang Nomor 03 Tahun 2011 Tentang Perizinan Tertentu. b) Rasio Rumah ber-imb sebesar 0,87% dimana jumlah rumah yang telah memiliki IMB sampai dengan akhir tahun 2017 sebanyak 429 rumah dari jumlah rumah seluruhnya sebanyak rumah. c) Pemerintah Kabupaten Kepahiang telah memiliki PERDA yang terkait dengan RTRW, yaitu PERDA No. 8 Tahun ) Peraturan tentang kependudukan, yang meliputi: a) Jumlah penduduk yang telah terekam dalam E-KTP 60,01% jiwa dari jumlah penduduk yang wajib ber-ktp tahun 2017 sejumlah jiwa. b) Biaya pembuatan KTP tidak ada karena sudah menerapkan E-KTP dan telah melaksanakan surat edaran menteri dalam negeri No.900/326/SJ 25

26 II. tanggal 17 Januari 2014 hal larangan pungutan uang dalam memberikan pelayanan administrasi kependudukan. 3) Personil Satpol PP (Kebijakan Ketersediaan aparat Trantibum), yang tercermin dari rasio personil SatpoL PP terhadap jumlah penduduk sebesar 0,02 personil/100 penduduk, dimana jumlah personil Satpol PP sebanyak 29 orang dengan perbandingan jumlah penduduk jiwa. 4) Kebijakan bidang PSK dan PKL ditunjukkan dengan adanya PERDA tentang PSK dan PKL, yaitu PERDA No. 2 Tahun ) Peraturan tentang Kebersihan Kabupaten ditunjukkan dengan adanya PERDA tentang Kebersihan dan Ketertiban dalam Kabupaten, yaitu PERDA No. 21 Tahun Aspek keselarasan dan efektivitas hubungan antara pemerintahan daerah dan Pemerintah serta antarpemerintahan daerah dalam rangka pengembangan otonomi daerah Fokus yang terkait sebagai berikut : 1) Penyampaian laporan kepada pemerintah berupa Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2017 pada tanggal 26 Maret 2017 berdasarkan surat pengantar Nomor 100/90/Bag.1/2017 ke Biro Pemerintahan Provinsi Bengkulu. 2) Penyampaian laporan keuangan Tahun 2017 disampaikan tepat waktu pada tanggal 29 Maret ) Laporan Kinerja Tahun 2017 disampaikan tanggal 26 Maret ) Implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM), sudah diatur dalam Surat Keputusan Bupati Kepahiang Nomor 426 Tahun 2010 tanggal 08 Desember 2010 dan belum diwujudkan dalam PERDA/PERBUP hanya diatur melalui SK Bupati Kepahiang meliputi 8 urusan. 5) Hubungan antar daerah, ditunjukkan dengan adanya 5 MOU kerjasama dengan daerah lain yaitu sebagai berikut: 1. MOU dengan Kanwil Wilayah Provinsi Bengkulu tentang penggunaan sistem informasi kredit program (SIKP). 2. MOU dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Bengkulu Kementerian Keuangan Republik Indonesia tentang kerjasama dalam hal pertukaran data, peraturan dan informasi lainnya terkait dengan perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban keuangan pengelolaan pusat dan daerah di wilayah Kabupaten Kepahiang 3. MOU dengan Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo tentang Kerjasama Jaringan Lintas Daerah 4. MOU dengan Pemerintah Kota Surabaya tentang Kerjasama Jaringan Lintas Daerah 26

27 III. Aspek keselarasan antara kebijakan pemerintahan daerah dengan kebijakan Pemerintah; Fokus yang terkait dengan aspek ini adalah : 1. Sinkronisasi Pelaksanaan pembangunan nasional dan daerah, ditunjukkan dengan indikator kesesuaian prioritas pembangunan sebesar 100%. Dimana Kabupaten Kepahiang melaksanakan semua (7 bidang) prioritas pembangunan nasional, yang tertuang dalam 7 skala perioritass pembangunan daerah yaitu :1. Reformasi Birokrasi dan tata kelola 2.Pengembangan pelayanan kesehatan dasar masyarakat 3.Pembangunan dan peningkatan Infrastruktur 4.Revitalisasi pertanian, 5.Peningkatan perekonomian kerakyatan serta penciptaan iklim usaha dan investasi 6.Pengembangan dan impelementasi nilai-nilai sosial budaya daerah dan agama 7.Pengelolaan sumber daya alam, lingkungan hidup, teknologi dan mitigasi bencana. 2. Kewenangan, tercermin dari indikator urusan wajib yang diselenggarakan daerah sebesar 100 % atau sebanyak 24 urusan wajib. 3. Keuangan, dengan indikator : a. Waktu penetapan PERDA APBD 2017 tepat waktu yaitu tanggal 31 Desember 2016 dengan Perda Nomor 15 Tahun 2016 b. Keberadaan PERDA Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pokok Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepahiang. c. Belanja program/kegiatan untuk pelayanan dasar sebesar 69,37% dengan jumlah belanja untuk pelayanan dasar sebesar Rp ,00 dari total belanja APBD sebesar Rp ,24,- d. Belanja untuk urusan pendidikan dan kesehatan mencapai 44,77% dengan belanja untuk urusan pendidikan dan kesehatan sebesar Rp ,10,- dari total belanja sebesar Rp ,24,- e. Dalam hal pelayanan publik belum diatur melalui Peraturan Daerah 4. Kepegawaian, dengan indikator : a. Rasio PNS terhadap jumlah Penduduk Kabupaten Kepahiang, 2,05% dengan jumlah PNS kabupaten tahun 2017 sebanyak 3054, Jumlah penduduk Kabupaten Kepahiang Tahun 2017 sebanyak jiwa. b. Sistem Informasi Kepegawaian. Pemerintah Kabupaten Kepahiang memiliki sistem Database Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) yang dikelola oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kepahiang. 27

28 c. Jumlah OPD sesuai dengan Perda Nomor 13 Tahun 2016 berjumlah 46 unit dengan rincian Sekretariat daerah 9 unit bagian; Dinas 16 unit; Badan 4 unit; kantor 1 unit; rumah sakit 1 unit; lembaga teknis 7 unit (KPU 1 unit, Kejaksaan Negeri 1 unit, Kemeterian agama 1 unit, BPN 1, Koramil 1 unit, BPS 1 unut, BMKG 1 unit); Kecamatan/distrik 8 unit. 1) Aspek efektivitas hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD;Produk peraturan perundangan dengan indikator PERDA yang ditetapkan. Jumlah PERDA yang ditetapkan dalam tahun 2017 sebanyak 10 PERDA, yaitu : 1. Perda tentang Pertanggungjwaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daeah Kabupaten Kepahiang 2. Perda tentang perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daeah Kabupaten Kepahiang tahu Perda tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daeah Kabupaten Kepahiang tahun Perda tentang standarisasi sarana dan prasarana kerja Pemerintah Kabupaten Kepahiang 5. Perda tentang kawasan tanpa rokok (KTR) di kabupaten Kepahiang 6. Perda tentang perubahan kedua atas peraturan daerah nomor 5 tahun 2011 tentang retribusi jasa umum 7. Perda tentang perubahan kedua atas peraturan daerah nomor 6 tahun 2008 tentang barang milik daerah Kabupaten Kepahiang 8. Perda tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan 9. Perda tentang perubahan atas perubahan peraturan daerah nomor 2 tahun 2011 tentang pajak daerah 10. Perda tentang penataan pedagang kaki lima 11. Perda tentang pengelolaan sampah di kabupaten kepahiang 12. Perda tentang pengelolaan kearsipan daerah 13. Perda tentang etika penyelenggaraan pemerintahan daerah 2) RAPERDA yang diajukan tahun 2017 sebanyak 14 dengan capaian indikator RAPERDA yang disetujui DPRD tahun 2017 sebanyak 11 perda. IV. Aspek efektivitas proses pengambilan keputusan oleh DPRD beserta tindak lanjut pelaksanaan keputusan; Fokus yang terkait dengan aspek ini yaitu : 1) Pengambilan keputusan DPRD Yang ditindaklanjuti 100% dari Keputusan DPRD dalam tahun 2017 sebanyak 17 Keputusan. V. Aspek efektivitas proses pengambilan keputusan oleh kepala daerah beserta tindak lanjut pelaksanaan keputusan; Aspek ini diuraikan dalam fokus berikut : 28

29 1. Keputusan Bupati Kepahiang Tahun 2017 yang ditindaklanjuti sebanyak 100% dari 507 Keputusan Bupati yang dihasilkan pada Tahun Peraturan Bupati Kepahiang Tahun 2017 yang dikeluarkan sebanyak 74 Peraturan dan telah ditindaklanjuti kesemuanya (100%). VI. Aspek ketaatan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah pada peraturan perundang-undangan yang pencapaiannya yang diukur dari jumlah perda yang dibatalkan 3. bahwa peraturan daerah yang dikirimkan untuk dievaluasi sebanyak 14 perda dan disetujui sebanyak 11. VII. Aspek intensitas dan efektivitas proses konsultasi publik antara pemerintah daerah dengan masyarakat atas penetapan kebijakan publik yang strategis dan relevan untuk Daerah; 1) Konsultasi publik ditunjukkan dengan pelaksanaan konsultasi publik yang diadakan DPRD dan Pemda tahun 2017 belum ada. 2) PERDA tentang konsultasi publik belum diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Kepahiang. 3) Media informasi pemda yang dapat diakses oleh publik yaitu namun belum dinaungi melalui perda maupun perbub. VIII. Aspek transparansi dalam pemanfaatan alokasi, pencairan dan penyerapan DAU, DAK, dan Bagi Hasil; 1) Serapan dana perimbangan ditunjukkan sebesar 98,03% dengan jumlah dana perimbangan yang terserap sebesar Rp ,- dari rencana jumlah dana perimbangan sebesar Rp ,- 2) Alokasi Belanja publik APBD dari DAU sebesar 76,34%, dengan jumlah belanja langsung APBD Tahun 2016 sebesar Rp. 315, ,20,- dari jumlah DAU sebesar Rp ,- 3) Alokasi Belanja langsung pada APBD sebesar 56,58%, dengan jumlah total belanja langsung APBD Tahun 2017 sebesar Rp. 315, ,20,-dari jumlah belanja dalam APBD sebesar Rp ,24,- IX. Aspek intensitas, efektivitas, dan transparansi pemungutan sumber-sumber pendapatan asli daerah dan pinjaman/obligasi daerah; 1) Besaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditunjukkan dengan besaran PAD terhadap seluruh pendapatan dalam APBD sebesar 4,35% dengan jumlah PAD realisasi dalam APBD sebesar Rp ,48,- dari jumlah total Pendapatan dalam APBD sebesar Rp ,50,- X. Aspek efektivitas perencanaan, penyusunan, pelaksanaan tata usaha, pertanggung jawaban, dan pengawasan APBD; Fokus yang terkait dengan Aspek efektivitas perencanaan, penyusunan, pelaksanaan tata usaha, pertanggung jawaban, dan pengawasan APBD, sebagai berikut : 29

30 XI. XII. 1) Kewajaran Laporan Keuangan (Lapkeu) tercermin dari Opini BPK terhadap LapKeu Daerah Tahun 2016 dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 2) Kewajaran Laporan Keuangan (Lapkeu) tercermin dari Opini BPK terhadap LapKeu Daerah Tahun 2017 dengan opini (WTP) Wajar dengan Pengecualian 3) Besaran SILPA ditunjukkan dengan indikator Rasio SILPA terhadap total pendapatan sebesar 3,08%, dengan Besaran SILPA sebesar Rp ,06-, dari Jumlah pendapatan sebesar Rp ,50,- 4) Realisasi belanja tahun 2017 sebesar 75,27% dengan realisasi sebesar Rp ,24,- dari total anggaran sebesar Rp ,57,- 5) Pengawasan Inspektorat Kabupaten dengan temuan BPK RI tahun 2017 sebesar 46,02% dengan 110 temuan yang ditindaklanjuti sebanyak 239 kasus. Aspek Pengelolaan Potensi Daerah Adapan fokus yang terkait dengan aspek pengelolaan keuangan daerah meliputi: 1) Peta potensi daerah rasio realisasi PAD terhadap potensi PAD sebesar 90,09% dengan realisasi PAD sebesar Rp ,48,- dari potensi PAD Rp ,47,- 2) Peningkatan PAD dengan kenaikan sebesar 105,4% dari total PAD tahun 2017 sebesar Rp ,47,-terhadap total PAD tahun 2016 sebesar Rp ,17,- Aspek terobosan/inovasi baru dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Aspek terobosan/inovasi baru dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah meliputi fokus sebagai berikut : 1) Pada tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Kepahiang tidak ada penghargaan. 2) Pengadaan barang dan jasa di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepahiang telah menggunakan e-procurement melalui LPSE yang dibidangi oleh Dinas Komunikasi Informatika persandian dan Statistik 3) Daya saing daerah, ditunjukkan dengan jumlah persetujuan investasi dalam tahun 2017 sebesar 18 ijin investasi yaitu 1. PT. Troposindo Sumber Energi 2. PT. Saranan Mandiri Mukti 3. PT. Sembilan Pilar Utama 4. PT. Rezky Nugraha Reality 5. Hotel Mutiara 6. PT. Puncak Mega Lestari (Toserba) 7. PT. Puncak Mega Lestari (Hotel) 8. CV. Surya Tirta Mandiri 9. PT. Zioloveza Pratama 30

31 10. PT. Akses Prima Indonesia 11. PT. Melati Putri Indo 12. PT. Amana Maju Bersama 13. PT. Cesatu Mitra Griya 14. PT. Parel Putra Dehasen 15. PT. Kiat Muda Berkarya 16. PT. Graha Aditya Bengkulu 17. PT. Tower Bersama 18. PT. Indomarco Prismatama Rincian Indikator Kinerja Kunci Aspek Penilaian pada Tataran Pengambil Kebijakan, Indikator Kinerja Kunci Aspek Pelaksana Kebijakan tiap OPD, dan Indikator Kinerja Kunci Aspek Tingkat Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Wajib dan Urusan Pilihan diuraikan dalam Lampiran. BAB IV REALISASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKP) TAHUN Tema Pembangunan Tahun 2017 Tema RKP Nasional yang telah ditetapkan yaitu memacu pembangunan infrastruktur dan ekonomi untuk meningkatkan kesempatan kerja serta mengurangai kemiskinan dan kesenjangan antar wilayah Untuk pelaksanaan Program Kegiatan berdasarkan tema tersebut di atas, maka telah ditetapkan suatu arah kebijakan Pembangunan Nasional, yaitu : 1) Reformasi pembangunan yang telah berjalan perlu dilanjutkan dan diperkuat untuk menciptakan struktur perekonomian yang kokoh melalui percepatan hilirisasi industri berbasis sumber daya alam, mengurangi ketergantungan impor barang modal dan bahan baku, kepastian hukum dan penegakan hukum serta reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan; 2) Daya saing nasional masih harus ditingkatkan terutama untuk menghadapi dimulainya pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), meneruskan perbaikan neraca transaksi berjalan, memperkuat landasan pembangunan agar tidak masuk dalam Jebakan Negara Berpendapatan Menengah (Middle Income Trap); 3) RPJMN tahap ketiga dari RPJPN diarahkan untuk memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian berbasis Sumber Daya Alam yang tersedia, Sumber Daya Manusisa yang semakin berkualitas, serta kemampuan Iptek. Dalam kaitan itu, Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2017 terdiri dari: 31

