Prosiding Skripsi Semester Ganjil 2009/2010 SK - 01 PENGUJIAN SENYAWA SANTON SEBAGAI ANTIMALARIA DENGAN METODE VOLTAMETRI SIKLIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Prosiding Skripsi Semester Ganjil 2009/2010 SK - 01 PENGUJIAN SENYAWA SANTON SEBAGAI ANTIMALARIA DENGAN METODE VOLTAMETRI SIKLIS"

Transkripsi

1 Prosiding Skripsi Semester Ganjil 2009/2010 SK - 01 PENGUJIAN SENYAWA SANTN SEBAGAI ANTIMALARIA DENGAN METDE VLTAMETRI SIKLIS Mega Vania*, Taslim Ersam 1, Suprapto 2 Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Pengujian senyawa santon sebagai antimalaria dapat dilakukan secara voltametri siklis. Senyawa santon yang diuji dalam penelitian ini adalah senyawa β-mangostin dan 3-isomangostin. Senyawa antimalaria yang digunakan sebagai pembanding adalah klorokuin serta senyawa-senyawa turunan santon dan biflavonoid yang telah diketahui tingkat keaktifannya. Elektroda kerja yang digunakan dalam uji voltametri siklis adalah, kabon dan polipirol + politiofen yang akan dibandingkan sensitivitas kerjanya dalam menguji senyawa antimalaria turunan santon. Pengujian dilakukan menggunakan Potensiostat yang dijalankan dengan scan rate sebesar 100 mv/s dan range potensial antara -1 V hingga 1 V. Pengujian voltametri siklis dengan elektroda kerja emas memiliki sensitivitas paling tinggi dengan menunjukkan besar puncak oksidasi lebih besar dibandingkan dengan kedua elektroda lainnya. Sehingga urutan sensitivitas elektrodanya dari yang paling besar ke paling kecil adalah, karbon dan polipirol + politiofen. Kata kunci: Voltametri siklis, antimalaria, santon, polipirol. ABSTRACT Assays of xanthone compounds as antimalarial agent has been carried out by cyclic voltammetric method. Xanthone compounds investigated were β-mangosteen and 3-isomangosteen. The antimalarial compound that used as reference compound were chloroquine, derivates of xanthone and biflavonoid that the level of antimalarial activity were have been known. Working electrodes used in the cyclic voltammetric assays were gold, carbon and polypyrrole + polythiophene, were compared each other to find out the sensitivity to the compounds. Investigated potensiostat were operated at scan rate 100 mv.s -1 and potential range from -1 V to 1 V. The assays showed that gold electrode has the highest sensitivity compared to carbon and polypyrrole + polythiophene electrodes. Thus, the order of the sensitivity of electrodes from the highest to the lowest was gold, carbon and polypyrrole + polythiophene electrode. Key words: Cyclic voltammetry, antimalarial, xanthone, polypyrrole. I. PENDAHULUAN Sensor didefinisikan sebagai alat yang dapat menangkap atau memfiltrasi fenomena fisik maupun kimia kemudian mengubahnya menjadi sinyal elektrik baik berupa arus listrik maupun tegangan listrik sehingga diperoleh suatu keluaran yang dapat diinterpretasikan menjadi data yang dapat diolah lebih lanjut. Fenomena kimia yang dapat diamati dapat berupa konsentrasi dari bahan-bahan kimia, baik cair maupun berupa gas. Aplikasi penggunaan sensor telah mengalami banyak perkembangan. Sensor sendiri dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu bio-sensor dan kemo-sensor. Bio-sensor melibatkan aktifitas enzimatik yang terjadi pada membran yang berisi unsur biologis seperti jaringan, jasad renik, organel, enzim, antibodi serta asam nukleat yang telah diimobilisasi. Sedangkan kemo-sensor adalah sensor yang * Corresponding author Phone : , vanya_mvp5@chem.its.ac.id 1 Alamat sekarang : Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. 2 Alamat sekarang : Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. berfungsi megkonversi respon kimia ke dalam sinyal listrik tanpa melibatkan aktifitas enzimatik seperti pada bio-sensor, misalnya elektroda selektif ion yang diaplikasikan dalam industri makanan dan dunia kesehatan. Gugusan sensor dalam penelitian ini digunakan untuk menguji senyawa antimalaria secara voltametri siklis untuk senyawa-senyawa yang telah diketahui aktivitas antimalarianya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi awal mengenai korelasi antara bioaktivitas dan sifat elektrokimia dari senyawa-senyawa antimalaria yang diteliti secara voltametri siklis (H. M. Mohammad, 2009). bat dapat mengalami biotransformasi dalam hubungannya dengan metabolismenya dalam tubuh manusia. Metabolisme obat di dalam tubuh manusia dapat mengalami reaksi yaitu reaksi metabolik dan konjugatif. bat yang mengalami reaksi metabolik dalam tubuh dapat mengalami oksidasi, reduksi maupun hidrolisis. Sedangkan apabila senyawa hasil metabolisme obat bereaksi dengan senyawa lain seperti asam amino (glisin, glutamine dan asam glukuronat) maka obat tersebut dikatakan mengalami reaksi konjugasi (Faber, 1953). Fakta ilmiah itulah yang

2 dapat dijadikan sebagai dasar pengujian senyawa-senyawa antimalaria dengan metode voltametri siklis. II. METDE PENELITIAN 2.1 Peralatan dan bahan Peralatan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain seperangkat peralatan potensiostat untuk mengukur sinyal yang dihasilkan sampel, sel elektroda yang terdiri dari elektroda kerja yaitu, elektroda polipirol dan elektroda polipirol plus politiofen (Gambar 3.1); elektroda pembanding yaitu Ag/AgCl, serta elektroda bantu yaitu platina dan Ag/AgCl; multimeter untuk mengukur resistansi dari polimer konduktif dan peralatan gelas. Peralatan lain yang digunakan untuk preparasi sampel seperti gelas kimia, gelas ukur, labu ukur 50 ml, kaca arloji, neraca digital, pipet tetes, botol ampul, pipet volume, pro pipet, spatula, chamber, dan botol gelap. Gambar 3.1 Elektroda-elektroda yang digunakan, yaitu, elektroda polipirol + politiofen dan Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : senyawa β-mangostin, 3-isomangostin, 1,6- dihidroksi-2,5,7 trimetoksi(3,3 :3,4)dimetilpiransanton (diberi label 1); 1,4-dihidroksi-3,3 -dimetil-2hpiran[6,7]santon (diberi label 2); 1,6-dihidroksi-5,7- dimetoksi-(3,3 :3,4) (diberi label 3), 5,7,4,5,7,3,4 - heptahidroksi-2 -metoksi-flavonon(3,8 ) (diberi label 4); 5,7,4,5,7,3,4 -heptahidroksi-flavonon [3,8 ] (diberi 5); GB-1a (diberi label 6), KCl, metanol, aquades, KN 3 0,1 M dan K 3 Fe(CN) 6 10 mm. 2.2 Prosedur Kerja Pembuatan Larutan Sampel dan Standar Santon dan Biflavonoid Larutan stok untuk masing-masing senyawa dibuat dalam labu ukur 50 ml. Senyawa-senyawa yang akan dijadikan larutan sampel adalah senyawa santon yaitu β- mangostin dan iso-3-mangostin. Senyawa β-mangostin ditimbang sebanyak 0,0005 gram kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur untuk membuat larutan dengan konsentrasi 10 ppm. Kemudian metanol yang telah dijenuhkan dengan KCl ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur hingga tanda batas. Larutan senyawa β-mangostin dibuat variasi konsentrasi dari 10 ppm, 8 ppm, 6 ppm, 4 ppm, dan 2 ppm yang dibuat dari pengenceran larutan stok 10 ppm. Ditambahkan 0,5 ml aquades yang telah dijenuhkan dengan KCl ke dalam masing-masing larutan sampel. Larutan sampel yang telah dibuat kemudian disimpan dalam botol gelap yang telah diberi label. Larutan untuk senyawa 3- isomangostin dibuat dengan cara yang sama. Larutan lain yang dibuat adalah larutan standar klorokuin dan standar baik santon maupun biflavonoid. Larutan dari senyawa-senyawa tersebut dibuat dengan cara yang sama dengan seperti pada pembuatan larutan senyawa β-mangostin dan 3-isomangostin dengan konsentrasi 10 ppm. Jumlah masing-masing larutan standar untuk senyawa santon dan biflavonoid adalah sebanyak tiga buah senyawa. Masing-masing senyawa ditimbang sebesar 0,0005 gram dan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml. Kemudian ditambahkan 0,5 ml aquades yang telah dijenuhkan dengan KCl dan ditambahkan pula dengan metanol yang telah dijenuhkan dengan KCl hingga tanda batas. Larutan standar yang telah dibuat kemudian disimpan dalam botol gelap yang telah diberi label Voltametri Siklis Sampel pada Elektroda Emas, Elektroda Polipirol + Politiofen dan Elektroda Karbon Peralatan komputer dan Potensiostat PG 310 USB dinyalakan, kemudian dilakukan pengaturan pada Potmaster EC Tool dengan mengisikan initial potential sebesar mv/s, reversal potential sebesar 1000 mv/s, final potential sebesar mv/s, cycle, increment sebesar 0 mv/s, scan rate sebesar 100 mv/s, dan hold for sebesar 3 s. Masing-masing elektroda yaitu emas sebagai elektroda kerja, platina sebagai elektroda bantu dan Ag/AgCl sebagai elektroda pembanding, dipasang pada potensiostat menggunakan kabel gigi buaya dan dipasang pada penyangga yang telah disiapkan. Sambungan masingmasing elektroda pada potensiostat dan ujung elektroda menggunakan multimeter. Jika multimeter berbunyi, maka hal tersebut menunjukkan bahwa antara potensiostat dengan elektroda telah tersambung dengan baik. Kemudian dilakukan pengukuran voltamogram pada larutan K 3 Fe(CN) 6 10 mm dalam KN 3 0,1 M, di mana larutan tersebut dimasukkan terlebih dahulu ke dalam chamber yang telah dibersihkan. Jika semua preparasi telah selesai dilakukan, maka pengukuran dimulai dengan menekan icon measure pada EC Tool. Untuk pengukuran selanjutnya, maka ketiga elektroda dicuci dengan aquades dan diangin-anginkan hingga kering. Begitu pula dengan chamber yang digunakan sebagai wadah larutan K 3 Fe(CN) 6 harus dicuci terlebih dahulu dengan aquades dan metanol. Pengukuran yang dilakukan selanjutnya adalah pengukuran terhadap sampel yang telah dibuat, menggunakan elektroda kerja yang berbeda (Gambar 3.2). Sampel larutan yang digunakan antara lain 3-isomangostin, β-mangostin, klorokuin, senyawa standar santon dan biflavonoid. Larutan lain yang diukur voltamogram siklisnya adalah larutan blanko yang terdiri dari 50 ml metanol yang telah jenuh KCl dan 0,5 ml aquades yang telah jenuh KCl. Perlakuan pengukurannya sama seperti pada saat pengukuran pada larutan K 3 Fe(CN) 6 sehingga akan didapatkan voltamogram siklis untuk masing-masing larutan sampel. Gambar 3.2 Pengukuran larutan sampel menggunakan, elektroda polipirol dan secara voltametri siklis.

