Sample Report XX-XX-XXXX R=30%

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sample Report XX-XX-XXXX R=30%"

Transkripsi

1 XX-XX-XXXX 0 R=30%

2 1 PRiADI Psychological Fingerprints (P2F) merupakan perangkat assessment kepribadian berbasis sidik jari yang dikembangkan oleh Dedi Priadi, MT (ITB), MA (University of Arizona, USA), seorang konsultan Sumber Daya Manusia yang pernah aktif sebagai lab member di Human Development Laboratory, Harvard University, USA ( ); serta aktif dalam keanggotaan organisasi profesi Psikologi ternama di dunia: Association for Psychological Sciences (APS) dan American Psychological Association (APA). PRiADI Psychological Fingerprints (P2F) merupakan produk riset multidisiplin untuk mengenali, menganalisis, dan memberikan panduan tentang kecenderungan potensi bawaan dan karakter unggul seseorang berdasarkan pola sidik jarinya. P2F mengadaptasi keperluan evaluasi formal sebuah Tes Psikologi, meskipun bukan merupakan Tes Formal Psikologi. Assessment Report Analisa Sidik Jari P2F merupakan uraian kecenderungan potensi bawaan (innate potensial) yang dimiliki setiap orang sesuai dengan apa yang terbaca melalui pola sidik jarinya. Disclaimer P2F dirancang dengan mengacu kepada standar riset ilmiah. P2F bukan tes formal psikologi, tetapi bisa digunakan sebagai second opinion proses assesment di Perusahaan, Pemerintahan, dan Sekolah/Universitas. P2F memotret potensi/karakter bawaan seseorang, bukan kondisi aktual psikologis seseorang. P2F bukan "mesin kecerdasan," P2F tidak bisa mengukur IQ seseorang. Kami tetap menganjurkan setiap pengguna untuk melakukan tes formal psikologi. Alat Tes Berbasis Kuesioner Megukur kepribadian saat ini (current personality) Sidik Jari Kepribadian PRiADI Mendeteksi potensi kepribadian yang dibawa sejak lahir (inborn character) Hasil tes bergantung mood dan faktor eksternal (kenyamanan ruang, waktu pelaksanaan,dll) Hasil tes tidak bisa direkayasa; tak bergantung mood dan emosi peserta tes Efektif untuk orang dewasa (18 tahun ke atas) Sering terjebak faking assessment; hasil tes bergantung kepada kejujuran peserta dan seberapa penting tes tersebut bagi masa depan peserta Peserta tes bisa sedini mungkin, sejak bayi usia 3 bulan Peserta tes tidak bisa melakukan kebohongan terstruktur untuk tujuan tertentu (faking assessment), atau pun peserta seringkali memandang dirinya lebih baik dari sebenarnya

3 Hasil Pemetaan Dominansi Cara Berpikir Anda 2 Whole Brain Model. Analisis dominansi otak pada Laporan ini merujuk kepada teori Whole Brain Model yang dikembangkan oleh Ned Herrmann. Model teori dominansi otak dari Herrmann membagi fungsi otak menjadi 4 Kuadran dengan fungsi kognitif yang berbedabeda: Kiri Atas Kiri Bawah Kanan Bawah Kanan Atas : Logis, Analitik, Berbasis Fakta dan Kuantitatif : Terorganisasi, Sekuensial, Terencana dan Detail : Interpersonal,Berbasis Perasaan, Kinestetik,Emosional : Holistik, Intuisi, Integrasi dan Sintesa Dominansi Cara Berpikir dan Perilaku Seseorang Manfaat Dominansi. Herrmann (1990) meyakini dominansi atau pilihan alamiah untuk menggunakan anggota badan tertentu (preferred usage) memberikan dua manfaat langsung: (1) Dominansi memberikan kepada kita respon utama otomatis kepada setiap situasi. Dominansi menguatkan kemampuan kita dalam merespon secara cepat dan efektif dengan mengeleminasi tahapan pengambilan keputusan. (2) Dominansi memberikan kepada kita level keterampilan yang lebih tinggi dibandingkan apa yang semestinya diraih. Salah satu contoh nyata adalah mengapa kita sulit menulis dengan tangan kiri jika kita dominan menggunakan tangan kanan (right-handed) atau kita akan kesulitan menendang bola dengan kaki kiri jika memang kita dominan menggunakan kaki kanan. Brain Dominance. Dominansi otak (brain dominance ) menjelaskan bagaimana preferensi kita untuk belajar, memahami, dan mengekspresikan sesuatu. Herrmann menyebutnya juga preferensi kognitif (cognitive preferences ). Preferensi kognitif memiliki korelasi kuat dengan apa yang lebih disukai untuk dipelajari dan bagaimana cara terbaik yang kita pilih untuk mempelajari hal yang kita sukai. Suatu kaidah umum berlaku dalam teori dominansi otak: jika kita lebih menyukai satu hal, kita mungkin secara nyata akan menolak lainnya. Dapatkah Dominansi Berubah? Herrmann cenderung meyakini jika preferensi mental kita stabil karena preferensi mental telah ditentukan secara genetik. Lalu bagaimana jika kita ingin melakukan sesuatu dengan lebih baik yang sesungguhnya itu bukanlah satu di antara preferensi kita? Atau kita ingin mengubah preferensi berpikir kita dengan tujuan mencapai keseimbangan kuadran? Bisa saja, misalnya melalui pelatihan, parenting, pengalaman hidup, ataupun melalui pengaruh budaya. Secara praktis akan ada perbaikan level, tapi akan sangat sulit bagi Anda menyembunyikan dominansi ataupun preferensi genetik yang Anda miliki. Pendidikan, pelatihan, dan pengalaman hidup akan menumbuh-kembangkan otak spesifik Anda (specialized brain), sementara otak genetik (g ) pada dasarnya stabil karena hal itu diwariskan sejak lahir (inheritance ). DIAGNOSIS Memetakan kecenderungan preferensi berpikir (thinking preferences) Memetakan kecenderungan gaya belajar ( learning styles) Antisipasi kemungkinan kesulitan belajar ( learning disabilities)

4 3 Preferensi Berpikir (Otak Kiri Atas) Preferensi Kecenderungan Cara Berpikir Kecenderungan Cara Belajar Respon Aktifitas terhadap Cara Belajar LOGIS mampu menemukan alasan deduktif atas apa yang terjadi sebelumnya. Analisis aplikasi secara logis Membentuk teori-teori Pengajaran formal Program pembelajaran ANALITIK memecahkan ide atau sesuatu ke dalam bagian-bagian kecil lalu menjelaskannya (kembali) sebagai suatu kesatuan yang kokoh. Berpikir melalui ide-ide Membangun uji kasus Modifikasi perilaku KUANTITATIF berorientasi keterkaitan kepada angka-angka, terbiasa menghitung bilangan eksak, akurat. Mengolah hal-hal yang bersifat kompleks Diskusi kasus teknik/financial FAKTUAL mengedepankan fakta dan data dalam pemecahan masalah, rasional. Menggali dan kuantifikasi fakta-fakta Buku teks dan bioghraphy Konten berbasis data Preferensi Berpikir (Otak Kanan Atas) Preferensi Kecenderungan Cara Berpikir Kecenderungan Cara Belajar Respon Aktifitas terhadap Cara Belajar KONSEPTUAL mampu membayangkan pikiran dan ide, kemudian menggeneralisasi ide-ide abstrak dari contoh spesifik. Mengekplorasi kemungkinan tersembunyi Percobaan (experimentation) Kesempatan untuk menambah pengalaman SINTESA mampu menyatukan ide-ide, elemen-elemen, atau konsep-konsep yang terpisah ke dalam sesuatu yang baru. Mensintesa konten pembelajaran Membangun konsep Penemuan pribadi (self discovery) Nuansa seni (aesthetics) Dilibatkan langsung dalam proses pembelajaran (being involved) INTUISI mengetahui sesuatu tanpa berpikir lebih jauh--- memiliki pemahaman instan tanpa perlu fakta atau bukti sebelumnya. Bergantung kepada intuisi Spontanitas Bermain (playfulness) Bahan aja berbasis visual INTEGRASI mampu untuk menggabungkan pecahan, bagian, dan elemen suatu ide, konsep, dan mensubstitusikannya ke dalam suatu kesatuan menyeluruh. Mengambil inisiatif Diskusi kasus berorientasi masa depan (future oriented)

5 Preferensi Berpikir (Otak Kiri Bawah) 4 Preferensi Kecenderungan Cara Berpikir Kecenderungan Cara Belajar Respon Aktifitas terhadap Cara Belajar TERENCANA merumuskan metode untuk mencapai suatu tujuan akhir terlebih dahulu sebelum bergerak ke implementasi. Mengimplementasikan isi bahan ajar Perencanaan menyeluruh Program pembelajaran Struktur TER-ORGANISASI mampu mengorganisasi orang, konsep, elemen, dll. Sehingga tercipta hubungan harmonis satu sama lainnya Mengorganisasi dan menstrukturkan konten pembelajaran Diskusi kasus organisasi dan administratif DETAIL menaruh perhatian kepada hal kecil atau bagian kecil suatu ide atau proyek. Mengevaluasi dan menguji suatu teori Buku teks Pengajaran formal SEKUENSIAL berurusan dengan sesuatu atau ide satu per satu, berurutan (step by step). Membangun keterampilan melalui praktek Tahapan proses yang jelas dan teratur Modifikasi perilaku Preferensi Berpikir (Otak Kanan Bawah) Preferensi Kecenderungan Cara Berpikir Kecenderungan Cara Belajar Respon Aktifitas terhadap Cara Belajar INTER - PERSONAL Terbuka; menjalin harmoni Bekerja sama dalam sebuah kelompok, berbagi ide dengan orang lain Interaksi sosial/ kelompok sosial BERBASIS PERASAAN Empati; memikirkan efek suatu kejadian/keputusan terhadap manusia lainnya; Mengedepankan intuisi dibandingkan fakta Mengedepankan pendekatan perasaan dalam berinteraksi; mendengarkan Sensitif terhadap kasus-kasus kemanusiaan KINESTETIK Menekankan pentingnya pengalaman Eksperential (menimba ilmu berdasarkan pengalaman) Gerak; irama, musik EMOSIONAL Bekerja dengan harmonis; sensitif dengan perasaan orang lain Berpikir secara intuitif Semua aktivitas yang melibatkan gerak sensorik

6 Preferensi Cara Berpikir Anda Jika dibandingkan dengan orang lain, secara umum skala preferensi cara berpikir alamiah Anda berkecenderungan berikut ini: 5 Kiri Atas (B4) 92 Kiri Bawah (B3) 94 Kanan Bawah (B2) 68 Kanan Atas (B1) R a t a - r a t a S i m p a n g a n b a k u Preferensi Cara berpikir Dominansi Otak Anda Rendah Menengah Preferensi 1 Anda Tidak nyaman Berpikir, bekerja, dan belajar dengan preferensi kuadran ini. Secara alamiah, Anda merasa Secara umum Anda relatif nyaman menggunakan dan kuadran ini jika puas memang bekerja, dibutuhkan. belajar, berpikir menggun akan kuadran =< Preferensi 2 Secara alamiah, Anda merasa nyaman dan puas bekerja, belajar, dan berpikir menggunaka n kuadran ini Dominan Preferensi cara berpikir Anda menggunakan kuadran ini sudah sangat kuat, sulit disembunyikan lagi, dan diketahui oleh orang-orang terdekat Anda >= 100 Kiri Atas (Kuadran- A) Logis, Analitik, Faktual, Kuantitatif Kiri Bawah (Kuadran- B) Terorganisasi, Sekuensial, Terencana, Detail Kanan Bawah (Kuadran-C) Interpersonal, Berbasis Perasaan, Kinestetik, Emosional

7 6 µ σ Preferensi Cara berpikir Dominansi Rendah Menengah Preferensi 1Preferensi 2 Dominan Otak Anda =< >= Kanan Atas (Kuadran- D) Holistik, Intuisi, Integrasi, Sintesa REPRESENTATIVE OCCUPATIONAL CATEGORIES

