Ir. Muti Arintawati, M.Si Ir. Sumunar Jati : Dra. Hj. Chairunisa, MA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ir. Muti Arintawati, M.Si Ir. Sumunar Jati : Dra. Hj. Chairunisa, MA"

Transkripsi

1 LAMPIRAN

2 Lampiran 1. Susunan Kepengurusan LPPOM MUI Sesuai dengan SK Dewan Pimpinan MUI No.Kep - 459/MUI/VIII/2010 tentang Penetapan Pengurus LPPOM-MUI, maka ditetapkan susunan Pengurus LPPOM MUI I. Dewan Penasehat Ketua Wakil Ketua Anggota Sekretaria : Ketua Umum MUI Pusat : Wakil Ketua Umum MUI Pusat : Menteri Agama RI Menteri Kesehatan Menteri Pertanian RI Menteri Perdagangan RI Menteri Perindustrian RI Rekor IPB Ketua MUI yang membidangi Komisi Fatwa Ketua MUI yang membidangi Komisi Perekonomian dan Produk Halal : Sekretaris Jenderal MUI Pusat II. Dewan Pembina Ketua Sekretaris : Prof. Dr. Hj. Aisyah Girindra : Drs. H. Zainut Tauhid Saadi, M.Si III. Dewan Pelaksana Harian Eksekutif Direktur Pelaksana/Eksekutif Wakil Direktur Bendahara Wakil Bendahara Kepala Bidang Auditing Kepala Bidang Sistem Jaminan Halal Kepala Bidang Penelitian dan Pengkajian Ilmiah Kepala Bidang Sosialisasi dan Promosi Halal Kepala Bidang Informasi Halal Kepala Bidang Standard dan Pelatihan Kepala Bidang Pembinaan LPPOM Daerah Kepala Bidang Orgaisasi dan Kelembagaan Kepala Bidang Administrasi Sertifikasi Kepala Bidang Manajemen Informasi : Ir. Lukmanul Hakim, M.Si : Ir. Hj. Osmena Gunawan Ir. Muti Arintawati, M.Si Ir. Sumunar Jati : Dra. Hj. Chairunisa, MA : Drs H. Zuhdi : Drs. Ir. Mulyorini R. Hilwan, MS Dr.Liesbetini Hartoto, MS : Ir. Muslich, M.Si : Prof. Dr. Purwatiningsih Dr. Budiatman Satiawihardja : Lia Amalia, SS, S.Si., MT : Farid Mahmud, SH : Ir. Hendra Utama : Ir. Nur Wahid, M.Si : Drs. H. Akhmad Baidun, M.Si : Ir. Nur Wahid, M.Si : Ir. Hendra Utama Tenaga Ahli Ketua : Prof. Dr. Kashwar Syamsu Sekretaris : Dr. Feri Kusnandar Anggota : Prof. Dr. H. Norman Razief Azwar Dr. Hasyim, DEA Prof. Dr. Djumali Mangunwidjaja Dr. Rarah Ratih Adji Dr. Sedarnawati Yasni Dr. Heni Nuraini Dr. Mirzan T. Razak 93

3 Lampiran 2. Struktur Organisasi LPPOM MUI Direktur Bendahara Wadir I Wadir II Wadir III Kabid Pembi naan LPPO M Provin si Kabid Sosialis asi dan Promos i Halal Kab id Info rma si Hala Kabid Admi nistra si Sertifi kasi Kabid Audit ing Kabid Sistem Jamina n Halal Kabid Penelit ian&k ajian Ilmiah Kabid Stand ar&pe latiha Kabid Manaj emen Infor masi Kabid Peneliti an&ka jian Ilmiah Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf 94

4 Lampiran 3. Diagram Alir Tahapan Proses Sertifikasi Halal LPPOM MUI 95

5 Lampiran 4. Daftar Perusahaan (136 data/sampel) Skala Interval Daftar Perusahaan yang Mendapat Sertifikat Halal Januari-April 2011 (skala interval) No. Nama Perusahaan Kriteria Produk Status Pendaftaran Pendaftaran Berkas Masuk PAM Audit AM KF 1 Perusahaan 1 No Risk perpanjangan 22/11/ /11/ /01/ /01/ Perusahaan 2 Risk perpanjangan 20/12/ /12/ /01/ /01/ /01/ Perusahaan 3 No Risk pengembangan 01/12/ /12/ /01/ /01/ Perusahaan 4 Risk baru 14/12/ /12/ /01/ /01/ /01/ Perusahaan 5 Risk baru 27/11/ /11/ /01/ /01/ Perusahaan 6 Risk perpanjangan 12/11/ /11/ /01/ /01/ /01/ Perusahaan 7 Risk perpanjangan 15/12/ /12/ /01/ /01/ Perusahaan 8 Risk pengembangan 22/12/ /12/ /01/ /01/ /01/ Perusahaan 9 Risk baru 02/12/ /12/ /12/ /01/ /01/ Perusahaan 10 Very High Risk baru 05/10/ /12/ /01/ /01/ /02/ Perusahaan 11 Risk perpanjangan 12/11/ /11/ /01/ /02/ Perusahaan 12 Risk perpanjangan 23/12/ /12/ /01/ /01/ /02/ Perusahaan 13 Risk perpanjangan 13/10/ /10/ /10/ /01/ /02/ Perusahaan 14 Risk pengembangan 07/08/ /07/ /02/ /02/ /02/ Perusahaan 15 Low Risk pengembangan 26/11/ /11/ /01/ /01/ /02/ Perusahaan 16 Risk pengembangan 06/08/ /07/ /11/ /01/ /02/ /02/ Perusahaan 17 Risk baru 24/11/ /11/ /12/ /01/ /01/ /01/ Perusahaan 18 Risk baru 22/11/ /11/ /01/ /01/ /02/ Perusahaan 19 No Risk pengembangan 04/10/ /10/ /01/ /01/ /02/ Perusahaan 20 Risk pengembangan 24/09/ /09/ /01/ /01/ /02/ Perusahaan 21 Risk baru 09/12/ /12/ /01/ /01/ /02/

6 No. Nama Perusahaan Kriteria Produk Status Pendaftaran Pendaftaran Berkas Masuk PAM Audit AM KF 22 Perusahaan 22 Risk perpanjangan 26/01/ /01/ /02/ /02/ Perusahaan 23 Risk perpanjangan 04/01/ /01/ /01/ /01/ /02/ Perusahaan 24 Risk pengembangan 11/01/ /01/ /01/ /01/ /02/ Perusahaan 25 Risk baru 30/09/ /09/ /02/ /02/ Perusahaan 26 Risk baru 26/11/ /11/ /12/ /01/ /02/ Perusahaan 27 Low Risk baru 30/11/ /12/ /12/ /01/ /02/ Perusahaan 28 No Risk baru 13/12/ /12/ /01/ /02/ Perusahaan 29 No Risk baru 07/01/ /01/ /01/ /02/ /02/ Perusahaan 30 Risk pengembangan 31/12/ /01/ /01/ /01/ /01/ Perusahaan 31 Risk perpanjangan 22/12/ /12/ /01/ /01/ Perusahaan 32 Risk pengembangan 20/12/ /12/ /01/ /01/ Perusahaan 33 Risk perpanjangan 12/10/ /10/ /10/ /01/ /01/ Perusahaan 34 Risk baru 23/11/ /11/ /12/ /01/ /01/ Perusahaan 35 Risk perpanjangan 26/11/ /11/ /01/ /01/ Perusahaan 36 Risk baru 30/08/ /11/ /11/ /01/ /01/ Perusahaan 37 Risk pengembangan 15/12/ /12/ /01/ /01/ Perusahaan 38 Risk baru 15/12/ /12/ /01/ /01/ Perusahaan 39 Risk baru 22/11/ /11/ /01/ /01/ Perusahaan 40 Risk perpanjangan 26/11/ /11/ /01/ /01/ Perusahaan 41 Risk perpanjangan 13/10/ /10/ /10/ /01/ Perusahaan 42 Risk perpanjangan 02/09/ /09/ /10/ /01/ Perusahaan 43 Low Risk perpanjangan 13/12/ /12/ /12/ /01/ Perusahaan 44 Risk pengembangan 30/09/ /10/ /10/ /01/ Perusahaan 45 Very High Risk pengembangan 08/10/ /10/ /11/ /01/ Perusahaan 46 Risk pengembangan 09/08/ /07/ /11/ /01/ Perusahaan 47 Risk perpanjangan 27/09/ /09/ /12/ /01/ Perusahaan 48 Risk pengembangan 22/08/ /08/ /12/ /01/ Perusahaan 49 Risk perpanjangan 14/12/ /12/ /12/ /01/

7 No. Nama Perusahaan Kriteria Produk Status Pendaftaran Pendaftaran Berkas Masuk PAM Audit AM KF 50 Perusahaan 50 Risk pengembangan 24/08/ /08/ /10/ /01/ Perusahaan 51 Risk perpanjangan 3/ /01/ /11/ /01/ Perusahaan 52 Risk pengembangan 21/12/ /12/ /01/ /01/ Perusahaan 53 Very High Risk perpanjangan 12/08/ /08/ /09/ /01/ Perusahaan 54 Risk perpanjangan 05/11/ /11/ /12/ /01/ Perusahaan 55 Risk perpanjangan 02/02/ /02/ /02/ /03/ Perusahaan 56 Risk pengembangan 14/12/ /12/ /12/ /03/ Perusahaan 57 Risk perpanjangan 22/02/ /02/ /03/ /03/ Perusahaan 58 Risk perpanjangan 08/02/ /02/ /03/ /03/ Perusahaan 59 Risk perpanjangan 26/11/ /11/ /01/ /03/ Perusahaan 60 Risk baru 09/07/ /07/ /12/ /03/ Perusahaan 61 Risk perpanjangan 09/12/ /12/ /12/ /03/ Perusahaan 62 Risk baru 11/01/ /01/ /2/ /03/ Perusahaan 63 Risk perpanjangan 22/02/ /02/ /03/ /03/ Perusahaan 64 Risk baru 15/12/ /12/ /1/ /03/ Perusahaan 65 No Risk pengembangan 17/01/ /02/ /02/ /03/ Perusahaan 66 No Risk baru 25/01/ /01/ /03/ /03/ Perusahaan 67 Low Risk pengembangan 11/10/ /10/ /03/ /03/ Perusahaan 68 Risk pengembangan 04/02/ /02/ /03/ /03/ Perusahaan 69 Very High Risk pengembangan 15/12/ /02/ /03/ /03/ Perusahaan 70 Risk perpanjangan 09/02/ /02/ /02/ /03/ Perusahaan 71 Risk baru 01/12/ /12/ /3/ /03/ Perusahaan 72 Risk pengembangan 29/09/ /10/ /12/ /02/ Perusahaan 73 Risk perpanjangan 25/01/ /03/ /03/ /04/ Perusahaan 74 Risk pengembangan 17/02/ /02/ /02/ /03/ /04/ Perusahaan 75 No Risk perpanjangan 03/01/ /01/ /02/ /02/ /03/ Perusahaan 76 Risk pengembangan 07/02/ /02/ /02/ /01/ /03/ /03/ Perusahaan 77 Low Risk pengembangan 24/02/ /02/ /02/ /01/ /03/

