BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri daritujuh variabel bebas yaitu: Indeks Massa Tubuh (IMT), Rasio panjang tungkai dan tinggi badan, Kelincahan, Koordinasi mata-kaki, Power otot tungkai, Kecepatan dan Kekuatanserta satu variabel terikat yaitu kemampuan dribble futsal. Data yang diperoleh dari tiap-tiap variabel kemudian dikelompokkan dan dianalisis dengan Amos, seperti terlihat pada Lampiran 2. Adapun rangkuman deskripsi data secara keseluruhan disajikan dalam Tabel 3: Tabel 3. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Data Tes Penelitian. N MIN MAX Mean Std. Deviation IMT 32 18,62 28,3 23,2781 2,65939 Rasio panjang tungkai dan tinggi badan 32 55,35 60,34 58,0728 1,27432 Power otot tungkai ,2188 8,32761 Koordinasi ,5938 2,66227 Kelincahan 32 11, ,9688 4,71760 Kecepatan 32 4,13 5,05 4,6550 2,21232 Kekuatan ,2500 9,27014 Dribble 32 17,33 23,44 20,3234 1,52657 Berdasarkan Tabel 3 data penelitian diatas diperoleh informasi; diskripsi data untuk variabel Indeks Massa Tubuh (IMT) berdasarkan hasil penelitian dengan sampel sejumlah 32 pemain futsal Klub Tenda Biru dan Dinamit diperoleh rata-rata Indeks Massa Tubuh (IMT) rata-rata sebesar 23,2781 dengan standar deviasi sebesar skor tertinggi 28,30 dan skor terendah 18,62.

2 2 Diskripsi data untuk variabel Rasio panjang tungkai dan tinggi badan berdasarkan hasil penelitian dengan sampel sejumlah 32 pemain futsal Klub Tenda Biru dan Dinamit diperoleh rata-rata panjang tungkai sebesar 23,2781 dengan standar deviasi sebesar 2,66 skor tertinggi 60,34% dan skor terendah 55,35%. Diskripsi data untuk variabel Power otot tungkai berdasarkan hasil penelitian dengan sampel sejumlah 32 pemain futsal Klub Tenda Biru dan Dinamit diperoleh rata-rata 58,0728 dengan standar deviasi sebesar 1,27432 skor tertinggi 70 dan skor terendah 34. Diskripsi data untuk variabel Koordinasi mata-kaki berdasarkan hasil penelitian dengan sampel sejumlah 32 pemain futsal Klub Tenda Biru dan Dinamit diperoleh rata-rata sebesar 50,2188 dengan standar deviasi sebesar 8,32761 skor tertinggi 26 dan skor terendah 14. Diskripsi data untuk variabel Kelincahan berdasarkan hasil penelitian dengan sampel sejumlah 32 pemain futsal Klub Tenda Biru dan Dinamit diperoleh rata-rata sebesar 19,5938 dengan standar deviasi sebesar 2,66227 skor tertinggi 14 dan skor terendah 11,66. Diskripsi data untuk variabel Kecepatan berdasarkan hasil penelitian dengan sampel sejumlah 32 pemain futsal Klub Tenda Biru dan Dinamit diperoleh rata-rata sebesar 12,9688 dengan standar deviasi sebesar 4,71760 skor tertinggi 5,05 dan skor terendah 4,13. Diskripsi data untuk variabel Kekuatan berdasarkan hasil penelitian dengan sampel sejumlah 32 pemain futsal Klub Tenda Biru dan Dinamit diperoleh rata-rata kekuatan sebesar 46,250 dengan standar deviasi sebesar 9,27014 skor tertinggi 69 dan skor terendah 31. Diskripsi data untuk variabel Keterampilan bermain futsal berdasarkan hasil penelitian dengan sampel sejumlah 32 pemain futsal Klub Tenda Biru dan Dinamit diperoleh rata-rata sebesar 20,3234 dengan standar deviasi sebesar 1,52657 skor tertinggi 23,44 dan skor terendah 17, Uji Prasyarat Analisis Ada beberapa metode untuk melihat kelayakan model secara menyeluruh menurut Agus Widarjono (2010:282) yaitu : asumsi normalitas data, uji kesesuaian model (Goodness

3 3 of Fit). Dari beberapa uji kelayakan model, model dikatakan layak jika paling tidak salah satu metode uji kelayakan model terpenuhi, namun akan lebih baik jika uji kelayakan bisa memenuhi lebih dari satu kriteria kelayakan model. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisa grafik dan uji statistik (Imam Ghozali, 2006: 110). Cara yang sering digunakan dalam menentukan apakah suatu model berdistribusi normal atau tidak hanya dengan melihat pada histogram residual apakah memiliki bentuk seperti lonceng atau tidak. Cara ini menjadi fatal karena pengambilan keputusan data berdistribusi normal atau tidak hanya berpatok pada pengamatan gambar saja. Berdasarkan Lampiran 2, dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan Assessment of Normality. Normalitas univariate dan multivariate terhadap data yang digunakan dalam analisis ini diuji dengan menggunakan AMOS 20. Hasilnya adalah seperti yang disajikan dalam Tabel Assessment of normality pada Lampiran 2. Dari Tabel tersebut terlihat hasil pengujian normalitas data dalam penelitian ini. Evaluasi normalitas diidentifikasi baik secara univariate maupun multivariate. Secara univariate untuk nilai-nilai dalam C.r skewness, semua faktor yaitu X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7 dan Y menunjukkan nilai berada di bawah harga mutlak 2,58. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal secara univariate. Secara multivariat nilai c.r kurtosis juga dibawah harga mutlak sehingga dapat disimpilkan bahwa data juga berdistribusi normal secara multivariat. b. Evaluasi Outliers Uji terhadap multivariate outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria jarak mahalanobis pada tingkat p<0,001. Jarak mahalanobis dievaluasi dengan menggunakan nilai mahalanobis d-squared (Ghozali, 2008). Mahalanobis d-squared digunakan untuk mengukur jarak skor hasil observasi terhadap nilai cetroidnya. Nilai ini diikuti oleh dua kolom yaitu p1 dan p2 yang menunjukkan probabilitas d-squared dengan asumsi normal.