8 Hasil Pemetaan Kepribadian Anda 7 Analisis kepribadian pada Laporan ini merupakan adaptasi dari instrumen tes kepribadian PAPI (Personality and Preference Inventory) yang dikembangkan oleh Mark Kostick, Ph.D (1974). PAPI populer digunakan di seluruh dunia sebagai instrumen tes kepribadian pada proses seleksi pegawai, promosi organisasi, training organisasi, konseling sekolah/universitas, serta untuk kepentingan pribadi. DIAGNOSIS * Peta kecenderungan alamiah peran kepemimpinan (leadership role ). * Kecenderungan stabilitas emosi dan hal-hal alamiah yang menyebabkan Anda mudah tertekan (stress ), cemas (anxiety ), atau pun marah (angry ) * Kesulitan adaptasi dan pemenuhan beban kerja. * Prediksi pencapaian prestasi kerja (work performance ). * Peta kecenderungan pola hubungan sosial dan gaya bekerja (workstyle ). * Level motivasi, semangat juang, dan intensitas pribadi mencapai tujuan & prestasi yang dingiinginkan (achievementstriving ). * Level kreativitas, inisiatif, pemaparan gagasan, serta kemandirian dalam pemecahan permasalahan (problem solving ), dll. Skala Kepribadian Anda Secara Umum Jika dibandingkan dengan orang lain, secara umum skala kepribadian alamiah Anda berkecenderungan sebagai berikut: WORK DIRECTION 71 FOLLOWERSHIP ACTIVITY SOCIAL NATURE TEMPERAMENT WORK STYLE 74 LEADERSHIP

9 8 Cara Pembacaan Skala Kepribadian : Rentang Skala Preferensi R MR A MT T : Rendah : Moderat Rendah : Rata-rata : Moderat Tinggi : Tinggi Berada pada potensi bawaan preferensi sebelah kiri. Berada pada potensi bawaan preferensi sebelah kiri. Berada pada preferensi potensi bawaan sebelah kiri dan kanan. Berada pada potensi bawaan preferesi sebelah kanan. Berada pada potensi bawaan preferesi sebelah kanan. Rincian Detail Skala Kepribadian Anda Leadership role Peran Kepemimpinan Need to control others Kebutuhan untuk mengatur orang lain Ease in decision making Kemudahan dalam membuat keputusan Ratarata Simpa ngan baku LEADERSHIP Penilaian Preferensi Kepemimpinan Leadership role Saya cenderung bukan tipe orang yang kompetitif. Lebih nyaman berada di bawah komando orang lain; rela membiarkan orang lain memimpin. Bersikap pasif saat berada dalam kelompok. Tidak mendominasi orang lain Saya adalah seorang pemimpin ; Saya percaya diri menempatkan diri saya dalam posisi kepemimpinan; Saya merasa nyaman dengan perilaku kepemimpinan (leadership behavior ); Saya menerima diri saya terlibat dalam peran kepemimpinan (leadership's role ). Need to control others Saya cenderung permisif, lapang hati menerima perintah orang lain atau membiarkan orang lain mengambil peran kepemimpinan Saya termotivasi oleh kekuasaan atau prestis; Saya memiliki keinginan kuat untuk mengontrol, untuk menjalankan kekuasaan serta dominan atas orang lain; Saya bekerja melalui orang lain untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Ease in decision making Saat mengambil keputusan saya cenderung sangat hati-hati dan tampak serius. Cenderung banyak pertimbangan dalam pemecahan suatu masalah Saya cepat dalam merespon sesuatu hal; Saya mudah mengambil suatu keputusan; Saya menerima tanggungjawab untuk keputusan yang saya ambil, dan saya menerima pula konsekuensi dari keputusan yang saya ambil; Saya merasa nyaman saat berhadapan dengan keperluan pengambilan keputusan (decision making).

10 67.3 Organized type Tipe orang yang teratur Interest in working with details Tertarik mengerjakan hal-hal detai Theoretical type Tipe orang yang suka berteori 9 Simpa ngan baku WORK STYLE Penilaian Preferensi Gaya Bekerja Saya cenderung kurang tertib. Lebih fleksibel, bisa beradaptasi. Dalam beberapa hal cenderung kurang terorganisasi Organized type Saya bekerja rapih dan tertib (orderly) ; Saya merupakan pribadi yang memaksakan prinsip keteraturan, sistematik, dan prosedural bekerja dalam diri saya dan lingkungan sekeliling saya. Bagi saya, dalam situasi kerja, sangat penting untuk bisa selalu terstruktur, terorganisasi, rapih dan bertindak metodologis. Interest in working with details Saya cenderung selalu melihat gambaran umum (big picture ) suatu permasalahan. Cenderung mengalami kejenuhan bila bertemu dengan hal yang bersifat detail. Cenderung lebih menyukai mendelagasikan hal detail kepada orang lain. Cenderung kurang teliti dan tekun saat berhadapan dengan tumpukan data yang mesti dievaluasi Saya bekerja baik berkenaan dengan hal detail ; Saya siap berlama-lama berkenaan dengan aspek detail dalam suatu pekerjaan atau suatu proses; Detailmindedness. Theoretical type Saya cenderung praktis, pragmatis. Nyaman sebagai pelaksana (doer ) dari pada perencana (planner ). Bertindak berdasarkan intuisi Akan lebih mudah bagi saya memecahkan suatu permasalahan secara analitik dan konseptual ; Saya lebih menyukai bekerja secara mental (berpikir, merencanakan) dan menangani gagasan-gagasan abstrak. Need for change Kebutuhan berubah Emotional stability Kemampuan mengendalikan emosi Need to be forceful Kebutuhan untuk menekan orang lain Ratarata Ratarata Simpa ngan baku TEMPERAMENT Penilaian Preferensi Temperamen Need for change Saya cenderung mudah beradaptasi dengan rutinitas tanpa mengalami kebosanan. Cenderung kurang memerlukan variasi Saya sering mudah bosan; Dalam kehidupan dan pekerjaan, saya haus akan variasi, rangsangan (stimulus), dan inovasi.

11 Emotional restraint Saya cenderung mengutarakan secara terbuka atau langsung perasaan saya. Secara emosi cenderung ekspresif, memiliki fluktuasi (tingkat stabilitas) emosi rendah Saya baik dalam mengontrol perasaan saya di hadapan orang lain; Saya lebih suka untuk menahan diri, tidak mengekspresikan perasaan saya secara langsung atau terbuka. Need to be forceful Ketika orang lain menyerang saya (secara mental ataupun fisik), saya cenderung sabar, bahkan cenderung pasif. Secara naluriah, ragu-ragu untuk membuka konflik langsung dengan orang lain. Saya merasa tidak nyaman dengan perasaan yang terlampau kuat (strong feeling) serta bertindak akomodatif dan tidak tegas Ketika diserang, saya langsung membela diri (dan siap untuk melakukan perlawanan); Saya memiliki dorongan naluriah yang sangat kuat, bahkan terkadang cenderung agresif ; Secara pribadi saya diidentifikasi sebagai pribadi yang tegas (assertive) dan agresif. Need to be notices Kebutuhan untuk diperhatikan Social Extension Peran hubungan sosial Need for closeness and affection Kebutuhan kedekatan dan kasih sayang Need to belong to groups Kebutuhan diterima dalam kelompok Ratarata Simpa ngan baku SOCIAL NATURE Relasi Sosial Saya cenderung pemalu, tulus. Tidak ingin merendahkan orang lain. Seringkali terlampau rendah menilai kemampuan diri sendiri. Kurang mampu menonjolkan diri Penilaian Preferensi Need to be notices Saya terkadang pamer (show off ) ; Saya memiliki keinginan kuat untuk dikenali oleh orang lain, hal ini menggambarkan keinginan saya untuk selalu "tampil" dan terkemuka di masyarakat (social prominent ); biasanya dikenali karena perilaku terbuka atau melalui gaya berpakaian (tangible fashion ) Social Extension Saya cenderung lebih menyukai bekerja sendirian; agak sulit menjalin relasi sosial, menarik diri dari pergaulan sosial Saya bijak secara sosial (social tact ); Secara alamiah saya percaya diri dan menikmati saat bertemu orang lain; Secara pribadi saya cenderung senang bergaul (sociable ), ramah, dan senang melakukan interaksi interpersonal Dalam bergaul, saya cenderung senang bersikap netral (impartial ), objektif, dan mengedepankan prinsip logis. Cenderung mengesampingkan aspek emosi saat berinteraksi sosial (self-reliant ) Need for closeness and affection Saat saya menjalin hubungan dengan orang lain, saya membutuhkan kedekatan, kehangatan, dan kecocokan; Persetujuan dan penerimaan dalam menjalin hubungan sangat penting bagi saya; Kebalikannya, oleh karena itu saya merasa tidak nyaman atau merasa menderita karena penolakan, pengasingan, atau celaan.

12 Saya cenderung independen. Tidak mudah terpengaruh karena tekanan kelompok. Kurang sensitif terhadap permasalahan komunitas, penyendiri. Cenderung mengesampingkan aspek emosi saat berinteraksi sosial (selfreliant ) Need to belong to groups 11 Saya suka bergabung dalam kelompok. Saya suka mendapatkan teman melalui kelompok yang saya ikuti. Saya lebih suka bekerja bersama orang lain dibandingkan sendirian. Saya senang bertemu dengan orang-orang. Pace Cepat dalam berpikir dan bertindak Vigorous type Aktif dan berstamina Ratarata Simpa ngan baku ACTIVITY Penilaian Preferensi Aktivitas Pace Saya cenderung orang yang relax, selalu easy going, dan bekerja secara seksama. Dalam beberapa hal, perhatian saya tentang waktu dan kepekaan terhadap hal-hal mendesak rendah Saya cepat dalam bekerja; Saya adalah pribadi yang cepat tanggap secara mental ( mental alertness ) atau gesit (agility ), serta memiliki kepekaan terhadap hal-hal penting yang mendesak (sense of urgency ). Vigorous type Saya cenderung menyukai pekerjaan yang menetap, tanpa banyak perubahan rencana kerja, serta nyaman bekerja pada lingkungan yang lambat atau tidak sibuk. Tidak terlalu aktif dalam aktivitas fisik Saya memiliki stamina yang baik; Saya adalah pribadi berstamina baik, senang melakukan aktivitas, serta senantiasa melakukan pergerakan (movement) 69.5 Need to support authority Kebutuhan untuk mendukung otoritas Need for rules and supervision Kebutuhan akan aturan dan arahan Ratarata Simpa ngan baku FOLLOWERSHIP Penilaian Preferensi Need to support authority Saya cenderung tetap bekerja dengan baik walau tanpa ada dorongan dari orang lain. Lebih termotivasi karena tuntunan penyelesaian tugas dari pada karena alasan iming-iming penghargaan dari atasan Saya biasanya mendukung otoritas ; Saya diidentifikasi sebagai pribadi yang mendukung otoritas, menunjukkan rasa hormat (deference ), dan cocok dengan struktur hirarkis, daripada menjadi mandiri (self-contained ) dan independen.

13 12 Need for rules and supervision Cenderung bisa bekerja dengan baik walau dalam situasi kalut (tanpa arahan yang jelas). Cenderung kurang peduli akan pentingnya aturan dan prosedur yang terorganisasi Saya biasa mengikuti aturan ; Saya membutuhkan petunjuk, pedoman, dan lingkungan kerja yang terstruktur, daripada berada pada situasi kerja yang mengharuskan bekerja secara otonom, berinisiatif dan self-direction. 68 Need to finish a task Kebutuhan untuk menyelesaikan tugas Role of hard intense worker Peran pekerja keras Need to achieve Kebutuhan berprestasi Ratarata Simpa ngan baku WORK DIRECTION Penilaian Preferensi Arahan Bekerja Need to finish a task Saya cenderung menerima beberapa pekerjaan sekaligus dalam satu waktu. Mudah mendelegasikan tugas kepada orang lain. Terkadang tampak kurang bertanggung jawab terhadap tugasnya, menunda selama masih ada waktu, dan bukan tipe pekerja keras Saya cenderung bekerja single-minded ; Saya lebih menyukai tetap mengerjakan suatu pekerjaan tertentu yang tengah dikerjakan hingga tuntas sebelum menerima pekerjaan yang lain; Saya adalah pribadi yang tekun (perseverance), saya membutuhkan menyelesaikan pekerjaan secara personal (personally ). Role of hard intense worker Saya cenderung orang yang menghindari kerja keras. Kurang ngotot memperjuangkan penyelesaian tugas serta tampak sebagai pribadi yang menunda pekerjaan Saya mengidentifikasi diri sebagai seorang pekerja keras ( hard worker ) ; Saya adalah pribadi yang menerima peran kerja keras secara intensif dan senantiasa selalu berusaha (effort ) Need to achieve Saya cenderung cepat puas; tidak tergerak untuk meraih prestasi terbaik. Kurang usaha untuk bersaing dengan orang lain. Kurang inisiatif serta cukup tampak sebagai pribadi yang menerima saja dan puas untuk mendapatkan hasil bukan yang terbaik (second best) Saya bekerja secara akurat ; Saya adalah pribadi yang memiliki ego-driven yang kuat, keinginan kuat untuk sukses, dan memiliki ambisi besar; Saya menentukan dan berkomitmen meraih hasil dan menggapai tujuan yang telah saya tentukan sebelumnya untuk diri saya.

