JOM FISIP Vol. 3 No. 1 Februari 2016 Page 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JOM FISIP Vol. 3 No. 1 Februari 2016 Page 1"

Transkripsi

1 PENGARUH PENGAWASAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Kasus Bagia Pegolaha Pabrik Pada PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir - Begkalis ) Oleh: Al Mubi 1 & Lea Ferida 2 mubi.suadi123@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Admiistrasi Bisis FISIP Uiversitas Riau 2 Dose Program Studi Admiistrasi Bisis FISIP Uiversitas Riau Kampus Bia Widya KM 12,5 Simpag Baru Paam Pekabaru ABSTRACT High employee performace will have a impact o compay performace. Employee performace is ot a coicidece, but may factors ifluece amog the supervisio ad motivatio. This study aims to idetify ad aalyze the implemetatio of the supervisio of the oil palm platatio compay leader i the processig factory of PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir- Begkalis, to idetify ad aalyze the motivatio of employees of oil palm platatio compaies i the processig factory of PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir - Begkalis, to determie ad aalyze the performace of the compay's employees i the oil palm processig factory of PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir - Begkalis, to determie ad aalyze the effect o performace moitorig ad motivatio of employees i the processig factory of PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir - Begkalis. This research is descriptive quatitative statistical calculatios. The statistical aalysis used i this research is multiple liear regressio. The populatio i this study are employees of the processig plat as may as 78 people. The sample used i this study are take etirely from the overall umber of populatio. The results showed that the supervisio of the leadership at the processig factory of PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir-Begkalis i the category "very good". Motivatio of employees of the compay at the processig factory of PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir - Begkalis i the category "very good". Performace compay employees o employee processig plat i PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir - Begkalis overall performace of employees i the category "High". Supervisio ad motivatio have a sigificat effect o the performace of the compay's employees i the oil palm processig factory of PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir - Begkalis. Keywords : supervisio, motivatio, employee performace A. PENDAHULUAN Kegiata perusahaa tidak aka berjala tapa adaya keterlibata usur mausia yag ada didalamya. Usur pegedalia ada pada mausia, sehigga pada akhirya dibadig dega faktor-faktor yag lai, maka mausia merupaka usur yag palig meetuka keberhasila atau kegagala suatu perusahaa dalam meyeleggaraka berbagai kegiata dalam ragka pecapaia tujua da berbagai sasara. Tercapaiya tujua suatu perusahaa tidak haya tergatug pada peralata moder, saraa da prasaraa yag legkap, tetapi justru lebih tergatug pada mausia yag melaksaaka pekerjaa tersebut. Oleh karea itu, pada ligkuga perusahaa, karyawa yag berkualitas adalah karyawa yag melaksaaka pekerjaaya da mampu memberika hasil kerja yag baik atau mempuyai prestasi kerja yag tiggi yag dibutuhka oleh perusahaa utuk mecapai tujua. Tiggiya hasil kerja karyawa aka berdampak kepada tiggiya kierja perusahaa. Kierja karyawa bukalah suatu kebetula saja, tetapi bayak faktor yag mempegaruhi di ataraya pegawasa da motivasi yag ditegakka. Pegawasa merupaka seluruh aktivitas megawasi, memeriksa, mecocokka, megedalika segeap kegiata karyawa yag tetuya aka megarah kepada pembiaa para karyawa, sehigga karyawa dapat pula memahami tugas da taggug jawab masigmasig serta mematuhi atura yag telah ditetapka sebelumya. Sehubuga dega sifat dari pekerjaa serta keadaa yag selalu diamis da selalu berkembag sebagai akibat tututa kerja agar berjala tertib da lacar maka diperluka karyawa yag bear-bear JOM FISIP Vol. 3 No. 1 Februari 2016 Page 1

2 cakap, terampil da tagguh dalam melaksaaka tugas da pekerjaaya. Setiap karyawa belum tetu bersedia megerahka kierja yag dimilikiya secara optimal, sehigga masih diperluka adaya pedorog agar seseorag mau megguaka seluruh potesiya utuk bekerja. Daya dorog tersebut lazim disebut motivasi yag salah satuya dilakuka melalui pegawasa terhadap karyawa dalam bekerja, sehigga pegawasa aka medorog seseorag karyawa melakuka suatu kegiata dega megguaka seluruh kemampuaya utuk mecapai tujua. Seorag karyawa aka megerahka segeap kemampuaya utuk melaksaaka pekerjaa bilamaa dalam megerjaka pekerjaa tersebut terdapat sistem pegawasa yag terkoordiir da motivasi kerja. Agribisis merupaka salah satu sektor potesial dalam percepata pertumbuha perekoomia di Idoesia, salah satuya adalah agrobisis di bidag perkebua kelapa sawit. Bagia taama kelapa sawit yag berilai tiggi adalah buahya, yag tersusu rapi dalam tada yag biasa disebut dega Tada Buah Segar (TBS). Bagia dagig (mesocarp) buah kelapa sawit megadug miyak kelapa sawit kasar (Crude Oil Palm atau CPO) dega persetase sebesar 20-24% da bagia iti kelapa sawit meghasilka miyak iti kelapa sawit (Palm Kerel Oil atau PKO) dega persetase sebesar 3-5%. Idustri di bidag perkebua bayak meyerap teaga kerja mausia baik yag skill maupu o-skill, sehigga faktor kierja dari pekerja itu sediri sagat meetuka dalam kekuata bersaig dega perusahaa sejeis. Salah satu perusahaa perkebua yag bayak meyerap teaga kerja adalah perusahaa perkebua PT. Adei Platatio ad Idustry di Desa Muara Basug, Kecamata Piggir, Kabupate Begkalis, Propisi Riau. Kierja karyawa dipabrik dapat ditujukka oleh kapasitas olah pabrik, dimaa data stadar operasioal kapasitas terpasag Pabrik Kelapa Sawit adalah 80 To TBS/Jam dega utilisasi adalah 100%. Pecapaia target sesuai dega stadar operasioal tersebut dipegaruhi oleh berbagai hal yaitu: a. Kesiapa uit mesi-mesi beroperasi secara stabil, sehigga uit mesi-mesi dapat beroperasi sesuai dega kapasitasya. Hal ii dipegaruhi oleh ketagguha, kesiapa da reaksi cepat dari teaga kerja divisi perawata mesi da listrik (Maiteace ad Electrical). b. Peguasaa pegoperasia uit mesi pabrik, hal ii dipegaruhi oleh teaga kerja divisi pegolaha (Processig). c. Kualitas produksi da aalisa uit kierja mesi pabrik, hal ii dipegaruhi oleh ketelitia teaga kerja divisi laboratorium (Quality Cotrol). Utuk melihat kapasitas olah pabrik PKS pada PT. Adei Platatio ad Idustry dapat dilihat pada tabel dibawah ii: Tabel 1 Data Kapasitas Olah Pabrik PKS PT. Adei Platatio ad Idustry Tahu No Tahu Kapasitas Dow time Utilisasi TBS/Jam Pabrik ,87 188,76 Jam 77,56% To (3,85%) To 34,94 Jam 84,71% (0,67%) Sumber: PT. Adei Platatio ad Idustry, 2015 Berdasarka tabel diatas, kapasitas olah pabrik adalah total buah yag diolah berbadig terbalik dega waktu yag dibutuhka utuk megolah buah tersebut. Utuk periode Jauari s/d Desember tahu 2014 kapasitas olah tercapai haya 59 To TBS/Jam da tahu 2013 tercapai haya 57,87 To TBS/Jam. Dow time atau selisih Jam Kerja Pabrik (JKP) dega Jam Kerja Efektif (JKE) pada tahu 2014 adalah 34,94 Jam (0,67%) da utuk tahu 2013 adalah 188,76 Jam (3,85%).Utilisasi pabrik adalah total buah diolah berbadig terbalik terhadap hari olah sesuai dega aggara (HO), kapasitas terpasag pabrik (KT) da Stadar Operasi dalam 1 Hari (20 Jam). Utilisasi pabrik pada tahu 2014 adalah 84,71% da tahu 2013 adalah 77,56%. Dari hasil pegamata peulis dilapaga ditemui pegawasa yag kurag, dimaa dapat dilihat dari beberapa feomea sehubuga dega pegawasa diataraya : 1. Pimpia jarag meegur karyawa yag meiggalka pabrik disaat jam kerja, dimaa pimpia haya meayaka kepada karyawa lai kemaa karyawa tersebut pergi. 2. Pimpia jarag meidak lajuti karyawa yag telat masuk pabrik, dimaa haya meayaka berapa jumlah karyawa yag hadir per bidagya. Selajutya, kuragya motivasi karyawa dapat dilihat pada saat jam kerja berlagsug. Pada saat jam kerja, masih ada karyawa yag meiggalka pabrik pegolaha TBS dalam waktu yag cukup lama, padahal tidak ada keperlua yag medesak. Hal ii dapat dicotohka kepada salah satu karyawa JOM FISIP Vol. 3 No. 1 Februari 2016 Page 2

