BAB 10. Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi. Tabel Struktur dan nama-nama benzene yang umum
|
|
- Utami Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 10 Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi 10.1 Tata Nama Benzena Tersubstitusi Benzena tersubstitusi diberi nama dengan awalan orto, meta, para dan tidak dengan nomor-nomor posisi. Awalan orto menunjukkan bahwa kedua substituen itu 1,2 satu sama lain dalam suatu cincin benzena ; meta menandai hubungan 1,3 ; dan para berarti hubungan 1,4. Penggunaan orto meta dan para sebagai ganti nomornomor posisi hanya diperthankan khusus untuk benzene disubstitusi. Sistem ini tidak digunakan untuk sikloheksana atau system cincin lain. Tabel Struktur dan nama-nama benzene yang umum Tabel Struktur dan Nama Benzene Tersubstitusi Orto (o-) Meta (m-) Para (p-) 1
2 Dalam reaksi senyawa benzene akan digunakan istilah substitusi-orto (ataupun substitusi meta atau para atau orto-substitusi). Perhatikan bahwa benzene monosubstitusi mempunyai dua posisi orto dan meta, tetapi hanya ada satu posisi para. Tabel Posisi Substitusi Orto, Meta dan Para C 3 C 3 C 3 Orto Meta Para 10.2 Sifat Fisis Senyawa Aromatik Seperti hidrokarbon alifatik dan alisiklik, benzena dan hidrokarbon aromatik bersifat non polar Tidak larut dalam air Larut dalam berbagai pelarut organik Benzena digunakan sebagai pelarut Benzena dapat membentuk campuran azeotrop dengan air Benzena bersifat toksik karsinogenik (hati-hati menggunakan benzena sebagai pelarut, hanya digunakan apabila tidak ada alternatif lain misalnya toluena) Tabel 10.2 Titik Leleh dan Titik Didih Beberapa idrokarbon Aromatik Nama Titik Leleh ( o C) Titik Didih ( o C) Benzena Toluena o-xilena m-xilena p-xilena
3 10.3 Spektra Benzena Substitusi Spektra inframerah dan nmr memberikan data yang berguna untuk menetapkan struktur benzene tersubstitusi. Spektrum nmr memberikan jawaban yang lebih jelas mengenai ada tidaknya proton aromatik Spektra Inframerah Pita absorpsi inframerah benzene tersubstitusi diringkas dalam table adanya suatu cincin dalam benzene dalam suatu senyawa yang strukturnya tidak diketahui seringkali dapat ditetapkan dengan memeriksa dua daerah spectrum inframerah. Posisi substitusi pada suatu cincin benzene kadang-kadang dapat ditetapkan dengan menguji spectrum inframerahnya.cincin-cincin benzene yang tersubstitusi yang berlainan seringkali mempunya absorpsi karakteristik pada kira-kira cm -1 (11-15 μm) Spektra nmr Spektra nmr senyawa aromatic bersifat memperbedakan (distinctive). Proton pada suatu cincin aromatic menyerap di bawah-medan, dengan nilai δ antara 6,5 ppm dan 8 ppm. Absorpsi bawah medan ini disebabkan oleh arus cincin, yang menimbulkan medan magnet molecular yang mengurangi perisai terhadap proton-proton yang terikat pada cincin itu. Substituent elektronegatif pada cincin akan menggeser absorpsi proton tetangganya lebih jauh ke bawah-medan, sedangkan gugus-gugus yang membebaskan electron akan menggeser absorpsi ke atas-medan, dibandingkan dengan absorpsi benzene tanpa substitusi Kestabilan Cincin Benzena Seandainya benzena hanya mengandung tiga ikatan rangkap dua yang berselang-seling dengan tiga ikatan tunggal (tanpa delokalisasi elektron), maka kalor hidrogenasinya akan sebesar: 3 x 28,6 kkal/mol = 85,8 kkal/mol Sikloheksena sikloheksana 3
4 Benzena sikloheksana idrogenasi benzena membebaskan energi 36 kkal/mol lebih rendah dibanding senyawa hipotetik (sikloheksatriena). Selisih energi antara benzene dan sikoheksatriena disebut energi resonansi benzene. Energy resonansi ialah energy yang hilang (kestabilan yang diperoleh) dengan adanya delokalisasi penuh electronelektron electron-elektron pi. Sedangkan energi resonansi benzena dalam reaktivitas adalah diperlukan lebih banyak energi untuk hilangnya sifat aromatik, Alkena dapat dihidrogenasi dalam temperatur kamar dan tekanan atmosfer, sedangkan benzena menuntut temperatur dan tekanan yang lebih tinggi. Benzena tidak dapat diadisi (tidak bereaksi) dengan Br dan KMnO 4 Tidak Bereaksi Tidak Bereaksi 10.5 Ikatan dalam Benzena Sehubungan dengan teori resonansi formula ini sangat berguna; oleh karena itu, rumus Kekule digunakan dalam membahas reaksi-reaksi benzena. Benzena mempunyai enam karbon sp 2 dalam sebuah cincin. Tumpang tindih keenam orbital p mengakibatkan terbentuknya enam orbital molekul π. Bila diperhatikan keeenam orbital molekul yang mungkin bagi benzena akan nampak bahwa representasi awan pi aromatik sebagai suatu donat rangkap barulah menyatakan satu, π 1, dari enam orbital molekul itu. Dalam orbital π 1, keenam-enam orbital p dari benzena bersifat sefase (in phase) dan tumpang tindih secara sama; orbital ini berenergi terendah 4
5 karena tak memiliki simpul (node) di antara inti karbon. Orbital π 2 dan orbital π 3 masing-masing mempunyai satu bidang simpul di antara inti-inti karbon. Kedua orbital bonding ini bersifat berregenerasi dan energi itu lebih tinggi daripada energi orbital molekul π 1. Benzena dengan enam elektron p, mengisi orbital-orbital π 1, π 2, π 3 masing-masing dengan sepasang elektron. Maka ketiga orbital ini merupakan orbitalorbital bonding dari benzena. Bersama dengan ketiga orbital ini, dalam benzena terdapat tiga orbital * * antibonding. Dua dari orbital antibonding ini (π 4 dan π 5 ) masing-masing memiliki dua simpul, dan orbital berenergi tinggi (π * 6 ) memiliki tiga simpul. Dimana simpul adalah daerah dengan rapatan elekron sangat rendah. Gambar 10.5 Orbital-orbital π benzena. Simpul digambarkan oleh garis putus-putus. 5