14 13

15 Hasil Pemetaan Motivasi Berprestasi Anda 14 Analisis Motivasi Berprestasi (achievement motivation) ini mengadaptasi kepada teori motivasi David Clarence McCelland ( ), Professor bidang Psikologi di Wesleyan University, Amerika Serikat. Motivasi timbul dari dalam diri sendiri karena adanya kebutuhan, keinginan, cita-cita, rasa memiliki, rasa berharga, dan aktualisasi diri. Motivasi juga dipicu oleh faktor eksternal seperti penghargaan, pujian, ataupun hadiah, bahkan sanksi. Need for Affiliation (AF) 57 Need for Power (AP) 66 Need for Achievement (AC) Ratarata Simpa ngan baku Motivasi Uraian Rendah Moderat Rendah Rata-rata Moderat Tinggi Tinggi Selalu termotivasi untuk menjaga dan menjalin hubungan ("affiliation motivated person "). Memiliki kebutuhan untuk menjalin persahabatan dan berinteraksi dengan orang lain. Tipe seorang team player Selalu termotivasi untuk memiliki otoritas ("authority motivated person "). Memiliki kebutuhan untuk mempengaruhi, berlaku efektif, membuat sesuatu yang berdampak besar bagi masyarakat. Memiliki kebutuhan kuat untuk memimpin dan membuat ideidenya terlaksana. Memiliki harapan besar untuk meningkatkan status dan gengsi pribadinya. 66 Selalu termotivasi untuk berprestasi ("achievement motivated person "). Mencari prestasi, meraih tujuan menantangnya secara realistik, dan selalu terdepan dalam penyelesaian pekerjaan. Memiliki semangat pencapaian untuk sukses (sense of accomplishment ) yang kuat.

16 Hasil Pemetaan Kepribadian Anda dalam Kerjasama Tim 15 Dr Meredith Belbin, penggagas teori team roles, mendefinisikan team roles sebagai "sebuah kecenderungan untuk berprilaku, berkontribusi dan berinteraksi dengan orang lain guna mencapai satu tujuan tetentu." Teori ini dibangun berdasarkan pengamatan perilaku dan gaya interpersonal. Team roles efektif digunakan sebagai instrumen yang membantu organisasi untuk membangun suatu tim kerja berdasarkan kecocokan kepribadian masing-masing kandidat tim kerja Berorientasi Kepada Tindakan Berorientasi Kepada Orang Peran Pemikir : Shaper, Implementer, Completer Finisher : Co-ordinator, Teamworker, Resource-Investigator : Plant, Monitor-Evaluator, Specialist R Profil Team Roles Anda MR A MT T Ratarata Simpa ngan Baku Team Roles Kekuatan Kelemahan Bisa ditolerans Tidak Bisa ditolerans Anjuran Alokasi Tugas Suka pekerjaan yang menantang; dinamis, berusaha keluar dari tekanan; tergerak untuk menyelesaikan permasalahan. Mudah terprovoka si, frustasi; tidak sensitif dengan rekan kerja. Tidak mampu untuk meredam situasi panas dengan humor atau permintaa n maaf. Orang yang tepat untuk menyelesaikan masalah; menciptakan kepekaan kepada hal penting (sense of urgecy) dan memastikan hasil diskusi terealisasi secara nyata Disiplin, akurat, konservatif, efisien; mengubah ide menjadi langkah praktis. Terlalu ortodox; menuntut bukti. Menghin dari perubaha n. Sebaiknya menjadi pengatur jadwal, bertanggung jawab atas prosedur dan langkah praktis yang akan diambil saat tim mencapai kesepakatan yang penting.

17 Profil Team Roles Anda Ratarata Simpa ngan Baku Team Roles Kekuatan Kelemahan Bisa ditolerans Tidak Bisa ditolerans Anjuran Alokasi Tugas Kerja cepat, cermat, mudah cemas; mencari kesalahan dan kelalaian; menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Perfeksioni s. Terlalu mencemas kan keadaan; enggan untuk mendelega sikan tugas. Berlebiha n dalam melakuka n atau mencema skan suatu hal (obsessio nal behavior). Memastikan tim bekerja sesuai jadwal dan bekerja dengan standar yang tinggi. Bertanggung jawab memastikan tidak adanya kesalahan atau ketidakakurat an pekerjaan Dewasa, percaya diri; mengklarifikasi tujuan, mempromosikan pengambilan keputusan dan mendelegasikan pekerjaan. Cenderung untuk menjadi malas saat mendapati orang lain bisa mengerjak an tugasnya dengan baik. Mengklai m hasil kerja tim sebagai keberhasi lan pribadi. Orang terbaik untuk mengkoordin asikan kerja tim; memastikan setiap orang memiliki peran dan tim bekerja mencapai tujuan yang disepakati bersama Kooperatif, mudah bergaul, diplomatis; suka mendengar, menjaga perasaan rekan kerja. Tidak mengambi l keputusan dan kesempata n kritis. Menghin dari situasi yang penuh tekanan. Menerima peran diplomatis dalam menyelesaika n konflik di tim; menjadi perekat tim Ekstrovert, antusias, komunikatif; mempelajari hal baru dan menghubungi kontak. Kehilangan antusiasm e saat tujuan awal terlampaui. Membiar kan klien kecewa dengan mengabai kan untuk meninda klanjuti penjadwa lan yang disepakat Sebaiknya bertanggung jawab mengembangk an jaringan dan mencari kesempatan baru; memerlukan kesempatan untuk terlibat dalam negosiasi.

18 Profil Team Roles Anda Ratarata Simpa ngan Baku Team Roles Kekuatan Kelemahan Bisa ditolerans Tidak Bisa ditolerans Anjuran Alokasi Tugas Kreatif, imajinatif, fleksibel; memecahkan masalah sulit. Terlalu banyak ide dan mengabaik an hal-hal praktis. Enggan berbagi ide dengan orang lain; posesif terhadap ideidenya. Sebaiknya lebih banyak bekerja dala pemecahan masalah atau bertanggung jawab dalam membangkitk an strategi dan memberikan solusi kepada tim Bijak, strategik, cerdas; melihat semua opsi dan menilai secara akurat. Skeptis atas pandanga n logis orang lain Sinis tanpa alasan logis Sebaiknya bertanggung jawab untuk memastikan semua opsi yang berharga dipertimbang kan; membutuhka n peran kunci dalam perencanaan Single-minded, Self-started; melibatkan pengetahuan &keterampilan dalam pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus. Memperd alam pengetahu an untuk motivasi pribadinya. Mengaba ikan faktor di luar kompete nsi pribadiny a Sebaiknya berfokus kepada isuisu teknis; mempersiapk an informasi pengetahuan dan teknik sesingkat mungkin untuk tim.

19 Hasil Pemetaan Preferensi Social Style Anda Meningkatkan kemampuan mempengaruhi orang lain meningkatkan hubungan sosial di rumah dan tempat kerja Mengurangi ketegangan dan mampu mengelola konflik dengan lebih baik Pemetaan Social Styles ini mengadaptasi konsep Social Styles yang dikembangkan oleh Tom Kramlinger & Larry Wilson (2011). Kramlinger & Wilson mengelompokkan gaya sosial seseorang menjadi empat kelompok utama: Analytical, Driver, Expressive, dan Amiable. Pengelompokan ini didasarkan kepada kenyataan bahwa saat berinteraksi sosial orang memiliki derajat assertiveness(kemampuan mempengaruhi cara berpikir dan cara berperilaku orang lain) dan responsiveness(kemampuan mengekspresikan perasaannya terkait hubungan dengan orang lain) yang berbeda-beda. 18 ANALYTICAL 91 AMIABLE 79 EXPRESSIVE 64 DRIVER Ratarata Simpa ngan Baku Skala Social Style Rendah Moderat Rendah Preferensi 1 Preferensi 2 Dominan

20 Gambaran Umum Fokus kepada fakta dan logis; bergerak jika penghargaan (reward) yang diberikan jelas; cenderung hati-hati, tidak terlalu cepat menjalin komitmen. Gambaran Teoretik Social Style Penilaian Analytical Driver Expressive Amiable Fokus kepada hasil; Sering mengambil tanggung jawab; Mengambil keputusan dengan cepat; To the point; Menyukai tantangan. Pintar mencairkan suasana; senang berbagi ide, mimpi, dan antusiasme; Terbiasa memotivasi, menginspirasi, serta mengajak orang mengikuti pendapat Anda. 19 Bekerjasama untuk mencapai kesepakatan; Memberikan dukungan kepada kawan atau anggota tim kerja; Mengkomunikasikan; Berkomunikasi dengan baik dan percaya diri. Arahan Verbal dan Nonverbal Lambat mengeluarkan emosi dan opini (reserved); Sedikit menggunakan bahasa tubuh; Berbicara seperlunya. Penampilan formal. Baik dalam mendengarkan. Hatihati saat menyampaikan pendapatnya. Serius. Sikap formal. Moderat dalam bahasa tubuh; Cepat dalam bertutur; Langsung mengungkapkan opini dan sikap (direct); Jarang memberikan tekanan atau memperlembut suara, kecuali untuk sesuatu yang memang dianggap penting. Enerjik dan antusias. Bahasa tubuh tampak terbuka dan sering dilakukan. Jika berbicara suaranya terdengar lantang dan kadang mendayu. Bergerak relatif cepat dan senang selalu bergerak. Hangat, bersahabat, dan terbuka. Tampak santai dan agak lambat saat bebicara. Lebih menyukai membuat konsessus sebelum melangkah lebih lanjut Gaya Bekerja (Work Style) Cenderung independen. Mengikuti pendekatan terstruktur. Independen. Biasa bekerja mandiri, tanpa harus selalu bekerjasama dengan orang lain. Cenderung senang bekerja dengan orang lain. Nyaman bekerjasama dengan orang lain. Sikap terhadap Waktu Membutuhkan waktu untuk menyepakati sesuatu secara logis dan tujuannya. Cenderung bertindak hatihati dan seksama. Menggunakan waktu secara efektif untuk mencapaiapa yang diinginkan. Bergerak cepat; mengisi waktu dengan menyemangati orang lain, berbagi visi, mimpi, dan ide. Butuh waktu untuk menjalin hubungan sosial; cocok dengan ritme kerja dengan proses yang tetap, dengan kecepatan stabil (slow but sure). Sikap terhadap Pencapaian (Accomplishment) Proses mencapai sesuatu sama pentingnya dengan hasilnya itu sendiri. Mencapai hasil terbaik dalam jangka waktu sesingkat mungkin. Mencapai hasil melalui (kerjasama) dengan orang lain. Mencapai hasil melalui kerjasama antar tim kerja. Sikap kepada Orang lain Lambat membangun relasi sosial, orang lain biasanya mendahului untuk membuka pembicaraan/ / sms. Menilai hubungan sosial tetap penting tetapi sifatnya tersier (secondary) setelah tujuan pencapaian prestas dan tugas pekerjaan yang diemban tertunaikan. Sangat penting baginya untuk bekerja degan orang lain untuk membantu orang itu membuat mimpinya terwujud. Menilai orang sebagai asset terpenting dalam sebuah proyek dan kerjasama dengan orang lain adalah cara terbaik untuk menyelesaikan permasalahan.

