BAB 10. Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi. Tabel Struktur dan nama-nama benzene yang umum

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 10. Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi. Tabel Struktur dan nama-nama benzene yang umum"

Transkripsi

1 BAB 10 Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi 10.1 Tata Nama Benzena Tersubstitusi Benzena tersubstitusi diberi nama dengan awalan orto, meta, para dan tidak dengan nomor-nomor posisi. Awalan orto menunjukkan bahwa kedua substituen itu 1,2 satu sama lain dalam suatu cincin benzena ; meta menandai hubungan 1,3 ; dan para berarti hubungan 1,4. Penggunaan orto meta dan para sebagai ganti nomornomor posisi hanya diperthankan khusus untuk benzene disubstitusi. Sistem ini tidak digunakan untuk sikloheksana atau system cincin lain. Tabel Struktur dan nama-nama benzene yang umum Tabel Struktur dan Nama Benzene Tersubstitusi Orto (o-) Meta (m-) Para (p-) 1

2 Dalam reaksi senyawa benzene akan digunakan istilah substitusi-orto (ataupun substitusi meta atau para atau orto-substitusi). Perhatikan bahwa benzene monosubstitusi mempunyai dua posisi orto dan meta, tetapi hanya ada satu posisi para. Tabel Posisi Substitusi Orto, Meta dan Para C 3 C 3 C 3 Orto Meta Para 10.2 Sifat Fisis Senyawa Aromatik Seperti hidrokarbon alifatik dan alisiklik, benzena dan hidrokarbon aromatik bersifat non polar Tidak larut dalam air Larut dalam berbagai pelarut organik Benzena digunakan sebagai pelarut Benzena dapat membentuk campuran azeotrop dengan air Benzena bersifat toksik karsinogenik (hati-hati menggunakan benzena sebagai pelarut, hanya digunakan apabila tidak ada alternatif lain misalnya toluena) Tabel 10.2 Titik Leleh dan Titik Didih Beberapa idrokarbon Aromatik Nama Titik Leleh ( o C) Titik Didih ( o C) Benzena Toluena o-xilena m-xilena p-xilena

3 10.3 Spektra Benzena Substitusi Spektra inframerah dan nmr memberikan data yang berguna untuk menetapkan struktur benzene tersubstitusi. Spektrum nmr memberikan jawaban yang lebih jelas mengenai ada tidaknya proton aromatik Spektra Inframerah Pita absorpsi inframerah benzene tersubstitusi diringkas dalam table adanya suatu cincin dalam benzene dalam suatu senyawa yang strukturnya tidak diketahui seringkali dapat ditetapkan dengan memeriksa dua daerah spectrum inframerah. Posisi substitusi pada suatu cincin benzene kadang-kadang dapat ditetapkan dengan menguji spectrum inframerahnya.cincin-cincin benzene yang tersubstitusi yang berlainan seringkali mempunya absorpsi karakteristik pada kira-kira cm -1 (11-15 μm) Spektra nmr Spektra nmr senyawa aromatic bersifat memperbedakan (distinctive). Proton pada suatu cincin aromatic menyerap di bawah-medan, dengan nilai δ antara 6,5 ppm dan 8 ppm. Absorpsi bawah medan ini disebabkan oleh arus cincin, yang menimbulkan medan magnet molecular yang mengurangi perisai terhadap proton-proton yang terikat pada cincin itu. Substituent elektronegatif pada cincin akan menggeser absorpsi proton tetangganya lebih jauh ke bawah-medan, sedangkan gugus-gugus yang membebaskan electron akan menggeser absorpsi ke atas-medan, dibandingkan dengan absorpsi benzene tanpa substitusi Kestabilan Cincin Benzena Seandainya benzena hanya mengandung tiga ikatan rangkap dua yang berselang-seling dengan tiga ikatan tunggal (tanpa delokalisasi elektron), maka kalor hidrogenasinya akan sebesar: 3 x 28,6 kkal/mol = 85,8 kkal/mol Sikloheksena sikloheksana 3

4 Benzena sikloheksana idrogenasi benzena membebaskan energi 36 kkal/mol lebih rendah dibanding senyawa hipotetik (sikloheksatriena). Selisih energi antara benzene dan sikoheksatriena disebut energi resonansi benzene. Energy resonansi ialah energy yang hilang (kestabilan yang diperoleh) dengan adanya delokalisasi penuh electronelektron electron-elektron pi. Sedangkan energi resonansi benzena dalam reaktivitas adalah diperlukan lebih banyak energi untuk hilangnya sifat aromatik, Alkena dapat dihidrogenasi dalam temperatur kamar dan tekanan atmosfer, sedangkan benzena menuntut temperatur dan tekanan yang lebih tinggi. Benzena tidak dapat diadisi (tidak bereaksi) dengan Br dan KMnO 4 Tidak Bereaksi Tidak Bereaksi 10.5 Ikatan dalam Benzena Sehubungan dengan teori resonansi formula ini sangat berguna; oleh karena itu, rumus Kekule digunakan dalam membahas reaksi-reaksi benzena. Benzena mempunyai enam karbon sp 2 dalam sebuah cincin. Tumpang tindih keenam orbital p mengakibatkan terbentuknya enam orbital molekul π. Bila diperhatikan keeenam orbital molekul yang mungkin bagi benzena akan nampak bahwa representasi awan pi aromatik sebagai suatu donat rangkap barulah menyatakan satu, π 1, dari enam orbital molekul itu. Dalam orbital π 1, keenam-enam orbital p dari benzena bersifat sefase (in phase) dan tumpang tindih secara sama; orbital ini berenergi terendah 4

5 karena tak memiliki simpul (node) di antara inti karbon. Orbital π 2 dan orbital π 3 masing-masing mempunyai satu bidang simpul di antara inti-inti karbon. Kedua orbital bonding ini bersifat berregenerasi dan energi itu lebih tinggi daripada energi orbital molekul π 1. Benzena dengan enam elektron p, mengisi orbital-orbital π 1, π 2, π 3 masing-masing dengan sepasang elektron. Maka ketiga orbital ini merupakan orbitalorbital bonding dari benzena. Bersama dengan ketiga orbital ini, dalam benzena terdapat tiga orbital * * antibonding. Dua dari orbital antibonding ini (π 4 dan π 5 ) masing-masing memiliki dua simpul, dan orbital berenergi tinggi (π * 6 ) memiliki tiga simpul. Dimana simpul adalah daerah dengan rapatan elekron sangat rendah. Gambar 10.5 Orbital-orbital π benzena. Simpul digambarkan oleh garis putus-putus. 5

