TINJAUAN KESIAPAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM IPA DI SMP NEGERI SE- KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL ILMIAH

Transkripsi

1 TINJAUAN KESIAPAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM IPA DI SMP NEGERI SE- KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL ILMIAH SEFTI MURNI NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016

2

3 TINJAUAN KESIAPAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM IPA DI SMP NEGERI SE- KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: SeftiMurni, Sudirman, RRP. Megahati S Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat sefti.murni@yahoo.co.id ABSTRACT Natural Sciences (IPA) related to the natural way of finding out about a systematic manner, so that the IPA is not only a mastery of knowledge in the form of a collection of facts, concepts or principles but also an invention. In this case, to be able to learn all that it needed the lab. Laboratory serves as a place or room to conduct practical activities. As stated in the National Education Minister Regulation No. 24 of 2007, science laboratories serves as a science learning activities in practice that requires special equipment. This study aims to review the practical implementation readiness IPA in SMP as Palembayan Agam District of the Academic Year 2015/2016. This type of research using descriptive method. Data obtained in the form of student response to teaching biology using questionnaires kueisioner. The sample in this study is a science teacher Palembayan sub-district by the number of teachers 10 people. Techniques used in this sampling is total sampling. Based on descriptive analysis of a questionnaire which made its way to all the science teacher can be seen in terms of the percentage of the laboratory readiness of 62% with sufficient criteria and the role of science teachers in practical readiness IPAdenganpersentase75% with sufficient criteria. Based on the results of this study concluded that in terms of laboratories and ready for practical work and in terms of preparedness and the science lab science teacher practicum jugacukup ready to implement the IPA. Suggested to the Head of State Junior High School as the District Palembayan Agam should complement the laboratory infrastructure and mengakat a teacher or someone skilled in the art to be a laboratory assistant, analysts and technicians for the sake of more rapid practical implementation. Keyword; Implementation, Practicum, Laboratories PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2006). Dalam hal ini, untuk dapat mempelajari semua itu maka diperlukan adanya laboratorium. Laboratorium berfungsi sebagai tempat atau ruangan untuk melakukan kegiatan praktikum. Sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007, laboratorium IPA berfungsi sebagai tempat kegiatan pembelajaran IPA secara praktek yang memerlukan peralatan khusus. Melaksanakan praktikum yang diperlukan adalah :(1)laboratorium, merupakan sarana pendidikan yang berfungsi sebagai penunjang dalam pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah salah satunya sebagai tempat kegiatan praktikum, (2)persiapan sebelum melaksanakan praktikum, (3) menyediakan penuntun praktikum, (4)menentukan materi yang akan dipraktikumkan, dan (5)menentukan alokasi waktu, Praktikum di laboratorium diperlukan strategi pembelajaran yang memadai dan dapat mencakup tiga ranah sekaligus yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Kelancaran praktikum juga ditentukan oleh ketersedian laboratorium,

4 alat dan bahan, jadwal pemakaian laboratorium yang diatur bergantian, tata tertib di laboratorium, administrasi laboratorium, manajemen dan pengelolaan laboratorium serta keselamatan kerja di laboratorium dan juga persiapan guru dalam pelaksanaan praktikum di antaranya, (perencanaan kegiatan praktikum praktikum, pengetahuan guru tentang alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum). Praktikum yang diadakan mendadak, akan menyebabkan terganggunya kelancaran praktikum. Persiapan alat dan bahan memerlukan waktu, sehingga akan banyak menyita waktu praktikum. Bila ternyata kekurangan alat atau bahan tidaklah dengan spontan hal ini dapat diatasi, karena tidak dapat diselesaikan dengan tergesa-gesa. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru-guru IPA di 6 sekolah SMP Negeri se- Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam tentang kesiapan praktikum IPA, masih banyak mengalami kendala yaitu dari segi laboratorium dan tugas dan peranan guru IPA dalam kesiapan praktikum. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan siapnya kegiatan praktikum yang akan dilaksanakan dengan baik, yaitu kesiapan dari segi laboratorium yang meliputi; kondisi ruangan laboratorium, perabot dan perlengkapan laboratorium, bahan kimia di laboratorium, media pendidikan, disiplin dalam laboratorium, manajemen dan pengelolaan laboratorium. Kesiapan dari segi tugas dan peranan guru dalam kesiapan praktikum yang meliputi; perencanaan sebelum melaksanakan praktikum, penuntun praktikum, alokasi waktu, materi kelas VII, VIII, dan IX. Oleh karena itu penulis telah melakukan penelitian tentang Tinjauan Kesiapan Pelaksanaan Praktikum IPA di SMP Negeri se-kecamatan Palembayan Kabupaten Agam Tahun Pelajaran 2015/2016". Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan pelaksanaan praktikum pada guru-guru IPA. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru IPA yang mengajar di SMP Negeri se- Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam. Jumlah guru IPA yang ada di sekolah SMP Negeri se-kecamatan Palembayan Kabupaten Agam. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu dari responden dengan cara menyebarkan angket kepada guru IPA di SMP Negeri se- Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam. Intrumen yang digunakan dalam penelitian adalah angket tertutup, menggunakan Skala Nominal yaitu skala yang menggunakan angka-angka sebagai simbol yang terdapat dua jawabanya itu ya dengan skor (1) dan tidak dengan skor (0), kemudian di isi oleh semua guru IPA di SMP Negeri se-kecamatan Palembayan Kabupaten Agam. Rumusan alisis data dengan mencari persentase indikator maka, digunakan rumus dari purwanto (2010) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Data dalam penelitian ini berupa jawaban angket tentang tinjauan kesiapan Pelasanaan praktikum IPA di SMP Negeri se-kecamatan Palembayana Kabupaten Agam Tahun Pelajaran 2015/2016 yang disebarkan kepada semua guru IPA dapat dilihat dari table di bawah.

5 Tabel. Persentase Tinjauan Kesiapan Pelaksanaan Praktikum IPA di SMP Negeri se-kecamatan Palembayan Kabupaten Agam Tahun Pelajaran 2015/2016. Sub Variabel Indikator Variabel Penelitian Persentase Kriteria 1. Laboratorium 2.Tugas dan Peranan Guru IPA dalam Kesiapan Praktikum A. Kondisi ruangan laboratorium B. Perabot dan perlengkapan laboratorium C. Peralatan laboratorium D. Bahan kimia di laboratorium E. Media pendidikan F. Disiplin dalam laboratorium G. Manajemen dan pengelolaan laboratorium Rata-rata A. Perencanaan sebelum melaksanakan praktikum B. Penuntun praktikum C. Alokasi waktu D. Materi yang akan dipraktikumkan 1. Materi kelas VII 2. Materi kelas VIII 3. Materi kelas IX Rata-rata 70% 67% 65% 54% 59% 80% 40% 62% 84% 70% 100% 73% 65% 56% 75% Kurang Kurang Baik Sangat Kurang Baik Sangat Baik Kurang Pembahasan Berdasarkan persentase tingkat kesiapan pelaksanaan praktikum oleh guruguru yang diperoleh dari tabel terlihat bahwa pada sub variable laboratorium berada pada kategori cukup dengan persentase 62%. Hasil ini menunjukkan bahwa guru-guru IPA di SMPN se-kecamatan Palembayan tidak mengalami kendala dalam kesiapan pelaksanaan praktikum dari segi laboratorium walaupun masih ada perlengkapan laboratorium yang masih kurang. Berdasarkan persentase tingkat kesiapan pelaksanaan praktikum oleh guruguru yang diperoleh dari table terlihat bahwa pada sub variable tugas dan peranan guru IPA dalam kesiapan praktikum berada pada kategori cukup dengan persentase 75%. Hasil ini menunjukan bahwa guru siap untuk melaksanakan praktikum walaupun masih ada mengalami kekurangan. KESIMPULAN Dari hasil penelitian tentang tinjauan kesiapan praktikum IPA di SMP Negeri se-kecamatan Palembayan Kabupaten Agam Tahun Pelajaran 2015/2016 dapat disimpulkan bahwa laboratorium sudah cukup, untuk kesiapan praktikum IPA dan guru IPA sudah cukup siap untuk melaksanakan praktikum IPA walaupun masih banyak mengalami kekurangan-kekurangan dari segi alat dan bahan untuk praktikum. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu, SMP/MTs. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas. Tersedia dpress.com/2012/01/050_model_ip a_trpd.pdf (di akses Agustus 2015) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 Tahun 2007.Tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTS, SMA/MAN. (Online), a-tipologi-sekolah-negeri dki

6 jakarta/lampiran%20permen%202 4%202007%20Standar%20Sarana %20Prasarana.pdf (di akses agustus 2015) Purwanto, Ngalim. (2010). PrinsipprinsipdanTeknikEvaluasiPengajar an. Bandung: PT RemajaRosdakarya.