21 Gambaran Teoretik Social Style Penilaian Analytical Driver Expressive Amiable Kekuatan Aktivitas Alamiah Merencanakan (planning) dan mengelola (organizing). Memulai suatu pekerjaan (initiating) dan mengawasi (monitoring). Memotivasi (motivating) dan menguatkan (reinforcing) 20 Mermberikan pelatihan (coaching) dan konseling (counceling). Motivasi Pribadi Penghormatan (respect). Terus meningkatkan reputasi kompetensinya dengan membuat keputusan secara tepat. Tersanjung saat prestasi dan keahliannya dihargai orang lain. Berkuasa (power). Terus berusaha mengontrol sumber daya yang terlihat (tangible assets) seperti waktu, anggaran, dan manusia. Lebih menyukai diberikan pilihan dan kemudian ia diijinkan untuk memutuskan sendiri. Tersanjung saat mendapat kesempatan memperluas otoritas, kontrol, dan kekuasaannya. Pengakuan (recognition). Terus berusaha tampil dan berbeda dari orang kebanyakan, agar tampak unik dan dikenal kepemimpinannya. Tersanjung karena pencapaian, publisitas, dan berbagai simbol kesuksesan. Persetujuanpenerimaan (approval). Terus berusaha untuk mempromosikan dan meraih kesepakatan dari orang lain dan berharap disertakan sebagai bagian dari sebuah tim. Merasa tersanjung saat penerimaan/persetujua n orang lain dan mendapatkan kesan positif dari orang lain. Salah Paham tentang Gaya Sosial ini Dianggap kurang sensitif terhadap perasaan orang lain dan kurang mampu menghadirkan kegembiraan. Dianggap egois dan agresif karena terlalu fokus kepada tugas dan bagaimana mengontrol emosinya. Fleksibel, tampak lebih konsentrasi bercerita hal lucu dibandingkan membicarakan tugas. Bukan tipe orang yang berfokus kepada penyelesaian tugas (taskoriented). Dianggap terlalu fokus kepada hubungan baik dengan semua orang; bergerak lambat, dan tidak mendapatkan hasil yang diharapkan.

22 21 Tipe Social Style Analytical Driver Saran Pengembangan Diri (Self-Development) Latih diri untuk berani mengambil resiko (take risks). Mau mengambil jalansingkat (shortcuts) dari sebuah prosedur. Mengambil keputusan berdasarkan intuisi jika memang dibutuhkan. Cobalah untuk bersabar mendengarkan ide orang lain. Selalu melakukan analisis situasimenyeluruh. Bertanya tentang ide dan opini orang lain. Lebih banyak mendengarkan (listen more). Cobalah berbagi dan merespon perasaan pribadi Anda dan orang lain (personal feelings). Sewaktu-waktu, relakan orang lain memimpin Anda. LaKh diri Anda untuk memperhakkan hal detail dari sesuatu yang diberikan oleh rekan kerja Anda. Expressive Amiable Menjaga emosi Anda tetap terbuka, tetapi masih dalam kontrol yang baik. Hargai ide-ide orang lain. Kontrol antusiasme Anda. Jaga diri untuk Kdak terlampau akkf (impulsive) sehingga melupakan konsekuensi dari keputusan yang Anda buat. Berbicara seperlunya, lebih banyak mendengar. Membuat keputusan berdasarkan fakta. Organisasi pikiran Anda dalam suatu pola logis yang kuat. LaKh diri Anda untuk terbiasa mengambil inisiakf dan mengekspresikan kepekaan terhadap hal mendesak (sense of urgency) saat dibutuhkan. Tuntut diri Anda untuk memikirkan ide kreakf terkait isu-isu penkng. Lebih sensikf masalah ketepatan waktu, terutama terkait janji kepada orang lain. Berkontribusi lebih terkait ide dan opini Anda saat kesempatan itu muncul. Kuatkan kemampuan Anda untuk mengambil Kndakan (take ackon) atas ide kreakf yang Anda miliki, tentu saja dengan dibarengi kehati-hatian.

23 Hasil Pemetaan Minat Studi & Pekerjaan Anda (Vocational Interest) 22 Analisis minat pekerjaan (vocational interest ) atau karir pada Laporan ini merujuk kepada teori minat pekerjaan yang dikembangkan oleh John Holland (1973, 1996). Holland mengembangkan teori RIASEC (Realistic [R]-Insvestigative[I]-Artistic[A]- Social[S]-Enterprising[E]-Conventional[C]) atas asumsi dasar bahwa: (1) adanya kecocokan antara kepribadian seseorang dan lingkungan kerjanya (person-environment fit, PE ), (2) adanya kecocokan kepribadian dan pilihan pekerjaan ( person-vocation fit, PV). DIAGNOSIS Mengetahui pilihan karir alamiah seseorang yang sesuai dengan kepribadian, fokus bekerja (work fokus ), preferensi pilihan studi (major preference ), dan preferensi karir (career preferences ). Bagaimana Membaca Model Laporan Vocational Interest? (1). Memahami Model. Sifat bersebrangan menunjukkan pertentangan sifat secara langsung. Sebagai contoh, tipe pribadi Realistik pada umumnya (tidak selalu) kurang memiliki kemampuan menjalin relasi Sosial. Sifat bersebelahan menunjukkan kedekatan sifat secara langsung. Sebagai contoh, tipe pribadi Realistik pada umumnya (tidak selalu) akan juga memiliki kenyamanan bekerja pada lingkungan kerja Konventional dan Investigatif. Realistic (R) bersebrangan dengan Social (S) Conventional (C) bersebrangan dengan Artistic (A) Enterprising (E) bersebrangan dengan Investigative (I) Realistic (R) bersebelahan dengan Investigative (I) dan Conventional (C) Investigative (I) bersebelahan dengan Realistic (R) dan Artistic (A) Artistic (A) bersebelahan dengan Investigatif (I) dan Social (S) Social (S) bersebelahan dengan Artistic (A) dan Enterprising (E) Enterprising (E) bersebelahan dengan Conventional (C) dan Social (S) Conventional (C) bersebelahan dengan Realistic (R) dan Enterprising (E) (2). Memahami Tabel. Praktis, common sense, tradisional, tekun, produktif Fokus bekerja dengan BENDA. Bekerja teknikal/mekanis, hand skills, bekerja dengan suatu objek, mereparasi, bekerja dengan bantuan alat/komputer, bekerja mandiri, bekerja yang melibatkan aktivitas fisik Semua Fakultas Teknik dengan kekhususan di Teknik elektro, Teknik Penerbangan, Teknik Metalurgi, Teknik Mesin, Teknik Geologi/Tambang/Perminyakan/Geodesi, Teknik Sipil/Kelautan, Pertanian/Peternakan, dan Ilmu Komputer. Atau kursus teknik bersertifikat: Rekayasa Jaringan LAN, Electrician, Reparasi Komputer, Teknisi Handphone, drafter aksitek dll. Fokus Fokus Bekerja Preferensi Studi Electrician, ahli jaringan komputer, ahli drafter gambar arsitektur, sarjana teknik (mesin, elektro, pertanian, geologi, dsb), teknisi komputer, Pilot, dll Preferensi Pekerjaan

24 Independensi, curiosity, originalitas, pembelajaran, kreatif Fokus 23 Fokus bekerja dengan DATA. Riset, keterampilan matematis, analisis kritikal, curah gagasan, pemecahan masalah secara abstrak, scholarly work, bekerja akurat, mendapatkan pengetahuan melalui investigasi. Fokus Bekerja Semua Fakultas Teknik khususnya Teknik (Informatika, Elektro, Kimia, Industri, Biokimia) Fakultas Farmasi, Fakultas MIPA (Kimia, Biokimi, Biologi, Fisika, dan Matematika, Oseonografi), Statistik, dan Fakultas Ekonomi khususnya jurusan Ekonomi Pembangunan dan jurusan Akuntansi-Perpajakan. Fakultas Psikologi (Psikometri dan Klinis). Linguistics. Fakultas Hukum. Fakultas Kedokteran Umum & Gigi. Sekolah Militer & Kepolisian (Intelijen),. Atau kursus bersertifikat: Web Programmer, Web Master, Brevet Pajak, dll. Preferensi Studi Dokter, psikolog, tentara/polisi (intelijen), engineer, saintis, pharmacist, programmer, dokter gigi, analis komputer, aktuari (ahli perhitungan asuransi), ahli statistik, professor, ekonom, akuntan, pengacara, dll Preferensi Pekerjaan Keindahan, originalitas, intuitif, imajinatif, independensi, kreatif Fokus bekerja dengan IDE & BENDA. Mendesain sesuatu, menulis kreatif, pengembangan produk, berpikir kreatif, artistik, ekspresi alamiah, bekerja secara otonom Fakultas Seni Rupa & Desain: seni kria, musik, teater, dan seni desain multidimedia, Jurusan Teknik Arsitektur & Planologi, Fakultas Komunikasi dengan kekhususan di Jurnalistik dan Broadcasting. Fakultas Ilmu Bahasa Asing. Fakultas Pendidikan. Atau kursus desain multimedia, web designer, melukis, musik, Jurnalistik-Broadcasting, dll. Jurnalis, arsitek, seniman, desainer interior, desainer produk, desainer kria, musikus, web designer, aktor/aktris, pengarang komik, penulis, penterjemah, penyair, dll Fokus Fokus Bekerja Preferensi Studi Preferensi Pekerjaan Kerjasama, pelayanan kepada orang lain, persahabatan, kedermawanan, kesepahaman Fokus bekerja dengan ORANG. Membangun hubungan, komunikasi, menjaga idealisme, berorientasi kepada pelanggan, aktivitas kelompok/ tim kerja, aktivitas yang berkaitan dengan orang, konsultasi pribadi, aktivitas sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Politik: antropologi, sosiologi budaya, ilmu politik. Fakultas Ekonomi khususnya jurusan Marketing, SDM, Bisnis dan Manajemen. Fakultas Komunikasi. Universitas Kependidikan. Universitas Keagamaan. Fakultas Ilmu Bahasa Asing. Fakultas Psikologi (Sosial). Fakultas Perhotelan & Pariwisata, dan Fakultas Keperawatan.. Atau mengikuti kursus bahasa asing, komunikasi, jurnalistik, metode pengajaran, dll. Guru, perawat, pekerja sosial, sosiolog, pustakawan, spiritualis, konselor, waitress, psikolog, receptionist, dll Fokus Fokus Bekerja Preferensi Studi Preferensi Pekerjaan

25 Risk taking, status/harga diri, mempengaruhi orang lain, kompetisi, aktif bicara, goal getter, leadership Fokus bekerja dengan DATA & ORANG. Tertantang menghadapi resiko, pengembangan bisnis, pengambilan keputusan, aktivitas penjualan/marketing, negosiasi kontrak, enterpreunership, aktivitas managerial. Fokus Fokus Bekerja 24 Secara umum bisa Fakultas Teknik atau Fakultas berbasis Sains Sosial. Fakultas Ekonomi khususnya jurusan Manajemen, Bisnis, Perbankan, dan Marketing. Fakultas Teknik Industri khususnya keahlian SDM, Enterpreunership, dan Manajemen Perusahaan. Sekolah Militer & Kepolisian. Fakultas Kependidikan. Fakultas Keagamaan khususnya jurusan dakwah. Fakultas Hubungan International. Fakultas Komunikasi. Fakultas Hukum. Atau kursus bersertifikat dalam bidang Manajemen- Bisnis, Achievement Motivation Training, Business Talk, Leadership Training, HRD Training, dll. Preferensi Studi Wirausahawan, Marketing/Sales, Politisi, Tentara/Polisi, Manager Perusahaan, CEO Perusahaan, Perencana keuangan, Public Relation, Pengacara, Konsulat, Akuntan Pajak, Business Coach, Penceramah (komunikator), Kepala Sekolah, dll Preferensi Pekerjaan Tertib (orderly), akurasi, terstruktur, sistematis, konservatif, mandiri, stabilitas, status Fokus bekerja dengan DATA. Kerja yang terjadwal, pembukuan yang rapih, administrasi kerja yang sistematis, membangun sistem dan rutinitas kerja, mengikuti aturan dan prosedur, laporan kerja yang detail Fakultas Ekonomi khususnya jurusan Administrasi Niaga, Akuntansi, Perpajakan, Manajemen, Ekonomi Pembangunan, dan Perbankan. Kenotariatan. Fakultas MIPA khususnya Matematika Terapan, Aktuaria, Statistik. Teknik Informatika (Security & Database Manager). Atau mengambil kursus bersertifikat: Brevet Pajak, Kesekretariatan, Manajemen Perusahaan, dll Banker, bendahara perusahaan, analis keuangan, pekerja pengolah data, budget analyst, tata usaha, kasir, administrator, sistem administrator, data maanger, notaris, dll Fokus Fokus Bekerja Preferensi Studi Preferensi Pekerjaan

