Peranan Optimisme terhadap Resiliensi pada Mahasiswa Tingkat Akhir yang Mengerjakan Skripsi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Peranan Optimisme terhadap Resiliensi pada Mahasiswa Tingkat Akhir yang Mengerjakan Skripsi"

Transkripsi

1 Prosiding Konferensi Nasional Peneliti Muda Psikologi Indonesia 2016 Vol. 1, No. 1, Hal Peranan Optimisme terhadap Resiliensi pada Mahasiswa Tingkat Akhir yang Mengerjakan Skripsi Shahnaz Roellyana 1 Ratih Arruum Listiyandini 2 Fakultas Psikologi Universitas YARSI shahnazroellyana93@gmail.com ABSTRAK Berbagai tantangan dan kesulitan yang disebabkan oleh pengerjaan skripsi adalah permasalahan yang tidak dapat dihindari bagi setiap mahasiswa tingkat akhir. Oleh karena itu, mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi membutuhkan peran resiliensi. Resiliensi adalah kualitas pribadi yang memungkinkan individu untuk bangkit ketika menghadapi kesulitan. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa resiliensi bisa dipengaruhi oleh faktor protektif internal, salah satunya adalah optimisme. Optimisme adalah keyakinan individu untuk mendapatkan hasil yang baik dan memiliki harapan positif saat dihadapkan dengan kesulitan. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk mengetahui peranan optimisme terhadap resiliensi pada mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi. Penelitian ini menggunakan teknik sampling insidental, dengan jumlah sampel 151 mahasiswa tingkat akhir yang telah mengerjakan skripsi lebih dari 1 semester dengan rentang usia tahun. Alat ukur yang digunakan adalah skala Life Orientation Test Revised (LOT-R) dan Connor Davidson Resilience Scale (CD-RISC) yang telah diadaptasi. Hasil uji regresi sederhana menunjukkan bahwa optimisme berperan secara signifikan terhadap resiliensi pada mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi sebesar 12.3%. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi memiliki keyakinan untuk mendapatkan hasil yang baik dan selalu berpikiran positif, maka itu akan membantu mereka untuk lebih mampu menghadapi kesulitan yang terjadi selama proses pengerjaan skripsi. Kata Kunci: Mahasiswa Tingkat Akhir, Skripsi, Optimisme, Resiliensi PENDAHULUAN Dalam dunia perguruan tinggi mahasiswa akan mempelajari teori-teori dan menempuh SKS semester demi semester terkait dengan jurusan yang dipilihnya. Setelah sampai pada tingkat akhir dan telah mencapai jumlah SKS yang dijadikan prasyarat untuk menempuh ketahapan berikutnya, mahasiswa akan masuk pada tahap terakhir dalam dunia perkuliahan, yaitu tugas akhir atau yang disebut juga dengan skripsi. Skripsi adalah syarat wajib untuk mahasiswa meraih gelar sarjana. Skripsi merupakan karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa program sarjana pada akhir masa studinya berdasarkan hasil penelitian, atau kajian kepustakaan, atau pengembangan terhadap suatu masalah yang dilakukan secara seksama (Darmono & Hasan, 2005). Mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi dituntut untuk memiliki rasa optimis, semangat hidup yang tinggi, mencapai prestasi optimal dan berperan aktif dalam menyelesaikan [29]

2 masalah, baik masalah akademis maupun non-akademis (Yesamine, 2000). Namun pada kenyataannya, tidak sedikit mahasiswa yang merasa terbebani dan mengalami berbagai kesulitan dalam mengerjakan skripsi. Kesulitan-kesulitan tersebut, seperti kesulitan dalam hal mencari tema, judul, sampel, alat ukur yang digunakan, kesulitan mendapatkan referensi, keterbatasan waktu penelitian, proses revisi yang berulang-ulang, dosen pembimbing yang sibuk dan sulit ditemui, lamanya umpan balik dari dosen pembimbing ketika menyelesaikan skripsi, dan lain-lain (Maritapiska dalam Wulandari, 2012). Dalam menghadapi berbagai kesulitan yang diakibatkan oleh pengerjaan skripsi, mahasiswa membutuhkan peran resiliensi. Resiliensi adalah kapasitas individu untuk menghadapi dan mengatasi serta merespon secara positif kondisikondisi tidak menyenangkan yang tidak dapat dihindari, dan memanfaatkannya untuk memperkuat diri sehingga mampu beradaptasi terhadap perubahan, tuntutan, dan kekecewaan yang muncul dalam kehidupan (Dewi, 2014). Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa resiliensi bisa dipengaruhi oleh adanya faktor protektif internal di dalam individu itu sendiri. Riset di negara Barat menunjukkan bahwa faktor protektif yang secara umum dianggap berperan adalah regulasi emosi, pengendalian diri, fleksibilitas kognitif, efikasi diri, empati, keinginan mencari tantangan baru, dan optimisme (Revich & Shatte dalam Listiyandini & Akmal, 2015). Poetry (2010) berpendapat bahwa individu dengan resiliensi yang baik adalah individu yang optimis, yang percaya bahwa segala sesuatu dapat berubah menjadi lebih baik. Optimisme merupakan salah satu bagian dari kekuatan karakter menurut Peterson & Seligman (2004). Optimisme adalah suatu sikap individu yang memiliki harapan kuat terhadap segala sesuatu walaupun sedang menghadapi masalah, karena individu tersebut yakin mampu memecahkannya (Slamet, 2014). Dalam menerima kekecewaan, individu yang optimis cenderung menerima dengan respon aktif, tidak putus asa, merencanakan tindakan ke depan, mencari pertolongan, dan melihat kegagalan sebagai sesuatu yang dapat diperbaiki (Adilia, 2010). Oleh karena itu, mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi membutuhkan peran optimisme agar dalam proses penyelesaian skripsi mahasiswa tingkat akhir memiliki sikap menerima masukan-masukan pembimbing dengan respon aktif, tidak mudah putus asa apabila menemukan kesulitan-kesulitan terkait skripsinya, merencanakan pengerjaan skripsi dengan lebih terjadwal, dan berusaha mencari jalan keluar saat menemui hambatan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ningrum (2011) dengan menggunakan sampel 80 mahasiswa menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif dan signifikan antara optimisme dengan coping stress mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Artinya semakin tinggi optimisme mahasiswa, maka semakin baik pula coping stress yang dimilikinya. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah optimisme mahasiswa, maka semakin buruk coping stress. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rosyani (2012) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara resiliensi dan coping. Artinya, semakin tinggi resiliensi maka semakin tinggi pula kemampuan coping stress. Dari dua penelitian tersebut, maka dapat diindikasikan bahwa optimisme juga dapat berkorelasi dengan resiliensi pada mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi. Namun demikian, pada penelitian yang dilakukan oleh Listiyandini & Akmal (2015) dengan menggunakan sampel 35 mahasiswa menunjukkan bahwa kekuatan karakter optimisme tidak berkorelasi dengan resiliensi. Adanya perbedaan beberapa data penelitian tersebut, mendorong peneliti untuk mencari tahu dan menggali lebih lanjut mengenai peranan optimisme terhadap resiliensi pada [30]

