PERSONALITY AND PREFERENCE INVENTORY

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERSONALITY AND PREFERENCE INVENTORY"

Transkripsi

1 LABORATORIUM LANJUT PSIKOLOGI PERSONALITY AND PREFERENCE INVENTORY (PAPI) KOSTICK 2015/2016

2 PERSONALITY AND PREFERENCE INVENTORY (PAPI) KOSTICK I. Sejarah PAPI ( Personality and Preference Inventory) adalah personality assessment atau alat tes penilaian kepribadian terkemuka yang digunakan oleh para profesional HR (Human Resource) dan manajer terkait untuk mengevaluasi perilaku dan gaya kerja individu pada semua tingkatan. Personality and Preference Inventory (PAPI) dibuat oleh Guru Besar Psikologi Industri dari Massachusetts, Amerika, yang bernama Dr. Max Martin Kostick pada awal tahun 1960-an. Versi Swedia lebih dulu diperkenalkan di awal 1980-an dan versi ini diperkenalkan pada tahun 1997 dengan versi ipsatif (PAPI-I) dan normatif (PAPI -N). Versi ipsatif, PAPI-I, dirancang untuk digunakan untuk pengembangan pribadi, sedangkan normatif versi, PAPI-N, yang dimaksudkan untuk digunakan untuk perbandingan dan seleksi. Dasar pemikiran untuk desain dan formulasi PAPI didasarkan pada penelitian dan teori kepribadian needs-press oleh Murray (1938). II. Aspek-aspek dalam tes PAPI PAPI disusun sebagai dua aspek yang terpisah, yaitu pengukuran kebutuhan atau needs dan pengukuran persepsi atau roles (persepsi keadaan individu di tempat kerja). PAPI Kostick untuk menjabarkan kepribadian dalam 20 aspek yang masing-masing mewakili need dan role tertentu. Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut: 1. Work Direction (Arah Kerja) a. Need to finish task (N) Kebutuhan menyelesaikan tugas secara mandiri b. Hard intense worked (G) Peran pekerja keras c. Need to achieve (A) Kebutuhan berprestasi 2. Leadership (Kepemimpinan) a. Leadership role (L) Peran kepemimpinan b. Need to control others (P) Kebutuhan mengatur orang lain c. Ease in decision making (I) Peran membuat keputusan 3. Activity (Aktivitas kerja) a. Pace (T) Peran sibuk

3 b. Vigorous type (V) Peran penuh semangat 4. Social Nature (Relasi sosial) a. Need for closeness and affection (O) Kebutuhan kedekatan dan kasih saying b. Need to belong to groups (B) Kebutuhan diterima dalam kelompok c. Social extension (S) Peran hubungan sosial d. Need to be noticed (X) Kebutuhan untuk diperhatikan 5. Work Style (Gaya Kerja) a. Organized type (C) Peran mengatur b. Interest in working with details (D) Peran bekerja dengan hal hal rinci c. Theoretical type (R) Peran orang yang teoritis 6. Temperament (Sifat temperamen) a. Need for change (Z) Kebutuhan untuk berubah b. Emotional resistant (E) Peran pengendalian emosi c. Need to be forceful (K) Kebutuhan untuk agresif 7. Followership (Posisi atasan-bawahan) a. Need to support authority (F) Kebutuhan membantu atasan b. Need for rules and supervision (W) Kebutuhan mengikuti aturan dan pengawasan III. Tujuan tes PAPI Tes PAPI Kostick bertujuan untuk mengukur aspek-aspek psikologis dan untuk mengevaluasi perilaku dan gaya kerja individu di tempat kerja. IV. Instruksi Beberapa hal yang harus dijelaskan mengenai tes PAPI kostick antara lain : 1. Tes ini terdiri dari 90 pasang pernyataan yang berhubungan dengan situasi kerja Saudara. Dari sepasang pernyataan tersebut, Saudara diminta untuk memilih salah satu pernyataan yang paling menggambarkan diri Saudara atau pernyataan mana yang dirasa paling penting bagi Saudara. Jika kedua pernyataan tersebut sangat sesuai dengan diri Saudara, maka Saudara tetap harus memilih salah satu diantaranya yang dirasa paling sesuai dengan dirinya. Hal sebaliknya pun berlaku. Jika kedua

4 pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan diri Saudara, maka Saudara tetap harus memilih salah satu pernyataan yang paling menggambarkan kondisi diri Saudara yang sebenarnya. 2. Kemudian lingkari tanda panah pada lembar jawaban sesuai dengan pilihan yang telah dibuat, misalnya : jika Saudara memilih pernyataan pertama yang paling sesuai dengan dirinya, maka lingkari tanda panah horizontal; jika sebaliknya maka lingkari tanda panah diagonal. 3. Yang perlu diingat adalah Sudara harus menjawabnya dengan jujur dan jangan pernah berpikir untuk memberikan jawaban yang benar, karena jawaban terbaik adalah jawaban yang paling mendekati diri Saudara. Setiap nomor hanya terdiri dari satu jawaban dan tes ini membutuhkan jawaban yang segera (tanpa mempertimbangkan pernyataan yang ada terlalu lama), jadi kerjakanlah secepat-cepatnya namun tetap teliti. Jangan ada yang double atau kosong pada setiap nomor. V. Keunggulan tes PAPI Kostick 1. PAPI-I menggunakan forced choice format pada pasangan-pasangan pernyataan yang setara. Sangat sulit untuk melakukan faking/ manipulasi. 2. Karakter bebas dan membentuk komponen dasar kepribadian. 3. Item-item pendek, ringkas 4. Administrasi, skoring, dan analisis konfigurasinya mudah 5. Interpretasi logik dan spesifik sehingga dapat difahami dengan jelas oleh tester maupun testee. 6. Dapat dimanfaatkan oleh konselor, manajer HRD, interviewer, dll. Termasuk yang bukan psikolog 7. Sangat berguna untuk evaluasi karyawan karena menggambarkan administration styles dan dapat digunakan 2 orang/ lebih untuk mengetahui hubungan atasan bawahan dan mengembangkan solusi interpersonal 8. Memberikan umpan balik pada yang bersangkutan dan mendiskusikannya. Hasil tes menyediakan banyak informasi bagi tester/ pemberi kerja untuk berdiskusi dengan responden secara terbuka, jujur dan pemberian umpan balik. Diskusi untuk feedback ini adalah elemen kunci dalam proses PAPI.

