Analisis Resiko Investasi Pada PT. Unilever. Tbk Aris Munandar
|
|
- Vera Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Aalisis Resiko Ivestasi Pada PT. Uilever. Tbk Aris Muadar Peelitia ii bertujua utuk megetahui da megaalisis seberapa besar risiko ivestasi pada PT. Uilever. Tbk. Jeis peelitia yag dilakuka adalah peelitia deskriptif kuatitatif. Populasi selama 15 tahu dari tahu sedagka sampel peelitia dega Tekik oprobability samplig diperoleh sampel 5 tahu dari tahu Alat aalisis megguaka aalisis t-test oe sampel. Dari hasil perhituga t-test oe sampel diperoleh sebesar -1,938. Hal ii berarti bahwa ilai thitug lebih kecil dari ttabel (- 1,938 <.13), sehigga hipotesis ihil (Ho) yag meyataka Risiko ivestasi pada PT. Uiliver Idoesia Tbk lebih kecil atau sama dega dari 10% pertahu dari yag diharapka diterima. Artiya ilai risiko ivestasi yag diperoleh PT. Uilever Idoesia. Tbk dega ukura risiko ivestasi yag kecil. Kata Kuci : Risiko Ivestasi, t-test oe sample PENDAHULUAN Di era globalisasi seperti sekarag ii setiap perusahaa baik yag bergerak di bidag idustri, jasa maupu perdagaga pasti memiliki visi, misi da tujua yag berbeda-beda ataupu sama baik jagka pedek maupu jagka pajag. Adapu tujua jagka pedek suatu perusahaa yaitu utuk memperoleh atau medapatka laba (keutuga), sedagka tujua jagka pajagya yaitu utuk megembagka perusahaa agar lebih maju da utuk mempertahaka kelagsuga hidup perusahaa agar tetap bertaha di dalam era persaiga yag semaki ketat ii. Utuk mecapai tujua-tujua tersebut, perusahaa perlu melaksaaka berbagai macam strategi dega cara megatur perecaaa perusahaa agar dapat berjala dega baik da perlu memperhatika hal-hal yag berkaita dega kemajua suatu perusahaa seperti dari segi aspek pasar da pemasara, aspek tekik da tekologi yag dapat meujag sumber daya mausia (SDM) yag memadai, aspek keuaga perusahaa yag baik serta sistem pegaggara perusahaa yag efisie. Semuaya itu sagat petig bagi setiap perusahaa agar perusahaa dapat berkembag da berjala dega baik. Setiap perusahaa di dalam melakuka ivestasi pasti memiliki risikorisiko yag dihadapi sehigga perlu megevaluasi secara tepat setiap kemugkia dalam usaha tersebut. Risiko aka selalu ada dalam kegiata ivestasi, oleh karea itu di dalam megivestasika modal pada suatu perusahaa tertetu atau usaha laiya, seorag ivestor perlu megestimasi berapa besarya cash flow atau hasil (retur) selama periode usia ivestasi tersebut. Estimasi hasil atau expected retur dari suatu kegiata ivestasi belum tetu sesuai dega yag diharapka apakah aka megutugka atau aka merugika bagi ivestor tersebut. Yag bisa dilakuka adalah memperkiraka berapa keutuga yag diharapka dari kegiata ivestasi da seberapa jauh kemugkia hasil yag sebearya ati aka meyimpag dari hasil yag diharapka. Apabila perusahaa bermaksud meigkatka keutuga yag diperolehya, maka peigkata keutuga ii aka diikuti oleh risiko yag semaki besar. Demikia pula sebalikya, apabila perusahaa igi meuruka risiko, maka peurua risiko ii aka diikuti oleh meuruya tigkat profitabilitas. Adapu Suratma (001 : 135) megemukaka bahwa : Ivestor selalu meyukai kegiata ivestasi yag diharapka memberika keutuga yag sama, tetapi memiliki risiko yag lebih kecil atau dega risiko yag sama tetapi memberika tigkat keutuga yag lebih besar. Risiko aktiva dapat dibedaka mejadi dua cara yaitu atas dasar berdiri sediri (stad-aloe basis), dimaa aktiva dipertimbagka secara terpisah da atas dasar portofolio, dimaa aktiva dipegag sebagai salah satu dari seluruh aktiva dalam portofolio. Jadi aktiva dega risiko berdiri sediri (stad-aloe risk) merupaka risiko yag aka dihadapi ivestor jika dia haya memiliki satu aktiva ii. Kebayaka aktiva dipegag dalam betuk portofolio, tetapi perlu juga memahami risiko yag berdiri sediri agar dapat memahami risiko dalam koteks portofolio (Housto da Brigham, 001 : 178). Risiko ivestasi dapat terjadi pada ivestasi jagka pedek (modal kerja) da ivestasi jagka pajag (modal tetap) karea setiap kegiata ivestasi selalu memiliki risiko, oleh kareaya ivestor harus dapat mempertimbagka atau memperhitugka kemugkia risiko yag aka terjadi selama periode usia ivestasi tersebut. Memperhitugka da megestimasi risiko sagat petig dilakuka utuk megetahui sejauh maa perusahaa aka meerima atau meolak recaa kegiata ivestasi yag aka dilakuka, Suratma (001 : 135). Risiko adalah peyimpaga arus kas yag mugki terjadi di masa yag aka datag. Risiko dapat diartika juga sebagai kemugkia tigkat keutuga yag diperoleh meyimpag dari tigkat keutuga yag diharapka (Suratma, 001 : 138). Risiko aktiva dapat dibedaka mejadi dua cara yaitu atas dasar berdiri sediri (stad-aloe basis), dimaa aktiva dipertimbagka secara terpisah da 1
2 atas dasar portofolio, dimaa aktiva dipegag sebagai salah satu dari seluruh aktiva dalam portofolio. Aktiva dega risiko berdiri sediri (stadaloe risk) merupaka risiko yag aka dihadapi ivestor jika dia haya memiliki satu aktiva ii. Kebayaka aktiva dipegag dalam betuk portofolio, tetapi perlu memahami risiko yag berdiri sediri agar dapat memahami risiko dalam koteks portofolio (Housto da Brigham, 001 : 178). Meurut Sartoo (001 : ) sikap terhadap risiko dapat dibedaka mejadi tiga yaitu: ivestor yag meyukai risiko (risk seeker), ivestor tidak meyukai atau meghidari risiko (risk averter) da ivestor yag bersikap etral terhadap risiko (risk eutrality). Risk seeker adalah ivestor yag seag meghadapi risiko. Apabila ivestor tersebut dihadapka dega dua piliha ivestasi yag memberika tigkat keutuga yag sama dega risiko yag berbeda, maka ivestor tersebut aka memilih ivestasi dega risiko yag lebih besar. Semetara itu risk averter aka lebih seag pada piliha ivestasi dega risiko yag lebih kecil dega tigkat keutuga yag sama. Risk eutrality adalah kelompok ivestor yag bersikap etral terhadap risiko artiya ivestor aka memita keaika keutuga yag sama utuk setiap keaika risiko. Dari ketiga sikap dalam meghadapi risiko yag telah diuraika diatas maka sikap umum yag dimiliki oleh para ivestor kita adalah risk averter. Hal ii dapat dilihat dari sebagia besar ivestor dimaa ivestasi yag palig disukai adalah ivestasi yag dapat memberika tigkat keutuga/pedapata besar dega tigkat risiko yag lebih kecil. Risiko dikategorika mejadi dua kelompok yaitu risiko muri da risiko spekulatif. Risiko muri (pure risk) adalah risiko dimaa kemugkia kerugia ada, tetapi kemugkia keutuga tidak ada. Cotohya: kebakara, kecelakaa, bajir da sebagaiya. Sedagka risiko spekulatif adalah suatu keadaa yag dihadai perusahaa yag dapat memberika keutuga da juga dapat memberika kerugia. Perbedaa utama atara risiko spekulatif dega risiko muri adalah kemugkia utug ada atau tidak, utuk risiko spekulatif masih terdapat kemugkia utug sedagka utuk risiko muri tidak dapat kemugkia utug. Waktu merupaka faktor pertimbaga yag sagat petig dalam megevaluasi risiko yag dihadapi. Sebab risiko tidak haya berhubuga pada periode sekarag, tetapi juga berhubuga dega waktu yag aka datag. Semaki lama usia suatu kegiata ivestasi berarti semaki besar risiko yag dihadapi, karea semaki bayak kemugkia yag terjadi. Dalam hal ii risiko serig disebut fugsi dari waktu (The Fuctio of Time). Oleh sebab itu, distribusi probabilitas dari cash flow aka mugki lebih meyebar sejala dega semaki lamaya waktu suatu kegiata ivestasi. PT Uilever Idoesia Tbk merupaka salah satu perusahaa fast Movig Cosumer Goods terkemuka di Idoesia. Ragkaia produk Perseroa mecakup produk Home & Persoal Care serta foods & Beverages