MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA"

Transkripsi

1 MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI II BUMIHARJO NGUNTORONADI WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: INNA SRI SUHARSINI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 i

2 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama NIM Jurusan/Program Studi : Inna Sri Suharsini : K : IP/PGSD Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI II BUMIHARJO NGUNTORONADI WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka. Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya. Surakarta, Juli 2012 Yang membuat pernyataan Inna Sri Suharsini ii

3 MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI II BUMIHARJO NGUNTORONADI WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh: INNA SRI SUHARSINI K Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 iii

4 PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. iv

5 PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan. Hari : Tanggal: v

6 MOTTO Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan? (Ar Rahman :55) Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (Al Insyirah :5) Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga kaum itu mengubah keadaan yang ada pada dirinya sendiri (Ar Ra d :11) Belajar dengan keras hanya bisa dilakukan oleh orang yang bukan penakut (Andre Hirata) vi

7 PERSEMBAHAN Teriring doa dan syukurku pada kehadirat Allah SWT serta Sholawat salam kepada Nabi Muhammad SAW atas selesainya skripsi ini, kupersembahkan karya ini untuk: Ayah dan Ibuku Terima kasih atas segala kasih sayang, cinta, kekuatan, doa, keikhalasan, dan pengorbanan yang ayah dan ibu berikan selama ini. Ayah dan ibu yang selalu menjadi inspirasi, dan kekuatanku untuk menjalani segala aktivas-aktivitas yang ada dalam setiap langkahku. Adikku, Nenekku dan seluruh keluarga besarku Terima kasih karena senantiasa mendorong langkahku dengan penuh perhatian dan semangat. Teman-teman PGSD FKIP UNS Terima kasih teman-temanku, banyak pelajaran berharga yang dapat kupetik dari pertemanan kita. Suka duka kita lalui selama kita menuntut ilmu di kampus PGSD Surakarta. Almamaterku Universitas Sebelas Maret Terima kasih atas ilmu yang selama ini diberikan padaku. sungguh pelajaran hidup yang sangat berharga. vii

8 ABSTRAK Inna Sri Suharsini. MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI II BUMIHARJO NGUNTORONADI WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011 / Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis huruf Jawa melalui model pembelajaran Quantum Learning pada siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian tiandakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, dan setiap siklus melalui tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo Nguntoronadi Wonogiri yang berjumlah 19 siswa. Sumber data berasal dari siswa dan guru. Teknik pengumpulan data adalah observasi, tes dan studi dokumen. Uji validitas data dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang mencakup tiga langkah, yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Quantum Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis huruf Jawa pada siswa kelas V SD negeri II Bumiharjo Nguntoronadi Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012 dari pratindakan ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Hal ini terbukti pada pratindakan nilai rata-rata siswa 61,9 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 31,6%, siklus I nilai rata-rata kelas 66,2 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 58% dan siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 83,6 dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 84%. Dengan demikian, dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran keterampilan menulis huruf Jawa dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis huruf Jawa pada siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo Nguntoronadi Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012. Kata Kunci: keterampilan menulis huruf Jawa, model pembelajaran Quantum Learning. viii

9 ABSTRACT Inna Sri Suharsini. IMPROVING GRADE V STUDENT S WRITING JAVANESS LETTERS SKILL USING QUANTUM LEARNING MODEL IN SD NEGERI II BUMIHARJO NGUNTORONADI WONOGIRI ACADEMIC YEAR 2011/2012 Thesis, Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret University Surakarta, July This reserch as a purpose is to improving grade V student s writing javaness letters skill using quantum learning model in SD Negeri II Bumiharjo Nguntoronadi Wonogiri academic year 2011/2012. This reserch is a Classroom Action Research (CAR). The research was handled in two cycles and each of which consisted of planning, action, observation and reflection. The subjects of the research were grade V students of SD Negeri II Bumiharjo Nguntoronadi Wonogiri which consisted of 19 students. The source of data came from teachers and students. The techniques of collecting data were observation, test and document study. Triangulation of sources and methods is used to test the data validity. Interactive analysis was used in data analysis which consisted of three steps, namely (1) data reduction, (2) data display, and (3) conclusion drawing. The result of the reserch shows that quantum learning model can improve grade V student s writing javaness letters skill in SD Negeri II Bumiharjo Nguntoronadi Wonogiri academic year 2011/2012, before the action to Cycle I and Cycle I to Cycle II. It is proven on the condition before the action where the average grade was 61,9 with the percentage of classical completeness is 31,6 %. Cycle I indicated the averaged grade of class is 66,2 with the classical completeness precentage of 58% and Cycle II it increased become 83,6 with the classical completeness precentage of 84%. Therefore a recommendation can be addressed that writing javaness letters skill by quantum learning can improve the student s writing javaness letters skill in SD Negeri II Bumiharjo Nguntoronadi Wonogiri on the academic year of 2011/2012. Keyword: writing javaness letters skill, quantum learning ix

10 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI II BUMIHARJO NGUNTORONADI WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Bapak Drs. Kuswadi, M. Ag selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis. 5. Bapak Drs. Tri Budiharto, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis. 6. Purwanto, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Bumiharjo yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di SD Negeri II Bumiharjo. 7. Nusasmi, S.Pd.SD selaku guru kelas V SD Negeri II Bumiharjo yang telah merelakan waktunya untuk membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian. x

11 8. Bapak dan ibu guru SD Negeri II Bumiharjo yang membantu dan memberi dukungan. 9. Ayah dan ibu tercinta yang telah memberikan dukungan baik berupa moral maupun materi. 10. Nenekku dan adikku tercinta beserta keluarga besarku yang telah memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 11. Teman-teman PGSD angkatan 2008 Universitas Sebelas Maret Surakarta. 12. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan penulis, oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di kemudian hari. Penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Surakarta, Juli 2012 Penulis xi

12 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PENGAJUAN... iii HALAMAN PERSETUJUAN... iv HALAMAN MOTTO... vi HALAMAN PERSEMBAHAN... vii HALAMAN ABSTRAK... viii KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Hakikat Keterampilan Menulis Huruf Jawa... 6 a. Pengertian Keterampilan... 6 b. Pengertian Menulis... 8 c. Aspek-Aspek Menulis... 9 d. Huruf Jawa e. Keterampilan Menulis Huruf Jawa f. Cara Penulisan Aksara Jawa g. Penilaian Keterampilan Menulis Huruf Jawa Hakikat Model Pembelajaran commit Quantum to user Learning xii

13 a.pengertian Quantum Learning b. Karakteristik Quantum Learning c. Penerapan TANDUR Dalam Pembelajaran Menulis Huruf Jawa B. Penelitian Relevan C. Kerangka Berfikir D. Hipotesis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Subjek Penelitian C. Sumber Data Penelitian D. Teknik Pengumpulan Data E. Validitas Data F. Teknik Analisis Data G. Indikator Kinerja H. Prosedur Penelitian BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Pratindakan B. Deskripsi Hasil Tindakan Setiap Siklus Siklus I Siklus II C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus D. Pembahasan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan B. Implikasi C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiii

14 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 3.1 Rincian Waktu Penelitian Distribusi Frekuensi Hasil Pratindakan Keterampilan Menulis Huruf Jawa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Distribusi Frekuensi Nilai KeterampilanMenulis Huruf Jawa Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Siklus I Perkembangan Ketuntasan Hasil Evaluasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo pada Pratindakan dan Siklus I Distribusi Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Siklus II Perkembangan Ketuntasan Klasikal Siswa Kelas V pada Siklus I dan II Perbandingan Hasil Nilai Terhadap Jumlah Siswa pada Tiap Siklus Perbandingan Hasil Tes Melalui Nilai Klasikal Tiap Siklus Perbandingan Hasil Tes Melalui Perolehan Ketuntasan Klasikal pada Tiap siklus xiv

15 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Kerangka Berfikir Komponen dalam Analisis Data Model Interaktif Alur Penelitian Tindakan Kelas Grafik Pratindakan Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Grafik Nilai Tes Keterampilan Menulis Huruf Jawa Kelas V SD Negeri Ii Bumiharjo Siklus I Perkembangan Hasil Evaluasi Siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo pada saat Pratindakan dan Siklus I Grafik Perkembangan Ketuntasan Hasil Evaluasi Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo pada Pratindakan dan Siklus I Grafik Nilai Evaluasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Grafik Perkembangan Nilai Evaluasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo pada Siklus I dan Siklus II Grafik Perkembangan Ketuntasan Klasikal Siswa Kelas V pada Siklus I dan II Grafik Perbandingan Jumlah Siswa Tiap Siklus Grafik Perbandingan Nilai Evaluasi Siswa Melalui Nilai Klasikal Tiap Siklus Grafik perolehan Ketuntasan Siswa Secara Klasikal pada tiap Siklus xv

16 4.11 Perbandingan Hasil Nilai Evaluasi Siswa Berdasarkan Ketuntasan Klasikal setiap Siklus xvi

17 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Daftar Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Silabus Lembar Observasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa SD Negeri II Bumiharjo Pedoman Observasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Lembar Evaluasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa SD Negeri II Bumiharjo Pedoman Evaluasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Pedoman Wawancara Pratindakan Untuk Guru Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Soal Pratindakan Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Huruf Jawa Rekapitulasi Nilai Keterampilan Menulis Huruf Jawa Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Pada Pratindakan RPP Siklus I Pertemuan I Lembar Kerja Siswa Siklus I pertemuan I Rekap Nilai Observasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa SD Negeri II Bumiharjo Kisi- Kisi Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan I Soal Evaluasi Siklus I pertemuan I Rekap Nilai Hasil Evaluasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa SD Negeri II Bumiharjo RPP Siklus I Pertemuan II Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan II Rekap Nilai Observasi Keterampilan commit Menulis to user Huruf Jawa Siswa xvii

18 SD Negeri II Bumiharjo Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan Soal Evaluasi Siklus I pertemuan Rekap Nilai Hasil Evaluasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa SD Negeri II Bumiharjo Rekapitulasi Nilai Keterampilan Menulis Huruf Jawa Melalui Model Pembelajaran Quantum Learning Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Siklus I Hasil Observasi Kinerja Guru Dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Huruf Jawa Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Learning Pada siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo RPP Siklus II Pertemuan I Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan I Rekap Hasil Observasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa SD Negeri II Bumiharjo Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan Evaluasi Siklus II Pertemuan Rekap Nilai Hasil Evaluasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa SD Negeri II Bumiharjo RPP Siklus II Pertemuan Lembar Kerja siswa Siklus II Pertemuan I Rekap Hasil Observasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa SD Negeri II Bumiharjo Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan Evaluasi Siklus II Pertemuan Rekap Hasil Evaluasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa SD Negeri Ii Bumiharjo Rekapitulasi Nilai Keterampilan Menulis Huruf Jawa Melalui Model PembelajaranQuantum Learning Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Siklus II Hasil Observasi Kinerja Guru Dalam commit Pembelajaran to user Keterampilan xviii

19 Menulis Huruf Jawa Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Learning Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo xix

20 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Jawa merupakan salah satu pelajaran muatan lokal (mulok) di daerah Jawa, khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Menurut Sugiono (2011: 1) muatan lokal adalah sebuah pengembangan kurikulum yang materinya berupa materi yang berdasar pada kebutuhan masyarakat sekitar lembaga pendidikan. Sugiono (2011: 1) juga mengatakan bahwa tujuan dari muatan lokal adalah untuk mengembangkan potensial siswa agar terampil dan mampu memahami kondisional yang ada di lingkungannya. Pembelajaran bahasa Jawa, menyangkut aspek keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan apresiasi sastra. Dalam keterampilan menulis, terdapat pelajaran menulis dengan menggunakan huruf Jawa. Berdasarkan tujuan umum muatan lokal yang telah dipaparkan diatas, pelajaran menulis huruf Jawa menjadi sangat penting untuk memberikan keterampilan menulis huruf Jawa sehingga peserta didik memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan yang berlaku di daerahnya. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas V SD Negeri II Bumiharjo, Nguntoronadi, Wonogiri diketahui bahwa kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran Bahasa Jawa adalah 68. Selain itu, aspek yang kurang dikuasai siswa pada mata pelajaran Bahasa Jawa adalah keterampilan menulis huruf Jawa. Hal ini dibuktikan dari hasil tes pra tindakan yaitu nilai rata-rata keterampilan menulis huruf Jawa siswa adalah 61,9 dengan jumlah siswa yang tuntas belajar hanya 6 siswa atau 31,6 % dari 19 siswa (lihat lampiran 10:100). Kenyataan yang demikian dapat diindikasikan bahwa keterampilan menulis huruf Jawa siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo masih rendah. Kondisi ini dapat dijadikan sebagai landasan yang melatarbelakangi adanya upaya meningkatkan pembelajaran keterampilan menulis huruf Jawa pada siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo Nguntoronadi Wonogiri. 1

21 2 Guru kelas V SD Negeri II Bumiharjo mengatakan bahwa salah satu penyebab rendahnya nilai bahasa Jawa adalah karena banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis huruf Jawa. Bahkan bukan hanya siswa saja yang mengalami kesulitan menulis huruf Jawa, akan tetapi hampir kebanyakan orang mengalami kesulitan dalam menulis huruf Jawa. Samidi (2010: 7) mengatakan Ana panemu jare maca Basa Jawa iku angel, apa maneh wacan iku mau nganggo aksara Jawa. Ada pendapat yang mengatakan bahwa membaca bahasa Jawa itu sulit, apalagi bacaan itu menggunakan aksara Jawa. Jika hanya membaca tulisan Jawa saja, kebanyakan orang jawa merasa kesulitan, apalagi menulis dengan menggunakan huruf Jawa, dimana keterampilan menulis mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dari membaca. Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan guru kelas V SD Negeri II Bumiharjo dapat diidentifikasi beberapa faktor yang melatarbelakangi masalah rendahnya keterampilan menulis huruf Jawa pada siswa diantaranya adalah siswa kurang menguasai huruf Jawa nglegena beserta sandhangan dan pasangannya. Pembelajaran di sekolah yang kurang efektif, sebab guru dalam memberikan pelajaran, selalu menggunakan metode yang monoton, yaitu metode ceramah penugasan. Selain itu, guru juga tidak menggunakan model pembelajaran yang inovatif. Sebagai salah satu solusinya, seorang guru dituntut kemampuannya untuk menggunakan model pembelajaran secara tepat. Kegiatan belajar mengajar di kelas memerlukan penggunaan model pembelajaran yang tepat agar tercipta kondisi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan materi tersampaikan secara efektif sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan optimal. Model pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting di dalam kegiatan belajar mengajar. Ketika pendidik menguasai model pembelajaran inovatif, maka pendidik akan merasakan adanya kemudahan di dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Salah satu model yang dapat diterapkan secara tepat dan melibatkan siswa aktif untuk

22 3 meningkatkan keterampilan menulis huruf Jawa pada siswa Sekolah Dasar adalah model pembelajaran Quantum Learning. Keterampilan menulis huruf Jawa harus ditingkatkan agar siswa sebagai generasi penerus dapat mempelajari dan akhirnya dapat melestarikan kebudayaan Jawa khususnya huruf Jawa. Kebudayaan Jawa sangat penting untuk dilestarikan karena merupakan kebudayaan warisan nenek moyang yang akan memperkaya khasanah kebudayaan nusantara. Adapun alasan pemilihan model pembelajaran Quantum Learning adalah karena model pembelajaran Quantum Learning mempunyai beberapa kelebihan diantaranya adalah adanya unsur kepuasan siswa dan unsur pemantapan dalam menguasai materi atau suatu keterampilan yang diajarkan. Model ini sangat cocok untuk diterapkan karena pada pembelajaran Quantum Learning terdapat aspek pengalaman belajar yang dapat menjadi penanaman ingatan yang kuat sehingga siswa lebih memahami apa yang telah diketahuinya seperti ketika siswa melihat nama jalan, nama instansi atau nama suatu tempat yang bertuliskan huruf Jawa. Selain itu, pembelajaran Quantum juga mempunyai karakteristik yang sama dengan karakteristik keterampilan yaitu mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat mengoptimalkan keterampilan menulis huruf Jawa. Model pembelajaran Quantum Learning diterapkan untuk menjawab permasalahan penyebab rendahnya keterampilan menulis huruf Jawa. Sri Anitah (2009: 78) mengatakan bahwa model pembelajaran Quantum hampir sama dengan sebuah simfoni, jika seseorang menonton simfoni, maka banyak unsur yang menjadi faktor pengalaman musiknya. Pembelajaran Quantum Learning membagi unsurunsur tersebut menjadi dua kategori, yaitu konteks dan isi. Konteks adalah latar untuk pengalaman belajar dan isi meliputi interaksi guru - peserta didiik. Model pembelajaran Quantum Learning melibatkan pengalaman siswa dan berlangsung secara menyenangkan. Dengan melibatkan siswa secara aktif dan pembelajaran yang berlangsung menyenangkan, diindikasikan keterampilan menulis huruf Jawa siswa meningkat.