6 10.6 Apakah Senyawa Aromatik Itu? Senyawa aromatik adalah senyawa hidrokarbon dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkap diantara atom-atom karbonnya.benzena adalah senyawa organik dengan rumus molekul C 6 6 yang merupakan suatu anggota dari suatu kelompok besar senyawa aromatic, yakni senywa yang cukup distabilkan dan delokalisasi electron pi. Benzena tersusun atas 6 buah atom karbon yang bergabung membentuk sebuah cincin, dengan satu atom hidrogen yang terikat pada masing-masing atom. Karena hanya terdiri dari atom karbon dan hidrogen, senyawa benzena dapat dikategorikan ke dalam hidrokarbon. Benzena merupakan salah satu jenis hidrokarbon aromatik siklik dengan ikatan pi yang tetap Persyaratan untuk Aromatisitas Persyaratan senyawa aromatik 1. molekul harus siklik dan datar 2. memiliki orbital p yang tegak lurus pada bidang cincin (memungkinkan terjadinya delokalisasi elektron pi) 3. Memiliki elektron pi = 4n + 2 (aturan uckle) ; n = bilangan bulat aromatik). siklooktatetraena (tidak Aturan ückel Dalam tahun 1931 seorang ahli kimia jerman Erich ückel, mengusulkan bahwa untuk menjadi aromatic, suatu senyawa datar, monosiklik (satu cincin) rus memiliki electron pi sebanyak 4n+2, dengan n ialah bilangan bulat.. Menurut aturan ückel, suatu cinicin dengan electron pi sebanyak 2,6,10 atau 14 dapat bersifat aromatiktetapi cincin dengan 8 atau 12 elektron tidak dapat. 6

7 4n + 2 = 6 n = 1 aromatik 4n + 2 = 10 n = 2 aromatik 4n = 8 non aromatik Ion Siklopentadiena Siklopentadiena adalah suatu diena konjugasi dan tidak aromatic. Alasan utama tidak aromatic ialah bahwa satu atom karbonnya adalah sp 3, tidsk sp 2. karbon sp 3 ini tidak mempunyai orbital p untuk ikut berikatan pi. Tetapi bila diambil satu ion hydrogen dari dalam siklopentadiena, maka hibridisasi karbon tersebut akan berubah menjadi sp 2 dan akan memiliki orbital p yang berisi sepasang electron Substitusi Aromatik Elektrofilik Pada kondisi yang tepat benzene mudah bereaksi substitusi aromatic elektrofilik yaitu reaksi suatu elektrofil disubstitusikan untuk satu atom hydrogen pada cincin aromatic. Terdapat beberapa Substitusi Aromatik Elektrofilik yaitu, Monosubstitusi, Disubstitusi dan Trisubstitusi Contoh reaksi substitusi seperti ini dipaparkan di bawah ini : 7

8 Monosubstitusi FeCl 3 + Cl 2 30 o Cl + Cl Nitrobenzena Disubstitusi + Trisubstitusi 10.9 Substitusi Pertama Dalam kedua reaksi monosubstitusi yang ditunjukkan di atas, digunakan asa, lewis sebagai katalis. Asam lewis bereaksi dengan regensia (seperti X 2 atau NO 3 ) untuk menghasilkan suatu elektrofil, yang merupakan zat pensubstitusi yang sebenarnya. Misalnhya, 2 SO 4 (suatu asam yang sangat kuat) dapat merebut suatu 8

9 gugus hidroksil dari dalam asam nitrat, maka akan dihasilkan ion nitronium + NO 2. Suatu elektrofil dapat menyerang elektron pi suatu cincin benzena untuk menghasilkan suatu macam karbokation yang terstabilkan oleh resonansi yang disebut suatu ion benzenonium. A. alogenasi alogenasi aromatik dicirikan oleh brominasi benzena. Katalis dalam brominasi aromatik adalah FeBr 3 (seringkali dibuat in situ dari Fe dan Br 2 ). Peranan katalis adalah menghasilkan elektrofil Br +. Ini dapat terjadi oleh reaksi langsung dan pembelahan ikatan Br-Br. Lebih mungkin lagi, Br 2 tidak sepenuhnya terbelah pada reaksi dengan katalis FeBr 3, melainkan sekedar terpolarisasikan. Untuk sederhananya, di sini ditunjukan Br + sebagai elekfilnya. B. Efek Isotop Jika tahap penentu laju substitusi aromatik elektrofilik ialah pembentukan ion benzenonium, maka reaksi benzena terdeuterasi dan reaksi benzena normal akan sama cepat. Eksperimen menunjukan bahwa hal ini memang benar; benzena dan perdeuteriobenzena (C 6 D 6 ) menjalani brominasi elektrofilik sama cepat, dan tak dijumpai efek isotop kinetik. Tahap 2 dalam mekanisme reaksi, lepasnya + atau D +, memang melibatkan pemutusan ikatan C atau CD. Tak diragukan lagi bahwa eliminasi D + akan lebih lambat daripada eliminasi +, tetapi dalam masingmasing kasus tahap kedua itu begitu cepat dibandingkan dengan Tahap 1, sehingga tak dijumpai perubahan laju reaksi keseluruhan. C. Nitrasi Benzena menjalani nitrasi bila diolah dengan NO 3 pekat. Katalis asam Lewis dalam reaksi ini adalah 2 SO 4 pekat. Seperti halogenasi, nitrasi aromatik berupa reaksi dua-tahap. Tahap pertama (tahap lambat0 adalah serangan elektrofilik. Dalam nitrasi elektrofiliknya ialah + NO 2. asil serangan ialah suatu ion benzenonium yang mengalami pelepasan + dengan cepat dalam tahap kedua. + - ini bergabung dengan 2 SO 4 untuk menghasilkan kembali katalis 2 SO 4. 9

10 D. Alkilasi Alkilasi benzena berupa substitusi sebuah gugus alkil untuk sebuah hidrogen pada cincin. Alkilasi dengan alkil halida dan runutan AlCl 3 sebagai katalis, sering dirujuk sebagai alkilasi Friedel-Crafts. E. Asilasi Reaksi ini serinkali merupakan metode terpilih untuk membuat aril keton. Guguskarbonil aril keton ini dapat direduksi menjadi gugus C 2. dengan kombinasi asilasi Friedel-Crafts dan direduksi, dapat disiapkan suatu alkil benzene tanparisiko penataan ulang dari gugus alkil. F. Sulfonasi Sulfonasi benzene dengan asam sulfat menghasilkan asam benzene sulfonat. Sulfonasi bersifat mudah balik danmenunjukkan efek isotop yang sedang. SO Substitusi kedua Suatu benzene tersubstitusi dapat mengalami substitusi gugus kedua. Beberapa benzene tersubstitusi bereaksi lebih mudah. Misalnya anilinabereaksi substitusi elektrofilik lebih cepat daripada benzene. Anilina Tidak perlu diberi katalis seperti benzene + 3Br 10

11 Nitrobenzena m-dinitrobenzena (93%) Memerlukan asam nitrat, temeratur tinggi dan waktu lama Substitusi Ketiga 1. Jika dua substituen mengarahkan suatu gugus ke satu posisi, maka posisi ini akan merupakan posisi utama. o terhadap C 3 dan m terhadap NO 2 2. Jika dua gugus bertentangan dalam efek-efek pengarahan mereka, maka aktivator yang lebih kuat akan lebih diturut pengarahannya. pengarah o, p lebih kuat 3. Jika dua gugus deaktivasi berada pada cincin, terlepas dimana posisinya, akan menghambat substitusi ketiga 4. Jika dua gugus pada cincin berposisi meta satu sama lain substitusi tidak terjadi pada posisi apit meskipun cincin teraktifkan pada posisi itu. Tidak reaktifnya posisi ini rena rintangan sterik 11