ditadai dega brad-brad terpercaya da terama di duia, atara lai Wall s, Lifebuoy, Vaselie, Pepsodet, Lux, Pod s, Sulight, Riso, Blue Bad, Royco, Dove, Rexoa, Clear, da lai-lai Bidag usaha yag dijalaka oleh PT. Uilever Idoesia Tbk adalah Produksi, pemasara da distribusi baragbarag kosumsi yag meliputi sabu, deterje, margari, makaa beriti susu, es krim, produkproduk kosmetik, miuma dega baha pokok teh da miuma sari buah. ( Dalam mejalaka operasiya juga perusahaa PT. Uilever Idoesia Tbk di bebaka biaya-biaya yag bersifat tetap baik ada maupu tidak ada operasi perusahaa sehigga mempegaruhi laba yag di peroleh perusahaa. Utuk meguragi risiko dalam meghidari acama tersebut perusahaa PT. Uilever Idoesia Tbk harus mampu memeuhi permitaaa pasar yag semaki bayak dega cepat. Jika perusahaa PT. Uilever Idoesia Tbk sudah mampu memeuhi permitaa pasar dega cepat maka kierja perusahaa aka megalami peigkata yag pesat. Sehigga laba yag di peroleh perusahaa aka megalami peigkata juga sesuai harapa. Selai itu, utuk meguragi risiko ivestasi PT. Uilever Idoesia Tbk melakuka peerapa pertaia berkelajuta secara luas dega megguaka metode pertaia berkelajuta berpotesi meigkatka hasil pae, meguragi dampak perubaha iklim, serta memberika mafaat ekoomi da sosial kepada para petai, keluarga mereka, da masyarakat di sekitarya. Pembelia baha baku secara berkelajuta membatu megamaka pasoka serta meguragi risiko da volatilitas dalam ratai pasoka baha baku. Hal ii juga membuka peluag iovasi dega berfokus pada kebutuha hidup masyarakat yag berkelajuta da preferesi kosume PT. Uilever Idoesia Tbk membagu brad yag lebih kuat. Metode pertaia berkelajuta juga dapat meigkatka kualitas produk, misalya saus, sup, saus salad, atau es krim. Namu ada beberapa persoala yag terkait risiko ivestasi pada PT. Uilever Idoesia Tbk
3 yaitu terjadiya perubaha produk domestik regioal bruto (PDRB) atas dasar harga pasar yag disebabka adaya perubaha ilai iflasi da adaya tigkat iflasi yag fluktuatif mampu mempegaruhi tigkat risiko ivestasi, ( Adapu data tigkat iflasi selama 5 tahu terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ii : NO Tahu Tigkat Iflasi % % % % % Sumber : Bak Idoesia Dari tabel diatas dapat diketahui jika tigkat iflasi selama 5 tahu terakhir megalami fluktuatif. Kodisi iflasi yag fluktuatif aka mempegaruhi harga baha baku. Tigkat Iflasi yag tiggi aka memberika pegaruh yag cukup besar terhadap harga bruto baha baku yag berdampak pada meuruya faktor produksi perusahaa. Berdasarka kodisi tersebut, maka peelitia ii dilakuka dega judul Aalisis Risiko Ivestasi pada PT. Uilever. Tbk TINJAUAN PUSTAKA 1. Ivestasi Ivestasi adalah suatu istilah dega beberapa pegertia yag berhubuga dega keuaga da ekoomi. Istilah tersebut berkaita dega akumulasi suatu betuk aktiva dega suatu harapa medapatka keutuga pada masa depa. Terkadag, ivestasi disebut juga sebagai peaama modal. ( Ivestasi itu biasaya berasal dari pihak pemeritah maupu dari pihak swasta dimaa masig-masig pihak itu megharapka keutuga dari hasil ivestasiya. Dari pihak swasta, ivestasi yag dilakuka pada dasarya adalah mafaat fiacial yag diharapka berupa keutuga utuk kelagsuga hidup usahaya, sedagka bagi pihak pemeritah, ivestasi yag dilakuka tidak lai adalah mafaat terhadap perkembaga perekoomia asioal. Dalam melakuka suatu ivestasi hal-hal yag perlu dipertimbagka adalah sebagai berikut Subagyo (199 : 36) : a. Pegeluara utuk peaama modal, salah dikeluarka biasaya tidak dapat ditarik kembali tapa megakibatka kerugia. b. Keputusa pembelajaa modal, merupaka strategi keputusa yag diambil itu aka mempegaruhi profitabilitas,apsar da lai-lai di kemudia hari. c. Keputusa ivestasi sagat dipergaruhi oleh ketidakpastia da resiko yag relatif tiggi karea adaya keharusa utuk membuat suatu ramala yag jauh kedepa. d. Bayak ragam kebutuha ivestasi, itu aka mempegaruhi keputusa terhadap pembelajaa modal yag tepat. Semua hal tersebut diatas, merupaka dasar utuk melihat da meeliti pelaksaaa suatu kegiata ivestasi itu dapat megutugka atau tidak. Pegertia ivestasi dapat dikutip dari beberapa ahli diataraya Atoy da James S. Reece (1985:613) adalah sebagai berikut The proposal is to ivest fud, that is capital. At the preset time i the expetatio of earig retur o this moey over some future period. Jadi meurut pegertia tersebut diatas ivestasi adalah modal yag ditaam sekarag atau saat ii yag diharapka aka diterima kembali setelah beberapa tahu kemudia. Dapat pula dikataka bahwa ivestasi itu meliputi semua daa (modal) yag tertaam dalam suatu perusahaa atau proyek baik berupa harta lacar atau harta tetap dalam jagka waktu lebih dari satu tahu. Meurut M.G. Wriot B. Com (1995:59) megataka bahwa Ivestasi adalah dega harapa bahwa perusahaa aka dapat memperoleh kembali daa yag telah diivestasika dalam aktiva tersebut Dari pegertia di atas bahwa apabila perusahaa megadaka ivestasi dalam aktiva tetap juga bahwa perusahaa aka dapat memperoleh kembali daa yag ditaamka dega harapa yag sama dega ivestasi aktiva lacar. Dalam perputara daa yag tertaam pada kedua aktiva itu adalah berbeda yaitu ivestasi dalam aktiva lacar itu diharapka pegembaliaya dalam waktu sigkat da secara sekaligus. Sedagka ivestasi aktiva tetap itu adalah daa yag tertaam di dalam perusahaa itu kembali secara keseluruha dalam waktu beberapa tahu, da kembali lagi secara beragsur-agsur melalui depresiasi. Utuk lebih memperjelas megeai ivestasi, berikut disajika pegertia yag dikutip dari beberapa pedapat atara lai Kartadiata (1993:37) meyataka, bahwa Ivestasi adalah koversi uag pada saat sekarag dega perhituga utuk memperoleh arus daa atu peghemata arus daa dimasa yag aka datag Dari pegertia di atas, maka dapatlah dikataka bahwa meaamka daa dalam suatu ivestasi utuk memperoleh mafaat yag megutugka di masa yag aka datag. Dalam suatu perusahaa meaamka modal (ivestasi) 3
4 dapat dibedaka atas dua jeis yaitu ivestasi dalam aktiva lacar da ivestasi dalam aktiva tetap. Pada aktiva lacar, ivestasi ditaamka pada persediaa, piutag atau aktiva lacar laiya yag pegembaliaya diharapka dapat diterima dalam waktu sigkat yaitu kurag atau sama dega satu tahu. Sedagka pada aktiva tetap ivestasi ditaamka pada gedug, taah, mesimesi, kedaraa da alat-alat kator yag pegembaliaya diharapka dapat diterima dalam jagka waktu lebih dari satu tahu atau sesuai dega umur ivestasi. Defiisi ivestasi oleh Athoy da James S. Reece (009 : 613), meyataka bahwa proposal utuk peaama ivestasi yag berupa daa, yag biasaya disebut modal, maka waktu prosetase yag diaalisa pada tigkat perputaraya, maka uag yag telah tertaam aka diharapka pada masa yag aka datag. Meurut defiisi di atas, bahwa ivestasi adalah sebagai modal yag tertaam pada perusahaa utuk memperluas usaha dega harapa aka diterima kembali setelah beberapa tahu kemudia. Dikataka bahwa ivestasi itu meliputi semua daa (modal) yag tertaam dalam suatu perusahaa atau proyek utuk ditaamka pada harta lacar (curret assets) dalam jagka waktu lebih dari satu tahu dalam proses produksi perusahaa. Pada dasarya pegertia ivestasi merupaka usaha peaama faktor-faktor produksi sebagai lagkah-lagkah utuk meetuka proyek tertetu utuk meaamka ivestasi. Hal ii yag merupaka salah satu faktor produksi, utuk lagkah-lagkah peaama modal. Proyek ii sediri dapat bersifat baru sama sekali, atau perluasa proyek yag ada agar tujua dari pada proyek dapat dicapai sesuai apa yag diharapka, maka diperluka pelaksaaa yag masig-masig pegetahuaya/ keahliaya.. Risiko