TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBAGAI PENDULANG EMAS DI JORONG PAMATANG SARI BULAN KECAMATAN SIJUNJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG
|
|
- Indra Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBAGAI PENDULANG EMAS DI JORONG PAMATANG SARI BULAN KECAMATAN SIJUNJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG Desi Ratna Sanjani¹, Rozana Eka Putri², Elsa² ¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat ²Dosen Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research is wanted to getting, processing, analyzing about the level of society prosperity of gold prospectors at Jorong Pamatang Sari Bulan, Sijunjung district of Sijunjung by focused in some aspects are 1) the accomplishment of basic needs, 2) income 3) education and, 4) health at Jorong Pamatang Sari Bulan, Sijunjung district of Sijunjung.Type of this research is descriptive where the population is the householders of gold prospectors at Jorong Pamatang Sari Bulan, Sijunjung district of Sijunjung which include 178 householders. The samples were 89 householders which were chosen by Proporsional Random Sampling technique. Quetionnaire used as intrument and the data presented in descriptive.the results showed that 1) the accomplishment of basic needs of gold prospectors is enough in precentage 87,64%, 2) the income of gold prospectors is enough, it about Rp ,- month in precentage 88,76%. It is already appropriate with UMR Standard. 3)educationally, the gold prospectors education is quite enough to the standard, there is 43,82% the housholders of gold prospectors health is appropriate with the standard, there is 57,31% the householders of gold prospectors have good health. Keywords: Prosperity Level, Society, Gold Prospectors PENDAHULUAN Pertambangan adalah seba- gian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengo- lahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang (Dirjen ESDM, 2007).Dalam Undang-undang Nomor 11 tahun 1967 pasal 2 dijelaskan bahwa pertambangan rakyat adalah suatu usaha pertambangan bahanbahan galian dari semua golongan a, b, dan c yang dilakukan oleh rakyat setempat secara kecil-kecilan atau secara gotong royong dengan alatalat sederhana untuk pencaharian sendiri. Masyarakat di Jorong Pamatang Sari Bulan bekerja sebagai 1
2 petani dikebun karet. Masyarakat Jorong Pamatang Sari Bulan menggantungkan penghasilan dari penjualan getah karet. Suatu ketika harga getah karet hampir mencapai Rp ,- per Kg (Kilogram). Harga tersebut merupakan harga terendah yang pernah berlaku sedangkan harga tertinggi getah biasanya dapat mencapai Rp ,- per Kg (Kilogram). Dari observasi yang telah penulis lakukan, masyarakat mengeluh karena masih kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti misalnya untuk pemenuhan pangan, sandang dan papan, tidak mendapatkan pendidikan yang layak, dan masyarakat juga tidak mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik. Untuk keluar dari masalah perekonomian ini sebagian masyarakat berinisiatif untuk mengalihkan fungsi lahan perkebunan karet menjadi perta- mbangan emas rakyat. Penambangan emas di Jorong Pamatang Sari Bulan ini dilakukan dengan cara menggali tanah, lalu tanah hasil galian akan di saring atau di filter dengan alat penyaring, proses ini dimaksudkan untuk memisahkan emas dari tanah. Emas yang dihasilkan akan ditimbang dan dijual pada toke omeh (pembeli emas).masyarakat Jorong Pamatang Sari Bulan akan datang mengambil emas dengan cara sederhana yaitu dengan memakai alat yang disebut dengan jae (seperti kuali yang terbuat dari kayu yang digunakan sebagai penyaring emas dari tanah). Masyarakat inilah yang disebut sebagai pendulang emas. Setelah adanya penambangan emas rakyat ini secara garis besar perekonomian masyarakat sudah mulai membaik. Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memiliki beberapa pentahapan. Adapun pentahapan keluarga sejahtera tersebut ialah sebagai berikut: a. Keluarga Pra Sejahtera adalah keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal. b. Keluarga Sejahtera I adalah keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi kese- 2
3 luruhan kebutuhan social psikologisnya. c. Keluarga Sejahtera II adalah keluarga-keluarga yang disamping dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, juga telah dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan. d. Keluarga Sejahtera III adalah keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologisnya dan kebutuhan pengembangan, tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang maksimal dan teratur bagi masyarakat dalam bentuk material. e. Keluarga Sejahtera III Plus yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhannya, baik yang bersifat dasar, social psikologis maupun pengembangan serta telah memberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat (Warto dkk, 1996:5). Pengertian kemiskinan antara satu Negara dengan Negara lain juga berbeda. Pengertian kemiskinan di Indonesia dibuat oleh BPS. Kriteria statistik BPS tentang kemiskinan adalah: 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m² per orang 2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan 3. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/ bersama-sama dengan rumah tangga lain. 4. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik. 5. Sumber air minum berasal dari sumur/ mata air tidak terlindung/ sungai/ air hujan. 6. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/ arang/ minyak tanah 7. Hanya mengkonsumsi daging/ susu/ ayam/ sayuran dan buah sekali dalam satu kali seminggu. 8. Hanya memiliki kurang dari 7-10 stel pakaian 9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun 10. Hanya sanggup makan sebanyak satu/ dua kali dalam sehari 3
4 11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/ poliklinik 12. Pendapatan kepala keluarga dibawah Rp ,- per bulan 13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak sekolah/ tidak tamat SD/ tamat SD. 14. Tidak memiliki tabungan/ barang yang mudah dijual dengan minimal Rp ,- seperti sepeda motor, emas, ternak, dan lainnya. Jika minimal 9 variabel terpenuhi maka suatu rumah tangga miskin ( kriteria-miskin-menurut-standarbps/). METODOLOGI PENELITIAN Dengan keadaan dan latar belakang penelitian maka jenis penelitian yang akan dilakukan adalah termasuk jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 1995:309). Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang bekerja sebagai pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan dengan rincian adalah berjumlah 178 kepala keluarga. Sesuai dengan populasi penelitian yang telah diajukan, maka sampel responden diambil secara Proposional Random Sampling, dalam penelitian ini penulis mengambil 50% dari jumlah populasi yang ada jadi jumlah responden dalam penelitian ini adalah 89 KK (Kepala Keluarga). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara terbimbing melalui penyebaran angket kepada responden yaitu dengan menggunakan daftar pertanyaan. Sedangkan data sekunder didapat melalui wawancara, observasi dan pencatatan dengan pejabat setempat.teknik analisa data yang digunakan untuk menganalisa data penelitian ini adalah secara deskriptif yaitu digunakan analisa statistik berupa formula presentase. 4
5 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada pembahasan ini akan dibahas hasil penelitian tentang Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Pendulang Emas di Jorong Pamatang Sari Bulan Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung yang meliputi: Pertama, pemenuhan kebutuhan pokok (pangan, sandang dan papan) pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan pada umumnya ketersediaan makanan dalam sehari rata-rata 3 kai sehari. Mengkonsumsi daging, susu, ayam hanya sekali dalam seminggu sedangkan mengkonsumsi sayuran dan buah hanya dua-tiga kali seminggu. Bahan bakar yang digunakan rata-rata adalah minyak tanah. Semua pendulang emas menggunakan PDAM sebagai sumber air minum mereka. Ketersediaan pakaian pendulang emas lebih dari 10 stel pakaian, dalam penggunaannya hanya memisahkan pakaian kerja dengan pakaian sehari-hari saja. Dengan pembelian rata-rata 2 kali setahun. Status bangunan rumah pendulang emas rata-rata rumah sendiri, dengan 2-3 kamar. Seluruh pendulang emas menggunakan PLTN sebagai sumber penerangan rumah mereka. Jenis lantai rumah pendulang emas lebih banyak tebuat dari semen. Dan pendulang emas menggunakan kamar mandi pribadi sebagai fasilitas untuk tempat MCK (Mandi, Cuci, Kakus). Di Indonesia sebenarnya pemenuhan kebutuhan dasar ini dijamin oleh negara. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 menyebutkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan. Sedangkan pasal 31 ayat 1 menjamin tiap-tiap warga negara untuk mendapatkan pengajaran (Sumardi, 1985:2). Makan yang cukup adalah makan sehari tiga kali, yang memenuhi peryaratan kesehatan (cukup gizi) (Warto dkk, 1996:95). Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jika hanya sanggup makan sebanyak satu/ dua kali dalam sehari, hanya mengkonsumsi daging/ susu/ ayam dalam satu kali seminggu. Sumber air minum berasal dari sumur/ mata air tidak terlindung/ sungai/ air hujan. Bahan bakar untuk memasak seharihari adalah kayu bakar/ arang/ 5
6 minyak tanah adalah kriteria miskin menurut standar BPS. Dengan pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan pokok pangan (makanan) masyarakat pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan sudah cukup baik karena rata-rata masyarakat ketersediaan makanan dalam sehari 3 kali, walaupun masih banyak yang mengkonsumsi daging, susu dan ayam hanya sekali seminggu. Dan hanya sedikit dari masyarakat pendulang emas yang sumber air minumnya berasal dari sumur dan bahan bakar memasak menggunakan minyak tanah. Sandang yang cukup artinya memiliki sejumlah pakaian yang cukup untuk berbagai keperluan: untuk bekerja di kantor, di sawah, di rumah, untuk olahraga, untuk pergi pesta, dan sebagainya. Pakaian sehari-hari di rumah harus berbeda dengan pakaian kerja dan pakaian untuk keperluan resmi. Rata-rata seseorang harus memiliki 7 sampai dengan 10 stel pakaian (Warto dkk 1996:95).Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jika hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun adalah kriteria miskin menurut standar BPS. Dengan pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan pokok sandang (pakaian) masyarakat pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan sangat baik karena tidak ada yang memiliki pakaian kurang dari 7 sampai dengan 10 stel pakaian dan masyarakat ratarata membeli pakaian 2 kali setahun. Perumahan yang sehat akan memberikan akibat bagi penghuninya, baik jasmani, rohani, dan sosial. Syarat-syarat rumah yang sehat adalah ruangan yang cukup, penerangan, lantai, dapur, kamar mandi dan WC (kamar kecil) (Katin, 2012:51). Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jika tidak memiliki fasilitas buang air besar/ bersama-sama dengan rumah tangga lain, sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik adalah kriteria miskin menurut standar BPS. Dengan pernyataan tersebut maka kebutuhan pokok papan (rumah) masyarakat pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan sudah baik karena sumber penerangan 6
7 sudah menggunakan PLTN, lantai rumah yang rata-rata terbuat dari semen dan fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus) hanya sedikit yang menggunakan kamar mandi bersama tetangga ataupun ke sungai. Maka dapat disimpulkan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung sudah terpenuhi dengan baik. Kedua, pendapatan pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan. Selaian sebagai pendulang emas pekerjaan sampingan masyarakat Jorong Pamatang Sari Bulan adalah berdagang dan bertani. Pendapatan dari hasil mendulang emas masyarakat dalam sebulan dapat mencapai lebih dari Rp ,- sedangkan pendapatan dari pekerjaan sampingan rata-rata kurang dari Rp ,- dan pengeluaran pen-dulang emas dapat mencapai Rp ,- perbulan. Banyak pendu-lang emas yang mempunyai per-hiasan sebagai bentuk tabungan yang dimiliki, yang jika dinominalkan bisa mencapai lebih dari Rp ,- sedangkan untuk kendaraan banyak pendulang emas yang memiliki motor. Pujiastuti, dkk (2014:29) menyatakan bahwa tingkat pendapatan, pada umumnya semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin banyak jumlah dan jenis barang dan jasa yang dikonsumsi. Sebaliknya, semakin rendah pendapatan seseorang, semakin terbatas jumlah dan jenis barang serta jasa yang dikonsumsi. Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jika pendapatan dibawah Rp ,- per bulan, tidak memiliki tabungan/ barang yang mudah dijual dengan minimal Rp ,- seperti sepeda motor kredit/ non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya adalah kriteria miskin menurut standar BPS. Dari pernyataan yang telah dikemukakan maka pendapatan pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung sudah sangat baik karena pendapatan masyarakat rata-rata lebih dari Rp ,-. Banyak pendulang emas yang mempunyai perhiasan sebagai bentuk 7
