Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 1
|
|
- Liana Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua Disampaikan pada Forum Kebijakan Strategis untuk Pembangunan Papua: Melacak Akar Ketertinggalan Pendidikan di Provinsi Papua dan Papua Barat, Gugus Tugas Papua UGM, 18 September 2017 Bambang Purwoko Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM Ketua Gugus Tugas Papua Universitas Gadjah Mada Materi ini (versi Bahasa Inggris) pernah dipresentasikan pada forum The 16 th Indonesian Scholars International Convention: Conference and Workshop on Papua, Promoting Insiders Views on Papua through Collaborative Research and Publication, University of Birmingham, 02 October Update dilakukan sesuai data tahun 2017 Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 1
2 Latar Belakang 1/3 Pendidikan adalah instrumen yang efektif untuk mengajarkan norma, mensosialisasikan nilai, dan menanamkan etos kerja kepada masyarakat. Pendidikan yang berkualitas tidak hanya berorientasi kepada peningkatan pengetahuan dan ketrampilan saja, tetapi juga pada pembentukan karakter masyarakat. Pembangunan daerah akan berhasil jika didukung oleh SDM masyarakat yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan tinggi, sekaligus memiliki karakter positif yang kuat (bekerja keras, jujur, inovatif, dan disiplin). Meskipun sejak tahun 2001 Papua mendapatkan kewenangan khusus (UU 21/2001) namun sampai tahun 2017 ini secara umum kondisi pendidikan di Papua masih belum menunjukkan tanda-tanda kemajuan yang signifikan. Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 2
3 Memahami Problematika Pendidikan di Papua Tiga cara memahami problematika pendidikan di Papua: Data Mengkaji kondisi pendidikan dengan melihat Data Statistik: Jumlah Sekolah, Sarpras Pendukung, Rasio Murid Guru, Angka Melek Huruf, dsb. Fakta Mengkaji kondisi pendidikan dengan melihat Kondisi Empiris di kabupaten, disrtik dan kampung : Ketersediaan sarana prasarana pendidikan, ketersediaan Guru, metode belajar dan kualitas hasil pendidikan, interaksi dengan masyarakat. Analisis Mengkaji kondisi pendidikan dengan melakukan analisa terhadap Kinerja dan Kebijakan Dinas Pendidikan: Manajemen pendidikan di tingkat lokal, komitmen pejabat pengelola pendidikan, akuntabilitas pengelolaan anggaran. Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 5
4 Data Kondisi Pendidikan di Papua 1/3 Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 6
5 Data Kondisi Pendidikan di Papua 2/3 Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 7
6 Data 3/3 Kondisi Pendidikan di Papua Ibarat foto yang diedit, Data Statistik pendidikan di Papua adalah sesuatu yang lebih indah dari aslinya. Realitas kondisi pendidikan di Papua tidaklah sebaik atau seindah yang ditampilkan dalam data statistik. Di atas kertas rasio Guru : Murid terlihat bagus, dalam realitasnya banyak murid di Papua yang tidak bisa bersekolah karena tak adanya Guru. Presentase dan Jumlah masyarakat penyandang buta aksara juga jauh lebih banyak dibanding yang tercatat dalam data statistik Tingkatan kelas (1,2,3,4,5,6) atau tingkatan pendidikan (SD, SMP, SMA) tidak mencerminkan penguasaan dan penyerapan materi pelajaran yang sesuai dengan standar umum pendidikan nasional. Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 8
7 Fakta Tentang Pendidikan di Papua 1/2 Kesenjangan Pantai Gunung Kecenderungan Mengejar Gelar, Bukan Ilmu dan Kemampuan Pendidikan Belum Menjadi Kesadaran Bersama Seluruh Masyarakat Studi Lanjut ke Universitas yang Berkualitas Sangat Rendah Kualitas Pendidikan SD, SMP, SMA Masih Sangat Rendah Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 11
8 Alternatif Pengembangan Pendidikan di Papua Fokus pada Pengadaan / Perbaikan Sarpras dan Tenaga Kependidikan Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 19
9 Rekomendasi Penguatan Kapasitas dan Perbaikan Manajemen Pendidikan Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 20
10 Penguatan Kapasitas Individu 1/2 Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota di Papua harus menjamin / memastikan bahwa para Pejabat dan Staf di Dinas Pendidikan memiliki kualifikasi sbb: Memahami problematika mendasar kondisi pendidikan di Papua dan memiliki rencana kerja yang jelas untuk mengatasi masalah tersebut. Memiliki KOMPETENSI (Pengetahuan, Ketrampilan dan Sikap) yang mendukung pengembangan pendidikan di daerahnya. Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 21
11 Penguatan Kapasitas Individu 2/2 Memiliki KOMITMEN untuk memajukan pendidikan di daerahnya (misal sanggup tinggal di lokasi tugas minimal 80% dari total masa tugas per tahun). Menandatangani dan melaksanakan Pakta Integritas untuk membangun dan memajukan pendidikan di daerahnya. Sanggup bekerjasama dan selalu berkoordinasi dengan Sekda dan Kepala Daerah. Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 22
12 Penguatan Kapasitas Organisasi 1/2 Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota di Papua harus memberikan dukungan penuh agar Dinas Pendidikan memiliki kemampuan dan kewenangan untuk melaksanan tugas-tugas sbb: Merancang kegiatan tahunan yang berorientasi kepada peningkatan gairah belajar masyarakat, bukan sematamata pembangunan fisik sarpras pendidikan. Melakukan sosialisasi tentang urgensi pendidikan bagi masyarakat, dan perlunya dukungan orang tua terhadap model pembelajaran di Sekolah. Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 23
13 Penguatan Kapasitas Organisasi 2/2 Melakukan pendataan jumlah sekolah, guru dan murid secara akurat serta merancang sistem Manajamen Sekolah yang mendukung PBM. Mengangkat dan menempatkan Guru-guru berdasarkan pertimbangan merit system, mendahulukan pertimbangan komitmen dan kualitas kerja dan bukan semata-mata konektivitas. Menjamin agar alokasi dana pendidikan bisa digunakan sesuai sasaran, dan menjamin pemenuhan hak-hak Guru (administratif dan finansial), termasuk jaminan rasa aman dan ketersediaan hunian (tempat tinggal) yang layak. Merancang dan memastikan agar Manajemen Sekolah bisa dilaksanakan dengan baik. Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 24
14 Penguatan Kapasitas Sistem 1/2 Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota di Papua harus menjamin / memastikan bahwa: Ada kejelasan regulasi (Perdasus atau Perda Kab/Kota) yang menjamin alokasi dana otsus untuk Pendidikan bisa tersalur dan terserap dengan baik berdasarkan Juklak dan Juknis yang jelas. Terdapat landasan hukum yang jelas untuk menjamin keamanan, kesejahteraan dan kepastian status Guru-Guru yang bertugas di Daerah Terpencil. Ada struktur insentif bagi Sekolah dan Guru di Daerah Terpencil. Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 25
15 Penguatan Kapasitas Sistem 2/2 Ada sanksi yang tegas dalam bentuk Peraturan Kepala Daerah bagi Guru-guru yang meninggalkan lokasi tugasnya tanpa ijin khusus dari Kepala Dinas atau Kepala Daerah. Ada sanksi yang tegas bagi Murid dan Orang Tua Murid yang secara sengaja melakukan kecurangan dalam proses pendidikan dan atau melakukan tindak kekerasan / ancaman yang mengganggu proses pendidikan. Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 26
16 Terobosan Nyata Gugus Tugas Papua UGM : Kecil Tapi Riil Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 27
17 A Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan 1/2 Pembangunan pendidikan di sebagian besar kabupaten di Papua tidak didasarkan pada perencanaan yang jelas. Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan tidak mempunyai rencana jangka panjang terkait pengembangan pendidikan. Akibatnya, capaian pendidikan belum bisa naik secara signifikan. Kurang maksimalnya perencanaan pendidikan berakibat pada rendahnya kualitas pengajaran, lemahnya komitmen Guru, belum memadainya sarana dan sarana pendidikan, serta belum berkembangnya daya saing pendidikan. Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 28
18 A Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan 2/2 Untuk mengatasi persoalan itu, Gugus Tugas Papua UGM bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Puncak dan Pemerintah Kabupaten Intan Jaya melakukan studi dalam rangka Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan. Rekomendasi dari kajian tersebut berkaitan dengan bagaimana layanan pendidikan ditingkatkan dengan fokus pada 3 aspek penting yaitu: availabilitas, aksesibilitas, kualitas. Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 29
19 B 1/2 Guru Penggerak Daerah Terpencil Kerjasama UGM dengan Pemkab Puncak, Intan Jaya, Mappi sejak tahun Sudah diberangkatkan 90 Guru berbagai bidang studi ke Distrik-distrik Pedalaman di Kab Puncak, dan 40 Guru ke Kab Intan Jaya, dan dalam waktu dekat akan memberangkatkan 50 orang guru ke Kabupaten Mappi. Para Guru mengikuti kontrak kerja dengan Pemda untuk waktu 2 tahun dan bagi yang memenuhi syarat bisa diangkat menjadi PNS setempat. Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 30
20 B Guru Penggerak Daerah Terpencil 2/2 seluruh daerah di Indonesia, memiliki komitmen untuk tugas-tugas di pedalaman Papua. Mereka mendapatkan pelatihan khusus untuk tugas-tugas pendidikan dan pengabdian di pedalaman Papua. Masyarakat dan anak-anak usia sekolah menyambut dengan antusias kehadiran para Guru PAUD, SD, SMP dan SMA / SMK di daerahnya. Kehadiran para Guru berhasil membangkitkan lagi gairah belajar masyarakat, dan meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, dan kebermutuan pelayanan pendidikan bagi masyarakat Papua. Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 31
21 C 1/2 Kajian Kelayakan Sekolah Berpola Asrama Sekolah Berpola Asrama (SBA) menjadi opsi yang banyak dilakukan oleh Pemda-Pemda di Papua untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Beberapa SBA mengalami kegagalan akibat buruknya tata kelola oleh Pemda sehingga tidak ada kepastian anggaran pengelolaan, tidak ada rencana pengembangan pendidikan yang detail, dan bahkan hanya dijadikan sebagai ajang mendapatkan dana proyek. Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 32
22 C Kajian Kelayakan Sekolah Berpola Asrama 2/2 Kajian Kelayakan SBA ditujukan untuk melihat kelayakan pada aspek sosial budaya, teknis, anggaran, bahkan feasibilitas politik dan pemerintahan dalam mengelola agar SBA bisa bertahan lama. Dalam merancang pembangunan SBA, Pemerintah Daerah cenderung hanya menyiapkan bangunan fisik tanpa merancang Program Pendidikan secara matang. Model SBA pernah berhasil sebagai model pendidikan ideal di Papua, khususnya di jaman Belanda. Apakah model SBA bisa langsung direplikasi di era pemerintahan sekarang dengan berbagai kompleksitasnya? Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 33
23 D KKN PPM Papua 1/2 Kuliah Kerja Nyata Program Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) adalah kegiatan pengabdian masyarakat wajib bagi setiap mahasiswa UGM semester akhir untuk mempraktekan ilmu di masyarakat dan sekaligus sebagai proses belajar untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan empiris sesuai bidang studinya. Sejak tahun 2013 LPPM UGM mengirimkan belasan unit KKN PPm UGM ke kabupaten kota di provinsi Papua dan Papua Barat, baik wilayah pantai maupun pegunungan. Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 34
24 D KKN PPM Papua 2/2 Kehadiran mahasiswa KKN PPM UGM di tengahtengah masyarakat di kampung-kampung di wilayah Papua mempunyai arti sangat penting dalam ikut serta memberdayakan masyarakat setempat, termasuk di bidang pendidikan. Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 35
25 E Pendampingan Mahasiswa Papua 1/2 Salah satu tanggung jawab Gugus Tugas Papua UGM adalah melakukan pendampingan dan penguatan kapasitas mahasiswa Papua, baik yang kuliah di UGM maupun di Perguruan Tinggi lain. Pendampingan ini dilakukan dalam bentuk penyelenggaran kegiatan bersama, baik yang bersifat akademik (seminar, diskusi, penyambutan mahasiswa baru) maupun kegiatan sosial budaya dalam (festival seni budaya Papua, dialog budaya, dsb). Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 36
26 E Pendampingan Mahasiswa Papua 2/2 Para Dosen dan Peneliti yang tergabung dalam Gugus Tugas Papua UGM juga selalusiap jika sewaktu-waktu dibutuhkan oleh para mahasiswa untuk memberikan konsultasi akademik sesuai dengan bidang ilmu masing-masing. Dengan model pendampingan ini diharapkan para mahasiswa Papua di Yogyakarta khususnya bisa merasa nyaman untuk melakukan aktifitas aktifitas akademik maupun aktifitas sosial di lingkungannya, dan diharapkan juga bisa menyelesaikan studinya dengan baik. Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 37
27 Cenderawasih dari Irian TERIMA KASIH Cukup Sekian Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 38
28 Bambang Purwoko adalah Dosen di Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM. Lulus Sarjana (S1) dari Jurusan Pemerintahan Fisipol UGM (1988) dan Sarjana (S1) dari Jurusan Pendidikan Fisika IKIP Negeri Yogyakarta (1987). Mendapatkan Graduate Diploma of Development Studies dari Murdoch University (1995), dan Master of Arts dari The University of Western Australia, saat ini sedang menempuh pendidikan Doktor Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada. Bambang Purwoko Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM -- Ketua Gugus Tugas Papua Universitas Gadjah Mada -- bppurwoko@ugm.ac.id Mulai tahun 1999 sampai sekarang sangat aktif melakukan penelitian, pendampingan pemerintahan dan advokasi kebijakan di provinsi Papua dan Papua Barat, dan pernah menjadi Ketua Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Puncak ( ). Sejak tahun 2008 menjadi Kepala Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama (PPKK) Fisipol UGM, dan sejak tahun 2013 juga menjadi Ketua Gugus Tugas Papua Universitas Gadjah Mada. Refleksi Kritis Kondisi Pendidikan di Papua 39
Sarjana Mendidik Bangsa Program Guru Penggerak Daerah Terpencil Kabupaten Intan Jaya Tahun 2014/2015
Term of Reference Sarjana Mendidik Bangsa Program Guru Penggerak Daerah Terpencil Kabupaten Intan Jaya Tahun 2014/2015 A. Latar Belakang Kabupaten Intan Jaya merupakan daerah otonom baru hasil pemekaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah bangsa-bangsa telah menunjukkan bahwa bangsa yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah bangsa-bangsa telah menunjukkan bahwa
Lebih terperinciSarjana Mendidik Bangsa Program Guru Perintis Daerah Terpencil Kabupaten Puncak Tahun 2014/2015
Term of Reference Sarjana Mendidik Bangsa Program Daerah Terpencil Kabupaten Puncak Tahun 2014/2015 A. Latar Belakang Kabupaten Puncak merupakan daerah otonom baru hasil pemekaran dari kabupaten Puncak
Lebih terperinciKAJIAN ANGGARAN PENDIDIKAN. Oleh: KANTOR STAF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
KAJIAN ANGGARAN PENDIDIKAN Oleh: KANTOR STAF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 28 November 2017 2 PERBANDINGAN ANGGARAN PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN NEGARA LAIN (1/2) ANGGARAN PENDIDIKAN NEGARA LAIN LEBIH RENDAH
Lebih terperinciMewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal.
Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal. Pada misi IV yaitu Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal terdapat 11
Lebih terperinciKOMPONEN D SUMBER DAYA MANUSIA
KOMPONEN D SUMBER DAYA MANUSIA Sumber daya manusia pada perguruan tinggi yang dimaksud pada tulisan ini adalah dosen dan tenaga kependidikan (karyawan). Dosen bertugas melaksanakan kegiatan pembelajaran,
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (Usia 0-6 Tahun)
URUSAN WAJIB: PENDIDIKAN PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Meningkatnya Budi Pekerti, 1 Persentase pendidik yang disiplin Tata Krama
Lebih terperinciVISI - MISI BAKAL CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN NDUGA PERIODE MOTTO VISI
VISI - MISI BAKAL CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN NDUGA PERIODE 2017 2022 YAIRUS GWIJANGGE CALON BUPATI WENTIUS NIMIANGGE CALON WAKIL BUPATI MOTTO VISI DAN BERWIBAWA SERTA PENUH CINTA KASIH UNTUK
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. fakir miskin pada era otonomi khusus di Provinsi Papua, dapat dirumuskan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaturan penanganan fakir miskin pada era otonomi khusus di Provinsi Papua, dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemda
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET 1 Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M)
LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M) Judul: Pelatihan Pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-guru SMA dan SMP se-kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem Oleh: I Gede Partha
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan Kota Probolinggo Tahun 2016 ini disusun untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dalam
Lebih terperinciRAKER GUBERNUR KALBAR HUT PEMDA KALBAR KE 53 KOORDINASI PEMANTAPAN PENYELENGGARAAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010
RAKER GUBERNUR KALBAR HUT PEMDA KALBAR KE 53 KOORDINASI PEMANTAPAN PENYELENGGARAAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010 Drs. Alexius Akim, MM. Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Barat RAKOR GUBERNUR KALBAR
Lebih terperinci- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 23 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini akan disajikan dalam tiga bagian, yaitu bagian simpulan, keterbatasan
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan disajikan dalam tiga bagian, yaitu bagian simpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. Bagian simpulan berisi simpulan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah
Lebih terperinciMEWUJUDKAN TATAKELOLA PEMERINTAHAN DESA
MATERI DISKUSI MEWUJUDKAN TATAKELOLA PEMERINTAHAN DESA Yeremias T. Keban MKP FISIPOL UGM Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, 27 September 2017 The Alana
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPedoman Seleksi Relawan Guru Sobat Bumi Angkatan III
Pedoman Seleksi Relawan Guru Sobat Bumi Angkatan III A. PENDAHULUAN Pendidikan di Indonesia Timur di Daerah 3T (Terdepan, Terluar, Terpencil) khususnya di Papua masih didera masalah klasik, antara lain
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN JL. Gentengkali 33 Surabaya, /Fax.(031) ,
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN JL. Gentengkali 33 Surabaya, /Fax.(031) 5302706-09, 8439914 Surabaya, 27 Pebruari 2017 Nomor : 900/1296/101.5/2017 Sifat : Segera Lamp. : 1 (satu) berkas
Lebih terperinciKOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015
KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015 Topik #1 Manajemen Guru Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019 secara eksplisit menyebutkan
Lebih terperinciSistim Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun tentang pendidikan tinggi, Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun
KONDISI DAN ISU STRATEGIS BAB III Mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang pendidikan tinggi, Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciBUPATI POLEWALI MANDAR
BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN KOMPETENSI APARATUR DALAM PENYELENGGARAN PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KERJA Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya /24/2016 1
RENCANA PROGRAM KERJA Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya 2016-2017 8/24/2016 1 1. Pembelajaran Rerata lama masa studi S1 = 3,55 tahun Profesi = 1 tahun S2 = 2
Lebih terperinciPAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PROBOLINGGO
PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015-2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PROBOLINGGO TINDAKLANJUT EVALUASI IMPLEMENTASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI TAHUN 2016 TAHUN
Lebih terperinciDinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif
Ringkasan Eksekutif Pendidikan telah menjadi sebuah kekuatan bangsa khususnya dalam proses pembangunan di Jawa Timur. Sesuai taraf keragaman yang begitu tinggi, Jawa Timur memiliki karakter yang kaya dengan
Lebih terperinciGUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA
GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM KHUSUS GERAKAN BANGKIT, MANDIRI DAN SEJAHTERA HARAPAN SELURUH RAKYAT PAPUA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Guna meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan di Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Guna meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan di Indonesia, pemerintah telah meluncurkan berbagai kebijakan, salah satunya yang saat ini sedang hangat dibicarakan
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN JL. Gentengkali 33 Surabaya, /Fax.(031) ,
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN JL. Gentengkali 33 Surabaya, /Fax.(031) 5302706-09, 8439914 Surabaya, 16 Februari 2015 Nomor : 900/1074/103.07/2015 Sifat : Segera Lamp. : 1 (satu) berkas
Lebih terperinciDRAFT PETUNJUK TEKNIS
DRAFT PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN DANA PENDIDIKAN PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK S-1/D-IV PADA JENJANG PENDIDIK ANAK USIA DINI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN
Lebih terperinciPermasalahan Mendasar Daerah
VISI, MISI DAN AGENDA PEMBANGUNAN SERTA KEBIJAKAN STRATEGIS Permasalahan Mendasar Daerah 1. Masih rendahnya kualitas sumberdaya manusia sehingga menyebabkan rendahnya produktivitas dan daya saing yang
Lebih terperinciKKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018
BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN KKN Terintegrasi Multisektoral PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS KKN Terintegrasi Multi Sektoral BAB
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciUrusan Pemerintahan Organisasi. : 1.01 URUSAN WAJIB Pendidikan : Dinas Pendidikan
Urusan Pemerintahan Organisasi : 1.01 URUSAN WAJIB Pendidikan : 1.01.01 Dinas Pendidikan LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH JAWA BARAT NOMOR : 19 TAHUN 2012 TANGGAL : 17 DESEMBER 2012 TENTANG : ANGGARAN PENDAPATAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA UTAMA INSTANSI : DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JOMBANG VISI : TERWUJUDNYA PENDIDIKAN YANG MERATA, BERMUTU, AGAMIS DAN BERDAYA SAING MISI : 1. Mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan dan
Lebih terperinciARAHAN KEBIJAKAN DALAM PENATAAN PERANGKAT DAERAH
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA ARAHAN KEBIJAKAN DALAM PENATAAN PERANGKAT DAERAH TJAHJO KUMOLO Jakarta, 5 Agustus 2016 1 2 I. KEBIJAKAN PENATAAN PERANGKAT DAERAH (1) KEBIJAKAN DEBIROKRATISASI v
Lebih terperinciRINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
LAMPIRAN III PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 1 Tahun 2016 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 KABUPATEN KULON PROGO RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENSTRA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG PERIODE TAHUN 2014-2018 Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2019 merupakan amanat perundang-undangan
Lebih terperinciMEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PENGURUS HARIAN BADAN WAKAF UNI- VERSITAS ISLAM INDONESIA TENTANG PEDOMAN PEMBUKAAN, PENGGABUNGAN, DAN PENUTUPAN SA- TUAN PROGRAM PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN UNI- VERSITAS
Lebih terperinciKebijakan Umum Dekan
Kebijakan Umum Dekan FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Periode 2010-2014 Penguatan Keunggulan Pendidikan Hukum Berbasis Nilai-nilai ke-islaman Menuju World Class University Kebijakan Umum Dekan
Lebih terperinciSINERGI DAN PERAN KOMISI PENYULUHAN PERIKANAN NASIONAL (KPPN) DALAM PENYELENGGARAAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
SINERGI DAN PERAN KOMISI PENYULUHAN PERIKANAN NASIONAL (KPPN) DALAM PENYELENGGARAAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Oleh : Ir.Sumardi S. M.Ed dan Dr Soen an HP Komisi Penyuluhan Perikanan Nasional Disampaikan
Lebih terperinciBUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,
BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM INTERNAL AUDIT (INTERNAL AUDIT CHARTER) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang
Lebih terperinciKebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas dalam Penguatan dan Pemanfaatan Hasil Akreditasi
Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas dalam Penguatan dan Pemanfaatan Hasil Akreditasi Harris Iskandar Direktur Jenderal PAUD dan Dikmas Disampaikan pada Rakornas BAN PAUD dan PNF Tahun 2018 Yogyakarta, 22
Lebih terperinciKEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciLAPORAN EKSEKUTIF KONTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENGELOLAAN DAN PENGUATAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD), 2010
LAPORAN EKSEKUTIF KONTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENGELOLAAN DAN PENGUATAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD), 2010 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Perumusan Masalah 1. Latar Belakang Kebijakan
Lebih terperinciBorang Isian Capaian Sasaran Mutu (Indikator Kinerja) Fakultas/Program dalam RENSTRA UB FAKULTAS/PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS/PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN VISI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Visi Universitas adalah menjadi universitas unggul yang berstandar dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan,
Lebih terperinciA. TEMA : IMPLEMENTASI KEWENANGAN PENGELOLAAN DATA PENDIDIKAN KELOMPOK EMPAT ( KOPAT )
A. TEMA : IMPLEMENTASI KEWENANGAN PENGELOLAAN DATA PENDIDIKAN KELOMPOK EMPAT ( KOPAT ) B. PELAKSANAAN KEGIATAN Hari /Tanggal : Jum at/31 Maret 2017 Tempat Kegiatan : Hotel Kartika Chandra Jakarta Penanggunggung
Lebih terperinciTabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun Rencana Tahun 2015 Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif
Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Nama SKPD : DINAS PENDIDIKAN KOTA AMBON Kode 1 URUSAN WAJIB Daerah dan Indikator 1.01 Bidang Urusan : Pendidikan
Lebih terperinciB. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN
B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN Pembagian urusan pemerintahan sesuai asas desentralisasi dalam sistem pemerintahan yang mensyaratkan adanya pembagian urusan yang jelas antara Pemerintah dengan
Lebih terperinciStrategi Pengelolaan dan Pengembangan Pusat Studi
Strategi Pengelolaan dan Pengembangan Pusat Studi Subaryono, PhD Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada Disampaikan pada Workshop Pengelolaan dan Pengembangan Pusat Studi LPPM Universitas
Lebih terperinciSEKOLAH KAMPUNG BERBASIS KEARIFAN LOKAL DAN TERINTEGRASI Sebuah pengalaman dari Pantai Timur Kabupaten Sarmi - Provinsi Papua
SEKOLAH KAMPUNG BERBASIS KEARIFAN LOKAL DAN TERINTEGRASI Sebuah pengalaman dari Pantai Timur Kabupaten Sarmi - Provinsi Papua JOHN RAHAIL (Hp. 08124209941/Email:icdppapua@yahoo.co.id)) Seminar Membangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi
BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Salah satu sekolah yang menjadi tempat PPL UNY Yogyakarta adalah SMA PIRI 1 Yogyakarta yang terletak di Jalan Kemuning 14 Yogyakarta. Secara garis besar SMA PIRI 1
Lebih terperinciLAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012
LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012 Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat pada awal Tahun 2012 telah melaksanakan pertemuan internal membahas rencana strategis (Renstra) 2011-2015 dan
Lebih terperinciPROGRAM SANGIHE MENGAJAR: Kiat Baru Pemenuhan Guru di Pulau-Pulau dan Desa Terpencil DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE, SULAWESI UTARA
PRAKTIK CERDAS Seri Lembaran Informasi BASICS No. 11 - September 2013 PROGRAM SANGIHE MENGAJAR: Kiat Baru Pemenuhan Guru di Pulau-Pulau dan Desa Terpencil DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE, SULAWESI UTARA
Lebih terperinciSTANDAR 4 SUMBER DAYA MANUSIA
34 STANDAR 4 SUMBER DAYA MANUSIA a. Sumber Daya Manusia Tata cara pengangkatan dan pemberhentian dosen tetap Prodi MSDM sepenuhnya mengacu pada Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 14
Lebih terperinciPERUMUSAN HASIL RAKOR DITJEN KEBUDAYAAN 2016
PERUMUSAN HASIL RAKOR DITJEN KEBUDAYAAN 2016 Komisi: 3 Sub Komisi: Sejarah Identifikasi Masalah Gagasan Solutif Rencana Prioritas Kesepakatankesepakatan Pendataan 1. Kurangnya Tenaga Ahli 2. Kurangnya
Lebih terperinciKOMPONEN D SUMBER DAYA MANUSIA
KOMPONEN D SUMBER DAYA MANUSIA 1. Sistem rekrutmen dan seleksi dosen dan tenaga kependidikan. Program Studi S2 Akuntansi yang mulai berdiri berdasarkan Surat Dirjen Dikti No. 2844/D/2001 tanggal 31 Agustus
Lebih terperinciKABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015
KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2014 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR
Lebih terperinciPAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR
PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR KETERKAITAN RPJMD KAB. BLITAR 2016-2021 DENGAN RENSTRA DINAS PENDIDIKAN KAB. BLITAR 2016-2021
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1000, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Tugas Belajar. Kesehatan. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciSURAT KETERANGAN PENDAMPING IJAZAH Sosialisasi Implementasi ZULFAHMI ALWI_LPM_UINAM
SURAT KETERANGAN PENDAMPING IJAZAH Sosialisasi Implementasi ZULFAHMI ALWI_LPM_UINAM Harapan Baru Pada PT 1. PT Harus Menjadi Cermin Pendidikan Karakter Bangsa 2. PT Harus Menjadi Sumber Penghasil Sdm Unggul
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 507/P/SK/HT/2010 TENTANG SISTEM REKRUTMEN PEGAWAI SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 507/P/SK/HT/2010 TENTANG SISTEM REKRUTMEN PEGAWAI SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciKEPUTUSAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 118
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG PEMBINAAN PRAJA INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG PEMBINAAN PRAJA INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 118
Lebih terperinciBUPATI ACEH JAYA PERATURAN BUPATI ACEH JAYA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
BUPATI ACEH JAYA PERATURAN BUPATI ACEH JAYA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH JAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemenuhan
Lebih terperinciSEKILAS MENGENAI.. 1 PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN
SEKILAS MENGENAI.. 1 PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN Oleh: Santoso Tri Raharjo 2 UMUM Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial didirikan
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN APA, BAGAIMANA, DAN MENGAPA
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN APA, BAGAIMANA, DAN MENGAPA Kualitas SNP (Isi, Kompetensi Lulusan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Sarana dan Prasarana, Pengelolaan, Penilaian, Proses, Biaya) SPM
Lebih terperinciBUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciMENUJU TATA KELOLA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT YANG EFEKTIF
MENUJU TATA KELOLA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT YANG EFEKTIF DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN MASYARAKAT MAKASSAR, 9 AGUSTUS 2017 1 1 2 3 4 Penjaminan Mutu PPM Standar Nasional PPM Evaluasi
Lebih terperinciPenerapan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Sektor Publik dan Pusat Kesehatan Masyarakat. Dwi Handono Sulistyo PKMK FKKMK UGM
Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Sektor Publik dan Pusat Kesehatan Masyarakat Dwi Handono Sulistyo PKMK FKKMK UGM Pokok Bahasan Pendahuluan Gambaran Reformasi Birokrasi dan Permasalahannya
Lebih terperinciOTONOMI KHUSUS BAGI PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT
Jakarta, 17 Desember 2012 OTONOMI KHUSUS BAGI PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT Pasal 18B ayat (1) UUD 1945: Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan yg bersifat khusus dan bersifat
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 5 TAHUN 2015 23 Oktober 2015 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA
Lebih terperinciGUBERNUR PAPUA. Sambutan Gubernur Papua Pada Seminar Efektivitas Pengunaan dan Pengelolaan Dana Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat
GUBERNUR PAPUA Sambutan Gubernur Papua Pada Seminar Efektivitas Pengunaan dan Pengelolaan Dana Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat Sorong, 27 Agustus 2015 Yth. Bpk Ketua Badan Pemeriksa Keuangan R.I;
Lebih terperinciPAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR
PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN BLITAR MENDAPATKAN C 1. KAMI BELAJAR KEMBALI, BERDISKUSI, MENGUATKAN
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008)
INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008) KABUPATEN / KOTA OPD : CILEGON : DINAS PENDIDIKAN TUGAS DAN FUNGSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia telah ditetapkan melalui Masterplan Pendidikan Riau 2020, di mana sektor pendidikan
Lebih terperinciKONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI
PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI Manfaat yang diperolah Setelah Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
Lebih terperinciBUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DENGAN
Lebih terperinci1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan.
1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan. Visi, misi, tujuan dan sasaran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. Lingkup Pembahasan
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Proses pembelajaran yang dilaksanakan bersama-sama di perguruan tinggi, antara dosen dan mahasiswa, menggunakan beragam metode dengan tujuan agar tercapainya pemahaman
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA NASIONAL PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAHAN DAERAH
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA NASIONAL PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA NASIONAL PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAHAN DAERAH
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA NASIONAL PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Efektivitas sebuah sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Efektivitas sebuah sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja dari semua unsur yang terlibat dalam proses pelaksanaan
Lebih terperinciTABEL: ORIENTASI, STRATEGI, KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA PER TAHAPAN RIP UII PENDIDIKAN. Lampiran halaman 1. Orientasi (Strategic Intent)
TABEL: ORIENTASI, STRATEGI, KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA PER TAHAPAN RIP UII 2008-2038 PENDIDIKAN Excellent Koordinasi/ komitmen: Organisasi Spirit Peningkatan kualitas kurikulum peningkatan proses
Lebih terperinciSALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
BAB VI SIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan pengelolaan aset tetap dan mencari penyebab terjadinya faktor-faktor
Lebih terperinciPenguatan Kapasitas Kelembagaan Melalui Kebijakan Insentif Anggaran Program DMO Kemenpar Terhadap Forum Tata Kelola Pariwisata di Kawasan Destinasi.
Penguatan Kapasitas Kelembagaan Melalui Kebijakan Insentif Anggaran Program DMO Kemenpar Terhadap Forum Tata Kelola Pariwisata di Kawasan Destinasi. Latarbelakang - Benjamin Abdurahman benrahman@yahoo.com
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI DANA DESA 1. Dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran
Lebih terperinciKEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG
KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG FEBRUARI 2016 UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN SPMI Kode : 01/SPMI/PPM/II/2016
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA Alamat : Jalan Trans Papua KM. 4 Tanah Merah Mindiptana Kota Tanah Merah Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel Kode Pos : 99663 Email : disdik_boven@yahoo.com
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Peraturan Penelitian dan Publikasi Ilmiah
KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Peraturan Penelitian dan Publikasi Ilmiah (1) Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: a. Peraturan Penelitian dan Publikasi Ilmiah adalah seperangkat aturan mengenai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Sebagai penutup tesis ini, akan dikemukan tiga hal pokok yang disajikan sebagai pemaknaan penelitian secara terpadu terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh.
Lebih terperinciPendidikan Dinas Pendidikan Hal : 49 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 1.01 : BERTAMBAH/(BERKURANG) DASAR HUKUM
LAMPIRAN I.2 PERATURAN DAERAH NOMOR TANGGAL PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN RINGKASAN LAPORAN ANGGARAN MENURUT DAERAH, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2013 Dinas Hal 9 1.01 00 00
Lebih terperinci