Risiko bisa didefiisika dega berbagai cara. Risiko didefiisika sebagai kejadia yag merugika. Defiisi lai yag serig dipakai utuk aalisis ivestasi adalah kemugkia hasil yag diperoleh meyimpag dari yag diharapka. Meurut Silalahi (1997 : 5-6), ada beberapa defiisi risiko yag dapat dikemukaka sebagai berikut: a. Risk is the chace of loss adalah kesempata timbulya kerugia dalam statistik. Chace (kesempata) diguaka utuk meujukka tigkat probabilitas aka terjadiya peristiwa tertetu, sehigga loss diguaka utuk meujukka suatu kemugkia adaya kerugia. b. Risk is the probability of loss adalah risiko kemugkia timbulya kerugia. c. Risk is ucertaity Risiko adalah ketidakpastia. d. Risk is dispersio of actual from expected result adalah peyimpaga hasil aktual dari hasil yag diharapka. e. Risk is the probability of ay outcomes differet from the oe expected adalah probabilitas suatu hasil yag berbeda dari hasil yag diharapka. Meurut Housto da Brigham (1998 : 178) medefiisika risiko sebagai kecelakaa, bahaya (dihadapka pada kerugia atau kecelakaa). Jadi risiko megacu pada peluag bahwa beberapa kejadia yag tidak megutugka aka terjadi. Risiko adalah peyimpaga arus kas yag mugki terjadi di masa yag aka datag. Risiko dapat diartika juga sebagai kemugkia tigkat keutuga yag diperoleh meyimpag dari tigkat keutuga yag diharapka (Suratma, 001 : 138). Risiko aktiva dapat dibedaka mejadi dua cara yaitu atas dasar berdiri sediri (stad-aloe basis), dimaa aktiva dipertimbagka secara terpisah da atas dasar portofolio, dimaa aktiva dipegag sebagai salah satu dari seluruh aktiva dalam portofolio. Aktiva dega risiko berdiri sediri (stadaloe risk) merupaka risiko yag aka dihadapi ivestor jika dia haya memiliki satu aktiva ii. Kebayaka aktiva dipegag dalam betuk portofolio, tetapi perlu memahami risiko yag berdiri sediri agar dapat memahami risiko dalam koteks portofolio (Housto da Brigham, 003 : 178). Meurut Sartoo (001 : ) sikap terhadap risiko dapat dibedaka mejadi tiga yaitu: ivestor yag meyukai risiko (risk seeker), ivestor tidak meyukai atau meghidari risiko (risk averter) da ivestor yag bersikap etral terhadap risiko (risk eutrality). Risk seeker adalah ivestor yag seag meghadapi risiko. Apabila ivestor tersebut dihadapka dega dua piliha ivestasi yag memberika tigkat keutuga yag sama dega risiko yag berbeda, maka ivestor tersebut aka memilih ivestasi dega risiko yag lebih besar. Semetara itu risk averter aka lebih seag pada piliha ivestasi dega risiko yag lebih kecil dega tigkat keutuga yag sama. Risk eutrality adalah kelompok ivestor yag bersikap etral terhadap risiko artiya ivestor aka memita keaika keutuga yag sama utuk setiap keaika risiko. Dari ketiga sikap dalam meghadapi risiko yag telah diuraika diatas maka sikap umum yag dimiliki oleh para ivestor kita adalah risk averter. Hal ii dapat dilihat dari sebagia besar ivestor dimaa ivestasi yag 4
5 palig disukai adalah ivestasi yag dapat memberika tigkat keutuga/pedapata besar dega tigkat risiko yag lebih kecil. Risiko dikategorika mejadi dua kelompok yaitu risiko muri da risiko spekulatif. Risiko muri (pure risk) adalah risiko dimaa kemugkia kerugia ada, tetapi kemugkia keutuga tidak ada. Cotohya : kebakara, kecelakaa, bajir da sebagaiya. Sedagka risiko spekulatif adalah suatu keadaa yag dihadai perusahaa yag dapat memberika keutuga da juga dapat memberika kerugia. Perbedaa utama atara risiko spekulatif dega risiko muri adalah kemugkia utug ada atau tidak, utuk risiko spekulatif masih terdapat kemugkia utug sedagka utuk risiko muri tidak dapat kemugkia utug. 3. Macam-macam Risiko Ivestasi Adapu beberapa sumber risiko yag dapat mempegaruhi besarya risiko suatu ivestasi yaitu (Sartoo (001 : ) : a. Risiko suku buga, dimaa perubaha suku buga bisa mempegaruhi variabelitas hasil suatu ivestasi. b. Risiko pasar, dimaa fluktuasi pasar secara keseluruha mempegaruhi variabelitas hasil suatu ivestasi. c. Risiko iflasi, dimaa iflasi yag meigkat aka meguragi kekuata daya beli rupiah yag diivetasika. d. Risiko bisis yaitu risiko yag terjadi dalam mejalaka bisis suatu jeis usaha. e. Risiko fiasial, dimaa risiko ii berkaita dega keputusa perusahaa utuk megguaka hutag dalam pembiayaa modalya. f. Risiko likuiditas, dimaa risiko ii berkaita dega kecepata suatu sekuritas yag diterbitka perusahaa yag bisa diperdagagka di pasar sekuder. g. Risiko ilai tukar mata uag, dimaa risiko ii berkaita dega fluktuasi ilai tukar mata uag domestik dega ilai mata uag egara laiya. h. Risiko egara, dimaa risiko ii juga disebut sebagai risiko politik karea sagat berkaita dega kodisi perpolitika suatu egara. 4. Faktor-faktor Risiko dalam Ivestasi Semua perusahaa yag bergerak dalam bidag bisis tidak bisa melepaska diri dari persaiga. Walaupu perusahaa sudah megatisipasi dega berbagai strategi yag dimiliki, amum pesaig tidak mau meyerah begitu saja. Kodisi seperti itu merupaka risiko yag harus dihadapi oleh ivestor dalam medirika sebuah perusahaa. Risiko aka selalu ada dalam setiap ivestasi, karea ivestor harus memproyeksika berapa besarya cash flow atau peerimaa yag aka diterima selama usia ivestasi. Estimasi peerimaa yag aka diharapka tersebut belum tetu sama dega keyataaya karea ada faktor-faktor tertetu yag mempegaruhi. Apabila faktor-faktor tertetu tersebut bisa diramalka sebelumya disebut sebagai suatu risiko. Tetapi bila keadaa yag dihadapi tidak dapat diramalka sebelumya disebut sebagai ketidakpastia (Sutriso, 001 : ). Suatu proyek ivestasi megharapka hasil dari peerimaa-peerimaa yag aka datag. Peerimaa-peerimaa yag didapat dari alira kas tersebut bervariasi. Semaki besar variasi peerimaa (cash flow) yag diperoleh semaki tiggi risiko yag mugki terjadi (Sutriso, 001 : ). 5. Metode Pegelolaa Risiko Meurut Haafi (006: 11-1), risiko bisa dikelola dega berbagai cara seperti : a. Peghidara Cara palig mudah da ama adalah meghidari risiko. Aka tetapi cara semacam ii tidak optimal. b. Ditaha Dalam beberapa situasi, aka lebih baik jika meghadapi sediri risiko tersebut (meaha risiko tersebut, atau risk retetio). c. Diversifikasi Diversifikasi berarti meyebar eksposur yag kita miliki sehigga tidak terkosetrasi pada satu atau dua eksposur saja. Jika terjadi kerugia pada satu aset, kerugia tersebut diharapka bisa dikompesasi oleh keutuga dari asset laiya. d. Trasfer Risiko Jika kita igi meaggug risiko tertetu, kita bisa metrasfer risiko tersebut ke pihak lai yag lebih mampu meghadapi risiko tersebut. Meurut Silalahi (1997 : 19-1) metode yag dapat dipakai dalam pegelolaa risiko atara lai adalah dega jala : a. Asumsi (Asumptio or Retetio) Asumsi atau retesi risiko merupaka cara umum yag diguaka dalam pegelolaa risiko, dimaa pilihaya diarahka pada risiko yag tigkataya redah da apabila terjadi tidak aka membawa pegaruh keuaga pada perusahaa. b. Dipidahka (Trasfer) 5
