BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini disajikan uraian hasil penelitian dan pembahasan. Sebelum diuraikan hasil penelitian terlebih dahulu dipaparkan mengenai pratindakan atau prasiklus. Pada pratindakan berisi uraian kondisi awal pembelajaran menulis pengalaman pribadi dan keterampilan menulis cerpen siswa kelas VII E SMP N 1 Purwokerto. Setelah diuraikan hasil pratindakan, tahap selanjutnya akan dipaparkan mengenai hasil siklus dan pembahasannya. Proses penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus yang masing-masing terdiri atas empat tahapan, yaitu (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. A. Deskripsi Kondisi Awal (Pratindakan) Sebelum dilakukan penelitian, peneliti melakukan survey awal. Survey awal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi awal pada proses pembelajaran menulis cerpen dan kemampuan awal siswa dalam menulis cerpen. Temuan pada survey awal nantinya akan dijadikan acuan untuk menentukan tindakan apa saja yang dilakukan pada pembelajaran menulis cerpen dalam siklus berikutnya. Pelaksanaan pratindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 24 Maret 2015 pukul WIB selama 2 jam pelajaran ( 2 x 40 menit) di ruang kelas VII E SMP N 1 Purwokerto. Dalam pelaksanaannya, guru bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan belajar sedangkan peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran. Peneliti bertindak sebagai partisipan pasif dengan duduk di kursi paling belakang untuk mempermudah mengamati jalannya proses pembelajaran. Kegiatan pratindakan dilakukan peneliti untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan sebelum penelitian melakukan commit proses to user penelitian. Pratindakan ini dilakukan 46

2 digilib.uns.ac.id 47 dengan cara observasi lapangan serta wawancara dengan guru dan siswa. Adapun hasil pratindakan menunjukkan sebagai berikut. 1. Permasalahan dalam Proses Pembelajaran Menulis Cerpen Dalam pratindakan ini peneliti melakukan beberapa langkah, yakni: (1) mengamati proses pembelajaran menulis cerpen di kelas VII E (observasi); (2) wawancara dengan guru; dan (3) wawancara dengan siswa. Melalui hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru, diketahui bahwa hasil pembelajaran menulis cerpen siswa kelas VII E SMP N 1 Purwokerto kurang memuaskan. Kesuilitan siswa dalam menulis cerpen disebabkan karena siswa menganggap semua pelajaran menulis itu sulit dan membosankan. Kebanyakan siswa masih sulit menemukan ide pokok. Siswa masih sulit berimajinasi dan menuangkannya ke dalam sebuah tulisan. Sebagian besar siswa belum bisa menulis cerpen dengan bahasa yang menarik dan dapat membuat rasa penasaran pembaca. Selain itu menurut guru, hasil pembelajaran menulis kurang memuaskan karena siswa mengalami kesulitan dalam menyusuk dan memilih kosa kata yang tepat. Berdasarkan kegiatan observasi kelas dan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap siswa dan guru, terungkap bahwa siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran menulis. Hal tersebut terlihat dalam kegiatan observasi yang dilakukan peneliti. Saat mengikuti pelajaran menulis, siswa menunjukkan kurang antusias dan tidak memperhatikan pelajaran dengan sepenuhnya. Hal tersebut diperkuat dengan adanya beberapa orang siswa berbicara sendiri dengan temannya. Menurut siswa pelajaran menulis itu tidak menyenangkan karena siswa merasa kesulitan dalam menemukan ide pokok dan imajinasi yang luas. Keterbatasan ide cukup mempengaruhi minat siswa dalam mengembangkan idenya untuk dituangkan menjadi tulisan. Akibatnya siswa jadi kurang tertarik dalam mengikuti pelajaran menulis. Saat proses pembelajaran berlangsung masih banyak siswa yang terlihat pasif. Beberapa siswa memang tampak memperhatikan keterangan guru namun tidak sedikit pula siswa yang bosan, tiduran di meja, serta sibuk beraktivitas sendiri.

3 digilib.uns.ac.id 48 Selama pembelajaran menulis cerpen dilaksanakan, siswa menunjukkan sikap kurang antusias. Beberapa siswa terlihat tidak menruh perhatian sepenuhnya pada pelajaran. Saat ditugasi untuk membuat tulisan cerpen, siswa langsung mengeluh terlalu sulit dan malas. Pada saat observasi, guru terlihat belum berusaha mencoba membangkitkan minat siswa dengan memberi pendekatan secara langsung serta menegur siswa yang tidak memperhatikan pelajaran. Akan tetapi, cara ini belum mampu membangkitkan minat, motivasi, serta perhatian siswa. Selain itu, penyebab permasalahan yang terjadi juga dikarenakan antara lain: (1) siswa tidak terbiasa berlatih menulis; (2) sulit mengembangkan dan mengungkapkan gagasan atau ide dalam bentuk tulisan; (3) merasa kesulitan mengawali sebuah tulisan; (4) merasa ragu-ragu pada saat akan menulis; (5) tidak ada kesungguhan untuk dapat menghasilkan tulisan yang baik. Selama ini dalam sistem pembelajaran, guru lebih banyak menggunakan metode ceramah. Pada awal kegiatan belajar mengajar, siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan guru yang berhubungan dengan cerpen (secara teoretis). Ini dilakukan guru dengan cara menyampaikan materi secara lisan pada siswa dengan menyangkannya pada LCD. Hal ini membuat siwa menjadi terlihat pasif karena hanya cenderung diam dan mendengarkan guru. Guru juga hanya memberikan contoh menulis cerpen dari buku ajar siswa dan menyampaikan contoh dengan ceramah. Oleh karena itu, metode pembelajaran seperti ini dirasa kurang sesuai jika digunakan, karena kurang dapat mengoptimalkan kemmapuan siswa khususnya dalam pembelajaran menulis cerpen. Siswa mengalami kesulitan dalam membuat tulisan cerpen yang baik, terbukti hasil pekerjaan smenulis cerpen yang telah siswa kerjakan belum maksimal. Dari hasil wawancara yang dilakukan pada siswa diketahui bahwa pembelajaran menulis cerpen memang membosankan. Guru selalu menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan materi. Di akhir pembelajaran, guru selalu memberikan tugas sebagai evaluasi. Metode ceramah dan tugas selalu menyebabkan kejenuhan, metode tersebut tidak memudahkan siswa untuk memahami materi cerita meskipun materi tersebut diajarkan berulang-ulang oleh guru.

4 digilib.uns.ac.id 49 Metode dan pemanfaatan media yang diterapkan guru selama ini belum bisa membangkitkan minat, motivasi, serta perhatian siswa terhadap pembelajaran. Selain itu, pada saat mengajar, guru juga tidak memanfaatkan media yang ada. Hal ini juga mengakibatkan siswa meras bosan atau jenuh dengan dengan pembelajaran yang berlangsung. Berdasarkan wawancara dengan siswa, terungkap bahwa selama pembelajaran menulis cerpen siswa mengalami kebosanan. Mereka ingin metode pembelajaran yang selama ini digunakan oleh guru diubah dengan metode yang lebih menyenangkan, agar siswa bersemangat ketika menerima pelajaran. Selama proses pembelajaran menulis cerpem berlangsung, interaksi antara guru dan murid kurang dioptimalkan sehingga lebih sering hanya terjalin komunikasi satu arah. Selain itu, pada saat mengajar guru lebih banyak berdiri pada titik (di depan kelas) sehingga kurang dapat menjangkau siswa seacar keseluruhan. Akibatnya, beberapa siswa yang tempat duduknya agak jauh dari jangkauan guru kurang fokus terhadap pelajaran dan melakukan aktivitas lain di luar pelajaran. Selain itu juga dapat dilihat dari hasil, yaitu ada 24 siswa (sekitar 77%) mendapatkan nilai di bawah 80 dan hanya 7 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM (kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan adalah 80). Hasil obseravasi terhadap proses pembelajaran tersebut, diperoleh gambaran tentang keaktifan dan aktivitas selama pembelajaran 13 siswa atau sekitar 42%, sedangkan 18 siswa atau 58% lainnya tampak diam, berbicara dengan temannya, tiduran, dan melakukan aktivitas di luar pembelajaran menulis cerpen. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa, diperoleh 7 siswa atau sekitar 22% siswa sudah dapat menulis cerpen dengan baik, yaitu mendapatkan nilai 80 sedangkan 24 siswa atau sekitar 77% siswa masih perlu perbaikan. Hal ini disebabkan karena siswa belum memahami sepenuhnya tentang menulis cepen dan pada saat menulis siswa belum dapat menggunakan ejaan yang tepat, pemilihan diksi masih belum tepat, organisasi isi masih belum baik, dan kualitas isi yang masih kurang baik. Bahkan masih terdapat beberapa siswa yang mendapatkan nilai yang sangat rendah, yaitu 50.