23 4 Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan dalam penelitian tindakan kelas dengan judul Meningkatkan Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui Model Pembelajaran Quantum Learning pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Nguntoronadi Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012. B. Rumusan Masalah Apakah model pembelajaran Quantum Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis huruf Jawa pada siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo Nguntoronadi Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012?. C. Tujuan Penelitian Untuk meningkatkan keterampilan menulis huruf Jawa dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning pada siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo Nguntoronadi Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoretis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan model pembelajaran inovatif yaitu penggunaan model pembelajaran Quantum Learning dalam pembelajaran keterampilan menulis di Sekolah Dasar demi kemajuan siswa. 2. Manfaat praktis a. Bagi Siswa 1) Kualitas pembelajaran menulis huruf Jawa siswa meningkat. 2) Keterampilan menulis huruf Jawa siswa meningkat sehingga hasil belajar siswa meningkat. b. Bagi Guru 1) Meningkatnya kemampuan guru dalam mengajar menulis huruf Jawa.

24 5 2) Dapat dijadikan sebagai acuan dalam penerapan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dalam mengatasi kesulitan keterampilan menulis huruf Jawa. c. Bagi Sekolah 1) Meningkatkatnya kualitas pembelajaran menulis huruf Jawa. 2) Menghasilkan siswa yang berkualitas dan berprestasi dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga mutu siswa dan sekolah meningkat.

25 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Hakikat Keterampilan Menulis Huruf Jawa a. Pengertian Keterampilan Menurut Hamalik (2010: 73) keterampilan memiliki tiga karakteristik, yakni menunjukkan ikatan (a chain) respons motorik, melibatkan koordinasi gerakan tangan dan mata, dan menuntut kaitan kaitan organisasi menjadi pola pola respon yang kompleks. Rangkaian respon suatu perilaku keterampilan melibatkan serangkaian respon respon motorik. Respon motorik adalah gerakan gerakan otot. Setiap gerakan dipandang sebagai asosiasi Stimulus Respon individual. Sehingga suatu keterampilan adalah serangkaian gerakan gerakan, tiap unit stimulus respon bertindak sebagai stimulus terhadap ikatan berikutnya. Koordinasi gerakan, tingkah laku terampil ditinjau sebagai koordinasi antara gerakan tangan dan gerakan mata. Reber mengemukakan bahwa keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu. Sehinggga keterampilan bukan hanya meliputi gerakan motorik melainkan juga pengejawentahan fungsi mental yang bersifat kognitif (Dalyono, 2005: 214). Sardiman (2006: 27) juga mengatakan bahwa keterampilan bersifat jasmani dan rohani. Keterampilan adalah koordinasi dari gerakan fisik dan teknik dengan penghayatan untuk mencari jawaban yang cepat dan tepat. Keterampilan dapat dididik, yaitu dengan banyak melatih kemampuan. Sesuai dengan beberapa pendapat di atas, Sukardi (2009: 1) juga menyatakan bahwa keterampilan akan menghasilkan tindakan dalam bentuk lain yang bersifat jasmani dan rohani, yaitu nilai dan sikap. Dari beberapa pendapat tentang keterampilan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan commit to adalah user perpaduan dari tindakan yang 6

26 7 besifat jasmani dan rohani yang terkoordinasi sehingga menghasilkan suatu tindakan yang tidak hanya cepat dan cekatan, namun juga tepat dan sesuai. Keterampilan dapat dididik dengan banyak melatih kemampuan. 1) Karakteristik Keterampilan Dari beberapa penadapat di atas dapat disimpulkan beberapa karakteristik keterampilan, antara lain: a) Ketepatan b) Kecepatan c) Kelengkapan d) Kejelasan e) Kebenaran f) Koordinasi tepat antara gerakan tangan dan mata g) Koordinasi tepat antara kemampuan kognitif dan motorik 2) Indikator Keterampilan a) Dapat melakukan sesuatu dengan tepat sesuai dengan perintah atau petunjuk. b) Dapat melakukan sesuatu dengan cepat sesuai waktu yang ditentukan. c) Dapat melakukan sesuatu dengan lengkap, tidak ada yang kurang sedikitpun, sesuai dengan perintah atau petunjuk yang diberikan. d) Dapat melakukan sesuatu dengan jelas, tidak membingungkan orang lain dan maksud yang disampaikan dapat diterima orang lain. e) Dapat melakukan sesuatu dengan benar, sehingga sesuatu yang dilakukan akan dapat diterima dan bermanfaat untuk orang lain. f) Dapat melakukan koordinasi gerakan tangan dan mata secara tepat sehingga dapat melakukan kegiatan dengan baik. g) Dapat melakukan koordinasi kemampuan kognitif dan motorik dengan tepat sehingga dapat melakukan kegiatan dengan baik dan benar.

27 8 b. Pengertian Menulis Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Dalam kehidupan sehari hari, menulis merupakan salah satu aktivitas komunikasi dan sarana menyampaiakan pesan pada orang lain. Menulis juga digunakan sebagai media menyampaikan pesan kepada orang lain. Oleh karena itu, menulis memegang peranan penting dalam kehidupan sehari hari. Menurut McCrimmon menulis merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai subjek, memilih hal hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas (St.Y.Slamet, 2008: 96). Sementara itu Lawrence menyatakan bahwa menulis adalah mengkomunikasikan apa dan bagaimana pikiran penulis (St.Y.Slamet, 2008: 97). Tarigan (2008: 22) menyatakan bahwa menulis pada hakikatnya adalah melukiskan lambang lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang untuk dibaca orang lain yang dapat memahami bahasa dan lambang lambang grafis tersebut. Senada dengan pendapat Tarigan, Soemarmo Markam juga menyatakan bahwa menulis adalah mengungkapkan dalam bentuk simbol gambar(abdurrahman, 2009: 224). Sejalan dengan pendapat di atas, Abdurrahman (2009: 224) mengungkapkan bahwa menulis merupakan salah satu komponen sistem komunikasi, menggambarkan pikiran, perasaan, dan ide ke dalam bentuk lambang lambang bahasa grafis dan dilakukan untuk keperluan mencatat dan komunikasi. Nurudin (2010: 4) menyatakan bahwa menulis adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan tulisan dalam rangka mengungkapkan gagasan. Menurut Santosa dkk (2011 :6.14) menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan tulisan. sedangkan menurut Suparno dan Yunus (2010 :1.3) menulis adalah suatu kegiatan penyampaian komunikasi commit dengan to menggunakan user bahasa tulis sebagai alat

28 9 atau medianya. Mujiyanto dkk (1992: 63) menyatakan bahwa menulis adalah menyusun buah pikiran dan perasaan atau data-data informasi yang diperoleh menurut organisasi penulisan sistematis sehingga tema tulisan yang disampaikan sudah dipahami pembaca. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa menulis adalah melukiskan lambang lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa secara visual dan sistematis untuk keperluan komunikasi, sehingga orang lain dapat membaca lambang lambang tersebut dan gagasan yang ditulis dapat tersampaikan. c. Aspek Aspek Menulis Dalam menulis terjadi suatu aktivitas yang didukung oleh beberapa indra dan anak harus mampu mentransfer dan mengintegrasikan antar kemampuan visual, auditori, kinestetis, maupun berpikir. Karena itu, pelajaran menulis terasa berat bagi anak dan tidak jarang anak menolak untuk menulis. Lovitt menyatakan bahwa pelajaran menulis mencakup tiga aspek yaitu menulis dengan tangan atau menulis permulaan, mengeja dan menulis ekspresif (Abdurrahman, 2009: 227). Yang akan dibahas disini adalah pengajaran menulis dengan tangan. Abdurrahman (2009: 227) mengatakan bahwa sejak awal masuk sekolah, anak harus belajar menulis tangan karena kemampuan ini merupakan prasyarat bagi upaya belajar berbagai bidang studi yang lain. Kesulitan menulis dengan tangan tidak hanya menimbulkan masalah bagi anak tetapi juga guru. Tulisan yang tidak jelas misalnya, baik anak maupun guru tidak dapat membaca tulisan. Menurut Lerner ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan anak untuk menulis permulaan, (Abdurrahman, 2009: 227) antara lain : 1) Motorik, anak yang perkembangan motoriknya belum matang atau mengalami gangguan, akan mengalami kesulitan dalam menulis seperti tulisannya tidak jelas, terputus putus atau tidak mengikuti garis.

29 10 2) Perilaku, anak yang hiperaktif atau anak yang perhatiannya mudah teralihkan dapat menyebabkan pekerjaannya terhambat, termasuk pekerjaan menulis. 3) Persepsi, jika persepsi visual anak terganggu, mengakibatkan aanak mungkin akan sulit membedakan huruf huruf. 4) Memori, gangguan memori juga akan mengganggu anak dalam menulis. Anak tidak mampu mengingat apa yang akan ditulisnya. 5) Kemampuan cross modal, kemampuan cross modal menyangkut kemampuan mentransfer dan mengorganisasikan fungsi visual ke motorik. Ketidakmampuan di bidang ini menyebabkan anak mengalami gangguan koordinasi mata tangan sehingga tulisan menjadi tidak jelas. 6) Penggunaan tangan yang dominan, anak yang tangan kirinya lebih dominan atau kidal, tulisannya juga sering terbalik balikdan kotor. 7) Kemampuan memahami instruksi, ketidakmampuan memahami instruksi dapat menyebabkan anak sering keliru menulis kata kata yang sesuai dengan perintah guru. d. Huruf Jawa Herusatoto (2008: 73) menyatakan bahwa asal-usul terbentuknya aksara Jawa berasal dari cerita guru Sekolah Rakyat yang mengajar bahasa Jawa pada tahun 1950-an. Aksara Hanacaraka dihubungkan dengan legenda atau cerita Aji Saka. Menurut cerita guru tersebut pencipta huruf Jawa adalah Aji Saka. Pada mulanya tulisan Jawa ini untuk mengenang utusannya yang bertengkar karena mempertahankan kebenarannya. Tersebutlah dua utusan Aji Saka bernama Dora dan Sembada. Pada suatu hari, Aji Saka akan pergi bersama Dora untuk suatu keperluan. Sembada diperintahkan untuk menunggu pusaka, di mana tidak satu pun orang boleh mengambilnya selain Aji Saka sendiri. Ketika akan bertengkar dengan Dewata Cengkar, Aji Saka memerintahkan Dora untuk mengambil pusaka itu. Sembada berpendirian bahwa sebagai utusan akan salah jika melanggar perintah, sebab perintahnya jelas untuk menunggu pusaka sampai Aji Saka sendiri yang commit datang to user mengambil. Kedua utusan tersebut

30 saling mempertahankan kebenarannya. Oleh karena itu, kedua utusan saling bertengkar hingga terjadi baku hantam. Akhirnya perkelahian selesai sebab keduanya bertempur sampai titik darah penghabisan. Dora dan Sembada meninggal dunia bersama-sama karena saling membunuh. Lama menunggu, akhirnya Aji Saka kembali ke tempat pusaka ditempatkan. Melihat kejadian yang menimpa kedua utusannya tersebut, Aji Saka sangat menyesal. Untuk mengenang mereka ditulislah huruf Jawa. Susunannya yaitu: ha na ca ra ka yang berarti ada utusan : Dora lan Sembada. Da ta sa wa la yang berarti saling bertengkar, saling bersitegang. Pa da ja ya nya yang berarti sama saktinya, sama perkasanya. Ma ga ba ta nga yang berarti sama-sama meninggal dunia, sama-sama menjadi bangkai. Legenda ini diceritakan kepada siswa agar tertarik dan menghibur siswa sehingga mempermudah siswa dalam memahami dan menghafal huruf Jawa penulisan Menurut Darusuprapta (1996: 5-51) yang di pelajari dalam huruf Jawa adalah huruf dasar Jawa (aksara carakan), sandhangan, pasangan,aksara murda, aksara swara, aksara rekan, tanda baca, dan huruf lainnya. 1) Huruf dasar Jawa (aksara carakan) Huruf dasar Jawa (aksara carakan) disebut juga aksara Jawa nglegena. Hadiwiradarsana (2010: 5) menyatakan bahwa aksara Jawa nglegena adalah aksara yang belum mendapat sandhangan atau belum diberi sandhngan (belum disandhangi). Darusuprapta (1996: 5) mengemukakan huruf carakan atau aksara carakan yang digunakan di dalam ejaan bahasa Jawa pada dasarnya terdiri atas 20 aksara pokok yang bersifat silabik (kesukuan). Huruf Dasar Jawa (Aksara Carakan) sebagai berikut : a n c r k ha na ca ra ka f t s w l da ta sa commit wa to user la 11

31 12 p d j y v pa dha ja ya nya m g b q z ma ga ba tha nga 2) Pasangan Hadiwirodarsono (2010: 12) menyatakan bahwa aksara yang dapat menghentikan aksara disebut aksara pasangan. Suryadipuro (2007: 29) menemukakan bahwa huruf pasangan (aksara pasangan) adalah huruf Jawa seperti halnya huruf carakan yang jumlahnya juga 20 buah, tetapi bentuk dan fungsinya berbeda. Pasangan dapat diartikan sebagai setelan, karena setiap huruf Jawa memiliki pasangan sendiri-sendiri-sendiri. Fungsi huruf pasangan adalah untuk menghilangkan tanda pangkon sekaligus untuk sedikit menghemat tempat serta untuk mematikan (menjadi konsonan) huruf di depan atau di atasnya. Tabel 1. pasangan huruf Jawa (aksara jawa) sebagai berikut H Ha N na C ca R Ra K Ka F da T ta S Sa W wa P Pa D dha 3) Aksara Murda J ja Y Ya V Nya M ma G ga B Ba Q tha L La Z Nga Hadiwirodarsono (2010: 22) menyatakan bahwa aksara murda disebut huruf besar. Adapun jumlahnaya hanya ada 8 aksara Murda, jadi tidak semua aksara Jawa ada huruf besarnya. Darusuprapta (1996: 13) mengemukakan bahwa aksara murda jumlahnya terbatas, tidak semua aksara yang terdaftar dalam carakan ada aksara murdanya. Aksara murda berjumlah delapan buah Tabel 2. Bentuk dan Wujud Aksara Murda sebagai berikut! I # $ % ^ & * Na Ka Ta Sa Pa Nya Ga Ba