3 mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi. Dalam penelitian ini, peneliti ingin membuktikan bahwa optimisme berperan terhadap resiliensi pada mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi. Mahasiswa yang mengerjakan skripsi dengan optimisme tinggi akan cenderung memiliki resiliensi yang lebih tinggi. Sebaliknya, apabila optimisme mahasiswa yang mengerjakan skripsi rendah, maka resiliensinya akan cenderung lebih rendah. Optimisme Scheier dan Carver (2002) mendefinisikan optimisme sebagai keyakinan individu secara umum akan hasil yang baik dari usahanya, yang kemudian mendorong individu tersebut untuk terus berusaha dalam mencapai tujuan, serta adanya keyakinan untuk selalu mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya. Scheier dan Carver (2001) menyatakan bahwa konsep optimisme berfokus pada ekspektasi individu terhadap masa depan. Konsep ini memiliki ikatan dengan teori psikologi mengenai motivasi, yang disebut dengan expectancy-value theories. Expectancy-value theories terdiri dari: 1. Tujuan (goals) Tujuan adalah tindakan, kondisi akhir, atau nilai yang individu lihat sebagai sesuatu yang diinginkan atau tidak diinginkan. Individu akan mencoba menyesuaikan perilaku, menyesuaikan dirinya terhadap apa yang ingin dicapai, dan individu akan mencoba untuk menghindari apa yang tidak mereka inginkan. 2. Harapan (expectancies) Perasaan percaya diri atau raguragu mengenai kemampuan meraih tujuan (goal). Dengan adanya kepercayaan diri yang cukup individu akan berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Optimisme akan mengarahkan individu untuk selalu memiliki harapan yang positif dan memiliki hasil yang baik akan masa depannya. Resiliensi Connor dan Davidson (2003) mendefinisikan resiliensi sebagai: Resilience embodies the personal qualities that enable one to thrive in the face of adversity. Menurut Connor dan Davidson (2003), resiliensi meliputi kualitas pribadi yang memungkinkan individu untuk bangkit ketika menghadapi kesulitan. Connor dan Davidson (2003) menyatakan bahwa resiliensi terdiri dari lima aspek, yaitu : 1 Kompetensi personal, standar tinggi, dan keuletan 2. Kepercayaan pada diri sendiri, toleransi terhadap afek negatif, dan kuat atau tahan dalam kondisi stres 3. Menerima perubahan secara positif dan dapat membuat hubungan yang aman dengan orang lain 4. Pengendalian diri 5. Pengaruh spiritual Mahasiswa Tingkat Akhir yang Mengerjakan Skripsi Secara umum mahasiswa tingkat akhir adalah mahasiswa yang hampir menyelesaikan semua mata kuliahnya dan sedang mengambil tugas akhir atau skripsi (Pratiwi & Lailatulshifah, 2012). Menurut Winkel (2004) periode usia mahasiswa tingkat akhir adalah antara rentang usia tahun. Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan atau fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidahkaidah yang berlaku (Zuchrufia, 2013). Skripsi dibuat agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi [31]

4 dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya (Andarini & Fatma, 2013). Tetapi pada kenyataannya, mahasiswa mengalami tantangan dan hambatan dalam proses penyelesaian studinya. Hambatan tersebut misalnya rasa malas, adanya mis-komunikasi dengan dosen pembimbing, kesulitan memperoleh bahan atau referensi, kurangnya sarana dan prasarana, kurangnya dukungan, ketidakmampuan mengatur waktu, serta adanya aktivitas lain seperti bekerja paruh waktu (Andarini & Fatma, 2013). METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Desain yang digunakan adalah asosiatif. Tujuan penelitian kuantitatif ini adalah untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui peranan optimisme terhadap resiliensi pada mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi. Dalam penelitian ini, peneliti berhipotesis bahwa optimisme berperan secara signifikan terhadap resiliensi pada mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi. Partisipan Penelitian Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi diwilayah DKI Jakarta. Peneliti mengambil populasi di DKI Jakarta karena berdasarkan data grafik statistik Dikti, Provinsi DKI Jakarta termasuk dalam populasi mahasiswa kedua terbesar dengan jumlah mencapai mahasiswa ( aphjenjang). Karakteristik Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 151 mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi. Peneliti juga menetapkan karakteristik subjek yang akan terlibat dalam penelitian ini, yaitu: 1. Subjek adalah mahasiswa tingkat akhir yang sudah mengerjakan skripsi lebih dari satu semester (6 bulan) dan masih pada fase 7 tahun kuliah, karena peneliti menduga bahwa mahasiswa yang telah mengerjakan skripsi lebih dari satu semester, akan lebih banyak mengalami kejenuhan sehingga optimismenya akan lebih rentan, dibandingkan dengan mahasiswa yang baru memulai penyusunan skripsi. 2. Subjek berada pada rentang usia tahun dengan berdasarkan rentang usia mahasiswa tingkat akhir menurut Winkel (2004). Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling. Desain nonprobability sampling yang digunakan yaitu, sampling insidental. Instrumen Penelitian Skala Optimisme Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan untuk mengukur optimisme adalah Life Orientation Test Revised (LOT- R) yang disusun oleh Scheier, Carver, & Bridges (1994). Alat ukur Life Orientation Test Revised (LOT-R) dibuat menjadi tiga jenis aitem, yaitu aitem positif, aitem negatif, dan aitem pengalih. Namun, dalam penghitungan skor akhir yang akan diperhitungkan hanya aitem-aitem positif dan negatif, sedangkan aitem-aitem pengalih tidak diikutsertakan dalam penghitungan. [32]

5 Skala LOT-R diuji coba kepada 50 mahasiswa dan memperoleh nilai setiap aitem LOT-R pada corrected item total correlation >0.2 dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,624. Skala Resiliensi Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan untuk mengukur resiliensi adalah Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) yang disusun oleh Connor & Davidson (2003), yang mengacu pada lima aspek resiliensi dari Connor & Davidson (2003). Skala CD-RISC diuji coba kepada 70 mahasiswa dan memperoleh nilai setiap aitem CD-RISC pada corrected item total correlation >0.2 dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,868. ANALISIS & HASIL Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan uji kolmogorov-smirnov dan mendapatkan signifikansi >0.05 yaitu p=0.319, dengan demikian data penelitian ini berdistribusi normal. Uji Linieritas Uji linieritas mendapatkan signifikansi >0.05 yaitu p=0.479, dengan demikian kedua variabel memiliki hubungan yang linier. Uji Korelasi Uji korelasi dalam penelitian ini menggunakan pearson product moment dan mendapatkan korelasi positif yang signifikan antara optimisme dan resiliensi dengan r=0.351 (p=0.000). Uji Regresi Analisis regresi sederhana antara optimisme dan resiliensi mendapatkan nilai F= dan p= Selain itu didapatkan juga koefisien determinsi (R square) yaitu atau 12.3%. Uji Beda Hasil analisis uji beda menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara optimisme jika ditinjau dari asal universitas responden (F=4.013, p<0.05). Analisis deskriptif menunjukkan bahwa mahasiswa yang berkuliah di universitas negeri memiliki rata-rata optimisme yang lebih tinggi (µ=17.91) dibandingkan dengan mahasiswa yang berkuliah di universitas swasta (µ=17.58). Lebih lanjut, hasil analisis korelasi antara usia dengan optimisme menunjukkan terdapat korelasi positif sebesar r=0.219 dengan nilai signifikansi p= Hasil analisis uji beda menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara resiliensi jika ditinjau dari jenis kelamin responden (F=6.325, p<0.05). Analisis deskriptif menunjukkan bahwa mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki memiliki rata-rata resiliensi yang lebih tinggi (µ=75.23) dibandingkan dengan mahasiswa yang berjenis kelamin perempuan (µ=71.90). DISKUSI Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimisme berperan secara signifikan (F=20.900, p<0.01) terhadap resiliensi, dengan kontribusi sebesar 12.3%. Dengan demikian, hipotesis bahwa optimisme berperan secara signifikan terhadap resiliensi mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi dapat diterima. Optimisme adalah keyakinan individu untuk mendapatkan hasil yang baik dan memiliki harapan yang positif saat dihadapkan dengan berbagai kesulitan, sedangkan resiliensi adalah kapasitas individu untuk mengatasi serta merespon secara positif kesulitan-kesulitan yang terjadi dan memanfaatkannya untuk memperkuat diri. Pada mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi, ketika mereka memiliki keyakinan akan mendapatkan hasil yang baik dan memiliki harapan positif, maka mereka akan cenderung lebih mampu untuk menghadapi [33]

6 kesulitan-kesulitan yang terjadi selama proses pengerjaan skripsi. Ningrum (2011) menyatakan bahwa mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dengan optimisme yang tinggi cenderung memiliki coping stress yang lebih baik. Dalam proses penyelesaian skripsi, keyakinan untuk mendapatkan hasil yang baik dan selalu berpikiran positif akan membantu terbentuknya sikap menerima masukan-masukan pembimbing dengan respon aktif, tidak mudah putus asa apabila menemukan kesulitan-kesulitan terkait skripsinya, merencanakan pengerjaan skripsi dengan lebih terjadwal, dan berusaha mencari jalan keluar saat menemui hambatan. Hal ini pada akhirnya akan membantu mahasiswa tingkat akhir untuk bangkit kembali dari kesulitankesulitan yang ada dalam proses penyelesaian skripsinya. Berdasarkan hasil analisis faktor demografis menunjukkan bahwa mayoritas responden berasal dari universitas swasta (62.9%) dan minoritas responden berasal dari universitas negeri (37.1%). Ditemukan bahwa mahasiswa yang berkuliah di universitas negeri dan universitas swasta memiliki perbedaan optimisme yang signifikan (t=0.047, p<0.05). Mahasiswa yang berkuliah di universitas negeri memiliki optimisme lebih tinggi (µ=17.91) dibandingkan dengan mahasiswa yang berkuliah di universitas swasta (µ=17.58). Di Indonesia, proses penyeleksian mahasiswa universitas negeri sangatlah ketat, melalui beberapa ujian masuk dan berbagai syarat. Universitas negeri memiliki komitmen untuk lebih mengutamakan kualitas calon mahasiswa yang sesuai dengan bakatnya atau kecerdasannya dibandingkan dengan universitas swasta yang kurang begitu ketat dikarenakan ujian masuk hanya sebuah formalitas saja (Utami, 2012). Dengan adanya perbedaan tersebut, mahasiswa yang dapat masuk di universitas negeri merasa sudah pernah melalui proses yang lebih sulit, sehingga walaupun sudah mengerjakan skripsi lebih dari 1 semester (6 bulan) mereka akan tetap optimis bahwa skripsi yang mereka kerjakan akan mampu terselesaikan. Hal ini sejalan dengan pendapat Scheier dan Carver (2002), bahwa pengalaman keberhasilan di masa lalu akan mempengaruhi individu untuk lebih percaya diri dan mengharapkan keberhasilan di masa yang akan datang. Berdasarkan hasil analisis korelasi antara usia dengan optimisme menunjukkan terdapat korelasi positif sebesar r=0.219 (p=0.007). Nilai koefisien korelasi yang bersifat positif menunjukkan bahwa semakin tinggi usia, maka semakin tinggi optimismenya. Sejalan dengan pendapat Berk (2010), individu dengan rentang usia tahun atau dewasa awal memiliki keterampilan penyelesaian konfik yang baik, keyakinan diri untuk menggapai cita-cita, karakter moral yang kuat, dan rasa tanggung jawab pribadi. Dengan demikian, mahasiswa tingkat akhir yang usianya lebih matang cenderung memiliki optimisme yang lebih tinggi. Semakin matangnya usia mahasiswa tingkat akhir ia akan semakin terampil dalam melakukan pemecahan masalah yang ada dalam skripsinya, mempunyai keyakinan yang kuat bahwa ia mampu menyelesaikan skripsinya dengan baik, dan mempunyai rasa tanggung jawab terhadap dirinya bahwa ia harus segera lulus. Berdasarkan hasil analisis kaitan faktor demografis dengan resiliensi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan resiliensi yang signifikan bila ditinjau dari jenis kelamin sebesar t=0.013 (p<0.05). Mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki memiliki rata-rata resiliensi yang lebih tinggi (µ=75.23) dibandingkan dengan mahasiswa yang berjenis kelamin perempuan (µ=71.90). Mahasiswa laki-laki yang mengerjakan skripsi lebih memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitankesulitan yang ada pada proses penyelesaian skripsinya dibandingkan dengan perempuan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rinaldi (2010), bahwa laki-laki memiliki resiliensi yang lebih baik dibandingkan dengan [34]

7 perempuan. Hasil penelitian yang dilakukan Barends (dalam Rinaldi, 2010) juga mengindikasikan bahwa laki-laki memiliki keyakinan dalam memecahkan masalah dan percaya pada kemampuannya (kompetensi) untuk menguasai tugas atau situasi yang sulit, secara lebih baik dibandingkan dengan wanita. Sejalan dengan pendapat Connor dan Davidson (2003), individu yang resilien memiliki self efficacy atau keyakinan terhadap kemampuan yang mereka miliki dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam hidup. Pada penelitian ini, optimisme hanya berperan sebesar 12.3% terhadap resiliensi. Hasil analisis statistik menemukan, terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi resiliensi sebesar 87.7%. Revich dan Shatte (2002) menyatakan bahwa resiliensi bisa dipengaruhi oleh adanya faktor protektif internal di dalam diri individu itu sendiri. Faktor protektif selain optimisme yang secara umum dianggap berperan adalah regulasi emosi, pengendalian diri, fleksibilitas kognitif, efikasi diri, empati, keinginan mencari tantangan baru. Selain itu, Kumpfer (dalam Oktaviani, 2012) juga menyatakan bahwa resiliensi dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal yang penting dalam kehidupan individu, seperti keluarga, komunitas, budaya, sekolah, dan rekan sebaya. Dengan demikian, faktor lain yang mempengaruhi resiliensi sebesar 87.7% mungkin dapat diindikasikan oleh faktor protektif internal selain optimisme dan faktor eksternal seperti dukungan sosial. Oleh karena itu, pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variabel protektif internal selain optimisme dan dukungan sosial agar dapat diketahui variabel manakah yang paling memberikan kontribusi terhadap resiliensi. KESIMPULAN Optimisme memiliki peran signifikan dalam meningkatkan resiliensi pada mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi. Kontribusi yang diberikan optimisme dalam meningkatkan resiliensi sebesar 12.3% dan 87.7% dipengaruhi oleh faktor lain. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi memiliki keyakinan untuk mendapatkan hasil yang baik dan selalu berpikiran positif, maka itu akan membantu mereka untuk lebih mampu menghadapi kesulitankesulitan yang terjadi selama proses pengerjaan skripsi. SARAN Saran Teoritis Pada penelitian selanjutnya, diharapkan: 1. Peneliti dapat menggunakan variabel protektif internal selain optimisme dan faktor eksternal seperti dukungan sosial, agar dapat diketahui variabel manakah yang paling memberikan kontribusi terhadap resiliensi. 2. Menanyakan lebih detail terkait jangka waktu proses penyelesaian skripsi dan faktor-faktor eksternal yang berperan dalam keterhambatan proses penyelesaian skripsi. 3. Peneliti dapat menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan pengambilan data melalui wawancara dan observasi agar mendapatkan hasil yang lebih valid. Saran Praktis 1. Dengan adanya penelitian ini, mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi diharapkan dapat memiliki keyakinan untuk mendapatkan hasil yang baik dari usaha-usahanya dan selalu berpikir positif terkait dengan proses penyelesaian skripsinya, agar mampu melewati kesulitan-kesulitan yang terjadi dalam proses pengerjaan skripsi. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimisme berperan terhadap resiliensi. [35]

8 Oleh karena itu diharapkan bagi institusi pendidikan tinggi dan para dosen pembimbing agar memberikan masukan dan arahan pada mahasiswa tingkat akhir untuk memiliki keyakinan yang baik dan selalu berpikir positif dalam proses pengerjaan skripsi, supaya dalam menghadapi berbagai kesulitan yang hadir dalam proses pengerjaan skripsi mahasiswa bisa menjadi lebih resilien. DAFTAR PUSTAKA Adilia, M. D. (2010). Hubungan Self Esteem dengan Optimisme Meraih Kesuksesan Karir pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah. Andarini, S. R. & Fatma, A. (2013). Hubungan antara Distress dan Dukungan Sosial dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi. Talenta Psikologi Vol. 2 No. 2, Agustus Berk, L. E. (2010). Development Through The Lifespan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Connor, K. M., & Davidson, J. R. T. (2003). Development Of A New Resilience Scale: The Connor- Davidson Resilience Scale (CD- RISC). Journal Of Depression And Anxiety. Vol 18: Darmono, A & Hasan, A. (2005). Menyelesaikan Skripsi dalam Satu Semester, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, Indonesia. Dewi, A. M. (2014). Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok terhadap Peningkatan Resiliensi Siswa. Jurnal Ilmiah Pendidikan Bimbingan Dan Konseling Vol. 2 No. 1, Oktober Listiyandini, R. A & Akmal, S. Z. (2015). Hubungan antara Kekuatan Karakter dan Resiliensi pada Mahasiswa. Prosiding Temu Ilmiah Nasional Fakultas Psikologi Universitas Pancasila. Ningrum, D. W. (2011). Hubungan antara Optimisme dan Coping Stres pada Mahasiswa UEU yang sedang Menyusun Skripsi. Jurnal Psikologi Vol. 9 No. 1, Juni Oktaviani, D. (2012). Resiliensi Remaja Aceh yang Mengalami Bencana Tsunami. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Program Studi Sarjana Reguler. Depok. Pendidikan Tinggi (DIKTI). (2015). Grafik Statistik Jumlah Mahasiswa (Jenjang Pendidikan). megraphjenjang. (Diakses 19 November 2015). Peterson, C., & Seligman, M. E. P. (2004). Character Strengths and Virtues: A Handbook and Classification. Washington DC: APA. Poetry, R. V. (2010). Resiliensi pada Mahasiswa Baru Penyandang Cerebral Palsy (CP). Skripsi. Universitas Brawijaya. Pratiwi, D & Lailatushifah, S. N. F. (2012). Kematangan Emosi dan Psikosomatis pada Mahasiswa Tingkat Akhir. Jurnal Psikologi. Universitas Wangsa Manggala. Yogyakarta. Rinaldi. (2010). Resiliensi pada Masyarakat Kota Padang ditinjau dari Jenis Kelamin. Jurnal Psikologi Vol. 3 No. 2, Juni Rosyani, C. R. (2012). Hubungan antara Resiliensi dan Coping pada Pasien Kanker Dewasa. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Program Studi Sarjana Reguler. Depok. Scheier, M. F., Carver, C. S., & Bridges, M. W. (1994). Distinguishing optimism from neuroticism (and trait anxiety, self-mastery, and selfesteem): A re-evaluation of the Life Orientation Test. Journal of Personality and Social Psychology. 67, [36]

9 Scheier, M. F. & Carver, C. S. (2001). Optimism, Pesimism, And Self- Regulation: Implication for Theory, Research, and Practice. Journal of American Psychological Assosiation Scheier, M. F. & Carver, C. S. (2002). Optimism Handbook of Positive Psychology. New York: Oxford University Press. Slamet. (2014). Pelatihan Motivasi Berprestasi Guna Meningkatkan Efikasi Diri dan Optimisme pada Mahasiswa Aktivis Organisasi Di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Jurnal Hisbah Vol. 11 No. 1, Juni Utami, N. R. P. (2012). Pengaruh Status Perguruan Tinggi, Status Mahasiswa, Kecerdasan Emosional dan Persepsi Mahasiswa Mengenai Kompetensi Dosen terhadap Pemahaman IFRS pada Mahasiswa Akuntansi di Kota Semarang. Skripsi. Universitas Diponegoro. Uyun, Z. (2012). Resiliensi dalam Pendidikan Karakter. Prosiding Seminar Nasional Psikologi Islami Winkel, W.S. (2004). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. Wulandari, R. P. (2012). Hubungan Tingkat Stres dengan Gangguan Tidur pada Mahasiswa Skripsi Di Salah Satu Fakultas Rumpun Science- Technology UI. Skripsi. Universitas Indonesia. Yesamine, O. (2002). Hubungan antara Kecenderungan Problem Focused Coping dengan Depresi Mahasiswa Tingkat Akhir. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Zuchrufia, A. R. (2013). Pengaruh Menonton Film Drama Komedi Korea terhadap Emosi Positif pada Mahasiswa yang Sedang Menempuh Skripsi. Skripsi. Universitas Ahmad Dahlan. [37]

HUBUNGAN ANTARA RESILIENSI DENGAN KESEPIAN (LONELINESS) PADA DEWASA MUDA LAJANG

HUBUNGAN ANTARA RESILIENSI DENGAN KESEPIAN (LONELINESS) PADA DEWASA MUDA LAJANG HUBUNGAN ANTARA RESILIENSI DENGAN KESEPIAN (LONELINESS) PADA DEWASA MUDA LAJANG Indah Putri Sari 1 Ratih Arruum Listiyandini 2 Fakultas Psikologi, Universitas Yarsi 1 indah17putri@gmail.com 2 ratih.arruum@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas Ekonomi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas Ekonomi 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Subyek penelitian atau populasi ini adalah Mahasiswa Semester 8 yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas

Lebih terperinci

Hubungan Antara Religiusitas Dengan Resiliensi Pada Mahasiswa Perantau

Hubungan Antara Religiusitas Dengan Resiliensi Pada Mahasiswa Perantau Hubungan Antara Dengan Pada Mahasiswa Perantau NAMA : PANDU PRAMANA NPM : 15511494 PEMBIMBING : Dr. ANUGRIATY INDAH ASMARANY JAKARTA 2015 Latar Belakang Masalah Mahasiswa Perantau Hambatan Stres akademik

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Hasil dari penelitian menunjukkan Ho ditolak sehingga ada hubungan

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Hasil dari penelitian menunjukkan Ho ditolak sehingga ada hubungan BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan, antara lain: 1. Uji Korelasi Hasil dari penelitian menunjukkan Ho ditolak sehingga ada hubungan antara self-efficacy

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. : Sense of Purpose dan Dukungan Sosial

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. : Sense of Purpose dan Dukungan Sosial BAB III METODE PENELITIAN Variabel Tergantung : Resiliensi A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian Variabel Bebas : Sense of Purpose dan Dukungan Sosial B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu dihadapkan pada pemikiran-pemikiran tentang seberapa besar pencapaian yang akan diraih selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. paling penting dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. paling penting dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai upaya meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pendidikan merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia, aspek paling penting dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai upaya meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan data,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan data, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian korelasional yang menggabungkan antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2). Secara sistematis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Responden Responden terdiri dari 200 orang dan merupakan mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran rentang usia responden

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 20 for windows. 4.1 Profil Responden Responden berasal dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini adalah stres kerja. peneliti menggunakan kuesioner yang berisikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini adalah stres kerja. peneliti menggunakan kuesioner yang berisikan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Variabel X dan Y Dalam penelitian ini ada dua variabel yang menjadi objek penelitian yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012 PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH 10508075 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mahasiswa Tingkat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN RESILIENSI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR JURUSAN X FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN RESILIENSI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR JURUSAN X FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN RESILIENSI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR JURUSAN X FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Paundra Kartika Permata Sari, Endang Sri Indrawati

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengolahan Data Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian mengenai hubungan antara cara mengajar guru dengan self-efficacy siswa pada pemerolehan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan penelitian. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan penelitian. Dalam BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan penelitian. Dalam bab ini diuraikan: metode dan pendekatan penelitian, definisi operasional, lokasi, populasi dan sampel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB-UB). Jika

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB-UB). Jika 76 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian JAFEB-UB merupakan salah satu jurusan dari tiga jurusan yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB-UB).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tugas akhir atau yang sering disebut skripsi merupakan gerbang terakhir yang

BAB I PENDAHULUAN. Tugas akhir atau yang sering disebut skripsi merupakan gerbang terakhir yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas akhir atau yang sering disebut skripsi merupakan gerbang terakhir yang umumnya dilalui oleh setiap mahasiswa sebelum menjadi sarjana.saat mahasiswa telah menempuh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang)

HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang) HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang) Imam Hidayatur Rohman, Nailul Fauziah Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dua dasawarsa terakhir ini, perubahan yang terjadi dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dua dasawarsa terakhir ini, perubahan yang terjadi dalam berbagai BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Dalam dua dasawarsa terakhir ini, perubahan yang terjadi dalam berbagai sektor kehidupan semakin pesat, sebagai dampak dari faktor kemajuan di bidang teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2010 meluncurkan program bantuan biaya pendidikan Bidikmisi

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah 38 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah Optimisme merupakan suatu sikap positif yang diperlukan setiap orang untuk mencapai suatu tujuan. Dengan memiliki sikap optimis seseorang dapat memiliki daya

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN A. Uji Asumsi 1. Uji Normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas data menggunakan program SPSS 16, didapatkan hasil bahwa data neuroticism memiliki nilai z = 0,605 dengan signifikansi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN OPTIMISME MAHASISWA PSIKOLOGI UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN OPTIMISME MAHASISWA PSIKOLOGI UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN OPTIMISME MAHASISWA PSIKOLOGI UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI Ushfuriyah_11410073 Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah MA Darussalam Agung Kota Malang. mengembangkan pendidikan di Kedungkandang didirikanlah Madrasah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah MA Darussalam Agung Kota Malang. mengembangkan pendidikan di Kedungkandang didirikanlah Madrasah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Sejarah MA Darussalam Agung Kota Malang Berawal dari pemikiran dan kemauan yang kuat untuk mengembangkan pendidikan di Kedungkandang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang akan dibahas dalam bab ini adalah teori mengenai self-efficacy dan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang akan dibahas dalam bab ini adalah teori mengenai self-efficacy dan BAB 2 LANDASAN TEORI Teori yang akan dibahas dalam bab ini adalah teori mengenai self-efficacy dan prestasi belajar. 2.1 Self-Efficacy 2.1.1 Definisi self-efficacy Bandura (1997) mendefinisikan self-efficacy

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004). 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Karena dalam pengolahan data peneliti menggunakan perhitungan statistik yang telah baku dan menampilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Creswell (dalam Alsa, 2011, hal. 13), penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas kehidupan bekerja dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif, yaitu metode yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian Proses pengambilan data penelitian ini dimulai pada hari Selasa, 5 April 2016 hingga 13 April

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PERNYATAAN i ABSTRAK. ii KATA PENGANTAR. iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI. viii

DAFTAR ISI. PERNYATAAN i ABSTRAK. ii KATA PENGANTAR. iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI. viii DAFTAR ISI Hal PERNYATAAN i ABSTRAK. ii KATA PENGANTAR. iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI. viii BAB I PENDAHULUAN. 1 A. Latar Belakang Masalah.. 1 B. Identifikasi dan Rumusan Masalah. 6 C. Tujuan

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adversity Quotient dan Problem Focused Coping berdasarkan jenis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adversity Quotient dan Problem Focused Coping berdasarkan jenis 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskripsi subjek. Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor Adversity Quotient dan Problem Focused Coping. Peneliti mendeskripsikan skor

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh: ARRIJAL RIAN WICAKSONO F 100 090 117 Kepada : FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian. 4.1 Gambaran Umum Subjek Pengambilan data lapangan berlangsung

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA RASA BERSYUKUR DAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA PENDUDUK MISKIN DI DAERAH JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA RASA BERSYUKUR DAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA PENDUDUK MISKIN DI DAERAH JAKARTA HUBUNGAN ANTARA RASA BERSYUKUR DAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA PENDUDUK MISKIN DI DAERAH JAKARTA Ayu Redhyta Permata Sari 18511127 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2015 Latar belakang masalah -Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan rawat jalan di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut. 25 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian dalam penelitian ini, terdiri dari: pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, subjek

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan antara tingkat self-esteem dengan normative social influence pada remaja di SMA X yang meliputi hasil

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah responden dengan

BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah responden dengan BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah responden dengan kisaran usia 18-21 tahun, bekerja sebagai asisten laboratorium di SLC, serta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi sejumlah 66 siswa di SMK Yadika 4 berusia tahun. Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi sejumlah 66 siswa di SMK Yadika 4 berusia tahun. Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI jurusan Teknik Komputer Jaringan sejumlah 66 siswa dan siswa-siswi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. tergantung, adapun variabel-variabel tersebut adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. tergantung, adapun variabel-variabel tersebut adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel tergantung, adapun variabel-variabel tersebut adalah:

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN 67 BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kecemasan dengan motivasi berprestasi dalam menghadapi Ujian Nasional pada siswa SMAN unggulan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan metode dalam penelitian ini, yang mencakup jenis penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa dalam tahap perkembangannya digolongkan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. latihan sehingga mereka belajar untuk mengembangkan segala potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. latihan sehingga mereka belajar untuk mengembangkan segala potensi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan formal yang menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional dan mempunyai tujuan untuk menyiapkan peserta didik

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: A. Variabel X: academic locus

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA AKSELERASI. Widanti Mahendrani 1) 2)

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA AKSELERASI. Widanti Mahendrani 1) 2) HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA AKSELERASI Widanti Mahendrani 1) 2) dan Esthi Rahayu Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang ABSTRAKSI Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah prokrastinasi akademik sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era gobalisasi ini, perkembangan masyarakat di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era gobalisasi ini, perkembangan masyarakat di berbagai bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era gobalisasi ini, perkembangan masyarakat di berbagai bidang semakin meningkat. Individu dituntut untuk semakin maju agar dapat mengikuti persaingan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN SUBJECTIVE WELL- BEING PADA GURU SEKOLAH DASAR

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN SUBJECTIVE WELL- BEING PADA GURU SEKOLAH DASAR HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN SUBJECTIVE WELL- BEING PADA GURU SEKOLAH DASAR Suci Melati Puspitasari 16510707 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2015 BAB I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan penelitian Penelitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. DESKRIPSI SUBJEK Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor brand image dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian dalam penelitian ini, terdiri dari : pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, alat ukur penelitian,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. 4.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai desain penelitian, variabel penelitian dan subyek penelitian. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai metode pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan stres

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 1.1. Persiapan Sebelum melakukan penelitian, perlu adanya persiapan yang matang agar tidak ada kendala-kendala

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Fenomena perempuan bercadar merupakan sebuah realitas sosial yang terjadi di tengah masyarakat kita. Fenomena yang terjadi secara alamiah dalam setting dunia

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL Erick Wibowo Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata, mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan, menjadi seorang

BAB I PENDAHULUAN. kata, mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan, menjadi seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban oleh mahasiswa begitu besar. Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, baik di bidang ekonomi, politik, hukum dan tata kehidupan dalam

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, baik di bidang ekonomi, politik, hukum dan tata kehidupan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia menjadi bangsa yang kian berkembang adalah harapan seluruh rakyat Indonesia. Masyarakat Indonesia mengharapkan adanya pembaharuan di segala bidang,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN STRATEGI COPING PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD BANJARNEGARA

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN STRATEGI COPING PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD BANJARNEGARA HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN STRATEGI COPING PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD BANJARNEGARA Sugianto 1, Dinarsari Eka Dewi 2 1 Alumni Program Studi Psikologi,Univ Muhammadiyah Purwokerto 2 Program

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian 39 BAB 3 Metode Penelitian Bab ini akan membahas metode penelitian yang terdiri atas perumusan masalah, hipotesis penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, alat ukur atau instrumen akan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdahulu mengenai self-esteem dan kecenderungan kesepian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdahulu mengenai self-esteem dan kecenderungan kesepian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini dimulai dari penemuan masalah yang telah terjadi di lapangan. Dari permasalahan tersebut peneliti mencoba mencari penelitianpenelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Apabila subjeknya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai populasi

BAB IV PEMBAHASAN. Hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai populasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pengujian Hipotesis Hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai populasi yang diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Berdasarkan variabel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Self-Efficacy. berhubungan dengan keyakinan bahwa dirinya mampu atau tidak mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Self-Efficacy. berhubungan dengan keyakinan bahwa dirinya mampu atau tidak mampu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Self-Efficacy 1. Definisi Self-Efficacy Seseorang bertingkah laku dalam situasi tertentu pada umumnya dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan kognitif, khususnya faktor kognitif

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan work life

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan work life BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Penelitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan

Lebih terperinci

BAB I II METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan dominant-less dominant.

BAB I II METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan dominant-less dominant. BAB I II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan dominant-less dominant. Pendekatan dominant-less dominant merupakan pendekatan yang berasal dari paradigm yang dominant

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era perdagangan bebas ASEAN 2016 sudah dimulai. Melahirkan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era perdagangan bebas ASEAN 2016 sudah dimulai. Melahirkan tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era perdagangan bebas ASEAN 2016 sudah dimulai. Melahirkan tingkat persaingan yang semakin ketat dalam bidang jasa, terutama jasa psikologi. Masyarakat psikologi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan selama hidupnya, manusia dihadapkan pada dua peran yaitu sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, manusia selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang diselenggarakan di dalamnya.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF COMPASSION DENGAN RESILIENSI PADA MANTAN PECANDU NARKOBA DEWASA AWAL

HUBUNGAN ANTARA SELF COMPASSION DENGAN RESILIENSI PADA MANTAN PECANDU NARKOBA DEWASA AWAL Prosiding Konferensi Nasional Peneliti Muda Psikologi Indonesia 2016 Vol. 1, No. 1, Hal 19-28 HUBUNGAN ANTARA SELF COMPASSION DENGAN RESILIENSI PADA MANTAN PECANDU NARKOBA DEWASA AWAL Rizki Febrinabilah

Lebih terperinci

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG Nindya Prameswari Dewi dan Y. Sudiantara Fakultas Psikologi

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEBAHAGIAAN PADA DEWASA AWAL YANG BERPACARAN

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEBAHAGIAAN PADA DEWASA AWAL YANG BERPACARAN HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEBAHAGIAAN PADA DEWASA AWAL YANG BERPACARAN Nama : Eka Fitri Nuraeni NPM : 12512404 Jurusan : Psikologi Pembimbing : Dr. Mahargyantari Purwani Dewi, S.Psi., M.Si Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang dan karenanya kita dituntut untuk terus memanjukan diri agar bisa

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang dan karenanya kita dituntut untuk terus memanjukan diri agar bisa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan dan merupakan kunci utama untuk mencapai kemajuan suatu bangsa. Pendidikan dapat memotivasi terciptanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian kuantitatif, lebih menekankan pada pengujian teori melalui angka,

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian kuantitatif, lebih menekankan pada pengujian teori melalui angka, 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi kuantitatif, dimana pada penelitian kuantitatif, lebih menekankan pada pengujian teori melalui

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dituntut untuk mampu

PENDAHULUAN. sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dituntut untuk mampu PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Peraturan Republik Indonesia No. 30 tahun 1990 mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Mahasiswa sebagai subjek yang menuntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia melalui kegiatan pembelajaran yang dilaksanakannya (www.ui.ac.id). Oleh

BAB I PENDAHULUAN. manusia melalui kegiatan pembelajaran yang dilaksanakannya (www.ui.ac.id). Oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Universitas merupakan salah satu institusi yang mempersiapkan sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran yang dilaksanakannya (www.ui.ac.id). Oleh

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%). BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Paparan Demografis Responden 4.1.1 Gambaran Usia Rentang usia responden pada penelitian ini adalah 21-39 tahun dengan mean usai 31,5 tahun. Jumlah responden terbanyak ada pada

Lebih terperinci

DIMENSI DALAM EFIKASI DIRI MAHASISWA PENGARUHNYA PADA KESIAPAN MENJADI PENDIDIK YANG BERKARAKTER

DIMENSI DALAM EFIKASI DIRI MAHASISWA PENGARUHNYA PADA KESIAPAN MENJADI PENDIDIK YANG BERKARAKTER DIMENSI DALAM EFIKASI DIRI MAHASISWA PENGARUHNYA PADA KESIAPAN MENJADI PENDIDIK YANG BERKARAKTER SITI KOMARIYAH Pendidikan Tata Niaga Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang iraarik@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Gambaran Umum Mahasiswa PBSB Mahasiswa PBSB adalah mahasiswa yang menerima beasiswa dari program beasiswa santri berprestasi yang biasa disingkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dijadikan sebagai sampel penelitian. sampel penelitian ini, dalam salah satu aspek prososial yaitu sharing,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dijadikan sebagai sampel penelitian. sampel penelitian ini, dalam salah satu aspek prososial yaitu sharing, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Subjek Penelitian ini adalah seluruh mahasiswa/i UIN Sunan Ampel Surabaya. Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 50

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. awal, dimana memiliki tuntutan yang berbeda. Pada masa dewasa awal lebih

BAB I PENDAHULUAN. awal, dimana memiliki tuntutan yang berbeda. Pada masa dewasa awal lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mahasiswa mengalami masa peralihan dari remaja akhir ke masa dewasa awal, dimana memiliki tuntutan yang berbeda. Pada masa dewasa awal lebih dituntut suatu

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Vania Dwi Tristiana (14541084) Prodi : PGSD FKIP UNISRI ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang diolah

Lebih terperinci