Pengaruh Asam Amino Glisin dan Histidin Terhadap Nilai Koefisien Selektivitas EKT Polipirol-Glutamat Sebagai Sensor Potensiometrik
|
|
- Hadi Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Indonesia Chimica Acta,, ISSN X Vol. 2. No.2, Desember 2009 Pengaruh Asam Amino Glisin dan Histidin Terhadap Nilai Koefisien Selektivitas EKT Polipirol-Glutamat Sebagai Sensor Potensiometrik Abdul Karim, Damma Salama, Nurwahyuni Ode Jurusan Kimia FMIPA-Unhas Kampus Tamalanrea Makassar Abstrak. Penelitian tentang pengaruh asam amino glisin dan histidin terhadap selektivitas EKT-glutamat telah dilakukan. Membran terdiri dari pirol 0,1 M, asam glutamat 0,1 M dan HClO 4 0,1 M. Analisis kinerja elektroda dilakukan dengan melihat, faktor Nernst, limit deteksi, dan ph larutan. Pengaruh asam amino glisin dan histidin terhadap pengukuran asam glutamat dilihat dengan menghitung koefisien selektivitasnya.. Hasil menunjukan bahwa elektroda memberikan respon nilai Nernstian 30,24 mv/dekade pada rentang konsentrasi M, limit deteksi 2,735 x 10-8 M dan ph 3. Asam amino glisin dan histidin tidak mempengaruhi kinerja EKT-glutamat.dengan koefisien selektivitas <1. Kata kunci: EKT-glutamat, Nerstian, selektivitas. Abstract. A research on the effect of amino acids, glycine and hystidine, on the selectivity of Coated Wire Electrode (EKT)-glutamate has been conducted. Membrane consisted of 0.1 M pyrrole; 0.1 M glutamic acid and 0.1 M HClO 4. Analysis of the electrode performance was conducted by looking at the Nernstian factor, detection limit, and solution ph. The effect of amino acids, glycine and hystidine, on measurement of glutamic acid can be studied by calculating its selectivity coefficient. Results showed that the electrode gave response of the Nernstian value of mv/decade in the concentration range of M, detection limit of x 10-8 M and ph of 3. Amino acids, glycine and hystidine did not affect the performance of EKT-glutamate with the selectivity coefficient of less than 1. Keywords: Coated Wire Electrode (EKT)-glutamate, Nernstian, selectivity 27
2 Abdul Karim et al. ISSN X PENDAHULUAN Pada saat ini, beberapa negara banyak mengembangkan sensor elektrokimia seperti potensiometrik, amperometrik, dan sensor konduktometrik karena manfaatnya cukup besar dalam kehidupan manusia terutama dalam menentukan kandungan zat atau senyawa kimia dalam medium tertentu (Wang, dkk., 1995). Analisis dengan sensor elektrokimia diharapkan dapat menggantikan analisis instrumen kimia dengan metode klasik dan juga alternatif lain karena instrumen kimia modern pengadaan dan pemeliharaannya cukup mahal. Sensor potensiometrik banyak dikembangkan saat ini di beberapa negara karena manfaatnya cukup besar bagi kehidupan manusia terutama dalam menentukan kandungan zat atau senyawa kimia dalam medium tertentu (Wahab, 2006). Analisis dengan menggunakan sensor potensiometrik dapat menentukan beragam aktifitas ion-ion dalam larutan melalui potensial yang ditimbulkan (Brett, dkk., 1993). Salah satu contoh aplikasi sensor kimia dalam bidang kontrol bahan makanan yaitu untuk analisis asam amino, dimana sensor ini merupakan sensor yang paling banyak digunakan diantara sensor lainnya (Wang, dkk., 1995). Metode analisis seperti Amino Acid Analyzer (AAA), dan High Pressure Liquid Chromatography (HPLC), akan tetapi ketersediaan kedua alat tersebut masih terbatas serta biaya operasional yang diperlukan sangat tinggi. Untuk itu perlu dikembangkan metode analisis dengan memperhatikan faktor biaya, sensitifitas, dan selektifitas yang baik seperti elektroda selektif ion. Elektroda selektif ion (ESI) adalah sensor kimia yang secara luas digunakan untuk penentuan ion baik kation maupun anion (Masykur, dkk., 2004). Hal ini disebabkan karena kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, dan elektroda selektif ion diakui sebagai alat analitik yang baru (Buck dan Lindner, 2001). Menurut Bailey (1976) ESI memiliki keunggulan antara lain: (1) analisis dengan ESI cepat dan akurat, (2) ESI dapat mengukur aktivitas suatu spesies secara langsung dan memiliki selektifitas yang tinggi sehingga tidak memerlukan pemisahan, (3) jangkauan pengukuran luas, dan (4) biaya analisis murah (Bailey, 1976). Dalam beberapa ESI tipe kawat terlapis (EKT) digunakan bahan polimer konduktif yang didepositkan pada permukaan elektroda. Polimer konduktif yang cocok digunakan untuk aplikasi tersebut dan paling sering digunakan adalah polipirol dan polianilin karena mudah disintesis dan kestabilan sifat-sifatnya (Colin dan Petit, 2002). Elektroda selektif ion tipe kawat terlapis berbasis polipirol telah dibuktikan sebagai sensor potensiometrik yang mungkin untuk berbagai ion dan molekul. Polipirol dibuat secara elektrokimia sebagai lapisan tipis pada permukaan elektroda dan telah didepositkan pada berbagai substrat seperti besi, baja, aluminium, kuningan, baja lunak dan seng. Polipirol telah digunakan untuk mengamobilkan berbagai jenis enzim terutama pada elektroda platina (Akundy dan Rajagopalan, 2002). ESI tipe kawat terlapis berbasis polipirol telah diteliti sebelumnya pada penggunaannya sebagai sensor potensiometrik lisin (EKT polipirol-lisin) dan telah diaplikasikan untuk analisis kadar lisin pada sampel multivitamin, dimana elektroda menunjukkan perilaku yang Nernstian dengan kemiringan 56,91 ± 1,75 mv per dekade pada daerah linier M, batas deteksi 10-4 M lisin, waktu respon detik, koefisien selektivitas terhadap arginin dan histidin cukup mengganggu dengan K=2,64 dan 2,46 sedangkan terhadap alanin dan glisin tidak mengganggu dengan nilai K=0,4. Pada analisis lisin dalam sampel multivitamin 28
3 Indonesia Chimica Acta, ISSN X Vol. 2. No.2, Desember 2009 dengan ESI-lisin diperoleh kadar lisin 0,025 M (Widya, 2005). Penelitian tentang elektroda kawat terlapis polipirol-glutamat (EKT polipirolglutamat) sebelumnya oleh Nursyamsiar (2008) menunjukkan perilaku Nernstian dengan kemiringan 27,855 mv/dekade pada daerah 10-9 M-10-1 M, ph kerja =3, batas deteksi 10-7,56 M, waktu respon pada konsentrasi linier dari 25,05-240,04 detik, koefisien selektifitas terhadap asam aspartat ternyata tidak menggangu kinerja elektroda kawat terlapis polipirol-glutamat dengan nilai K= 6, (Nursyamsiar, 2008). Berdasarkan hal terrsebut diatas, diketahui bahwa EKT polipirol glutamat tidak dipengaruhi oleh asam aspartat (gugus R bermuatan negative dan satu golongan dengan asam glutamate). Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian bagaimana mendesain dan menguji kinerja EKT polipirol-glutamat dengan asam amino pengganggu yang lain dengan gugus R yang berbeda seperti glisin dan histidin. METODE PENELITIAN 1. Desain EKT Polipirol-Glutamat tipe kawat terlapis Badan elektroda yang terdiri atas tabung tip berdiameter 2 mm dan panjang 7 cm dan kawat platina sepanjang 2 cm dengan diameter 0,2 mm disambungkan dengan kawat tembaga (Cu) yang terdapat dalam tabung tip yang setiap ujungnya dibungkus dengan parafilm/polietilen. Bagian bawah kawat platina dibiarkan terbuka sebagai tempat menempelnya membran. Setelah itu, kawat dicelupkan ke dalam larutan membran beberapa saat, hingga diperoleh membran yang menempel pada kawat secara merata dan tipis. ESI yang telah jadi diprakondisikan dengan merendamnya ke dalam larutan Glutamat selama 24 jam. 2 Pembuatan larutan standar Glutamat M Asam glutamat ditimbang dengan teliti sebanyak 0,7355 g, dilarutkan dan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml kemudian diimpitkan dengan akuades hingga tanda batas (Glutamat 0,1 M). Larutan ini kemudian diencerkan hingga konsentrasi M. 3. Pembuatan larutan standar untuk Uji Selektivitas Larutan histidin dan glisin dengan konsentrasi dibuat sebagai ion pengganggu untuk pengujian selektivitas elektroda dengan menggunakan metode larutan terpisah. Asam amino Histidin (His) ditimbang dengan teliti sebanyak 0,7758 g, dilarutkan dan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml kemudian diimpitkan dengan akuades hingga tanda batas (10-1 M). Larutan ini kemudian diencerkan hingga konsentrasi 10-9 M. Asam amino Glisin (Gli) ditimbang dengan teliti sebanyak 0,3753 g, dilarutkan dan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml kemudian diimpitkan dengan akuades hingga tanda batas (10-1 M). Larutan ini kemudian diencerkan hingga konsentrasi 10-9 M. 4. Analisis Kinerja EKT Polipirol- Glutamat 1.Faktor Nernst dan Kisaran Pengukuran Elektroda hasil elektropolimerisasi digunakan sebagai elektroda kerja untuk mengukur potensial elektroda sederetan larutan Asam Aspartat dengan kisaran konsentrasi yang bervariasi dari M. Potensial diukur berturut-turut dari larutan yang paling encer ke larutan yang lebih pekat konsentrasinya. Pengamatan dilakukan sambil diaduk dengan magnetik stirrer. Pembacaan dilakukan pada saat alat menunjukkan potensial tetap. Dari hasil pengukuran dibuat grafik antara potensial (mv) terhadap nilai -log [Glutamat]. Pada selang konsentrasi tertentu akan diperoleh 29
4 Abdul Karim et al. ISSN X garis lurus dengan kemiringan kurva secara teoritis sebesar 2,303RT/nF (S = 59,16mV/dekade) yang merupakan harga faktor Nernst. Sedangkan untuk kisaran pengukuran diperoleh dengan melihat hubungan -Log [Glutamat] dengan potensial yag memberikan pengukuran linier, dimana data kisaran pengukuran ini yang akan digunakan selanjutnya untuk uji kinerja ESI Polipirol-Glutamat ini. 2. Limit Deteksi Limit deteksi diperoleh dengan garis singgung pada dua fungsi garis linier yang Nernstian dan non-nernstian dari hubungan potensial (E) dengan log [glutamat] yang keduanya saling memotong. Jika titik potong kedua garis singgung tadi diekstrapolasikan ke absis maka akan diperoleh konstanta limit deteksi elektroda. 3. Pengaruh ph Untuk mengetahui apakah ph larutan mempengaruhi respon ESI, maka sederetan larutan standar Glutamat dari M dengan variasi ph 2-8, dan hasilnya dimasukkan ke dalam kurva kalibrasi. Pengaturan ph larutan diatur dengan penambahan larutan NaOH 0,1 M dan HCl 0,1 M untuk mencapai ph yang diinginkan. 4. Waktu respon Untuk mengetahui berapa waktu yang diperlukan oleh EKT sehingga diperoleh harga potensial yang konstan, maka potensial sel di dalam setiap larutan standar glutamat konsentrasi M diukur waktunya hingga alat ukur menunjukkan potensial sel yang terukur. 5. Koefisien Selektivitas Diukur sederetan larutan standar Asam Glutamat (ion utama) pada konsentrasi M dengan menggunakan EKT Polipirol-Glutamat. Dengan cara yang sama diukur sederetan larutan standar asam amino pengganggu (Histidin dan Glisin). Koefisien selektivitas dari EKT Polipirol-Glutamat ditentukan melalui pengamatan potensial E (mv) terhadap berbagai larutan standar ionion utama Glutamat dan larutan standar ionion asam amino pengganggu (Histidin, dan Glisin). Selanjutnya nilai tetapan koefisien selektifitas elektroda dihitung dengan metode MPM/metode terpisah dengan menghitung persamaan garis regresi ion utama terlebih dahulu. Kemudian ditentukan konsentrasi ion pengganggu, misal [B] = 10-2 M, yang mempunyai nilai potensial tertentu melalui pengukuran (pembacaan potensial larutan = nilai Y). Nilai Y dimasukkan ke dalam persamaan ion utama, maka nilai X dapat dihitung. Nilai tetapan selektivitas dihitung dengan persamaan: X pot K i. j = 10-2 Apabila nilai X sudah dihitung dari persamaan ion utama di atas maka nilai tetapan selektivitas dapat dihitung. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pembuatan Elektroda Kerja Elektroda kerja terbuat dari kawat platina yang dilapisi dengan polipirol-asam glutamate dibuat dengan menggunakan teknik elektropolimerisasi pirol secara elektrolisis biasa. Digunakan kawat platina karena platina memiliki daerah potensial yang lebih luas. Biasanya platina digunakan sebagai bahan elektroda utama pada proses oksidasi. Proses pada permukaan elektroda kerja teramati dengan timbulnya film berwarna hitam yang mengindikasikan terbentuknya polipirol. 2. Kondisi Optimum Penentuan kondisi optimum dimaksudkan untuk mencari komposisi membran yang terdiri dari bahan pirol, asam glutamat dan HClO 4 yang menghasilkan elektroda dengan kinerja yang optimum. Penentuan komposisi didasarkan pada 30
5 Indonesia Chimica Acta, ISSN X Vol. 2. No.2, Desember 2009 kemiringan (slope) linear pada kurva antara potensial elektroda (E) dan (-log [glutamat]). Penelitian ini diharapkan kemiringan kurva mendekati faktor nernst teoritis, yaitu 59,16 mv/dekade. Komposisi membran yang digunakan terdiri dari 10 ml pirol 0,1 M, 10 ml asam glutamat 0,1 M dan 10 ml HClO 4 0,1 M. Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh data faktor Nernst seperti yang ditunjukkan pada tabel 5. Tabel 5. Komposisi membrane Membran A Komposisi membran Pirol 0,1M 10 ml Gluta mat 0,1M 10 ml HClO 4 0,1M 10 ml Persamaan Nernst S 30,2 4 R 0,99 3 Kondisi optimum untuk setiap elektroda berbeda untuk setiap komposisi membran. Untuk ESI tipe kawat terlapis polipirol-lisin memiliki kinerja paling bagus pada - komposisi pirol/lisin/clo 4 = 0,05 M/0,05 M/0,1 M dimana diperoleh faktor Nernst 58,83 mv/dekade yang mendekati nilai faktor nernst secara teori yaitu 59,16 mv/decade dan ESI tipe kawat terlapis polipirol-aspartat memiliki kinerja paling - bagus pada komposisi pirol/aspartat/ ClO 4 = 0,1 M/0,1 M/0,1 M dimana diperoleh faktor Nernst 50,188 mv/dekade yang mendekati nilai faktor Nernst secara teori yaitu 59,16 mv/dekade. Namun untuk ESI tipe kawat terlapis polipirol-glutamat (ESIglutamat) komposisi membran yang memiliki kinerja yang bagus adalah pada - komposisi pirol/glutamat/ ClO 4 = 0,1 M/0,1 M/0,1 M dimana diperoleh nilai faktor Nernst sebesar 30,24 mv/dekade, meskipun nilai ini masih sangat menyimpang dari nilai faktor Nernst secara teori namun dilihat dari korelasi (R) atau linearitasnya mendekati 1 (0,993), sehingga EKT-glutamat ini memiliki kinerja yang bagus pada komposisi membran tersebut. 3. Elektropolimerisasi Pirol-Asam Glutamat Elektropolimerisasi dilakukan agar monomer dalam larutan mengalami reaksi dan menghasilkan pelapisan polimer pada permukaan elektroda. Film polipirol diperoleh secara elektropolimerisasi dengan mendepositkan polipirol dalam larutan pirol dengan adanya KClO 4 sebagai elektrolit pendukung melalui arus anodik. Penelitian ini diharapkan pada permukaan elektroda kerja teramati dengan timbulnya film berwarna hitam yang mengindikasikan terbentuknya polipirol. Untuk pelapisan elektroda kerja polipirol-asam glutamat, diperoleh komposisi konsentrasi yaitu: pirol/asam glutamat/ KClO 4 = 0,1 M/0,1 M/0,1 M dengan beberapa teknik elektropolimerisasi. Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh film berwarna hitam pada permukaan elektroda kerja dengan teknik elektropolimerisasi secara elektrolisis biasa yaitu pada potensial tetap (baterai 1,5 V). Teknik elektropolimerisasi pirol pada setiap permukaan elektroda kerja berbeda-beda. Pada ESI polipirol-lisin teknik voltametrik siklik dengan menggunakan voltamogram memiliki kinerja paling bagus pada pembentukan film berwarna hitam pada permukaan elektroda kerja voltametri lebih menginformasikan potensial redoks pada spesi elektroaktif dan pengukuran yang tepat tentang efek dari media selama proses redoks berlangsung. Dimana menggambarkan potensial linier dari suatu elektroda stasioner yang dicelupkan dalam suatu larutan (tanpa pengadukan) yang menghasilkan bentuk potensial gelombang segitiga dan potensiostat mengukur arus yang dihasilkan dari potensial yang diberikan, sebagai hasil 31
6 Abdul Karim et al. ISSN X aluran arus terhadap potensial menghasilkan voltamogram siklik. Namun ESI tipe kawat terlapis polipirol-glutamat (ESI glutamat) elektropolimerisasi pirol-glutamat memiliki kinerja paling bagus dengan menggunakan instrumen sederhana yaitu elektrolisis biasa yaitu pada arus tetap atau potensial tetap (baterai 1,5 V), dimana pada katoda disambungkan kawat platina dan pada anoda disambungkan elektroda kerja/platina kemudian bersama dicelupkan kedalam larutan membran selama beberapa menit. 4. Faktor Nernst dan Trayek Pengukuran Penentuan nilai faktor Nernst dan kisaran pengukuran dapat dilihat pada Tabel 1 dan Gambar 5. Tabel 1. Faktor Nernst dan trayek pengukuran 10-9 M-10-1 M -log [glutamat - ] (10 x Molar) Potensial (mv) 9 149, , , , , , , , ,5 Slope 27,86 E 0 (K) 377,8 R 0,978 Trayek pengukuran Gambar 1. Grafik Pengukuran Potensial Elektroda Kawat Terlapis Polipirol- Glutamat trayek pengukuran 10-9 M-10-1 M Tabel 2. Faktor Nernst dan trayek pengukuran 10-8 M-10-1 M -log [glutamat - ] (10 x Potensial (m,v) Molar) 8 141, , , , , , , ,5 Slope 30,24 E 0 (K) 385,8 R 0,993 Trayek pengukuran Gambar 2. Grafik Pengukuran Potensial Elektroda tipe kawat terlapis polipirolglutamat pada trayek pengukuran 10-8 M M Pengukuran faktor Nernst dilakukan dengan membuat grafik antara log [glutamat] dengan potensial (mv) yang terukur. Grafik yang diperoleh merupakan garis lurus pada selang konsentrasi tertentu (trayek pengukuran) dengan kemiringan 2,303 RT/zF (S = 59,16 mv/dekade). Dari tabel 6 di atas, diperoleh gambar 9 yang mempunyai harga Nernst sebesar 27,855 mv/dekade dengan korelasi R (0,978) pada trayek pengukuran 10-9 M-10-1 M. Hasil yang diperoleh ini sangat jauh berbeda dengan 32
7 Indonesia Chimica Acta, ISSN X Vol. 2. No.2, Desember 2009 nilai Nernst teoritis (59,16 mv/dekade). Sehingga diambil trayek pengukuran 10-8 M M yang ditunjukkan pada gambar 10, dan diperoleh hasil pengukuran yang memberikan nilai Faktor Nernst sebesar 30,24. Nilai ini masih jauh menyimpang dari nilai Nernst teoritis atau memiliki fungsi linier yang non nernstian tapi memberikan korelasi (R) atau linearitas yang tinggi (mendekati 1) dengan nilai sebesar 0,993. Ini menunjukkan bahwa pada kisaran konsentrasi 10-8 M-10-1 M dianggap paling baik untuk pengukuran glutamat. Adanya perbedaan faktor Nernst pada setiap daerah trayek pengukuran disebabkan oleh adanya faktor limit deteksi setiap ESI. Selain itu, respon anion dalam larutan. Jika anion tidak mampu lagi merespon pada konsentrasi tertentu, maka anion tidak sensitif lagi pada konsentrasi tersebut. Sehingga nilai potensial yang terukur pada tiap konsentrasi berbeda-beda. Pengukuran potensial konsentrasi diharapkan linier dan memenuhi persamaan Nernstian (Padjali, 2008). 5. Hubungan Potensial Elektroda terhadap Konsentrasi Asam Glutamat Hubungan antara ionofor asam glutamat dengan sistem polipirol dapat dilihat dari persamaan-persamaan berikut (Widya, 2005): E = E o + ln ln. E = E o + ln ln ([as.glu]memb [as.glu]lar). E = K E = K ln[as.glutamat]lar ln[as.glutamat]lar Berdasarkan persamaan diatas dan pada tabel 1 dan 2 dapat dilihat hubungan potensial terhadap konsentrasi asam glutamat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin rendah konsentrasi asam glutamat maka potensialnya berkurang yang diduga bahwa elektroda merespon pada anion asam glutamat: HOOC-(CH 2 ) 2 -CH(NH 2 )COO - dan memenuhi persamaan: E = K S log[as.glutamat]. Nilai S (slope) yang diperoleh dari elektroda adalah 30,24 mv/dekade (tabel 2) dapat menunjukkan bahwa asam glutamat yang bermuatan satu (monovalen) dapat menimbulkan potensial. 6. Batas Deteksi Batas deteksi merupakan ekstrapolasi (titik potong) dari dua persamaan yang nernstian dan non nernstian. Elektroda kerja terlapis polipirol asam glutamat mampu mendeteksi konsentrasi asam glutamat sampai konsentrasi 2,735 x 10-8 M (0,0363 ppm) dengan memenuhi persamaan Y 1 = -30,24x + 385,8 (nernstian) Y 2 = -9,6x + 229,7 (non nernstian) Nilai X yang diperoleh dari kedua persamaan di atas merupakan nilai batas deteksi E = E o + ln ln ([as.glu]memb ln[as.glutamat]lar. Nilai K adalah tetapan yang nilainya bergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhi konstruksi spesifik ESI, sehingga: 33
