BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
|
|
- Widyawati Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sekilas tentang Kota Salatiga. Salatiga merupakan kota kecil yang berada di antara kota Semaranng dan kota Solo. Secara astronomis Kota Salatiga terletak di antara '.56,81" '.4,64" BT dan ' '.23" LS. Kota Salatiga teletak pada ketinggian antara dpl (dari permukaan air laut) serta memiliki iklim tropis dimana kota ini memiliki udara yang sangat segar dan sejuk. Kota Salatiga ini berada di kaki Gunung Merbabu dan dikelilingi oleh gunung-gunung kecil diantaranya adalah Gajah Mungkur, Telomoyo, dan Payung Rong. Kabupaten Semarang merupaka kawasan yang mengelilingi kota Salatiga, selain itu Salatiga juga memiliki 3 bagian relief yaitu 65% merupakan daerah bergelombang yang meliputi Kelurahan Dukuh, Ledok, Kutowinangun, Salatiga, Sidorejo Lor, Bugel, Kumpulrejo, dan Kauman Kidul, sebesar 25% daerah miring dimana di dalamnya terdapat beberapa Kelurahan yaitu Tegalrejo, Mengunsari, Sidorejo Lor, Sidorejo Kidul, Tingkir Lor, Pulutan, Kecandran, Randuacir, Tingkir Tengah, dan Cebongan, dan 10% daerah datar yang meliputi empat kelurahan yaitu Kelurahan Kalicacing, Noborejo, Kalibening, dan Blotongan 1. Luas wilayah Salatiga Kota Salatiga adalah km 2, memiliki 4 kecamatan yaitu Sidorejo, Sidomukti, Argomulyo, dan Tingkir dan memiliki 22 kelurahan. Jumlah penduduk kota Salatiga pada tahun 2011 tercatat sebanyak orang. Apabila dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin maka jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki berjumlah orang sedangkan penduduk berjenis kelamin perempuan berjumlah orang 2. 1 Diakses dari pada hari sabtu tanggal 11 juni 2016 pukul Diakses dari pada hari sabtu tanggal 11 Juni 2016 pukul
2 Salatiga memiliki sebuah semboyan yaitu Salatiga Kota Beriman 3. Semboyan Hati Beriman tertuang dalam Perda Kodya Tingkat II Salatiga Nomor 10 Tahun 1993 tentang Penetepan Semboyan Kota Salatiga Hati Beriman yang merupakan singkatan dari beberapa kata yaitu : S E H A T (kesehatan jasmani, rohani, dan lingkungan). T E R T I (kesadaran sosial dan disiplin). B E R S I H (kondisi kehidupan yang bersih secara fisik dan psikis). I N D A H (keindahan alam). A M A N (keamanan lingkungan pemukiman, kerja, dan umum). 3 Diakses dari pada hari sabtu tanggal 11 Juni 2016 pukul
3 Gambar 2 (Peta Kota Salatiga) 4.2 Sekilas tentang Pancuran. Pancuran merupakan sebuah daerah yang ada di kota Salatiga. Daerah ini termasuk dalam Kecamatan Tingkir dan berada di bawah kelurahan Kutowinangun Lor. Pancuran berada di tengah kota dimana terletak di belakang MAL Taman Sari yang berlokasi di Jalan Pemuda dan dekat sekali dengan Pasar Salatiga yang meliputi Pasar Raya, Shopping Center dan pasar Blauran. Berdasarkan data rekapitulasi jumlah penduduk Kelurahan Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, wilayah pancuran memiliki jumlah 37
4 penduduk sebanyak jiwa. Apabila dibedakan berdasarkan jenis kelamin, penduduk laki-laki memiliki jumlah yang lebih sedikit apabila dibandingkan dengan penduduk berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 907 jiwa untuk penduduk laki-laki dan 966 jiwa untuk penduduk perempuan. Dalam kecamatan Kutowinagun Lor, Pancuran merupakan dalam RW IV, dimana RW IV terdapat 18 RT didalamya. Apabila dijumlahkan di dalam wilayah Pancuan terdapat sebanyak 669 kepala keluarga (KK). Pancuran dikenal dengan wilayah padat penduduk namun hal tersebut tidak didukung dengan luas wilayah yang memadai dimana luas wilayah Pancuran tidak tertalu besar. Iya padat penduduk. Disini kalau di Kota Salatiga kan termasuk daerah kumuh. Iya dan ini juga masalah pembuangan TA satu pun kan disini masih menggunakan sungai. Banyak yang belum punya jamban. Dan disini juga kesulitan untuk buat fondasi. Disini aja satu setengah meter dibuat fondasi sudah keluar air. Di sini gak bisa. Tempet saya aja itu saptitank nya tidak ada, jadi plung lap...karena kita buat itu juga kan sudah kesulitan. Kalau bahasanya kita plung lap hahahaha 4. (Iya padat penduduk, disini kalu di Kota Salatiga termasuk dalam daerah kumuh. Iya dan ini juga terdapat masalah pembuangan TA disini masih menggunakan sungai. Banyak yang belum mempunyai toilet. Disini juga kesulitan untuk membuat fondasi. Disini satu sentengah meter sudah keluar air apabila membuat fondasi. Rumah saya tidak ada saptitank, jadi plung lap karena kita sulit membuat itu. Bahasa yang digunakan orang disini adalah plung lap) Daerah ini memiliki warga yang berasal dari beragam latar belakang pekerjaan, seperti pedangang, mahasiswa atau masih bersekolah, PNS, TNI, buruh harian lepas, dan lain sebagainya.berdasarkan umur, sebagian besar warga Pancuran berusia antara tahun menduduki posisi pertama dengan jumlah sebanyak 172 jiwa dan disusul dengan usia tahun dengan jumlah sebesar 160 jiwa yang berada di urutan kedua. Pancuran memiliki luas wilayah yang dapat dikatakan kecil. Dengan jumlah warga yang cukup banyak, dalam gambar di bawah ini dapat 4 38
5 dilihat bahwa Pancuran memiliki wilayah yang sempit dimana di dalamya terdapat jumlah penduduk yang besar yaitu sebanyak 1872 jiwa. 4.3 Gambaran Umum Drumblek Pancuran Drumblek kampung Pancuran saat ini dikenal dengan nama Drumblek GEMPAR (Generasi Muda Pancuran). Menurut wawancara dengan Bapak Didik Subiantoro Marsyuri, kewajiban daerah Pancuran saat itu untuk berpartisipasi dalam peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia merupakan awal mula munculnya ide untuk membuat drumblek. Saat itu warga Pancuran diwajibkan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan HUT RI ke 50 tahun. Kota Salatiga memiliki kegiatan tahunan yaitu setiap bulan agustus pada tanggal 18, kota Salatiga mengadakan karnaval untuk memperingati hari kemerdekaan RI. Menurut penuturan bapak Dididk Subiantoro Marsyuri kampung Pancuran saat itu tidak pernah berpartisipasi dalam karnaval tersebut, namun kampung pancuran sendiri selalu memperingati kemerdekaan RI dengan mengadakan acara yang sering disebut dengan panggung gembira. Persiapan dimulai sejak bulan Juli dimana mulai dibentuknya panitia Panggung Ceria. Adapun faktor yang membuat warga Pancuran jarang mengikuti karnaval yang pertama adalah kondisi cuaca yang biasanya panas ketika harus berkeliling Kota Salatiga. Kedua, kegiatan tersebut dianggap hanya akan menghabiskan energi. Ketiga, kesibukan warga kampung pancuran yang padat dalam persiapan memperingati perayaan kemerdekaan di Kampung Pancuran. Keempat, keterbatasan dana yang dimiliki Kampung Pancuran, dimana dana yang dimiliki merupakan sisa dari kegiatan peringatan pancuran yang biasanya hanya digunakan untuk pembubaran panitia. Sampai pada akhirnya satu minggu sebelum karnaval, warga pancuran diberi tahu oleh kelurahan bahwa warga Pancuran diwajibkan untuk berpartisipasi dalam kegiatan tahunan Kota Salatiga tersebut. Keterbatasan dana yang dimiliki merupakan kendala dari warga pancuran, saat itu dana yang dimiliki oleh warga pancuran hanya sekitar sebesar Rp Hal tersebut membuat warga pancuran mencari solusi 39
6 untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan tahunan tersebut. Terdapat banyak blek dan tempat yang berasal dari plastik di kawasan kampung Pancuran, hal tersebut memunculkan sebuah ide untuk membentuk sebuah drumband namun dengan memanfaatkan barang-barang yang saat itu mudah sekali ditemui di daerah kampung Pancuran. Saat itu di tong-tong plastik dan kaleng blek sangat mudah ditemui di daerah Pancuran. Melihat hal itu, akhirnya diputuskan untuk menggunakan blek dan tong tong plastik, tempat air yang berasal dari plastik sebagai alat musik. Kentongan, cakram motor yang sudah tdak terpakai, dan salah satu alat musik gamelan yang bernama wilah digunakan pula untuk melengkapi irama yang nantinya akan dihasilkan. Dengan itulah munculah drumblek yang alat musiknya berasal dari barang-barang bekas yang tidak terpakai. Saat itu warga Pancuran belum menamai kegiatan tersebut dengan sebutan drumblek, namun diberi nama drumband Lepas Landas. Penampilan perdana mereka mendapatkan respon yang sangat baik dan mampu menarik perhatian warga Salatiga. Warga Pancuran saat itu berhasil memeriahkan karnaval tahunan dan mendapatkan hati warga Kota Salatiga. Sejak saat itu drumblek Pancuran banyak mendapatkan undangan untuk tampil di berbagai acara. Semenjak penampilan perdananya, drumblek selalu dihadirkan dalam karnaval Kota Salatiga dan drumblek pancuran mendapatkan undangan untuk hadir di berbagai event salah satunya adalah Ulang Tahun Emas Republik Indonesia, Peringatan hari HAM dan lain-lain. Kemunculan drumblek Pancuran memberikan dampak yang sangat besar yaitu memicu wilayah-wilayah lain untuk membuat drumblek di wilayah mereka. Saat ini beragam drumblek mulai bermunculan di beberapa daerah di kota Salatiga seperti, drumblek Pungkursari, drumblek Banjaran, drumblek MTS Yasita, drumblek Turusan (Laskar Patimura), Bung Teddy Drumblack Club, dan CS Marchingblek dari UKSW diunduh pada hari Kamis 14 Januari 2015 pada pukul WIB. 40
7 Drumblek Pancuran yang sekarang dikenal dengan drumblek GEMPAR (Generasi Muda Pancuran) ini beranggotakan warga Pancuran. Drumblek ini sudah ada sejak tahun 1984 namun mulai berkembang lebih lagi pada tahun Ide awal dibentuknya drumblek ini bermula dari ide bapak Didik, namun pada proses pelaksanaan dan pembentukan dibantu oleh beberapa warga yang sepakat akan ide tersebut. Mereka sering berkumpul untuk mendiskusikan mengenai lagu yang dipakai, alat musik apa yang digunakan dan lain sebagainya. Hal tersebut dijelaskan dalam wawancara dengan bapak Budi Sutrisno dibawah ini : Dulu yang waktu itu orang-orangnya ya ayahnya pak Didik itu bapak pak Sururi dulu anggota DPR Kota Salatiga, Lilik kalau dulu namanya Lilik cebol, trus Ponimin, trus pak Gendon itu, ya pokoknya anak-anak ya sekitar situ itu banyak sekali. Ya minimal dulu 1 kelompok hampir 10 orang, trus tambah pak Gondo, sekarang sudah tua-tua...pak Gondo, Pak Nosaden dulu juga ikut di dalam orang 10 itu. Bapak Mariono sekarang pindah dimana di deket LL itu, dimana ya di daerah Gendongan. Trus itu didukung oleh semua unsur, kok drumband itu kok anu masyarakat kita itu antusias. Semua yo (ya) ada yang pake apa dibawa, kadang-kadang ada kaleng dirumah itu dibawa. Trus juga itu penari, memang dulu itu kan penarinya sederhana ya dari ibu-ibu, bapak-bapak, juga kawula muda juga ikut nari (menari). Kemarin kalau penabuhnya hampir meh (hampir sampai) antara 200 sampai 250, penarinya kadang-kadang ya 100 jadi gak tentu. Kadang-kadang momen-momennya itu loh, kalau 17-an itu memang keluar semua. Pak RT sama pak RW itu dulu juga ikut semua yang kegiatan itu, kadangkadang dana untuk 17-an itu masuknya di drumblek semua gitu. Trus berkembang-berkembang sekarang menjadi itu apa istilahnya icon di Salatiga. Jadi kalau yang mengiklan itu pertama kali ya Pancuran 6. (Dahulu orang-orangnya ya ayahnya Pak Didik yang bernama Pak Sururi, dulu aggota DPR Kota Salatiga.lilik kalau dahulu dikenal dengan nama Lilik cebol, terus Ponimin, terus Pak Gondon itu, ya anak anak disekitar itu banyak sekali. Ya minimal dahulu 1 kelompok berisikan hampir 10 orang, terus ditambah Pak Gondo, sekarang sudah tuatua...pak Gondo, Pak Nosaden dahulu ikut dalam kesepuluh orang tersebut. bapak Mariono sekarang sudah pindah di dekat LL itu, di daerah Gendongan. Terus didukung oleh semua unsur, masyarakat kita antusias dengan drumblek. Kaleng-kaleng yang ada di rumah dibawa. Terus juga penari memang dahulu penarinya sederhana ya dari ibu-ibu, bapak-bapak juga kawula muda ikut menari. Kemarin penabuhnya hampir berjumlah 200 sampai 250 orang, penarinya terkadang sebanyak 100 tetapi itu tidak menentu. Kadang momen-momennya kalau 17 Agustus itu memang keluar semua. Pak RT dan Pak RW dahulu juga ikut kegiatan tersebut, 6 41
8 terkadang dana untuk 17 Agustus masuk semua ke drumblek. Terus berkembang dan berkembang, sekarang menjadi icon di Salatiga. Jadi yang mengklankan atau menampilkan pertama kali itu Pancuran) Saat ini drumblek dikelola oleh pemuda Pancuran yang memiliki posisi berada di bawah kepemimpinan RW. Hal tersebut terlihat dari pernyataan bapak RW sebagai berikut 7 : Eee...gini lho. dulu drumblek itu dibawah seksi kepemudaan. Lha pemuda itu..eee.. dibawahnya RW. (Eee...begini. Dahulu drumblek ada di bawah seksi kepemudaan. Pemuda itu berada di bawah RW) Setiap warga boleh secara bebas bergabung dalam drumblek Pancuran atau yang dikenal dengan drumblek GEMPAR tersebut, baik yang masih berusia remaja atau sudah tua. Setiap warga mempunyai kebebasan untuk bergabung tanpa adanya suatu larangan dan paksaan untuk ikut. Namun terdapat kebijakan mengenai batas minimum yang dapat mengikuti drumblek yaitu minimum anak SMP atas pertimbangan postur tubuh dan tenaga. Hal tersebut di nyatakan dalam pernyataan berikt ini 8 : Kita juga lihat posturnya juga kan. Ada yang SMP masih kecil badannya..ya kasihan. Setidaknya SMP, kalau yang SD juga ada yang ikut..ya itu tadi yang pegang bendera. (kita juga melihat postur tubuh yang dimiliki juga. Ada yang SMP tetapi memiliki badan yang masih kecil..ya kasihan. Setidaknya SMP, kalau anak SD juga ada yang ikut...ya tetapi yang pegang bendera) Berikut adalah pernyataan mengenai tidak adanya pembatasan usia dimana orang tua yang ingin berpartisipasi boleh mengikuti kegiatan tersebut yaitu 9 : Tidak ada. Sampe kadang-kadang orang tua yo sudah tua pun juga ikut. Dulu itu yang namanya mbah Ginem itu sudah tua, yo melu joged, bapak-bapak RT yang tua-tua juga ikut. Seneng lah. Kalau sekarang sudah banyak yang muda-muda ikut. Kalau dulu itu seneng, 7 8 Wawancara dengan warga Pancuran, Bram pada 20 Mei 2016 pukul
9 rasa memiliki drumblek itu tinggi sampai sekarang. (Tidak ada. Sampai terkadang orang yang sudah tua pun mengikuti. Dahulu ada yang namanya mbah Ginem itu sudah tua, tetapi ikut menari, bapak-bapak yang sudah tua juga ikut. Bahagia sekali. Kalau dulu itu bahagia, memiliki rasa memiliki drumblek itu sangat tinggi bahkan sampai sekarang) Jumlah anggota drumblek tidak dapat dihitung secara pasti, karena drumblek ini bersifat fleksibel dimana boleh diikuti oleh semua warga Pancuran. Drumblek Pancuran ini lebih menekankan pada aspek kebersamaan dan kekompakan. Pernyataan dari Bapak Budi Sutrisno ini menjelaskan mengenai jumlah warga yang ikut dan adanya kebebasan warga untuk ikut drumblek 10 : Jumlahnya ya sekitar...kalau event besar itu ya sampe 200 an penabuhnya, penarinya 100 lebih gitu. Tapi kalau latihan itu..aaa...yang baru-baru itu sekitar 50/70, tapi akan menjelang hari-h itu keluar semua. ada Yang sudah tau, ada yang hanya melihat tok...trus keluar. Biasanya kurang 10 hari kalau yang tua-tua itu keluar semua. (jumlahnya ya sekitar...kalau event besar sampai 200 penabuhnya, penarinya sekitar lebih dari 100. Tetapi kalau ada latihan yang ada baru sekitar 50/70 orang, tetapi menjelang hari-h itu mulai keluar semua. Ada yang sudah tahu, ada yang hanya melihat saja terus keluar. Biasanya kurang dari 10 hari yang tua-tua mulai keluar semua) Salah satu warga Pancuran pun mengutarakan bahwa di dalam drumblek terdapat kebebasan untuk dapat ikut berpartisipasi yaitu sebagai berikut 11 : Jadi kalau latihan itu kadang orangnya dikit. Tapi kalau mendekati tampil pasti banyak. Pada nongol semua. Gak dipanggilin, tapi pasti nongol satu-satu. kadang ada yang bawa alat sendiri. Gak ikut latihan tapi ikut tampil itu ada, itu gak papa sebenerne. Tapi kewalahannya dalam hal konsumsi itu loh mbak, kan uda diperkirakan misalnya orange jumlah 40 an tiba-tiba waktu hari-h orang ne 70, kan kasihan..istilahe gitu. Tapi kalau tampil itu pasti minimal 100 an lebih. (Jadi kalau latihan itu terkadang orangnya sedikiy. Tetapi kalau mendekati hari-h pasti bnayak. Pada keluar semua. Tidak dipanggil, tapi pasti keluar satu-satu. Kadang ada yang bawa alat sendiri. Tidak ikut latihan tetapi ikut tapil, itu seenarnya tidak apa-apa. Tapi kewalahannya dalam hal konsumsi itu mbak, kan ada dana yang sudah diperkirakan Wawancara dengan warga asli Pancuran MI pada 05 Mei 2016 pukul WIB di Cosmo Cafe. 43
10 misalnya orangnya berjumlah 40 orang tiba-tiba yang datang pada hari-h 70 orang, kan kasihan...istilahnya begitu. Tetapi kalau tampil pasti minimal lebih dari 100 orang) Setiap warga boleh ikut apabila ia berminat untuk bergabung karena tidak ada pembatasan usia, namun ada pembatasan usia minimum anak SMP. Hal tersebut diputuskan atas pertimbangan postur tubuh dan tenaga anak. Meskipun ada pembatasan usia minimal, setiap anak yang dibawah usia SMP tetap dapat berpartisipasi dalam dumblek. Biasanya anak akan ditempatkan pada bagian penari dan pemegang bendera. Adapun anggota dari dumblek ini turun temurun dari generasi ke generasi, dimana biasanya anak yang ikut pada masa sekarang mempunyai orang tua yang juga dahulunya juga ikut drumblek. Berikut ini adalah pernyataan mengenai hal tersebut 12 : Kalau yang dulu itu memang remaja plus orang tua, kalau sekarang juga seperti itu. Kalau sekarang banyak remajanya, kalau dulu ya katakanlah sudah mempunyai anak kalau dulu. Ya semuanya keluar gitu. Nek sekarang no udah tua-tua semua usianya sudah 54 tahun, sekarang sudah beberapa generasi lah. Dari tahun 84 sampai sekarang itu yo sekitar 7 generasi. Dulu awal ikut sekatang putunya sudah ikut ug...hahahhaha. udah ada yang punya anak trus uda ikut 13. (kalau dahulu itu memang remaja dan orang tua, kalau sekarang juga seperti itu. Kalau sekarang lebih banyak remajanya, kalau orang dulu sekarang sudah memiliki anak. Ya semuanya keluar begitu. Kalau sekarang sudah tua-tua semua usianya sudah 54 tahun, sekarang sudah ada beberapa generasi. Dari tahun 84 sampai sekarang tahun 2016 itu ya sudah sekitar 7 generasi. Dahulu ikut pada masa Awal sekarang cucunya juga ikut...hahahaha. sudah ada yang punya nak terus anaknya ikut) Pengakuan serupa juga diberikan oleh dari anggota drumblek yang juga membantu menjadi asisten pelatih yaitu sebagai berikut 14 : Iya begitu, pasang surut. Untuk waktu yang lain misalnya yang kerja lagi ada di Salatiga, ya pasti banyak yang ikut. Tapi saat mungkin udah pada kemana...yaudah berapa kita yang ada aja. Tapi kita selalu Wawancara dengan warga Pancuran, Bram pada 20 Mei 2016 pukul WIB di kediamannya. 44
11 regenerasi, misalkan yang gede-gede udah gak ikut...ya mulai yang muda-muda pada ikut. Sampai bisa dikatakan yang kecil-kecil gentian. Orang tua sangat mendukung apabila anaknya mengikuti kegiatan ini. Berikut ini merupakan pendapat mengenai dukungan orang tua mengikuti drumblek yaitu : Mendukung, karna dulu pernah ikut. Jadi generasi ke generasi gitu 15. (Mendukung karena dahulu pernah ikut. Jadi generasi ke generasi begitu) Para orang tua sangat mendukung anak-anaknya untuk bergabung dalam kegiatan ini, bahkan sampai rela mengeluarkan biaya, seperti untuk membeli atribut seperti kaos kali yang nantinya akan dikenakan anaknya. Hal tersebut terjadi karena adanya keterbatasan dana yang berasal dari kas RW yang tidak mampu mencukupi seluruh keperluan mengingat jumlah warga yang ikut banyak dan tidak dapat diprediksi. Berikut adalah wawancara dengan Bapak Budi Sutrisno mengenai hal tersebut 16 : Disini ndak ada, ndak ada kendala. Ya itu kesadaran itu. Beli opo...beli yang dipakai untuk kegiatan itu beli sendiri ug. Seandainya ada alat kurang atau apa itu beli sendiri ug gitu. Jadi tidak ada kamu harus gini! itu ndak. Malah ini kurang ig...yo tuku dewe. Orang tuanya juga mendukung, buk aku belikan kaos kaki atau belikan apa itu mendukung semua. (Disini tidak ada, tidak ada kendala. Itu kesadaran sendiri. Beli yang dipakai untuk kegiatan itu beli sendiri. Seandainya ada alat yang kurang atau apa itu beli sendiri. Jadi tidak ada kamu harus begini! itu tidak ada. Malah kalau ada yang kurang..ya beli sendiri. Orang tuanya juga mendukung, buk atu belikan kaos kali atai belikan apa itu mendukung semua) Tidak adanya syarat dalam keikutsertaan menjadi anggota drumblek, membuat jumlah anggota untuk ikut drumblek tidak dapat diprediksi. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari konflik yang mungkin terjadi dalam masyarakat seperti omongan-omongan yang tidak enak atau perasaan dibedakan dan rasa penolakan yang timbul dalam benak warga Pancuran karena tidak boleh ikut. Saat ini drumblek Pancuran juga tidak mengikuti lomba-lomba drumblek. Kejadian tersebut 15 Wawancara dengan warga Pancuran, Huda pada 16 Mei 2016 pukul WIB di Star Steak
12 dilatar belakangi oleh syarat jumlah anggota peserta lomba yang biasanya ditentukan, sedangkan dari Pihak Pancuran sendiri tidak dapat membatasi jumlah anggota yang ikut karena pada prinsipnya dalam drumblek Pancuran semua warganya boleh ikut berpartisipasi dan atas pertimbangan untuk menjaga perasaan warganya karena apabila tetap ikut dan mengirim perwakilan akan ada warga yang merasa terluka hatinya karena tidak ikut berpartisispasi. Berikut penuturan bapak Budi Sutrisno 17 : Iya...memang kita gak mau lomba, karena lomba itu kan terbatas orangnya. Biasanya kalau lomba-lomba di salatiga itu...aaa...dibawah katakanlah orang. Kalau kita gak bisa, dan kita kalau ikut yo banyak sekali bisa sampai 300 orang. Kita gak bisa menolak orang, itu gak bisa...kalau kita menolak oramg, otomatis kan akan jadi masalah akhirnya kan mengegerkan kan orang kan kita gak mau, ya siapa yang mau ikut monggo ikut. Ya sekarang memang kita tidak ikut event-event atau lomba-lomba memang tidak, karena kita ya yang saya katakan tadi. Kita kolosal, kalau kita memilih peserta itu justru nanti chaos di kitanya. Jadi kalau mau ikut ya semua, kalau endak ya ndak semua. Ditempat saya seperti itu, itu loh dek gunjingan di masyarakat peh peh ne, omonge juga kan gak enak gitu lho. (iya...memang kita tidak mau mengikuti lomba, kerena lomba itu jumlah orang terbatas. Biasanya kalau lomba-lomba di Salatiga itu dibawah orang. Kalau kita tidak bisa, kalu kita ikut itu bnayak sekali jumlahnya bisa sampai 300 orang. Kita tidak bisa menolak orang, itu kita tidak bisa...kalau kita menolak orang, otomatis akan terjadi masalah akirya akan mengegerkan orang kan kita tidak mau, ya siapa yang mau ikut silahkan bergabung. Ya memang sekarang kita tidak mengikuti lomba atau event, karena seperti yang saya katakan tadi. Kita kolosal, kalau kita memilih peserta itu nantinya akan terjadi keributan di sini. Jadi kalau mau ikut ya semua, kalau tidak ya tidak semua. Di tempat saya kalau ada gunjingan kan tidak enak) Warga Pancuran yang merupakan pengurus drumblek GEMPAR menyatakan hal serupa yaitu 18 : Kita lebih mending ngalahi untuk tidak ikut lomba dari pada ada kecemburuan sosial. Itu malah jadi buruk di kita, buruk bagi drumblek sendiri itu loh mbak kalau kita menyanggupi dengan batasan partisipan tersebut. Di internalnya kampung itu malah sakit hati, loh kok aku ra dimeluke. Intinya kita menghindari itu. Kalau keluar ya keluar semua kalau bisa. (kita lebih memilih mengalah untuk tidak ikut lomba, daripada ada kecemburuan sosial. Itu malah menjadi buruk untuk Wawancara dengan warga asli Pancuran MI pada 05 Mei 2016 pukul WIB di Cosmo Cafe. 46
13 kita, buruk bagi drumblek itu sendiri itu mbak kalau kita menyanggupi adanya batasan partisipan tersebut. di internalnya kampung malah sakit hati, lho kenapa aku tidak diikutsertakan. Intinya kita menghindari itu. Kalau mau keluar ya keluar semua kalau bisa) Rasa kepemilikan dan gotong royong sangat terlihat dari sikap warga pancuran dalam hal menanggapi kegiatan drumblek ini dimana mereka mau berpertisipasi dalam kegiatan ini. Contohnya ketika latihan para ibu-ibu secara spontan menyiapkan makanan dan minuman untuk warga yang berlatih, terdapat pula warga yang menjadi official dimana secara sukarela membawakan minuman dan ikut berjalan bersama pemain drumblek ketika sedang mengikuti event dan memberikan minuman kepada para pemain tersebut. berikut pengakuan akan hal tersebut 19 : Dan misalkan juga waktu kita main gitu, mereka juga ikut berpartisipasi...misalkan bawa minuman, terus jadi petugas P3K, seperti itu...nggak ada yang nyuruh. Mereka punya inisiatif sendiri. Kaum ibu pun juga berpartisipasi, seperti mempersiapkan konsumsi berikut pernyataannya 20 : Iya inisiatif warga. Apalagi kalau kita event main gitu, udah pasti ibu-ibu biasanya itu bawa minum buat semua. Gak Cuma buat anaknya doang. (Iya, inisiatif warga. Apalagi kalau kita ada event main, sudah pasti ibu-ibu biasanya membawa minum untuk semua. Tidak hanya untuk anaknya saja) Para pemain drumblek terdiri dari warga yang berjenis kelamin laki-laki, hal tersebut dilatarbelakangi oleh pertimbangan bahwa laki-laki memiliki tenaga yang lebih besar apabila dibandingkan dengan perempuan karena nantinya akan membawa alat yang cukup berat dan mengeluarkan tenaga yang banyak ketika memainkan alat musik tersebut. Warga yang berjenis kelamin perempuan juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan drumblek ini, warga perempuan biasanya di tempatkan pada bagian penari yang nantinya akan mengiringi alunan musik drumblek ketika dilantunkan. 19 Wawancara dengan warga Pancuran, Bram pada 20 Mei 2016 pukul WIB di kediamannya. 20 Wawancara dengan warga Pancuran, Bram pada 20 Mei 2016 pukul WIB di kediamannya. 47
14 Posisi mayoret yang berada di bagian depan yang memimpin drumblek juga diisi oleh warga yang berjenis kelamin perempuan. Wong ibu-ibu itu kan ada to yang sampai sekarang ikut. Kalau ibu-ibu kan biasane nari 21. (Ibu-ibu itu kan ada yang sampai sekarang ikut. Ibu-ibu biasanya menari) Dalam hal ini warga yang berjenis kelamin perempuan atau lakilaki mempunyai hak yang sama untuk ikut bergabung dalam kegiatan drumblek karena memiliki posisi yang saling mengisi satu dengan lain dimana di dalam drumblek tidak hanya terdiri dari pemain alat musik saja, namun juga di dukung oleh penari dan mayoret dan official drumblek yang bertugas untuk mempersiapkan kebutuhan drumblek seperti air minum yang dibutuhkan ketika sedang mengikuti event, ataupun mempersiapkan peralatan yang diperlukan. Kekompakan merupakan ciri dari Pancuran yang merupakan latar belakang tidak adanya pembatasan warga, berikut merupakan permyataan mengenai hal itu 22 : Maaf kita tidak bisa apa istilahnya membatasi warga. Kadangkadang kita berapa orang gitu, kalau kita mengambil istilahnya satu persatu orang gitu ndak ada yang dateng malahan. Jadi justru malah ndak, emang kita itu kekompakan itu yang jadi. Termasuk icon pancuran itu kekompakan, jadi tidak ada..apa istilahnya itu... siji yang satunya jangan gitu malah menimbulkan tidak kompak. (Maaf kita tidak dapat membatasi warga, terkadang ada beberapa orang, kalau mengambil satu persatu (melakukan pemilihan peserta) itu malah nanti tidak ada yang datang. Jadi justru malah tidak, kekompakan itu yang jadi. Icon Pancuran itu adalah kekompakan, jadi tidak ada pemilihan misalnya satu dipilih yang satunya tidak dipilih, itu malah menimbulkan tidak kompak kalau ada pemilihan). 21 Wawancara dengan warga asli Pancuran MI pada 05 Mei 2016 pukul WIB di Cosmo Cafe
15 Gambar 3 (Suasana Latihan) Gambar 4 (Suasana Latihan) 49
16 Gambar 5 (Suasana saat Persiapan) Gambar 6 (Suasana saat Persiapan) Gambar 7 (Suasana saat Pawai tahun 2016) 50
17 Gambar 8 (Suasana saat Pawai tahun 2014) Gambar 9 (Suasana saat Pawai tahun 2014) 51
KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 96 /Kpts/KPU-Kota /2016
SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA MOR 96 /Kpts/KPU-Kota-012-329537/2016 TENTANG DAFTAR PEMILIH TETAP PADA PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA SALATIGA
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 71 /Kpts/KPU-Kota /2016
SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA MOR 71 /Kpts/KPU-Kota-012-329537/2016 TENTANG DAFTAR PEMILIH SEMENTARA PADA PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG (APBD) KOTA SALATIGA
LAMPIRAN 1 PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG (APBD) KOTA SALATIGA PETUNJUK PENGISIAN Untuk menjawab berilah tanda silang (x) pada pilihan yang tersedia dan mohon untuk diberi alasan secara tertulis. Data Informan
Lebih terperinciDrumblek. Penyusunan Data Master Referensi NIlai Budaya Tak Benda untuk Output Layanan Data dan Informasi Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah
Penyusunan Data Master Referensi NIlai Budaya Tak Benda untuk Output Layanan Data dan Informasi Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah Drumblek Pusat Data dan Statistik DAFTAR ISI A. Pendahuluan B. Pengertian
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1992 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SALATIGA DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SEMARANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciBAB II KONDISI UMUM KEMISKINAN KOTA SALATIGA
5.68 7.80 11.06 10.04 10.81 12.90 BAB II KONDISI UMUM KEMISKINAN KOTA SALATIGA 2.1. Tingkat Kemiskinan Persentase penduduk miskin Salatiga pada tahun 2011 sebesar 7,80% berada di bawah rata-rata capaian
Lebih terperinciBAB IV PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE
BAB IV PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE Bab empat akan lebih dibahas mengenai asal usul Sarirejo dan aktor yang ada di dalam Sarirejo. Sarirejo sendiri bagi warga kota Salatiga dan sekitarnya lebih di kenal dengan
Lebih terperinciDATA PENCAIRAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) KOTA SALATIGA PENCAIRAN TRIWULAN 1 PERIODE JANUARI-MARET TAHUN 2017
SD NO NAMA SEKOLAH KECAMATAN NAMA REKENING (BUKAN NAMA PRIBADI) NOMOR REKENING NAMA BANK 1 SD NEGERI TEGALREJO 04 Kec. Argomulyo SD NEGERI TEGALREJO 04 2033062195 Bank Jateng 185 29.600.000 2 SD NEGERI
Lebih terperinciKota Salatiga terletak antara Lintang Selatan dan antara , ,64 Bujur Timur.
BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH BUKU PUTIH SANITASI Gambaran Umum Wilayah menjelaskan kondisi umum Kota Salatiga yang mencakup: kondisi fisik, kependudukan, administratif, keuangan dan perekonomian daerah,
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG BATAS DAERAH KOTA SALATIGA DENGAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 29 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG PENOMORAN NASKAH DINAS
BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 29 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG PENOMORAN NASKAH DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SALATIGA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciHasil Wawancara: Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber dalam beberapa periode sesuai perkembangan Tari Dolalak :
LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA Data Primer Untuk mengetahui lebih mendalam dan sebagai bukti bahwa adanya pergeseran dalam pementasan Tari Dolalak, maka peneliti melakukan wawancara sebagai berikut ini: Daftar
Lebih terperinciBUKU PUTIH SANITASI KOTA SALATIGA 2012
Daftar Isi Bab 1: Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Gerak 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Metodologi 1.5 Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain Bab 2: Gambaran Umum Wilayah 2.1 Geografis,
Lebih terperinciBAB V STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENARIK MINAT WARGA KAMPUNG PANCURAN UNTUK BERGABUNG DALAM DRUMBLEK GENERASI MUDA PANCURAN (GEMPAR).
BAB V STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENARIK MINAT WARGA KAMPUNG PANCURAN UNTUK BERGABUNG DALAM DRUMBLEK GENERASI MUDA PANCURAN (GEMPAR). Dalam bagian ini, peneliti akan menjelaskan mengenai strategi komunikasi
Lebih terperinciBAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA. 110º.27'.56,81" sampai dengan 110º.32'.4,64" Bujur Timur dan 007º.17'
BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81" sampai dengan 110º.32'.4,64" Bujur
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara kerja memahami bagaimana suatu penelitian dilakukan, yaitu dengan alat apa dan prosedur bagaimana suatu penelitian dilakukan (Wasito, 1995
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kecamatan ini berada di lereng gunung Merbabu. Kecamatan Susukan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya
V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara. Kelurahan Penjaringan memiliki lahan seluas 395.43 ha yang
Lebih terperinciAnalisis dan Perancangan Tata Ruang Kota Bagian Fasilitas Kesehatan Kota Salatiga dengan Memanfaatkan Sistem Informasi Geografi Berbasis Web
Analisis dan Perancangan Tata Ruang Kota Bagian Fasilitas Kesehatan Kota Salatiga dengan Memanfaatkan Sistem Informasi Geografi Berbasis Web Artikel Ilmiah Peneliti: Indra Septy (682009072) Charitas Fibriani,
Lebih terperinciLampiran. Hasil Wawancara: LKM Kumpulrejo Ismadi 3 Februari 2014
Lampiran Hasil Wawancara: LKM Kumpulrejo Ismadi 3 Februari 2014 LKM Kumpulrejo memiliki anggota sejumlah 10 orang yang berasal dari berbagai wilayah di kelurahan kumpulrejo. Guna menjalankan fungsinya
Lebih terperinciBAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN
BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN A. Lokasi Penelitian 1. Monografi dan Demografi Desa Ringinharjo Pada Bulan Maret 2012 a. Monografi Desa Ringinharjo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Reguler Periode LXI divisi I kelompok B unit 3
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kuliah Kerja Nyata Reguler Periode LXI divisi I kelompok B unit 3 Universitas Ahmad Dahlan tahun akademik 2016-2017, berlokasi di Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kecamatan Tepus berada di sebelah selatan
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Tepus adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kecamatan Tepus berada di sebelah selatan dari Ibukota Kabupaten Gunungkidul.
Lebih terperinciBAB IV PROFIL KELURAHAN KUMPULREJO
BAB IV PROFIL KELURAHAN KUMPULREJO Dalam bab ini akan di jabarkan mengenai gambaran umum Kelurahan Kumpulrejo Kota Salatiga dan gambaran perempuan miskin yang ada di Kelurahan Kumpulrejo. 4.1 Gambaran
Lebih terperinciBab III TAHAPAN PRA PRODUKSI
Bab III TAHAPAN PRA PRODUKSI 3.1 Lokasi Produksi Salatiga. Lokasi yang akan menjadi bahan untuk produksi tugas akhir ini adalah kota 3.2 Sumber Informasi Sumber informasi yang peneliti pilih dalam pembuatan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN 4.1 Profil Pangarsa Pangarsa merupakan paguyuban pendengar radio di Salatiga dan sekitarnya. Pangarsa didirikan pada tanggal 12 Mei 2007, dan dicetuskan oleh 6 orang. Mereka
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa
BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa Desa Dramaga merupakan salah satu dari sepuluh desa yang termasuk wilayah administratif Kecamatan Dramaga. Desa ini bukan termasuk desa pesisir karena memiliki
Lebih terperinciTranskrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home
Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Informan 1 Nama : AD Jenis kelamin : Perempuan Usia : 14 Tahun Pendidikan : SMP Hari/tanggal wawancara : Jum at, 4 April 2014 Tempat wawancara : Rumah
Lebih terperinci: WIB WIB.
ANSKI WAWANCAA Identitas Informan : Nama : udi Sutrisno. ekerjaan : egawai Negeri Sipil. Usia : 54 ahun. Jabatan : Warga ancuran, Ketua W. Lokasi Wawancara : Kediaman apak udi Sutrisno di ancuran. anggal
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI
V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI 5.1. Gambaran Umum Kabupaten Pasuruan Kabupaten Pasuruan adalah salah satu daerah tingkat dua di Propinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Pasuruan. Letak geografi
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas sepintas tentang beberapa item dari kondisi fisik wilayah Kota Salatiga sebagai pengetahuan umum tentang tempat dimana komunitas punk
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG A. Deskripsi Wilayah 1. Profil Desa Bantarjo merupakan salah satu pedukuhan yang berada di Desa Banguncipto Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulonprogo Yogykarata, luas wilayah 96.5 ha,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Pembahasan Survei Dari survei lokasi yang dilakukan diperoleh posisi dan data berbagai informasi kantor pelayanan umum yang terdiri dari empat Kantor Kecamatan,
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi
75 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Veny C Pelamonia NIM : 462012021 Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Keperawatan Universitas
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian Hasil dan pembahasan penelitian akan diawali dengan gambaran umum tentang wilayah administratif Kota Salatiga, Dinas Petanian dan Perikanan Kota
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KETAHANAN PANGAN KOTA SALATIGA MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
ANALISIS TINGKAT KETAHANAN PANGAN KOTA SALATIGA MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI Charitas Fibriani 1 1 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi,
Lebih terperinciterbanyak keempat didunia, menurut Akbar (2015), jumlah penduduk mencapai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia salah satu negara berkembang yang memiliki populasi penduduk terbanyak keempat didunia, menurut Akbar (2015), jumlah penduduk mencapai 254,9 juta jiwa.
Lebih terperinciBUKU PUTIH SANITASI KOTA SALATIGA BUKU PUTIH SANITASI. Tahun 2012 POKJA PPSP KOTA SALATIGA. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP)
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 BUKU PUTIH SANITASI KOTA SALATIGA Provinsi Jawa Tengah Disiapkan oleh: POKJA PPSP KOTA SALATIGA 1 Kata Pengantar Puji dan syukur kita panjatkan
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang. 1.2 Wilayah cakupan SSK
Bab 1: Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sektor sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Rendahnya kualitas sanitasi menjadi salah satu
Lebih terperinciOleh TUGAS AKHIR PROGAM. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
EKSISTENSI KESENIANN DRUMBLEK DI KAMPUNG PANCURAN KOTA SALATIGAA Oleh Priyanto Adi Nugroho 1010388015 TUGAS AKHIR PROGAM STUDI S-1 ETNOMUSIKOLOGI JURUSAN ETNOMUSIKOLOGI FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permukaan bumi yang luasnya 510 juta km 2, oleh karena itu persediaan air di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara maritim dimana sebagian besar wilayahnya terdiri dari wilayah perairan kurang lebih 70,8 % dari luas permukaan bumi yang luasnya
Lebih terperinciWawancara Partisipan 1
55 Verbatim Partisipan Wawancara Partisipan 1 S Isi Percakapan Kode P Selamat pasi mas 1 P1 Selamat pagi juga mbak 2 P Bisa minta waktunya sebentar mas sekitar 5-10 menit 3 P1 Iya bisa 4 P Perkenalkan
Lebih terperinciKepada Yth : Bapak / Ibu Pimpinan PT... di tempat. Bab. I. Pendahuluan. Merdekaaaa.!!!...Merdekaaa!!!...Merdeka.!!!
Kepada Yth : Bapak / Ibu Pimpinan PT..... di tempat. Bab. I Pendahuluan Merdekaaaa.!!!...Merdekaaa!!!...Merdeka.!!! Dengan Semangat Juang 45 yang senantiasa berkobar pada diri kita semua dalam bingkai
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO
BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO 4. 1. Kondisi Geografis 4.1.1. Batas Administrasi Desa Polobogo termasuk dalam wilayah administrasi kecamatan Getasan, kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Wilayah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisik a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian Kecamatan Mojotengah merupakan salah satu dari 15 kecamatan di Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Surakarta yang merupakan kota disalah satu Provinsi Jawa Tengah. Kota
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Surakarta terletak di tengah kota atau kabupaten di karesidenan Surakarta yang merupakan kota disalah satu Provinsi Jawa Tengah. Kota Surakarta terdiri
Lebih terperinciBUKU PUTIH SANITASI BAB 3 PROFIL SANITASI WILAYAH KOTA SALATIGA 2012
BAB 3 PROFIL SANITASI WILAYAH BUKU PUTIH SANITASI Bab ini menjelaskan kondisi riil pengelolaan sanitasi dan komponen lain terkait sanitasi saat ini serta permasalahan utama atau prioritas yang dihadapi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yakni penelitian yang menghasilkan data
Lebih terperinciINVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR
INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Kelurahan Fatubesi merupakan salah satu dari 10 kelurahan yang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 21 TAHUN 2016 PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 21 TAHUN 2016
SALINAN BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 21 TAHUN 2016 PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BARANG MILIK DAERAH, PEMASANGAN ALAT PERAGA KAMPANYE,
Lebih terperinciPROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k
13 PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR Profil Desa Cihideung Ilir memuat informasi mengenai desa yang dijadikan tempat penelitian. Adapun informasi yang tersaji dalam bab ini adalah mengenai kondisi geografis Desa
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN Penelitian in dilakukan dengan mengambil sumber data dari sebuah komunitas Persekutuan Solafide dan 3 orang Indonesia yang tergabung dalam persekutuan Solafide yang berdomisili
Lebih terperinciWALIKOTA SALATIGA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 46 TAHUN 2011
WALIKOTA SALATIGA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS
Lebih terperinciPANITIA HUT KE 68 KEMERDEKAANREPUBLIK INDONESIA KABUPATEN BANTUL
PANITIA HUT KE 68 KEMERDEKAANREPUBLIK INDONESIA KABUPATEN BANTUL Jl. Robert wolter monginsidi Bantul No.1 Bantul Telp. 367509/367442 Faks.(0274) 368273 E-mail : Setda@bantulkab.go.id Website http://www.setda.bantulkab.go.id.
Lebih terperinciBAB IV. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN. kota Semarang dan 53 km dari kota Surakarta. Kota ini
BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Lokasi Penelitian Salatiga adalah salah satu kota kecil yang berada di Provinsi Jawa Tengah, Letak kota ini berada di 47 km dari kota Semarang dan 53
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
19 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kelompok jamaah produksi yang menjadi fokus penelitian ini terletak di empat kelurahan dalam dua kecamatan di kota Salatiga, yaitu: 1. Kelurahan
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Gambaran Obyek Penelitian Lokasi Pemukiman Kampung Pancuran yang secara adminstratif berada di wilayah Kelurahan Kutowinangun Kecamatan Tingkir. Kampung ini di kelilingi
Lebih terperinciBAB III PRAKTEK JUAL BELI LAHAN PEMAKAMAN BERSTATUS WAKAF DI DESA LAMPER TENGAH KECAMATAN SEMARANG SELATAN KABUPATEN SEMARANG JAWA TENGAH
BAB III PRAKTEK JUAL BELI LAHAN PEMAKAMAN BERSTATUS WAKAF DI DESA LAMPER TENGAH KECAMATAN SEMARANG SELATAN KABUPATEN SEMARANG JAWA TENGAH A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Peta Geografis Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, yang terletak di dataran pantai Utara Jawa. Secara topografi mempunyai keunikan yaitu bagian Selatan berupa pegunungan
Lebih terperinciV. DESKRIPSI LOKASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Kelurahan Kamal Muara merupakan wilayah pecahan dari Kelurahan
V. DESKRIPSI LOKASI DAN SAMPEL PENELITIAN Kelurahan Kamal Muara merupakan wilayah pecahan dari Kelurahan Kapuk, Kelurahan Kamal dan Kelurahan Tegal Alur, dengan luas wilayah 1 053 Ha. Terdiri dari 4 Rukun
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak dan Luas Desa Cikalong merupakan salah satu dari 13 desa di dalam wilayah Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat yang terletak di
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebagai : Subyek 1. Pendidikan Terakhir : SMP Kelas 2 : 2 dari 4 Bersaudara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Partisipan 1. Profil Subyek 1 Sebagai : Subyek 1 Nama : AN Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat saat ini : Sidoarjo Agama : Islam Usia : 18 Tahun Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN
42 BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Titik Lokasi penelitian ini berada di wilayah Kabupaten Lamongan, dengan luas wilayah kurang lebih 1.812,8 km2 atau
Lebih terperinciBAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL. A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
BAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Letak geografis yang penulis ambil sebagai obyek pembahasan
Lebih terperinciPROPOSAL KEGIATAN DALAM RANGKA MEMERIAHKAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE-71
PROPOSAL KEGIATAN DALAM RANGKA MEMERIAHKAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE-71 KARANG TARUNA PADUKUHAN WONODOYO DESA SUMBERGIRI KECAMATAN PONJONG TAHUN 2016 PROPOSAL KEGIATAN PERAYAAN
Lebih terperinciBAB V JEJARING SOSIAL PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL)
BAB V JEJARING SOSIAL PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Berdasarkan hasil penelitian seperti yang dijelaskan di BAB IV bahwa ada sejumlah aktor yang terlibat, atas dasar itu akan dikaji berdasarkan
Lebih terperinciMotivasi Pertama mengikuti Marching Band
Menilik manfaat kegiatan Oleh: Marko S Hermawan Apakah kegiatan marching band adalah sebuah kegiatan yang berguna dan bermanfaat bagi anggotanya? Pertanyaan ini seringkali muncul dalam benak kita apakah
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA
BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA A. Kondisi Geografi Surakarta merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang menunjang kota-kota besar seperti Semarang maupun Yogyakarta. Letaknya yang strategis dan berpotensi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. yang ada di kota Pekanbaru, yang pada mulanya merupakan wilayah dari
15 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan yang ada di kota Pekanbaru,
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN KKN-PPL
Universitas Negeri Yogyakarta LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN KKN-PPL F02 Kelompok mahasiswa NAMA SEKOLAH/LEMBAGA : SMP N 1 Prambanan Klaten NAMA MAHASISWA : Sri Kusyani ALAMAT SEKOLAH/LEMBAGA: Jalan Raya
Lebih terperinciLAMPIRAN. 1. Wawancara dengan Bapak Suwandi (Pemilik Tambak) Nurul P.Suwandi Nurul
LAMPIRAN Hasil Wawancara 1. Wawancara dengan Bapak Suwandi (Pemilik Tambak) : Assalamualaikum Pak : Walaikumsalam : Sebelumnya Saya ucapkan terima kasih pada Bapak sudah meluangkan waktu untuk Saya. Perkenalkan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SALATIGA
PEMERINTAH KOTA SALATIGA PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SALATIGA TAHUN 2010-2030 WALIKOTA SALATIGA PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR TAHUN 2011
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Ibu ke-86 Thn 2014, Jakarta, tgl. 22 Des 2014 Senin, 22 Desember 2014
Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Ibu ke-86 Thn 2014, Jakarta, tgl. 22 Des 2014 Senin, 22 Desember 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI IBU KE-86 TAHUN 2014 DI GOR CIRACAS,
Lebih terperinciBAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten
BAB II KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, yang terdapat komunitas Islam Aboge merupakan ajaran Islam
Lebih terperinciPERAN PEREMPUAN DAYA AIR, SANITASI DAN HIGIENE UNTUK KESEJAHTERAAN ETTY HESTHIATI LPPM UNIV. NASIONAL
PERAN PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR, SANITASI DAN HIGIENE UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT ETTY HESTHIATI LPPM UNIV. NASIONAL JAKARTA A PERAN PEREMPUAN Perempuan sangat berperan dalam pendidikan
Lebih terperinciBAB VI PROSES PENDAMPINGAN PEREMPUAN WONOREJO. selaku RW 01 Wonorejo. Pendamping memperkenalkan diri dan
BAB VI PROSES PENDAMPINGAN PEREMPUAN WONOREJO A. Proses Pendampingan Awal mula pendamping datang ke Kampung Wonorejo ini yaitu bermaksud untuk bertemu dengan perangkat Kampung Wonorejo. Pada hari Sabtu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dengan judul Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Soal Barisan dan Deret Kelas XI APK 3 SMK
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH. Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG. Katalog BPS nomor :
Katalog BPS nomor : 9213.3273.240 RSUP HASAN SADIKIN BANDUNG KECAMATAN SUKAJADI MAJU STATISTIK DAERAH Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN
Lebih terperinciPROPOSAL MENYAMBUT HUT RI KE 67UT RI KE DESA SILIKUAN HULU KECAMATAN UKUI KABUPATEN PELALAWAN
PROPOSAL MENYAMBUT HUT RI KE 67UT RI KE-67 17 DESA SILIKUAN HULU KECAMATAN UKUI KABUPATEN PELALAWAN KUKERTA MAHASISWA UNIVERSITAS RIAU 2012 LEMBAR PENGESAHAN Ketua Sekretaris MUSTOPIK GITA ANUGRAH Mengetahui,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelurahan dan profil Rukun Warga (RW) 22 dari Kelurahan Wirogunan. Hasil
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Hasil survei ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi sesungguhnya dari wilayah Mergangsan Kidul, Kelurahan Wirogunan. Hasil survei ini
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KONDISI MASYARAKAT DESA GEDANGAN. Arteri Sekunder (jalan provinsi) yang cukup startegis membujur arah Utara-
BAB IV GAMBARAN UMUM KONDISI MASYARAKAT A. Tapak Kilas Desa Gedangan DESA GEDANGAN Desa Gedangan adalah desa yang terletak di Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo. Secara geografis Desa Gedangan berada
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Kecamatan Batang Cenaku. Kecamatan Batang Cenaku memiliki luas daerah sebesar 634,43 Km
BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Kecamatan Batang Cenaku Kecamatan Batang Cenaku memiliki luas daerah sebesar 634,43 Km yang terdiri dari 20 Desa/Kelurahan yaitu Talang Bersemi, Talang Mulya, Anak
Lebih terperinciKOMUNITAS KAMPUNG GUDANG
KOMUNITAS KAMPUNG GUDANG KOMUNITAS KAMPUNG GUDANG KOMUNITAS KAMPUNG GUDANG Kampung Gudang adalah salah satu kampung kumuh yang cukup padat di Kecamatan Bogor Tengah, Kotamadya Bogor. Sebagian rumah penduduk
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Kelompok Motor Pattimura Brothers Salatiga Pattimura Brothers merupakan sebuah kelompok motor di Salatiga yang berdiri pada tahun 2003. Kelompok ini beranggotakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Salatiga merupakan kota kecil yang berada di lereng gunung Merbabu.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salatiga merupakan kota kecil yang berada di lereng gunung Merbabu. Letaknya yang di kelilingi oleh pegunungan selalu memberikan suasana yang sejuk. Secara astronomis
Lebih terperinciDaftar pertanyaan untuk key informan : Customer service PT Galva Technologies (Sdri. Ayu)
Daftar pertanyaan untuk key informan : Customer service PT Galva Technologies (Sdri. Ayu) 1. Seberapa sering anda berkomunikasi dengan pelanggan 2. Apakah semua pelanggan yang datang diperlakukan yang
Lebih terperinciLengkapi barisan bilangan berikut dengan pola bilangan Bila digambarkan dengan kubus satuan adalah sebagai berikut
Ibu Guru mempunyai buku kumpulan lagu. Buku itu terbagi dalam kelompok lagu-lagu. Kelompok lagu anak dimulai pada halaman 1. Kelompok lagu wajib dimulai pada halaman 11. Kelompok lagu daerah dimulai pada
Lebih terperinciSiaran Pers Kemenpar: Jam 2 Siang, Karnaval Pesona Parahyangan Jadikan Bandung Lautan Manusia Sabtu, 26 Agustus 2017
Siaran Pers Kemenpar: Jam 2 Siang, Karnaval Pesona Parahyangan Jadikan Bandung Lautan Manusia Sabtu, 26 Agustus 2017 JAKARTA - Satu hari jelang pelaksanaan â œkarnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017â,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau strategi menyeluruh untuk memperoleh data yang di perlukan (Soehartono, 1999:9). Untuk itu dalam bab ini akan dijelaskan mengenai proses
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan
BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Letak dan Luas Wilayah Kelurahan Pagaruyung merupakan salah satu dari sekian banyak kelurahan yang ada dikecamatan Tapung yang terbentuk dari program Transmigrasi oleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Identitas Subjek Penelitian Nama Subjek S (p) S.R E.N N S (l) J Usia 72 Tahun 76 Tahun 84 Tahun 63 Tahun 68 Tahun 60 Tahun Jenis Perempuan Perempuan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP KEGIATAN KEAGAMAAN DI DESA PAKUMBULAN DUKUH KLEKOR WETAN BUARAN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP KEGIATAN KEAGAMAAN DI DESA PAKUMBULAN DUKUH KLEKOR WETAN BUARAN PEKALONGAN A. Analisis gambaran umum remaja desa Pakumbulan dukuh Klekor Wetan Remaja adalah sekelompok
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pd Puncak Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masy, Manado, tgl 28 Mei 2015 Kamis, 28 Mei 2015
Sambutan Presiden RI pd Puncak Peringatan lan Bhakti Gotong Royong Masy, Manado, tgl 28 Mei 2015 Kamis, 28 Mei 2015 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PUNCAK PERINGATAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG
Lebih terperinciVI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung
VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100
Lebih terperinciLAMPIRAN TRANSKRIP WAWANCARA
LAMPIRAN TRANSKRIP WAWANCARA Hari/ Tanggal : Rabu, 26 April 2017 Waktu : 09.00 WIB Lokasi : Kantor Pusat BPRS PNM Binama Semarang Nama Narasumber : Mbak Ratih Jabatan : SPO (Sekretariat, Personalia, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mulai bayi hingga remaja, dimana anak-anak mulai membentuk karakter dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada pada satu rentang perkembangan mulai bayi hingga remaja, dimana anak-anak mulai membentuk karakter dengan mengamati dan meniru tingkah
Lebih terperincibahasa indonesia Kelas X MEMPRODUKSI DAN MENGANALISIS TEKS NEGOSIASI K-13 SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013
K-13 Kelas X bahasa indonesia MEMPRODUKSI DAN MENGANALISIS TEKS NEGOSIASI SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013 Standar Kompetensi 13. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul
IV. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul terdiri dari 5 desa meliputi Desa Bantul, Desa Palbapang, Desa Trirenggo, Desa Sabdodadi, dan Desa
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG
24 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG 4.1 Letak dan Keadaan Fisik Kelurahan Empang merupakan kelurahan yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Secara administratif, batas-batas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ha. Terbagi menjadi 14 RW dan 28 RT. Desa Banguncipto yang dibatasi oleh : 1) Sebelah Utara Desa Wijimulyo
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah 1. Deskripsi Wilayah Desa a. Luas Wilayah Luas wilayah Desa Banguncipto kurang lebih sekitar 435.841 Ha. Terbagi menjadi 14 RW dan 28 RT. b. Batas Wilayah Desa Banguncipto
Lebih terperinci