Jurnal Magister Manajemen ISSN Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah pp

Transkripsi

1 ISSN pp PENGARUH KOMPETENSI, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN INTERNAL TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA ASOSIASI PENGUSAHA EKSPOR IMPOR ACEH Rizky Wahyudi 1, Muhammad Adam 2, Mahdani 3 1) Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala AbstractThe purpose of this study is to know: (1) the competence, motivation and internal environment of entrepreneurial interest in Aceh and the performance of import export employers association in Aceh is good (2) competence to entrepreneurship interest, (3) influence of motivation to entrepreneurship interest (5) the influence of the internal environment on the performance of the Association and (8) the influence of entrepreneur interest on the performance of the Association, (9) analyzing the magnitude of Indirect influence of competence, motivation and internal environment on the performance of import export business associations in Aceh through entrepreneurial interest. This research was conducted in Aceh Province. As for the object of this research is the competence, motivation and internal environment of entrepreneurship interest and performance of export import business association in Aceh Province. The result of the research shows that the competence, work motivation, internal environment, entrepreneurship interest and performance of the Association of Export Importers of Aceh have been running well. The research also proves that the competence, work motivation and internal environment have positive and significant impact on entrepreneurship interest. Then the competence, work motivation and internal environment also have a positive and significant impact on the performance of the Association of Export Importers of Aceh. The research also proves that entrepreneurship interests have a positive and significant impact on the performance of the Association of Export Importers of Aceh and there is indirect influence of competence, work motivation and internal environment on the performance of the Association of Export Importers of Aceh through interest in entrepreneurship. Keywords Competence, Work Motivation, Internal Environment, Interest in Entrepreneurship and Association Performance Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) kompetensi, motivasi dan lingkungan internal terhadap minat wirausaha di Aceh dan kinerja asosiasi pengusaha ekspor impor di Aceh apakah sudah berjalan baik (2) kompetensi terhadap minat berwirausaha, (3) pengaruh motivasi terhadap minat berwirausaha (4) pengaruh lingkungan internal terhadap minat berwirausaha (5) pengaruh kompetensi terhadap kinerja Asosiasi, (6) pengaruh motivasi terhadap kinerja Asosiasi (7) pengaruh lingkungan internal terhadap kinerja Asosiasi dan (8) pengaruh minat berwirausaha terhadap kinerja Asosiasi, (9) menganalisis besarnya pengaruh tidak langsung kompetensi, motivasi dan lingkungan internal terhadap kinerja asosiasi pengusaha ekspor impor di Aceh melalui minat wirausaha. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Aceh. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah kompetensi, motivasi dan lingkungan internal terhadap minat berwirausaha serta kinerja asosiasi pengusaha ekspor impor di Propinsi Aceh.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi, motivasi kerja, lingkungan internal, minat berwirausaha dan kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh sudah berjalan dengan baik, Hasil penelitian juga membuktikan bahwa kompetensi, motivasi kerja dan lingkungan internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Kemudian kompetensi, motivasi kerja dan lingkungan internal juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa Minat berwirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh serta terdapat pengaruh tidak langsung kompetensi, motivasi kerja dan lingkungan internal terhadap kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh melalui minat berwirausahanya. Kata kunci : Kompetensi, Motivasi Kerja, Lingkungan Internal,Minat Berwirausahadan Kinerja Asosiasi. Volume 2, No. 1, Januari