8 tabungan yang dimiliki, yang jika dinominalkan bisa mencapai lebih dari Rp ,- sedangkan untuk kendaraan banyak pendulang emas yang memiliki motor. Ketiga, pendidikan pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan. Banyak pendulang emas yang tidak tamat SD. Rata-rata masih memiliki 1 orang anak yang masih sekolah, banyak anak pendulang emas masih sekolah SMA, dengan biaya pendidikan berasal dari biaya sendiri. Sedangkan untuk menempuh pendidikan nonformal banyak pendulang emas yang tidak pernah menjalani pendidikan nonformal. Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental (Hasbullah, 2006:1). Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jika pendidikan tertinggi anggota keluarga adalah tidak sekolah/ tidak tamat SD/ tamat SD merupakan salah satu kriteria miskin menurut standar BPS. Dari pernyataan yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan pendidikan pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung sudah cukup baik walaupun banyak masyarakat pendulang emas yang tidak tamat SD tetapi ratarata pendidikan anak mereka sudah cukup tinggi seperti SMA. Keempat, kesehatan pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan. Disekitar lingkungan rumah pendulang emas ketersediaan dan keadaan sanitasinya rata-rata dalam keadaan baik. Dan hanya sedikit dari pendulang emas yang pernah menderita penyakit begitu juga untuk menderita penyakit menular, banyak yang mengaku tidak pernah menderita penyakit. Dan tempat berobat pendulang emas biasanya adalah rumah sakit atau puskesmas dengan biaya yang ditanggung sendiri. Dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1960, tentang Pokokpokok Kesehatan, Bab I Pasal 2 didefenisikan bahwa yang dimaksudkan dengan kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan 8
9 badan, rohani (mental) dan sosial, dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Defenisi kesehatan tersebut sangat mirip dengan defenisi yang dianut oleh Organisasi Kesehatan Sedunia health is defined as a state of complete physical, mental, and social welbeing and not merely the absence of disease or infirmity. Sependapat dengan ahli diatas, CEO Winslow dalam Achmadi (2013:6) mendefenisikan bahwa kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni untuk mencegah penyakit, memperpanjang masa hidup dan meningkatkan derajat kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasia masyarakat untuk perbaikan sanitasi lingkungan, pembrantasan penyakit menular, pelayanan-pelayanan medis, perawatan serta pengobatan Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jika suatu keluarga tidak mampu membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik berarti termasuk salah satu kriteria miskin menurut standar BPS. Dari pernyataan yang telah dikemukakan maka kesehatan pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung sudah baik karena ketersediaan dan keadaan sanitasi dalam keadaan baik, bebas dari penyakit dan masyarakat banyak yang berobat ke rumah sakit atau puskesmas. Dari pernyataan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan tingkat kesejahteraan masyarakat pendulang emas Di Jorong Pamatang Sari Bulan Di Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung termasuk pada Tahapan Keluarga Sejahtera II (KS II) karena kebutuhan dasar keluarga sudah memenuhi standar, kebutuhan psikologis dan kebutuhan pengembangan juga sudah cukup memenuhi standar BKKBN dan BPS. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pemenuhan kebutuhan pokok (pangan, sandang, papan) pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan sudah cukup memenuhi standar dari BPS dan BKKBN karena diantara 13 indikator pemenuhan 9
10 kebutuhan hanya beberapa yang tidak memenuhi standar. Diantaranya yaitu pendulang emas masih mengkonsumsi daging, susu dan ayam sekali dalam seminggu, menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar memasak, penggunaan pakaian hanya memisahkan pakaian kerja dan pakaian sehari-hari saja. Sedangkan untuk indikator yang lainnya pendulang emas sudah memenuhi standar tersebut. 2. Pendapatan pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan sudah memenuhi standar dari BPS dan BKKBN karena diantara 7 indikator sudah memenuhi standar. Diantaranya yaitu pendulang emas memiliki pekerjaan sampingan, pendapatan pendulang emas sudah cukup baik dan tidak lebih besar dari pengeluaran, pendulang emas juga memiliki tabungan yang rata-rata sudah lebih dari Rp ,- dan memiliki kendaraan bermotor sebagai sarana transportasi. 3. Pendidikan pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan sudah cukup memenuhi standar dari BPS dan BKKBN karena diantara 5 indikator pendidikan hanya beberapa yang tidak memenuhi standar. Diantaranya yaitu pendulang emas rata-rata tidak tamat SD dan tidak pernah menjalani pendidikan nonformal. Sedangkan untuk indikator yang lainnya pendulang emas sudah memenuhi standar tersebut. 4. Kesehatan pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan sudah memenuhi standar dari BPS dan BKKBN karena diantara 5 indikator kesehatan sudah memenuhi standar. Diantaranya yaitu sanitasi lingkungan rumah pendulang emas sudah tersedia dalam keadaan baik, tidak menderita penyakit, dan mampu berobat ke rumah sakit/ puskesmas dengan biaya sendiri. 10
11 DAFTAR PUSTAKA Achmadi, Umar Fahmi Kesehatan masyarakat teori dan aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada Arikunto, Suharsimi Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Hasbullah, Dasar-dasar ilmu pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Http//14kriteriamiskin/bps.co.id Katin, Yusmar Emmy, Ilmu kesejahteraan keluarga. Padang: UNP Press Padang Pujiastuti, Sri dkk IPS Ekonomi untuk SMP/MTs kelas VII. Penerbit Erlangga Sumardi, Mulyanto dan Hans Dieter Evers, Kemiskinan dan kebutuhan pokok. Jakarta: Rajawali Warto, dkk Keluarga sejahtera menurut sistem budaya masyarakat pedesaan Jawa Tengah. Jawa tengah: Indragiri Semarang 11