32 1. Pembangunan Manusia dan Masyarakat, meliputi: a. Revolusi Mental, dengan Program Prioritas: 1) reformasi birokrasi pemerintahan; 2) penegakan hukum dan kelembagaan politik; 3) kemandirian ekonomi dan daya saing bangsa; 4) peneguhan jati diri dan karakter bangsa; dan 5) daya rekat sosial dalam kemajemukan. b. Kesehatan, dengan Program Prioritas: 1) penguatan upaya promotif dan preventif: Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ; 2) peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan; 3) perbaikan gizi masyarakat; dan 4) peningkatan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi. c. Pendidikan, dengan Program Prioritas: 1) penyediaan guru dan dosen yang berkualitas dan penempatan yang merata; 2) peningkatan dan penjaminan mutu pendidikan; 3) penyediaan bantuan pendidikan yang efektif; 4) pengembangan pembelajaran yang berkualitas; 5) peningkatan pendidikan agama dan pendidikan karakter; 6) peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana yang berkualitas; 7) penguatan kelembagaan perguruan tinggi; 8) peningkatan kapasitas iptek, inovasi dan daya saing perguruan tinggi; dan 9) peningkatan relevansi pendidikan. d. Perumahan dan Permukiman, dengan Program Prioritas: 1) fasilitasi penyediaan hunian layak baru; 2) fasilitasi peningkatan kualitas hunian dan penataan kawasan permukiman (termasuk kawasan kumuh); 3) penyediaan akses air minum dan sanitasi; dan 4) peningkatan ketersediaan air baku. 2. Pembangunan Sektor Unggulan, meliputi: a. Kedaulatan Pangan, dengan Program Prioritas: 1) peningkatan, mutu pangan, kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat; 2) peningkatan produksi padi dan pangan lain; 3) kelancaran distribusi pangan dan akses pangan masyarakat; dan 4) penangangan gangguan terhadap produksi pangan. b. Maritim dan Kelautan, dengan Program Prioritas: 32

33 1) konektivitas (tol) laut dan industri maritim; 2) industri perikanan dan hasil laut; 3) tata ruang laut, konservasi dan rehabilitasi pesisir dan laut, serta wisata bahari; 4) kesejahteraan nelayan, pembudidaya ikan, dan petambak garam; 5) penanggulangan dan penyelesaian IUU Fishing dan Keamanan Laut; 6) Penetapan Batas Laut, Penamaan Pulau, dan Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil. c. Kedaulatan Energi, dengan Program Prioritas: 1) peningkatan peranan energi baru dan energi terbarukan dalam bauran energi; 2) peningkatan aksesibilitas energi; 3) pengembangan cadangan energi; 4) penyediaan energi primer; 5) efisiensi dan konservasi energi; dan 6) pengelolaan subsidi energi yang lebih efisien, transparan dan tepat sasaran. d. Pembangunan Pariwisata, dengan Program Prioritas: 1) promosi wisata indonesia; 2) pengembangan 10 destinasi wisata; 3) SDM dan kelembagaan pariwisata; 4) layanan kemudahan wisman masuk; 5) penciptaan ekonomi lokal dan sikap masyarakat; dan 6) jaminan keselamatan kebersihan, keamanan dan ketertiban destinasi wisata. e. Percepatan Pertumbuhan Industri dan Kawasan Ekonomi (KEK), dengan Program Prioritas: 1) pengembangan kawasan industri/kek; 2) penumbuhan populasi industri; 3) penguatan pertumbuhan ekonomi kreatif; 4) SDM industri yang Kompeten dan Disiplin; 5) produktivitas dan daya saing industri; 6) ketersediaan infrastruktur dan energi; 7) ketersediaan dan kualitas bahan baku bagi industri; 8) hubungan industrial yang harmonis; 9) pemberian insentif fiskal yang harmonis; dan 10) pembiayaan dengan akses dan biaya yang kompetitif. 3. Pemerataan dan Kewilayahan, meliputi: a. Antar Kelompok Pendapatan, dengan Program Prioritas: 1) penciptaan lapangan kerja dan keahlian tenaga kerja; 33

34 2) perhatian khusus kepada usaha mikro, kecil dan koperasi; 3) pengembangan kewirausahaan; 4) perkuatan basis perekonomian perdesaan; 5) perluasan pelayanan dasar; dan 6) pengurangan beban penduduk miskin dan rentan. b. Reforma Agraria, dengan Program Prioritas: 1) penguatan kerangka regulasi dan penyelesaian konflik agraria; 2) penataan penguasaan dan pemilikan tanah obyek reforma agraria; 3) kepastian hukum dan legalisasi hak atas tanah obyek reforma agraria; 4) pemberdayaan masyarakat dalam penggunaan, pemanfaatan dan produksi atas TORA; dan 5) kelembagaan pelaksana reforma agraria pusat dan daerah. c. Daerah Perbatasan, dengan Program Prioritas: 1) pembangunan PLBN Terpadu; 2) pembangunan 10 PKSN Sebagai pusat pengembangan perbatasan negara; 3) membuka isolasi Lokpri, peningkatan sarpras, peningkatan SDM dan penguatan sosial ekonomi serta penyediaan air baku; 4) pengamanan sumber daya dan batas wilayah darat, laut dan udara; dan 5) peningkatan kualitas diplomasi, kerja sama sosial-ekonomi. d. Daerah Tertinggal, dengan Program Prioritas: 1) prioritas pengembangan ekonomi lokal; 2) peningkatan aksesibilitas; 3) pemenuhan pelayanan dasar publik; dan 4) peningkatan SDM dan IPTEK. e. Desa dan Kawasan Perdesaan, dengan Program Prioritas: 1) pemenuhan standar pelayanan minimum di desa termasuk kawasan transmigrasi; 2) penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat desa di kawasan transmigrasi; 3) pembangunan SDM, pemberdayaan, dan modal sosial budaya masyarakat desa termasuk di kawasan transmigrasi; 4) penguatan pemerintahan desa; 5) pengawalan implementasi UU Desa secara sistematis, konsisten, dan berkelanjutan; 6) pengembangan ekonomi kawasan termasuk kawasan transmigrasi untuk mendorong pusat pertumbuhan dan keterkaitan desa kota; dan 7) pengelolaan sumber daya alam desa dan kawasan termasuk kawasan transmigrasi dan sumber daya hutan. f. Perkotaan, dengan Program Prioritas: 34

35 1) mewujudkan sistem perkotaan; 2) pemenuhan standar pelayanan perkotaan (spp); 3) mengembangkan kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana; 4) mengembangkan kota cerdas yang berdaya saing dan berbasis TIK; dan 5) meningkatkan kapasitas pengelolaan kota. g. Konektivitas, dengan Program Prioritas: 1) pembangunan dan pengembangan transportasi laut; 2) pembangunan dan pengembangan jalan untuk aksesibilitas dan daya saing wilayah; 3) pembangunan dan pengembangan kapasitas bandara pengumpul dan pengumpan; 4) pembangunan dan pengembangan pita lebar dan penyiaran; 5) pembangunan dan pengembangan transportasi perkeretaapian; 6) pembangunan dan pengembangan jaringan sabuk penyeberangan serta angkutan sungai dan danau (Inland Waterway); 7) pembangunan dan pengembangan transportasi umum masal perkotaan; dan 8) peningkatan kualitas dan kuantitas SDM transportasi. 4. Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan, meliputi: a. Reformasi regulasi, kepastian dan penegakan hukum, terdiri dari: 1) Reformasi regulasi, dengan program prioritas: a) otonomi daerah; b) perizinan dan investasi; dan c) penataan ruang. 2) Kepastian dan penegakan hukum, dengan program prioritas: a) penegakan hukum yang berkualitas; b) pencegahan dan pemberantasan korupsi yang efektif; dan c) penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak atas keadilan. b. Stabilitas keamanan dan ketertiban, dengan program prioritas: 1) deteksi dini dan bebas ancaman terorisme; 2) keselamatan dan keamanan laut yang terkendali; 3) lingkungan bersih penyalahgunaan narkoba; 4) pelayanan prima kepolisian; 5) postur pertahanan berdaya gentar tinggi dan wilayah perbatasan yang aman; dan 6) keamanan data dan informasi (keamanan cyber). c. Konsolidasi demokrasi dan efektivitas diplomasi, dengan program prioritas: 1) penguatan lembaga demokrasi; 2) peningkatan akses dan kualitas informasi publik; 3) pemenuhan kebebasan sipil dan hak-hak politik; 35