32 4) Aksara Swara Aksara swara (huruf vokal) ialah huruf khas yang berfungsi sebagai huruf vokal yang menjadi suku kata. Aksara swara biasanya digunakan pada kata asing. Aksara swara tidak mempunyai pasangan. Menurut Hadiwirodarsono (2010: 25) aksara swara ada 5 bentuk yaitu : A I U E O a i u e o 13 5) Aksara Rekan Menurut Hadiwirodarsono (2010: 24) aksara rekan dipakai dalam penulisan bahasa asing terutama bahasa Arab. Huruf-huruf ini dicipta dengan menambah cecak telu (tiga titik) pada huruf-huruf yang sedia ada. Menurut Darusuprapta (1996 : 16) terdapat lima aksara rékan, masing-masing mempunyai pasangan seperti berikut k+ f +p +j +g+ Kh Dz F Z Gh 6) Sandhangan Menurut Darusuprapta (1996: 18) mengatakan bahwa sandhangan ialah tanda yang dipakai sebagai pengubah bunyi di dalam tulisan Jawa. Di dalm tulisan Jawa, aksara yang tidak mendapat sandhangan diucapkan sebagai gabungan antara konsonan dan vokal a. Sandhangan ialah tanda yang mengubah bunyi suku kata. Sandhangan terbagi kepada tiga kategori: a) Sandhangan swara Sandhangan swara ialah tanda yang bertindak sebagai baris kepada suku kata. Ia digunakan untuk membatalkan bunyi asal /a/ dalam suku kata dan menggantikannya dengan vokal lain, umpamanya /i/ dan /u/. Terdapat lima jenis sandhangan swara. (1) i wulu - untuk commit bunyi /i to user

33 (2) u suku - untuk bunyi /u/ (3) e pepet - untuk bunyi /ǝ/ (4) [ taling - untuk bunyi /e/ (5) [ o taling-tarung-untuk bunyi /o/ Contohnya, ha dengan wulu menghasilkan suku kata /hi/. b) Sandhangan Panyigeging Wanda Sandhangan panyigeging wanda digunakan untuk mengakhiri suku kata dengan bunyi konsonan. 14 (1) layar-untuk bunyi /r/ (2) wignyan- untuk bunyi /h/ (3) cecak- untuk bunyi /ng/ (4) patèn atau pangkon- untuk 'membunuh' bunyi pada sebuah huruf-huruf lainnya. c) Sandhangan Wyanjana Sandhangan wyanjana digunakan untuk menggabungan bunyi konsonan. (1) cakra - untuk bunyi /r/ (2) ) cakra keret - untuk bunyi /re/, sebagai pengganti gabungan cakra dan pepet. (3) péngkal - untuk bunyi /y/ 7) Tanda Baca Menurut Hadiwirodarsono (2010: 30) tanda baca huruf Jawa ada 4. a) adeg adeg - penanda awal ayat b) pada lingsa - sama seperti fungsi koma

34 15 c) pada lungsi - sama seperti fungsi noktah d) pada pangkat - mengapit angka dan petikan kata e. Keterampilan Menulis Huruf Jawa Suriamiharja (1996: 2) mengemukakan bahwa keterampilan menulis adalah kemampuan seseorang dalam melukiskan lambang grafis yang dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri maupun orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap simbol simbol bahasa tersebut. Menurut Keraf (1984: 46), huruf adalah lambang atau gambaran dari bunyi. Tulisan Jawa merupakan abjad suku kata, bermakna bahwa setiap unit terkecil (huruf) adalah suku kata (terdiri dari satu bunyi konsonan dan satu bunyi vokal iringan). Suku kata ini boleh diubah sesuai dengan tanda tanda yang dinamakan oleh orang Jawa. Berdasarkan uraian uaraian diatas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis huruf Jawa adalah kemampuan seseorang untuk melukiskan lambang-lambang grafik abjad aksara Jawa secara visual dengan cepat dan benar. f. Cara Penulisan Aksara Jawa Suryadipura dkk, (2008 : 3) mengatakan bentuk aksara Jawa dikenal sebagai MBATA SARIMBAG, maksudnya seperti cetakan batu bata, atau geometris seperti persegi panjang atau jajargenjang. Secara detail, bentuk huruf hutuf Jawa itu adalah sebagai berikut: 1) Aslinya, aksara / huruf Jawa itu ditulis miring (= condong). Namun dibuat tegak seperti cetakan juga tidak salah. 2) Letaknya di bawah garis sebab kalau ditulis di atas garis, kaki kaki huruf itu akan kelihatan bergandengan, tertutup/ tidak menganga. Maka agak susah dibaca.

35 16 3) Hampir seluruh huruf ini sama tingginya, geometris seperti kotak. Polanya, kalau ditulis miring seperti jajar genjang, kalau tegak seperti persegi panjang. 4) Penampang huruf Jawa terdiri dari bagian lebar dan bagian yang sempit dengan skala tertentu seperti cantaah huruf Na di bawah ini. Secara detail, lebar dan sempitnya rentang kaki kaki huruf Jawa yang mbata sarimbag itu dapat dipolakan seperti huruf Ha Na Ca di bawah ini. Keterangan tanda panah pada pola huruf : a) Gerakan ke atas dibuat tipis. b) Gerakan ke bawah atau serong ke bawah dibuat tebal.

36 17 c) Sedangkan gerakan yang mendatar, seyogianya dibuat sedikit tebal. Namun apabila dibuat tipis juga tidak salah. Di bawah ini pola huruf Ga, Pa, Ba dan sejenisnya: Keterangan: a) Seperti pola huruf Ha, Na, Ca di muka, ada 3 jenis lebar / rentang kaki, yaitu 1, 2 dan 3 spasi. Tidak ada yang lebarnya sampai 4 bidang (spasi). b) Ujung ujung awal dan ujung bagian akhir masing masing huruf dibuat sedikit melengkung ke dalam, (lihat tanda panah pada huruf ) g. Penilaian Keterampilan Menulis Huruf Jawa Evaluasi menulis permulaan diadakan untuk memperoleh informasi tentang keterampilan siswa menulis lambang lambang bunyi dalam hubungan kata atau kalimat, sesuai dengan ejaan yang sudah diajarkan. Tes ini bersifat individual dimana guru menggunakan tabel penilaian keterampilan menulis huruf Jawa. Pedoman penilaian keterampilan menulis huruf Jawa ini dikembangkan dari tinjauan pustaka keterampilan menulis huruf Jawa. Tabel 2.1 Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Huruf Jawa Komponen yang dinilai berpedoman pada deskriptor di bawah ini 1. Ketepatan Skor Deskriptor 1 Bentuk huruf sama sekali tidak sesuai dengan huruf Jawa

37 18 2 Bentuk huruf hampir sesuai dengan dengan huruf Jawa 3 Bentuk huruf sudah sesuai dengan huruf Jawa 2. Kecepatan Skor Deskriptor 1 Siswa mampu menyelesaikan tugas, 5 menit dari waktu yang telah ditentukan. 2 Siswa mampu menyelesaikan tugas, tepat pada waktu yang telah ditentukan. 3 Siswa mampu menyelesaikan tugas, 5 menit dari waktu yang telah ditentukan. 3. Keutuhan kalimat Skor Deskriptor 1 Rangkaian kalimat tidak utuh sehingga pembaca sulit memahami makna kalimat 2 Rangkaian kalimat kurang utuh sehingga pembaca kurang bisa memahami makna kalimat 3 Rangkaian kalimat utuh sehingga pembaca bisa memahami makna kalimat 4. Kelengkapan sandhangan Skor Deskriptor 1 Sandhangan yang digunakan dalam kalimat huruf Jawa tidak lengkap sehingga bunyi kalimat tidak tepat dan tidak sesuai dengan tulisan latin 2 Sandhangan yang digunakan dalam kalimat huruf Jawa kurang lengkap sehingga bunyi kalimat kurang tepat dan tidak sesuai dengan tulisan latin 3 Sandhangan yang digunakan dalam kalimat huruf Jawa lengkap sehingga bunyi kalimat tepat dan sesuai dengan tulisan latin 5. Kejelasan kalimat Skor Deskriptor 1 Bunyi kalimat tidak jelas sehingga makna kalimat tidak dapat diterima pembaca. 2 Bunyi kalimat kurang jelas sehingga makna kalimat kurang bisa diterima pembaca 3 Bunyi kalimat jelas sehingga makna kalimat dapat diterima pembaca 6. Letak huruf Jawa di bawah garis atau nggandhul garis Skor commit to Deskriptor user 1 Tulisan huruf Jawa tidak ada yang terletak dibawah garis

38 19 2 Tulisan huruf Jawa sedikit yang terletak di bawah garis 3 Tulisan huruf Jawa seluruhnya terletak di bawah garis Contoh : 7. Seluruh huruf Jawa tingginya hampir sama Skor Deskriptor 1 Seluruh tulisan huruf Jawa tingginya tidak ada yang sama 2 Sebagian tulisan huruf Jawa tingginya hampir sama 3 Seluruh tulisan huruf Jawa tingginya hampir sama 8. Pola penulisan huruf Jawa bila ditulis miring seperti jajar genjang, bila ditulis tegak seperti persegi panjang Skor Deskriptor 1 Penulisan huruf Jawa sama sekali tidak mengikuti pola penulisan miring atau tegak 2 Penulisan huruf Jawa sedikit mengikuti pola penulisan miring atau tegak 3 Penulisan huruf Jawa mengikuti pola penulisan miring atau tegak Contoh : 9. Gerakan ke atas dibuat tipis sedangkan gerakan ke bawah atau serong ke bawah dibuat sedikit tebal Skor Deskriptor 1 Tulisan sama sekali tidak sesuai aturan tipis tebal 2 Sebagian tulisan sesuai commit dengan to user aturan tipis tebal

39 20 3 Seluruh tulisan sesuai dengan aturan tipis tebal Contoh : 10. Ujung-ujung awal dan ujung bagian akhir masing-masing huruf dibuat sedikit melengkung ke dalam (lihat tanda panah pada huruf ) Skor Deskriptor 1 Tulisan huruf Jawa tidak ada sama sekali yang melengkung 2 Tulisan huruf Jawa sebagian ada yang melengkung 3 Tulisan huruf Jawa seluruhnya sudah melengkung Contoh : KRITERIA PENILAIAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA: Nilai = 3 (skor maksimal ) X 10X10 = = 300 = Hakikat Model Pembelajaran Quantum Learning a. Pengertian Quantum Learning DePorter (2003: 16) menyatakan bahwa Quantum Learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan NLP dengan teori, keyakinan, dan metodenya sendiri. Termasuk diantaranya konsep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar yang lain,

40 seperti teori otak kanan/kiri, teori otak triune (3 in 1), pilihan modalitas, teori kecerdasan ganda, pendidikan holistik (menyeluruh), belajar berdasarkan pengalaman, belajar dengan simbol dan simulasi atau permainan. Quantum Learning menurut Azhar (2008:1) memberikan kritik terhadap cara mengajar yang selama ini dilakukan secara turun temurun. Persamaan Quantum Learning ini diibaratkan mengikuti konsep Fisika Quantum. E=mc2, dimana E adalah energi yang diibaratkan antusiasme siswa, efektivitas belajar-mengajar dan semangat. Simbol m adalah massa yang diibaratkan sebagai semua individu yang terlibat, situasi, materi, dan fisik. Simbol c adalah interaksi yang diibaratkan hubungan yang tercipta di kelas. Menurut Kusno dan Joko Purwanto (2011: 85) dalam international journal for educational studies menyatakan bahwa: In short, in quantum learning students are required to think, explore, and construct knowledge from their experiences with the guide question given by the teacher. Students should solve a problem through discussion and present their solution. The teacher only facilitates, guide, and encourage enjoyable and cheerful learning. Dapat diartikan bahwa dalam Quantum Learning, peserta didik harus berfikir, menemukan dan membangun pengetahuan dari pengalaman mereka dengan panduan pertanyaan yang diberikan oleh guru. Peserta didik harus memecahkan sebuah masalah melalui diskusi dan memberikan pemecahan mereka. Guru hanya sebagai fasilitas, pemandu, dan mendorong pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan. Dengan kata lain, Quantum Learning adalah sebuah model pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan. Model ini diterapkan dengan mengutamakan pengalaman belajar siswa, dari mulai berfikir siswa, menemukan dan membangun pengetahuan dari pengalaman yang telah mereka alami dengan panduan pertanyaan dari guru. Menurut Janzen, Perry & Edwards (2011) dalam the international review of research in open commit and distance to user learning menyatakan bahwa: The 21

41 22 quantum perspective of learning environments often consist of virtual classrooms that can be designed to accommodate the quantum learner. Dapat diartikan bahwa dalam pandangan pembelajaran kuantum lingkungan seringkali berupa kelas sesungguhnya yang dapat disesuaikan untuk melengkapi kebutuhan siswa. Dalam artian untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, guru terlebih dahulu harus menciptakan suasana yang kondusif yang merangsang minat siswa untuk belajar sehingga siswa selalu bergairah dalam mengikuti pembelajaran dengan cara mengubah interaksi interaksi yang terjadi di dalam kelas, sehingga diharapkan interaksi-interaksi ini nantinya dapat meningkatkan kemampuan dan bakat alamiah siswa. Ada bermacam macam dasar pandangan dan pikiran yang menjadi landasan Quantum Learning. Berbagai akar pandangan dan pikiran itu diramu, bahkan disatukan dalam sebuah model teoritis yang padu dan utuh hingga tidak tampak lagi asalnya dan pada gilirannya model teoritis tersebut diujicobakan secara sistematis sampai ditemukan bukti bukti empirisnya (Sugiyanto, 2009: 72) Diantara berbagai akar pandangan dan pikiran yang menjadi landasan pembelajaran kuantum yang dikemukakan oleh DePorter diatas, tidak dapat dipungkiri bahwa pandangan pandangan teori sugestologi atau pembelajaran akseleratif Lozanov, teori kecerdasan ganda Gardner, teori pemrograman neuorolinguistik (NLP) Grinder dan Bandler, dan pembelajaran eksperensial (berdasarkan pengalaman) Hahn, serta temuan temuan mutakhir neurolinguistik mengenai peranan dan fungsi otak kanan mendominasi atau mewarnai secara kuat sosok (profil) pembelajaran kuantum. Teori kecerdasan ganda, teori pemrograman neurolinguistik, dan temuan temuan mutakhir neurolinguistik sangat berpengaruh terhadap pandangan dasar pembelajar, khususnya kemampuan otak dan pikiran pembelajar. Quantum Learning adalah suatu kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang commit dapat to user mempertajam pemahaman dan daya

42 23 ingat, serta membuat belajar sebagai suatu yang bermaknadan sesuai dengan kehidupan siswa yang dapat membentuk sikap positif, motivasi, belajar aktif, membangun dan mempertahankan lingkungan positif, kepercayaan diri dan sukses. b. Karakteristik Umum Quantum Learning Sugiyanto (2009: 73) menyatakan bahwa Quantum Learning memiliki karakteristik umum yang dapat memantapkan dan menguatkan sosoknya. Beberapa karakteristik umum yang tampak membentuk sosok Quantum Learning sebagai berikut : 1) Quantum Learning berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai. Oleh karena itu, pandangan tentang pembelajaran, belajar, dan pembelajar diturunkan, ditransformasikan, dan dikembangkan dari berbagai teori psikologi kognitif, bukan teori fisika kuantum. 2) Quantum Learning lebih bersifat humanistis. Manusia selaku pembelajar menjadi pusat perhatiannya. Potensi diri, kemampuan pikiran, daya motivasi, dan sebagainya dari pembelajar diyakini dapat berkembang secara maksimal atau optimal. Hadiah dan hukuman dipandang tidak ada karena semua uasaha yang dilakukan manusia patut dihargai. Kesalahan dipandang sebagai gejala manusiawi. Ini semua menunjukkan bahwa keseluruhan yang ada pada manusia dilihat dalam perspektif humanistis. 3) Quantum Learning lebih bersifat konstruktivistis sehingga nuansa konstruktivisme dalam pembelajaran Quantum Learning relatif kuat. Quantum Learning berupaya memadukan, menyinergikan, dan mengolaborasikan faktor potensi diri manusia selaku pembelajar dengan lingkungan (fisik dan mental) sebagai konteks pembelajaran. Lingkungan maupun kemampuan pikiran atau potensi diri manusia harus diperlakukan sama dan memperoleh stimulan yang seimbang agar pembelajar berhasil baik.