5 digilib.uns.ac.id Upaya Meningkatkan Kualitas Proses dan Keterampilan Siswa dalam Pembelajaran Menulis Cerpen Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ditemukan pada pratindakan, maka perlu dicari solusi sebagai upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan keterampilan menulis cerpen siswa kelas VII E SMP N 1 Purwokerto. Peneliti berpendapat bahwa perlu adanya tindakan yang diyakini dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang terdapat pada kelas tersebut. Peneliti dan guru pengampu pelajaran bahasa berdiskusi untuk membahas mengenai faktor-faktor yang menjadi penyebab rendahnya kemampuan menulis cerpen siswa kelas VII E. Salah satu faktor yang menjadi penyebab rendahnya keterampilan menulis cerpen adalah berasal dari metode dan media yang digunakan guru dalam proses pembelajaran masih belum inovatif dan kurang bervariatif. Untuk mengatasi faktor-faktor yang menjadi penyebab rendahnya kualitas proses dan kemampuan menulis cerpen, peneliti dan guru sepakat untuk merubah metode yang digunakan dan memanfaatkan media yang lebih beragam. Peneliti dan guru memilih pendekatan quantum learning dan pemanfaatan media visual gambar untuk meningkatkan kualitas proses dan keterampilan menulis cerpen siswa kelas VII E. Alasan dipilihnya pendekatan quantum learning adalah karena quantum learning merupaka kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Penggunaan media visual gambar dalam pembelajaran keterampilan menulis juga dapat merangsang untuk memunculkan ide pokok atau mempermudah dalam berimajinasi sehingga siswa mudah menuangkannya menjadi sebuah tulisan. Dengan menjadikan suasana pembelajaran yang menyenangkan diyakini dapat meningkatakan perhatian, minat, dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, serta meningkatkan keterampilan menulis cerpen. Quantum learning mempunyai prinsip-prinsip atau kebenaran tetap yang diibaratkan sebagai struktur chord dasar dalam suatu simfoni belajar, prinsip tersebut adalah: Segalanya berbicara, Segalanya bertujuan, Pengalaman sebelum pemberian nama,

6 digilib.uns.ac.id 51 Akui setiap usaha, Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan. Dari struktur ini kemudian dikembangkan menjadi suatu model pembelajaran Quantum learning yang memiliki ciri yaitu TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, dan Rayakan). Media visual gambar memegang peranan penting dalam proses belajar, dan dpat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Kelebihan gambar antara lain dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata, banyak tersedia dalam buku-buku, sangat mudah diapaki karena tidak membutuhkan peralatan, relative tidak mahal, dan dapat dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi. B. Pelaksanaan Penelitian Berdasarkan survey awal yang dilakukan dalam kegiatan pratindakan, diketahui bahwa ada dua permasalahan utama yang menyebabkan banyak siswa tidak mencapai batas minimal ketuntasan belajar. Permasalahan pertama adalah sistem pembelajaran yang konvensional, sehingga membuat minat, motivasi, dan perhatian siswa kurang saat pembelajaran berlangsung. Permasalahan kedua adalah keterampilan dan pemahaman siswa dalam menulis cerpen masih rendah. Proses penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap siklus yang masing-masing terdiri atas empat tahapan, yaitu (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, (4) analisis dan refleksi. 1. Siklus Pertama a. Perencanaan Tindakan I Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 2 April 2015 di ruang guru. Peneliti dan guru mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus pertama akan dilaksanakan pada hari Selasa, 7 April 2015 (jam 5-6) dan Kamis, 9 April 2015 (jam 7-8). Peneliti dan guru membahas beberapa hal dalam perencanaan tindakan, yaitu : (1) peneliti dan guru saling menyamakan persepsi mengenai siklus I yang akan dilaksanakan. Penyamaan persepsi itu meliputi : penelitian tindakan kelas yang dilakukan, metode quantum learning yang akan diterapkan, penggunaan media commit visual to gambar user untuk mempermudah siswa dalam

7 digilib.uns.ac.id 52 merangsang ide, dan kemampuan siswa dalam menulis cerpen; (2) peneliti dan guru membahas kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus I. Kegiatan pembelajaran berupa scenario pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus I pertemuan pertama dan kedua dengan menerapkan pendekatan quantum learning dan menggunakan media visual berupa gambar; (3) peneliti dan guru menentukan gambar pemandangan alam yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran agar lebih menarik siswa dan memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran pada siklus I; (5) agar siswa lebih teratrik gambar pemandangan alam tersebut dimasukkan ke sebuah balon untuk dipecahkan oleh perwakilan masing-masing kelompok agar mengetahui gambar apa yang diperoleh sebgai bahan tulisan membuat cerpen; (6) agar siswa lebih bersemangat pada saat menulis cerpen, siswa diminta untuk menulis di kertas berwarna-warni yang akan dibagikan oleh guru; (7) peneliti dan guru bersama-sama menyusun rancangan pembelajarn (RPP) untuk siklus I; (8) peneliti dan guru bersama-sama merumuskan indikator pencapaian tujuan; (9) peneliti dan guru bersama-sama membuat lembar penilaian siswa, yaitu instrument penelitian berupa tes dan nontes. Instrument tes digunakan untuk menilai kemampuan menulis cerpen yang ditulis siswa (penilaian hasil) dan instrument nontes digunakan untuk menilai sikap siswa (penilaian proses) dalam pembelajaran menulis cerpen. Instrument untuk menilai kualitas proses pembelajaran menulis cerpen, dinilai berdasarkan rubrik penilaian proses pembelajaran menulis cerpen yang meliputi keaktifan selama apersepsi, keaktfian dan perhatian siswa selama kegiatan pembelajaran, minat serta motivasi (sikap) siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Kegiatan pembelajaran yang direncanakan pada siklus I pertemuan pertam adalah sebagai berikut: (1) guru membuka pelajaran dan memberikan apersepsi (TUMBUHKAN), (2) guru menggali daya imajinasi siswa (ALAMI), (3) guru memberikan penjelasan mengenai materi menulis cerpen disertai dengan tanya jawab. Dari penjelasan guru tersebut siswa diarahkan agar nantinya mereka dapat menamai sendiri mengenai keterkaitan gambar yang akan digunakan dengan materi menulis cerpen (NAMAI), (4) siswa membacakan hasil pekerjaannya (DEMONSTRASI), (5) guru mengulas materi (ULANGI), (6) guru memberikan reward (RAYAKAN), (7) guru menutup pembelajaran.

8 digilib.uns.ac.id 53 Peneliti dan guru bersama-sama merumuskan indikator pencapaian tujuan. Di antaranya (1) Kualitas isi cerpen, (2) Organisasi isi cerpen, (3) penggunaan diksi, (4) penggunaan ejaan. Peneliti dan guru mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan pada siklus I, yaitu gambar pemandangan alam, serta kertas berwarna-warni. Peneliti dan guru juga menyiapkan instrument penelitian, diantaranya lembar observasi kinerja guru saat mengajar, lembar observasi kualitas proses pembelajaran, dan penilaian hasil yang dinilai dari hasil pekerjaan siswa menulis cerpen. b. Pelaksanaan Tindakan I Tindakan I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 7 April 2013 jam 5 6 selama dua jam pelajaran (2 x 40 menit) di ruang kelas VII E SMP N 1 Purwokerto. Dalam pelaksanaan tindakan I pertemuan pertama ini, guru bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan belajar mengajar, sedangkan peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran. Peneliti bertindak sebagai partisipan pasif dengan duduk di kursi paling belakang untuk mengamati jalannya pembelajaran. Adapun urutan pelaksanaan tindakan tersebut sebagai berikut. 1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam 2) Guru memberikan apersepsi dengan mengajak siswa bermain tebak-tebakan nama-nama penulis di Indonesia. Guru sudah menyiapkan 5 balon yang sudah berisi gambar pemandangan alam. Guru mencoba memberikan arahan yang berkaitan dengan kelima gambar tersebut. Gambar yang digunakan dalam pertemuan pertama ini adalah pemandangan alam. (TUMBUHKAN) 3) Guru mencoba menggali imajinasi siswa yang berkaitan dengan pemandangan alam air terjun. (ALAMI) 4) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai menulis cerpen. Gambar apa yang kalian dapat? Siapa yang pernah berkunjung ke air terjun?