12 10.12 Alkil Benzena Seringkali cincin benzene mempunyai efek yang besar pada sifat-sifat kimia dari substituent-substituennya. Misalnya, gugus alkil yang terikat pada sebuah cincin benzene tidaklah berbeda dengan gugus alkil lain, dengan satu kekecualian penting yaitu karbon di dekat cincin benzene adalah karbon benzilik. Kation benzyl, radikal bebas benzyl dan karbanion benzyl semua terstabilkan secara resonian oleh cincin benzene Fenol Suatu fenol (ArO) ialah senyawa dengan suatu gugus O yang terikat pada cincin aromatic. Gugus O merupakan activator kuat dalam substitusi aromatic elektrofilik. Karena ikatan karbon sp 2 lebih kuat daripada ikatan oleh karbon sp 3 maka ikatan C-O dari suatu fenol tidak mudah diputuskan. Fenol tidak bereaksi S N 1 atau S N 2 atau reaksi eliminasi seperti alcohol. R O + Br RBr + 2 O Suatu alkohol Ar O + Br tak ada reaksi Suatu fenol Esterifikasi Fenol Esterifikasi fenol tidak melibatkanpemaksapisahan ikatan C-O yang kuatdari fenol, tetapi bergantung padapemaksapisahan ikatan O. Oleh karena itu, ester fenol dapat disintesis dengan reaksi-reksi yang sama yang menghasilkan ester alkil. 12

13 Reaksi Kolbe Reaksi Kolbe adalah reaksi natrium fenoksida dan CO 2 yang menghasilkan natrium salisilat dan yang menghasilkan asam salisilat bila diasamkan. Asam salisilat digunakan untuk mensitesis asam asetilsalisilat yang biasa disebut aspirin Reaksi Reimer-Tiemann Reaksi fenol lain yang menarik ialah reaksi dengan kloroform dalam basa berair yang disusul dengan perlakuan asam berair. Produksinya ialah salisilaldehida. Reaksi ini disebut reaksi reimer-tiemann. 13

14 Oksidasi Fenol Fenol sendiri bertahan terhadap oksidasi, karena pembentukan suatu gugus karbonil akan mengakibatkan dikarbonya penstabilan aromatic. Gugus hidroksil adalah gugus pengaktif yang kuat sehingga fenol akan mengalami reaksi substitusi elektronik pada kondisi yang rusak sekalipun. Senyawa fenol dapat menghambat radikal bebas dengan cara mendonorkan protonnya dan membentuk radikal yang stabil Garam Benzenadiazonium Pembentukan benzena diazonium klorida (C 6 5 N + 2 Cl - ) dengan mereaksikan anilina dengan asam nitrit, NO 2, dalam air dingin (dibuat in-situ dari NaNO 2 dan Cl). Ingat bahwa garam arildiazonium stabil pada 0 o C dan merupakan zat antara sintetik yang berguna karena N 2 merupakan gugus pergi yang sangat baik. Pengolahan alkilamina primer dengan NaNO 2 dan Cl juga akan menghasilkan garam diazonium, tetapi garan alkildiazonium tidak stabil dan terurai menjadi campuran alkohol dan alkena bersama-sama N 2. Penguraian itu berlangsung melalui suatu karbokation. Bila direaksikan dengan NaNO 2 dan Cl, amina sekunder (alkil ataupun aril) menghasilkan N-nitrosoamina, senyawa yang mengandung gugus N-N=O. Banyak N- nitrosoamina bersifat karsinogen. Amina tersier sukar diramalkan bagaimana reaksinya secara keseluruhan dengan asam nitrit. Suatu arilamina tersier biasanya mengalami substitusi cincin dengan NO karena cincin itu diaktifkan oleh gugus NR2. Alkilamina tersier dan kadang-kadang arilamina tersier juga dapat kehilangan sebuah gugus R dan membentuk suatu derivat N-nitroso dari suatu amina sekunder alobenzena dan Substitusi Aromatik Nukleofilik Aril halide tidak bereaksi substitusi dan eliminasi yan karakteristik bagi alkil halide karena adanya kekuatan ekstra dari suatu ikatan karbon sp 2. Namun dalam suasana tertentu, suatu aril halide mengalami reaksi substitusi aromatic nukleofilik. Meskipun reaksi ini Nampak serupa dengan reaksi SN1 dan SN2, sebenarnya reaksi ini sangat berlainan. Juga berlainan dengan substitusi elektrofilik, yang diawali oleh E + bukan Nu +. 14

15 alo benzene tidak bereaksi SN1 atau SN2, tetapi X - dapat digantikan dalam reaksi substitusi aromatiknukleofilik, terutama jika cincin itu diaktifkan oleh gugus penarik electron seperti NO 2. NO 2 NO 2 O 2 N + Nu: - O 2 N Nu + Cl - Gambar alobenzena dan Substitusi Aromatik Nukleofilik Sintesis dengan Menggunakan Senyawa Benzena Dalam laboratorium, substitusi aromatic elektrofilik digunakan sebagai reaksi sintetik secara lebih meluas daripada substitusi aromatic nukleofilik, karena bahan awalnya tidak terlalu dibatasi oleh persyaratan. Dalam sintesis benzene tersubstitusi, urutan reaksi substitusi sangat penting untuk diperhatikan Kesimpulan Suatu senyawa aromatik adalah suatu tipe senyawa yang memperoleh penstabilan cukup banyak oleh delokalisasi elektron-pi. Agar bersifat aromatik, suatu senyawa haruslah siklik dan datar. Tiap atom cincin harus memiliki orbital p tegaklurus bidang cincin, dan orbital-orbital p harus mengandung (4n + 2) elektron pi (aturan uckel). Benzena dan aromatika lain bereaksi substitusi aromatik eletrofilik. Suatu substitusi kedua akan menghasilkan isomer-o dan p, atau isomer-m, bergantung pada substituen pertama. Pengarah o,p (kecuali R) mempunyai elektron yang dapat disumbangkan ke cincin secara resonansi. Semua pengarah-o,p, kecuali X, mengaktifkan cincin keseluruhan terhadap substitusi elektrofilik. Posisi o dan p merupakan posisi-posisi substitusi yang disukai, karena adanya penstabilan resonansi tambahan dari zat-zat antaranya. Semua pengarah-m dan gugus X mendeaktivasi cincin terhadap substitusi elektrofilik lanjutan, dengan cara penarikan elektron. Alkilbenzena mengandung posisi benzilik yang aktif terhadap banyak reagensia. Fenol lebih bersifat asam daripada alkohol dan mengandung cincin yang sangat teraktifkan terhadap substitusi aromatik elektrofilik. Fenol dapat diesterkan dengan suatu anhidrida asam. Arilmanina dapat diubah menjadi garam arildiazonium 15

16 oleh reaksi dengan NOO. Garam-garam ini stabil pada 0 o C, tetapi sangat reaktif terhadap anekaragaman nukleofil. alobenzena tidak bereaksi S N 1 ataupun S N 2, tetapi X - dapat digunakan dalam reaksi substitusi aromatik nukleofilik, terutama jika cincin itu diaktifkan oleh gugus penarik elektron seperti NO 2. 16

BAB IX AROMATISITAS, BENZENA, DAN BENZENA TERSUBSTITUSI

BAB IX AROMATISITAS, BENZENA, DAN BENZENA TERSUBSTITUSI BAB IX AROMATISITAS, BENZENA, DAN BENZENA TERSUBSTITUSI Benzena diisolasi tahun 1825 oleh Michael Faraday dan residu berminyak yang terimbun dalam pipa induk gas di London. Sampai 1940 ter batubara sebagai