3 Pengukuran voltametri siklis untuk masing-masing senyawa pada elektroda polipirol + politiofen dan elektroda karbon dilakukan dengan perlakuan yang sama. III. Hasil dan pembahasan 3.1 Hasil Uji Pendahuluan Voltametri Siklik dengan K 3 Fe(CN) 6 Uji pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kinerja potensiostat dan sel elektrokimia yang digunakan dalam analisis sampel secara voltametri siklis. Pengujian dilakukan dengan elektroda kerja, elektroda pembanding dan elektroda bantu, di mana elektroda kerjanya divariasi yaitu dengan, elektroda polipirol + politiofen dan. Variasi elektroda kerja yang digunakan bertujuan untuk mengetahui elektroda mana yang memiliki sensitivitas yang paling besar dalam pengukuran senyawa antimalaria. Elektroda pembanding yang digunakan adalah Ag/AgCl jenuh, di mana fungsinya adalah sebagai pengukur potensial, sedangkan elektroda bantu yang digunakan adalah kawat Pt, di mana fungsinya adalah untuk mengalirkan arus agar tidak ada arus yang mengalir pada elektroda pembanding. Larutan yang digunakan untuk pengujian awal adalah larutan K 3 Fe(CN) 6 10 mm dalam KN 3 0,1 M. Potensiostat diatur pada potensial awal -1 Volt, potensial balik 1 Volt dan potensial akhirnya -1 Volt, serta scan rate sebesar 100 mv/s. Rentang potensial tersebut digunakan karena air yang terdapat dalam larutan sampel akan teroksidasi pada potensial sekitar +1 V dan akan tereduksi pada potensial sekitar -1 V, sehingga diharapkan dengan rentang potensial tersebut arus puncak oksidasi maupun reduksi air tidak muncul. Sedangkan scan rate akan berpengaruh pada posisi titik-titik dari voltamogram sehingga akan sangat menentukan bentuk voltamogram yang dihasilkan tanpa mengubah potensial di mana akan muncul puncak oksidasi maupun reduksi dari analit. Fungsi penggunaan larutan K 3 Fe(CN) 6 dalam pengujian awal voltametri siklis ini adalah untuk mengetahui apakah gugusan sensor yang disiapkan sudah dapat digunakan untuk mengukur sampel atau belum, di mana indikatornya terletak pada muncul tidaknya arus puncak oksidasi maupun reduksi pada pengukuran larutan K 3 Fe(CN) 6. Larutan K 3 Fe(CN) 6 mempunyai potensial oksidasi dan reduksi di antara +1 Volt dan -1 Volt. Hal inilah yang dijadikan alasan pemilihan larutan K 3 Fe(CN) 6 sebagai larutan pengujian awal voltametri siklis. Gambar 4.1 Voltamogram siklis pengujian K 3 Fe(CN) 6, pada, elektroda polipirol + politiofen, dan. puncak reduksi untuk pengukuran pada, polipirol + politiofen dan karbon. Hal tersebut menunjukkan bahwa gugusan sensor tersebut telah dapat digunakan untuk menguji sampel yang akan diuji. Jika pengujian terhadap larutan K 3 Fe(CN) 6 belum menghasilkan puncak oksidasi dan atau reduksi, maka sensor belum dapat digunakan untuk menguji sampel. Reaksi oksidasi dan reduksi pada larutan K 3 Fe(CN) 6 dapat dijelaskan sebagai berikut : Fe(CN) e - Fe(CN) Hasil Pengukuran Voltametri Siklis Voltametri Siklis Senyawa Standar Santon dan Biflavonoid Perlakuan selanjutnya setelah pengujian sensor menggunakan larutan K 3 Fe(CN) 6 adalah pengukuran sampel secara voltametri siklis menggunakan gugusan sensor yang sebelumnya telah digunakan untuk menguji larutan K 3 Fe(CN) 6. Larutan yang diguji dalam penelitian ini dilarutkan ke dalam metanol karena senyawa tersebut bersifat polar dan metanol memiliki konstanta dielektrik yang kecil sehingga tidak mudah teroksidasi maupun tereduksi selama proses pengukuran. Kemudian penambahan KCl jenuh ke dalam larutan sampel berfungsi untuk membantu pertukaran elektron atau muatan di dalam sistem elektrokimia yang terjadi pada sensor, atau dengan kata lain membuat larutan sampel menjadi bersifat elektrolit. Penambahan aquades ke dalam larutan sampel awalnya berfungsi untuk melarutkan KCl yang hanya dapat larut sedikit di dalam metanol. Semakin banyak KCl yang larut dalam larutan sampel dapat mempermudah aliran elektron serta muatan terjadi. Senyawa awal yang diuji adalah senyawa-senyawa standar santon dan biflavonoid yang telah diketahui aktivitasnya terhadap parasit P. falciparum. Senyawa standar santon dan biflavonoid pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara bioaktivitas senyawa antimalaria dengan sifat-sifat elektrokimianya yaitu arus puncak oksidasi dan reduksi serta potensial puncak oksidasi dan reduksi. Kedua kelompok senyawa tersebut memiliki tingkat bioaktivitas berbeda-beda terhadap parasit P. falciparum, di mana aktivitasnya dapat dilihat dari harga IC 50. Senyawa standar 1 memiliki IC 50 sebesar 0,006 µg/ml, senyawa standar 2 memiliki IC 50 sebesar 0,02 µg/ml, senyawa standar 3 memiliki IC 50 sebesar 0,642 µg/ml, senyawa standar 4 memiliki IC 50 sebesar 0,0004 µg/ml, senyawa standar 5 memiliki IC 50 sebesar 0,011 µg/ml dan senyawa standar 6 memiliki IC 50 sebesar 0,34 µg/ml. IC 50 yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan aktif tidaknya suatu senyawa terhadap P. falciparum adalah dibandingkan dengan IC 50 klorokuin yaitu 0,03 µg/ml. Sehingga dari data tersebut dapat dilihat bahwa senyawa standar 1, 2, 4 dan 5 bersifat aktif sedangkan senyawa standar 3 dan 6 tidak bersifat aktif. Voltamogram siklis dari masing-masing senyawa standar tersebut baik santon maupun biflavonoid yang diukur pada, elektroda polipirol + politiofen dan dapat dilihat pada Gambar 4.2, Gambar 4.3, Gambar 4.4, Gambar 4.5, Gambar 4.6 dan Gambar ). Senyawa Standar 1 (1,6-dihidroksi-2,5,7-trimetoksi (3,3 : 3,4)dimetilpiransanton) Gambar 4.1 menunjukkan hasil pengujian voltametri siklis pada larutan K 3 Fe(CN) 6 10 mm dalam KN 3 0,1 M, di mana didapatkan satu arus puncak oksidasi dan satu arus

4 Gambar 4.2 Voltametri siklis senyawa standar 1 yang diukur pada elektroda kerja emas, polipirol + politiofen dan karbon. 2). Senyawa Standar 2 (1,4-dihidroksi-3,3 -dimetil-2hpiran[6,7]-santon) Gambar 4.5 Voltametri siklis senyawa standar 4 yang diukur pada elektroda kerja emas, polipirol + politiofen dan karbon. 5).Senyawa Standar 5 (5,7,4,5,7,3,4 -heptahidroksi flavonon[3,8 ]flavon) Gambar 4.3 Voltametri siklis senyawa standar 2 yang diukur pada elektroda kerja emas, polipirol + politiofen dan karbon. 3). Senyawa Standar 3 (1,6-dihidroksi-5,7-dimetoksi- (3,3 : 3,4)dimetilpiranosanton) Gambar 4.6 Voltametri siklis senyawa standar 5 yang diukur pada elektroda kerja emas, polipirol + politiofen dan karbon. 6). Senyawa Standar 6 (GB-1a) ) ( s µa ru A Potensial Serie s1 Gambar 4.4 Voltametri siklis senyawa standar 3 yang diukur pada elektroda kerja emas, polipirol + politiofen dan karbon. 4). Senyawa Standar 4 (5,7,4,5,7,3,4 - heptahidroksi-2 -metoksi-flavonon(3,8 )flavon) Gambar 4.7 Voltametri siklis senyawa standar 6 yang diukur pada elektroda kerja emas, polipirol + politiofen dan karbon. Dari semua gambar voltamogram siklis untuk senyawa standar santon dan biflavonoid yang diukur pada, polipirol + politiofen dan karbon menunjukkan adanya satu arus puncak oksidasi. Dengan cara yang sama untuk perhitungan arus puncak oksidasi pada senyawa β-mangostin dan 3-isomangostin maka didapatkan besar arus puncak oksidasi untuk senyawa standar tersebut. Data arus dan potensial puncak oksidasi dapat dilihat pada Tabel 4.1.

5 Tabel 4.1 Data arus dan potensial puncak oksidasi hasil pengukuran dan perhitungan untuk senyawa-senyawa standar santon dan biflavonoid. elektroda polipirol+politiofen senyawa Tabel 4.1 menunjukkan bahwa urutan sensitivitas elektroda terhadap senyawa standar santon dan biflavonoid dimulai dari yang paling besar menuju ke kecil adalah, kemudian elektroda polipirol + politiofen. Senyawa 1, 2, 4 dan 5 yang bersifat aktif sebagai antimalaria menghasilkan arus puncak oksidasi yang berbeda-beda. Begitu juga dengan senyawa 3 dan 6 yang tidak aktif sebagai antimalaria, arus puncak oksidasi yang dihasilkan berbeda-beda, di mana diperlukan pengolahan data lebih lanjut untuk dapat mengetahui hubungan antara aktivitas antimalaria dengan besarnya arus puncak oksidasi yang diperoleh. Besarnya arus puncak oksidasi pada senyawasenyawa standar dapat juga digambarkan dengan radar plot untuk masing-masing elektroda (Gambar 4.8) Gambar 4.8 Radar plot besar arus puncak oksidasi untuk senyawa standar santon dan biflavonoid pada, elektroda polipirol + politiofen dan. 2 3 elektroda polipirol + politiofen E E ARUS PUNCAK KSIDASI ARUS PUNCAK KSIDASI ARUS PUNCAK KSIDASI Radar plot pada Gambar 4.8 menunjukkan bahwa luas daerah di bawah radar plot pada adalah yang paling besar dibandingkan luas daerah radar plot pada elektroda polipirol + politiofen dan. Hal ini menunjukkan bahwa memiliki sensitivitas yang paling besar terhadap senyawa standar santon dan biflavonoid dibandingkan dengan elektroda polipirol + politiofen dan. Pengolahan data lebih lanjut dilakukan dengan cara menampilkan harga IC 50 dengan besar arus puncak oksidasi dalam bentuk kurva batang, di mana masingmasing kurva memuat kelompok senyawa standar yang berbeda yaitu santon dan biflavonoid. Kurva batang yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 4.9, di mana IC 50 sebagai sumbu X dan arus puncak oksidasi (Ipa) sebagai sumbu Y (Gambar 4.15) Gambar 4.9 Hubungan IC 50 dengan arus puncak oksidasi pada senyawa standar 1, 2 dan 3 pada elektroda emas, elektroda polipirol + politiofen dan elektroda karbon elektroda polipirol + politiofen

6 I50 (µg/ml) elektroda polipirol + politiofen Gambar 4.10 Hubungan (IC 50 ) dengan arus puncak oksidasi pada senyawa standar 4, 5 dan 6 pada, elektroda polipirol + politiofen dan. Dari hasil diagram batang pada Gambar 4.9 dan 4.10 dapat dilihat bahwa pengukuran senyawa standar santon pada menunjukkan adanya hubungan antara aktivitas antimalarianya dengan besarnya arus puncak oksidasi yang dihasilkan. Semakin besar harga IC 50 senyawa santon yang diuji, maka semakin kecil besar arus puncak oksidasinya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tidak aktif senyawa santon yang diuji, maka semakin kecil besar arus puncak oksidasi yang dihasilkan. Sedangkan hubungan antara aktivitas antimalaria dan besar arus puncak oksidasi untuk senyawa-senyawa biflavonoid pada tidak menunjukkan suatu keteraturan. Sehingga disimpulkan bahwa pengukuran aktivitas untuk senyawa biflavonoid pada tidak dapat dilakukan. Respon masing-masing senyawa berbeda pada setiap elektroda. Respon senyawa santon pada elektroda polipirol + politofen menunjukkan bahwa semakin besar aktivitas senyawa santon yang diuji, maka semakin kecil arus puncak oksidasinya, atau dengan kata lain aktivitas berbanding terbalik dengan arus puncak oksidasi. Sedangkan respon senyawa biflavonoid pada elektroda ini berlawanan dengan hasil untuk senyawa santon. Untuk senyawa biflavonoid, semakin besar aktivitas senyawanya, maka semakin besar pula arus puncak oksidasi yang dihasilkan. Respon senyawa santon dan biflavonoid pada menunjukkan bahwa semakin besar IC 50, maka semakin kecil arus puncak oksidasi yang dihasilkan atau dengan kata lain semakin kecil aktivitas senyawanya, maka semakin kecil pula arus puncak oksidasi yang dihasilkan. Sehingga dapat dikatakan pula bahwa hubungan antara aktivitas dengan arus puncak oksidasi adalah berbanding lurus. Elektroda yang dipilih untuk mengukur IC 50 dari senyawa yang diuji adalah karena elektroda tersebut dapat memberikan keteraturan hubungan antara harga IC 50 yang menunjukkan aktivitas sebagai antimalaria, dengan besarnya arus puncak oksidasi senyawa tersebut. Selain itu memiliki sensitivitas yang paling besar dibandingkan dengan dan elektroda polipirol + politiofen, di mana sensitivitas masing-masing senyawa dapat dilihat pada Gambar 4.5. Dari ketiga hasil pengukuran senyawa standar baik santon maupun biflavonoid, maka dapat disimpulkan bahwa sifat elektrokimia dari masing-masing senyawa antimalaria berbeda dilihat dari besar arus puncak oksidasi serta terdapat hubungan antara aktivitas antimalaria dengan arus puncak oksidasi yang dihasilkan oleh senyawa yang diuji. Hal tersebut dapat memberikan informasi bahwa salah satu bentuk interaksi obat dan penyakit di dalam tubuh memang melibatkan reaksi oksidasi Voltamogram Siklis Senyawa β-mangostin dan 3- isomangostin Senyawa-senyawa sampel yang diuji adalah β- mangostin dan 3-isomangostin. Kedua senyawa uji tersebut merupakan senyawa turunan santon yang teroksigenasi dan terprenilasi. Keduanya diuji menggunakan gugusan sensor dengan metode voltametri siklis yang akan menghasilkan voltamogram siklis. Voltamogram siklis akan memberikan informasi tentang arus puncak oksidasi dan reduksi serta potensial puncak oksidasi dan reduksi yang dihasilkan dari pengukuran senyawa-senyawa yang diuji atau dengan kata lain voltamogram siklis dapat menunjukkan sifat-sifat elektrokimia dari masing-masing senyawa. Senyawasenyawa sampel tersebut divariasi konsentrasi dari 2, 4, 6, 8 dan 10 ppm. Variasi konsentrasi ini dilakukan untuk mengetahui sensitivitas masing-masing elektroda terhadap senyawa yang diuji. Voltamogram siklis yang dihasilkan oleh senyawa β-mangostin yang diukur pada, elektroda polipirol + politiofen dan dengan variasi konsentrasi 2, 4, 6, 8 dan 10 ppm dapat dilihat pada Gambar ). Senyawa β-mangostin Gambar 4.11 Voltamogram siklis senyawa β- mangostin yang diukur pada elektroda kerja emas, polipirol + politiofen dan karbon. Voltamogram siklis hasil pengukuran senyawa β- mangostin pada ketiga elektroda (Gambar 4.11) memberikan respon yang berbeda-beda. Dari data voltamogram siklisnya, dapat diketahui bahwa senyawa β-mangostin akan mengalami reaksi oksidasi selama proses pengukuran. Reaksinya dapat dilihat pada Gambar H H Me [] Me

7 Me H [] H H H Me H H H H Me [] H H Me Gambar 4.13 Voltamogram siklis senyawa 3- isomangostin yang diukur pada elektroda kerja emas, polipirol + politiofen dan karbon. Gambar 4.12 Kemungkinan reaksi oksidasi yang terjadi pada senyawa β-mangostin selama proses pengukuran. Reaksi oksidasi yang mungkin terjadi pada senyawa β-mangostin selama pengukuran ditunjukkan pada Gambar 4.3, di mana gugus-gugus fungsi pada senyawa β- mangostin yang diperkirakan akan mengalami oksidasi adalah gugus hidroksi, prenil dan metoksi. Gugus hidroksi akan teroksidasi menjadi kabonil keton, gugus prenil akan teroksidasi menjadi epoksida dan gugus metoksi akan teroksidasi menjadi alkohol. Dari data voltamogram siklis yang diperoleh dapat dihitung besarnya arus dan potensial puncak oksidasi yang dihasilkan. Besarnya arus dan potensial puncak oksidasi dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini : Tabel 4.2 Data arus dan potensial puncak oksidasi hasil pengukuran dan perhitungan untuk senyawa β- mangostin. elektroda konsentrasi polipirol+politiofen (ppm) Ipa Ipa(µA) Ipa(µA) (µa) Tabel 4.2 menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi pada senyawa β-mangostin akan menghasilkan besar arus puncak oksidasi yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa sensitivitas ketiga elektroda terhadap senyawa β-mangostin berbeda. Besarnya arus puncak oksidasi yang dihasilkan pada masing-masing elektroda dari yang besar ke kecil adalah, dan elektroda polipirol + politiofen, sehingga sensitivitas masing-masing elektroda terhadap senyawa dari yang besar ke kecil adalah, dan elektroda polipirol + politiofen. 2). Senyawa 3-isomangostin Voltamogram senyawa 3-isomangostin dapat dilihat pada Gambar Dari voltamogram siklis yang diperoleh pada ketiga elektroda untuk senyawa 3-isomangostin (Gambar 4.13) dapat dilihat bahwa ternyata pada pengukuran senyawa ini pun bentuk respon voltamogram yang diperoleh juga sama dengan pengukuran sebelumnya yaitu pada senyawa β-mangostin. Hal ini menunjukkan bahwa masingmasing elektroda tidak selektif terhadap senyawa β- mangostin dan 3-isomangostin. Jika masing-masing elektroda selektif terhadap senyawa yang diuji, maka respon voltamogram yang dihasilkan akan mempunyai bentuk yang berbeda pada tiap elektroda. Voltamogram siklis tersebut juga menunjukkan bahwa senyawa 3-isomangostin juga mengalami reaksi oksidasi selama proses pengukuran. Senyawa 3-isomangostin memiliki gugus fungsi yang sama dengan senyawa β-mangostin, sehingga kemungkinan reaksi oksidasi yang terjadi pada senyawa ini juga sama. Reaksi oksidasi yang terjadi pada senyawa dapat dilihat pada Gambar 4.14 berikut ini : H H Me H H H H [] [] [] Gambar 4.14 Kemungkinan reaksi oksidasi yang terjadi pada senyawa 3-isomangostin selama proses pengukuran. Pengukuran dan perhitungan arus puncak oksidasi pada senyawa 3-isomangostin dilakukan dengan cara yang sama seperti pada kedua senyawa terdahulu. Besarnya arus puncak oksidasi dari pengukuran senyawa 3-isomangostin pada ketiga elektroda yang berbeda dapat dilihat ada Tabel 4.3. H H H H H

8 Konsentrasi (ppm) Tabel 4.3 Data arus dan potensial puncak oksidasi hasil pengukuran dan perhitungan untuk senyawa 3- isomangostin. elektroda polipirol+poilitiofen Ipa (µa) Ipa (µa) Ipa (µa) pa Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada konsentrasi yang berbeda akan menghasilkan arus puncak oksidasi yang berbeda pula. Hal ini juga menunjukkan bahwa sensitivitas masing-masing elektroda terhadap senyawa 3-isomangostin berbeda. Urutan sensitivitas ketiga elektroda terhadap senyawa 3-isomangostin dilihat dari besarnya arus puncak oksidasi dari yang besar ke kecil adalah, dan elektroda polipirol + politiofen. 3.3 Penentuan Hubungan Arus Puncak ksidasi dengan Aktivitas Senyawa Sebagai Antimalaria Penentuan hubungan arus puncak oksidasi dengan aktivitas senyawa sebagai antimalaria dapat diperoleh dengan membuat kurva kalibrasi antara harga IC 50 senyawa standar sebagai sumbu X dan arus puncak oksidasi sebagai sumbu Y. Data kurva kalibrasi (Gambar 4.15) yang digunakan adalah data pengukuran arus puncak oksidasi dari senyawa standar santon pada karena didapatkan suatu keteraturan hubungan antara arus puncak oksidasi yang diperoleh dengan IC 50 senyawa standar santon. Sedangkan pengukuran senyawa standar biflavonoid pada tidak menunjukkan suatu keteraturan y = x R² = Gambar 4.15 Kurva kalibrasi senyawa standar santon pada. Hubungan yang diperoleh dari kurva kalibrasi pada Gambar 4.15 adalah bahwa semakin besar harga IC 50, maka semakin kecil arus puncak oksidasi yang dihasilkan. Harga IC 50 yang semakin besar menunjukkan aktivitas yang semakin kecil, sehingga dapat dikatakan bahwa aktivitas antimalaria senyawa sebanding dengan besarnya arus puncak oksidasi senyawa tersebut. Setelah mengetahui adanya hubungan antara aktivitas dengan arus puncak oksidasi pada, maka perlu dipilih elektroda yang sesuai untuk menghitung aktivitas senyawa β-mangostin dan 3-isomangostin. Dari perhitungan arus puncak oksidasi yang didapatkan dari voltamogram siklis, maka memiliki sensitivitas yang paling tinggi, kemudian juga menunjukkan adanya hubungan antara aktivitas dengan arus puncak oksidasi. Hal-hal tersebut semakin menguatkan alasan mengapa digunakan untuk pengukuran senyawa β-mangostin dan 3-isomangostin. Perhitungan aktivitas untuk senyawa β-mangostin dan 3-isomangostin dilakukan dengan memasukkan arus puncak oksidasi ke dalam kurva kalibrasi (Ipa vs IC 50 ). Kedua senyawa tersebut dikalibrasi pada konsentrasi 6 ppm. Pengambilan data arus puncak oksidasi diambil pada konsentrasi tersebut karena arus puncak oksidasi yang diperoleh pada senyawa β-mangostin dan 3-isomangostin masuk ke dalam rentang arus puncak oksidasi pada persamaan regresi yang didapat dari kurva kalibrasi. Sedangkan untuk arus puncak oksidasi pada konsentrasi selain 6 ppm pada senyawa β-mangostin dan 3-isomangostin tidak masuk ke dalam rentang arus puncak oksidasi pada persamaan regresi dari kurva kalibrasi. Kalibrasi pertama dilakukan untuk senyawa β- mangostin yang mempunyai arus puncak oksidasi sebesar µa. Kurva kalibrasi yang dibuat memiliki persamaan regresi y = 0, x, di mana y adalah arus puncak oksidasi (Ipa) dan x adalah aktivitas senyawa (IC 50 ). Untuk mendapatkan IC 50 senyawa β-mangostin dan 3- isomangostin, maka dilakukan substitusi besarnya arus puncak oksidasi ke dalam persamaan tersebut. Hasil perhitungan menunjukkan besarnya IC 50 untuk β-mangostin adalah 0,263 µg/ml. Sedangkan untuk 3-isomangostin yang mempunyai arus puncak oksidasi sebesar µa, maka besarnya IC 50 adalah 0,9495 µg/ml. Dari hasil IC 50 yang diperoleh menunjukkan bahwa kedua senyawa tidak aktif sebagai antimalaria. Namun, hasil tersebut masih perlu dilakukan pengkajian dan penelitian lebih lanjut untuk memperkuat hasil ini. IV. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesilmpulan bahwa metode voltametri siklis dapat menunjukkan hubungan antara aktivitas senyawa β- mangostin dan 3-isomangostin sebagai antimalaria dengan arus puncak oksidasi yang dihasilkan. Hubungan tersebut didapatkan dari kurva kalibrasi yang dibuat dari senyawa standar santon yang telah diketahui aktivitasnya sebagai antimalaria, yang diukur pada. Elektroda emas memiliki sensitivitas yang paling besar dibandingkan dengan elektroda polipirol + politiofen dan elektroda karbon. Sensitivitas elektroda tersebut diperoleh dari besarnya arus puncak oksidasi dari senyawa-senyawa yang diuji pada ketiga elektroda, di mana besar arus puncak oksidasi pada semua senyawa berharga paling besar ketika diuji diukur pada dibandingkan dengan kedua elektroda lainnya. UCAPAN TERIMA KASIH 1. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas atas dana Hibah Penelitian Strategis Nasional Tahun Prof. Dr. Taslim Ersam, selaku dosen pembimbing pertama dan Suprapto, M.Si, Ph.D, selaku dosen pembimbing kedua atas segala diskusi, bimbingan, arahan dan semua ilmu yang bermanfaat. 3. Bapak dan Ibu serta kakak saya tercinta atas segala doa, dorongan dan dukungannya secara material dan spiritualnya. 4. Rekan-rekan tugas akhir S1 Kimia ITS serta para analis khususnya di Laboratorium Kimia analitik. 5. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

9 Daftar Pustaka Faber, Kurt. (1953). Biotransformations in rganic Chemistry: A Textbook. 4 th, Completely Revised and Extended Edition. Springer. New York H. M. Mohammad, A. Mitra. (2009). Voltammetric Determination of Some Anti-malarial Drugs Using a Carbon Paste Electrode Modified with Cu(H) 2 Nanowire. Talanta, 78, Ivarsson, Patrik, dkk. (2001). Comparison of a Voltammetric Electronic Tongue and a Lipid Membrane Taste Sensor. Analytical Chimica Acta, 449, Toko, Kiyoshi. (2000). Taste Sensor. Sensors and Actuators B, 64, Biografi Penulis Penulis dilahirkan di Blitar, 20 Juli 1988, merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. Penulis telah menempuh pendidikan formal yaitu di TK Santa Maria Blitar, SDN Bendogerit VI Blitar, SLTP Negeri 1 Blitar dan SMA Negeri 1 Blitar. Penulis diterima di Jurusan Kimia FMIPA-ITS Surabaya melalui jalur PMDK dan terdaftar dengan NRP Di Jurusan Kimia ini, Penulis mengambil bidang minat Kimia rganik Bahan Alam dan bergabung dalam kelompok Penelitian Aktivitas Kimiawi Tumbuhan ITS (PAKTI) di Jurusan Kimia FMIPA-ITS, dibawah bimbingan Prof. Dr. Taslim Ersam (taslimersam@its.ac.id) dan Suprapto Ph.D (suprapto@chem.its.ac.id). Penulis sempat aktif dalam organisasi Paduan Suara Mahasiswa ITS menjabat sebagai sekretaris umum pada periode 2008/2009. Penulis dapat dihubungi melalui vanya_mvp5@chem.its.ac.id.