2 PENDAHULUAN Wirausahawan yang sukses terbukti memiliki kemampuan dalam menetapkan sasaran yang ingin dicapai, menangkap peluang usaha, mengorganisasikan kegiatan dan sumberdaya, serta membangun dan menjaga jejaring dan kepercayaan. Pembelajaran akan meningkatkan kemampuan afeksi, kognisi, dan perilaku seperti pola pikir, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang, sehingga ia dapat mengimplementasikan, memperbaiki, ataupun mengintegrasikan suatu ide, konsep, keterampilan, maupun teknologi. Seorang wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian untuk menjual, mulai dari menawarkan ide hingga komoditas baik berupa produk atau jasa. Dengan kreatifitasnya, wirausahawan mampu beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi lingkungan. Sebagai pelaku bisnis, wirausahawan harus mengetahui dengan baik manajemen penjualan, gaya dan fungsi manajemen. Untuk berhasil, ia harus mampu berkomunikasi dan menguasai beberapa elemen kecakapan manajerial, serta mengetahui teknik menjual yang strategis mulai dari pengetahuan tentang produk, ciri khas produk dan daya saing produk terhadap produk sejenis. Berdasarkan fenomena yang berkembang saat ini menunjukkan bahwa menunjukkan meskipun sudah ada perhimpunan Apeksi di Aceh, ternyata minat berwirausaha masyarakat masih relatif rendah, hal ini dapat dilihat dari sepinya pelabuhan-pelabuhan yang telah mendapatkan izin untuk melakukan kegiatan ekspor dan impor, seperti pelabuhan Krueng Geukueh Lhokseumawe yang masih terlihat sepi dari aktivitas bongkar muat produk ekspor dan impor, begitu juga dengan pelabuhan Krueng Raya Kabupaten Aceh Besar yang juga masih terlihat sepi dari aktivitas ekspor dan impor. Dengan masih rendahnya minat para pengusaha untuk melakukan kegiatan ekspor dan impor akan memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan kinerja Apeksi Aceh dalam melakukan kegiatan ekspor dan impor. Dengan rendahnya kinerja Apeksi tentu akan memberikan dampak nyata terhadap sektor ekonomi masyarakat, dimana banyak produk unggulan pertanian yang tidak dapat dipasarkan seseuai dengan harga yang diharapkan. Kemudian bagi masyarakata yang mempunyai kegiatan home industry juga akan memberikan dampak terhadap kelanjutan usaha tersebut, karena produk yang dihasilkan tidak dapat dipasarkan. Dengan adanya dampak terhadap sistem pemasaran produk yang gagal tersebut, tentunya akan mempengaruhi terhadap sektor ekonomi masyarakat yang bergerak dalam berbagai industri rumah tangga yang target pasarnya adalah untuk ekspor. Propinsi Aceh memiliki sumber daya Volume 2, No. 1, Januari

3 alam yang sangat melimpah, komoditas pertanian di Propinsi Aceh pada dasarnya memiliki potensi yang amat besar apabila dilakukan upaya yang lebih inovatif dalam penanganannya, khususnya untuk sektor pengolahan dan ekspor. Selama ini belum ada langkah strategis yang tepat dalam pengembangannya, akibatnya komoditas yang memiliki potensi ekspor tersebut belum mencapai sasaran yang diharapkan. Padahal kalau ditangani dengan baik dan benar dalam pengembangannya tentu diharapkan akan mendatangkan sumber kemakmuran yang lebih besar bagi masyarakat. Banyak produk lokal Aceh yang memiliki potensi dan mampu bersaing di pasar Internasional baik produk pertanian, perikanan, produk usaha kecil menengah serta produk lainnya. Diharapkan dengan adanya pengembangan produk yang lebih baik lagi, dari pelaku pemasaran akan memberikan dampak terhadap peningkatan kinerja Apeksi Aceh terutama dalam menggerakkan ekspor dan impor di Propinsi Aceh, sehingga memberikan dampak terhadap peningkatan kinerja Apeksi Aceh terutama dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. KAJIAN KEPUSTAKAAN Kinerja Asosiasi Pendapat (Wibowo, 2011:7) menyatakan bahwa kinerja adalah melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja keuangan adalah penilaian tingkat efisiensi dan produktivitas yang dilakukan secara berkala atas dasar laporan manajemen dan laporan keuangan yang merupakan pencerminan prestasi yang dicapai perusahaan. Kemudian berdasarkan pendapat dari Nyamwamu, (2012:77) kinerja organisasi merupakan sebagai sebuah pencapaian hasil atau degree of accomplishtment. Hal ini berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kemudian Li Yueh Chen (2012:6) mendefenisikan kinerja organisasi sebagai totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi tercapainya tujuan organisasi berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Menurut Dale Timpe (2012:31), kinerja karyawan adalah tingkat prestasi seseorang atau karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan yang dapat meningkatkan produktifitas. Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses (Nurlaila, 2010:71). Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan (Luthans, 2012:165) Volume 2, No. 1, Januari

