ANALISIS OPTIMASI JUMLAH PRODUKSI DAN PEMILIHAN PRODUK UNGGULAN MENGGUNAKAN LINEAR PROGRAMMING MELALUI METODE SIMPLEKS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS OPTIMASI JUMLAH PRODUKSI DAN PEMILIHAN PRODUK UNGGULAN MENGGUNAKAN LINEAR PROGRAMMING MELALUI METODE SIMPLEKS"

Transkripsi

1 ANALISIS OPTIMASI JUMLAH PRODUKSI DAN PEMILIHAN PRODUK UNGGULAN MENGGUNAKAN LINEAR PROGRAMMING MELALUI METODE SIMPLEKS Suparno Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin Gresik Kontak person: Suparno Abstrak CV. Restu Ibu merupakan industri furniture di Kabupaten Gresik yang menghadapi permasalahan dalam perencanaan produksi. Fluktuasi permintaan yang tidak menentu dari satu periode ke periode berikutnya menyebabkan kekurangan atau kelebihan produksi. Masalah lainnya adalah permintaan produk jadi dan jam kerja tenaga kerja yang tidak sama untuk masing-masing produk. Analisis program linier bermaksud untuk memaksimalkan laba, yaitu = P K A M K dan persamaan linier untuk kendala yaitu: jam kerja Kendala pembakuan : 1,365P + 1,10K + 5,25G + 2,5M + 9,5A 950 jam, kendala prosesing: 2P + 1,5K + 4G + 2,25M + 8A 750 jam, kendala perakitan: 0,91P + 0,5K + 2G + 1,5M + 2A 300 jam, kendala pengecatan: 4,5P + 1,5K + 7G + 2M + 9A 1000 jam, Kendala finishing: 2P + 1,5K + 1,75G + 0,75M + 3A 400 jam, kendala permintaan produk pintu:p 3 unit, kendala permintaan produk kursi: K 3 unit, Kendala permintaan produk almari: A 2 unit, kendala permintaan produk meja: M 2 unit, kendala permintaan produk kusen: K 1 unit. Total laba keseluruhan yang diterima CV. Restu Ibu setiap harinya adalah Rp dan untuk keuntungan tiap bulan dengan 25 hari kerja adalah sebesar Rp dengan asumsi perolehan laba sesuai dengan fungsi tujuan dan fungsi kendala tetap. Kata kunci: program linier, furniture, metode simpleks 1. Pendahuluan Di Kabupaten Gresik industri furniture merupakan salah satu industri usaha menengah unggulan yang memiliki prospek yang sangat bagus. Industri ini mengolah aneka jenis kayu jati dan kamper menjadi pintu, kursi, almari, meja dan kusen. Modal dan bahan baku merupakan masalah utama dalam pengembangan usaha. Furniture di Kabupaten Gresik dengan kekhasannya tidak hanya dipasarkan di daerah sekitar saja tapi juga merambah kota besar diantaranya Bekasi, Jember, Surabaya dan Malang. Kekhasan furniture dari Gresik bukan hanya terletak dari kualitas kayu yang digunakan, tapi juga pada seni ukirnya. Dengan mahal dan sulitnya memperoleh bahan baku, sehingga diperlukan pengaturan persediaan bahan baku yang baik supaya industri furniture lokal mampu bersaing. Dalam melaksanakan kegiatan yang memerlukan pemikiran dan pertimbangan, fungsi perencanaan memegang peranan yang sangat penting untuk menentukan sejauh mana tingkat keberhasilan operasional perusahaan. CV. Restu Ibu merupakan salah satu industri manufaktur di kota Sidayu yang membuat hasil olahan kayu menjadi pintu, kursi, almari, meja dan kusen. Kayu yang dipakai sebagai bahan dasar produksi adalah kayu jati dan kamper. Perusahaan ini didirikan diatas tanah seluas 900 M2 pada tahun Pemilik industri ini bernama Bapak Masbukhin yang telah merintis dan mengembangkan industri ini sampai sekarang. Namun demikian, CV. Restu Ibu memiliki permasalahan dalam perencanaan produksi. Fluktuasi permintaan akan produk jadi yang tidak menentu dari satu periode ke periode berikutnya menyebabkabkan kelebihan atau kekurangan bahan baku selama periode produksi. Sementara itu kapasitas gudang bahan baku yang ada terbatas, sehingga bahan baku yang dipesan dalam jumlah besar sebagian berada diluar gudang penyimpanan, tentunya ini berdampak pada kualitas kayu yang digunakan karena tidak terlindung dari hujan dan panas. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada CV. Restu Ibu, industri furniture yang mengolah kayu menjadi pintu, kursi, almari, meja dan kusen, diketahui bahwa perusahaan mengalami kesulitan dalam menentukan jumlah produksi yang optimal sesuai dengan sumberdaya yang dimiliki sehingga permitaan dapat terpenuhi dan keuntungan perusahan dapat dioptimalkan. Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai jumlah yang sebaiknya diproduksi dengan aneka furniture yang ada agar keuntungan perusahaan menjadi maksimal. Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin maju, masalah tersebut dapat diatasi dengan memodelkan sejumlah variabel dalam suatu persamaan linear programming dengan SENTRA 2017 III-1