6 Pemidaha risiko serig kali diguaka baik dalam pegelolaa risiko yag bersikap muri/statis umumya dilakuka pada perusahaa asurasi sedagka risiko yag bersikap spekulatif/diamis dapat dipidahka pada masyarakat, kosume, atau lembaga o asurasi. Risiko muri (pure risk) risiko kemugkia terjadiya sesuatu yag bersifat risiko da biasaya sumber risiko itu adalah dari alam seperti bajir, gempa bumi da lai-lai. Risiko statis adalah risiko yag biasaya mucul dalam keadaa ekoomi statis. Sedagka risiko yag timbul karea diamika atau perubaha ekoomi, misalya tigkat harga, selera da tekologi. c. Dikombiasika Metode ii dalam pegelolaa risiko merupaka salah satu cara dalam asurasi. Misalya dega cara diversifikasi produk yag dihasilka atau bisa juga dega pediria Holdig Compay yag membawahi kegiata usaha yag tidak mempuyai hubuga atau kegiata usaha yag sama. d. Pecegaha Kerugia (Prevetio) Metode ii merupaka metode yag lebih meeka pada pegawasa dega melakuka kegiata prevetif atau meeka seredah mugki apabila kerugia tersebut mucul. e. Meghidari (Avoidace) Metode ii erat hubugaya dega pecegaha kerugia da pemidaha kerugia. Pemidaha risiko adalah tekik meghidari situasi yag secara potesial dapat meimbulka kerugia pada seseorag ataupu bada usaha laiya dega cara meghidari melakuka kegiata-kegiata yag risikoya relatif tiggi. 6. Retur Meurut Jogiyato (008 : 109) hasil (retur) merupaka hasil yag diperoleh dari ivestasi, berupa hasil realisasi yag sudah terjadi da hasil ekspektasi yag belum terjadi tetapi yag diharapka aka terjadi di masa yag aka datag. Hasil realisasi (realized retur) merupaka hasil yag telah terjadi, dimaa hasil realisasi diperoleh berdasarka data historis. Aalisis ii diperguaka utuk megukur kierja perusahaa dalam meghasilka keutuga yag diperoleh dalam sebuah ivestasi modal da diguaka oleh perusahaa utuk megukur efektifitas dari keseluruha operasi perusahaa. Hasil ekspektasi (expected retur) adalah hasil yag diharapka aka diperoleh oleh ivestor di masa medatag. Berbeda dega hasil realisasi yag sifatya sudah terjadi, sedagka hasil ekspektasi yag sifatya belum terjadi. 7. RTA (Retur o Total Asset) RTA (Retur o Total Asset) merupaka rasio yag meujukka hasil atas jumlah ivestasi yag diguaka dalam perusahaa. RTA juga merupaka suatu ukura efektivitas maajeme dalam megelola ivestasiya. RTA juga meujukka produktivitas dari seluruh daa perusahaa baik modal pijama maupu modal sediri. Semaki kecil rasio ii maka semaki kurag baik da sebalikya. Artiya rasio ii diguaka utuk megukur efektivitas dari seluruh operasi perusahaa. Meurut Riyato (010 : 336), RTA (Retur o Total Asset) adalah kemampua dari modal yag diivestasika dalam keseluruha ivestasi utuk meghasilka keutuga bagi seluruh ivestor. Adapu rumus utuk mecari RTA (Retur o Total Asset) sebagai berikut Riyato (010 : 336) : EBIT RTA = x100% Total Asset Dimaa : EBIT = Laba bersih sebelum buga da pajak. Total Asset = Jumlah dari total ivestasi dalam eraca lapora keuaga. Adapu Kriteria Peilaia Tigkat Kesehata Rasio RTA (Retur o Assets) dapat dilihat pada tabel dibawah ii : Tabel Kriteria Peilaia Tigkat Kesehata Rasio RTA Rasio Predikat RTA 15% Sagat Sehat < 15 % RTA 10% Sehat 10% < RTA 5% Cukup Sehat RTA < 5% Tidak Sehat Sumber : Muawir (010 : 6) 8. Pegukura Risiko da Hasil Agar dapat diguaka sebaik mugki, maka setiap ukura risiko harus mempuyai ilai yag pasti (defiitif). Sehigga hal ii memerluka ukura kerapata (tightess) distribusi probabilitas. Salah satu ukura seperti itu disebut deviasi stadar yag dilambagka dega σ, semaki kecil deviasi stadar, semaki ketat distribusi probabilitas sehigga semaki kecil risiko. Deviasi stadar meggambarka seberapa besar ilai sebearya 6
7 aka berada dibawah atau di atas ilai yag diharapka (Housto da Brigham, 1998 : 184). Meurut Husa (000 : 77) ukura peyebara dimaksudka utuk megetahui seberapa jauh kemugkia ilai yag diperoleh meyimpag dari ilai yag diharapka. Ukura ii bisa diguaka sebagai ukura risiko. Statistik meyediaka ukura ii yag disebut sebagai deviasi stadar da diyataka dega simbol σ, atau apabila diyataka dalam betuk kuadrat disebut sebagai variace (σ ). Adapu rumus deviasi stadar meurut Jogiyato (003 : 134) sebagai berikut : = i 1 [ Ei E] 1 Dimaa : = Deviasi stadar, =Tigkat keutuga yag diperoleh Ei E = Rata-rata hasil yag diharapka (expected retur), = Periode Ivestasi. Deviasi stadar meujukka peyimpaga atara hasil yag diharapka dega hasil yag sebearya. Semaki besar deviasi stadar, maka semaki besar peyimpaga. Peyimpaga dipakai sebagai idikator risiko, jadi semaki besar peyimpaga maka semaki besar risiko. Deviasi stadar ii merupaka besarya risiko yag sebearya ditaggug oleh perusahaa dalam kegiata ivestasi yag dilakukaya. Ukura risiko yag lai adalah koefisie variasi. Koefisie variasi merupaka suatu pegukura relatif dari peyebara yag meujukka besar kecilya risiko yag terkadug dalm proyek ivestasi yag bersagkuta. Koefisie variasi ii diguaka apabila dari proyek ivestasi yag dibadigka meghasilka ilai yag diharapka tidak sama. Bila ada kasus seperti itu, deviasi stadar tidak bisa diguaka sebagai ukura risiko proyek, tetapi yag diguaka sebagai alat ukur adalah koefisie variasi (Sutriso, 001 : ). Semaki besar koefisie variasi berarti semaki besar pula risiko yag terkadug didalamya. Sebalikya semaki kecil koefisie variasi berarti semaki kecil pula risiko yag terkadug didalamya (Syamsuddi, 000 : 499). Koefisie variasi (Housto da Brigham, 1998 : 186) dapat dihitug dega rumus : cv E Dimaa : = Koefisie Variasi = Deviasi stadar, cv E = Rata-rata hasil yag diharapka (expected retur). 9. Aalisis Risiko Ivestasi Meurut Jogiyato (003 : 144) bahwa hasil ekspektasi da risiko mempuyai hubuga yag positif. Semaki besar risiko suatu ivestasi maka semaki besar hasil ekpektasi yag diharapka. Sebalikya, semaki kecil hasil ekspektasi maka semaki kecil risiko yag harus ditaggug. Hubuga positif ii haya berlaku utuk hasil ekspektasi yaitu utuk hasil yag belum terjadi. Utuk hasil realisasi, hubuga positif ii tidak terjadi. Bagi hampir setiap orag, pegertia umum hasil adalah baik da risiko adalah buruk, sehigga ivestor megigika hasil lebih besar dega risiko sekecil mugki Meurut Haafi (006 : 17) bahwa hubuga risiko da hasil meggambarka padaga lama da padaga baru. Padaga lama megaggap bahwa ada hubuga yag positif atara risiko dega hasil. Semaki tiggi risiko, aka semaki tiggi hasil yag diharapka, sebalikya juga semaki kecil hasil yag diharapka maka semaki kecil risiko yag harus ditaggug. Jika suatu orgaisasi igi meigkatka tigkat keutugaya, maka orgaisasi tersebut harus meaikka risikoya. Sedagka padaga baru megaggap bahwa hubuga atara risiko dega hasil bersifat o liier, dimaa apabila risiko yag diambil perusahaa terlalu kecil maka keutuga yag diperoleh juga kecil. Pada tahap ii, risiko bisa diaikka utuk meigkatka hasil. Da ditahap ii, pegelolaa risiko belum optimal sehigga risiko harus dikelola. Oleh karea itu, setiap ivestor yag meaamka ivestasi harus mempuyai kriteria da berai meaggug segala sesuatu yag terjadi. METODOLOGI PENELITIAN 1. Jeis Peelitia Jeis peelitia yag diguaka dalam peelitia ii adalah peelitia deskriptif kuatitatif. Peelitia deskriptif adalah peelitia yag dilakuka utuk megetahui ilai variabel madiri, baik satu variabel atau lebih (idepedet) tapa membuat perbadiga atau meghubugka 7