43 24 4) Quantum Learning memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan sekedar transaksi makna. Dapat dikatakan bahwa interaksi telah menjadi kunci dan konsep dalam pembelajaran Quantum Learning. Karena itu pembelajaran Quantum Learning memberikan tekanan pada pentingnya interaksi yang bermutu dan bermakna. 5) Quantum Learning sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi. Segala sesuatu yang menghalangi pemercepatan pembelajaran harus dihilangkan pada satu sisi dan pada sisi lain segala sesuatu yang mendukung pemercepatan pembelajaran harus diciptakan dan dikelola sebaik baiknya. 6) Quantum Learning sangat menekankan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat buat. Kealamiahan dan kewajaran menimbulkan suasana nyaman, segar, sehat, rileks, santai, dan menyenagkan, sedang keartifisialan dan kepura puraan menimbulkan suasana tegang, kaku, dan membosankan. 7) Quantum Learning sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses pembelajaran. Segala upaya yang memungkinkan terwujudnya kebermaknaan dan kebermutuan pembelajaran harus dilakukan oleh pengajar atau fasilitator. Proses pembelajaran yang tidak bermakna dan tidak bermutu membuahkan kegagalan, dalam arti tujuan pembelajaran tidak tercapai. 8) Quantum Learning memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran. Konteks pembelajaran meliputi suasana yang memberdayakan, landasan yang kukuh, lingkungan yang mendukung dan rancangan belajar yang dinamis. Isi pembelajaran meliputi penyajian yang prima, pemfasilitasan yang lentur, keterampilan hidup. Konteks dan isi ini tidak terpisahkan, saling mendukung, bagaikan sebuah orchestra yang memainkan simfoni.

44 25 9) Quantum Learning memusatkan perhatian pada pembentukan keterampilan akademis, keterampilan dalam hidup dan prestasi fisikal atau material. Ketiganya harus diperhatikan, diperlakukan, dan dikelola secara seimbang dan relatif sama dalam proses pembelajaran. 10) Quantum Learning menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses pembelajaran. Proses pembelajaran hendaknya menanamkan nilai dan keyakinan positif dari diri pembelajar. Nilai dan keyakinan negatif akan membuahkan kegagalan proses pembelajaran. 11) Quantum Learning mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman dan ketertiban. Keberagaman dan kebebasan dapat dikatakan sebagai kata kunci selaininteraksi 12) Quantum Learning mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran. Aktivitas total antara tubuh dan ppikiran membuat pembelajaran bisa berlangsung lebih nyaman dan hasilnya lebih optimal. Menurut DePorter (2005: 10), untuk memudahkan mengingatnya dan untuk keperluan konstruksional Quantum Learning dikenal dengan konsep TANDUR yang merupakan akronim dari Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan. Unsur unsur ini yang membentuk basis struktur yang melandasi model pembelajaran Quantum Learning. Kerangka TANDUR dapat membawa siswa menajdi teratrik dan berminat pada setiap pelajaran, tingkat kelas dengan beragam budayanya jika guru benar benar menggunakan model pembelajaran Quantum Learning. Kerangka ini juga memastikan bahwa mereka mengalami pembelajaran, berlatih dan menjadikan isi pelajaran nyata bagi mereka sendiri, dan akhirnya dapat mencapai kesuksesan belajar. Kerangka pembelajaran TANDUR adalah sebagai berikut : 1) Tumbuhkan : Sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan keingintahuan mereka, buatlah mereka tertarik atau penasaran tentang materi yang akan kita pelajari.

45 26 2) Alami : Berikan mereka pengalaman belajar, tumbuhkan kebutuhan untuk mengetahui. 3) Namai : Berikan data tepat saat minat memuncak mengenalkan konsep konsep pokok dan materi pelajaran. 4) Demonstrasikan : Berikan kesempatan bagi mereka untuk mengaitkan pengalaman dengan data baru, sehingga mereka mengahayati dan membuatnya sebagai pengalaman pribadi. 5) Ulangi : Rekatkan gambaran keseluruhannya. Ini dapat dilakukan melalui pertanyaan post tes, ataupun penugasan, atau membuat ikhtisar hasil belajar. 6) Rayakan : Ingat, jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan. Perayaan menambah belajar dengan asosiasi. c. Penerapan TANDUR Dalam Pembelajaran Menulis Huruf Jawa 1) Tumbuhkan: sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan keingintahuan mereka, buatlah mereka tertarik atau penasaran tentang materi yang akan kita ajarkan, guru bisa mendongengkan legenda huruf Jawa. Guru juga bisa menayangkan macro mediaflash pembelajaran huruf Jawa. 2) Alami: berikan mereka pengalaman belajar, tumbuhkan kebutuhan untuk mengetahui. Guru memberi pertanyaan pada siswa tentang tulisan tulisan Jawa yang dipasang pada instansi instansi tertentu. 3) Namai: berikan data tepat saat minat memuncak mengenalkan konsep konsep pokok dan materi pelajaran. Menyuruh siswa untuk menulis huruf Jawa di bukunya masing masing. Guru bisa menggunakan poster huruf Jawa yang dipasang di papan tulis untuk membantu siswa. 4) Demonstrasikan: berikan kesempatan bagi mereka untuk mengaitkan pengalaman dengan data baru, sehingga mereka menghayati dan membuatnya sebagai pengalaman pribadi. Guru menyuruh siswa menulis di bukunya masing-masing, kemudian mempresentasikan

46 27 hasilnya ke depan kelas untuk membaca dan menulis huruf Jawa yang telah didiskusikan sebelumnya. 5) Ulangi: rekatkan gambaran keseluruhannya, ini dapat dilakukan melalui pertanyaan post tes, ataupun penugasan, atau membuat ikhtisar hasil belajar. Siswa secara berkelompok mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Guru juga bisa memberikan semacam kuis atau cerdas cermat untuk mengetahui kemampuan siswa membaca huruf Jawa. 6) Rayakan: ingat, jika layak dipelajari, layak pula dirayakan. Perayaan menambah belajar dengan asosiasi positif. Guru bisa memberikan pujian atau tepuk tangan atau memberikan hadiah pada siswa yang mampu menulis huruf Jawa dengan baik. B. Penelitian yang Relevan Penelitian Sri Mulyani (2010) yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca huruf Jawa Berbasis Quantum Learning pada siswa kelas IV SD N Sukorame Musuk Boyolali. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa penerapan Quantum Learning dapat meningkatkan kemampuan membaca huruf Jawa. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata rata kemampuan membaca huruf Jawa pada siklus I sebanyak 36 %, kemudian meningkat pada siklus II sebanyak 80 %. Pembelajaran dengan menerapkan model Quantum Learning mengalami peningkatan hasil belajar yang sangat baik. Penelitian Sri Mulyani di atas,relevan dengan penelitian ini. Persamaannya adalah jenis penelitian tindakan kelas dan pada modelnya, samasama menggunakan model Quantum Learning. Namun terdapat perbedaan antara penelitian Sri Mulyani dengan penelitian ini yaitu objek kajian Sri Mulyani kemampuan membaca huruf Jawa, sedangkan penelitian ini memiliki objek kajian keterampilan menulis huruf Jawa. Penelitian Desi Ana Hapsari (2010)yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Huruf Jawa Melalui Media Kartu Huruf pada siswa kelas III SD N 01 Paseban Jumapolo Karanganyar. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan commit keterampilan to user menulis huruf Jawa dengan

47 28 menggunakan media kartu huruf yang ditandai dengan meningkatnya hasil keterampilan menulis huruf Jawa di setiap siklusnya yaitu siklus I 65 % dan siklus II 85 %. Penelitian Desi Ana Hapsari diatas, relevan dengan penelitian ini. Persamaannya terdapat pada objek kajiannya dalam meningkatkan keterampilan menulis huruf Jawa. Selain memiliki persamaan, penelitian tersebut juga memiliki perbedaan dengan penelitian ini, yaitu pada penelitian Desi Ana Hapsari menggunakan media kartu huruf, sedangkan penelitian ini menggunakan model Quantum Learning. C. Kerangka Berfikir Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan tes pra tindakan yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa keterampilan menulis huruf Jawa pada siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo diidentifikasikan masih mengalami kesulitan dan tergolong rendah. Hal ini terjadi karena guru masih menggunakan metode yang konvensional dan model yang kurang inovatif. Guru juga belum menggunakan model pembelajaran Quantum Learning. Karena itu diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan menulis huruf Jawa. Diantara banyaknya model pembelajaran yang inovatif, model pembelajaran Quantum Learning adalah suatu model yang diharapkan dapat membantu meningkatkan keterampilan menulis huruf Jawa pada siswa. Melalui konsep TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan)yang melandasi Quantum Learning dapat membawa siswa menjadi lebih tertarik dan berminat untuk menulis huruf Jawa. DePorter menyatakan bahwa pembelajaran dengan Quantum Learning terbukti dapat meningkatkan kemampuan membaca, menciptakan lingkungan belajar yang efektif, memudahkan proses belajar, meningkatkan partisipasi siswa, meningkatkan minat dan motivasi siswa belajar, serta melatih daya ingat dan daya serap siswa dalam pembelajaran (DePorter, 2003 :12). Melalui model pembelajaran Quantum Learning, siswa akan mengalami pembelajaran, berlatih dan menjadikan isi pelajaran nyata bagi mereka sendiri,

48 dan akhirnya keterampilan menulis huruf Jawa pun meningkat. Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat divisualisasikan pada gambar 2.1 sebagai berikut : 29 Kondisi Awal Guru belum menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dalam pembelajaran keterampilan menulis huruf Jawa dan masih menggunakan model konvensional keterampilan menulis huruf Jawa siswa masih rendah Siklus I 1.Perencanaan Tindakan Guru menggunakan model pembelajaran Quantum learning dalam pembelajaran keterampilan huruf Jawa Siklus II 2.Tindakan 3.Observasi 4.Refleksi Kondisi Akhir Dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning keterampilan menulis huruf Jawa pada siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo meningkat Gambar 2.1. Kerangka Berfikir D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori, dan kerangka berfikir di atas, maka hipotesis penelitian tindakan kelas yang dirumuskan bahwa model pembelajaran Quantum Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis huruf Jawa pada siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo Nguntoronadi Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012.

49 BAB III METODE PENELITIAN No 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri II Bumiharjo yang terletak di Kelurahan Bumiharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri II Bumiharjo. Pemilihan SD Negeri II Bumiharjo sebagai lokasi penelitian berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu hasil pembelajaran keterampilan menulis huruf Jawa khususnya pada siswa kelas V masih rendah, di sekolah tersebut belum pernah digunakan sebagai objek penelitian, sehingga dapat terhindar dari adanya penelitian ulang dan diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi sekolah. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulanjanuari sampai dengan Juli Adapun rincian waktu kegiatan penelitian disajikan dalam tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 : Rincian waktu penelitian Kegiatan 1. Survei dan tes pra tindakan 2. Penyusunan dan pengajuan Proposal 3. Mengurus ijin penelitian 4. Persiapan penelitian 5. Pelaksanaan penelitian dan pengolahan data 6. Analisis data 7. Penyusunan laporan hingga penjilidan skripsi 8. Ujian skripsi dan revisi Bulan Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli

50 32 B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap dengan jumlah 19 siswa, yang terdiri dari 10 siswa laki laki dan 9 siswa perempuan. C. Sumber Data Penelitian Menurut Arikunto (2008: 129) menyatakan sumber data adalah subjek dari mana data tersebut diperoleh. Data yang baik adalah data yang diambil dari sumber yang tepat dan akurat. Data penelitian itu dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi : 1. Data nilai hasil pretes dan pelaksanaan pembelajaran kegiatan menulis huruf Jawa yang berlangsung di dalam kelas dengan menggunakan model Quantum Learning. 2. Hasil observasi, data yang diperoleh dari pengamatan peneliti dan guru kelas V saat pembelajaran keterampilan menulis huruf Jawa. 3. Dokumen, yaitu data nilai ulangan harian keterampilan menulis huruf Jawa tahun 2010 / 2011 dan tahun 2011/2012 semester I serta arsip pendukung penelitian seperti silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, buku penilaian dan daftar kelas V tahun 2011/2012 D. Teknik Pengumpulan Data Untuk memecahkan masalah dalam penelitian diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang ada, sedangkan untuk mendapatkan data tersebut, diperlukan teknik pengumpulan data yang tepat. Berdasarkan sumber data yang dikumpulkan dan untuk mempermudah pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Tes Purwanto (2010: 65) menjelaskan pengertian tes adalah sekumpulan butir yang merupakan sampel dari populasi butir untuk mengukur perilaku tertentu baik berupa keterampilan, commit to pengetahuan, user kecerdasan, bakat dan

51 33 sebagainya dimana dalam penyelenggaraannya siswa didorong untuk memberikan penampilan maksimalnya. Tes ini dilakukan pada setiap akhir pertemuan untuk mengumpulkan data hasil keterampilan menulis huruf Jawa siswa SD Negeri II Bumiharjo dan untuk mengukur seberapa jauh hasil belajar siswa ranah psikomotorik sebelum tindakan dan sesudah pemberian tindakan. 2. Pengamatan Pengamatan atau observasi adalah alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejalagejala yang diselidiki. Pengamatan merupakan teknik untuk merekam data atau keterangan atau informasi tentang diri seseorang yang dilakukan secara langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan kegiatan yang sedang berlangsung, sehingga diperoleh data tingkah laku seseorang yang nampak, apa yang dikatakan, dan apa yang diperbuatnya (Cholid, 2007: 70). Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai partisipan aktif, yaitu peneliti yang melakukan tindakan (sebagai guru pengajar) kegiatan pembelajaran keterampilan menulis huruf Jawa dengan model pembelajaran Quantum Learning. Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Dari pengamatan tersebut diperoleh data pengamatan siswa. Pengamatan juga dilakukan terhadap guru untuk mengetahui kualitas pembelajaran sebelum dan pada saat menerapkan model Quantum Learning oleh guru kelas V SD Negeri II Bumiharjo Nguntoronadi Wonogiri. 3. Studi Dokumen Dokumentasi digunakan untuk memperoleh berbagai arsip atau data berupa silabus, Rencana pelaksanaan Pembelajaran, dan nama responden penelitian pada siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo. Selain itu pada saat proses pembelajaran berlangsung dilakukan dokumentasi yang berupa foto dan video.