2 tujuan hasil perhitungan akan memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan produksi di CV. Restu Ibu. Selama ini perusahaan dalam menentukan produksinya berdasarkan intuisi pengalaman produksi masa lalu, sehingga terkadang terjadi kelebihan atau kekurangan produksi. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah apa saja yang menjadi kendala dalam memproduksi aneka furniture agar perusahaan mendapatkan laba yang maksimal, bagaimana perusahaan menentukan jumlah produksi yang optimal dengan aneka produk yang dibuat dengan dengan bentuk, ukuran dan harga yang bervariatif. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan kendala yang ada, sehingga dapat menentukan produksi yang optimal yang akhirnya berdampak pada kepuasan konsumen. Program Linier (Linear Programming) George B. Dantzig diakui sebagai pionir Linear Programming karena jasanya dalam menemukan solusi suatu masalah dengan linear programming menggunakan banyak variabel keputusan. Dantzig bekerja pada penelitian teknik matematika untuk memecahkan masalah logistik militer ketika dia dipekerjakan oleh angkatan udara Amerika Serikat selama Perang Dunia II. Linear Programming lahir tahun 40-an di Departemen Pertahanan Inggris dan Amerika untuk menjawab masalah optimasi perencanaan operasi perang melawan Jerman dalam perang Dunia II dan dikembangkan oleh Dantzig (1947) dan pakar lainnya. Wujud dari permasalahan yaitu mengoptimalkan suatu fungsi linier yang terbatas oleh kendala-kendala berupa persamaan dan pertaksamaan linier. Sebuah organisasi harus membuat keputusan mengenai cara mengalokasikan sumbersumbernya, dan tidak ada organisasi yang beroperasi secara permanen dengan sumber yang tidak terbatas, akibatnya manajemen harus secara terus-menerus mengalokasikan sumber yang langka untuk mencapai tujuan yang optimal. Program linier merupakan model matematik untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber organisasi [1]. Pemrograman linier merupakan proses optimasi dengan menggunakan model keputusan yang dapat diformulasikan secara matematis dan timbul karena adanya keterbatasan dalam mengalokasikan sumber daya (J. Heizer dan B. Render 2005). Kata linier digunakan untuk menunjukkan fungsi-fungsi matematik yang digunakan dalam bentuk linier. Program menyatakan penggunaan teknik matematika tertentu. Jadi program linier dapat juga diartikan suatu teknik perencanaan yang bersifat analitis yang analisisnya menggunakan model matematis dengan tujuan menemukan beberapa kombinasi alternatif pemecahan optimum terhadap suatu persoalan. Sebelum menentukan pemecahan masalah menggunakan linear programming, syarat utama persoalan program linier dalam perusahaan harus dipelajari. Berikut ini adalah syarat pembentukan model program linier: variabel keputusan merupakan unsur dalam persoalan yang dapat dikendalikan oleh pengambil keputusan; fungsi tujuan (objective function) dari suatu persoalan program linier; batasan ( constraints) atau kendala yang membatasi sampai sasaran dapat dicapai. Semua persoalan pemrograman linier mempunyai empat sifat umum sebagai berikut: [1] Persoalan pemrograman linier bertujuan untuk memaksimalkan atau meminimalkan pada umumnya berupa laba atau biaya sebagai hasil yang optimal. Sifat umum ini disebut sebagai fungsi utama (objective function); [2] Adanya kendala atau batasan (constraints) yang membatasi tingkat sampai dimana sasaran daat dicapai. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan atau meminimalkan sauatu kuantitas fungsi tujuan bergantung kepada sumberdaya yang jumlahnya terbatas; [3] Harus ada alternatif tindakan yang dapat diambil. Hal ini berarti jika tidak ada alternatif yang dapat diambil, maka pemrograman linier tidak diperlukan; [4] Tujuan dan batasan dalam permasalahan pemrograman linier harus dinyatakan dalam hubungan dengan pertidaksamaan atau persamaan linier. Metode Simpleks (simplex Method) Metode simpleks merupakan prosedur algoritma yang digunakan untuk menghitung dan menyimpan banyak angka pada iterasi-iterasi yang sekarang untuk pengambilan keputusan pada iterasi berikutnya. Metode simpleks merupakan suatu metode untuk menyelesaikan masalah-masalah program linier yang meliputi banyak pertidaksamaan dan banyak variabel. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat bentuk baku, yaitu: (1) fungsi kendala dengan pertidaksamaan dalam bentuk umum, diubah menjadi persamaan (=) dengan menambahkan satu variabel slack; (2) fungsi kendalan dengan pertidaksamaan dalam bentuk umum, diubah menjadi persamaan (=) dengan mengurangkan satu variabel surplus; (3) fungsi kendala dengan persamaan (=) dalam bentuk um um, ditambahkan satu variabel artifisial (variabel buatan). III - 2 SENTRA 2017

3 2. Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan memiliki tujuan studi deskriptif. Menurut pendapat Iqbal Hasan (2004) studi deskriptif merupakan bentuk analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan sampel. Tujuan dari studi deskriptif ini adalah mengumpulkan informasi aktual secara rinci, mengidentifikasi masalah, membuat perbandingan, dan menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah dan belajar dari pengalaman mereka (Muchammad Fauzi,2002). Studi deskriptif ini akan memberikan informasi kepada peneliti sebuah riwayat yang relevan dengan fenomena perhatian dari perspektif seseorang, organisasi ataupun orientasi pada industri. Operasionalisasi variabel penelitian dibuat berdasarkan variabel atau sub variabel dalam suatu penelitian. Konsep variabel atau sub variabel merupakan definisi sesuai dengan pengertian dalam penelitian berdasarkan teori yang mendukung. Indikator merupakan hal yang dapat dilihat atau diukur untuk menjelaskan variabel atau sub variabel dalam penelitian. Definisi operasional adalah penentuan suatu construct (hal-hal yang sulit diukur) sehingga menjadi variabel atau variabel-variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang dapat digunakan dalam mengoperasionalkan construct, sehingga memungkinkan peneliti lain untuk melakukan pengulangan pengukuran dengan cara yang sama atau mencoba untuk mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik (Umar, 2005). Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara: [1] Studi lapangan: yaitu suatu pengumpulan data dengan melakukan suatu penelitian secara langsung pada perusahaan, adapun cara yang dilakukan yaitu melalui pengamatan, wawancara dan dokumen perusahaan. Sedangkan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah jenis produk yang dibuat oleh CV Restu Ibu, harga penjualan, daftar permintaan produk tiap bulan, waktu yang diperlukan dalam membuat satu buah produk, dan keuntungan dari setiap produk yang dibuat. [2] Studi pustaka: yaitu peneliti memperoleh referensi yang dibutuhkan dengan cara membaca buku-buku, jurnal-jurnal, dan prosiding-prosiding yang berkaitan dengan topik dan masalah yang dihadapi untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini. Sedangkan langkah-langkah untuk membuat model pemrograman linier adalah sebagai berikut (S. Mulyono, 2007) : [1] Menentukan variabel-variabel dari persoalan, misalnya x1, x2 dan seterusnya; [2] Menentukan tujuan (maksimasi atau minimasi) yang harus dicapai untuk menentukan pemecahan optimum dari semua nilai yang layak dari variabel tersebut; = c [3] Menentukan batasan-batasan yang harus dikenakan untuk memenuhi batasan sistem yang dimodelkan. ( ; =), ( = 1,2,. ) 0, ( = 1,2,, ) Dimana: Z : nilai fungsi tujuan Xj : banyaknya kegiatan j (j= 1,2,...,n) cj : sumber per-unit kegiatan, untuk masalah memaksimalkan, cj menunjukkan keuntungan per-unit perkegiatan. bi : besarnya sumberdaya i (i = 1,2,...,m) aij : banyaknya sumberdaya i yang dipakai sumberdaya j. Maka dari itu variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan dalam penelitian untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dengan kata lain variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan penulis untuk dipelajari atau ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2005). Pembahasan dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis terhadap optimalisasi produksi dengan 5 tipe produk yang diproduksi oleh CV. Restu Ibu melalui konsep linear programming untuk memaksimalkan kontribusi laba, juga sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan produk utama yang akan dikembangkan menjadi produk unggulan. Tabel 1 menunjukkan operasional variabel penelitian. SENTRA 2017 III-3

4 Tabel 1. Operasional Variabel Penelitian Variabel Subvariabel Indikator Ukuran 1. Pintu Nominal 2. Kursi 3. Almari 4. Meja 5. Kusen Menentukan Variabel Keputusan Menentukan Fungsi Tujuan Menentukan Fungsi Kendala Zmax= c1x1 + c2x2 + c3x3 + c4x4 + c5x5 Waktu penyelesaian setiap jenis produk= a11x1+a12x2+a13x3+a14x4+a15x5 b1 = jam kerja pembakuan a21x1+a22x2+a23x3+a24x4+a25x5 b2 = jam kerja processing a31x1+a32x2+a33x3+a34x4+a35x5 b3 = jam kerja perakitan a41x1+a42x2+a43x3+a44x4+a45x5 b4 = jam kerja pengecatan a51x1+a52x2+a53x3+a54x4+a55x5 b5 = jam kerja finishing Permintaan Produk pintu = a61x1 b6 Permintaan Produk kursi = a71x1 b7 Permintaan Produk almari = a81x1 b8 Permintaan Produk meja = a91x1 b9 Permintaan Produk kusen = a10x1 b10 1. Jumlah Produksi Pintu 2. Jumlah Produksi Kursi 3. Jumlah Produksi Almari 4. Jumlah Produksi Meja 5. Jumlah Produksi Kusen 1. Memaksimalkan dari produksi pintu 2. Memaksimalkan dari produksi kursi 3. Memaksimalkan dari produksi almari 4. Memaksimalkan dari produksi meja 5. Memaksimalkan dari produksi kusen 1. Kemampuan pembakuan sebesar b1 2. Kemampuan procesing sebesar b2 3. Kemampuan perakitan sebesar b3 4. Kemampuan pengecatan sebesar b4 5. Kemampuan finishing sebesar b5 6. Kemampuan produk pintu sebesar b6 7. Kemampuan produk kursi sebesar b7 Nominal Nominal III - 4 SENTRA 2017