8 Abdul Karim et al. ISSN X Gambar 3. Penentuan batas deteksi dari elektroda 7. Waktu Respon Waktu respon adalah waktu yang dibutuhkan oleh elektroda yang tercelup dalam asam glutamat ketika diukur sampai mendapatkan potensialnya stabil. Dalam tabel 4 dapat ditunjukkan bahwa secara umum Makin besar konsentrasi glutamat dalam larutan, maka waktu yang diperlukan ion glutamat untuk mencapai kesetimbangan pada permukaan membran semakin kecil. Namun grafik yang diperoleh bahwa waktu respon tiap kenaikan konsentrasi berbedabeda. Waktu respon dari elektroda ditunjukkan pada tabel 4. Tabel 4. Waktu Respon ESI-glutamat untuk Berbagai Konsentrasi -log [glutamat - ] (10 x Molar) Waktu Respon (detik) Gambar 4. Grafik Pengukuran Waktu Respon Elektroda kawat terlapis polipirol- Glutamat pada konsentrasi10-8 M-10-1 M Ada beberapa faktor yang mempengaruhi waktu respon. Faktor yang memperlambat waktu tanggap antara lain adanya ion pengganggu dalam larutan, dan melarutnya bahan elektroaktif ke dalam fasa cair larutan. Sedangkan faktor yang mempercepat waktu respon yaitu homogenitas larutan dan kecepatan pengadukan. Selain itu waktu respon juga dipengaruhi oleh komposisi membran elektroda selektif ion. 8 Pengaruh ph Pengaruh ph merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan kinerja ESI-glutamat. Pada penelitian ini ESI-glutamat diuji dengan larutan glutamat - pada konsentrasi 10-8 M M dengan variasi ph 2 sampai 8 dengan menggunakan larutan HCl dan NaOH sebagai larutan pengatur ph. Hasil pengukuran dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Pengaruh pengaturan ph larutan uji ph Persamaan Nernst untuk trayek pengukuran M Slope R 2 16,77 0, ,24 0, ,76 0, ,10 0, ,52 0, ,85 0,860 34
9 Indonesia Chimica Acta, ISSN X Vol. 2. No.2, Desember ,87 0,864 Tabel di atas menunjukkan bahwa ph mempengaruhi kinerja ESI-glutamat. Pada semua variasi ph menunjukkan nilai faktor Nernst yang jauh menyimpang dari nilai teoritis (59,16 mv/dekade). Pada ph 6,7 dan 8 selain nilai faktor Nernst yang sangat jauh menyimpang, juga diperoleh korelai (R) atau linearitas yang rendah. Pada ph 2,4 dan 5 diperoleh korelasi (R) atau linearitas yang mendekati 1, dan pada ph 3 diperoleh korelasi (R) atau linearitas yang sangat bagus yaitu 0,993. Penurunan nilai slope ini kemungkinan dipengaruhi oleh penambahan larutan HCl dan NaOH. Dengan adanya penambahan basa dan asam pada larutan glutamat. Penurunan nilai slope pada keadaan yang terlalu basa adalah karena adanya OH - mengakibatkan terjadi hidrolisis. ESI glutamat tidak dapat bekerja dengan baik pada ph yang terlalu tinggi dan juga ph yang terlalu rendah. 9. Koefisien Selektifitas ESI diharapkan hanya merespon ionion utama glutamat, namun kenyataannya dalam larutan elektroda pasti merespon ionion lain walaupun hanya sedikit. Penentuan koefisien selektivitas dilakukan dengan metode larutan terpisah. Pengukuran dilakukan dalam larutan yang mengandung ion pengganggu dengan variasi konsentrasi. Ion penggganggu yang digunakan adalah asam aspartat. Selanjutnya nilai tetapan selektifitas elektroda dihitung dengan metode MPM dengan menghitung persamaan garis regresi ion utama terlebih dahulu. Kemudian ditentukan konsentrasi ion pengganggu. Nilai tetapan selektivitas di hitung dengan persamaan : K pot ij = X [ M ] Apabila nilai X sudah dihitung dari persamaan ion utama diatas maka nilai tetapan selektivitas dapat dihitung. Tabel 6. Nilai koefisien selektivitas ESI- Glutamat dari ion pengganggu Histidin - log [Histidin] Potensial (mv) koefisien selektivitas 8 5,2 2, ,4 3, ,6 3, , ,6 5, ,7 6, ,5 7, ,2 8, Tabel 7. Nilai koefisien selektivitas ESI- Glutamat dari ion pengganggu Glisin - log [Gli] Pot. (mv) Koef. selektivitas 8 7,4 3, ,3 3, ,6 4, ,2 6, ,1 5, ,1 7, ,4 2, ,1 2, Keberadaan asam amino lain yaitu Histidin dan Glisin tidak mengganggu penentuan glutamat dengan elektroda terlapis polipirol-glutamat. Hal ini dapat dilihat dari harga koefisien selektivitas yang nilainya lebih kecil dari 1(K<1). Digunakan asam amino Histidin tidak mengganggu penentuan Glutamat karena tergolong asam 35
10 Abdul Karim et al. ISSN X amino basa karena mengandung gugus R yang bermuatan positif. Sedangkan digunakan asam amino Glisin juga tidak mengganggu penentuan Glutamat untuk karakterisasi koefisien selektivitas EKTglutamat karena asam aspartat mempunyai kemiripan sifat dengan glutamat dan dikelompokkan sebagai asam amino dengan gugus R bermuatan negatif. KESIMPULAN Hasil penelitian desain EKT polipirol-glutamat dengan komposisi membran yang terdiri atas pirol 0,1 M, asam glutamat 0,1 M, dan HClO 4 0,1 M mempunyai nilai faktor Nernst 30,24 mv/dekade, kisaran pengukuran M, limit deteksi 2,735 x 10-8 M, dan bekerja baik pada ph 3. Adanya asam amino glisin dan histidin dalam larutan tidak mengganggu kinerja EKT polipirolglutamate pada pengukuran dan penentuan asam glutamate dengan nilai koefisien selektivitas < 1. DAFTAR ACUAN 1. Colin, C., M. A. Petit, 2002, J. Electrochemical Society, Vol.149, Bailey, L. P., 1976, Analysis with Selective Electrodes, Heiden and Son Ltd, New York. 3. Brett, C. M., dan Brett, M. O., 1993, Electrochemistry Principles Methods and Applications, Oxford University, New York. 4. Buck, R. P., dan Lindner, E., 2001, Tracing The History of Selective Ion Sensors, Analytical Chemistry, p.88 A97 ( m42/history-ise.pdf 7.06, diakses 24 agustus 2008, 19:06). 5. Hendayana, S., Kadarohman, A., Sumarna, A. A., dan Supriatna, A., 1994, Kimia Analitik Instrumen Edisi Kesatu, IKIP Semarang Press, Semarang. 6. Masykur, A., Noviandri, I., dan Buchari, 2002, Usia Pakai dan Pangaruh Oksidator-Raduktor pada Potensial Elektroda Selektif Ion (ESI) Hidrogen dengan Bahan Aktif Antimoni, Alchemy Jurnal Penelitian Kimia, 1(2), 7-19, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 7. Megawati, 2008, Pembuatan Elektroda Kawat Terlapis Polipirol-Aspartat dan Penggunaannya Sebagai Sensor Aspartat dalam Analisis Jagung, Tesis Tidak Diterbitkan, Program Pascasarjana, Universitas Hasanuddin, Makassar. 8. Nursyamsiar, 2008, Desain Sensor Kimia (Biosensor) untuk Analisis Asam Glutamat pada Jagung yang dikembangkan di Makassar, Tesis Tidak Diterbitkan, Program Pascasarjana, Universitas Hasanuddin, Makassar. 9. Wahab, A. W., Buchari, Upe, A., dan Jalaluddin, M. N., 2005, Pengaruh Komposisi Membran Berpendukung PVC terhadap Kinerja Elektroda Selektif Ion (ESI) Hg(II) Menggunakan Ionofor DBDA18C6, Jurnal Penelitian Enjiniring, 11(3), Wang, E., Meyerhoff, M. E., dan Yang, V. C., 1995, Optical Detention of Macromolecular Heparin Via Selective Coextaction into Thin Polymeric Films, Anal. Chem, New York. 11. Widya, E., 2005, Pembuatan Elektroda Tipe Kawat Terlapis Polipirol-Lisin dan Penggunaannya Sebagai Sensor Potensiometrik Lisin, Tesis, Departemen Kimia ITB, Bandung. 36
ANALISIS KINERJA ELEKTRODA KAWAT TERLAPIS POLIPIROL-ASPARTAT SEBAGAI SENSOR ASPARTAT SECARA POTENSIOMETRI ABSTRAK
ANALISIS KINERJA ELEKTRODA KAWAT TERLAPIS POLIPIROL-ASPARTAT SEBAGAI SENSOR ASPARTAT SECARA POTENSIOMETRI Abdul Karim, Abd. Wahid Wahab, Musfirah Jurusan Kimia FMIPA UNHAS, Jl.Perintis Kemerdekaan Km.10
Lebih terperinciLaboratorium Analitik, Universitas Hasanuddin Kampus UNHAS Tamalanrea, Makassar, *
KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI) Pb(II) TIPE KAWAT TERLAPIS BERBASIS D 2 EHPA SERTA APLIKASINYA PADA PENENTUAN KADAR Pb DALAM AIR LAUT PAOTERE Hardianti*, Wahid Wahab, Maming Laboratorium Analitik,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil pengujian dari elektroda Ag/AgCl yang telah dibuat dengan memvariasikan konsentrasi larutan dan waktu pembuatan.