4 Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau criteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2012 : 50). Minat Berwirausaha Wirausahawan merupakan individu yang sangat spesifik dalam perilakunya. Schumpeter, Kirzner dan Knight (Carree dan Thurik 2012), mengemukakan bahwa : Pertama, wirausawan sebagai innovator, dimana seorang wirausawan selalu mencari inovasi dalam menciptakan nilai tambah didalam menjalankan usahanya; Kedua, wirausawan sebagai individu yang selalu mencari peluang menguntungkan; Ketiga, wirausawan menyukai risiko. Dalam hal ini, jika seorang wirausawan memulai usaha baru dengan produk baru, dapat dikatakan bahwa ia memiliki ketiga peranan tersebut, yaitu peranan sebagai motivator, sebagai pencari peluang, dan suka akan risiko. Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas merancang, menentukan, mengelola, mengendalikan semua usahanya. Kewirausawan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif, berdaya, bercipta, berkarsa, dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. Wirausaha (enterprenuer) adalah seseorang yang membayar harga tertentu untuk produk tertentu, untuk kemudian dijualnya dengan harga yang tidak pasti, sambil membuat keputusan tentang upaya mencapai dan memanfaatkan sumber-sumber daya, dan menerima risiko (Winardi, 2012:89). Minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu atau merasa senang berkecimpung dalam bidang itu (W.S. Winkel, 2013). Menurut Robbins (2012:98) mengungkapkan bahwa minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk merasa tertarik atau terdorong untuk memperhatikan seseorang, sesuatu barang atau kegiatan dalam bidang-bidang tertentu. Minat merupakan salah satu hal ikut menentukan keberhasilan seseorang dalam segala bidang, baik studi, kerja dan kegiatankegiatan lain. Minat pada sesuatu bidang tertentu akan memunculkan perhatian terhadap bidang tertentu. Sedangkan minat berwirausaha menurut Subandono (2013: 18), minat wirausaha adalah kemampuan untuk memberanikan diri dalam memenuhi kebutuhan hidup serta memecahkan permasalahan hidup, memajukan usaha atau menciptakan usaha baru dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. Hal 71 - Volume 2, No. 1, Januari 2018

5 yang paling utama yaitu sifat keberanian untuk menciptakan usaha baru. Menurut Santoso, minat wirausaha adalah gejala psikis untuk memusatkan perhatian dan berbuat sesuatu terhadap wirausaha itu dengan perasaan senang karena membawa manfaat bagi dirinya. Inti dari pendapat tersebut adalah pemusatan perhatian yang disertai rasa senang (Suryamannim, 2011: 22). Kompetensi Menurut Moeheriono (2007), telah mengemukakan bahwa kompetensi adalah karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektifitas kinerja individu dalam pekerjaaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki hubungan kausal atau sebagai sebab-akibat dangan kinerja yang dijadikan acuan, efektif atau kinerja prima atau superior di tempat kerja atau pada situasi tertentu. Sedang menurut Robbins (2012: 156), mendefinisikan kompetensi sebagai pengetahuan, keahlian, kemampuan, atau karakteristik pribadi individu yang mempengaruhi secara langsung kinerja pekerjaan. Menurut Sulistiyaningsih (2012: 8), telah memberikan pengertian bahwa kompetensi adalah knowledge, skill dan kualitas individu untuk mencapai kesuksesan pekerjaannya.selanjutnya menurut Sulistiyaningsih (2012: 8), bahwa Kompetensi merupakan kemampuan atau pengetahuan yang dimiliki seseorang. Kompetensi atau kemampuan merupakan sebuah trait (bawaan atau dipelajari) yang mengijinkan seseorang mengerjakan sesuatu mental atau fisik (Gibson et.al,2011:89). Menurut Ruky (2011), bahwa Kompetensi adalah karakteristik dasar seseorang (individu) yang mempengaruhi cara berpikir dan bertindak, membuat generalisasi terhadap segala situasi yang dihadapi serta bertahan cukup lama dalam diri manusia. Semakin banyak kompetensi dipertimbangkan dalam proses sumber daya manusia akan semakin meningkatkan kinerja organisasi. Demikian pula diperlukan untuk mengkomunikasikan nilai dan standar organisasi, menganalisis dan memperbaiki budaya organisasi, menyeleksi dan merekrut tenaga kerja, menilai dan mengembangkan tenaga kerja, mengembangkan pemimpin, mengelola proses perencanaan, membangun dasar untuk strategi pelatihan, dan membentuk proses kompetensi.kompetensikompetensi akan mengarahkan tingkah laku sedangkan tingkah laku akan menghasilkankan kinerja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak semua aspekaspek pribadi dari seseorang pekerja itu merupakan kompetensi. Hanya aspekaspek pribadi yang mendorong dirinya untuk mencapai kinerja yang superiorlah yang merupakan kompetensi yang dimilikinya. Selain itu, juga dapat disimpulkan bahwa kompetensi akan selalu Volume 2, No. 1, Januari