52 34 E. Validitas Data Azwar (2010: 5) mengatakan bahwa validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Informasi yang telah dikumpulkan oleh peneliti dan dijadikan data dalam penelitian harus diperiksa validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan data yang diperoleh dapat dijadikan data yang akurat dalam menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan dalam memeriksa validitas dalam penelitian ini adalah triangulasi. Sugiyono (2008: 83) menyatakan triangulasi sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber data dan triangulasi metode. 1. Triangulasi sumber data, teknik ini digunakan untuk menguji kebenaran data yang diperoleh dari satu informan dengan informan yang lain. Data yang sama atau sejenis, akan lebih valid kebenarannya apabila digali dan dikomparasikan dari beberapa sumber data yang berbeda. Dalam hal ini, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah mengkomparasikan data/informasi terkait pembelajaran keterampilan menulis huruf Jawa, yaitu sumber data yang diperoleh dari siswa dan guru 2. Triangulasi metode, yaitu peneliti mengumpulkan data yang sejenis dengan menggunakan metode /teknik pengumpulan data yang berbeda. Kegiatan yang dilakukan peneliti yakni membandingkan data yang telah diperoleh dari beberapa teknik pengumpulan data yang berbeda, kemudian dapat ditarik simpulan data yang lebih kuat validitasnya. Peneliti mengumpulkan dan membandingkan data yang terkumpul dari teknik observasi dan dokumentasi.

53 35 F. Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2008: 89) analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Teknik analisis data digunakan untuk menganalisis data data yang telah berhasil dikumpulkan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif Miles dan Hubermen (2009: 15) yang merupakan interaksi dari tiga komponen utama, yaitu, reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan megambil kesimpulan (conclusion drawing) lalu diverifikasi. 1. Reduksi data (Data reduction) Sugiyono (2009: 92) menyatakan bahwa mereduksi data berarti merangkum, memilih hal hal pokok, memfokuskan pada hal hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data pada penelitian di kelas V SD Negeri II Bumiharjo dilakukan dengan mengumpulkan data proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Quantum Learning, silabus, RPP, dan foto kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Quantum Learning. Setelah data terkumpul, data dipilih dan difokuskan kemudian data yang tidak digunakan direduksi atau dibuang. Reduksi data dalam penelitian ini adalah mereduksi foto kegiatan pembelajaran yang kurang sesuai dengan data yang dibutuhkan. 2. Penyajian data (Data display) Display data atau penyajian data, merupakan penyajian data ke dalam sejumlah matriks atau daftar kategori commit to setiap user data yang didapat, penyajian data

54 36 biasanya digunakan berbentuk teks naratif. Kemudian seluruh hasil analisis yang terdapat dalam reduksi data maupun penyajian data diambil suatu simpulan. 3. Penarikan kesimpulan (Conclusion drawing / verification) Hasil dari data data yang telah didapatkan dari laporan penelitian selanjutnya digabungkan dan disimpulkan serta diuji kebenarannya. Mengambil kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data, dan display data sehingga data dapat disimpulkan. Interaksi ketiga komponen utama tersebut dapat divisualisasikan pada gambar 3.1. sebagai berikut: ^ Pengumpulan data Reduksi data Penyajian data Kesimpulan Penarikan/Verifikasi Gambar 3.1. Komponen dalam Analisis Data Model Interaktif (Sumber: Miles dan Hubermen, 2009: 20) G. Indikator Kinerja Menurut Suwandi (2009: 61) indikator kinerja merupakan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Indikator kinerja yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis huruf Jawa melalui model pembelajaran Quantum Learning pada siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 68. Penelitian ini akan diakhiri setelah 80% siswa atau sekitar 16 siswa telah mengalami peningkatan keterampilan menulis huruf Jawa yang didasarkan pada nilai tes keterampilan menulis huruf Jawa dan pengamatan keterampilan menulis huruf Jawa. Apabila 16 siswa dari commit 19 siswa to kelas user V sudah mengalami peningkatan

55 37 keterampilan menulis huruf Jawa berarti siklus daat dihentikan dan penelitian dikatakan telah memenuhi standar yang telah ditentukan oleh peneliti. H. Prosedur Penelitian Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas, sehingga mekanisme kerjanya diwujudkan dalam bentuk siklus berulang ulang, yang mencakup empat langkah yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting) (Suharsimi Arikunto, 2008: 70). Hubungan keempat tahapan tersebut menunjukkan sebuah siklus atau kegiatan berkelanjutan berulang. Dalam penelitian ini direncanakan II siklus. Adapun tahapan tahapan dalam prosedur penelitian tersebut dapat digambarkan secara jelas pada gambar 3.2 berikut : Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Gambar 3.2. Alur Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2007: 16)

56 38 Tahapan tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Siklus I a. Perencanaan Sebelum pelaksanaan tindakan yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut : 1) Mengumpulkan data yang diperlukan; 2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) keterampilan menulis huruf Jawa dengan penerapan model pembelajaran Quantum Learning yang terdiri dari 2 pertemuan; 3) Mempersiapkan alat dan media pembelajaran; 4) Menyusun alat alat evaluasi tindakan berupa instrument tes keterampilan menulis huruf Jawa; 5) Menyiapkan lembar observasi siswa b. Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilakukan dalam siklus pertama ini adalah: 1) Pembelajaran keterampilan menulis huruf Jawa dengan materi cara menulis dengan huruf Jawa dan huruf Jawa nglegena. Pada pertemuan pertama guru memberikan penjelasan tentang cara menulis huruf Jawa dan huruf Jawa nglegena sedangkan pada pertemuan kedua membahas tentang huruf Jawa dengan sandhangan dan pasangannya. 2) Siswa mendengarkan cerita guru mengenai cerita legenda asal-usul huruf Jawa. 3) Guru menayangkan slide macromediaflash tentang pengenalan huruf Jawa nglegena dan pasangannya agar siswa dapat melihat sendiri bentuk huruf Jawa yang benar. 4) Siswa bersama dengan guru menyebutkan cara menulis huruf Jawa dengan benar berdasarkan tayangan macromediaflash serta bimbingan guru 5) Dengan bimbingan guru, siswa bersama sama mengucapkan huruf Jawa nglegena dengan benar. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai cara penulisan pasangan apabila digabungkan dengan huruf Jawa nglegena. 6) Pembelajaran di kelas mulai diiringi dengan musik agar suasaana belajar siswa menjadi nyaman commit to dan user santai.

57 39 7) Siswa menulis huruf Jawa nglegena, sandhangan dan pasangannya dengan menggunakan pensil warna. 8) Setelah membentuk tulisan huruf Jawa dengan menggunakan pensil warna, tiap siswa menulis kalimat huruf Jawa sesuai dengan pengalamannnya masing-masing. 9) Siswa yang tercepat menyelesaikan pekerjaannya menuliskan hasil pekerjaannya di depan kelas. 10) Siswa mengerjakan soal evaluasi 11) Siswa yang tercepat menyelesaikan pekerjaannya akan mendapatkan reward. c. Pengamatan Tahap pengamatan dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran dan aktivitas siswa. Pengamatan diarahkan pada poin- poin dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti. Lembar pengamatan yang telah disiapkan dalam penelitian ini antara lain instrumen penilaian keterampilan menulis dan lembar pengamatan proses pembelajaran keterampilan menulis huruf Jawa. d. Refleksi Guru mengumpulkan hasil tes atau evaluasi dan hasil pengamataan untuk mengetahui perubahan apa yang terjadi. Berikut ini adalah refleksi dari siklus I: 1) Evaluasi: nilai rata-rata evaluasi pada siklus I ini adalah 66,2 dengan ketuntasan klasikal 58%. Hasil ini belum mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan. 2) Observasi: secara umum siswa sangat antusias dengan penerapan model pembelajaran Quantum Learning. Keterampilan menulis huruf Jawa pada siswa meningkat. Secara umum dalam pembelajaran keterampilan menulis huruf Jawa pada siklus I diatas sudah mengalami peningkatan dibandingkan sebelum dilaksanakan tindakan. Namun peningkatan tersebut masih belum mencapai target yang telah commit ditentukan. to user Oleh karena itu akan diadakan

58 siklus II untuk melakukan perbaikan agar lebih meningkatkan keterampilan menulis huruf Jawa siswa Siklus II a. Tahap Perencanaan 1) Mengumpulkan data yang diperlukan. 2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran Quantum Learning yang terdiri dari 2 pertemuan 3) Mempersiapkan alat dan media pembelajaran berupa laptop dan speaker 4) Menyusun instrumen evaluasi dan observasi. b. Pelaksanaan Tindakan 1) Pembelajaran keterampilan menulis huruf Jawa pada pertemuan kedua dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning. 2) Siswa menyimak contoh kalimat menggunakan huruf Jawa yang dibawa oleh guru. 3) Siswa bersama dengan guru membaca huruf Jawa yang dibawa oleh guru. 4) Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai penulisan huruf Jawa yang benar berdasarkan hasil pengamatan contoh kalimat huruf Jawa yang dibawa oleh guru. 5) Siswa bersama dengan guru menyebutkan cara penulisan huruf Jawa yang benar berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan. 6) Guru menayangkan slide power point tentang cara penulisan huruf Jawa. 7) Pembelajarn di kelas mulai diiringi dengan musik agar suasaana belajar siswa menjadi nyaman dan santai. 8) Siswa menulis kalimat dengan menggunakan huruf Jawa memakai pensil warna. 9) Setelah seluruh siswa selesai menulis kalimat dengan huruf Jawa menggunakan pensil commit warna, to user guru mengacak siswa dengan

59 41 menggunakan bola kertas untuk maju ke depan menuliskan kalimat yang telah ditulisnya dipapan tulis. 10) Siswa mengerjakan soal evaluasi. 11) Siswa yang tercepat menyelesaikan pekerjaannya akan mendapatkan reward. c. Tahap Pengamatan Pengamatan dilakukan dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Pengamatan pelaksanaan pembelajaran selama dua pertemuan dilakukan secara kolaboratif dengan guru mitra dengan menggunakan instrumen observasi yang telah dibuat. Sumber data diperoleh dari siswa dengan hal yang diamati berupa keterampilan menulis huruf Jawa siswa. d. Tahap Refleksi Guru mengumpulkan hasil pengamatan dan evaluasi untuk mengetahui perubahan apa yang terjadi. Berikut ini adalah refleksi dari siklus II: 1) Evaluasi: nilai rata-rata evaluasi pada siklus II ini adalah 83,6 dengan ketuntasan klasikal 84 %. Hasil ini sudah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan. 2) Observasi: secara umum siswa sangat antusias dengan penerapan model pembelajaran Quantum Learning sehingga saat menulis dengan huruf Jawa, siswa merasa nyaman dan senang dan menjadi penyebab meningkatnya keterampilan menulis huruf Jawa siswa. Secara umum, dalam pembelajaran IPS pada siklus II diatas sudah mengalami peningkatan dibandingkan siklus I dan sudah mencapai target yang telah ditentukan. Oleh karena itu sampai siklus II ini penelitian dihentikan.

60 BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Penelitian diawali dengan melakukan observasi dan wawancara tentang masalah pembelajaran yang dihadapi guru kelas. Setelah berdiskusi dengan guru kelas V, peneliti menemukan permasalahan pada pembelajaran keterampilan menulis huruf Jawa siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo. Siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas, diketahui bahwa siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo mengalami kesulitan dalam menulis huruf Jawa. Hal ini dibuktikan dengan hasil tes pratindakan (lihat lampiran 10:100) yang dilaksanakan tanggal 21 Januari Berdasarkan hasil tes tersebut diketahui bahwa 31,6 % atau 6 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM (>68) dan yang memperoleh nilai di bawah KKM, 68,4% atau 13 siswa. Perolehan nilai tertinggi 68 dan nilai terendah 38. Hasil nilai tes pratindakan dapat disajikan dala tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Pratindakan Keterampilan Menulis Huruf No Jawa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Interval Nilai Frekuensi (fi) 42 Nilai Tengah (xi) fi.xi Prosentase (%) ,5 40,5 5, , , , , , , , , ,6 jumlah ,5 100 Nilai rerata = 61,9 Ketuntasan klasikal = 6:19 x 100% = 31,6% Nilai Tertinggi = 68 Nilai Terendah = 38

61 43 Tabel 4.1 menunjukkan nilai keterampilan menulis huruf Jawa saat pratindakan. Hasil tes tersebut dapat disajikan ke dalam bentuk grafik seperti yang tergambar pada gambar 4.1 berikut: Frekuensi Hasil Nilai Pratindakan Siswa Kelas V Gambar 4.1 Grafik pratindakan siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo Dari tabel 4.1 dan gambar 4.1 di atas dapat diketahui nilai tes keterampilan menulis huruf Jawa siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo sebelum diterapkan model pembelajaran Quantum Learning masih sangat rendah. Siswa yang memperoleh nilai di bawah atau sama dengan KKM masih banyak yaitu 13 siswa (lihat lampiran 10 :100) B. Deskripsi Hasil Tindakan Setiap Siklus Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan dengan 4 tahapan, yaitu: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) pengamatan (observasi), dan 4) refleksi. Pelaksanaan tindakan setiap siklus, dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Siklus I Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2012, pembelajaran dilakukan selama 2 jam pelajaran atau 70 menit mulai dari pukul WIB. Pertemuan kedua

62 44 dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2012, pembelajaran dilakukan selama 2 jam pelajaran atau 70 menit mulai dari pukul WIB. Tahap pelaksanaannya sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Tindakan Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah: 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan penerapan model Quantum Learning. Agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang akan dicapai maka sebelum kegiatan pembelajaran perlu melakukan kegiatan perencanaan terkait dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Kegiatan perencanaan pembelajaran yang dilakukan yaitu dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sebelum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), peneliti menentukan model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dan menerapkan beberapa metode lain yang mendukung. Materi ajar pada pertemuan pertama adalah cara menulis dengan menggunakan huruf Jawa dan cara menulis kalimat sederhana dengan menggunakan huruf Jawa nglegena. Materi ajar pada pertemuan kedua adalah cara menulis kalimat sederhana dengan menggunakan huruf Jawa dilengkapi sandhangan dan pasangan.(lihat lampiran 11: 103) 2) Menyiapkan sumber belajar. Sumber belajar sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran guru harus terlebih dahulu menyiapkan berbagai sumber belajar yang akan digunakan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran. sumber belajar berupa buku-buku referensi yang berkaitan dengan cara menulis huruf Jawa. Buku referensi tersebut berupa buku paket bahasa Jawa untuk kelas V commit Sekolah to Dasar user dan buku cara membaca dan

63 45 menulis huruf Jawa dari beberapa penerbit. Sumber belajar bukan hanya berupa buku referensi, namun lingkungan sekitar juga dapat digunakan sebagai sumber belajar. 3) Menyiapkan media, fasilitas dan sarana pendukung Dalam pembelajaran, media mempunyai kedudukan yang sangat penting. Siswa Sekolah Dasar berada pada fase operasional kongkret, sehingga dalam pembelajaran penggunaan media sangat penting. Media yang digunakan dalam pembelajaran keterampilan menulis huruf Jawa ini adalah macromediaflash tentang huruf Jawa, slide power point dan alat pendukung berupa pensil warna. 4) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran Guru mengembangkan format evaluasi pembelajaran dengan membuat kisi-kisi evaluasi yang sesuai dengan indikator pembelajaran yang telah dibuat di dalam RPP. Kisi-kisi pembelajaran kemudian dijabarkan ke dalam bentuk soal-soal evaluasi. Soal-soal evaluasi yang telah dibuat digunakan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. 5) Menyiapkan lembar observasi keterampilan menulis huruf Jawa siswa dan lembar observasi kinerja guru. 6) Menyiapkan alat dokumentasi Alat dokumentasi yang digunakan berupa kamera untuk merekam kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Rekaman kegiatan pembelajaran dapat digunakan untuk mengevaluasi jalannya pembelajaran, sehingga pembelajaran yang akan datang akan lebih baik. Selain kamera untuk merekam video, juga untuk mendokumentasikan gambar berupa foto (lihat lampiran 39: 175) b. Tahap Pelaksanaan Tindakan 1) Pertemuan I Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari Kamis, 3 Mei Pelaksanaan tindakan dimulai pada pukul WIB. Kegiatan commit to dilaksanakan user pada jam pelajaran ke-4

64 46 sampai jam pelajaran ke-5. Uraian kegiatan pembelajaran pada pertemuan I sebagai berikut: Kegiatan pembelajaran dimulai dengan kegiatan rutin, yaitu guru memberi salam, berdoa dan presensi. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan kepada siswa, siapa saja yang pernah mellihat nama jalan dengan huruf Jawa. Selanjutnya guru mengkondisikan kelas agar pembelajaran berjalan dengan lancar. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Learning. Media penunjang yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah LCD untuk menayangkan program macromediaflash tentang huruf Jawa dan siswa menyimak tayangan macromediaflash tersebut. Pembelajarn dilaksanakan dengan menerapkan konsep TANDUR yang meliputi: Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan. Sesuai dengan konsep T (Tumbuhkan) pada Quantum Learning, untuk apersepsi guru meyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian guru menceritakan legenda asal mula huruf Jawa. Berdasarkan cerita legenda tadi, guru membawa siswa ke pengenalan huruf Jawa dilanjutkan tanya jawab mengenai tulisan Jawa yang pernah dilihatnya. Guru kemudian menayangkan slide macromediaflash agar siswa lebih tertarik. Slide macromediaflash ini berisi animasi huruf Jawa nglegena disertai musik yang menyenangkan. Program ini mudah dipahami siswa karena ditampilkan dengan sajian yang menarik. Dengan menyimak tayangan macromediaflash tadi, siswa dapat mengidentifikasi bentukbentuk huruf Jawa nglegena dan bagaimana penulisan huruf Jawa yang benar. Langkah selanjutnya A (Alami) yaitu guru menyuruh siswa menuliskan huruf Jawa nglegena di buku tulis masing-masing agar dapat membantu daya ingat siswa terhadap bentuk-bentuk huruf Jawa. Kemudian N (Namai), saat minat belajar siswa memuncak, siswa disuruh menyebutkan commit cara menulis to user huruf Jawa dengan bimbingan

65 47 guru, kemudian siswa menulis kalimat sederhana dengan huruf Jawa nglegena sesuai dengan tata cara penulisan huruf Jawa. Selanjutnya D (Demonstrasikan), pada tahap ini, setelah semua siswa selesai menuliskan kalimat sederhana dengan huruf Jawa, beberapa siswa maju ke depan untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Hasil pekerjaaan tersebut kemudian dibahas bersama-sama. Konsep Quantum Learning selanjutnya adalah U (Ulangi), yaitu guru melakukan evaluasi keterampilan menulis huruf Jawa siswa. Dan yang terakhir adalah R(Rayakan), yaitu memberikan reward atau pujian kepada siswa yang maju ke depan. Sebagai penutup dari pertemuan pertama guru menarik kesimpulan dari pembelajaran, memberikan nasihat-nasihat kepada siswa. Pembelajaran dibubarkan dengan menyanyikan lagu di sini senang di sana senang. 2) Pertemuan II Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari sabtu, 5 Mei Pelaksanaan tindakan dimulai pada pukul WIB. Kegiatan dilaksanakan pada jam pelajaran ke-1 sampai jam pelajaran ke-2. Uraian kegiatan pembelajaran pada pertemuan II sebagai berikut: Kegiatan pembelajaran dimulai dengan kegiatan rutin, yaitu guru memberi salam, berdoa dan presensi. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan kepada siswa, siapa saja yang pernah mellihat nama jalan dengan huruf Jawa. Selanjutnya guru mengkondisikan kelas agar pembelajaran berjalan dengan lancar. Pada pertemuan kedua materi yang diajarkan adalah pengenalan sandhangan dan pasangan dan menulis kalimat sederhana dengan menggunakan sandhangan sederhana dan pasangan. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Learning. Media penunjang yang digunakan adala LCD untuk menyangkan commit slide macromediaflash to user tentang huruf Jawa.

66 48 Pembelajarn dilaksanakan dengan menerapkan konsep TANDUR yang meliputi: Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan. Sesuai dengan konsep T(Tumbuhkan) pada Quantum Learning, untuk apersepsi guru mengajak siswa untuk menyanyi, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab tentang pelajaran yang telah lalu dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa kemudian melakukan tanya jawab tentang nama tempat atau bangunan bertuliskan huruf Jawa yang pernah dilihatnya. Mulai masuk ke materi, guru menayangkan slide macromediaflash tentang sandhangan huruf Jawa dan slide power point tentang pasangan huruf Jawa. Langkah selanjutnya A(Alami). Setelah siswa melihat penayangan slide macromediaflash dan power point, siswa menyebutkan cara menulis kalimat sederhana dengan huruf Jawa, cara penulisan pasangan dan sandhanga kemudian menuliskan di bukunya masing-masing. N (Namai), tepat pada saat minat siswa memuncak, guru menjelaskan bagaimana penggunaan sandhangan dan pasangan apabila digabungkan dengan huruf Jawa nglegena, kemudian siswa disuruh menuliskan kalimat sederhana dengan menggunakan sandhangan dan pasangan. D (Demonstrasikan), pada tahap ini setelah siswa selesai menulis kalimat sederhana dengan huruf Jawa menggunakan sandhangan dan pasangan, beberapa siswa maju ke depan untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Hasil pekerjaan tersebut kemudian dibahas bersama-sama. U (Ulangi), yaitu guru mengadakan evaluasi keterampilan menulis huruf Jawa siswa. Yang terakhir adalah R (Rayakan), yaitu memberikan reward kepada siswa yang berani maju ke depan untuk menuliskan hasil pekerjaannya. Sebagai penutup dari pertemuan kedua, guru bersama siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran. Selain itu guru juga memberikan nasihat-nasihat. Pembelajaran dibubarkan dengan menyanyikan lagu di commit sini senang to user di sana senang.

67 c. Tahap Pengamatan Pengamatan atau observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung, yaitu pengamatan keterampilan menulis huruf Jawa siswa. Penilaian observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, maka diketahui nilai keterampilan menulis huruf Jawa siswa pada siklus I (lihat lampiran 23:134) mengalami peningkatan. Pada siklus I, siswa yang tuntas sebanyak 11 anak atau 58%. Untuk lebih jelasnya nilai keterampilan menulis huruf Jawa dapat dilihat ke dalam tabel 4.2 berikut : Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Huruf Jawa No Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Siklus I Interval Nilai Frekuensi (fi) Nilai Tengah (xi) fi.xi Prosentase (%) ,5 160,5 15,8% , ,6% , ,6% ,5 387,5 26,3% , ,5% ,5 93,5 5,2% 49 jumlah ,5 100 Nilai rerata = 66,23 Ketuntasan klasikal = 11:19 x 100% = 58% Nilai Tertinggi = 91 Nilai Terendah = 50,5 Tabel 4.2 menunujukkan distribusi frekuensi nilai keterampilan menulis huruf Jawa kelas V SD Negeri II Bumiharjo pada siklus I. Hasil evaluasi pada siklus I dapat disajikan ke dalam bentuk grafik pada gambar 4.2. Sebagai berikut:

68 50 Hasil Nilai Tes Siklus I Kelas V Frekuensi Nilai Interval Gambar 4.2 Grafik Nilai tes Keterampilan Menulis Huruf Jawa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Siklus I. Berdasarkan tabel 4.2 dan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas mengalami peningkatan meskipun kurang signifikan. Jumlah siswa yang tuntas atau mendapat nilai di atas KKM meningkat dari 6 siswa atau 31,6% menjadi 11 atau 58%. Jumlah siswa yang tidak tuntas juga mengalami penurunan, yaitu dari 13 atau 68,4% menjadi 8 atau 42,1% siswa (lihat lampiran 23:134). Perolehan nilai tertinggi dan terendah juga mengalami peningkatan yaitu nilai tertinggi 91 dan terendah 50,5 (lihat lampiran 23:134). Perkembangan hasil nilai evaluasi pada kegiatan pratindakan dan siklus I dapat disajikan dalam grafik pada gambar 4.3 berikut:

69 ,9 50,5 66,2 Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rerata Kelas Pratindakan Siklus I Gambar 4.3. Perkembangan hasil evaluasi siswa kelaas V SD Negeri II Bumiharjo pada saat pratindakan dan siklus I Gambar 4.3 menunjukkan bahwa nilai evaluasi siswa kelas V pada keterampilan menulis huruf Jawa mengalami peningkatan setelah dilaksanakan tindakan siklus I. Nilai tertinggi meningkat menjadi 91 dan nilai terendah meningkat menjadi 50,5. Jumlah siswa yang tuntas juga mengalami peningkatan dibanding pada saat pratindakan. Data disajikan ke dalam tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3 Perkembangan Ketuntasan Hasil Evaluasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo pada Pratindakan dan Siklus I No Ketuntasan Pratindakan Siklus I Jumlah % Jumlah % 1 Tuntas 6 31, Tidak Tuntas 13 68,4 8 42

70 Data tersebut dapat disajikan ke dalam bentuk grafik seperti pada Gambar 4.4 berikut: Tuntas Tidak Tuntas Pratindakan Siklus I Gambar 4.4 Grafik Perkembangan Ketuntasan Hasil Evaluasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo pada Pratindakan dan Siklus I Tabel 4.3 dan gambar 4.4 menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal mengalami peningkatan pada siklus I dibandingkan pada saat pratindakan. Pada saat pratindakan siswa yang tuntas 6 atau 31,6 % dan pada saat siklus I meningkat menjadi 11 atau 58% siswa. Siswa yang tidak tuntas pada saat pratindakan 13 atau 68,4% dan berkurang pada siklus I menjadi 8 atau 42,1%. Berdasarkan uraian tersebut nilai keterampilan menulis huruf Jawa siswa telah meningkat, namun peningkatan tersebut belum maksimal karena belum mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan. d. Tahap Refleksi Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I sudah dapat meningkatkan nilai keterampilan menulis huruf Jawa siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo dibanding nilai pada saat pratindakan. Dalam pelaksanaan siklus I terdapat kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran sehingga guru harus menentukan cara untuk mengatasi hambatan tersebut agar pembelajaran pada siklus II berjalan dengan baik dana nilai siswa dapat meningkat sesuai indikator kinerja yang telah ditetapkan. Adapun

71 53 alternatif solusi untuk mengatasi kelemahan-kelamahan pada siklus I adalah sebagai berikut: 1) Pada kegiatan prapembelajaran terlebih dahulu guru harus memeriksa kesiapan siswa sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan agar siswa lebih siap dalam melakukan proses pembelajaran. (lihat lampiran 24: 136) 2) Pada kegiatan inti guru harus lebih menggali keingintahuan siswa, guru harus lebih bersikap tegas dan menarik perhatian siswa agar siswa tidak gaduh dan dapat berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. Guru memastikan semua siswa mengerti tentang keterampilan menulis huruf Jawa. Pada siklus II guru harus lebih memperhatikan alokasi waktu yang telah ditetapkan (lihat lampiran 24:136) 3) Guru harus lebih menekankan pada siswa bagaimana ciri-ciri bentuk sandhangan dan pasangan supaya mudah dihafalkan oleh siswa. 2. Siklus II Siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2012, pembelajaran dilakukan selama 2 jam pelajaran atau 70 menit mulai dari pukul WIB. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 12 mei 2012, pembelajaran dilakukan selama 2 jam pelajaran atau 70 menit mulai dari pukul WIB. a. Tahap Perencanaan Tindakan Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah: 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model pembelajarn Quantum Learning. Sebelum Melaksanakan pembelajaran pada siklus II, guru terlebih dahulu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang merupakan perbaikan dari siklus I. RPP yang dibuat menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dan beberapa metode sebagai pendukung (lihat lampiran 25: 140) 2) Menyiapkan sumber belajar.

72 54 Sumber belajar sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran guru harus terlebih dahulu menyiapkan berbagai sumber belajar yang akan digunakan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran. sumber belajar berupa buku-buku referensi yang berkaitan dengan cara menulis huruf Jawa. Buku referensi tersebut berupa buku paket bahasa Jawa untuk kelas V Sekolah Dasar dan buku cara membaca dan menulis huruf Jawa dari beberapa penerbit. Sumber belajar bukan hanya berupa buku referensi, namun lingkungan sekitar juga dapat digunakan sebagai sumber belajar. 3) Menyiapkan media, fasilitas dan sarana pendukung. Dalam pembelajaran, media mempunyai kedudukan yang sangat penting. Siswa Sekolah Dasar berada pada fase operasional kongkret, sehingga dalam pembelajaran penggunaan media sangat penting. Media yang digunakan dalam pembelajaran keterampilan menulis huruf Jawa ini adalah slide macromediaflash tentang huruf Jawa, slide power point, bola kertas dan alat pendukung berupa pensil warna. 4) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran. Guru mengembangkan format evaluasi pembelajaran dengan membuat kisi-kisi evaluasi yang sesuai dengan indikator pembelajaran yang telah dibuat di dalam RPP. Kisi-kisi pembelajaran kemudian dijabarkan ke dalam bentuk soal-soal evaluasi. Soal-soal evaluasi yang telah dibuat digunakan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. 5) Menyiapkan lembar observasi keterampilan menulis huruf Jawa siswa. 6) Menyiapkan alat dokumentasi. Alat dokumentasi yang digunakan berupa kamera untuk merekam kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Rekaman kegiatan pembelajaran commit dapat digunakan to user untuk mengevaluasi jalannya

73 55 pembelajaran, sehingga pembelajaran yang akan datang akan lebih baik. Selain untuk merekam video, kamera juga untuk mendokumentasikan gambar berupa foto. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan 1) Pertemuan I Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari Kamis, 10 Mei Pelaksanaan tindakan dimulai pada pukul WIB. Kegiatan dilaksanakan pada jam pelajaran ke-4 sampai jam pelajaran ke-5. Uraian kegiatan pembelajaran pada pertemuan I sebagai berikut: Kegiatan pembelajaran dimulai dengan kegiatan rutin, yaitu guru memberi salam, berdoa dan presensi. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan kepada siswa, siapa saja yang pernah mellihat nama jalan dengan huruf Jawa. Selanjutnya guru mengkondisikan kelas agar pembelajaran berjalan dengan lancar. Pada pertemuan pertama materi yang diajarkan menulis kalimat sederhana dengan menggunakan sandhangan sederhana dan pasangan. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Learning. Media penunjang yang digunakan adala LCD untuk menyangkan slide macromediaflash tentang huruf Jawa. Pembelajarn dilaksanakan dengan menerapkan konsep TANDUR yang meliputi: Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan. Sesuai dengan konsep T(Tumbuhkan) pada Quantum Learning, untuk apersepsi guru mengajak siswa untuk menyanyi Di sini senang di sana senang, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab tentang pelajaran yang telah lalu dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa kemudian melakukan tanya jawab tentang nama tempat bertuliskan huruf Jawa yang pernah dilihatnya. Mulai masuk ke materi, guru menayangkan slide macromediaflash tentang sandhangan huruf Jawa dan slide power point tentang commit pasangan to user huruf Jawa. Langkah selanjutnya