4 4 Arbuckle dalam Ghozali (2008) mencatat bahwa walaupun nilai p1 diharapkan lebih kecil, tetapi nilai kecil pada kolom p2 menunjukkan observasi yang jauh dari nilai cetroidnya dan dianggap outlier serta harus dibuang dari analisis. hasil evaluasi jarak Mahalanobis dengan memperhatikan output dari program AMOS pada Tabel Mahalanobis distance Lampiran 2. Dari data pada Tabel Mahalanobis distance Lampiran 2 tidak terdapat kasus yang dikategorikan sebagai outliers maka dalam kasus ini semua data dapat diikutsertakan dalam analisis selanjutnya. c. Analisis Kesesuaian Model (Goodness of Fit) Evaluasi nilai goodness-of-fit dari model penelitian yang diajukan dapat dilihat pada Tabel Hasil Goodness-of-Fit Model Lampiran 2. Pada Tabel Hasil Goodness-of-Fit dapat dilihat bahwa nilai Chi-Square ( 2 ) pada penelitian ini sebesar 9,235 dengan probabilitas 0,000 ini menunjukkan indikasi yang baik. Dengan demikian, terdapat perbedaan antara matrik kovarian sampel dengan matrik kovarian populasi yang diamati. Nilai CMIN/df sebesar 0,660 merupakan indikasi yang baik karena mempunyai nilai kurang dari 2. Nilai GFI sebesar 0, 462 dan nilai AGFI sebesar 0,847 merupakan indikasi yang buruk. Sementara dari indeks TLI sebesar 1,380 dan nilai CFI sebesar 1,000 merupakan indikasi yang baik. Nilai RMSEA sebesar 0,000 merupakan indikasi yang baik. Sebagai rule of tumb, bila salah satu kriteria diatas sudah terpenuhi maka model sudah dianggap layak. Berdasarkan keseluruhan pengukuran goodness-of-fit model Tabel Hasil Goodness-of-Fit mengindikasikan bahwa model yang diajukan dalam penelitian dapat diterima dan memenuhi ketentuan model yang diharapkan. 3. Pengujian Hipotesis dan Hasil Analisis Faktor a. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan bantuan program AMOS versi 22. Analisis ini dilihat dari signifikansi besaran regression weight yang merupakan nilai regressi yang terdapat pada faktor-faktor variabel bebas, model dapat dilihat pada Tabel Regression Weights Lampiran 2.

5 5 1) H1: Indeks Massa Tubuh (IMT) berpengaruh terhadap keterampilan bermain futsal Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah Indeks Massa Tubuh (IMT) memiliki pengaruh terhadap kemampuan dribble futsal. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 7, uji signifikansi terhadap hipotesis 1 signifikan, karena diperoleh nilai probabilitas 0,018 atau lebih kecil dari 0,05 yang berarti hipotesis 1 yang diajukan signifikan pada taraf signifikansi 5% (H1 diterima). 2) H2: Rasio panjang tungkai dan tinggi badan berpengaruh terhadap keterampilan bermain futsal Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah Rasio panjang tungkai dan tinggi badan pengaruh terhadap kemampuan dribble futsal. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 7, uji signifikansi terhadap hipotesis 2 signifikan, karena diperoleh nilai probabilitas 0,006 atau lebih kecil dari 0,05 yang berarti hipotesis 2 yang diajukan signifikan pada taraf signifikansi 5% (H2 diterima). 3) H3: Kelincahan berpengaruh terhadap keterampilan bermain futsal Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah Kelincahan memiliki pengaruh terhadap kemampuan dribble futsal. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 7, uji signifikansi terhadap hipotesis 3 tidak signifikan, karena diperoleh nilai probabilitas 0,623 atau lebih besar dari 0,05 yang berarti hipotesis 3 yang diajukan tidak signifikan pada taraf signifikansi 5% (H3 ditolak). 4) H4: Koordinasi mata-kaki berpengaruh terhadap keterampilan bermain futsal Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah Koordinasi mata-kaki memiliki pengaruh terhadap kemampuan dribble futsal. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 7, uji signifikansi terhadap hipotesis 4 tidak signifikan, karena diperoleh nilai probabilitas 0,749 atau lebih besar dari 0,05 yang berarti hipotesis 4 yang diajukan tidak signifikan pada taraf signifikansi 5% (H4 ditolak). 5) H5: Power otot tungkai berpengaruh terhadap keterampilan bermain futsal Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah Power otot tungkai memiliki pengaruh terhadap kemampuan dribble futsal. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 7, uji signifikansi terhadap hipotesis 5 signifikan, karena diperoleh nilai