8 No. Nama Perusahaan Kriteria Produk Status Pendaftaran Pendaftaran Berkas Masuk PAM Audit AM KF 78 Perusahaan 78 Risk pengembangan 17/02/ /02/ /02/ /03/ /04/ Perusahaan 79 Low Risk perpanjangan 08/03/ /03/ /03/ /04/ /04/ Perusahaan 80 Risk perpanjangan 23/02/ /02/ /02/ /03/ /04/ Perusahaan 81 Risk perpanjangan 02/02/ /02/ /02/ /3/ /04/ Perusahaan 82 Risk pengembangan 11/03/ /03/ /03/ /04/ /04/ Perusahaan 83 Risk perpanjangan 16/03/ /03/ /03/ /04/ /04/ Perusahaan 84 Risk perpanjangan 12/02/ /02/ /02/ /3/ /04/ Perusahaan 85 Risk pengembangan 09/02/ /02/ /02/ /03/ /04/ Perusahaan 86 Risk baru 17/02/ /02/ /02/ /03/ /04/ Perusahaan 87 Risk perpanjangan 18/02/ /02/ /02/ /03/ /04/ Perusahaan 88 No Risk baru 30/11/ /12/ /01/ /01/ /03/ Perusahaan 89 Risk baru 05/11/ /11/ /02/ /03/ Perusahaan 90 Risk perpanjangan 06/01/ /01/ /01/ /01/ /03/ Perusahaan 91 Risk baru 25/01/ /02/ /02/ /02/ /03/ Perusahaan 92 Risk perpanjangan 12/10/ /10/ /01/ /03/ Perusahaan 93 Risk pengembangan 08/01/ /02/ /02/ /03/ Perusahaan 94 Risk perpanjangan 06/01/ /01/ /2/ /03/ Perusahaan 95 Risk perpanjangan 28/12/ /01/ /01/ /03/ Perusahaan 96 Risk pengembangan 02/03/ /03/ /03/ /03/ Perusahaan 97 Risk baru 17/02/ /02/ /03/ /04/ Perusahaan 98 Risk pengembangan 25/01/ /01/ /03/ /04/ Perusahaan 99 Risk perpanjangan 16/12/ /12/ /2/ /04/ Perusahaan 100 Risk perpanjangan 08/03/ /03/ /03/ /04/ Perusahaan 101 No Risk baru 04/03/ /03/ /03/ /04/ Perusahaan 102 No Risk pengembangan 18/01/ /01/ /02/ /03/ Perusahaan 103 Risk perpanjangan 22/12/ /12/ /12/ /01/ Perusahaan 104 Risk pengembangan 02/12/ /12/ /12/ /01/ Perusahaan 105 Risk perpanjangan 11/10/ /10/ /10/ /01/

9 No. Nama Perusahaan Kriteria Produk Status Pendaftaran Pendaftaran Berkas Masuk PAM Audit AM KF 106 Perusahaan 106 No Risk pengembangan 28/10/ /11/ /12/ /01/ Perusahaan 107 Risk perpanjangan 09/12/ /12/ /12/ /01/ Perusahaan 108 Risk perpanjangan 12/11/ /11/ /01/ /03/ Perusahaan 109 Risk baru 31/12/ /01/ /01/ /03/ Perusahaan 110 Risk baru 24/12/ /01/ /01/ /03/ Perusahaan 111 Risk baru 25/01/ /02/ /02/ /03/ Perusahaan 112 No Risk baru 10/01/ /01/ /02/ /03/ Perusahaan 113 Risk perpanjangan 14/01/ /01/ /01/ /03/ Perusahaan 114 Risk baru 12/01/ /01/ /03/ /04/ Perusahaan 115 No Risk pengembangan 09/03/ /03/ /03/ /04/ Perusahaan 116 Risk pengembangan 10/02/ /02/ /03/ /04/ Perusahaan 117 Risk pengembangan 16/02/ /02/ /03/ /04/ Perusahaan 118 Risk pengembangan 02/02/ /02/ /03/ /04/ Perusahaan 119 Risk pengembangan 11/01/ /01/ /02/ /04/ Perusahaan 120 Risk perpanjangan 28/01/ /02/ /03/ /04/ Perusahaan 121 Risk perpanjangan 18/02/ /02/ /03/ /04/ Perusahaan 122 Very High Risk perpanjangan 12/08/ /08/ /09/ /01/ Perusahaan 123 Risk baru 24/11/ /11/ /12/ /1/ /01/ /01/ Perusahaan 124 Risk pengembangan 07/02/ /02/ /02/ /01/ /03/ /03/ Perusahaan 125 Risk perpanjangan 27/09/ /09/ /2/ /01/ Perusahaan 126 Risk perpanjangan 12/11/ /11/ /1/ /01/ /01/ Perusahaan 127 Risk perpanjangan 06/01/ /01/ /2/ /03/ Perusahaan 128 Risk pengembangan 20/08/ /08/ /12/ /01/ Perusahaan 129 Risk pengembangan 22/12/ /12/ /11/ /01/ Perusahaan 130 Risk perpanjangan 02/02/ /02/ /02/ /03/ Perusahaan 131 Risk baru 23/11/ /11/ /12/ /1/ /01/ Perusahaan 132 Risk baru 26/11/ /11/ /12/ /1/ /02/ Perusahaan 133 Risk pengembangan 11/10/ /10/ /03/ /03/

10 No. Nama Perusahaan Kriteria Produk Status Pendaftaran Pendaftaran Berkas Masuk PAM Audit AM KF 134 Perusahaan 134 Very High Risk pengembangan 08/10/ /10/ /11/ /01/ Perusahaan 135 Low Risk pengembangan 10/02/ /02/ /03/ /04/ Perusahaan 136 Low Risk pengembangan 26/11/ /11/ /01/ /01/ /02/2011 Keterangan : PAM = Pra Audit Memorandum AM = AuditMemorandum KF = Komisi Fatwa 101

11 Lampiran 5. Daftar Perusahaan (136 data/sampel) Skala Rasio Daftar Perusahaan yang Mendapat Sertifikat Halal Januari-April 2011 (skala rasio) No. Nama Perusahaan Kriteria Produk Status Pendaftaran Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5 Tahap 6 Tahap 7 1 Perusahaan 1 No Risk perpanjangan Perusahaan 2 Risk perpanjangan Perusahaan 3 No Risk pengembangan Perusahaan 4 Risk baru Perusahaan 5 Risk baru Perusahaan 6 Risk perpanjangan Perusahaan 7 Risk perpanjangan Perusahaan 8 Risk pengembangan Perusahaan 9 Risk baru Perusahaan 10 Very High Risk baru Perusahaan 11 Risk perpanjangan Perusahaan 12 Risk perpanjangan Perusahaan 13 Risk perpanjangan Perusahaan 14 Risk pengembangan Perusahaan 15 Low Risk pengembangan Perusahaan 16 Risk pengembangan Perusahaan 17 Risk baru Perusahaan 18 Risk baru Perusahaan 19 No Risk pengembangan Perusahaan 20 Risk pengembangan Perusahaan 21 Risk baru Perusahaan 22 Risk perpanjangan

12 No. Nama Perusahaan Kriteria Produk Status Pendaftaran Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5 Tahap 6 Tahap 7 23 Perusahaan 23 Risk perpanjangan Perusahaan 24 Risk pengembangan Perusahaan 25 Risk baru Perusahaan 26 Risk baru Perusahaan 27 Low Risk baru Perusahaan 28 No Risk baru Perusahaan 29 No Risk baru Perusahaan 30 Risk pengembangan Perusahaan 31 Risk perpanjangan Perusahaan 32 Risk pengembangan Perusahaan 33 Risk perpanjangan Perusahaan 34 Risk baru Perusahaan 35 Risk perpanjangan Perusahaan 36 Risk baru Perusahaan 37 Risk pengembangan Perusahaan 38 Risk baru Perusahaan 39 Risk baru Perusahaan 40 Risk perpanjangan Perusahaan 41 Risk perpanjangan Perusahaan 42 Risk perpanjangan Perusahaan 43 Low Risk perpanjangan Perusahaan 44 Risk pengembangan Perusahaan 45 Very High Risk pengembangan Perusahaan 46 Risk pengembangan Perusahaan 47 Risk perpanjangan Perusahaan 48 Risk pengembangan Perusahaan 49 Risk perpanjangan Perusahaan 50 Risk pengembangan

13 No. Nama Perusahaan Kriteria Produk Status Pendaftaran Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5 Tahap 6 Tahap 7 51 Perusahaan 51 Risk perpanjangan Perusahaan 52 Risk pengembangan Perusahaan 53 Very High Risk perpanjangan Perusahaan 54 Risk perpanjangan Perusahaan 55 Risk perpanjangan Perusahaan 56 Risk pengembangan Perusahaan 57 Risk perpanjangan Perusahaan 58 Risk perpanjangan Perusahaan 59 Risk perpanjangan Perusahaan 60 Risk baru Perusahaan 61 Risk perpanjangan Perusahaan 62 Risk baru Perusahaan 63 Risk perpanjangan Perusahaan 64 Risk baru Perusahaan 65 No Risk pengembangan Perusahaan 66 No Risk baru Perusahaan 67 Low Risk pengembangan Perusahaan 68 Risk pengembangan Perusahaan 69 Very High Risk pengembangan Perusahaan 70 Risk perpanjangan Perusahaan 71 Risk baru Perusahaan 72 Risk pengembangan Perusahaan 73 Risk perpanjangan Perusahaan 74 Risk pengembangan Perusahaan 75 No Risk perpanjangan Perusahaan 76 Risk pengembangan Perusahaan 77 Low Risk pengembangan

