BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai populasi dan subjek penelitian, metode penelitian, variabel dan definisi operasional, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen penelitian, serta teknik analisis penelitian. A. Populasi dan sampel penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh individu dewasa awal lajang di Kota Bandung yang memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Merupakan individu yang berusia tahun karena pada usia tersebut tergolong pada interval usia dewasa awal (Papalia, Olds & Fieldman, 2004). 2. Memiliki status lajang, artinya belum menikah Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling, yaitu tipe sampling yang digunakan ketika peneliti sulit mengetahui probabilitas jumlah populasi yang dipilih. Pada penelitian ini probabilitas jumlah populasi dewasa lajang sulit diketahui. Maka teknik pengembilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu pemilihan sampel yaitu dewasa awal lajang di Kota Bandung yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan (Cozby & Bates, 2012). Peneliti memutuskan untuk menggunakan 239 orang sebagai sampel dewasa awal lajang di Kota Bandung yang telah mengisi online form yang dibuat oleh peneliti. Jumlah responden perempuan adalah 161 orang (67,4%) sedangkan laki-laki berjumlah 78 orang (32,6%). Partisipan juga terdiri dari 102 orang dengan status berpacaran (42,7%) dan 137 orang (53,3%) sedang tidak berpacaran. Dari 239 orang tersebut ada yang memiliki pengalaman pacaran sebelumnya yaitu berjumlah 215 orang (90%) dan sisanya, 24 orang (10%) tidak memiliki pengalaman pacaran sebelumnya.

2 27 B. Variabel penelitian Variabel penelitian variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kecemasan kencan sebagai variabel X1, kesepian sebagai variabel X2 dan adiksi internet sebagai variabel Y. X1 dan X2 berperan sebagai variabel bebas (independent) sedangkan Y berperan sebagai variabel terikat (dependent). C. Desain penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan dengan model seperti gambar 3.1 dibawah ini. Jenis penelitian ini memfokuskan pada pengungkapan hubungan kausal antara variabel kecemasan kencan (dating anxiety) dan kesepian (loneliness) sebagai variabel bebas terhadap adiksi internet (internet addiction) sebagai variabel terikat (Schumacker & Lomax, 2010). Adapun desain penelitian ini dapat digambarkan melalui bagan berikut ini: 1. Variabel bebas X1: dating anxiety (kecemasan kencan) 2. Variabel bebas X2 : kesepian 3. Variabel terikat Y: adiksi internet X1 X2 Y Gambar 3.1 Desain penelitian D. Definisi Operasional 1. Definisi Operasional Kecemasan Kencan Definisi operasional kecemasan kencan (dating anxiety) dalam penelitan ini adalah penilaian negatif dewasa awal lajang di Bandung terhadap situasi kencan dengan lawan jenis maupun pasangan kencan yang didasarkan pada aspek fear of negaive evaluation, social distress-dating,

3 28 dan social distress-group. Hal ini dapat diketahui melalui skor dalam The Dating Anxiety Scale for Adolescent (DAS-A) yang disusun oleh Glickman & La Greca (2004).Semakin tinggi skor subjek pada skala DAS-A, maka semakin tinggi derajat kecemasan kencan yang dialami subjek.sebaliknya, semakin rendah skor subjek maka semakin rendah derajat kecemasan kencan yang dialami subjek. 2. Definisi Operasional Kesepian Definisi operasional kesepian (loneliness) dalam penelitian ini adalah penilaian mengenai kondisi kesepian sosial (social loneliness) dan kesepian emotional (emotional loneliness) yang didasarkan pada teori kesepian Weiss (1973) yang dialami oleh dewasa awal di Kota Bandung yang dapat diketahui dengan cara memberikan pilihan respon pada pertanyaan yang tercantum dalam SELSA (Social and Emotional Loneliness Scale for Adults) yang disusun oleh Cramer, Ofosu & Barry (2000). Semakin tinggi skor subjek pada skala SELSA, maka semakin tinggi derajat kesepian yang dialami subjek. Sebaliknya, semakin rendah skor subjek maka semakin rendah derajat kesepian yang dialami subjek. 3. Definisi Operasional Adiksi Internet Definisi operasional adiksi internet (internet addiction) dalam penelitian ini adalah penilaian mengenai kondisi yang dialami oleh dewasa awal lajang Kota Bandung yang dapat dilihat dari kondisi withdrawal and social problem, time management and performance, dan reality substitute. Hal ini dapat diketahui melalui skor dalam Internet Addiction Test yang disusun oleh Young (1998) dan divalidasi ulang oleh Chang & Law (2008). Semakin tinggi skor subjek pada Internet Addiction Test, maka semakin tinggi derajat adiksi internet yang dialami subjek. Sebaliknya, semakin rendah skor subjek maka semakin rendah derajat adiksi internet yang dialami subjek. E. Teknik pengumpulan data Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa pemberian kuesioner. Kuesioner yang digunakan merupakan suatu set pernyataan mengenai kecemasan kencan, kesepian dan adiksi internet yang merupakan

4 29 penurunan konsep teori menjadi indikator (Cozby & Bates, 2011). Peneliti menggunakan online form untuk menyebarkan kuesioner penelitian. Kuesioner ini terdiri dari sejumlah pertanyaan dan pernyataan yang yang memiliki beberapa pilihan. Responden diminta untuk memilih salah satu dari alternatif pilihan jawaban tersebut. F. Instrumen penelitian Pada penelitian ini terdapat tiga instrumen penelitian yang dijadikan acuan dalam pengumpulan data. Jenis skala yang akan digunakan adalah likert rating. Untuk variabel adiksi internet diukur menggunakan adaptasi alat ukur The Dating Anxiety Scale for Adolescent (DAS-A), dan variabel kesepian mengadaptasi alat ukur SELSA, sementara adiksi internet diukur dengan mengadaptasi alat ukur Young s Internet Addiction Test. 1. Instrumen kecemasan kencan (dating anxiety) a. Spesifikasi Untuk mendapatkan data tentang dating anxiety atau kecemasan kencan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen yang mengacu pada alat ukur The Dating Anxiety Scale for Adolescent (DAS- A) yang dibuat oleh Glickman & La Greca (2004). Alat ukur ini berbahasa Inggris kemudian dilakukan Expert Judgement pdari segi bahasa Inggris oleh Dr. Doddy Rusmoyo MILS seorang dosen ahli bahasa Inggris. Kemudian dilakukan Expert Judgement terhadap kajian psikologi oleh dua orang dosen ahli psikologi yaitu, Helli Ihsan, M.Si dan Medianta Tarigan, M.Psi. Alat ukur ini terdiri dari 21 item yang disusun berdasarkan 3 aspek penting dalam dating anxiety yaitu fear of negative evaluation-dating, social distress-dating, dan social distressgroup. Koefisien reabilitas kuesioner ini sebesar 0.91 atau sangat reliabel. b. Pengisian instrumen Pada skala tersebut subjek diminta untuk memberikan jawaban atas pernyataan-pernyataan dengan memberikan tanda checklist ( ) pada

5 30 salah satu alternatif jawaban yang dianggap paling sesuai dengan keadaan diri subjek. Alternatif jawaban, skala (1) tidak seluruhnya diri saya (2) sebagian kecil diri saya (3) Setengahnya diri saya (4) Sebagian besar diri saya (5) Keseluruhan diri saya. c. Penyekoran Penyekoran jawaban responden pada instrumen kecemasan kencan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1) Jawaban dari setiap pernyataan tersebut dinilai dengan angka sebagai berikut: Tabel 3.1 Skoring skala kecemasan kencan Nilai Pernyataan Pilihan Jawaban Favorable Unfavorable Tidak seluruhnya diri saya 1 5 Sebagian kecil diri saya 2 4 Setengahnya diri saya 3 3 Sebagian Besar diri saya 4 2 Keseluruhan diri saya 5 1 2) Menjumlahkan seluruh skor pada instrumen kecemasan kencan yang diperoleh responden. 3) Menentukan mean dan standar deviasi yang kemudian dibuat kategorisasi berdasarkan mean dan standar deviasi tersebut. Berikut adalah kategorisasi untuk variabel kecemasan kencan Tabel 3.2 Kategorisasi Skala Kecemasan Kencan Kategori Skor kecemasan kencan Sangat tinggi X > Tinggi < X Cukup Tinggi < X Cukup Rendah < X Rendah < X Sangat Rendah X

6 31 2. Instrumen kesepian (loneliness) a. Spesifikasi Untuk mendapatkan data tentang loneliness atau kesepian, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen yang mengacu pada alat ukur (Social and Emotional Loneliness Scale for Adults) yang disusun oleh Cramer, Ofosu & Barry (2000) berdasarkan teori kesepian yang dikembangkan oleh Weiss (1973). Alat ukur ini berbahasa Inggris kemudian dilakukan Expert Judgement pdari segi bahasa Inggris oleh Dr. Doddy Rusmoyo MILS seorang dosen ahli bahasa Inggris. Kemudian dilakukan Expert Judgement terhadap kajian psikologi oleh dua orang dosen ahli psikologi yaitu, Helli Ihsan, M.Si dan Medianta Tarigan, M.Psi. Instrumen ini terdiri dari 15 item pernyataan yang disusun berdasarkan dua dimensi dalam kesepian yaitu emotional loneliness dan social loneliness. Koefisien reabilitas kuesioner sebesar 0.84 atau reliabel. b. Pengisian instrumen Pada skala tersebut subjek diminta untuk memberikan jawaban atas pernyataan-pernyataan dengan memberikan tanda checklist ( ) pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap paling sesuai dengan keadaan diri subjek. Alternatif jawabannya adalah Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS). c. Penyekoran Penyekoran jawaban responden pada instrumen kesepian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1) Jawaban dari setiap pernyataan tersebut dinilai dengan angka sebagai berikut:

7 32 Tabel 3.3 Skoring skala kesepian Nilai Pernyataan Pilihan Jawaban Favorable Unfavorable Sangat sesuai 1 4 Sesuai 2 3 Tidak sesuai 3 2 Sangat tidak sesuai 4 1 2) Menjumlahkan seluruh skor pada instrumen kesepian yang diperoleh responden. 3) Menentukan mean dan standar deviasi yang kemudian dibuat kategorisasi berdasarkan mean dan standar deviasi tersebut. Berikut adalah kategorisasi untuk variabel kesepian. Tabel 3.4 Kategorisasi Skala Kesepian Kategori Skor kesepian Sangat tinggi X > Tinggi < X Cukup Tinggi < X Cukup Rendah < X Rendah < X Sangat Rendah X Instrumen adiksi internet (internet addiction) a. Spesifikasi Untuk mendapatkan data tentang internet addiction atau adiksi internet dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrument yang mengacu pada alat ukur Internet Addiction Test (Young, 1997) divalidasi ulang oleh Chang & Law (2008). Alat ukur ini berdasarkan 3 dimensi dalam internet addiction yaitu, withdrawal and social problem, time management and performance dan reality subtitute. Alat ukur ini berbahasa Inggris kemudian dilakukan Expert Judgement pdari segi bahasa Inggris oleh Dr. Doddy Rusmoyo MILS seorang dosen ahli

8 33 bahasa Inggris. Kemudian dilakukan Expert Judgement terhadap kajian psikologi oleh dua orang dosen ahli psikologi yaitu, Helli Ihsan, M.Si dan Medianta Tarigan, M.Psi. Instrumen ini terdiri dari 18 item pernyataan yang disusun berdasarkan 3 aspek penting dalam adiksi internet yaitu, time management and performance, withdrawal and social problem dan, reality substitute. Koefisien reabilitas kuesioner ini sebesar 0.88 atau reliabel. b. Pengisian instrumen Pada skala tersebut subjek diminta untuk memberikan jawaban atas pernyataan-pernyataan dengan memberikan tanda checklist ( ) pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap paling sesuai dengan keadaan diri subjek. Alat ukur ini terdiri dari 18 item, dengan alternatif jawaban (1) jarang (2) kadang kadang (3) sering dan (4) seringkali (5) selalu. c. Penyekoran Penyekoran jawaban responden pada instrumen adiksi internet dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1) Jawaban dari setiap pernyataan tersebut dinilai dengan angka sebagai berikut: Tabel 3.5 Skoring skala adiksi internet Nilai Pernyataan Pilihan Jawaban Favorable Unfavorable Jarang 1 5 Kadang-kadang 2 4 Sering 3 3 Seringkali 4 2 Selalu 5 1 2) Menjumlahkan seluruh skor pada instrumen adiksi internet yang diperoleh responden.

9 34 3) Menentukan mean dan standar deviasi yang kemudian dibuat kategorisasi berdasarkan mean dan standar deviasi tersebut. Berikut adalah kategorisasi untuk variabel adiksi internet. Tabel 3.6 Kategorisasi Skala Adiksi internet Kategori Skor adiksi internet Sangat tinggi X > Tinggi < X Cukup Tinggi < X Cukup Rendah < X Rendah < X Sangat Rendah X Selain keempat alat ukur di atas, kuesioner dalam penelitian ini juga akan mencantukan identitas subjek dan beberapa pernyataan yang berkaitan dengan faktor demografis dalam penelitian ini. Identitas meliputi nama (inisial), usia, pekerjaan, status berpacaran, dan pengalaman berpacaran. G. Proses pengembangan instrumen Peneliti menggunakan 3 alat ukur yang sudah ada, yaitu alat ukur yang berbahasa asing (Bahasa Inggris). Peneliti melakukan modifikasi dan alih bahasa terhadap alat ukur tersebut. Peneliti memutuskan menggunakan alat ukur tersebut karena memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. 1. Uji Konten (expert judgement) Peneliti melakukan uji konten dengan melakukan expert judgment.pertama, peneliti melakukan expert judgment pada ahli bahasa yaitu Dr. Doddy Rusmono MILS untuk mengalih bahasakan item-item yang terdapat pada alat ukur tersebut. Kedua, peneliti juga melakukan expert judgment terhadap 2 dosen psikologi untuk memberikan penilaian apakah masing-masing item telah sesuai dengan indikator perilaku yang hendak diungkap terhadap item-item yang digunakan dalam alat ukur. 2. Uji Keterbacaaan Uji keterbacaan dilakukan agar meminimalisir kesalahan persepsi mengenai kalimat yang digunakan.hal ini penting, karena kalimat yang digunakan harus efektif, efisien, dan mudah dimengerti oleh responden.

10 35 Peneliti melakukan uji keterbacaan pada mahasiswa dan orang yang berusia tahun. 3. Reliabilitas Setelah melakukan pengujian isi item, maka instrumen diuji cobakan pada sampel lain yang memiliki karakter yang sama dengan dengan sampel penelitian. Uji coba dilakukan pada tanggal Oktober 2014 kepada 212 orang yang berusia tahun dan masih lajang. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menganalisis reliabilitas item dan person/ responden oleh rasch model menggunakan perangkat lunak Winsteps. a. Reliabilitas responden dan item kecemasan kencan Berdasakan analisis, reliabilitas responden menunjukkan keseluruhan pola jawaban respon pada instrumen bagus karena nilai Infit MNSQ dan Outfit MNSQ mendekati 1 dan disertai dengan keseluruhan pola jawaban responden punya kesesuaian dengan model karena Infit ZSTD dan Outfit ZSTD mendekati 0. Sedangkan pada reliabilitas item, instrumen ini menunjukkan reliabilitas yang baik yaitu dengan nilai alpha cronbach (KR-20) sebesar 0,91. Secara keseluruhannya hal ini menunjukkan bahwa data aktual yang diperoleh dalam riset ini sesuai dengan baik pada persyaratan model Rasch, sehingga analisis lebih lanjut layak untuk dilakukan (Sumintono & Widhiarso, 2013). b. Reliabilitas responden dan item kesepian Berdasakan analisis, reliabilitas responden menunjukkan keseluruhan pola jawaban respon pada instrumen bagus karena nilai Infit MNSQ dan Outfit MNSQ mendekati 1 dan disertai dengan keseluruhan pola jawaban responden punya kesesuaian dengan model karena Infit ZSTD dan Outfit ZSTD mendekati 0. Sedangkan pada reliabilitas item, instrumen ini menunjukkan reliabilitas yang baik yaitu dengan nilai alpha cronbach (KR-20) sebesar 0,84. Secara keseluruhannya hal ini menunjukkan bahwa data aktual yang diperoleh dalam riset ini sesuai

11 36 dengan baik pada persyaratan model Rasch, sehingga analisis lebih lanjut layak untuk dilakukan (Sumintono & Widhiarso, 2013). c. Reliabilitas responden dan item adiksi internet Berdasakan analisis, reliabilitas responden menunjukkan keseluruhan pola jawaban respon pada instrumen bagus karena nilai Infit MNSQ dan Outfit MNSQ mendekati 1 dan disertai dengan keseluruhan pola jawaban responden punya kesesuaian dengan model karena Infit ZSTD dan Outfit ZSTD mendekati 0. Sedangkan pada reliabilitas item, instrumen ini menunjukkan reliabilitas yang baik yaitu dengan nilai alpha cronbach (KR-20) sebesar 0,88. Secara keseluruhannya hal ini menunjukkan bahwa data aktual yang diperoleh dalam riset ini sesuai dengan baik pada persyaratan model Rasch, sehingga analisis lebih lanjut layak untuk dilakukan (Sumintono & Widhiarso, 2013). 4. Validitas Validitas sangat penting dalam pengukuran, validitas instrumen adalah seberapa jauh pengukuran oleh instrumen dapat mengukur atribut apa yang seharusnya diukur (Frankel, Wallen, & Hyun, 2012). Dalam konteks analisis model Rasch, validitas item dapat diketahui melalui penilaian terhadap logit item tersebut (Sumintono & Widhiarso, 2013) a. Validitas kecemasan kencan Seperti yang terlihat pada summary statistic (terdapat pada lampiran), nilai logit rata-rata item adalah 0,0 logit yang menunjukkan bahwa instrumen secara keseluruhan bisa mengukur. Nilai rata-rata item 0,0 logit adalah nilai acak yang ditetapkan untuk menyatakan kemungkinan 50:50 yang tidak lain adalah ukuran sama antara tingkat abilitas responden dan tingkat kesulitan soal (Bond & Fox, 2007 Sumintono & Widhiarso, 2013). Bila didapati bahwa rata-rata logit item tidak 0,0 maka secara keseluruhan instrument tidak bagus. Pada alat ukur kecemasan kencan ini rata-rata logit itemnya adalah 0,00, maka

12 37 instrumen ini memang bisa mengukur kecemasan kencan dan keseluruhan instrumennya baik. Dari keseluruhan item pada instrumen ini terdapat empat item yang harus diperbaiki ulang yaitu item 7, 11, 12, dan 18. Hal ini karena item yang ada tidak sesuai dengan model (misfit). Oleh karena itu diperlukan perbaikan kalimat pada item tersebut. Tabel 3.7 Perbaikan item kecemasan kencan No Sebelumnya Perbaikan 7 Saya merasa cemas saat seseorang yang saya sukai mengabaikan saya Saya merasa cemas saat seseorang yang saya sukai tidak memperhatikan saya 11 Saya merasa tidak nyaman ketika berkencan dengan seseorang yang tidak saya kenal baik Saya merasa tidak nyaman ketika berkencan dengan seseorang yang tidak saya kenal 12 Saya merasa tidak nyaman ketika bersama lawan jenis yang tidak saya kenal baik Saya merasa tidak nyaman saat bersama lawan jenis yang tidak saya kenal 18 Saya cenderung lebih banyak diam dari biasanya saat berada di kelompok pria dan wanita Saya lebih banyak diam dari biasanya saat berada di kelompok pria dan wanita secara bersamaan b. Validitas kesepian Seperti yang terlihat pada summary statistic (terdapat pada lampiran), nilai logit rata-rata item adalah 0,0 logit yang menunjukkan bahwa instrumen secara keseluruhan bisa mengukur. Nilai rata-rata item 0,0 logit adalah nilai acak yang ditetapkan untuk menyatakan kemungkinan 50:50 yang tidak lain adalah ukuran sama antara tingkat abilitas responden dan tingkat kesulitan soal (Bond & Fox, 2007 Sumintono & Widhiarso, 2013). Bila didapati bahwa rata-rata logit item tidak 0,0 maka secara keseluruhan instrument tidak bagus. Pada alat ukur kesepian ini rata-rata logit itemnya adalah 0,00, maka instrumen ini

13 38 memang bisa mengukur kesepian dan keseluruhan instrumennya baik. Dari keseluruhan item pada instrument ini tidak terdapat item yang harus diperbaiki ulang.hal ini karena item yang tidak ada yang memenuhi keseluruhan kualifikasi item yang misfit. c. Validitas adiksi internet Seperti yang terlihat pada summary statistic (terdapat pada lampiran), nilai logit rata-rata item adalah 0,0 logit yang menunjukkan bahwa instrumen secara keseluruhan bisa mengukur. Nilai rata-rata item 0,0 logit adalah nilai acak yang ditetapkan untuk menyatakan kemungkinan 50:50 yang tidak lain adalah ukuran sama antara tingkat abilitas responden dan tingkat kesulitan soal (Bond & Fox, 2007 Sumintono & Widhiarso, 2013). Bila didapati bahwa rata-rata logit item tidak 0,0 maka secara keseluruhan instrument tidak bagus. Pada alat ukur adiksi internet ini rata-rata logit itemnya adalah 0,00, maka instrumen ini memang bisa mengukur adiksi internet dan keseluruhan instrumennya baik. Dari keseluruhan item pada instrument ini tidak terdapat item yang harus diperbaiki ulang.hal ini karena item yang tidak ada yang memenuhi keseluruhan kualifikasi item yang misfit. H. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, peneliti melakukan Multiple Regression Analysis (MRA) dengan dibantu oleh SPSS 16.00, hasil uji regresi tersebut akan membentuk persamaan: Keterangan: Y = Adiksi internet a = Intercept (konstan) b = Koefisien regresi X1 = Kecemasan kencan X2 = Kesepian Y = a+ b1x1+ b2x2 Uji regresi ganda dilakukan untuk memprediksi skor adiksi internet dengan menggunakan kecemasan kencan dan kesepian sebagai variabel independen/bebas. Sementara itu, untuk mengetahui pengaruh masing-masing

14 39 variabel bebas terhadap adiksi internet, maka peneliti melakukan uji regresi linier dan menentukan koefisien determinasi. Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel terikat terhadap vaiabel bebas. Hasil dari uji ini biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase (%).Untuk mengetahui koefisien determinasi maka digunakan rumus sebagai berikut. KD = r 2 x 100% Keterangan : KD = Koefisien determinasi R = Koefsien korelasi atau r square I. Prosedur penelitian Prosedur dalam penelitian ini terbagi menjadi beberapa tahap, sebagai berikut: a. Tahap Persiapan 1) Merumuskan masalah penelitian 2) Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan landasan teori serta mencari penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti 3) Menentukan populasi dan sampel penelitian 4) Menentukan instrumen penelitian sesuai dengan teori yang digunakan. 5) Melakukan expert judgment instrumen dengan dua orang dosen ahli. 6) Melakukan uji coba instrumen terlebih dahulu untuk dilakukan analisis item dan mengetahui kelayakan item serta reliabilitas instrumen yang telah peneliti buat. 7) Membuat online form sebagai media pengumpulan data b. Tahap Pelaksanaan 1) Menyebarkan link online form di pada jejaring facebook, twitter dan line milik pribadi. 2) Menyusun data, mengklasifikasi data, mengolah data, dan melakukan interpretasi hasil pengolahan data.

15 40 c. Tahap Pelaporan 1) Mendeksripsikan hasil penelitian 2) Menganalisis hasil temuan penelitian dengan mengaitkannya dengan teori yang bersangkutan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah jumlah keseluruhan individu dalam ruang lingkup tertentu yang akan diteliti peneliti (Cozby & Bates, 2011). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan memaparkan metode penelitian dan bagaimana teori yang dibahas dalam bab 2 kajian pustaka diaplikasikan dalam penelitian. Bab ini akan terdiri dari beberapa bagian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab dua (kajian pustaka) telah membahas teori yang telah menjadi dasar penelitian. Bab ini akan memaparkan metode penelitian dan bagaimana teori yang dibahas dalam bab kajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini terdiri atas beberapa bagian, yaitu lokasi dan partisipan penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen beserta proses pengembangannya, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota Bandung, karena menurut data dari Pengadilan Tinggi tahun 2010, Bandung menempati

Lebih terperinci

Lokasi dan Sampel Penelitian

Lokasi dan Sampel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, variabel dan definisi operasional, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti. Hal yang dibahas diantaranya subjek penelitian, desain penelitian, variabel dan definisi operasional,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan dibahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian, mulai dari lokasi penelitian, populasi, sampel, teknik penelitian, teknik analisis data, dan prosedur pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan beberapa aspek terkait metodologi dalam penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya lokasi dan subjek penelitian, metode dan desain penelitian, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kota Bandung melalui kuesioner yang disebarkan secara online dengan format Google Docs melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia, yang beralamat di Jalan Setiabudhi No. 229 Bandung, Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan antara lain, desain penelitian, populasi dan sampel dan definisi operasional dari variabel yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pedoman Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan jenis studi korelasi. Alasan peneliti menggunakan metode

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling, yaitu teknik

BAB. III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling, yaitu teknik 56 BAB. III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Pendidikan Indonesia. Populasi penelitiannya adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini akan menjelaskan tentang metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya desain penelitian, partisipan, variabel dan definisi operasional variabel,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan memaparkan metode penelitian dan bagaimana teori yang dibahas dalam kajian pustaka diaplikasikan dalam penelitian. Bab ini terdiri dari beberapa bagian, diantaranya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dimana ciri- ciri penelitian ini adalah menggunakan perhitungan statistik, memiliki subjek yang banyak,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian kali ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang menggunakan paradigma

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian, sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti yaitu remaja mulai dari rentang usia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen pada pendekatan kuantitatif. Menurut Ruseffendi (2010: 52) pada metode kuasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek pada suatu wilayah yang memenuhi kriteria tertentu sesuai dengan ruang lingkup masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang ingin BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang ingin dicapai, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan desain penelitian, lokasi, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di lingkungan Kampus Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Survei (metode survei). Kasiram (2008) dalam bukunya Metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai metode penelitian yang terdiri dari subjek penelitian, metode dan desain penelitian. Selain itu, akan dijelaskan pula mengenai definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini bertempat di beberapa Perguruan Tinggi (PT) yang ada di kota Bandung. Peneliti tidak mengambil sampel

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 25 3. METODE PENELITIAN Pada bagian ketiga ini, peneliti akan menjelaskan mengenai permasalahan penelitian, hipotesis penelitian, variabel-variabel penelitian, tipe dan desain penelitian, partisipan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

BAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat BAB III Metodologi 3.1 Jenis dan Desain Penelitian a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Bentuk hubungan asosiatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka dalam pengumpulan data, penafsiran data dan penampilan hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. angka dalam pengumpulan data, penafsiran data dan penampilan hasilnya. 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dimana dalam penelitian kuantitatif menggunakan angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini ditujukan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian pada BPR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian pada BPR 66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian pada BPR CHANDRA MUKTI ARTHA CABANG WONOSARI yang beralamat di Jalan Wonosari

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memaparkan mengenai subjek penelitian (populasi, sampel, dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memaparkan mengenai subjek penelitian (populasi, sampel, dan BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini memaparkan mengenai subjek penelitian (populasi, sampel, dan metodologi pengambilan sampel), desain dari penelitian, definisi operasional variabel penelitian, setting lokasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Lokasi Penelitian 1. Populasi dan Sampel penelitian Sampel penelitian adalah orang tua anak tunarungu. Anak tunarungu tersebut bersekolah di kelas satu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : 1. Variabel ( X ) : Kesepian (loneliness) 2. Variabel ( Y ) : Kesehjateraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Desain penelitian korelasional dipilih oleh peneliti karena desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang digunakan. Akan dipaparkan secara singkat variabel penelitian, definisi operasional dari variabel, karakterisitik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas metode yang digunakan dalam menjawab permasalahan serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai pendekatan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yaitu PT. Prudential Life Assurance (Prudential

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian, sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat. 0 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas: Kohesivitas keluarga dan harga diri 2. Variabel tergantung: Kesepian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi operasional, hipotesis, subjek penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, validitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitaif, yaitu suatu penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitaif, yaitu suatu penelitian yang didasari oleh BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan analisis data yang menggunakan pendekatan kuantitaif, yaitu suatu penelitian yang didasari oleh filsafah positifisme,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini, peneliti akan mengetahui pengaruh intensitas penggunaan media sosial terhadap pembentukan identitas diri remaja, sehingga pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjabarkan mengenai desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrument penelitian, prosedur penelitian, dan analisis data yang digunakan peneliti. A. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah citra merek, variabel dependen adalah minat beli konsumen. X Y

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis korelasi. Korelasi merupakan istilah statistik yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. No Unit Kerja Jumlah Karyawan. 1 Haurpugur 8. 2 Cipaku Cicalengka Cibereum 7.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. No Unit Kerja Jumlah Karyawan. 1 Haurpugur 8. 2 Cipaku Cicalengka Cibereum 7. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh karyawan BRI Cabang Majalaya dengan jumlah populasi 196 orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB II ORIENTASI TUJUAN DAN NILAI TUGAS

BAB II ORIENTASI TUJUAN DAN NILAI TUGAS DAFTAR ISI SURAT PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii ABSTRAK... v ABSTRACT... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai dengan pembuatan Skala Intensitas Penggunaan Gadgets dan Skala Perilaku Prososial yang telah disusun sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuasi eksperimen. Pada kuasi eksperimen, subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik analisa regresi ganda ( multiple regresion) yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik analisa regresi ganda ( multiple regresion) yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif korelasi dengan menggunakan teknik analisa regresi ganda ( multiple regresion) yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri obat-obatan, yang terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang terletak di Jalan Dr.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya tingkat perbedaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan jenis-jenis yang akan digunakan. Variabel merujuk pada karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di tiga Lapas di Bandung, yaitu Rutan Tahanan Negara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di tiga Lapas di Bandung, yaitu Rutan Tahanan Negara 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di tiga Lapas di Bandung, yaitu Rutan Tahanan Negara Klas I Bandung, dan Lapas Sustik Klas IIA Bandung, dan Lapas Wanita

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG Oleh : Fitri Zakiyah (10208526) Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara sense of humor dengan work-life balance pada karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Hal yang dibahas diantaranya lokasi dan sampel penelitian, desain penelitian, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional, di sini penulis hanya bermaksud untuk mengumpulkan data dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan menjelaskan variabel penelitian, hipotesis,

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan menjelaskan variabel penelitian, hipotesis, BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan variabel penelitian, hipotesis, partisipan penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena tertentu serta menganalisis hubungan-hubungan antara suatu variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena tertentu serta menganalisis hubungan-hubungan antara suatu variabel 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian deskriptif kausal, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian korelasional yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Metode yang digunakan adalah multikorelasional yakni menghubungkan dua variabel konsep diri dan kinerja,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan strategi yang mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karateristik dan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian dan Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional. Menurut Nazir (2003:54) metode deskriptif yaitu suatu

Lebih terperinci

4. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Anindita Kart, F.Psi UI, 2008i

4. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Anindita Kart, F.Psi UI, 2008i 34 4. METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan mengenai metode dimulai dengan partisipan penelitian, desain penelitian, metode pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di salah satu Bank swasta nasional di Kota Jakarta. Dasar pertimbangan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan

Lebih terperinci