6 6 probabilitas 0,016 atau lebih kecil dari 0,05 yang berarti hipotesis 5 yang diajukan signifikan pada taraf signifikansi 5% (H5 diterima). 6) H6: Kecepatan berpengaruh terhadap keterampilan bermain futsal Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah Kecepatan memiliki pengaruh terhadap kemampuan dribble futsal. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 7, uji signifikansi terhadap hipotesis 6 signifikan, karena diperoleh nilai probabilitas 0, 032 atau lebih kecil dari 0,05 yang berarti hipotesis 6 yang diajukan signifikan pada taraf signifikansi 5% (H6 diterima). 7) H7: Kekuatan berpengaruh terhadap keterampilan bermain futsal Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah Kekuatan memiliki pengaruh terhadap kemampuan dribble futsal. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 7, uji signifikansi terhadap hipotesis 7 signifikan, karena diperoleh nilai probabilitas 0, 042 atau lebih kecil dari 0,05 yang berarti hipotesis 7 yang diajukan signifikan pada taraf signifikansi 5% (H7 diterima). tinggi badan, b. Hasil Analisis Faktor Hasil analisis faktor pengaruh Indeks Massa Tubuh (IMT), Rasio panjang tungkai dan Kelincahan, Koordinasi mata-kaki, Power otot tungkai, Kecepatan dan Kekuatanan terhadap kemampuan dribble futsal dapat dilihat dari hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program AMOS versi 20 pada Lampiran 2. Analisis ini dilihat dari standardized regression weight yang dapat dilihat pada Tabel 4: Tabel 4 : Hasil Analisis Faktor kemampuan dribble futsal Factor Estimate Kelincahan,745 IMT,632 Kecepatan,627 Power otot tungkai,067 Koordinasi -,101 Kekuatan -,432 Rasio panjang tungkai dan tinggi badan -,577 Sumber: Hasil Output AMOS (2015) Lampiran 2

7 7 Berdasarkan hasil analisis faktor pada Tabel 4 diperoleh masing-masing pengaruh variabel X (bebas) terhadap variabel Y (terikat) yaitu sebagai berikut: 1) Kelincahan terhadap kemampuan dribble futsal sebesar 0,745. Hal ini berarti apabila Kelincahan naik 1 satuan, kemampuan dribble futsal naik sebesar 74,5%. (p = 0,623 ; r = 0,745 ) 2) Koefisien korelasi Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap kemampuan dribble futsal sebesar 0,632. Hal ini berarti apabila Indeks Massa Tubuh (IMT) naik 1 satuan mendekati range baik (IMT 18,6 23), kemampuan dribble futsal naik sebesar 63,2%. (p = 0,018 ; r = 0,632 ) 3) Koefisien korelasi Kecepatan terhadap kemampuan dribble futsal sebesar 0,627. Hal ini berarti apabila Kecepatan naik 1 satuan, kemampuan dribble futsal naik sebesar 62,7%. (p = 0, 032 ; r = 0,627 ) 4) Koefisien korelasi Power otot tungkai terhadap kemampuan dribble futsal sebesar 6,7%. Hal ini berarti apabila Power otot tungkai naik 1 satuan, kemampuan dribble futsal naik sebesar 0,067. (p = 0,016 ; r = 0,067 ) 5) Koefisien korelasi Koordinasi mata-kaki terhadap kemampuan dribble futsal sebesar - 0,101. Hal ini berarti apabila Koordinasi mata-kaki naik 1 satuan, kemampuan dribble futsal turun sebesar 10,1%.(p = 0,745 ; r = -0,101 ) 6) Koefisien korelasi Kekuatan terhadap kemampuan dribble futsal sebesar -0,432. Hal ini berarti apabila kekuatan naik 1 satuan, kemampuan dribble futsal turun sebesar 43,2%. (p = 0,042 ; r = -0,432 ) 7) Koefisien korelasi Rasio panjang tungkai dan tinggi badan terhadap kemampuan dribble futsal sebesar -0,577. Hal ini berarti apabila Rasio panjang tungkai dan tinggi badan naik 1 satuan, kemampuan dribble futsal turun sebesar 57,7%. (p = 0,006 ; r = - 0,577 ) Berdasarkan hasil analisis faktor diperoleh faktor yang paling dominan memberikan pengaruh terhadap kemampuan dribble futsal adalah Kelincahan dengan nilai korelasi sebesar 0,754 sedangkan pengaruh terkecil terdapat pada faktor Powerotot tungkaiyang hanya memberikan nilai korelasi sebesar 0,067. Dari ketujuh faktor terdapat 4 faktor yang mempunyai pengaruh yang positif terhadap kemampuan dribble futsalyaitu Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan nilai korelasi 0,632, Kelincahan dengan nilai korelasi 0,745, power otot

8 8 tungkai dengan nilai korelasi 0,067, kecepatan dengan nilai korelasi 0,627. Korelasi positif merupakan dua variabel atau lebih berjalan parallel atau searah yang berarti jika variabel Indeks Massa Tubuh (IMT), Kelincahan, power otot tungkaidan kecepatan mengalami kenaikan maka variabel kemampuan dribble futsal juga mengalami kenaikan Faktor yang tidak mempengaruhi terhadap kemampuan dribble futsal yaitu Rasio panjang tungkai dan tinggi badan dengan nilai korelasi sebesar -0,577, Koordinasi mata-kaki dengan nilai korelasi sebesar dan Kekuatan dengan nilai korelasi-0,432. Korelasi negatif merupakan dua variabel atau lebih berjalan berlawanan yang berarti jika variabel Rasio panjang tungkai dan tinggi badan, Koordinasi mata-kaki dan Kekuatan mengalami kenaikan maka variabel kemampuan dribble futsal mengalami penurunan. B. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pada Tabel 3 dan Lampiran 2 menunjukkan faktor Antropometri dan Kondisi Fisik mempunyai nilai yang bervariatif. Faktor Indeks Massa Tubuh (IMT) diperoleh rata-rata sebesar 23,2781 berkisar antara 18,62 sampai 28,3. Rasio panjang tungkai dan tinggi badan diperoleh rata-rata sebesar 58,0728 berkisar antara 55,35 sampai 60,34. Power otot tungkai diperoleh rata-rata sebesar 50,2188 berkisar antara 34 sampai 70. Koordinasi mata-kaki diperoleh rata-rata sebesar 19,5938 berkisar antara 14 sampai 26. Kelincahan diperoleh rata-rata sebesar 12,9688 berkisar antara 11,66 sampai 14. Kecepatan diperoleh rata-rata sebesar 4,6550 berkisar antara 4,13 sampai 5,05. Kekuatan diperoleh rata-rata sebesar 46,2500 berkisar antara 31 sampai 69. Dari hasil pengujian hipotesis yang pertama diperoleh bahwa pada Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap kemampuan dribble futsal diperoleh hasil yang signifikan pada taraf signifikansi 5%. uji signifikansi terhadap hipotesis 1 signifikan, karena diperoleh nilai probabilitas 0,018 atau lebih kecil dari 0,05. Kemudian dari hasil pengolahan data yang dihasilkan diperoleh nilai pada Koefisien korelasi terhadap kemampuan dribble futsal sebesar 0,632. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai Koefisien korelasi yang positif dan secara statistik nyata dengan nilai probabilitas 0,018 atau lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi.

9 9 Penelitian dengan judul Faktor Antropometri dan Biomotor Dominan Penentu Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Usia Dini (Andri, 2015). Memperoleh hasil simpulan bahwa tinggi badan mempengaruhi terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola dan memberikan sumbangan sebesar 13,5%. Ternyata sesuai dengan penelitian iniyang menjelaskan bahwa Indeks Massa Tubuh (IMT) dapat berpengaruh terhadap kemampuan dribble futsal sebesar 63,2%. Pengujian hipotesis kedua diperoleh bahwa pada Rasio panjang tungkai dan tinggi badan terhadap kemampuan dribble futsal diperoleh hasil yang signifikan pada taraf signifikansi 5%. uji signifikansi terhadap hipotesis 2 signifikan, karena diperoleh nilai probabilitas 0,006 atau lebih kecil dari 0,05. Kemudian dari hasil pengolahan data yang dihasilkan diperoleh nilai pada Koefisien korelasi terhadap kemampuan dribble futsal sebesar -0,577. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai Koefisien korelasi yang negatif namun secara statistik nyata dengan nilai probabilitas 0,006 atau lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi. Penelitian dengan judul Hubungan Koordinasi Mata-Kaki, Kelincahan, dan Panjang Tungkai Terhadap Kemampuan Menggiring Bola Pada Siswa Usia Tahun Lembaga Pendidikan Sepakbola Indonesia Muda Sragen Tahun 2011 (Rejo, 2011), Memperoleh hasil simpulan bahwaada hubungan yang signifikan antara panjang tungkai dengan kemampuan menggiring boladan memberikan sumbangan sebesar 15,730 %. Ternyata tidak sesuai dengan penelitian ini yang menjelaskan bahwa Rasio panjang tungkai dan tinggi badan memberikan pengaruh negatif terhadap kemampuan dribble futsal sebesar 57,7%. Pengujian hipotesis ketiga diperoleh bahwa pada Kelincahan terhadap kemampuan dribble futsal diperoleh hasil yang tidak signifikan pada taraf signifikansi 5%. uji signifikansi terhadap hipotesis 3 tidak signifikan, karena diperoleh nilai probabilitas 0,623 atau lebih besar dari 0,05. Kemudian dari hasil pengolahan data yang dihasilkan diperoleh nilai pada Koefisien korelasi terhadap kemampuan dribble futsal sebesar 0,745. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai Koefisien korelasi yang positif namun secara statistik tidak nyata dengan nilai probabilitas 0,623 atau lebih besar dari 0,05. Dengan demikian hasil penelitian tidak dapat di generalisasikan pada populasi.

10 10 Penelitian dengan judul Hubungan Antara Kecepatan dan Kelincahan terhadap Keterampilan Menggiring Bola dalam Sepak Bola pada Siswa Lembaga Pendidikan Sepakbola Atlas Binatama Semarang (Sari, 2005). Memperoleh hasil simpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Kelincahan dengan kemampuan menggiring bola dan memberikan sumbangan sebesar sebesar 74,0%. Ternyata sesuai dengan penelitian ini yang menjelaskan bahwa Kecepatan dapat berpengaruh terhadap kemampuan dribble futsal sebesar 74,5%. Pengujian hipotesis keempat diperoleh bahwa pada Koordinasi mata-kaki terhadap kemampuan dribble futsal diperoleh hasil yang tidak signifikan pada taraf signifikansi 5%. uji signifikansi terhadap hipotesis 4 tidak signifikan, karena diperoleh nilai probabilitas 0,749 atau lebih besar dari 0,05. Kemudian dari hasil pengolahan data yang dihasilkan diperoleh nilai pada Koefisien korelasi terhadap kemampuan dribble futsal sebesar -,101. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai Koefisien korelasi yang negatif dan secara statistik tidak nyata dengan nilai probabilitas 0,749 atau lebih besar dari 0,05. Dengan demikian hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi. Penelitian dengan judul Hubungan Koordinasi Mata-Kaki, Kelincahan, dan Panjang Tungkai Terhadap Kemampuan Menggiring Bola Pada Siswa Usia Tahun Lembaga Pendidikan Sepakbola Indonesia Muda Sragen Tahun 2011 (Rejo, 2011) Memperoleh hasil simpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara koordinasi matakaki dengan kemampuan menggiring bola dan memberikan sumbangan sebesar 36,764 %. Ternyata tidak sesuai dengan penelitian ini yang menjelaskan bahwa Koordinasi mata-kaki memberikan pengaruh negatif terhadap kemampuan dribble futsal sebesar10,1%.. Pengujian hipotesis kelima diperoleh bahwa pada Power otot tungkai terhadap kemampuan dribble futsal diperoleh hasil yang signifikan pada taraf signifikansi 5%. uji signifikansi terhadap hipotesis 5 signifikan, karena diperoleh nilai probabilitas 0,016 atau lebih kecil dari 0,05. Kemudian dari hasil pengolahan data yang dihasilkan diperoleh nilai pada Koefisien korelasi terhadap kemampuan dribble futsal sebesar 0,067. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai Koefisien korelasi yang positif dan secara statistik nyata dengannilai probabilitas 0,016atau lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi.

11 11 Penelitian dengan judul Faktor Biomotor dan Psikomotor Penentu Keterampilan Futsal (Qorby, 2013) Memperoleh hasil simpulan bahwa Power otot tungkai dengan nilai koefisien regresi sebesar terhadap kemampuan dribble futsal. Ternyata sesuai dengan penelitian ini yang menjelaskan bahwa Power otot tungkai dapat berpengaruh terhadap kemampuan dribble futsal sebesar 6,7%. Pengujian hipotesis keenam diperoleh bahwa pada Kecepatan lari terhadap kemampuan dribble futsal diperoleh hasil yang signifikan pada taraf signifikansi 5%. uji signifikansi terhadap hipotesis 5 signifikan, karena diperoleh nilai probabilitas 0, 032 atau lebih kecil dari 0,05. Kemudian dari hasil pengolahan data yang dihasilkan diperoleh nilai pada Koefisien korelasi terhadap kemampuan dribble futsal sebesar 0,627. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai Koefisien korelasi yang positif dan secara statistik nyata dengannilai probabilitas 0, 032 atau lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi. Penelitian dengan judul Hubungan Antara Kecepatan dan Kelincahan terhadap Keterampilan Menggiring Bola dalam Sepak Bola pada Siswa Lembaga Pendidikan Sepakbola Atlas Binatama Semarang (Sari, 2005). Memperoleh hasil simpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Kecepatan dengan kemampuan menggiring bola dan memberikan sumbangan sebesar sebesar 62,2%. Ternyata sesuai dengan penelitian ini yang menjelaskan bahwa Kecepatan dapat berpengaruh terhadap kemampuan dribble futsal sebesar 62,7%. Pengujian hipotesis ketujuh diperoleh bahwa pada Kekuatan otot perut terhadap kemampuan dribble futsal diperoleh hasil yang signifikan pada taraf signifikansi 5%. uji signifikansi terhadap hipotesis 5 signifikan, karena diperoleh nilai probabilitas 0,042 atau lebih kecil dari 0,05. Kemudian dari hasil pengolahan data yang dihasilkan diperoleh nilai pada Koefisien korelasi terhadap kemampuan dribble futsal sebesar -0,432. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai Koefisien korelasi yang negatif namun secara statistik nyata dengan nilai probabilitas 0,042 atau lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi. Penelitian dengan judul Hubungan Antara Kekuatan Otot Perut Keseimbangan Dinamis dan Rasa Gerak Dengan Ketepatan Menendang Bola ke Gawang Dalam

12 12 Permainan Sepakbola Pada Pemain Sepakbola Putra Usia 11 sampai 13 tahun SSB Fortuna Sukoharjo tahun 2015 (Heru, 20015). Memperoleh hasil simpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot perut dengan ketepatan menendang bola ke gawang dalam permainan sepak bola pada pemain sepakbola putra usia 11 sampai 13 tahun SSB Fortuna Sukoharjo tahun 2015 dengan rxy = 0,416 > rt5% = 0,334. Dan penelitian dengan judul Hubungan Tinggi Badan, Kelentukan Otot Punggung dan Kekuatan Otot Perut Dengan Jarak Sundulan Bola (Aditya, 2015). Memperoleh hasil simpulan besarnya koefisien korelasi antara variabel kekuatan otot perut terhadap jarak sundulan bola sebesar Namun dalam penelitian ini menjelaskan bahwa Kekuatan Otot Perut memberikan pengaruh negatif terhadap kemampuan dribble futsal sebesar 43,2%. Berdasarkan hasil analisis faktor dengan menggunakan bantuan program AMOS 20 diperoleh faktor yang memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan dribble futsal yaitu Indeks Massa Tubuh (IMT), Kelincahan, power otot tungkai dan kecepatan. Sedangkan faktor yang memberikan pengaruh negatif terhadap kemampuan dribble futsal yaitu Rasio panjang tungkai dan tinggi badan, Koordinasi mata-kaki dan Kekuatan. Dan keseluruhan faktor Antropometri dan kondisi fisik yang mempengaruhi kemampuan dribble futsal secara berurutan adalah : 1. Kelincahan dengan nilai Koefisien korelasi sebesar 0, Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan nilai Koefisien korelasi sebesar 0, Kecepatan dengan nilai Koefisien korelasi sebesar 0, Power otot tungkai dengan nilai Koefisien korelasi sebesar 0, Koordinasi mata kaki dengan nilai Koefisien korelasi sebesar -, Kekuatan dengan nilai Koefisien korelasi sebesar -, Rasio panjang tungkai dan tinggi badan dengan nilai Koefisien korelasi sebesar -,577 Kemudian dapat ditarik kesimpulan bahwa dari keseluruhan faktor Antropometri dan kondisi fisik yang diteliti yang paling dominan dan menetukan dalam kemampuan dribble futsal adalah kelincahan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,745.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tujuan penelitian dapat dicapai dengan pengumpulan data dari masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tujuan penelitian dapat dicapai dengan pengumpulan data dari masing-masing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Tujuan penelitian dapat dicapai dengan pengumpulan data dari masing-masing variabel penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pembahasan diawali dengan dimulai hasil statistik deskriptif yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta Structural Equation Modeling Bagian I Pendahuluan Wihandaru Sotya Pamungkas Pendahuluan 1 Bagian I Pendahuluan 1. Uji Keseuaian Model Untuk menguji kesesuaian model ada beberapa ukuran, yaitu: (a) chi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di arena futsal ADA futsal di Kabupaten Sragen. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- RD sebagai salah satu media evaluasi pembelajaran. Melalui penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta Structural Equation Modeling Bagian 4 Pendekatan Dua Tahap Dengan Composite Indicators Wihandaru Sotya Pamungkas Composite Indicators 83 Bagian 4 Pendekatan Dua Tahap Dengan Composite Indicators Sumber:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/ Subyek Penelitian 1. Sejarah Smartphone Xiaomi Salah satu perusahaan yang memproduksi smartphone adalah Xiaomi. Xiaomi sendiri mulai menjual

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Demi memberikan deskripsi mengenai responden yang menjadi obyek penelitian, penulis membuat karakteristik responden dimana dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Analisis Karakteristik Responden Data penelitian yang digunakan adalah primer yang diperoleh dengan mengajukan beberapa pertanyaan

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta Structural Equation Modeling Bagian 2 Pendekatan Satu Tahap Wihandaru Sotya Pamungkas Pendekatan Satu Tahap 28 Bagian 2 Pendekatan Satu Tahap Sumber: BM Purwanto (2007) Wihandaru Sotya Pamungkas Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal (futbol sala) dalam bahasa Spanyol berarti sepak bola dalam ruangan merupakan permainan sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan. Dalam beberapa tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Gambaran Umum Responden Objek penelitian yang ditetapkan adalah mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti angkatan 2006-2010

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini bertujuan untuk mengungkap hasil penelitian dan pembahasannya. Tahapan awal dalam menganalisis data yang dilakukan yaitu dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Literatur Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini harus sesuai dengan Metode penelitian, langkah awal yaitu melakukan studi literatur dan jurnal yang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Responden BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan 216 kuesioner kepada konsumen yang pernah berkunjung dan melakukan pembelian di gerai Starbucks di Surabaya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Gambaran Objek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah produk Eiger. PT. Eigerindo Multi Produk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

FAKTOR FISIK DOMINAN PENENTU PRESTASI BERMAIN BULUTANGKIS

FAKTOR FISIK DOMINAN PENENTU PRESTASI BERMAIN BULUTANGKIS FAKTOR FISIK DOMINAN PENENTU PRESTASI BERMAIN BULUTANGKIS (Analisis Faktor Power Otot Lengan, Power Otot Tungkai, Fleksibilitas, Koordinasi Mata Tangan, Kecepatan Reaksi dan Kelincahan pada Mahasiswa Putra

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Responden dari penelitian ini berasal dari 1 Kota 4 Kabupaten yang ada di Provinsi D.I.Yogyakarta, meliputi Bantul, Gunung

Lebih terperinci

LIMA Dinamika Fakta Empirik

LIMA Dinamika Fakta Empirik LIMA Dinamika Fakta Empirik Data yang diperoleh dirasakan melalui uji indikator variabel, yang dinilai berdasarkan nilai reratanya, serta uji model yang dikembangkan dalam penelitian ini. Uji indikator

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman merupakan salah satu instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang terletak di Jalan Ring Road

Lebih terperinci

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dan tanggapan responden terhadap item-item pertanyaan dalam kuesioner. Responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PROFIL KOPERASI CU PUNDHI ARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PROFIL KOPERASI CU PUNDHI ARTA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PROFIL KOPERASI CU PUNDHI ARTA Koperasi CU Pundhi Arta merupakan koperasi simpan pinjam yang berbadan hukum Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian 1. Sejarah sepatu olahraga Nike Salah satu perusahaan yang menjadi market leader dalam penjualan sepatu olahraga adalah

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk menggambarkan kondisi jawaban responden untuk masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk menggambarkan kondisi jawaban responden untuk masing-masing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada Bab IV ini disajikan gambaran data penelitian yang diperoleh dari hasil jawaban responden, proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Sampel Berdasarkan Bidang Pemerintahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Sampel Berdasarkan Bidang Pemerintahan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Deskripsi Sampel Berdasarkan Bidang Pemerintahan Pada era Kabinet kerja, era Pemerintahan Presiden Joko Widodo, terdapat 4 (empat) Kementerian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Untuk memperoleh data atau keterangan yang dibutuhkan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Untuk memperoleh data atau keterangan yang dibutuhkan dalam 73 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Untuk memperoleh data atau keterangan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian ini, maka penelitianini dilakukan di

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA 14-16 TAHUN DI SSB DESA KETRO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan bagian dari kehidupan manusia, dengan berolahraga kesegaran jasmani seseorang dapat ditingkatkan sehingga untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN Hubungan antara Kecepatan... (Jerry Patraserasah) 1 HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA 13-15 TAHUN CORRELATION

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Profil Aplikasi SIR SIR adalah layanan arsip online yang dikelola oleh perpustakaan Stikom Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskriptif Data Data penelitian ini dapat dideskriptifkan pada tabel dan grafik gambar. 1). Vertical jump (X 1 ). Hasil pengujian statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan peneltian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan olahraga sepakbola adalah salah satu permainan yang digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola dibutuhkan kondisi fisik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Rongkop Gunungkidul Yogyakarta dikarenakan belum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang merupakan salah satu angkutan umum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang merupakan salah satu angkutan umum 51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang merupakan salah satu angkutan umum massal yang dikelola Pemerintah melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. konsumen yang sedang belanja di Outline store. Sedangkan metode pengambilan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. konsumen yang sedang belanja di Outline store. Sedangkan metode pengambilan 67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Outline store di kota Semarang. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek penelitian. Obyek dalam penelitian ini adalah tempat hiburan karaoke Princess Syahrini F-KTV di Yogyakarta.

Lebih terperinci

Bab 4. Hasil Penelitian dan Analisis Data

Bab 4. Hasil Penelitian dan Analisis Data Bab 4 Hasil Penelitian dan Analisis Data 4.1. Profil Objek Penelitian dan Data Diskriptif SMP Negeri 3 Banyubiru merupakan unit sekolah baru (USB) yang didirikan pada tahun 2007. Sekolah ini mulai beroperasi

Lebih terperinci

Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling

Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.2, Juni 2013, pp.88-95 ISSN 2302-495X Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakterisitik Responden. dapat di jelaskan pada tabel sebagai berikut;

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakterisitik Responden. dapat di jelaskan pada tabel sebagai berikut; BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Karakterisitik Responden Berdasarkan hasil perhitungan responden dalam penelitian ini, di klasifikasikan menjadi tiga karakteristik dengan frekuensi keseluruhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya. Sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan Schindler, 2003). Dengan demikian populasi adalah individu yang memiliki informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada mahasiswa jurusan pendidikan keolahragaan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada mahasiswa jurusan pendidikan keolahragaan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan kekuatan otot perut dengan kemampuan heading dalam permainan sepak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap Awal 4.1.1 Studi Literatur Langkah awal yang harus dilakukan adalah studi literatur untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini. Hasil dari studi literatur terdapat

Lebih terperinci

(Mohon diberi tanda silang sesuai dengan data pribadi Bapak/Ibu) Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan. Pendidikan Terakhir : a. D3 b. S1 c.

(Mohon diberi tanda silang sesuai dengan data pribadi Bapak/Ibu) Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan. Pendidikan Terakhir : a. D3 b. S1 c. Lampiran 1. Kuesioner Identitas Responden (Mohon diberi tanda silang sesuai dengan data pribadi Bapak/Ibu) Nama : (boleh tidak diisi) Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan Umur :... Tahun Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN II. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif kausal, karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap Y yang bersifat kausal.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna jasa keuangan perbankan di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Peneliti memilih populasi pengguna jasa keuangan di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi nilai (perceived sacrifice, convenience value, emotional value, social value, monetary value) terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. CV Opal Transport merupakan perusahaan yang bergerak di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. CV Opal Transport merupakan perusahaan yang bergerak di BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil CV Opal Transport CV Opal Transport merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa rental mobil, paket wisata, dan pengiriman barang. CV Opal Transport

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN PANJANG LENGAN DENGAN JAUH LEMPARAN KEDALAM (throw-in) PADA PEMAIN U 16 SSB TARUNA MUDA DESA KETRO TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN PANJANG LENGAN DENGAN JAUH LEMPARAN KEDALAM (throw-in) PADA PEMAIN U 16 SSB TARUNA MUDA DESA KETRO TAHUN 2015 Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN PANJANG LENGAN DENGAN JAUH LEMPARAN KEDALAM (throw-in) PADA PEMAIN U 16 SSB TARUNA MUDA DESA KETRO TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan SMA Negeri 1 Maronge NTB. Subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak di Provinsi D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang pribadi, dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. dengan judul Pengaruh Kolektivisme, Kepedulian Lingkungan, dan Persepsi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. dengan judul Pengaruh Kolektivisme, Kepedulian Lingkungan, dan Persepsi LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam Responden yang terhormat, Saya adalah Muhammad Ilham Majidi, mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebanyak 135 responden, dengan kriteria jenis kelamin, usia, pendidikan, lama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Waroeng Spesial Sambal (SS)

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Waroeng Spesial Sambal (SS) 71 BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Waroeng Spesial Sambal (SS) Waroeng Spesial Sambal (SS) adalah warung makan yang didirikan Yoyok Hery Wahyono pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, dengan responden 100 mahasiswa program

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan salah satu teknik Non-Probability Sampling, yaitu purposive sampling.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. merek terhadap kesedian pelanggan untuk membayar harga premium,

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. merek terhadap kesedian pelanggan untuk membayar harga premium, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini difokuskan pada tujuan studi, dimensi waktu, unit analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. 3.1.1 Tujuan Studi Studi ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek dan subyek penelitian Obyek penelitian adalah di kantor UPT Kementerian Sosial di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Tujuan penelitian dapat dicapai dengan mengumpulkan data dari masing-masing variabel penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah PT. Mega Andalan Komponen Logam yang beralamat di Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dan subyek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

Lebih terperinci

Kuesioner. Lampiran 1

Kuesioner. Lampiran 1 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Assalaamualaikum wr wb. Dengan hormat, Saya,Nisriina Nur Fitria mahasiswa S1 Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, memohon kesediaannya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur

III. METODE PENELITIAN. Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur 37 III. METODE PENELITIAN A. Hakikat Metode Penelitian Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur ilmiah, apabila penelitian tersebut dapat menggunakan metode atau alat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. brand ambassador iklan Luwak White Koffie karena

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. brand ambassador iklan Luwak White Koffie karena BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Iklan Luwak White Koffie Iklan Luwak White Koffie memilih Lee Min Ho sebagai brand ambassador iklan Luwak White Koffie karena kepopulerannya sebagai aktor nomor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam peneliian ini adalah pendekatan kuantitatif dan disajikan dalam bentuk angka-angka yang akan diolah dengan metode statistika.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian yang bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh persepsi biaya, persepsi kenyamanan, dan persepsi resiko terhadap minat beli situs tokobagus.com. Karena itulah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gerak adalah mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah. kesegaran jasmani, dan prestasi (Nala, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. gerak adalah mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah. kesegaran jasmani, dan prestasi (Nala, 2011). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya, sesuai dengan tujuuannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. menyelesaikan penelitian ini, penelitian direncanakan dilaksanakan di Lapangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. menyelesaikan penelitian ini, penelitian direncanakan dilaksanakan di Lapangan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Untuk memperoleh data atau keterangan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian ini, penelitian direncanakan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statisitik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Dari 34 perusahaan barang konsumsi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Deskripsi indikator penyusun peubah laten potensi akademik, kemampuan metakognisi statistika, dan kemampuan kognisi statistika dipaparkan dalam uraian berikut. Komponen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian King Clean merupakan sebuah unit usaha yang bergerak di bidang penyedia layanan kebersihan di D.I.Yogyakarta yang

Lebih terperinci

R3 : Koefisien regresi X3 terhadap Y

R3 : Koefisien regresi X3 terhadap Y 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Adapun desain yang dipilih oleh peneliti dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut : X1 R1 R 4 R 6 X2 R2 Y R 5 R3 X3 R 7 Gambar. 3.1 Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 70 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan alat ukur statistik yang penting dalam suatu populasi. Karakteristik responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi hasil analisis data hasil tes awal dan tes akhir kemampuan Menggiring Bola yang dilakukan pada kelompok 1 (K1) dan kelompok 2 (K2) disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksakan di Komplek GOR Ki Mageti Magetan Jl. Yosonegoro No. 1, Telp/fax 0351896158, Kelurahan Mangkujayan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jasindo Duta Segara adalah perusahaan yang bergerak di bidang crew manning

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jasindo Duta Segara adalah perusahaan yang bergerak di bidang crew manning BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Jasindo Duta segara didirikan pada Bulan Maret tahun 2004 bertempat di Jl. Raya Boulevard Barat Rukan Inkopal Blok C/55 Jakarta Utara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV Opal Transport. B. Populasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga permainan yang menuntut keterampilan yang tinggi. Olahraga ini terdiri dari gerakan-gerakan yang sangat kompleks.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (77,4%) lebih banyak daripada responden pria (22,5%). Tampil anggun dan menawan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (77,4%) lebih banyak daripada responden pria (22,5%). Tampil anggun dan menawan 71 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Karakteristik Responden 5.1.1.1 Jenis Kelamin Responden BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan Tabel 5.1 dibawah ini dapat diketahui bahwa responden wanita (77,4%)

Lebih terperinci