HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS"

Transkripsi

1 IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Gambaran Obyek Penelitian Lokasi Pemukiman Kampung Pancuran yang secara adminstratif berada di wilayah Kelurahan Kutowinangun Kecamatan Tingkir. Kampung ini di kelilingi oleh pasar yaitu Pasar Blauran, Pasar Raya 2 dan Pasar Shopping yang berada dekat dengan pusat kota. Suatu lokasi yang mudah dijangkau oleh siapapun karena dekat dengan Terminal Tamansari sebagai tempat mangkalnya angkutan umum dari semua jalur angkutan di Salatiga. Kondisi Pemukiman Kampung yang terdiri dari 18 rukun tetangga (RT) yang tergabung dalam satu lingkup rukun warga (RW) yaitu RW 4. Kampung Pancuran terdiri dari banyak rumah yang berderet-deret bahkan berdampingan dengan rumah tetangga. Bentuk rumah dan luasnyapun rata-rata sama yang terkadang setiap rumah ditinggali oleh dua sampai tiga kepala keluarga. Beberapa rumah tersebut tidak memiliki fasilitas kamar mandi dan toilet sehingga masih banyak warga yang mengandalkan sumur umum ataupun mbelik untuk mencuci ataupun mandi secara bersama-sama dengan tetangga. Bagi keluarga yang mampu dan memiliki fasilitas sendiri biasanya menggunakan sumber air dari PDAM. 21

2 Kehidupan Sosial Rata-rata warga kampung Pancuran bekerja sebagai pedagang. Pekerjaan tersebut dijalankan oleh para istri karena suami bekerja sebagai buruh yang gajinya tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan, baik itu kebutuhan sosial, kebutuhan sehari-hari ataupun kebutuhan sekolah anak-anak mereka. Di kampung ini juga menjalankan kegiatan arisan, baik itu arisan ibu-ibu ataupun arisan bapakbapak yang rutin di laksanakan satu bulan sekali. Tujuan di bangunnya kegiatan arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong royong antar warga dalam setiap RT-nya. Selain untuk menciptakan keakraban dan gotong royong, kegiatan arisan yang diikuti oleh Ibu Barokah juga digunakan sebagai tempat untuk melakukan simpan-pinjam namun dengan dana yang terbatas yang berasal dari kas ataupun tabungan dari warga yang uangnya di putarkan kembali 1. Di lingkungan tempat tinggal informan tersebut, ibu rumah tangga mengikuti 2 jenis acara arisan yaitu PKK dan dasawisma. Dalam kegiatan tersebut diadakan kegiatan simpan-pinjam dan seluruh anggotanya dapat meminjam dana tersebut namun dengan jumlah yang terbatas. Kegiatan tersebut berlangsung satu bulan sekali yang bertempat di rumah ibu RT. Dana simpan pinjam berasal dari uang tabungan para ibu rumah tangga. Di dalam kegiatan PKK tersebut terdapat 2 jenis tabungan, yakni tabungan wajib yang di bayarkan setiap kali pertemuan namun tidak semua ibu rumah tangga harus mengisi tabungan tersebut. Tabungan berikutnya adalah tabungan harian, setiap harinya akan ada pengurus arisan yang mengambil uang para ibu rumah tangga di rumah masing-masing. Jumlah uang 1 Wawancara pada hari Sabtu, 9 Februari 2014 jam 11:00 WIB 22

3 yang ditabungkan sesuai dengan kemampuan ibu rumah tangga masing-masing. Rata-rata uang yang terkumpul untuk dipinjamkan sekitar Rp Terkadang jumlah tersebut belum mampu untuk mencukupi pinjaman seluruh warga yang butuh dana lebih karena adanya batasan pada besaran pinjaman pada setiap anggota. Jumlah maksimal uang yang dapat dipinjam setiap warga sebesar Rp , sedangkan jumlah pinjaman minimal sebesar Rp Sedangkan arisan yang kedua masuk kedalam kegiatan dasawisma. Dalam kegiatan tersebut juga ada simpan pinjam untuk ibu rumah tangga, namun ibu rumah tangga hanya menabung pada saat kegiatan tersebut berlangsung, biasanya tempat perkumpulan ini berpindah-pindah ke rumah warga. Sehingga semua anggota akan mendapatkan giliran sebagai tuan rumah kegiatan dasawisma. Uang yang akan tersedia untuk disimpan pinjamkan rata-rata sekitar Rp Anggotanya dapat mengajukan pinjaman maksimal sebesar Rp sedangkan jumlah minimal pinjaman sebesar Rp Jumlah pinjaman yang diajukan ibu rumah tangga baik di kegiatan PKK ataupun dasawisma disesuaikan dengan kemauan si peminjam namun bergantung pada kemampuan setiap peminjam agar tidak terjadi keterlambatan ataupun tidakmelunasi pada saat masa pelunasan. Ibu Barokah biasa meminjam di kegiatan tersebut untuk menambah modal usaha dagang dan juga untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari 2. 2 Wawancara pada hari Senin, 5 Mei 2014 jam 10:15 WIB 23

4 Tabel 1 Dana Arisan Yang Dikelola Untuk Dipinjamkan ke Anggota Arisan Nama Jumlah Uang Bunga Pinjaman Maksimal Minimal Jatuh Tempo Kegiatan peminjaman peminjaman Pelunasan PKK Rp % per 3 bulan atau 40% Rp Rp bulan per tahun Dasawisma Rp %per 3 bulan atau 40% Rp Rp bulan per tahun Sumber : data primer yang diolah dari wawancara dengan informan, 2014 Praktek Rentenir Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa rentenir telah lama beroperasi di kampung Pancuran dan pasar Blauran dan semakin berkembang.menurut Ibu Barokah berkembangnya rentenir tersebut diiringi dengan semakin bertambahnya jumlah rentenir yang beroperasi di pasar Blauran karena ini merupakan peluang kerja bagi mereka yang memiliki uang lebih sehingga mereka berpikir dengan memutarkan uang tersebut maka rentenir akan memiliki penghasilan dari bunga yang ditetapkan pada setiap nasabahnya 3. Menurut sepengetahuan Ibu Saginah, saat ini jumlah rentenir yang beroperasi di pasar Blauran sekitar 50 orang dan yang beroperasi masuk ke dalam kampung Pancuran sekitar 5 orang 4. Selain karena bertambahnya jumlah rentenir, semakin berkembangnya usaha ini juga karena rentenir yang sebelumnya telah lama beroperasi memiliki dana yang lebih banyak lagi dari sebelumnya sehingga para 3 Wawancara pada hari Senin, 5 Mei 2014 jam 10:35 WIB 4 Wawancara pada hari Minggu, 18 Mei 2014 jam 10:20 WIB 24

5 rentenir mampu menyalurkan banyak uang untuk semua pedagang ibu rumah tangga yang membutuhkan dana tersebut. Buktinya telah ada informan yang menjadi nasabah rentenir sejak 30 tahun yang lalu, yakni Ibu Sarti 5. Tidak semua pedagang menjadi nasabah satu rentenir yang sama, mereka lebih suka meminjam kepada rentenir yang telah lama ia kenal. Ibu Tasminah yang juga nasabah dari rentenir mengaku mengenal rentenir daari sesama pedagang 6. Sehingga dalam proses meminjam tersebut nasabah dan rentenir sudah sama-sama memiliki rasa saling percaya. Kepercayaan tersebut menyebabkan rentenir dari Ibu Barokah tidak menggunakan unsur paksaan saat meminjam ataupun mengembalikan uang pinjaman. Setiap nasabah sudah sadar akan kewajiban hutangnya dan rentenirpun terkadang memahami kondisi usaha dagang nasabahnya, sehingga saat usaha dagangan sepi rentenir memberikan kelonggaran waktu 7. Kondisi sepi tersebut biasa dialami Ibu Barokah yang disebabkan karena tanggal tua sehingga pembeli yang biasanya setiap hari makan dengan membeli lauk ataupun sayur di tempat informan mengurangi konsumsinya atau bahkan tidak membeli sama sekali 8. Selain karena faktor waktu tersebut biasanya penjualan Ibu Saginah sepi karena jenis dagangan yang ia sediakan tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh pembeli 9. Sebaliknya penjualan akan menjadi ramai ketika informan memiliki banyak jenis dagangan sehingga akan menarik minat 5 Wawancara pada Sabtu, 8 Februari 2014 jam 19:30 WIB 6 Wawancara pada Minggu, 9 Februari 2014 jam 13:00 WIB 7 Wawancara pada hari Minggu, 9 Februari 2014 jam 11:25 WIB 8 Wawancara pada hari Senin, 5 Mei 2014 jam 10:40 WIB 9 Wawancara pada hari Senin, 5 Mei 2014 jam 12:40 WIB 25

6 pembeli untuk membeli barang dagangannya sesuai kebutuhan pembeli. Selain itu, penjualan Ibu Barokah akan ramai karena adanya perayaan yang berlangsung di sekitar tempat informan berjualan, yakni karnaval ataupun pada saat tanggal muda dan hari libur sehingga biasanya banyak ibu rumah tangga, remaja, anakanak bersantai di lapaknya dengan membeli makanan dan minuman yang ia jual 10. Ibu Saginah tidak hanya bergantung pada satu rentenir, ia telah menjadi nasabah tetap pada empat rentenir. Setiap kali Ibu Saginah butuh dana, ia hanya akan berinteraksi dengan salah satu dari rentenir tersebut agar angsuran hutang tidak berat. Namun disaat mendesak ia sering meminjam lebih dari satu rentenir namun tetap berkutat pada empat rentenir tersebut 11. Hal ini disebabkan karena informan masih memiliki tanggungan hutang pada 1 rentenir sehingga ia harus meminjam dana pada rentenir yang lain. Rentenir biasa beroperasi di pasar-pasar mulai jam 9 pagi sampai jam 4 sore untuk menawarkan hutang ataupun mengambil uang angsuran setiap nasabahnya. Rentenir biasa mengunjungi Ibu Tri pada jam 1 siang 12. Tidak ada komunikasi yang berarti antara keduanya, rentenir hanya biasa mengucap salam dan bertanya laris apa sepi bu?. Jika nasabah merasa dagangannya laris maka ia akan langsung memberikan uang angsuran hutangnya untuk hari itu. Jika dagangan sepi maka rentenir akan memberikan tambahan waktu satu hari untuk membayar angsuran yang telat tersebut. Setelah itu rentenir langsung pergi dengan mencatat pada buku tagihannya mengenai angsuran ataupun tunggakan pembayaran nasabahnya. 10 Wawancara pada hari Senin, 5 Mei 2014 jam 10:45 WIB 11 Wawancarapada hari Minggu, 9 Februari 2014 jam 09:00 WIB 12 Wawancara pada hari Sabtu, 15 Maret 2014 jam 10:00 WIB 26

7 Mekanisme Peminjaman Ala Rentenir Sistem yang dijalankan oleh para rentenir mengenai syarat dan bunga pinjaman rata-rata sama. Syarat yang diberikan kepada nasabah hanya fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) dan tanpa survey terlebih dahulu, namun tidak adanya survey tersebut karena rentenir dan informan telah saling mengenal. Rentenir akan langsung memberikan dananya kepada nasabah. Sedangkan bunga yang diterapkan oleh semua rentenir yang menjadi nasabah tetapnya adalah sekitar 20% per bulan berdasarkan jumlah pinjaman yang diajukan. Sebagai contoh rincian pembayaran utang yang pernah di lakukan oleh Ibu Barokah yang telah menjadi nasabah rentenir selama 6 tahun. Ia meminjam uang sebesar Rp pada rentenir langganannya (hanya berlangganan pada 1 rentenir) dan diberi waktu selama 30 hari untuk mengembalikan uang tersebut beserta bunganya. Dengan angsuran per hari sebesar Rp sehingga dalam 30 hari ia akan menyisakan pendapatannya untuk melunasi hutang tersebut. Sehingga Rp x 30 hari = Rp Dengan jumlah pinjaman tersebut, rentenir akan menerima bunga sebesar Rp Namun sistem yang dijalankan oleh rentenir tersebut berbeda dengan rentenir lainnya. Ia menerapkan sistem berdasarkan pada berapa kali nasabah tersebut membayar. Singkatnya Ibu Barokah membayar sebanyak 30 kali, lebih dari 30 hari tidak apa-apa karena rentenir memberikan kelonggaran waktu. Tenggang waktu yang diberikan untuk setiap kekosongan angsuran adalah 7 hari. Sehingga dalam 30 kali angsuran tersebut nasabah diberi waktu 37 hari untuk melunasi Wawancara pada hari Minggu, 9 Februari 2014 jam 11:30 WIB 27

8 Berbeda dengan sistem yang dijalankan oleh rentenir yang menjadi langganan ibu Sarti, bila ia meminjam uang sebesar Rp maka ia akan menerima uang sebesar jumlah yang ia ajukan, tanpa ada potongan biaya lain-lain. Dengan jumlah tersebut, informan di beri waktu selama 24 hari dengan beban bunga pinjaman sebesar 20% per bulan atau 240% per tahun. Setiap harinya informan harus menyisihkan pendapatannya sebesar Rp untuk membayar angsuran hutang. Sehingga Rp x 24 hari = Rp Dengan dana tersebut rentenir akan menerima bunga pinjaman sebagai pendapatannya sebesar Rp Sistem yang di jalankan oleh rentenir langganan ibu Sarti adalah taat pada aturan yang disepakati bersama. Yakni waktu pelunasan harus tepat sesuai dengan perjanjian dan jumlah dana yang dipinjam. Dalam hal ini adalah selama 24 hari, tanpa ada tambahan waktu pelunasan. Jika dalam satu hari Ibu Sarti tidak menyetor uang angsuran maka pada hari berikutnya ia harus membayar angsuran pada hari itu dan tunggakan pembayaran hari sebelumnya. Rentenir tidak menerapkan denda pada setiap keterlambatan tersebut, yang penting bagi rentenir tersebut, angsuran nasabahnya harus lunas dalam jangka waktu yang telah disepakati bersama Wawancara pada hari Sabtu, 8 Februari 2014 jam 19:38 WIB 28

9 Tabel 2 Mekanisme Pengembalian Dana Rentenir dari Informan Ibu Barokah dan Ibu Sarti Nama Jumlah Bunga Jatuh Kelonggaran Angsuran Denda Jumlah Keuntungan Nasabah Pinjaman Pinjaman Tempo Pelunasan Keterlamb Total Rentenir Pelunasan atan Barokah Rp % per bulan 30 hari 7 hari Rp Rp Rp atau 240% per (harian) per hari tahun Sarti Rp % per bulan 24 hari - Rp Rp Rp atau 240% per (harian) per hari tahun Keterangan : rentenir setiap informan berbeda Sumber : data primer yang diolah dari wawancara dengan informan,

10 Setiap rentenir membatasi jumlah pinjaman setiap nasabahnya. Karena dana yang digunakan adalah dana pribadi dan dana tersebut di bagi-bagikan ke nasabah yang lain. Rentenir dari Ibu Saginah hanya memberikan pinjaman maksimal Rp untuk nasabahnya 15. Rentenir tidak menerapkan denda setiap keterlambatan pembayaran karena rentenir tetap ingin menjaga kepercayaan dan tidak ingin nasabahnya pindah ke rentenir lain akibat penerapan denda. Penilaian Ibu Rumah Tangga Pedagang terhadap Rentenir Berdasarkan literature yang telah ada, selama ini rentenir telah dianggap sebagai perbankan bagi masyarakat miskin karena rentenir mampu menyalurkan dananya untuk semua nasabahnya yang rata-rata tidak mampu untuk mengakses dana ke lembaga formal (perbankan, kopersai) saat keadaan mendesak (Seibel. 2005). Selanjutnya dari penelitian lapangan yang telah didapat, banyak pedagang yang salah satunya Ibu Saginah lebih memilih untuk meminjam kepada rentenir daripada lembaga lain karena rumitnya syarat yang harus diikuti 16. Walaupun bunga yang diterapkan oleh rentenir lebih tinggi (rata-rata 20% per bulan atau 240% per tahun) daripada lembaga lain dan juga jangka waktu pengembalian sangat singkat. Selain itu persyaratan dan proses dari rentenir sangat fleksibel, hanya dengan fotocopy KTP saja. Tanpa harus mengisi formulir, tanpa survey danbahkan tanpa barang jaminan layaknya meminjam pada koperasi. Hal inilah 15 Wawancarapada hari Minggu, 9 Februari 2014 jam 09:05 WIB 16 Wawancara pada hari Minggu, 9 Februari 2014 jam 09:10 WIB 30

11 yang menjadi daya tarik utama bagi Ibu Sarti untuk lebih setia meminjam kepada rentenir 17. Banyaknya hal yang menjadi pertimbangan ibu rumah tangga pedagang untuk lebih memilih meminjam ke rentenir menyebabkan rentenir semakin menjamur di sekeliling mereka. Rasa saling percaya, rasa saling mengenal dan juga keadaan mendesak yang memaksa mereka untuk terus bergantung pada dana rentenir menyebabkan ibu rumah tangga pedagang tidak pernah mencoba untuk keluar dari belenggu rentenir. Dampak Positif Kredit Rentenir Terhadap Usaha Dagang Ibu Rumah Tangga Pedagang Sebagai seorang pedagang kecil yang minim akan modal untuk kelancaran usaha dagangnya, ibu rumah tangga tersebut akan memilih untuk meminjam ke rentenir sebagai alternatif utama karena mekanismenya yang fleksibel sehingga tidak membingungkan ibu rumah tangga pedagang yang membutuhkan dana cepat. Berikut adalah beberapa dampak positif yang dirasa oleh ibu rumah tangga pedagang setelah meminjam dana pada rentenir. Menambah Modal Setiap informan memulai usaha dagangnya dengan menggunakan dana pribadinya. Namun modal tersebut tidak selalu dapat berputar dengan baik hingga menyebabkan semakin menipisnya modal pribadi mereka. Karena berdagang 17 Wawancara pada hari Sabtu, 8 Februari 2014 jam 19:40 WIB 31

12 merupakan pekerjaan utama yang digunakan sebagai tumpuan hidup keluarga mereka. Dengan menipisnya modal tersebut, Ibu Tasminah memilih untuk meminjam kepada rentenir agar usaha dagangnya tidak macet. Di saat mendesak seperti itu, informan akan meminjam ke rentenir yang setiap hari beroperasi di pasar tempat informan berjualan untuk menawarkan jasanya. Tanpa proses yang rumit dan lama, informan akan langsung menerima dana yang dibutuhkan. Cairnya dana tersebut akan digunakan oleh Ibu Tasminah untuk menambah modal agar usaha dagangnya tetap berjalan seperti biasa 18. Selain karena menipisnya modal utama yang digunakan, Ibu Tri akan memutuskan untuk meminjam karena barang dagangannya tidak habis karena kondisi penjualan sepi ataupun barang rusak dan busak dan tidak dapat di jual kembali 19. Memperluas Usaha Dengan meningkatnya modal yang dimiliki, Ibu Barokah dapat menjalankan kembali usaha dagangnya dan ia dapat menambah jenis dan jumlah dagangannya. Kini usaha dagangnya telah meluas yang tercermin dari jenis dan jumlah barang dagangannya yang lebih banyak dibanding saat sebelum ia memiliki banyak modal. Bahkan dengan semakin berkembangnya usaha tersebut, 18 Wawancara pada hari Minggu, 9 Februari 2014 jam 13:05 WIB 19 Wawancara pada hari Sabtu, 8 Februari 2014 jam 19:10 WIB 32

13 Ibu Barokah mampu memperbaiki lapak yang ia gunakan sebagai tempat berjualan 20. Memperbaiki Kesulitan Keuangan Ibu Rumah Tangga Pedagang Sebagai seorang pedagang kecil yang hanya memiliki pendapatan rendah dan tidak menentu setiap harinya menyebabkan mereka berada pada posisi yang terhimpit, diantara harus terus berjualan untuk terus menghasilkan uang untuk modal kembali dan juga pada posisi tidak memiliki uang namun harus tetap berjualan untuk melanjutkan kehidupan. Sehingga pada saat kondisi seperti ini, Ibu Saginah akan memutuskan untuk melakukan kredit dengan rentenir agar terus dapat menjalankan usahanya 21. Dengan cairnya kredit tersebut, masalah keuangan informan telah terselesaikan walaupun akhirnya informan terbebani oleh tanggungan hutang. Rentenir berperan dalam kondisi tersebut, dananya sangat membantu para nasabahnya. Meningkatkan Konsumsi Dalam keadaan mendesak yakni pilihan untuk terus berjualan atau tidak karena terbatasnya modal yang dimiliki, maka Ibu Tri akan berusaha untuk mencari pinjaman uang. Baik itu meminjam rentenir ataupun pada kegiatan arisan yang diikuti oleh informan di lingkungan tempat tinggalnya 22. Tapi Ibu Tri akan lebih memilih untuk meminjam ke rentenir karena rentenir dapat mencairkan dananya kapan saja dan dimana saja. Dengan adanya dana tersebut maka Ibu 20 Wawancara pada hari Sabtu, 8 Maret 2014 jam 15:00 WIB 21 Wawancara pada hari Minggu, 9 Maret 2014 jam 09:40 WIB 22 Wawancara pada hari Senin, 5 Mei 2014 jam 13:00 WIB 33

14 Triakan memiliki dana yang lebih banyak dari sebelumnya untuk menambah modal usaha dagangnya. Dengan bertambahnya modal tersebut, informan mampu menambah varian dagangannya, sehinggapendapatan Ibu Tri akan lebih banyak dari pendapatan sebelumnya dalam waktu singkat (perkiraan jangka pendek adalah 1 2 tahun setelah meminjam pada rentenir) 23. Dengan peningkatan pendapatan tersebut, informan mampu meningkatkan konsumsi usaha dagang yang tercermin dengan peningkatan penggunaan input produksi yang berasal dari laba yang diperoleh. Dampak Negatif Kredit Rentenir Terhadap Usaha Dagang Ibu Rumah Tangga Pedagang Ibu rumah tangga pedagang yang meminjam dana ke rentenir tidak hanya merasakan dampak positif pada usaha dagangnya. Mereka juga merasakan dampak negatif dari meminjam dana ke rentenir yakni sebagai berikut. Beban Bunga Tinggi Rentenir sebagai pengendali utama dalam proses penawaran dan pencairan dana yang diajukan oleh ibu rumah tangga pedagang. Sebagai ibu rumah tangga pedagang yang memiliki modal minim, mereka akan langsung memutuskan untuk meminjam kepada rentenir disaat kondisi yang mendesak, seperti kehabisan modal karena dagangannya tidak laku dan tidak dapat dijual kembali. Di saat seperti inilah rentenir sangat berperan dalam memberikan bantuan dalam bentuk 23 Wawancarapada hari Senin, 5 Mei 2014 jam 10:50 WIB 34

15 pinjaman uang. Tanpa ada pertimbangan lama biasanya Ibu Tasinah akan langsung menyetujui persyaratan untuk mendapatkan uang dari rentenir. Rentenir akan memberikan beban bunga pinjaman sebesar 20% per bulan atau 240% per tahun pada setiap dana yang ia pinjamkan ke nasabahnya tanpa dapat dinego 24. Ibu rumah tangga pedagang yang menjadi nasabah langganan pada setiap rentenir hanya dapat menyetujui perjanjian tersebut karena mereka berada diposisi terdesak sehingga bunga berapapun akan mereka terima demi kelancaran usaha dagangnya. Sehingga informan merasa bahwa ia di eksploitasi oleh kekuasaan yang dipegang oleh rentenir tersebut tanpa dapat menegosiasikan besaran bunga yang ditanggung oleh informan untuk setiap dana yang ia pinjam. Meminjam uang kepada rentenir sebenarnya membantu usaha dagang informan agar tetap dapat berjalan dengan baik dan mampu meningkatkan pendapatan informan. Namun kebaikan tersebut juga menimbulkan hal negatif yakni informan harus dibebani beban bunga yang tinggi sedangkan jangka waktu pengembalian sangat singkat yakni selama 24 sampai 30 hari berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan oleh rentenir dan juga setiap harinya informan harus membayar sehingga informan tersebut merasa dikejar-kejar oleh rentenir dan harus membayar tepat waktu. Ibu Tasminah hanya mampu pasrah dengan ketentuan tersebut karena ia juga membutuhkan dana tersebut untuk meredam krisis keuangannya. Hal ini tetap ia lakukan karena hanya rentenir yang dapat memberikan pinjaman dana dimasa-masa sulit yang ia alami 25. Sehingga terkadang informan bimbang antara mau meminjam uang ke rentenir atau tidak 24 Wawancara pada hari Minggu, 9 Februari 2014 jam 13:10 WIB 25 Wawancarapada hari Jumat, 23 Mei 2014 jam 16:05 35

16 meminjam. Jika ia tidak meminjam uang maka tentu saja usaha dagangnya akan terhenti yang akhirnya ia tidak akan memiliki penghasilan. Namun jika meminjam uang maka informan akan terbebani oleh dua hal tersebut yakni bunga tinggi dan jangka waktu pengembalian yang singkat. Jumlah Produksi di Masa Mendatang Menurun Ibu rumah tangga yang terbiasa berinteraksi dengan rentenir karena membutuhkan uang untuk usaha dagang tidak hanya berlangsung dalam jangka pendek saja. Namun kegiatan ini telah berlangsung lama didalam perjalanan usaha dagang Ibu Sarti, yakni sekitar kurang lebih 30 tahun sejak informan mulai berjualan 26. Dalam jangka panjang (lebih dari 2 tahun) setelah meminjam dana dari rentenir tersebut, Ibu Barokah merasa bahwa semakin lama pendapatannya adalah tetap dan mungkin hanya meningkat pada sesekali waktu saja sehingga jumlah dana yang digunakan untuk modal kembali usaha dagangnya juga sama 27. Selain itu menurut Ibu Saginah pendapatannya setelah dalam masa jangka panjang meminjam dana dari rentenir, dirasa bahwa pendapatannya sama karena menurutnya jumlah pengeluaran dan pemasukan yang ia miliki tidak pernah sama ataupun tersisa untuk disimpan. Ini disebabkan karena dari hari ke hari harga bahan pokok untuk berjualan mengalami peningkatan harga, hal ini tidak sebanding dengan jumlah penerimaan yang ia terima 28. Besarnya pendapatan yang ia dapatkan juga bergantung pada kondisi penjualannya sehari-hari. Pendapatan yang tidak sama jumlahlah setiap harinya harus tetap digunakan untuk membayar 26 Wawancara pada hari Sabtu, 8 Februari 2014 jam 20:00 WIB 27 Wawancarapada hari Senin, 5 Mei 2014 jam 11:00 WIB 28 Wawancarapada hari Senin, 5 Mei 2014 jam 13:00 WIB 36

17 angsuran yang jumlahnya sama setiap harinya dan juga untuk modal kembali. Sehingga semakin lama modalnya akan semakin berkurang dan mengurangi jumlah produksinya. Pendapatan Merosot Rentenir sebagai pengendali utama dalam kegiatan pinjam meminjam ini selain menentukan bunga yang yang dibebankan kepada nasabahnya, juga memiliki kendali utama dalam penentuan jatuh tempo pelunasan bagi nasabahnya. Seperti halnya yang terjadi pada Ibu Tasminah, ia akan meminjam dana ke rentenir saat ia dalam keadaan mendesak seperti barang dagangan yang tidak habis terjual sehingga modal yang ia gunakan untuk berjualan tidak kembali sepenuhnya. Sehingga uang untuk modal kembali keesokan harinya hanya sedikit. Hal ini ia lakukan untuk kelancaran usaha dagangnya 29. Sebagai pedagang kecil yang memiliki usaha kecil dengan modal yang minim, ia hanya dapat mengandalkan uang pinjaman untuk menutup kekurangan modalnya, baik itu meminjam ke rentenir ataupun didalam kegiatan arisan yang ia ikuti di kampungnya. Karena rentenir yang memiliki kendali utama dalam penentuan peraturan peminjaman, informan tidak berani menego waktu pengembalian pinjaman dan bunga yang dibebankan pada dirinya. Menurut pengalaman yang Ibu Tasminah alami ketika ia meminjam dana ke rentenir, ia akan diberi waktu untuk pelunasan hutangnya dengan dua pilihan. Pilihan pertama, rentenir akan memberikan waktu pengembalian hutang dan 29 Wawancara pada hari Minggu, 9 Februari 2014 jam 13:05 WIB 37

18 bunganya selama 24 hari, pilihan kedua adalah selama 30 hari. Jangka waktu terssebut diterapkan rentenir untuk pinjaman sebesar Rp dengan bunga 20% per bulan atau 240% per tahun. Dengan rincian, jika meminjam sebesaar Rp dengan jangka waktu pengembalian selama 24 hari maka setiap harinya informan harus menyisihkan pendapatannyasebesar Rp Sedangkan untuk jangka waktu pengembalian 30 hari, informan akan menyisihkan pendapatannya sebesar Rp Dengan jangka waktu tersebut rentenir akan mendapat bunga sebagai pendapatannya sebesar Rp Biasanya Ibu Tasminah akan mengambil hutangnya dengan jangka waktu pengembalian selama 30 hari agar ia tidak merasa berat untuk mengangsurnya. Rata-rata pendapatan bersih Ibu Tasminah sebesar Rp , jumlah tersebut sudah dikurangkan untuk modal belanja keesokan harinya. Maka selama 30 hari informan harus menyisihkan pendapatannya sebesar Rp Dengan sisa pendapatannya tersebut dirasa jumlah itu kurang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan juga kebutuhan lain yang tidak terduga seperti kebutuhan sosial (menjenguk orang sakit ataupun lelayu). Menurutnya waktu pengembalian tersebut terlalu singkat jika ia mengingat kembali jumlah beban yang ia tanggung setiap harinya. Terkadang Ibu Tasminah juga tidak dapat membayar setiap hari, sehingga terkadang ia harus membayar dua kali lipat pada keesokan harinya. Dengan pendapatan yang minim dan tidak pernah sama setiap harinya informan merasa kesulitan dalam mengangsur hutangnya sehingga seringkali pendapatannya dibawah Rp harus dikurangi oleh angsuran hutangnya. Dengan jangka waktu pengembalian yang terlalu singkat menyebabkan informan 38

19 harus pintar-pintar dalam mengelompokkan penerimaan yang ia terima. Ketika usaha dagangnya sepi, penerimaannya (revenue) akan ikut menurun karena barang dagangannya tidak terjual habis sehingga modal yang digunakan tidak kembali sepenuhnya, begitu juga dengan laba yang didapat akan lebih sedikit dibandingkan saat dagangannya habis terjual. Jika keadaan tersebut berlangsung setiap hari maka modal yang digunakan untuk berjualan akan semakin berkurang sehingga pendapatannya juga semakin merosot. 39

20 Gambar 1Bagan Dampak Positif Negatif Adanya Dana Rentenir Terhadap Usaha Dagang Ibu Rumah Tangga Pedagang Ibu Rumah Tangga Butuh dana Mengembangkan usaha dagang berhutang Bank (tidak terjangkau) dengan menambah modal Rentenir (terjangkau) Menimbulkan dampak bagi usaha dagang pinjam Dampak positif Dampak negatif Dana rentenir Menambah modal Memperluas usaha Memperbaiki Kesulitan KeuanganIbu Rumah Tangga Pedagang Meningkatkan konsumsi Beban bunga tinggi Jumlah Produksi di Masa Mendatang Menurun Pendapatan merosot Dampak positif < Dampak negatif Ibu rumah tangga pedagang merugi Mencari dana dari sumber lain KUR Arisan Ibu rumah tangga pedagang masih dalam kondisi miskin Sumber : data primer yang diolah dari wawancara dengan informan,

21 Upaya Ibu Rumah Tangga Pedagang Mengurangi Ketergantungan pada Rentenir Ibu rumah tangga pedagang yang mengandalkan dana dari rentenir sebagai sumber pinjaman utama untuk menambah modal usaha dagang, ternyata tidak hanya mengandalkan dana itu saja. Ibu rumah tangga pedagang juga mengandalkan dana yang bersumber dari kegiatan PKK dan dasawisma yang menjalankan arisan satu bulan sekali dilingkungan tempat tinggalnya. Dana tersebut dimanfaatkan untuk menambah modal ataupun menutup kekurangan modal usaha dagangnya. Namun hal tersebut hanya dapat dimanfaatkan oleh ibu rumah tangga yang ikut dalam kegiatan tersebut, bagi ibu rumah tangga pedagang yang tidak mengikuti kegiatan PKK dan dasawisma dikampungnya tidak akan diperbolehkan untuk mengajukan pinjaman hutang. Menurut Ibu Barokah, ibu rumah tangga yang tidak mengikuti kegiatan tersebut akan dikucilkan dari dari lingkungannya sehingga intensitas bersosialisasinya diantara warga sangat minim. Selain itu mereka juga tidak akan diikutsertakan dalam setiap kegiatan yang berlangsung di kampungnya, seperti lelayu, acara pernikahan ataupun kegiatan sosialisasi untuk berbagi informasi dari pihak Kelurahan 30. Namun setiap sikap yang ditunjukkan oleh setiap warga bergantung pada sikap ibu rumah tangga yang tidak mengikuti kegiatan PKK dan dasawisma, semua itu kembali pada diri masing-masing. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ternyata muncul fakta baru yakni selain mengandalkan dana pinjaman dari rentenir dan arisan, ibu rumah tangga 30 Wawancarapada hari Jumat, 23 Mei 2014 jam 10:08 41

22 pedagang juga mendapatkan pinjaman dana dari bank berupa KUR (kredit usaha rakyat). KUR inilah yang digunakan sebagai alternatif lain untuk mendapatkan dana yang digunakan untuk menambah modal usaha dagang yang dijalankan oleh Ibu Saginah 31. Berdasarkan pengalamannya, informan sangat mudah untuk mendapatkan kredit tersebut, karena syarat yang ia kumpulkan hanyalah fotokopi KTP dan fotokopi KK tanpa ada survey dari pihak bank. Ia pun tidak mengetahui dengan benar apa saja prosedur yang harus ia lewati untuk mendapatkan dana KUR tersebut. Ia berpikir bahwa proses cairnya dana KUR tersebut karena ia telah mengenal pegawai bank tempat ia mendapatkan KUR tersebut. Ibu Saginah mendapatkan bantuan KUR dari bank BRI Blauran cabang Nanggulan yang kantornya berada di pasar Blauran, tepat didepan informan berjualan buah selama ini. Berdasarkan informasi yang ia ketahui, pedagang di pasar Blauran yang juga mendapatkan KUR dari bank tersebut juga tidak melalui tahap survey baik itu survey keuangan ataupun survey keproduktifan usaha yang dijalankan setiap nasabahnya. Ibu Saginah mendapatkan dana KUR pada tanggal 25 Juli 2013 sebesar Rp , jangka waktu pengembalian yang ia ambil adalah selama 12 bulan dengan beban bunga sebesar 12,3% per tahun. Maka setiap bulan informan akan membayar angsuran KUR dengan angsuran pokok sebesar Rp dan beban bunga sebesar Rp Sehingga setiap bulannya ia harus membayar angsuran sebesar Rp pada jatuh tempo yang telah ditetapkan oleh pihak bank dan diharapkan nasabah tidak telat dalam mengangsur hutangnya. Di awal pencairan dana KUR, Ibu 31 Wawancarapada hari Minggu, 18 Mei 2014 jam 10:20 42

23 Saginah tidak terbebani oleh biaya administrasi sehingga ia menerima uang bersih sebesar Rp Walaupun Ibu Saginah mendapat KUR, ia tetap meminjam dana ke rentenir karena menurutnya dana KUR belum mampu untuk menutupi kekurangan modal usaha dagangnya. Besarnya dana KUR yang dapat cair disesuaikan dengan kelangsungan usaha dagang yang dijalankannya 33. Tabel 3 Mekanisme Pengembalian Dana KUR Nasabah Pinjaman Jatuh Adm Angsuran Bunga Tempo Pokok Saginah Rp bulan - Rp per bulan 12.3% per tahun atau Rp Sumber : data primer yang diolah dari wawancara dengan informan, 2014 per bulan Namun hal ini berbeda dengan yang dilakukan oleh Ibu Barokah. Jika ia butuh dana untuk menambah modal usaha dagangnya, ia akan tetap mengandalkan dana dari rentenir. Ibu Barokah lebih memilih untukmeminjam uang rentenir dengan 32 Wawancara pada hari Jumat, 23 Mei 2014 jam 13:00 33 Wawancara pada hari Minggu, 18 Mei 2014 jam 10:30 43

24 nominal yang lebih besar dari sebelumnya karena ia tidak dapat mengajukan KUR layaknya Ibu Saginah 34. Dengan pengalaman meminjam dana ke rentenir selama 4 tahun terakhir ini, Ibu Saginah menyadari bahwa ada dampak positif dan juga dampak negatif yang saling tarik menarik yang mempengaruhi keputusan informan saat memutuskan untuk berhutang, karena informan berhutang juga untuk kelangsungan usaha dagang yang dijalankan. Ibu Saginah merasa dengan dana yang ia pinjam tersebut, ia dapat menambah modal sehingga barang yang dijualpun semakin banyak dengan begini maka penghasilannyapun semakin meningkat jika dibandingkan dengan sebelum meminjam dana. Namun hal itu juga bergantung pada jenis dan jumlah dagangan yang ia sediakan. Namun informan juga merasakan dampak negatif meminjam dana rentenir yang berpengaruh pada usaha dagangnya. Yakni, ia harus mampu mengangsur hutangnya setiap hari sedangkan penghasilannya tidak tentu jumlahnya setiap harinya. Dengan kedua hal yang ia alami, Ibu Saginah menyadari bahwa sebenarnya selama ia meminjam dana ke rentenir, ia hanya merasakan dampak negatifnya saja yakni, setiap harinya ia terbebani oleh angsuran pokok dan juga bunga pinjaman yang telah ditetapkan. Sehingga penghasilan informan semakin merosot dalam jangka panjang karena ia selalu mengandalkan dana rentenir yang sebenarnya hanya dapat memberikan manfaat dalam jangka pendek saja. Walaupun ia menyadari hal tersebut, informan hanya mampu mengulanginya lagi karena tidak ada pilihan lain yang dapat ia lakukan untuk mendapatkan dana pinjaman. Sebagai pedagang kecil 34 Wawancarapada hari Jumat, 23 Mei 2014 jam 10:15 44

25 yang minim akan modal, hanya mampu buka tutup lubang saja untuk terus dapat menjalankan usaha dagangnya. Banyaknya sumber modal yang dapat diakses oleh ibu rumah tangga pedagang menyebabkan mereka selalu bergantung pada uang tersebut. Dengan mempertimbangkan dampak positif-negatifdari meminjam uang yang berasal dari rentenir dan arisan, ibu rumah tangga pedagang sebenarnya lebih memilih untuk meminjam uang sebagai tambahan modal dikegiatan arisan karena beban bunga hutang hanya sebesar 10% per 3 bulan atau 40% per tahun dengan jangka waktu pengembalian selama 3 bulan atau 3 kali angsuran setiap bulan saat kegiatan arisan tersebut berlangsung. Namun didalam kegiatan yang diikuti oleh Ibu Barokah tersebut, setiap anggotanya tidak dapat mengajukan pinjaman kapan saja karena setiap bulannya sudah ditentukan siapa saja yang mendapat jatah untuk meminjam uang tersebut. Penentuan tersebut telah dijadwalkan dan disepakati oleh semua anggota arisan yang diundi secara acak dengan menggunakan kertas undian 35. Jadi setiap bulannya sudah di tentukan siapa saja yang wajib meminjam uang dan semua anggota arisan wajib meminjam uang tersebut. Jika ada anggota arisan yang tidak membutuhkan uang tersebut saat namanya keluar sebagai peminjam maka uang tersebut dapat dipinjamkan ke anggota lain yang belum mendapatkan jatah hutangan yang harusnya nama anggota tersebut keluar dibulan depan. Namun hutangan tersebut juga dapat dipinjamkan ke anggota lain yang namanya sudah keluar sebagai peminjam dibulan sebelumnya dengan syarat nama peminjam utama (yang mendapat 35 Wawancara pada hari Jumat, 23 Mei 2014 jam 10:20 45

26 jatah hutangan pada bulan tersebut) bersedia untuk bertanggung jawab atas pinjaman hutang atas namanya. Dalam hal ini tanggung jawab yang dimaksud adalah peminjam utama bersedia mengejar-ngejar peminjam uang agar membayar tepat waktu saat kegiatan arisan tersebut berlangsung sampai masa pelunasan itu datang yakni pada bulan ketiga sejak ia berhutang. Berdasarkan prosesnyapun meminjam uang diarisan lebih flexible daripada meminjam uang direntenir namun besarnya pinjaman diarisan dibatasi yakni Rp di PKK dan Rp di dasawisma. Dari kedua sumber modal tersebut ternyata informan lebih memilih untuk meminjam uang dikegiatan arisan walaupun adanya batasan tersebut. Namun jika informan mempertimbangkan besarnya angsuran dan juga dampaknya terhadap usaha dagang mereka, informan akan lebih memilih berhutang diarisan karena didalam arisan informan akan membayar angsuran 1 bulan sekali. Sehingga pendapatan per hari selama berjualan akan terasa manfaatnya oleh informan. Namun jika informan meminjam direntenir, tiap harinya informan harus membayar angsuran yang lebih besar jumlahnya jika dibandingkan dengan angsuran berhutang pada arisan. Jika informan meminjam uang arisan sebesar Rp dengan bunga 10% maka setiap bulannya informan akan membayar angsuran sebesar Rp setiap bulan selama 3 bulan ke depan. Maka setiap harinya informan harus menyisihkan pendapatannya sebesar Rp per hari agar dalam 1 bulan ia dapat mengangsur hutangnya. Dibandingkan dengan meminjam uang direntenir sebesar Rp dengan bunga sebesar 20% per bulan atau 240% per tahun dan jangka waktu 46

27 pengembalian selama 30 hari maka setiap harinya informan harus membayar angsuran sebesar Rp Tabel 4 Perbandingan Meminjam Dana pada Rentenir dan Arisan Sumber Jumlah Bunga Jatuh Tempo Angsuran Dana Pinjaman Pelunasan Rentenir Rp % per bulan atau 240% per 30 hari Rp 8.000/ hari tahun Arisan Rp % per 3 bulan atau 40% per tahun 3 bulan Rp / bulan atau Rp 2.450/hari Sumber : data primer yang diolah dari wawancara dengan informan, 2014 Dengan melihat perbandingan tersebut, ibu rumah tangga pedagang tetap saja tidak dapat keluar dari keluar dari belenggu rentenir karena ibu rumah tangga pedagang tersebut hanya memiliki modal dan penghasilan yang minim sehingga mereka selalu membutuhkan tambahan modal untuk dapat melanjutkan usaha dagangnya. Rentenir tetap akan menjadi andalan ibu rumah tangga pedagang sebagai sumber modal karena rentenir dapat memberikan pinjaman uang lebih banyak daripada arisan. Rentenir dapat memberikan pinjaman sebesar Rp namun diarisan hanya dapat memberikan pinjaman sebesar Rp sedangkan pinjaman yang dibutuhkan oleh ibu rumah tangga pedagang terkadang melebihi jumlah tersebut. 47

28 Dengan mempertimbangkan semua hal yang telah dijelaskan diatas, ibu rumah tangga pedagang ternyata lebih mengandalkan dana dari rentenir karena dalam jangka pendek dana tersebut mampu meningkatkan penghasilannya dan dapat membantu untuk membiayai kebutuhan rumah tangga dan menambah modal usaha dagangnya. Ibu rumah tangga pedagang cenderung lebih memikirkan kemajuan usaha dagangnya dalam jangka pendek, bagaimana ia dapat terus berjualan dengan modal yang ia miliki dan mendapatkan laba sebanyak-banyaknya dengan mengandalkan uang pinjaman dari rentenir yang kapan saja dapat mencairkan dananya saat informan kekurangan modal. 48

(Damanik dan Sasongko. 2003). dimana TR adalah total penerimaan dan C adalah total biaya. TR didapat dari P x Q

(Damanik dan Sasongko. 2003). dimana TR adalah total penerimaan dan C adalah total biaya. TR didapat dari P x Q II. TINJAUAN PUSTAKA Setiap pedagang berusaha untuk memaksimalkan laba usaha dagangnya. Untuk mencapai hal tersebut maka pedagang perlu menambah modal untuk memperbanyak jenis maupun jumlah dagangannya.

Lebih terperinci

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala. di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Mardana. 2013).

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala. di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Mardana. 2013). I. PENDAHULUAN Latar belakang masalah Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam

Lebih terperinci

TRANSKIP WAWANCARA. : AVI (Nama tidak dipublikasikan) Kode Wawancara : WA/2/26-Maret/2016 Hari/Tgl : Sabtu, 26 Maret 2016 Lokasi Wawancara : Rumah

TRANSKIP WAWANCARA. : AVI (Nama tidak dipublikasikan) Kode Wawancara : WA/2/26-Maret/2016 Hari/Tgl : Sabtu, 26 Maret 2016 Lokasi Wawancara : Rumah TRANSKIP WAWANCARA Nama Informan : AVI (Nama tidak dipublikasikan) Kode Wawancara : WA/2/26-Maret/2016 Hari/Tgl : Sabtu, 26 Maret 2016 Lokasi Wawancara : Rumah Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 43 tahun

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri berawal tahun 2006 di Kendari (Sulawesi

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri berawal tahun 2006 di Kendari (Sulawesi BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah Koperasi Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri berawal tahun 2006 di Kendari (Sulawesi Tenggara ) awal mula Bapak Muzain

Lebih terperinci

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT A. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat atau BPR memiliki sejarah yang panjang didalam timeline industri perbankan di Indonesia. Awalnya BPR dibentuk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Upaya Pencegahan Pembiayaan Bermasalah di BMT Al Hikmah Ungaran BMT Al Hikmah merupakan sebuah lembaga keuangan syariah non bank yang menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga 2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga dan bagi hasil sangatlah berbeda. 3) Untuk mengetahui tingkat kejujuran para anggota mengenai

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Gambaran Objek Penelitian

PEMBAHASAN. Gambaran Objek Penelitian PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan gambaran umum objek penelitian, analisis, serta bahasan analisis dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis. Untuk penelitian ini, informan kuncinya adalah

Lebih terperinci

Keuntungan Penggunaan Kredit

Keuntungan Penggunaan Kredit Pengertian Kredit Kredit adalah bagian integral dari kehidupan modern. Digunakan untuk membeli tiket bioskop, membayar makanan di restoran atau membeli mobil. Cara paling umum untuk menggunakan kredit

Lebih terperinci

A B S T R A K S I. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh

A B S T R A K S I. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh 1 A B S T R A K S I A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh Bangsa Indonesia dan juga pembangunan harus dapat dirasakan oleh setiap warga negara, maka sebagai

Lebih terperinci

a) Menambah jumlah anggota atau nasabah b) Meningkatkan mutu pelayanan kepada anggota c) Meningkatkan pendapatan

a) Menambah jumlah anggota atau nasabah b) Meningkatkan mutu pelayanan kepada anggota c) Meningkatkan pendapatan Lampiran 3 Hasil Wawancara Nama Narasumber Jabatan : Bambang Supangkat : Ketua Koperasi Tanggal Wawancara : 28 November 2014 Jam : 13.00 WIB 1. Koppas didirikan pada tanggal 11 agustus 2003. Koppas bergerak

Lebih terperinci

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Ketentuan mengenai gadai ini diatur dalam KUHP Buku II Bab XX, Pasal 1150 sampai dengan pasal 1160. Sedangkan pengertian gadai itu sendiri dimuat dalam Pasal

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah BAB IV PEMBAHASAN A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah Saat memberikan pembiayaan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu Payakumbuh menggunakan prinsip

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Randublatung-Blora, Jawa Tengah.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Randublatung-Blora, Jawa Tengah. DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama : Aisyah Khoirun Nisa 2. Tempat, Tanggal Lahir : Blora, 30 Maret 1996 3. Alamat : Ds. Kadengan Rt.02 Rw. 01 Randublatung-Blora, Jawa Tengah. 4. No. HP

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN TAHUN 2012

POLA KEBIJAKAN TAHUN 2012 POLA KEBIJAKAN TAHUN 2012 A. PROGRAM ORGANISASI 1. Dalam rangka perayaan Tiga Dasa Warsa Koperasi Karyawan Puspita Kencana, Rapat Anggota Tahunan ke-30 tahun buku 2012 dilaksanakan dengan ketentuan: 1.1.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DI PT BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG SURABAYA

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DI PT BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG SURABAYA i PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DI PT BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo Dalam sebuah lembaga keuangan pembiayaan bermasalah bukanlah hal yang baru atau asing lagi untuk didengarkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produktif untuk kelangsungan usaha demi menunjang kehidupan mereka, namun

BAB I PENDAHULUAN. produktif untuk kelangsungan usaha demi menunjang kehidupan mereka, namun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekonomi suatu negara terlihat baik apabila perekonomian masyarakat suatu negara tersebut makmur dan sejahtera. Masyarakat bisa dikatakan makmur apabila masyarakat

Lebih terperinci

5 KETERLIBATAN TENGKULAK DALAM PENYEDIAAN MODAL NELAYAN

5 KETERLIBATAN TENGKULAK DALAM PENYEDIAAN MODAL NELAYAN 56 5 KETERLIBATAN TENGKULAK DALAM PENYEDIAAN MODAL NELAYAN 5.1 Bentuk Keterlibatan Tengkulak Bentuk-bentuk keterlibatan tengkulak merupakan cara atau metode yang dilakukan oleh tengkulak untuk melibatkan

Lebih terperinci

FORMULIR PERMOHONAN PINJAMAN SIMPAN PINJAM GERDU TASKIN UPK SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG POKMAS

FORMULIR PERMOHONAN PINJAMAN SIMPAN PINJAM GERDU TASKIN UPK SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG POKMAS GERAKAN TERPADU PENGENTASAN KEMISKINAN (GERDU - TASKIN) UNIT PENGELOLA KEUANGAN (UPK) SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET JL. Jaksa Agung Suprapto II No. 50 Telp. (0341) - 331 917 Malang. website : www.upk-sejahtera.co.cc

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan data yang diperoleh melalui penelitian, maka bab ini akan dijelaskan hasil pengolahan data beserta pembahasannya. Hasil penelitian tersebut untuk menjawab

Lebih terperinci

FORMULIR PERMOHONAN PINJAMAN SIMPAN PINJAM GERDU TASKIN UPK SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG PERORANGAN

FORMULIR PERMOHONAN PINJAMAN SIMPAN PINJAM GERDU TASKIN UPK SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG PERORANGAN GERAKAN TERPADU PENGENTASAN KEMISKINAN (GERDU - TASKIN) UNIT PENGELOLA KEUANGAN (UPK) SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET JL. Jaksa Agung Suprapto II No. 50 Telp. (0341) - 331 917 Malang. website : www.upk-sejahtera.co.cc

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN. Swiss Confederation. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia

PERENCANAAN KEUANGAN. Swiss Confederation. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia PERENCANAAN KEUANGAN ASET Aktiva/Harta/Kekayaan yang dimiliki, misalnya : uang tunai, tanah, sepeda motor, pohon kakao. LIABILITAS hutang yang dimiliki, misalnya tagihan untuk membayar pinjaman. PENDAPATAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU KOTA SANTRI Cabang Karanganyar Koperasi Serba Usaha KOTA SANTRI Cabang Karanganyar dalam memberikan kredit

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK ARISAN BERSYARAT DI DUSUN WATUKARAS DESA JENGGRIK KECAMATAN KEDUNGGALAR KABUPATEN NGAWI

BAB III PRAKTIK ARISAN BERSYARAT DI DUSUN WATUKARAS DESA JENGGRIK KECAMATAN KEDUNGGALAR KABUPATEN NGAWI BAB III PRAKTIK ARISAN BERSYARAT DI DUSUN WATUKARAS DESA JENGGRIK KECAMATAN KEDUNGGALAR A. Profil Desa Jenggrik KABUPATEN NGAWI 1. Kondisi Geografis Desa Jenggrik Desa Jenggrik adalah salah satu desa dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang peranan penting. Dimana untuk kemajuan perekonomian, kita tidak bisa mengandalkan dalam

Lebih terperinci

PROGRAM PELAYANAN KEUANGAN MIKRO LEMBAGA BINA SWADAYA DI KECAMATAN KIARACONDONG BANDUNG

PROGRAM PELAYANAN KEUANGAN MIKRO LEMBAGA BINA SWADAYA DI KECAMATAN KIARACONDONG BANDUNG PROGRAM PELAYANAN KEUANGAN MIKRO LEMBAGA BINA SWADAYA DI KECAMATAN KIARACONDONG BANDUNG OLEH: USWATUN HASANAH 1 & RISNA RESNAWATY 2 1. Mahasiswa Program Studi Magister (S-2) Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Faktor Penyebab Pembiayaan Ijarah Bermasalah di BMT Amanah Mulia Magelang Setelah melakukan realisasi pembiayaan ijarah, BMT Amanah Mulia menghadapi beberapa resiko

Lebih terperinci

Title Tinjauan Atas Analisis Pencatatan Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Bandung

Title Tinjauan Atas Analisis Pencatatan Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Bandung Title Tinjauan Atas Analisis Pencatatan Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Bandung Creator Tri Setiyo Apriyanto NIM.21307045 Publisher JBPTUNIKOMPP - Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Mudharabah pada Pembiayaan Modal Kerja di KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Sayung 1. Persyaratan Permohonan Pembiayaan Mudharabah 1 a. Jujur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian kredit telah diatur dalam undang-undang yang berlaku di Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian kredit telah diatur dalam undang-undang yang berlaku di Indonesia 14 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kredit 2.1.1. Pengertian Kredit Pengertian kredit telah diatur dalam undang-undang yang berlaku di Indonesia yaitu : Undang-Undang No.14 tahun 1967 bab 1,2 yang menyatakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun di luar negeri. Hal ini dikarenakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun di luar negeri. Hal ini dikarenakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya perekonomian di dunia meskipun kini tengah dilanda krisis ekonomi global, dunia bisnis merupakan dunia yang paling ramai

Lebih terperinci

Seri Berkoperasi: MENGUBAH MINDSET PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA

Seri Berkoperasi: MENGUBAH MINDSET PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA Seri Berkoperasi: MENGUBAH MINDSET PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA Disarikan dari buku: [BUKAN] DOSA-DOSA ORANGTUA TERHADAP ANAK DALAM HAL FINANSIAL, oleh Agus Arijanto (2015) MENYIASATI DUIT ( UANG ) BAGAIMANA

Lebih terperinci

BUPATI PAKPAK BHARAT

BUPATI PAKPAK BHARAT BUPATI PAKPAK BHARAT PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PERKUATAN PERMODALAN USAHA BAGI MASYARAKAT MELALUI KREDIT NDUMA PAKPAK BHARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan-perusahaan dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan-perusahaan dan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan melihat kondisi perekonomian yang tidak menentu sekarang ini, maka semua orang berusaha untuk memperbaiki kondisi ekonominya. Dalam kehidupan sehari-hari setiap

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN UTANG PIUTANG EMAS DI KEBOMAS GRESIK

BAB III PELAKSANAAN UTANG PIUTANG EMAS DI KEBOMAS GRESIK BAB III PELAKSANAAN UTANG PIUTANG EMAS DI KEBOMAS GRESIK A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Kelurahan Kelurahan Kebomas terletak di Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik. Penduduk Kelurahan Kebomas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sumber Dana Bank Sumber dana bank merupakan usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai kegiatan operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsi bank dalam lembaga keuangan yang

Lebih terperinci

BAB III PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB III PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI BAB III PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI A. Gambaran Umum Desa Sidomojo Krian Sidoarjo 1. Letak Geografis Desa Sidomojo Krian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia seperti sektor perdagangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin berkembangnya dunia usaha dewasa ini, maka persaingan antar perusahaan, khususnya antar perusahaan yang sejenis akan semakin ketat. Untuk

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN. KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN. KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek penyaluran kredit,

Lebih terperinci

WAKA<LAH PADA KJKS MBS

WAKA<LAH PADA KJKS MBS BAB IV ANALISIS TERHADAP MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURAlah di KJKS Muamalah Berkah Sejahtera Pembiayaan Mura>bah}ah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi. Penelitian dilakukan dengan

BAB V PENUTUP. Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi. Penelitian dilakukan dengan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kredit macet dengan menggunakan empat variabel yaitu margin, jangka waktu pinjaman, stabilitas penjualan, dan komitmen

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Kebijakan Harga Jual Pembiayaan Murabahah di BMT Istiqomah Unit

BAB V PEMBAHASAN. A. Kebijakan Harga Jual Pembiayaan Murabahah di BMT Istiqomah Unit BAB V PEMBAHASAN A. Kebijakan Harga Jual Pembiayaan Murabahah di BMT Istiqomah Unit II Tulungagung Pembiayaan yang ada di Lembaga Keuangan Syariah khususnya BMT Istiqomah merupakan kegiatan penyaluran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia usaha baik industri, perdagangan, maupun jasa mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam kondisi ekonomi nasional dan arus globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang bertindak sebagai sumber permodalan dan perantara keuangan dengan menyediakan mekanisme transaksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Murabahah Di KJKS BMT Walisongo Semarang. Sebagai lembaga keuangan syari ah yang mempunyai satu tujuan untuk mengangkat perekonomian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra 47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra Sejahtera Subah-Batang Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang disalurkan oleh lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB V HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN

BAB V HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN BAB V HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN 5.1 Faktor Internal Menurut Pangestu (1995) dalam Aprianto (2008), faktor internal yaitu mencakup karakteristik individu

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOPERASI PEGAWAI NEGERI REPUBLIK INDONESIA ( KPRI... ) BOJONEGORO Nomor : /27-15/ I /2015 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USAHA

KEPUTUSAN KOPERASI PEGAWAI NEGERI REPUBLIK INDONESIA ( KPRI... ) BOJONEGORO Nomor : /27-15/ I /2015 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USAHA KEPUTUSAN KOPERASI PEGAWAI NEGERI REPUBLIK INDONESIA ( KPRI... ) BOJONEGORO Nomor : /27-15/ I /2015 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USAHA Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka mencapai Tujuan pendirian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Mekanisme Pembiayaan Akad Murabahah di BMT Harapan Umat Juwana Secara umum pembiayaan murabahah di BMT Harapan Umat dilakukan untuk pembelian secara pesanan dimana pada umumnya

Lebih terperinci

Mura>bah}ah oleh BMT Dana Mentari, sebagaimana diterbitkan dalam

Mura>bah}ah oleh BMT Dana Mentari, sebagaimana diterbitkan dalam BAB IV IMPLEMENTASI AKAD BAI AL-MURA>BAH}AH PADA BMT-BMT DI KECAMATAN PURWOKERTO UTARA A. Implementasi Akad Bai al-mura>bah}ah di BMT Dana Mentari Cabang Karangwangkal. 1. Praktek Akad Mura>bah}ah di BMT

Lebih terperinci

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program Berdasarkan prioritas masalah yang telah ditentukan, maka dilaksanakan beberapa tindakan untuk memberikan solusi atas permasalahan keluarga Bapak Gede Sukra

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dan menyalurkannya kembali dana tersebut kemasyarakat

Lebih terperinci

Organisasi Perburuhan Internasional

Organisasi Perburuhan Internasional Organisasi Perburuhan Internasional PENDIDIKAN KEUANGAN UNTUK KELUARGA Organisasi Perburuhan Internasional 2 MENETAPKAN SASARAN KEUANGAN PENDIDIKAN KEUANGAN UNTUK KELUARGA 3 Apa sasaran hidup Anda? Apa

Lebih terperinci

Syarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth

Syarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth Syarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth Syarat dan Ketentuan Umum untuk Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth 1. Definisi Syarat dan Ketentuan Umum ANGSURAN adalah suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Identitas Subjek Penelitian Nama Subjek S (p) S.R E.N N S (l) J Usia 72 Tahun 76 Tahun 84 Tahun 63 Tahun 68 Tahun 60 Tahun Jenis Perempuan Perempuan

Lebih terperinci

Tabel Triangulasi. Fokus 1. Evaluasi Masukan (Evaluation Input) a. Prosedur Pelaksanaan SPP. Wawancara Dokumentasi Observasi

Tabel Triangulasi. Fokus 1. Evaluasi Masukan (Evaluation Input) a. Prosedur Pelaksanaan SPP. Wawancara Dokumentasi Observasi Tabel Triangulasi Fokus 1. Evaluasi Masukan (Evaluation Input) a. Prosedur Pelaksanaan SPP 1. M.Basuki Sutopo (ketua UPK) 2. Kholidah (Kader SPP) 3. Suranti (Ketua Badan Pengawas UPK) Dana yang dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui wawancara dan tanya jawab dipandu dengan daftar pertanyaan pada kuesioner dengan para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pendahuluan. kemiskinan di Indonesia masih di atas rata-rata. Kondisi ini semakin parah setelah

BAB I PENDAHULUAN. A. Pendahuluan. kemiskinan di Indonesia masih di atas rata-rata. Kondisi ini semakin parah setelah BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Kondisi sosioal ekonomi masyarakat yang masih rendah menyebabkan tingkat kemiskinan di Indonesia masih di atas rata-rata. Kondisi ini semakin parah setelah adanya krisis

Lebih terperinci

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A. BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A. Mekanisme Pembiayaan Murabahah 1. Prosedur Pembiayaan Murabahah Dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga keuangan mikro syariah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah kebutuhan masyarakat, diantara kebutuhan masyarakat tersebut, kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah kebutuhan masyarakat, diantara kebutuhan masyarakat tersebut, kebutuhan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada dasarnya perkembangan jumlah penduduk mengakibatkan bertambahnya jumlah kebutuhan masyarakat, diantara kebutuhan masyarakat tersebut, kebutuhan yang paling pokok

Lebih terperinci

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG Latar belakang diluncurkannya fasilitas kredit BNI Tunas Usaha (BTU) adalah Inpres Presiden No. 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan ekonomi mengakibatkan tingkat kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan ekonomi mengakibatkan tingkat kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya pertumbuhan ekonomi mengakibatkan tingkat kebutuhan yang ada di masyarakat sangat beraneka ragam. selain kebutuhan sandang dan pangan, kebutuhan akan perumahan

Lebih terperinci

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit L1 INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA Pemberian Kredit No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah koperasi memiliki standar operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga financial intermediary yang berfungsi sebagai perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana serta sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI PEDAGANG KECIL DI PASAR KLIWON TENTANG PEMANFAATAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT FASTABIQ CABANG KUDUS

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI PEDAGANG KECIL DI PASAR KLIWON TENTANG PEMANFAATAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT FASTABIQ CABANG KUDUS 88 BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI PEDAGANG KECIL DI PASAR KLIWON TENTANG PEMANFAATAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT FASTABIQ CABANG KUDUS A. Analisis Penerapan dan Mekanisme Pembiayaan Mudharabah BMT Fastabiq

Lebih terperinci

Rentenir dan Ibu Rumah Tangga Pedagang Di Pancuran Salatiga SKRIPSI

Rentenir dan Ibu Rumah Tangga Pedagang Di Pancuran Salatiga SKRIPSI Rentenir dan Ibu Rumah Tangga Pedagang Di Pancuran Salatiga Oleh : ANNA ARISTA NIM :222010026 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan-Persyaratan Untuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 68 TAHUN 2008/434.013/2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pendidikan juga bergerak dalam bidang perekonomian. Sesuai dengan tujuan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pendidikan juga bergerak dalam bidang perekonomian. Sesuai dengan tujuan 91 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Diantara kegiatan pengajian An-Naml di Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, selain bergerak dalam pemberdayaan bidang pendidikan juga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah banyak mempengaruhi perkembangan ekonomi dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian dalam masyarakat. Salah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Murabahah Pada BMT At- Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi kebutuhan sehari - hari merupakan masalah yang sering terjadi pada kehidupan masyarakat. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PERANAN PEGADAIAN DALAM IKUT MEMBERIKAN PENJAMINAN DAN MELINDUNGI HAK ASASI SOSIAL EKONOMI ANGGOTA MASYARAKAT (Study Kasus pada Nasabah Pegadaian Cabang Sragen) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

Perbaikan Usaha Mikro KREDIT TANPA AGUNAN BAGI PEDAGANG PASAR DAN KAKI LIMA

Perbaikan Usaha Mikro KREDIT TANPA AGUNAN BAGI PEDAGANG PASAR DAN KAKI LIMA KABUPATEN TANAH DATAR Perbaikan Usaha Mikro KREDIT TANPA AGUNAN BAGI PEDAGANG PASAR DAN KAKI LIMA Sumber : Inovasi Kabupaten di Indonesia. Seri Pendokumentasian Best Practices, BKKSI, 2008. satu SITUASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia perbankan masa sekarang ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal tersebut dapat dilihat dengan banyaknya bank baru di Indonesia, sehingga persaingan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN DEBITUR PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT ANKASA KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN DEBITUR PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT ANKASA KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS KELAYAKAN DEBITUR PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT ANKASA KABUPATEN PEKALONGAN A. Kondisi Analisis Kelayakan Debitur Pada Pembiayaan Murabahah Di BMT ANKASA Kabupaten Pekalongan Dalam pemberian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Penerapan Akad Mudharabah pada Tabungan / Simpanan SHaRi Di KSPPS Arthamadina Banyuputih Batang terdapat produk penghimpunan dana yang menggunakan akad mudharabah muthlaqah,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH A. Strategi Pencegahan Pembiayaan Mura>bah}ah Multiguna Bermasalah Bank BNI Syariah Cabang Surabaya Resiko

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BABADAN LOR DAN PRAKTEK UTANG PIUTANG PADA KELOMPOK TANI DI DESA BABADAN LOR. A. Letak Geografis Desa dan Kecamatan

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BABADAN LOR DAN PRAKTEK UTANG PIUTANG PADA KELOMPOK TANI DI DESA BABADAN LOR. A. Letak Geografis Desa dan Kecamatan BAB III GAMBARAN UMUM DESA BABADAN LOR DAN PRAKTEK UTANG PIUTANG PADA KELOMPOK TANI DI DESA BABADAN LOR A. Letak Geografis Desa dan Kecamatan 1. Letak Geografis Lokasi yang dipilih adalah Kecamatan Balerejo.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Kebijakan BMT Citra Keuangan Syariah Cabang Pekalongan Dalam. Upaya Menyelesaikan Pembiayaan Bermasalah.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Kebijakan BMT Citra Keuangan Syariah Cabang Pekalongan Dalam. Upaya Menyelesaikan Pembiayaan Bermasalah. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kebijakan BMT Citra Keuangan Syariah Cabang Pekalongan Dalam Upaya Menyelesaikan Pembiayaan Bermasalah. Dalam suatu pembiayaan memang mengandung resiko, meskipun BMT Citra Keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengertian sistem akuntansi (Mulyadi:2010) adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek. Mayoritas usaha yang ada di Indonesia adalah usaha kecil yang dikelola

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek. Mayoritas usaha yang ada di Indonesia adalah usaha kecil yang dikelola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Mayoritas usaha yang ada di Indonesia adalah usaha kecil yang dikelola secara perorangan yang disebut UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Menurut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kredit 2.1.1.1 Pengertian Kredit Kegiatan bank yang kedua setelah menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro,

Lebih terperinci

DAFTAR WAWANCARA Jawab

DAFTAR WAWANCARA Jawab 89 DAFTAR WAWANCARA 1. Bagaimana Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Pemberian Kredit dengan Jaminan Hak Tanggungan pada Bank Prekreditan Rakyat Jawab a. Bagi pihak pemberi kredit/kreditur (bank) Pemberian

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2017 KOPDIT PADAT ASIH

POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2017 KOPDIT PADAT ASIH POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2017 KOPDIT PADAT ASIH I. ORGANISASI 1. Rapat Anggota Tahunan (RAT) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi. 2. Rapat Anggota Tahunan dilaksanakan satu kali dalam setahun. 3. Rapat

Lebih terperinci

Bab VIII Mengelola Keuangan Usaha

Bab VIII Mengelola Keuangan Usaha Modul ke: 8 Bab VIII Mengelola Keuangan Usaha Fakultas Ilmu Komputer Widi Wahyudi, S.Kom, SE, MM. Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, para

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok Langkah-langkah pengajuan pembiayaan kepada bank adalah sebagai berikut : 1. Nasabah datang ke Bank untuk mencari

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran 32 BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN A. Profil BMT Fajar Mulia Ungaran 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran Gagasan untuk mendirikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Faktor-faktor yang menyebabkan Pembiayaan KPR bermasalah pada Bank BTN Syariah Cabang Semarang Dari hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan staff bagian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang

Lebih terperinci

1kemudahan. *) Tenor 4 & 5 tahun hanya khusus bagi karyawan dengan pendapatan bersih minimum Rp

1kemudahan. *) Tenor 4 & 5 tahun hanya khusus bagi karyawan dengan pendapatan bersih minimum Rp 1,49 % bunga ringan 1kemudahan mengajukan KTA Manfaat Plafon pinjaman hingga Rp. 300 juta Memberikan kebebasan finansial untuk mewujudkan impian Anda. Proses cepat dan mudah 3 hari kerja Tanpa agunan Cicilan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. Syariah (LKMS) yang berbentuk Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Bab I. Pendahuluan. Syariah (LKMS) yang berbentuk Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Perbankan merupakan industri yang memiliki banyak risiko. Selain melibatkan dana masyarakat, bank harus memutarkan dana tersebut berupa: pemberian kredit, pembelian

Lebih terperinci

Handout 1A. Anggaran Bulanan. Anggaran Berimbang

Handout 1A. Anggaran Bulanan. Anggaran Berimbang Handout 1A Anggaran Berimbang Anggaran Bulanan Pendapatan (Uang Masuk) Gaji Pengeluaran (Uang Keluar) 5,000,000 Pengeluaran Tetap Kontrak Rumah 1,500,000 Cicilan Kendaraan 750,000 Asuransi 100,000 Tabungan

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN BAB 6 TAGIHAN (2) M. REZEKI APRILIYAN, SE., MM.

AKUNTANSI KEUANGAN BAB 6 TAGIHAN (2) M. REZEKI APRILIYAN, SE., MM. AKUNTANSI KEUANGAN BAB 6 TAGIHAN (2) M. REZEKI APRILIYAN, SE., MM. Ada dua cara memanfaatkan piutang sebagai sumber dana, yaitu: Menjaminkan piutang Menjual piutang (anjak piutang) 2 Piutang dijaminkan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lebak merupakan salah satu kabupaten yang terletak di

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lebak merupakan salah satu kabupaten yang terletak di 51 IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Lebak 4.1.1 Letak Geografis Kabupaten Lebak merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Banten. Kabupaten Lebak beribukota di Rangkasbitung

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. tersebut bisa dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Terlampir

BAB IV GAMBARAN UMUM. tersebut bisa dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Terlampir BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Koperasi di Kabupaten Bantul dari tahun 2011 2015 perkembangannya cenderung berfluktuatif dari segi jumlah, modal sendiri, modal luar, volume usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Prosedur Dan Sistem Informasi Akuntansi. harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Prosedur Dan Sistem Informasi Akuntansi. harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Prosedur Dan Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Prosedur Menurut Susanto (2008:264), Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah antara lain, bertambah atau berkurangnya penduduk, dan penemuanpenemuan

BAB I PENDAHULUAN. adalah antara lain, bertambah atau berkurangnya penduduk, dan penemuanpenemuan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu contoh negara yang berada dalam tahap membangun dan berkembang. Seiring dengan berjalannya pembangunan nasional, maka kehidupan masyarakatpun

Lebih terperinci