3 yag peulis amati. Pada saat pimpia ada tugas kator keluar kota, masih ada karyawa yag keluar meiggalka pekerjaa da kembali ke pabrik pada saat jam pulag. Hal tersebut juga dilakuka karyawa pada saat pimpia tidak ada ditempat kerja. Namu, kuragya motivasi karyawa juga dapat dilihat dari feomea berikut ii: 1. Adaya beberapa karyawa yag melimpahka pekerjaaya kepada karyawa laiya. 2. Adaya karyawa yag belum melaksaaka tugas dega jujur. 3. Adaya karyawa yag medelegasika tugasya kepada karyawa lai yag belum megetahui substasi dari tugas tersebut. Dari hasil pegamata peulis dilapaga, kurag efektifya kierja karyawa pada bagia pegolaha pabrik yag tidak sesuai dega stadar operasioal kapasitas (TBS) 80 To/jam, hal ii dikareaka karyawa tidak ada ditempat pada saat mesi megalami kerusaka, kemudia karyawa serig melaggar atura da peritah yag diberika pimpia, dimaa pimpia memperitahka utuk megguaka 2 mesi, tapi karyawa kadag-kadag serig megguaka 4 mesi dalam pegolaha. Sehigga, pada saat mesi megalami kerusaka karyawa divisi pegolaha tidak dapat melajutka pekerjaaya. Feomea redahya pegawasa da motivasi tersebut perlu dilakuka peelitia terhadap sumber daya mausiaya, sejauh maa pegaruh tigkat pegawasa da motivasi terhadap kierja karyawa. Dega ii peeliti tertarik megadaka peelitia yag berjudul: PENGARUH PENGAWASAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Kasus Bagia Pegolaha Pabrik Pada PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir - Begkalis). B. Rumusa Masalah Berdasarka latar belakag masalah diatas, maka rumusa masalah dalam peelitia ii yaitu: 1. Bagaimaa pelaksaaa pegawasa pimpia perusahaa perkebua kelapa sawit pada bagia pegolaha pabrik PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir - Begkalis? 2. Bagaimaa motivasi karyawa perusahaa perkebua kelapa sawit pada bagia pegolaha pabrik PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir - Begkalis? 3. Bagaimaa kierja karyawa perusahaa perkebua kelapa sawit pada bagia pegolaha pabrik PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir - Begkalis? 4. Bagaimaa pegaruh pegawasa da motivasi terhadap kierja karyawa pada bagia pegolaha pabrik PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir Begkalis? C. Tujua da Mafaat Peelitia 1. Tujua Peelitia Adapu tujua dari peelitia ii adalah: a. Utuk megetahui da megaalisis pelaksaaa pegawasa pimpia perusahaa perkebua kelapa sawit pada bagia pegolaha pabrik PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir- Begkalis. b. Utuk megetahui da megaalisis motivasi karyawa perusahaa perkebua kelapa sawit pada bagia pegolaha pabrik PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir Begkalis. c. Utuk megetahui da megaalisis kierja karyawa perusahaa perkebua kelapa sawit pada bagia pegolaha pabrik PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir Begkalis. d. Utuk megetahui da megaalisis pegaruh pegawasa da motivasi terhadap kierja karyawa pada bagia pegolaha pabrik PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir Begkalis. 2. Mafaat Peelitia Adapu mafaat dari peelitia ii adalah: a. Memberika sumbaga pemikira da sebagai baha iformasi bagi pihak perusahaa dalam megawasi da memotivasi karyawa. b. Meambah pegetahua da sebagai baha iformasi bagi yag melakuka peelitia selajutya, terutama bagi yag igi meeliti pada objek yag sama. c. Merupaka kesempata bagi peulis utuk megaplikasika ilmu pegetahua yag telah diperoleh. JOM FISIP Vol. 3 No. 1 Februari 2016 Page 3

4 D. Keragka Teoritis 1. Pegawasa Berbagai fugsi maajeme dilaksaaka oleh para pimpia dalam ragka mecapai tujua orgaisasi. Fugsi-fugsi yag ada didalam maajeme diataraya adalah fugsi perecaaa, fugsi pegorgaisasia, fugsi pelaksaaa da fugsi pegawasa (Griffi, 2004: 44). Keempat fugsi maajeme tersebut harus dilaksaaka oleh seorag maajer secara berkesiambuga, sehigga dapat merealisasika tujua orgaisasi. Pegawasa merupaka bagia dari fugsi maajeme yag berupaya agar recaa yag sudah ditetapka dapat tercapai dega efektif da efisie. Meurut Griffi (2004: 167) masigmasig lagkah ii aka dijelaska sebagai berikut : a. Meetapka Stadar Cotrol Stadard adalah target yag mejadi acua perbadiga utuk kierja dikemudia hari. Stadar yag ditetapka utuk tujua pegawasa harus diekspresika dalam acua yag dapat diukur. Strategi pegawasa harus kosiste dega tujua orgaisasi. Dalam peetua stadar, diperluka pegidetifikasia idikator-idikator kierja Idikator kierja adalah ukura kierja yag meyediaka iformasi yag berhubuga lagsug dega objek yag diawasi. Stadar bagi hasil kerja karyawa pada umumya terdapat pada recaa keseluruha maupu recaa-recaa bagia. Agar stadar itu diketahui secara bear oleh karyawa, maka stadar tersebut harus dikemukaka da dijelaska kepada karyawa sehigga karyawa aka memahami tujua yag sebearya igi dicapai. b. Megukur Kierja Pegukura kierja adalah aktivitas kosta da kotiu bagi sebagia besar orgaisasi. Agar pegawasa berlagsug efektif, ukura-ukura kierja harus valid. Kierja karyawa biasaya diukur berbasis kuatitas da kualitas output, tetapi bagi bayak pekerjaa, pegukura kierja harus lebih medetail. c. Membadigka Kierja dega Stadar Tahap ii dimaksudka dega membadigka hasil pekerjaa karyawa (actual result) dega stadar yag telah ditetuka. Hasil pekerjaa karyawa dapat diketahui melalui lapora tertulis yag disusu karyawa, baik lapora ruti maupu lapora khusus. Selai itu atasa dapat juga lagsug megujugi karyawa utuk meayaka lagsug hasil pekerjaa atau karyawa dipaggil utuk meyampaika laporaya secara lisa. Kierja dapat berada pada posisi lebih tiggi dari, lebih redah dari, atau sama dega stadar. Pada beberapa perusahaa, perbadiga dapat dilakuka dega mudah, misalya dega meetapka stadar pejuala produk mereka berada pada uruta pertama di pasar. Stadar ii jelas da relatif mudah dihitug utuk meetuka apakah stadar telah dicapai atau belum. Namu dalam beberapa kasus perbadiga ii dapat dilakuka dega lebih detail. Jika kierja lebih redah dibadigka stadar, maka seberapa besar peyimpaga ii dapat ditolerasi sebelum tidaka korektif dilakuka. d. Meetuka Kebutuha Tidaka Korektif Berbagai keputusa meyagkut tidaka korektif sagat bergatug pada keahlia-keahlia aalitis da diagotis maajer. Setelah membadigka kierja dega stadar, maajer dapat memilih salah satu tidaka : mempertahaka status quo (tidak melakuka apa-apa), megoreksi peyimpaga, atau megubah stadar. Tidaka perbaika diartika sebagai tidaka yag diambil utuk meyesuaika hasil pekerjaa yata yag meyimpag agar sesuai dega stadar atau recaa yag telah ditetapka sebelumya. Utuk melaksaaka tidaka perbaika, maka harus diketahui apa yag meyebabka peyimpaga. Ada beberapa sebab yag mugki meimbulka peyimpaga, yaitu: 1) Kekuraga faktor produksi. 2) Tidak cakapya pimpia dalam megorgaisasi huma resources da resources laiya dalam ligkuga orgaisasi. 3) Sikap-sikap pegawai yag apatis da sebagaiya. Oleh karea itu, dalam proses pegawasa diperlukaya lapora yag dapat meyesuaika betuk-betuk peyimpaga kearah pecapaia tujua yag telah ditetapka sebelumya. 2. Motivasi Motivasi kerja merupaka motivasi yag terjadi pada situasi da ligkuga kerja yag terdapat pada suatu orgaisasi atau lembaga. Keberhasila da kegagala pedidika memag serig dikaitka dega motivasi kerja guru. Pada dasarya mausia selalu megigika hal yag baik-baik saja, sehigga daya pedorog atau peggerak yag memotivasi semagat kerjaya tergatug dari harapa yag aka diperoleh medatag jika JOM FISIP Vol. 3 No. 1 Februari 2016 Page 4