36 4) pencegahan konflik sosial politik dan penanggulangan terorisme; 5) pemeliharaan stabilitas keamanan kawasan; 6) perlindungan WNI/BHI di luar negeri; 7) penguatan diplomasi ekonomi dan kerjasama pembangunan; 8) pemantapan peran di ASEAN; dan 9) penguatan diplomasi Soft Power. d. Reformasi Birokrasi, dengan program prioritas: 1) pelaksanaan Road Map Reformasi Birokrasi ; 2) penerapan standar pelayanan publik dan sistem informasi perijinan; dan 3) peningkatan disiplin dan pengawasan kinerja dan administrasi keuangan. 5. Pembangunan Ekonomi, meliputi: a. Perbaikan iklim investasi dan iklim usaha, dengan program prioritas: 1) peningkatan kemudahan berusaha; 2) pelaksanaan deregulasi dan harmonisasi regulasi perizinan investasi pusat dan daerah; 3) pengembangan layanan perizinan terpadu; 4) peningkatan persaingan usaha yang sehat; 5) percepatan fasilitasi penyelesaian masalah investasi; 6) pembenahan iklim ketenagakerjaan dan hubungan industrial yang harmonis; 7) pengembangan infrastruktur pendukung kawasan strategis. b. Peningkatan Ekspor Non Migas, terdiri dari: 1) Sisi produksi, dengan program prioritas: a) Peningkatan Kualitas dan Standar Produk Ekspor; b) Peningkatan Realisasi Investasi Berorientasi Ekspor; c) Peningkatan Ekspor Produk Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; d) Pengembangan Industri Pengolah Sumber Daya Alam Berorientasi Ekspor; 2) Sisi permintaan, dengan program prioritas: a) Pengembangan Fasilitas Ekspor; b) Peningkatan Efektivitas Kerjasama Perdagangan Internasional (Market Access); c) Penguatan Market Intelligence, Promosi, dan Asistensi Ekspor. c. Reformasi Fiskal, terdiri dari: 1) Pengoptimalan Pendapatan Negara, dengan Program Prioritas: a) Pengoptimalan Perpajakan; b) Dukungan Regulasi; 36

37 c) Pengoptimalan PNBP; dan d) Penguatan Institusi. 2) Peningkatan Kualitas Belanja Negara, dengan Program Prioritas: a) perbaikan pelaksanaan anggaran; b) peningkatan efektivitas dan efisiensi belanja produktif; c) peningkatan efektivitas dan efisiensi transfer ke daerah dan dana desa; dan d) belanja subsidi dan bantuan sosial yang tepat sasaran. Tema RKPD Provinsi Bengkulu : Sejalan dengan Tema RKP nasional tersebut maka telah ditetapkan tema pembangunan Propinsi Bengkulu tahun 2017 yang sejalan dengan isu-isu penting daerah yaitu ; membangun inrastruktur dan Pelayanan Dasar Yang Berkualitas untuk Meningkatkan Kesejahteraan dan Daya Saing Masyarakat di Bengkulu Yang selanjutnya ditetapkan empat strategi pokok pembangunan, yaitu : 1. Pembangunan berkelanjutan berpusat pada rakyat (people centered development), yang mengedepankan partisipasi rakyat (partisipatory based development) dalam merencanakan, melaksanakan dan mengawasi program pembangunan yang menyangkut hajat hidup mereka sendiri ; 2. Keberpihakan kepada masyarakat miskin (pro-poor) ; 3. Pengarustamaan gender ; 4. Keseimbangan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Melalui, terutama, pengembangan agroindustri / agribisnis. Tema RKPD Kabupaten Kepahiang : Memperhatikan penetapan program prioritas nasional dan prioritas yang disusun oleh Provinsi Bengkulu, Pemerintah Kabupaten Kepahiang telah menetapkan tema pembangunan pada RKPD Tahun Anggaran 2017 sebagai berikut : Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Pelayanan Dasar untuk menuju Kabupaten Kepahiang yang maju, mandiri dan sejahtera Sehubungan hal tersebut, prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun Anggaran 2016 akan diteruskan pada Tahun Anggaran 2017 yang masih terfokus pada upaya peningkatan perekonomian rakyat yang didukung dengan pembangunan dan pengembangan infrastruktur melalui pemberdayaan SDM dan potensi Sumber Daya Alam. Arah dan Kebijakan daerah dalam bentuk Keterpaduan dan sinkronisasi program kegiatan pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Kepahiang didasarkan pada program kegiatan prioritas pembangunan Pemerintah Pusat dan 37

38 Pemerintah Propinsi Bengkulu serta Pemerintah Kabupaten Kepahiang sebagaimana telah diusung dalam tema pembangunan tersebut. Isu strategis daerah yang diadopsi dari isu strategis nasional tahun anggaran 2017, telah disusun dengan gambaran adalah sebagai berikut : Masih rendahnya mutu dan relevansi serta akses pendidikan di Provinsi Bengkulu; Kurangnya jumlah dan distribusi tenaga medis dan paramedis yang tidak merata serta rencana penambahan pembangunan rumah sakit dan peningkatan sarana rumah sakit umum di kabupaten/kota; Kondisi infrastruktur belum memadai untuk mendukung penguatan konektivitas nasional (MP3EI); dan Perkuatan ketahanan pangan daerah guna mendukung ketahanan pangan nasional. 2. Prioritas dan sasaran Pembangunan Tahun 2017 Selain berpedomanan pada tema pembangunan Tahun 2017 yang merupakan tema pentahapan pencapaian Visi Kabupaten Kepahiang, Prioritas pembangunan daerah ditetapkan berdasarkan isu strategis pembangunan daerah yang teridentifikasi berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan. Penentuan prioritas pembangunan daerah juga mempertimbangkan beberapa hal lain seperti kebijakan pembangunan provinsi dan nasional serta perkembangan ekonomi regional. Memperhatikan arah kebijakan dan sasaran pokok berdasarkan RPJP Nasional Tahun 2017 dengan tetap melanjutkan 9 bidang prioritas nasional dan mempedomani RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun yang harus disinergikan dengan prioritas pembangunan dalam menyusun RKPD Tahun 2017 sebagai berikut : a. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola. b. Peningkatan dan pengembangan pelayanan dasar masyarakat. c. Pembangunan dan peningkatan infrastruktur. d. Revitalisasi pertanian, perkebunan, perikanan dan kehutanan e. Peningkatan perekonomian kerakyatan serta penciptaan iklim usaha dan Investasi. f. Pengembangan dan Implementasi nilai nilai sosial budaya daerah dan agama. Berdasarkan uraian tersebut di atas, realisasi pencapaian prioritas pembangunan nasional yang dilaksanakan di Kabupaten Kepahiang. BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah, kemudian diatur kembali melalui Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, BAB I pasal 1 Ayat 11 bahwa Tugas Pembantuan adalah Penugasan dari 38

39 Pemerintah Pusat kepada Daerah otonom untuk melaksanakan sebagaian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan dari Pemerintah Pusat, atau dari Pemerintah Daerah Provinsi kepada Daerah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Provinsi. Tujuan Pemberian Tugas Pembantuan adalah untuk memperlancar tugas pemerintah agar lebih efektif dan efisen dalam pelaksanaannya dana tugas Pembantuan bersumber dari APBN 5.1 Dasar Hukum Dasar Hukum Penyelenggaraan Tugas Pembantuan terdiri dari : a. Undang undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara b. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara c. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Tanggung Jawab Keuangan Negara d. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah e. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 Tentang APBN TA 2017 f. Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2000 Tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah dalam Pelaksanaan Dekosentrasi dan Tugas Pembantuan g. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekosentrasi dan Tugas Pembantuan h. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 15/M- DAG/PER/2/2017 Tentang Penugasan Gubernur atau Bupati/Wali Kota dalam rangka Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Revitalisasi Sarana Perdagangan yang didanai dengan dana Tugas Pembantuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 tanggal 28 Februari 2017 i. Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 709/M- DAG/KEP/5/2017 tentang Penetapan Pejabat Pengelola Keuangan kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Sarana Perdagangan yang didanai melalui dana Tugas Pembantuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 j. Keputusan Bupati Kepahiang Nomor : Tahun 2017 Tentang Lokasi Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat Kepahiang di Kelurahan Pensiunan Kecamatan Kepahiang Tanggal 31 Mei 2017 k. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Petikan Tahun Anggaran 2017 Nomor : SP DIPA /2017 l. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor : 65/Permentan/RC.130/12/2015 Tentang Penugasan Kepada Bupati/Walikota dalam pelaksanaan Kegiatan dan tanggung Jawab Pengelolaan Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota tahun anggaran