6 terkait dengan kinerja yang superior Motivasi Usaha Istilah motivasi (motivation) berasal dari perkataan bahasa latin, yaitu movere yang berarti menggerakkan. Menurut Robbins (2011) motivasi sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kearah tujuan-tujuan organisasi, yang di kondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan (Handoko, 2013). Selain itu menurut Siswanto (2011) mengartikan motivasi sebagai keadaan kejiwaan atau menggerakkan dan mengarah atau menyalurkan perilaku kearah pencapaian kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan. Sedangkan Grey (2012:67) menyatakan bahwa motivasi adalah hasil sejumlah proses yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persisitensi dalam melaksanakan halhal tertentu. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh eksportir dan importir serta calon eksportir dan importir di Propinsi Acehyang berjumlah168 perusahaan. Peralatan Analisis Data Peralatan analisis data untuk menguji persepsi responden digunakan uji deskriptif dengan menggunakan model statistik deskriptif dengan menggunakan uji berdasarkan nilai rerata dari masingmasing variabel yang akan diteliti, dengan asumsi apabila nilai rerata 4, maka dipersepsikan secara kurang baik dan apabila nilai rerata 4, maka dipersepsikan secara baik oleh responden, pengujian juga dilakukan dengan menggunakan uji-t beda rata-rata. Peralatan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah structural equation modelling (SEM) dengan bantuan program Amos. Model persamaan SEM adalah sekumpulan teknik-teknik statistikal yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan relatif rumit secara simultan (Ferdinand, 2012 : 181). HASIL PEMBAHASAN Pengaruh Kompetensiterhadap Minat Berwirausaha Nilai parameter estimasi untuk pengujian pengaruh kompetensi terhadap minat berwirausaha menunjukkan nilai CR sebesar 6,079 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai yang diperoleh tersebut memenuhi syarat untuk 73 - Volume 2, No. 1, Januari 2018

7 penerimaan H1 yaitu nilai CR sebesar 6,079 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Minat Berwirausaha Nilai estimasi untuk pengujian pengaruh motivasi kerjaterhadap minat berwirausaha menunjukkan nilai CR sebesar 6,740 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H2 yaitu nilai CR sebesar 6,740 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Pengaruh Lingkungan Internalterhadap Minat Berwirausaha Nilaiparameter estimasi untuk pengujian pengaruh lingkungan internal terhadap minat berwirausaha menunjukkan nilai CR sebesar 6,274 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H3 yaitu nilai CR sebesar 6,274 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Pengaruh Minat Berwirausaha terhadap Kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh Nilai parameter estimasi untuk pengujian pengaruh minat berwirausaha terhadap kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh menunjukkan nilai CR sebesar 6,579 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H4 yaitu nilai CR sebesar 6,579 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Pengaruh Kompetensiterhadap Kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh Nilai parameter estimasi untuk pengujian pengaruh kompetensi terhadap kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh menunjukkan nilai CR sebesar 4,253 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H5 yaitu nilai CR sebesar 4,253 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Pengaruh Motivasi kerja terhadap Kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh Nilai parameter estimasi untuk pengujian pengaruh motivasi kerjaterhadap kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh menunjukkan nilai CR sebesar 4,296 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H6 yaitu nilai CR sebesar 4,296 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Pengaruh Lingkungan internalterhadap Kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh Nilai parameter estimasi untuk pengujian pengaruh komnikasi terhadap kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh menunjukkan nilai CR sebesar 3,634 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H7 yaitu nilai CR Volume 2, No. 1, Januari

8 sebesar 3,634 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Pengaruh langsung variabel kompetensi terhadap minat berwirausaha adalah 0,229. Sementara pengaruh kompetensi terhadap kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh bila melalui variabel minat berwirausaha adalah 0,274. Ini berarti bila ingin meningkatkan kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh, maka akan lebih baik bila pimpinan langsung memperbaiki kompetensi tersebut terutama berkaitan dengan memberikan pelatihan terhadap peluang-peluang usaha yang mungkin dapat dijalankan oleh pengusaha muda. Pengaruh langsung variabel motivasi kerja terhadap minat berwirausaha adalah 0,372. Sementara pengaruh motivasi kerjamemberikan pengaruh terhadap kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh bila melalui variabel minat berwirausaha adalah 0,294. Ini berarti bila ingin meningkatkan kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh, maka akan lebih baik bila organisasi lebih bisa memotivasi pengusaha muda untuk selalu meningkatkan etos kerjanya. Pengaruh langsung variabel lingkungan internal terhadap minat berwirausaha adalah 0,223. Sementara pengaruh lingkungan internal kerja terhadap kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh bila melalui variabel minat berwirausaha adalah 0,270. Ini berarti bila ingin meningkatkan kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh, maka akan lebih baik bila pimpinan dapat meningkatkan kondisi lingkungan internal terutama lingkungan usaha, dimana diperlukan adanya keamanan dan kenyaman dalam melakukan kegiatan usaha. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Hasil penelitian membuktikan bahwa kompetensi, motivasi kerja, lingkungan internal, minat berwirausaha dan kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh sudah berjalan dengan baik. 2. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. 3. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. 4. Hasil penelitian membuktikan bahwa lingkungan internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. 5. Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh. 6. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh. 7. Lingkungan internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja 75 - Volume 2, No. 1, Januari 2018