14 No. Nama Perusahaan Kriteria Produk Status Pendaftaran Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5 Tahap 6 Tahap 7 78 Perusahaan 78 Risk pengembangan Perusahaan 79 Low Risk perpanjangan Perusahaan 80 Risk perpanjangan Perusahaan 81 Risk perpanjangan Perusahaan 82 Risk pengembangan Perusahaan 83 Risk perpanjangan Perusahaan 84 Risk perpanjangan Perusahaan 85 Risk pengembangan Perusahaan 86 Risk baru Perusahaan 87 Risk perpanjangan Perusahaan 88 No Risk baru Perusahaan 89 Risk baru Perusahaan 90 Risk perpanjangan Perusahaan 91 Risk baru Perusahaan 92 Risk perpanjangan Perusahaan 93 Risk pengembangan Perusahaan 94 Risk perpanjangan Perusahaan 95 Risk perpanjangan Perusahaan 96 Risk pengembangan Perusahaan 97 Risk baru Perusahaan 98 Risk pengembangan Perusahaan 99 Risk perpanjangan Perusahaan 100 Risk perpanjangan Perusahaan 101 No Risk baru Perusahaan 102 No Risk pengembangan Perusahaan 103 Risk perpanjangan Perusahaan 104 Risk pengembangan

15 No. Nama Perusahaan Kriteria Produk Status Pendaftaran Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5 Tahap 6 Tahap Perusahaan 105 Risk perpanjangan Perusahaan 106 No Risk pengembangan Perusahaan 107 Risk perpanjangan Perusahaan 108 Risk perpanjangan Perusahaan 109 Risk baru Perusahaan 110 Risk baru Perusahaan 111 Risk baru Perusahaan 112 No Risk baru Perusahaan 113 Risk perpanjangan Perusahaan 114 Risk baru Perusahaan 115 No Risk pengembangan Perusahaan 116 Risk pengembangan Perusahaan 117 Risk pengembangan Perusahaan 118 Risk pengembangan Perusahaan 119 Risk pengembangan Perusahaan 120 Risk perpanjangan Perusahaan 121 Risk perpanjangan Perusahaan 122 Very High Risk perpanjangan Perusahaan 123 Risk baru Perusahaan 124 Risk pengembangan Perusahaan 125 Risk perpanjangan Perusahaan 126 Risk perpanjangan Perusahaan 127 Risk perpanjangan Perusahaan 128 Risk pengembangan Perusahaan 129 Risk pengembangan Perusahaan 130 Risk perpanjangan Perusahaan 131 Risk baru

16 No. Nama Perusahaan Kriteria Produk Status Pendaftaran Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5 Tahap 6 Tahap Perusahaan 132 Risk baru Perusahaan 133 Risk pengembangan Perusahaan 134 Very High Risk pengembangan Perusahaan 135 Low Risk pengembangan Perusahaan 136 Low Risk pengembangan Keterangan : Tahap 1 = Pendaftaran hingga menuju seleksi berkas masuk Tahap 2 = Seleksi berkas masuk hingga menuju pra audit memorandum Tahap 3 = Seleksi berkas masuk hingga menuju audit Tahap 4 = Pra audit memorandum hingga menuju audit Tahap 5 = Audit hingga menuju audit memorandum Tahap 6 = Audit hingga menuju Komisi Fatwa Tahap 7 = Audit memorandum menuju Komisi Fatwa 107

17 Lampiran 6. Output Analisis Pengaruh Kriteria Produk Terhadap Rentang Waktu Sertifikasi (Minitab 15) Kruskal-Wallis Test: Hari versus Kriteria Kruskal-Wallis Test on Hari Kriteria N Median Ave Rank Z LR 38 57,50 65,7-0,51 NR 42 57,00 69,2 0,14 R 50 49,50 64,5-0,89 VHR 6 96,00 114,3 2,91 Overall ,5 H = 8,83 DF = 3 P = 0,032 H = 8,83 DF = 3 P = 0,032 (adjusted for ties) Lampiran 7. Output Analisis Pengaruh Tahapan Proses Terhadap Rentang Waktu Sertifikasi (Minitab 15) Kruskal-Wallis Test: Hari versus Tahap Kruskal-Wallis Test on hari tahap N Median Ave Rank Z , ,2-11, , ,5-1, , ,2 8, , ,1 3, , ,2-3, , ,0 4, , ,3-0,78 Overall ,0 H = 186,98 DF = 6 P = 0,000 H = 187,26 DF = 6 P = 0,000 (adjusted for ties) 108

18 Lampiran 8. Perhitungan Uji Lanjut Pengaruh Kriteria Produk Terhadap Rentang Waktu Sertifikasi (Uji Dunn) Rumus : NR-LR = = = 10.1 < 52.2 NR-R = = = 2.1 < 31.7 NR-VHR = = = 45.6 < 52.2 LR-R = = = 8.0 < 43.7 LR-VHR = = = 55.7 > 60.3 R-VHR = = = 47.7 >

19 Lampiran 9. Contoh Perhitungan Uji Lanjut Pengaruh Tahapan Proses Terhadap Rentang Waktu Sertifikasi (Uji Dunn) Rumus : 1 vs 2 = = = < vs 3 = = = > vs 4 = = = > Dan seterusnya hingga sampai pada pasangan : 6 vs 7 110

20 Lampiran 10. Kromatogram Standar Gula (Fruktosa, Glukosa, Sukrosa) 111

21 Lampiran 11. Contoh Kromatogram Fruktosa, Glukosa, Sukrosa Perasan Anggur 112

22 Lampiran 12. Contoh Kromatogram Fruktosa, Glukosa, Sukrosa Perasan Apel 113

23 Lampiran 13. Contoh Kromatogram Fruktosa, Glukosa, Sukrosa Perasan Kurma 114

24 Lampiran 14. Kromatogran Standar Alkohol 115

25 Lampiran 15. Contoh Kromatogram Etanol Perasan Anggur 116

26 Lampiran 16. Contoh Kromatogram Etanol Perasan Apel 117

27 Lampiran 17. Contoh Kromatogram Etanol Perasan Kurma 118

28 Lampiran 18. Kromatogram Standar Asam 119

29 Anggur 120

30 Lampiran 19. Contoh Kromatogram Asam Tartarat, Asam Sitrat, dan Asam Malat Perasan Anggur 121

31 Lampiran 20. Contoh Kromatogram Asam Sitrat dan Asam Malat Perasan Apel 122

32 Lampiran 21. Contoh Kromatogram Asam Tartarat, Asam Malat, dan Asam Asetat Perasan Kurma 123

33 Lampiran 22. Contoh Perhitungan Kadar Fruktosa, Glukosa, dan Sukrosa Rumus: Cx = Ax / Ap X Cp Keterangan : Cx = Konsentrasi sampel Cp = Konsentrasi standar Ax = Peak area sampel Ap = Peak area standar Tabel Luas Area dan Konsentrasi Standar Gula Kode Sampel PKNO TIME AREA MK IDNO CONC (%) NAME Standar Gula 3 4, fruktosa 4 5, v 0.5 glukosa 5 6, sukrosa Tabel Luas Area Sampel Kode Sampel PKNO TIME AREA MK IDNO CONC NAME Perasan Anggur fruktosa v glukosa sukrosa C Fruktosa = / x 0.5 = % C glukosa = / x 0.5 = % C sukrosa = / x 0.5 = % 124

34 Lampiran 23. Contoh Perhitungan Kadar Etanol Karena dilakukan pengenceran pada sampel, maka digunakan rumus: Cx = (Ax-Ap) x FP x Cp/Ap Keterangan : Cx = Konsentrasi sampel Cp = Konsentrasi standar FP = Faktor Pengenceran Ap = Peak area standar Ax = Peak area sampel Tabel Luas Area dan Konsentrasi Standar Alkohol Kode Sampel PKNO TIME AREA MK IDNO CONC NAME Standar Alkohol 1 6, metanol 2 7, etanol 3 9, propanol 4 12, butanol Tabel Luas Area Sampel Kode Sampel PKNO TIME AREA MK IDNO CONC NAME Perasan Anggur 3 6, metanol 4 7, etanol 5 9, propanol 6 12, butanol C metanol = ( ) x 10 x 0.25 / = % = 0 % C etanol = ( ) x 10 x 0.25 / = % C propanol = ( ) x 10 x 0.25 / = % = 0 % C butanol = ( ) x 10 x 0.25 / = % = 0 % 125

35 Lampiran 24. Contoh Perhitungan Kadar Asam Karena dilakukan pengenceran pada sampel, maka digunakan rumus: Cx = Ax / Ap x FP x Cp Keterangan : Cx = Konsentrasi sampel Cp = Konsentrasi standar FP = Faktor Pengenceran Ap = Peak area standar Ax = Peak area sampel Tabel Luas Area dan Konsentrasi Standar Asam Kode Sampel PKNO TIME AREA MK IDNO CONC NAME Standar Asam asam asetat asam sitrat asam tartarat asam malat Tabel Luas Area Sampel Kode Sampel PKNO TIME AREA MK IDNO CONC NAME Perasan Anggur asam sitrat asam tartarat asam malat Kode Sampel PKNO TIME AREA MK IDNO CONC NAME Perasan Kurma asam asetat C sitrat = / x 10 x 0.25 = % C tartarat = / x 10 x 0.25 = % C malat = / x 10 x 0.25 = % C malat = / x 10 x 0.25 = % 126

36 Lampiran 25. Input uji lanjut Tukey perasan anggur, perasan apel, dan perasan kurma data alcohol; input hari$ r etanol; cards; hari hari0 2 0 hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari ; Title 'Hasil Analisis A'; proc glm data=alcohol; class hari; model etanol=hari; run; data alcohol; input hari$ r etanol; cards; hari0 1 0 hari0 2 0 hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari ; Title 'Hasil Analisis B'; proc glm data=alcohol; class hari; model etanol=hari; mean hari/tukey; run; 127

37 data alcohol; input hari$ r etanol; cards; hari0 1 0 hari0 2 0 hari hari1 2 0 hari hari2 2 0 hari hari hari hari hari hari ; Title 'Hasil Analisis C'; proc glm data=alcohol; class hari; model etanol=hari; mean hari/duncan; run; 128