5 Sumber: Data perusahaan yang diolah 8. Kemampuan produk almari sebesar b8 9. Kemampuan produk meja sebesar b9 10. Kemampuan produk kusen sebesar b10 Semua permasalahan program linier memiliki tujuan (objective function) untuk memaksimumkan atau meminimumkan sesuatu (kuantitas), seperti profit atau biaya. Permasalahan program linier memiliki kendala ( constrain) yang membatasi tingkat pencapaian tujuan. Langkah-langkah dalam formulasi program linier : (1) mengidentifikasi dan menotasikan variabel dalam fungsi dan kendala; (2) memformulasikan fungsi tujuan, memaksimalkan dan meminimalkan; Zmax= c1x1 + c2x2 + c3x3 + c4x4 + c5x5 ; (3) memformulasikan fungsi kendala a11x1+a12x2 b1 a21x1+a22x2 b2 a31x1+a32x2 b3 Memaksimumkan fungsi kendala dengan: Cj = nilai profit per unit untuk setiap Xj Xj = Variabel keputusan ke-j aji = kebutuhan resource i untuk setiap Xj bi = jumlah resource i yang tersedia j = banyaknya variabel keputusan mulai dari 1,2,..., J. i = banyaknya macam resource yang digunakan mulai dari 1, 2,..., I. Asumsi dasar dari program linier adalah sebagai berikut: kepastian (certainty), koefisien dalam fungsi tujuan (C j) dan fungsi kendalam (a ji) dapat diketahui dengan pasti dan tidak berubah, proporsionalitas (proporsionality) dalam fungsi tujuan dan kendala, semua koefisien dalam formulasi, Cj dan aji merupakan koefisien yang bersifat variabel terhadap besarnya variabel keputusan, additiitas (additivity) total aktivitas sama dengan jumlah (additivitas) setiap aktivitas individual, divisibilitas (divisibility) solusi permasalahan program linier (dalam hal ini X j) tidak harus dalam bilangan bulat, nononegative (nonnegativity) mengahruskan variabel keputusan tidak boleh bernilai negatif. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Menyadari keperluan untuk mengikutsertakan aneka macam tujuan dalam proses pengambilan keputusan adalah jauh lebih mudah daripada melaksanakannya. CV. Restu Ibu sebagai industri furniture di kota Sidayu memiliki tujuan yang ingin dicapai dibidang produksi. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan bervariasi yaitu: pintu, kursi, almari, meja, dan kusen. Penjualan produk CV. Restu Ibu bukan hanya produk sendiri tetapi juga bisa menerima pesanan sesuai dengan sampel yang diberikan. Ada lima kegiatan yang dilakukan bagian produksi untuk membuat sebuah unit produk. Kelima kegiatan tersebuat adalah pembakuan, prosessing, perakitan, pengecatan dan finishing. Pada kegiatan pembakuan terdapat mesin-mesin yang digunakan yaitu jointer planer (meluruskan bahan baku), straight line kip saw membelah kayu menjadi lebar seusai ukuran, teaknesser (mengetam permukaan dan membentuk ketebalan bahan), cross Cut (memotong bahan baku), double planner (mengetam kayu), gergaji tangan untuk memotong kayu sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Pada bagian processing ada beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu: cross cut (memotong), router (membentuk profile lengkung), single moulder (membuat profil), mesin pembuat lubang dowel, mesin pembuat bentuk lengkung, mesin untuk membuat cowakan, tatah alat yang digunakan untuk membuat kayu sesuai desain yang telah ditentukan. Bagian perakitan : mesin pres untuk mengepres komponen yang sudah dirakit diatas meja, palu dan paku digunakan untuk merangkai tiap bagian produk, untuk mendapatkan hasil yang maksimal tiap bagian sebelum direkatkan dengan paku dilem terlebih dahulu. Bagian pengecatan dilakukan secara manual setelah produk selesai dirakit pada meja perakitan. Bagian finishing dilakukan pekerjaan mengampelas produk hasil rakitan untuk meratakan permukaan menggunakan mesin gerinda yang dipasang ampelas, hand sanding (ampelas tangan) untuk menghaluskan bagian yang suli dijangkau oleh ampelas gerinda, pada tahap ini dilakukan pendempulan SENTRA 2017 III-5

6 jika ditemukan masih ada bagian yang berlubang, paku tembak (untuk memasang list kaca atau list tempel) Optimasi dibidang produksi Fungsi tujuan dalam penelitian ini adalah menentukan kombinasi terbaik dari produk yang dibuat oleh perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan. Data yang diketahui dalam penelitian ini adalah: o Bagian produksi memiliki target penjualan untuk bulan Maret sampai dengan Agustus 2017 sebanya 363 unit, kursi sebanyak 343 unit, almari 311 unit, meja 266 unit, dan kusen 187 unit. o Masing-masing departemen beroperasi selama 7 jam (jam kerja normal); o Keuntungan untuk masing-masing produk per-unit nya adalah: pintu Rp , kursi Rp , almari Rp , meja Rp , dan kusen Rp ; o Sehingga berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat suatu persamaan linier, yaitu: Laba= MAX P K A M K; o Fungsi kendala merujuk pada waktu penyelesaian setiap pekerjaaan untuk masing-masing produk sebagaimana tabel 2; Jenis produk (tiap unit) Tabel 2. Waktu penyelesaian setiap pekerjaan Pembakuan Proses Perakitan Pengecatan (jam) (jam) (jam) (jam) Finishing (jam) Pintu 1, ,91 4,5 2 Kursi 1,1 1,5 0,5 1,5 1,5 Almari 5, ,75 Meja 2,5 2,25 1,5 2 0,75 Kusen 9, Sumber: Data yang telah diolah o o Total waktu yang tersedia untuk bagian pembakuan adalah 950 jam, 750 jam untuk batasan processing, 300 jam untuk batasan perakitan, 1000 jam untuk batasan pengecatan dan 400 jam untuk batasan finishing; Sedangkan kendala permintaan produk pintu dihitung berdasarkan rata-rata permintaan setiap bulannya dan dibagi dengan 25 hari (hari efektif). Rata-rata permintaan produk setiap bulan adalah total permintaan selama 6 bulan /6 bulan. Rata-rata permintaan setiap produk yaitu: Pintu = = = 60, 5 = 3 h Kursi = = = 57,16 = 3 h Almari = = = 51,83 = 2 h Meja = = = 44,33 = 2 h Kusen = = = 31,16 = 1 h Berdasarkan informasi diatas, kombinasi produk furniture CV. Restu Ibu untuk mendapatkan output dengan memaksimalkan laba total menggunakan analisis linear programming berdasarkan program Production and Operation Management (POM), berikut adalah fungsi tujuan yang memaksimalkan laba: Laba= P K A M K Sedangkan persamaan dari 10 fungsi kendala yang membatasi produksi yaitu: Kendala pembakuan : 1,365P + 1,10K + 5,25G + 2,5M + 9,5A 950 jam Kendala prosesing: 2P + 1,5K + 4G + 2,25M + 8A 750 jam Kendala perakitan: 0,91P + 0,5K + 2G + 1,5M + 2A 300 jam Kendala pengecatan: 4,5P + 1,5K + 7G + 2M + 9A 1000 jam Kendala finishing: 2P + 1,5K + 1,75G + 0,75M + 3A 400 jam Kendala permintaan produk pintu:p 3 unit Kendala permintaan produk kursi: K 3 unit Kendala permintaan produk almari: A 2 unit Kendala permintaan produk meja: M 2 unit Kendala permintaan produk kusen: K 1 unit III - 6 SENTRA 2017