6 10.6 Apakah Senyawa Aromatik Itu? Senyawa aromatik adalah senyawa hidrokarbon dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkap diantara atom-atom karbonnya.benzena adalah senyawa organik dengan rumus molekul C 6 6 yang merupakan suatu anggota dari suatu kelompok besar senyawa aromatic, yakni senywa yang cukup distabilkan dan delokalisasi electron pi. Benzena tersusun atas 6 buah atom karbon yang bergabung membentuk sebuah cincin, dengan satu atom hidrogen yang terikat pada masing-masing atom. Karena hanya terdiri dari atom karbon dan hidrogen, senyawa benzena dapat dikategorikan ke dalam hidrokarbon. Benzena merupakan salah satu jenis hidrokarbon aromatik siklik dengan ikatan pi yang tetap Persyaratan untuk Aromatisitas Persyaratan senyawa aromatik 1. molekul harus siklik dan datar 2. memiliki orbital p yang tegak lurus pada bidang cincin (memungkinkan terjadinya delokalisasi elektron pi) 3. Memiliki elektron pi = 4n + 2 (aturan uckle) ; n = bilangan bulat aromatik). siklooktatetraena (tidak Aturan ückel Dalam tahun 1931 seorang ahli kimia jerman Erich ückel, mengusulkan bahwa untuk menjadi aromatic, suatu senyawa datar, monosiklik (satu cincin) rus memiliki electron pi sebanyak 4n+2, dengan n ialah bilangan bulat.. Menurut aturan ückel, suatu cinicin dengan electron pi sebanyak 2,6,10 atau 14 dapat bersifat aromatiktetapi cincin dengan 8 atau 12 elektron tidak dapat. 6
7 4n + 2 = 6 n = 1 aromatik 4n + 2 = 10 n = 2 aromatik 4n = 8 non aromatik Ion Siklopentadiena Siklopentadiena adalah suatu diena konjugasi dan tidak aromatic. Alasan utama tidak aromatic ialah bahwa satu atom karbonnya adalah sp 3, tidsk sp 2. karbon sp 3 ini tidak mempunyai orbital p untuk ikut berikatan pi. Tetapi bila diambil satu ion hydrogen dari dalam siklopentadiena, maka hibridisasi karbon tersebut akan berubah menjadi sp 2 dan akan memiliki orbital p yang berisi sepasang electron Substitusi Aromatik Elektrofilik Pada kondisi yang tepat benzene mudah bereaksi substitusi aromatic elektrofilik yaitu reaksi suatu elektrofil disubstitusikan untuk satu atom hydrogen pada cincin aromatic. Terdapat beberapa Substitusi Aromatik Elektrofilik yaitu, Monosubstitusi, Disubstitusi dan Trisubstitusi Contoh reaksi substitusi seperti ini dipaparkan di bawah ini : 7
8 Monosubstitusi FeCl 3 + Cl 2 30 o Cl + Cl Nitrobenzena Disubstitusi + Trisubstitusi 10.9 Substitusi Pertama Dalam kedua reaksi monosubstitusi yang ditunjukkan di atas, digunakan asa, lewis sebagai katalis. Asam lewis bereaksi dengan regensia (seperti X 2 atau NO 3 ) untuk menghasilkan suatu elektrofil, yang merupakan zat pensubstitusi yang sebenarnya. Misalnhya, 2 SO 4 (suatu asam yang sangat kuat) dapat merebut suatu 8
9 gugus hidroksil dari dalam asam nitrat, maka akan dihasilkan ion nitronium + NO 2. Suatu elektrofil dapat menyerang elektron pi suatu cincin benzena untuk menghasilkan suatu macam karbokation yang terstabilkan oleh resonansi yang disebut suatu ion benzenonium. A. alogenasi alogenasi aromatik dicirikan oleh brominasi benzena. Katalis dalam brominasi aromatik adalah FeBr 3 (seringkali dibuat in situ dari Fe dan Br 2 ). Peranan katalis adalah menghasilkan elektrofil Br +. Ini dapat terjadi oleh reaksi langsung dan pembelahan ikatan Br-Br. Lebih mungkin lagi, Br 2 tidak sepenuhnya terbelah pada reaksi dengan katalis FeBr 3, melainkan sekedar terpolarisasikan. Untuk sederhananya, di sini ditunjukan Br + sebagai elekfilnya. B. Efek Isotop Jika tahap penentu laju substitusi aromatik elektrofilik ialah pembentukan ion benzenonium, maka reaksi benzena terdeuterasi dan reaksi benzena normal akan sama cepat. Eksperimen menunjukan bahwa hal ini memang benar; benzena dan perdeuteriobenzena (C 6 D 6 ) menjalani brominasi elektrofilik sama cepat, dan tak dijumpai efek isotop kinetik. Tahap 2 dalam mekanisme reaksi, lepasnya + atau D +, memang melibatkan pemutusan ikatan C atau CD. Tak diragukan lagi bahwa eliminasi D + akan lebih lambat daripada eliminasi +, tetapi dalam masingmasing kasus tahap kedua itu begitu cepat dibandingkan dengan Tahap 1, sehingga tak dijumpai perubahan laju reaksi keseluruhan. C. Nitrasi Benzena menjalani nitrasi bila diolah dengan NO 3 pekat. Katalis asam Lewis dalam reaksi ini adalah 2 SO 4 pekat. Seperti halogenasi, nitrasi aromatik berupa reaksi dua-tahap. Tahap pertama (tahap lambat0 adalah serangan elektrofilik. Dalam nitrasi elektrofiliknya ialah + NO 2. asil serangan ialah suatu ion benzenonium yang mengalami pelepasan + dengan cepat dalam tahap kedua. + - ini bergabung dengan 2 SO 4 untuk menghasilkan kembali katalis 2 SO 4. 9
10 D. Alkilasi Alkilasi benzena berupa substitusi sebuah gugus alkil untuk sebuah hidrogen pada cincin. Alkilasi dengan alkil halida dan runutan AlCl 3 sebagai katalis, sering dirujuk sebagai alkilasi Friedel-Crafts. E. Asilasi Reaksi ini serinkali merupakan metode terpilih untuk membuat aril keton. Guguskarbonil aril keton ini dapat direduksi menjadi gugus C 2. dengan kombinasi asilasi Friedel-Crafts dan direduksi, dapat disiapkan suatu alkil benzene tanparisiko penataan ulang dari gugus alkil. F. Sulfonasi Sulfonasi benzene dengan asam sulfat menghasilkan asam benzene sulfonat. Sulfonasi bersifat mudah balik danmenunjukkan efek isotop yang sedang. SO Substitusi kedua Suatu benzene tersubstitusi dapat mengalami substitusi gugus kedua. Beberapa benzene tersubstitusi bereaksi lebih mudah. Misalnya anilinabereaksi substitusi elektrofilik lebih cepat daripada benzene. Anilina Tidak perlu diberi katalis seperti benzene + 3Br 10
11 Nitrobenzena m-dinitrobenzena (93%) Memerlukan asam nitrat, temeratur tinggi dan waktu lama Substitusi Ketiga 1. Jika dua substituen mengarahkan suatu gugus ke satu posisi, maka posisi ini akan merupakan posisi utama. o terhadap C 3 dan m terhadap NO 2 2. Jika dua gugus bertentangan dalam efek-efek pengarahan mereka, maka aktivator yang lebih kuat akan lebih diturut pengarahannya. pengarah o, p lebih kuat 3. Jika dua gugus deaktivasi berada pada cincin, terlepas dimana posisinya, akan menghambat substitusi ketiga 4. Jika dua gugus pada cincin berposisi meta satu sama lain substitusi tidak terjadi pada posisi apit meskipun cincin teraktifkan pada posisi itu. Tidak reaktifnya posisi ini rena rintangan sterik 11
12 10.12 Alkil Benzena Seringkali cincin benzene mempunyai efek yang besar pada sifat-sifat kimia dari substituent-substituennya. Misalnya, gugus alkil yang terikat pada sebuah cincin benzene tidaklah berbeda dengan gugus alkil lain, dengan satu kekecualian penting yaitu karbon di dekat cincin benzene adalah karbon benzilik. Kation benzyl, radikal bebas benzyl dan karbanion benzyl semua terstabilkan secara resonian oleh cincin benzene Fenol Suatu fenol (ArO) ialah senyawa dengan suatu gugus O yang terikat pada cincin aromatic. Gugus O merupakan activator kuat dalam substitusi aromatic elektrofilik. Karena ikatan karbon sp 2 lebih kuat daripada ikatan oleh karbon sp 3 maka ikatan C-O dari suatu fenol tidak mudah diputuskan. Fenol tidak bereaksi S N 1 atau S N 2 atau reaksi eliminasi seperti alcohol. R O + Br RBr + 2 O Suatu alkohol Ar O + Br tak ada reaksi Suatu fenol Esterifikasi Fenol Esterifikasi fenol tidak melibatkanpemaksapisahan ikatan C-O yang kuatdari fenol, tetapi bergantung padapemaksapisahan ikatan O. Oleh karena itu, ester fenol dapat disintesis dengan reaksi-reksi yang sama yang menghasilkan ester alkil. 12
13 Reaksi Kolbe Reaksi Kolbe adalah reaksi natrium fenoksida dan CO 2 yang menghasilkan natrium salisilat dan yang menghasilkan asam salisilat bila diasamkan. Asam salisilat digunakan untuk mensitesis asam asetilsalisilat yang biasa disebut aspirin Reaksi Reimer-Tiemann Reaksi fenol lain yang menarik ialah reaksi dengan kloroform dalam basa berair yang disusul dengan perlakuan asam berair. Produksinya ialah salisilaldehida. Reaksi ini disebut reaksi reimer-tiemann. 13
14 Oksidasi Fenol Fenol sendiri bertahan terhadap oksidasi, karena pembentukan suatu gugus karbonil akan mengakibatkan dikarbonya penstabilan aromatic. Gugus hidroksil adalah gugus pengaktif yang kuat sehingga fenol akan mengalami reaksi substitusi elektronik pada kondisi yang rusak sekalipun. Senyawa fenol dapat menghambat radikal bebas dengan cara mendonorkan protonnya dan membentuk radikal yang stabil Garam Benzenadiazonium Pembentukan benzena diazonium klorida (C 6 5 N + 2 Cl - ) dengan mereaksikan anilina dengan asam nitrit, NO 2, dalam air dingin (dibuat in-situ dari NaNO 2 dan Cl). Ingat bahwa garam arildiazonium stabil pada 0 o C dan merupakan zat antara sintetik yang berguna karena N 2 merupakan gugus pergi yang sangat baik. Pengolahan alkilamina primer dengan NaNO 2 dan Cl juga akan menghasilkan garam diazonium, tetapi garan alkildiazonium tidak stabil dan terurai menjadi campuran alkohol dan alkena bersama-sama N 2. Penguraian itu berlangsung melalui suatu karbokation. Bila direaksikan dengan NaNO 2 dan Cl, amina sekunder (alkil ataupun aril) menghasilkan N-nitrosoamina, senyawa yang mengandung gugus N-N=O. Banyak N- nitrosoamina bersifat karsinogen. Amina tersier sukar diramalkan bagaimana reaksinya secara keseluruhan dengan asam nitrit. Suatu arilamina tersier biasanya mengalami substitusi cincin dengan NO karena cincin itu diaktifkan oleh gugus NR2. Alkilamina tersier dan kadang-kadang arilamina tersier juga dapat kehilangan sebuah gugus R dan membentuk suatu derivat N-nitroso dari suatu amina sekunder alobenzena dan Substitusi Aromatik Nukleofilik Aril halide tidak bereaksi substitusi dan eliminasi yan karakteristik bagi alkil halide karena adanya kekuatan ekstra dari suatu ikatan karbon sp 2. Namun dalam suasana tertentu, suatu aril halide mengalami reaksi substitusi aromatic nukleofilik. Meskipun reaksi ini Nampak serupa dengan reaksi SN1 dan SN2, sebenarnya reaksi ini sangat berlainan. Juga berlainan dengan substitusi elektrofilik, yang diawali oleh E + bukan Nu +. 14