14 KRITERIA MISKIN MENURUT STANDAR BPS ; 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang.
14 KRITERIA MISKIN MENURUT STANDAR BPS ; 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang. 2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan. 3. Jenis dinding tempat
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN DATABASE DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KRITERIA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN DATABASE DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KRITERIA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Ummul Hairah ummihairah@gmail.com Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterbukaan sosial dan ruang bagi debat publik yang jauh lebih besar. Untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia kini adalah negara dengan sistem demokrasi baru yang bersemangat, dengan pemerintahan yang terdesentralisasi, dengan adanya keterbukaan sosial dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah ini menjadi perhatian nasional dan penanganannya perlu dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia masih menghadapi masalah kemiskinan dan kerawanan pangan. Masalah ini menjadi perhatian nasional dan penanganannya perlu dilakukan secara terpadu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. program darurat bagian dari jaring pengaman sosial (social safety net), namun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Raskin merupakan program bantuan yang sudah dilaksanakan Pemerintah Indonesia sejak Juli 1998 dengan tujuan awal menanggulangi kerawanan pangan akibat krisis moneter
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG INDIKATOR KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BANYUWANGI
1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG INDIKATOR KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh anak-anak yang dianggap masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak-anak pada dasarnya merupakan kaum lemah yang harus dilindungi oleh orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh anak-anak yang dianggap masih membutuhkan bimbingan orang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 32 TAHUN : 2016 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG INDIKATOR
Lebih terperinciTINGKAT KEMISKINAN MASYARAKAT PETANI KARET DI MUARO SUNGAI LOLO KECAMATAN MAPATTUNGGUL SELATAN KABUPATEN PASAMAN JURNAL
TINGKAT KEMISKINAN MASYARAKAT PETANI KARET DI MUARO SUNGAI LOLO KECAMATAN MAPATTUNGGUL SELATAN KABUPATEN PASAMAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata
Lebih terperinciBUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 25 TAHUN 2012 TATA CARA PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN JEMBRANA
BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciPANGAN DAN GIZI SEBAGAI INDIKATOR KEMISKINAN
PANGAN DAN GIZI SEBAGAI INDIKATOR KEMISKINAN By : Suyatno, Ir. MKes Office : Dept. of Public Health Nutrition, Faculty of Public Health Diponegoro University, Semarang Contact : 081-22815730 / 024-70251915
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 29 TAHUN 2016 T E N T A N G INDIKATOR LOKAL KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN CIAMIS
1 BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 29 TAHUN 2016 T E N T A N G INDIKATOR LOKAL KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang
Lebih terperinciCONDITION OF PROSPERITY OF FARMER OF PADDY RICE FIELD [IN] KENAGARIAN BARUNG-BARUNG BELANTAI DISTRICT OF KOTO XI TARUSAN
CONDITION OF PROSPERITY OF FARMER OF PADDY RICE FIELD [IN] KENAGARIAN BARUNG-BARUNG BELANTAI DISTRICT OF KOTO XI TARUSAN Widia Prestika 1, Ridwan Ahmad 2, Ade Irma Suryani 2 Widia Prestika ( NPM:10030209),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagaimana penyelesaian masalah tersebut. Peran itu dapat dilihat dari sikap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran pemerintah sangat penting dalam merancang dan menghadapi masalah pembangunan ekonomi. Seberapa jauh peran pemerintah menentukan bagaimana penyelesaian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang { PAGE \* MERGEFORMAT }
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum adalah sebuah lembaga pendidikan islam yang setara dengan tingkatan Sekolah Dasar (SD), yang berada di naungan Kementrian Agama. Sebagaimana
Lebih terperinciOleh: Mayang Sari 1, Sidharta Adyatma 2, Ellyn Normelani 2
JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 3, No 2, Maret 2016 Halaman 33-41 e-issn : 2356-5225 http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jpg PEMANFAATAN AIR SUNGAI ALALAK UTARA OLEH MASYARAKAT DI BANTARAN
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO
BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO 4. 1. Kondisi Geografis 4.1.1. Batas Administrasi Desa Polobogo termasuk dalam wilayah administrasi kecamatan Getasan, kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Wilayah
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA CIREBON
BERITA DAERAH KOTA CIREBON 2 NOMOR 51 TAHUN 2009 PERATURAN WALIKOTA CIREBON NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA KELUARGA / RUMAH TANGGA MISKIN KOTA CIREBON Menimbang : WALIKOTA CIREBON, a. bahwa kemiskinan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Evaluasi (penilaian) suatu program biasanya dilakukan pada suatu waktu tertentu atau pada suatu tahap tertentu (sebelum program, pada proses pelaksanaan
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak 4.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di ruang Perawatan Bayi Sehat (R. X) dan
Lebih terperinciII. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. merupakan hak asasi, tidak dapat ditunda, dan tidak dapat disubtitusi dengan bahan
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pangan Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar masnusia yang pemenuhannya merupakan hak asasi, tidak dapat ditunda, dan tidak dapat disubtitusi
Lebih terperinciKEMISKINAN OLEH HERIEN PUSPITAWATI
KEMISKINAN OLEH HERIEN PUSPITAWATI KRITERIA KEMISKINAN BPS GARIS KEMISKINAN Kota Bogor tahun 2003: Rp 133 803/kap/bln Kab Bogor tahun 2003: Rp 105 888/kap/bln UNDP US 1/kap/day tahun 2000 US 2/kap/day
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI SELATAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memenuhi
Lebih terperinciSTUDY OF PUBLIC AWARENESS IN KEEPING OF ENVIRONMENTAL HEALTH IN SUB DISTRICT OF TABIANG BANDA GADANG DISTRICT OF NANGGALO PADANG CITY