7 3.3. Solusi Optimal Perhitungan program linier menggunakan software POM sebagaimana tabel 3 Tabel 3. hasil pengolahan mengunakan POM Pintu Kursi Almari Meja Kusen RHS Maximize Pembakuan 1,365 1,10 5,25 2,5 9,5 950 Processing 2 1,5 4 2, Perakitan 0,91 0,5 2 1, Pengecatan 4,5 1, Finishing 2 1,5 1,75 0, Permintaan Pintu Permintaan Kursi Permintaan Almari Permintaan Meja Permintaan Kusen (Sumber: Persamaan fungsi tujuan dan fungsi kendala) Tabel 4. hasil analisis program linier mengunakan POM Pintu Kursi Almari Meja Kusen RHS Dual Maximize Pembakuan 1,365 1,10 5,25 2,5 9, Processing 2 1,5 4 2, Perakitan 0,91 0,5 2 1, Pengecatan 4,5 1, Finishing 2 1,5 1,75 0, Permintaan Pintu Permintaan Kursi Permintaan Almari Permintaan Meja Permintaan Kusen Solution Rp Pengolahan data menggunakan software Production and Operation Management (POM) diperoleh solusi produksi yang sesuai dengan fungsi tujuan, yaitu memaksimalkan kontribusi laba dengan memproduksi pintu sebanyak 3 unit, kursi 3 unit, almari 2 unit, meja 2 unit, dan kusen 1 unit, sehingga berdasarkan fungsi tujuan diperoleh: Laba = [3] [3] [2] [2] [1] = = Rp per hari. Berdasarkan fungsi tujuan tersebut, diperoleh informasi sebagai berikut: laba yang diperoleh dari produksi pintu sebesar Rp per unit dengan memproduksi sebanyak 3 unit tiap hari untuk memaksimalkan laba, dengan hasil penerimaan keuntungan bagi perusahaan tiap hari sebesar Rp , laba yang diperoleh dari produksi kursi sebesar Rp per unit dengan memproduksi sebanyak 3 unit tiap hari untuk memaksimalkan laba, dengan hasil penerimaan keuntungan bagi perusahaan tiap hari sebesar Rp , laba yang diperoleh dari produksi almari sebesar Rp per unit dengan memproduksi sebanyak 2 unit tiap hari untuk memaksimalkan laba, dengan hasil penerimaan keuntungan bagi perusahaan tiap hari sebesar Rp , laba yang diperoleh dari produksi meja sebesar Rp per unit dengan memproduksi sebanyak 2 unit tiap hari untuk memaksimalkan laba, dengan hasil penerimaan keuntungan bagi perusahaan tiap hari sebesar Rp , dan laba yang diperoleh dari produksi kusen sebesar Rp per unit dengan memproduksi sebanyak 1 unit tiap hari untuk memaksimalkan laba, dengan hasil penerimaan keuntungan bagi perusahaan tiap hari sebesar Rp Total laba keseluruhan yang diterima CV. Restu Ibu setiap harinya adalah Rp dan untuk keuntungan tiap bulan dengan 25 hari kerja adalah sebesar Rp dengan asumsi perolehan laba sesuai dengan fungsi tujuan dan fungsi kendala tetap. SENTRA 2017 III-7

8 4. Kesimpulan Dari hasil analisis menggunakan program linier, diperoleh simpulan bahwa untuk memaksimalkan laba pada CV. Restu Ibu dengan kendala jam kerja mesin, jam kerja tenaga kerja, dan permintaan terhadap produk pintu, kursi, almari, meja, dan kusen, maka produksi pintu sebanyak 3 unit, kursi 3 unit, almari 2 unit, meja 2 unit, dan kusen 1 unit, akan memberikan keuntungan sebanyak Rp per hari dan keuntungan senilai Rp untuk per bulannya dengan 25 hari kerja efektif. Berdasarkan penelitian ini, disarankan untuk maasa yang akan datang, jika CV. Restu Ibu akan meningkatkan jumlah produksinya perlu kiranya memperhitungkan biaya-biaya pengembangan dan perlu menganalisis lebih lanjut kapasitas produksi yang ada agar produksi bisa dilakukan secara maksimal. Referensi [1] L. Nafisah, Sutrisno dan Y. E. H. Hutagaol, Perencanaan Produksi Menggunakan Goal Programming, SPEKTRUM INDUSTRI (Jurnal Ilmiah Pengetahuan dan Penerapan Teknik Industri., vol. 14, no. 2, pp , [2] T. Windarti, Pemodelan Optimalisasi Produksi Untuk Memaksimalkan Keuntungan Dengan Menggunakan Metode Pemrograman Linier, SPEKTRUM INDUSTRI (Jurnal Ilmiah Pengetahuan dan Penerapan Teknik Industri., vol. 11, no. 2, pp , [3] E. Hendartin dan Marimin, Optimasi Jumlah Produksi dan Pemilihan Produk Unggulan di PT Inhutani, J.II.Pert.Indon., vol. 10, no. 2, pp , [4] G. A. Jati and B. Bawono, Simulasi Sistem Persediaan Bahan Baku di Perusahaan Pembuat Pakan Ternak, in 2014 Industrial Engineering, IDEC Proceeding, 2014, pp [5] S. Kelvin and E. Jobiliong, Optimasi Keuntungan Produk Helm PT Mega Karya Mandiri dengan Menggunakan Metode Linear Programming, Seminar Nasional Teknik Industri 2015, SeNTI Proceeding, 2015, pp [6] Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi, Erlangga, [7] A. Ristono dan Puryani, Penelitian Operasional Lanjut, Graha Ilmu, [8] B. Martono, Metode Penelitian Kuantitatif, Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, Raja Grafindo Persada, [9] H. Sarjono, Aplikasi Riset Operasi, Salemba Empat, [10] H. A. Taha, Riset Operasi Suatu Pengantar, Binarupa Aksara, [11] J. Noor, Metodologi Penelitian, Skripsi, Tesis, Disertasi, Karya Ilmiah, Kencana Prenada Media [12] M. Yusuf, Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan, Kencana Prenada Media Group, [13] S. Mulyono, Riset Operasi, Edisi Revisi, Lembaga Penerbit Fakultas Universitas Indonesia Jakarta, [14] S. Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, dilengkapi dengan perbandingan perhitungan manual dan SPSS, Kencana Prenada Media Group, 2013.Group, [15] T. Taniredja dan H. Mustafidah, Penelitian Kuantitatif, Sebuah Pengantar, Alfabeta, III - 8 SENTRA 2017

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan memiliki tujuan studi yaitu studi deskriptif.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan memiliki tujuan studi yaitu studi deskriptif. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan memiliki tujuan studi yaitu studi deskriptif. Menurut pendapat Sekaran (2006, p155), studi deskriptif (descriptive study) dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 29 BAB 3 METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Dalam setiap perusahaan berusaha untuk menghasilkan nilai yang optimal dengan biaya tertentu yang dikeluarkannya. Proses penciptaan nilai yang optimal dapat

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor kendala pada PT. Primajaya Pantes Garment dengan tujuan untuk memaksimalkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Menurut Heizer dan Render (2006:4) manajemen operasi (operation management-om) adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Menurut Aminudin (2005), program linier merupakan suatu model matematika untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber yang tersedia. Kata linier

Lebih terperinci

LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M.

LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M. LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M. INTRODUCTION Masalah keputusan yang biasa dihadapi para analis adalah alokasi optimum sumber daya yang langka. Sumber daya dapat berupa modal,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep program linier ditemukan dan diperkenalkan pertamakali oleh George Dantzig yang berupa metode mencari solusi masalah program linier dengan banyak variabel keputusan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas di antara beberapa aktivitas yang bersaing, dengan cara

Lebih terperinci

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 IT

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 IT MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 IT 011215 UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 Penerapan Riset Operasi Bidang akuntansi dan keuangan Penentuan jumlah kelayakan kredit Alokasi modal investasi, dll Bidang

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN JUMLAH PRODUKSI DALAM MEMPEROLEH KEUNTUNGAN MAKSIMAL CV. CIPTA UNGGUL PRATAMA

ANALISA PENERAPAN LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN JUMLAH PRODUKSI DALAM MEMPEROLEH KEUNTUNGAN MAKSIMAL CV. CIPTA UNGGUL PRATAMA ANALISA PENERAPAN LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN JUMLAH PRODUKSI DALAM MEMPEROLEH KEUNTUNGAN MAKSIMAL CV. CIPTA UNGGUL PRATAMA Sugiarto Christian Binus University, DKI Jakarta, 021-53696969, huangchristian@yahoo.com

Lebih terperinci

Pendahuluan. Secara Umum :

Pendahuluan. Secara Umum : Program Linier Secara Umum : Pendahuluan Program linier merupakan salah satu teknik penyelesaian riset operasi dalam hal ini adalah khusus menyelesaikan masalah-masalah optimasi (memaksimalkan atau meminimumkan)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Produksi Produksi secara umum adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi globalisasi dunia saat ini mendorong persaingan diantara para pelaku bisnis yang semakin ketat. Di Indonesia sebagai negara berkembang, pembangunan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIOANAL (ATA 2011/2012)

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIOANAL (ATA 2011/2012) MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIOANAL (ATA 2011/2012) Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2012 1. Hadir H 2. Hendri R Tim Penyusun 3. Yulius Nursyamsi 4. Ridwan Zulpi Agha 5. Wahyu Ageng Laboratorium Manajemen Menengah

Lebih terperinci

BAB 2. PROGRAM LINEAR

BAB 2. PROGRAM LINEAR BAB 2. PROGRAM LINEAR 2.1. Pengertian Program Linear Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN CYBER-TECHN. VOL 7 NO 1 (2012) OPTIMALISASI PENJUALAN AIR MINERAL DENGAN MODEL LINEAR PROGRAMMING DI CV. TIRTA GROUP.

I. PENDAHULUAN CYBER-TECHN. VOL 7 NO 1 (2012) OPTIMALISASI PENJUALAN AIR MINERAL DENGAN MODEL LINEAR PROGRAMMING DI CV. TIRTA GROUP. OPTIMALISASI PENJUALAN AIR MINERAL DENGAN MODEL LINEAR PROGRAMMING DI CV. TIRTA GROUP Deny Utomo *) ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penjualan air mineral dengan model linear programing

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Linear Programming Linear Programming (LP) merupakan metode yang digunakan untuk mencapai hasil terbaik (optimal) seperti keuntungan maksimum atau biaya minimum dalam model matematika

Lebih terperinci

BAB LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB 1 LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN inear programming adalah suatu teknis matematika yang dirancang untuk membantu manajer dalam merencanakan dan membuat keputusan dalam mengalokasikan

Lebih terperinci

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS] MATA KULIAH MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT011215 / 2 SKS] LINIER PROGRAMMING Formulasi Masalah dan Pemodelan Pengertian Linear Programming Linear Programming (LP) adalah salah satu teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti. Penelitiannya bersifat asosiatif sehingga dapat diketahui

BAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti. Penelitiannya bersifat asosiatif sehingga dapat diketahui BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang dimaksudkan untuk mendefinisikan secara sistematis mengenai nilai dari variabel-variabel yang diteliti.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier merupakan suatu model matematika untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber yang tersedia. Kata linier digunakan untuk menunjukkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari ekonomi global yang melanda hampir negara-negara di Amerika dan Asia. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. dari ekonomi global yang melanda hampir negara-negara di Amerika dan Asia. Hal ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perdagangan pada saat ini cukup sulit, dikarenakan dampak dari ekonomi global yang melanda hampir negara-negara di Amerika dan Asia. Hal

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Dian Wirdasari Abstrak Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Produksi Menurut Salvatore (2001), produksi merujuk pada transformasi dari berbagai input atau sumberdaya menjadi output berupa barang atau

Lebih terperinci

CCR-314 #2 Pengantar Linear Programming DEFINISI LP

CCR-314 #2 Pengantar Linear Programming DEFINISI LP PENGANTAR LINEAR PROGRAMMING DEFINISI LP Linear Programming/LP (Program Linear) merupakan salah satu teknik dalam Riset Operasional (Operation Research) yang paling luas digunakan dan dikenal dengan baik.

Lebih terperinci

OPTIMASI PRODUKSI MEUBEL MENGGUNAKAN MODEL PEMROGRAMAN LINEAR

OPTIMASI PRODUKSI MEUBEL MENGGUNAKAN MODEL PEMROGRAMAN LINEAR OPTIMASI PRODUKSI MEUBEL MENGGUNAKAN MODEL PEMROGRAMAN LINEAR Hendy Tannady Email : htannady@bundamulia.ac.id Penulis Hendy Tannady adalah dosen di Universitas Bunda Mulia dalam bidang Manajemen Operasional

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode-metode ilmiah dari teori-teori yang digunakan dalam penyelesaian persoalan untuk menentukan model program linier dalam produksi.. 2.1 Teori

Lebih terperinci

Analisis Bauran Produk dengan Menggunakan Metode Simpleks untuk Memaksimalkan Keuntungan (Studi Kasus pada CV. Idola Indonesia Bandung)

Analisis Bauran Produk dengan Menggunakan Metode Simpleks untuk Memaksimalkan Keuntungan (Studi Kasus pada CV. Idola Indonesia Bandung) Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Bauran Produk dengan Menggunakan Metode Simpleks untuk Memaksimalkan Keuntungan (Studi Kasus pada CV. Idola Indonesia Bandung) 1 Haidi Najwan 1 Prodi Manajemen,

Lebih terperinci

MAKSIMALISASI PROFIT DALAM PERENCANAAN PRODUKSI

MAKSIMALISASI PROFIT DALAM PERENCANAAN PRODUKSI MAKSIMALISASI PROFIT DALAM PERENCANAAN PRODUKSI Tri Hernawati Staf Pengaar Kopertis Wilayah I Dpk Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara Medan Abstrak Profit yang maksimal merupakan tuuan utama

Lebih terperinci

CCR314 - Riset Operasional Materi #2 Ganjil 2015/2016 CCR314 RISET OPERASIONAL

CCR314 - Riset Operasional Materi #2 Ganjil 2015/2016 CCR314 RISET OPERASIONAL Materi #2 CCR314 RISET OPERASIONAL Definisi LP 2 Linear Programming/LP (Program Linear) merupakan salah satu teknik dalam Riset Operasional (Operation Research) yang paling luas digunakan dan dikenal dengan

Lebih terperinci

OPERATIONS RESEARCH. oleh Bambang Juanda

OPERATIONS RESEARCH. oleh Bambang Juanda OPERATIONS RESEARCH oleh Bambang Juanda Analisis (Metode) Kuantitatif: pendekatan ilmiah dalam pembuatan keputusan manajerial. Operations Research (Management Sciences): Aplikasi metode-metode kuantitatif

Lebih terperinci

Ardaneswari D.P.C., STP, MP.