74 56 A(Alami). Setelah siswa melihat penayangan slide macromediaflash dan power point, siswa menyebutkan cara menulis kalimat sederhana dengan huruf Jawa, cara penulisan pasangan dan sandhangan kemudian menuliskan di bukunya masing-masing. N (Namai), tepat pada saat minat siswa memuncak, guru menjelaskan bagaimana penggunaan sandhangan dan pasangan apabila digabungkan dengan huruf Jawa nglegena, kemudian siswa disuruh menuliskan kalimat sederhana dengan menggunakan sandhangan dan pasangan diiringi dengan musik. D (Demonstrasikan), pada tahap ini setelah siswa selesai menulis kalimat sederhana dengan huruf Jawa menggunakan sandhangan dan pasangan,guru melempar bola kertas kepada siswa. Secara bergilir berurutan, masing-masing siswa secara bergantian memegang bola kertas. Pada saat bola kertas bergilir dipegang, guru memberi aba-aba agar bola kertas berhenti. Ketika bola kertas berhenti pada salah satu siswa, siswa tersebut yang mendapat giliran maju ke depan untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Hasil pekerjaan tersebut kemudian dibahas bersama-sama. Langkah selanjutnya U (Ulangi), yaitu guru mengadakan evaluasi keterampilan menulis huruf Jawa siswa. Yang terakhir adalah R (Rayakan), yaitu memberikan reward kepada siswa yang nilainya tertinggi pada siklus I. Sebagai penutup dari pertemuan kedua, guru bersama siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran. Selain itu guru juga memberikan nasihat-nasihat. Pembelajaran dibubarkan dengan menyanyikan lagu di sini senang di sana senang. 2) Pertemuan II Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan II dilaksanakan pada hari sabtu, 12 Mei Pelaksanaan tindakan dimulai pada pukul WIB. Kegiatan dilaksanakan pada saat jam pelajaran ke-1 sampai jam pelajaran ke-2. Uraian kegiatan pembelajaran pada pertemuan commit to II user sebagai berikut:

75 57 Kegiatan pembelajaran dilakukan di ruangan bebas yaitu di perpustakaan agar siswa lebih nyaman mengikuti pembelajaran. Pembelajaran dimulai dengan kegiatan rutin, yaitu guru memberi salam, berdoa dan presensi. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan kepada siswa, siapa saja yang pernah mellihat nama jalan dengan huruf Jawa. Selanjutnya guru mengkondisikan kelas agar pembelajaran berjalan dengan lancar. Pada pertemuan kedua materi yang diajarkan adalah menulis kalimat sederhana dengan menggunakan sandhangan sederhana dan pasangan. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Learning. Media penunjang yang digunakan adala LCD untuk menayangkan slide macromediaflash tentang huruf Jawa. Pembelajarn dilaksanakan dengan menerapkan konsep TANDUR yang meliputi: Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan. Sesuai dengan konsep T(Tumbuhkan) pada Quantum Learning, untuk apersepsi guru mengajak siswa untuk menyanyi Ayo Maca Jawa, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab tentang pelajaran yang telah lalu dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa kemudian melakukan tanya jawab tentang nama tempat bertuliskan huruf Jawa yang pernah dilihatnya. Mulai masuk ke materi, yaitu cara menulis huruf Jawa guru memutar musik agar siswa lebih nyaman dalam pembelajaran. Langkah selanjutnya A(Alami). Setelah siswa menyebutkan cara menulis kalimat sederhana dengan huruf Jawa, cara penulisan pasangan dan sandhangan kemudian siswa menuliskan sandhangan dan pasangan di bukunya masing-masing dengan bimbingan guru. Guru menekankan pada peletakan pasangan, di bawah atau di samping huruf Jawa nglegena N (Namai), tepat pada saat minat siswa memuncak, siswa disuruh menuliskan kalimat sederhana dengan menggunakan sandhangan dan pasangan diiringi dengan musik. D (Demonstrasikan), pada commit tahap to user ini setelah siswa selesai menulis

76 58 kalimat sederhana dengan huruf Jawa menggunakan sandhangan dan pasangan,guru melempar bola kertas kepada siswa. Secara bergilir berurutan, masing-masing siswa secara bergantian memegang bola kertas. Pada saat bola kertas bergilir dipegang, guru memberi aba-aba agar bola kertas berhenti. Ketika bola kertas berhenti pada salah satu siswa, siswa tersebut yang mendapat giliran maju ke depan untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Hasil pekerjaan tersebut kemudian dibahas bersama-sama. Langkah selanjutnya U (Ulangi), yaitu guru mengadakan evaluasi keterampilan menulis huruf Jawa siswa. Yang terakhir adalah R (Rayakan), yaitu memberikan reward kepada siswa yang maju ke depan dan dengan benar menuliskan hasil pekerjaannya. Sebagai penutup dari pertemuan kedua, guru bersama siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran. Selain itu guru juga memberikan nasihat-nasihat. Pembelajaran dibubarkan dengan menyanyikan lagu di sini senang di sana senang. c. Tahap Pengamatan Pengamatan atau observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung, yaitu pengamatan keterampilan menulis huruf Jawa siswa. Penilaian observasi dilakukan setiap akhir pertemuan. Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, maka diketahui nilai keterampilan menulis huruf Jawa siswa pada siklus II (lihat lampiran 37:170) mengalami peningkatan. Pada siklusi I, siswa yang tuntas sebanyak 16 atau 84% siswa. Untuk lebih jelasnya data disajikan ke dalam tabel 4.4 berikut :

77 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Siklus II 59 No Interval Nilai Frekuensi (fi) Nilai Tengah (xi) fi.xi Prosentase (%) 1. 65,5-70, , ,5-76, ,5-82, , ,5-88, , ,5-94, , ,5-100, ,2 Jumlah Nilai rerata = 83,6 Ketuntasan klasikal = 16:19 x 100% = 84% Nilai Tertinggi = 96 Nilai Terendah = 66 Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa nilai evaluasi terhadap keterampilan menulis huruf Jawa pada siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo meningkat. Jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas KKM meningkat menjadi 16 atau 84% siswa. Data tersebut dapat disajikan dalam grafik pada gambar 4.5 sebagai berikut: Hasil Nilai Tes Siklus II Kelas V 6 5 Frekuensi ,5-70,5 71,5-76,5 77,5-82,5 Nilai Interval 83,5-88,5 89,5-94,5 95,5-100,5 Gambar 4.5 Grafik Nilai Evaluasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa Kelas commit V SD Negeri to user II Bumiharjo

78 60 Berdasarkan tabel 4.4 dan gambar 4.5 dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam keterampilan menulis huruf Jawa meningkat. Peningkatan tersebut dapat dilihat melalui perolehan nilai tertinggi siswa yaitu 96 dan nilai terendah 66. Selain itu rata-rata kelas juga mengalami peningkatan menjadi 83,6. Ketuntasan siswa juga mengalami peningkatan menjadi 16 atau 84% siswa. Untuk mengetahui perkembangan nilai evaluasi keterampilan menulis huruf Jawa siswa kelas V pada siklus I dan siklus II dapat disajikan dalam grafik pada gambar 4.6 berikut: ,5 Siklus I 91 66, Siklus II 83,6 Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rerata Kelas Gambar 4.6 Grafik Perkembangan Nilai Evaluasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo pada Siklus I dan Siklus II Berdasarkan gambar 4.6 dapat dilihat bahwa hasil evaluasi siswa pada siklus II meningkat dari siklus I. Pada siklus I nilai terendah adalah 50,5 dan pada siklus II meningkat menjadi 66. Demikian juga perolehan nilai tertinggi meningkat dari 91 pada siklus I menjadi 96 pada siklus II. Nilai rata-rata kelas siswa juga meningkat, yaitu 66,2 pada siklus I dan meningkat menjadi 83,6 pada siklus II. Selain data nilai siswa, ketuntasan siswa mengalami peningkatan juga menjadi 16 atau 84% siswa (lihat lampiran 37: 170). Adapun data perkembangan ketuntasan kelas pada siklus I dan siklus II sebagai berikut:

79 Tabel 4.5 Perkembangan Ketuntasan Klasikal Siswa Kelas V pada siklus I dan II 61 No Ketuntasan Siklus I Siklus II Jumlah % jumlah % 1 Tuntas Tidak Tuntas Perkembangan ketuntasan klasikal siswa kelas V pada siklus I dan II dapat disajikan ke dalam grafik pada gambar 4.7 sebagai berikut: Tuntas Tidak Tuntas Siklus I Siklus II Gambar 4.7 Grafik Perkembangan Ketuntasan Klasikal Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo pada Siklus I dan II Tabel 4.5 dan grafik pada gambar 4.7 menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai di atas KKM mengalami peningkatan yang signifikan. Ketuntasan pada siklus I mencapai 11 atau 58% siswa dan meningkat menjadi 16 atau 84% siswa. Berdasarkan hasil ini dapat diketahui bahwa indikator kinerja telah tercapai, maka penelitian dapat dikatakan berhasil dan tindakan dihentikan. d. Tahap Refleksi Dalam tahap refleksi, peneliti kembali menganalisis, merefleksi, dan mengevaluasi pelaksanaan tindakan. Pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II sudah berlangsung dengan baik. Nilai evaluasi siswa juga mengalami peningkatan, commit yaitu 84% to user siswa sudah mencapai indikator

80 62 ketercapaian yang telah ditetapkan. Penelitian ini dikatakan berhasil, jika telah mencapai indikator ketercapaian, yaitu 80% siswa mendapat nilai diatas KKM (68). Berdasarkan hasil tersebut, maka penelitian tidak perlu dilanjutkan ke siklus selanjutnya. C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus 1. Perbandingan Hasil Tes Pratindakan, Siklus I dan Siklus II Untuk mengetahui secara jelas peningkatan yang terdapat pada tindakan setiap siklus, data-data peningkatan hasil evaluasi siswa dapat diuraikan sebagai berikut: a. Perbandingan Hasil Nilai terhadap Jumlah Siswa pada Tiap Siklus Setiap siklus nilai evaluasi siswa mengalami peningkatan. Jumlah siswa yang tuntas juga mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut disajikan dalam tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Nilai terhadap Jumlah Siswa pada Tiap Siklus Interval Pratindakan Siklus I Siklus II Fi % Fi % Fi % Jumlah Perbandingan hasil nilai terhadap jumlah siswa pada pratindakan, siklus I dan siklus II, jika disajikan dalam grafik pada gambar 4.8 berikut:

81 Perbandingan Jumlah Siswa Tiap Siklus Pra tindakan Siklus I Siklus II Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Jumlah Siswa Tiap Siklus Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.8 dapat diamati bahwa terdapat perbedaan jumlah siswa yang mendapat nilai tertentu pada setiap siklus. Perbedaan tersebut menunjukkan perolehan nilai setiap siklus yang meningkat. Pada pratindakan terdapat 1 siswa yang memperoleh nilai antara interval Pada siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang mendapat nilai pada interval nilai Siswa yang mendapat nilai antara interval 49-59, ada 3 siswa saat pratindakan, 3 siswa saat siklus I, dan pada siklus II tidak ada yang mendapat nilai pada interval Kemudian siswa yang mendapat nilai antara interval nilai ada 15 siswa pada saat pratindakan, 7 siswa saat siklus I, dan 3 siswa saat siklus II. Siswa yang mendapat nilai antara interval nilai pada saat pratindakan tidak ada, 6 siswa pada saat siklus I, dan 3 siswa saat siklus II. Selanjutnya siswa yang memperoleh nilai antara interval nilai 80-94, pada saat pratindakan tidak ada, 3 siswa pada siklus I dan 13 siswa saat siklus II. b. Perbandingan Hasil Tes Melalui Nilai Klasikal pada Tiap Siklus Peningkatan hasil evaluasi yang diperoleh siswa dapat diketahui dengan cara membandingkan nilai evaluasi siswa tiap siklus secara klasikal. Adapun datanya disajikan ke dalam tabel 4.7 sebagai berikut:

82 64 Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Tes Melalui Nilai Klasikal Tiap Siklus Pratindakan Siklus I Siklus II Nilai Terendah 38 50,5 66 Nilai Tertinggi Nilai Rerata 61,9 66,2 83,6 Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai klasikal siswa mengalami peningkatan pada masing-masing siklus. Nilai evaluasi siswa pada saat siklus I lebih baik daripada pratindakan dan nilai evaluasi siklus II lebih baik daripada siklus I. Untuk lebih jelasnya peningkatan yang terjadi setiap siklus, data disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 4.9 sebagai berikut: Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rerata Pratindakan Siklus I Siklus II Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Nilai Evaluasi Siswa Melalui Nilai Klasikal Tiap Siklus Gambar 4.9 menunjukkan bahwa peningkatan terjadi setiap dilakukannya tindakan. Nilai terendah dan tertinggi pada saat pratindakan dapat ditingkatkan setelah dilakukannya tindakan siklus I. Nilai terendah dan tertinggi pada siklus I dapat ditingkatkan melalui tindakan siklus II. c. Perbandingan Hasil Tes Melalui Perolehan Ketuntasan Klasikal pada Tiap Siklus

83 Berdasarkan data nilai evaluasi yang diperoleh menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal pada setiap tindakan mengalami peningkatan. Untuk mengetahui perbandingan perolehan nilai ketuntasan klasikal setiap tindakan, dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Perbandingan Nilai Evaluasi Siswa Melalui Ketuntasan Klasikal Tiap Siklus Ketuntasan Klasikal Jumlah Siswa (Fi) Presentase Pratindakan 6 31,6 Siklus I Siklus II Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai di atas KKM (68) selalu mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini grafik perolehan ketuntasan siswa secara klasikal pada tiap siklus (gambar 4.10a dan gambar 4.10b): Ketuntasan Klasikal Pratindakan Siklus I Siklus II Gambar 4.10a Grafik Perolehan Ketuntasan Siswa Secara Klasikal Pada Tiap Siklus Data tersebut dapat disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 4.10b di bawah ini, sehingga dapat dilihat peningkatan perolehan ketuntasan klasikal siswa tiap siklus. Adapun grafiknya disajikan pada gambar 4.10b sebagai berikut:

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: ZAHRA SALSABILA K7110183 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas II SD Negeri Carangan NO. 22 Surakarta tahun

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS 5 SDN KARANGASEM IV NO. 204 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH: SETYARI HERLIA

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN BASA KRAMA ALUS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I PURWOSARI WONOGIRI

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN BASA KRAMA ALUS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I PURWOSARI WONOGIRI PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN BASA KRAMA ALUS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I PURWOSARI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: TRI WIRATNA K7109190

Lebih terperinci

PENERAPAN QUANTUM LEARNING

PENERAPAN QUANTUM LEARNING PENERAPAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM PADA SISWA KELAS IV SDN WATES KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 SKRIPSI Oleh: INDRI

Lebih terperinci

PENERAPAN READING WORKSHOP

PENERAPAN READING WORKSHOP PENERAPAN READING WORKSHOP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN CERITA ANAK PADA SISWA KELAS V SDN TUNGGULSARI I NO. 72 LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH : FAIQOH DAMAYANTI

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: DYAH DWI HAPSARI K7109065 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SIDOWAYAH TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: SITI FATIMAH K7111191 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALY (SAVI) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MANGKUYUDAN NO.2 TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN METODE PERMAINAN TREASURE HUNT (Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA SDN NGADIROYO 2012/2013 SKRIPSI Oleh: HARYANI K7109090 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 BULU SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: PRIHATIN NURUL ASLAMIN K7109152 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA REALIA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGWARU 1, PLUPUH, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA REALIA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGWARU 1, PLUPUH, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA REALIA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGWARU 1, PLUPUH, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: MULYANI X7111517 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI Disusun oleh: INDAH WAHYU NINGRUM K7109103 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA KEMBALI

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA KEMBALI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA KEMBALI (PTK pada Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Gumpang 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016)

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG PADA SISWA KELAS III SDN TIRTOYOSO NO. 111 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG PADA SISWA KELAS III SDN TIRTOYOSO NO. 111 SURAKARTA TAHUN AJARAN PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG PADA SISWA KELAS III SDN TIRTOYOSO NO. 111 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: NANDA SETYANTO K7112157 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN i PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PESERTA DIDIK KELAS II SD NEGERI PAJANG IV LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Disusun oleh: ARI AGUSTIANI K7111020

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI PETORAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH:

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI MASALAH SOSIAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI MASALAH SOSIAL PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI MASALAH SOSIAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri I Sidokarto Kecamatan Girimarto

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SAMBIDUWUR 2 TANON SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUPRAPTO X7111543 FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: EVY NURYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SKRIPSI. Oleh: EVY NURYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENERAPAN MIND MAPPING BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD N Setono No. 95 Kecamatan Laweyan Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BALEHARJO 3, SUKODONO, SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BALEHARJO 3, SUKODONO, SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013 UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BALEHARJO 3, SUKODONO, SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SEMI X7111525 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA SISWA KELAS III

PENERAPAN TEKNIK SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA SISWA KELAS III PENERAPAN TEKNIK SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA SISWA KELAS III SD NEGERI GAJAHAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 SKRIPSI Disusun oleh: DWINITA RIANI PURNAMANINGRUM

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MELALUI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELLEKTUAL (SAVI) PADA SISWA KELAS V SDN JOHO 02 MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Disusun oleh:

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015

UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Oleh: NURIDA YUSRIANI K8111057 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: RIAS ANJANI K

SKRIPSI. Oleh: RIAS ANJANI K PENGGUNAAN METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMAHAMI ISI CERITA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PESANTREN BANYUMAS TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: RIAS ANJANI K7110138 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN NILAI KARAKTER BANGSA SISWA KELAS V SD NEGERI GUNUNGSIMPING 02 CILACAP TENGAH, CILACAP TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : RISA

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD Negeri Joho 04 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE MIND MAP

IMPLEMENTASI METODE MIND MAP IMPLEMENTASI METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT (Penelitian Tindakan Kelas pada Peserta Didik Kelas IV SD Negeri 01 Plosorejo, Matesih, Karanganyar Tahun Ajaran

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA KELAS III SDN MOJOREJO 1 KARANGMALANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR PADA SISWA KELAS III SDN 01 GOMBANG CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR PADA SISWA KELAS III SDN 01 GOMBANG CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR PADA SISWA KELAS III SDN 01 GOMBANG CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN 2012-2013 SKRIPSI Oleh: ISNANDANI K7109108 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAJANG IV LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI TRI

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA PENDEK PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SEPAT 3, MASARAN, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SODRI X7111527 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN VIDEO INTERAKTIF PADA ANAK KELOMPOK A TK EKA PURI MANDIRI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: NOVITA EKA NURJANAH

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA DENGAN PENERAPAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SD NEGERI 02 POPONGAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: TIMBUL SETYAWAN K7110165

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI SENGI 2 TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: KURNIA INDAH CAHYANI

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA DENGAN METODE INKUIRI SISWA KELAS V SDN SOOKA 1 KECAMATAN PUNUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh : SINGGIH WINARSO K7108226

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : WULAN IKA ASHARI K

SKRIPSI. Oleh : WULAN IKA ASHARI K PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN BANGSA INDONESIA MELAWAN PENJAJAHAN JEPANG DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLECTUAL) (Penelitian Tindakan Kelas pada Peserta

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III SDN 1 KROBOKAN JUWANGI BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: Antonius Hari Suharto X7109126 FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : MARETTA ENGGAR KUSUMANINGTYAS K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2015

SKRIPSI. Oleh : MARETTA ENGGAR KUSUMANINGTYAS K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2015 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BEGALON I SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI PENJUMLAHAN DAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MODELKOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE PADA SISWA KELAS IV SDN IV WONOBOYO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2015/ 2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN 2015/2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: LUPITA SUNDARI K7112137 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Skripsi. Disusun Oleh: Ybnu Prasetyo K

Skripsi. Disusun Oleh: Ybnu Prasetyo K PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI METODE BERMAIN GERAK DAN LAGU PADA ANAK KELOMPOK A TK TAMAN PUTERA MANGKUNAGARAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Skripsi Disusun Oleh: Ybnu Prasetyo K8110059

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY i PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IV SDN 01 KLODRAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: ISNANI AF IDATUNNISA

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KOSAKATA BAHASA JAWA MELALUI MEDIA WORD WALL PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI MADEGONDO 01 GROGOL SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN PEMAHAMAN KOSAKATA BAHASA JAWA MELALUI MEDIA WORD WALL PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI MADEGONDO 01 GROGOL SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016 PENINGKATAN PEMAHAMAN KOSAKATA BAHASA JAWA MELALUI MEDIA WORD WALL PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI MADEGONDO 01 GROGOL SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: KUNTHI ANGGUN PRATAMA K7112128 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH : KATRIN PRIMADYANINGSIH

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V MI Al-Islam 1 Ngesrep Kecamatan Ngemplak

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA POP UP BOOK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS II SDN 1 WONOHARJO KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MEDIA POP UP BOOK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS II SDN 1 WONOHARJO KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 PENERAPAN MEDIA POP UP BOOK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS II SDN 1 WONOHARJO KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh : DESTA SETYAWAN K7110037 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA KARTU AKSARA UNTUK MENINGKATKAN

PENGGUNAAN MEDIA KARTU AKSARA UNTUK MENINGKATKAN PENGGUNAAN MEDIA KARTU AKSARA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TOTOSARI NO. 102 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: LULUS WIDYASTUTIK K7112136

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SINE 01 SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SINE 01 SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SINE 01 SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Disusun oleh: NUNIK SARI ASIH K7109140 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KEBEBASAN BERORGANISASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KEBEBASAN BERORGANISASI PENINGKATAN PEMAHAMAN KEBEBASAN BERORGANISASI MATA PELAJARAN PKn MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN KEDEN 3 KALIJAMBE SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: ANIK BAROKAH K7109021

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA JARI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG PADA SISWA KELAS I SDN PURWOTOMO SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA JARI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG PADA SISWA KELAS I SDN PURWOTOMO SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 PENGGUNAAN MEDIA BONEKA JARI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG PADA SISWA KELAS I SDN PURWOTOMO SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : DINI PUSPASARI K7112063 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN 02 NGASEM KARANGANYAR 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN 02 NGASEM KARANGANYAR 2012/2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN 02 NGASEM KARANGANYAR 2012/2013 SKRIPSI Oleh : IKA KURNIA PUTRI K7109094 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KEMASAN I KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : SITI RASYIDAH

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS V SDN LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: TANTI LUKITA SARI

Lebih terperinci

IMANUEL DALAPANG K

IMANUEL DALAPANG K HALAMAN JUDUL UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENGELASAN LAS LISTRIK MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN PAIKEM PADA SISWA KELAS X TPM II SMK PANCASILA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

: ARNIKA ANDRIANI K

: ARNIKA ANDRIANI K PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MAJASTO 02 TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : ARNIKA ANDRIANI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING MELALUI MEDIA KARTU DOMINO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI SISWA KELAS IV SDN VII BATURETNO

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING MELALUI MEDIA KARTU DOMINO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI SISWA KELAS IV SDN VII BATURETNO PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING MELALUI MEDIA KARTU DOMINO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI SISWA KELAS IV SDN VII BATURETNO SKRIPSI Oleh : GUPITA MAYANG SARI K7109088 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Sumber IV Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016)

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BATUAN PADA SISWA SDN 01 TOHUDAN KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: UNI APRIYANI K7109195

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA KELAS V SD N TUNGGULSARI 1 TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI RIFAI NURMANSAH

Lebih terperinci

UMITRI ASTUTI K

UMITRI ASTUTI K PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP AKTIVITAS EKONOMI BERKAITAN DENGAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIME TOKEN BERBASIS PROBLEM SOLVING (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS IV SDN 3 DELANGGU TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: ANGGUN FARIDA ROCHMAH

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: WAHYU OKTIYANTO K7109198 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

NILA MEGASARI K

NILA MEGASARI K PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: NILA MEGASARI K7112161

Lebih terperinci

Oleh : EKY DAYANTI LINDA PERMADANI K

Oleh : EKY DAYANTI LINDA PERMADANI K HALAMAN JUDUL SKRIPSI PENINGKATAN PERILAKU SOPAN SANTUN ANAK MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN PRINGKUKU TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh : EKY DAYANTI LINDA PERMADANI K8111025

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI DI KABUPATEN PURWOREJO TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Disusun oleh: Novia Diah Savitri

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENERAPAN TEKNIK SHOW NOT TELL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JATIPURO TRUCUK KABUPATEN KLATEN SKRIPSI Oleh: Risa Hartati K1206036 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN HEE (HYPOTHESIS - EXPLORATION - EXPLANATION) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN HEE (HYPOTHESIS - EXPLORATION - EXPLANATION) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN HEE (HYPOTHESIS - EXPLORATION - EXPLANATION) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 2 REJOSARI TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh:

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENERAPAN METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI (Pada Siswa Kelas III SD Negeri Banjurmukadan, Buluspesantren, Kebumen Tahun Ajaran 2013/2014) SKRIPSI

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA MELALUI MEDIA ANIMASI BAGI SISWA KELAS VI SDLB C SWADAYA SEMARANG TAHUN 2013

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA MELALUI MEDIA ANIMASI BAGI SISWA KELAS VI SDLB C SWADAYA SEMARANG TAHUN 2013 UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA MELALUI MEDIA ANIMASI BAGI SISWA KELAS VI SDLB C SWADAYA SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI oleh: SUNARNI NIM: X5212224 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO (K ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user

SKRIPSI. Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO (K ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user PENINGKATAN SIKAP DAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON-EXAMPLE PADA SISWA KELAS XI KP SMK MURNI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2015

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN CERITA ANAK MELALUI METODE PREVIEW, QUESTION, READ, SUMMARIZE, TEST (PQRST) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 MOJORENO TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: HASTITI

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ALAT PENCERNAAN MANUSIA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ALAT PENCERNAAN MANUSIA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ALAT PENCERNAAN MANUSIA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (PTK pada Siswa Kelas V SDN Kratonan No.3 Surakarta Tahun

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: ISMIATI NUR HALIMAH K

SKRIPSI. Oleh: ISMIATI NUR HALIMAH K PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN BILANGAN PECAHAN SEDERHANA PADA SISWA KELAS IV SDN 5 JATISRONO TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: ISMIATI NUR HALIMAH K7109107

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 4 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : HURIL

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA

PENERAPAN PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA PENERAPAN PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS XI MIPA 2 SMA NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH : AHMAD RUSLI ROSYADI YUSUP K4612009

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 BOLON COLOMADU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh : DWI PURWANTO K7110047

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X TGB.B SMK NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP WARNA SEKUNDER PADA ANAK KELOMPOK A TK AISYIYAH BUSTHANUL ATHFAL GULON JEBRES SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: Madu

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KAHUMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KAHUMAN TAHUN AJARAN 2015/2016 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KAHUMAN TAHUN AJARAN 2015/2016 (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD Negeri Kahuman Kabupaten

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION

PENERAPAN PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION PENERAPAN PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA PRESENTASI POWER POINT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA TUNAGRAHITA KELAS IV SDLB BINA PUTRA SALATIGA SEMESTER II TAHUN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMPAH PEMUDA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMPAH PEMUDA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMPAH PEMUDA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NGUTER 01 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: I IF ZURAIFAH

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : ELFRIDA NOVIANTY K

SKRIPSI. Oleh : ELFRIDA NOVIANTY K PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD Negeri Gumpang 03 Kecamatan Kartasura

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN 03 Pendem Mojogedang Karanganyar Tahun Ajaran 2014/2015)

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL DRILLING PADA SISWA KELAS IV SDN DOHO II TAHUN 2013 Oleh: SUCI WULANDARI K7109180 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUSUNAN PEMERINTAHAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUSUNAN PEMERINTAHAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUSUNAN PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE CONCEPT MAPPING PADA SISWA KELAS IV SDN GENENGSARI 1 KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/ 2013 SKRIPSI Oleh: YESY IRAWAN K7109212 FAKULTAS

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS X7 SMA NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 o l e h: MIKE DEVY PERMATASARI K8409039

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER (LT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK LEMBAGA SOSIAL KELAS XII IPS 2 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

Lebih terperinci

Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA NIM. K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA NIM. K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENERAPAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI IPS 4SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SISWA KELAS IV SDN JIRAPAN I TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: RULLY NOOR HALIMAH

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PJBL) DALAM PEMBELAJARAN IPA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PJBL) DALAM PEMBELAJARAN IPA PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PJBL) DALAM PEMBELAJARAN IPA (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Tahun Ajaran 2016/2017 )

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: JURIT YULIANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2016.

SKRIPSI. Oleh: JURIT YULIANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2016. PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS RANGKUMAN MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KUANTUM DENGAN TEKNIK TUMPAHAN KATA (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII G SMP Negeri Kartasura

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: DWIHARSO LISTIAWAN K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SKRIPSI. Oleh: DWIHARSO LISTIAWAN K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FREE THROW BOLABASKET PADA SISWA KELAS VIII-H SMP NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: DWIHARSO LISTIAWAN K4610036 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas III SD Negeri 03 Tunggulrejo Kecamatan Jumantono kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011)

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PECAHAN MELALUI PENERAPAN METODE KUMON BERBANTUAN MEDIA VISUAL

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PECAHAN MELALUI PENERAPAN METODE KUMON BERBANTUAN MEDIA VISUAL PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PECAHAN MELALUI PENERAPAN METODE KUMON BERBANTUAN MEDIA VISUAL (KbMV) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BRATAN I NO.71 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas II SDN Dalangan 02 Kecamatan Tawangsari Kabupaten

Lebih terperinci

: AYU PERDANASARI K

: AYU PERDANASARI K UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Oleh : AYU PERDANASARI K7413024

Lebih terperinci

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Paulan, Colomadu. Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013) SKRIPSI. Oleh : Aldila Kurniati K

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Paulan, Colomadu. Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013) SKRIPSI. Oleh : Aldila Kurniati K PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh SITI CHOLIFAH K

SKRIPSI. Oleh SITI CHOLIFAH K PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGASEM IV SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh SITI CHOLIFAH K7112233

Lebih terperinci