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Deskripsi Topik Penelitian dan Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Deskripsi Topik Penelitian dan Latar Belakang Setiap tahun produksi dan penggunaan surfaktan di dunia mencapai beberapa juta ton, 70% di antaranya adalah surfaktan anionik yang digunakan
Lebih terperinciOptimalisasi dan Karakterisasi Elektroda Selektif Ion Ni(II) Tipe Kawat TerlapisBerbasis D2EHPA untuk Analisis Kadar Logam Ni(II)
Optimalisasi dan Karakterisasi Elektroda Selektif Ion Ni(II) Tipe Kawat TerlapisBerbasis D2EHPA untuk Analisis Kadar Logam Ni(II) Nur Hasni 1 *, Wahid Wahab 1, Maming 2 Jurusan Kimia, Fakultas Matematika
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian III.1 Deskripsi Cara Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai dari tahap penelusuran literatur pendukung, perumusan topik, percobaan secara laboratorium dan penyusunan disertasi.
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Program Studi
34 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.1.1 Lokasi Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Program Studi Magister Kimia Terapan Universitas Udayana. 4.1.2 Waktu Penelitian
Lebih terperinciJurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang 65145
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 2, pp.560-566 - UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 9 September 2013, Accepted, 30 September 2013, Published online, 7 Oktober 2013. KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF
Lebih terperinciDESAIN ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI)- SALISILAT UNTUK ANALISIS ASPIRIN ABSTRAK
DESAIN ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI)- SALISILAT UNTUK ANALISIS ASPIRIN Abd.Wahid Wahab, Ahyar, dan Maria Leri Jurusan Kimia FMIPA Universitas Hasanuddin Jl.Perintis Kemerdekaan Km-10 Makassar,90245.Fax.0411-588551
Lebih terperinciSTUDY OF LYSINE AND ALANINE DELIVERANCE THROUGH POLYPYRROLE MEMBRANE
186 STUDY OF LYSINE AND ALANINE DELIVERANCE THROUGH POLYPYRROLE MEMBRANE Studi Penghantaran Lisin dan Alanin melalui Membran Polipirol Adhitasari Suratman Chemistry Department, Faculty of Mathematics and
Lebih terperinciBab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV asil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pelapisan Elektrode dengan Polipirol Dalam penelitian ini dibuat elektrode kawat emas terlapis polipirol dengan tiga jenis ionofor untuk penentuan surfaktan ads,
Lebih terperinciRespon Ganda Elektrode Kawat Emas Terlapis Polipirol Terhadap Kation Dan Anion Dari Surfaktan Nads
Abdul Haris Watoni/J. Prog. Kim. Si. 2011, 1 (2): 110-119 Respon Ganda Elektrode Kawat Emas Terlapis Polipirol Terhadap Kation Dan Anion Dari Surfaktan Nads Abdul Haris Watoni 1) * 1) Jurusan Kimia, FMIPA,
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF ION CdCl 3 - TIPE KAWAT TERLAPIS BERBASIS ALIQUAT 336-CdCl 3
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF ION CdCl 3 TIPE KAWAT TERLAPIS BERBASIS ALIQUAT 336CdCl 3 Shanti Puspitaningrum, Atikah*, Qonitah Fardiyah Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakterisasi Elektroda di Larutan Elektrolit Pendukung Elektroda pasta karbon lapis tipis bismut yang dimodifikasi dengan silika dikarakterisasi di larutan elektrolit pendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Urea merupakan molekul dari amonia yang dibentuk pada proses deaminasi asam amino dalam hati (Khairi, 2005). Urea juga dikenal dalam istilah carbamide. Pada
Lebih terperinciY. Maulidah, et al., ALCHEMY jurnal penelitian kimia, vol. 10, no. 1, hal. 1-10
BATCH INJECTION POTENTIOMETRY ASAM ASPARTAT, ASAM GLUTAMAT DAN ARGININ MENGGUNAKAN ELEKTRODA TUNGSTEN OKSIDA (BATCH INJECTION POTENTIOMETRY ASPARTIC ACID, GLUTAMIC ACID AND ARGININE USING TUNGSTEN OXIDE
Lebih terperinciOptimalisasi Komposisi Membran Dan Karakteristik Elektroda Selektif Ion Cu(II) Tipe Kawat Terlapis Berbasis D2EHPA Untuk Analisis Logam Cu(II) ABSTRAK
Optimalisasi Komposisi Membran Dan Karakteristik Elektroda Selektif Ion Cu(II) Tipe Kawat Terlapis Berbasis D2EHPA Untuk Analisis Logam Cu(II) Lutfiana 1 *, Wahid Wahab 2, Maming 2 Jurusan Kimia, Fakultas
Lebih terperinciOPTIMASI PEMBUATAN ELEKTRODA KERJA PLATINA TERMODIFIKASI FILM POLIPIROL-ASAM GLUTAMAT (PPy-Asg) SECARAVOLTAMMETRI SIKLIK
OPTIMASI PEMBUATAN ELEKTRODA KERJA PLATINA TERMODIFIKASI FILM POLIPIROL-ASAM GLUTAMAT (PPy-Asg) SECARAVOLTAMMETRI SIKLIK Anceu Murniati A Adi Purnomo B A Jurusan Kimia Fakultas MIPA-UNJANI Jl.Terusan Sudirman
Lebih terperinciMajalah kesehatan FKUB volume 1 nomer 2, Juni 2014
Penentuan ph dan Temperatur Optimal terhadap Elektroda Selektif Ion (ESI) Merkuri Tipe Kawat Terlapis Bermembran Kitosan pada Sediaan Kosmetik Atikah*, Ema Pristi*, Alvan Febrian*, Dian Novita W* ABSTRAK
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA KERJA PLATINA TERMODIFIKASI FILM POLIPIROL-ASAM GLUTAMAT (PPy-Asg)
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA KERJA PLATINA TERMODIFIKASI FILM POLIPIROL-ASAM GLUTAMAT (PPy-Asg) Anceu Murniati A Buchari B Kelompok Keahlian Kimia Analitik A Jurusan Kimia Fakultas MIPA-UNJANI
Lebih terperinciStudi Aplikasi Metode Potensiometri Pada Penentuan Kandungan Karbon Organik Total Tanah
JMS Vol. 5 No. 1, hal. 23-40 April 2000 Studi Aplikasi Metode Potensiometri Pada Penentuan Kandungan Karbon Organik Total Tanah Abdul Haris Watoni 1) dan Buchari 2) 1) Jurusan Kimia, FMIPA Universitas
Lebih terperinciDESAIN ELEKTRODA SELEKTIF ION UNTUK LOGAM TIMBAL(II) (ESI-Pb(II)) MENGGUNAKAN IONOFOR p-t-butilkaliks[4]arena
DESAIN ELEKTRODA SELEKTIF ION UNTUK LOGAM TIMBAL(II) (ESI-Pb(II)) MENGGUNAKAN IONOFOR p-t-butilkaliks[4]arena Awaluddin IP 1, Abd.Wahid Wahab 2, dan Maming 2 1 Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2014 di
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2014 di Laboratorium Kimia Analitik FMIPA Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Karakterisasi Elektroda Berdasarkan penelitian sebelumnya, komposisi optimum untuk elektroda pasta karbon yaitu grafit:parafin adalah 7:3 dan komposisi ini juga yang digunakan
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE POTENSIOMETRI MENGGUNAKAN BIOSENSOR UREA DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UNTUK PENENTUAN UREA
PERBANDINGAN METODE POTENSIOMETRI MENGGUNAKAN BIOSENSOR UREA DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UNTUK PENENTUAN UREA Abstrak Khairi Jurusan Kimia FMIPA Unsyiah Banda Aceh, 23111 Telah dilakukan analisis urea
Lebih terperinciPENENTUAN TETAPAN SELEKTIVITAS ELEKTRODA SELEKTIF ION SISTEM POTENSIOMETRI DENGAN METODE MPM**) Suyanta a, *
1 PENENTUAN TETAPAN SELEKTIVITAS ELEKTRODA SELEKTIF ION SISTEM POTENSIOMETRI DENGAN METODE MPM**) Suyanta a, * Abstract Penentuan tetapan selektivitas elektroda selektif ion dengan menggunakan metode larutan
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian III.1. Tahapan Penelitian Penelitian ini dibagi menjadi 3 tahapan. Pertama adalah pembuatan elektroda pasta karbon termodifikasi diikuti dengan karakterisasi elektroda yang
Lebih terperinciIndo. J. Chem., 2006, 6 (1), 27-31
Indo. J. Chem., 6, 6 (1), 27-31 27 THE EFFECT OF PVC-BASED MEMBRANE COMPOSITION AND Zn(II), Cd(II) AND Pb(II) INTERFERING IONS TO Hg(II) ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE) PERFORMANCE BY USING DBA 2 18C6 IONOPHORE