0 STUDY OF PUBLIC AWARENESS IN KEEPING OF ENVIRONMENTAL HEALTH IN SUB DISTRICT OF TABIANG BANDA GADANG DISTRICT OF NANGGALO PADANG CITY Elsa Yoranda*, Drs. Helfia Edial**, Elvi Zuriyani**, *) Student of
Lebih terperinciLampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Gebang 2. Kecamatan Kandanghaur 3. Kecamatan Pelabuhanratu 4. Kecamatan Pangandaran
224 LAMPIRAN 225 Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian 2 3 1 4 Keterangan: 1. Kecamatan Gebang 2. Kecamatan Kandanghaur 3. Kecamatan Pelabuhanratu 4. Kecamatan Pangandaran 226 Lampiran 2 Hasil uji reliabilitas
Lebih terperinciPERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) ROSI NOFITA 09030112 Pembimbing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu Negara berkembang, merupakan Negara yang selalu
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah Negara tidak akan pernah lepas dari suatu masalah yang bernama Kemiskinan. Semua Negara, terutama pada Negara Negara berkembang, pasti dihadapkan pada
Lebih terperinciSTUDI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PASCA GEMPA TAHUN 2010 DI DESA SAUMANGANYA KECAMATAN PAGAI UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
STUDI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PASCA GEMPA TAHUN 2010 DI DESA SAUMANGANYA KECAMATAN PAGAI UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI Afnita Lily *, Drs. Dasrizal **, Rozana Eka Putri ** ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP MASYARAKAT TANI DI JORONG KAYU MERANTING KECAMATAN LINTAU BUO UTARA
STUDI TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP MASYARAKAT TANI DI JORONG KAYU MERANTING KECAMATAN LINTAU BUO UTARA JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL PEMBANGUNAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DI KABUPATEN KARAWANG
I. PENDAHULUAN LAMPIRAN : NOMOR : 38 TAHUN 2011 TANGGAL : 23 DESEMBER 2011 a. Latar Belakang Salah satu program pembangunan Kabupaten Karawang adalah Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni merupakan Program
Lebih terperinciPEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DESA PONDOK PANJANG KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL
PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DESA PONDOK PANJANG KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL DEFRI YUWANDI NIM. 09030243 Pembimbing I Pembimbing II Slamet Rianto, M.Pd Nefilinda, SE. M.Si PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPerilaku Merokok Penerima Jamkesmas/Penerima Bantuan Iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (PBI BPJS)
Perilaku Merokok Penerima Jamkesmas/Penerima Bantuan Iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (PBI BPJS) Dr. H. Sandu Siyoto, S.Sos., SKM., M.Kes (Ketua Stikes Surya Mitra Husada Kediri Jawa Timur) Latar
Lebih terperinciAnalisis Dan Perhitungan Pembanding Kemiskinan Di Provinsi Lampung
Analisis Dan Perhitungan Pembanding Kemiskinan Di Provinsi Lampung Dari kajian terdahulu memberi kesimpulan bahwa tingginya persentase dan jumlah penduduk miskin Lampung lebih disebabkan oleh masih tingginya
Lebih terperinciABSTRACT. Key Word: Welfare Conditions
Kondisi Kesejahteraan Petani Padi Sawah Di Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Oleh Risa Oktavia¹Slamet Rianto²Farida³ 1. Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 2.3 Staf Pengajar
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BAPAK/IBU ANGKAT RUMAH TANGGA SASARAN OLEH PEJABAT STRUKTURAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciVII. ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN. 7.1 Pengaruh TMR terhadap Terciptanya Lapangan Usaha
VII. ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN 7. Pengaruh TMR terhadap Terciptanya Lapangan Usaha Keberadaan pariwisata memberikan dampak postif bagi pengelola, pengunjung, pedagang,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Kemiskinan Berbagai definisi tentang kemiskinan sudah diberikan oleh para ahli di bidangnya. Kemiskinan adalah suatu keadaan, yaitu seseorang tidak
Lebih terperinciBUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR ^TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT PERNYATAAN MISKIN (SPM)
BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR ^TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT PERNYATAAN MISKIN (SPM) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, Menimbang Mengingat a. bahwa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan dengan
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET YANG ANAKNYA TIDAK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI (JURNAL) Oleh. Susi Novela
ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET YANG ANAKNYA TIDAK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI (JURNAL) Oleh Susi Novela FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017 Analisis Pendapatan
Lebih terperincijtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà
-1- jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà A TAALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN JAMINAN
Lebih terperinciKeywords : Condition, Social Economy, Income, Education, Needs, Casual Worker
KONDISI SOSIAL EKONOMI BURUH HARIAN LEPAS DI NAGARI KAMBANG KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Yelly Nopitri 1, Erna Juita 2, Rika Despica 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP
Lebih terperinciPERMOHONAN BANTUAN UANG DUKA. Kepada Yth. BUPATI KUDUS Melalui Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kudus
PERMOHONAN BANTUAN UANG DUKA Form : I Kepada Yth. BUPATI KUDUS Melalui Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kudus Di - K U D U S Dengan hormat, yang bertanda tangan di bawah ini,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. PENELITIAN YANG PENELITI LAKUKAN INI ADALAH KAJIAN MENGENAI KESEJAHTERAAN
III. METODOLOGI PENELITIAN. PENELITIAN YANG PENELITI LAKUKAN INI ADALAH KAJIAN MENGENAI KESEJAHTERAAN 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah
Lebih terperinciSTUDI PENERAPAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN (PPIP) DI KECAMATAN KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT
STUDI PENERAPAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN (PPIP) DI KECAMATAN KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL WILIA MERI FARADONA NIM. 09030277 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI
Lebih terperincipendapatan masyarakat. h. Jumlah Rumah Tangga Miskin status kesejahteraan dapat dilihat pada tabel 2.42.