15 alo benzene tidak bereaksi SN1 atau SN2, tetapi X - dapat digantikan dalam reaksi substitusi aromatiknukleofilik, terutama jika cincin itu diaktifkan oleh gugus penarik electron seperti NO 2. NO 2 NO 2 O 2 N + Nu: - O 2 N Nu + Cl - Gambar alobenzena dan Substitusi Aromatik Nukleofilik Sintesis dengan Menggunakan Senyawa Benzena Dalam laboratorium, substitusi aromatic elektrofilik digunakan sebagai reaksi sintetik secara lebih meluas daripada substitusi aromatic nukleofilik, karena bahan awalnya tidak terlalu dibatasi oleh persyaratan. Dalam sintesis benzene tersubstitusi, urutan reaksi substitusi sangat penting untuk diperhatikan Kesimpulan Suatu senyawa aromatik adalah suatu tipe senyawa yang memperoleh penstabilan cukup banyak oleh delokalisasi elektron-pi. Agar bersifat aromatik, suatu senyawa haruslah siklik dan datar. Tiap atom cincin harus memiliki orbital p tegaklurus bidang cincin, dan orbital-orbital p harus mengandung (4n + 2) elektron pi (aturan uckel). Benzena dan aromatika lain bereaksi substitusi aromatik eletrofilik. Suatu substitusi kedua akan menghasilkan isomer-o dan p, atau isomer-m, bergantung pada substituen pertama. Pengarah o,p (kecuali R) mempunyai elektron yang dapat disumbangkan ke cincin secara resonansi. Semua pengarah-o,p, kecuali X, mengaktifkan cincin keseluruhan terhadap substitusi elektrofilik. Posisi o dan p merupakan posisi-posisi substitusi yang disukai, karena adanya penstabilan resonansi tambahan dari zat-zat antaranya. Semua pengarah-m dan gugus X mendeaktivasi cincin terhadap substitusi elektrofilik lanjutan, dengan cara penarikan elektron. Alkilbenzena mengandung posisi benzilik yang aktif terhadap banyak reagensia. Fenol lebih bersifat asam daripada alkohol dan mengandung cincin yang sangat teraktifkan terhadap substitusi aromatik elektrofilik. Fenol dapat diesterkan dengan suatu anhidrida asam. Arilmanina dapat diubah menjadi garam arildiazonium 15
16 oleh reaksi dengan NOO. Garam-garam ini stabil pada 0 o C, tetapi sangat reaktif terhadap anekaragaman nukleofil. alobenzena tidak bereaksi S N 1 ataupun S N 2, tetapi X - dapat digunakan dalam reaksi substitusi aromatik nukleofilik, terutama jika cincin itu diaktifkan oleh gugus penarik elektron seperti NO 2. 16
BAB IX AROMATISITAS, BENZENA, DAN BENZENA TERSUBSTITUSI
BAB IX AROMATISITAS, BENZENA, DAN BENZENA TERSUBSTITUSI Benzena diisolasi tahun 1825 oleh Michael Faraday dan residu berminyak yang terimbun dalam pipa induk gas di London. Sampai 1940 ter batubara sebagai
Lebih terperinciAROMATISITAS, BENZENA DAN BENZENA TERSUBSTITUSI ACHMAD SYAHRANI ORGANIC CHEMISTRY, FESSENDEN DAN FESSENDEN, THIRD EDITION
AROMATISITAS, BENZENA DAN BENZENA TERSUBSTITUSI ACHMAD SYAHRANI ORGANIC CHEMISTRY, FESSENDEN DAN FESSENDEN, THIRD EDITION 1 BENZENA PERTAMA KALI DIISOLASI OLEH MICHAEL FARADAY, 1825 DARI RESIDU BERMINYAK
Lebih terperinciBENZEN DAN AROMATISITAS. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS
BENZEN DAN AROMATISITAS Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS BENZEN DAN AROMATISITAS BENZENA DAN AROMATISITAS C6H6 Hidrokarbon tidak jenuh ikatan rangkap beresonisasi Senyawa aromatis benzena & senyawa-senyawa
Lebih terperinciSENYAWA AROMATIK. Tim dosen kimia dasar FTP
SENYAWA AROMATIK Tim dosen kimia dasar FTP SENYAWA AROMATIK SIFAT-SIFAT Senyawa dengan aroma tertentu Senyawa siklik yang mengandung ikatan rangkap berselang seling (konjugasi) Bersifat non polar Banyak
Lebih terperinciKIMIA. Sesi. Benzena A. STRUKTUR DAN SIFAT BENZENA. Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6 H 6
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 18 Sesi NGAN Benzena Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6 H 6 dengan struktur berbentuk cincin (siklik) segienam beraturan. Struktur kimia
Lebih terperinciREAKTIVITAS SENYAWA AROMATIK. DR. Bambang Cahyono
REAKTIVITAS SENYAWA AROMATIK DR. Bambang Cahyono PERBEDAAN IKATAN RANGKAP BENZENA DAN ALKENA AKIBAT LAIN AKIBAT ADANYA STABILITAS PADA AROMATIK Senyawa aromatik distabilkan oleh stabilitas aromatik Mengingat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari uraian latar belakang diatas dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai senyawa, baik senyawa organik maupun anorganik. Senyawa organik sangat banyak jenisnya, sehingga perlu adanya penggolongan
Lebih terperinciSENYAWA AROMATIK (Benzena & Turunannya)
SENYAWA AROMATIK (Benzena & Turunannya) Senyawa Aromatik Alkana C n H 2n+2 C 6 H 14 (Hidrokarbon Jenuh) Alkena C n H 2n C 6 H 12 (Hidrokarbon Tak Jenuh) Alkuna C n H 2n-2 C 6 H 10 Benzena - C 6 H 6 Hidrokarbon
Lebih terperinciMODUL KIMIA SMA IPA Kelas 12
A. BENZENA 1. Rumus a. Rumus molekul : C 6H 6 b. Rumus bangun : 2. Hibridisasi Struktur Kekule, setiap atom C dalam benzena membentuk 3 ikatan sigma = ( sp 2 ) 3 dan 1 ikatan phi = ( p-p ) 1. Hal ini dapat
Lebih terperinciSerangan elektrofil pada posisi orto
Serangan elektrofil pada posisi orto O Y + O Y O Y O Y I II III O O Y Y Serangan elektrofil pada posisi meta Serangan elektrofil pada posisi para Pada reaksi substitusi elektrofilik fenol ini terlihat
Lebih terperinciBENZENA. Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul.