9 digilib.uns.ac.id 54 Siapa yang pernah pergi ke pantai? Kemudian dari tanya jawab tersebut, guru mencoba menggali ide-ide siswa dari kejadian yang sudah pernah terjadi ataupun yang belum pernah dialami oleh siswa. 5) Guru memberikan penjelasan mengenai matrei menulis cerpen. Selain itu, guru juga memberikan materi mengenai menentukan ide pokok dan dikembangkan lagi menjadi sebuah tulisan cerpen. 6) Guru memberikan gambar pemandangan alam air terjun dan pantai. Kemudian siswa disuruh untuk menggali ide karangan cerpen yang berkaitan dengan air terjun dan pantai. (NAMAI) 7) Guru meminta beberapa perwakilan kelompok maju ke depan untuk membacakan hasil kerangka karangan yang sudah dibuat. (DEMONSTRASI) 8) Guru melatih siswa untuk belajar memberikan tanggapan terhadap hasil pekerjaan temannya yang telah dibacakan. 9) Guru meminta pekerjaan siswa yang sudah maju. Dari langkah ini, guru bisa memberikan tanggapan dan masukan kepada siswa. 10) Guru membacakan kembali hasil pekerjaan siswa yang maju dan memberikan evaluasi. 11) Guru memberikan pertanyaan yang berkaiatan dengan materi yang diberikan. (ULANGI) 12) Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang sudah menunjukkan keaktifannya selama proses pembelajaran berlangsung. 13) Guru memberikan applaus (bertepuk tangan) kepada seluruh siswa kelas VII E karena sudah mengikuti proses pembelajaran dengan baik. (RAYAKAN) 14) Guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Setelah itu semua siswa diminta untuk bertepuk tangan dan agar termotivasi mengerjakan tugas berikutnya.

10 digilib.uns.ac.id 55 15) Guru menutup pembelajaran dengan memberikan salam Tindakan I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 9 April 2015 jam 7 8 selama dua jam pelajaran (2x40 menit) di ruang kelas VII E SMP N 1 Purwokerto. Adapun urutan pelaksanaan tindakan sebagai berikut. 1) Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengkondisikan kelas agar kondusif lebih dahulu. 2) Guru memberikan apersepsi dengan mengajak siswa bermain tebak-tebakkan seperti pada pertemuan sebelumnya. Apabila pada pertemuan sebelumnya guru menyiapkan 2 pemandangan alam, pada pertemuan kedua ini guru menyiapkan 5 gambar untuk dipilih oleh siswa. (TUMBUHKAN) 3) Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa yang terlebih dahulu dibentuk menjadi 5 kelompok berkaitan dengan materi yang sudah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Apa yang dimaksud dengan cerpen? Apa saja unsur-unsur cerita pendek? 4) Guru mencoba menggali pengalaman siswa yang berhubungan dengan lima gambar yang sudah disiapkan oleh guru di dalam sebuah balon. (ALAMI) 5) Guru memperlihatkan 5 gambar yang terdapat di dalam balon yang sudah dipilih oleh perwakilan kelompok. Kelima gambar tersebut adalah pemandangan air terjun, pemandangan pantai, pemandangan gunung, lapangan sekolah, dan gambar sekolah sehat. Lima gambar tersebut sekaligus mempermudah siswa untuk menggali ide cerita atau pengalaman yang pernah mereka alami. Dari kelima gambar itu, siswa diminta untuk berebut meletuskan balon yang di dalamnya sudah terdapat gambar yang nantinya akan dijadikan bahan sebuah tulisan menjadi sebuah cerpen. (NAMAI)

11 digilib.uns.ac.id 56 6) Guru memberikan kertas berwarna-warni. Di kertas inilah, siswa akan menuliskan cerpen berdasarkan lima gambar yang sudah disiapkan oleh guru. 7) Siswa diminta maju membacakan hasil pekerjaannya. (DEMONSTRASIKAN) 8) Guru memberikan masukan dari hasil pekerjaan siswa yang sudah maju. 9) Siswa mengumpulkan hasil tulisan mereka. 10)Guru melakukan refleksi dengan mengulang sedikit materi pembelajaran menulis cerpen yang sudah diterima siswa. Refleksi yang dilakukan guru berupa penguatan dan simpulan mengenani materi pelajaran tentang menulis pengalaman yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Guru melontarkan beberapa pertanyaan pada siswa sebagai pengingat atas apa yang telah mereka peroleh dan mereka ingat baik-baik dalam skemata mereka. (ULANGI) 11) Guru memberikan applause (tepuk tangan) kepada seluruh siswa karena sudah mnenyelesaikan tugasnya dengan baik. (RAYAKAN) 12) Guru menutup pelajaran hari tersebut dengan memberikan salam pada siswa di akhir pelajaran. c. Observasi dan Interpretasi Peneliti mengamati guru yang sedang mengajar di kelas VII E dengan materi pembelajaran menulis cerpen. Dalam kesempatan tersebut, guru mengajarkan materi keterampilan menulis cerpen dengan menerapkan pendekatan quantum learning dan media visual gambar. Peneliti mengadakan observasi sebagai partisipan pasif terhadap kegiatan pembelajaran yang dipimpin oleh guru peneliti. Pengamatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 7 April 2015 dan Kamis, 9 April Dengan kesempatan tersebut, guru mengajarkan materi menulis cerpen tidak hanya dengan menggunakan metode mengajar yang biasa digunakan oleh guru yang bersangkutan, yaitu menjelaskan materi

12 digilib.uns.ac.id 57 dengan menggunakan metode ceramah. Guru sudah menerapkan pendekatan dengan inovasi baru, yakni dengan menerapkan metode quantum learning dan menggunakan media visual gambar, menerapkan prosedur TANDUR, dan sudah mulai menggunakan media yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Guru juga sudah menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dibandingkan pada saat pratindakan. Kemudian siswa melaksanakan prosedur TANDUR dan diberi tugas untuk menulis pengalaman pribadi berdasarkan benda-benda yang sudah digunakan oleh guru sebagai media pembelajaran. 1) Pengamatan Kinerja Guru Proses pembelajaran telah dilakukan guru sesuai dengan RPP yang telah disusun dan disepakati bersama peneliti. Pada awal pembelajaran, guru mengkondisikan kelas dan memberikan apersepsi. Pada siklus I ini guru memberikan apersepsi dengan mengajak siswa untuk bermain dengan balon untuk mendapatkan sebuah gambar. Setelah itu, sejalan dnegan materi yang diajarkan, yaitu mengenai menulis cerpen, guru coba menggali ide-ide yang dimiliki oleh siswa. Guru mengadakan tanya jawab berkaitan dengan materi pembelajaran. Kemudian guru menjelaskan materi pembelajaran menulis cerpen. Sesuai dnegan materi yang sudah disampaikan, guru membimbing siswa untuk menulis cerpen di kertas berwarna-warni yang dibagikan oleh guru. Siswa yang sudah selesai diminta guru untuk mendemonstrasikan atau membacakan hasil tulisannya di depan kelas. Di akhir proses pembelajaran guru memberikan refleksi dan mengulas sedikit mengenai materi menulis cerpen yang sudah disampaikan. Pada pertemuan pertama siklus I, guru masih terlihat kaku dan belum terbiasa menguasai metode quantum learning dan pemanfaat media visual gambar. Guru terlihat masih bingung ketika menerapkan kerangka TANDUR dalam proses pembelajaran. Selain itu, guru juga belum dapat mengkondisikan kelas dengan baik. Masih didapatinya siswa yang asyik berbicara dengan teman sebangku, tidak fokus pada pembelajaran, dan bahkan ada siswa yang bercanda dengan siswa yang lain. Pada

13 digilib.uns.ac.id 58 pelaksanaan siklus I pertemuan I ini, proses pembelajaran belum berjalan dengan maksimal, keaktifan, perhatian, minat serta motivvasi siswa masih kurang. Pada pertemuan kedua siklus I, guru sudah mulai dapat mengkondisikan kelas. Hal ini terlihat pada sikap siswa ketika guru mencoba menerapkan TANDUR, mulai dari tumbuhkan, alami, namai, demonstrasi, ulangi, dan rayakan. Siswa terlihat mulai memperhatikan apa yang diucapkan guru. Siswa juga mulai terbiasa dengan cara mengajar guru yang berbeda. Keaktifan, perhatian, minat dan motivasi siswa juga sudah mulai nampak. Berdasarkan lemabar observasi kinerja guru pada saat mengajar, diperoleh hasil bahwa kinerja guru pada siklus I mencapai nilai 72. Dari indikator indikator yang sudah ditentukan, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru pada siklus I belum maksimal. Hal ini wajar, karena guru belum terbiasa menggunakan metode quantum learning dan pemanfaatan media visual gambar dalam proses pembelajaran. Pada pertemuan pertama guru yang masih bingung pada saat menjalankan konsep TANDUR, tetapi pada pertemuan kedua kinerja guru mulai menunjukkan perbaikan. Guru lebih bersemangat, mulai menikmati dengan pendektan yang baru meskipun masih terkesan kaku. Guru mulai memberikan penguatan dan memotivasi siswa untuk bisa menulis cerpen dengan baik. Guru juga sudah memberikan umpan balik kepada siswa, tentang seberapa jauh tingkat pemahaman siswa setelah materi tersebut disampaikan, meskipun belum maksimal. 2) Pengamatan Terhadap Siswa Pada pertemuan pertama siklus I, siswa masih belum memperlihatkan keaktifan, perhatian, minat, serta motivasi. Pada asaat proses pembelajaran berlangsung, siswa lebih memilih berbicara dengan siswa yang lain daripada memperhatikan guru. Saat siswa diberikan tugas untuk menulis cerpen berdasarkan gambar-gambar yang sudah disediakan, lebih dari 50% siswa masih terlihat mengalami kesulitan, meski guru telah memberikan contoh sebelumnya. Masih banyak siswa yang melihat pekerjaan temannya, meskipun setiap anak pastinya memiliki imajinasi yang berbeda-beda. Belum ada siswa yang punya inisiatif sendiri untuk maju. Beberapa siswa yang maju

14 digilib.uns.ac.id 59 harus ditunjuk oleh guru terlebih dahulu. Jika ada siswa yang maju ke depan, guru meminta siswa unyuk mencermati dan memberikan tanggapan. Tetapi, pada saat ada temannya yang maju, siswa yang lain lebih memilih untuk mengobrol dengan teman daripada memperhatikan temannya yang ada di depan. Pada pertemuan kedua siklus I, siswa sudah mulai memperlihatkan perubahan meskipun masih belum maksimal. Siswa mulai menunjukkan keaktifan, perhatian, minat, serta motivasi. Siswa juga sudah mulai bisa menjaga kelas dan mulai bisa fokus pada pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran siklus I, hanya beberapa siswa yang sudah tampak antusias dan sungguh-sungguh dalam pembelajaran. Sebagian siswa masih terlihat kurang menikmati proses pembelajaran. Siswa masih kesulitan dalam menulis cerpen. Terbukti saat menentukan ide pokok cerpen siswa maasih bingung dan bertanya atau melihat pekerjaan teman. Kemampuan siswa dalam menulis cerpen masih kurang. Hal ini terlihat pada saat menulis, siswa masih kesulitan untuk mengembangkan setiap kalimat yang mereka tulis dan siswa belum bisa menyusun cerpen dengan baik. Gambaran ketercapaian indikator dalam pelaksanaan siklus I ini, sebagai berikut: (1) siswa yang aktif saat apersepsi yang dinyatakan dengan kriteria sangat baik dan baik serta dindikatori oleh kemauan siswa untuk mengikuti apersepsi yang diberikan oleh guru dan memberikan respon terhadap stimulus yang diberikan guru pada saat apersepsi sebanyak 17 siswa atau sekitar 54%, sedangkan 14 siswa atau sekitar 45% lainnya mengikuti apersepsi namun hanya sekedar ikut-ikutan teman dan tidak merespon stimulus yang diberikan guru, (2) siswa yang perhatian pada saat mengikuti pelajaran yang dinyatakan dengan kriteria sangat baik dan baik serta diindikatori oleh kemauan siswa untuk memperhatikan, memberikan respon (baik menjawab/bertanya/menanggapi/menamai/mengalami) sebanyak 16 siswa atau sekitar 51%, sedangkan 15 siswa atau sekitar 48% lainnya tampak berbicara dengan siswa lain, kurang memperhatikan guru, kurang merespon guru, dan melakukan aktivitas lain (seperti berbicara dengan teman sebangku). Hal ini didasarkan pada hasil observasi selama kegiatan belajar-mengajar commit berlangsung, to user (3) keterlaksanaan kegiatan

15 digilib.uns.ac.id 60 pembelajaran oleh siswa saat mengikuti pembelajaran yang dinyatakan dengan kriteria sangat baik dan baik serta diindikatori oleh adanya kesungguhan, keantusiasan, dan semangat dalam mengerjakan setiap tugas maupun saat kegiatan pembelajaran sebesar 16 siswa atau sekitar 51%, sedangkan 15 siswa atau sekitar 48% lainnya tampak kurang sungguh-sungguh dan antusias, (4) siswa yang sudah dapat menulis cerpen dengan baik dan telah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 16 siswa atau sekitar 51%, sedangkan 15 siswa atau sekitar 48% lainnya belum tuntas karena masih mendapatkan nilai di bawah 80. d. Analisis dan Refleksi Berkaitan dengan hasil observasi yang menunjukkan bahwa indikator penelitian ini belum tercapai, peneliti dan guru berupaya menggali faktor penyebab fenomena tersebut, kemudian melakukan analisis dan refleksi sebrsama-sama. Adapun hasilnya sebagai berikut. 1) Berdasarkan hasil indikator proses pelaksanaan belajar menunjukkan dibawah 80% dari persentase pencapaian pada siklus akhir, hampir sebagian siswa belum menunjukkan kesungguhan dan keaktifan di dalam proses pembelajaran. 2) Berdasarkan hasil keterampilan menulis cerpen siswa kurang mampu mengembangkan ide cerita ke dalam sebuah cerpen. Ketidakmampuan siswa mengembangkan ide eke dalam bentuk tulisan tersebut disebabkan karena siswa masih terlihat bingung dengan apa yang akan mereka tulis. Hal ini terlihat dari nilai siswa yang masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) 80. 3) Masih banyaknya karangan siswa yang belum berhasil mencapai batas minimal ketuntasan hasil belajar atau masih mendapat nilai di bawah 80. Hal tersebut disebabkan masih banyaknya kesalahan yang terdapat pada karangan siswa. Kesalahan tersebut meliputi: (1) pengungkapan isi/substansi

16 digilib.uns.ac.id 61 tulisan; (2) pengorganisasian tulisan yang belum tepat; (3) pemilihan diksi yang masih belum tepat; (4) pemakaian huruf besar dan tanda baca yang belum sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Permasalahan tersebut akan diatasi pada siklus II. 4) Guru bahasa Indonesia kelas VII E masih perlu meningkatkan dalam mengelola kelas dengan baik. Guru kurang menciptakan situasi pembelajaran yang mendukung siswa untuk lebih aktif, antusias, konsentrasi, meningkatkan minat dan termotivasi untuk belajar, serta perhatian siswa. 5) Posisi guru bahasa Indonesia kelas VII E pada saat menjelaskan pelajaran lebih banyak berada di depan kelas, sehingga kurang berinteraksi dengan siswa dan guru pun tidak maksimal memonitor keadaan siswa yang duduk di bangku samping dan di bangku paling belakang. Seperti yang telah dikemukakan pada tahap observasi dan interpretasi di atas bahwa pelaksanaan siklus I belum menunjukkan adanya peningkatan proses dan hasil belajar yang memuaskan serta masih terdapat kelemahan-kelamahan. Oleh karenanya, guru dan peneliti melakukan refleksi untuk memperbaiki hambatan-hambatan tersebut dengan merumuskan langkah-langkah perbaikan sebagai berikut. 1) Guru sebaiknya memberikan apersepsi yang lebih kreatif untuk dapat membangkitkan minat, motivasi, dan perhatian siswa, karena dengan guru kreatif akan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan. 2) Sebaiknya posisi guru pada saat kegiatan pembelajaran tidak hanya berada pada titik tertentu saja (lebih banyak berdiri di dekat meja guru). Guru dapat berkeliling untuk memantau siswa secara keseluruhan sehingga akan lebih aktif dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran karena merasa diperhatikan guru.

17 digilib.uns.ac.id 62 3) Guru sebaiknya lebih berinteraksi dengan siswa dan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih akrab yang dpat dilakukan dengan memberikan intermezo kepada siswa agar pembelajaran tidak berlangsung kaku dan menegangkan. Pada saat pembelajaran disisipi dengan candaan agar menciptakan suasan pembelajaran yang lebih berwarna. 4) Pada saat siswa mengerjakan tugas, hendaknya guru dapat mengontrol pekerjaan siswa terutama dalam hal penulisan 5) Pada saat pelaksanaan siklus II nanti, guru masih akan menggunakan kertas berwarna-warni. Berdasarkan pengamatan yang sudah dilakukan dengan adanya kertas berwarna-warni ini, minat dan motivasi siswa meningkat pada saat mengerjakan tugas. Guru akan menambah warna kertas, agar siswa lebih bersemangat. 6) Guru hendaknya lebih memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan guru misalnya dengan lebih melibatkan siswa dalam pembelajaran melalui diskusi, meminta siswa untuk menanggapi, bertanya, ataupun sekedar tanya jawab. Selain itu, agar siswa lebih fokus maka guru sebaiknya juga dapat mgnkondisikan kelas seefektif mungkin sehingga lebih banyak siswa yang berani merespon stimulus yang diberikan guru. 7) Untuk meningkatkan keberanian dan minat siswa maka guru hendaknya memotivasi siswa agar lebih berani untuk mengungkapkan gagasannya. Oleh karenanya, untuk menumbuhkan minat siswa tersebut guru tidak hanya bisa melakukannya dengan memberi tepuk tangan dan hadiah (sesuai dengan prinsip rayakan yang telah dilaksanakan), namun bisa juga reward lain seperti menggunakan kata-kata pujian: bagus sekali, baik sekali, dan tepat sekali, atau dengan memberi tambahan pada siswa.

18 digilib.uns.ac.id 63 8) Guru diharapkan lebih banyak memberikan balikan atau penguatan terutama pada tulisan yang telah dibuat siswa. Dengan adanya balikan atau penguatan tersebut siswa dapat mengetahui kesalahannya sehingga ada perbaikan-perbaikan pada tindakan selanjutnya. Adapun dari hasil belajar siswa dalam menulis cerpen pada siklus I sudah terdapat peningkatan. Hal ini ditandai dengan jumlah siswa yang mendapatkan nilai tuntas pada siklus I lebih banyak daripada observasi awal, yaitu siswa yang tuntas pada saat observasi awal berjumlah 7 siswa atau 22% dan setelah diberi tindakan menjadi 16 siswa atau 51%. Selain dari hasil pembelajaran, peningkatan juga terlihat pada proses belajar, sudah terlihat peningkatan keaktifan siswa. Minat, motivasi, dan perhatian siswa pada saat guru menjelaskan materi atau pada saat guru memberikan tugas pada siklus I ini sudah mengalami peningkatan dibandingkan pada waktu observasi awal. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi di atas, tindakan pada siklus I dikatan belum mencapai hail yang memuaskan. Peningkatan memang terjadi pada beberapa indikator yang telah ditentukan dibandingkan pada saat survai awal. Akan tetapi, dalam siklus ini hanya 16 siswa yang telah tuntas sedangkan sisanya masih di bawah batas minimal ketuntasan yang telah ditetapkan (nilai minimal ketuntasan adalah 80). Oleh karenanya, perlu dilaksanakan siklus II untuk memperbaiki proses dan hasil belajar pada siklus I. siklus II akan dilaksanakan pada hari Selasa, 14 April 2015 dan Kamis, 16 April Siklus Kedua a. Perencanaan Tindakan Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 April 2015 di kantor guru. Peneliti dan guru sepakat bahwa pelaksanaan tindakan selanjutnya, pada siklus II akan dilaksanakan pada hari Selasa, 14 April 2015 (pertemuan pertama), dan Kamis, 16 April 2015 (pertemuan kedua). Kemudian peneliti dan guru mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilaksanakan dalam proses penelitian selanjutnya. Dalam

19 digilib.uns.ac.id 64 kesempatan ini, peneliti juga enyampaikan beberapa kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada siklus I. Kelebihan yang sudah mulai tampak selama berlangsungnya proses pembelajaran menulis cerpen sebagai berikut; (1) siswa sudah mulai diberi tndakan (treatment) yang inovatif, yaitu metode quantum learning dan pemanfaatan media visual gambar. Guru juga sudah mulai memberi stimulant berupa gambar-gambar yang sekaligus dijadikan media pembelajaran. Guru mencoba menggali pengetahuan siswa mengenai gambar-gambar yang disiapkan oleh guru, yaitu pemandangan air terjun, pemandangan pantai, pemandangan gunung, lapangan sekolah, dan gambar sekolah sehat; (2) siswa mulai tertarik dengan teknik mengajar guru melalui metode quantum learning yang dikemas secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dengan melakukan apersepsi yang dapat membangkitkan siswa; (3) siswa juga mulai mudah berimajinasi dalam membuat cerpen dengan adanya pemanfaatan media visual gambar; (4) ketertarikan siswa juga terlihat ketika guru membagikan kertas berwarna-warni yang digunakan untuk menulis cerpen. Selama ini guru menyuruh siswa mengerjakan tugas di buku tugas/ di sobekan kertas biasa. Dengan adanya kertas yang berwarna-warni, membuat siswa tertarik dan bersemangat pada saat mengerjakan tugas. Untuk mengatasi beberapa kekurangan yang masih terdapat dalam siklus I. disepakati hal-hal yang sebaiknya dilakukan guru pada siklus II. Hal-hal yang disepakati tersebut, antara lain; (1) untuk lebih meningkatkan minat, motivasi, dan perhatian siswa, guru akan memberikan apersepsi yang lebih kreatif dan berbeda dengan apersepsi pada saat siklus I. pada siklus II, guru akan mengajak siswa mendengarkan musik; (2) guru juga memanfaatkan media visual gambar yang lebih beragam; (3) Agar guru dapat memantau siswa secara keseluruhan maka guru lebih fleksibel dalam menentukan posisinya selama kegiatan pembelajaran berlangsung; (4) agar dalam pembelajaran guru tidak terksesan kaku dan tegang maka guru saat kegiatan pembelajaran memberikan intermezzo. Misalnya, dengan diselingi humor atau siswa diajak bercanda. Hal ini dilakukan agar siswa tidak mengalami kebosanan pada saat mengikuti pembelajaran; (5) guru mengkondisikan kelas agar siswa dapat mengikuti

20 digilib.uns.ac.id 65 pemlajaran dengan senang dan nyaman namun tetap tenang dan fokus pada pembelajaran; serta (6) pada saat siswa mengerjakan tugas, guru juga akan lebih mengontrol pekerjaan siswa untuk memininalisir kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam penulisan, terutama kesalahan yang terdapat pada siklus I. kesalahan yang dimaksud adalah pada saat pengungkapan isi/substansi tulisan, pengorganisasian tulisan yang belum tepat, pemilihan diksi yang masih belum tepat, pemakaian huruf besar dan tanda baca yang belum sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD); (7) kekurangan dari siswa, terutama keengganan siswa untuk mengemukakan respon atau stimulus dari guru, serta mengemukakan pendapat, komentar, dan tanggapan disepakati adanya pemberian reward hadiah kepada siswa yang aktif di kelas. Reward yang direncanakan berupa: nilai tambahan, ungkapan-ungkapan pujian seperti; bagus sekali, baik sekali, baik, tepat sekali, dan meminta siswa dengan karya terbaik untuk maju ke depan kelas. Hal ini dilakukan untuk memotivasi siswa agar lebih giat dalam menulis cerpen serta agar siswa menunjukkan eksistensinya selama pembelajaran berlangsung. Jadi ada hubungan timbal balim antara guru, peneliti, dan siswa dan pembelajaran tidak berlangsung searah. Tahap perencanaan tindakan pada siklus II meliputi; (1) peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran menulis cerpen dengan metode quantum learning; (2) peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran menulis cerpen dengan pemanfaatan media visual gambar; (3) peneliti dan guru menentukan apersepsi yang lebih menarik, sehingga dapat membangkitkan minat dan motivasi siswa; (4) peneliti dan guru menentukan media pembelajaran, yaitu media gambar sepeda, tas, rumah, sapi di peternakan, berkemah, pemandangan bawah laut, dan sepatu. Gambar sepeda tersebut dicetak berwarna dan diberi nomor sesuai dengan nomor di bola berwarna yang aka diperebutkan siswa saat musik yang diperdengarkan dihentikan; (5) guru akan memanfaatjkan kembali kertas berwarna-warni untuk mengerjakan tugas. (6) peneliti dan guru bersama-sama menyusun rancangan pembelajaran (RPP) untuk siklus II; (6) penelitia dan guru merumuskan indikator pencapaian tujuan; (7) peneliti dan guru bersama-sama membuat lembar penilaian siswa, yaitu instrument penelitian berupa tes

21 digilib.uns.ac.id 66 dan nontes. Instrument tes digunakan untuk menilai kemampuan menulis cerpen yang ditulis siswa (penilaian hasil) dan instrument nontes digunakan untuk menilai sikap siswa (penilaian hasil) dan instrumen nontes digunakan untuk menilai sikap siswa (penilaian proses) dalam pembelajaran menulis cerpen. Instrument untuk menilai kualitas proses pembelajaran menulis cerpen, dinilai berdasarkan rubric penialain proses pembelajaran menulis cerpen yang meliputi keaktifan selama apersepsi, keaktifan dan perhatian siswa selama kegiatan pembelajaran, minat serta motivasi (sikap) siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Kegiatan pembelajaran yang direncanakan pada siklus II pertemuan pertama adalah sebagai berikut, (1) guru membuka pelajaran dan memberikan apersepsi dengan mengajak siswa untuk mendengarkan musik, (2) guru mencoba menggali ide dan imajinasi siswa berdasarkan media visual gambar yang dipilih siswa dengan cara berebut bola berwarna yang sudah ditulis nomor masing-masing gambar, (3) guru membagikan gambar pada siswa, (4) siswa menulis cerita pendek, (5) siswa membacakan hasil tulisannya, (6) guru mengulas kembali materi pembelajaran yang sudah diberikan, (7) guru memberikan reward, (8) guru mengucapkan salam dan mengakhiri pelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan II Pelaksanaan siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 14 April 2015 selama dua jam pelajaran (2x40 menit) di ruang kelas VII E SMP N 1 Purwokerto. Sama seperti pada siklus I, dalam pelaksanaan siklus II guru bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan belajar mengajar, sedangkan peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran. Peneliti bertindak sebagai partisipan pasif dengan duduk di kursi paling belakang untuk mengamati jalannya pembelajaran. Adapun urutan pelaksanaan tindakan tersebut sebagai berikut.

22 digilib.uns.ac.id 67 1) Guru membuka pelajaran dengan salam. 2) Guru mengulas sedikit materi yang telah diberikan sebelumnya mengenai cerita yang pernah dialami siswa. 3) Guru memberikan apersepsi dengan mengajak siswa mendengarkan musik. Guru meminta 7 orang siswa secara bergiliran untuk maju ke depan mendengarkan musik dan ketika musik dihentikan 7 orang siswa berebut bola yang sudah ada nomor sesuai dengan gambar yang ditempel di papan kelas,. (TUMBUHKAN) 4) Guru menggali ide cerita siswa yang berkaitan dengan gambar yang sudah didapat. (ALAMI) Siapa yang mempunyai sepeda? SIapa yang sudah pernah melihat pemandnagan di bawah laut? 5) Guru membagikan gambar yang sama yang ada di depan. 6) Setiap anak mendapatkan gambar yang sesuai dengan nomor yang mereka dapat. Dari gambar tersebut guru meminta siswa untuk menyusun ide cerita karangan cerpen sesuai dengan gambar yang diperoleh. (NAMAI) 7) Guru menawarkan pada siswa yang sudah selesai untuk maju ke depan membacakan hasil pekerjaannya. 8) Beberapa siswa sudah berani maju ke depan tanpa menunggu ditunjuk guru terlebih dahulu. Sedangkan siswa yang tidak maju diminta untuk bersiap memberikaan tanggapan (DEMONSTRASI) 9) Guru menunjuk siswa yang terlihat tidak memperhatikan untuk maju ke depan membacakan hasil pekerjaannya.

23 digilib.uns.ac.id 68 10) Guru mengulas kembali materi pembelajaran yang sudah diberikan, salah satunya adalah cara menyusun kerangka karangan dan mengembangkannya menjadi karangan yang utuh. (ULANGI) 11) Guru melakukan refleksi dengan memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang sudah berlangsung. 12) Guru memberikan reward pada siswa yang mendapatkan nilai terbaik pada tugas sebelumnya. Guru juga memberikan reward berupa nilai tambah bagi siswa yang sudah menunjukkan dan berani maju ke depan kelas untuk membacakan hasil pekerjaannya. (RAYAKAN) Tindakan II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 16 April 2015 selama dua jam pelajaran (2x40 menit) di ruang kelas VII E SMP N 1 Purwokerto. Adapun urutan pelaksanaan tindakan sebagai berikut. 1) Guru membuka pelajaran dengan salam. 2) Guru mendengarkan musik kepada siswa. Dengan bertepuk tangan mereka mendengarkan musik tersebut. (TUMBUHKAN) 3) Guru mengulas sedikir mengenai materi dengan mengadakan tanya jawab. 4) Guru juga mengulas mengenai tugas menemukan ide cerita yang sudah dibuat pada pertemuan sebelumnya. 5) Guru meminta siswa untuk mengeluarkan gambar yang sudah diperoleh pada pertemuan sebelumnya. Dari gambar tersebut, siswa diminta mengingat kembali peristiwa yang pernah dialamai. (ALAMI) 6) Guru membagiakn kertas berwarna seperti pada siklus I agar siswa lebih berminat dan bersemangat pada saat mengerjakan tugas.

24 digilib.uns.ac.id 69 7) Dari ide cerita yang sudah ditemukan siswa dan berdasarkan peristiwa yang pernah dialami, siswa diberikan tugas untuk menulis cerpen yang berhubungan dengan gambar yang didapat siswa pada pertemuan sebelumnya. (NAMAI) 8) Guru mengontrol siswa pada saat mengerjakan tugas. 9) Beberapa siswa maju ke depan untuk membacakan hasil pekekerjaannya. Sedangkan, siswa yang lain memberikan penilaian terhadap menulis cerpen yang sudah dibacakan. (DEMONSTRASI) 10) Guru memberikan masukan dan penilaian terhadap pekerjaan siswa yang sudah dibacakan. 11) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaan mereka. 12) Guru mengulas kembali materi pembelajaran yang sudah diajarkan. (ULANGI) 13) Guru memberika applause kepada seluruh siswa karena sudah menunjukka peningkatan, baik dari segi keaktifan maupun kemampuan menulis cerpen. (RAYAKAN) 14) Pada saat refleksi guru memberi penguatan pada siswa mengenai hasil pekerjaan siswa pada siklus ini. 15) Guru menutup pembelajaran dengan salam. c. Observasi dan Interpretasi Peneliti mengamati guru yang sedang mengajar di kelas dnegan materi pembelajaran menulis cerpen. Penguatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 14 April 2015 dan Kamis, 16 April Dalam siklus II, guru masih mengajarkan materi menulis cerpen dengan menggunakan metode quantum learning dengan prosedur TANDUR dan pemanfaatan media commit visual to gambar. user Pengamatan difokuskan pada

25 digilib.uns.ac.id 70 kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas tersebut, baik proses maupun aktivitas siswa dan guru. Selain itu, observasi pada siklus II ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelemahan yang terdapat pada siklus I sudah dapat diatasi atau belum. Peneliti bertindak sebagai partisipan pasif dan mengambil posisi di tempat duduk belakang agar bisa mengamati kegiatan pembelajaran yang dipimpin guru. Namun, sesekali peneliti berada di depan kelas untuk mengambil gambar untuk dokumentasi dalam penelitian. Pada siklus II ini guru mengajarkan materi pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan media gambar sepeda, tas, rumah, sapi di peternakan, berkemah, pemandangan bawah laut, dan sepatu. Alasan guru menggunakan gambar tersebut karena gambar-gambar tersebut sangat familiar oleh siswa kelas VII E. 1) Pengamatan Kinerja Guru Pada awal pembelajaran, guru memberikan apersepsi dengan mengajak siswa siswa mendengarkan musik. Guru meminta 7 orang siswa secara bergiliran untuk maju ke depan mendengarkan musik dan ketika musik dihentikan 7 orang siswa berebut bola yang sudah ada nomor sesuai dengan gambar yang ditempel di papan kelas. Diawali dengan sebuah musik, suasana pembelajaran menjadi berbeda dengan pembelajaran sebelum-sebelumnya. Suasana pembelajaran lebih menyenangkan dan berwarna. Guru mengawali proses pembelajaran dengan memberikan apersepsi dan melakukan tanya jawab terhadap siswa seputar materi kemampuan menulis cerpen yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya yang tujuannya untuk menyegarkan kembali ingatan siswa terhadap materi yang akan dibahas. Guru juga menjelaskan mengenai tujuan dari pembelajaran menulis cerpen yang benar, apa saja unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam menulis cerpen serta bagaimana ejaan, dan pemilihan diksi yang benar. Dari kegiatan tersebut terlihat bahwa guru sudah berupaya untuk lebih mengaktifkan siswa melalui pemberian stimulus dan waktu yang memadai untuk mencoba memahami bagaimana menulis cerpen dengan tepat. Hasilnya, lebih banyak

26 digilib.uns.ac.id 71 siswa yang aktif merespon secara tepat terhadap stimulus-stimulus dari guru. Selain itu, guru sudah terlihat tidak lagi mendominasi kelas. Untuk menumbuhkan semangat siswa pada apersepsi, guru sudah menggunakan proses yang lebih kreatif, dimana siswa belum pernah mengalaminya. Pada saat apersepsi, sudah terlihat peningkatan yang cukup signifikan. Siswa sudah terlihat keaktifannya, semangat dalam mengikuti proses pembelajaran, dan memberikan respon terhadap apersepsi yang diberikan guru. Pada siklus II ini, guru memanfaatkan media gambar sepeda, tas, rumah, sapi di peternakan, berkemah, pemandangan bawah laut, dan sepatu. Media yang digunakan pada siklus II berbeda dengan siklus I. Berdasarkan lembar observasi kinerja guru saat mengajar diperoleh hasil bahwa kinerja guru pada siklus II mencapai nilai 83. Niali ini jauh lebih baik dibandingkan dnegan nilai kerja guru pada siklus I 72. Dari indikator yang ditentukan diketahui bahwa kinerja guru sudah baik. Guru sudah dapat menerapkan langkah-langkah TANDUR dengan baik dan dapat memanfaatkan media visual gambar dengan lebih baik lagi. Guru dapat menguasai kelas, sehingga kondisi kelas dapat dikondisikan. Posisi guru sudah mulai fleksibel, artinya posisi guru tidak hanya di depan saja, tetapi guru sudah mulai menjangkau siswa-siswa yang duduk di belakang. Guru bisa menciptakan suasana pembelajaran menjadi nyaman dan menyenangkan. Sesekali guru menyisipi candaan ketika menyampaikan materi. Guru juga memberikan stimulusstimulus yang dapat membangkitkan semangat siswa untuk belajar. 2) Pengamatan terhadap Siswa Pada pertemuan pertama siklus II, sikap siswa tidak lagi sama dengan siklus I. Siswa sudah mulai fokus pada prose pembeljaran dan memperhatikan guru. Minat dan motivasi siswa juga mulai Nampak ketika mengerjakan tugas. Siswa juga sudah tidak terlihat mengalami kesulitan pada saat mengerjakan tugas. Siswa lebih bersemangat ketika mengerjakan tugas yang diberikan. Meskipun masih terlihat beberapa siswa yang malas mengerjakan tugas dan masih melihat pekerjaan teman yang ada di sebelahnya. Pada pelaksanaan siklus II, siswa diminta commit untuk to user maju membacakan hasil pekerjaan

27 digilib.uns.ac.id 72 teman sebangku. Siswa terlihat sangat antusias pada saat disuruh membacakan hasil pekerjaan teman sebangku di depan kelas. Berbeda dengan siklus I, diaman guru harus menunjuk siswa untuk berani maju ke depan. Tetapi pada siklus II ini, siswa sendiri yang mempunyai keinginan untuk maju ke depan. Hal ini membuktikan bahwa minat dan motivasi siswa sudah mulai terlihat dibandingkan pada saat observasi awal maupun siklus I. Pada pelaksanaan siklus II masih terlihat beberapa siswa melakukan aktivitas lain, seperti: menoleh ke belakang, mengganggu teman, melamun, ataupun berbicara dengan teman sebangku, tidak merespon stimulus atau pertanyaan dari guru. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses dan hasil pembelajaran menulis cerpen, diperoleh gambaran ketercapaian indikator dalam pelaksanaan siklus II ini, sebagai berikut: (1) siswa yang aktif saat apersepsi yang dinyatakan dengan kriteria sangat baik dan baik dengan indikator kemauan siswa untuk mengikuti apersepsi yang diberikan oleh guru dan memberikan respon terhadap stimulus yang diberikan guru pada saat apersepsi sebanyak 22 siswa atau sekitar 71%, sedangkan 9 anak atau sekitar 29% lainnya mengikuti apersepsi namun hanya sekedar ikut-ikutan teman dan tidak ikut merespon stimulus yang diberikan guru, (2) siswa yang perhatian pada saat mengikuti pelajaran yang dinyatakan dengan kriteria sangat baik dan baik serta diindikatori oleh kemauan siswa untuk memperhatikan, memberikan respon (baik menjawab/ bertanya/ menanggapi/ menamai/ mengalami) sebanyak 20 siswa atau sebesar 65%, sedangkan 11 siswa atau sebesar 35% lainnya tampak berbicara dengan siswa lain, kurang memperhatikan guru, kurang merespon guru, dan melakukan aktivitas lain (seperti berbicara dengan teman sebangku, menoleh-noleh, dan sebagainya). Hal ini didasarkan pada hasil observasi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, (3) keterlaksanaan kegiatan pembelajaran oleh siswa saat mengikuti pembelajaran yang dinyatakan dengan kriteria sangat baik dan baik serta diindikatori oleh adanya kesungguhan, keantusiasan, dan semangat dalam mengerjakan setiap tugas maupun saat kegiatan pembelajaran sebesar 19 siswa atau sekitar 61%, sedangkan 12 siswa atau 39% lainnya tampak kurang sungguh-sungguh dan antusias, (4) siswa yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Pada bab ini diuraikan mengenai

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN. Pada bab V bagian ini mencakup uraian tentang: (1) simpulan, (2) implikasi, dan (3) saran. A.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN. Pada bab V bagian ini mencakup uraian tentang: (1) simpulan, (2) implikasi, dan (3) saran. A. digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN Pada bab V bagian ini mencakup uraian tentang: (1) simpulan, (2) implikasi, dan (3) saran. A. Simpulan Simpulan yang dihasilkan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Peneliti melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian. Observasi bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini akan disajikan uraian hasil penelitian. Hasil penelitian ini merupakan jawaban atas rumusan masalah yang terdapat pada bab I. Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN Deskripsi mengenai hasil penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Sebelum hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan peneliti sebagai observer dan berkolaborasi dengan guru sebagai pengajar dalam penelitian. Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah siswa memiliki keterampilan berbahasa Indonesia, pengetahuan yang memadai mengenai penguasaan struktur bahasa,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Wonoyoso, yaitu sebuah Sekolah Dasar di desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini peneliti mengemukakan bagaimana hasil dari penelitian tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini peneliti mengemukakan bagaimana hasil dari penelitian tindakan 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab ini peneliti mengemukakan bagaimana hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan. Hasil penelitian ini dideskripsikan berdasarkan permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal A. Aktivitas Pembelajaran Ekonomi Dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam penugasan, siswa cenderung pasif kurang termotivasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Kaliwiro, yang beralamatkan di Jalan Selomanik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Penggambaran kondisi awal sebelum dilaksanakannya sebuah penelitian tindakan, diperlukan untuk mengetahui gambaran nyata kondisi kelas yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pratindakan sebelum melaksanakan proses penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF PADA SISWA KELAS VIIB SMP 17 AGUSTUS 1945 CLURING MENGGUNAKAN METODE STAD TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Meningkatan hasil belajar bagi siswa yang kurang mampu dalam memahami mata pelajaran biologi merupakan penelitian tindakan kelas yang direncanakan pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi PraSiklus/Kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal (Pra Siklus) Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti mencari data awal nilai keterampilan berbicara pada pelajaran

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis data digunakan untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis data digunakan untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis data digunakan untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Analisis data bisa dilakukan jika data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini di awali dari orientasi lapangan untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas 2.B

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kenaran 2 Prambanan yang terletak di Jl. Watubalik, Sumberharjo, Prambanan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan ini mengenai deskripsi pra siklus, deskripsi siklus 1, dan deskripsi siklus 2. Deskripsi siklus 1 tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Instrumen Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan soal tes akhir siklus. Seluruh instrumen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra siklus Pembelajaran pada kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01 Kayen Pati pada kondisi awal sebelum diberi tindakan menggunakan metode pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri 3 Karangwuni pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi Awal 42 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi Awal Dari hasil observasi pelaksanaan sebelum diterapkan model pembelajaran Quantum Teaching terdapat beberapa masalah yang mendorong untuk pelaksanaan observasi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Observasi awal yang dilakukan di kelas IIIA SD Negeri Tlahap, peneliti berhasil menemukan beberapa permasalahan yang terjadi di dalam proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian SMP Negeri 3 Pakem berlokasi di Dusun Pojok, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan melalui tahap dan proses yang terstruktur.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru 01 di Dusun Kampung Rapet, Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Identifikasi Masalah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

oleh Tetra Fajar Kurniati K

oleh Tetra Fajar Kurniati K MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI PANULARAN NO.06 LAWEYAN, SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan oleh penulis dengan melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran, aktivitas belajar

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yang bertujuan untuk memperbaiki yang dilakukan melalui beberapa tahapan siklus. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata pelajaran Bahasa Arab materi al- Unwa>n untuk meningkatkan keterampilan berbicara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Rojoimo. SD Negeri 1 Rojoimo terletak di Desa Mirombo Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian di kelas X 3 di SMA Negeri Kebakkramat dimulai dengan melakukan wawancara dan observasi sebleum pelaksanaan model pembelajaran Think Pair Share

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu alat komunikasi untuk saling berinteraksi dalam kehidupan manusia baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Indonesia merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti 61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada saat penelitian berlangsung di MI Darussalam Krian Sidoarjo tentang keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti lakukan. Metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan keutuhan NKRI dengan menggunakan metode Mind Mapping pada mata pelajaran PKn kelas V di MI Nurul Islam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada kelas XII jurusan TFL (Teknik Fabrikasi Logam) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada kelas XII jurusan TFL (Teknik Fabrikasi Logam) yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SMK Negeri 2 Kota Bengkulu tahun ajaran 2013/2014 pada semester genap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Bahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai karena bahasa adalah sarana interaksi dan alat komunikasi antar manusia. Negara Indonesia merupakan

Lebih terperinci

jumlah siswa sebanyak 423, maka jumlah kelas terbagi menjadi 12 kelas.

jumlah siswa sebanyak 423, maka jumlah kelas terbagi menjadi 12 kelas. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Candimulyo Magelang yang terletak di JL. Candimulyo, KM. 4, Candimulyo, Magelang. SMA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di sekolah Dasar Negeri Mangunsari 01 Salatiga yang merupakan salah satu SD dengan subjek penelitian siswa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 97 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan pada siswa kelas I SDN Cibodas I Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang dengan menerapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta pada semester II tahun ajaran 2013/2014. SMP Negeri 11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta pada semester II tahun ajaran 2013/2014. SMP Negeri 11 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian 1. Gambaran Umum Sekolah Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 11 Yogyakarta pada semester II tahun ajaran 2013/2014.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil dua simpulan besar sebagai berikut. Penerapan model pembelajaran Group Investigation

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan ini, deskripsi yang akan diuraikan adalah: (1) kondisi awal, (2) siklus I, dan (3) siklus II. 4.1.1 Deskripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Daerah Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gedong 01, berada di Dusun Banyudono RT 02 RW 09 Desa Gedong, Kecamatan Bayubiru, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. persiapan agar hasil yang dicapai benar-benar maksimal. Beberapa persiapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. persiapan agar hasil yang dicapai benar-benar maksimal. Beberapa persiapan 61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu peneliti mengadakan persiapan agar hasil yang dicapai benar-benar maksimal. Beberapa persiapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS X3 SMAN 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh: Hardani Endarwati

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian pelaksanaan tindakan ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus/ kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan mengembangkan potensi siswa. Potensi siswa dikembangkan sesuai dengan bakat dan kemampuan yang

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN digilib.uns.ac.id 71 BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Simpulan penelitian ini berdasarkan pada kajian teori, hasil penelitian, dan pembahasan yang telah dilakukan penulis. Hasil penilaian

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang deskripsi sebelum tindakan, deskripsi siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Darus Salam Kalipang yang berada di Jalan masjid dusun Krikilan desa Kalipang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 104 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD Negeri 71 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas IVB pada mata pelajaran matematika kompetensi dasar menjumlahkan bilangan bulat SD Negeri Tlahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan aspek berbahasa yang tidak dapat dipisahkan dari aspek lain dalam proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan Sekolah Dasar Negeri Dukuh 02 Salatiga. Penelitian ini rancang dengan menggunakan tahap-tahap penelitian seperti

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri 5 Penengahan, Jl. Dr Sutopo No. 18, Kecamatan Tanjungkarang Pusat Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Kelas yang di gunakan untuk penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan, dengan guru kelas yang bernama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh dari hasil tes dan nontes, baik pada siklus I maupun siklus II. Hasil kedua tes tersebut terangkum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi, rata-rata hasil belajar IPA semester I kelas III SD Negeri Karangwotan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Pelaksanaan tindakan pra siklus dimulai dengan mengadakan observasi awal yang dilakukan pada hari Sabtu, 18 Oktober 2014.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A Hasil Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda sebagai post test. Sebelum digunakan untuk mengukur hasil belajar instrumen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi kondisi awal (prasiklus), (2) Pelaksanaan tindakan (siklus I-II), (3) Hasil penelitian,

Lebih terperinci