8 atara variabel satu dega variabel yag lai. (Sugiyoo, 008; 11). Dalam peelitia ii utuk megetahui tigkat risiko ivestasi pada PT. Uiliver Idoesia.Tbk.. Lokasi Peelitia Lokasi dalam peelitia ii dilakuka pada IDX PT. Uilever Idoesia Tbk lik 3. Populasi Populasi adalah wilayah geeralisasi yag terdiri atas obyek/subyek yag mempuyai kuatitas da karakteristik tertetu yag ditetapka oleh peeliti utuk dipelajari da kemudia ditarik kesimpulaya (Sugiyoo, 008 : 90). Dalam peelitia ii yag mejadi populasi adalah lapora keuaga PT. Uilever Idoesia Tbk dari tahu 000 sampai dega 015 yaitu selama 15 (lima belas) tahu. 4. Sampel Sampel adalah bagia dari jumlah da karakteristik yag dimiliki oleh populasi tersebut, (Sugiyoo, 010:91). Pegambila sampel dalam peelitia ii berdasarka oprobability samplig yaitu tekik pegambila sampel yag tidak memberi peluag/kesempata sama bagi setiap usur atau aggota populasi utuk dipilih mejadi sampel (Sugiyoo, 010 : 95), dega megguaka tekik samplig purposive yaitu tekik peetua sampel dega pertimbaga tertetu, (Sugiyoo, 010 : 96). Pegambila NO Periode EBIT (Rp) (1) sampel dega megguaka tekik samplig disebabka karea data lapora keuaga yag tersedia utuk dipublikasi Rata-rata haya 5 tahu terakhir yaitu dari tahu 011 sampai tahu 015. Jadi yag mejadi sampel dalam peelitia ii adalah lapora keuaga eraca da laba rugi pada PT. Uilever Idoesia Tbk selama 5 (lima) Tahu terakhir, yaitu tahu 011 sampai dega Tekik Aalisa Data Utuk meguji hipotesis yag telah diajuka dapat diguaka beberapa tekik aalisa data yaki berdasarka padaga Sugiyoo (008 : 07) yag mejelaska bahwa pada peelitia ii pegolaha data megguaka t-test satu sampel, dega rumus sebagai berikut : t = 0 s Dimaa : t = Nilai t yag dihitug X = Nilai rata-rata o = Nilai yag dihipotesiska s = Simpaga baku sampel = Jumlah aggota sampel HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Aalisis Pegukura Risiko Ivestasi Hasil realisasi diperoleh dari perhituga rasio RTA (Retur o Total Asset). Meghitug RTA pada PT. Uilever Tbk diperguaka utuk megukur kemampua perusahaa secara keseluruha di dalam medapatka keutuga atau laba dega jumlah keseluruha ivestasi yag tersedia pada PT. Uilever Tbk. Semaki tiggi RTA maka semaki tiggi kemampua perusahaa dalam membayar beba buga da meghasilka keutuga bagi pemilik modal. Adapu hasil perhitugaya sebagai berikut : Tabel Hasil Aalisis Retur o Total Asset Tahu Total Asset (Rp) () , , , , ,77 Sumber : Data Sekuder diolah, 017 RTA Ket (%) (1)/()=(3) Sagat Sagat Sagat Sagat Sagat Sagat Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ilai RTA yag dihasil oleh PT. Uilever Tbk selama 5 tahu terakhir megalami fluktuatif dimaa pada tahu 011 sampai tahu 013 ilai RTA megalami peigkata yag disebabka adaya peigkata dari jumlah laba usaha yag dihasilka. Sedagka pada tahu 015 RTA PT. Uilever Idoesia Tbk megalami peurua yag sigiifika, hal ii disebabka adaya peambaha biaya pada beba admiistrasi perusahaa. 8
9 Secara keseluruha ilai RTA PT. Uilever Idoesia Tbk selama 5 tahu terakhir dalam kodisi sagat baik. Hal ii sesuai dega kriteria Peilaia Tigkat Kesehata Rasio RTA (Muawir, 010) bahwa ilai RTA lebih dari atau sama dega 15% dalam kodisi sagat baik.. Hasil Ekspekasi (Expected Retur) Hasil ekspektasi ditujuka utuk mecari ilai rata-rata hasil yag diharapka pada tahu 016 dega membagi ilai RTA dari tahu 011 sampai dega 015 dega jumlah periode ivestasi. Adapu rumus dari expected retur meurut Jogiyato (003 : 16) sebagai berikut : E i1 Ei E E 5 E Dari perhituga di atas maka dapat diketahui hasil yag diharapka (expected retur) pada tahu 016 sebesar 53,40%. Setelah ilai ekspetasi ivestasi diperolah maka selajutya aka dilakuka perhituga deviasi stadar utuk megetahui seberapa besar resiko ivestasi yag mugki terjadi pada PT. Uilever Idoesia.Tbk selama tahu Deviasi stadar Risiko ivestasi dapat dihitug dega megguaka stadar deviasi da koefisie variasi. Deviasi stadar merupaka risiko ivestasi yag dapat dihitug setelah perhituga hasil realisasi da hasil ekspektasi. Adapu rumus deviasi stadar meurut Jogiyato (003 : 134) sebagai berikut : i1 ( Ei E) σ σ 4 σ.36 Dari hasil perhituga di atas maka dapat diketahui deviasi stadar pada tahu 016 adalah sebesar,36%. 4 Deviasi stadar meujukka peyimpaga atara hasil yag diharapka dega hasil yag sebearya. Semaki besar deviasi stadar, maka semaki besar peyimpaga. Peyimpaga dipakai sebagai idikator risiko, jadi semaki besar peyimpaga maka semaki besar risiko. Deviasi stadar ii merupaka besarya risiko yag sebearya ditaggug oleh perusahaa dalam kegiata ivestasi yag dilakukaya. Selajutya aka dilakuka perhituga dega megguaka rumus koefisie stadar. Pegguaa rumus ii utuk megetahui seberapa besar ukura risiko ivestasi yag diperoleh perusahaa. Koefisie variasi merupaka suatu pegukura relatif dari peyebara yag meujukka besar kecilya risiko yag terkadug dalam proyek ivestasi yag bersagkuta. Koefisie variasi ii diguaka apabila dari proyek ivestasi yag dibadigka meghasilka ilai yag diharapka tidak sama. Bila ada kasus seperti itu, deviasi stadar tidak bisa diguaka sebagai ukura risiko proyek, tetapi yag diguaka sebagai alat ukur adalah koefisie variasi (Sutriso, 001 : ). Semaki besar koefisie variasi berarti semaki besar pula risiko yag terkadug didalamya. Sebalikya semaki kecil koefisie variasi berarti semaki kecil pula risiko yag terkadug didalamya (Syamsuddi, 000 : 499). Koefisie variasi (Housto da Brigham, 1998 : 186) dapat dihitug dega rumus : cv E,36 cv cv 0.04 Dari hasil perhituga di atas maka dapat diketahui koefisie variasi pada tahu 016 adalah sebesar 0,04%. Jadi dari hasil koefisie stadar tersebut dapat diketahui ukura ivestasi PT. Uilever Idoesia Tbk pada tahu 016 sebesar 0,04% yag artiya ilai risiko yag diperoleh sagat kecil. 4. Iterpretasi Data a. Perhituga Simpaga Baku Utuk medapatka ilai simpaga baku diguaka rumus sebagai berikut : s X X 1 9
10 s s 0, s Dari perhituga di atas dapat diketahui ilai dari masig-masig rumus t-test oe sampel sebagai berikut : 0 = 10% = 10/100 = 0.1 s = = 5 b. Uji t-test Utuk medapataka ilai t-hitug diguaka rumus sebagai berikut : t = 0 s t = 0,01-0, t = t = -1,938 Jadi ilai t hitug adalah -1,938 c. Uji Hipotesis Hipotesis statistik : Ho:μ 10 % = Risiko ivestasi pada PT. Uilever. Tbk lebih kecil atau sama dega 10% pertahu dari yag diharapka. Ha:μ>10 % = Risiko ivestasi pada PT. Uilever.Tbk lebih besar dari 10% pertahu dari yag diharapaka. Utuk membuktika hipotesis tersebut di atas maka dilakuka uji satu pihak/kaa. Taraf kesalaha 5% (0.05) da derajat kebebasa (dk = 1 atau dk = 5 1 = 4) didapat ilai t tabel (terlampir) adalah sebesar,13. Uji Pihak Kaa Berdasarka hasil perhituga t-test oe sampel diperoleh ilai thitug sebesar -1,938. Hal ii berarti bahwa ilai thitug lebih kecil dari ttabel (-1,938 <.13), sehigga hipotesis ihil (Ho) yag meyataka Risiko ivestasi pada PT. Uiliver Idoesia Tbk lebih kecil atau sama dega dari 10% pertahu dari yag diharapka, dapat diyataka diterima da hipotesis alteratif (Ha) yag meyataka Risiko ivestasi pada PT. Uiliver Idoesia Tbk lebih besar 10% pertahu dari yag diharapka, dapat diyataka ditolak. Artiya ilai risiko ivestasi yag diperoleh PT. Uilever Idoesia Tbk dega ukura risiko ivestasi yag kecil. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpula Berdasarka hasil aalisis da pembahasa yag telah diuraika sebelumya maka dapat ditarik kesimpula bahwa hasil perhituga t-test oe sampel diperoleh sebesar -1,938. Hal ii berarti bahwa ilai thitug lebih kecil dari ttabel (-1,938 <.13), sehigga hipotesis ihil (Ho) yag meyataka Risiko ivestasi pada PT. Uiliver Idoesia Tbk lebih kecil atau sama dega dari 10% pertahu dari yag diharapka.. Artiya ilai risiko ivestasi yag diperoleh PT. Uilever Idoesia Tbk dega ukura risiko ivestasi yag kecil.. Sara Sebagai baha pertimbaga bagi perusahaa dalam hal risiko ivestasi yag dihadapi, maka peulis memberika sara-sara sebagai berikut : a. Diharapka kepada PT. Uilever Idoesia Tbk dapat meeka pada pegawasa dega melakuka kegiata prevetif atau meeka seredah mugki jika terjadi kerugia, serta dapat meghidari kegiatakegiata ivestasi yag risikoya tiggi. b. Utuk peeliti selajutya ditambahka variabel peelitia yag lai yag berhubuga dega risiko ivestasi. 10
