Lampiran. Hasil Wawancara: LKM Kumpulrejo Ismadi 3 Februari 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran. Hasil Wawancara: LKM Kumpulrejo Ismadi 3 Februari 2014"

Transkripsi

1 Lampiran Hasil Wawancara: LKM Kumpulrejo Ismadi 3 Februari 2014 LKM Kumpulrejo memiliki anggota sejumlah 10 orang yang berasal dari berbagai wilayah di kelurahan kumpulrejo. Guna menjalankan fungsinya sebagai media penghubung komunikasi masyarakat dan pemerintah LKM Kumpulrejo menggunakan media cetak yang dberi nama Warta Salembar sebagai perantaranya. Warta Salembar merupakan media pewartaan yang berisika tentang informasi-informasi program pemerintah, kehidupan sosial masyarakat, dan juga motivasi kehidupan bagi masyarakat. Dalam penyajiannya warta salembar menggunakan bahasa jawa yang dipakai masyarakat dalam kehidupan sehari-sehari dan juga pemilihan kata menggunakan bahasa yang santai namun mengena, dalam menjelaskan isi dari pewartaannya juga disertai dengan lawakan-lawakan dan menggunakan nama-nama pewayangan yang sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat. Dengan menggunakan metode tersebut LKM Kumpulrejo berharap agar pesan yang disampaikan akan lebih mengena bagi pembacanya selain itu tujuan penggunaan bahasa jawa dan nama-nama tokoh pewayangan juga untuk melestarikan budaya dalam hal ini bahasa jawa yang sudah mulai luntur dikalangan masyarakat. Warta Salembar didistribusikan di kantor-kantor pemerintahan yang berhubungan dengan informasi yg ingin disampaikan dan didistribusikan kepada masyarakat melalui ketua RW setempat setiap bulannya. Informasi-informasi yang diwartakan dalam warta salembar berasal dari informasi-informasi dari pemerintahan dan juga hal-hal yang terjadi dimasyarakat yang dirasa penting untuk ditindak lanjuti. Meskipun dapat dikatakan sebagai media yang efektif untuk mendistribusikan informasi kepada warga dan pemerinta namun LKM Kumpulrejo kekurangan SDM yang mampu dan mau untuk membuat Warta Salembar sehingga sampai sekarang baru ketua LKM Kumpulrejo Bpk. Ismadi yang membuatnya, selain itu kesibukan masing-masing anggota selain kesibukan bekerja juga kesibukan di keorganisasian yang lain juga menjadi batu sandungan bagi LKM Kumpulrejo sehingga rapat rutin anggota juga jarang dilakukan. Bantuan dari pemkot berupa dana dan ATK dimanfaatkan semaksimal mungkin demi kelancaran LKM Kumpulrejo. 44

2 LKM Randuacir Sumadi. SE 6 Februari 2014 LKM merupakan saluran yang digunakan untuk saling berinformasi antara masyarakat dan pemerintah, sehingga keterbukaan akan terjadi dan mengurangi rasa tidak percaya masyarakat terhadap pemerintah. LKM Randuacir mempunyai anggota 16 orang namun dlam prakteknya dapat di katakan bahwa LKM ini vakum karena tidak ada pertemuan anggota secara resmi dan tidak ada media komunikasi yang dibuat. Menurut ketua LKM Randuacir, Sumadi. SE hal ini terjadi karena memang masih lemahnya relawan warga mengingat bahwa memang LKM merupakan organisasi sosial selain itu kesibukan anggota baik dalam pekerjaan sehari-hari maupun dalam organisasi lain juga sangat padat karena setiap anggota biasanya juga merupakan pengurus dikampung masing-masing. Selain itu kurangnya komunikasi antara pihak pemkot dalam hal ini humas dan pengurus LKM Randuacir juga menjadi salah satu faktornya, karena kurangnya komunikasi maka pihak LKM Randuacir kesulitan dalam mencari informasiinformasi yang akan diberikan kepada warga. LKM Cebongan Farouq, S.Pd, M.Pdi 10 Februari 2014 LKM Cebongan beranggotakan 15 orang dari beberapa RW yang berada di wilayah kelurahan cebongan salatiga yang diketuai oleh Bpk. Farouq. Dalam kegiatannya sebagai saluran komunikasi antara masyarakat dan pemerintah LKM Cebongan dulu pernah membuat bulletin bulanan yang di beri nama GERTAK (Gerakan Taktis). Banyak sekali informasi-informasi yang dimuat dalam bulletin tersebut mulai dari informasi-informasi tentang peraturan pemerintah terbaru sampai dengan informasi-informasi tentang keadaan masyarakat. Untuk pendanaan dalam pembuatan bulletin tersebut LKM Cebongan sempat mendapat bantuan dana dari dinas Kesra karena memang selain mendapat bantuan berupa dana dan atk dari humas LKM juga bisa mencari sponsor dari luar asalkan tetap bersifat netral. Namun, pada saat ini bulletin marifat rasa sudah lagi tidak diproduksi oleh LKM Cebongan, hal ini disebabkan karena kesibukan anggota 45

3 untuk mengurus bulletin tersebut, namun meski bulletin sudah tidak dibuat LKM Cebongan masih sering mengadakan pertemuan anggota meskipun waktunya tidak pasti yaitu bila ada event-event tertentu seperti pemilu. dalam pertemuan tersebut para anggota dapat saling bertukar informasi yang mereka miliki, dan informasi-informasi yang didapat akan disampaiakan kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan disetiap kampung seperti PKK, kelompok tani, dll. LKM Cebongan juga mengakui bahwa perhatian dari Pemkot Salatiga terutama bagian Humas masih sangat kurang, ini terbukti dari minimnya intensitas pertemuan antara Pemkot dengan para pengurus LKM, karena kurangnya pertemuan dan kurangnya pelatihan-pelatihan tentang pengelolaan informasi maka LKM kurang bisa berkembang. LKM Noborejo Sugiono, S.Pd 15 Februari 2014 LKM Noborejo memiliki anggota 17 orang yang berasal dari masing-masing wilayah Kelurahan Noborejo yang diketuai oleh Bapak Sugiono, S.Pd. menurut bapak Sugiono peran LKM disetiap kelurahan sangat penting, karena agar hubungan masyarakat dan pemerintah dapat berjalan dengan baik dibutuhkan sebuah media komunikasi yang efektif untuk menjembatani antara masyarakat dan pemerintah. Fungsi LKM adalah sebagai media komunikasi yang bisa menjembatani antara perintah dan masyarakat maka dari itu LKM membutuhkan anggotaanggota yang aktif dalam mencari dan memberitakan informasi. Namun yang terjadi sampai saat ini sangat susah mencari anggota yang dapat menjalankan fungsi LKM tersebut karena memang kesibukan dari masing-masing anggota dan juga kurangnya pelatihan-pelatihan dari pemerintah tentang bagaimana menjadi media komunikasi yang efektif juga menjadi alasan mengapa LKM Noborejo kurang berjalan efektif. Rapat anggota dilakukan dengan waktu yang tidak pasti biasanya 3 bulan sekali, dalam rapat tersebut anggota dapat saling bertukar informasi yang mereka punya, selain itu bila ada informasi-informasi secara tertulis LKM Noborejo menggunakan fasilitas yang berikan dari Humas Pemkot Salatiga berupa papan pengumuman untuk menempelkan informasi-informasi tersebut. 46

4 LKM Ledok Boaz Rudi. M 5 Maret 2014 LKM Ledok memiliki 10 orang anggota dengan latar belakang pekerjaan yang bermacammacam mulai dari PNS sampai dengan wiraswasta. Dalam menjalankan kegiatannya sebagai media penghubung antara masyarakat dan pemerintah LKM Ledok mengakui bahwa mereka memang tidak begitu aktif dan mereka juga jarang sekali melakukan koordinasi antar anggota karena memang kesibukan masing-masing anggota dan juga masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjadi agen penyalur informasi dari masyarakat kepada pemerintah atau sebaliknya. Menurut pak Rudi selain karena kurangnya kesadaran dari anggota LKM Ledok, dari pemerintah sendiri juga dinilai kurang aktif dalam berkoordinasi dengan LKM-LKM yang ada selama ini, jadi LKM dibiarkan berjalan sendiri tanpa ada arahan yang jelas dari Humas pemkot. Bila dulu sering diadakan pertemuan rutin antara LKM seluruh kota salatiga dengan pihak pemerintah dan juga disertai dengan pelatihan-pelatihan tentang media komunikasi massa tetapi sekarang pertemuan dan pelatihan-pelatihan seperti itu tidak ada sehingga LKM tidak bisa berkembang selain itu juga minimnya dana dari pemerintah juga membuat LKM tidak bisa jalan. LKM Tegalrejo Sukarjono 17 Februari 2014 Menjadi sebuah corong informasi bagi masyarakat dan pemerintah adalah hal yang tidak bisa dipandang sebelah mata, karena kita harus bisa menggali informasi-informasi dari keduanya dan kemudian menginformasikan apa yang terjadi diantara keduanya, oleh karena itu menurut Bapak Sukarjono dibutuhkan tim LKM yang mau bekerja secara maksimal selain itu juga dibutuhkan kerjasama yang baik antara LKM dan Masyarakat juga LKM dan Pemerintah. Namun, pada prakteknya memang masih sangat sulit untuk mencari anggota yang berkemauan tinggi untuk mengembangkan LKM, sehingga sampai sekarang ini LKM Tegalrejo masih berjalan dengan pola lama yaitu mengadakan perkumpulan anggota pada saat-saat tertentu saja misalnya jika ada mandat dari Humas Pemkot. Sebenarnya banyak informasi-informasi yang dapat diberitakan 47

5 kepada warga karena tiap ada pertemuan dikelurahan tidak jarang LKM juga diundang namun karena minimnya biaya untuk membuat media warga maka informasi-informasi jarang disampaikan, bila ada informasi-informasi yang sifatnya selebaran ditempelkan di papan pengumuman LKM yang diletakkan di kantor kelurahan. LKM Dukuh Ali Mawardi 5 April 2014 Untuk mencapai kehidupan yang harmonis antara masyarakat dan pemerintah diperlukan adanya komunikasi yang efektif dan keterbukaan diantara keduanya. Untuk menjembatani komunikasi antara kedua belah pihak tesebut maka lahirlah LKM di setiap Kelurahan dan FLKM disetiap Kecamatan. Dalam menjalankan tugasnya sebagai penyalur informasi dari masyarakat dan pemerintah LKM Dukuh biasa mengadakan kegiatan pertemuan pada 3 bulan sekali, dalam kegiatan tersebut anggota dapat saling bertukar informasi yang dimiliki dan tidak jarang LKM Dukuh juga sering bekerja sama dengan beberapa pihak pemerintah untuk melakukan sosialisasi dikawasan kelurahan dukuh seperti pada saat menjelang pemilu LKM dukuh beserta Banwaslu turut memsosialisasikan tentang pemilu. Meskipun demikian ketua dari LKM Dukuh Bapak Ali Mawardi juga menyayangkan tentang kurangnya SDM sehingga tidak ada regenerasi anggota, bukan hanya di LKM tetapi diorganisasi-organisasi yang lain juga begitu sehingga 1 orang bisa terlibat dalam beberapa organisasi pemerintah. LKM Mangunsari Jamuri 10 Maret 2014 Sebagai saluran komunikasi masyarakat dan pemerintah LKM Mangunsari mengadakan pertemuan anggota dengan waktu yang tidak tentu, namun meski pertemuan anggota secara resmi jarang dilakuan para anggota kerap bertemu dalam acara-acara yang diselenggarakan oleh Kelurahan, Kecamatan, atau Pemkot meskipun tidak dalam lingkup LKM. Karena juga aktifnya 48

6 para anggota LKM Mangunsari di setiap organisasi mayarakat maka aspirasi dan informasi dari masyarakat langsung mereka sampaikan di dalam rapat-rapat yang diselenggarakan oleh organisasi-organiasi tersebut. Karena banyak anggota yang aktif di organisasi lain maka banyak juga informasi-informasi yang dimiliki oleh para anggota sehingga dalam pertemuan LKM setiap anggota dapat memaparkan informasi-informasi yang didapat dan dapat menginformasikannnya kepada masyarakat lewat pertemuan-pertemuan warga yang ada di daerah masing-masing. LKM Kecandran Marjuki, M.Ag 10 April Sebagai Lembaga yang bergulat didunia komunikasi, LKM dituntut harus selalu aktif untuk menggali informasi dan juga menyebarkannya, sehingga masyarakat dan pemerintah dapat selalu mengetahui kabar terkini entah yang terjadi dalam masyarakat sendiri atau info-info seputar kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah. Maka dari itu dibutuhkan tim yang benar-benar mau bekerja ekstra guna menggali informasi-informasi dan mempublikasikannya kepada masyarakat dan pemerintah, mencari tim yang benar-benar mau bekerja ekstra untuk menjalankan fungsi LKM memang tidak mudah hal ini juga dirasakan oleh bapak marjuki sebagai ketua LKM Kecandran, sejak awal berdiri sampai dengan saat ini belum ada reorganisasi karena memang minat masyarakat untuk aktif dalam organisasi-organisasi pemerintah dan sosial masih sangat kurang. Pertemuan anggota dilakukan bila ada acara-acara tertentu saja semisal ada acara di Kelurahan, Kecamatan, Pemkot, atau dari instansi lainnya yang LKM turut diundang, dari pertemuan-pertemuan yang dilakukan oleh dinas tersebut informasi disosialisasikan oleh anggota melalui kegiatan dikampung masing-masing. Biasanya bila ada undangan untuk menghadiri rapat ada beberapa anggota yang mewakili LKM lalu anggota yang ikut tersebut menginformasikan kepada anggota lain yang tidak turut hadir melalui SMS atau telepon. Penggunaan media komunikasi seperti telepon atau sms juga lebih sering digunakan para anggota untuk saling berkomunikasi karena dirasa tidak terlalu memakan waktu dan tidak mengganggu aktifitas mereka sehari-hari, sms dan telepon biasanya ditujukan kepada ketua dan setelah itu bila ada informasi-informasi yang membutuhkan respon dari pemerintah ketua melaporkannya kepada Humas Pemkot Salatiga. Meskipun begitu LKM Kecandran mengakui 49

7 bahwa masih kurangnya respon dari pemerintah dan juga kurangnya perhatian pemerintah untuk memajukan LKM, LKM diminta untuk menjadi media yang efektif dan kreatif namun pembekalan untuk menjadi media yang yang efektif kurang diberikan oleh Pemkot terutama dari bagian Humas. LKM Kalicacing Suyatno 3 Maret 2014 LKM merupakan kepanjangan tangan dari Humas Pemkot yang bertugas sebagai media yang menjembatani komunikasi antara pemerintah dan masyarakat atau sebaliknya oleh karena itu dibutuhkan kesediaan dan kemauaan para anggota untuk menjalankan fungsi LKM. Dalam kegiatannya LKM Kalicacing menggunakan rapat anggota sebagai media saling tukar informasi antar anggota dan nantinya diharapkan para anggota membagikan informasi-informasi yang didapat kepada masyarakat disekitar mereka, namun sayangnya pertemuan anggota tidak diselenggarakan secara rutin dan juga papan pengumuman LKM yang difasilitasi dari Humas Pemkot juga tidak dipergunakan secara efektif. Hal ini terjadi karena memang masih kurangnya keperdulian anggota tentang pentingnya komunikasi yang efektif untuk masyarakat dan pemerintah dan juga kurangnya bimbingan dari Humas Pemkot. Karena kurangnya arahan dan juga dana yang diberika oleh Pemkot sehingga LKM Kalicacing tidak dapat berjalan secara maksimal. LKM Kauman Kidul Drs. Sarmin Sampurno 15 April 2014 LKM dilahirkan sebagai corong informasi masyarakat dan pemerintah sehingga segala macam keluhan dan kebutuhan dapat segera mendapat respon dari pemerintah dan juga sebaliknya semua kebijakan-kebijakan pemerintah dapat sesegera mungkin tersosialisasi kepada masyarakat. Sebagai media komunikasi LKM Kauman Kidul membutuhkan arahan yang jelas dari pemerintah tentang bagaimana menjadi atau menciptakan media komunikasi yang efektif 50

8 untuk menjembatani masyarakat dan pemerintah dan inilah yang dikeluhkan oleh ketua LKM Kauman Kidul bapak Sarmin Sampurno bahwa pemerintah dalam hal ini Humas perhatiaannya kepada LKM sangat kurang sekali bahkan rapat anggota LKM seluruh kota yang dulu sering diadakan setahun dua kali pada kurun waktu satu tahun terakhir ini belum diadakan kembali. Untuk kinerja LKM Kauman Kidul memang jarang mengadakan program-program karena memang minimnya anggaran dan juga waktu dari para anggota, meskipun demikian informasiinformasi dari masyarakat dan pemerintah sedikit banyak tetap dapat tersalurkan karena para anggota LKM juga merupakan anggota atau pengurus dari lembaga-lembaga yang dibentuk pemerintah yang lainnya seperti BKM, PNPM, LPMK, dll. Menurut bapak Sarmin Sampurno memang minat masyarakat dalam menjadi bagian dari lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti itu masih kurang sehingga pengurus dan anggota di satu lembaga adalah pengurus atau anggota di lembaga yang lain. LKM Blotongan R.M.Ismunandar 4 Februari 2014 LKM Blotongan terdiri dari 15 anggota yang berasal dari masing-masing RW di kelurahan Blotongan, dalam kegiatannya anggota LKM Blotongan mengadakan kumpulan setiap 1 bulan sekali tepatnya pada minggu kedua. Guna memberi daya tarik kepada anggota setiap pertemuan juga diselingi dengan arisan senilai Rp setiap anggota. Dalam pertemuan yang diadakan LKM Blotongan setiap anggota bebas menyampaikan informasi-informasi yang mereka dapatkan, baik informasi yang berhungan dengan pemerintahan ataupun informasi-informasi tentang keadaan masyarakat. Dalam menjalankan fungsinya sebagai media penyambung antara pemerintah dam masyarakat LKM Blotongan menggunakan rapat anggota rutin setiap bulan sebagai media komunikasi, dari informasi-informasi yang didapat pada saat rapat anggota maka informasi yang didapat akan segera disampaikan baik kepada pemerintah maupun masyarakat. Sebenarnya selain rapat dulu LKM Blotongan juga membuat media cetak untuk penyebarluasan informasi kepada pemerintah dan masyarakat namun sayangnya media cetak yang diberi nama warta salembar (sama dengan kelurahan kumpulrejo) itu tidak berumur panjang karena kesibukan masing-masing anggota sehingga media cetak tersebut tidak bisa berjalan lagi. 51

9 Meskipun dapat dikatakan LKM Blotongan sudah berjalan dengan baik namun perhatian dari Pemkot Salatiga terutama bagian Humas dirasa masih kurang, LKM Blotongan berharap Pemkot Salatiga akan mengadakan pelatihan-pelatihan lagi guna peningkatan SDM para pengurus LKM sehingga dapat membentuk memberitakan informasi-informasi kepada pemerintah dan masyarakat dengan lebih baik lagi. LKM Salatiga Purwanto 15 Februari 2014 Dalam menjalankan tugas sebagai media komunikasi LKM Salatiga menggunakan rapat anggota sebagai sarana tukar-menukar informasi dari anggota, informasi-informasi yang disampikan ditampung dalam 1 notulen oleh sekretaris dan di copy untuk dibagikan kepada seluruh anggota nantinya diharapkan para anggota dapat mengiformasikan informasi-informasi yang didapat kepada masyarakat, bila ada informasi-informasi tentang kebutuhan-kebutuhan masyarakat juga dicatat oleh pihak LKM dan nantinya akan menjadi laporan kepada pemerintah dapat disampaikan melalui Humas Pemkot atau juga dapat disampaikan kepada dinas-dinas terkait. Rapat anggota dilakukan dengan waktu yang tidak pasti dan juga disesuaikan dengan anggaran yang diberikan oleh pemerintah tutur pak Purwanto Ketua LKM Salatiga. Minimnya anggaran dan juga anggota harus mencari sendiri informasi menjadi tantangan bagi LKM Salatiga dan juga kesibukan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari juga membuat LKM Salatiga berjalan kurang lancar. Pihak LKM Salatiga juga menyayangkan kurangnya perhatian dari Pemkot Salatiga yang sangat kurang dalam memberikan pelatihan-pelatihan terhadap para anggota LKM sehingga LKM menjadi sulit berkembang. LKM Bugel Giyono 7 Maret 2014 Sebagai media komunikasi yang bertujuan menjembatani hubungan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah merupakan tugas berat yang harus ditanggung oleh seluruh LKM di 52

10 kota Salatiga. Begitu juga dengan LKM Bugel pimpinan bapak Giyono meskipun dengan dana dari pemerintah yang minim namun harus menjalankan LKM sesuai fungsinya. Salah satu cara guna menjalankan fungsinya sebagai media komunikasi LKM Bugel menggunakan rapat anggota sebagai media saling tukar dan penyampaian informasi, dari hasil pertemuan tersebut setiap anggota dapat menyampaikan informasi-informasi yang didapat karena sebagian besar anggota juga merupakan anggota dari lembaga lainnya. Karena minimnya biaya yang ada maka intensitas pertemuan juga sangat minim bisa dilakukan 3-5 bulan sekali. Selain rapat anggota LKM Bugel juga sempat memanfaatkan papan pengumuman bantuan dari Pemkot, namun sayangnya papan pengumuman tersebut sekarang sudah tidak dipergnakan lagi. Kurangnya komunikasi antara LKM dan Humas Pemkot Salatiga menjadi salah satu penyebab tidak berkembangnya LKM karena dengan kurangnya komunikasi Humas tidak tahu apa saja yang dibutuhkan oleh LKM dan juga sebagai pencipta LKM, Humas juga harus memberikan pelatihan-pelatihan terhadap anggota LKM secara berkala, pada tahun ini menurut pak Giyono belum ada pertemuan LKM seluruh Kota Salatiga. LKM Sidorejo Lor Arif Yuniarto 12 Februari 2014 Dalam menjalankan prakteknya sebagai media komunikasi LKM Sidorejo Lor dalam kurun waktu 2 tahun terakhir ini mengaku bahwa mereka tidak begitu aktif dalam menjalankan tugas mereka dalam LKM hal ini disebabkan karena kesibukan para anggota dalam kehidupan seharihari, selain itu menurut pak Arif Yuniarto dari pihak Humas sendiri juga kurang memperhatikan program yang mereka buat ini. Selain itu memang minat masyarakat dalam ikut serta menjadi bagian dalam lembaga-lembaga yang dibuat oleh pemerintah juga sedikit sehingga banyak anggota 1 lembaga menjadi bagian dari lembaga yang lain sehingga program-program lembaga tidak bisa berjalan dengan efektif. meskipun LKM kurang begitu aktif di Sidorjo Lor namun para anggota sering bertemu dalam rapat-rapat lembaga yang lainnya, dalam pertemuan tersebut para anggota juga mengutarakan informasi-informasi yang mereka miliki dan menginformasikan hasil rapat tersebut kepada masyarakat meski tidak menggunakan embel-embel LKM. 53

11 LKM Pulutan H. Muh Syafi i 8 Maret 2014 Guna menjalankan tugasnya sebagai media komunikasi yang menghubungkan antara pemerintah dan masyarakat LKM membutuhkan tim yang benar-benar mampu dan energik, seperti halnya yang dilakukan oleh H. Muh Syafi I ketua dari LKM Pulutan, beliau melibatkan para pemuda sebagai anggotanya, selain karena semangat muda dn kreatifitasnya ini bertujuan juga untuk melakukan pelatihan kepada pemuda agar mereka kelak bisa aktif dalam lembaga-lembaga pemerintah bukan hanya LKM. Namun, karena minimnya anggaran dan minimnya pelatihan dari pemerintah maka kegiatan LKM Pulutan tidak berjalan efektif bahkan dapat dikatakan pasif, mereka mengadakan pertemuan anggota bila ada himbauan saja dari pihak pemerintah. Sebenarnya dulu dari LKM Pulutan dibantu oleh para pemuda sudah beriniiatif untuk membuat bulletin warga namun karena kurangnya anggaran maka belum sempat membuat, maka informasi-informasi disebarkan kepada warga melalui getok tular. Sampai pada saat ini LKM Pulutan masih berharap akan adanya pembaruan di LKM karena komunikasi merupakan factor penting dalam kehidupa sehari-sehari dan juga dengan adanya LKM akan sedikit banyak membantu pelaksanaan program-program pemrintah guna kesejahteraan masyarakat. LKM Kutowinangun Wuryanto 9 April Dengan total anggota 15 orang LKM Kutowinangun mengadakan pertemuan anggota setiap 3-4 bulan sekali, dalam pertemuan tersebut informasi-informasi dari anggota baik informasi tentang masyarakat maupun pemerintah dikumpulkan menjadi satu dan diinfokan kepada warga, memang sebenarnya akan lebih efektif lagi bila intensitas pertemuan antar anggota di perbanyak lagi atau malah secara sebulan sekali namun banyak sekali kendala untuk merelisasikan hal itu mulai dari kesibukan para anggota sampai dengan factor biaya tutur pak Wuryanto selaku ketua dari LKM Kutowinangun. Meski begitu bila ada informasi-informasi yang sangat penting biasanya para anggota dikumpulkan dan diminta untuk menyebarkannya kepada masyarakat 54

12 seperti beberapa waktu lalu ada informasi tentang BPJS di Kelurahan, dll. Sampai saat ini LKM Kutiwinangun juga merasa masih kurangnya perhatian dari pemerintah, jarang sekali bahkan akhir-akhir ini tidak ada kunjungan dari pihak Humas Pemkot Salatiga, bila ada undangan juga hanya dititipin di Kelurahan, LKM Kutowinangun berharap agar Pemkot memperhatikan mereka karena bila dilihat fungsi dan peran LKM sangat penting guna kemajuan bersama karena segala aspirasi masyarakat dapat disampaikan dan program-program perintah juga dapat secara cepat tersosialisasikan dalam masyarakat. LKM Kalibening Mulyana 7 April 2014 Sempat membuat media warga berupa rangkuman tentang informasi-informasi dari masyarakat dan pemerintah itulah yang dilakukan LKM Kalibening dalam menjadlankan fungsinya sebagai ruang public bagi masyarakat dan pemerintah. Namun media tersebut sekarang sudah tidak lagi dibuat karena kesibukan meraka terutama bapak Mulyana, selain itu juga masih kurangnya kemampuan para anggota untuk mengolah pesan guna disebarkan kepada masyarakat dan pemerintah juga menjadi salah satu factor berhentinya media tersebut. Sebagai gantinya mereka menggunakan papan pengumuman bantuan dari Humas untuk menempelkan informasi-informasi dari pemerintah jika itu berupa selebaran. Melihat kejadian ini menurut bapak Mulyana betapa pentingnya pendidikan tentang pengolahan media yang harus dibrikan pemerintah kepada setiap anggota LKM sehingga setiap anggota memiliki SDM yang mempuni dalam mengolah pesan untuk disebarkan kepada Masyarakat, jadi jika LKM ingin membuat media mereka tidak bergantung pada 1 orang saja. Sebenarnya peran LKM sangat penting bagi masyarakat karena jika LKM dapat berjalan lancar maka masyarakat dan pemerintah dapat mengurangi kecurigaan terhadap pemerintah tambah pak Mulyana. 55

13 LKM Sidorejo Kidul Nurhadi, SE 10 Maret 2014 Getok tular merupakan salah satu media yang digunakan oleh LKM Sidorejo Kidul yang di ketuai oleh pak Nurhadi. Menurut beliau dengan begitu informasi dapat diterima warga secara langsung dan dapat juga secara langsung mengetahui apa reaksi dari warga. Meskipun jarang mengadakan pertemuan anggota namun dengan terlibatnya anggota di lembaga-lembaga lainnya maka informasi yang dapat dilakukanpun akan beragam tutur pak Hurhadi. Rapat anggota biasanya hanya dilakukan sebagai evaluasi saja, dalam evaluasi tersebut tentunya banyak sekali masukan yang diberikan oleh anggota namun sayangnya setiap kali mengadakan pertemuan anggota tidak dihadiri oleh pihak Humas sehingga yang dirasakan LKM hanya berjalan sendiri tanpa arahan dari pemerintah. LKM Sidorejo Kidul mengeluhkan tentang kurang aktifnya pihak Humas terhadap LKM yang seharusnya berada dibawah pembinaannya, hal-hal semacam ini merupakan salah satu penyebab tidak berkembangnya LKM di Salatiga tutur pak Nurhadi. LKM Tingkir Tengah Sudargo 9 Februari 2014 LKM Tingkir Tengah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai lembaga komunikasi dapat dikatakan pasif hal ini disebabkan karena kesibukan para anggota yang selain mereka bekerja juga merupakan anggota lembaga kemasyarakatan yang lain selain itu keterbatasan dana juga masih kurangnya kemauan warga untuk menjadi sukarelawan untuk menjalankan fungsi LKM juga masih rendah tutur pak Sudargo. Dengan kesibukan setiap anggota maka komunikasi antar anggota pun tidak berjalan lancar hal terseut juga terjadi dalam komunikasi antara LKM dan Pemerintah. 56

14 LKM Tingkir Lor Edy Sugiono 15 April 2014 Menciptakan ruang public bagi masyarakat dan pemerintah agar keduanya dapat dapat saling rukun merupakan salah satu tujuan dari dilahirkannya LKM. Namun dalam prakteknya memang susah untuk menjalankan tugas dan fungsi dari LKM tersebut karena seain dibutuhkan kemaun juga dibutuhkan keahlian dalam membuat suatu media yang dapat diterima oleh kedua belah pihak, sayangnya dari Pemerintah sendiri terutama bagian Humas yang berfungsi sebagai mentor mereka kurang begitu memperhatikan, jarang sekali diadakan pelatihan-pelatihan terhadap para anggota selain itu pertemuan antara Pemerinah dan LKM juga jarang sekali dilakukan sehingga membuat banyak LKM yang tidak bisa menjalankan tugasnya dengan maksimal. Para anggota LKM Tingkir Lor menjalankan fungsi mereka untuk menjembatani komunikasi masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan-kegiatan di daerah mereka, informasi-informasi yang dibagikan beragam karena dari puhak Kelurahan jika ada kegiatan sering mengundang LKM. LKM Gendongan Novia 10 Februari 2014 Ibu Novia merupakan satu-satunya perempuan yang menjadi ketua LKM di Kota Salatiga, tidak hanya LKM tetapi juga menjadi anggota dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya. Dalam menjalankan tugasnya Ibu Novia dan para anggota lainnya memanfaatkan organisasiorganisasi yang ada didaerah masing-masing untuk menyebarkan informasi-informasi dari pemerintah dan juga tidak jarang mereka memberikan masukan kepada pemerintah melalui pihak-pihak yang terkait. Meskipun intensitas pertemuan dalam LKM sangat minim namun para anggota sering bertemu dalam kegiatan-kegiatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kelurahan ataupun oleh lembaga kemasyarakatan yang lain, dengan ini maka akan banyak informasi- 57

15 informasi yang dibagiakan. Sampai saat ini yang dikeluhkan Ibu Novia dan aggota lainnya hamper sama dengan para pelaku LKM seluruh Salatiga yaitu minimnya perhatian dari Humas dan juga minimnya anggaran untuk melakukan tugas dan fungsi LKM, mereka berharap agar pemerintah segera melakukan langkah baru untuk lebih memajukan LKM. HUMAS PEMKOT SALATIGA Bpk. Adi Isnanto 25 Januari 2014 Pada awalnya LKM dibentuk oleh Pemerintah Kota Salatiga melalui bagian Inkom yang di kepalai oleh Bpk. Petrus Resi. Tujuan dari pembentukan LKM adalah sebagai penyambung komunikasi antara masyarakat dan pemerintah, sehingga komunikasi dua arah diantara masyarakat dan pemerintah dapat berlangsung dengan baik, selain itu LKM juga bentuk unutuk menciptakan ruang public bagi mayarakatsehingga apa yang diinginkan oleh masyarakat dapat ditampung melalui LKM dan didistribusikan kepada masyarakat. Memang sampai pada saat ini masih ada LKM yang vakum dan dari Humas juga menyadari bahwa memang dana yang ada guna kelangsungan LKM sangat terbatas, banyak sekali LKM yang memberikan saran ke Humas agar rutin menggelar pelatihan-pelatihan ketrampilan menjadi media komunikasi, sehingga mulai tahu 2014 ini Humas akan lebih giat lagi megadakan pertemuan-pertemuan dengan para anggota LKM baik seluruh salatiga atau per daerah guna memacu para anggota untuk lebih semangat dan agar program-program pemerintah berjalan dengan lebih baik lagi. 58

16 Dokumentasi Kegiatan Pertemuan anggota LKM/FLKM 9 Mei 2012, bertempat di Ruang Sidang II Pemkot Salatiga Pelatihan Jurnalistik Mei 2013, bertempat di Ruang Sidang II Pemkot Salatiga 59

17 Pertemuan LKM/FLKM Argomulyo Salatiga, 13 Desember 2013, di Kecamatan Argomulyo 60

18 Pertemuan LKM Blotongan 61

19 Pertemuan LKM/FLKM 2 Oktober 2014, bertempat di Kampung Percik Salatiga 62

20 Pertemuan Forum Lembaga Komunikasi Kecamatan Argomulyo, 27 November 2014 di Aula Kelurahan Tegalrejo 63

21 Warta Salembar Papan Pengumuman 64

22 Gertak (Gerakan Taktis) LKM Cebongan 65

23 Undangan Pertemuan LKM/FLKM se Kota Salatiga Undangan Pertemuan FLKM Argomulyo 66

BAB V. Pembahasan. 5.1 Klasifikasi LKM

BAB V. Pembahasan. 5.1 Klasifikasi LKM BAB V Pembahasan 5.1 Klasifikasi LKM Charles Horton Cooley pada tahun 1909 (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1994) mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan akrab,

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 96 /Kpts/KPU-Kota /2016

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 96 /Kpts/KPU-Kota /2016 SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA MOR 96 /Kpts/KPU-Kota-012-329537/2016 TENTANG DAFTAR PEMILIH TETAP PADA PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA SALATIGA

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 71 /Kpts/KPU-Kota /2016

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 71 /Kpts/KPU-Kota /2016 SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA MOR 71 /Kpts/KPU-Kota-012-329537/2016 TENTANG DAFTAR PEMILIH SEMENTARA PADA PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG (APBD) KOTA SALATIGA

LAMPIRAN 1 PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG (APBD) KOTA SALATIGA LAMPIRAN 1 PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG (APBD) KOTA SALATIGA PETUNJUK PENGISIAN Untuk menjawab berilah tanda silang (x) pada pilihan yang tersedia dan mohon untuk diberi alasan secara tertulis. Data Informan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 29 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG PENOMORAN NASKAH DINAS

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 29 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG PENOMORAN NASKAH DINAS BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 29 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG PENOMORAN NASKAH DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SALATIGA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1992 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SALATIGA DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SEMARANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM KEMISKINAN KOTA SALATIGA

BAB II KONDISI UMUM KEMISKINAN KOTA SALATIGA 5.68 7.80 11.06 10.04 10.81 12.90 BAB II KONDISI UMUM KEMISKINAN KOTA SALATIGA 2.1. Tingkat Kemiskinan Persentase penduduk miskin Salatiga pada tahun 2011 sebesar 7,80% berada di bawah rata-rata capaian

Lebih terperinci

HASIL OBSERVASI PERTEMUAN FLKM/LKM SE KOTA SALATIGA

HASIL OBSERVASI PERTEMUAN FLKM/LKM SE KOTA SALATIGA HASIL OBSERVASI PERTEMUAN FLKM/LKM SE KOTA SALATIGA A. Waktu Pelaksanaan Hari, Tanggal : Rabu, 10 Februari 2016 Waktu : Pukul Jam 13.00-15.00 Tempat di : RM Joglorini Jln. Mawar, Salatiga. B. Yang hadir

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1. Peranan Forum Lembaga Komunikasi Masyarakat (FLKM) di Kecamatan

BAB IV PENUTUP. 1. Peranan Forum Lembaga Komunikasi Masyarakat (FLKM) di Kecamatan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa peranan Forum Lembaga Komunikasi Masyarakat (FLKM) di Kecamatan Argomulyo dan Forum Lembaga Komunikasi Masyarakat

Lebih terperinci

DATA PENCAIRAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) KOTA SALATIGA PENCAIRAN TRIWULAN 1 PERIODE JANUARI-MARET TAHUN 2017

DATA PENCAIRAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) KOTA SALATIGA PENCAIRAN TRIWULAN 1 PERIODE JANUARI-MARET TAHUN 2017 SD NO NAMA SEKOLAH KECAMATAN NAMA REKENING (BUKAN NAMA PRIBADI) NOMOR REKENING NAMA BANK 1 SD NEGERI TEGALREJO 04 Kec. Argomulyo SD NEGERI TEGALREJO 04 2033062195 Bank Jateng 185 29.600.000 2 SD NEGERI

Lebih terperinci

BAB III SAJIAN DATA DAN ANALISIS. wilayah kecamatan tersebut didasarkan pada Peraturan Walikota Salatiga

BAB III SAJIAN DATA DAN ANALISIS. wilayah kecamatan tersebut didasarkan pada Peraturan Walikota Salatiga BAB III SAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Argomulyo dan Kecamatan Sidomukti, Kriteria yang digunakan peneliti

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian Hasil dan pembahasan penelitian akan diawali dengan gambaran umum tentang wilayah administratif Kota Salatiga, Dinas Petanian dan Perikanan Kota

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara kerja memahami bagaimana suatu penelitian dilakukan, yaitu dengan alat apa dan prosedur bagaimana suatu penelitian dilakukan (Wasito, 1995

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG BATAS DAERAH KOTA SALATIGA DENGAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DAN GAMBARAN UMUM

BAB II PROFIL DAN GAMBARAN UMUM BAB II PROFIL DAN GAMBARAN UMUM A. Bagian Humas Setda Kota Salatiga Instansi Pemerintah Kota Salatiga terdiri atas 3 (tiga) jenis Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yaitu : a. Badan Badan dipimpin Kepala

Lebih terperinci

BAB 4. Lembaga Komunikasi Masyarakat Kota Salatiga

BAB 4. Lembaga Komunikasi Masyarakat Kota Salatiga BAB 4 Lembaga Komunikasi Masyarakat Kota Salatiga 4.1 Sejarah Lembaga Komunikasi Masyarakat Lembaga Komunikasi Masyarakat (LKM) dibentuk oleh Pemerintah Kota Salatiga guna mewujudkan pemerintahan dan pembangunan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang. 1.2 Wilayah cakupan SSK

1.1 Latar Belakang. 1.2 Wilayah cakupan SSK Bab 1: Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sektor sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Rendahnya kualitas sanitasi menjadi salah satu

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 21 TAHUN 2016 PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 21 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 21 TAHUN 2016 PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 21 TAHUN 2016 SALINAN BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 21 TAHUN 2016 PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BARANG MILIK DAERAH, PEMASANGAN ALAT PERAGA KAMPANYE,

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Tata Ruang Kota Bagian Fasilitas Kesehatan Kota Salatiga dengan Memanfaatkan Sistem Informasi Geografi Berbasis Web

Analisis dan Perancangan Tata Ruang Kota Bagian Fasilitas Kesehatan Kota Salatiga dengan Memanfaatkan Sistem Informasi Geografi Berbasis Web Analisis dan Perancangan Tata Ruang Kota Bagian Fasilitas Kesehatan Kota Salatiga dengan Memanfaatkan Sistem Informasi Geografi Berbasis Web Artikel Ilmiah Peneliti: Indra Septy (682009072) Charitas Fibriani,

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KETAHANAN PANGAN KOTA SALATIGA MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

ANALISIS TINGKAT KETAHANAN PANGAN KOTA SALATIGA MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI ANALISIS TINGKAT KETAHANAN PANGAN KOTA SALATIGA MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI Charitas Fibriani 1 1 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 48 TAHUN 2008 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 48 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 48 TAHUN 2008 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 48 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 48 TAHUN 2008 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KOTA SALATIGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau strategi menyeluruh untuk memperoleh data yang di perlukan (Soehartono, 1999:9). Untuk itu dalam bab ini akan dijelaskan mengenai proses

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA. 110º.27'.56,81" sampai dengan 110º.32'.4,64" Bujur Timur dan 007º.17'

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA. 110º.27'.56,81 sampai dengan 110º.32'.4,64 Bujur Timur dan 007º.17' BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81" sampai dengan 110º.32'.4,64" Bujur

Lebih terperinci

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2014

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2014 LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2014 PPID PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN PESISIR SELATAN I. Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan adalah salah satu Badan Publik

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN HUMAS SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN HUMAS SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN HUMAS SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 B. KEBIJAKAN UMUM PEMERINTAH DAERAH Berdasarkan Peraturan Walikota Salatiga Nomor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Wilayah Kota Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Wilayah Kota Salatiga BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Wilayah Kota Salatiga Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1992 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga dan Kabupaten Daerah Tingkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Pembahasan Survei Dari survei lokasi yang dilakukan diperoleh posisi dan data berbagai informasi kantor pelayanan umum yang terdiri dari empat Kantor Kecamatan,

Lebih terperinci

INTERVIEW GUIDE. Jabatan : Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Kendal. menjadi dasar kegiatan humas setda Kendal?

INTERVIEW GUIDE. Jabatan : Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Kendal. menjadi dasar kegiatan humas setda Kendal? INTERVIEW GUIDE A. Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Kendal I. Data Informan Nama : Heri Wasito Jabatan : Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Kendal II. Pertanyaan 1. Apakah humas setda Kendal

Lebih terperinci

BAB II. Kajian Teori

BAB II. Kajian Teori BAB II Kajian Teori 2.1 PENGERTIAN KOMUNIKASI KELOMPOK Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama

Lebih terperinci

4. GAMBARAN UMUM Potensi Daerah Kota Salatiga

4. GAMBARAN UMUM Potensi Daerah Kota Salatiga 4. GAMBARAN UMUM Potensi Daerah Kota Salatiga Kota Salatiga terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten Semarang, berjarak ± 47 Km dari Ibukota Provinsi Jawa Tengah yakni Kota Semarang kearah selatan.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 9/E, 2010 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa terwujudnya

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA Dengan Ketua Forum Lembaga Komunikasi Masyarakat Kecamatan se Kota Salatiga 1. Kapankah didirikan FLKM di kecamatan Saudara?

HASIL WAWANCARA Dengan Ketua Forum Lembaga Komunikasi Masyarakat Kecamatan se Kota Salatiga 1. Kapankah didirikan FLKM di kecamatan Saudara? HASIL WAWANCARA Dengan Ketua Forum Lembaga Komunikasi Masyarakat Kecamatan se Kota Salatiga 1. Kapankah didirikan FLKM di kecamatan Saudara? Jawab : Tahun 2006 2. Bagaimanakah proses pembentukan FLKM di

Lebih terperinci

Kota Salatiga terletak antara Lintang Selatan dan antara , ,64 Bujur Timur.

Kota Salatiga terletak antara Lintang Selatan dan antara , ,64 Bujur Timur. BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH BUKU PUTIH SANITASI Gambaran Umum Wilayah menjelaskan kondisi umum Kota Salatiga yang mencakup: kondisi fisik, kependudukan, administratif, keuangan dan perekonomian daerah,

Lebih terperinci

BUKU PUTIH SANITASI KOTA SALATIGA 2012

BUKU PUTIH SANITASI KOTA SALATIGA 2012 Daftar Isi Bab 1: Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Gerak 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Metodologi 1.5 Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain Bab 2: Gambaran Umum Wilayah 2.1 Geografis,

Lebih terperinci

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2015

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2015 LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2015 PPID PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN PESISIR SELATAN I. Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan adalah salah satu Badan Publik

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang :

Lebih terperinci

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. : a. bahwa bahwa berdasarkan Surat Panitia Pemungutan

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. : a. bahwa bahwa berdasarkan Surat Panitia Pemungutan SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 41 /Kpts/KPU-Kota-012.329537 /2Ot7 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR

Lebih terperinci

BUKU PUTIH SANITASI KOTA SALATIGA BUKU PUTIH SANITASI. Tahun 2012 POKJA PPSP KOTA SALATIGA. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP)

BUKU PUTIH SANITASI KOTA SALATIGA BUKU PUTIH SANITASI. Tahun 2012 POKJA PPSP KOTA SALATIGA. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 BUKU PUTIH SANITASI KOTA SALATIGA Provinsi Jawa Tengah Disiapkan oleh: POKJA PPSP KOTA SALATIGA 1 Kata Pengantar Puji dan syukur kita panjatkan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN ORGANISASI LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, BAGIAN DAN SUB BAGIAN SEKRETARIAT DPRD PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG : Bahwa sebagai

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PAGU ANGGARAN BIRO HUMAS DAN PROTOKOL TAHUN ANGGARAN 2014

PAGU ANGGARAN BIRO HUMAS DAN PROTOKOL TAHUN ANGGARAN 2014 PAGU ANGGARAN BIRO HUMAS DAN PROTOKOL TAHUN ANGGARAN 2014 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan dan Tolok Ukur Anggaran (1) (2) (3) (5) (6) 1. Pembinaan, Pemantapan Otonomi Daerah dan Pengembangan

Lebih terperinci

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI SALINAN WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 46 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA 5.1 Latar Belakang Program Setiap rumah tangga adalah produsen sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Cara yang paling efektif untuk mengatasi

Lebih terperinci

WALIKOTA SALATIGA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 46 TAHUN 2011

WALIKOTA SALATIGA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 46 TAHUN 2011 WALIKOTA SALATIGA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS

Lebih terperinci

K") KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. Jalan Argosari, Tetep, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga.

K) KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. Jalan Argosari, Tetep, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga. KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA PEI{GT'UUUAI{ NOMOR : 5'o3 /NPU-SI, PG-OL2.5295,57 l!r'tu 2Ot6 TEf,TAIfG PENGUMUMAN HASIL SELEKSI ADMINISTRASI CALON ANGGOTA PANITIA PEMUNGUTAN SUARA (PPS) SE KOTA SALATIGA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO Menimbang :

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Hasil Penelitian A.1 Tentang Bapermas A.1.1 Visi dan Misi BAPERMAS dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah nomor 7 tahun 2008 tanggal 6 Juni 2008 tentang Organisasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA PEMERINTAH KOTA SALATIGA PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SALATIGA TAHUN 2010-2030 WALIKOTA SALATIGA PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR TAHUN 2011

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 420/93/401/2018./101/2016

KEPUTUSAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 420/93/401/2018./101/2016 PEMERINTAH KOTASALATIGA DINAS PENDIDIKAN JalanLMU Adisucipto Nomor 2 Salatiga Kode Pos 50711 Telp.(0298) 324979 Faks. (0298) 324844 Website : disdik.salatiga.go.id E-maildisdik@salatiga.go.id KEPUTUSAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANA TORAJA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 25 TAHUN 2008

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 25 TAHUN 2008 GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA KETERLIBATAN MASYARAKAT DAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM PROSES ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DI KOTA MALANG

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DI KOTA MALANG S A L I N A N Nomor 19/C, 2001 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DI KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

MERANCANG BULETIN DAN PAPAN INFORMASI

MERANCANG BULETIN DAN PAPAN INFORMASI MERANCANG BULETIN DAN PAPAN INFORMASI BULETIN Info Umum Buletin termasuk jenis media cetak yang produksinya dilakukan secara rutin/berkala. Ukuran buletin umumnya sebesar buku tulis atau kertas A4/folio.

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN, RUKUN WARGA DAN RUKUN TETANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN, KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TENTANG KETERLIBATAN MASYARAKAT DAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM PROSES ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP KEPALA BADAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA KO T A P R A D J A JO J G A K TA R A LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor: 206 Tahun 2005 Seri: D PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 176 TAHUN 2005 TENTANG PENJABARAN FUNGSI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 10 2015 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 10 TAHUN 2015 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberikan suatu pelatihan atau yang sering disebut Kuliah Kerja Media

BAB I PENDAHULUAN. diberikan suatu pelatihan atau yang sering disebut Kuliah Kerja Media BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era globalisasi sekarang ini sangat dipengaruhi oleh dampak perkembangan zaman yang sangat pesat, seperti majunya teknologi dan persaingan-persaingan di segala

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KAMPUNG DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KOTA SALATIGA Saddam Pradika 1), Wiharyanto Oktiawan 2), Dwi Siwi Handayani 2) ABSTRACT

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KOTA SALATIGA Saddam Pradika 1), Wiharyanto Oktiawan 2), Dwi Siwi Handayani 2) ABSTRACT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KOTA SALATIGA Saddam Pradika 1), Wiharyanto Oktiawan 2), Dwi Siwi Handayani 2) ABSTRACT Salatiga is a city which located between Semarang District consist of 4

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 19 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kelompok jamaah produksi yang menjadi fokus penelitian ini terletak di empat kelurahan dalam dua kecamatan di kota Salatiga, yaitu: 1. Kelurahan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Salatiga, 31 Maret 2017 KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA SALATIGA, NIKEN LIDIASTUTI, SH.MH Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Salatiga, 31 Maret 2017 KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA SALATIGA, NIKEN LIDIASTUTI, SH.MH Pembina Utama Muda NIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA DINAS PENDIDIKAN Jalan LMU Adisucipto Nomor 2 Salatiga Kode Pos 50711 Telp.(0298) 324979 Faks. (0298) 324844 Website disdik.salatiga.go.id E-mail disdik@salatiga.go.id KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2000

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2000 LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2000 KETERLIBATAN MASYARAKAT DAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM PROSES ANALISIS MENGENAI DAMPAK

Lebih terperinci

BAB IV PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE

BAB IV PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE BAB IV PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE Bab empat akan lebih dibahas mengenai asal usul Sarirejo dan aktor yang ada di dalam Sarirejo. Sarirejo sendiri bagi warga kota Salatiga dan sekitarnya lebih di kenal dengan

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

Lebih terperinci

KELOMPOK IMFORMASI MASYARAKAT ( KIM )

KELOMPOK IMFORMASI MASYARAKAT ( KIM ) PANDUAN PEMBENTUKAN KELOMPOK IMFORMASI MASYARAKAT ( KIM ) Warga Kabupaten Mukomuko yang kami banggakan khususnya di Desa dan Kelurahan yang masih dihadapkan pada permasalahan dasar untuk pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 25 Tahun 2002 Seri: D ---------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk

BAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Upaya Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam melakukan Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa Sambang Desa merupakan salah satu program Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 15 2015 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 15 TAHUN 2015 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PENGELOLAAN MEDIA WARGA

PENGELOLAAN MEDIA WARGA PENGELOLAAN MEDIA WARGA WARGA / Komunitas Pengelolaan dapat juga diartikan sebagai pengaturan. Bagaimana mengatur media? Susahkan mengatur media? Atau bagaimana membuat media yang bagus? Marilah kita bahas

Lebih terperinci

Pengantar Sensus Penduduk (SP) merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh BPS setiap 10 tahun sekali pada tahun yang berakhiran nol. Tujuan pelaksanaan SP adalah mendapatkan data dasar kependudukan terkini.

Lebih terperinci

PERATURAN DESA BOJONGGENTENG KECAMATAN JAMPANGKULON KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2017

PERATURAN DESA BOJONGGENTENG KECAMATAN JAMPANGKULON KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2017 PERATURAN DESA BOJONGGENTENG KECAMATAN JAMPANGKULON KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA BOJONGGENTENG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM BIRO HUMAS DAN PROTOKOL

BAB II KONDISI UMUM BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BAB II KONDISI UMUM BIRO HUMAS DAN PROTOKOL A. Struktur Organisasi Biro Humas Dan Protokol di bentuk dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013 SERI A NOMOR 24

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013 SERI A NOMOR 24 BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013 SERI A NOMOR 24 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA ATAU LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Lebih terperinci

LAPORAN STUDI EHRA (Environmental Health Risk Assessment)

LAPORAN STUDI EHRA (Environmental Health Risk Assessment) Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman Tahun 2012 LAPORAN STUDI EHRA (Environmental Health Risk Assessment) KOTA SALATIGA PROPINSI JAWA TENGAH 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang WALIKOTA BANJAR, : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan kualitas

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor: 2 Tahun 2001 Seri: D ---------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Lebih terperinci

Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata

Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Lampiran 1 Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata No Tujuan A. Menemukan gambaran model pembinaan yang selama ini digunakan untuk B. membina sekolah Adiwiyata, yaitu mulai

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KETUGASAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN ( LPMK ) WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. b. Mengingat

Lebih terperinci

SAMBUTAN WALIKOTA SALATIGA

SAMBUTAN WALIKOTA SALATIGA i ii iii SAMBUTAN WALIKOTA SALATIGA Assalaamu alakum Wr. Wb; Teriring rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, saya menyambut baik dengan diterbitkannya Buku oleh Bappeda Kota Salatiga. Informasi maupun

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN S A L I N A N PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PONOROGO, Menimbang

Lebih terperinci

sebagai kegiatan utama dalam hal memberikan informasi dilaksanakan oleh semua PIK Remaja dengan cara dan

sebagai kegiatan utama dalam hal memberikan informasi dilaksanakan oleh semua PIK Remaja dengan cara dan 130 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya sebagai sumber informasi bagi teman sebaya para pendidik sebaya dan konselor sebaya melakukan berbagai langkah-langkah

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. memeberikan informasi kepada Publik Internal. Hubungan Masyarakat (Wawancara, selasa, 11 Februari 2014), Humas

BAB III PENYAJIAN DATA. memeberikan informasi kepada Publik Internal. Hubungan Masyarakat (Wawancara, selasa, 11 Februari 2014), Humas BAB III PENYAJIAN DATA A.Peran humas pemerintah Kota Pekanbaru dalam memeberikan informasi kepada Publik Internal. Bapak Azhar,S.sos.M.PA sebagai Kepala Sub bagian Penerangan Hubungan Masyarakat (Wawancara,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAGIAN HUMAS SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAGIAN HUMAS SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAGIAN HUMAS SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS BAGIAN HUMAS SETDA Rencana Strategis Bagian

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang:

Lebih terperinci