Ardaneswari D.P.C., STP, MP. Ardaneswari D.P.C., STP, MP. Materi Bahasan Pengantar pemrograman linier Pemecahan pemrograman linier dengan metode grafis PENGANTAR Pemrograman (programming) secara umum berkaitan dengan penggunaan atau

Lebih terperinci

PENERAPAN LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN JUMLAH PRODUKSI DALAM MEMPEROLEH KEUNTUNGAN MAKSIMAL PADA CV CIPTA UNGGUL PRATAMA

PENERAPAN LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN JUMLAH PRODUKSI DALAM MEMPEROLEH KEUNTUNGAN MAKSIMAL PADA CV CIPTA UNGGUL PRATAMA PENERAPAN LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN JUMLAH PRODUKSI DALAM MEMPEROLEH KEUNTUNGAN MAKSIMAL PADA CV CIPTA UNGGUL PRATAMA Sugiarto Christian OCBC NISP Tower Jln. Prof. Dr. Satrio Kav. 25, Jakarta

Lebih terperinci

Riset Operasional LINEAR PROGRAMMING

Riset Operasional LINEAR PROGRAMMING Bahan Kuliah Riset Operasional LINEAR PROGRAMMING Oleh: Darmansyah Tjitradi, MT. PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL UNLAM 25 1 ANALISA SISTEM Agar lebih mendekati langkah-langkah operasional, Hall & Dracup

Lebih terperinci

Riset Operasi Bobot: 3 SKS

Riset Operasi Bobot: 3 SKS Riset Operasi Bobot: 3 SKS Tujuan Perkuliahan Setelah mahasiswa mengikuti kuliah ini selama satu semester, mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan metode-metode kuantitatif dalam pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier adalah suatu teknik penyelesaian optimal atas suatu problema keputusan dengan cara menentukan terlebih dahulu fungsi tujuan (memaksimalkan atau meminimalkan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut mampu produktif dalam menjalankan usahanya. Agar mereka tetap bisa bertahan dalam tantangan

Lebih terperinci

BAB 2 PROGRAM LINEAR

BAB 2 PROGRAM LINEAR BAB 2 PROGRAM LINEAR 2.1. Pengertian Program Linear Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Sistem Produksi Secara umum produksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Optimalisasi Distribusi Sistem distribusi adalah cara yang ditempuh atau digunakan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen

Lebih terperinci

BAB II. PEMROGRAMAN LINEAR

BAB II. PEMROGRAMAN LINEAR BAB II. PEMROGRAMAN LINEAR KARAKTERISTIK PEMROGRAMAN LINEAR Sifat linearitas suatu kasus dapat ditentukan menggunakan beberapa cara. Secara statistik, kita dapat memeriksa kelinearan menggunakan grafik

Lebih terperinci

Optimalisasi Produksi Di Industri Garment Dengan Menggunakan Metode Simpleks

Optimalisasi Produksi Di Industri Garment Dengan Menggunakan Metode Simpleks JURNAL INFORMATIKA, Vol.4 No.1 April 2017, pp. 12~20 ISSN: 2355-6579 E-ISSN: 2528-2247 12 Optimalisasi Produksi Di Industri Garment Dengan Menggunakan Metode Simpleks Rizal Rachman STMIK Nusa Mandiri Jakarta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Operation Research (OR) digunakan dalam penyelesaian masalahmasalah manajemen untuk meningkatkan produktivitas, atau efisiensi. Metode dalam Teknik

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM PENYELESAIAN MASALAH PADA INTEGER PROGRAMMING

PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM PENYELESAIAN MASALAH PADA INTEGER PROGRAMMING Jurnal Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Volume, Nomor, Oktober 05 PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM PENYELESAIAN MASALAH PADA INTEGER PROGRAMMING Havid Syafwan Program Studi Manajemen Informatika

Lebih terperinci

DEFINISI LP FUNGSI-FUNGSI DALAM PL MODEL LINEAR PROGRAMMING. Linear Programming Taufiqurrahman 1

DEFINISI LP FUNGSI-FUNGSI DALAM PL MODEL LINEAR PROGRAMMING. Linear Programming Taufiqurrahman 1 DEFINISI LP PENGANTAR LINEAR PROGRAMMING Linear Programming/LP (Program Linear) merupakan salah satu teknik dalam Riset Operasional (Operation Research) yang paling luas digunakan dan dikenal dengan baik.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output) yang berupa

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN LINEAR I KOMANG SUGIARTHA

PEMROGRAMAN LINEAR I KOMANG SUGIARTHA PEMROGRAMAN LINEAR I KOMANG SUGIARTHA DEFINISI PEMROGRAMAN LINEAR Pemrograman Linear merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan

Lebih terperinci

ANALISA PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DAN MAKSIMALISASI KEUNTUNGAN PADA PT. REJEKI MAKMUR SEJAHTERA

ANALISA PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DAN MAKSIMALISASI KEUNTUNGAN PADA PT. REJEKI MAKMUR SEJAHTERA 1 ANALISA PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DAN MAKSIMALISASI KEUNTUNGAN PADA PT. REJEKI MAKMUR SEJAHTERA ANTONIUS, HARRY INDRA Universitas Bina Nusantara, Jakarta ton_wijaya92@yahoo.com, Harryindrahandrito@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENELITIAN OPERASIONAL PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

PENELITIAN OPERASIONAL PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI PENELITIAN OPERASIONAL PERTEMUAN #9 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu membandingkan

Lebih terperinci

Pemodelan dalam RO. Sesi XIV PEMODELAN. (Modeling)

Pemodelan dalam RO. Sesi XIV PEMODELAN. (Modeling) Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XIV PEMODELAN (Modeling) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pemodelan dalam RO Outline:

Lebih terperinci

Contoh Kasus Program Linier K A S U S M A K S I M A S I D A N K A S U S M I N I M A S I

Contoh Kasus Program Linier K A S U S M A K S I M A S I D A N K A S U S M I N I M A S I Contoh Kasus Program Linier K A S U S M A K S I M A S I D A N K A S U S M I N I M A S I Kasus maksimasi Seorang pengrajin menghasilkan satu tipe meja dan satu tipe kursi. Proses yang dikerjakan hanya merakit

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rinadya Yoghurt yang berlokasi di Bukit Asri Ciomas Blok A5 No. 9, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

penelitian, yaitu kontribusi margin dan kendala. Berikut adalah pengertian dari

penelitian, yaitu kontribusi margin dan kendala. Berikut adalah pengertian dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang menjadi pokok penelitian, yaitu kontribusi margin dan kendala. Berikut adalah pengertian dari kontribusi

Lebih terperinci

Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian. IRA PRASETYANINGRUM, S.Si,M.T

Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian. IRA PRASETYANINGRUM, S.Si,M.T Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian IRA PRASETYANINGRUM, S.Si,M.T Model Pengambilan Keputusan dikaitkan Informasi yang dimiliki : Ada 3 (tiga) Model Pengambilan keputusan. 1. Model Pengambilan

Lebih terperinci

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #8 Ganjil 2016/2017 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #8 Ganjil 2016/2017 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Materi #8 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Pendahuluan 2 Operational Persoalan di Lapangan Research Perumusan Masalah (Model Matematis) Pemecahan Masalah ART SCIENCE 6623 - Taufiqur Rachman 1 Penugasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang. Industri manufaktur merupakan industri yang memproduksi bahan baku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang. Industri manufaktur merupakan industri yang memproduksi bahan baku BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang Industri manufaktur merupakan industri yang memproduksi bahan baku menjadi barang jadi atau industri yang memproduksi bahan baku menjadi barang setengah jadi. Tujuan

Lebih terperinci

Teknik Riset Operasional Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Teknik Informatiaka UIGM

Teknik Riset Operasional Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Teknik Informatiaka UIGM Teknik Riset Operasional Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Teknik Informatiaka UIGM Dosen: Didin Astriani Prassetyowati, M.Stat Silabus MATAKULIAH TI214 TEKNIK RISET OPERASI (2 SKS) TUJUAN Agar mahasiswa

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 1 Pengantar Riset Operasional Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Latar Belakang Abad penggunaan komputer di berbagai bidang. Latar Belakang

Lebih terperinci

RISET OPERASIONAL. Kosep Dasar Riset Operasional. Disusun oleh: Destianto Anggoro

RISET OPERASIONAL. Kosep Dasar Riset Operasional. Disusun oleh: Destianto Anggoro RISET OPERASIONAL Kosep Dasar Riset Operasional Disusun oleh: Destianto Anggoro SEJARAH RISET OPERASIONAL Pembentukan kelompok formal OR Berlangsung Inggris (1939) Perang Dunia II Amerika mengikuti dengan

Lebih terperinci

OPTIMALISALI KASUS PEMROGRAMAN LINEAR DENGAN METODE GRAFIK DAN SIMPLEKS

OPTIMALISALI KASUS PEMROGRAMAN LINEAR DENGAN METODE GRAFIK DAN SIMPLEKS OPTIMALISALI KASUS PEMROGRAMAN LINEAR DENGAN METODE GRAFIK DAN SIMPLEKS RISNAWATI IBNAS Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UINAM risnawati988@gmail.com Info: Jurnal MSA Vol. 2 No. 1 Edisi:

Lebih terperinci

MANAGEMENT SCIENCE ERA. Nurjannah

MANAGEMENT SCIENCE ERA. Nurjannah MANAGEMENT SCIENCE ERA Nurjannah Sasaran Memahami proses optimasi dan pendekatan sistemik terintegrasi dalam menyelesaikan permasalahan. Dibutuhkan ilmu manajemen karena sumber daya yang terbatas. Menggunakan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pemotongan kayu sering dialami oleh industri yang memproduksi batangan-batangan kayu menjadi persediaan kayu dalam potonganpotongan yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah Riset Operasi pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh Mc. Closky dan Trefthen di suatu kota kecil, Bowdsey, Inggris. Pada masa awal perang 1939, pimpinan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pemrograman Non Linier Pemrograman Non linier merupakan pemrograman dengan fungsi tujuannya saja atau bersama dengan fungsi kendala berbentuk non linier yaitu pangkat dari variabelnya

Lebih terperinci

Metode Simpleks Dalam Optimalisasi Hasil Produksi

Metode Simpleks Dalam Optimalisasi Hasil Produksi INFORMATICS FOR EDUCATORS AND PROFESSIONALS, Vol.1, No. 1, Desember 2016, 27 36 E-ISSN: 2548-3412 27 Metode Simpleks Dalam Optimalisasi Hasil Produksi Andi Saryoko 1.* 1 Teknik Informatika; Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

METODE LINEAR PROGRAMING SEBAGAI PANDUAN PEMILIHAN TIPE DAN JUMLAH RUMAH BAGI PENGEMBANG PERUMAHAN

METODE LINEAR PROGRAMING SEBAGAI PANDUAN PEMILIHAN TIPE DAN JUMLAH RUMAH BAGI PENGEMBANG PERUMAHAN Metode Linear Programing Panduan Pemilihan Tipe dan Jumlah Rumah Bayu Teguh Ujianto METODE LINEAR PROGRAMING SEBAGAI PANDUAN PEMILIHAN TIPE DAN JUMLAH RUMAH BAGI PENGEMBANG PERUMAHAN 1) Bayu Teguh Ujianto

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Program Linear Program Linear adalah suatu cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi suatu model linear dengan berbagai kendala yang dihadapinya. Masalah program

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PRODUKSI MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Kue Semprong)

OPTIMALISASI PRODUKSI MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Kue Semprong) OPTIMALISASI PRODUKSI MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Kue Semprong) Ai Nurhayati 1, Sri Setyaningsih 2,dan Embay Rohaeti 2. Program Studi Matematika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

PENGOPTIMALAN PERSEDIAAN DENGAN METODE SIMPLEKS PADA PT. XYZ

PENGOPTIMALAN PERSEDIAAN DENGAN METODE SIMPLEKS PADA PT. XYZ Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 2, No. 2 (2014), pp. 105 113. PENGOPTIMALAN PERSEDIAAN DENGAN METODE SIMPLEKS PADA PT. XYZ Christian Hermawan, Iryanto, Rosman Siregar Abstrak. Penerapan model pemrograman

Lebih terperinci

ANALISIS OPTIMALISASI PRODUKSI DENGAN LINEAR PROGRAMMING MELALUI METODE SIMPLEKS

ANALISIS OPTIMALISASI PRODUKSI DENGAN LINEAR PROGRAMMING MELALUI METODE SIMPLEKS ANALISIS OPTIMALISASI PRODUKSI DENGAN LINEAR PROGRAMMING MELALUI METODE SIMPLEKS Teguh Sriwidadi; Erni Agustina Management Department, School of Business Management, BINUS University Jln. K. H. Syahdan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Puyuh Bintang Tiga (PPBT) yang berlokasi di Jalan KH Abdul Hamid Km 3, Desa Situ Ilir Kecamatan Cibungbulang,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Usaha Kecil Menengah

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Usaha Kecil Menengah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Usaha Kecil Menengah Pengertian Usaha Kecil Menengah (UKM) menurut Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998, yaitu kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi Masalah Riset Operasi (Operation Research) pertama kali muncul di Inggris selama Perang Dunia II. Inggris mula-mula tertarik menggunakan metode kuantitatif dalam

Lebih terperinci

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Produksi Produksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasi masukan (input) menjadi hasil keluaran

Lebih terperinci

Dosen Pengampu : Dwi Sulistyaningsih

Dosen Pengampu : Dwi Sulistyaningsih Dosen Pengampu : Dwi Sulistyaningsih Secara Umum : Pendahuluan Program linier merupakan salah satu teknik penyelesaian riset operasi dalam hal ini adalah khusus menyelesaikan masalah-masalah optimasi (memaksimalkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Program linier (Linier Programming) Pemrograman linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan

Lebih terperinci

Bagaimana cara menyelesaikan persoalan Linier Programming and Integer Programming dengan

Bagaimana cara menyelesaikan persoalan Linier Programming and Integer Programming dengan I. Pendahuluan A. Latar Belakang (Min. 1 lembar) B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang ada pada modul 1 ini adalah : Bagaimana cara menyelesaikan persoalan Linier Programming and Integer Programming

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH TEKNIK RISET OPERASI

BAHAN KULIAH TEKNIK RISET OPERASI BAHAN KULIAH TEKNIK RISET OPERASI JURUSAN FAKULTAS KOMPUTER UNDA - SAMPIT 28 Materi : SILABUS Matakuliah :Riset Operasional (Operation Research) 1 PENDAHULUAN Perkembangan Riset Operasi Arti Riset Operasi

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Staf Gunadarma Gunadarma University METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Metode Simpleks merupakan salah satu teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan yang berkaitan dengan pengalokasian sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun Linear Programming (LP) adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun Linear Programming (LP) adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Linear adalah suatu alat yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi suatu model linear dengan keterbatasan-keterbatasan sumber daya yang tersedia.