38 Lampiran 26. Output uji lanjut Tukey perasan anggur Hasil Analisis A 23:49 Wednesday, November 15, The GLM Procedure Class Level Information Class Levels Values hari 6 hari0 hari1 hari2 hari3 hari4 hari5 Number of Observations Read 12 Number of Observations Used 12 Hasil Analisis A 23:39 Wednesday, November 15, The GLM Procedure Dependent Variable: etanol Sum of Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F Model <.0001 Error Corrected Total R-Square Coeff Var Root MSE etanol Mean Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F hari <.0001 Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F hari <

39 Hasil Analisis A 23:49 Wednesday, November 15, The GLM Procedure Tukey's Studentized Range (HSD) Test for etanol NOTE: This test controls the Type I experimentwise error rate, but it generally has a higher Type II error rate than REGWQ. Alpha 0.05 Error Degrees of Freedom 6 Error Mean Square Critical Value of Studentized Range Minimum Significant Difference Means with the same letter are not significantly different. Tukey Grouping Mean N hari A hari5 A A hari4 A A hari3 B hari2 C hari1 C C hari0 130

40 Lampiran 27. Output uji lanjut Tukey perasan apel Hasil Analisis A 21:39 Wednesday, November 12, The GLM Procedure Class Level Information Class Levels Values hari 6 hari0 hari1 hari2 hari3 hari4 hari5 Number of Observations Read 12 Number of Observations Used 12 Hasil Analisis A 04:58 Thursday, November 13, The GLM Procedure Dependent Variable: etanol Sum of Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F Model Error Corrected Total R-Square Coeff Var Root MSE etanol Mean Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F hari Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F hari

41 Hasil Analisis A 04:58 Thursday, November 13, The GLM Procedure Tukey's Studentized Range (HSD) Test for etanol NOTE: This test controls the Type I experimentwise error rate, but it generally has a higher Type II error rate than REGWQ. Alpha 0.05 Error Degrees of Freedom 6 Error Mean Square Critical Value of Studentized Range Minimum Significant Difference Means with the same letter are not significantly different. Tukey Grouping Mean N hari A hari5 A A hari4 A B A hari3 B A B A hari2 B B hari1 B B hari0 132

42 Lampiran 28. Output uji lanjut Tukey perasan kurma Hasil Analisis A 21:39 Wednesday, November 12, The GLM Procedure Class Level Information Class Levels Values hari 6 hari0 hari1 hari2 hari3 hari4 hari5 Number of Observations Read 12 Number of Observations Used 12 Hasil Analisis A 21:39 Wednesday, November 12, The GLM Procedure Dependent Variable: etanol Sum of Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F Model <.0001 Error Corrected Total R-Square Coeff Var Root MSE etanol Mean Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F hari <.0001 Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F hari <

43 Hasil Analisis A 21:39 Wednesday, November 12, The GLM Procedure Tukey's Studentized Range (HSD) Test for etanol NOTE: This test controls the Type I experimentwise error rate, but it generally has a higher Type II error rate than REGWQ. Alpha 0.05 Error Degrees of Freedom 6 Error Mean Square Critical Value of Studentized Range Minimum Significant Difference Means with the same letter are not significantly different. Tukey Grouping Mean N hari A hari5 A A hari4 B hari3 C hari2 C C hari1 C C hari0 134

44 Lampiran 29. Alat Analisis HPLC HPLC Tipe 10 APV (Analisis Gula dan Alkohol) Detektor RID (Refractive Index Detector) Kolom RH Phenomenex tipe Rezex 135

45 HPLC Shimadzu SPD-20AV UV-Vis Detector Serial No. L (Analisis Asam Organik) Komputer sebagai media tampilan hasil analisis HPLC 136

46 Lampiran 30. Alat Sentrifus Sentrifus rpm dalam posisi tertutup/beroperasi Sentrifus rpm dalam posisi terbuka Kokusan Type : H-1500 FR Phase : 1 RPM : rpm MGF No.:

47 Lampiran 31. Sampel Perasan Buah Siap Analisis HPLC 138

48 Lampiran 32. Input dan Output Model Matematika Perasan Anggur (Mathematica 7.0 for Students) : = model={ s'[t] α s[t], e'[t] β e[t]s[t], a'[t] γ a[t]s[t], s[0]= , e[0]=0.0098, a[0]= }; data={ {0, , , }, {1, , , }, {2, , , }, {3, , , }, {4, , , }, {5, , , 8.621} }; statevar={s,e,a}; par={ 139

49 {α,0,2}, {β,0,2}, {γ,0,2} }; penduga=leastsquare[model,data,statevar,par] gbrpenduga=block[#,#=penduga; hsl=ndsolve[model,statevar,{t,data[[1,1]],data[[-1,1]]}]//flatten; Plot[#,{t,data[[1,1]],data[[-1,1]]},PlotStyle {Thickness[0.01],RGBColor[1,0,0]}, DisplayFunction Identity,PlotRange ]&[prm] gbrdata=listplot[#,plotstyle {Hue[.7],PointSize[0.08]},DisplayFunction Identity,PlotRange A ll]&/@datagbr grafik=show[#,displayfunction Identity,PlotRange All, Frame True,Axes False]&/@Transpose[{gbrPenduga,gbrData}] { , , }

50 gbrpenduga=block[#,#=penduga; hsl=ndsolve[model,statevar,{t,data[[1,1]],data[[-1,1]]}]//flatten; Plot[#,{t,data[[1,1]],data[[-1,1]]},PlotStyle {Thickness[0.005]}, PlotRange ]&[prm]; gbrdata=listplot[datagbr,plotstyle {PointSize[0.03]},PlotRange All]; Show[gbrPenduga,gbrData,PlotRange {{0,5.2},{-1,16}},AxesOrigin {0,0}] {{s Function[{t}, t ( t)],e Function[{t}, t ( t)],a Function[{t}, t ( t)]}} datasolusipenduga=block[#,#=penduga; hsl=ndsolve[model,statevar,{t,data[[1,1]],data[[-1,1]]}]//flatten; sol={#}[[1,2]][t]&/@hsl; bnr=table[sol,{t,data[[1,1]],data[[-1,1]],data[[2,1]]-data[[1,1]]}] ]&[prm]; mre=(1/length[datamodel])*plus@@((datamodel-datasolusipenduga)/datamodel) { , , } 141

51 Lampiran 33. Input dan Output Model Matematika Perasan Apel (Mathematica 7.0 for Students) : = model={ s'[t] α s[t], e'[t] β e[t]s[t], a'[t] γ a[t]s[t], s[0]= , e[0]=0.0000, a[0]= }; data={ {0, , , }, {1, , , }, {2, , , }, {3, , , }, {4, , , }, {5, , , } }; statevar={s,e,a}; par={ 142

52 {α,0,2}, {β,0,2}, {γ,0,2} }; penduga=leastsquare[model,data,statevar,par] gbrpenduga=block[#,#=penduga; hsl=ndsolve[model,statevar,{t,data[[1,1]],data[[-1,1]]}]//flatten; Plot[#,{t,data[[1,1]],data[[-1,1]]},PlotStyle {Thickness[0.01],RGBColor[1,0,0]}, DisplayFunction Identity,PlotRange ]&[prm] gbrdata=listplot[#,plotstyle {Hue[.7],PointSize[0.08]},DisplayFunction Identity,PlotRange A ll]&/@datagbr grafik=show[#,displayfunction Identity,PlotRange All, Frame True,Axes False]&/@Transpose[{gbrPenduga,gbrData}] { , , }

53 gbrpenduga=block[#,#=penduga; hsl=ndsolve[model,statevar,{t,data[[1,1]],data[[-1,1]]}]//flatten; Plot[#,{t,data[[1,1]],data[[-1,1]]},PlotStyle {Thickness[0.005]}, PlotRange ]&[prm]; gbrdata=listplot[datagbr,plotstyle {PointSize[0.03]},PlotRange All]; Show[gbrPenduga,gbrData,PlotRange {{0,5.2},{-1,16}},AxesOrigin {0,0}] {{s Function[{t}, t ( t)],e Function[{t}, t ( t)],a Function[{t}, t ( t)]}} {{11.575,1/ ,0.636},{11.463,0.0428,2.268},{10.094,0.2098,4.476},{6.06,0.3182, 5.252},{4.609,0.4332,11.28},{3.514,0.4464,12.22}} datasolusipenduga=block[#,#=penduga; hsl=ndsolve[model,statevar,{t,data[[1,1]],data[[-1,1]]}]//flatten; sol={#}[[1,2]][t]&/@hsl; bnr=table[sol,{t,data[[1,1]],data[[-1,1]],data[[2,1]]-data[[1,1]]}] ]&[prm]; mre=(1/length[datamodel])*plus@@((datamodel-datasolusipenduga)/datamodel) { , , } 144

54 Lampiran 34. Input dan Output Model Matematika Perasan Kurma (Mathematica 7.0 for Students) : = model={ s'[t] α s[t], e'[t] β e[t]s[t], a'[t] γ a[t]s[t], s[0]= , e[0]=0.0000, a[0]= }; data={ {0, , , }, {1, , , }, {2, , , }, {3, , , }, {4, , , }, {5, , , } }; statevar={s,e,a}; par={ 145

55 {α,0,10}, {β,0,10}, {γ,0,10} }; penduga=leastsquare[model,data,statevar,par] gbrpenduga=block[#,#=penduga; hsl=ndsolve[model,statevar,{t,data[[1,1]],data[[-1,1]]}]//flatten; Plot[#,{t,data[[1,1]],data[[-1,1]]},PlotStyle {Thickness[0.01],RGBColor[1,0,0]}, DisplayFunction Identity,PlotRange ]&[prm] gbrdata=listplot[#,plotstyle {Hue[.7],PointSize[0.08]},DisplayFunction Identity,PlotRange A ll]&/@datagbr grafik=show[#,displayfunction Identity,PlotRange All, Frame True,Axes False]&/@Transpose[{gbrPenduga,gbrData}] { , , }

56 gbrpenduga=block[#,#=penduga; hsl=ndsolve[model,statevar,{t,data[[1,1]],data[[-1,1]]}]//flatten; Plot[#,{t,data[[1,1]],data[[-1,1]]},PlotStyle {Thickness[0.005]}, PlotRange ]&[prm]; gbrdata=listplot[datagbr,plotstyle {PointSize[0.03]},PlotRange All]; Show[gbrPenduga,gbrData,PlotRange {{0,5.2},{-1,48}},AxesOrigin {0,0}] {{s Function[{t}, t ( t)],e Function[{t}, t ( t)],a Function[{t}, t ( t)]}} {{46.167,1/ ,0.0092},{29.927,0.0032,2.08},{32.89,0.1375,1.},{23.835,0.3269,3.0 74},{16.997,0.516,6.574},{9.122,0.5597,8.152}} datasolusipenduga=block[#,#=penduga; hsl=ndsolve[model,statevar,{t,data[[1,1]],data[[-1,1]]}]//flatten; sol={#}[[1,2]][t]&/@hsl; bnr=table[sol,{t,data[[1,1]],data[[-1,1]],data[[2,1]]-data[[1,1]]}] ]&[prm]; mre=(1/length[datamodel])*plus@@((datamodel-datasolusipenduga)/datamodel) { , , } 147

57 Lampiran 35. Kurva turunan fungsi polinom etanol dan asam perasan anggur Kurva kadar etanol Kurva kadar asam Kurva turunan pertama kadar etanol Kurva turunan pertama kadar asam Kurva turunan kedua kadar etanol Kurva turunan kedua kadar asam t t

58 Lampiran 36. Kurva turunan fungsi polinom etanol dan asam perasan apel Kurva kadar etanol Kurva kadar asam Kurva turunan pertama kadar etanol Kurva turunan pertama kadar asam Kurva turunan kedua kadar etanol Kurva turunan kedua kadar asam t t

59 Lampiran 37. Kurva turunan fungsi polinom etanol dan asam perasan kurma Kurva kadar etanol Kurva kadar asam Kurva turunan pertama kadar etanol Kurva turunan pertama kadar asam Kurva turunan kedua kadar etanol Kurva turunan kedua kadar asam t t

60 Lampiran 38. Perhitungan fraksi gula, etanol, dan asam dengan cara pertama Gula Perasan Anggur = / = 0.73 Perasan Apel = 6.88 / = 0.59 Perasan Kurma = / = 0.46 Etanol Perasan Anggur = 0.83 / 0.95 = 0.87 Perasan Apel = 0.33 / 0.45 = 0.73 Perasan Kurma = 0.34 / 0.56 = 0.61 Asam Perasan Anggur = 3.96 / 8.02 = 0.49 Perasan Apel = 7.42 / = 0.61 Perasan Kurma = 3.39 / 8.15 =

61 Lampiran 39. Perhitungan fraksi gula, etanol, dan asam dengan cara kedua Gula Perasan Anggur = / = 0.73 Perasan Apel = 6.88 / = 0.59 Perasan Kurma = / = 0.46 Etanol Perasan Anggur = 0.83 / 0.48 = 1.73 Perasan Apel = 0.33 / 0.22 = 1.50 Perasan Kurma = 0.34 / 0.27 = 1.30 Asam Perasan Anggur = 3.96 / 4.53 = 0.87 Perasan Apel = 7.42 / 5.61 = 1.32 Perasan Kurma = 3.39 / 4.05 =

: Dra. Hj. Chairunisa, MA

: Dra. Hj. Chairunisa, MA Lampiran 1. Susunan pengurus LPPOM MUI I. Dewan Penasehat Ketua : Ketua Umum MUI Pusat Wakil Ketua : Wakil Ketua Umum MUI Pusat Anggota : Menteri Agama RI Menteri Kesehatan Menteri Pertanian RI Menteri

Lebih terperinci

Chi-Square Tests. Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association Chi-Square Tests. Likelihood Ratio

Chi-Square Tests. Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association Chi-Square Tests. Likelihood Ratio LAMPIRAN 69 Jenis Kelamin * Pengetahuan Pearson Chi-Square 4.078 a 2.130 Likelihood Ratio 4.437 2.109 Linear-by-Linear Association 1.802 1.180 a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum

Lebih terperinci

Kepala Bidang Auditing : Dr. Ir. Mulyorini R. Hilwan, MS dan Dr. Liesbetini Hartoto, MS

Kepala Bidang Auditing : Dr. Ir. Mulyorini R. Hilwan, MS dan Dr. Liesbetini Hartoto, MS LAMPIRAN 41 Lampiran 1. Susunan pengurus LPPOM MUI Sesuai dengan SK Dewan Pimpinan MUI No. Kep - 459/MUI/VIII/2010 tentang Penetapan Pengurus LPPOM-MUI, maka ditetapkan susunan Pengurus LPPOM-MUI PERIODE

Lebih terperinci

Lampiran 1. Skema pengolahan limbah sayuran. Sayuran dikumpulkan, dipilah dan dicuci dengan air. Ditiriskan menggunakan jaring

Lampiran 1. Skema pengolahan limbah sayuran. Sayuran dikumpulkan, dipilah dan dicuci dengan air. Ditiriskan menggunakan jaring 33 Lampiran 1. Skema pengolahan limbah sayuran Sayuran dikumpulkan, dipilah dan dicuci dengan air Ditiriskan menggunakan jaring Dicacah dan diangin-anginkan dilapangan terbuka Dikeringkan sampai kadar

Lebih terperinci

BAB 4. APLIKASI RANCANGAN ACAK LENGKAP DUA FAKTOR

BAB 4. APLIKASI RANCANGAN ACAK LENGKAP DUA FAKTOR BAB 4. APLIKASI RANCANGAN ACAK LENGKAP DUA FAKTOR Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) umumnya dipakai pada kondisi lingkungan yang homogen diantaranya

Lebih terperinci

Lampiran 1 Hasil determinasi tanaman alpukat. lxiv

Lampiran 1 Hasil determinasi tanaman alpukat. lxiv LAMPIRAN lxiii Lampiran 1 Hasil determinasi tanaman alpukat lxiv lxv Lampiran 2 Analisa statistik urea serum Urea Serum (mg/dl) Class Level Information Class Levels Values kelompok 4 Dosis10% Dosis5% Induksi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur analisa proksimat serbuk daun dan ranting jarak pagar kering. diulangi hingga diperoleh bobot tetap.

Lampiran 1. Prosedur analisa proksimat serbuk daun dan ranting jarak pagar kering. diulangi hingga diperoleh bobot tetap. LAMPIRAN 53 Lampiran 1. Prosedur analisa proksimat serbuk daun dan ranting jarak pagar kering a. Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 2-5 g sampel serbuk kering dimasukkan ke dalam cawan aluminium yang

Lebih terperinci

BAB 2. APLIKASI RANCANGAN ACAK LENGKAP 1 FAKTOR

BAB 2. APLIKASI RANCANGAN ACAK LENGKAP 1 FAKTOR BAB 2. APLIKASI RANCANGAN ACAK LENGKAP 1 FAKTOR Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan rancangan yang paling sederhana dibanding rancangan lainnya. Penggunaan RAL di berbagai bidang penelitian telah banyak

Lebih terperinci

BAB 3 APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK 1 FAKTOR

BAB 3 APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK 1 FAKTOR BAB 3 APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK 1 FAKTOR Rancangan Acak Kelompok atau biasa disingkat RAK digunakan jika kondisi unit percobaan yang digunakan tidak homogen. Dalam rancangan ini, petakan percobaan

Lebih terperinci

BAB 6 APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIGA FAKTOR

BAB 6 APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIGA FAKTOR BAB 6 APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIGA FAKTOR Pada bab sebelumnya telah dibahas aplikasi rancangan acak kelompok satu faktor dan dua faktor. Bab ini akan membahas aplikasi SPSS dan SAS untuk analisis

Lebih terperinci

BAB 7 APLIKASI RANCANGAN PETAK TERPISAH

BAB 7 APLIKASI RANCANGAN PETAK TERPISAH BAB 7 APLIKASI RANCANGAN PETAK TERPISAH Rancangan split plot design atau dalam bahasa Indonesia disebut Rancangan Petak Terpisah atau Rancangan Petak Terbagi (RPT) merupakan jenis percobaan faktorial (lebih

Lebih terperinci

RANCANGAN PERCOBAAN DENGAN SAS. Oleh Kismiantini, M.Si.

RANCANGAN PERCOBAAN DENGAN SAS. Oleh Kismiantini, M.Si. RANCANGAN PERCOBAAN DENGAN SAS Oleh Kismiantini, M.Si. JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 0 SAS (Statistical Analysis System)

Lebih terperinci

BAB 5. APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK DUA FAKTOR

BAB 5. APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK DUA FAKTOR A 5. APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK DUA FAKTOR Dalam percobaan faktorial, pengaruh dua faktor atau lebih diselidiki secara bersama-sama. Apabila pengaruh suatu faktor diperkirakan akan berubah menurut

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN Selama magang di Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), pekerjaan yang dilakukan terdiri atas: (1) analisis proses sertifikasi

Lebih terperinci

BAB 8. APLIKASI RANCANGAN PETAK PETAK TERPISAH

BAB 8. APLIKASI RANCANGAN PETAK PETAK TERPISAH BAB 8. APLIKASI RANCANGAN PETAK PETAK TERPISAH Rancangan split split plot design atau Rancangan Petak Petak merupakan jenis percobaan yang melibatkan tiga faktor atau lebih sekaligus dengan tingkat ketelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN HASIL KONVERSI DARI ANALISIS LABORATORIUM No bahan berat segar(gr/plot) produksi bs(ton/ha/tahun) %air total %BK LK SK PK 1 A1B0U1 1097,48 131,6976 76,84 23,16 2,83 43,39 17,55 2 A1B0U2 1094,48

Lebih terperinci

1. Water Holding Capacity (WHC) (Modifikasi Agvise Laboratories). 2. Ammonia Holding Capacity (AHC) (Modifikasi Nurcahyani 2010).