11 DAFTAR RUJUKAN Athoy, Robert N., Gle A. Welsch, ad James S. R eece Fudametal of Maagemet Accoutig, 4 th Editio, Homewood Illiois : Richard D. Irwi, Ic. Brigham, Eugee F. da Joel F. Housto Dasar-Dasar Maajeme Keuaga. Jakarta : Salemba Empat Maajeme Keuaga. jilid 1. Jakarta : Erlagga. Hartoo, Jogiyato. (003). Teori Portofolio da Aalisis Ivestasi. Edisi Kelima. Yogyakarta: BPFE. Sartoo, Agus Maajeme Keuaga Teori da Aplikasi. Yogyakarta: BPEF. Silalahi, Ferdiad Maajeme Risiko da Asurasi. Jakarta: Gramedia. Pustaka Utama. Suad, Husa Maajeme Keuaga Teori da Peerapa, Edisi Ketiga. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Suratma Study Kelayaka Proyek. Jakarta. Sugiyoo Metode Peelitia Kuatitatif Kualitatif da R&D. Badug. Alfabeta Metode Peelitia Kuatitatif Kualitatif da R&D ; Peerbit CV Alfabeta, Badug. Sutriso Maajeme Keuaga Teori Kosep da Aplikasi. Yogyakarta: BPFE. Syamsudi, Lukma Maajeme Keuaga Perusahaa. Jakarta : PT Raja Grafido Persada. Muawir, S Aalisis lapora Keuaga. Edisi keempat. Cetaka Kelima. Belas. Yogyakarta: Liberty. Riyato, Bambag Dasar-Dasar Pembelajaa Perusahaa, ed. 4, BPFE- Yogyakarta. px
MANAJEMEN RISIKO INVESTASI
MANAJEMEN RISIKO INVESTASI A. PENGERTIAN RISIKO Resiko adalah peyimpaga hasil yag diperoleh dari recaa hasil yag diharapka Besarya tigkat resiko yag dimasukka dalam peilaia ivestasi aka mempegaruhi besarya
Lebih terperinciMATERI 10 ANALISIS EKONOMI
MATERI 10 ANALISIS EKONOMI TOP-DOWN APPROACH KONDISI EKONOMI DAN PASAR MODAL VARIABEL EKONOMI MAKRO MERAMAL PERUBAHAN PASAR MODAL 10-1 TOP-DOWN APPROACH Dalam melakuka aalisis peilaia saham, ivestor bisa
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Keuangan terdiri dari tiga bidang yang saling berhubungan: (1) pasar uang
BAB II LANDASAN TEORI A. Maajeme Keuaga Keuaga terdiri dari tiga bidag yag salig berhubuga: (1) pasar uag da pasar modal, berkaita dega pasar sekuritas da lembaga keuaga; () ivestasi, yag memfokuska pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Maajeme risiko merupaka salah satu eleme petig dalam mejalaka bisis perusahaa karea semaki berkembagya duia perusahaa serta meigkatya kompleksitas aktivitas perusahaa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham adalah surat berharga yag dapat dibeli atau dijual oleh peroraga atau lembaga di pasar tempat surat tersebut diperjualbelika. Sebagai istrumet ivestasi, saham memiliki
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da waktu Peelitia ii dilakuka di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yag beralamat di Jala Raya Ciherag o 48 Kecamata Cipaas, Kabupate Ciajur, Propisi Jawa Barat.
Lebih terperinciMATERI 12 ANALISIS PERUSAHAAN
MATERI 12 ANALISIS PERUSAHAAN EPS DAN INFORMASI LAPORAN KEUANGAN KELEMAHAN PELAPORAN EPS DALAM LAPORAN KEUANGAN ANALISIS RASIO PROFITABILITAS PERUSAHAAN EARNING PER SHARE (EPS) PRICE EARNING RATIO (PER)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai
20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka aalisis tetag kelayaka ivestasi usaha cuci mobil CV. Sagkara Abadi di Bumiayu. Metode aalisis yag dipakai adalah metode aalisis kuatitatif
Lebih terperinciPETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO
PETA KONSEP RETURN da RISIKO PORTOFOLIO RETURN PORTOFOLIO RISIKO PORTOFOLIO RISIKO TOTAL DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO DENGAN DUA AKTIVA PORTOFOLIO DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Pegukura kierja keuaga perusahaa pada dasarya dilaksaaka karea igi megetahui tigkat profitabilitas (keutuga) da tigkat resiko atau tigkat kesehata suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Objek peelitia merupaka sasara utuk medapatka suatu data. Jadi, objek peelitia yag peulis lakuka adalah Beba Operasioal susu da Profit Margi (margi laba usaha).
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur
0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jeis da Sumber Data Jeis peelitia yag aka diguaka oleh peeliti adalah jeis peelitia Deskriptif. Dimaa jeis peelitia deskriptif adalah metode yag diguaka utuk memperoleh
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Peelitia Perkembaga zama yag meutut setiap idividu baik dari segi kemampua maupu peampila. Boss Parfum yag bergerak di bidag isi ulag miyak wagi didirika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakag Peelitia Keadaa perekoomia yag terus berubah-ubah aka mempegaruhi tigkat pertumbuha perusahaa-perusahaa yag ada di Idoesia. Utuk itu, perusahaa yag ada di Idoesia harus
Lebih terperinciMATERI 14 EVALUASI KINERJA PORTOFOLIO
MATERI 14 EVALUASI KINERJA PORTOFOLIO KERANGKA PIKIR EVALUASI KINERjA PORTOFOLIO (EKP) MENGUKUR TINGKAT RETURN PORTOFOLIO RISK-ADJUSTED PERFORMANCE - INDEKS SHARPE - INDEKS TREYNOR - INDEKS JENSEN dede08m.com
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
30 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia adalah metode deskriptif, yaitu peelitia yag didasarka pada pemecaha masalah-masalah aktual yag ada pada masa sekarag.
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di Kawasa Patai Ayer, Kabupate Serag Provisi Bate. Lokasi ii dipilih secara segaja atau purposive karea Patai Ayer merupaka salah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di lokasi huta taama idustri yag terdapat di PT. Wirakarya Sakti Provisi Jambi. Waktu pelaksaaa peelitia ii adalah bula April
Lebih terperinci4/15/2009. Arti investasi : a. Hasil penjualan. b. Biaya c. Ekspektasi dan kepercayaan.
Arti ivestasi : a. Hasil pejuala. b. Biaya c. Ekspektasi da kepercayaa. Ivestasi : peigkata barag modal berujud Kekuata Ekoomi Utama; Hasil pegembalia ivestasi yag dipegaruhi oleh struktur ekoomi, biaya
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Daerah peelitia adalah Kota Bogor yag terletak di Provisi Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii berdasarka pertimbaga atara lai: (1) tersediaya Tabel Iput-Output
Lebih terperinciPedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai
PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,
Lebih terperinciBuku Padua Belajar Maajeme Keuaga Chapter 0 KONSEP NILAI WAKTU UANG. Pegertia. Nilai Uag meurut waktu, berarti uag hari ii lebih baik / berharga dari pada ilai uag dimasa medatag pada harga omial yag sama.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Peelitia Peelitia ii dilakuka di Pojok Bursa Efek Jakarta (BEJ) yag berlokasi di Uiversitas Islam Negeri Malag, Jala Gajayaa 50 malag. Peetua lokasi ii dilakuka dega
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tijaua Peeliti Terdahulu Peelitia yag dilakuka oleh Laraswati tahu 2010 yag meeliti tetag portofolio optimal saham yag masuk dalam Jakarta Islamic Idex (JII). Kesimpula dari
Lebih terperinciPENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA D. PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PANJANG E. PERAMALAN BIAYA
PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA Ari Darmawa, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawa_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. PENAKSIRAN DAN PRAKIRAAN FUNGSI BIAYA C. PENAKSIRAN JANGKA PENDEK - Ekstrapolasi sederhaa - Aalisis
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
89 BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Dalam upaya mearik kesimpula da megambil keputusa, diperluka asumsi-asumsi da perkiraa-perkiraa. Secara umum hipotesis statistik merupaka peryataa megeai distribusi probabilitas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.