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakterisasi Elektroda di Larutan Elektrolit Pendukung Elektroda pasta karbon yang dimodifikasi dengan silika dan lapis tipis raksa dikarakterisasi di larutan elektrolit
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian ini bertujuan mengembangkan metoda analisis menggunaan elektroda pasta karbon untuk penentuan p-nitofenol Secara umum penelitian ini dibagi menjadi
Lebih terperinciSTUDY OF ELECTROPOLIMERIZATION PROCESSES OF PYRROLE BY CYCLIC VOLTAMMETRIC TECHNIQUE
117 STUDY OF ELECTROPOLIMERIZATION PROCESSES OF PYRROLE BY CYCLIC VOLTAMMETRIC TECHNIQUE Studi Proses Elektropolimerisasi Pirol dengan Teknik Voltametri Siklis Adhitasari Suratman Chemistry Department,
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk modifikasi elektroda pasta karbon menggunakan zeolit, serbuk kayu, serta mediator tertentu. Modifikasi tersebut diharapkan mampu menunjukkan sifat
Lebih terperinciPENGARUH ph, ION ASING TERHADAP KINERJA ESI CdCl 3 - TIPE KAWAT TERLAPIS DAN APLIKASINYA
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 1, No. 2, pp. 262268, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 11 April 2014, Accepted 14 April 2014, Published online 14 April 2014 PENGARUH ph, ION ASING TERHADAP KINERJA ESI
Lebih terperinciTHE PREPARATION OF AN IODATE SELECTIVE ELECTRODE USING SILVER IODATE AS THE ACTIVE AGENT IN A CHITOSAN SUPPORT
284 Indo. J. Chem., 27, 7 (3), 284-288 THE PREPARATION OF AN IODATE SELECTIVE ELECTRODE USING SILVER IODATE AS THE ACTIVE AGENT IN A CHITOSAN SUPPORT Perancangan Elektroda Selektif Ion Iodat Menggunakan
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF ION SULFAT TIPE KAWAT TERLAPIS BERBASIS PIROPILIT. Syafira Ayu Deviana, Qonitah Fardiyah*, Atikah
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 1, No. 1, pp. 22-28 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 7 January 2013, Accepted, 10 January 2013, Published online, 1 February 2013 PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Urea adalah senyawa kimia yang dapat terbentuk secara biologis dalam tubuh makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuhan (Khairi, 2003). Dalam tubuh manusia
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan Hasil dan pembahasan dari penelitian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu karakterisasi elektroda, tahap pengukuran, dan uji keakuratan analisis. Karakterisasi elektroda terdiri dari
Lebih terperinci*Alamat korespondensi, Tel : , Fax : ABSTRAK ABSTRACT
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 2, pp.553-559 - UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 9 September 2013, Accepted, 30 September 2013, Published online, 7 Oktober 2013. PEMBUATAN ELEKTRODA SELEKTIF ION
Lebih terperinciOPTIMASI TRANSPOR Cu(II) DENGAN APDC SEBAGAI ZAT PEMBAWA MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH
J. Ris. Kim. Vol. 5, No. 2, Maret 12 OPTIMASI TRANSPOR Cu(II) DENGAN APDC SEBAGAI ZAT PEMBAWA MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH Imelda, Zaharasmi Kahar, Maria Simarmata, dan Djufri Mustafa Laboratorium
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan mengukur potensial campuran elektrolit K 3 Fe(CN) 6 dan K 4 Fe(CN) 6
45 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakterisasi Elektroda Ag/AgCl Karakterisasi elektroda Ag/AgCl dilakukan untuk mengetahui apakah elektroda yang akan digunakan layak untuk pengukuran. Pengukuran dilakukan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian studi voltametri siklik asam urat dengan menggunakan elektroda nikel sebagai elektroda kerja ini bertujuan untuk mengetahui berbagai pengaruh dari parameter yang ada
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR FENOL DALAM AIR MENGGUNAKAN SENSOR FENOL (DETERMINATION OF PHENOL IN WATER USING PHENOL SENSOR)
PENENTUAN KADAR FENOL DALAM AIR MENGGUNAKAN SENSOR FENOL (DETERMINATION OF PHENOL IN WATER USING PHENOL SENSOR) Aulia Ayuning Tyas, Zuhrotul Aini, Wulan Sekilas Wari, Rizal Nur Huda, Ani Mulyasuryani Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknik Voltametri Teknik voltametri digunakan untuk menganalisis analit berdasarkan pengukuran arus sebagai fungsi potensial. Hubungan antara arus terhadap potensial divisualisasikan
Lebih terperinciDESAIN ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI) MENGGUNAKAN SENYAWA p-t-butilkaliks[4]arena SEBAGAI ION CARRIER DAN IMPLEMENTASINYA UNTUK ANALISIS ION Na +
DESAIN ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI) MENGGUNAKAN SENYAWA p-t-butilkaliks[4]arena SEBAGAI ION CARRIER DAN IMPLEMENTASINYA UNTUK ANALISIS ION Na + Mutia Nur Rahmi*, Abd. Wahid Wahab, Maming, Firdaus a Laboratorium
Lebih terperinciPERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)
PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph) I. Tujuan. Membuat kurva hubungan ph - volume pentiter 2. Menentukan titik akhir titrasi 3. Menghitung kadar zat II. Prinsip Prinsip potensiometri didasarkan pada
Lebih terperinciAPLIKASI ELEKTRODA SELEKTIF ION SULFAT BERBASIS PIROPILIT UNTUK PENENTUAN SULFAT PADA MINUMAN. Fajar Rizqy Maulidah, Qonitah Fardiyah*, Atikah ABSTRAK
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 1, No. 1, pp. 15-21 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 7 January 2013, Accepted, 10 January 2013, Published online, 1 February 2013 APLIKASI ELEKTRODA SELEKTIF ION SULFAT
Lebih terperinciKarakterisasi Elektroda Selektif Ion (ESI) Rodamina B...Kurniati, Atikah, Sulistyarsih
1 KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI) RODAMINA B BERMEMBRAN POLIMER CAMPURAN PVC DOP DENGAN KITOSAN SEBAGAI CARRIER CHARACTERIZATION OF RODAMINAE-B ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE) WITH MEMBRANE FROM
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Voltametri
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Voltametri Voltametri merupakan salah satu teknik elektroanalitik dengan prinsip dasar elektrolisis. Elektroanalisis merupakan suatu teknik yang berfokus pada hubungan antara besaran
Lebih terperinciElektropolimerisasi Film Polianilin dengan Metode Galvanostatik dan Pengukuran Laju Pertumbuhannya
JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 8, NOMOR 1 JANUARI 2012 Elektropolimerisasi Film Polianilin dengan Metode Galvanostatik dan Pengukuran Laju Pertumbuhannya Rakhmat Hidayat Wibawanto dan Darminto Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH AMOBILISASI ENZIM GLUKOSA OKSIDASE (GOD) PADA ELEKTRODA KAWAT PLATINA
J. Sains MIPA, Edisi Khusus Tahun 2007, Vol. 13, No. 2, Hal.: 169-174 ISSN 1978-1873 PENGARUH AMOBILISASI ENZIM GLUKOSA OKSIDASE (GOD) PADA ELEKTRODA KAWAT PLATINA Ratu Betta Rudibyani Jurusan P.MIPA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting bagi tubuh (Campbell et al, 2000). Pada saat ini. kosmetik (Motlagh dan Noroozifar, 2003). Oleh karena itu metode analisis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Asam askorbat atau lebih dikenal dengan nama vitamin C merupakan nutrisi yang penting bagi tubuh (Campbell et al, 2000). Pada saat ini penggunaannya sangat luas terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam memainkan peranan sebagai neurotransmiter yang dapat mempengaruhi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dopamin adalah salah satu senyawa katekolamin yang paling signifikan dalam memainkan peranan sebagai neurotransmiter yang dapat mempengaruhi fungsi otak (Deng, 2011).
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. karakterisasi elektroda pembanding Ag/AgCl. 2) Pembuatan EPK tanpa
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dibagi empat tahap yang meliputi: 1) Pembuatan dan karakterisasi elektroda pembanding Ag/AgCl. 2) Pembuatan EPK tanpa modifikasi dan optimasi
Lebih terperinciDESAIN DAN KARAKTERISASI ESI-Zn(II) MENGGUNAKAN IONOFOR HTMAB SEBAGAI SENSOR POTENSIOMETRIK
DESAIN DAN KARAKTERISASI ESI-Zn(II) MENGGUNAKAN IONOFOR HTMAB SEBAGAI SENSOR POTENSIOMETRIK I Wayan Sutapa 1, A. Bandjar 1, A Wahid Wahab 2, Paulina Taba 2 1) Jurusan Kimia FMIPA Universitas Pattimura-Ambon
Lebih terperinciLaju Korosi Baja Dalam Larutan Asam Sulfat dan Dalam Larutan Natrium Klorida
Laju Korosi Baja Dalam Larutan Asam Sulfat dan Dalam Larutan Natrium Klorida Diah Riski Gusti, S.Si, M.Si, jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi Abstrak Telah dilakukan penelitian laju korosi baja dalam
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENELITIAN DAN PENDIDIKAN KIMIA Kontribusi Penelitian Kimia Terhadap Pengembangan Pendidikan Kimia
SEMINAR NASIONAL PENELITIAN DAN PENDIDIKAN KIMIA Kontribusi Penelitian Kimia Terhadap Pengembangan Pendidikan Kimia FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBUATAN ELEKTRODA PLATINA BERLAPIS SELULOSA ASETAT
Lebih terperinciPEMANFAATAN ZEOLIT TERAKTIVASI SEBAGAI BAHAN AKTIF SENSOR POTENSIOMETRI ION SULFAT
Chem. Prog. Vol. 7, No. 2. November 2014 PEMANFAATAN ZEOLIT TERAKTIVASI SEBAGAI BAHAN AKTIF SENSOR POTENSIOMETRI ION SULFAT Qonitah Fardiyah 1, Atikah 1 dan Rivaatun Dwi N 1 1 Jurusan Kimia, Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Karakterisasi Elektroda Pembanding Ag/AgCl
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisasi Elektroda Pembanding Ag/AgCl Elektroda pembanding Ag/AgCl yang telah dibuat ditampilkan seperti pada Gambar 5.1. Gambar 5.1 Elektroda pembanding Ag/AgCl Voltamogram
Lebih terperinciElektrokimia. Sel Volta
TI222 Kimia lanjut 09 / 01 47 Sel Volta Elektrokimia Sel Volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik sebagai akibat terjadinya reaksi pada kedua elektroda secara spontan Misalnya : sebatang
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi peralatan gelas yang umum digunakan dalam analisis. Selain itu digunakan
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4 HASIL DAN PEMBAHASAN Secara garis besar, penelitian ini terdiri dari tiga tahapan. Tahap yang pertama adalah pembuatan elektroda dan karakterisasi elektroda. Karakterisasi elektroda ini meliputi penentuan
Lebih terperinciIka Rosemiyani, Qonitah Fardiyah*, Barlah Rumhayati
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 2, pp.510-516 - UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 6 September 2013, Accepted, 10 September 2013, Published online, 7 Oktober 2013. PENGARUH ph DAN ION ASING TERHADAP
Lebih terperinciPENGARUH ELEKTROLIT HNO3 DAN HCl TERHADAP RECOVERY LOGAM Cu DENGAN KOMBINASI TRANSPOR MEMBRAN CAIR DAN ELEKTROPLATING MENGGUNAKAN SEBAGAI ION CARRIER
PENGARUH ELEKTROLIT HNO3 DAN HCl TERHADAP RECOVERY LOGAM Cu DENGAN KOMBINASI TRANSPOR MEMBRAN CAIR DAN ELEKTROPLATING MENGGUNAKAN ASAM p-t-butilkaliks[]arena-tetrakarboksilat SEBAGAI ION CARRIER Andi Dzulviana
Lebih terperinciPEMBUATAN ELEKTRODA SELEKTIF ION TIMBAL (II) BERBASIS S-METHYL- N(METHYLCARBAMOYLOXY) THIOACETIMIDATE. Linda Noviana, Qonitah Fardiyah*, Atikah
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 1, pp. 448-454, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 3 October 2014, Accepted 3 October 2014, Published online 10 October 2014 PEMBUATAN ELEKTRODA SELEKTIF ION TIMBAL
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara Untuk mengetahui laju korosi baja karbon dalam lingkungan elektrolit jenuh udara, maka dilakukan uji korosi dengan
Lebih terperincilogam-logam berat diantaranya adalah logam berat tembaga yang terdapat pada limbah
PENGENDAPAN LOGAM TEMBAGA DENGAN METODA ELEKTROLISIS INTERNAL Abdul Haris, Ani Dwi Riyanti, Gunawan Laboratorium Kimia Analitik Jurusan Kimia F MIPA Universitas Diponegoro, Semarang 5275 ABSTRAK Telah
Lebih terperinciTITRASI POTENSIOMETRI
TITRASI PTENSIMETRI TITRASI PTENSIMETRI I. TUJUAN PERCBAAN Menentukan titik ekivalen secara potensiometri. II. DASAR TERI Suatu eksperimen dapat diukur dengan menggunakan dua metode yaitu, pertama (potensiometri
Lebih terperinciMODIFIKASI MEMBRAN ELEKTRODE SELEKTIF ION NITRAT TIPE KAWAT PLATINA TERLAPIS DENGAN POLIETILENA GLIKOL SEBAGAI POROGEN WINA AGUSTIANI
MODIFIKASI MEMBRAN ELEKTRODE SELEKTIF ION NITRAT TIPE KAWAT PLATINA TERLAPIS DENGAN POLIETILENA GLIKOL SEBAGAI POROGEN WINA AGUSTIANI DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODE SELEKTIF ION (ESI) SALBUTAMOL BERBASIS MEMBRAN TIPE KAWAT TERLAPIS
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODE SELEKTIF ION (ESI) SALBUTAMOL BERBASIS MEMBRAN TIPE KAWAT TERLAPIS Riesta Primaharinastiti* * Departemen Kimia Farmasi Fakultas Farmasi Universitas airlangga Abstract
Lebih terperinciPENGAMBILAN TEMBAGA DARI BATUAN BORNIT (Cu5FeS4) VARIASI RAPAT ARUS DAN PENGOMPLEKS EDTA SECARA ELEKTROKIMIA
PENGAMBILAN TEMBAGA DARI BATUAN BORNIT (Cu5FeS4) VARIASI RAPAT ARUS DAN PENGOMPLEKS EDTA SECARA ELEKTROKIMIA Abdul Haris, Didik Setiyo Widodo dan Lina Yuanita Laboratorium Kimia Analitik Jurusan Kimia
Lebih terperinciMODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan
MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit
Lebih terperinciSENSOR TIMBAL BERBASIS POTENSIOMETRI UNTUK MENDETEKSI KADAR TIMBAL DALAM DARAH
SENSOR TIMBAL BERBASIS POTENSIOMETRI UNTUK MENDETEKSI KADAR TIMBAL DALAM DARAH (POTENTIOMETRIC BASED LEAD SENSOR TO DETECT THE LEVELS OF LEAD IN BLOOD) Eka Novitasari, Ayu R. Anggraeni, Muhiroh, Mokhammad
Lebih terperinci2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Teknik Voltametri
2 Tinjauan Pustaka 2.1 Teknik Voltametri Teknik voltametri adalah salah satu teknik analisis yang sering digunakan di bidang kimia analitik. Pada teknik ini, arus dari elektroda kerja diukur sebagai fungsi
Lebih terperinciElektrokimia. Tim Kimia FTP
Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan
Lebih terperinciHasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan
Lebih terperinciLAPORAN INSTRUMEN DASAR PENGENALAN ALAT PH METER
LAPORAN INSTRUMEN DASAR PENGENALAN ALAT PH METER Oleh: Khoirun Nisa ( P1337434116078) SEMESTER 1 REGULER B DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG 2016/2017 LAPORAN INSTRUMEN
Lebih terperinciKIMIA ELEKTROLISIS
KIMIA ELEKTROLISIS A. Tujuan Pembelajaran Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada reaksi elektrolisis larutan garam tembaga sulfat dan kalium iodida. Menuliskan reaksi reduksi yang terjadi di
Lebih terperinciPEMBUATAN ESI IODAT MENGGUNAKAN MEMBRAN KITOSAN SEBAGAI PENDUKUNG BAHAN AKTIF PADA PERMUKAAN BATANG GRAFIT
112 PEMBUATAN ESI IODAT MENGGUNAKAN MEMBRAN KITOSAN SEBAGAI PENDUKUNG BAHAN AKTIF PADA PERMUKAAN BATANG GRAFIT Preparation of ISE Iodate using Chitosan Membrane as A Supporting Active Agent on Graphite
Lebih terperinci2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Teknik Voltametri dan Modifikasi Elektroda
2 Tinjauan Pustaka 2.1 Teknik Voltametri dan Modifikasi Elektroda Teknik elektrometri telah dikenal luas sebagai salah satu jenis teknik analisis. Jenis teknik elektrometri yang sering digunakan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode dalam proses elektrokoagulasi larutan yang mengandung pewarna tekstil hitam ini
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Proses elektrokoagulasi terhadap sampel air limbah penyamakan kulit dilakukan dengan bertahap, yaitu pengukuran treatment pada sampel air limbah penyamakan kulit dengan menggunakan
Lebih terperinciVOLTAMETRI. Disampaikan pada Kuliah Metode Pemisahan dan Analisis Kimia Pertemuan Ke 7.