9 Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh. 8. Minat berwirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh. 9. Terdapat pengaruh tidak langsung kompetensi, motivasi kerja dan lingkungan internal terhadap kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh melalui minat berwirausahanya. Saran 1. Dalam rangka meningkatkan kinerja Asosiasi Pengusaha Ekspor Impor Aceh berdasarkan perspektif kompetensi, maka yang perlu diperhatikan adalah Asosiasi pengusaha ekspor impor mempunyai kemampuan dalam penguasaan informasi teknologi (IT), sehingga dapat memantau perkembangan pasar secara lebih cepat. 2. Kemudian masalah motivasi kerja dalam rangka meningkatkan minat berwirausaha dan kinerja Apeksi maka yang perlu ditingkatkan adalah setiap anggota Apeksi harus mampu menunjukkan sikap bangga terhadap organisasi, sehingga mampu meningkatkan motivasi yang lebih tinggi dari para anggota. 3. Kemudian peningkatan minat berwirausaha dan kinerja Apeksi berdasarkan lingkungan internal, maka yang perlu diperhatikan adalah kemampuan menjaga hubungan dengan stakholder harus ditingkatkan, agar lingkungan internal memberikan dampak terhadap tumbuhnya minat berwirausaha. 4. Dalam rangka meningkatkan minat berwirausaha, maka yang perlu diperhatikan adalah memberikan program-program pelatihan kepada pemuda maupun mahasiswa agar tumbuh jiwa berwirausaha, sehingga dapat memberikan kontribusi nyata dalam pertumbuhan ekonomi di masyarakat. DAFTAR KEPUSTAKAAN Carree dan Thurik (2012)Competency Requirements for Effective Job Performance in The Thai Public Sector. Contemporary Management Research Pages 45-70, Vol.3, No.1. Dale Timpe (2012), Seri Ilmu dan Seni Manajemen Bisnis (Memimpin Manusia). PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Gibson, L. James, John M. Ivancevich, and James H. Donnelly, Jr., (2011), Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses, PT Gelora Aksara Pratama, Jakarta. Handoko,, T. Hani. (2013). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Cetakan Kelima Belas, Yogyakarta: BPFE Li Yueh Chen (2012), Organizational Learning as a Determining Factor in Business Performance, The Learning Organization, Vol.12 No.3, pp Luthans, Fred (2012), Organizational Behavior, McGraw Hill Education, (Terj), PT. Indeks, Jakarta. Moeheriono (2007), Manajemen Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta. Nurlaila, (2010), Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta : PT Bumi Volume 2, No. 1, Januari

10 Aksara. Nyamwamu, (2012:77), Influence of Work Motivation, Leadership Effectiveness and Time Management on Employees Performance in Some Selected Industries in Ibadan, Oyo State, Nigeria. The Learning Organization, Vol. 8, No. 3, pp Rachman (2012), Belajar dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Rivai dan Basri, (2012), Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi: PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Robbins, Stephen P,dan Mary Coulter, (2012),Perilaku Organisasi. PT. Indeks Jakarta. Ruky (2011), Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci Keberhasilan, CV. Haji Masagung, Jakarta. Siswanto (2011), Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Budaya Organisasi Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai. EKOBIS. Vol 7. No 2. Hal: Siswanto (2011), Psikologi Kepegawaian dan Peran Pemimpin Dalam Memotivasi Kerja, CV Ramadan, Bandung. Spencer dan spencer (2011), People in Organization Understanding Their Behaviour, Prentice Hall of India Private Limited, New Delhi. 132 Subandono (2013), Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Mandar Maju, Bandung. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sulistiyaningsih (2011), Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Untuk Riset, Jakarta, Alfabeta. Suryamannim, (2011), Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat. Suryana, Yuyus dan Bayu, Kartib (2011). Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses. Bandung: Kencana. Tielung (2013), Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: PT. Indeks Jakarta. W.S. Winkel, 2013), The Contribution of Total Quality Management to A Theory of Work Performance. Academy of Management Review, Vol. 19 Wibowo, Muladi. (2011). Pembelajaran Kewirausahaan Dan Minat Wirausaha Lulusan SMK. Jurnal Eksplanasi, (Online), Vol 6 Nomor 2 Edisi September 2011). (Diakses 28 Juni 2013). Winardi, (2012), Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Yogyakarta Volume 2, No. 1, Januari 2018