9 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di MTs Muhammadiyah Natar Lampug Selata. Populasiya adalah seluruh siswa kelas VIII semester geap MTs Muhammadiyah Natar Tahu Pelajara
Lebih terperinciFORECASTING (Peramalan)
FORECASTING (Peramala) PENDAHULUAN Forecastig adalah ramala tetag apa yag aka terjadi dimasa yag aka datag. Forecast Demad atau peramala permitaa mejadi dasar yag sagat petig dalam perecaaa suatu keputusa
Lebih terperinciPENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI
Halama Tulisa Jural (Judul da Abstraksi) Jural Paradigma Ekoomika Vol.1, No.5 April 2012 PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Oleh : Imelia.,SE.MSi Dose Jurusa Ilmu Ekoomi da Studi Pembagua,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jeis da Sumber Data Data yag diguaka pada peelitia ii merupaka data sekuder yag diperoleh dari Bada Pusat Statistik (BPS) Provisi NTB, Bada Perecaaa Pembagua Daerah (BAPPEDA)
Lebih terperinciBAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ii aka memberika iformasi hal yag berkaita dega lagkah-lagkah sistematis yag aka diguaka dalam mejawab pertayaa peelitia.utuk itu diperluka beberapa hal sebagai
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Aalisis Regresi Istilah regresi pertama kali diperkealka oleh seorag ahli yag berama Facis Galto pada tahu 1886. Meurut Galto, aalisis regresi berkeaa dega studi ketergatuga dari suatu
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas I MIA SMA Negeri 5 Badar Lampug Tahu Pelajara 04-05 yag berjumlah 48 siswa. Siswa tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab
BAB III METODE PENELITIAN Metode peelitia merupaka suatu cara atau prosedur utuk megetahui da medapatka data dega tujua tertetu yag megguaka teori da kosep yag bersifat empiris, rasioal da sistematis.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pengertian
TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok
Lebih terperinciANALISA KELAYAKAN FINANSIAL PASAR TRADISIONAL MODERN PLAJU PALEMBANG
ANALISA KELAYAKAN FINANSIAL PASAR TRADISIONAL MODERN PLAJU PALEMBANG Hei Fitriai Jurusa Tekik Sipil Fakultas Tekik Uiversitas Sriwijaya Jala Raya Prabumulih Km. 32 Ideralaya Oga Ilir Sumatra Selata E-mail:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di tiga kator PT Djarum, yaitu di Kator HQ (Head Quarter) PT Djarum yag bertempat di Jala KS Tubu 2C/57 Jakarta Barat,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka pada bula Juli 2013 sampai Jauari 201 berlokasi di Kabupate Gorotalo. B. Jeis Peelitia Peilitia tetag evaluasi program pegembaga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Bagi Negara yag mempuyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yag dikeliligi lauta, laut merupaka saraa trasportasi yag dimia, sehigga laut memiliki peraa yag petig bagi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Variabel da Defiisi Operasioal Variabel-variabel yag diguaka pada peelitia ii adalah: a. Teaga kerja, yaitu kotribusi terhadap aktivitas produksi yag diberika oleh para
Lebih terperinciA. Pengertian Hipotesis
PENGUJIAN HIPOTESIS A. Pegertia Hipotesis Hipotesis statistik adalah suatu peryataa atau dugaa megeai satu atau lebih populasi Ada macam hipotesis:. Hipotesis ol (H 0 ), adalah suatu hipotesis dega harapa
Lebih terperinciANALISIS PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DI BEI
Jural Ilmu da Riset Maajeme Volume, Nomor, Jui ISSN : - ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DI BEI Raga Samudra ragasamudra@gmail.com Prijati Sekolah Tiggi Ilmu
Lebih terperinciANALISIS PENGELOLAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS (studi pada PT. Pegadaian Cabang Kediri)
ANALISIS PENGELOLAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS (studi pada PT. Pegadaia Cabag Kediri) Ady Ramadha Irawa MG. Wi. Edag NP Zahroh ZA Fakultas Ilmu Admiistrasi Uiversitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.
BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I
7 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Kotaagug Tahu Ajara 0-03 yag berjumlah 98 siswa yag tersebar dalam 3
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan
BAB LANDASAN TEORI. Pegertia Regresi Statistika merupaka salah satu cabag peegtahua yag palig bayak medapatka perhatia da dipelajari oleh ilmua dari hamper semua bidag ilmu peegtahua, terutama para peeliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tujua Peelitia Peelitia ii bertujua utuk megetahui apakah terdapat perbedaa hasil belajar atara pegguaa model pembelajara Jigsaw dega pegguaa model pembelajara Picture ad Picture
Lebih terperinciMATEMATIKA EKONOMI 1 Deret. DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi.
MATEMATIKA EKONOMI 1 Deret DOSEN Fitri Yuliati, SP, MSi. Deret Deret ialah ragkaia bilaga yag tersusu secara teratur da memeuhi kaidah-kaidah tertetu. Bilaga-bilaga yag merupaka usur da pembetuk sebuah
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
49 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat da Waktu Peelitia Ruag ligkup peelitia mecakup perekoomia Provisi NTT utuk megkaji peraa sektor pertaia dalam perekoomia. Kajia ii diaggap perlu utuk dilakuka dega
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disai Peelitia Tujua Jeis Peelitia Uit Aalisis Time Horiso T-1 Assosiatif survey Orgaisasi Logitudial T-2 Assosiatif survey Orgaisasi Logitudial T-3 Assosiatif survey Orgaisasi
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:
PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasa Atropometri merupaka salah satu metode yag dapat diguaka utuk meetuka ukura dimesi tubuh pada setiap mausia. Data atropometri yag didapat aka diguaka utuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan bentuk penundaan konsumsi sekarang untuk konsumsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Masalah Ivestasi merupaka betuk peudaa kosumsi sekarag utuk kosumsi medatag. Secara umum ivestasi dikeal sebagai kegiata utuk meaamka harta ataupu modal, baik pada aktiva
Lebih terperinciMATERI 11 ANALISIS INDUSTRI
MATERI 11 ANALISIS INDUSTRI PENGERTIAN INDUSTRI PENTINGNYA ANALISIS INDUSTRI ESTIMASI TINGKAT KEUNTUNGAN INDUSTRI ESTIMASI EARNING PER SHARE (EPS) INDUSTRI PERSAINGAN DAN RETURN INDUSTRI YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
BAB II METODOLOGI PEELITIA 2.1. Betuk Peelitia Betuk peelitia dapat megacu pada peelitia kuatitatif atau kualitatif. Keragka acua dalam peelitia ii adalah metode peelitia kuatitatif yag aka megguaka baik
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.8 N0. 2 Juli 2008 ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU (STUDY KASUS PD.
Jural Ilmiah Uiversitas Bataghari Jambi Vol.8 N0. 2 Juli 2008 ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU (STUDY KASUS PD. GUNUNG MAS JAMBI) PENDAHULUAN Perusahaa yag didirika pada umumya mempuyai tujua
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Risiko adalah suatu yag selalu dihubugka dega kemugkia terjadiya sesuatu yag merugika yag tidak terduga da tidak diharapka atau peyimpaga atara tigkat pegembalia yag
Lebih terperinciPokok Bahasan Return dan Risiko. Return. Klasifikasi Return. Return PENDAHULUAN AIMP. Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom.
Pokok Bahasa -9. Retur da Risiko Lecture Note: Defiisi retur da risiko Klasifikasi retur da risiko Hubuga retur da risiko Retur da Risiko Aktiva Tuggal Abormal Retur Retur da Risiko Portofolio 1 2 Retur
Lebih terperinciREGRESI DAN KORELASI
REGRESI DAN KORELASI Pedahulua Dalam kehidupa sehari-hari serig ditemuka masalah/kejadia yagg salig berkaita satu sama lai. Kita memerluka aalisis hubuga atara kejadia tersebut Dalam bab ii kita aka membahas
Lebih terperincikerugia yag berbeda-beda. Utuk itu ditutut keahlia da kejelia ivestor dalam megaalisis setiap alteratif portofolio yag aka dipilih sehigga dapat dipil
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN PADA TIGA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Nopriwasa Atawazu Fakultas Ekoomi Uiversitas Ekoomi JL. Margoda Raya 100, Depok Abstract
Lebih terperinciANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN Erie Sadewo
ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2010 Erie Sadewo Kodisi Makro Ekoomi Kepulaua Riau Pola perekoomia suatu wilayah secara umum dapat diyataka meurut sisi peyediaa (supply), permitaa
Lebih terperinciBAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua
BAB IV METODE PENELITlAN 4.1 Racaga Peelitia Racaga atau desai dalam peelitia ii adalah aalisis komparasi, dua mea depede (paired sample) yaitu utuk meguji perbedaa mea atara 2 kelompok data. 4.2 Populasi
Lebih terperinciPertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd
Pertemua Ke- Komparasi berasal dari kata compariso (Eg) yag mempuyai arti perbadiga atau pembadiga. Tekik aalisis komparasi yaitu salah satu tekik aalisis kuatitatif yag diguaka utuk meguji hipotesis tetag
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis.