Standar Kompetensi: BENZENA Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul. Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, dan kegunaan
Lebih terperinciKIMIAWI SENYAWA KARBONIL
BAB 1 KIMIAWI SENYAWA KARBONIL Senyawa karbonil adalah kelompok senyawaan organik yang mengandung gugus karbonil, C=O, gugus fungsional yang paling penting dalam kimia organik. Senyawa karbonil ada di
Lebih terperincibemffums.blogspot.com
bemffums.blogspot.com Amina Didasarkan pada: McMurry s Organic Chemistry, th edisi 6 24.1 Naming Amines Amina tersubstitusi alkil (alkilamina) atau tersubstitusi aril (arilamina) Klasifikasi: 1 (RNH2),
Lebih terperinciSecara umum terdapat 4 tipe reaksi kimia organik: 1. Reaksi substitusi (Penggantian)
Secara umum terdapat 4 tipe reaksi kimia organik: 1. Reaksi substitusi (Penggantian) Suatu atom/gugus di dalam suatu senyawa diganti oleh suatu atom/gugus lain dari senyawa yang lain. Konsep dasarnya adalah
Lebih terperinciAromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi
Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB Senyawa Aromatik Aromatik dahulu diartikan senyawa beraroma. Kini, aromatik merujuk sekelompok senyawa dengan
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) I. Nama matakuliah Kimia Organik Dasar I II. Kode / SKS MKS 2401 /2 SKS III. Prasyarat Matakuliah prasyarat adalah Kimia Dasar II IV. Status matakuliah
Lebih terperinciKONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI
KNSEP DASAR KIMIA RGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI 1. Kekhasan Atom Karbon Atom karbon adalah atom yang memiliki enam elektron dengan dengan konfigurasi 1s 2 2s 2 2p 2. Empat
Lebih terperinciVI Benzena dan Turunannya
Bab VI Benzena dan Turunannya Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini Anda dapat memahami tentang struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan turunannya. Benzena dan turunannya (benzena
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Prog/Semester : XII / IPA / 2 Alokasi Waktu : 2x45 menit Standar Kompetensi : 4. Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya,
Lebih terperinciChapter 20 ASAM KARBOKSILAT
Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT Pengantar Gugus fungsi dari asam karboksilat terdiri atas ikatan C=O dengan OH pada karbon yang sama. Gugus karboksil biasanya ditulis -COOH. Asam alifatik memiliki gugus alkil
Lebih terperinciATURAN HUCKEL & AROMATISITAS :
YAWA ARMATIK semua senyawa yang mempunyai sifat kimia seperti benzena. IFAT-IFAT enyawa siklik yang mengandung ikatan rangkap berselang seling. Bersifat non polar Banyak digunakan sebagai pelarut. Contoh
Lebih terperinciAromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi
Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB Senyawa Aromatik Aromatik dahulu diartikan senyawa beraroma. Kini, aromatik merujuk sekelompok senyawa dengan
Lebih terperinciBahan Bacaan 5 BENZENA DAN TURUNANNYA
Bahan Bacaan 5 BENZENA DAN TURUNANNYA Benzena mempunyai struktur dan sifat khas sehingga sering disebut senyawa aromatik dan dikelompokkan pada senyawa karbosiklik. Benzena mempunyai rumus molekul C 6
Lebih terperinci(2) kekuatan ikatan yang dibentuk untuk karbon;
Reaksi Subsitusi Nukleofilik Alifatik Reaksi yang berlangsung karena penggantian satu atau lebih atom atau gugus dari suatu senyawa oleh atom atau gugus lain disebut reaksi substitusi. Bila reaksi substitusi
Lebih terperinciREAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL
BAB 5 REAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL Dalam bab ini akan dibahas mengenai reaksi substitusi alfa. Ciri utama dari reaksi ini adalah terjadi melalui pembentukan intermediet enol atau ion enolat. 5.1. Keto-enol
Lebih terperinciAromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi
Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi Bagian Kimia rganik Departemen Kimia FMIPA IPB A. Benzena C 6 5 C benzaldehida [] C 6 5 C 2 benzil alkohol [] C 6 5 C 2 asam benzoat (1) Ca (2) kalor C
Lebih terperinciSENYAWA ORGANIK HIDROKARBON DENGAN KARBON ELEKTROFILIK
SENYAWA ORGANIK HIDROKARBON DENGAN KARBON ELEKTROFILIK Aromatisitas Seperti yang dibicarakan pada kimia organik I., senyawa hidrokarbon adalah kelompok zat organik yang hanya terdiri dari unsur karbon
Lebih terperinciBENZENA DAN TURUNANNYA
BENZENA DAN TURUNANNYA 6 benzena dan turunannya A. RUMUS MOLEKUL DAN SIFAT KHAS BENZENA B. TATA NAMA BENZENA C. KEGUNAAN TURUNAN BENZENA Kata aromatik semula digunakan untuk menggambarkan zat-zat berbau
Lebih terperinciBANK SOAL KIMIA ORGANIK I UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2002/2003
BANK SOAL KIMIA ORGANIK I UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2002/2003 1. Terangkan dengan jelas bagaimana terjadinya ikatan sigma dan pi antara atom-atom pada periode II yaitu atom boron, karbon, dan nitrogen.
Lebih terperinciPENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK DAN DASAR-DASAR REAKSI ORGANIK
( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.word-to-pdf-converter.net PENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK DAN DASAR-DASAR REAKSI ORGANIK PENDAHULUAN Oleh: C. Budimarwanti, M.Si Senyawa organik terlibat
Lebih terperinciμ =1,18 D 1,8D 1,78D 1,64D BAB IV ALKIL HALIDA Reaksi Substitusi dan Eliminasi Ikatannya:
BAB IV ALKIL HALIDA Reaksi Substitusi dan Eliminasi Ikatannya: F, C1, Br bersifat elektronegatif terhadap C, elektroneg. 1 dekat C alkil halide bersifat polar. 2. Sifat fisis alkana terhalogenasikan Momen
Lebih terperinciSenyawa Halogen Organik (organohalogen) Tim Dosen Kimia FTP - UB
Senyawa alogen Organik (organohalogen) Tim Dosen Kimia FTP - UB Pendahuluan Organohalogen sebagai pelarut, insektisida, dan bahan sintesis organik. Beberapa organohalogen bersifat racun, sehingga harus
Lebih terperinciMAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL
MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL Oleh : ZIADUL FAIEZ (133610516) PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2015 BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang
Lebih terperinciBab 12 Pengenalan Kimia Organik
Bab 12 Pengenalan Kimia Organik Sikloalkana Ikhtisar Sumber: hang Bab 11 Alkuna idrokarbon Aromatik Gugus Fungsi Departemen Kimia FMIPA IPB Kimia Organik berfokus pada kimia karbon. Beberapa karakteristik
Lebih terperincibenzena dan turunannya
6 benzena dan turunannya A. RUMUS MOLEKUL DAN SIFAT KAS BENZENA B. TATA NAMA BENZENA. KEGUNAAN TURUNAN BENZENA Kata aromatik semula digunakan untuk menggambarkan zat-zat berbau harum dari buah-buahan,
Lebih terperinciORTO DAN PARA NITROFENOL
ORTO DAN PARA NITROFENOL Tujuan 1. Mensintesis o-nitrofenol dan p-nitrofenol dari fenol dan asam nitrat melalui nitrasi 2. Memisahkan o-nitrofenol dan p-nitrofenol dengan metode distilasi uap 3. Memurnikan
Lebih terperinciETER dan EPOKSIDA. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS
ETER dan EPOKSIDA Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS ETER Senyawa yang mempunyai 2 gugus organik melekat pada atom O tunggal R1 O R 2 atau Ar O R Atau Ar O Ar Ket : R : alkil Ar : fenil atau gugus aromatis
Lebih terperinciKelompok G : Nicolas oerip ( ) Filia irawati ( ) Ayndri Nico P ( )
Kelompok G : Nicolas oerip (5203011028) Filia irawati (5203011029) Ayndri Nico P (5203011040) Mempelajari reaksi esterifikasi Apa sih reaksi esterifikasi itu? Bagaimana reaksi esterifikasi itu? Reaksi
Lebih terperinciBAB V ALKOHOL, ETER DAN SENYAWA YANG BERHUBUNGAN
BAB V ALKOHOL, ETER DAN SENYAWA YANG BERHUBUNGAN 1. Pendahuluan etanol suatu alkohol fenol dietil eter suatu eter propilena oksida suatu epoksida 2. Ikatan dalam alcohol dan eter Eter dapat berbentuk rantai
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051) PERCOBAAN 5 Alkohol dan Fenol: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia DIAH RATNA SARI 11609010 KELOMPOK I Tanggal Percobaan : 27 Oktober 2010 Shift Rabu Siang (13.00 17.00
Lebih terperinci1. Pendahuluan 2. Intermediate reaktif 3. Nukleofil and elektrofil 4. Tipe reaksi 5. Ions versus radicals
1. Pendahuluan 2. Intermediate reaktif 3. Nukleofil and elektrofil 4. Tipe reaksi 5. Ions versus radicals TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Reaktivitas dan Mekanisme, mahasiswa
Lebih terperinciAlkena. KO 1 pertemuan III. Indah Solihah
Alkena KO 1 pertemuan III Indah Solihah Pengertian Alkena Merupakan senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon. Terdapat dalam jumlah berlebih di alam Etena (etilena) merupakan ssalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan berlangsung selama sintesis, serta alat-alat yang diperlukan untuk sintesis.