26 (3) Menemukan Preferensi Alamiah Minat Pekerjaan Anda. 25 Tiga skor tertinggi pada grafik Vocational Interest menunjukkan preferensi Anda, artinya secara kepribadian Anda akan cocok bekerja pada lingkungan kerja (work environment) seperti itu. Secara teori, jika preferensi yang tertinggi di Investigative, misalnya maka dua preferensi lainnya adalah sifat bersebelahannya, yakni Realistic dan Artistic. Namun demikian, tidak selalu demikian dalam prakteknya. Selalu ada dinamika kepribadian. Vocational Interest Anda Conventional Enterprising 100 Realistic Investigatif Artistic 99 Social 69 R a t a - r a t a S i m p a n g a n b a k u Potensi Vocational Interest Anda REALISTIC [ R ] INVESTIGATIVE [ I ] ARTISTIC [ A ] SOCIAL [ S ] Kurang Berminat Tidak nyaman fokus bekerja pada lingkungan kerja item ini. Cukup Berminat Secara kepribadian, Anda fokus bekerja pada lingkungan kerja item ini jika memang dibutuhkan. Berminat Secara kepribadian, Anda merasa nyaman dan puas bekerja pada lingkungan kerja item ini. Sangat Berminat Secara kepribadian, Anda sudah sangat cocok dengan lingkungan kerja item ini. Bahkan orang terdekat Anda pun akan menilainya demikian. =< >= ENTERPRISING [ E ] CONVENTIONAL [ C ]

27 80 26

28 Hasil Pemetaan Preferensi Gaya Belajar Anda Memelihara motivasi belajar di ruang kelas dan lingkungan kerja Mempromosikan strategi task engagement Menanamkan kebiasaan proses kognitif Hasil pemetaan preferensi gaya belajar ini mengacu kepada teori "experiential learning" dari David A. Kolb (1984). Menurut Kolb, belajar adalah sebuah proses berkelanjutan (continuous process) di mana konsep diturunkan dan secara terus-menerus dibentuk kembali (modified) melalui pengalaman (experiences). Proses belajar ini didasarkan kepada dua kesatuan: Kesatuan Proses (processing continuum ): pendekatan pembelajar kepada task, seperti preferensi untuk belajar dengan cara melakukan (doing) atau memperhatikan (watching). Kesatuan Persepsi (perception continuum): pendekatanrespon emosi pembelajar, seperti preferensi untuk belajar melalui berpikir (thinking) atau merasakan (feeling) 27 Ratarata Simpa ngan Baku Hasil Pemetaan Kecenderungan Gaya Belajar Anda Tipe Rendah Moderat Preferensi 1 Preferensi Dominan >=100 Gambaran Umum Keseharian Memecahkan masalah dalam perspektif yang luas; Lebih menikmati saat memperhatikan dari pada saat bertindak; Peka secara rasa, sensitif terhadap seni/musik; Imajinatif; Senang membangkitkan ide-ide baru; Nyaman saat belajar dalam suatu kelompok; Memiliki ketertarikan dengan hal terkait humaniora/ manusia Metode Pembelajaran yang Lebih Disukai Belajar secara berkelompok; Brainstorming (curah gagasan); Pembelajaran Visual; Terkadang menyukai perenungan

29 Ratarata Simpa ngan Baku Hasil Pemetaan Kecenderungan Gaya Belajar Anda Tipe Rendah Moderat Preferensi 1 Preferensi Dominan >= Gambaran Umum Keseharian Lebih memperhatikan IDE dan hal ABSTRAK dibandingkan MANUSIA; logis dan lebih menuntut ketepatan/presisi dalam banyak hal. Metode Pembelajaran yang Lebih Disukai Refleksi, melakukan perenungan; Belajar secara independen; Menyukai metode pembelajaran formal (lecturing), model analitik Gambaran Umum Keseharian Lebih cenderung praktis, fokus kepada pemecahan masalah secara langsung; teknis. Lebih tertarik kepada pemecahan masalah teknis dibandingkan menjalin relasi sosial. Senang memecahkan permasalahan dan mecari solusi permasalahan yang belum terpecahkan Metode Pembelajaran yang Lebih Disukai Belajar sambil melakukan (ekperimental); memecahkan masalah secara langsung melalui tindakan dan ekperimen. 0 Gambaran Umum Keseharian Lebih mengedepankan INTUISI dibandingkan FAKTA. Kerap bergantung kepada ulasan/analisis orang lain atas sebuah permasalahan; Lebih menyukai bertindak langsung dibandingkan dengan menganalisa secara logis; Sensitif terhadap musik/seni Metode Pembelajaran yang Lebih Disukai Belajar secara berkelompok; Melakukan eksperimen; Pembelajaran Visual; Curah Gagasan (Brainstorming).

30 PETA POTENSI GENETIK PRiADI Psychological Fingerprints (P2F) R=30% XX-XX-XXXX PETA POTENSI Respon P2F Grup Pembanding Brain Dominance R M P1 P2 D µ Otak Kiri Atas Logis, Analitik, Faktual, Kuantitatif Otak Kiri Bawah Terorganisasi, Sekuensial, Terencana, Detail Kanan Bawah Interpersonal, Berbasis Perasaan, Kinestetik, Emosional Kanan Atas Holistik, Intuisi, Integrasi, Sintesa Personality & Preference A µ Leadership Role Merasa nyaman dengan perilaku kepemimpinan (leadership behavior ). Need to control others Memiliki keinginan kuat untuk mengontrol, untuk menjalankan kekuasaan serta dominan atas orang lain. Ease in decision making Cepat dalam merespon sesuatu hal; menerima tanggungjawab untuk keputusan yang diambil, dan menerima pula konsekuensi dari keputusan yang diambil. Organized type Bekerja rapih, tertib (orderly), terstruktur, terorganisasi, dan bertindak metodologis. Interest in working with details Siap berlama-lama berkenaan dengan aspek detail dalam suatu pekerjaan atau suatu proses. Theoretical type Memecahkan suatu permasalahan secara analitik dan konseptual. R MR MT T

31 Personality & Preference A µ Need for change Sering mudah bosan; haus akan variasi, rangsangan (stimulus ), dan inovasi. Emotional restraint Baik dalam mengontrol perasaan saya di hadapan orang lain.tidak fluktuatif. Need to be forceful Pribadi yang tegas (assertive ) dan agresif; jika diserang langsung membela diri. Need to be notice Memiliki keinginan kuat untuk dikenali oleh orang lain, ingin selalu "tampil" dan terkemuka di masyarakat (social prominent). Social extension Cenderung senang bergaul (sociable), ramah, dan senang melakukan interaksi Need for closeness and affection Membutuhkan kedekatan, kehangatan, peneriamaa, persetujuan, dan kecocokan dalam hubungan sosial. Need to belong to groups Saya lebih suka bekerja bersama orang lain dibandingkan sendirian. Saya senang bertemu dengan orang-orang. Pace Cepat tanggap secara mental (mental alertness ) atau gesit (agility ), serta memiliki kepekaan terhadap hal-hal penting. Vigorous type Berstamina baik, senang melakukan aktivitas, serta senantiasa melakukan pergerakan (movement ). Need to support authority Mendukung otoritas, menunjukkan rasa hormat (deference ), dan cocok dengan struktur hirarkis. Need for rules and supervision R MR MT T Membutuhkan petunjuk, pedoman, dan lingkungan kerja yang terstruktur, daripada berada pada situasi kerja yang mengharuskan bekerja secara otonom, berinisiatif dan self-direction Need to finish a task Cenderung bekerja single-minded; pribadi yang tekun (perseverance ), membutuhkan menyelesaikan pekerjaan secara personal (personally ). Role of hard intense worker Menerima peran kerja keras secara intensif dan senantiasa selalu berusaha (effort ) Need to achieve Memiliki ego-driven yang kuat, keinginan kuat untuk sukses, dan memiliki ambisi besar

32 Achievement Motivation A µ Need for Affiliation Termotivasi untuk menjaga dan menjalin hubungan dengan sesama; team player. Need for Power Termotivasi untuk memiliki otoritas. Memiliki kebutuhan kuat untuk memimpin dan membuat ide-idenya terlaksana. Need for achievement Termotivasi untuk berprestas; terdepan dalam penyelesaian pekerjaan dan memiliki semangat pencapaian untuk sukses (sense of accomplishment ) yang kuat. Suka pekerjaan yang menantang; tergerak untuk menyelesaikan permasalahan. Implementer (Bertindak) Disiplin, akurat, konservatif, efisien; mengubah ide menjadi langkah praktis. Completer Finisher (Bertindak) Kerja cepat, cermat, mudah cemas; mencari kesalahan dan kelalaian; menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. R MR MT T Team Roles A µ Shaper (Bertindak) Co-Ordinator (Bersama Orang) Dewasa, percaya diri; mengklarifikasi tujuan, mempromosikan pengambilan keputusan dan mendelegasikan pekerjaan. Team Worker (Bersama Orang) Kooperatif, mudah bergaul, diplomatis; suka mendengar, menjaga perasaan rekan kerja. Resource Investigator (Bersama Orang) Ekstrovert, antusias, komunikatif; mempelajari hal baru dan menghubungi kontak. Plant (Berpikir) Kreatif, imajinatif, fleksibel; memecahkan masalah sulit. Monitor Evaluator (Berpikir) Bijak, strategik, cerdas; melihat semua opsi dan menilai secara akurat. Specialist (Berpikir) Single-minded, Self-started; melibatkan pengetahuan & keterampilan dalam pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus. Driver R MR MT T Social Leadership Style A µ R MR MT T Fokus kepada hasil; Sering mengambil tanggung jawab; Mengambil keputusan dengan cepat; To the point ; Menyukai tantangan

33 Social Leadership Style A µ Expressive Pintar mencairkan suasana; senang berbagi ide, mimpi, dan antusiasme; Terbiasa memotivasi, menginspirasi, serta mengajak orang mengikuti pendapat Anda. Amiable Hangat, bersahabat, dan terbuka. Tampak santai dan agak lambat saat bebicara. Lebih menyukai membuat konsessus sebelum melangkah lebih lanjut. Analytical Fokus kepada fakta dan logis; bergerak jika penghargaan (reward ) yang diberikan jelas; cenderung hati-hati, tidak terlalu cepat menjalin komitmen. R MR MT T Vocational Interest (RIASEC) Kurang Cukup Berminat Realistic Sangat Berminat µ Fokus bekerja dengan BENDA. Praktis, common sense, tradisional, tekun, produktif. Electrician, ahli jaringan komputer, ahli drafter gambar arsitektur, sarjana teknik (mesin, elektro, pertanian, geologi, dsb), teknisi komputer, Pilot, dll Investigative Fokus bekerja dengan DATA. Independensi, curiosity, originalitas, pembelajaran, kreatif. Dokter, psikolog, tentara/polisi (intelijen), engineer, saintis, pharmacist, programmer, dokter gigi, analis komputer, aktuari (ahli perhitungan asuransi), ahli statistik, professor, ekonom, akuntan, pengacara, dll Artistic Fokus bekerja dengan IDE & BENDA. Keindahan, originalitas, intuitif, imajinatif, independensi, kreatif. Jurnalis, arsitek, seniman, desainer interior, desainer produk, desainer kria, musikus, web designer, aktor/aktris, pengarang komik, penulis, penterjemah, penyair, dll Social Fokus bekerja dengan ORANG. Kerjasama, pelayanan kepada orang lain, persahabatan, kedermawanan, kesepahaman. Guru, perawat, pekerja sosial, sosiolog, pustakawan, spiritualis, konselor, waitress, psikolog, receptionist, dll. Enterprising Fokus bekerja dengan DATA & ORANG. Risk taking, status/harga diri, mempengaruhi orang lain, aktif bicara, goal getter. Wirausahawan, Marketing/Sales, Politisi, Tentara/Polisi, Manager Perusahaan, CEO Perusahaan, Perencana keuangan, Public Relation, Pengacara, Konsulat, Akuntan Pajak, Business Coach, Penceramah (komunikator), Kepala Sekolah, dll

34 Vocational Interest (RIASEC) Kurang Cukup Berminat Conventional Sangat Berminat µ Fokus bekerja dengan DATA. Tertib (orderly ), akurasi, terstruktur, sistematis, konservatif, mandiri, stabilitas, status. Banker, bendahara perusahaan, analis keuangan, pekerja pengolah data, budget analyst, tata usaha, kasir, administrator, sistem administrator, data maanger, notaris, dll Learning Style A µ Diverging (Merasakan & Memperhatikan) Memecahkan masalah dalam perspektif yang luas; Lebih menikmati saat memperhatikan dari pada saat bertindak. Assimilating (Berpikir & Memperhatikan) Lebih memperhatikan IDE dan hal ABSTRAK dibandingkan MANUSIA; logis dan lebih menuntut ketepatan/presisi dalam banyak hal. Converging (Berpikir & Bertindak) Lebih cenderung praktis, fokus kepada pemecahanmasalah secara langsung; teknis. Lebih tertarik kepada pemecahan masalah teknis dibandingkan menjalin relasi sosial. Accommodating (Merasakan & Bertindak) Lebih mengedepankan INTUISI dibandingkan FAKTA. Kerap bergantung kepada ulasan/analisis orang lain atas sebuah permasalahan; Lebih menyukai bertindak langsung dibandingkan dengan menganalisa secara logis; R MR MT T

35 Ringkasan: Prediksi Testee Mengalami Masalah Kepribadian Masalah Kepribadian Perfectionist. Terjejali oleh masalah detail, aturan, jadwal, dan keinginan untuk mengontrol. Obsessive, compulsive. Social Withdrawal. Tidak nyaman dan merasa canggung saat berada dalam lingkungan sosial. Sensitif terhadap kritik. Tertutup. Avoidant. Passive Aggressive. Agresif saat diserang. Forceful. Rendah Rata-rata Menuju Tinggi Tinggi Dependent. Kurang percaya diri, selalu ingin bergantung/bersama orang. Terlalu tak enakan dengan orang lain. Takut kehilangan/perpisahan. Helpless, indecicive. Impulsive. Mudah berubah-ubah suasana emosi (moody), rentan dalam hubungan antarpribadi: "cintai/pahami aku" atau "tinggalkan aku." Extreme intensity. Low Aggreableness. Kurang simpatik dan empatik terhadap 'urusan' orang lain. Terlalu fokus akan masalah dirinya. Berkawan sebatas kepentingannya. Berpikir orang lain akan mengambil keuntungan darinya. Cold. Paranoid Tidak mudah untuk mempercayai orang lain, seringkali curigaan. Suspicious Anxious. Kurang tenang, selalu serius, sulit menerima kekalahan, dan mudah cemas menghadapi masa depan. Restless, worried, humorless

36 Ringkasan: Prediksi Sukses Professional Karakter Unggul Nilai Rata-rata Simpangan Baku Working Memory Analitik. Logis. Kuantitatif. Faktual Perceptual Organization. Terorganisasi.Terencana. Detail.Sekuensial (step by step). Leadership Berani mengontrol & memimpin orang lain. Verbal Comprehension. Holistik, Intuisi, Integrasi, Sintesa. Self-Management. Pengendalian diri dan ekspresi berlebih. Processing Speed. Stamina, aktivitas, bergerak. Relating to others. Hangat, adaptif, empatik & bekerja sama. Need to Achieve. Ambisi untuk sukses, ego-driven Job Cluster Industrial & Engineering Technology Arsitektur & Konstruksi, R & D, Manufaktur, Sains & Teknologi, Transportasi & Logistik Human Services Pendidikan & Training, Pegawai Negeri, Hospitality & Tourism, Hukum, Customer Service Business, Management & Information Technology Manajemen Bisnis & Administrasi, Keuangan, Marketing, Ekonomi, IT, Digital Economy Prediksi Keberhasilan Rendah Rata-rata Tinggi Sangat Tinggi Rendah Rata-rata Tinggi Sangat Tinggi Bandung, 09 Maret 2018 Dedi Priadi, MT., MA. Copyrights 2017 PRiADI Psychological Fingerprints

SAMPLE XX-XX-XXXX R=22,5%

SAMPLE XX-XX-XXXX R=22,5% XX-XX-XXXX 1 R=22,5% 1 PRiADI PSYCHOLOGICAL FINGERPRINTS (P2F) Merupakan produk Disruptive Innovation hasil riset multidisiplin untuk mengenali, menganalisis, dan memberikan panduan tentang kecenderungan

Lebih terperinci

PERSONALITY AND PREFERENCE INVENTORY

PERSONALITY AND PREFERENCE INVENTORY LABORATORIUM LANJUT PSIKOLOGI PERSONALITY AND PREFERENCE INVENTORY (PAPI) KOSTICK 2015/2016 PERSONALITY AND PREFERENCE INVENTORY (PAPI) KOSTICK I. Sejarah PAPI ( Personality and Preference Inventory) adalah

Lebih terperinci

Tes Inventori: PAPI Kostick

Tes Inventori: PAPI Kostick Modul ke: Tes Inventori: PAPI Kostick Modul ini akan menjelaskan tentang Norma, Administrasi dan skoring tes PAPI Kostick Fakultas PSIKOLOGI Karisma Riskinanti, M.Psi., Psi. Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu, terkait dengan pemilihan jurusan kuliah di Perguruan Tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu, terkait dengan pemilihan jurusan kuliah di Perguruan Tinggi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karir merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan dewasa, oleh karena itu perlu adanya persiapan saat seseorang berada pada usia remaja yaitu, terkait dengan

Lebih terperinci

MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR

MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR Personality Questionaire PANDUAN PENGISIAN MBTI NO. A 1. Isilah dengan jujur & refleksikan setiap pernyataan yang ada ke dalam keseharian Anda 2. JANGAN terlalu banyak berpikir,

Lebih terperinci

Kerjakan secepat mungkin dan pilihlah hanya satu pernyataan dari tiap pasang.

Kerjakan secepat mungkin dan pilihlah hanya satu pernyataan dari tiap pasang. KOSTICK PAPI TEST Nama Tanggal Test : : Petunjuk : Ada sembilan puluh ( 90 ) pasang,pilihlah satu dari setiap pasangan tersebut yang Saudara anggap paling d Bila tidak satupun dari sebuah pasangan pernyataan

Lebih terperinci

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 29 Juli 2015

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 29 Juli 2015 S E L E C T D E V E L O P L E A D H O G A N D E V E L O P C A R E E R TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR Laporan untuk: John Doe ID: HC243158 Tanggal: 29 Juli 2015 2 0 0 9 H O G A N A S S E

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM CERDAS PENILAIAN KEPEMIMPINAN BERDASARKAN TEST PAPI KOSTICK

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM CERDAS PENILAIAN KEPEMIMPINAN BERDASARKAN TEST PAPI KOSTICK RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM CERDAS PENILAIAN KEPEMIMPINAN BERDASARKAN TEST PAPI KOSTICK Fathia Hesty 1, Dhami Johar Damiri 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga

Lebih terperinci

Daftar Isi ANALISA DIRI PENDAHULUAN MINAT KARIR KESIMPULAN

Daftar Isi ANALISA DIRI PENDAHULUAN MINAT KARIR KESIMPULAN Daftar Isi PENDAHULUAN ANALISA DIRI MINAT KARIR KESIMPULAN Proses Dukungan Karir RIASEC DPT Jendela Johari 8 Kemampuan Suka-Tidak Suka, Bisa- Belum Bisa Grafik Garis Kehidupan Gaya Bekerja Lokasi Bekerja

Lebih terperinci

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017 S E L E C T D E V E L O P L E A D H O G A N D E V E L O P C A R E E R TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR Laporan untuk: Sam Poole ID: HC560419 Tanggal: 23 Februari 2017 2 0 0 9 H O G A N A S

Lebih terperinci

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc.

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc. EQ KEMAMPUAN EMOTIONAL INTELLIGENCE UNTUK MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN. Laporan untuk Sam Poole ID HC560419 Tanggal 23 Februari 2017 2013 Hogan Assessment Systems Inc. Pendahuluan

Lebih terperinci

Nama : Rahmadi, M.Kom. NIP : Instansi : Universitas Andalas Mata Diklat : Standar Layanan Pembelajaran Fasilitator : Hairun Nissa

Nama : Rahmadi, M.Kom. NIP : Instansi : Universitas Andalas Mata Diklat : Standar Layanan Pembelajaran Fasilitator : Hairun Nissa Nama : Rahmadi, M.Kom. NIP : 197605182001121001 Instansi : Universitas Andalas Mata Diklat : Standar Layanan Pembelajaran Fasilitator : Hairun Nissa Soal : TUGAS 2: Carilah dan jelaskan klasifikasi karakteristik

Lebih terperinci

PAPIKOSTIC. Novia Sinta R., M.Psi. UMBY 2105

PAPIKOSTIC. Novia Sinta R., M.Psi. UMBY 2105 PAPIKOSTIC Novia Sinta R., M.Psi. UMBY 2105 1 SEJARAH TES PAPIKOSTIC Papikostic di buat oleh Guru Besar Psikologi Industri asal Massachusetts, Amerika, Dr. Max Martin Kostick, pada awal tahun 1960-an.

Lebih terperinci

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc.

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc. EQ KEMAMPUAN EMOTIONAL INTELLIGENCE UNTUK MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN. Laporan untuk John Doe ID UH555438 Tanggal Oktober 20, 2014 2013 Hogan Assessment Systems Inc. Pendahuluan

Lebih terperinci

Most Reliable. Personal Dewasa

Most Reliable. Personal Dewasa Most Reliable Personal Dewasa Instrumen TPPT (True Parenting Personality Test) ini membantu mengidentifikasi tipe kepribadian Anda. TPPT ini diadopsi dari Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), yang membagi

Lebih terperinci

Most Conceptual. Personal Dewasa

Most Conceptual. Personal Dewasa Most Conceptual Personal Dewasa Instrumen TPPT (True Parenting Personality Test) ini membantu mengidentifikasi tipe kepribadian Anda. TPPT ini diadopsi dari Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), yang membagi

Lebih terperinci

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Nama : No HP : Alamat : Pendidikan Terakhir : 1. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Pemikiran dan perhatian ditujukan ke dalam,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah Sekolah Dasar (SD). SD merupakan jenjang pendidikan setelah taman kanakkanak

BAB I PENDAHULUAN. adalah Sekolah Dasar (SD). SD merupakan jenjang pendidikan setelah taman kanakkanak BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Di Indonesia, terdapat beberapa jenjang pendidikan sekolah. Salah satunya adalah Sekolah Dasar (SD). SD merupakan jenjang pendidikan setelah taman kanakkanak

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS Nama : RONI ANDI PANGAJOANG.ST

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS Nama : RONI ANDI PANGAJOANG.ST 23111996bygrahitaindonesia Berdasarkan hasil pemeriksaan psikologis yang telah kami lakukan terhadap Sdr. Roni,kami telah PROBLEM SOLVING PLANNING RESPONSIBILITY PRODUCT INOVATION KEPEKAAN MANAJEMEN MEMORI

Lebih terperinci

COACHING & COUNSELING & JOIN CALL FOR SALES FORCE. Sales Head Development Program

COACHING & COUNSELING & JOIN CALL FOR SALES FORCE. Sales Head Development Program COACHING & COUNSELING & JOIN CALL FOR SALES FORCE Sales Head Development Program Back Ground Belum ada guidance khusus untuk SH secara baku Belum ada bekal pengetahuan tentang C&C (cara melaksanakan &

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses dalam pembangunan manusia untuk mengembangkan dirinya agar dapat menghadapi segala permasalahan yang timbul pada diri manusia. Menurut

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat dibutuhkan dalam

1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat dibutuhkan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat dibutuhkan dalam membangun manusia yang kompeten. Dengan adanya pendidikan yang baik, dapat dikembangkan

Lebih terperinci

Most Expanding. Personal Dewasa

Most Expanding. Personal Dewasa Most Expanding Personal Dewasa Instrumen TPPT (True Parenting Personality Test) ini membantu mengidentifikasi tipe kepribadian Anda. TPPT ini diadopsi dari Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), yang membagi

Lebih terperinci

IMPROVING PERSONAL, INTERPERSONAL, & ORGANIZATIONAL COMMUNICATIONS

IMPROVING PERSONAL, INTERPERSONAL, & ORGANIZATIONAL COMMUNICATIONS IMPROVING PERSONAL, INTERPERSONAL, & ORGANIZATIONAL COMMUNICATIONS Part 6 Edy Prihantoro Universitas Gunadarma Pokok Bahasan Understanding your communication style Building high self esteem (self esteem

Lebih terperinci

Richard Smithson C.C. Sample

Richard Smithson C.C. Sample ProScan Ini Khusus Disusun untuk: undefined Client Platinum Street CPville, CO 80125 719-222-2222 client_platinum@client.com 1984, Rev. 2017 PDP, Inc. USA. All rights reserved. 0000-001.3 HDDX64J9 1 Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 278 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini dikemukakan kesimpulan dari temuan-temuan terpenting dalam penelitian, dan rekomendasi tindak lanjut bagi penelitian berikutnya. Perlu diketahui bahwa

Lebih terperinci

Audition - Panduan Wawancara Sample Profile Peran: 1 Transformational Leadership Tanggal pengolahan laporan: 13/03/2016 Organisasi: Facet5

Audition - Panduan Wawancara Sample Profile Peran: 1 Transformational Leadership Tanggal pengolahan laporan: 13/03/2016 Organisasi: Facet5 Audition - Panduan Wawancara Sample Profile Peran: Transformational Leadership Tanggal pengolahan laporan: /0/06 Organisasi: Facet NL Buckley 98-07 info@facet.com.au 067000 Petunjuk Wawancara Audition

Lebih terperinci

Most Energizing. Personal Dewasa

Most Energizing. Personal Dewasa Most Energizing Personal Dewasa Instrumen TPPT (True Parenting Personality Test) ini membantu mengidentifikasi tipe kepribadian Anda. TPPT ini diadopsi dari Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), yang membagi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI UU No.4 Tahun 2014 tentang ASN PEMBINAAN KARIR JABATAN DAN JENJANG PANGKAT POLA DASAR KARIR PERPINDAHAN JABATAN POLA KARIR MANAJEMEN KARIR TALENT POOL SDM

Lebih terperinci

Learning Style. M e m p e l a j a r i c a r a b e l a j a r u n t u k b e l a j a r l e b i h b a i k l a g y o l l a w i j a y a n t i

Learning Style. M e m p e l a j a r i c a r a b e l a j a r u n t u k b e l a j a r l e b i h b a i k l a g y o l l a w i j a y a n t i Learning Style M e m p e l a j a r i c a r a b e l a j a r u n t u k b e l a j a r l e b i h b a i k l a g i @ y o l l a w i j a y a n t i Learning Style = Gaya Belajar/Belajar pake gaya? Learning style

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana guru mengajar, berperilaku dan bersikap memiliki pengaruh terhadap siswanya (Syah, 2006). Biasanya,

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. masa dewasa, dan ini berarti merupakan masa menuju dunia pekerjaan atau karier

BAB I LATAR BELAKANG. masa dewasa, dan ini berarti merupakan masa menuju dunia pekerjaan atau karier BAB I LATAR BELAKANG A. LATAR BELAKANG MASALAH Masa Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan masa transisi menuju ke masa dewasa, dan ini berarti merupakan masa menuju dunia pekerjaan atau karier yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk kemajuan pembangunan. Salah satu lembaga pendidikan yang penting adalah perguruan tinggi.

Lebih terperinci

Most Positive. Learner Anak

Most Positive. Learner Anak Most Positive Learner Anak Instrumen TPPT (True Parenting Personality Test) ini membantu mengidentifikasi tipe kepribadian Anda, yang diadopsi dari Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). Dimana, TPPT ini

Lebih terperinci

Kuesioner. Apakah panggilan dan bagian saya di dalam Pekerjaan Tuhan di dunia ini, sehingga melaluinya Tuhan paling dimuliakan?

Kuesioner. Apakah panggilan dan bagian saya di dalam Pekerjaan Tuhan di dunia ini, sehingga melaluinya Tuhan paling dimuliakan? Kuesioner PROFIL PELAYANAN Apakah panggilan dan bagian saya di dalam Pekerjaan Tuhan di dunia ini, sehingga melaluinya Tuhan paling dimuliakan? KUESIONER PROFIL PELAYANAN: Pengenalan Minat & Bakat Komunitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Motivasi Berprestasi Pada Atlet Sepak Bola. Menurut McClelland (dalam Sutrisno, 2009), motivasi berprestasi yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Motivasi Berprestasi Pada Atlet Sepak Bola. Menurut McClelland (dalam Sutrisno, 2009), motivasi berprestasi yaitu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Berprestasi Pada Atlet Sepak Bola 1. Pengertian Motivasi Berprestasi Menurut McClelland (dalam Sutrisno, 2009), motivasi berprestasi yaitu usaha pada tiap individu dalam

Lebih terperinci

HOGANDEVELOP INSIGHT. Laporan Untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 4 November HOGAN ASSESSMENT SYSTEMS INC.

HOGANDEVELOP INSIGHT. Laporan Untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 4 November HOGAN ASSESSMENT SYSTEMS INC. Laporan Untuk: John Doe ID: HC560419 Tanggal: 4 November 2016 2013 HOGAN ASSESSMENT SYSTEMS INC. PENGANTAR Hogan Personality Inventory adalah pengukuran kepribadian yang berisi tujuh skala utama dan enam

Lebih terperinci

2014 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KUIS TIM UNTUK ENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS DAN SELF-CONFIDENCE SISWA SMP

2014 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KUIS TIM UNTUK ENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS DAN SELF-CONFIDENCE SISWA SMP BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Manusia sebagai pemegang dan penggerak utama dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Melalui

Lebih terperinci

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-3

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-3 Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-3 Topik : KEPRIBADIAN & EMOSI KEPRIBADIAN Kombinasi cara-cara

Lebih terperinci

Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre. Copyright Andin Andiyasari Mei 2008

Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre. Copyright Andin Andiyasari Mei 2008 Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre Copyright Andin Andiyasari Mei 2008 Assessment Centre Sebuah proses penilaian yang dilakukan oleh lebih dari satu penilai (multi-rater) dengan lebih dari satu

Lebih terperinci

Modul ke: ETIK UMB. Memahami Potensi Diri. Fakultas Fakultas Ilmu Komputer. Saputra, S.Pd, M.Si. Program Studi Informatika

Modul ke: ETIK UMB. Memahami Potensi Diri. Fakultas Fakultas Ilmu Komputer. Saputra, S.Pd, M.Si. Program Studi Informatika Modul ke: 02 Inggar Fakultas Fakultas Ilmu Komputer ETIK UMB Memahami Potensi Diri Saputra, S.Pd, M.Si Program Studi Informatika Latar Belakang Setiap individu memiliki permasalahan dalam hidupnya. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan. Komponen-komponen yang

Lebih terperinci

Data Diri TES DISC. M L Baik hati, berhati lembut, manis M L Pintar memperngaruhi orang lain, meyakinkan

Data Diri TES DISC. M L Baik hati, berhati lembut, manis M L Pintar memperngaruhi orang lain, meyakinkan LAMPIRAN 70 Lampiran 1 Kuesioner tes DISC Data Diri Nama : Tempat, tanggal lahir : Usia : Jenis Kelamin : No. Telfon : TES DISC Instruksi : Silahkan pilih salah satu dari empat kelompok kata di bawah ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan seseorang memasuki masa dewasa. Masa ini merupakan, masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB II KAJIAN TEORITIK BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Berpikir Kritis Tujuan pendidikan nasional salah satunya adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Menurut Deporter dan Hernacki

Lebih terperinci

Sample. Jl. Kepribadian V/5 Semarang Born on : 05 Mei 2005 WP

Sample. Jl. Kepribadian V/5 Semarang Born on : 05 Mei 2005 WP Sample Jl. Kepribadian V/5 Semarang Born on : 05 Mei 2005 WP0100000055 WS WC WS WS WS WC LR WS WS LR 46 % 54 % Orang dengan tipe ini merasa nyaman berada di lingkungan manapun namun sering kali perasaan

Lebih terperinci

Profil Kepribadian. Online - 13 COntoh User STAFF / OFFICER All Manajemen Umum. TANGGAL PEMERIKSAAN : 13-Feb-2012 T:DISC

Profil Kepribadian. Online - 13 COntoh User STAFF / OFFICER All Manajemen Umum. TANGGAL PEMERIKSAAN : 13-Feb-2012 T:DISC Page 1 of 7 Profil Kepribadian COntoh User STAFF / OFFICER All Manajemen Umum TANGGAL PEMERIKSAAN : 13-Feb-2012 T:DISC Page 2 of 7 PENJELASAN UMUM MENGENAI PROFIL KEPRIBADIAN Profil kepribadian adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berjalannya suatu perusahaan bergantung pada sumber daya alam dan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Berjalannya suatu perusahaan bergantung pada sumber daya alam dan sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berjalannya suatu perusahaan bergantung pada sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimilik perusahaan. Perusahaanpun harus berupaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN DAN DINAMIKA KELOMPOK

KEPEMIMPINAN DAN DINAMIKA KELOMPOK KEPEMIMPINAN DAN DINAMIKA KELOMPOK Dr.Nurmala K.Panjaitan, MS, DEA 1 Pokok bahasan 1. Kepemimpinan 2. Kerja sama tim (team work) 2 1 Leadership & Team Work 3 Apa itu kepemimpinan? suatu proses mempengaruhi

Lebih terperinci

15 Prinsip dasar Kecerdasan Emosional : Modal Dasar Perawat Profesional

15 Prinsip dasar Kecerdasan Emosional : Modal Dasar Perawat Profesional 15 Prinsip dasar Kecerdasan Emosional : Modal Dasar Perawat Profesional Saat ini kecerdasan emosional tidak bisa dipandang sebelah mata. Sejak munculnya karya Daniel Goleman, Emotional Intelligence: Why

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan bagian dari keluarga, dimana sebagian besar kelahiran disambut bahagia oleh anggota keluarganya, setiap orang tua mengharapkan anak yang sehat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi intelektual dan sikap yang dimilikinya, sehingga tujuan utama

BAB I PENDAHULUAN. potensi intelektual dan sikap yang dimilikinya, sehingga tujuan utama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu fondasi yang menentukan ketangguhan dan kemajuan suatu bangsa. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dituntut untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang dilaksanakan oleh pendidik untuk mengembangkan potensi yang ada pada siswa. Djumali,dkk (2013:47) mengatakan

Lebih terperinci

2

2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 MODUL 3 MEMPENGARUHI & MEMBANGUN TEAM A. SUB POKOK BAHASAN Komunikasi Efektif untuk Mempengaruhi dan Membangun Team B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik maupun emosional. Semakin bertambahnya usia, individu akan mengalami berbagai macam

Lebih terperinci

Ciri dan Watak Wirausaha

Ciri dan Watak Wirausaha Ciri dan Watak Wirausaha SALAH Dilazimkan Menyalahkan: -Orang lain -Lingkungan akibatnya -Tidak percaya diri -Tidak bisa menerima kritik -Pasif Kondisi SEHARUSNYA Dilatih Intropeksi -Responsibility -Konsekuen

Lebih terperinci

Human Relations. Faktor manusia dalam Human Relations BE1515. Modul ke: Fakultas FIKOM

Human Relations. Faktor manusia dalam Human Relations BE1515. Modul ke: Fakultas FIKOM Modul ke: 04 Wihartantyo Fakultas FIKOM Human Relations Faktor manusia dalam Human Relations Ari Wibowo, S.T., M.M. Program Studi Public Relations ari.waw@gmail.com 081317081980 29BE1515 Buku Effendy,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah internasional adalah sekolah yang melayani siswa yang berasal dari sejumlah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah internasional adalah sekolah yang melayani siswa yang berasal dari sejumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah internasional adalah sekolah yang melayani siswa yang berasal dari sejumlah besar budaya yang berbeda. Siswanya sering berpindah berpindah dari satu

Lebih terperinci

ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI FEB. Manajemen. Modul ke: Fakultas SYAHLAN A.SUME,SE,MM. Program Studi

ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI FEB. Manajemen. Modul ke: Fakultas SYAHLAN A.SUME,SE,MM. Program Studi ETIK UMB Modul ke: MENGENAL POTENSI DIRI FEB Fakultas SYAHLAN A.SUME,SE,MM Program Studi Manajemen Passion adalah : Bisa disebut juga panggilan jiwa, atau bisa diartikan hasrat diri dan gairah, orientasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu pengetahuan mendasar yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu pengetahuan mendasar yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu pengetahuan mendasar yang dapat menumbuhkan kemampuan penalaran siswa dan berfungsi sebagai dasar pengembangan sains dan teknologi.

Lebih terperinci

2016 PENINGKATAN KEMAND IRIAN BELAJAR SISWA D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL D ISCOVERY LEARNING D ALAM PEMBELAJARAN IPS

2016 PENINGKATAN KEMAND IRIAN BELAJAR SISWA D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL D ISCOVERY LEARNING D ALAM PEMBELAJARAN IPS BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil pengamatan di kelas VII-C di SMP Negeri 2 Lembang, peneliti menemukan beberapa masalah pada proses pembelajaran IPS, salah satu masalah yang

Lebih terperinci

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Pengenalan Diri Instropeksi SALAH Dilazimkan Menyalahkan: Orang lain Lingkungan akibatnya Tidak percaya diri Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu eksak yang menjadi dasar perkembangan segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dalam tatanan kehidupan manusia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanya, mengajukan pendapat, dan menimbulkan diskusi dengan guru.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanya, mengajukan pendapat, dan menimbulkan diskusi dengan guru. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Aktivitas Belajar Slameto (2001 : 36) berpendapat bahwa penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi difikirkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Prahesti Tirta Safitri, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Prahesti Tirta Safitri, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Matematika merupakan bidang ilmu yang sangat penting untuk dikuasai oleh setiap insan karena manfaatnya berdampak langsung dalam kehidupan manusia sehari-hari.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan selama kehidupannya. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan selama kehidupannya. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan selama kehidupannya. Menurut Maslow (dalam Robbins, 1998) kebutuhan manusia dibagi menjadi lima bagian, yakni kebutuhan

Lebih terperinci

4 Temperamen Manusia

4 Temperamen Manusia 4 Temperamen Manusia Seseorang tidak mungkin seorang koleris murni, terkadang dipengaruhi juga oleh sifat melankolis sehingga temperamennya menjadi koleris-melankolis Di sisi lain seorang phlegmatis seringkali

Lebih terperinci

MOTIVASI BERPRESTASI ABSTRACK

MOTIVASI BERPRESTASI ABSTRACK MOTIVASI BERPRESTASI ABSTRACK Materi pembelajaran 'Motivasi Berprestasi' bertujuan untuk membekali mahasiswa/i akan pengertian, pemahaman terhadap motivasi berprestasi sebagai aspek pendorong untuk mencapai

Lebih terperinci

PSIKOGRAM. Nama : A Level Tes : Supervisor Tanggal Tes : 29 Juli 2010 Pengirim : PT. X Tujuan Tes : Seleksi Calon Supervisor Gudang Bahan.

PSIKOGRAM. Nama : A Level Tes : Supervisor Tanggal Tes : 29 Juli 2010 Pengirim : PT. X Tujuan Tes : Seleksi Calon Supervisor Gudang Bahan. PSIKOGRAM Nama : A Level Tes : Supervisor Tanggal Tes : 29 Juli 2010 Pengirim : Tujuan Tes : Seleksi Calon Supervisor Gudang Bahan Sidoarjo Aspek SR R S T ST Inteligensi Umum (Taraf Kecerdasan) Taraf kemampuan

Lebih terperinci

IDEN WILDENSYAH BERMAIN BELAJAR

IDEN WILDENSYAH BERMAIN BELAJAR IDEN WILDENSYAH BERMAIN BELAJAR Penerbit www.nulisbuku.com Menginspirasi "Guru tidak bekerja laiknya seorang tukang, tetapi bak seniman. Guru seperti ini tidak sekadar berusaha mencetak murid-murid naik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia lain dan senantiasa berusaha untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Hubungan antara individu

Lebih terperinci

Most Generous. Learner Anak

Most Generous. Learner Anak Most Generous Learner Anak Instrumen TPPT (True Parenting Personality Test) ini membantu mengidentifikasi tipe kepribadian Anda, yang diadopsi dari Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). Dimana, TPPT ini

Lebih terperinci

DASAR-DASAR PERILAKU ORGANISASI

DASAR-DASAR PERILAKU ORGANISASI BAB I DASAR-DASAR PERILAKU ORGANISASI Karakteristik Biografis Karakteristik Biografis Personal karakteristik seperti umur, jenis kelamin, status perkawinan, masa kerja merupakan data yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan formal di Indonesia merupakan rangkaian jenjang pendidikan yang wajib dilakukan oleh seluruh warga Negara Indonesia, di mulai dari Sekolah Dasar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Emosional 2.1.1 Pengertian Kecerdasan Emosional Secara umum kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan dan memahami secara lebih efektif terhadap daya kepekaan

Lebih terperinci

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 61033 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai Ketrampilan Dasar Konseling:

Lebih terperinci

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek?

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek? Pedoman Observasi 1. Kesan umum subyek secara fisik dan penampilan 2. Relasi sosial subyek dengan teman-temannya 3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview Pedoman Wawancara 1. Bagaimana hubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen, Timothy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen, Timothy BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Tim Kerja Tim kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen,

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N. produktif yang memiliki potensi untuk berkembang. Dalam kehidupan

BAB I P E N D A H U L U A N. produktif yang memiliki potensi untuk berkembang. Dalam kehidupan BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya merupakan makhluk berbudi, cerdas, kreatif dan produktif yang memiliki potensi untuk berkembang. Dalam kehidupan bermasyarakat,

Lebih terperinci

Bab 1 Kewirausahaan. 1. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah

Bab 1 Kewirausahaan. 1. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah K e w i r a u s a h a a n 1 Bab 1 Kewirausahaan Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menguasai terkait latar belakang kewirausahaan dan perkembangannya. K emakmuran dari suatu negara bisa dinilai dari

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Keahlian Ketua PENGANTAR

Lampiran 1 Kuesioner Keahlian Ketua PENGANTAR Lampiran 1 Kuesioner Keahlian Ketua PENGANTAR Sebagai salah satu syarat kelulusan seorang mahasiswa Fakultas Psikologi UKM Bandung, saya sebagai peneliti bermaksud untuk mengadakan suatu penelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Arus kemajuan zaman yang ditandai dengan semakin pesatnya ilmu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Arus kemajuan zaman yang ditandai dengan semakin pesatnya ilmu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Arus kemajuan zaman yang ditandai dengan semakin pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi ini merupakan hal yang tidak dapat kita hindari melainkan harus

Lebih terperinci

Most Energizing. Learner Anak

Most Energizing. Learner Anak Most Energizing Learner Anak Instrumen TPPT (True Parenting Personality Test) ini membantu mengidentifikasi tipe kepribadian Anda, yang diadopsi dari Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). Dimana, TPPT ini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian ini mengacu pada bagaimana analisis pengaruh budaya organisasi, kompetensi karyawan dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. 2.1.1 Budaya Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika merupakan salah satu unsur utama dalam. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hakikatnya matematika

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika merupakan salah satu unsur utama dalam. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hakikatnya matematika 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan matematika merupakan salah satu unsur utama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hakikatnya matematika berkedudukan sebagai ilmu

Lebih terperinci

Pembelajaran Berbasis Kontekstual 2

Pembelajaran Berbasis Kontekstual 2 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Pembelajaran Berbasis Kontekstual 2 Ada sesuatu yang salah dengan proses pendidikan Sebelum Sekolah 1. Anak lincah 2. Selalu belajar apa yang diinginkannya dengan gembira,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. memegang tanggung jawab paling besar untuk perawatan pasien dalam kerangka

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. memegang tanggung jawab paling besar untuk perawatan pasien dalam kerangka BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kolaborasi 2.1.1 Defenisi Kolaborasi Kolaborasi adalah hubungan timbal balik dimana pemberi pelayanan memegang tanggung jawab paling besar untuk perawatan pasien dalam kerangka

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tardif (dalam Muhibbin Syah, 2003) yang dimaksud dengan cara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tardif (dalam Muhibbin Syah, 2003) yang dimaksud dengan cara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara mengajar 2.1.1 Pengertian Cara mengajar Menurut Tardif (dalam Muhibbin Syah, 2003) yang dimaksud dengan cara mengajar adalah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai 1 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Karyawan PT. INALUM 1. Pengertian Karyawan Karyawan adalah sumber daya yang sangat penting dan sangat menentukan suksesnya perusahaan. Karyawan juga selalu disebut sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak terus bekerja, dan daya serap anak-anak tentang dunia makin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak terus bekerja, dan daya serap anak-anak tentang dunia makin meningkat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia kognitif anak-anak ialah kreatif, bebas dan penuh imajinasi. Imajinasi anak-anak terus bekerja, dan daya serap anak-anak tentang dunia makin meningkat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan keahlian atau kompetensi tertentu yang harus dimiliki individu agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan keahlian atau kompetensi tertentu yang harus dimiliki individu agar dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang terjadi pada era globalisasi saat ini menuntut adanya persaingan yang semakin ketat dalam dunia kerja. Hal ini mengakibatkan adanya tuntutan

Lebih terperinci

Adakah anda memiliki siswa yang bisa menciptakan seni visual yang indah?,

Adakah anda memiliki siswa yang bisa menciptakan seni visual yang indah?, Dengan apakah Siswa Anda CERDAS? PENDAHULUAN Adakah anda memiliki siswa yang bisa menciptakan seni visual yang indah?, Apakah ada yang mahir dibidang olah raga yang mampu membuat gerakan gerakan fisik

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda sesuai sudut pandang masing-masing. Menurut Semiawan kreativitas adalah suatu kemampuan untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi kerja 1. Pengertian motivasi kerja Menurut Anoraga (2009) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja

Lebih terperinci

Rita Eka Izzaty Staf Pengajar FIP-BK-UNY

Rita Eka Izzaty Staf Pengajar FIP-BK-UNY Rita Eka Izzaty Staf Pengajar FIP-BK-UNY 1. Definisi Permasalahan Perkembangan Perilaku Permasalahan perilaku anak adalah perilaku anak yang tidak adaptif, mengganggu, bersifat stabil yang menunjukkan

Lebih terperinci

TUGAS DAN PERAN PELATIH (Hak dan Kewajiban Pelatih) OLEH: YUNYUN YUDIANA

TUGAS DAN PERAN PELATIH (Hak dan Kewajiban Pelatih) OLEH: YUNYUN YUDIANA TUGAS DAN PERAN PELATIH (Hak dan Kewajiban Pelatih) OLEH: YUNYUN YUDIANA 1 An Anatomy Of A Good Coach 2 FALSAFAH SEORANG PELATIH : o Pelatih yang ingin menjadikan atletnya sebagai sang juara. o Pelatih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasuki dunia pekerjaan. Mendapatkan predikat lulusan terbaik dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. memasuki dunia pekerjaan. Mendapatkan predikat lulusan terbaik dari suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menjadi seorang sarjana merupakan gerbang awal bagi mahasiswa untuk memasuki dunia pekerjaan. Mendapatkan predikat lulusan terbaik dari suatu universitas,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan dan digali sebesar-besarnya karena hal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan dan digali sebesar-besarnya karena hal tersebut 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, kita memasuki dunia yang berkembang serba cepat sehingga memaksa setiap individu untuk dapat mengikuti perkembangan tersebut. Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 pada tingkat dasar menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik saintifik mengedepankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai bagian dari kurikulum di sekolah, memegang peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan yang mampu bertindak atas

Lebih terperinci