NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN SENSE OF PURPOSE DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP RESILIENSI PADA REMAJA DARI ORANG TUA BERCERAI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN SENSE OF PURPOSE DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP RESILIENSI PADA REMAJA DARI ORANG TUA BERCERAI"

Transkripsi

1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN SENSE OF PURPOSE DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP RESILIENSI PADA REMAJA DARI ORANG TUA BERCERAI Oleh: Nina Fadhila Adriani Rina Mulyati PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

2 2

3 3

4 HUBUNGAN SENSE OF PURPOSE DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP RESILIENSI PADA REMAJA DARI ORANG TUA BERCERAI Nina Fadhila Adriani Rina Mulyati Intisari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sense of purpose dan dukungan sosial terhadap resiliensi pada remaja yang orang tua bercerai. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja berusia tahun dari orang tua yang bercerai yang berjumlah 119 orang. Adapun skala yang digunakan adalah skala resiliensi yaitu Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) yang telah dikembangkan oleh Yu dan Zhang (2007), skala sense of purpose yaitu Purpose in Life (PIL) yang dikembangkan oleh Garcia-Aladente dkk.(2016), serta skala dukungan sosial yaitu Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) yang sesuai dengan aspek Sarafino (2012). Analisa data yang digunakan adalah teknik analisis regresi. Hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan positif antara sense of purpose dan dukungan sosial dengan resiliensi pada remaja yang orang tuanya bercerai. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat hubungan positif yang signifikan antara sense of purpose dan dukungan sosial dengan resiliensi pada remaja orang tua yang bercerai, sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima. Sense of purpose dan dukungan sosial juga merupakan prediktor dari resiliensi. Diketahui pula ada perbedaan persepsi dukungan sosial pada perempuan dan laki-laki, yaitu dalam bentuk dukungan instrumental. Kata Kunci: Sense of Purpose, Social Support, Resilience, Adolescent Divorce Parent 4

5 Pengantar Perceraian di Indonesia semakin meningkat di sepanjang tahun. Berdasarkan data dari Badan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung RI tahun 2010, angka perceraian di Indonesia pada tahun rata-rata satu dari sepuluh pasangan menikah berakhir dengan perceraian. Pada tahun 2010 sebanyak pasangan dari dua juta pasangan menikah memilih bercerai (Sihombing, 2014). Perceraian senantiasa membawa dampak bagi keseluruhan anggota keluarga, ibu, ayah, dan juga anak. Kasus perceraian menimbulkan stres, tekanan, bahkan menimbulkan perubahan fisik dan juga mental (Sulaeman, 1995). Terlebih pada anak, perceraian cenderung menyisakan masalah perasaan yang berat, dimana mampu menempatkan remaja pada konflik. Kebanyakan anak maupun remaja mengalami stress yang cukup besar ketika orang tua bercerai, dan resiko masalah perilaku semakin besar (Santrock, 2003). Perceraian orang tua menjadi sebuah sumber stres bagi remaja, sehingga mempengaruhi berbagai aspek dalam hidup remaja. Hal tersebut dapat dilihat pada contoh kasus remaja yang orang tuanya bercerai. Berdasarkan pengalaman A dan B bahwa sebelum perceraian terjadi terdapat pertengkaran orang tua yang membuat stres dan tidak betah tinggal di rumah. Setelah perceraian pun muncul berbagai masalah sehingga berdampak pada prestasi di sekolah. Berdasarkan survey awal menunjukkan bahwa sebelum perceraian pertengkaran orang tua adalah peristiwa yang penuh dengan stres sehingga tinggal di rumah adalah hal yang tidak memberikan kenyamanan. Setelah perceraian pun 5

6 memberikan pengaruh terhadap keadaan remaja, yaitu prestasi akademik yang menurun drastis bahkan harus tinggal kelas. Akan ada masa transisi yaitu masa untuk beradaptasi dengan keadaan baru setelah terjadinya perceraian orang tua. Pada masa transisi ini berbagai masalah mulai muncul sehingga berdampak pada prestasi akademik. Namun outcome yang muncul tidak selalu buruk, bahkan mampu bangkit dari masalah dan mampu mencetak prestasi. Emery, Beam, dan Rowen (2011) memaparkan bahwa perceraian dapat membawa dampak pada remaja, yaitu stres, perilaku beresiko, dan resiliensi. Sebagian besar anak-anak maupun remaja justru menjadi individu yang resilien meskipun dalam keadaan orang tua yang bercerai. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa hasil dari sebagian besar pengukuran psikologis menujukkan tidak ada beda antara anak dari keluarga bercerai atau bukan. Resiliensi sangat penting ketika individu memiliki permasalahan yang sangat berat dan mengguncang. Resiliensi merupakan kemampuan untuk menghadapi pernasalahan-permasalahan. Individu yang resilien mampu melakukan hal yang sama seperti individu lain yang tidak menghadapi keterpurukan (Hill et al., 2007). Anak-anak dan remaja yang resilien mampu mengelola berbagai cara agar dapat memenuhi tugas perkembangan meskipun telah menghadapi banyak kendala untuk mencapai kesuksesan dalam hidup. Individu yang resilien mampu melakukan berbagai tugas dengan baik, bahkan dapat lebih baik dari yang lain (Masten & Reed, 2002). Kemampuan individu untuk bertahan ini dipengaruhi oleh beberapa macam faktor, faktor internal maupun eksternal, yang berasal dari dalam diri 6

7 maupun dari dalam diri (Grotberg, 1999). Banne (2014) menuturkan bahwa proses resiliensi remaja yang orang tuanya bercerai dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor individual, faktor keluarga, serta faktor eksternal atau komunitas. Sumber resiliensi para remaja terdiri dari perasaan positif, kemampuan yang dimiliki, serta dukungan dari keluarga dan teman. Individu yang resilien ditunjukkan dengan perilaku yang positif seperti kehadiran dalam kemasyarakatan dan keberhasilan akademik, perilaku yang sesuai dengna norma dan nilai masyarakat, kebahagiaan, dan ketiadaan dari perilaku yang menyimpang (Masten & Reed, 2002). Komitmen utnuk perkembangan tujuan, berusaha mencapai tujuan, memaknai hidup yang sedang ataupun telah dijalani, dan menunjukkan hubungan produktif dengan beberapa aspek dari dunia luar di luar diri sendiri merupakan karakteristik dari sense of purpose (Damon, Menon & Bronk 2003). Purpose in life mampu mendorong individu untuk mengatasi kesulitan hidup (Frankl dalam Bronk et al, 2009). Jika seseorang peduli dengan tujuan hidup mereka dan hidup secara konsisten dengan tujuan tersebut, mereka cenderung mempersepsi hidup mereka berarti (Damon, Menon & Bronk, 2003). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kang & Kim (2011) menunjukkan bahwa purpose in life mempengaruhi tingkat resiliensi pada individu, dengan kata lain purpose in life dapat mempengaruhi kemampuan individu untuk menemukan perspektif baru mengenai kehidupan dan mampu membuang pemikiran negatif yang lekat dengan korban pemukulan yang tinggal di tempat penampungan. 7

8 Dukungan sosial menjadi salah satu faktor protektif dalam mencapai resiliensi. Banne (2014) menyebutkan bahwa salah satu sumber resiliensi adalah dukungan keluarga serta teman, atau dapat disebut dengan dukungan sosial. Selanjutnya dukungan sosial juga berpengaruh terhadap individu yang diperkuat dari hasil penelitian Hammack et al. (2004) menemukan bahwa dukungan sosial, kedekatan dari ibu, dan waktu yang berkualitas untuk keluarga adalah sumber faktor protektif yang mampu melindungi individu dari keterpurukan (Zimmerman & Brenner, 2010). Penelitian Dubow et al. (2007) juga menemukan bahwa dukungan sosial dari rekan menolong individu untuk bertahan hidup dari masalah. Remaja yang memiliki dukungan sosial yang tinggi dari rekan hampir tidak ada kecenderungan untuk memakai obat-obatan terlarang dibandingkan remaja yang memiliki dukungan sosial yang rendah dari rekan (Zimmerman & Brenner, 2010). Purpose in life dapat mempengaruhi kemampuan individu untuk menemukan perspektif baru mengenai kehidupan dan mampu membuang pemikiran negatif yang muncul akibat perceraian. Dukungan sosial dari rekan juga dapat menolong individu untuk bertahan hidup dari masalah. Remaja yang memiliki dukungan sosial yang tinggi dari rekan hampir tidak ada kecenderungan untuk memakai obat-obatan terlarang dibandingkan remaja yang memiliki dukungan sosial yang rendah dari rekan (Zimmerman & Brenner, 2010). Berdasarkan pemaparan tersebut maka peneliti bermaksud untuk meneliti apakah ada hubungan yang positif antara sense of purpose dan dukungan sosial terhadap remaja yang orang tua bercerai? 8

9 METODE PENELITIAN Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu sense of purpose dan dukungan sosial dengan variabel tergantung yaitu resiliensi. Kriteria subjek penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan yang orang tua bercerai, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang berusia tahun, belum menikah, dan berasal dari segala suku dan tingkatan ekonomi. Peneliti menggunakan tiga buah skala untuk mengukur ketiga variabel. Skala yang digunakan adalah skala resiliensi (CD-RISC) yang berjumlah 22 aitem, skala sense of purpose (Purpose In Life Test) yang berjumlah 9 aitem, dan skala dukungan sosial (MSPSS) yang berjumlah 11 aitem. Skala disusun dengan menggunakan skala Likert, yang memiliki 5 alternatif jawaban. Semakin tinggi skor yang diperoleh pada ketiga variabel maka semakin tinggi tingkat resiliensi, sense of purpose, dan dukungan sosial yang dimiliki remaja orang tua bercerai. Sebaliknya jika semakin rendah total skor ketiga variabel, maka semakin rendah tingkat resiliensi, sense of purpose, dan dukungan sosial yang dimiliki remaja yang orang tua bercerai. Metode analisis instrumen menggunakan model rasch yang mengukur kepatutan dari alat ukur. Model rasch mengukur reliabilitas instrumen (aitem) serta validitas aitem. Sedangkan untuk analisis data dalam menguji adanya hubungan antar variabel menggunakan analisis regresi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan software SPSS for windows versi

10 HASIL PENELITIAN Deskripsi statistik data penelitian pada penelitian ini menggunakan nilai logit berdasarkan nilai logit person. Nilai logit ialah nilai acak yang ditetapkan untuk menyatakan kemungkinan 50:50 sebagai nilai yang setara antara tingkat kemampuan responden dan kesulitan item (Bond & Fox dalam Wibisono, 2015). Peneliti selanjutnya mengelompokkan skor nilai logit pada variabel resiliensi, sense of purpose, dan dukungan sosial. Pengelompokkan subjek (person) pada setiap variabel dapat diketahui dari nilai separation. menggunakan formula person strata (Sumintono & Widhiarso, 2015), yaitu: H = [ 4 x SEPARATION + 1] 3 Dimana : H : Nilai Person Strata SEPARATION : Nilai SEPARATION untuk Responden Hasil analisis yang terdiri dari uji normalitas, uji linieritas, dan uji korelasi dapat dilihat pada penjelasan berikut: 1. Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov pada program komputer SPSS versi Hasil uji normalitas yang telah dilakukan pada skala resiliensi memiliki koefisien signifikansi sebesar (p < 0.05), pada skala sense of purpose adalah (p < 0.05), dan pada skala dukungan sosial memiliki koefisien signifikansi sebesar (p < 0.05). Skala resiliensi, 10

11 skala sense of purpose, dan skala dukungan sosial dalam penelitian ini tidak terdistribusi secara normal. 2. Uji Linieritas Uji linearitas pada SPSS dilakukan dengan Test for Linearity. Pada variabel resiliensi dan sense of purpose diperoleh nilai F = dan p = 0.00 (p < 0.05). Pada variabel dukungan sosial dan resiliensi diperoleh nilai F = dan p = (p < 0.05). Dapat disimpulkan bahwa variabel resiliensi dan dukungan sosial memiliki hubungan yang linier. 3. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas menggunakan aplikasi SPSS dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance pada model regresi. Model regresi yang dikatakan bebas dari multikolinearitas adalah jika nilai VIF kurang dari 5 dan Tolerance lebih dari 0.1 (Priyatno, 2011). Nilai VIF pada variabel sense of purpose sebesar dan variabel dukungan sosial sebesar (VIF<10) dan nilai Tolerance pada variabel sense of purpose sebesar dan pada variabel dukungan sosial sebesar (a>0.1). Hal ini menunjukkan bahwa pada model regresi tidak terdapat multikolinearitas, yaitu tidak ada korelasi antar variabel independen. 4. Uji Hipotesis Uji hipotesis ini dilakukan dengan teknik analisis regresi menggunakan program SPSS for Windows. Hubungan antara sense of purpose dan dukungan sosial terhadap resiliensi mempunyai korelasi, serta diketahui bahwa variabel sense of purpose dan dukungan sosial secara bersama-sama mempunyai 11

12 pengaruh terhadap resiliensi sebesar 35,3% (R 2 = 0.353). Diketahui pula bahwa variabel sense of purpose dapat memprediksi resiliensi, resiliensi akan mengalami perubahan sebesar untuk setiap perubahan pada variabel sense of purpose. Begitu pula dengan variabel dukungan sosial dapat memprediksi resiliensi. Resiliensi akan mengalami perubahan sebesar untuk setiap perubahan yang terjadi pada variabel dukungan sosial. PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan yang erat antara sense of purpose dan dukungan sosial terhadap resiliensi, bahkan kedua variabel tersebut dapat memprediksi besar resiliensi pada remaja yang orang tuanya bercerai. Sense of purpose tentu mempunyai porsi dalam terbentuknya resiliensi, karena sense of purpose ialah tujuan yang besar dan dilakukan seseorang dengan konsisten. Sebagaimana penjelasan Zautra, Hall, dan Murray (2010) bahwa tujuan hidup adalah salah satu sumber untuk terbentuknya resiliensi pada individu. Tujuan dalam hidup sangat penting dimiliki oleh remaja yang orang tuanya bercerai, dengan begitu remaja mampu menjadi pribadi yang resilien dan berfungsi normal selayaknya remaja lain yang berasal dari orang tua utuh. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Bronk (2012) bahwa tujuan (purpose) seperti kompas yang selalu menuju ke arah utara, begitu juga dengan tujuan hidup yang konsisten dalam berorientasi serta memotivasi individu untuk mencapai tujuan. Ketika remaja yang orang tuanya bercerai berusaha melakukan apapun demi mencapai tujuan, maka remaja tidak lagi terpuruk dalam permasalahan 12

13 karena fokus utama tidak lagi mempermasalahkan keadaan buruk yang menimpanya tetapi fokus utama untuk berhasil mencapai tujuan sehingga dapat menjadi pribadi yang resilien. Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Holahan et al. (Sippel et al., 2015) yaitu dukungan sosial yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan diri, mengurangi perilaku beresiko, dan meningkatkan strategi coping seperti kemampuan penyelesaian masalah. Remaja yang mendapatkan arahan dan dukungan dari orang-orang sekitar dan menjadi lebih percaya diri berkat dukungan tersebut, sehingga memiliki kemampuan yang baik dalam menyelesaikan masalah. Dijelaskan lebih lanjut oleh Connor dan Davidson (2003) bahwa kompetensi personal adalah sikap yang mencerminkan resiliensi, sedangkan kemampuan penyelesaian masalah merupakan kompetensi personal yang akan mendorong remaja untuk dapat memutuskan tindakan yang tepat ketika situasi menjadi sulit dengan berbagai pertimbangan. Remaja yang sedang mengalami tekanan karena orang tuanya bercerai akan merasa terbantu dengan adanya dukungan dari orang-orang sekitar mengenai kemampuan yang dimiliki, dengan begitu kepercayaan diri akan meningkat dan remaja tidak lagi memikirkan hal-hal negatif yang dialami, melainkan fokus terhadap pengembangan kemampuan diri. Selain melakukan analisis korelasional antara variabel sense of purpose dan dukungan sosial terhadap variabel resiliensi, peneliti juga melakukan analisis tambahan terkait dengan faktor demografis, yaitu analisis untuk mengetahui 13

14 perbedaan antara setiap faktor demografis pada variabel sense of purpose, dukungan sosial, dan variabel resiliensi. Pada variabel resiliensi diketahui bahwa tidak ditemukan adanya perbedaan perbedaan jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, maupun lamanya perceraian dalam kemampuan resiliensi. Pada variabel sense of purpose juga tidak ditemukan adanya perbedaan pada kelompok jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan lama perceraian orang tua. Pada variabel dukungan sosial tidak ditemukan adanya perbedaan persepsi dukungan sosial pada kelompok usia, tingkat pendidikan, dan lamanya perceraian orang tua. Lebih lanjut diketahui adanya perbedaan dalam mempersepsi dukungan sosial antara laki-laki dan perempuan. Kemudian diketahui bahwa perbedaan dalam mempersepsi dukungan sosial adalah dukungan sosial yang berbentuk dukungan instrumental atau dukungan secara langsung. Hal ini dikarenakan selama masa anak-anak, laki-laki diajari untuk menekan emosi dan diajari untuk berperilaku secara mandiri, dengan demikian pengajaran seperti itu membuat lakilaki membatasi kemampuan untuk meminta dan menerima dukungan secara langsung, berbeda dengan perempuan yang diajari untuk mengekspresi emosi, sehingga perempuan lebih dapat mengembangkan hubungan sosial yang mendukung, terlebih untuk meminta dan menerima dukungan langsung dari lingkungan sosial (Block, dalam Krause & Keith, 1989). Laki-laki lebih merasa mandiri dalam menghadapi masalah karena sejak masa anak-anak diajari untuk menekan emosi, sehingga laki-laki tidak mudah untuk meminta dan menerima dukungan secara langsung, terlebih dengan permasalahan yang berkaitan dengan 14

15 permasalahan orang tua yang sedang dihadapi. Perempuan lebih mampu mengekspresikan emosi dan hal ini membuat perempuan dapat lebih mudah dalam meminta bantuan orang lain dan cenderung mengharapkan bantuan. Perempuan diketahui cenderung menerima bantuan secara langsung daripada laki-laki (Krause & Keith, 1989). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dinyatakan diterima, yaitu ada hubungan yang positif antara sense of purpose dan dukungan sosial terhadap resiliensi pada remaja yang orang tua bercerai. Dapat disimpulkan bahwa variabel sense of purpose dan variabel dukungan sosial merupakan prediktor dalam menentukan resiliensi. Selain itu dapat disimpulkan juga bahwa perempuan dan laki-laki mempunyai perbedaan dalam mempersepsi dukungan sosial yang diberikan orang lain, yaitu yang berbentuk dukungan instrumental atau dukungan langsung. SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti mengemukakan beberapa saran. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin mereplikasi penelitian ini sebaiknya menggunakan faktor-faktor lain yang mempengaruhi resiliensi seperti self esteem, konsep diri, dan problem-focused coping. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian dengan subjek yang lebih luas, seperti karakteristik subjek yang lebih bervariasi atau dengan jumlah subjek yang lebih banyak. Peneliti selanjutnya juga diharapkan melakukan penelitian yang berkaitan 15

16 dengan identifikasi sumber dukungan sosial yang paling berpengaruh pada remaja khususnya pada remaja yang orang tuanya bercerai. Bagi orang tua yang bercerai diharapkan mampu mempertahankan hubungan yang baik kepada anak-anak, dan dengan hubungan yang hangat, dengan begitu diharapkan akan meminimalisir stres yang dihadapi anak sehingga mampu mengembangkan kemampuan resiliensi. Resiliensi dapat ditingkatkan dengan berbagai sumber salah satunya dengan menentukan tujuan dan mengoptimalkan hubungan dengan lingkungan yang positif. Resiliensi yang dimiliki akan membantu remaja yang orang tuanya bercerai dapat bangkit dari permasalahan yang muncul, serta dapat membuat remaja melakukan hal sebaik mungkin. Bagi sekolah yang memiliki siswa orang tua bercerai diharapkan membuat proyek pendampingan siswa, sebab dengan bimbingan dan pendekatan yang baik dapat menumbuhkan tujuan hidup dari siswa tersebut, disamping itu hubungan yang baik dengan guru dapat diharapkan menjadi pengontrol agar siswa tidak memilih pergaulan yang negatif. 16

17 DAFTAR PUSTAKA Banne, O Resiliensi Remaja yang Memiliki Orangtua Bercerai (Studi Fenomenologi terhadap remaja dengan orangtua yang bercerai di Kota Makassar). Tesis (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Bronk, K.C., Hill, P.L., Lapsley, D.K., Talib, N. & Finch, H Purpose, hope, life satisfaction in three age group. The Journal of Positive Psychology Bronk, K.C Purpose in Life A Critical Component of Optimal Youth Development. New York: Springer Coates, D.L Structure and support of black adolescent s social network. Sex Roles, 17, pp Connor, K. M & Davidson, J. R. T Development of a new resilience scale: The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC). Depression and Anxiety, 18, Damon, W., Menon, J. & Bronk, K. C The development of purpose during adolescence. Journal Applied Developmental Science Vol. 7 No. 3 p Grotberg, E. H Taping Your Inner Strength : How To Find The Resilience To Deal With Anything. Oakland, CA : New Harbinger Publications Inc. Hill, M. Stafford, A. Seaman, P Ross, P. & Daniel, B Parenting and Resilience. Layerthorpe York :Joseph Rowntree Foundation Kang, S.K. & Kim, W A study of battered women s purpose of life and resilience in South Korea. Asian Social Work and Policy Review, 5, Krause, N., & Keith, V. (1989). Gender Differences in Social Support Among Older Adults. Sex Roles, Vol.21, Nos. 9/10 Masten, A.S. & Reed, M.G Resilience in development. Dalam C. R. Snyder & S. J. Lopez (Eds) Handbook of Positive Psychology (pp.74-88). New York: Oxford University Press Priyatno, D. (2011). Buku Saku Analisis Statistik Data SPSS. Jakarta: Mediakom Santrock, J. W Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta : Penerbit Erlangga The Guilford Press 17

18 Sihombing, M Agustus 14. Data Perceraian: Di Indonesia, Sudah Lewati 10%. Kabar24.com. Diunduh pada 13 Mei 2015 dari W Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta : PT. Asdi Mahasatya. Sippel, L.M., Pietrzak, R. H., Charney, D.S., Mayes, L.C. & Southwick, S.M How does social support enhance resilience in the trauma-exposed individual? Ecology and Society, 20(4) Sumintono, B. & Widhiarso, W Aplikasi Pemodelan Rasch Pada Assessment Pendidikan. Cimahi: Penerbit Trim Komunikata Wibisono, S Aplikasi model rasch untuk validasi instrumen pengukuran fundamentalisme agama bagi responden muslim. Journal Zautra, A.J., Hall, J.S. & Murray, K.E Resilience: a new definition of health for people and communities. Dalam J. R. Reich, A. J. Zautra & J. S. Hall (Eds). Handbook of Adult Resilience (pp. 3-30). New York: Guilford Zimmerman, M.A. & Brenner, A.B Resilience in adolescence: overming neighborhood disadvantage. Dalam J. R. Reich, A. J. Zautra & J. S. Hall (Eds). Handbook of Adult Resilience (pp ). New York: Guilford 18

19 IDENTITAS PENULIS Nama Alamat : Nina Fadhila Adriani : Jl. Kaliurang KM 14.5 No 16C Kimpulan Sleman No HP : ninafadhila@yahoo.com 19

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perceraian di Indonesia semakin meningkat di sepanjang tahun. Berdasarkan data dari Badan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung RI tahun 2010, angka perceraian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. : Sense of Purpose dan Dukungan Sosial

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. : Sense of Purpose dan Dukungan Sosial BAB III METODE PENELITIAN Variabel Tergantung : Resiliensi A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian Variabel Bebas : Sense of Purpose dan Dukungan Sosial B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL Erick Wibowo Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel tergantung : Stres Kerja Variabel bebas 1 : Kesejahteraan Keluarga (Family Well-being) Variabel bebas 2 1 : Kepribadian Tipe A Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

Studi Komparatif Mengenai Resiliensi Remaja Korban Sodomi di Desa X dan di Desa Y Kabupaten Bandung

Studi Komparatif Mengenai Resiliensi Remaja Korban Sodomi di Desa X dan di Desa Y Kabupaten Bandung Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Komparatif Mengenai Resiliensi Remaja Korban Sodomi di Desa X dan di Desa Y Kabupaten Bandung 1 Intan Pratitasari, 2 Muhammad Ilmi Hatta 1,2 Fakultas Psikologi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah dukungan sosial orang tua, harga diri (self-esteem) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan menjadi tempat yang penting dalam perkembangan hidup seorang manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan menjadi tempat yang penting dalam perkembangan hidup seorang manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga merupakan lingkungan yang pertama ditemui oleh setiap individu dan menjadi tempat yang penting dalam perkembangan hidup seorang manusia. Keluarga menjadi struktur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini berjudul Pengaruh kecerdasan emosional dan selfefficacy terhadap psychological well-being (PWB) pada mahasiswa tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN RESILIENSI PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WANITA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN RESILIENSI PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WANITA SEMARANG HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN RESILIENSI PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WANITA SEMARANG Raisa, Annastasia Ediati Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang terdiri dari dua variabel penelitian yaitu variabel prediktor dan variabel kriterium

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA DISUSUN OLEH SUGESTI HANUNG ANDITYA SUS BUDIHARTO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU 1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU Oleh : Chinta Pradhika H. Fuad Nashori PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel bebas : locus of control, terbagi dua yaitu locus of control internal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN DISKUSI. Pada penelitian ini, responden berjumlah 396 responden terdiri dari ibu

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN DISKUSI. Pada penelitian ini, responden berjumlah 396 responden terdiri dari ibu 56 BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN DISKUSI 4.1 Gambaran Responden Pada penelitian ini, responden berjumlah 396 responden terdiri dari ibu yang bekerja full time yang berdomisili di wilayah Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian kuantitatif, lebih menekankan pada pengujian teori melalui angka,

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian kuantitatif, lebih menekankan pada pengujian teori melalui angka, 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi kuantitatif, dimana pada penelitian kuantitatif, lebih menekankan pada pengujian teori melalui

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA Oleh : Finda Fatmawati Hepi Wahyuningsih PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti menentukan lokasi yang akan dijadikan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN oleh : MUTYA GUSTI RAMA Dra. AISAH INDATI, M.S FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai desain BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian, pengujian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Profil Subjek Penelitian Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus University angkatan 2011 dan angkatan 2012 dengan hasil yang mengisi 124 orang.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara sense of humor dengan work-life balance pada karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, korelasi (hubungan) digunakan untuk melihat hubungan antar variable yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah. 2. Variabel bebas : a.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah. 2. Variabel bebas : a. 76 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah 2.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang diamati, yaitu: b. Kecerdasan Adversitas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang diamati, yaitu: b. Kecerdasan Adversitas BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang diamati, yaitu: 1. Variabel tergantung : Stres Kerja 2. Variabel bebas : a. Hardiness b. Kecerdasan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang)

HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang) HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang) Imam Hidayatur Rohman, Nailul Fauziah Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Theresiana Salatiga yang terletak di jalan Kemiri Raya II Salatiga dengan akreditasi A. SMA Theresiana merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Deskripsi Tempat Penelitian SMA Kristen 1 Salatiga adalah salah satu sekolah swasta yang begitu diperhitungkan dan disegani dari banyak sekolah lain di Salatiga.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan BAB 4 ANALISIS PENELITIAN 4.1. Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan sebanyak 150 remaja dengan rentang usia 15-18 tahun dan berjenis kelamin laki-laki dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas kehidupan bekerja dengan

Lebih terperinci

Peranan Optimisme terhadap Resiliensi pada Mahasiswa Tingkat Akhir yang Mengerjakan Skripsi

Peranan Optimisme terhadap Resiliensi pada Mahasiswa Tingkat Akhir yang Mengerjakan Skripsi Prosiding Konferensi Nasional Peneliti Muda Psikologi Indonesia 2016 Vol. 1, No. 1, Hal 29-37 Peranan Optimisme terhadap Resiliensi pada Mahasiswa Tingkat Akhir yang Mengerjakan Skripsi Shahnaz Roellyana

Lebih terperinci

PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA

PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA NUR IKHSANIFA Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda INTISARI Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN RESILIENSI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR JURUSAN X FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN RESILIENSI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR JURUSAN X FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN RESILIENSI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR JURUSAN X FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Paundra Kartika Permata Sari, Endang Sri Indrawati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan selama hidupnya, manusia dihadapkan pada dua peran yaitu sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, manusia selalu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai dari usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian ini akan dilakukan di PT. Netindo Solusi Utama yang berlokasi di Yogyakarta sebagai objek. Subjek dalam penelitian ini adalah programer dan desainer

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. biasa disebut dengan desain kausal atau desain pengujian hipotesis. Studi

BAB IV METODE PENELITIAN. biasa disebut dengan desain kausal atau desain pengujian hipotesis. Studi BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Penulis menggunakan explanatory research. Jenis ini menjelaskan hubungan sebab akibat antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Jenis desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan metode dalam penelitian ini, yang mencakup jenis penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. tidak terlepas dari pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh setiap individu. Periode

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. tidak terlepas dari pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh setiap individu. Periode BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Manusia merupakan makhluk yang mengalami perubahan dalam setiap tahap kehidupannya, baik itu perubahan fisik maupun perubahan psikologis. Perubahan tersebut tidak terlepas

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa Psikologi Bina Nusantara angkatan 2015. Setelah peneliti melakukan penyebaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Resiliensi pada Ibu yang Memiliki Anak Autis Penulisan Ilmiah

Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Resiliensi pada Ibu yang Memiliki Anak Autis Penulisan Ilmiah Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Resiliensi pada Ibu yang Memiliki Anak Autis Penulisan Ilmiah Nama : Gemi Arthati NPM : 13513674 Pembimbing : Mimi Wahyuni. Jurusan Psikologi 2016 Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

Untuk Memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat Magister Sains Psikologi

Untuk Memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat Magister Sains Psikologi POLA ASUH AUTHORITATIVE DAN KECERDASAN EMOSIONAL SEBAGAI PREDIKTOR TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL SISWA SMU KELAS XI DAN XII MASEHI KUDUS DITINJAU DARI JENIS KELAMIN Tesis Untuk Memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai populasi dan subjek penelitian, metode penelitian, variabel dan definisi operasional, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi sampel penelitian Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A Pembina Jakarta yang berjumlah 20 orang remaja tuna netra. Berikut data kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu:

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Contoh dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Contoh dan Cara Pengambilan Contoh 35 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor untuk mewakili wilayah perkotaan dan Kabupaten Bogor untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA RASA BERSYUKUR DAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA PENDUDUK MISKIN DI DAERAH JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA RASA BERSYUKUR DAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA PENDUDUK MISKIN DI DAERAH JAKARTA HUBUNGAN ANTARA RASA BERSYUKUR DAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA PENDUDUK MISKIN DI DAERAH JAKARTA Ayu Redhyta Permata Sari 18511127 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2015 Latar belakang masalah -Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. subyek dengan rentang usia dari 15 tahun sampai 60 tahun dan

BAB IV PEMBAHASAN. subyek dengan rentang usia dari 15 tahun sampai 60 tahun dan BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Sampel dalam penelitian ini adalah 75 anggota aktif. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai gambaran sampel berdasarkan usia dan Masa bekerja. Selanjutnya akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI Nama : Kartika Pradita Andriani NPM : 13510847 Jurusan : Psikologi Pembimbing : Prof. Dr. AM. Heru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel tergantung dan dua variabel bebas. Variabel-variabel tersebut adalah: 1. Variabel

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA RESILIENSI DENGAN KESEPIAN (LONELINESS) PADA DEWASA MUDA LAJANG

HUBUNGAN ANTARA RESILIENSI DENGAN KESEPIAN (LONELINESS) PADA DEWASA MUDA LAJANG HUBUNGAN ANTARA RESILIENSI DENGAN KESEPIAN (LONELINESS) PADA DEWASA MUDA LAJANG Indah Putri Sari 1 Ratih Arruum Listiyandini 2 Fakultas Psikologi, Universitas Yarsi 1 indah17putri@gmail.com 2 ratih.arruum@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil Perusahaan Freetrend Indrustrial Limited merupakan indrustri sepatu atletik dan hanya memproduksi sepatu atletik. Pada tahun 2010

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai variabel penelitian, definisi operasional, alat ukur penelitian, populasi, sampel, teknik penentuan sampel, validitas, reliabilitas

Lebih terperinci

Dwi Nur Prasetia, Sri Hartati MS Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

Dwi Nur Prasetia, Sri Hartati MS Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA (STUDI KORELASI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO) Dwi Nur Prasetia, Sri Hartati MS Fakultas Psikologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif, yaitu metode yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel terikat: Identitas Diri Remaja 2. Variabel bebas: Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Hubungan Orangtua-Remaja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kominfo Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada tanggal 28 Nopember

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kominfo Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada tanggal 28 Nopember BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini sebesar 76 subyek yakni pegawai Kominfo Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada tanggal 28 Nopember

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun A. Deskripsi Subjek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia 17-23 tahun yang berjumlah 80 orang. Dalam 80 orang subjek penelitian dapat dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini adalah SMK Negeri 1 Sukoharjo yang beralamatkan di Jl. Jendral Sudirman No. 151 Sukoharjo, dengan subyek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan jumlah siswa kelas VII sebanyak 320 siswa. Berdasarkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan jumlah siswa kelas VII sebanyak 320 siswa. Berdasarkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Subjek Penelitian Jumlah siswa SMP Negeri 5 Yogyakarta sebanyak 900 siswa dengan jumlah siswa kelas VII sebanyak 320 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan 34 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan antara konformitas pada produk dan perilaku konsumtif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 Kelurahan Isola yang berjumlah 61 orang. Peneliti menggunakan teknik sampling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Rudi Prasetyo 04320307

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel kriterium: Penyesuaian diri terhadap lawan jenis. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel kriterium: Penyesuaian diri terhadap lawan jenis. B. Definisi Operasional digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu satu variabel kriterium dan dua variabel prediktor, sebagai berikut: 1. Variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL Dalam bab ini akan disajikan gambaran umum penelitian, hasil uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif tiap variabel, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Kelekatan Orangtua Tunggal Dengan Konsep Diri Remaja Di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Kelekatan Orangtua Tunggal Dengan Konsep Diri Remaja Di Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Idealnya, di dalam sebuah keluarga yang lengkap haruslah ada ayah, ibu dan juga anak. Namun, pada kenyataannya, saat ini banyak sekali orang tua yang menjadi orangtua

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan antara tingkat self-esteem dengan normative social influence pada remaja di SMA X yang meliputi hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah format metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang terbagi atas dua bagian yaitu: metode penelitian, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang berarti sesudah fakta, maksudnya penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian kausalitas. Desain penelitian kausal digunakan untuk membuktikan hubungan antara sebab dan akibat dari beberapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data A. Hasil Penelitian Deskripsi data dalam penelitian ini mengemukakan hasil pengolahan data dengan teknik statistik deskriptif meliputi nilai rerata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 2009 : 96).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 2009 : 96). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel disebut juga sebagai objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda (Turmudi dan Sri Harini,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bungah No.1 Bungah Gresik yang berdiri sejak tahun 1998 yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bungah No.1 Bungah Gresik yang berdiri sejak tahun 1998 yang 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Dekripsi Subyek Sekolah SMK Assa adah Bungah bertempat di alamat Jl. Raya Bungah No.1 Bungah Gresik yang berdiri sejak tahun 1998 yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian. 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel tergantung : Eksistensi diri pada cover dancer boyband dan girlband Korea 2. Variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Akademi Keperawatan 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Akademi Keperawatan 17 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Akademi Keperawatan 17 Karanganyar dengan pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik total sampling sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 13 Bandung di Jalan Mutiara no.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 13 Bandung di Jalan Mutiara no. 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 13 Bandung di Jalan Mutiara no. 15 Kota Bandung. SMP Negeri 13 Bandung merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Apabila subjeknya

Lebih terperinci