II TINJUN PUSTK 2.1 Rancangan nalisis Dalam sintesis suatu senyawa kimia atau senyawa obat yang baik, diperlukan beberapa persiapan. Persiapan tersebut antara lain berupa bahan dasar sintesis, pereaksi,
Lebih terperinciSenyawa Aromatik Thomson Higher Education
Senyawa Aromatik 1 2006 Thomson Higher Education Kimia Organik Kala Dulu Senyawa Aromatik Dulu digunakan untuk menerangkan senyawa pemberi aroma seperti benzaldehid (dari buah cherries, peaches, dan almonds),
Lebih terperinciSIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON
SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON Muhammad Ja far Sodiq (0810920047) 1. ALKANA Pada suhu biasa, metana, etana, propana, dan butana berwujud gas. Pentena sampai heptadekana (C 17 H 36 ) berwujud
Lebih terperinciGUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON
GUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON Kelompok VII: 1. Anggi Cahaya Nirwana (F1C116012) 2. Eko Prastyo (F1C116022) 3. Mardiana (F1C116023) 4. Mutiara Sarah H. (F1C116029)
Lebih terperinciBAB VIII ALKENA DAN ALKUNA
BAB VIII ALKENA DAN ALKUNA 1. Ikatan dalam alkena dan alkuna Keasaman : Alkuna> Alkena> Alkana (sp > sp 2 > sp 3 ) Karena untuk sp karakter s = 50% dan p = 50%, sehingga elektron dalam orbital lebih dekat
Lebih terperinciSENYAWA AROMATIK POLISIKLIK DAN HETEROSIKLIK
SEYAWA ARMATIK PLISIKLIK DA ETERSIKLIK A. PEDAULUA Beberapa senyawa aromatik yang lain dapat dikelompokkan dalam dua kelas, yaitu senyawa polisiklik dan senyawa heterosiklik. Senyawa aromatik polisiklik
Lebih terperinciPenggolongan hidrokarbon
Penggolongan hidrokarbon idrokarbon Alifatik Alisiklik Aromatik Jenuh Tidak jenuh Jenuh Tidak jenuh Alkana Sikloalkana Sikloalkena Alkena Alkuna Sifat Fisika Alkana yang memiliki massa molekul rendah yaitu
Lebih terperinciMAKALAH KIMIA ORGANIK IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKUL
MAKALAH KIMIA ORGANIK IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKUL Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia Organik Dosen Pembimbing : Ir. Dyah Tri Retno, MM Disusun oleh : Kelompok 1 1. Angga Oktyashari
Lebih terperinciSifat fisika: mirip dengan alkana dengan jumlah atom C sama
SENYAWA ORGANIK HIDROKARBON SENYAWA KARBON DENGAN KARBON NUKLEOFILIK ALKENA Alkena merupakan senyawa hidrokarbon dengan sifat tersendiri karena adanya ikatan rangkap dan reaktivitas senyawa ini senyawa
Lebih terperinciberupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).
HIDROKARBON Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON OLEH NAMA : HABRIN KIFLI HS. STAMBUK : F1C1 15 034 KELOMPOK ASISTEN : VI (ENAM) : HERIKISWANTO LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS
Lebih terperinciAMINA dan HETEROSIKLIK
Slaid kuliah Kimia Organik II AMINA dan HETEROSIKLIK Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA-IPB Amina tersebar luas dalam organisme hidup protein dan asam nukleat. trimetilamina nikotina kokaina Insektisida
Lebih terperinciI. Pendahuluan II. Agen Penitrasi
I. Pendahuluan Nitrasi merupakan reaksi terbentuknya senyawa nitro atau masuknya gugus nitro (-NO2) dalam suatu senyawa. Pada reaksi nitrasi, gugus nitro dapat berikatan dengan atom yang berbeda dan bisa
Lebih terperinciREAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL
REAKSI-REAKSI ALKHL DAN FENL TUJUAN Tujuan dari Percobaan ini adalah: 1. Membedakan alkohol dengan fenol berdasarkan reaksinya dengan asam karboksilat 2. Membedakan alkohol dan fenol berdasarkan reaksi
Lebih terperinciREAKSI PENATAAN ULANG. perpindahan (migrasi) tersebut adalah dari suatu atom ke atom yang lain yang
EAKSI PENATAAN ULANG eaksi penataan ulang adalah reaksi penataan kembali struktur molekul untuk membentuk struktur molekul yang baru yang berbeda dengan struktur molekul yang semula. eaksi ini dapat terjadi
Lebih terperinci4 Pembahasan. 4.1 Sintesis Resasetofenon
4 Pembahasan 4.1 Sintesis Resasetofenon O HO H 3 C HO ZnCl 2 CH 3 O Gambar 4. 1 Sintesis resasetofenon Pada sintesis resasetofenon dilakukan pengeringan katalis ZnCl 2 terlebih dahulu. Katalis ZnCl 2 merupakan
Lebih terperinciRANCANGAN PEMBELAJARAN KBK
RANCANGAN PEMBELAJARAN KBK Nama / Kode Matakuliah : Kimia Organik Sintesis II / 305H3102 Komptensi Sasaran : 1. Kompetensi Utama : Kemampuan dalam menerapkan pengetahuan dasar Kimia. Kemampuan dan keterampilan
Lebih terperinciBAB 17 ALKOHOL DAN FENOL
Slaid kuliah Kimia Organik I untuk mhs S1 Kimia semester 3 BAB 17 ALKOHOL DAN FENOL Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA-IPB TIU TIK 1 Daftar Pustaka: Fessenden RJ, Fessenden JS. 1998. Organic Chemistry.
Lebih terperinciKIMIA. Sesi HIDROKARBON (BAGIAN II) A. ALKANON (KETON) a. Tata Nama Alkanon
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 16 Sesi NGAN HIDROKARBON (BAGIAN II) Gugus fungsional adalah sekelompok atom dalam suatu molekul yang memiliki karakteristik khusus. Gugus fungsional adalah bagian
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK ACARA 4 SENYAWA ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER Oleh: Kelompok 5 Nova Damayanti A1M013012 Nadhila Benita Prabawati A1M013040 KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPengantar KO2 (Kimia Organik Gugus Fungsi)
Pengantar KO2 (Kimia Organik Gugus Fungsi) Sasaran : pengenalan gugus fungsi. Mengetahui sifat fisika dan kimia suatu bahan yang digunakan sebagai obat, kosmetika, bahan makanan dan minuman. Untuk digunaka
Lebih terperinciSenyawa 1 C7H8O2 Spektrum IR senyawa C7H8O2. Spektrum 13 C NMR senyawa C7H8O2
Senyawa 1 C7H8O2 Spektrum IR senyawa C7H8O2 Spektrum 1 H NMR senyawa C7H8O2 Spektrum 13 C NMR senyawa C7H8O2 Jawaban : Harga DBE = ½ (2C + 2 - H - X + N) = ½ (2.7 + 2-8 - 0 + 0) = ½ (16-8) = 4 Data spektrum
Lebih terperinciGambar IV 1 Serbuk Gergaji kayu sebelum ekstraksi
Bab IV Pembahasan IV.1 Ekstraksi selulosa Kayu berdasarkan struktur kimianya tersusun atas selulosa, lignin dan hemiselulosa. Selulosa sebagai kerangka, hemiselulosa sebagai matrik, dan lignin sebagai
Lebih terperinciKeunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener
Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener Jenis ikatan karbon edakan : Propena (tak jenuh) Propuna (tak jenuh) Propana (jenuh) Rantai Atom Karbon Bedakan : 2-metil butana siklobutana
Lebih terperinciHIDROKARBON AROMATIK
HIDROKARBON AROMATIK Benzena, toluena, xilena (BTX), dan etilbenzena adalah hidrokarbon aromatik dengan pemakaian sangat luas untuk produksi bahan petrokimia. Bahan aromatik ini sangat penting sebagai
Lebih terperinciTURUNAN ASAM KARBOKSILAT DAN REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK
BAB 4 TURUNAN ASAM KARBOKSILAT DAN REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK Asam karboksilat hanya merupakan salah satu anggota kelas turunan asil, RCOX, di mana substituen X mungkin oksigen, halogen, nitrogen
Lebih terperinciPengenalan Kimia Organik
Pengenalan Kimia Organik Unsur-unsur umum dalam senyawa organik 11.1 1 Kimia Organik berfokus pada kimia karbon. Apa yang telah diingat mengenai ikatan karbon dari pelajaran sebelumnya? Karbon adalah unsur
Lebih terperinciBAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI
BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI A. Kekhasan / Keunikan Atom Karbon o Terletak pada golongan IVA dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi. o Untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon mempunyai
Lebih terperinciLABORATORIUM SATUAN PROSES LAPORAN PRAKTIKUM ORGANIK REAKSI SENYAWA HIDROKARBON
LABORATORIUM SATUAN PROSES LAPORAN PRAKTIKUM ORGANIK REAKSI SENYAWA HIDROKARBON Pembimbing : Ibu Riniati,SPd,M.Si Kelompok 3 : Elmus Rahma (101431009) Elvia Heryanti (101431010) Endah Nurhasanah (101431011)
Lebih terperinciALKOHOL DAN ETER. Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik
ALKOHOL DAN ETER Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik 1 SUMBER ALKOHOL DAN ETER Alkohol didapatkan dengan berbagai cara yaitu dapat dibuat dengan cara fermentasi terhadap bahan bahan yang mengandung
Lebih terperinciMODUL 3 SENYAWA POLISIKLIS AROMATIS
MDUL 3 SENYAWA PLISIKLIS ARMATIS Gambar 1. Komponen utama dalam pewangi ini adalah naftalena, suatu senyawa polisiklis aromatis KEGIATAN BELAJAR 1 STRUKTUR, KLASIFIKASI, DAN TATA NAMA SENYAWA PLISIKLIS
Lebih terperinciGUGUS AMINA, AMIDA DAN SULFONAT
GUGUS AMINA, AMIDA DAN SULFONAT AMINA Senyawa yang mengandung gugus NH 2 Strukrur : RNH 2 Jenis : Amina primer (1 o ) Amina sekunder (2 o ) Amina tersier (3 o ) R N H R N H R N R'' H R' R' amina 1 amina
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK Disusun Oleh : Nama : Veryna Septiany NPM : E1G014054 Kelompok : 3 Hari, Jam : Kamis, 14.00 15.40 WIB Ko-Ass : Jhon Fernanta Sipayung Lestari Nike Situngkir Tanggal Praktikum
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051) LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051) PERCOBAAN 5 Alkohol dan Fenol: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia PERCOBAAN 6 Aldehid dan Keton: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia
Lebih terperinciJURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik
Paraf Asisten Judul JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik Tujuan Percobaan : 1. Mempelajari teknik pengukuran fisik untuk mengidentifikasi suatu senyawa organik
Lebih terperinciIII. SIFAT KIMIA SENYAWA FENOLIK
Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous III. SIFAT KIMIA SENYAWA FENOLIK A. Kerangka Fenolik Senyawa fenolik, seperti telah dijelaskan pada Bab I, memiliki sekurang kurangnya satu gugus fenol. Gugus fenol
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II I. Nomor Percobaan : VI II. Nama Percobaan : Reaksi Asetilasi Anilin III. Tujuan Percobaan : Agar mahasiswa dapat mengetahui salah satu cara mensintesa senyawa
Lebih terperinciBAB I IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI ALKOHOL
BAB I IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI ALKOHOL TUJUAN : Mengetahui sifat fisik alkohol dan fenol Membedakan senyawa alkohol primer, sekunder, tersier dan fenol dengan menggunakan tes Lucas dan Ferri Klorida A.
Lebih terperinciBASIC PRINCIPLES: SYNTHESIS OF AROMATIC COMPOUNDS
BASIC PRINCIPLES: SYNTHESIS F ARMATIC CMPUNDS Pada senyawa aromatik diskoneksi biasanya sering dilakukan pada ikatan yang menghubungkan antara cincin aromatik dengan bagian lain dari molekul X Review Retrosynthesis
Lebih terperinciSENYAWA POLISIKLIS KIMIA ORGANIK 3. Kuliah 3. Komponen utama dalam pewangi ini adalah naftalena, suatu senyawa polisiklis aromatis
SENYAWA PLISIKLIS Komponen utama dalam pewangi ini adalah naftalena, suatu senyawa polisiklis aromatis Kuliah 3 KIMIA RGANIK 3 SENYAWA PLISIKLIS? Senyawa polisiklis adalah senyawa yang tersusun dari dua
Lebih terperinciAROMATISITAS (Aromaticity)
AROMATISITAS (Aromaticity) diharapkan fenomena dan konsep aromatisitas bisa dipahami. Pamahaman ini diperlukan untuk bisa mengerti sifat kimia dan fisika kelompok senyawa kimia ini yang sangat banyak digunakan
Lebih terperinci2. Substitusi dengan kelompok halogen OH. Halogen gugus-oh diganti dengan menggunakan pereaksi atau PCl5 PCL3:
Analisa gugus fungsi Reaksi Kimia adalah suatu perubahan dari suatu senyawa atau molekul menjadi senyawa atau molekul lain. Reaksi yang terjadi pada senyawa anorganik biasanya reaksi antar ion, sedangkan
Lebih terperinciHASIL. Tabel 1 Rendemen sintesis resasetofenon metode Cooper et al. (1955) Sintesis 1,3-Diketon
3 Sintesis 1,3-Diketon Kira-kira 1 mmol dibenzoil resasetofenon dilarutkan dengan 4 ml piridina lalu dipanaskan hingga mencapai suhu 50 C. Sementara itu, sekitar 3 mmol KOH 85% digerus dalam mortar yang
Lebih terperinciRUMUS GARIS DAN KONFORMASI
Reaksi DielsAlder Satutipereaksi adisi1,4 yang sangatpentingdiwakiliolehreaksi DielsAlder, yang merupakansuatujalankesenyawasikloheksena. reaksiinidiberinamaahlikimiajermanotto Diels dan Kurt Alder, yang
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK : Reaksi Pembuatan Alkena dengan Dehidrasi Alkohol
Paraf Asisten Judul LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK : Reaksi Pembuatan Alkena dengan Dehidrasi Alkohol Tujuan Percobaan : 1. Mempelajari reaksi dehidrasi dari suatu alkohol untuk menghasilkan
Lebih terperinciGUGUS FUNGSI
ASAM KARBKSILAT GUGUS FUNGSI TATA NAMA SEARA IUPA MENGGUNAKAN NAMA ALKANA INDUKNYA DENGAN IMBUHAN: ASAM.-AT (NAMA LAIN ASAM KARBKSILAT ADALAH ASAM ALKANAT) GUGUS ALKIL ATAU SUBSTITUEN LAIN DILETAKKAN
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK
Paraf Asisten LAPRAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA RGANIK Judul : Sintesis Para Nitroasetanilida Tujuan Percobaan : Memperlajari reaksi nitrasi senyawa aromatis Pendahuluan Asetanilida adalah senyawa turunan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051) PERCOBAAN 5 Alkohol dan Fenol: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia PERCOBAAN 6 Aldehid dan Keton: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia DIAH RATNA SARI 11609010 KELOMPOK I Tanggal
Lebih terperinciASAM KARBOSILAT BAB 3
BAB 3 ASAM KARBOSILAT 3.1. Tata nama asam karboksilat Asam karbosilat diturunkan dari alkana dengan mengganti a terminal dari alkana yang bersesuaian dengan asam oat. Atom karbon karbosilat selalu diberi
Lebih terperinciSetelah mengikuti kuliah pokok bahasan Alkuna, mahasiswa memahami dan menjelaskan struktur, sifat fisis, kegunaan, dan reaksi-reaksi yang dapat
Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Alkuna, mahasiswa memahami dan menjelaskan struktur, sifat fisis, kegunaan, dan reaksi-reaksi yang dapat terjadi pada senyawa alkuna. Senyawa alkuna memiliki ikatan
Lebih terperinciMateri Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA
ALKENA Nama lain alkena adalah olefin atau senyawa vinil. Alkena termasuk senyawa organik tak jenuh. Alkena merupakan senyawa yang relatif stabil, akan tetapi lebih reaktif dari alkana karena terdapatnya
Lebih terperinciAMINA. Klasifikasi 19/04/2013
19/04/201 AMIA C,, unsur yang paling lazim terdpt dlm sistem kehidupan. : merupakan unsur ke-4 (dlm protein, asam nukleat, amina dll) Contoh amina: norepinafrina dan epinafrina (adrenalina) : stimulan
Lebih terperinciSINTESIS SENYAWA BIBENZIL DARI BAHAN AWAL VANILIN MELALUI REAKSI WITTIG DAN HIDROGENASI KATALITIK
Sintesis Senyawa Bibenzil.. (. Budimarwanti) SINTESIS SENYAWA BIBENZIL DAI BAHAN AWAL VANILIN MELALUI EAKSI WITTIG DAN HIDGENASI KATALITIK. Budimarwanti Jurdik Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciIkatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia
Ikatan kimia 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia Ikatan kimia Gaya tarik menarik antara atom sehingga atom tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan. gol 8 A sangat
Lebih terperinci4. Hasil dan Pembahasan
4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Metoda Sintesis Membran Kitosan Sulfat Secara Konvensional dan dengan Gelombang Mikro (Microwave) Penelitian sebelumnya mengenai sintesis organik [13] menunjukkan bahwa jalur
Lebih terperinciAlkena dan Alkuna. Pertemuan 4
Alkena dan Alkuna Pertemuan 4 Alkena/Olefin hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C = C) Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap: alkadiena tiga ikatan rangkap: alkatriena,
Lebih terperinci! " "! # $ % & ' % &
Valensi ! " "! # $ % & ' %& # % ( ) # *+## )$,) & -#.. Semua unsur memiliki bilangan oksidasi +1 Semua unsur memiliki bilangan oksidasi +2 Semua unsur memiliki bilangan oksidasi +3. Tl juga memiliki bilangan
Lebih terperinciSenyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si
Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter Sulistyani, M.Si sulistyani@uny.ac.id Konsep Dasar Senyawa Organik Senyawa organik adalah senyawa yang sumber utamanya berasal dari tumbuhan, hewan, atau sisa-sisa organisme
Lebih terperinci