1. Water Holding Capacity (WHC) (Modifikasi Agvise Laboratories). 2. Ammonia Holding Capacity (AHC) (Modifikasi Nurcahyani 2010). LAMPIRAN 47 Lampiran 1. Metode Analisis Proksimat 1. Water Holding Capacity (WHC) (Modifikasi Agvise Laboratories). Pengujian WHC dilakukan dengan mengurangi berat bahan setelah ditambahkan air dengan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 ANALISIS PROSES SERTIFIKASI HALAL 5.1.1 Pemilihan Data atau Sampling Populasi sampel berjumlah 26 data perusahaan yang seluruhnya merupakan perusahaan atau industri pangan,

Lebih terperinci

ME Yusnandar * PENDAHULUAN

ME Yusnandar * PENDAHULUAN ME Yusnandar * PENDAHULUAN Rancangan acak lengkap (randomize complete design), rancangan acak lengkap kelompok (randomize complete block design) dan rancangan acak lengkap faktorial (randomize complete

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil Translasi sequens dengan ExPASy Translate Tool

LAMPIRAN. Hasil Translasi sequens dengan ExPASy Translate Tool LAMPIRAN 1. Hasil Sekuensing isolat virus IBD No. Isolat Hasil Sekuensing 1. IBDV-Indo5 AACAAGCGTCCAAGGCCTTATACTGGGTGCTACCATCT ACCTTATAGGCTTTGATGGGACCGCGGTAATCACCAG GCTGTGGCCGCAGACAATGGGCTAACGGCCGGCACTG

Lebih terperinci

Ditimbang EMB 3,6 gr. Ditambahkan Aquades 100 ml. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Disiapkan NaCl fisiologis 0,9 % sebanyak 10 ml

Ditimbang EMB 3,6 gr. Ditambahkan Aquades 100 ml. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Disiapkan NaCl fisiologis 0,9 % sebanyak 10 ml Lampiran 1 : Isolasi akteri E-coli Tahap 1 (Pembuatan Media EM) Ditimbang EM 3,6 gr Ditambahkan Aquades 1 ml Dimasukkan ke dalam erlenmeyer Disiapkan NaCl fisiologis,9 % sebanyak 1 ml Dimasukkan kedalam

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pengujian Proses Demulsifikasi

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pengujian Proses Demulsifikasi LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Pengujian Proses Demulsifikasi 1. Pengamatan (Waktu, Warna, Busa, Rasio Volume Pemisahan Air, Minyak dan Emulsi) Sebanyak 100 ml total campuran larutan sampel dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Alat penyulingan minyak nilam

Lampiran 1. Alat penyulingan minyak nilam LAMPIRAN Lampiran 1. Alat penyulingan minyak nilam Gambar 22. Alat penyulingan minyak nilam Tabel 8. Spesifikasi alat penyulingan minyak nilam Bagian alat penyulingan Ketel suling Spesifikasi Tebal ketel

Lebih terperinci

Lampiran 1 Good Manufacturing Practice penanganan bahan baku PT Z

Lampiran 1 Good Manufacturing Practice penanganan bahan baku PT Z 49 Lampiran 1 Good Manufacturing Practice penanganan bahan baku PT Z 1. Proses penanganan sampel tuna di PT Z Penerimaan ikan tuna dilakukan di dalam ruang penerimaan bahan baku. Ikan satu per satu diturunkan

Lebih terperinci

Mencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat. rata-rata g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas

Mencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat. rata-rata g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas a. Pemeliharaan hewan coba Mencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat rata-rata 20-30 g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Kandang

Lebih terperinci

RAHAJENG ADITYA F

RAHAJENG ADITYA F ANALISIS PROSES SERTIFIKASI HALAL DAN KAJIAN ILMIAH ALKOHOL SEBAGAI SUBSTANSI DALAM KHAMR DI LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT-OBATAN, DAN KOSMETIKA MAJELIS ULAMA INDONESIA (LPPOM MUI) SKRIPSI RAHAJENG ADITYA

Lebih terperinci

Jenis Pupuk o B1 B2 B3 B4

Jenis Pupuk o B1 B2 B3 B4 TUTORIAL SPSS RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK) oleh : Hendry http://teorionline.wordpress.com/ Rancangan acak kelompok (RAK) sering disebut dengan randomized complete block design (RCBD). Pada rancangan ini

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 9 ANOVA (3)

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 9 ANOVA (3) STK511 Analisis Statistika Pertemuan 9 ANOVA (3) 9. ANOVA (3) Diagnosis Asumsi dalam Uji Hipotesis 1. bersifat bebas terhadap sesamanya. Nilai harapan dari nol, E 0 3. Ragam homogen, Var 4. Pola sebaran

Lebih terperinci

Lampiran 1 Hasil ANOVA dan Uji Lanjut Duncan untuk pengaruh homogenisasi terhadap stabilitas emulsi. Class Levels Values

Lampiran 1 Hasil ANOVA dan Uji Lanjut Duncan untuk pengaruh homogenisasi terhadap stabilitas emulsi. Class Levels Values 63 Lampiran 1 Hasil ANOVA dan Uji Lanjut Duncan untuk pengaruh homogenisasi terhadap stabilitas emulsi Class Levels s factor 1 factor 3 3 Rpm10000 Rpm8000 Rpm6000 Waktu1 Waktu3 Waktu4 Source DF Sum of

Lebih terperinci

Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter

Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Nilai Intensitas Warna Rumus : Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter Tepung tempe

Lebih terperinci

Worksheet Uji Ranking Hedonik ( I )

Worksheet Uji Ranking Hedonik ( I ) 118 Lampiran 8. Worksheet Uji Rangking edonik Worksheet Uji Ranking edonik ( ) Tgl uji : Jenis : Manisan kering nanas Tujuan : Untuk mengetahui rasa dan tekstur yang paling disukai dari manisan kering

Lebih terperinci

ppm Absorbansi 0,125 0, ,25 0,0738 0,5 0, , ,3335

ppm Absorbansi 0,125 0, ,25 0,0738 0,5 0, , ,3335 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Kurva Standart Kadar Gula ppm absorbansi 2,5 0,0425 5 0,1021 10 0,1211 20 0,1925 40 0,2436 80 0,3122 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 y = 0.052x - 0.015 R² = 0.983 2.5 5 10 20

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BB V KESIMPULN DN SRN 5.1 Kesimpulan 1. Pemberian pasir pantai sebesar 0% (P 0 ) berbeda nyata dan memberikan pengaruh terbaik terhadap parameter kadar N-Tanah, sedangkan perlakuan lainnya tidak berbeda

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kartu Bimbingan

Lampiran 1. Kartu Bimbingan LAMPIRAN 63 Lampiran 1. Kartu Bimbingan 64 Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian dari FIK 65 Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian dari SEKDA DIY 66 Lampiran 4. Surat Ijin dari KessbangPol dan Linmas Jateng 67

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sketsa lokasi tambak penelitian

Lampiran 1. Sketsa lokasi tambak penelitian Lampiran 1. Sketsa lokasi tambak penelitian 58 59 Lampiran 2. Data bobot basah (gr) pada masing-masing perlakuan Bobot Jarak Tanam Ulangan Minggu Ke- 0 7 14 21 28 35 42 50 gr 20 cm 1 50 85 105 145 150

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN Perhitungan yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi dan analisis grafik. Seluruh perhitungan dilakukan dengan menggunakan program Statistik SPSS. Berikut ini

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan yaitu :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan yaitu : V KESIMPULN DN SRN 5.1. Kesimpulan erdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan yaitu : 1. Perlakuan pupuk Petrobio berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, persentase

Lebih terperinci

Analisis Regresi: Regresi Linear Berganda

Analisis Regresi: Regresi Linear Berganda Analisis Regresi: Regresi Linear Berganda Pengantar Pada sesi sebelumnya kita hanya menggunakan satu buah X, dengan model Y = b 0 + b 1 X 0 1 Dalam banyak hal, yang mempengaruhi X bisa lebih dari satu.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Penentuan ph. Jenis Formula I II III IV Rata-Rata 4,8 4,8 4,9 4,83

Lampiran 1. Data Penentuan ph. Jenis Formula I II III IV Rata-Rata 4,8 4,8 4,9 4,83 Lampiran 1 Data Penentuan ph Tabel 7. Data Hasil Penentuan ph Sediaan PH Jenis Formula I II III IV 1 2 3 Rata-Rata 5,2 5,5 5,4 5,37 4,8 4,8 4,9 4,83 4,4 4,5 4,4 4,43 4,1 4,0 4,0 4,03 Lampiran 2 Data Penentuan

Lebih terperinci

k = 1 k = 2 j = 1 j = 2 j = 1 j = 2 i = 1 i = 2 i = 3 Output SPSS:

k = 1 k = 2 j = 1 j = 2 j = 1 j = 2 i = 1 i = 2 i = 3 Output SPSS: CONTO Ingin diuji efek dari fee schedule (faktor A), scope of work (faktor B), dan type of supervisory control (faktor C) terhadap kualitas kerja dengan level faktor sebagai berikut: Faktor A Fee Level

Lebih terperinci

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Syarat Mutu Tempe Kedelai (SNI :2009)

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Syarat Mutu Tempe Kedelai (SNI :2009) 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Syarat Mutu Tempe Kedelai (SNI 01-3144:2009) 49 50 Lampiran 2. Kurva Standar Asam Sianida KODE KCN ABSORBANSI I ABSORBANSI II ABSORBANSI III ABSORBANSI RATA- RATA 1,2 µm 0,027 0,0269

Lebih terperinci

Lampiran I Pembuatan Infusa Daun Lidah Buaya Cara kerja : 1. Sediakan bahan baku berupa daun lidah buaya dengan berat 80 gram yang telah

Lampiran I Pembuatan Infusa Daun Lidah Buaya Cara kerja : 1. Sediakan bahan baku berupa daun lidah buaya dengan berat 80 gram yang telah Lampiran I Pembuatan Infusa Daun Lidah Buaya Cara kerja : 1. Sediakan bahan baku berupa daun lidah buaya dengan berat 80 gram yang telah dipotong-potong halus. 2. Buat infusa daun lidah buaya konsentrasi

Lebih terperinci

Cara Perhitungan : % N = Abs Blangko X 14 X N. HCl X 100% Berat Sampel

Cara Perhitungan : % N = Abs Blangko X 14 X N. HCl X 100% Berat Sampel LAMPIRAN Lampiran 1. Cara Kerja Analisis N Pada Tanaman Metode Kjeldahl 1. Timbang sample 0,2 0,5 gram, kemudian masukan ke dalam botol destruksi 2. Tambahkan Selenium mature sebanyak 0,2 gram dan 3 ml

Lebih terperinci

Lampiran 1 Sertifikat Kelaikan Etik

Lampiran 1 Sertifikat Kelaikan Etik Lampiran 1 Sertifikat Kelaikan Etik Lampiran 2.1 Surat Izin Melakukan Penelitian Pendahuluan Lampiran 2.2 Surat Izin Melakukan Penelitian Pendahuluan Lampiran 3.1 Surat Izin Melakukan Penelitian Lampiran

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Keterangan Hasil Determinasi Tanaman Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.)

Lampiran 1. Surat Keterangan Hasil Determinasi Tanaman Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) Lampiran 1. Surat Keterangan Hasil Determinasi Tanaman Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) 38 Lampiran 1. Lanjutan... 39 Lampiran 1. Lanjutan... 40 Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lebih terperinci

Lampiran 2. Fungsi dari masing-masing pernyataan yang digunakan dalam PROC MIXED

Lampiran 2. Fungsi dari masing-masing pernyataan yang digunakan dalam PROC MIXED LAMPIRAN Lampiran. Bentuk Umum Dari PROC MIXED PROC MIXED pilihan-pilihan ; BY nama-nama peubah ; CLASS nama-nama peubah ; ID nama-nama peubah; MODEL peubah respon = nama-nama peubah / pilihan-pilihan

Lebih terperinci

Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan

Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Kelompok Perlakuan (n = 4) Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan Setelah Perlakuan Penurunan Persentase penurunan (%) I 211 51 160 75.83

Lebih terperinci

LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)

LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) 95 LAMPIRAN B SERTIFIKASI TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR 96 LAMPIRAN C HASIL PERHITUNGAN KLT Hasil Perhitungan Harga Rf pada pemeriksaan

Lebih terperinci

STK 511 Analisis statistika. Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi

STK 511 Analisis statistika. Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi STK 511 Analisis statistika Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi 1 Pendahuluan Kita umumnya ingin mengetahui hubungan antar peubah Analisis Korelasi digunakan untuk melihat keeratan hubungan linier antar

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 54 LAMPIRAN 2 HASIL PEMERIKSAAN Menerangkan bahwa mahasiswa/peneliti yang namanya di bawah ini: Peneliti : dr. Dwi Rita Anggraini, M.Kes. Nama Instansi : Departemen Anatomi Fak. Kedokteran USU

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mail : statistikaista@yahoo.com Blog : Contoh Kasus One Way Anova dan Two Way Anova Menggunakan SPSS Lisensi Dokumen: Copyright 2010 ssista.wordpress.com Seluruh dokumen di ssista.wordpress.com dapat

Lebih terperinci

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen Lampiran 1. Analisis Data Kadar atau Estradiol Tabel 1. Data Kadar pada berbagai perlakuan penelitian (pg/ml) Perlakuan Ulangan 1 16,17 19,23 57,52 47,20 36,77 40,78 2 16,32 18,20 62,00 47,23 13,74 31,14

Lebih terperinci

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Proses Pembuatan Torakur. a b c d

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Proses Pembuatan Torakur. a b c d 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Proses Pembuatan Torakur a b c d h g Keterangan: a) tomat Tomdari segar, b) pemotongan menjadi 4 bagian, c) perendaman dengan, larutan garam, d) perendaman dengan CaCl, e) pemasakan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Perhitungan Dosis

Lampiran 1 Perhitungan Dosis Lampiran 1 Perhitungan Dosis 1. Larutan Aloksan Dosis = 120 mg/ kgbb Volume penyuntikan intravena mencit = 0,2 ml o Dosis untuk mencit 21,9 gram = 21,9 x 120 mg = 2,628 mg o Dosis aloksan mencit intravena

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema pembuatan yoghurt kunir asam

LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema pembuatan yoghurt kunir asam LAMPIRAN Lampiran 1. Skema pembuatan yoghurt kunir asam 72 73 Lampiran 2. Skema kerja analisis sifat kimia yoghurt kunir asam 1. Kadar abu total ( Dry Ashing ) 2. Kadar lemak total ( Soxhletasi ) 3. Kadar

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurachman, Hadjib N Pemanfaatan Kayu Hutan Rakyat untuk Komponen Bangunan. Prosiding Seminar Hasil Hutan 2006:

DAFTAR PUSTAKA. Abdurachman, Hadjib N Pemanfaatan Kayu Hutan Rakyat untuk Komponen Bangunan. Prosiding Seminar Hasil Hutan 2006: DAFTAR PUSTAKA Abdurachman, Hadjib N. 006. Pemanfaatan Kayu Hutan Rakyat untuk Komponen Bangunan. Prosiding Seminar Hasil Hutan 006: 0-48. Adelina N. 987. Pengujian Efikasi Termisida Lentrek 400 EC Terhadap

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SERTIFIKAT MINYAK CENGKEH

LAMPIRAN A SERTIFIKAT MINYAK CENGKEH LAMPIRAN A SERTIFIKAT MINYAK CENGKEH 105 LAMPIRAN B SERTIFIKAT STREPTOCOCCUS MUTANS 8 Januari 2009 + 106 LAMPIRAN C SERTIFIKAT STREPTOCOCCUS PYOGENES 107 LAMPIRAN D PERHITUNGAN STATISTIK ANAVA SATU ARAH

Lebih terperinci

Lampiran 1 Perhitungan konsentrasi Perhitungan temephos 1 ppm

Lampiran 1 Perhitungan konsentrasi Perhitungan temephos 1 ppm Lampiran 1 Perhitungan konsentrasi: Konsentrasi 1 ppm = 1000 mg didalam 1.000.000 ml akuades. = 1 mg didalam 1.000 ml akuades. Konsentrasi 1100 ppm = 1100 mg / 1000 ml akuades. Konsentrasi 1300 ppm = 1300

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01.

LAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01. LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1. Hasil Perhitungan ph Replikasi ph 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01 2. Hasil Perhitungan Kadar Sari Larut Air Replikasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosesdur analisis gas kromatigrafi olein dan biodiesel olein

Lampiran 1. Prosesdur analisis gas kromatigrafi olein dan biodiesel olein LAMPIRAN 47 Lampiran 1. Prosesdur analisis gas kromatigrafi olein dan biodiesel olein 1. Analisis Asam Lemak dan Metil Ester Menggunakan Gas Kromatografi (AOAC, 1995) Dua gram contoh ditambahkan ke dalam

Lebih terperinci

= 0,5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 100 ml akuades.

= 0,5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 100 ml akuades. 47 Lampiran : Perhitungan dosis : Dosis 5% Dosis 3% Dosis % Dosis % Dosis 0,5% = 5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 00 ml akuades. = 3 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 00 ml akuades. = gr

Lebih terperinci

Lampiran 1a. Rekapitulasi data uji rating hedonik

Lampiran 1a. Rekapitulasi data uji rating hedonik LAMPIRAN 45 Lampiran 1a. Rekapitulasi data uji rating hedonik Panelis Sampel* Skor Warna Aroma Rasa Tekstur Keseluruhan 1 1 7 4 6 5 6 1 2 6 4 4 4 7 1 3 6 4 4 6 5 2 1 6 5 4 6 6 2 2 6 6 4 3 5 2 3 7 6 6 6

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur uji

Lampiran 1. Prosedur uji LAMPIRAN 32 Lampiran 1. Prosedur uji 1) Kandungan nitrogen dengan Metode Kjedahl (APHA ed. 21 th 4500-Norg C, 2005) Sebanyak 0,25 gram sampel dimasukkan ke dalam labu kjedahl dan ditambahkan H 2 SO 4 pekat

Lebih terperinci

Lampiran Universitas Kristen Maranatha

Lampiran Universitas Kristen Maranatha Lampiran 1 Cara Pembuatan Ekstrak Etanol Biji Mahoni 1. Biji mahoni yang sudah dikupas kemudian dikeringkan dan digiling hingga halus. 2. Serbuk simplisia tersebut di bungkus dengan kain kasa dan dimasukkan

Lebih terperinci

t-test: Two-Sample Assuming Unequal Variances

t-test: Two-Sample Assuming Unequal Variances LAMPIRAN Lampiran 1. Komposisi multivitamin dan mineral Caviplex Komponen Jumlah Komponen Jumlah Vitamin A 4000 IU Acid Folic 1 mg Vitamin D 400 IU Fe Fumarat 135 mg Vitamin B1 3 mg Acid Glutamic 50 mg

Lebih terperinci

LEMBAR PEMERIKSAAN GIGI HUBUNGAN PERAN IBU DALAM MEMBERSIHKAN RONGGA MULUT DENGAN PENGALAMAN KARIES ANAK UMUR 1-3 TAHUN DI DESA PAYA GELI

LEMBAR PEMERIKSAAN GIGI HUBUNGAN PERAN IBU DALAM MEMBERSIHKAN RONGGA MULUT DENGAN PENGALAMAN KARIES ANAK UMUR 1-3 TAHUN DI DESA PAYA GELI LEMBAR PEMERIKSAAN GIGI HUBUNGAN PERAN IBU DALAM MEMBERSIHKAN RONGGA MULUT DENGAN PENGALAMAN KARIES ANAK UMUR 1-3 TAHUN DI DESA PAYA GELI Tanggal pemeriksaan : Nama ibu : Nama anak : Tanggal lahir : Alamat

Lebih terperinci

Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih

Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih Lampiran 1 Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih Cara perhitungan dosis buah Bawang Putih Dosis buah bawang putih untuk manusia = 0,5g / kg BB Faktor konversi untuk manusia ke mencit 20g =

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap : Tgl lahir : NRP : Alamat : Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Dosis Phenylephrine. Phenylephrine dosis mencit 25 gr. = 0,5 x 0,14. = 0,07 mg / 25 gram mencit

Lampiran 1. Perhitungan Dosis Phenylephrine. Phenylephrine dosis mencit 25 gr. = 0,5 x 0,14. = 0,07 mg / 25 gram mencit Lampiran 1. Perhitungan Dosis Phenylephrine Phenylephrine dosis tikus Phenylephrine dosis tikus 250 gr Phenylephrine dosis mencit 25 gr = 2 mg / kg = 0,5 mg = dosis 250 gram tikus x faktor konversi = 0,5

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM 79 80 Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Peminjaman Alat di Laboratorium Biologi FK UKM 81 Lampiran 3 Perhitungan Statistik

Lebih terperinci

PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS DALAM EKSTRAK BONGGOL NANAS

PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS DALAM EKSTRAK BONGGOL NANAS Lampiran 1 Kerangka Konsep Skripsi PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS DALAM EKSTRAK BONGGOL NANAS Queen DAN REBUSAN DAUN SIRIH TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans

Lebih terperinci

APPENDIX 1. Questionnaire of Critical thinking scale. Students critical thinking scale in EED UMY batch 2015

APPENDIX 1. Questionnaire of Critical thinking scale. Students critical thinking scale in EED UMY batch 2015 60 APPENDIX 1. Questionnaire of Critical thinking scale Students critical thinking scale in EED UMY batch 2015 Nama : NIM : Dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun, bersedia ikut serta dalam

Lebih terperinci

Formula I II III IV 1 7,9 7,9 7,9 7,9 2 7,9 7,9 7,9 7,9 3 7,9 7,9 7,9 7,9 Rata-rata 7,9 7,9 7,9 7,9

Formula I II III IV 1 7,9 7,9 7,9 7,9 2 7,9 7,9 7,9 7,9 3 7,9 7,9 7,9 7,9 Rata-rata 7,9 7,9 7,9 7,9 Lampiran 1. Data Penukuran ph Sediaan Perlakuan Formula I II III IV 1 7,9 7,9 7,9 7,9 7,9 7,9 7,9 7,9 3 7,9 7,9 7,9 7,9 Rata-rata 7,9 7,9 7,9 7,9 Lampiran. Data Penentuan Viskositas Sediaan Hara Viskositas

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 prosedur pewarnaan hematoksillin-eosin (HE)

LAMPIRAN. Lampiran 1 prosedur pewarnaan hematoksillin-eosin (HE) 51 LAMPIRAN Lampiran 1 prosedur pewarnaan hematoksillin-eosin (HE) Pewarnaan HE adalah pewarnaan standar yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai struktur umum sel dan jaringan normal serta perubahan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Prosedur Kerja

LAMPIRAN 1. Prosedur Kerja LAMPIRAN 1 Prosedur Kerja Hewan coba yang digunakan adalah mencit Swiss Webster jantan dewasa berusia 6-8 minggu dengan berat badan 25-30 gram sebanyak 25 ekor. Hewan coba diperoleh dari Laboratorium Biologi

Lebih terperinci

ANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH

ANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH 74 LAMPIRAN 1 ANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH Variasi Bahan Inokulum Ulangan Jumlah Rataan Baku (G) (F) 1 Perlakuan Perlakuan F1 4,4 4,5 8,900 4,450 G1 F 4,5 4,5 9,000 4,500

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN GULMA (AGH 321)

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN GULMA (AGH 321) LPORN PRKTIKUM PENGENDLIN GULM (GH 321) Disusun Oleh : Kelompok 9 1. Trisnani Yuda Fitri 24070021 2. Galvan Yudistira 24070040 3. Vicky Oktarina Chairunnissa 24070121 sisten Praktikum rie eka prasetia

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Pakan Br2 Gambar Obat Streptozotosin. Gambar Kandang Tikus. dan Nikotinamid

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Pakan Br2 Gambar Obat Streptozotosin. Gambar Kandang Tikus. dan Nikotinamid Lampiran 1 LAMPIRAN Gambar Kandang Tikus Gambar Pakan Br2 Gambar Obat Streptozotosin dan Nikotinamid Gambar Sonde oral pada tikus Gambar HDL Precipitant Gambar LDL Precipitant Gambar penimbangan Berat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam suatu penelitian, setelah menetapkan metodologi penelitian maka akan dilakukan analisis validitas dan reliabilitas data, pengujian hipotesis dan analisa korelasi. Setelah

Lebih terperinci

DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA Oleh : Wahyu Hidayat, S.Pd., M.Pd. NIDN. 0404088402 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

Lebih terperinci

ANALISIS VARIANSI MANOVA (MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE)

ANALISIS VARIANSI MANOVA (MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE) ANALISIS VARIANSI MANOVA (MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE) Manova merupakan uji beda varian. Jika pada anava varian yang dibandingkan berasal dari satu variable terikat (Y), pada manova varian yang dibandingkan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BERGANDA SESUDAH UJI KRUSKAL-WALLIS

PERBANDINGAN BERGANDA SESUDAH UJI KRUSKAL-WALLIS PERBANDINGAN BERGANDA SESUDAH UJI KRUSKAL-WALLIS S - 30 Tanti Nawangsari Prodi Pendidikan Matematika FKIP UNIROW Tuban Jl. Manunggal 61 Tuban Email: nawangsarit@yahoo.com Abstrak Salah satu metode statistika

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Cahyadi W Kedelai Khasiat dan Teknologi. Jakarta: Bumi Aksara

DAFTAR PUSTAKA. Cahyadi W Kedelai Khasiat dan Teknologi. Jakarta: Bumi Aksara 48 DAFTAR PUSTAKA Anderson JJ, Ambrose WW, Garner SC. 1995. Orally Dosed Genestein from Soy and Prevention of Concellous Bone Loss in Two Ovariektomized Rat Models. J. Nutr. 25: 799S (Abstract). Anonim.

Lebih terperinci

Oleh: Lulut Sunarya ( ) Ghufran Rahmat Putra ( ) Debbiela Fajrina Septierly ( ) Miranti Nurbayani ( )

Oleh: Lulut Sunarya ( ) Ghufran Rahmat Putra ( ) Debbiela Fajrina Septierly ( ) Miranti Nurbayani ( ) LAPORAN Analisis Perbedaan Rata-Rata Menggunakan Uji Scheffe Laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain Eksperimen I Dosen : Yeny Krista Franty, S.Si., M.Si. Oleh: Lulut Sunarya (140610009007)

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS LAMPIRAN KONVERSI DOSIS Perhitungan dosis jamu ekstrak daun salam produksi pabrik jamu B dalam bentuk kapsul Berat J kapsul = 550 mg Konversi dosis dari manusia 70 kg ke mencit 0 gram = 0,006 Maka, dosis

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI 85 LAMPIRAN B SERTIFIKAT ANALISIS ETANOL 96% 86 LAMPIRAN C HASIL PEMERIKSAAN STANDARISASI PARAMETER NON SPESIFIK SIMPLISIA DAUN MONDOKAKI A. Perhitungan randemen

Lebih terperinci

LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK GRANUL. Formula Tablet Bukoadhesif

LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK GRANUL. Formula Tablet Bukoadhesif LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK GRANUL Mutu fisik yang diuji Kelembaban (Kadar air) (Persen) Waktu alir (detik) Sudut diam (derajat) Indeks kompresibilitas (persen) Batch Formula Tablet Bukoadhesif Atenolol

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil TPC pada media selektif dari tiap mikroba

Lampiran 1. Hasil TPC pada media selektif dari tiap mikroba Lampiran 1. Hasil TPC pada media selektif dari tiap mikroba No. Media Selektif Jenis Mikroba Pengenceran Jumlah mikroba 1. Pikovskaya Pseudomonas sp. 10-5 3,3 x 10 6 10-5 7,1 x 10 6 2. MSA Rhizobium sp.

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap : Tgl lahir : NRP : Alamat : Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS. Infusa Sambiloto 10% 10 gram Sambiloto dalam 100cc dibuat menggunakan panci infus.

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS. Infusa Sambiloto 10% 10 gram Sambiloto dalam 100cc dibuat menggunakan panci infus. LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS Infusa Sambiloto 10% 10 gram Sambiloto dalam 100cc dibuat menggunakan panci infus. 1. Dosis konversi : 5 gram Sambiloto untuk manusia 70 kilogram sebagai efek imunomodulator

Lebih terperinci

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data A. Entri Data LATIHAN SPSS I Variabel Name Label Type Nama Nama Mahasiswa String NIM Nomor Induk Mahasiswa String JK Numeris 1. 2. TglLahir Tanggal Lahir Date da Daerah Asal Numeris 1. Perkotaan 2. Pinggiran

Lebih terperinci

Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP)

Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP) Lampiran 1 Perhitungan dosis dan Proses Ektraksi Daun pepaya Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP) Dosis daun papaya sebagai antidiare untuk manusia dengan berat badan 70 kg adalah 1 lembar

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Perhitungan Dosis

Lampiran 1 : Perhitungan Dosis Lampiran 1 : Perhitungan Dosis Perhitungan dosis infusa kulit jengkol (IKJ) Penelitian yang dilakukan menggunakan variabel dosis IKJ 10%, 20%, 40% dan 80%. Pembuatan dosis IKJ 10% dibuat dengan prosedur

Lebih terperinci

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Dokumentasi Hasil Penyangraian Biji Kopi Biji Kopi Sangrai Level 7 (170 0 C; 12 menit)

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Dokumentasi Hasil Penyangraian Biji Kopi Biji Kopi Sangrai Level 7 (170 0 C; 12 menit) 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Dokumentasi Hasil Penyangraian Biji Kopi Biji Kopi Sangrai Level 7 (170 0 C; 12 menit) Biji Kopi Sangrai Level 9 (170 0 C; 17 menit 30 detik) Biji Kopi Sangrai Level 11 (170 0 C;

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Perhitungan Dosis. x 60 gr = 0,6539 gr

LAMPIRAN 1. Perhitungan Dosis. x 60 gr = 0,6539 gr LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis 1. Penghitungan Dosis Bawang Merah Dosis bawang merah untuk manusia 70kg = 60 gr Bawang merah segar sebesar 4.730g dibuat menjadi 51,5501g ekstrak etanol bawang merah. x 60

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Self Efficacy (I) dan Persepsi Manajemen Perusahaan (II) Pendidikan terakhir : SMA / D3 / S1 / S2 / S3 / Lainnya,.

Lampiran 1. Kuesioner Self Efficacy (I) dan Persepsi Manajemen Perusahaan (II) Pendidikan terakhir : SMA / D3 / S1 / S2 / S3 / Lainnya,. Lampiran 1. Kuesioner Self Efficacy (I) dan Persepsi Manajemen Perusahaan (II) IDENTITAS RESPONDEN Nama (boleh samaran) : Jenis Kelamin : P / L Usia :. Tahun Pendidikan terakhir : SMA / D3 / S1 / S2 /

Lebih terperinci

To test the significant effect of two independent variables to one dependent variable, and to test the significant interaction of the two independent

To test the significant effect of two independent variables to one dependent variable, and to test the significant interaction of the two independent TWO-WAY ANOVA To test the significant effect of two independent variables to one dependent variable, and to test the significant interaction of the two independent variables to the dependent variable.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan proses, hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Analisis pengolahan data dilakukan dengan mengggunakan software Minitab

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER UJI VALIDITAS

LAMPIRAN KUESIONER UJI VALIDITAS LAMPIRAN KUESIONER UJI VALIDITAS Pengaruh Faktor Kepribadian, Lingkungan dan Demografis Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa/i Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

Lampiran 1.a Data Kadar Air Kelopak Rosella Kadar air (%) = kehilangan berat (g) x 100 Sampel sebelum kering (g)

Lampiran 1.a Data Kadar Air Kelopak Rosella Kadar air (%) = kehilangan berat (g) x 100 Sampel sebelum kering (g) 62 Lampiran 1.a Data Kadar Air Kelopak Rosella Kadar air (%) = kehilangan berat (g) x 100 Sampel sebelum kering (g) Kehilangan berat = berat sampel mula-mula berat sampel setelah dikeringkan Kadar air

Lebih terperinci