Lebih terperinci

AROMATISITAS, BENZENA DAN BENZENA TERSUBSTITUSI ACHMAD SYAHRANI ORGANIC CHEMISTRY, FESSENDEN DAN FESSENDEN, THIRD EDITION

AROMATISITAS, BENZENA DAN BENZENA TERSUBSTITUSI ACHMAD SYAHRANI ORGANIC CHEMISTRY, FESSENDEN DAN FESSENDEN, THIRD EDITION AROMATISITAS, BENZENA DAN BENZENA TERSUBSTITUSI ACHMAD SYAHRANI ORGANIC CHEMISTRY, FESSENDEN DAN FESSENDEN, THIRD EDITION 1 BENZENA PERTAMA KALI DIISOLASI OLEH MICHAEL FARADAY, 1825 DARI RESIDU BERMINYAK

Lebih terperinci

BENZEN DAN AROMATISITAS. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS

BENZEN DAN AROMATISITAS. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS BENZEN DAN AROMATISITAS Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS BENZEN DAN AROMATISITAS BENZENA DAN AROMATISITAS C6H6 Hidrokarbon tidak jenuh ikatan rangkap beresonisasi Senyawa aromatis benzena & senyawa-senyawa

Lebih terperinci

SENYAWA AROMATIK. Tim dosen kimia dasar FTP

SENYAWA AROMATIK. Tim dosen kimia dasar FTP SENYAWA AROMATIK Tim dosen kimia dasar FTP SENYAWA AROMATIK SIFAT-SIFAT Senyawa dengan aroma tertentu Senyawa siklik yang mengandung ikatan rangkap berselang seling (konjugasi) Bersifat non polar Banyak

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi. Benzena A. STRUKTUR DAN SIFAT BENZENA. Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6 H 6

KIMIA. Sesi. Benzena A. STRUKTUR DAN SIFAT BENZENA. Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6 H 6 KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 18 Sesi NGAN Benzena Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6 H 6 dengan struktur berbentuk cincin (siklik) segienam beraturan. Struktur kimia

Lebih terperinci

REAKTIVITAS SENYAWA AROMATIK. DR. Bambang Cahyono

REAKTIVITAS SENYAWA AROMATIK. DR. Bambang Cahyono REAKTIVITAS SENYAWA AROMATIK DR. Bambang Cahyono PERBEDAAN IKATAN RANGKAP BENZENA DAN ALKENA AKIBAT LAIN AKIBAT ADANYA STABILITAS PADA AROMATIK Senyawa aromatik distabilkan oleh stabilitas aromatik Mengingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari uraian latar belakang diatas dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Dari uraian latar belakang diatas dirumuskan permasalahan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai senyawa, baik senyawa organik maupun anorganik. Senyawa organik sangat banyak jenisnya, sehingga perlu adanya penggolongan

Lebih terperinci

SENYAWA AROMATIK (Benzena & Turunannya)

SENYAWA AROMATIK (Benzena & Turunannya) SENYAWA AROMATIK (Benzena & Turunannya) Senyawa Aromatik Alkana C n H 2n+2 C 6 H 14 (Hidrokarbon Jenuh) Alkena C n H 2n C 6 H 12 (Hidrokarbon Tak Jenuh) Alkuna C n H 2n-2 C 6 H 10 Benzena - C 6 H 6 Hidrokarbon

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 12

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 12 A. BENZENA 1. Rumus a. Rumus molekul : C 6H 6 b. Rumus bangun : 2. Hibridisasi Struktur Kekule, setiap atom C dalam benzena membentuk 3 ikatan sigma = ( sp 2 ) 3 dan 1 ikatan phi = ( p-p ) 1. Hal ini dapat

Lebih terperinci

Serangan elektrofil pada posisi orto

Serangan elektrofil pada posisi orto Serangan elektrofil pada posisi orto O Y + O Y O Y O Y I II III O O Y Y Serangan elektrofil pada posisi meta Serangan elektrofil pada posisi para Pada reaksi substitusi elektrofilik fenol ini terlihat

Lebih terperinci

BENZENA. Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul.

BENZENA. Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul. Standar Kompetensi: BENZENA Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul. Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, dan kegunaan

Lebih terperinci

KIMIAWI SENYAWA KARBONIL

KIMIAWI SENYAWA KARBONIL BAB 1 KIMIAWI SENYAWA KARBONIL Senyawa karbonil adalah kelompok senyawaan organik yang mengandung gugus karbonil, C=O, gugus fungsional yang paling penting dalam kimia organik. Senyawa karbonil ada di

Lebih terperinci

bemffums.blogspot.com

bemffums.blogspot.com bemffums.blogspot.com Amina Didasarkan pada: McMurry s Organic Chemistry, th edisi 6 24.1 Naming Amines Amina tersubstitusi alkil (alkilamina) atau tersubstitusi aril (arilamina) Klasifikasi: 1 (RNH2),

Lebih terperinci

Secara umum terdapat 4 tipe reaksi kimia organik: 1. Reaksi substitusi (Penggantian)

Secara umum terdapat 4 tipe reaksi kimia organik: 1. Reaksi substitusi (Penggantian) Secara umum terdapat 4 tipe reaksi kimia organik: 1. Reaksi substitusi (Penggantian) Suatu atom/gugus di dalam suatu senyawa diganti oleh suatu atom/gugus lain dari senyawa yang lain. Konsep dasarnya adalah

Lebih terperinci

Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi

Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB Senyawa Aromatik Aromatik dahulu diartikan senyawa beraroma. Kini, aromatik merujuk sekelompok senyawa dengan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) I. Nama matakuliah Kimia Organik Dasar I II. Kode / SKS MKS 2401 /2 SKS III. Prasyarat Matakuliah prasyarat adalah Kimia Dasar II IV. Status matakuliah

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI

KONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI KNSEP DASAR KIMIA RGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI 1. Kekhasan Atom Karbon Atom karbon adalah atom yang memiliki enam elektron dengan dengan konfigurasi 1s 2 2s 2 2p 2. Empat

Lebih terperinci

VI Benzena dan Turunannya

VI Benzena dan Turunannya Bab VI Benzena dan Turunannya Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini Anda dapat memahami tentang struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan turunannya. Benzena dan turunannya (benzena

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Prog/Semester : XII / IPA / 2 Alokasi Waktu : 2x45 menit Standar Kompetensi : 4. Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya,

Lebih terperinci

Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT

Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT Pengantar Gugus fungsi dari asam karboksilat terdiri atas ikatan C=O dengan OH pada karbon yang sama. Gugus karboksil biasanya ditulis -COOH. Asam alifatik memiliki gugus alkil

Lebih terperinci

ATURAN HUCKEL & AROMATISITAS :

ATURAN HUCKEL & AROMATISITAS : YAWA ARMATIK semua senyawa yang mempunyai sifat kimia seperti benzena. IFAT-IFAT enyawa siklik yang mengandung ikatan rangkap berselang seling. Bersifat non polar Banyak digunakan sebagai pelarut. Contoh

Lebih terperinci

Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi

Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB Senyawa Aromatik Aromatik dahulu diartikan senyawa beraroma. Kini, aromatik merujuk sekelompok senyawa dengan

Lebih terperinci

Bahan Bacaan 5 BENZENA DAN TURUNANNYA

Bahan Bacaan 5 BENZENA DAN TURUNANNYA Bahan Bacaan 5 BENZENA DAN TURUNANNYA Benzena mempunyai struktur dan sifat khas sehingga sering disebut senyawa aromatik dan dikelompokkan pada senyawa karbosiklik. Benzena mempunyai rumus molekul C 6

Lebih terperinci

(2) kekuatan ikatan yang dibentuk untuk karbon;

(2) kekuatan ikatan yang dibentuk untuk karbon; Reaksi Subsitusi Nukleofilik Alifatik Reaksi yang berlangsung karena penggantian satu atau lebih atom atau gugus dari suatu senyawa oleh atom atau gugus lain disebut reaksi substitusi. Bila reaksi substitusi

Lebih terperinci

REAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL

REAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL BAB 5 REAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL Dalam bab ini akan dibahas mengenai reaksi substitusi alfa. Ciri utama dari reaksi ini adalah terjadi melalui pembentukan intermediet enol atau ion enolat. 5.1. Keto-enol

Lebih terperinci

Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi

Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi Bagian Kimia rganik Departemen Kimia FMIPA IPB A. Benzena C 6 5 C benzaldehida [] C 6 5 C 2 benzil alkohol [] C 6 5 C 2 asam benzoat (1) Ca (2) kalor C

Lebih terperinci

SENYAWA ORGANIK HIDROKARBON DENGAN KARBON ELEKTROFILIK

SENYAWA ORGANIK HIDROKARBON DENGAN KARBON ELEKTROFILIK SENYAWA ORGANIK HIDROKARBON DENGAN KARBON ELEKTROFILIK Aromatisitas Seperti yang dibicarakan pada kimia organik I., senyawa hidrokarbon adalah kelompok zat organik yang hanya terdiri dari unsur karbon

Lebih terperinci

BENZENA DAN TURUNANNYA

BENZENA DAN TURUNANNYA BENZENA DAN TURUNANNYA 6 benzena dan turunannya A. RUMUS MOLEKUL DAN SIFAT KHAS BENZENA B. TATA NAMA BENZENA C. KEGUNAAN TURUNAN BENZENA Kata aromatik semula digunakan untuk menggambarkan zat-zat berbau

Lebih terperinci

BANK SOAL KIMIA ORGANIK I UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2002/2003

BANK SOAL KIMIA ORGANIK I UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2002/2003 BANK SOAL KIMIA ORGANIK I UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2002/2003 1. Terangkan dengan jelas bagaimana terjadinya ikatan sigma dan pi antara atom-atom pada periode II yaitu atom boron, karbon, dan nitrogen.

Lebih terperinci

PENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK DAN DASAR-DASAR REAKSI ORGANIK

PENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK DAN DASAR-DASAR REAKSI ORGANIK ( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.word-to-pdf-converter.net PENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK DAN DASAR-DASAR REAKSI ORGANIK PENDAHULUAN Oleh: C. Budimarwanti, M.Si Senyawa organik terlibat

Lebih terperinci

μ =1,18 D 1,8D 1,78D 1,64D BAB IV ALKIL HALIDA Reaksi Substitusi dan Eliminasi Ikatannya:

μ =1,18 D 1,8D 1,78D 1,64D BAB IV ALKIL HALIDA Reaksi Substitusi dan Eliminasi Ikatannya: BAB IV ALKIL HALIDA Reaksi Substitusi dan Eliminasi Ikatannya: F, C1, Br bersifat elektronegatif terhadap C, elektroneg. 1 dekat C alkil halide bersifat polar. 2. Sifat fisis alkana terhalogenasikan Momen

Lebih terperinci

Senyawa Halogen Organik (organohalogen) Tim Dosen Kimia FTP - UB

Senyawa Halogen Organik (organohalogen) Tim Dosen Kimia FTP - UB Senyawa alogen Organik (organohalogen) Tim Dosen Kimia FTP - UB Pendahuluan Organohalogen sebagai pelarut, insektisida, dan bahan sintesis organik. Beberapa organohalogen bersifat racun, sehingga harus

Lebih terperinci

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL Oleh : ZIADUL FAIEZ (133610516) PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2015 BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang

Lebih terperinci

Bab 12 Pengenalan Kimia Organik

Bab 12 Pengenalan Kimia Organik Bab 12 Pengenalan Kimia Organik Sikloalkana Ikhtisar Sumber: hang Bab 11 Alkuna idrokarbon Aromatik Gugus Fungsi Departemen Kimia FMIPA IPB Kimia Organik berfokus pada kimia karbon. Beberapa karakteristik

Lebih terperinci

benzena dan turunannya

benzena dan turunannya 6 benzena dan turunannya A. RUMUS MOLEKUL DAN SIFAT KAS BENZENA B. TATA NAMA BENZENA. KEGUNAAN TURUNAN BENZENA Kata aromatik semula digunakan untuk menggambarkan zat-zat berbau harum dari buah-buahan,

Lebih terperinci

ORTO DAN PARA NITROFENOL

ORTO DAN PARA NITROFENOL ORTO DAN PARA NITROFENOL Tujuan 1. Mensintesis o-nitrofenol dan p-nitrofenol dari fenol dan asam nitrat melalui nitrasi 2. Memisahkan o-nitrofenol dan p-nitrofenol dengan metode distilasi uap 3. Memurnikan

Lebih terperinci

ETER dan EPOKSIDA. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS

ETER dan EPOKSIDA. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS ETER dan EPOKSIDA Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS ETER Senyawa yang mempunyai 2 gugus organik melekat pada atom O tunggal R1 O R 2 atau Ar O R Atau Ar O Ar Ket : R : alkil Ar : fenil atau gugus aromatis

Lebih terperinci

Kelompok G : Nicolas oerip ( ) Filia irawati ( ) Ayndri Nico P ( )

Kelompok G : Nicolas oerip ( ) Filia irawati ( ) Ayndri Nico P ( ) Kelompok G : Nicolas oerip (5203011028) Filia irawati (5203011029) Ayndri Nico P (5203011040) Mempelajari reaksi esterifikasi Apa sih reaksi esterifikasi itu? Bagaimana reaksi esterifikasi itu? Reaksi

Lebih terperinci

BAB V ALKOHOL, ETER DAN SENYAWA YANG BERHUBUNGAN

BAB V ALKOHOL, ETER DAN SENYAWA YANG BERHUBUNGAN BAB V ALKOHOL, ETER DAN SENYAWA YANG BERHUBUNGAN 1. Pendahuluan etanol suatu alkohol fenol dietil eter suatu eter propilena oksida suatu epoksida 2. Ikatan dalam alcohol dan eter Eter dapat berbentuk rantai

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051) LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051) PERCOBAAN 5 Alkohol dan Fenol: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia DIAH RATNA SARI 11609010 KELOMPOK I Tanggal Percobaan : 27 Oktober 2010 Shift Rabu Siang (13.00 17.00

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 2. Intermediate reaktif 3. Nukleofil and elektrofil 4. Tipe reaksi 5. Ions versus radicals

1. Pendahuluan 2. Intermediate reaktif 3. Nukleofil and elektrofil 4. Tipe reaksi 5. Ions versus radicals 1. Pendahuluan 2. Intermediate reaktif 3. Nukleofil and elektrofil 4. Tipe reaksi 5. Ions versus radicals TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Reaktivitas dan Mekanisme, mahasiswa

Lebih terperinci

Alkena. KO 1 pertemuan III. Indah Solihah

Alkena. KO 1 pertemuan III. Indah Solihah Alkena KO 1 pertemuan III Indah Solihah Pengertian Alkena Merupakan senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon. Terdapat dalam jumlah berlebih di alam Etena (etilena) merupakan ssalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan berlangsung selama sintesis, serta alat-alat yang diperlukan untuk sintesis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan berlangsung selama sintesis, serta alat-alat yang diperlukan untuk sintesis. II TINJUN PUSTK 2.1 Rancangan nalisis Dalam sintesis suatu senyawa kimia atau senyawa obat yang baik, diperlukan beberapa persiapan. Persiapan tersebut antara lain berupa bahan dasar sintesis, pereaksi,

Lebih terperinci

Senyawa Aromatik Thomson Higher Education

Senyawa Aromatik Thomson Higher Education Senyawa Aromatik 1 2006 Thomson Higher Education Kimia Organik Kala Dulu Senyawa Aromatik Dulu digunakan untuk menerangkan senyawa pemberi aroma seperti benzaldehid (dari buah cherries, peaches, dan almonds),

Lebih terperinci

SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON

SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON Muhammad Ja far Sodiq (0810920047) 1. ALKANA Pada suhu biasa, metana, etana, propana, dan butana berwujud gas. Pentena sampai heptadekana (C 17 H 36 ) berwujud

Lebih terperinci

GUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON

GUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON GUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON Kelompok VII: 1. Anggi Cahaya Nirwana (F1C116012) 2. Eko Prastyo (F1C116022) 3. Mardiana (F1C116023) 4. Mutiara Sarah H. (F1C116029)

Lebih terperinci

BAB VIII ALKENA DAN ALKUNA

BAB VIII ALKENA DAN ALKUNA BAB VIII ALKENA DAN ALKUNA 1. Ikatan dalam alkena dan alkuna Keasaman : Alkuna> Alkena> Alkana (sp > sp 2 > sp 3 ) Karena untuk sp karakter s = 50% dan p = 50%, sehingga elektron dalam orbital lebih dekat

Lebih terperinci

SENYAWA AROMATIK POLISIKLIK DAN HETEROSIKLIK

SENYAWA AROMATIK POLISIKLIK DAN HETEROSIKLIK SEYAWA ARMATIK PLISIKLIK DA ETERSIKLIK A. PEDAULUA Beberapa senyawa aromatik yang lain dapat dikelompokkan dalam dua kelas, yaitu senyawa polisiklik dan senyawa heterosiklik. Senyawa aromatik polisiklik

Lebih terperinci

Penggolongan hidrokarbon

Penggolongan hidrokarbon Penggolongan hidrokarbon idrokarbon Alifatik Alisiklik Aromatik Jenuh Tidak jenuh Jenuh Tidak jenuh Alkana Sikloalkana Sikloalkena Alkena Alkuna Sifat Fisika Alkana yang memiliki massa molekul rendah yaitu

Lebih terperinci

MAKALAH KIMIA ORGANIK IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKUL

MAKALAH KIMIA ORGANIK IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKUL MAKALAH KIMIA ORGANIK IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKUL Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia Organik Dosen Pembimbing : Ir. Dyah Tri Retno, MM Disusun oleh : Kelompok 1 1. Angga Oktyashari

Lebih terperinci

Sifat fisika: mirip dengan alkana dengan jumlah atom C sama

Sifat fisika: mirip dengan alkana dengan jumlah atom C sama SENYAWA ORGANIK HIDROKARBON SENYAWA KARBON DENGAN KARBON NUKLEOFILIK ALKENA Alkena merupakan senyawa hidrokarbon dengan sifat tersendiri karena adanya ikatan rangkap dan reaktivitas senyawa ini senyawa

Lebih terperinci

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang). HIDROKARBON Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON OLEH NAMA : HABRIN KIFLI HS. STAMBUK : F1C1 15 034 KELOMPOK ASISTEN : VI (ENAM) : HERIKISWANTO LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

AMINA dan HETEROSIKLIK

AMINA dan HETEROSIKLIK Slaid kuliah Kimia Organik II AMINA dan HETEROSIKLIK Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA-IPB Amina tersebar luas dalam organisme hidup protein dan asam nukleat. trimetilamina nikotina kokaina Insektisida

Lebih terperinci

I. Pendahuluan II. Agen Penitrasi

I. Pendahuluan II. Agen Penitrasi I. Pendahuluan Nitrasi merupakan reaksi terbentuknya senyawa nitro atau masuknya gugus nitro (-NO2) dalam suatu senyawa. Pada reaksi nitrasi, gugus nitro dapat berikatan dengan atom yang berbeda dan bisa

Lebih terperinci

REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL REAKSI-REAKSI ALKHL DAN FENL TUJUAN Tujuan dari Percobaan ini adalah: 1. Membedakan alkohol dengan fenol berdasarkan reaksinya dengan asam karboksilat 2. Membedakan alkohol dan fenol berdasarkan reaksi

Lebih terperinci

REAKSI PENATAAN ULANG. perpindahan (migrasi) tersebut adalah dari suatu atom ke atom yang lain yang

REAKSI PENATAAN ULANG. perpindahan (migrasi) tersebut adalah dari suatu atom ke atom yang lain yang EAKSI PENATAAN ULANG eaksi penataan ulang adalah reaksi penataan kembali struktur molekul untuk membentuk struktur molekul yang baru yang berbeda dengan struktur molekul yang semula. eaksi ini dapat terjadi

Lebih terperinci

4 Pembahasan. 4.1 Sintesis Resasetofenon

4 Pembahasan. 4.1 Sintesis Resasetofenon 4 Pembahasan 4.1 Sintesis Resasetofenon O HO H 3 C HO ZnCl 2 CH 3 O Gambar 4. 1 Sintesis resasetofenon Pada sintesis resasetofenon dilakukan pengeringan katalis ZnCl 2 terlebih dahulu. Katalis ZnCl 2 merupakan

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN KBK

RANCANGAN PEMBELAJARAN KBK RANCANGAN PEMBELAJARAN KBK Nama / Kode Matakuliah : Kimia Organik Sintesis II / 305H3102 Komptensi Sasaran : 1. Kompetensi Utama : Kemampuan dalam menerapkan pengetahuan dasar Kimia. Kemampuan dan keterampilan

Lebih terperinci

BAB 17 ALKOHOL DAN FENOL

BAB 17 ALKOHOL DAN FENOL Slaid kuliah Kimia Organik I untuk mhs S1 Kimia semester 3 BAB 17 ALKOHOL DAN FENOL Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA-IPB TIU TIK 1 Daftar Pustaka: Fessenden RJ, Fessenden JS. 1998. Organic Chemistry.

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi HIDROKARBON (BAGIAN II) A. ALKANON (KETON) a. Tata Nama Alkanon

KIMIA. Sesi HIDROKARBON (BAGIAN II) A. ALKANON (KETON) a. Tata Nama Alkanon KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 16 Sesi NGAN HIDROKARBON (BAGIAN II) Gugus fungsional adalah sekelompok atom dalam suatu molekul yang memiliki karakteristik khusus. Gugus fungsional adalah bagian

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK ACARA 4 SENYAWA ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER Oleh: Kelompok 5 Nova Damayanti A1M013012 Nadhila Benita Prabawati A1M013040 KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Pengantar KO2 (Kimia Organik Gugus Fungsi)

Pengantar KO2 (Kimia Organik Gugus Fungsi) Pengantar KO2 (Kimia Organik Gugus Fungsi) Sasaran : pengenalan gugus fungsi. Mengetahui sifat fisika dan kimia suatu bahan yang digunakan sebagai obat, kosmetika, bahan makanan dan minuman. Untuk digunaka

Lebih terperinci

Senyawa 1 C7H8O2 Spektrum IR senyawa C7H8O2. Spektrum 13 C NMR senyawa C7H8O2

Senyawa 1 C7H8O2 Spektrum IR senyawa C7H8O2. Spektrum 13 C NMR senyawa C7H8O2 Senyawa 1 C7H8O2 Spektrum IR senyawa C7H8O2 Spektrum 1 H NMR senyawa C7H8O2 Spektrum 13 C NMR senyawa C7H8O2 Jawaban : Harga DBE = ½ (2C + 2 - H - X + N) = ½ (2.7 + 2-8 - 0 + 0) = ½ (16-8) = 4 Data spektrum

Lebih terperinci

Gambar IV 1 Serbuk Gergaji kayu sebelum ekstraksi

Gambar IV 1 Serbuk Gergaji kayu sebelum ekstraksi Bab IV Pembahasan IV.1 Ekstraksi selulosa Kayu berdasarkan struktur kimianya tersusun atas selulosa, lignin dan hemiselulosa. Selulosa sebagai kerangka, hemiselulosa sebagai matrik, dan lignin sebagai

Lebih terperinci

Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener

Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener Jenis ikatan karbon edakan : Propena (tak jenuh) Propuna (tak jenuh) Propana (jenuh) Rantai Atom Karbon Bedakan : 2-metil butana siklobutana

Lebih terperinci

HIDROKARBON AROMATIK

HIDROKARBON AROMATIK HIDROKARBON AROMATIK Benzena, toluena, xilena (BTX), dan etilbenzena adalah hidrokarbon aromatik dengan pemakaian sangat luas untuk produksi bahan petrokimia. Bahan aromatik ini sangat penting sebagai

Lebih terperinci

TURUNAN ASAM KARBOKSILAT DAN REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK

TURUNAN ASAM KARBOKSILAT DAN REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK BAB 4 TURUNAN ASAM KARBOKSILAT DAN REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK Asam karboksilat hanya merupakan salah satu anggota kelas turunan asil, RCOX, di mana substituen X mungkin oksigen, halogen, nitrogen

Lebih terperinci

Pengenalan Kimia Organik

Pengenalan Kimia Organik Pengenalan Kimia Organik Unsur-unsur umum dalam senyawa organik 11.1 1 Kimia Organik berfokus pada kimia karbon. Apa yang telah diingat mengenai ikatan karbon dari pelajaran sebelumnya? Karbon adalah unsur

Lebih terperinci

BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI A. Kekhasan / Keunikan Atom Karbon o Terletak pada golongan IVA dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi. o Untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon mempunyai

Lebih terperinci

LABORATORIUM SATUAN PROSES LAPORAN PRAKTIKUM ORGANIK REAKSI SENYAWA HIDROKARBON

LABORATORIUM SATUAN PROSES LAPORAN PRAKTIKUM ORGANIK REAKSI SENYAWA HIDROKARBON LABORATORIUM SATUAN PROSES LAPORAN PRAKTIKUM ORGANIK REAKSI SENYAWA HIDROKARBON Pembimbing : Ibu Riniati,SPd,M.Si Kelompok 3 : Elmus Rahma (101431009) Elvia Heryanti (101431010) Endah Nurhasanah (101431011)

Lebih terperinci

ALKOHOL DAN ETER. Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik

ALKOHOL DAN ETER. Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik ALKOHOL DAN ETER Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik 1 SUMBER ALKOHOL DAN ETER Alkohol didapatkan dengan berbagai cara yaitu dapat dibuat dengan cara fermentasi terhadap bahan bahan yang mengandung

Lebih terperinci

MODUL 3 SENYAWA POLISIKLIS AROMATIS

MODUL 3 SENYAWA POLISIKLIS AROMATIS MDUL 3 SENYAWA PLISIKLIS ARMATIS Gambar 1. Komponen utama dalam pewangi ini adalah naftalena, suatu senyawa polisiklis aromatis KEGIATAN BELAJAR 1 STRUKTUR, KLASIFIKASI, DAN TATA NAMA SENYAWA PLISIKLIS

Lebih terperinci

GUGUS AMINA, AMIDA DAN SULFONAT

GUGUS AMINA, AMIDA DAN SULFONAT GUGUS AMINA, AMIDA DAN SULFONAT AMINA Senyawa yang mengandung gugus NH 2 Strukrur : RNH 2 Jenis : Amina primer (1 o ) Amina sekunder (2 o ) Amina tersier (3 o ) R N H R N H R N R'' H R' R' amina 1 amina

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh : LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK Disusun Oleh : Nama : Veryna Septiany NPM : E1G014054 Kelompok : 3 Hari, Jam : Kamis, 14.00 15.40 WIB Ko-Ass : Jhon Fernanta Sipayung Lestari Nike Situngkir Tanggal Praktikum

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051) LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051) LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051) PERCOBAAN 5 Alkohol dan Fenol: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia PERCOBAAN 6 Aldehid dan Keton: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik Paraf Asisten Judul JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik Tujuan Percobaan : 1. Mempelajari teknik pengukuran fisik untuk mengidentifikasi suatu senyawa organik

Lebih terperinci

III. SIFAT KIMIA SENYAWA FENOLIK

III. SIFAT KIMIA SENYAWA FENOLIK Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous III. SIFAT KIMIA SENYAWA FENOLIK A. Kerangka Fenolik Senyawa fenolik, seperti telah dijelaskan pada Bab I, memiliki sekurang kurangnya satu gugus fenol. Gugus fenol

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II I. Nomor Percobaan : VI II. Nama Percobaan : Reaksi Asetilasi Anilin III. Tujuan Percobaan : Agar mahasiswa dapat mengetahui salah satu cara mensintesa senyawa

Lebih terperinci

BAB I IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI ALKOHOL

BAB I IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI ALKOHOL BAB I IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI ALKOHOL TUJUAN : Mengetahui sifat fisik alkohol dan fenol Membedakan senyawa alkohol primer, sekunder, tersier dan fenol dengan menggunakan tes Lucas dan Ferri Klorida A.

Lebih terperinci

BASIC PRINCIPLES: SYNTHESIS OF AROMATIC COMPOUNDS

BASIC PRINCIPLES: SYNTHESIS OF AROMATIC COMPOUNDS BASIC PRINCIPLES: SYNTHESIS F ARMATIC CMPUNDS Pada senyawa aromatik diskoneksi biasanya sering dilakukan pada ikatan yang menghubungkan antara cincin aromatik dengan bagian lain dari molekul X Review Retrosynthesis

Lebih terperinci

SENYAWA POLISIKLIS KIMIA ORGANIK 3. Kuliah 3. Komponen utama dalam pewangi ini adalah naftalena, suatu senyawa polisiklis aromatis

SENYAWA POLISIKLIS KIMIA ORGANIK 3. Kuliah 3. Komponen utama dalam pewangi ini adalah naftalena, suatu senyawa polisiklis aromatis SENYAWA PLISIKLIS Komponen utama dalam pewangi ini adalah naftalena, suatu senyawa polisiklis aromatis Kuliah 3 KIMIA RGANIK 3 SENYAWA PLISIKLIS? Senyawa polisiklis adalah senyawa yang tersusun dari dua

Lebih terperinci

AROMATISITAS (Aromaticity)

AROMATISITAS (Aromaticity) AROMATISITAS (Aromaticity) diharapkan fenomena dan konsep aromatisitas bisa dipahami. Pamahaman ini diperlukan untuk bisa mengerti sifat kimia dan fisika kelompok senyawa kimia ini yang sangat banyak digunakan

Lebih terperinci

2. Substitusi dengan kelompok halogen OH. Halogen gugus-oh diganti dengan menggunakan pereaksi atau PCl5 PCL3:

2. Substitusi dengan kelompok halogen OH. Halogen gugus-oh diganti dengan menggunakan pereaksi atau PCl5 PCL3: Analisa gugus fungsi Reaksi Kimia adalah suatu perubahan dari suatu senyawa atau molekul menjadi senyawa atau molekul lain. Reaksi yang terjadi pada senyawa anorganik biasanya reaksi antar ion, sedangkan

Lebih terperinci

HASIL. Tabel 1 Rendemen sintesis resasetofenon metode Cooper et al. (1955) Sintesis 1,3-Diketon

HASIL. Tabel 1 Rendemen sintesis resasetofenon metode Cooper et al. (1955) Sintesis 1,3-Diketon 3 Sintesis 1,3-Diketon Kira-kira 1 mmol dibenzoil resasetofenon dilarutkan dengan 4 ml piridina lalu dipanaskan hingga mencapai suhu 50 C. Sementara itu, sekitar 3 mmol KOH 85% digerus dalam mortar yang

Lebih terperinci

RUMUS GARIS DAN KONFORMASI

RUMUS GARIS DAN KONFORMASI Reaksi DielsAlder Satutipereaksi adisi1,4 yang sangatpentingdiwakiliolehreaksi DielsAlder, yang merupakansuatujalankesenyawasikloheksena. reaksiinidiberinamaahlikimiajermanotto Diels dan Kurt Alder, yang

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK : Reaksi Pembuatan Alkena dengan Dehidrasi Alkohol

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK : Reaksi Pembuatan Alkena dengan Dehidrasi Alkohol Paraf Asisten Judul LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK : Reaksi Pembuatan Alkena dengan Dehidrasi Alkohol Tujuan Percobaan : 1. Mempelajari reaksi dehidrasi dari suatu alkohol untuk menghasilkan

Lebih terperinci

GUGUS FUNGSI

GUGUS FUNGSI ASAM KARBKSILAT GUGUS FUNGSI TATA NAMA SEARA IUPA MENGGUNAKAN NAMA ALKANA INDUKNYA DENGAN IMBUHAN: ASAM.-AT (NAMA LAIN ASAM KARBKSILAT ADALAH ASAM ALKANAT) GUGUS ALKIL ATAU SUBSTITUEN LAIN DILETAKKAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK Paraf Asisten LAPRAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA RGANIK Judul : Sintesis Para Nitroasetanilida Tujuan Percobaan : Memperlajari reaksi nitrasi senyawa aromatis Pendahuluan Asetanilida adalah senyawa turunan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051) LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051) PERCOBAAN 5 Alkohol dan Fenol: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia PERCOBAAN 6 Aldehid dan Keton: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia DIAH RATNA SARI 11609010 KELOMPOK I Tanggal

Lebih terperinci

ASAM KARBOSILAT BAB 3

ASAM KARBOSILAT BAB 3 BAB 3 ASAM KARBOSILAT 3.1. Tata nama asam karboksilat Asam karbosilat diturunkan dari alkana dengan mengganti a terminal dari alkana yang bersesuaian dengan asam oat. Atom karbon karbosilat selalu diberi

Lebih terperinci

Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Alkuna, mahasiswa memahami dan menjelaskan struktur, sifat fisis, kegunaan, dan reaksi-reaksi yang dapat

Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Alkuna, mahasiswa memahami dan menjelaskan struktur, sifat fisis, kegunaan, dan reaksi-reaksi yang dapat Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Alkuna, mahasiswa memahami dan menjelaskan struktur, sifat fisis, kegunaan, dan reaksi-reaksi yang dapat terjadi pada senyawa alkuna. Senyawa alkuna memiliki ikatan

Lebih terperinci

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA ALKENA Nama lain alkena adalah olefin atau senyawa vinil. Alkena termasuk senyawa organik tak jenuh. Alkena merupakan senyawa yang relatif stabil, akan tetapi lebih reaktif dari alkana karena terdapatnya

Lebih terperinci

AMINA. Klasifikasi 19/04/2013

AMINA. Klasifikasi 19/04/2013 19/04/201 AMIA C,, unsur yang paling lazim terdpt dlm sistem kehidupan. : merupakan unsur ke-4 (dlm protein, asam nukleat, amina dll) Contoh amina: norepinafrina dan epinafrina (adrenalina) : stimulan

Lebih terperinci

SINTESIS SENYAWA BIBENZIL DARI BAHAN AWAL VANILIN MELALUI REAKSI WITTIG DAN HIDROGENASI KATALITIK

SINTESIS SENYAWA BIBENZIL DARI BAHAN AWAL VANILIN MELALUI REAKSI WITTIG DAN HIDROGENASI KATALITIK Sintesis Senyawa Bibenzil.. (. Budimarwanti) SINTESIS SENYAWA BIBENZIL DAI BAHAN AWAL VANILIN MELALUI EAKSI WITTIG DAN HIDGENASI KATALITIK. Budimarwanti Jurdik Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia Ikatan kimia 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia Ikatan kimia Gaya tarik menarik antara atom sehingga atom tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan. gol 8 A sangat

Lebih terperinci

4. Hasil dan Pembahasan

4. Hasil dan Pembahasan 4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Metoda Sintesis Membran Kitosan Sulfat Secara Konvensional dan dengan Gelombang Mikro (Microwave) Penelitian sebelumnya mengenai sintesis organik [13] menunjukkan bahwa jalur

Lebih terperinci

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4 Alkena dan Alkuna Pertemuan 4 Alkena/Olefin hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C = C) Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap: alkadiena tiga ikatan rangkap: alkatriena,

Lebih terperinci

! " "! # $ % & ' % &

!  ! # $ % & ' % & Valensi ! " "! # $ % & ' %& # % ( ) # *+## )$,) & -#.. Semua unsur memiliki bilangan oksidasi +1 Semua unsur memiliki bilangan oksidasi +2 Semua unsur memiliki bilangan oksidasi +3. Tl juga memiliki bilangan

Lebih terperinci

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter Sulistyani, M.Si sulistyani@uny.ac.id Konsep Dasar Senyawa Organik Senyawa organik adalah senyawa yang sumber utamanya berasal dari tumbuhan, hewan, atau sisa-sisa organisme

Lebih terperinci