3. Pada konsentrasi 6 ppm. 4.5 Pengukuran Senyawa Uji yang Berpotensi Aktif Antimalaria

3. Pada konsentrasi 6 ppm. 4.5 Pengukuran Senyawa Uji yang Berpotensi Aktif Antimalaria 4.5 Pengukuran Senyawa Uji yang Berpotensi Aktif Antimalaria 4.1.1 Cinchona base Pengukuran senyawa antimalaria cinchona base menggunakan metode voltametri siklis dilakukan menggunakan elektroda kerja

Lebih terperinci

POLIMERISASI PIROL, TIOFEN, 3-METILTIOFEN DAN 3-HEKSILTIOFEN SECARA ELEKTROKIMIA

POLIMERISASI PIROL, TIOFEN, 3-METILTIOFEN DAN 3-HEKSILTIOFEN SECARA ELEKTROKIMIA TUGAS AKHIR SK 1512 POLIMERISASI PIROL, TIOFEN, 3-METILTIOFEN DAN 3-HEKSILTIOFEN SECARA ELEKTROKIMIA I WAYAN TANJUNG ARYASA NRP 1405 100 062 Dosen Pembimbing SUPRAPTO, M.Si, Ph.D JURUSAN KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

Prosiding Skripsi Semester Ganjil 2010/2011 SK - 01 STUDI VOLTAMETRI SIKLIS ASAM SITRAT DAN KLOROKUIN DENGAN ELEKTRODA KERJA EMAS, KARBON, DAN PLATINA

Prosiding Skripsi Semester Ganjil 2010/2011 SK - 01 STUDI VOLTAMETRI SIKLIS ASAM SITRAT DAN KLOROKUIN DENGAN ELEKTRODA KERJA EMAS, KARBON, DAN PLATINA Prosiding Skripsi Semester Ganjil 2010/2011 SK - 01 STUDI VOLTAMETRI SIKLIS ASAM SITRAT DAN KLOROKUIN DENGAN ELEKTRODA KERJA EMAS, KARBON, DAN PLATINA Maulida Achdilla*, Suprapto 1 Jurusan Kimia Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 18 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Alat-Alat yang Digunakan 1. Kaca arloji 2. Spatula 3. Sendok sungu 4. Gelas beker 250 ml 5. Gelas beker 100 ml 6. Labu takar 250 ml 7. Labu takar 100 ml 8. Labu takar 25

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian III.1. Tahapan Penelitian Penelitian ini dibagi menjadi 3 tahapan. Pertama adalah pembuatan elektroda pasta karbon termodifikasi diikuti dengan karakterisasi elektroda yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian studi voltametri siklik asam urat dengan menggunakan elektroda nikel sebagai elektroda kerja ini bertujuan untuk mengetahui berbagai pengaruh dari parameter yang ada

Lebih terperinci

PEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT UNTUK ANALISIS LOGAM

PEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT UNTUK ANALISIS LOGAM PEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT UNTUK ANALISIS LOGAM Fe(II) DENGAN ION PENGGANGGU Zn(II) DAN Cd(II) SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY MANUFACTURE OF ZEOLITE MODIFIED CARBON PASTE

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Program Studi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Program Studi 34 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.1.1 Lokasi Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Program Studi Magister Kimia Terapan Universitas Udayana. 4.1.2 Waktu Penelitian

Lebih terperinci

3 Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian 3 Metodologi Penelitian 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian ini bertujuan mengembangkan metoda analisis menggunaan elektroda pasta karbon untuk penentuan p-nitofenol Secara umum penelitian ini dibagi menjadi

Lebih terperinci

ANALISIS LOGAM Fe(II) DALAM SAMPEL AIR SUNGAI X DENGAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY STANDAR ADISI

ANALISIS LOGAM Fe(II) DALAM SAMPEL AIR SUNGAI X DENGAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY STANDAR ADISI ANALISIS LOGAM Fe(II) DALAM SAMPEL AIR SUNGAI X DENGAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY STANDAR ADISI ANALYSIS OF Fe(II) IN THE RIVER WATER SAMPLES X WITH

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan kerja untuk masing-masing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan kerja untuk masing-masing BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan kerja untuk masing-masing zat yang digunakan, yaitu : 1. Tahap awal, yaitu preparasi ulang Elektroda Pasta

Lebih terperinci

Senin, 26 Maret Anita Muji Rahayu Pembimbing : Dr. rer. nat. Fredy Kurniawan, M.Si

Senin, 26 Maret Anita Muji Rahayu Pembimbing : Dr. rer. nat. Fredy Kurniawan, M.Si Senin, 26 Maret 2012 Anita Muji Rahayu 1408100073 Pembimbing : Dr. rer. nat. Fredy Kurniawan, M.Si Sistematika Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan PENDAHULUAN Kromium Pencemaran Logam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SENSOR OKSIGEN TERLARUT MENGGUNAKAN ELEKTRODA KERJA KARBON-PALADIUM (C-Pd) SECARA VOLTAMMETRI SIKLIK SKRIPSI

PENGEMBANGAN SENSOR OKSIGEN TERLARUT MENGGUNAKAN ELEKTRODA KERJA KARBON-PALADIUM (C-Pd) SECARA VOLTAMMETRI SIKLIK SKRIPSI PENGEMBANGAN SENSOR OKSIGEN TERLARUT MENGGUNAKAN ELEKTRODA KERJA KARBON-PALADIUM (C-Pd) SECARA VOLTAMMETRI SIKLIK SKRIPSI Oleh Mohamad Bayu Setiawan NIM 101810301041 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012 di 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012 di Laboratorium Kimia Analitik dan Laboratorium Kimia Anorganik Jurusan

Lebih terperinci

3 Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian 3 Metodologi Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metoda analisis dengan menggunakan elektroda yang telah dimodifikasi dengan buah pisang dan buah alpukat untuk menentukan kadar parasetamol.

Lebih terperinci

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan 4 Hasil dan Pembahasan Hasil dan pembahasan dari penelitian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu karakterisasi elektroda, tahap pengukuran, dan uji keakuratan analisis. Karakterisasi elektroda terdiri dari

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SENSOR VOLTAMMETRI OKSIGEN TERLARUT DENGAN ELEKTRODA KERJA PLATINA DAN EMAS MENGGUNAKAN LARUTAN ELEKTROLIT ASAM SULFAT SKRIPSI.

PENGEMBANGAN SENSOR VOLTAMMETRI OKSIGEN TERLARUT DENGAN ELEKTRODA KERJA PLATINA DAN EMAS MENGGUNAKAN LARUTAN ELEKTROLIT ASAM SULFAT SKRIPSI. PENGEMBANGAN SENSOR VOLTAMMETRI OKSIGEN TERLARUT DENGAN ELEKTRODA KERJA PLATINA DAN EMAS MENGGUNAKAN LARUTAN ELEKTROLIT ASAM SULFAT SKRIPSI Oleh Fani Atrica Suwita NIM 101810301007 JURUSAN KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

PENENTUAN KADAR FENOL PADA AIR SUNGAI SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT

PENENTUAN KADAR FENOL PADA AIR SUNGAI SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT PENENTUAN KADAR FENOL PADA AIR SUNGAI SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT DETERMINATION OF PHENOL ON THE RIVER WATER BY CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY

Lebih terperinci

ChOx. Cholesterol + O 2 3one. 4-cholesten- + H 2 O 2. H 2 O 2 O 2 + 2H + + 2e - Gambar 14 Mekanisme reaksi katalisis enzimtik pada kolesterol [37]

ChOx. Cholesterol + O 2 3one. 4-cholesten- + H 2 O 2. H 2 O 2 O 2 + 2H + + 2e - Gambar 14 Mekanisme reaksi katalisis enzimtik pada kolesterol [37] Cholesterol + O 2 3one ChOx H 2 O 2 O 2 + 2H + + 2e - + H 2 O 2 4-cholesten- Gambar 14 Mekanisme reaksi katalisis enzimtik pada kolesterol [37] Karakterisasi SEM Morfologi permukaan elektroda kerja diobservasi

Lebih terperinci

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Teknik Voltametri dan Modifikasi Elektroda

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Teknik Voltametri dan Modifikasi Elektroda 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Teknik Voltametri dan Modifikasi Elektroda Teknik elektrometri telah dikenal luas sebagai salah satu jenis teknik analisis. Jenis teknik elektrometri yang sering digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil pengujian dari elektroda Ag/AgCl yang telah dibuat dengan memvariasikan konsentrasi larutan dan waktu pembuatan.

Lebih terperinci

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Teknik Voltametri

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Teknik Voltametri 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Teknik Voltametri Teknik voltametri adalah salah satu teknik analisis yang sering digunakan di bidang kimia analitik. Pada teknik ini, arus dari elektroda kerja diukur sebagai fungsi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Desember 2014 sampai dengan Juni 2015 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Desember 2014 sampai dengan Juni 2015 di 27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan dari bulan Desember 2014 sampai dengan Juni 2015 di Laboratorium Terpadu dan Sentra Inovasi Teknologi Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk modifikasi elektroda pasta karbon menggunakan zeolit, serbuk kayu, serta mediator tertentu. Modifikasi tersebut diharapkan mampu menunjukkan sifat

Lebih terperinci

PENYUSUN : 1. Eka Yuli Astuti ( ) 2. Lia Ariesta Ifron ( ) PEMBIMBING : Prof. Dr. Ir. Heru Setyawan, M.Eng

PENYUSUN : 1. Eka Yuli Astuti ( ) 2. Lia Ariesta Ifron ( ) PEMBIMBING : Prof. Dr. Ir. Heru Setyawan, M.Eng PENYUSUN : 1. Eka Yuli Astuti (2307 100 078) 2. Lia Ariesta Ifron (2307 100 106) PEMBIMBING : Prof. Dr. Ir. Heru Setyawan, M.Eng LABORATORIUM ELEKTROKIMIA dan KOROSI JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Fisik Material (LKFM), Institut Teknologi Bandung. 3.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi peralatan gelas,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi peralatan gelas yang umum digunakan dalam analisis. Selain itu digunakan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan mengukur potensial campuran elektrolit K 3 Fe(CN) 6 dan K 4 Fe(CN) 6