5 harapa itu mejadi keyataa maka seseorag aka cederug meigkatka motivasi kerjaya Meurut Hagerma (2003 : 201) juga megugkapka peelitia tetag faktor-faktor yag mempegaruhi motivasi adalah : a. Kebutuha Sosio-Psikologis : umpa balik (rasa memiliki, keterbukaa, kejujura, kepercayaa,keadila, perhatia, taggug jawab da partisipasi.) b. Kebutuha itelektual : rasa pemeuha diri,tugas yag mearik, bervariasi. c. Ragsaga materi : Upah d. Kualitas ruaga utuk bekerja : lokasi kerja, suasaa kerja, ligkuga kerja,da tekologi. 3. Kierja Karyawa Ladasa yag sesugguhya dalam suatu orgaisasi adalah kierja. Jika tidak ada kierja maka seluruh bagia orgaisasi, maka tujua tidak dapat tercapai. Kierja perlu dijadika sebagai baha evaluasi bagi pemimpi atau maajer. Dalam Kamus Besar Bahasa Idoesia dalam Nawawi (2006: 63) megataka bahwa kierja adalah (a) sesuatu yag dicapai, (b) prestasi yag diperlihatka, (c) kemampua kerja. Defiisi lai megeai kierja meurut Nawawi (2006: 63) adalah kierja dikataka tiggi apabila suatu target kerja dapat diselesaika pada waktu yag tepat atau tidak melampui batas waktu yag disediaka. Kierja mejadi redah jika diselesaika melampui batas waktu yag disediaka atau sama sekali tidak terselesaika. Dari beberapa pegertia diatas, dapat disimpulka bahwa kierja karyawa adalah kemampua mecapai persyarata-persyarata pekerjaa, dimaa suatu target kerja dapat diselesaika pada waktu yag tepat atau tidak melampui batas waktu yag disediaka sehigga tujuaya aka sesuai dega moral maupu etika perusahaa. Dega demikia kierja karyawa dapat memberika kotribusi bagi perusahaa tersebut. E. Tekik Pegukura 1. Kosep Pegukura Variabel Peelitia Skala pegukura yag diguaka dalam peelitia ii adalah skala Likert. Skor jawaba respode dalam peelitia ii terdiri atas lima alteratif jawaba yag megadug variasi ilai yag bertigkat dari objek peelitia melalui jawaba pertayaa yag diberi ilai 1 sampai dega 5, yaitu: Lagkah-lagkah pegukura skala likert pada variabel pegawasa 1. Variabel pegawasa terdiri dari 4 dimesi yaitu meetapka stadar, megukur kierja, membadigka kierja dega stadar, da meetuka kebutuha tidaka korektif. Masigmasig dimesi memiliki 2 idikator dega jumlah pertayaa sebayak 8 item. 2. Pegukura dega skala likert ii dilakuka dega peilaia: Sagat Setuju = Skor 5 Setuju = Skor 4 Kurag Setuju = Skor 3 Tidak Setuju = Skor 2 Sagat Tidak Setuju = Skor 1 3. Peilaia variabel utuk retag iterval pegawasa yaitu: Skor tertiggi = 5 X 8 X 78 = 3120 Skor teredah = 1 X 8 X 78 = 624 Tabel 2 Iterval Skor Variabel Pegawasa Iterval Skor Kategori Pegawasa Sagat Baik Baik Kurag Baik Tidak Baik Sagat Tidak Baik 4. Peilaia dimesi utuk retag iterval pegawasa yaitu: Skor tertiggi = 5 X 2 X 78 = 780 Skor teredah = 1 X 2 X 78 = 156 Tabel 3 Iterval Skor Dimesi Pegawasa Iterval Skor Kategori Pegawasa Sagat Baik Baik Kurag Baik Tidak Baik Sagat Tidak Baik JOM FISIP Vol. 3 No. 1 Februari 2016 Page 5

6 Lagkah-lagkah pegukura skala likert pada variabel motivasi 5. Variabel motivasi terdiri dari 4 dimesi yaitu kebutuha sosio-psikologis, kebutuha itelektual, ragsaga materi da kualitas ruaga. Masigmasig dimesi memiliki 3 idikator dega jumlah pertayaa sebayak 12 item. 6. Pegukura dega skala likert ii dilakuka dega peilaia: Sagat Setuju = Skor 5 Setuju = Skor 4 Kurag Setuju = Skor 3 Tidak Setuju = Skor 2 Sagat Tidak Setuju = Skor 1 7. Peilaia variabel utuk retag iterval motivasi yaitu: Skor tertiggi = 5 X 12 X 78 = 4680 Skor teredah = 1 X 12 X 78 = 936 Lagkah-lagkah pegukura skala likert pada variabel kierja karyawa 9. Variabel kierja karyawa terdiri dari 3 dimesi yaitu kemampua, tigkat usaha yag dicurahka da dukuga sosial. Masig-masig dimesi memiliki 4 idikator dega jumlah pertayaa sebayak 12 item. 10. Pegukura dega skala likert ii dilakuka dega peilaia: Sagat Setuju = Skor 5 Setuju = Skor 4 Kurag Setuju = Skor 3 Tidak Setuju = Skor 2 Sagat Tidak Setuju = Skor Peilaia dimesi utuk retag iterval kierja karyawa yaitu: Skor tertiggi = 5 X 4 X 78 = 1560 Skor teredah = 1 X 4 X 78 = 312 Tabel 4 Iterval Skor Variabel Motivasi Iterval Skor Kategori Motivasi Sagat Tiggi Tiggi Sedag Redah Sagat Redah 8. Peilaia dimesi utuk retag iterval motivasi yaitu: Skor tertiggi = 5 X 3 X 78 = 1170 Skor teredah = 1 X 3 X 78 = 234 Tabel 5 Iterval Skor Dimesi Motivasi Iterval Skor Kategori Motivasi Sagat Tiggi Tiggi Sedag Redah Sagat Redah Tabel 6 Iterval Skor Dimesi Kierja Karyawa Iterval Skor Kategori Kierja Sagat Karyawa Tiggi Tiggi Sedag Redah Sagat Redah Pegukura pegaruh pegawasa da motivasi terhadap kierja karyawa megguaka alat uji statistik. F. METODE PENELITIAN 1. Lokasi Peelitia Peelitia ii diadaka di pabrik PT. Adei Platatio yag berada di Jala Litas Pekabaru Duri Km 101 Simpag Ita Desa Muara Basug Kecamata Piggir Kabupate Begkalis. Alasa peulis megambil lokasi peelitia ii dikareaka adaya feomea pegawasa yag kurag serta redahya motivasi karyawa pada bagia pegolaha pabrik. Pemiliha lokasi tersebut karea diaggap perlu utuk megetahui seberapa besar pegaruh pegawasa da motivasi terhadap kierja karyawa pada bagia pegolaha pabrik PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir Begkalis. JOM FISIP Vol. 3 No. 1 Februari 2016 Page 6

7 2. Populasi da Sampel Populasi adalah wilayah geeralisasi yag terdiri atas objek atau subjek yag mempuyai kualitas da karakteristik tertetu yag ditetapka oleh peeliti utuk dipelajari da kemudia ditarik kesimpula (Sugiyoo, 2006:109). Populasi dalam peelitia ii adalah karyawa bagia pegolaha pabrik sebayak 78 orag. Sampel adalah bagia atau wakil populasi yag diteliti (Arikuto, 2010: 117). Apabila subjekya kurag dari 100, lebih baik diambil semua sehigga peelitiaya merupaka peelitia populasi. Selajutya, jika populasiya besar dapat diambil atara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergatug dari kemampua peeliti, luas wilayah pegamata, da besar kecilya resiko yag ditaggug oleh peeliti (Arikuto, 2010: ). Sampel yag diguaka dalam peelitia ii diambil seluruhya dari keseluruha jumlah populasi yag ada. Berdasarka pedapat diatas, yag dikareaka subjek kurag dari 100, maka sampel dalam peelitia ii diambil sebayak jumlah populasi yaitu sebayak 78 orag. Dalam peelitia ii, pihak perusahaa yag mejadi sumber iformasi (iforma) adalah pimpia bagia pegolaha pabrik (Processig Asst). 3. Jeis da Sumber Data Data yag diperluka dalam peelitia ii meliputi data primer daa data sekuder. a. Data Primer Data primer adalah data yag diperoleh berdasarka hasil yag didaapatka lagsug dari sumber pertama, baik dari idividu maupu perusahaa da data yag didapatka merupaka hasil dari wawacara lagsug ataupu hasil dari pegisia kuisioer terhadap para respode. b. Data Sekuder Data sekuder adalah data yag diperoleh secara tidak lagsug dari respode, tetapi mampu memberika iformasi yag berkaita dega peelitia yag sedag dilakuka, seperti data yag diberika oleh perusahaa, maupu sumber-sumber laiya yag berkaita dega peelitia ii. 4. Tekik Pegumpula Data Utuk megumpulka data da keteraga yag diperluka peelitia ii, peeliti megguaka tekik pegumpula data sebagai berikut : a. Kuisioer Tekik pegumpula data dega membuat daftar pertayaa yag releva dega masalah yag aka diteliti kemudia meyebarkaya kepada karyawa bagia pegolaha pabrik PT. Adei Platatio utuk mejawab pertayaa tersebut. b. Wawacara Merupaka suatu taya jawab secara tatap muka yag dilaksaaka oleh peeliti dega pihak-pihak yag diaggap dapat meeragka tetag masalah yag diteliti. 5. Uji Istrume a. Uji itas Uji validitas merupaka pertayaa sampai sejauh maa data yag dirampug pada suatu kuesioer dapat megukur apa yag igi diukur da diguaka utuk megetahui kelayaka butir-butir dalam suatu daftar (kostruk) kuesioer dalam medefiisika suatu variabel. Meilai kevalida masig-masig butir pertayaa dapat dilihat dari corrected item-total correlatio masig-masig pertayaa. Suatu pertayaa dikataka valid jika ilai r hitug lebih besar dari r tabel. Maka item pertayaa tersebut valid (Riduwa & Suarto,2007:353). b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupaka ukura suatu kestabila da kosistesi respode dalam mejawab hal yag berkaita dega kostruk kostruk pertayaa yag merupaka dimesi suatu variabel da disusu dalam suatu betuk kuesioer. Uji reliabilitas dilakuka dega uji crobach alpha. Peetua realibel atau tidakya suatu istrume peelitia dapat dilihat dari ilai alpha da r tabel ya. Apabila ilai crobach alpha lebih besar dari r tabel maka istrume peelitia tersebut dikataka reliabel, artiya alat ukur yag diguaka adalah bear. Atau realibilitas suatu kostruk variabel dikataka baik jika memiliki ilai crobach alpha lebih besar dari 0,60 (Riduwa & Suarto,2007:353). JOM FISIP Vol. 3 No. 1 Februari 2016 Page 7