40 m. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Program Anggaran Petikan Tahun Anggaran 2017 Nomor : SP DIPA n. Surat Keputusan Bupati Kepahiang Nomor : Tahun 2016 Tentang Satuan Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang sebagai Pelaksana dan Kuasa Pengguna Anggaran Tugas Pembantuan Lingkup Kementerian Pertanian Republik Indonesia pada Pemerintah Kabupaten Kepahiang Tahun Anggaran Instansi Pemberi Tugas Pembantuan dan Jumlah Anggaran Pada tahun 2017 Kabupaten Kepahiang mendapat bantuan dari pemerintah pusat terdiri dari 2 (dua) Kementerian antara lain dari : 1) Direktorat Jendral Hortikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia dengan besaran anggaran Rp ,- (Empat milyar empat ratus tiga puluh satu juta dua ratus sembilan puluh ribu rupiah) 2) Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dengan besaran anggaran Rp (Enam Milyar Rupiah) Total anggaran Dana Tugas Pembantuan untuk Kabupaten Kepahiang Tahun 2017 sejumlah Rp (sepuluh milyar empat ratus tiga puluh satu juta dua ratus sembilan puluh ribu rupiah) Alokasi sejumlah Rp (sepuluh milyar empat ratus tiga puluh satu juta dua ratus sembilan puluh ribu rupiah). Satuan Kerja yang melaksanakan adalah : a. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan b. Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan 5. 3 Program dan Kegiatan serta Pelaksanaannya Program dan Kegiatan Dana Tugas Pembantuan Tahun 2017 : No Program Kegiatan Pelaksana 1 Peningkatan Produksi dan nilai tambah Hortikultura 2 Pengembangan Perdagangan dalam Negeri Peningkatan Produksi sayuran dan Tanaman Obat Pengembangan sarana Distribusi Perdagangan dan Kapasitas Logistik Perdagangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan 40

41 1. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kepahiang mendapat anggaran Dana Tugas Pembantuan dari Direktorat Jendral Hortikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia dengan besaran anggaran Rp ,- (Empat milyar empat ratus tiga puluh satu juta dua ratus sembilan puluh ribu rupiah) a. Pelaksanaan Program Program Peningkatan Produksi dan nilai tambah Hortikultura dengan anggaran Rp ,- (Empat milyar empat ratus tiga puluh satu juta dua ratus sembilan puluh ribu rupiah) kegiatannya adalah Peningkatan Produksi sayuran dan Tanama Obat dengan : Output kegiatan : Perluasan Pengembangan Kawasan Cabai tahun 2017 sebanyak 100 Ha Perluasan Pengembangan Kawasan bawang Merah sebanyak 50 Ha Pengembangan Kawasan cabai dan bawang merah dapat menjaga Stabilitas harga pasar untuk komoditi cabai dan bawang merah di Kabupaten Kepahiang Outcome Kegiatan : Terlaksananya luas dan hasil tanaman untuk Komoditas cabai Terlaksananya luas dan hasil tanam untuk komoditas bawang merah 2. Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kepahiang mendapat anggaran Dana Tugas Pembantuan dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dengan besaran anggaran Rp (Enam Milyar Rupiah) a. Pelaksanaan Program Program Pengembangan Perdagangan dalam Negeri dengan anggaran Rp (Enam Milyar Rupiah) kegiatannya adalah Pengembangan sarana Distribusi Perdagangan dan Kapasitas Logistik Perdagangan dengan : Output kegiatan : Tersedianya Kios dan Los untuk pedagang di Pasar Pensiunan Kecamatan Kepahiang. 41

42 Outcome Kegiatan : Tersedianya dana untuk pembangunan Kios sebanyak 108 Unit dan Los Kaki Lima sebanyak 48 Unit 5. 4 Realisasi Pelaksanaan Program Kegiatan 1. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kepahiang mendapat anggaran Dana Tugas Pembantuan dari Direktorat Jendral Hortikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia program Peningkatan Produksi dan nilai tambah Hortikultura untuk kegiatan Peningkatan Produksi sayuran dan Tanaman Obat dengan Outputnya dari pelaksanaan kegiatan ini adalah Pengembangan Kawasan cabai dan bawang merah dapat menjaga Stabilitas harga pasar untuk komoditi cabai dan bawang merah di Kabupaten Kepahiang dengan alokasi anggaran Rp ,- (Empat milyar empat ratus tiga puluh satu juta dua ratus sembilan puluh ribu rupiah) dan kegiatan ini terealisasi sebanyak Rp ,- (Emapt milyar empat ratus dua puluh delapan juta tujuh ratus dua puluh ribu rupiah) dengan prosentase realisasi 99,94 % 2. Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kepahiang mendapat anggaran Dana Tugas Pembantuan dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia porgram Pengembangan Perdagangan dalam Negeri untuk Pengembangan sarana Distribusi Perdagangan dan Kapasitas Logistik Perdagangan output dari kegiatan ini tersedianya Kios sebanyak 108 Unit dan Los kaki Lima sebanyak 48 Unit dengan alokasi anggaran Rp (Enam Milyar Rupiah) dan kegiatan ini teralisasi sebanyak Rp ,-(Lima Milyar sembilan ratus lima puluh dua tiga ratus sepuluh ribu rupiah) dengan prosentase realisasi 99,21 % BAB VI TUGAS UMUM PEMERINTAHAN A. KERJASAMA ANTAR DAERAH Kerjasama antar daerah pada tahun 2017 masih melanjutkan kerjasama pada tahun 2016, daerah yang mengadakan kerjasama dengan Kabupaten Kepahiang adalah: 1. Daerah yang Diajak Kerja Sama Pemerintah Kota Surabaya Pemerintah Kabupaten Sidoarjo 42

43 2. Dasar Hukum Dasar hukum kerjasama antar daerah diantaranya, meliputi: Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja sama Daerah; Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kota Surabaya dengan Pemerintah Kabupaten Kepahiang nomor: 415.4/9874/ /2016, nomor: 180/18/bag.3/2016 tanggal 28 September 2016 tentang Kerjasama Lintas Perkotaan; Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dengan Pemerintah Kabupaten Kepahiang Nomor:188/48/ /2016, nomor: 180/19/bag.3 /2016 tanggal 28 September 2016 tentang Kerjasama Jaringan Lintas Daerah. 3. Bidang Kerjasama Kerjasama antar daerah ini di bentuk untuk meningkatkan hubungan antar daerah yaitu: a. Kerjasama daerah dalam rangka mewujudkan efisiensi, efektifitas, dan sinergitas dalam penyediaan pelayanan umum kepada masyarakat. b. Penerapan e-government melalui teknologi informasi dan komunikasi. c. Teknologi pelayanan perizinan dan penanaman modal. B. KERJASAMA DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 363 ayat (2) yang menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat daerah dapat mengadakan kerja sama yang didasarkan pada pertimbangan efesiensi dan efektivitas pelayanan publik serta saling menguntungkan. Kerja sama dapat dilakukan oleh daerah kepada pihak ketiga. Adapun kerjasama daerah dengan pihak ketiga dapat diuraikan sebagai berikut: 1. OPD Pelaksana : Pemerintah Kabupaten Kepahiang Dasar Hukum : Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Kepahiang dengan Kejaksaan Negeri Kepahiang Nomor: 180/04/bag.3/2017 tanggal 21 April Bidang Kerjasama : Penanganan Masalah Hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara. Instansi Pihak Ketiga : Kejaksaan Negeri Kepahiang Sumber Anggaran : APBD Kabupaten Kepahiang. Jangka Waktu Kerjasama : sampai dengan 21 April 2017 (1 tahun) 43

44 Hasil Output : Bantuan hukum dari Kejaksaan Negeri Kepahiang kepada Pemerintah Kabupaten Kepahiang dalam menangani dan menyelesaikan permasalahan hukum di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Kepahiang Permasalahan dan Solusi : Tidak Ada Permasalahan 2. OPD Pelaksana : Pemerintah Kabupaten Kepahiang Dasar Hukum : Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Kepahiang dengan Kepala Kantor Wilayah Perbendaharaan Provinsi Bengkulu Nomor 180/02/bag3/2017. Bidang Kerjasama : Pertukaran Data dan Informasi Lainnya Terkait Dengan Perencanaan, Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Pengelolan Pusat dan Daerah. Kegiatan : Pengelolaan Keuangan Instansi Pihak Ketiga : Kepala Kantor Wilayah Kantor Perbendaharaan Prov Bengkulu. Sumber dan Jumlah Anggaran : Masing-masing Pihak Jangka Waktu Kerjasama : 1 Tahun Hasil Output : Pertukaran data & informasi Permasalahan dan Solusi : Tidak Ada Permasalahan 3. OPD Pelaksana : DPPKAD Dasar Hukum : Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Kepahiang dengan PT. Bank Bengkulu dan BPKP Nomor 180/20/bag.3/2016. Bidang Kerjasama : Pengembangan dan penggunaan aplikasi kas daerah online rekening kas umum daerah Kabupaten Kepahiang pada Bank Bangkulu dengan aplikasi Simda Keuangan dalam rangka pengelolaan keuangan Pemerintah Kabupaten Kepahiang. 44

45 Kegiatan : Pengembangan dan pemanfaatan aplikasi untuk digunakan oleh user dalam mengelola keuangan daerah Instansi Pihak Ketiga : PT. Bank Bengkulu & BPKP Sumber Anggaran : Dana APBD Kabupaten Kepahiang. Jangka Waktu Kerjasama : 5 (lima) tahun Permasalahan dan Solusi : Tidak Ada Permasalahan. 4. OPD Pelaksana : DPPKAD Dasar Hukum : Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Kabupaten Kepahiang dengan PT. PLN (Persero) Wilayah S2JB Area Bengkulu Nomor: 180/04/ bag.3/2016,nomor:007. mou /aga.0101/bkl/2016 tanggal 18 Mei Bidang Kerjasama : Pemungutan dan penyetoran pajak penerangan jalan, pembayaran rekening listrik pemerintah kabupaten, peran aktif dalam penagihan rekening listrik dan penertibahn pemakaian tenaga listrik di wilayah Kabupaten Kepahiang. Instansi Pihak Ketiga : PT. PLN (Persero) Jangka Waktu Kerjasama : Sampai dengan 31 Desember Hasil Output : Menjamin kelancaran penerimaan PAD Kabupaten Kepahiang yang berasal dari PPJ Permasalahan dan Solusi : Tidak Ada Permasalahan. 5. OPD Pelaksana : DPPKAD Dasar Hukum : Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Kepahiang dengan PT. Bank Bengkulu Nomor: 900/14/ /KPH /2015 tanggal 30 Mei Bidang Kerjasama : Tempat pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan sektor pedesaan dan perkotaan dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB). Kegiatan : Penyelenggaraan Tempat pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan sektor 45

46 pedesaan dan perkotaan dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) Kabupaten Kepahiang. Instansi Pihak Ketiga : PT. Bank Bengkulu. Sumber Anggaran : Dana APBD Kabupaten Kepahiang. Jangka Waktu Kerjasama : Tidak Ditentukan Permasalahan dan Solusi : Tidak Ada Permasalahan. C. KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH 1. Forum Koordinasi Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat yang meliputi koordinasi antar susunan pemerintahan, pemberian pedoman dan standar pelaksanaan urusan pemerintahan, pemberian bimbingan, supervisi dan konsultasi pelaksanaan urusan pemerintahan, pendidikan, pelatihan dan perencanaan, penelitian, pengembangan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan urusan pemerintahan. Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) 2. Materi Koordinasi Selama ini dalam menyelenggarakan pemerintahan di daerah, Pemerintah Kabupaten Kepahiang senantiasa melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat melalui instansi vertikal misalnya dalam bentuk koordinasi, kerjasama pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, pemberian pedoman oleh instansi vertikal, pemberian bimbingan, supervisi dan konsultasi oleh instansi vertikal, pemberian pendidikan dan pelatihan, serta pemantauan, evaluasi dan pengawasan oleh instansi vertikal. 3. Instansi Vertikal yang Terlibat Instansi vertikal yang terlibat di Kabupaten Kepahiang antara lain: - Kejaksaan Negeri Kabupaten Kepahiang; - Kepolisian Resort Kabupaten Kepahiang; - KODIM 0409 Rejang Lebong; - Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu; - PT. Bank Bengkulu; - PT. PLN; - Kantor wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Bengkulu Kementerian Keuangan. - Bappeda Kanbuapten Kepahiang. 46

47 D. PEMBINAAN BATAS WILAYAH Sengketa Batas Wilayah Kabupaten adalah merupakan Permasalahan yang sering terjadi di kabupaten hasil pemekaran adalah masalah batas wilayah. Sering terjadi fenomena persengketaan/perselisihan perbatasan antara kabupaten induk dengan kabupaten hasil pemekaran yang sifatnya kompleks dan rawan yang apabila dibiarkan terjadi dapat menimbulkan dampak negatif yang mengancam kerukunan, ketentraman, dan ketertiban, serta persatuan dan kesatuan. Pembinaan batas wilayah di Kabupaten Kepahiang dilaksanakan koordinatif antara pemerintah desa setempat dengan pemerintah Kabupaten Kepahiang agar tidak terjadi sengketa atas wilayah terutama pada wilayah-wilayah yang berbatasan dengan kabupaten/provinsi tetangga. Dalam hal permasalahan batas wilayah antara Kabupaten Kepahiang dengan Kabupaten Rejang Lebong maupun kabupaten lainnya pada prinsipnya Pemerintah Kabupaten Kepahiang tetap berpedoman kepada Undang-undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang dalam Provinsi Bengkulu. Sedangkan untuk pembinaan batas wilayah antar desa dalam Kabupaten Kepahiang dengan berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 2016 tentang Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Desa. Pembinaan batas desa dalam wilayah Kabupaten Kepahiang pada Tahun 2017 berjalan dengan baik dan tidak ada permasalahan yang terjadi. E. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA Ancaman Bencana Alam di Wilayah Kabupaten Kepahiang terutama adalah tanah longsor, banjir, angin puting beliung, kebakaran hutan, dan bencana gempa bumi.pada kurun waktu tahun 2017, bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Kepahiang berupa tanah longsor, angin puting beliung dan banjir, dengan tingkat kerusakan sedang dan berat. Pada umumnya bencana alam yang terjadi masih merupakan statsu bencana regional. Namun kondisi geografis kabupaten Kepahiang yang berada di wilayah perbukitan menyebabkan perlunya perhatian yang serius dan antisipasi bencana oleh pemerintah. F. PENGELOLAAN KAWASAN KHUSUS Dalam penjelasan PP Nomor 3 Tahun 2007, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan kawasan khusus meliputi kawasan sumber daya alam, kawasan sumber daya buatan, kawasan industri, pariwisata, perdagangan dan otorita, kawasan kelautan dan kedirgantaraan sepanjang yang menjadi kewenangan daerah. Adapun Kawasan Khusus yang menjadi Kewenangan Daerah meliputi: Kawasan Pengembangan Daerah Tertinggal, Kawasan Pengembangan Industri Kecil dan 47

48 Menengah, Kawasan Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Kawasan Sentra Produksi Kopi (KSP) dan Kawasan Pengembangan Daerah Transmigrasi. G. PENYELENGGARAAN KETENTERAMAN DAN KETERTIBAN UMUM Kabupaten Kepahiang merupakan daerah yang kondusif, meskipun masyarakatnya majemuk yang terdiri dari berbagai suku, agama, budaya dan adat istiadat, namun tenggang rasa dan saling menghargai senantiasa dijaga dan dijunjung tinggi. Selama kurun waktu 14 Tahun di Kabupaten Kepahiang tidak terjadi gangguan ketentraman dan ketertiban ataupun konflik yang berbasis SARA, anarkisme, separatisme dan lainlain yang berarti. BAB VI P E N U T U P Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kabupaten Kepahiang Tahun 2017 diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja pemerintah daerah baik mikro maupun makro dalam penyelenggaraan pemerintahan sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas dalam melaksanakan berbagai urusan yang menjadi kewenangan pemerintah. Penyusunan LPPD disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kepahiang Tahun yang mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat. Dengan adanya Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepahiang tahun 2017, berarti Kabupaten Kepahiang telah menyampaikan segala upaya pembangunan daerah yang telah dilaksanakan di berbagai urusan dan bidang, dalam rangka mencapai visi dan misi Kabupaten Kepahiang yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Kepahiang tahun , yang penyusunannya memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Kegiatan pembangunan di segala bidang terus dilakukan Pembangunan pada tahun 2017 dan tahun-tahun mendatang masih menghadapi pekerjaan berat dalam rangka memperbaiki derajat hidup masyarakat Kabupaten Kepahiang. Demikian Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kepahiang dibuat sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan strategi Pemerintah Kabupaten Kepahiang sebagai pelaksanaan dari Visi, Misi dan Tujuan dalam rangka peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah dan mewujudkan visi 48

49 serta misi Kabupaten Kepahiang yaitu Maju Mandiri Sejahtera yang telah ditetapkan dan untuk mengetahui pembinaan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan pemerintahan di Daerah. Akhir kata, semoga Laporan ini dapat memberi manfaat bagi perkembangan kemajuan pembangunan Kabupaten Kepahiang pada umumnya serta dapat meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat Kabupaten Kepahiang pada khususnya. Kepahiang, 28 Maret 2018 BUPATI KEPAHIANG, Dr. Ir. HIDAYATTULLAH SJAHID, MM Kepahiang, 28 Maret 2018 R 49

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun = TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 KABUPATEN : BANGGAI KEPULAUAN IKK RUMUS/PERSAMAAN KETERANGAN URUSAN

Lebih terperinci

Jumlah Penduduk usia 15 thn ke atas dapat baca tulis x100% Jumlah penduduk usia 15th ke atas

Jumlah Penduduk usia 15 thn ke atas dapat baca tulis x100% Jumlah penduduk usia 15th ke atas PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA LAMPIRAN III. INDIKATOR KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 008 ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN No URUSAN No IKK Rumus PERHITUNGAN Pendidikan

Lebih terperinci

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB KABUPATEN : PEKALONGAN LAMPIRAN III.3 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN NO URUSAN INDIKATOR KINERJA KUNCI URUSAN WAJIB 1 Pendidikan Pendidikan Luar Biasa (PLB) jenjang SD/MI 1. Jumlah

Lebih terperinci

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3)

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3) 3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3) URUSAN WAJIB 1. Urusan Pendidikan Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Pendidikan diukur dari 14 (empat belas) Indikator

Lebih terperinci

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB KABUPATEN : PEKALONGAN LAMPIRAN III.3 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2014 NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN

Lebih terperinci

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Lebih terperinci

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB KABUPATEN : PEKALONGAN LAMPIRAN III.3 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN

Lebih terperinci

DATA PENDUKUNG ELEMEN DATA IKK KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN III PELAKSANAN KEBIJAKAN CAPAIAN KINERJA URUSAN WAJIB DA

DATA PENDUKUNG ELEMEN DATA IKK KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN III PELAKSANAN KEBIJAKAN CAPAIAN KINERJA URUSAN WAJIB DA DATA PENDUKUNG ELEMEN DATA IKK KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN III PELAKSANAN KEBIJAKAN CAPAIAN KINERJA URUSAN WAJIB DA NO IKK DOKUMEN PENDUKUNG YG DIMINTA 1 2 6 7 1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) FC Daftar

Lebih terperinci

ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN UNTUK PEMERINTAH KOTA

ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN UNTUK PEMERINTAH KOTA ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN UNTUK PEMERINTAH KOTA PEMERINTAHAN KOTA : MEDAN No URUSAN No. IKK Rumus PERHITUNGAN URUSAN WAJIB 1 1 Usia Dini (PAUD) 2 % penduduk yang berusia

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TAHUN 2013 ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN

INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TAHUN 2013 ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN PEMERINTAHAN KOTA : MALANG Urusan : Wajib INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TAHUN 2013 ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN Lampiran II.3 No URUSAN No.

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 211 KABUPATEN JEMBRANA NO URUSAN NO. IKK RUMUS URUSAN WAJIB 1 Pendidikan

Lebih terperinci

KABUPATEN: CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

KABUPATEN: CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB KABUPATEN:---------- LAMPIRAN: III.3 LAMPIRAN IKK UNTUK KABUPATEN TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 NO

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB

Lebih terperinci

Lampiran Meningkatnya cakupan

Lampiran Meningkatnya cakupan Lampiran : Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor : Tahun 2017 Tanggal : 2017 I II Pemerintah Visi Kota Pagar Alam Terwujudnya Keseimbangan Masyarakat Pagar Alam Yang Sehat, Cerdas, Berakhlaq Mulia, Dan Didukung

Lebih terperinci

KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH

KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH A. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Berkenaan dengan penerapan akuntabilitas di daerah, ditegaskan dalam Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja Kabupaten Parigi Moutong bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil

Lebih terperinci

Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak

Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak k G 1 Pi ( Qi 1) i 1 Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR KONDISI KINERJA PADA AWAL

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 LAMPIRAN II.3: FORMAT IKK UNTUK KOTA KOTA : SEMARANG

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target SD/MI/ Paket A.

RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target SD/MI/ Paket A. RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target 1 2 3 4 1 Meningkatnya pemerataan dan 1 Pendidikan Anak Usia Dini 84,90 % perluasan kesempatan

Lebih terperinci

CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB LAMPIRAN III.3: FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 KABUPATEN : TRENGGALEK NO

Lebih terperinci

CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB LAMPIRAN III.3: FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2014 KABUPATEN : TRENGGALEK NO

Lebih terperinci

Jumlah penduduk kelompok usia thn

Jumlah penduduk kelompok usia thn LAMPIRAN III.3: FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 KABUPATEN : TRENGGALEK NO

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dari sisi keberhasilan penyelenggaraan

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2014

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2014 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2014 LAMPIRAN II.3: FORMAT IKK UNTUK KOTA KOTA : SEMARANG

Lebih terperinci

Penegasan pokok-pokok pelaksanaan kebijakan LPPD Tahun 2016 dan EKPPD Tahun 2017

Penegasan pokok-pokok pelaksanaan kebijakan LPPD Tahun 2016 dan EKPPD Tahun 2017 Penegasan pokok-pokok pelaksanaan kebijakan LPPD Tahun 2016 dan EKPPD Tahun 2017 Menyusuli Surat Edaran Mendagri Nomor : 120.04/10174/OTDA tgl. 23 Desember 2016 ttg Manual Penyusunan Laporan Penyelenggaraan

Lebih terperinci

1 Jumlah Program Nasional yang dapat dilaksanakan oleh SKPD dibagi jumlah program Nasional X 100 % 2 Keberadaan Standart Operating Procedur (SOP)

1 Jumlah Program Nasional yang dapat dilaksanakan oleh SKPD dibagi jumlah program Nasional X 100 % 2 Keberadaan Standart Operating Procedur (SOP) TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ( 8 ASPEK ) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 LAMPIRAN III 2 FORMAT IKK KAB KABUPATEN : KUDUS Nama SKPD : BPMPKB Diisi oleh SKPD Teknis yg melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH - 180 - BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Kepala dan Wakil Kepala pada akhir

Lebih terperinci

TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun

TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2017 NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH SATUAN 2013 2014 2015 2016 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Jembrana

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Jembrana Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Jembrana periode A 1. 1.1 Aspek Kesejahteraan Masyarakat Kesejahteraan Masyarakat dan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1 Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta NO 2016 2017 2018 2019 2020 A. 1 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Pertumbuhan ekonomi/pdrb

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA Indikator-indikator yang ditetapkan dalam rangka melakukan evaluasi pelaksanaan pembangunan di Desa Jatilor dalam kurun tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut : 9.1 Aspek

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi akan dapat dilakukan

Lebih terperinci

B. GAMBARAN UMUM DAERAH

B. GAMBARAN UMUM DAERAH BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Pembentukan Kabupaten Bangka ditetapkan dengan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kota Praja di Sumatera Selatan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI TAHUN 2010-2015 PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan Indikator Kinerja Daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % ton/ha pertanian,perkebunan dan

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % ton/ha pertanian,perkebunan dan Lampiran PK Kabupaten : Musi Banyuasin FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2014 No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % 1.1.1 Meningkatnya hasil produksi 1 Produktivitas tanaman pangan (padi)

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Indikator kinerja dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan pencapaian visi dan misi yang telah dicanangkan oleh Bupati dan Wakil Bupati Sijunjung masa jabatan. Indikator

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...

Lebih terperinci

BAB VII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

BAB VII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB VII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Penyelenggaraan pemerintahan daerah dilakukan oleh pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Utara dalam bentuk kinerja nyata dari seluruh perangkat daerah

Lebih terperinci

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 KABUPATEN: ------------------ TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 LAMPIRAN: III.1 FORMAT UNTUK KABUPATEN ASPEK (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 KETENTRAMAN DAN

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU Tahun 2015

PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU Tahun 2015 PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU Tahun 0 No Sasaran No Indikator NO Satuan Target Realisasi Capaian Ket 8 9 0 Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan aparatur pemerintah daerah dan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

DOKUMEN RPJMD KABUPATEN PONOROGO RENCANA CAPAIAN KINERJA JANGKA MENENGAH Formulir Rencana Strategis

DOKUMEN RPJMD KABUPATEN PONOROGO RENCANA CAPAIAN KINERJA JANGKA MENENGAH Formulir Rencana Strategis DOKUMEN RPJMD KABUPATEN PONOROGO 2010- RENCANA CAPAIAN KINERJA JANGKA MENENGAH Formulir Strategis V I S I : Masyarakat Ponorogo Yang Sejahtera, Aman, Berbudaya, Berkeadilan Berlandaskan Nilai-nilai Ketuhanan

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH AKHIR MASA JABATAN TAHUN KABUPATEN GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH AKHIR MASA JABATAN TAHUN KABUPATEN GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH H. BAMBANG PUDJIONO, SH. BUPATI GROBOGAN H. ICEK BASKORO, SH, MH. WAKIL BUPATI GROBOGAN RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH AKHIR MASA JABATAN TAHUN 2011-2016 KABUPATEN GROBOGAN PROVINSI

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH B A B I X 1 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala dan Wakil Kepala

Lebih terperinci

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1. PEDOMAN TRANSISI Walaupun masa jabatan Walikota Lubuklinggau periode 2013 2018 akan berakhir pada bulan Pebruari 2018, namun pelaksanaan RPJMD Kota Lubuklinggau

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang menggambarkan

Lebih terperinci

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2016 RUMUS/ PERHITUNGAN. Ada/tidak ada PERDA ADA:

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2016 RUMUS/ PERHITUNGAN. Ada/tidak ada PERDA ADA: KABUPATEN : PURBALINGGA TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2016 LAMPIRAN III.1: FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN ASPEK FOKUS No IKK 1 KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM DAERAH Peraturan

Lebih terperinci

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 NO LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 05 Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama. tercapai Mewujudkan tatanan sosial keagamaan 00% Penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun 2016

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun 2016 BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010-2015 DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.... DAFTAR GAMBAR....

Lebih terperinci

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2014

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2014 www.bpkp.go.id Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 014 Oleh: Kwinhatmaka, SE. MM Kasubdit Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah I.1 BPKP Bogor, 18 Maret 015 010 BPKP Apa

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pada akhir tahun kedua pelaksanaan Tahun 2011-2015, terjadi dinamika dalam pencapaian target kinerja daerah, antara lain beberapa indikator telah tercapai jauh melampaui target

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Indikator kinerja daerah adalah indikator kinerja yang mencerminkan keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan Pemerintahan. Dalam hal ini, indikator kinerja daerah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lombok Utara tentang

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

BUPATI ACEH BARAT PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

BUPATI ACEH BARAT PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 BUPATI ACEH BARAT PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi kepada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

Daftar Isi. Kata Pengantar. Daftar Tabel Daftar Gambar

Daftar Isi. Kata Pengantar. Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii iii xxi Bab I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen I-6 1.4 Maksud dan Tujuan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

TABEL IX PENENTUAN INDIKATOR KINERJA KOTA MAKASSAR Kondisi Kinerja pada Awal Periode RPJMD (2014)

TABEL IX PENENTUAN INDIKATOR KINERJA KOTA MAKASSAR Kondisi Kinerja pada Awal Periode RPJMD (2014) TABEL IX PENENTUAN INDIKATOR KINERJA KOTA MAKASSAR 2014-2019 No pada ASPEK KESEJAHTERAAN I Kemampuan Ekonomi Daerah Otonomi Daerah, Pemerintahan Umun, Administrasi 1 Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

BUPATI ACEH BARAT PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

BUPATI ACEH BARAT PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 BUPATI ACEH BARAT PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi kepada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... D A F T A R I S I Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... (i) (ii) (viii) PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pagar Alam Tahun 2018 disusun dengan mengacu

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT i DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Dasar Hukum 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen 4 1.4 Sistimatika Dokumen

Lebih terperinci

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Sleman... 2 Tabel 1.2. Ketinggian Wilayah Kabupaten Sleman... 3 Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Kabupaten Sleman Menurut Jenis Kelamin, Kepadatan

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pemerintah Provinsi Banten Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil

Lebih terperinci

1.1. LATAR BELAKANG...

1.1. LATAR BELAKANG... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii xi xxvi BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. LATAR BELAKANG... I-1 1.2. DASAR HUKUM... I-2 1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN... I-4 1.4. SISTEMATIKA

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah

Lebih terperinci

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT A Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Pertumbuhan Ekonomi % 6,02 6,23 6,07 6,45 6,33 6,63 5,89** 2 PDRB Per Kapita (Harga Berlaku) Rp. Juta

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots) DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Tahun 2002-2011 Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN (1) Meningkatnya derajat kesehatan Ibu dan 1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi 992.

RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN (1) Meningkatnya derajat kesehatan Ibu dan 1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi 992. RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2018 NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA (1) Meningkatnya derajat kesehatan Ibu dan 1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi 992.20 Anak. 2 Angka Kematian

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB 9 PENTAHAPAN PEMBANGUNAN KOTA DAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB 9 PENTAHAPAN PEMBANGUNAN KOTA DAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA BAB 9 PENTAHAPAN PEMBANGUNAN KOTA DAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA Salah satu visi penting dalam rencana pembangunan kota tahun 2011-2015 yang disusun adalah pentahapan pembangunan yang dilaksanakan untuk

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Bab V memuat uraian rinci nama rencana program, kegiatan, indikator keluaran kegiatan (output) dan keluaran program (outcome), sasaran dari kegiatan,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb S egala puji bagi Alloh SWT, yang senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga seluruh rangkaian proses penyusunan Laporan Keterangan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA LANGSA

INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA LANGSA INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA LANGSA LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 6 TAHUN 2015 TANGGAL 3 MARET 2015 12 JUMADIL AWAL 1436 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KIN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala dan Wakil Kepala daerah pada akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR HAL i iv vi vii BAB I PENDAHULUAN I - 1 1.1 DASAR HUKUM I - 4 1.2 GAMBARAN UMUM DAERAH I - 3 1. Kondisi Geografis Daerah I - 5 2. Batas Administrasi

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 yang merupakan tahapan kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERDA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI PERDA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i DAFTAR ISI PERDA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... 5 1.3. Hubungan Antar Dokumen... 10 1.4. Sistematika

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1 Strategi Strategi merupakan pemikiran-pemikiran konseptual analitis dan komprehensif tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk memperlancar atau memperkuat pencapaian

Lebih terperinci