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan mengukur potensial campuran elektrolit K 3 Fe(CN) 6 dan K 4 Fe(CN) 6 45 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakterisasi Elektroda Ag/AgCl Karakterisasi elektroda Ag/AgCl dilakukan untuk mengetahui apakah elektroda yang akan digunakan layak untuk pengukuran. Pengukuran dilakukan

Lebih terperinci

Bahan bakar dan bahan baku kertas. Senyawa organik bahan alam

Bahan bakar dan bahan baku kertas. Senyawa organik bahan alam Bahan bakar dan bahan baku kertas Senyawa organik bahan alam pemikat (antractan) Metabolit primer Metabolit sekunder penolak(reppelant) H H pelindung (protectant) Garcinia (Sumaryono,1999) Antimalaria

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2014 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2014 di 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2014 di Laboratorium Kimia Analitik FMIPA Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

Penggunaan Elektroda Pasta Karbon Termodifikasi Kurkumin untuk Analisis Timbal (Ii) Secara Stripping Voltammetry

Penggunaan Elektroda Pasta Karbon Termodifikasi Kurkumin untuk Analisis Timbal (Ii) Secara Stripping Voltammetry Termodifikasi Kurkumin untuk Analisis Timbal (Ii) Secara Stripping Voltammetry Sri Hastuti 1, Abu Masykur 2, Rini Apriliani 1 1 Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA, 2 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Sebelas

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Voltametri

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Voltametri 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Voltametri Voltametri merupakan salah satu teknik elektroanalitik dengan prinsip dasar elektrolisis. Elektroanalisis merupakan suatu teknik yang berfokus pada hubungan antara besaran

Lebih terperinci

Pembuatan Elektroda Karbon Polipirol Termodifikasi Asam Humat untuk Penentuan Formalin

Pembuatan Elektroda Karbon Polipirol Termodifikasi Asam Humat untuk Penentuan Formalin Pembuatan Elektroda Karbon Polipirol Termodifikasi Asam umat untuk Penentuan Formalin Sri Endarwati Fredy, Kurniawan* Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Karakterisasi Elektroda Berdasarkan penelitian sebelumnya, komposisi optimum untuk elektroda pasta karbon yaitu grafit:parafin adalah 7:3 dan komposisi ini juga yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Alat-Alat yang Digunakan 1. Gelas beker 100 ml 2. Pipet ukur 10 ml 3. Pipet ukur 5 ml 4. Pipet tetes 5. Gelas arloji 6. Pengaduk kaca 7. Labu takar 100 ml 8. Labu takar 250

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknik Voltametri Teknik voltametri digunakan untuk menganalisis analit berdasarkan pengukuran arus sebagai fungsi potensial. Hubungan antara arus terhadap potensial divisualisasikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN KATA PENGANTAR... HALAMAN INTISARI... HALAMAN ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 ISBN : Surabaya, 25 Pebruari PEMBUATAN ELEKTRODA PEMBANDING Ag/AgCl

Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 ISBN : Surabaya, 25 Pebruari PEMBUATAN ELEKTRODA PEMBANDING Ag/AgCl PEMBUATAN ELEKTRODA PEMBANDING Ag/AgCl Pirim Setiarso Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK Telah dibuat elektroda pembanding Ag/AgCl dari kawat Ag diameter 0.4 mm dan panjang 4 cm. Elektrodeposisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan sejak bulan Februari hingga Agustus 2015. Ekstraksi hemin dan konversinya menjadi protoporfirin dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

ELEKTROPOLIMERISASI POLIPIROL DENGAN VARIASI KONSENTRASI DOPAN PARA-TOLUENASULFONAT DAN KARAKTERISASI RESPONNYA TERHADAP SENYAWA GOLONGAN ALKOHOL

ELEKTROPOLIMERISASI POLIPIROL DENGAN VARIASI KONSENTRASI DOPAN PARA-TOLUENASULFONAT DAN KARAKTERISASI RESPONNYA TERHADAP SENYAWA GOLONGAN ALKOHOL ELEKTROPOLIMERISASI POLIPIROL DENGAN VARIASI KONSENTRASI DOPAN PARA-TOLUENASULFONAT DAN KARAKTERISASI RESPONNYA TERHADAP SENYAWA GOLONGAN ALKOHOL SKRIPSI Oleh Dwi Yunitasari NIM 051810301012 JURUSAN KIMIA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SENSOR ALKOHOL DARI BAHAN POLIPIROL KONDUKTIF DENGAN VARIASI KONSENTRASI DOPAN FLUOROBORAT

PENGEMBANGAN SENSOR ALKOHOL DARI BAHAN POLIPIROL KONDUKTIF DENGAN VARIASI KONSENTRASI DOPAN FLUOROBORAT PENGEMBANGAN SENSOR ALKOHOL DARI BAHAN POLIPIROL KONDUKTIF DENGAN VARIASI KONSENTRASI DOPAN FLUOROBORAT SKRIPSI Oleh Susi Nur Qomariyah NIM 051810301021 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

STUDY OF LYSINE AND ALANINE DELIVERANCE THROUGH POLYPYRROLE MEMBRANE

STUDY OF LYSINE AND ALANINE DELIVERANCE THROUGH POLYPYRROLE MEMBRANE 186 STUDY OF LYSINE AND ALANINE DELIVERANCE THROUGH POLYPYRROLE MEMBRANE Studi Penghantaran Lisin dan Alanin melalui Membran Polipirol Adhitasari Suratman Chemistry Department, Faculty of Mathematics and

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. karakterisasi elektroda pembanding Ag/AgCl. 2) Pembuatan EPK tanpa

BAB IV METODE PENELITIAN. karakterisasi elektroda pembanding Ag/AgCl. 2) Pembuatan EPK tanpa BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dibagi empat tahap yang meliputi: 1) Pembuatan dan karakterisasi elektroda pembanding Ag/AgCl. 2) Pembuatan EPK tanpa modifikasi dan optimasi

Lebih terperinci

PEMBUATAN SENSOR GAS RESISTOR DAN TRANSISTOR DARI POLIMER KONDUKTIF ORGANIK: POLIANILIN, POLIPIROL, POLI-3-METILTIOFENA, DAN POLITIOFENA

PEMBUATAN SENSOR GAS RESISTOR DAN TRANSISTOR DARI POLIMER KONDUKTIF ORGANIK: POLIANILIN, POLIPIROL, POLI-3-METILTIOFENA, DAN POLITIOFENA PEMUTN SENSOR GS RESISTOR N TRNSISTOR RI POLIMER KONUKTIF ORGNIK: POLINILIN, POLIPIROL, POLI-3-METILTIOFEN, N POLITIOFEN Oleh: Iccha Hamidah Nilawati (1405 100 008) osen Pembimbing: Suprapto, M.Si., Ph.

Lebih terperinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Secara garis besar, penelitian ini terdiri dari tiga tahapan. Tahap yang pertama adalah pembuatan elektroda dan karakterisasi elektroda. Karakterisasi elektroda ini meliputi penentuan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakterisasi Elektroda di Larutan Elektrolit Pendukung Elektroda pasta karbon lapis tipis bismut yang dimodifikasi dengan silika dikarakterisasi di larutan elektrolit pendukung

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 sampai Maret 2012 di laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 sampai Maret 2012 di laboratorium III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 sampai Maret 2012 di laboratorium Kimia Analitik dan laboratorium Kimia Anorganik Fakultas

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mulai abad 20, memberikan dampak positif dalam hal kemudahan akses disegala bidang serta dampak negatif berkaitan dengan menurunnya kualitas lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan februari sampai Agustus 2015 di Laboratorium Kimia Material dan Hayati FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Voltametri adalah salah satu metode elektroanalitik dimana informasi mengenai analit diperoleh dari pengukuran arus sebagai fungsi dari potensial yang diterapkan.

Lebih terperinci

Studi Awal Pemanfaatan Puncak Oksidasi dari Produk Reduksi p-nitrofenol untuk Analisis p-nitrofenol secara Voltametri. Skripsi

Studi Awal Pemanfaatan Puncak Oksidasi dari Produk Reduksi p-nitrofenol untuk Analisis p-nitrofenol secara Voltametri. Skripsi Studi Awal Pemanfaatan Puncak Oksidasi dari Produk Reduksi p-nitrofenol untuk Analisis p-nitrofenol secara Voltametri Skripsi ROKHMATURROKHMAN NIM : 10500013 PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen 21 Bab III Metodologi Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan di Bab I. Dalam penelitian ini digunakan 2 pendekatan, yaitu eksperimen dan telaah pustaka.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Aditia Widya Amalia NIM

SKRIPSI. Oleh: Aditia Widya Amalia NIM OPTIMASI DAN KARAKTERISASI KINERJA SENSOR GAS N 2 O SECARA VOLTAMMETRI SIKLIK MENGGUNAKAN MIKROELEKTRODA EMAS (Au) DENGAN MEMBRAN PTFE (POLYTETRAFLUOROETHYLENE) SKRIPSI Oleh: Aditia Widya Amalia NIM 071810301009

Lebih terperinci

TEKNIK VOLTAMETRI PELUCUTAN ANODIK UNTUK PENENTUAN KADAR LOGAM Pb, Cd, DAN Cu PADA AIR LAUT PELABUHAN BENOA

TEKNIK VOLTAMETRI PELUCUTAN ANODIK UNTUK PENENTUAN KADAR LOGAM Pb, Cd, DAN Cu PADA AIR LAUT PELABUHAN BENOA TEKNIK VOLTAMETRI PELUCUTAN ANODIK UNTUK PENENTUAN KADAR LOGAM Pb, Cd, DAN Cu PADA AIR LAUT PELABUHAN BENOA SKRIPSI Oleh : I Wayan Hermawan NIM. 1108105010 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

KIMIA ANALITIK (Kode : B-13)

KIMIA ANALITIK (Kode : B-13) MAKALAH PENDAMPING KIMIA ANALITIK (Kode : B-13) ISBN : 978-979-1533-85-0 ELEKTRODA KARBON TERMODIFIKASI POLIPIROL/EKSTRAK Brassica chinensis L. UNTUK PENENTUAN RHODAMIN B MENGGUNAKAN TEKNIK VOLTAMETRI

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Secara umum, proses penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama

BAB III METODA PENELITIAN. Secara umum, proses penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Secara umum, proses penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama adalah mengekstrak polipeptida dari ampas kecap melalui cara pengendapan dengan

Lebih terperinci

Kata Kunci : logam berat, voltametri pelucutan anodik gelombang persegi, kangkung air

Kata Kunci : logam berat, voltametri pelucutan anodik gelombang persegi, kangkung air ABSTRAK Analisis logam berat Pb(II), Cu(II), dan Fe(III) dilakukan dengan metode voltametri pelucutan anodik gelombang persegi (Square Wave Anodic Stripping Voltammetry). Elektroda glassy carbon digunakan

Lebih terperinci

AKTIVITAS DAN POTENSI ANTIMALARIA SENYAWA SANTON TEROKSIGENASI DAN TERPRENILASI

AKTIVITAS DAN POTENSI ANTIMALARIA SENYAWA SANTON TEROKSIGENASI DAN TERPRENILASI Company Logo AKTIVITAS DAN PTENSI ANTIMALARIA SENYAWA SANTN TERKSIGENASI DAN TERPRENILASI DARI GARCINIA Disusun oleh: H H Wiwit Denny Fitriana 1407100061 (1) H H Me Dosen Pembimbing: H H Prof. Taslim Ersam

Lebih terperinci

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. korosi pada baja karbon dalam media NaCl jenuh CO 2 dan dalam media NaCl

BAB III METODELOGI PENELITIAN. korosi pada baja karbon dalam media NaCl jenuh CO 2 dan dalam media NaCl 25 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi tanin sebagai inhibitor korosi pada baja karbon dalam media NaCl jenuh CO 2 dan dalam media NaCl

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV asil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pelapisan Elektrode dengan Polipirol Dalam penelitian ini dibuat elektrode kawat emas terlapis polipirol dengan tiga jenis ionofor untuk penentuan surfaktan ads,

Lebih terperinci

ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI KITOSAN UNTUK ANALISIS LOGAM Fe(II) SECARA SIKLIK STRIPPING VOLTAMETRI DENGAN ION PENGGANGGU Zn(II) DAN Cd(II)

ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI KITOSAN UNTUK ANALISIS LOGAM Fe(II) SECARA SIKLIK STRIPPING VOLTAMETRI DENGAN ION PENGGANGGU Zn(II) DAN Cd(II) ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI KITOSAN UNTUK ANALISIS LOGAM Fe(II) SECARA SIKLIK STRIPPING VOLTAMETRI DENGAN ION PENGGANGGU Zn(II) DAN Cd(II) CARBON PASTE ELECTRODE MODIFIED BY CHITOSAN FOR ANALYSIS

Lebih terperinci

KIMIA ANALITIK (Kode : B-09) PENENTUAN RHODAMIN B MENGGUNAKAN ELEKTRODA KARBON TERMODIFIKASI POLIPIROL/EKSTRAK Momordica charantia

KIMIA ANALITIK (Kode : B-09) PENENTUAN RHODAMIN B MENGGUNAKAN ELEKTRODA KARBON TERMODIFIKASI POLIPIROL/EKSTRAK Momordica charantia MAKALAH PENDAMPING KIMIA ANALITIK (Kode : B-09) ISBN : 978-979-1533-85-0 PENENTUAN RHODAMIN B MENGGUNAKAN ELEKTRODA KARBON TERMODIFIKASI POLIPIROL/EKSTRAK Momordica charantia Alis Rosyidah 1 dan Fredy

Lebih terperinci

PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIMALARIA DAN INSEKTISIDA FRAKSI ETIL ASETAT DAN SENYAWA 5,7,2',5",7",4"-HEKSAHIDROKSIFLAVANON-[3,8"]- FLAVON DARI BATANG

PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIMALARIA DAN INSEKTISIDA FRAKSI ETIL ASETAT DAN SENYAWA 5,7,2',5,7,4-HEKSAHIDROKSIFLAVANON-[3,8]- FLAVON DARI BATANG PAkTI ITS PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIMALARIA DAN INSEKTISIDA FRAKSI ETIL ASETAT DAN SENYAWA 5,7,2',5",7",4"-HEKSAHIDROKSIFLAVANON-[3,8"]- FLAVON DARI BATANG Garcinia celebica Linn Disusun oleh : Mirna Saga

Lebih terperinci

Bab III Metodologi. Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan pada Bab I. Waktu dan Tempat Penelitian

Bab III Metodologi. Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan pada Bab I. Waktu dan Tempat Penelitian Bab III Metodologi Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan pada Bab I. III.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rentang waktu

Lebih terperinci

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA Ag/AgCl MENGGUNAKAN LARUTAN KCl

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA Ag/AgCl MENGGUNAKAN LARUTAN KCl PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA Ag/AgCl MENGGUNAKAN LARUTAN KCl FAISAL RAHMAN NIM : 41312120083 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017 LAPORAN TUGAS AKHIR

Lebih terperinci

Prosiding Skripsi Semester Gasal 2009/2010 SK - 17

Prosiding Skripsi Semester Gasal 2009/2010 SK - 17 Prosiding Skripsi Semester Gasal 2009/2010 SK - 17 PEMUATAN SENSOR GAS ERAHAN POLIMER KONUKTIF LAPISAN RANGKAP POLIPIROL, POLITIOFENA AN POLI-3-METILTIOFENA UNTUK UJI MINYAK TANAH, ENSIN AN IOSOLAR Ika

Lebih terperinci

Ditimbang 1,3609 gram padatan KH2PO4 dengan menggunakan

Ditimbang 1,3609 gram padatan KH2PO4 dengan menggunakan 59 Lampiran 1. Pembuatan Larutan 1. Larutan NaOH 1 M Ditimbang 4 gram padatan NaOH menggunakan kaca arloji, kemudian dimasukkan dalam gelas beker 1 ml dan dilarutkan dengan akuades. Kemudian dipindahkan

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan 32 Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Data Eksperimen dan Perhitungan Eksperimen dilakukan di laboratorium penelitian Kimia Analitik, Program Studi Kimia, ITB. Eksperimen dilakukan dalam rentang waktu antara

Lebih terperinci

VOLTAMETRI PULSA DIFERENSIAL UNTUK PENENTUAN METAMFETAMIN MENGGUNAKAN MEMBRAN POLIANILIN : PENGARUH ph DAN ELEKTROLIT PENDUKUNG

VOLTAMETRI PULSA DIFERENSIAL UNTUK PENENTUAN METAMFETAMIN MENGGUNAKAN MEMBRAN POLIANILIN : PENGARUH ph DAN ELEKTROLIT PENDUKUNG VOLTAMETRI PULSA DIFERENSIAL UNTUK PENENTUAN METAMFETAMIN MENGGUNAKAN MEMBRAN POLIANILIN : PENGARUH ph DAN ELEKTROLIT PENDUKUNG Irdhawati 1, Indra Noviandri 2, Buchari 2 1. Laboratorium Kimia Analitik,

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh:

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh: JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh: 1. Rahma Tia (1113016200044) 2. Diana Rafita. S (1113016200051) 3. Agus Sulistiono (1113016200052) 4. Siti Fazriah (1113016200062) Kelompok 4

Lebih terperinci

PENGUKURAN KADAR MERKURI SEBAGAI KOMPLEKS HgI4 2- DENGAN METODE DIFFERENTIAL PULSE VOLTAMMETRY(DPV) DALAM BATUAN CINNABAR

PENGUKURAN KADAR MERKURI SEBAGAI KOMPLEKS HgI4 2- DENGAN METODE DIFFERENTIAL PULSE VOLTAMMETRY(DPV) DALAM BATUAN CINNABAR SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VII Penguatan Profesi Bidang Kimia dan Pendidikan Kimia Melalui Riset dan Evaluasi Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan P.MIPA FKIP UNS Surakarta, 18 April

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari potensi tanaman rempah andaliman sebagai inhibitor korosi baja pada kondisi yang sesuai dengan pipa sumur minyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakterisasi Elektroda di Larutan Elektrolit Pendukung Elektroda pasta karbon yang dimodifikasi dengan silika dan lapis tipis raksa dikarakterisasi di larutan elektrolit

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. uap yang rendah bersifat racun dengan rumus (C 6 H 5 ) 3 SnCl. Senyawa ini mudah

TINJAUAN PUSTAKA. uap yang rendah bersifat racun dengan rumus (C 6 H 5 ) 3 SnCl. Senyawa ini mudah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Trifeniltimah(IV) Klorida Trifeniltimah(IV) klorida merupakan senyawa padatan berwarna dengan tekanan uap yang rendah bersifat racun dengan rumus (C 6 H 5 ) 3 SnCl. Senyawa ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum, penelitian yang dilakukan adalah pengujian laju korosi dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum, penelitian yang dilakukan adalah pengujian laju korosi dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Secara umum, penelitian yang dilakukan adalah pengujian laju korosi dari senyawa tanin sebagai produk dari ekstraksi kulit kayu akasia (Acacia mangium)

Lebih terperinci

Sintesis Voltametrik Polimer Konduktif Polipirol dan Karakterisasi Responnya Terhadap Alkohol

Sintesis Voltametrik Polimer Konduktif Polipirol dan Karakterisasi Responnya Terhadap Alkohol Jurnal ILMU DASAR Vol. 16 No. 2, Juli 2015 : 75 80 75 Sintesis Voltametrik Polimer Konduktif Polipirol dan Karakterisasi Responnya Terhadap Alkohol Voltammetric Synthesis of Conducting Polymer Polypyrrole

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diekstrak dari limbah pabrik tekstil sebagai inihibitor korosi dalam media yang

BAB III METODE PENELITIAN. diekstrak dari limbah pabrik tekstil sebagai inihibitor korosi dalam media yang 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Garis besar penelitian ini adalah pengujian potensi senyawa azo yang diekstrak dari limbah pabrik tekstil sebagai inihibitor korosi dalam media yang sesuai

Lebih terperinci

BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN

BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 4 BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN Di alam bebas, kebanyakan logam ditemukan dalam keadaan tergabung secara kimia dan disebut bijih. Oleh karena keberadaan

Lebih terperinci

- Tanggal 14 Mei 2013

- Tanggal 14 Mei 2013 LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAII BERSAING APLIKASI METODA VOLTAMETRI T'NTUK PENDEGRADASIAN KADAR KLORIN TERLARUT DI PERAIRAN SUNGAI MUSI Tahun ke-l dari rencana 1 tahun Dibiavai oleh Dana BOPTN Politeknik

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SPEKTROMETRI PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR. Disusun oleh. Sucilia Indah Putri Kelompok 2

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SPEKTROMETRI PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR. Disusun oleh. Sucilia Indah Putri Kelompok 2 LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SPEKTROMETRI PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR Disusun oleh Sucilia Indah Putri 10511019 Kelompok 2 Tanggal percobaan : 27 September 2013 Asisten : Lisna Dewi (20513082) Rustianingsih

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Bahan dan alat Metode Penumbuhan sel Deinococcus radiodurans dan ekstraksi enzim SOD

BAHAN DAN METODE Bahan dan alat  Metode Penumbuhan sel Deinococcus radiodurans dan ekstraksi enzim SOD BAHAN DAN METODE Bahan dan alat Alat dan instrumen yang akan digunakan adalah edaq Potensiostat Galvanostat yang dilengkapi perangkat lunak Echem v2.1.0, laminar air flow, inkubator, High Speed Refrigated

Lebih terperinci

CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY MODIFIED CARBON PASTE ELECTRODE USING CHITOSAN FOR ANALYSIS

CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY MODIFIED CARBON PASTE ELECTRODE USING CHITOSAN FOR ANALYSIS MODIFIKASI ELEKTRODA PASTA KARBON MENGGUNAKAN KITOSAN UNTUK ANALISIS ION Cd 2+ SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY MODIFIED CARBON PASTE ELECTRODE USING CHITOSAN FOR ANALYSIS Cd 2+ ION IN CYCLIC STRIPPING

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. memiliki sifat antikanker karena efek sitotoksiknya terhadap sel kanker. Zat

II. TINJAUAN PUSTAKA. memiliki sifat antikanker karena efek sitotoksiknya terhadap sel kanker. Zat II. TINJAUAN PUSTAKA A. Senyawa Klorambusil Klorambusil merupakan salah satu zat pengalkil, yaitu kelompok senyawa yang memiliki sifat antikanker karena efek sitotoksiknya terhadap sel kanker. Zat pengalkil

Lebih terperinci

3 Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian 3 Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Kimia Analitik, Program Studi Kimia Institut Teknologi Bandung, yang terletak di Lantai 3 Gedung Kimia bagian Utara. 3.1 Peralatan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Metode Pemisahan dan Analisis Kimia (2 sks) Kode Mata Kuliah : SKM 205 Waktu Pertemuan : 2 50 menit Pertemuan ke : 1 A. Kompetensi Dasar : Memahami berbagai metode

Lebih terperinci

POLAROGRAFI. Pertemuan Ke 5 & 6 Kuliah Metode Pemisahan dan Analisis Kimia.

POLAROGRAFI. Pertemuan Ke 5 & 6 Kuliah Metode Pemisahan dan Analisis Kimia. POLAROGRAFI Pertemuan Ke 5 & 6 Kuliah Metode Pemisahan dan Analisis Kimia siti_marwati@uny.ac.id Definisi Polarografi Polarografi adalah metode analisis yang didasarkan pada kurva arus tegangan yang diperoleh

Lebih terperinci

STUDY OF ELECTROPOLIMERIZATION PROCESSES OF PYRROLE BY CYCLIC VOLTAMMETRIC TECHNIQUE

STUDY OF ELECTROPOLIMERIZATION PROCESSES OF PYRROLE BY CYCLIC VOLTAMMETRIC TECHNIQUE 117 STUDY OF ELECTROPOLIMERIZATION PROCESSES OF PYRROLE BY CYCLIC VOLTAMMETRIC TECHNIQUE Studi Proses Elektropolimerisasi Pirol dengan Teknik Voltametri Siklis Adhitasari Suratman Chemistry Department,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengembangkan prosedur praktikum sel volta yang efektif dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengembangkan prosedur praktikum sel volta yang efektif dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Untuk mengembangkan prosedur praktikum sel volta yang efektif dilakukan eksperimen di laboratorium dengan tahap-tahap sebagai berikut: 1. Menentukan alat-alat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Vivi Andriani NIM Dosen Pembimbing Utama : Drs. SISWOYO, M.Sc., PhD. Dosen Pembimbing Anggota : Drs. ZULFIKAR, PhD.

SKRIPSI. Oleh : Vivi Andriani NIM Dosen Pembimbing Utama : Drs. SISWOYO, M.Sc., PhD. Dosen Pembimbing Anggota : Drs. ZULFIKAR, PhD. SKRIPSI PENGEMBANGAN SENSOR VOLTAMETRI N 2 O DENGAN Vivi Andriani NIM 031810301047 Dosen Pembimbing Utama : Drs. SISWOYO, M.Sc., PhD. Dosen Pembimbing Anggota : Drs. ZULFIKAR, PhD. PENGEMBANGAN SENSOR

Lebih terperinci

Prosiding Skripsi Semester Genap 2009/2010. PEMBUATAN ELEKTRODA PEMBANDING Ag/AgCl DENGAN MENGGUNAKAN MEMBRAN KOMPOSIT KARBON-ROTAN

Prosiding Skripsi Semester Genap 2009/2010. PEMBUATAN ELEKTRODA PEMBANDING Ag/AgCl DENGAN MENGGUNAKAN MEMBRAN KOMPOSIT KARBON-ROTAN Prosiding Skripsi Semester Genap 2009/2010 SK-091304 PEMBUATAN ELEKTRODA PEMBANDING Ag/AgCl DENGAN MENGGUNAKAN MEMBRAN KOMPOSIT KARBON-ROTAN Miftachul Huda*, Fredy Kurniawan 1, Suprapto 1 Jurusan Kimia

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI. mengalami pengkristalan dan dapat menimbulkan gout. Asam urat mempunyai peran

BAB III DASAR TEORI. mengalami pengkristalan dan dapat menimbulkan gout. Asam urat mempunyai peran 9 BAB III DASAR TEORI 3.1 Asam Urat Asam urat (uric acid) adalah senyawa turunan purina dengan rumus kimia C5H4N4O3 dan rasio plasma antara 3,6 mg/dl (~214 µmol/l) dan 8,3 mg/dl (~494 µmol/l) (1 mg/dl

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Urea adalah senyawa kimia yang dapat terbentuk secara biologis dalam tubuh makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuhan (Khairi, 2003). Dalam tubuh manusia

Lebih terperinci

PENENTUAN KADAR Cd(II) PADA LIMBAH PABRIK MENGGUNAKAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMETRY

PENENTUAN KADAR Cd(II) PADA LIMBAH PABRIK MENGGUNAKAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMETRY PENENTUAN KADAR Cd(II) PADA LIMBAH PABRIK MENGGUNAKAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMETRY DETERMINATION OF Cd(II) AT WASTE OF FACTORY USING CARBON ELECTRODE PASTA

Lebih terperinci

PEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI KITOSAN UNTUK ANALISIS Cr(VI) SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY

PEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI KITOSAN UNTUK ANALISIS Cr(VI) SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY PEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI KITOSAN UNTUK ANALISIS Cr(VI) SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY MANUFACTURE OF CHITOSAN MODIFIED CARBON PASTE ELECTRODE FOR THE ANALYSIS OF Cr(VI) IN CYCLIC

Lebih terperinci

VOLTAMETRI. Disampaikan pada Kuliah Metode Pemisahan dan Analisis Kimia Pertemuan Ke 7.

VOLTAMETRI. Disampaikan pada Kuliah Metode Pemisahan dan Analisis Kimia Pertemuan Ke 7. VOLTAMETRI Disampaikan pada Kuliah Metode Pemisahan dan Analisis Kimia Pertemuan Ke 7 siti_marwati@uny.ac.id Definisi Pengembangan metode Polarografi Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran arus sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menguji potensi inhibisi produk dari kitosan yang berasal dari cangkang rajungan sebagai inhibitor korosi baja karbon dalam

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Deskripsi Topik Penelitian dan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Deskripsi Topik Penelitian dan Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Deskripsi Topik Penelitian dan Latar Belakang Setiap tahun produksi dan penggunaan surfaktan di dunia mencapai beberapa juta ton, 70% di antaranya adalah surfaktan anionik yang digunakan

Lebih terperinci

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...

Lebih terperinci

Respon Ganda Elektrode Kawat Emas Terlapis Polipirol Terhadap Kation Dan Anion Dari Surfaktan Nads

Respon Ganda Elektrode Kawat Emas Terlapis Polipirol Terhadap Kation Dan Anion Dari Surfaktan Nads Abdul Haris Watoni/J. Prog. Kim. Si. 2011, 1 (2): 110-119 Respon Ganda Elektrode Kawat Emas Terlapis Polipirol Terhadap Kation Dan Anion Dari Surfaktan Nads Abdul Haris Watoni 1) * 1) Jurusan Kimia, FMIPA,

Lebih terperinci