Pembuatan Polimer Konduktif dengan Variasi pelarut pada Fabrikasi Sensor Gas untuk Uji Bensin, Biosolar dan Minyak Tanah

Transkripsi

1 Pembuatan Polimer Konduktif dengan Variasi pelarut pada Fabrikasi Sensor Gas untuk Uji Bensin, Biosolar dan Minyak Tanah Agustiana

2 I. Pendahuluan II. III. IV. Metodologi Penelitian Pembahasan Kesimpulan 2

3 Pendahuluan Latar Belakang Hidung manusia digunakan secara meluas sebagai alat kontrol, namun sangat subjektif dan sering dipengaruhi oleh kondisi fisik dan mental Alat-alat yang serupa dengan hidung makhluk hidup dalam bentuk sensor kimia Sensor gas merupakan sensor kimia yang mendeteksi respon dalam bentuk gas Bahan aktif sensor gas berupa polimer konduktif, karena memiliki keuntungan di sensitif terhadap senyawa organik, murah dan mudah difabrikasi serta dapat dilakukan pengukuran pada suhu ruang Permasalahan dan Tujuan 1. Perbandingan fabrikasi polimer konduktif dengan menggunakan metode elektrokimia dalam berbagai pelarut dan metode polimerisasi secara oksidasi kimia 2. Keefektifan berbagai pelarut dalam fabrikasi polimer konduktif dan pengaruh terhadap resistansi yang dihasilkan 3. Respon sensor polimer konduktif terhadap senyawa turunan minyak bumi 3

4 Metodologi (a) (b) (c) (d) 4

5 Metodologi 5

6 Lapisan Dasar Polipirol Tipikal Voltamogram piroldalam pelarut : (a) Air/KCl (b) DCM/ TBAPF6, (c)asetonitril dan DCM / TBAPF6 (d) Asetonitril/ TBAPF6 6

7 Lapisan Dasar Polianilin Tipikal Voltamogram anilin dalam pelarut : (a) Asetonitril/ TBAPF6, (b) Asetonitril dan DCM / TBAPF6 (c) DCM/ TBAPF6 (d) Air/KCl 7

8 Lapisan Dasar Politiofena Tipikal Voltamogram tiofen dalam pelarut : (a) Asetonitril/ TBAPF6 (b) Asetonitril dan DCM / TBAPF6(c) DCM/ TBAPF6 8

9 Lapisan Dasar Poli(3-metiltiofena) Tipikal Voltamogram (3-metiltiofena) dalam pelarut : (b) Asetonitril/ TBAPF6 (a) Asetonitril dan DCM/ TBAPF6 9

10 Nilai Resistansi Polimer Konduktif dengan Metode Polimerisasi Oksidasi Kimia 10

11 Uji Sensor Gas Berbahan Polimer Konduktif Turunan Minyak Bumi (a1) dan (a2) :anilin oksidasi kimia (b1) dan (b2) : pirol oksidasi kimia (c1) dan (c2) :pirol/asetonitril (d1) dan (d2) : pirol/asetonitril+dcm 11

12 Perubahan Resistansi terhadap Bensin 12

13 Uji Sensor Gas Berbahan Polimer Konduktif Turunan Minyak Bumi (a1) dan (a2) :anilin oksidasi kimia (b1) dan (b2) : pirol oksidasi kimia (c1) dan (c2) :pirol/asetonitril

14 Perubahan Resistansi terhadap Biosolar

15 Uji Sensor Gas Berbahan Polimer Konduktif Turunan Minyak Bumi (a1) dan (a2) :anilin oksidasi kimia (b1) dan (b2) : pirol oksidasi kimia (c1) dan (c2) :pirol/asetonitril

16 Perubahan Resistansi terhadap Minyak Tanah

17 Plot respon sensor polimer konduktif terhadap turunan minyak bumi (a) Bensin, (b) Biosolar dan (c) Minyak tanah

18

19

20 Kesimpulan Pembuatan polimer kodnduktif dapat dilakukan dengan metode elektropolimerisasi dan metode oksidasi kimia Pembuatan polimer konduktif dapat dilakukan dalam pelarut seperti asetonitril, campuran asetonitril dan DCM, DCM dan air. Potensial oksidasi pirol dalam asetonitril, campuran asetonitril/dcm, DCM masing-masing adalah 0,886 V, 0,815 V, dan 2,273 V secara berturut-turut. Potensial oksidasi anilin dalam asetonitril adalah 0,6 V; 0,8 V; 1,1 V. Sedangkan dalam campuran asetonitril/dcm, air adalah 2,16 V dan 1.25 V. Potensial oksidasi tiofena dalam asetonitril, campuran asetonitril/dcm sebesar V dan 0,994 V. Potensial oksidasi 3-metiltiofena adalah 0,933 V dalam asetonitril dan 0,96 V dalam campuran asetonitril/dcm.

21 Kesimpulan Polimer konduktif yang dibuat secara elektropolimerisasi dengan nilai resistansi terendah hasil penelitian ini adalah pirol/asetoniril. Sedangkan polimer yang dibuat secara oksidasi kimia, baik pirol maupun anilin memiliki resistansi yang terendah Polimer konduktif yang dibuat dalam penelitian ini bersifat semikonduktif Uji respon sensor berbahan polimer konduktif dapat dilakukan dengan senyawa turunan minyak bumi diantaranya bensin, biosolar dan minyak tanah Polianilin yang dibuat secara oksidasi kimia menunjukkan sensitivitas yang baik terhadap bahan kimia uji ditandai dengan perubahan resistansi yang sangat tinggi. Didapatkan pola respon yang hampir sama terhadap bensin dan minyak tanah, sedangkan biosolar memiliki pola respon yang berbeda. Sehingga gugusan sensor gas dengan bahan dasar keempat polimer konduktif yang dibuat sulit untuk membedakan antara bensin dan minyak tanah.

22 Terima Kasih, Matur Nuwun, Arigato, Thank You, Alhamdulillah,Terima Kasih, Matur Nuwun, Arigato, Thank You, Alhamdulillah, Terima Kasih, Matur Nuwun, Arigato, Thank You,Alhamdulillah, Terima Kasih, Matur Nuwun, Arigato, ThankYou,Alhamdulillah, Terima Kasih, Matur Nuwun, Arigato, Thank You,Alhamdulillah, Terima Kasih, Matur Nuwun, Arigato, ThankYou,Alhamdulillah, Terima Kasih, Matur Nuwun, Arigato, Thank You,Alhamdulillah, Terima Kasih, Matur Nuwun, Arigato, ThankYou,Alhamdulillah, Terima Kasih, Matur Nuwun, Arigato, Thank You,Alhamdulillah, Terima Kasih, Matur Nuwun, Arigato, Thank You,Alhamdulillah, Terima Kasih, Matur Nuwun, Arigato, Thank You, Alhamdulillah, Terima Kasih, Matur Nuwun, Arigato, Thank You, Alhamdulillah,