8 c. Pegujia Hipotesis da Kofisie Regresi Pegujia hipotesis koefisie regresi bertujua utuk memastika apakah variabel bebas yag terdapat dalam persamaa regresi secara parsial da simulta berpegaruh terhadap variabel terikat. 1) Uji Secara Parsial (Uji-t) Yaitu sebagai uji sigifika idividual. Uji ii meujukka bagaimaa pegaruh dalam meeragka variasi variabel terikat. 2) Koefisie Determiasi (R 2 ) Karea dalam peelitia ii terdiri dari beberapa variabel, maka diguaka koefisie determiasi utuk megukur besar sumbaga dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Semaki besar koefisie determiasi terkoreksi atau model regresi maka model yag didapatka aka semaki baik. Berikut adalah pedoma utuk megetahui kekuata dari hubuga variabel bebas da variabel terikat: Nilai Koefisie Pejelasa 0,00 0,199 Sagat redah 0,20 0,399 Redah 0,40 0,599 Sedag 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sagat kuat Sumber : Sugiyoo (2006:214) 6. Aalisa Data Tekik aalisis data yag diguaka adalah deskriptif kuatitatif yaitu aalisis yag berhubuga dega perhituga statistik. Dalam megaalisis data diguaka aalisis statistik deskriptif dega cara mediskripsika atau meggambarka data yag telah terkumpul sebagaimaa adaya tapa bermaksud membuat keseimpula yag berlaku utuk umum atau geeralisasi. Aalisis statistik yag diguaka dalam peelitia ii adalah regresi liear bergada. Aalisis regresi liier bergada adalah hubuga secara liier atara dua atau lebih variabel idepede (X 1, X 2,..X ) dega variabel depede (Y). Dega megguaka alat regresi liear bergada dega pertimbaga betuk data ordial yag dibetuk kedalam iterval, da dirumuska sebagai berikut: (Sugiyoo, 2006:169) Dimaa : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + ε Y X 1 X 2 a b 1,b 2, ε = Kierja Karyawa = Pegawasa = Motivasi = Kostata = Koefisie Regresi = Stadar error Dega ilai : (Sugiyoo, 2006:171) (i) a + b x b x y 1 1i 2 2i (ii) a x + b x 2 b x x x y 1i 1 1i 2 2i 1i i 1i i (iii) a x + b x x b 2 x x y 2i 1 2i 1i 2 2i 2i i Utuk megaalisis koefisie korelasi liear bergada dilihat dega rumus : ( Sugiyoo, 2006: 148 ) 2 JKG R y ( 1) JKG : Jumlah Kuadrat Galat s y ² s 2 y : Jumlah Kuadrat y (terkoreksi) Dimaa : 2 y y ( 1) 2 2 JKG y a y b x y b x y F = s y Utuk meguji sigifikasi pegaruh variabel pegawasa da motivasi secara simulta (bersama-sama) terhadap kierja karyawa, diguaka uji F statistik dega rumus: (Priyato, 2009:35) Dimaa: R 2 = Koefisie Determiasi Bergada = Jumlah Sampel/data k = Jumlah Parameter (variabel idepede) Dega megguaka α = 0,05 hipotesis yag aka diuji adalah sebagai berikut: JOM FISIP Vol. 3 No. 1 Februari 2016 Page 8

9 H 0 : β = 0, artiya pegawasa da motivasi tidak berpegaruh sigifika terhadap kierja karyawa perusahaa perkebua kelapa sawit pada bagia pegolaha pabrik PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir Begkalis. Ha : β = 0, artiya pegawasa da motivasi berpegaruh sigifika terhadap kierja karyawa perusahaa perkebua kelapa sawit pada bagia pegolaha pabrik PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir Begkalis. Kriteria pegujia: Jika F hitug > F tabel, maka Ho ditolak da Ha diterima Dari perhituga dega uji-f statistik aka diperoleh ilai F hitug utuk dibadigka dega ilai F tabel pada taraf yata (level of sigificat), dimaa ketetua pegujiaya adalah apabila F hitug > F tabel berarti ada pegaruh yag sigifika dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebalikya apabila F hitug F tabel berarti tidak ada pegaruh yag sigifika dari variabel bebas terhadap variabel terikat. 7. Jeis da Sumber Data a. Data Primer Data primer adalah data yag diperoleh berdasarka hasil yag didaapatka lagsug dari sumber pertama, baik dari idividu maupu perusahaa da data yag didapatka merupaka hasil dari wawacara lagsug ataupu hasil dari pegisia kuisioer terhadap para respode. b. Data Sekuder Data sekuder adalah data yag diperoleh secara tidak lagsug dari respode, tetapi mampu memberika iformasi yag berkaita dega peelitia yag sedag dilakuka, seperti data yag diberika oleh perusahaa, maupu sumber-sumber laiya yag berkaita dega peelitia ii. G. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Aalisis da Pembahasa Pegawasa Variabel pegawasa dalam peelitia ii memiliki 4 dimesi, yaitu meetapka stadar, megukur kierja, membadigka kierja dega stadar da melakuka tidaka korektif. Utuk masig-masig dimesi memiliki 2 idikator yag dijadika peryataa peelitia, sehigga jumlah keseluruha idikator sebayak 8 peryataa. Dari peryataa yag dituruka melalui idikator peelitia yag diajuka utuk megetahui pelaksaaa pegawasa pimpia perusahaa perkebua kelapa sawit pada bagia pegolaha pabrik di PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir - Begkalis. Taggapa respode dikategorika dega piliha sagat setuju, setuju, kurag setuju, tidak setuju da sagat tidak setuju. 1.1 Meetapka Stadar Meetuka stadar adalah target yag mejadi acua perbadiga utuk kierja dikemudia hari. Maajer operasioal dapat meetapka stadar pekerja yag bear yaitu secara tepat dapat meetuka ratarata waktu yag dibutuhka seorag karyawa utuk melaksaaka aktivitas tertetu dalam kodisi kerja ormal. 1.2 Megukur kierja Pegukura kierja adalah aktivitas kosta da kotiu bagi perusahaa agar pegawasa berlagsug efektif. Kierja karyawa diukur berbasis kuatitas da kualitas output. Proses pegukura kierja serigkali membutuhka pegguaa bukti statistik utuk meetuka tigkat kemajua suatu orgaisasi dalam meraih tujuaya. 1.3 Membadigka kierja dega stadar Membadigka kierja dega stadar adalah hasil pekerjaa karyawa dapat diketahui melalui lapora tertulis yag disusu karyawa, baik lapora ruti maupu lapora khusus. 1.4 Meetuka kebutuha tidaka korektif Meetuka kebutuha tidaka korektif adalah maajer dapat memilih salah satu tidaka mempertahaka, megoreksi peyimpaga atau megubah stadar. Tabel 7 Rekapitulasi Taggapa Respode Megeai Pegawasa Pimpia Pada Bagia Pegolaha Pabrik PT. Adei Platatio & Idustry Piggir Begkalis Taggapa No Pegawasa Skor respode 1 Meetapka stadar Megukur kierja 663 Sagat baik Sagat baik JOM FISIP Vol. 3 No. 1 Februari 2016 Page 9

10 3 Badigka Baik kierja dega 655 stadar 4 Meetuka Sagat baik kebutuha 666 tidaka korektif Jumlah 2648 Sagat baik Sumber: Data olaha peeliti, Aalisis da Pembahasa Motivasi Variabel motivasi dalam peelitia ii memiliki 4 dimesi, yaitu kebutuha sosio psikologis, kebutuha itelektual, ragsaga materi da kualitas ruaga. Utuk masigmasig dimesi memiliki 3 idikator yag dijadika peryataa peelitia, sehigga jumlah keseluruha idikator sebayak 12 peryataa. Dari peryataa yag dituruka melalui idikator peelitia yag diajuka utuk megetahui motivasi karyawa perusahaa perkebua kelapa sawit pada bagia pegolaha pabrik PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir Begkalis. Taggapa respode dikategorika dega piliha sagat setuju, setuju, kurag setuju, tidak setuju da sagat tidak setuju. Pembahasa deskriptif variabel motivasi adalah sebagai berikut : 2.1 Kebutuha Sosio Psikologis Kebutuha sosio psikologis adalah kebutuha umpa balik yag diperluka seseorag. Pada dasarya setiap idividu membawa kebutuha pribadi ke dalam orgaisasi di maa mereka bekerja. Kebutuha - kebutuha ii utuk sebagia berupa materi da ekoomis, sebagia berupa kebutuha sosial da psikologis. Kebutuha pribadi karyawa mempuyai pegaruh petig yag mempegaruhi motivasi da sikap terhadap pekerjaaya. 2.2 Kebutuha Itelektual Kebutuha itelektual adalah kebutuha aka perasaa kemajua da tidak seorag pu yag megigika kegagala. Kebutuha dimaa idividu merasa puas dega membuat kotribusi yag kreatif da produktif demi kemajua orgaisasi serta turut serta dalam pegambila keputusa da partisipasi aktif laiya demi kemajua orgaisasi. Pertumbuha merupaka kebutuha utuk berkembag secara itelektual yag berarti idetik dea kebutuha aktualisasi diri seperti yag ditekaka Maslow. 2.3 Ragsaga Materi Ragsaga materi adalah kebutuha aka upah, tujaga da asurasi kesehata, tujaga diberika dega tujua memberika ragsaga da motivasi kepada teaga kerja utuk meigkatka prestasi kerja, serta efisiesi da efektivitas produksi. Oleh karea itu, bila tujaga diberika secara bear, para karyawa aka lebih terpuaska da termotivasi utuk mecapai sasara-sasara orgaisasi. Tetapi jika para karyawa memadag tujaga mereka tidak memadai, motivasi da kepuasa kerja mereka bisa turu secara drastis karea memag tujaga itu petig bagi karyawa sebagai idividu. 2.4 Kualitas Ruaga Kualitas ruaga adalah kebutuha aka tempat kerja yag yama, lokasi da ligkuga yag ama. Setiap hari karyawa terlibat pada suatu kodisi ligkuga kerja yag berbeda-beda dimaa perbedaa kodisi tersebut sagat mempegaruhi terhadap kemampua karyawa. Karyawa aka mampu melaksaaka pekerjaaya dega baik apabila ditujag oleh ligkuga kerja yag baik. Suatu kodisi ligkuga kerja dikataka sebagai ligkuga kerja yag baik apabila karyawa bisa melaksaaka kegiataya dega optimal dega sehat, ama da selamat. Ketidakberesa ligkuga kerja dapat terlihat akibatya dalam waktu yag lama. Tabel 8 Rekapitulasi Taggapa Respode Megeai Motivasi Kerja Karyawa Pada Bagia Pegolaha Pabrik PT. Adei Platatio & Idustry Piggir - Begkalis Taggapa No Motivasi Skor respode 1 Kebutuha sosio psikologis Kebutuha itelektual Ragsaga materi Kualitas ruaga 1039 Sagat tiggi Sagat tiggi Sagat tiggi Sagat tiggi Jumlah 4068 Sagat tiggi Sumber: Data olaha peeliti, 2015 JOM FISIP Vol. 3 No. 1 Februari 2016 Page 10

11 3. Aalisis da Pembahasa Kierja Karyawa Variabel kierja karyawa dalam peelitia ii memiliki 3 dimesi, yaitu kemampua, tigkat usaha yag dicurahka da dukuga perusahaa. Utuk masig-masig dimesi memiliki 4 idikator yag dijadika peryataa peelitia, sehigga jumlah keseluruha idikator sebayak 12 peryataa. Dari peryataa yag dituruka melalui idikator peelitia yag diajuka utuk megetahui kierja karyawa perusahaa perkebua kelapa sawit pada bagia pegolaha pabrik PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir Begkalis. Taggapa respode dikategorika dega piliha sagat setuju, setuju, kurag setuju, tidak setuju da sagat tidak setuju. Pembahasa deskriptif variabel kierja karyawa adalah sebagai berikut : 3.1 Kemampua Kierja karyawa adalah kemampua mecapai persyarata-persyarata pekerjaa, dimaa suatu target kerja dapat diselesaika pada waktu yag tepat atau tidak melampui batas waktu yag disediaka sehigga tujuaya aka sesuai dega moral maupu etika perusahaa. Dega demikia kierja karyawa dapat memberika kotribusi bagi perusahaa tersebut. Kemampua adalah suatu kapasitas idividu utuk megerjaka berbagai tugas dalam suatu pekerjaa. 3.2 Tigkat usaha yag dicurahka Tigkat usaha yag dicurahka adalah tigkat dimaa para karyawa mecapai persyarata-persyarata pekerjaa. Kierja dikataka tiggi apabila suatu target kerja dapat diselesaika pada waktu yag tepat atau tidak melampui batas waktu yag disediaka. Kierja mejadi redah jika diselesaika melampui batas waktu yag disediaka atau sama sekali tidak terselesaika. 3.3 Dukuga Perusahaa Dukuga perusahaa adalah para pekerja diorgaisasika, sejauh maa perusahaa meilai kotribusi, memberi dukuga, da peduli pada karyawa. Dukuga orgaisasi merupaka dukuga atara para pekerja diorgaisasika. Dega demikia diperluka dukuga dari perusahaa gua memberika suatu ragsaga yag positif utuk meigkatka kierja karyawa. Tabel 9 Rekapitulasi Taggapa Respode Megeai Motivasi Kerja Karyawa Pada Bagia Pegolaha Pabrik PT. Adei Platatio & Idustry Piggir - Begkalis Kierja Taggapa No Skor Karyawa respode 1 Kemampua Tiggi Tigkat usaha yag dicurahka Dukuga perusahaa 1306 Tiggi Tiggi Jumlah 3929 Tiggi Sumber: Data olaha peeliti, Uji itas da Reliabilitas 1. Uji itas Syarat miimum utuk memeuhi syarat apakah setiap pertayaa valid atau tidak, dega membadigka dega r- tabel (r-kritis), kalau korelasi atara butir dega skor total (r hitug ) kurag dari r tabel, maka butir dalam pertayaa tersebut diyataka tidak valid. Sebalikya jika r- hitug lebih besar dari r- tabel diyataka valid. Berdasarka data yag terkumpul maka terdapat 8 koefisie korelasi utuk variabel X1 (Pegawasa), 12 koefisie korelasi utuk variabel X2 (Motivasi) da 12 koefisie korelasi utuk variabel Y (Kierja Karyawa). Hasil aalisis validitas item ditujukka pada tabel berikut : Tabel 10 Hasil Uji itas Variabel Pegawasa X1 Koefisie Butir r- tabel Korelasi Pertayaa (r-kritis) (r- hitug ) Item X1_1 Item X1_2 Item X1_3 Item X1_4 Item X1_5 Item X1_6 Item X1_7 Item X1_8 0,705 0,430 0,690 0,574 0,679 0,725 0,639 0,594 Sumber : Data olaha peeliti, 2015 Keteraga Dari tabel pegujia validitas pegawasa terlihat bahwa seluruh item pertayaa utuk variabel pegawasa, ilai koefisie korelasi (r- hitug ) semua item lebih besar dibadigka r- tabel, sehigga semua item diyataka valid. JOM FISIP Vol. 3 No. 1 Februari 2016 Page 11

12 Tabel 11 Hasil Uji itas Variabel Motivasi X2 Koefisie Butir r- tabel Korelasi Pertayaa (r-kritis) (r- hitug ) Item X2_9 Item X2_10 Item X2_11 Item X2_12 Item X2_13 Item X2_14 Item X2_15 Item X2_16 Item X2_17 Item X2_18 Item X2_19 Item X2_20 0,709 0,639 0,792 0,372 0,671 0,677 0,592 0,648 0,770 0,585 0,795 0,579 Sumber : Data olaha peeliti, 2015 Ketera ga Dari tabel pegujia validitas motivasi terlihat bahwa seluruh item pertayaa utuk variabel motivasi, ilai koefisie korelasi (r- hitug ) semua item lebih besar dibadigka r- tabel, sehigga semua item diyataka valid. Tabel 12 Hasil Uji itas Variabel Kierja Karyawa Y Butir Pertayaa Item Y_21 Item Y_22 Item Y_23 Item Y_24 Item Y_25 Item Y_26 Item Y_27 Item Y_28 Item Y_29 Item Y_30 Item Y_31 Item Y_32 r- tabel (r-kritis) Koefisie Korelasi (r- hitug ) 0,644 0,619 0,454 0,431 0,497 0,459 0,555 0,632 0,580 0,565 0,492 0,548 Sumber : Data olaha peeliti, 2015 Ketera ga Dari tabel pegujia validitas kierja terlihat bahwa seluruh item pertayaa utuk variabel kierja karyawa, ilai koefisie korelasi (r- hitug ) semua item lebih besar dibadigka r- tabel, sehigga semua item diyataka valid. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas diguaka utuk megetahui kosistesi alat ukur, apakah alat pegukur yag diguaka dapat diadalka da tetap kosiste jika pegukura tersebut diulag. Pegujia terhadap reliabilitas agket dilakuka dega megguaka Koefisie Alpha Crobach yag berbasis harga varias. Suatu agket diyataka reliabel jika harga Koefisie Alpha Crobach > 0,60. Hasil pegujia reliabilitas utuk masig-masig variabel tergambar pada tabel di bawah ii: Tabel 13 Hasil Uji Reliabilitas Istrume Crobach Variabel r kritis Pegawasa (X1) Motivasi (X2) Kierja Karyawa (Y) 0,60 0,60 0,60 Sumber : Data olaha peeliti, 2015 s Alpha 0,756 0,760 0,735 Dari tabel pegujia reliabilitas dapat diketahui ilai Alpha sebesar 0,56 utuk variabel pegawasa, 0,760 utuk variabel motivasi da 0,735 utuk variabel kierja karyawa. Karea ilai-ilai alpha lebih besar dari 0,60. Dega demikia seluruh butir tersebut diyataka reliabel. 5. Pegaruh Pegawasa da Motivasi Terhadap Kierja Karyawa Perusahaa Perkebua Kelapa Sawit 1. Regresi Liier Bergada Utuk megetahui bagaimaa pegaruh pegawasa da motivasi terhadap kierja karyawa pada bagia pegolaha pabrik PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir Begkalis diguaka aalisis statistik dega batua program SPSS. Dari hasil perhituga aalisis sederhaa dega megguaka proses SPSS diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 14 Hasil Aalisis Regresi Bergada Variabel Koefisie t-hitug regresi Kostata 12,316 3,225 Pegawasa 0,571 3,928 Motivasi 0,358 3,844 R = 0,756 R Square = 0,572 Adjusted R = 0,560 Sumber: Data olaha peeliti, 2015 Berdasarka tabel diatas dapat diperoleh hasil regresi sebagai berikut: Dari hasil regresi liear bergada didapat bilaga kostata (a) sebesar 12,316. Koefisie variable pegawasa sebesar 0,571 da koefisie variabel motivasi sebesar 0,358. Keteraga Reliabel Reliabel Reliabel JOM FISIP Vol. 3 No. 1 Februari 2016 Page 12

13 Dega demikia dapat ditetuka persamaa regresiya adalah : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + ε Y = 12, ,571 X 1 + 0,358 X 2 Keteraga : Y = Kierja Karyawa a = Kostata b = Koefisie regresi variabel depede X 1 = Pegawasa = Motivasi X 2 Hasil aalisisya selagkapya dapat dilihat pada lampira. Kepuasa Kosume = 12, ,571 Pegawasa + 0,358 Motivasi Arti agka-agka dalam persamaa regresi bergada diatas: a. Nilai kostata (a) sebesar 12,316. Artiya adalah apabila pegawasa da motivasi diasumsika ol (0), maka kierja karyawa berilai 12,316. b. Nilai koefisie regresi pegawasa sebesar 0,571. Artiya adalah bahwa setiap terlaksaaya pegawasa pimpia sebesar 1 satua maka aka meigkatka kierja karyawa sebesar 0,571. c. Nilai koefisie regresi motivasi sebesar 0,358. Artiya adalah bahwa setiap pemberia motivasi karyawa sebesar 1 satua maka aka meigkatka kierja karyawa sebesar 0,358. Tigkat kolerasi yaitu sebesar 0,756 ii meujukka bahwa tigkat hubuga atara variabel idepedet terhadap variabel depedetya. Nilai Koefisie Nilai Pejelasa Koefisie 0,00 0,199 Sagat redah 0,20 0,399 Redah 0,40 0,599 Sedag 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sagat kuat Sumber: Sugiyoo (2006: 214) 2. Pegujia Hipotesis da Koefisie Regresi a. Koefisie Determiasi (r²) Uji ii dilakuka utuk melihat seberapa besar persetase kostribusi variabel pegawasa da motivasi terhadap kierja karyawa. Pegukuraya adalah dega meghitug agka koefisie determiasi (r²). Diketahui ilai R Square sebesar 0,572. Artiya adalah bahwa sumbaga pegaruh pegawasa da motivasi terhadap kierja karyawa adalah sebesar 57,2%, sedagka sisaya sebesar 42,8% dipegaruhi oleh variabel lai yag tidak dimasukka dalam model peelitia ii. b. Uji Sigifikasi Idividu (Uji t) Uji t ii merupaka pegujia secara parsial hipotesis tetag parameter koefisie regresi yag bertujua utuk megetahui apakah variabel idepede mempuyai pegaruh yag yata terhadap variabel depede dega level sigifika 5% da dega ketetua sebagai berikut: Diketahui ilai t tabel pada taraf sigifikasi 5% (2-tailed) dega persamaa berikut: t tabel = k 1 : alpha/ 2 Keteraga: = Jumlah = : 0,05/ 2 = 76 : 0,025 = 1,665 k = Jumlah variabel bebas 1 = Kosta Berdasarka hasil pembahasa diatas dapat terbukti bahwa hipotesis alteratif dapat diterima bahwa kierja karyawa pada bagia pegolaha pabrik PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir - Begkalis sagat dipegaruhi oleh pegawasa pimpia da motivasi. Hal ii dibuktika dega ilai t hitug variabel pegawasa sebesar (3,928) lebih besar dari > t tabel (1,665) da Sig. (0,000) < 0,05. Artiya adalah bahwa pegawasa pimpia berpegaruh sigifika terhadap kierja karyawa. Kemudia dibuktika dega ilai t hitug variabel motivasi sebesar (3,844) lebih besar dari > t tabel (1,665) da Sig. (0,000) < 0,05. Artiya adalah bahwa motivasi berpegaruh sigifika terhadap kierja karyawa. JOM FISIP Vol. 3 No. 1 Februari 2016 Page 13

14 Sehubuga dega hal di atas, secara parsial variabel pegawasa da motivasi berpegaruh sigifika terhadap kierja karyawa pada bagia pegolaha pabrik PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir Begkalis. Secara simulta, ilai F tabel adalah 3,13. Sedag F hitug = Nilai Fhitug > Ftabel, 50,096 > 3,13. Maka H 0 ditolak pada taraf yata 0,05 (Ha diterima). Kesimpulaya, pegawasa da motivasi berpegaruh sigifika terhadap kierja karyawa perusahaa perkebua kelapa sawit pada bagia pegolaha pabrik PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir Begkalis. H. Kesimpula da Sara 1. Kesimpula Berdasarka hasil peelitia yag diladasi dega kajia teori da perumusa masalah yag telah dibahas, selajutya dapat diambil kesimpula sebagai berikut: 1. Pelaksaaa pegawasa pimpia perusahaa perkebua kelapa sawit pada bagia pegolaha pabrik PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir-Begkalis berada pada kategori sagat baik. Hal ii dapat dilihat dari rata-rata taggapa respode megeai pegawasa yag dilihat dari 4 dimesi tersebut sebayak 41 orag respode atau (52,6%) yag megataka setuju bahwa pimpia perusahaa melakuka pegawasa dega baik. 2. Motivasi karyawa perusahaa perkebua kelapa sawit pada bagia pegolaha pabrik PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir Begkalis berada pada kategori sagat baik. Hal ii dapat dilihat dari rata-rata taggapa respode megeai motivasi yag dilihat dari 4 dimesi tersebut sebayak 37 orag respode atau (47,4%) yag megataka setuju bahwa karyawa memiliki motivasi yag sagat tiggi dalam melaksaaka pekerjaaya. 3. Kierja karyawa perusahaa perkebua kelapa sawit pada karyawa bagia pegolaha pabrik di PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir - Begkalis secara keseluruha kierja karyawa berada pada kategori Tiggi. Hal ii dapat dilihat dari rata-rata taggapa respode megeai kierja karyawa yag dilihat dari 3 dimesi tersebut sebayak 35 orag respode atau (44,9%) yag megataka setuju bahwa karyawa memiliki kierja yag tiggi dalam melaksaaka pekerjaaya. 4. Secara parsial variabel pegawasa da motivasi berpegaruh sigifika terhadap kierja karyawa pada bagia pegolaha pabrik PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir Begkalis. Secara simulta, ilai F tabel adalah 3,13. Sedag F hitug = Nilai Fhitug > Ftabel, 50,096 > 3,13. Maka H 0 ditolak pada taraf yata 0,05 (Ha diterima). Kesimpulaya, pegawasa da motivasi berpegaruh sigifika terhadap kierja karyawa perusahaa perkebua kelapa sawit pada bagia pegolaha pabrik PT. Adei Platatio ad Idustry Piggir Begkalis. 2. Sara Dari kesimpula-kesimpula diatas, peulis mecoba memberika sara yag mugki dapat diguaka sebagai sumbaga pemikira bagi perusahaa dimasa yag aka datag. Adapu sara dari peulis diberika sebagai berikut: 1. Pimpia bagia pegolaha pabrik PT. Adei Platatio & Idustry diharapka lebih serig melakuka pegawasa kepada bawahaya, sehigga karyawa termotivasi utuk meigkatka kierjaya, melalui membadigka kierja dega stadar kerja perusahaa. 2. Utuk meghidari stres kerja karyawa, diharapka perusahaa lebih memperhatika pemberia motivasi melalui ragsaga materi, dega memberika upah da tujaga sesuai dega hasil kerja karyawa. 3. Utuk meigkatka kierja karyawa, perusahaa juga harus memberika dukuga kepada karyawaya seperti meyediaka mesi cadaga, agar apabila terjadi kerusaka pada mesi utama, mesi cadaga bisa diperguaka. Sehigga tidak terjadi peudaa pekerjaa da target produksi CPO 80 To/Jam bisa tercapai tapa kedala. JOM FISIP Vol. 3 No. 1 Februari 2016 Page 14

15 DAFTAR PUSTAKA Alex, S., Nitisemito, 2001, Maajeme Persoalia, Ghalia Idoesia, Jakarta. Arikuto, Suharsimi, Prosedur Peelitia Suatu Pedekata Praktik, Rieka Cipta, Jakarta, Dia, Nurhayati, 2008, Maajeme Sumber Daya Mausia, Dasar da Kuci Keberhasila, Haji Masagug, Jakarta. Dessler, Gary, 2009, Maajeme Sumber Daya Mausia, Ideks,Jakarta. Erie, Saefullah, 2005, Pegatar Maajeme, Kecaa, Jakarta. Siagia, Sodag, 2008, Maajeme Sumber Daya Mausia, Bumi Aksara, Jakarta. Simbolo, Mariga Masri, 2004, Dasar-dasar Admiistrasi da Maajeme, Ghalia Idoesia, Jakarta. Sugiyoo, 2006, Statistika utuk Peelitia, Alfabeta, Badug. Tika, Pabudu, 2006, Budaya Orgaisasi da Peigkata Kierja Perusahaa, Bumi Aksara,Jakarta. Umar, Husei, Metode Peelitia Utuk Skripsi da Tesis Bisis, Raja Grafido Persada, Jakarta, Griffi, 2004,Maajeme, alih bahasa Gia Gaia, Erlagga, Jakarta Hadari Nawawi, 2006, Evaluasi da Maajeme Kierja di Ligkuga Perusahaa da Idustri,UGM Press, Yogyakarta. Hasibua, Malayu SP, 2003, Maajeme Sumber Daya Mausia, Bumi Aksara, Jakarta. Husaii, 2001, Maajeme, Bumi Aksara, Jakarta. Magkuegara, Awar Prabu, 2009, Evaluasi Kierja Sumber Daya Mausia, Refika Aditama, Badug. Mathis Robert L. Da Jackso Joh H., 2006, Huma Resource Maagemet, alih bahasa. Salemba Empat. Jakarta. Prawirosetoo, 2008, Kebijaka Kierja Karyawa, BPFE, Yogyakarta. Ridwa, & Suarto, H, Pegatar Statistik, Alfabeta, Badug, Rivai, Veithzal. & Sagala, E.J., 2009, Maajeme Sumber Daya Mausia Utuk Perusahaa, Raja Grafido Persada, Jakarta. Priyato, Dwi, 2009, Madiri Belajar SPSS Utuk Aalisis Data da Uji Statistik, MediaKom, Yogyakarta. JOM FISIP Vol. 3 No. 1 Februari 2016 Page 15

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi, 7 III. METODE PENELITIAN 3.1 Idetifikasi Masalah Variabel yag diguaka dalam peelitia ii adalah variabel X da variabel Y. Variabel X merupaka variabel bebas adalah kepemimpia da motivasi, variabel Y merupaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peelitia da Waktu Peelitia Sehubuga dega peelitia ii, lokasi yag dijadika tempat peelitia yaitu PT. Siar Gorotalo Berlia Motor, Jl. H. B Yassi o 8 Kota Gorotalo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jeis da Sumber Data Jeis peelitia yag aka diguaka oleh peeliti adalah jeis peelitia Deskriptif. Dimaa jeis peelitia deskriptif adalah metode yag diguaka utuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian BAB II METODOLOGI PEELITIA 2.1. Betuk Peelitia Betuk peelitia dapat megacu pada peelitia kuatitatif atau kualitatif. Keragka acua dalam peelitia ii adalah metode peelitia kuatitatif yag aka megguaka baik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Dalam melakuka peelitia, terlebih dahulu meetuka desai peelitia yag aka diguaka sehigga aka mempermudah proses peelitia tersebut. Desai peelitia yag diguaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia dilaksaaka dari bula Agustus-September 03.Peelitia ii dilakuka di kelas X SMA Muhammadiyah Pekabaru semester gajil tahu ajara 03/04. B. Subjek

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas I MIA SMA Negeri 5 Badar Lampug Tahu Pelajara 04-05 yag berjumlah 48 siswa. Siswa tersebut

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur 0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 19 3 METODE PENELITIAN 3.1 Keragka Pemikira Secara rigkas, peelitia ii dilakuka dega tiga tahap aalisis. Aalisis pertama adalah megaalisis proses keputusa yag dilakuka kosume dega megguaka aalisis deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga Peelitia 1. Pedekata Peelitia Peelitia ii megguaka pedekata kuatitatif karea data yag diguaka dalam peelitia ii berupa data agka sebagai alat meetuka suatu keteraga.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Peelitia Pada bab ii aka dijelaska megeai sub bab dari metodologi peelitia yag aka diguaka, data yag diperluka, metode pegumpula data, alat da aalisis data, keragka

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan. 9 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di MTs Muhammadiyah Natar Lampug Selata. Populasiya adalah seluruh siswa kelas VIII semester geap MTs Muhammadiyah Natar Tahu Pelajara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Objek peelitia merupaka sasara utuk medapatka suatu data. Jadi, objek peelitia yag peulis lakuka adalah Beba Operasioal susu da Profit Margi (margi laba usaha).

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodelogi Peelitia Keberhasila dalam suatu peelitia sagat ditetuka oleh ketepata pegguaa metode peelitia. Oleh karea itu, metode yag aka diguaka haruslah sesuai dega data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Aalisis Regresi Istilah regresi pertama kali diperkealka oleh seorag ahli yag berama Facis Galto pada tahu 1886. Meurut Galto, aalisis regresi berkeaa dega studi ketergatuga dari suatu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I 7 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Kotaagug Tahu Ajara 0-03 yag berjumlah 98 siswa yag tersebar dalam 3

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disai Peelitia Tujua Jeis Peelitia Uit Aalisis Time Horiso T-1 Assosiatif survey Orgaisasi Logitudial T-2 Assosiatif survey Orgaisasi Logitudial T-3 Assosiatif survey Orgaisasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di tiga kator PT Djarum, yaitu di Kator HQ (Head Quarter) PT Djarum yag bertempat di Jala KS Tubu 2C/57 Jakarta Barat,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab BAB III METODE PENELITIAN Metode peelitia merupaka suatu cara atau prosedur utuk megetahui da medapatka data dega tujua tertetu yag megguaka teori da kosep yag bersifat empiris, rasioal da sistematis.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi 5 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMPN 0 Badar Lampug, dega populasi seluruh siswa kelas VII. Bayak kelas VII disekolah tersebut ada 7 kelas, da setiap kelas memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat da Waktu Kegiata dilakuka di Divisi Tresuri Bak XYZ dari bula Jauari - April 2011. Pegambila data dilakuka di beberapa wilayah pemasara yaitu di wilayah Jakarta,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah peelitia korelasi, yaitu suatu metode yag secara sistematis meggambarka tetag hubuga pola asuh orag tua dega kosep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (research ad developmet), yaitu suatu proses peelitia utuk megembagka suatu produk. Produk yag dikembagka dalam peelitia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode korelasioal, yaitu Peelitia korelasi bertujua utuk meemuka ada atau tidakya hubuga atara dua variabel atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Dalam peelitia ii, pegambila da peroleha data dilakuka di UKM. Bakso Solo, Bakauhei, Lampug Selata. Utuk pegukura kualitas pelayaa, objek yag diteliti adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif karea bertujua utuk megetahui kompetesi pedagogik mahasiswa setelah megikuti mata kuliah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kawasa huta magrove, yag berada pada muara sugai Opak di Dusu Baros, Kecamata Kretek, Kabupate Batul. Populasi dalam peelitia ii adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Peelitia ii megguaka metode peelitia Korelasioal. Peelitia korelasioaal yaitu suatu metode yag meggambarka secara sistematis da obyektif tetag hubuga atara

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua BAB IV METODE PENELITlAN 4.1 Racaga Peelitia Racaga atau desai dalam peelitia ii adalah aalisis komparasi, dua mea depede (paired sample) yaitu utuk meguji perbedaa mea atara 2 kelompok data. 4.2 Populasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Subyek dalam peelitia ii adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Badar Lampug, semester gajil Tahu Pelajara 2009-2010, yag berjumlah 19 orag terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujua Peelitia Peelitia ii bertujua utuk megetahui apakah terdapat perbedaa hasil belajar atara pegguaa model pembelajara Jigsaw dega pegguaa model pembelajara Picture ad Picture

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Permasalaha Matematika merupaka Quee ad servat of sciece (ratu da pelaya ilmu pegetahua). Matematika dikataka sebagai ratu karea pada perkembagaya tidak tergatug pada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Peelitia Perkembaga zama yag meutut setiap idividu baik dari segi kemampua maupu peampila. Boss Parfum yag bergerak di bidag isi ulag miyak wagi didirika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Tempat da Waktu Peelitia ii dilakuka di ligkuga Kampus Aggrek da Kampus Syahda Uiversitas Bia Nusatara Program Strata Satu Reguler. Da peelitia dilaksaaka pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah. BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Variabel da Defiisi Operasioal Variabel-variabel yag diguaka pada peelitia ii adalah: a. Teaga kerja, yaitu kotribusi terhadap aktivitas produksi yag diberika oleh para

Lebih terperinci

A. Pengertian Hipotesis

A. Pengertian Hipotesis PENGUJIAN HIPOTESIS A. Pegertia Hipotesis Hipotesis statistik adalah suatu peryataa atau dugaa megeai satu atau lebih populasi Ada macam hipotesis:. Hipotesis ol (H 0 ), adalah suatu hipotesis dega harapa

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Halama Tulisa Jural (Judul da Abstraksi) Jural Paradigma Ekoomika Vol.1, No.5 April 2012 PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Oleh : Imelia.,SE.MSi Dose Jurusa Ilmu Ekoomi da Studi Pembagua,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Dalam peelitia ii peeliti megguaka jeis Peelitia Tidaka Kelas (Classroom Actio Research) dega megguaka metode Diskriptif Kuatitatif. Peelitia Tidaka Kelas

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 89 BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Dalam upaya mearik kesimpula da megambil keputusa, diperluka asumsi-asumsi da perkiraa-perkiraa. Secara umum hipotesis statistik merupaka peryataa megeai distribusi probabilitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi peelitia berasal dari kata metode yag artiya cara yag tepat utuk melakuka sesuatu, da logos yag artiya ilmu atau pegetahua. Jadi metodologi artiya cara melakuka sesuatu

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas yag dilaksaaka pada siswa kelas VIIIB SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Kabupate Lampug Selata semester geap tahu pelajara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi da objek peelitia Lokasi peelitia dalam skripsi ii adalah area Kecamata Pademaga, alasa dalam pemiliha lokasi ii karea peulis bertempat tiggal di lokasi tersebut sehigga

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag

Lebih terperinci

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk Lampira 1 Bukti Kas Masuk Lampira 2 Bukti Kas Keluar Lampira 3 Struktur Orgaisasi Lampira 3 Tabel Jawaba Respode Lampira 4 Tabel Hasil Pegujia Data dega SPSS N A1 N A2 N A3 N A4 N A5 N A6 N A7 Pearso TOTAL

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da waktu Peelitia ii dilakuka di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yag beralamat di Jala Raya Ciherag o 48 Kecamata Cipaas, Kabupate Ciajur, Propisi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia eksperime. Karea adaya pemberia perlakua pada sampel (siswa yag memiliki self efficacy redah da sagat redah) yaitu berupa layaa

Lebih terperinci

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode kuatitatif dega eksperime semu (quasi eksperimet desig). Peelitia ii melibatka dua kelas, yaitu satu

Lebih terperinci

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan REGRESI LINIER DAN KORELASI Variabel dibedaka dalam dua jeis dalam aalisis regresi: Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yag mudah didapat atau tersedia. Dapat diyataka dega X 1, X,, X k

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA PRISMA 1 (2018) PRISMA, Prosidig Semiar Nasioal Matematika https://joural.ues.ac.id/sju/idex.php/prisma/ PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMP Negeri 1 Seputih Agug. Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Seputih Agug sebayak 248 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 Flowchart Metodologi Peelitia BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 31 Flowchart Metodologi Peelitia 18 311 Tahap Idetifikasi da Peelitia Awal Tahap ii merupaka tahap awal utuk melakuka peelitia yag

Lebih terperinci

Bab III Metoda Taguchi

Bab III Metoda Taguchi Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning 4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii digologka ke dalam peelitia eksperime. Eksperime yag dilakuka bermaksud megetahui Pegaruh Metode Discovery Learig terhadap Kemampua Pemecaha

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta

Lebih terperinci

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah Bab 3 Keragka Pemecaha Masalah 3.1. Metode Pemecaha Masalah Peelitia ii disajika dalam lagkah-lagkah seperti ag terdapat pada gambar dibawah ii. Peajia secara sistematis dibuat agar masalah ag dikaji dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika. Meurut Arikuto (99 :

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia sikap kosume terhadap kopi ista Kopiko Brow Coffee ii dilakuka di Wilaah Depok. Pemiliha dilakuka secara segaja (Purposive) dega pertimbaga

Lebih terperinci

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan BAB III METODE PENELITAN. Tempat Da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo dega subject Peelitia adalah siswa kelas VIII. Pemiliha SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo. Adapu

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Desember

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Desember IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Metode Peelitia 4.1.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka pada bula September sampai Desember 2009, bertempat di Laboratorium Terpadu IPB yag beralamat di Kampus

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KALTIM POS SAMARINDA

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KALTIM POS SAMARINDA http://www.karyailmiah.poles.ac.id PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KALTIM POS SAMARINDA M. Kiswato (Staf Pegajar Jurusa Admiistrasi Bisis Politekik Negeri Samarida) Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat 38 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia 3.1.1 Lokasi Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Lokasi peelitia ii dilakuka di Puskesmas Limba B terutama masyarakat yag berada di keluraha limba B Kecamata Kota Selata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kelas X MA N 0 Pekabaru, semester tahu ajara 03/04. Waktu pegambila data dilaksaaka pada bula eptember 03. B. Objek da

Lebih terperinci

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 Februari 2016 Page 1

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 Februari 2016 Page 1 PENGARUH LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BISNIS PROPERTI (Studi Kasus Perumaha Villa Gardeia Tipe 75 PT. Bitag Properti Paam - Pekabaru) Oleh: Rudi Putra 1 & Mariaty Ibrahim 2 Rudy_9191@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia deskriptif-kuatitatif, karea melalui peelitia ii dapat dideskripsika fakta-fakta yag berupa kemampua siswa kelas VIII SMP

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 8 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode ex post facto. Ada dua variabel dalam proses peelitia ii yaitu variabel bebas (variabel ) adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Badar Lampug tahu pelajara 2009/2010 sebayak 279 orag yag terdistribusi dalam tujuh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Peelitia Metodologi peelitia ii merupaka cara yag diguaka utuk memecahka masalah dega lagkah-lagkah yag aka ditempuh harus releva dega masalah yag telah dirumuska.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Meurut Sukardi, (003:7) Metodologi peelitia adalah cara yag dilakuka secara sistematis megikuti atura-atura, direcaaka oleh para peeliti utuk memecahka permasalaha

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di Kabupate Bogor dega respode para peterak ayam broiler yag mejali kerjasama sebagai mitra dega perusahaa kemitraa Dramaga Uggas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Maajeme risiko merupaka salah satu eleme petig dalam mejalaka bisis perusahaa karea semaki berkembagya duia perusahaa serta meigkatya kompleksitas aktivitas perusahaa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Berdasarka pertayaa peelitia yag peeliti ajuka maka jeis peelitia ii adalah peelitia diskriptif kuatitatif. Dalam hal ii peeliti aka mediskripsika kemampua relatig,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 30 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia adalah metode deskriptif, yaitu peelitia yag didasarka pada pemecaha masalah-masalah aktual yag ada pada masa sekarag.

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd Pertemua Ke- Komparasi berasal dari kata compariso (Eg) yag mempuyai arti perbadiga atau pembadiga. Tekik aalisis komparasi yaitu salah satu tekik aalisis kuatitatif yag diguaka utuk meguji hipotesis tetag

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika, meurut Arikuto (998:73)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS.1 Pegertia-pegertia Lapaga pekerjaa adalah bidag kegiata dari pekerjaa/usaha/ perusahaa/kator dimaa seseorag bekerja. Pekerjaa utama adalah jika seseorag haya mempuyai satu pekerjaa

Lebih terperinci

STATISTICS. Hanung N. Prasetyo Week 11 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

STATISTICS. Hanung N. Prasetyo Week 11 TELKOM POLTECH/HANUNG NP STATISTICS Haug N. Prasetyo Week 11 PENDAHULUAN Regresi da korelasi diguaka utuk megetahui hubuga dua atau lebih kejadia (variabel) yag dapat diukur secara matematis. Ada dua hal yag diukur atau diaalisis,

Lebih terperinci

Makalah ANALISIS REGRESI DAN REGRESI GANDA

Makalah ANALISIS REGRESI DAN REGRESI GANDA 1 Makalah ANALISIS REGRESI DAN REGRESI GANDA Disusu oleh : 1. Rudii mulya ( 41610010035 ). Falle jatu awar try ( 41610010036 ) 3. Novia ( 41610010034 ) Tekik Idustri Uiversitas Mercu Buaa Jakarta 010 Rudii

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI PENELITIAN BAB V METODOLOGI PEELITIA 5.1 Racaga Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia kualitatif dega metode wawacara medalam (i depth iterview) utuk memperoleh gambara ketidaklegkapa pegisia berkas rekam medis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dengan penelitian perpustakaan ini dapat dijadikan landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dengan penelitian perpustakaan ini dapat dijadikan landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.. Jeis Peelitia Peelitia perpustakaa yaitu peelitia yag pada hakekatya data yag diperoleh dega peelitia perpustakaa ii dapat dijadika ladasa dasar da alat utama bagi pelaksaaa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara dalam melakukan proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara dalam melakukan proses BAB III METODOLOGI ENELITIAN A. Metode Metode peelitia merupaka suatu cara dalam melakuka proses peelitia, metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode deskriptif, yaitu metode yag bertujua utuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di lakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif berupa

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di lakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif berupa METODE PENELITIAN Desai Peelitia Peelitia ii di lakuka dega pedekata kuatitatif dega didukug pedekata kualitatif berupa catata-catata lapaga (feeld ote) yag medukug iformasi dari arasumber. Peelitia yag

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak: PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Daerah peelitia adalah Kota Bogor yag terletak di Provisi Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii berdasarka pertimbaga atara lai: (1) tersediaya Tabel Iput-Output

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia adalah suatu cara ilmiah utuk medapatka data dega tujua tertetu. Peelitia yag megagkat judul Efektivitas Tekik Permaia Pioy Heyo dalam

Lebih terperinci

Bab V Hasil Penelitian

Bab V Hasil Penelitian Bab V Hasil Peelitia V. Hasil Peelitia V.. Persiapa Aalisis Data Proses persiapa aalisis data ii dilakuka sesuai prosedur yag telah ditetapka dalam bab III. Yaitu : a. Seleksi Data Seleksi data dilakuka

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA RUMAH SAKIT ISLAM NASHRUL UMMAH LAMONGAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA RUMAH SAKIT ISLAM NASHRUL UMMAH LAMONGAN J u a l E K B I S / V o l. X V I / N o.2 E d i s i S e p t e m b e r 2 0 1 6 818 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA RUMAH SAKIT ISLAM NASHRUL UMMAH LAMONGAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di 4 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah siswa kelas VIII (delapa) semester gajil di SMP Xaverius 4 Badar Lampug tahu ajara 0/0 yag berjumlah siswa terdiri dari

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) IV. METODE PENELITIAN 4. 1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di wilayah Kampus Istitut Pertaia Bogor (IPB) Dramaga. Peelitia ii merupaka survei terhadap kosume miuma supleme bereergi merek

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki 18 III. METODE PENELITIAN A. Subyek da Tempat Peelitia Subjek peelitia adalah siswa kelas X2 SMA Budaya Badar Lampug Tahu Ajara 2010-2011 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 19 siswa lakilaki da

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia dilaksaaka di SMAN Siak Hulu pada kelas I IPA semester gajil. Utuk pegampila data dilakuka pada bula Juli tahu 03, tahu ajara 03/04. B. Objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar, 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kelas I MIA MA Negeri Kampar, pada bula April-Mei 05 semester geap Tahu Ajara 04/05 B. ubjek da Objek Peelitia ubjek dalam

Lebih terperinci