5 9. Pemikiran yang mendasarinya adalah tidak mungkin untuk mengurangi penilaian terhadap seorang berdasarkan skor testnya saja dan mengasumsikan bahwa seseorang dapat membuat judgment dan interpretasi hanya berdasar informasi yang terbatas tersebut. 10. Bagi peserta tes, diskusi umpan balik dapat memberi kesempatan untuk menjelaskan dan menelaah profil mereka; memverifikasi atau menyangkal hipotesis yang dihasilkan oleh profil. VI. Skoring Lembar jawaban Papikostik terbagi atas 2 bagian secara diagonal (dari bagian kiri bawah hingga kanan atas di lembar jawaban), sehingga membentuk seperti segitiga. Skoring di salah satu segitiga tidak ada kaitannya dengan skoring di segitiga yang lain. Pernyataan yang diukur pada sebelah kiri segitiga menggambarkan Roles, sedangkan yang di sebelah kanan segitiga menggambarkan Needs. Dimulai dengan skoring G yang diawali dari garis paling atas hingga ke sebelah kiri (nomor 1, 11, 21, 31, 41, 51, 61, 71, dan 81). Hitung seberapa banyak panah horizontal yang dilingkari. Letakkan jumlah perhitungan tersebut di kotak G. Skoring L dimulai dengan baris kedua pada garis diagonal tersebut bergerak secara horizontal ke sebelah kiri dan hitung seberapa banyak panah horizontal yang dilingkari (nomor 12, 22, 32, 42, 52, 62, 72, dan 82). Kemudian, ikuti panah diagonal tersebut dan hitung panah diagonal yang dilingkari pada nomor 81). Hasilnya tuliskan di kotak L. Skoring I dimulai dengan baris ketiga pada garis diagonal tersebut bergerak secara horizontal ke sebelah kiri dan hitung seberapa banyak panah horizontal yang dilingkari (nomor 23, 33, 43, 53, 63, 73, dan 83). Kemudian, ikuti panah diagonal tersebut dan hitung panah diagonal yang dilingkari (pada nomor 82 dan 71). Has ilnya tuliskan di kotak I. Skoring T dimulai dengan baris keempat pada garis diagonal tersebut bergerak secara horizontal ke sebelah kiri dan hitung seberapa banyak panah horizontal yang dilingkari (nomor 34, 44, 54, 64, 74, dan 84). Kemudian, ikuti panah diagonal tersebut dan hitung panah diagonal yang dilingkari (pada nomor 83, 72 dan 61). Hasilnya tuliskan di kotak T.

6 Skoring V dilakukan dengan cara yang sama. Terdapat 5 panah horizontal dan 4 panah diagonal untuk dihitung. Lakukan hal yang sama pula untuk S, R, D dan C. Untuk skoring E, hanya ada garis diagonal yang sejajar dengan garis diagonal segitiga tersebut (nomor 89, 78, 67, 56, 45, 34, 23, 12, dan 1). Hitung jumlah garis diagonal yang dilingkari, kemudian tulis hasilnya di kotak E. Periksa akurasi/ketepatan hasil perhitungan tersebut dengan cara mejumlah hasil perhitungan pada segitiga atas (G, L, I, T, V, S, R, D, C, dan E), kemudian tuliskan hasilnya di kotak TOTAL. Jika hasilnya 45, maka skoring telah dilakukan dengan akurat. Namun jika hasilnya kurang atau lebih dari 45, maka harus dilihat kembali apakah ada nomor yang belum terisi atau terisi double. Untuk segitiga kedua (bawah), hal yang sama juga berlaku, namun garis diagonal yang dihitung mengarah ke bawah dan perhitungan dimulai dari baris paling bawah dari lembar jawaban. Dimulai dengan W, menghitung jumlah panah horizontal yang dilingkari (nomor 90, 80, 70, 60, 50, 40, 30, 20, dan 10). Letakkan hasilnya di kotak W. Skoring F dilakukan dengan cara menghitung panah horizontal yang dilingkari dari garis diagonal menuju ke panah diagonal (nomor 10). Jika panah -panah tersebut dilingkari, maka harus dihitung. Skoring K dilakukan dengan cara menghitung panah horizontal yang dilingkari dari garis diagonal menuju ke panah diagonal (nomor 9 da n 20). Tulis hasilnya di kotak K. Skoring Z, O, B, X, P, A, dan N dilakukan dengan cara yang sama. Periksa akurasi/ketepatan hasil perhitungan tersebut dengan cara mejumlah hasil perhitungan pada segitiga atas (G, L, I, T, V, S, R, D, C, dan E), kemudian tuliskan hasilnya di kotak TOTAL. Jika hasilnya 45, maka skoring telah dilakukan dengan akurat. Namun jika hasilnya kurang atau lebih dari 45, maka harus dilihat kembali apakah ada nomor yang belum terisi atau terisi double.

7 DAFTAR PUSTAKA Cemani, D. P., Soebroto A. A., & Wicaksono S. A. Sistem pakar tes kepribadian papi kostick untuk seleksi dan penempatan tenaga kerja. Jurnal. Palembang: Program Studi Teknik Informatika Universitas Brawijaya

Tes Inventori: PAPI Kostick

Tes Inventori: PAPI Kostick Modul ke: Tes Inventori: PAPI Kostick Modul ini akan menjelaskan tentang Norma, Administrasi dan skoring tes PAPI Kostick Fakultas PSIKOLOGI Karisma Riskinanti, M.Psi., Psi. Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM CERDAS PENILAIAN KEPEMIMPINAN BERDASARKAN TEST PAPI KOSTICK

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM CERDAS PENILAIAN KEPEMIMPINAN BERDASARKAN TEST PAPI KOSTICK RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM CERDAS PENILAIAN KEPEMIMPINAN BERDASARKAN TEST PAPI KOSTICK Fathia Hesty 1, Dhami Johar Damiri 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga

Lebih terperinci

PAPIKOSTIC. Novia Sinta R., M.Psi. UMBY 2105

PAPIKOSTIC. Novia Sinta R., M.Psi. UMBY 2105 PAPIKOSTIC Novia Sinta R., M.Psi. UMBY 2105 1 SEJARAH TES PAPIKOSTIC Papikostic di buat oleh Guru Besar Psikologi Industri asal Massachusetts, Amerika, Dr. Max Martin Kostick, pada awal tahun 1960-an.

Lebih terperinci

Kerjakan secepat mungkin dan pilihlah hanya satu pernyataan dari tiap pasang.

Kerjakan secepat mungkin dan pilihlah hanya satu pernyataan dari tiap pasang. KOSTICK PAPI TEST Nama Tanggal Test : : Petunjuk : Ada sembilan puluh ( 90 ) pasang,pilihlah satu dari setiap pasangan tersebut yang Saudara anggap paling d Bila tidak satupun dari sebuah pasangan pernyataan

Lebih terperinci

SISTEM CERDAS TES KEPRIBADIAN PAPIKOSTICK

SISTEM CERDAS TES KEPRIBADIAN PAPIKOSTICK SISTEM CERDAS TES KEPRIBADIAN PAPIKOSTICK Rossa Andre Asmara 1, Banni satria Andoko 2, Usman Nurhasan 3 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang Intisari

Lebih terperinci

Key words : expert system, personality test, PAPI Kostick.

Key words : expert system, personality test, PAPI Kostick. SISTEM PAKAR TES KEPRIBADIAN PAPI KOSTICK UNTUK SELEKSI DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA Dwi Puri Cemani, Arief Andy Soebroto, Satrio Agung Wicaksono Program Studi Teknik Informatika Universitas Brawijaya Email

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gambaran Umum Perusahaan / Instansi 2.1.1 Sejarah Instansi CV. Indoexcellent Consulting (IEC) adalah sebuah lembaga usaha swasta yang bergerak dalam bidang jasa konsultansi. Secara

Lebih terperinci

Tes Inventori: EPPS Test

Tes Inventori: EPPS Test Modul ke: Tes Inventori: EPPS Test Modul ini akan menjelaskan tentang cara pengadministrasian dan skoring tes EPPS Fakultas PSIKOLOGI Karisma Riskinanti, M.Psi., Psi. Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

PROPOSAL PENAWARAN SOFTWARE DISC, PAULI DAN SOFTWARE EPPS

PROPOSAL PENAWARAN SOFTWARE DISC, PAULI DAN SOFTWARE EPPS PROPOSAL PENAWARAN SOFTWARE DISC, PAULI DAN SOFTWARE EPPS Proposal Penawaran Sofe DISC ah DISC itu? Teori DISC modern dimunculkan pada tahu 1920 oleh William Moulton Marston. Marston yang kini dikenal

Lebih terperinci

Rahasia Psikotest terbongkar [buat yg mw nglamar kerja masuk]

Rahasia Psikotest terbongkar [buat yg mw nglamar kerja masuk] Rahasia Psikotest terbongkar [buat yg mw nglamar kerja masuk] Buat agan2 yang mw ngelamar kerja, ni ane dapat bocoran dari teman ane yang staff HRD dari perusahaan ternama. Dia mau bocorin gimana tips

Lebih terperinci

EPPS. EPPS-Kusrohmaniah

EPPS. EPPS-Kusrohmaniah EPPS EPPS-Kusrohmaniah Tes kepribadian Teknik proyeksi tidak terstruktur : Rorschach (populer awal abad 20an tapi lalu menurun popularitasnya) Teknik terstruktur : misal self-report inventories dan behavioral

Lebih terperinci

Tes Inventori. Pengertian Fungsi-Fungsi DISC dan Administratif MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh 02

Tes Inventori. Pengertian Fungsi-Fungsi DISC dan Administratif MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh 02 MODUL PERKULIAHAN Tes Inventori Pengertian Fungsi-Fungsi DISC dan Administratif Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Psikologi Psikologi 02 A61616BB Riblita Damayanti S.Psi., M.Psi Abstract

Lebih terperinci

CFIT (Culture Fair Intelegence Test) : Psikotes kerja yang bertujuan untuk mengungkap kemampuan mental umum

CFIT (Culture Fair Intelegence Test) : Psikotes kerja yang bertujuan untuk mengungkap kemampuan mental umum Tes Intelegence Question (IQ) Biasanya jenis contoh soal dalam bentuk psikotes kerja ini melibatkan serangkaian soal matematika dalam istilah tesnya tes verbal atau non verbal. Angka juga bahasa merupakan

Lebih terperinci

SPK PENEMPATAN CALON KARYAWAN PADA TES DISC DAN PAPI KOSTICK

SPK PENEMPATAN CALON KARYAWAN PADA TES DISC DAN PAPI KOSTICK SPK PENEMPATAN CALON KARYAWAN PADA TES DAN PAPI KOSTICK Vivi Dyah Hapsorowati 1) Ristu Saptono 2) Afrizal Doewes 3) 1) Informatika Universitas Sebelas Maret Surakarta Jalan Ir. Sutami 36 A, Surakarta,

Lebih terperinci

PENGANTAR REDAKSI REDAKSI

PENGANTAR REDAKSI REDAKSI PENGANTAR REDAKSI J-INTECH merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia Malang guna mengakomodasi kebutuhan akan perkembangan Teknologi Informasi serta guna

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diungkapkan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan yang berkaitan dengan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

Novia Sinta R, M.Psi.

Novia Sinta R, M.Psi. Novia Sinta R, M.Psi. Dikenal di Indonesia dengan nama Skala Kecenderungan Kepribadian (K5) Diciptakan oleh Allen L. Edwards Tes ini tergolong sebagai tes kepribadian atau Personality Inventory Utk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab tiga dibahas mengenai metode penelitian yang memaparkan pendekatan dan metode penelitian, definisi operasional variabel, lokasi, populasi dan sampel, instrumen penelitian,

Lebih terperinci

Self-Report Personality Inventories. Kuliah 13 PD I

Self-Report Personality Inventories. Kuliah 13 PD I Self-Report Personality Inventories Kuliah 13 PD I Pengantar Personality test : instrument yang digunakan untuk mengukur emosi, motivasi, hubungan interpersonal, dan sikap dari seorang individu. Self report

Lebih terperinci

TES PAULI. prestasi. Aspek kepribadian yang diukur dalam tes Pauli antara lain: kekuatan kemauan,

TES PAULI. prestasi. Aspek kepribadian yang diukur dalam tes Pauli antara lain: kekuatan kemauan, TES PAULI I. TUJUAN PENGUKURAN Tujuan pengukuran tes Pauli adalah mengetahui batas perbedaan kondisi individu, melihat prestasi dengan tepat, dan mengetahui pengaruh sikap kerja terhadap prestasi. Aspek

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : INVENTORI KODE MATAKULIAH / SKS = IT / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : INVENTORI KODE MATAKULIAH / SKS = IT / 2 SKS TIU : Mahasiswa memahami dasar diagnostik melalui tes inventory dan Pauli TIK :. Mahasiswa mengetahui sejarah permbangan beberapa tes inventory (EPPS, 6 PF, MMPI, MBTI, Kuder, RMIB, CBCL/4-8, BDI, STAI,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PENENTUAN UNIT KERJA KARYAWAN PADA PT. ANEKA MODE INDONESIA BERDASARKAN PSIKOTEST MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

PENGEMBANGAN SISTEM PENENTUAN UNIT KERJA KARYAWAN PADA PT. ANEKA MODE INDONESIA BERDASARKAN PSIKOTEST MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING PENGEMBANGAN SISTEM PENENTUAN UNIT KERJA KARYAWAN PADA PT. ANEKA MODE INDONESIA BERDASARKAN PSIKOTEST MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Dendy Hutama Putra 1, Dwi Puspitasari 2, Faisal Rahutomo 3 1,2,3

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang program bimbingan pribadi-sosial berdasarkan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang program bimbingan pribadi-sosial berdasarkan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Penelitian tentang program bimbingan pribadi-sosial berdasarkan pendekatan humanistik untuk mengembangkan konsep diri peserta didik dilakukan melalui pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

STRES KERJA. Sumber: Stephen P. Robbins, Organizational Behavior, 4 th. Ed., Prentice-Hall of India Private Limited New Delhi ,1990

STRES KERJA. Sumber: Stephen P. Robbins, Organizational Behavior, 4 th. Ed., Prentice-Hall of India Private Limited New Delhi ,1990 STRES KERJA Sumber: Stephen P. Robbins, Organizational Behavior, 4 th. Ed., Prentice-Hall of India Private Limited New Delhi 110001,1990 Stres Merupakan kondisi dimana individu dihadapkan pada kesempatan,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul Studi deskriptif mengenai tingkat kematangan bawahan pada pramugara PT X Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat kematangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada kinerja atau produktivitas karyawannya. perusahaan untuk pemenuhan kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada kinerja atau produktivitas karyawannya. perusahaan untuk pemenuhan kebutuhannya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia atau sering disebut dengan tenaga kerja memiliki peranan penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Karena berkembang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers) (Gasperz, 2006). Pengendalian kualitas secara statistik dengan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR TES PSIKOLOGI DAN KLASIFIKASINYA. Pertemuan kedua...

KONSEP DASAR TES PSIKOLOGI DAN KLASIFIKASINYA. Pertemuan kedua... KONSEP DASAR TES PSIKOLOGI DAN KLASIFIKASINYA Pertemuan kedua... Pengertian Tes Tes merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi tentang tingkah laku atau hasil belajar siswa (Elliott, 1999) Tes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja yang telah menamatkan bangku sekolah namun kurang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Remaja yang telah menamatkan bangku sekolah namun kurang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Remaja yang telah menamatkan bangku sekolah namun kurang memiliki kesempatan untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi cenderung dihadapkan pada

Lebih terperinci

Modul ke: Tes Inventori. Sejarah Tes Inventori, Arti Kepribadian dan Pengukurannya. Fakultas Psikologi. Irma H. Aliyyah, M.Psi.

Modul ke: Tes Inventori. Sejarah Tes Inventori, Arti Kepribadian dan Pengukurannya. Fakultas Psikologi. Irma H. Aliyyah, M.Psi. Modul ke: 01 Oleh: Fakultas Psikologi Tes Inventori Sejarah Tes Inventori, Arti Kepribadian dan Pengukurannya Irma H. Aliyyah, M.Psi. Program Studi Psikologi Kontrak Belajar, Definisi Tes Inventori, Kegunaan,

Lebih terperinci

Sample Report XX-XX-XXXX R=30%

Sample Report XX-XX-XXXX R=30% XX-XX-XXXX 0 R=30% 1 PRiADI Psychological Fingerprints (P2F) merupakan perangkat assessment kepribadian berbasis sidik jari yang dikembangkan oleh Dedi Priadi, MT (ITB), MA (University of Arizona, USA),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Penelitian 1. Variabel tergantung: Komitmen Organisasi 2. Variabel bebas: Komunikasi Interpersonal B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Komitmen organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadian (personality) merupakan salah satu kajian psikologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadian (personality) merupakan salah satu kajian psikologi yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepribadian (personality) merupakan salah satu kajian psikologi yang lahir berdasarkan pemikiran, kajian atau temuan-temuan (hasil praktik penanganan kasus)

Lebih terperinci

PROPOSAL PENAWARAN SOFTWARE PSIKOGRAM

PROPOSAL PENAWARAN SOFTWARE PSIKOGRAM PROPOSAL PENAWARAN SKORINGPSIKOTES.COM Email: softwarepsikotes@yahoo.co.id Telp : 08563220005 ; 085707700086 Psikogram adalah laporan hasil tes psikologi secara keseluruhan dalam proses assessment psikologi.

Lebih terperinci

Pengertian Pengukuran

Pengertian Pengukuran KONSEP DASAR TES Pengertian Pengukuran Proses untuk mengkuantifikasikan suatu gejala/atribut kuantifikasi terhadap karakteristik manusia melalui prosedur dan aturan yang sistematis Pemaknaan angka sebagai

Lebih terperinci

Pengantar Psikodiagnostik

Pengantar Psikodiagnostik Modul ke: Pengantar Psikodiagnostik Dasar-Dasar Interpretasi Tes Psikologi Fakultas PSIKOLOGI Muhammad Ramadhan, M.Psi, Psikolog. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Tes Psikologis menginterprestasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya manusia sebagai tenaga kerja tidak dapat disangkal lagi, bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya manusia sebagai tenaga kerja tidak dapat disangkal lagi, bahwa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya manusia sebagai tenaga kerja tidak dapat disangkal lagi, bahwa dalam peranannya faktor manusia tidak kalah penting bila dibandingkan dengan mesin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasuki dunia pekerjaan. Mendapatkan predikat lulusan terbaik dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. memasuki dunia pekerjaan. Mendapatkan predikat lulusan terbaik dari suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menjadi seorang sarjana merupakan gerbang awal bagi mahasiswa untuk memasuki dunia pekerjaan. Mendapatkan predikat lulusan terbaik dari suatu universitas,

Lebih terperinci

TES PSIKOLOGIS (TES KRAEPELIN) Dra. Hj. SW. Indrawati, M.Pd., Psi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung

TES PSIKOLOGIS (TES KRAEPELIN) Dra. Hj. SW. Indrawati, M.Pd., Psi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung TES PSIKOLOGIS (TES KRAEPELIN) Dra. Hj. SW. Indrawati, M.Pd., Psi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung TES KRAEPELIN Dibuat oleh seorang psikiater bernama Kraepelin, dan mulamula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tes psikologi merupakan alat yang digunakan oleh Psikolog dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tes psikologi merupakan alat yang digunakan oleh Psikolog dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekarang ini tes Psikologi bukan merupakan hal yang asing lagi bagi masyarakat. Tes psikologi merupakan alat yang digunakan oleh Psikolog dalam melakukan penilaian

Lebih terperinci

SAMPLE XX-XX-XXXX R=22,5%

SAMPLE XX-XX-XXXX R=22,5% XX-XX-XXXX 1 R=22,5% 1 PRiADI PSYCHOLOGICAL FINGERPRINTS (P2F) Merupakan produk Disruptive Innovation hasil riset multidisiplin untuk mengenali, menganalisis, dan memberikan panduan tentang kecenderungan

Lebih terperinci

PROFISIENSI PRESTASI TERSTANDAR TIDAK TERSTANDAR

PROFISIENSI PRESTASI TERSTANDAR TIDAK TERSTANDAR PENGANTAR TES Pengertian Tes Tes merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi tentang tingkah laku atau hasil belajar siswa (Elliott, 1999) Tes merupakan rangkaian prosedur tes dari administrasi

Lebih terperinci

Bab 9: PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN. Hak cipta 2005 South-Western. Semua hak dilindungi undangundang.

Bab 9: PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN. Hak cipta 2005 South-Western. Semua hak dilindungi undangundang. Bab 9: PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN Western. Semua hak dilindungi undangundang. Pengembangan dan pelatihan Pengembangan dan pelatihan Mewakili investasi berkelanjutan dalam karyawan & menyadari karyawan

Lebih terperinci

Tes Inventory. Skoring, Interprestasi, dan mengkomunikasikan tes DISC. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

Tes Inventory. Skoring, Interprestasi, dan mengkomunikasikan tes DISC. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI Modul ke: Tes Inventory Skoring, Interprestasi, dan mengkomunikasikan tes DISC Fakultas PSIKOLOGI Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Tes DISC Form DISC dibagi menjadi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 4 1.3. Tujuan

Lebih terperinci

School of Communication & Business Telkom University

School of Communication & Business Telkom University Week-10b By: Dr. Ida Nurnida PENGERTIAN Secara etimologis : bahasa Inggris decide berasal dari bahasa latin ( de berarti of dan caedo berarti to cut ), yang berarti cuts off, yaitu memutuskan memilih alternatif

Lebih terperinci

SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN UNTUK PENELITIAN KUANTITATIF

SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN UNTUK PENELITIAN KUANTITATIF SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN UNTUK PENELITIAN KUANTITATIF EKO HERTANTO PROGRAM PASCASARJANA Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Karena pada prinsipnya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia MSDM menurut Mangkuprawira (2004) merupakan penerapan pendekatan SDM dimana secara bersama-sama terdapat dua tujuan yang ingin dicapai, yaitu (1)

Lebih terperinci

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Keempat : Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Keempat : Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan Penempatan School of Communication Pegawai & Business Keempat : Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan Materi Kuliah Fakultas Komunikasi dan Bisnis 1. Pengantar Pengembangan SDM 2. Prinsip dan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN PENELITIAN. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab 4, beberapa simpulan dapat

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN PENELITIAN. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab 4, beberapa simpulan dapat BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab 4, beberapa simpulan dapat dipaparkan sebagai berikut ini. 1. Emotional Quality Management

Lebih terperinci

Instrumen Psikologis

Instrumen Psikologis Instrumen Psikologis Sumber : 1. Wahyu Widhiarso (2014). Bahan Kuliah (Skala Psikologi). Fakultas Psikologi UGM 2. Azwar, S. (2004). Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 3. http://berbagireferensi.blogspot.com/2011

Lebih terperinci

Konteks assessment dan Klasifikasi Pemeriksaan Psikologis

Konteks assessment dan Klasifikasi Pemeriksaan Psikologis Konteks assessment dan Klasifikasi Pemeriksaan Psikologis Pengukuran Aspek2 Psikologik Dalam psikodiagnostik, kepribadian individu dapat diketahui melalui: 1) Aspek2 yg dicari dalam lingkungannnya (interpsikis)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan menguraikan beberapa teori terkait dengan judul yang peneliti sampaikan diatas. Di dalam bab ini akan menguraikan teori mengenai kematangan karir, motivasi berprestasi

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MPB 6207 TES INVENTORY DAN PAULI Disusun oleh: Rany Fitriany, M.Psi, Psikolog FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran

Lebih terperinci

Perancangan Alat Ukur

Perancangan Alat Ukur Modul ke: Perancangan Alat Ukur Fakultas Psikologi Program Studi PSIKOLOGI Mahasiswa dapat menyusun manual tes, instruksi tes dan item tes sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan yang benar Dian Misrawati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tuntutan akan mobilitas semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tuntutan akan mobilitas semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tuntutan akan mobilitas semakin tinggi. Dengan kondisi seperti itu, tentunya kendaraan bermotor menjadi salah satu

Lebih terperinci

Company LOGO KONSEP MINAT. Adhyatman Prabowo, M.Psi

Company LOGO KONSEP MINAT. Adhyatman Prabowo, M.Psi Company LOGO KONSEP MINAT Adhyatman Prabowo, M.Psi Nasi campur Anda suka yang mana..? Bakso Lalapan Pengantar Kekuatan objek Kuat lemahnya indra Individu yg menentukan Stimulus Individu MINAT Minat berarti

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE. Toko Primatech merupakan sebuah toko yang menjual berbagai macam

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE. Toko Primatech merupakan sebuah toko yang menjual berbagai macam BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE 3.1 Objek Penelitian Toko Primatech merupakan sebuah toko yang menjual berbagai macam peralatan komputer dan peralatan lainya yang berhubungan dengan komputer. Selain

Lebih terperinci

Pengantar Psikodiagnostik

Pengantar Psikodiagnostik Modul ke: 10 eyeka13@gmail.com Fakultas PSIKOLOGI Pengantar Psikodiagnostik Tes Kepribadian EY Eka Kurniawan, M. Psi Program Studi Psikologi Definisi Suatu organisasi dinamis dalam diri individu, merupakan

Lebih terperinci

CAPITAL tidak lagi diartikan dalam artian yang sempit; uang-bangunan-kendaraan dan sederet konsep pemahaman kuno atas capital

CAPITAL tidak lagi diartikan dalam artian yang sempit; uang-bangunan-kendaraan dan sederet konsep pemahaman kuno atas capital Rahasia PAPIKostick Test Kekuatan di Balik Assessment and Recruitmen Perkembangan strategy perusahaan atas pengelolaan SDM mengalami kemajuan dengan pesat Decade saat ini dimana SDM Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

LAPORAN SISTEM PAKAR

LAPORAN SISTEM PAKAR LAPORAN SISTEM PAKAR Sistem Pakar Seleksi Tenaga Kerja Baru Disusun Oleh : X-Pertlicious Jean Vickram 1441177004158 Carmadi 1441177004175 Farhan Bulkin 1441177004209 Muhammad Rizky Ananda 1441177004221

Lebih terperinci

Audition - Panduan Wawancara Sample Profile Peran: 1 Transformational Leadership Tanggal pengolahan laporan: 13/03/2016 Organisasi: Facet5

Audition - Panduan Wawancara Sample Profile Peran: 1 Transformational Leadership Tanggal pengolahan laporan: 13/03/2016 Organisasi: Facet5 Audition - Panduan Wawancara Sample Profile Peran: Transformational Leadership Tanggal pengolahan laporan: /0/06 Organisasi: Facet NL Buckley 98-07 info@facet.com.au 067000 Petunjuk Wawancara Audition

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Setiap tahun semua perusahaan melakukan proses penilaian kinerja karyawan. Sebuah proses yang mestinya dilakukan dengan penuh seksama. Tantangannya,

Lebih terperinci

PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI. Shirley Fakultas Psikologi Universitas Medan Area

PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI. Shirley Fakultas Psikologi Universitas Medan Area PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI Definisi Psikologi Industri & Organisasi Keilmuan yg mempelajari mengenai hubungan antara manusia dengan dunia kerja (Guion, 1983). Aplikasi dari fakta dan prinsip psikologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel tergantung Variabel bebas : caregiver burden : supportive group therapy B. Definisi Operasional Variabel Berikut adalah definisi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data dan analisa yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, peneliti selanjutnya dapat menarik beberapa kesimpulan dari penelitian ini dan memberikan beberapa saran.

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Greedy dalam Permainan Connect 4

Penerapan Algoritma Greedy dalam Permainan Connect 4 Penerapan Algoritma Greedy dalam Permainan Connect 4 Muhammad Hasby (13509054) 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sampel dari suatu perilaku. Tujuan dari tes psikologi sendiri adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sampel dari suatu perilaku. Tujuan dari tes psikologi sendiri adalah untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tes psikologi adalah suatu pengukuran yang objektif dan terstandar terhadap sampel dari suatu perilaku. Tujuan dari tes psikologi sendiri adalah untuk mengukur perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan BAB III METODE PENEITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan burnout pada karyawan ditinjau dari tipe kepribadian ekstrovert-introvert. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu : 1) Kepemimpinan

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu : 1) Kepemimpinan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Metode Penelitian. 3.1.1. Objek Penelitian Obyek penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu : 1) Kepemimpinan (Variabel X1); ) Sikap Profesional Widyaiswara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 9 Bandung yang beralamat di Jalan Semar No.5 Bandung.

Lebih terperinci

Contoh Soal Psikotes

Contoh Soal Psikotes Contoh Soal Psikotes 1. Tes Logika Penalaran Soal tes logika penalaran ini terdiri atas deret gambar baik 2 maupun 3 dimensi dan lain-lain. Yang menjadi penilaian dalam tes ini adalah kemapuan Anda dalam

Lebih terperinci

Klik di sini: untuk informasi lebih

Klik di sini:  untuk informasi lebih Klik di sini: www.psikoteskerja.web.id untuk informasi lebih lengkap PENGANTAR EBOOK SUKSES PSIKOTES KERJA Penyebab kegagalan terbesar calon karyawan pada saat rekrutmen adalah sewaktu ujian psikotes.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam tantangan era globalisasi ini, persaingan antar lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam tantangan era globalisasi ini, persaingan antar lembaga-lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam tantangan era globalisasi ini, persaingan antar lembaga-lembaga pendidikan menjadi semakin kuat. Universitas-universitas swasta harus dapat bersaing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam perilaku. Peran ganda dapat didefenisikan dimana seseorang memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam perilaku. Peran ganda dapat didefenisikan dimana seseorang memiliki BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Peran Ganda Peran adalah bagian yang dimainkan individu pada setiap keadaan dan cara tingkah lakunya untuk menyelaraskan diri dengan keadaan.

Lebih terperinci

PROPOSAL SOFTWARE KOREKSI PSIKOTES

PROPOSAL SOFTWARE KOREKSI PSIKOTES PROPOSAL SOFTWARE KOREKSI PSIKOTES Kami tim pengembang software tes psikologi berlokasi di Surabaya. Mengembangkan alat aplikasi skoring psikotest yang dibutuhkan oleh banyak pihak. Terutama para psikolog,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian pada Bab IV diperoleh kesimpulan bahwa pengaruh gaya

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian pada Bab IV diperoleh kesimpulan bahwa pengaruh gaya BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian pada Bab IV diperoleh kesimpulan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan (direktif, suportif, partisipatif, dan fokus pada hal utama) memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan akan sangat ditentukan oleh kinerja karyawan. Dalam

BAB I. PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan akan sangat ditentukan oleh kinerja karyawan. Dalam BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja perusahaan akan sangat ditentukan oleh kinerja karyawan. Dalam menjaga dan meningkatkan kinerja karyawan, pengelolaan kinerja (performance management) menjadi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB II KAJIAN TEORITIK BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Berpikir Kritis Tujuan pendidikan nasional salah satunya adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Menurut Deporter dan Hernacki

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI HAMBATAN ORGANISASI DENGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

IDENTIFIKASI HAMBATAN ORGANISASI DENGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS IDENTIFIKASI HAMBATAN ORGANISASI DENGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS Adnan Buyung Nasution 1 1,2 Sistem Informasi, STMIK Potensi Utama 3 STMIK Potensi Utama, Jl. K.L. Yosudarso

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ANALISIS dan INTERPRETASI

DASAR-DASAR ANALISIS dan INTERPRETASI DASAR-DASAR ANALISIS dan INTERPRETASI Sebagai salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, analisis data dalam observasi juga diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dalam rancangan

Lebih terperinci

Praktikum Optimasi. Memasukkan struktur kegiatan. Memasukkan Sumberdaya kegiatan

Praktikum Optimasi. Memasukkan struktur kegiatan. Memasukkan Sumberdaya kegiatan Proyek di mulai Bulan 1 Desember 2015 Estimasi hari Libur : Sabtu, Minggu Memasukkan struktur kegiatan Praktikum Optimasi 1. Masukkan struktur kegiatan, waktu dan predecessor pembuatan rumah seperti table

Lebih terperinci

METODIK TES II Rencana Mutu Pembelajaran

METODIK TES II Rencana Mutu Pembelajaran ` FAKULTAS PSIKOLOGI Universitas Muhammadiyah Surakarta METODIK TES II Rencana Mutu Pembelajaran LISNAWATI RUHAENA Nama Dosen : Lisnawati Ruhaena, M.Si., Psi. Program Studi : Psikologi Nama Mata Kuliah

Lebih terperinci

PROSES PELAKSANAAN MANAGEMENT TRAINEE (MT) PADA PT. TRAKINDO UTAMA JAKARTA

PROSES PELAKSANAAN MANAGEMENT TRAINEE (MT) PADA PT. TRAKINDO UTAMA JAKARTA PROSES PELAKSANAAN MANAGEMENT TRAINEE (MT) PADA PT. TRAKINDO UTAMA JAKARTA Oleh : 1 Darmawan 2 Rizka Mauliddia Administrasi Bisnis, Politeknik LP3I Jakarta Gedung Sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai efektivitas program pelatihan dalam mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai efektivitas program pelatihan dalam mengembangkan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian mengenai efektivitas program pelatihan dalam mengembangkan locus of control internal dalam pembelajaran pada siswa kelas XI SMA

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan, lingkup tugas akhir, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik suatu simpulan mengenai OCB perawat pelaksana ruang rawat inap Rumah Sakit X di Lampung

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan penilaian kinerja terhadap motivasi kerja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan penilaian kinerja terhadap motivasi kerja BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap karyawan, untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan penilaian kinerja terhadap motivasi kerja karyawan di

Lebih terperinci

PETUNJUK. Bila anda seorang pekerja keras, maka lingkari lah semacam ini. Tetapi bila anda bukan seorang pemurung, maka lingkarilah semacam ini...

PETUNJUK. Bila anda seorang pekerja keras, maka lingkari lah semacam ini. Tetapi bila anda bukan seorang pemurung, maka lingkarilah semacam ini... Lampiran 1 INVENTORY KEPRIBADIAN PAPIKOSTIK PETUNJUK Di dalam buku ini terdapat 90 pasang pernyataan. Pilihlah satu pernyataan dari pasangan pernyataan itu yang anda rasakan paling mendekati gambaran diri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan 63 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk memungkinkannya pencatatan dan analisis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Proses penelitian tentang profil prokrastinasi akademik siswa dan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Proses penelitian tentang profil prokrastinasi akademik siswa dan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Proses penelitian tentang profil prokrastinasi akademik siswa dan implikasinya bagi program bimbingan akademik, menghasilkan kesimpulan berdasarkan tiga tema

Lebih terperinci

KUANTIFIKASI & OBJEKTIVITAS DALAM PEMERIKSAAN PSIKOLOGI

KUANTIFIKASI & OBJEKTIVITAS DALAM PEMERIKSAAN PSIKOLOGI KUANTIFIKASI & OBJEKTIVITAS DALAM PEMERIKSAAN PSIKOLOGI TES: suatu metoda untuk menjaring data berupa perilaku individu yang berlangsung dalam suatu situasi yang baku ( Sundberg, 1977) BAKU BAKU ADMINISTRASI

Lebih terperinci

Modul ini akan menjelaskan tentang cara pengadministrasian dan skoring tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory

Modul ini akan menjelaskan tentang cara pengadministrasian dan skoring tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory Modul ke: Tes Inventori: MMPI Modul ini akan menjelaskan tentang cara pengadministrasian dan skoring tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory Fakultas PSIKOLOGI Karisma Riskinanti, M.Psi.,

Lebih terperinci

BAB 2 SELEKSI & PENEMPATAN TENAGA KERJA

BAB 2 SELEKSI & PENEMPATAN TENAGA KERJA BAB 2 SELEKSI & PENEMPATAN TENAGA KERJA Sasaran : Mengerti tentang seleksi dan penempatan Memahami perbedaan individu dan varian pekerjaan Mengerti berbagai strategi seleksi Memahami model penelitian seleksi

Lebih terperinci

BAGIAN IV MICROSOFT POWER POINT

BAGIAN IV MICROSOFT POWER POINT BAGIAN IV MICROSOFT POWER POINT 1. Pendahuluan Microsoft powerpoint merupakan salah satu bagian terintegrasi dari suatu paket system operasi Microsoft Office. Pada umumnya tampilan dan penggunaan Microsoft

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

STANDAR KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR 2013, No.1253 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR STANDAR KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas kerja yang terpisah, tetapi berhubungan dan memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas kerja yang terpisah, tetapi berhubungan dan memberikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Perencanaan Karir Karir adalah suatu deretan posisi yang diduduki oleh seseorang selama perjalanan usianya (Rivai, 2009:369). Karir adalah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. data yang saya perlukan sehubungan dengan masalah yang diteliti.

KATA PENGANTAR. data yang saya perlukan sehubungan dengan masalah yang diteliti. Lampiran 1 Alat Ukur Iklim Kerja KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menempuh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) di Universitas Kristen Maranatha Bandung, saya membutuhkan beberapa informasi

Lebih terperinci