Tabel 2.41. Perhitungan Indeks Gini Kabupaten Temanggung Tahun 2012 Kelompok Jumlah Rata-rata % Kumulatif Jumlah % Kumulatif Xk-Xk-1 Yk+Yk-1 (Xk-Xk-1)* Pengeluaran Penduduk Pengeluaran Penduduk Pengeluaran
Lebih terperinciTHE INCOMES AND HOUSEHOLD WELFARE LEVELS OF SAND MINERS IN PASEKAN HAMLET GONDOWANGI VILLAGE SAWANGAN DISTRICT MAGELANG REGENCY
PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENAMBANG PASIR DI DUSUN PASEKAN DESA GONDOWANGI KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG THE INCOMES AND HOUSEHOLD WELFARE LEVELS OF SAND MINERS IN PASEKAN
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT NELAYAN DANAU PULAU BESAR DAN DANAU BAWAH DI KECAMATAN DAYUN KABUPATEN SIAK PROPINSI RIAU
Jurnal Perikanan dan Kelautan 16,1 (2011) : 21-32 ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT NELAYAN DANAU PULAU BESAR DAN DANAU BAWAH DI KECAMATAN DAYUN KABUPATEN SIAK PROPINSI RIAU Hendrik
Lebih terperinciKertasari. Dengan mewajibkan peserta program untuk menggunakan. persalinan) dan pendidikan (menyekolahkan anak minimal setara SMP),
PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PESERTA PROGRAM DI KELURAHAN KERTASARI KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2012 Oleh : Teguh Setiadi Abstrak : Penelitian ini ingin mengkaji
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Beras memiliki urutan utama dari jenis bahan pangan yang dikonsumsi. Hampir seluruh penduduk Indonesia menjadikan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah kajian mengenai kesejahteraan
31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah kajian mengenai kesejahteraan masyarakat repong damar Desa Bandarjaya di Kecamatan Bengkunat Kabupaten
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Untuk memberikan arah jalannya penelitian ini akan disajikan beberapa pendapat
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka Untuk memberikan arah jalannya penelitian ini akan disajikan beberapa pendapat para ahli yang berkaitan dengan topik-topik kajian penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperbaharui, karena memiliki proses pembentukan yang cukup lama serta
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Minyak bumi merupakan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, karena memiliki proses pembentukan yang cukup lama serta jumlah dan persediaan yang terbatas.
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE
IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE 4.1 Kondisi Wilayah Pulau Simeulue merupakan salah satu pulau terluar dari propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Ο Ο Ο Ο berada pada posisi 0 0 03-03 0 04 lintang Utara
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PKH DI KELURAHAN BALUMBANG JAYA
BAB V PELAKSANAAN PKH DI KELURAHAN BALUMBANG JAYA 5.1 Kelembagaan PKH Pemilihan rumah tangga untuk menjadi peserta PKH dilakukan berdasarkan kriteria BPS. Ada 14 (empat belas) kriteria keluarga miskin
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. perhatian pemerintah di negara manapun. Salah satu aspek penting untuk mendukung strategi
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah di negara manapun. Salah satu aspek penting untuk mendukung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian, ini dilaksanakan di Desa Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara, dengan waktu penelitian selama 2 (dua) bulan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN
HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN Helmadona 1 Zafri 2 Liza Husnita 3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI
Lebih terperinciKata Kunci: Tingkat kesejahteraan, pendapatan, supir angkut batubara.
Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga (Khodijah) TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA SUPIR ANGKUT BATUBARA DI KECAMATAN MERAPI TIMUR KABUPATEN LAHAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Oleh: Khodijah, Program Studi
Lebih terperincidengan 7 (tujuh), sedangkan target nomor 8 (delapan) menjadi Angka kematian ibu per kelahiran hidup turun drastis
dengan 7 (tujuh), sedangkan target nomor 8 (delapan) menjadi kewenangan pemerintah pusat. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup turun drastis pada tahun 2011, hal ini karena kasus kematian ibu
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 13 TAHUN TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 13 TAHUN 2 010 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memenuhi
Lebih terperinciV. KEMISKINAN 5.1 Kemiskinan di Desa Sitemu
V. KEMISKINAN 5.1 Kemiskinan di Desa Sitemu Berdasarkan hasil pendataan sosial ekonomi penduduk (PSEP) yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2005 diketahui jumlah keluarga miskin di Desa Sitemu 340 KK. Kriteria
Lebih terperinciPendidikan Kesehatan. Indah PrasetyawatiTri Purnama Sari FIK/UNY 2012
Pendidikan Kesehatan Indah PrasetyawatiTri Purnama Sari FIK/UNY Indah_prasty@uny.ac.id 2012 Pendidikan Kesehatan KONSEP HIDUP SEHAT Sehat merupakan impian semua orang, baik itu anakanak, remaja, dewasa
Lebih terperinciJURNAL IPSIKOM VOL 3 NO. 1 JUNI 2015 ISSN :
JURNAL IPSIKOM VOL NO. JUNI 0 ISSN : 8-09 ANALISIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN SURAT PERNYATAAN MISKIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP (Studi Kasus di Kelurahan Cigereleng Kota Bandung) Sir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Astri Khusnul Khotimah, 2014 Studi Deskripsi Kemiskinan di Kota Bandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu permasalahan yang dihadapi secara serius oleh setiap negara di dunia adalah masalah kemiskinan. Kemiskinan bisa terjadi dimana saja dan dimensi kemiskinan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Oktober 2013, pengambilan sampel sudah dilaksanakan di Pantai Patra Sambolo, Kecamatan Anyer Kabupaten
Lebih terperinciillryw Elvi Zuriyani,lV.Si s':
STUDI KEHMUPAN PETANI PADI SAWAH SETELAH KOI{I{ERSI LAIIAN PERTANIAN MENJADI PERUMAHAN DI KELURAHAN LUBUK MINTURTTN KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG JURNAL odajufigrrscfiog*isahfi So*tqwatil*$*{aryeta{efr
Lebih terperinciHUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENAMBANG PASIR DESA KENDALSARI KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN
HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENAMBANG PASIR DESA KENDALSARI KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN E-JURNAL TUGAS AKHIR SKRIPSI (TAS) Disusun oleh: Rika Parmawati
Lebih terperinciLampiran 1 KUISIONER PENELITIAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA HUTAN OLEH MASYARAKAT DESA BUNIWANGI KECAMATAN PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI
LAMPIRAN Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA HUTAN OLEH MASYARAKAT DESA BUNIWANGI KECAMATAN PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI A. Identitas Responden 1. Nama :... 2. Umur :. 3. Dusun/RT/RW
Lebih terperinciGambar 1 Kerangka pemikiran metodologi penelitian.
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Keberadaan hutan dan masyarakat sekitar hutan secara langsung atau tidak langsung sangat berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat yang ada
Lebih terperinciMenimbang : a. bahwa dalam rangka menjalankan amanat Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 14 Tahun 2011 tentang Penanggulangan Kemiskinan
r% PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 2? TAHUN2015 TENTANG KRITERIA FAKIR MISKIN DAN ORANGTIDAKMAMPU DIWILAYAH KOTA BANJARMASIN Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjalankan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.. Keadaan Umum Tempat Penelitian Palabuhanratu merupakan salah satu kecamatan di daerah pesisir Teluk Palabuhanratu yang juga merupakan ibu kota Kabupaten Sukabumi, Provinsi
Lebih terperinciPERANAN KELOMPOK TANI MELATI I TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DI DESA NAGORI DOLOK HATARAN KECAMATAN SIANTAR KABUPATEN SIMALUNGUN ANGKET (KUESIONER)
PERANAN KELOMPOK TANI MELATI I TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DI DESA NAGORI DOLOK HATARAN KECAMATAN SIANTAR KABUPATEN SIMALUNGUN ANGKET (KUESIONER) Petunjuk Pengisian 1. Isilah dengan menuliskan keterangan
Lebih terperinciANALYZE THE INCOME AND WALFARE FISHERMAN SOCIETY AT PINANG SEBATANG TIMUR VILLAGE TUALANG DISTRICT SIAK REGENCY RIAU PROVINCE
ANALYZE THE INCOME AND WALFARE FISHERMAN SOCIETY AT PINANG SEBATANG TIMUR VILLAGE TUALANG DISTRICT SIAK REGENCY RIAU PROVINCE By Sri Rapika Novalina¹), Hendrik²), Firman Nogroho²) ABSTRACT This research
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
10.01 BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN BATANG PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Di Kota Batang Bulan 2017 0,11 persen No. 05/Th. XVII, Mei 2017 Pada bulan 2017 di Kabupaten Batang terjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Sukabumi. Penelitian berlangsung pada bulan Juli sampai dengan September 0.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. air sudah menjadi komoditi ekonomi. Sesuai dengan Undang-undang nomor 32
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang semakin langka. Saat ini air sudah menjadi komoditi ekonomi. Sesuai dengan Undang-undang nomor 32 tahun 2004, penyediaan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI JEPARA BULAN JULI 2017 DEFLASI 0,38 PERSEN
No. 07/08/IHK/10 Agustus 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI JEPARA BULAN JULI 2017 DEFLASI 0,38 PERSEN Bulan Juli 2017 di Jepara terjadi deflasi sebesar 0,38 persen dengan Indeks Harga
Lebih terperinciKUESIONER GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSIDENSI DIARE PADA BALITA DI RSU SARASWATI CIKAMPEK PERIODE BULAN JULI 2008
Lampiran 1 KUESIONER GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSIDENSI DIARE PADA BALITA DI RSU SARASWATI CIKAMPEK PERIODE BULAN JULI 2008 IDENTITAS RESPONDEN 1. Umur Responden : a). < 20 tahun b).