Lebih terperinci

Pemodelan dan Linier Programming (LP)

Pemodelan dan Linier Programming (LP) Pemodelan dan Linier Programming (LP) Entin Martiana, S.Kom, M.Kom Pemodelan dalam mss Model statistik (analisis regresi) digunakan untuk mencari relasi diantara variabel. Model ini merupakan preprogram

Lebih terperinci

LINEAR PROGRAMMING. Pembentukan model bukanlah suatu ilmu pengetahuan tetapi lebih bersifat seni dan akan menjadi dimengerti terutama karena praktek.

LINEAR PROGRAMMING. Pembentukan model bukanlah suatu ilmu pengetahuan tetapi lebih bersifat seni dan akan menjadi dimengerti terutama karena praktek. LINEAR PROGRAMMING Formulasi Model LP Masalah keputusan yang biasa dihadapi para analis adalah alokasi optimum sumber daya yang langka. Sumber daya dapat berupa modal, tenaga kerja, bahan mentah, kapasitas

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Metode Simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahn yang berhubungan

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Linear Programming

Sejarah Perkembangan Linear Programming Linear programming merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasikan sumber-sumber yang terbatas secara optimal. Masalah tersebut timbul apabila seseorang diharuskan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Optimasi Menurut Nash dan Sofer (1996), optimasi adalah sarana untuk mengekspresikan model matematika yang bertujuan memecahkan masalah dengan cara terbaik. Untuk tujuan bisnis,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Produksi Menurut Salvatore (2002), produksi merujuk pada transformasi dari berbagai input atau sumberdaya menjadi output berupa barang atau

Lebih terperinci

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING BAB 3 LINEAR PROGRAMMING Teori-teori yang dijelaskan pada bab ini sebagai landasan berpikir untuk melakukan penelitian ini dan mempermudah pembahasan hasil utama pada bab selanjutnya. 3.1 Linear Programming

Lebih terperinci

OPTIMASI PROFIT PADA PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE DI PT. XYZ

OPTIMASI PROFIT PADA PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE DI PT. XYZ JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 2 No.1 ; Juni 2015 OPTIMASI PROFIT PADA PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE DI PT. XYZ NINA HAIRIYAH Jurusan Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini dilakukan dikerajinan tenun House of Hoeda s di Jl. Bugel Km 1,5 Desa Troso Rt. 03 Rw. 3 Troso Pecangaan Jepara. B. Jenis dan Pendekatan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROGRAM LINIER PRIMAL-DUAL DALAM MENGOPTIMALKAN PRODUKSI MINYAK GORENG PADA PT XYZ

PENERAPAN MODEL PROGRAM LINIER PRIMAL-DUAL DALAM MENGOPTIMALKAN PRODUKSI MINYAK GORENG PADA PT XYZ Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 29 40. PENERAPAN MODEL PROGRAM LINIER PRIMAL-DUAL DALAM MENGOPTIMALKAN PRODUKSI MINYAK GORENG PADA PT XYZ Sarah Marina Gultom, Faigiziduhu Bu ulolo, Henry Rani

Lebih terperinci

Optimalisasi Pengadaan Tandan Buah Segar (TBS) Sebagai Bahan Baku Produksi Crude Palm Oil dan Palm Kernel PT. Ukindo-Palm Oil Mill

Optimalisasi Pengadaan Tandan Buah Segar (TBS) Sebagai Bahan Baku Produksi Crude Palm Oil dan Palm Kernel PT. Ukindo-Palm Oil Mill Petunjuk Sitasi: Pasaribu, M. F., & Puspita, R. (2017). Optimalisasi Pengadaan Tandan Buah Segar (TBS) Sebagai Bahan Baku Produksi Crude Palm Oil dan Palm Kernel PT. Ukindo-Palm Oil Mill. Prosiding SNTI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB LANDASAN TEORI Efisiensi Menurut Vincent Gaspersz (998, hal 4), efisiensi adalah ukuran yang menunjukan bagaimana baiknya sumber daya digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output Efisiensi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Riset Operasi (Operation Research) Istilah riset operasi pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil di Inggris bernama Bowdsey.

Lebih terperinci

OPTIMIZATION THE NUMBER OF GENTRY FILLING OIL (BBM) USING A LINEAR PROGRAMMING APPROACH TO FULFILL THE DEMAND (Case Study : PT.

OPTIMIZATION THE NUMBER OF GENTRY FILLING OIL (BBM) USING A LINEAR PROGRAMMING APPROACH TO FULFILL THE DEMAND (Case Study : PT. OPTIMASI BANYAKNYA GENTRY PENGISIAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) DENGAN PENDEKATAN PROGRAM LINIER UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN (Studi Kasus : PT.XYZ Surabaya) OPTIMIZATION THE NUMBER OF GENTRY FILLING OIL (BBM)

Lebih terperinci

MATA KULIAH MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]

MATA KULIAH MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS] MATA KULIAH MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT011215 / 2 SKS] Ady Daryanto SP MSi E-mail : adydaryanto@yahoo.com MATA KULIAH MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 1 [KODE/SKS : IT011241 / 2 SKS] KONTRAK

Lebih terperinci

Pengantar Teknik Industri TIN 4103

Pengantar Teknik Industri TIN 4103 Pengantar Teknik Industri TIN 4103 Lecture 10 Outline: Penelitian Operasional References: Frederick Hillier and Gerald J. Lieberman. Introduction to Operations Research. 7th ed. The McGraw-Hill Companies,

Lebih terperinci

Optimalisasi Produksi Di Industri Garment Dengan Menggunakan Metode Simpleks

Optimalisasi Produksi Di Industri Garment Dengan Menggunakan Metode Simpleks INFORMATIKA, Vol.3 September 2016, pp. 12~20 ISSN: 2355-6579 E-ISSN: 2528-2247 12 Optimalisasi Produksi Di Industri Garment Dengan Menggunakan Metode Simpleks Rizal Rachman STMIK Nusa Mandiri Jakarta e-mail:

Lebih terperinci

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model RISET OPERASIONAL MINGGU KE- Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Pengertian Linear Programming Linear Programming (LP) adalah salah satu teknik riset operasi

Lebih terperinci

Modul Mata Kuliah. Pemrograman Linear MAT Disusun Oleh: Rully Charitas Indra Prahmana

Modul Mata Kuliah. Pemrograman Linear MAT Disusun Oleh: Rully Charitas Indra Prahmana Modul Mata Kuliah Pemrograman Linear MAT 3224 Disusun Oleh: Rully Charitas Indra Prahmana Program Studi Pendidikan Matematika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya Tangerang 2013 Kata Pengantar

Lebih terperinci