III. METODE PENELITIAN 1.1. Jeis da Sumber Data Data yag diguaka dalam peelitia ii adalah data sekuder yag bersifat historis. Sumber data sekuder adalah sumber data peelitia yag diperoleh peeliti secara
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan
47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodelogi Peelitia Keberhasila dalam suatu peelitia sagat ditetuka oleh ketepata pegguaa metode peelitia. Oleh karea itu, metode yag aka diguaka haruslah sesuai dega data
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. dihitung. Nilai setiap statistik sampel akan bervariasi antar sampel.
II. LANDASAN TEORI Defiisi 2.1 Distribusi Samplig Distribusi samplig adalah distribusi probibilitas dari suatu statistik. Distribusi tergatug dari ukura populasi, ukura sampel da metode memilih sampel.
Lebih terperinciJOM Fekon Vol 1 No 2 oktober
ABSTRAK Aalisis Faktor-Faktor yag Mempegaruhi Struktur Modal pada Perusahaa yag tergabug dalam Jakarta Islamic Idex di Bursa Efek Idoesia (BEI) tahu 2009-2012 By : Mastipa hay hutasuhut Dra. Vice Ratawati,
Lebih terperinciANALISIS BIAYA INVESTASI PADA PERUMAHAN GRIYA PANIKI INDAH
Jural Sipil Statik Vol. No.5, April 203 (377-38) ISSN: 2337-6732 ANALISIS BIAYA INVESTASI PADA PERUMAHAN GRIYA PANIKI INDAH Steve Fredrik Josef Maopo J. Tjakra, R. J. M. Madagi, M. Sibi Fakultas Tekik
Lebih terperinciModel Pertumbuhan BenefitAsuransi Jiwa Berjangka Menggunakan Deret Matematika
Prosidig Semirata FMIPA Uiversitas Lampug, 0 Model Pertumbuha BeefitAsurasi Jiwa Berjagka Megguaka Deret Matematika Edag Sri Kresawati Jurusa Matematika FMIPA Uiversitas Sriwijaya edagsrikresawati@yahoocoid
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,
7 III. METODE PENELITIAN 3.1 Idetifikasi Masalah Variabel yag diguaka dalam peelitia ii adalah variabel X da variabel Y. Variabel X merupaka variabel bebas adalah kepemimpia da motivasi, variabel Y merupaka
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN
III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika, meurut Arikuto (998:73)
Lebih terperinciMATERI 13 ANALISIS TEKNIKAL ANALISIS TEKNIKAL
MATERI 13 ANALISIS TEKNIKAL ASUMSI-ASUMSI DASAR ANALISIS TEKNIKAL KEUNTUNGAN DAN KRITIK TERHADAP ANALISIS TEKNIKAL TEKNIK-TEKNIK DALAM ANALISIS TEKNIKAL - The Dow Theory - Chart Pola Pergeraka Harga Saham
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
19 3 METODE PENELITIAN 3.1 Keragka Pemikira Secara rigkas, peelitia ii dilakuka dega tiga tahap aalisis. Aalisis pertama adalah megaalisis proses keputusa yag dilakuka kosume dega megguaka aalisis deskriptif.
Lebih terperinci= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik
Aalisis Sektor Kuci Dimaa : KLBj aij = Keterkaita lagsug ke belakag sektor j = Usur matriks koefisie tekik (b). Keterkaita Ke Depa (Forward Ligkage) Forward ligkage meujukka peraa suatu sektor tertetu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS.1 Pegertia-pegertia Lapaga pekerjaa adalah bidag kegiata dari pekerjaa/usaha/ perusahaa/kator dimaa seseorag bekerja. Pekerjaa utama adalah jika seseorag haya mempuyai satu pekerjaa
Lebih terperinciInflasi dan Indeks Harga I
PERTEMUAN 1 Iflasi da Ideks Harga I 1 1 TEORI RINGKAS A Pegertia Agka Ideks Agka ideks merupaka suatu kosep yag dapat memberika gambara tetag perubaha-perubaha variabel dari suatu priode ke periode berikutya
Lebih terperinciPokok Bahasan Return dan Risiko. Return. Klasifikasi Return. Return PENDAHULUAN AIMP. Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom.
Pokok Bahasa 3-6. Retur da Risiko Lecture Note: Defiisi retur da risiko Klasifikasi retur da risiko Hubuga retur da risiko Retur da Risiko Aktiva Tuggal Abormal Retur Retur da Risiko Portofolio 1 Retur
Lebih terperincii adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas.
4 D E R E T Kosep deret merupaka kosep matematika yag cukup populer da aplikatif khusuya dalam kasus-kasus yag meyagkut perkembaga da pertumbuha suatu gejala tertetu. Apabila perkembaga atau pertumbuha
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi
5 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMPN 0 Badar Lampug, dega populasi seluruh siswa kelas VII. Bayak kelas VII disekolah tersebut ada 7 kelas, da setiap kelas memiliki
Lebih terperinciBab III Metoda Taguchi
Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika. Meurut Arikuto (99 :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia dilaksaaka dari bula Agustus-September 03.Peelitia ii dilakuka di kelas X SMA Muhammadiyah Pekabaru semester gajil tahu ajara 03/04. B. Subjek
Lebih terperinciPEMODELAN MINIMIZE TOTAL BIAYA PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES MANUFAKTURING PRODUK FURNITURE
PEMODELAN MINIMIZE TOTAL BIAYA PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES MANUFAKTURING PRODUK FURNITURE Sutriso B., Abd. Haris, Romadho Jurusa Maajeme - Fakultas Ekoomi, Uiversitas Widya Dharma Klate Jl. Ki
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dengan penelitian perpustakaan ini dapat dijadikan landasan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.. Jeis Peelitia Peelitia perpustakaa yaitu peelitia yag pada hakekatya data yag diperoleh dega peelitia perpustakaa ii dapat dijadika ladasa dasar da alat utama bagi pelaksaaa
Lebih terperinciBAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2)
Bab 6: Estimasi Parameter () BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (). ESTIMASI PROPORSI POPULASI Proporsi merupaka perbadiga atara terjadiya suatu peristiwa dega semua kemugkiaa peritiwa yag bisa terjadi. Besara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28
5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peelitia da Waktu Peelitia Sehubuga dega peelitia ii, lokasi yag dijadika tempat peelitia yaitu PT. Siar Gorotalo Berlia Motor, Jl. H. B Yassi o 8 Kota Gorotalo.
Lebih terperincikesimpulan yang didapat.
Bab ii merupaka bab peutup yag merupaka hasil da kesimpula dari pembahasa serta sara peulis berdasarka kesimpula yag didapat. BAB LANDASAN TEORI. Kosep Dasar Peramala Peramala adalah kegiata utuk memperkiraka
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
III. METODE PENELITIAN 3. Jeis da Sumber Data Data yag diguaka dalam peelitia ii adalah data sekuder yag berasal dari Tabel Iput-Output Provisi Jambi tahu 2007 klasifikasi 70 sektor yag kemudia diagregasika
Lebih terperinciPengendalian Proses Menggunakan Diagram Kendali Median Absolute Deviation (MAD)
Prosidig Statistika ISSN: 2460-6456 Pegedalia Proses Megguaka Diagram Kedali Media Absolute Deviatio () 1 Haida Lestari, 2 Suliadi, 3 Lisur Wachidah 1,2,3 Prodi Statistika, Fakultas Matematika da Ilmu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
LNDSN TEORI. Risiko da Maajeme Risiko Defiisi Risiko dalam arti luas adalah potesial kejadia yag tidak diigika jaga terjadi tetapi terjadi, atau sebalikya potesi kejadia yag diigika terjadi tetapi tidak
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peelitia Meurut Sugiyoo (2010, hlm. 3) pegertia dari obyek peelitia adalah sasara ilmiah utuk medapatka data dega tujua da keguaa tertetu tetag sesuatu hal
Lebih terperinciEstimasi Value at Risk dalam Investasi Saham Subsektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia dengan Pendekatan Extreme Value Theory
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No. 2 (27) ISSN: 2337-352 (23-928X Prit) D25 Estimasi Value at Risk dalam Ivestasi Saham Subsektor Perbaka di Bursa Efek Idoesia dega Pedekata Etreme Value Theory Salisa
Lebih terperinciPORTOFOLIO OPTIMAL EFISIENSI RISK DAN RETURN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN BUILDING CONTRUCTION
Jural Ilmu da Riset Maajeme : Volume 5, Nomor 5, Mei 2016 ISSN : 2461-0593 PORTOFOLIO OPTIMAL EFISIENSI RISK DAN RETURN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN BUILDING CONTRUCTION Febri Nur Choiriyah Febriurchoiriyah11@gmail.com
Lebih terperinci