Lebih terperinciStructural Equation Modelling untuk Mengetahui Keterkaitan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan di Kabupaten Jombang
Structural Equation Modelling untuk Mengetahui Keterkaitan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan di Kabupaten Jombang Oleh : Renanthera Puspita N. Pembimbing : Dr. Bambang Widjanarko Otok, M.Si. 1
Lebih terperinciDISTRIBUTION OF INCOME AND WELFARE LEVEL OF KKPA FARMERS IN PETALABUMI SEBERIDA INDRAGIRI HULU DISTRICT Kiki Fitri Andriyani, Eri Sayamar dan Arifudin
DISTRIBUTION OF INCOME AND WELFARE LEVEL OF KKPA FARMERS IN PETALABUMI SEBERIDA INDRAGIRI HULU DISTRICT Kiki Fitri Andriyani, Eri Sayamar dan Arifudin Fakultas Pertanian Universitas Riau kikifitri.andriyani@yahoo.com/081365310282
Lebih terperinciPANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI
PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI I. DATA UMUM : Tanggal Konseling : No. Rekam Medik : Nama : Umur : Nama orang tua/kk : Pekerjaan : Alamat RT/RW/RK : Kelurahan/Desa : II. IDENTIFIKASI
Lebih terperinciKONDISI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA MISKIN DI KELURAHAN BINUANG KAMPUNG DALAM KECAMATAN PAUH KOTA PADANG
KONDISI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA MISKIN DI KELURAHAN BINUANG KAMPUNG DALAM KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S1 (Strata I)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat lereng Gunung Merapi. Banyaknya korban jiwa, harta benda dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Erupsi Merapi yang terjadi dua tahun lalu masih terngiang di telinga masyarakat lereng Gunung Merapi. Banyaknya korban jiwa, harta benda dan kehilangan mata
Lebih terperinciBy: Efni *Yeni Erita**Nefilinda*** Geography Education Students STKIP PGRI West Sumatra * Lecturer in Geography Education STKIP PGRI West Sumatra **
0 1 Economic Social of Society Processing Bricks in Serasi Village of South at Pasaman District. Thesis. Geography Education Study Program STKIP PGRI West Sumatera, Padang, 2016 By: Efni *Yeni Erita**Nefilinda***
Lebih terperinciABSTRACT. By: Zul Mai Roffi* Dasrizal** Farida**
1 2 ABSTRACT Social Economic of Communities around Lubuk Larangan Jorong Sungai Tanuak Kenagarian Barung Barung Belantai Tengah Kecamatan Koto XI Tarusan Pesisir Selatan By: Zul Mai Roffi* Dasrizal** Farida**
Lebih terperinciBAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan bentuk pendidikan yang berbasis kemasyarakatan dengan tujuan untuk melatih mahasiswa untuk
Lebih terperinciFadilah et al., Pendapatan Wanita...
1 Pendapatan Wanita yang Berprofesi Sebagai Guru Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Pokok Keluarga (Studi Kasus Pada Guru PNS Wanita di Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember Tahun 2013) Fike Hikmatul
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. para ahli yang berkaitan dengan topik-topik kajian penelitian yang terdapat dalam
I. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR Untuk memberikan arah jalannya penelitian ini akan disajikan beberapa pendapat para ahli yang berkaitan dengan topik-topik kajian penelitian yang terdapat dalam buku-buku
Lebih terperinciKONSEP KELUARGA SEJAHTERA. OLEH Ns.HENNY PERMATASARI, M.Kep. Sp. Kom
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA OLEH Ns.HENNY PERMATASARI, M.Kep. Sp. Kom tanggal upload : 28 April 2009 A. LATAR BELAKANG KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) ANGKA KELAHIRAN (TOTAL FERTILITY RATE),
Lebih terperinciTHE EFFECT OF SULPHUR MINERS INCOME TO THE FAMILY NEEDS FULFILLMENT (Case Study In Crater Ijen Banyuwangi Regency)
1 PENGARUH PENDAPATAN PENAMBANG BELERANG TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK KELUARGA (Studi Kasus Pada Penambang Belerang Di Kawah Ijen Kabupaten Banyuwangi THE EFFECT OF SULPHUR MINERS INCOME TO THE FAMILY
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar Dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang dilaksanakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang dilaksanakan secara merata diseluruh tanah air dan ditujukan bukan hanya untuk satu golongan, atau
Lebih terperinciECONOMICA Journal of Economic and Economic Education Vol.2 No.2 ( )
ECONOMICA Journal of Economic and Economic Education Vol.2 No.2 (126-133) PENGARUH ANGKA MELEK HURUF DAN ANGKA HARAPAN HIDUP TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROPINSI SUMATERA BARAT Oleh Edi Dores Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Kecamatan Tambora yang merupakan salah satu dari dari 8 kecamatan yang berada di Wilayah Kotamadya Jakarta Barat. Dengan luas
Lebih terperinciEdu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.
Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo EFEKTIFITAS BONUS UPAH KERJA TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA TENAGA KERJA INDUSTRI GENTENG DI DESA
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MANFAAT DAN KERUGIAN PERTAMBANGAN. 6.1 Indentifikasi Manfaat yang Dirasakan Masyarakat dari Kegiatan. Kabupaten. perusahaan.
VI. IDENTIFIKASI MANFAAT DAN KERUGIAN PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN C 6.1 Indentifikasi Manfaat yang Dirasakan Masyarakat dari Kegiatan Pertambangann Banyaknya industri tambang di berbagai skala menjadikan
Lebih terperinciV. DESKRIPSI LOKASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Kelurahan Kamal Muara merupakan wilayah pecahan dari Kelurahan
V. DESKRIPSI LOKASI DAN SAMPEL PENELITIAN Kelurahan Kamal Muara merupakan wilayah pecahan dari Kelurahan Kapuk, Kelurahan Kamal dan Kelurahan Tegal Alur, dengan luas wilayah 1 053 Ha. Terdiri dari 4 Rukun
Lebih terperinciIV. POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA MISKIN DI PULAU JAWA
IV. POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA MISKIN DI PULAU JAWA Data pola konsumsi rumah tangga miskin didapatkan dari data pengeluaran Susenas Panel Modul Konsumsi yang terdiri atas dua kelompok, yaitu data pengeluaran
Lebih terperinciFORM WAWANCARA PROGRAM KELUARGA HARAPAN 2011
F4 PEWAWANCARA FORM WAWANCARA PROGRAM KELUARGA HARAPAN 2011 Fasilitator mengisi satu set form ini untuk setiap pendaftar. A. INFORMASI UMUM A.01. Provinsi 16. Sumatera Selatan 18. Lampung 33. Jawa Tengah
Lebih terperinci