VOLTAMETRI Disampaikan pada Kuliah Metode Pemisahan dan Analisis Kimia Pertemuan Ke 7 siti_marwati@uny.ac.id Definisi Pengembangan metode Polarografi Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran arus sebagai
Lebih terperinciPEMANFAATAN SUPLEMEN VITAMIN C SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA BAJA API 5L GRADE B DALAM MEDIA 3.5% NaCl DAN 0.1 M HCl
PEMANFAATAN SUPLEMEN VITAMIN C SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA BAJA API 5L GRADE B DALAM MEDIA 3.5% NaCl DAN 0.1 M HCl Abdur Rozak 2709100004 Dosen Pembimbing : Budi Agung Kurniawan ST, M.sc. Latar Belakang
Lebih terperinciKIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 1, pp , UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 1, pp. 313-319, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 27 August 2014, Accepted 27 August 2014, Published online 28 August 2014 PENGARUH KONSENTRASI CETYLTRIMETHYLAMMONIUM
Lebih terperinciPembuatan Elektroda Karbon Polipirol Termodifikasi Asam Humat untuk Penentuan Formalin
Pembuatan Elektroda Karbon Polipirol Termodifikasi Asam umat untuk Penentuan Formalin Sri Endarwati Fredy, Kurniawan* Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPREPARASI DAN KARAKTERISASI POLIPIROL (PPy) PADA ELEKTRODA KERJA KASA BAJA 400 MESH SECARA VOLTAMMETRI SIKLIK (CV)
PREPARASI DAN KARAKTERISASI POLIPIROL (PPy) PADA ELEKTRODA KERJA KASA BAJA MESH SECARA VOLTAMMETRI SIKLIK (CV) Anceu Murniati, Buchari, Suryo Gandasasmita, Zeily Nurachman. Jurusan Kimia Fakultas MIPA
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN PENCIRIAN ELEKTRODE SELEKTIF ION MAGNESIUM TIPE KAWAT TERLAPIS INUNG NURHAYATI SUWARNO
PEMBUATAN DAN PENCIRIAN ELEKTRODE SELEKTIF ION MAGNESIUM TIPE KAWAT TERLAPIS INUNG NURHAYATI SUWARNO DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 ABSTRAK
Lebih terperinciTEKNIK VOLTAMETRI PELUCUTAN ANODIK UNTUK PENENTUAN KADAR LOGAM Pb, Cd, DAN Cu PADA AIR LAUT PELABUHAN BENOA
TEKNIK VOLTAMETRI PELUCUTAN ANODIK UNTUK PENENTUAN KADAR LOGAM Pb, Cd, DAN Cu PADA AIR LAUT PELABUHAN BENOA SKRIPSI Oleh : I Wayan Hermawan NIM. 1108105010 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciAsam Amino dan Protein
Modul 1 Asam Amino dan Protein Dra. Susi Sulistiana, M.Si. M PENDAHULUAN odul 1 ini membahas 2 unit kegiatan praktikum, yaitu pemisahan asam amino dengan elektroforesis kertas dan uji kualitatif Buret
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
32 Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Data Eksperimen dan Perhitungan Eksperimen dilakukan di laboratorium penelitian Kimia Analitik, Program Studi Kimia, ITB. Eksperimen dilakukan dalam rentang waktu antara
Lebih terperinciPENGARUH KOMPOSISI MEMBRAN ELEKTRODA TERHADAP KINERJA ELEKTRODA PENENTU UREA
J. Sains MIPA, Edisi Khusus Tahun 7, Vol. 13, No. 2, Hal.: 114-118 ISSN 1978-1873 PENGARUH KOMPOSISI MEMBRAN ELEKTRODA TERHADAP KINERJA ELEKTRODA PENENTU UREA Muhammad Arifin Cik 1), H.R. Hadiman 2), Supriyatatna
Lebih terperinciKIMIA ANALITIK (Kode : B-13)
MAKALAH PENDAMPING KIMIA ANALITIK (Kode : B-13) ISBN : 978-979-1533-85-0 ELEKTRODA KARBON TERMODIFIKASI POLIPIROL/EKSTRAK Brassica chinensis L. UNTUK PENENTUAN RHODAMIN B MENGGUNAKAN TEKNIK VOLTAMETRI
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012 di
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012 di Laboratorium Kimia Analitik dan Laboratorium Kimia Anorganik Jurusan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai Januari 2013 di
27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai Januari 2013 di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Lampung.
Lebih terperinciAnalisis Asam Aspartat, Asam Glutamat dan Asam Askorbat secara Flow Injection Potentiometry Menggunakan Elektroda Platinum
Jurnal ILMU DASAR, Vol. 13 No. 1, Januari 2012: 25-30 25 Analisis Asam Aspartat, Asam Glutamat dan Asam Askorbat secara Flow Injection Potentiometry Menggunakan Elektroda Platinum Flow Injection Potentiometric
Lebih terperinciANALISIS LOGAM Fe(II) DALAM SAMPEL AIR SUNGAI X DENGAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY STANDAR ADISI
ANALISIS LOGAM Fe(II) DALAM SAMPEL AIR SUNGAI X DENGAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY STANDAR ADISI ANALYSIS OF Fe(II) IN THE RIVER WATER SAMPLES X WITH
Lebih terperinciPOTENSIOMETRI DAN KONDUKTOMETRI
POTENSIOMETRI DAN KONDUKTOMETRI Listiana Cahya Lestari (G44120093), Felina K, Afiyatina Awaliah, dan Zulhan Arif MSi Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian
Lebih terperinciAnalisis Residu Pestisida Diazinon Dalam Tanaman Kubis (Brassica Olarecea) Menggunakan Biosensor Elektrokimia Secara Voltametri Siklik
Analisis Residu Pestisida Diazinon Dalam Tanaman Kubis (Brassica Olarecea) Menggunakan Biosensor Elektrokimia Secara Voltametri Siklik Thamrin Azis 1) * 1) Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Haluoleo, Kendari,
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SENSOR POTENSIOMETRI RHODAMIN B BERBASIS KITOSAN DENGAN PLASTICIZER DIOKTIL SEBAKAT (DOS) ABSTRAK ABSTRACT
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 1, No. 1, pp. 78-84 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 7 January 2013, Accepted, 14 January 2013, Published online, 1 February 2013 PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SENSOR POTENSIOMETRI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan sejak bulan Februari hingga Agustus 2015. Ekstraksi hemin dan konversinya menjadi protoporfirin dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinci