BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini menggunakan salah satu kelas di SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga, pada tahun pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD N Sidorejo Lor 06 berjumplah 22 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Mereka memiliki karakteristik dan latar keluarga yang berbeda Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 4 SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga. Penelitian ini dilakukan pada semester II Tahun Ajaran 2013/2014. Letak sekolah ini berada di tengah kota salatiga, tepatnya di dalam perkampungan warga. Sekolah ini jauh dari jalan raya. Sehingga lingkungan belajar siswa terbilang lumayan sangat kondusif dan udaranya juga terhindar dari polusi kendaraan umum. Namun ada sedikit yang mengganggu konsentrasi siswa yaitu seringnya warga yang lewat menggunakan sepeda motor di depan Sd walaupun sudah di batasi oleh pagar namun suara kendaraan masih terdengar sampai dalam kelas Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2012/2013. Waktu penelitian ditentukan dari pihak sekloah dan mengacu pada kalender akademik sekolah karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus dan membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif serta efisien. Selain itu juga disesuaikan dengan KD yang akan di ajarkan yaitu mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. 26

2 Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini yaitu siswa kelas 4 SDN Sidorejo Lor Lor 06 Salatiga berjumlah 22 siswa, yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan dengan karakteristik dan latar belakang keluarga yang berbeda. Pada kenyataannya tingkat kemampuan para siswa berbeda-beda ada yang kurang, ada yang sedang dan ada pula beberapa siswa di atas rata-rata. Mereka berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda pula. Sebagian besar pekerjaan orang tua mereka adalah buruh dan pegawai swasta sehingga kurang mendapatkan perhatian yang lebih dalam hal belajar. Penelitian ini dilakukan di kelas 4 karena hasil belajar siswa tehadap mata pelajaran IPA masih lumayan rendah. Dari data ulangan IPA pada tes Semester I Tahun 2013 banyak siswa di SD tersebut yang mengalami kesulitan dalam mata pelajaran IPA. Hal tersebut dapat dilihat dari rendahnya nilai hasil belajar mata pelajaran IPA. KKM untuk mata pelajaran IPA di SD tersebut adalah 70. Tetapi pada kenyataannya rata-rata nilai siswa adalah 40 jauh dari nilai KKM yang ditetapkan oleh guru yaitu KKM 70. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa tersebut peneliti menggunakan model pembelajaran problem solving. 3.2 Jenis dan Desain Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam bahasa inggris adalah Cassroom Action Research (CAR). Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu (1) penelitian, (2) tindakan, (3) kelas, segera dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Dalam penelitian tindakan kelas inijenis PTK yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti dengan guru kelas 4 di SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga.

3 28 Sebagai tahap awal peneliti menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk mengajar, kemudian peneliti bertindak sebagai guru yang melakukan tindakan sedangkan guru kelas bertindak sebagai observer. Proses penelitian tindakan kelas berbentuk siklus yang akan direncanakan dalam 2 siklus. Tiap siklus terdiri atas tiga kali pertemuan dan setiap kali pertemuan masing-masing 70 menit. Setiap siklus memuat satu Kompetensi Dasar (KD) dan dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Oleh karena itu, siklus II materi ajarnya berbeda dari materi ajar siklus I Desain Penelitian Dalam penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus, yang terdiri masingmasing 3 kali pertemuan. Arikunto (2010:3) mengungkapkan bahwa Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Arikunto (2010:16) Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui, yaitu: (1) Perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan/ observasi (4) refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:

4 29 Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan & Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan & Pengamatan? Gambar 3.1 Tahapan Pelaksanaan PTK Sumber: Suharsimi Arikunto (2010:16) Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan (planning) Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini adalah kolaborasi. Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan (Acting) Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan kelas.hal

5 30 yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ke-2 ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Tahap 3: Pengamatan (Observing) Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Tahap 4: Refleksi (Reflecting) Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. 3.3 Variabel yang akan Diteliti Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai variasi antara orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain. (Sugiyono 2010:3). Sedangkan menurut Prayitno (2010:8) variabel adalah suatu konsep yang beragam atau bervariasi. Berdasarkan landasan teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah : a. Variabel bebas (X) Variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Problem Solving. Yang nantinya siswa diabagi di dalam kelompok. Dan masing-masing kelpompok diberikan soal pemecahan masalah. siswa nanatinya diwajibkan untuk berdiskusi memecahkan masalh yang dihadapi. Setelah semuanya selesai perwakilan siswa

6 31 membacakan hasil diskusi pemecahan masalahnya. Model Pembelajaran kooperatif tipe (Problem Solving) merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa mampu bekerjasama dalam memecahkan suatu masalah. b. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Variabel terikatnya adalah hasil belajar. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam usaha belajar yang dapat dinyatakan dalam suatu evaluasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris.

7 32 Tabel 3.1 Kisi-kisi variabel x No Langkah Problem Sloving Indikator Item 1. Guru menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik Menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran dan memotivasi peserta didik belajar 1. Apakah guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai? 2. Apakah guru memotivasi peserta didik? 2 Guru menyampaikan materi pelajaran Menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik dengan media yang tepat Apakah guru menyampaikan materi dengan media yang tepat? 3 Guru mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok kecil Membentuk kelompok Kecil 1. Apakah guru membagi siswa ke dalam kelompok? 2. Apakah guru membagi kelompok berdasarkan heterogenitas?

8 33 4 Guru membimbing kelompok bekerja dan belajar 5 Guru Memberikan soal evaluasi kepada masing-masing peserta didik Membimbing kelompok-kelompok pada saat mereka mengerjakan tugas kelompok Soal evaluasi Apakah guru membimbing kelompokkelompok saat mengerjakan tugas? Apakah guru memberikan soal evalasi kepada masing-masing perserta didik? 3.4 Rencana Tindakan A. Perencanaan (planning) Dalam perencanaan terdapat tiga tahap yaitu: a) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RRP ini disusun dengan penekanan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai. b) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana suasana pembelajaran ketika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Problem Solving. c) Menyusun Asesmen untuk mengetahui seberapa besar tujuan pembelajaran itu dicapai, maka asesmen pembelajaran dilakukan. Bentuk asesmen yang diberikan dalam bentuk soal evaluasi. Evaluasi yang diberikan bertujuan untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. B. Tindakan dan Observasi a. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

9 34 b. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. d. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus. e. Melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/ tema materi yang akan dipelajari dari aneka sumber, dengan cara melakukan tanya jawab bersama siswa tentang pengetahuan awal yang diketahui siswa yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Kemudian dari hasil tanya jawab siswa mencatat hasilnya pada buku catatan. f. Guru menyajikan materi secara umum sebagai pengantar pembelajaran Problem Solvingsedangkan siswa mencatat hal-hal yang kurang dimengerti untuk kemudian dapat ditanyakan kepada guru/ membuat ringkasan. * g. Guru memberikan masalah yang akan didiskusikan oleh masing-masing kelompok. * h. Guru meminta msing-masing kelompok untuk mendiskusikan masalah dan memecahkan masalah tersebut (Problem Solving). * i. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar dapat menemukan gagasangagasan baru dalam pembelajaran IPA melalui tanya jawab bersama siswa berdasarkan pembelajaran yang telah berlangsung, siswa dimotivasi untuk membuat contoh-contoh baru sesuai dengan pembelajaran hal ini ditujukan agar siswa dapat membangun pengetahuan baru sesuai dengan proses berpikirnya. j. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan fakta-fakta dan teori-teori baru dalam bentuk kegiatan saling bertukar informasi melalui kartu yang telah dimiliki siswa masing-masing, untuk dapat memacu keaktifan siswa dalam pembelajaran. *

10 35 k. Guru berkeliling untuk mengamati siswa proses pembalajaran siswa dengan model pemecahan masalah. * l. Guru menguji keberhasilan siswa secara lisan dalam model pembelajaran Problem Solving dengan meminta perwakilan dari kelompok untuk maju kedepan membacakan hasil pemecahan masalah yang didiskusikan. * m. Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan misalnya dengan mengucapkan pintar, bagus atau dengan kata-kata positif lainnya berdasarkan hasil jawaban siswa. n. Guru memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan. o. Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama sesuai dengan pengetahuan, gagasan-gagasan, ataupun fakta-fakta baru yang telah diperoleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. p. Siswa membuat ringkasan dari materi yang telah dipelajari bersama. q. Siswa mengerjakan soal evaluasi. r. Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah kepada siswa berdasarkan dari materi yang telah dipelajari. s. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan memberikan refleksi kepada siswa dari materi yang telah dipelajari bersama. C. Refleksi Kegiatan refleksi Penelitian Tindakan Kelas dilakukan untuk memahami dan memaknai segala sesuatu yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh akibat tindakan yang dilakukan pada siklus I. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berkaitan dengan hambatan dan kekurangan yang dijumpai selama siklus I dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Problem Solving. Kelebihan yang ada di siklus I tetap dipertahankan, sedangkan kekurangan akan diperbaiki pada siklus II, yang meliputi :

11 36 a) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan modelpembelajaran problem solving. b) Membuat daftar permasalahaan yang terjadi pada siklus I. c) Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus II agar dapat d) Memperbaiki pendekatan yang dilakukan pada siklus I. Keterangan: Tanda (*) merupakan langkah dalam pembelajaran yang termasuk dalam model pembelajaran kooperatif tipe Problem Solving. Siklus II meliputi : A. Perencanaan ulang. Pada siklus II, kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada kegiatan pembelajaran siklus I hanya saja waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia di SD tempat dilakukannya penelitian. Siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada siklus I. Setelah itu peneliti mencatat permasalahan dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran berlangsung dan merencanakan perbaikan berdasarkan refleksi siklus I. B. Tindakan dan Observasi Pelaksanaan atau tindakan siklus II sesuai dengan perencanaan yang diprogramkan, yaitu: a) Melaksanakan tindakan sebagaimana pada siklus I sesuai hasil refleksi pada siklus I. b) Mengawasi siswa yang kurang aktif dengan bimbingan khusus. c) Guru mengadakan bimbingan dengan mengamati kesalahan-kesalahan dan kesulitan yang dihadapi siswa. Observer mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dan mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan model pembelajaran Problem Solving.

12 37 C Refleksi a) Menganalisis hasil pengamatan saat melakukan observasi. b) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model pembelajaran problem solving. c) Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus II, apakah pemberian tindakan pada siklus II sudah mengalami peningkatan Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah teknis tes dan non tes Teknik Pengumpulan Data a. Teknik tes Sudjana (2012:35) tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Teknis tes ini digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah tes tertulis berbentuk pilihan ganda yang akan diselenggarakan setelah siklus I selesai. b. Teknik nontes a) Observasi Observasi sebagai alat penilaian digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun situasi buatan (Sudjana, 2009: 84). Dalam observasi penelitian ini digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran denganmenerapkan model problem solving. b) Dokumentasi Sugiyono (2010:329) dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang. Peneliti

13 38 menggunakan metode ini untuk memperoleh data awal tentang nama siswa dan nilai hasil ulangan siswa kelas 4 di SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga serta foto-foto saat kegiatan pembelajaran kooperatif tipe problem solving diterapkan Instrumen Pengumpulan Data Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui hasil belajar di kelas 4 dalam mata pelajaran Ipa di SD N Sidorejo Lor 06 Kota Salatiga setelah menggunakan model pembelajaran problem solving adalah: 1) Tes Tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda digunakan untuk mengukur pemahaman siswa pada ranah kognitif. Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat (Sudjana, 2009: 48). Tes ini berfungsi untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan pada akhir kegiatan tiap-tiap siklus dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian

14 39 Kompetensi Dasar 8.1 Mendeskripsik an energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Tabel 3.2 Kisi-Kisi instrumen soal evaluasi siklus I Indikator Tingkat Kesukaran Teknik Penila- Mudah Sedang Sukar ian 1. Menye- Teknik Bentuk Instrumen Pilihan ganda Pilihan ganda butkan sumbersumber energi panas. 2. Mengide ntifi-kasi sumber 2 soal 10 soal 1 soal energi bunyi. - 6 soal 1 soal tes : Pilihan ganda Teknik tes : Pilihan ganda

15 40 Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen soal evaluasi siklus II Kompetensi Indikator Tingkat Kesukaran Teknik Bentuk Dasar Mudah Sedang Sukar penilai- Instrum an en Menye- Teknik Pilihan Menjelaskan butkan 2 soal 13 soal 1soal tes : ganda berbagai macam- Pilihan energi macam ganda alternatif dan sumber cara energi penggunaann alternatif. ya. 2. Menyebut - 6 soal - Teknik Pilihan kan tes : ganda kegunaan Pilihan masing- ganda masing energi alternatif 2) Lembar Observasi Kegiatan observasi harus dilaksanakan secara bersamaan dengan proses pembelajaran. Dalam lembar observasi ini berisi hal-hal yang dapat mengukur aktivitas serta ketrampilan guru dalam proses pembelajaran dengan menngunakan model pembelajaran problem solving. Lembar observasi diisi oleh observer dengan memberi tanda centang dalam kolom. Jawaban dibentuk dalam model skor (skala

16 41 Likert) yaitu skor 4-1, skor yang menunjukkan sikap positif,skor 4 baik sekali, 3 baik, 2 cukup dan 1 kurang. Tabel 3.4 Kisi-Kisi Observasi Kegiatan Mengajar Guru Langkah Langkah-langkah Indikator No pembelajaran pembelajaran Problem Solving Pra Gurumengecek kesiapan ruang, alat Pembelajaran dan media pembelajran 1 Guru memimpin siswa berdoa 2 Guru mengecek kehadiran siswa 3 (presensi) Guru memeriksa kesiapan siswa 4 Kegiatan Awal 1. Guru melakukan apresepsi sesuai enyampaikan dengan materi ajar 5 tujuan Guru memberikan motivasi kepada pembelajaran siswa dengan tanya jawab 6 dan memotivasi Guru menyampaikan kompetensi siswa (tujuan) yang akan dicapai 7 Kegiatan Inti 2. Membimbing enyampaikan/me dengan pembelajaran model

17 42 nyajikan materi Problem Solving 8 Guru menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 9 Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media pembelajaran 10 Guru menjelaskan tentang materi pembelajaran secara runtut 11 Mengaitkan materi dengan relaitas kehidupan Guru membagikan siswa kedalam egorganisasikan beberapa kelompok 13 siswa Guru menjelaskan aturan diskusi dalam kelompok- kelompok 14 kelompok belajar Guru mebimbing siswa dalam 4. kegiatan diskusi kelompok 15 embimbing Guru meminta perwakilan siswa kelompok dan untuk mempresentasikan hasil 16 belajar diskusi didepan kelas Guru menanyakan pendapat tentang hasil presentasi kelompok kepada kelompok lain 17 Kegiatan Akhir Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran 18 Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan untuk pertemuan berikutnya 19 Guru menutup pelajaran dengan salam penutup 20

18 43 Tabel 3.5 Kisi-kisi Observasi Lembar Aktivitas Siswa Langkah Pembelajaran Indikator No Pra Mempersiapkan alat belajar 1 Pembelajaran Kegiatan Awal Menjawab apresepsi dari guru Memperhatikan secara seksama ketika guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan 2 3 dicapai Kegiatan Inti Memperhatikan meteri yang dijelaskan oleh guru Aktif bertanya ketika proses pembelajaran Adanya interaksi selama proses pembelajaran Adanya interaksi positif antar siswa Ketertarikan siswa terhadap materi yang disajikan menggunakan alat peraga Merasa senang dalam pembelajaran Mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh guru Berpartisipasi dalam kelompok Keseriusan dalam kelompok Bekerjasama sesama anggota kelompok Mempresentasikan jawaban didepan kelas Memberikan tanggapan kepada hasil jawaban kelompok lain yang maju di depan kelas Kegiatan Akhir Mampu membuat kesimpulan dari 16 pembelajaran Merefleksi pembelajaran 17

19 Validitas dan Reabilitas Instrumen Pada dasarnya terdapat dua macam instrumen, yaitu instrumen berbentuk tes dan non tes. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid Uji Validitas Sebelum dibagikan kepada peserta didik, terlebih dahulu soal evaluasi tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Uji coba ini dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16,0 for windows dan dapat dilakukan di sekolah lain pada tingkatan kelas yang sama. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur dan sejauh mana hasil pengukuran relative konsisten jika dikenakan pada suatu objek. Instrumen dikatakan valid artinya instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tingkat validitas suatu instrumen dapat dikatakan valid jika memiliki koefisien corrected itemto total correlations = 0,423. Penetapan koefisien korelasi (r) terdapat dalam tabel nilai-nilai r product moment berdasarkan jumlah siswa. Berdasarkan tabel nilai-nilai r product moment diperoleh nilai r untuk responden (N) = 45 (Arikunto, 2010:411). Berikut ini no item yang dinyatakan valid dan tidak valid dari 35 item soal pilihan ganda : Tabel 3.6 Hasil Validitas Item Soal Siklus I Valid Tidak Valid 1, 2, 4, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 18, 20, 3, 5, 6, 9, 15, 16, 17, 19, 23, 24, 27, 31, 21, 22, 25, 26, 28, 29, 30, 32, 34 33,

20 45 Tabel 3.7 Hasil Validitas Item Soal Siklus II Valid Tidak Valid 1, 2, 3, 4, 8, 10, 11, 13, 17, 18, 20, 22, 5, 6, 7, 9, 12, 14, 15, 16, 19, 21, 24, 31, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 34, Uji Reabilitas Suatu tes dikatakan reliabel apabila soal-soal tersebut menunjukkan hasil-hasil yang mantap. Antara validitas dengan reliabelnya suatu soal berhubungan erat, yaitu untuk memenuhi syarat reliabilitas, suatu soal harus valid dulu. Untuk menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis factorial dengan konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien reliabilitas alpha dari Cronbach. Menurut Sekaran (priyatno, 2010:98) kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument sebagai berikut: 0,7 : Tidak dapat diterima 0,7< a 0,8 : Dapat diterima 0,8< a 0,9 : Reabilitas bagus > 0,9 : Reabilitas memuaskan Tabel 3.8 Data Hasil Uji Validitas Siklus I Bentuk Instrumen Koefisian Reliabilitas Kategori Pilihan ganda 0,934 Reabilitas Bagus

21 46 Tabel 3.9 Data Hasil Uji Validitas Siklus II Bentuk Instrumen Koefisien Realibilitas Kategori Pilihan ganda Reabilitas Bagus 3.7 Taraf Kesukaran Nana Sudjana (2012:135) menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk mudah sedang dan sukar. Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: I = Keterangan: I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan. Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, maka semakin sulit soal tersebut. Sebaliknya, semakin besar indeks yang diperoleh maka semakin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut: 0,0 0,30 = soal kategori sukar. 0,31 0,70 = soal kategori sedang. 0,71 0,100 = soal kategori mudah. Uji tingkat kesukaran dilakukan setelah instrumen dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas instrumen dan hasil uji tingkat kesukaran instrumen tes dapat dilihat perhitungan selengkapnya pada lampiran.

22 47 Tabel 3.10 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus I No Indeks ss Interpretasi Nomor Item Jumlah 1 0,0 0,30 Sukar 13, ,31 0,70 Sedang 1, 4, 7, 8, 10, 11, 14, 18, 22, 17 25, 26, 28, 29, 30, 32, 34,35 3 0,71 0,100 Mudah 2, 12 2 Total 21 Tabel 3.11 Hasil Analisis Tingkat Kesukaram Soal Siklus II No Indeks Interpretasi Nomor Item Jumlah 1 0,0 0,30 Sukar ,31 0,70 Sedang 1, 2, 3, 4, 8, 10, 11, 13, 17, 18, 19 22, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, ,71 0,100 Mudah 2, 22 2 Total Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan data berupa nilai tes yang dianalisis dengan analisis deskriptif kuantitif yaitu berbentuk angka-angka yang diperoleh dari tes tertulis dan deskriptif kualitatif yaitu berupa kata-kata atau penjelasan yang diperoleh dari lembar observasi. Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif komparatif, yaitu membandingkan nilai siklus I dan nilai siklus II. Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil deskripsi data.

23 48 Tabel 3.12 Tabel Kualifikasi Persentase Skor Observasi Presentase skor yang diperoleh Kategori 80% μ 100% Tinggi 60% μ 79% Sedang 40% μ 59% Rendah 20% μ 39% Kurang 0% μ 19% Sangat rendah 3.9 Indikator Kerja Dalam penelitian ini, sebagai patokan keberhasilan penelitian pada pembelajaran IPA kelas 4 dengan menggunakan model pembelajaran problem solving adalah: Meningkatnya hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga setelah melakukan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe problem solving yang ditandai rata-rata nilai hasil sesuai dengan KKM yaitu 70 dan secara klasikal siswa yang mendapatkan nilai tersebut adalah sebanyak 80% dengan pokok bahasan energi panas dan energi bunyi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Waktu Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian Tempat Penelitian dilaksanakannya kegiatan ini mengambil lokasi yang akan diteliti yaitu dikelas II SD Negeri Mangunsari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 03 yang terletak di Dusun Mukus Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN. 2 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di kelas V SD N 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) jenis eksperimental. Penelitian jenis ini dilakukan sebagai upaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris biasa disebut dengan Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Purwodadi Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati terletak di pinggir jalan raya antar Kota Pati-Jepara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang beralamatkan di jalan Imam Bonjol Gang Menur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 3 SD Negeri Blotongan 02 Salatiga. Peneliti merencanakan penelitian pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tempat Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 01 Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 06, kelurahan Sidorejo Lor kecamatan Sidorejo kota Salatiga. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu upaya mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada Bab III metode penelitian ini, berturut-turut dan dibahas setting penelitian, desain dalam PTK, Prosedur penilaian, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogowero Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung pada kelas 4

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pelajaran. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas, di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang dan Karakteristik Subyek Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang diterapkan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 di SD Negeri 1 Jiken Kecamatan Jiken Kabupaten Blora pada mata pelajaran IPS semester genap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, Kelas IV Mata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Disebut PTK karena penelitian ini hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kramat Semester 2 tahun 2012/2013 yang terletak di Desa Kramat Kecamatan Penawangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal semester 2 tahun ajaran 2012/2013, yaitu dari bulan Januari 2013 sampai April 2013 di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi.yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh seorang peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Seting tempat dalam penelitian ini menggunakan setting kelas dengan data yang diperoleh berasal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam (Suroso 2009:29) Penelitian Tindakan Kelas merupakan bentuk

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Setting dan karakteristik subjek penelitian mengenai tempat penelitian dan waktu penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Dalam Seting penelitian tindakan kelas ini akan dibahas mengenai waktu penelitian dan tempat penelitian. 3.1.1 Seting 1). Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Salatiga Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, subyek dari penelitian tidakan kelas adalah siswa kelas 4

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Tempat penelitian ini berlokasi di SD Negeri 2 Ngenden Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Letak Sekolah Dasar Negeri 2 Ngenden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di Kelas 2 SD Negeri Papringan 03. Letak SD Negeri Papringan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Untuk mengetahui waktu dan tempat diadakannya penelitian, serta subjek dan karakteristik dari subjek penelitian, berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam melakukan penelitian ini guru sekaligus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Tuntang 02 yang terletak di Jalan Merak No. 2 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Wina Sanjaya ( 2009 : 26) mengartikan bahwa penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkolaborasi

Lebih terperinci

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu :

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri 2 Pilang Kecamatan Randublatung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian tindakan kelas ini mencakup tempat penelitian, subjek penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian 1. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Tegalrejo yang terletak di Jalan Jumprit Km 4 Desa Tegalrejo Kecamatan Ngadirejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian BAB III METODE PENELITIAN No 1 2 3 4 5 6 7 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri Mangunsari 07 yang terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada hari hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sidorejo Lor 04 Salatiga yang terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi. Yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan terutama di kelas yang memposisikan guru sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalahmasalah

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. 9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kopeng 02 yang terletak di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Masing-masing kelas memiliki 1 ruang kellas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Sekolah Dasar Negeri Clapar terletak di Desa Clapar, wilayah Kecamatan Karanggayam bagian utara. Berjarak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di SD Negeri Delik 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Letak sekolah ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Kumesu 01 Reban Batang Semester II tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas kolaborasi. Penelitian ini memiliki salah satu ciri khas yaitu adanya kolaborasi (kerjasama)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Pada sub bahasan setting dan karakteristik subyek penelitian ini di dalamnya akan diurankan beberapa sub pokok bahasan yaitu tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab. III tentang penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, subyek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian, data dan cara pengumpulannya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penilaian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Lewin (dalam Tahir 2012:77),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012. Dari tahap persiapan hingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Kristen 03 Salatiga. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun 2013/2014. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN Candirejo 02 Tuntang yang terletak di Jl.Mertokusuma 32, Kelurahan Candirejo, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengacu pada tindakan-tindakan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2013 di SD Negeri Ngemplak Kidul 03 Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai tempat, waktu dan subjek penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun mengenai hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Pada semester II tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian yaitu tempat dan waktu penelitian serta subjek penelitian yang menjelaskan tentang karakteristik kelas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Salah satu ciri khas adalah adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada SDN 0 Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Gubug Kecamatan Gubug Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas, dimana peneliti bekerjasama dengan guru kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ledok 04 Desa Ringinanom Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 di SD Kertomulyo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 4SDN Regunung 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Peneliti merencanakan penelitian padasemester

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah kelas 4 SD N Kemambang 02 Kecamtan Banyubiru Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Tambaharjo 02 Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Peneliti melakukan penelitian di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Desa lamuk Kecamatan Kaliwiro Kabupaten Wonosobo kelas 5 SD Negeri 2 Lamuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan berkerjasama bersama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, Subyek dan Obyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research (CAR). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Lodoyong 03 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. Subjek dari penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci