BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII B SMP NEGERI 1 NGABLAK Kabupaten Magelang. Subjek penelitian ini diambil dari siswa kelas VIII B 30 siswa. Peneliti fokus pada siswa yang banyak mengalami hambatan yaitu 7 siswa yang mengalami hambatan komunikasi antar pribadi. oleh karena itu perlu adanya suatu layanan yang membantu untuk meningkatkan komunikasi antar siswa. Identitas subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1. sebagai berikut: Tabel 4.1. Identitas Subjek Penelitian Usia Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan 13 tahun tahun tahun Jumlah Dari tabel subjek, siswa yang berumur 13 tahun laki-laki ada 9 siswa, perempuan ada 12 siswa. Sedangkan untuk umur 14 tahun laki-laki ada 4 siswa, perempuan 3 siswa dan umur 15 tahun laki-laki ada 2 siswa. Sehingga semua siswa ada Pelaksanaan Penelitian Proses pengumpulan data dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pretest dan posttest. Pretest dilakukan pada bulan Juli 2012 minggu ketiga dengan bimbingan kelas. Pada kegiatan ini penulis memberikan materi tentang peningkatan komunikasi, dalam 22

2 pemberian materi terjadi tanya jawab kemudian siswa disuruh mengisi skala sikap untuk mengetahui berapa siswa yang mengalami hambatan, penulis juga wawancara dengan guru Bk. Setelah diketahui ada siswa kurang terampil dalam komunikasi antar pribadi perlu diberikan tindakan layanan bimbingan kelas dengan menggunakan bimbingan kelompok pada siklus I. Siklus II dilakukan untuk layanan lanjutan apabila pada siklus I sudah berhasil maka pada siklus II dilakukan sebagai pemantapan. Pengumpulan data menggunakan observasi dan skala sikap selama tindakan siklus I dan siklus II berlangsung. Pada observasi awal, terdapat 7 siswa dari 30 siswa yang kurang terampil dalam berkomunikasi. Oleh karena itu penulis memberikan layanan bimbingan kelompok pada siklus I dan tindakan lanjutan sebagai pemantapan pada siklus II Hasil Penelitian Pada kegiatan layanan bimbingan klasikal ini terdapat 2 siklus yang terdiri dari 8x pertemuan pada siklus I dan 1x pertemuan pada siklus II. Adapun kegiatan dan hasil PTBK diuraikan sebagai berikut: 1. Sebelum Siklus Sebelum siklus I siswa belajar sesuai dengan tuntunan guru bimbingan dan konseling. Di dalam pembelajaran tersebut 7 siswa (23,3%) dari 30 siswa kurang terampil dalam berkomunikasi antar pribadi. Saat penulis pertama kali masuk kelas sebagian siswa tidak banyak bicara dan cenderung diam, hanya ada sebagian siswa yang perilakunya kurang baik. Kemudian penulis melakukan observasi sebelum memberikan tindakan layanan, yang kemudian diperoleh hasil pretest. Sebelum tindakan siklus I dilaksanakan, penulis memperoleh data dari hasil pretest yang dilakukan dengan observasi, wawancara dengan guru Bk dan dari hasil 23

3 skala sikap terhadap siswa SMP N1 Ngablak kelas VIII B dengan hasil sebagai berikut Tabel 4.2. Hasil pretest NO NAMA HAMBATAN 1 Rynh Tidak terbuka 2 Khsnh Tidak berani berpendapat 3 Jwnt Malu mengungkapkan pendapat 4 Rhmyt Ragu-ragu untuk bertanya 5 Khlmtul Tidak PD 6 M nr f Takut salah 7 Stvns Tidak terbuka Hasil skala sikap pada saat dilakukan pretest Kategori Frekuency Percent Sangat tinggi 3 10% Tinggi 20 66,6 % Rendah 7 23,3% Sangat rendah 0 0 Total Dari data pretest pada tabel 4.2 menunjukkan kriteria 7 siswa kurang terampil dalam berkomunikasi antar pribadi dengan beberapa hambatan yang dialaminya, sedangkan pada tabel hasil skala sikap 10% siswa tingkat komunikasinya sangat tinggi, 66,6% tinggi, 23,3% rendah. Sehingga dengan hasil yang diperoleh akan diberikan tindakan layanan bimbingan kelas menggunakan layanan bimbingan kelompok pada siklus I dan pemantapan pada siklus II. 2. Siklus I Siklus I terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Masing-masing tahap dalam PTBK ini diuraikan sebagai berikut: a. Perencanaan tindakan Perencanaan tindakan dilakukan berdasarkan 5 satuan layanan dengan 5 topik. Adapun satuan layanan yang dilakukan adalah sebagai berikut: No Topik masalah Materi layanan 24

4 1 Meningkatkan kepercayaan Mengendarai Mobil diri 2 Mengatasi Kecemasan latihan memasang tali sepatu 3 Melatih terbuka jendela johari sungai kehidupan siapa aku? 4 Berpikir positif bergerak dan berhenti 5 Takut salah perkenalan tanpa kata dua huruf sama) Kemudian penulis melanjutkan dengan kegiatan permainan dalam kelompok. Pada kegiatan berikutnya siswa melakukan tanya jawab seputar kegiatan yang sudah dilakukan. setelah itu siswa diberikan layanan tindakan bimbingan kelompok, kemudian sebagai evaluasi siswa diminta mengungkapkan kembali tujuan dan manfaat dari kegiatan permainan tersebut b. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan mengikuti 5 satuan layanan denga topik (cara mengatasi kecemasan, berpikir positif, melatih terbuka, mengurangi ketakutan). Pada tahap awal, penulis memperkenalkan diri mengungkapkan maksud dan tujuan PTBK. Selanjutnya pelaksanaan tindakan di kelas, penulis membagi siswa dalam kelompok-kelompok, siswa melakukan permainan sesuai dengan materi yang diberikan penulis. Ketika siswa bermain, penulis mengobservasi ketertarikan, keaktifan, dan respon siswa terhadap permainan yang sedang dilakukan. Pada kegiatan permainan akan terlihat keterlibatan siswa dan komunikasi yang terjadi antar teman dalam kegiatan bermain. Oleh karena itu, penerapan bimbingan kelompok dalam permainan kelompok diharapkan mampu meningkatkan keterampilan komunikasi antar siswa kelas VIII B SMP N 1 Ngablak tahun ajaran 2012/

5 c. Observasi Observasi terhadap pelaksanaan tindakan berdasarkan kegiatan bimbingan kelompok dilakukan sejak awal hingga akhir layanan bimbingan. Dalam rangka membina hubungan yang baik dengan siswa, penulis sudah memulai sejak pertemuan awal. Para siswa dengan senang hati dan terbuka menerima penulis, hanya beberapa siswa yang nampak pendiam dan ada beberapa siswa yang cuek. Kegiatan bimbingan kelompok penulis uraikan sebagai berikut: Rynh : Penulis berusaha menjalin hubungan yang baik dengan Rynh dikarenakan rynh pemalu dan pendiam. Ketika diam, siswa memandang ke arah guru namun seperti ada yang disembunyikan. Kemudian pada tahap permainan rynh nampak mengikuti tapi hanya sekedar mengikuti permainan bersama teman-temannya, rynh belum menunjukkan sikap semangat hanya tawa kecil dalam gurauan bersama temannya. Respon rynh sedikit sekali, bahkan tidak mengucapkan sepatah katapun dan tetap diam, terkadang hanya tersenyum dan kemudian melanjutkan permainan kembali. Siswa merasa rendah diri terhadap temannya, sehingga mengakibatkan siswa sering diam dan jarang bicara. Kemudian penulis mengajak semua siswa untuk mengemukakan kembali tujuan dari kegiatan yang sudah dilakukan, sambil memantau respon siswa terhadap kegiatan permainan tersebut. awalnya rynh enggan untuk berbicara, tetapi setelah merasa lebih nyaman dan sering ditanya guru untuk menjawab akhirnya sedikit demi sedikit rynh mulai membuka diri dan berbicara dihadapan teman-teman Jwnt : Jwnt merupakan anak yang pendiam, pemalu tapi sedikit emosianal kalau ada pendapatnya yang tidak sesuai dengan teman-temannya. Pada tahap awal permainan jwnt menunjukkan sikap baik, diam, bisa mengikuti tapi dari raut wajahnya nampak ketidaksukaan 26

6 dengan adanya guru baru (penulis), Guru membiarkan sikapnya yang cuek. Pada sesi permainan jwnt mengikuti dengan senang hati, tapi ketika ditanya seputar manfaat dari permainan yang sudah dilakukan, jwnt nampak diam tidak mau menjawab. Tapi lama-lama jwnt mulai mau mengutarakan pendapatnya meskipun kelihatan tidak yakin. Guru harus ekstra sabar untuk membimbing jwnt karena meskipun diam tapi ketika marah emosinya meledak. Rhmyt : Rhmyt tipe anak yang pasif, tidak mau mengungkapkan isi pendapatnya di depan orang lain, rhmyt hanya ingin orang lain tahu tentang dirinya melalui tulisannya saja, karena tidak berani mengungkapkan lewat kata-kata. Pada awal permainan, rhmyt bersemangat, bisa mengikuti permainan dengan baik, keceriannya semakin bertambah ketika melakukan permainan namun dia jarang bicara, hanya sedikit kata-kata yang diucapkan. Awalnya rhmyt hanya menanggapi sedikit-sedikit tapi lama-kelamaan rhmyt mulai mau diajak berkomunikasi, serta mulai banyak bicara dan sudah tidak terlalu diam seperti sebelumnya. Mh nr: Pada awal permainan bisa mengikuti, mhnr termasuk anak penakut, tidak terbuka dalam mengemukakan pendapat di depan orang lain. Penulis berusaha bersikap ramah dan menyenangkan supaya dapat diterima oleh mh. Ketika asik bermain dengan teman-temannya Mh hanya diam tidak seperti anak laki-laki pada umumnya yang sering usil. Pada tahap tanya jawab mh nur hanya diam, ketika guru bertanya dia tidak mau merespon justru membuang muka ke bawah. Berkali-kali guru mendekati dengan pertanyaan yang halus, pada awal pertemuan memang sulit untuk berbicara namun dengan berjalannya waktu mulai menunjukkan peningkatan meskipun tidak seberapa. Sikapnya sudah mulai mengalami kemajuan, tetapi tidak banyak 27

7 Stvns : Pada awal kegiatan sikapnya menunjukkan ketidaksukaan dengan guru baru (penulis), stvns tipe anak yang emosian tapi mempunyai sikap yang cemas tidak menentu, setiap kegiatan sering dihadapi dengan ketidak yakinan. Ketika permainan berlangsung, stvns malas ikut, sikap ketidaksukaannya tidak ditunjukkan dengan kata-kata tapi dengan raut wajah yang super jutek. Namun penulis berusaha mendekati stvns supaya bisa aktif mengikuti dan setalah permainan selesai.ketika guru mencoba bertanya dengan stvns terkait manfaat permainan, stvns menjawab dengan nada pelan seolah tidak yakin dengan jawabannya dan setelah mengikuti kegiatan berkali-kali stvns sudah mulai berani menanggapi kegiatan di depan teman-temannya. Khlmatul : Pada awal kegiatan menunjukkan sikap kurang suka, sering bisik-bisik dengan teman sebangkunya. Guru membiarkan sikap khlmt, disamping sikapnya yang seperti itu sikap yang lain adalah sebenarnya dia pemalu, tidak percaya diri dalam mengutarakan maksud kepada orang lain. Pada sesi permainan, khlmtl kelihatan biasa-biasa saja belum menunjukkan sikap berpartisipasi dalam kegiatan. Guru mencoba bertanya tapi tidak dijawab, justru jawabannya nadanya pelan-pelan, senyum malu-malu sambil menggelengkan kepala. Dan hal ini terjadi pada pertemuan-pertemuan berikutnya. Guru harus sabar dan mencoba mendekati dengan baik supaya khlmtl bisa menunjukkan kepercayaan diri ketika ditanya maunpun menanggapi kegiatan permainan. Hampir setiap pertemuan guru bertanya, tapi jawabannya hanya diam. Khsnh : Tipe anak yang pendiam, murah senyum, menghargai suasana kedamaian. Awal kegiatan menunjukkan sikap baik mau menerima guru baru( penulis), selalu mmperhatikan guru bicara di depan. Pada saat mulai permainan, sangat antusias mengikuti hanya saja ketika 28

8 hendak menjawab pertanyaan guru harus bisik-bisik dulu dengan teman disebelahnya tetapi tidak berani mengemukakannya karena khsnh tipe siswa yang tertutup. Setelah beberapa kali pertemuan khsnh sudah mulai mau bicara meskipun hanya beberapa kata saja. Setelah pelaksanaan tindakan siklus I, diketahui hasil sebagai berikut: Hasil Observasi dalam tindakan siklus 1 No Nama Hambatan Peningkatan 1 Rynh Tidak terbuka Sudah berani mengemukakan pendapat 2 Khsnh Tidak berani berpendapat Sudah berani bicara meskipun kelihatan masih ragu-ragu 3 Jwnt Malu mengungkapkan pendapat 4 Rhmyt Ragu-ragu untuk bertanya Menunjukkan sikap percaya diri ketika berbicara Mulai berani bertanya, sikanya menunkukkan percaya diri 5 Khlmtul Tidak PD Belum berani mengemukakan pendapatnya 6 M nr f Takut salah Sudah berani menjawab meskipun jawabannya meskipun sikapnya belum menunjukkan keberanian 7 Stvns Tidak terbuka Mulai bisa mengungkapkan pendapatnya Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui 6 siswa sudah mengalami peningkatan dalam keterampilan komunikasi antar pribadi dan masih terdapat 1 siswa yang belum mengalami peningkatan yaitu khlmtul. Siswa yang mengalami peningkatan adalah siswa yang mulai agak berkurang hambatannya (sudah berani menyampaikan pendapat, ragu-ragu, cemas, takut salah dan malu menjawab pertanyaan guru). Bagi siswa yang belum berkurang hambatan dalam komunikasi antar pribadi dianggap belum mengalami peningkatan. 29

9 Posttest siklus I: Tabel 4.3 Skala sikap siklus I tentang komunikasi antar pribadi Kategori Frekuency Percent Sangat tinggi 7 23,3% Tinggi 21 70% Rendah 2 6,6% Sangat rendah 0 0 Total Dari hasil hasil posttest siklus I dapat diketahui rata-rata siswa sudah mengalami peningkatan dari tingkat komunikasi yang rendah pada saat pretest 23,3% yang rendah pada saat siklus I adalah 6,6%. Hasil posttest I belum menunjukkan peningkatan keseluruhan dari kategori rendah ke tinggi d. Refleksi Berdasarkan layanan tindakan dan observasi dapat dilihat hasilnya belum seperti yang diharapkan karena tingkat keberhasilan belum mencapai semua siswa. Siswa yang belum mengalami dikarenakan siswa tersebut tergolong anak yang pendiam sehingga membutuhkan waktu untuk membuat siswa mau bicara di depan umum. Siswa belum terbiasa untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya, sehingga penulis akan berusaha lebih lagi supaya siswa lebih terampil dalam berkomunikasi antar pribadi. Oleh karena itu perlu diadakan tindakan siklus II untuk membantu siswa yang belum mengalami peningkatan supaya mencapai tingkat keberhasilan. 30

10 3. Siklus II a. Perencanaan Tindakan Rencana tindakan dalam siklus II dilakukan berdasarkan satuan layanan dengan topik permasalahan Melatih terbuka, materi sungai kehidupan. Pada siklus II ini, kegiatan diuraikan sebagai berikut: 1) Penulis akan melakukan pendekatan terhadap siswa. dengan cara guru bertanya, siswa akan lebih mudah menjawab dan bisa terbuka mengenai hambatan yang dialaminya. Siswa yang diwawancarai adalah siswa yang belum mengalami peningkatan komunikasi antar pribadi berdasarkan hasil siklus I. 2) Siswa diajak untuk bermain berkelompok, seperti biasa siswa diminta mengungkapkan pendapat dari kegiatan yang sudah berlangsung dan dari hasil pantauan guru akan terlihat apakah siswa tersebut masih pasif atau sudah mengalami peningkatan b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan mengikuti satuan layanan bimbingan dan konseling. Penulis melakukan permainan dalam kelompok. Bersamaan siswa melakukan kegiatan penulis mengobservasi ketertarikan, kreativitas, dan respon siswa terhadap permainan. Pada kegiatan bermain akan terlihat keterlibatan emosional dan komunikasi antar pribadi dalam kegiatan bermain. Oleh karena itu, melalui layanan bimbingan 31

11 kelompok diharapkan mampu meningkatkan keterampilan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII B SMP N 1 Ngablak c. Observasi Observasi terhadap pelaksanaan tindakan berdasarkan kegiatan bimbingan kelompok dilakukan sejak awal hingga akhir layanan. Pada siklus II ini penulis lebih mengutamakan siswa yang belum mengalami peningkatan dalam komunikasi antar pribadi. Hal ini dilakukan supaya penulis lebih fokus dalam penanganan, sehingga siswa dapat mengalami peningkatan meskipun tidak banyak. Kegiatan terapi bermain penulis uraikan sebagai berikut: Setelah pelaksanaan siklus II, diperoleh hasil sebagai berikut : Khlmtl : Dalam permainan siklus kedua ini ia sudah mulai berani menjawab meskipun masih kelihatan ragu-ragu dengan jawabannya, karena khlmtl anak yang pendiam jadi sulit untuk bicara apalagi mengemukakan pendapatnya didepan teman-teman Rynh : Dalam siklus II Rynh semakin menun jukkan sikap percaya diri di depan temantemannya. Pada tahap permainan rynh nampak mengikuti tapi hanya sekedar mengikuti permainan bersama teman-temannya, rynh belum menunjukkan sikap semangat hanya tawa kecil dalam gurauan bersama temannya. Respon rynh sedikit sekali, bahkan tidak mengucapkan sepatah katapun dan tetap diam, terkadang hanya tersenyum dan kemudian melanjutkan permainan kembali. Siswa merasa rendah diri terhadap temannya, sehingga 32

12 mengakibatkan siswa sering diam dan jarang bicara. Kemudian penulis mengajak semua siswa untuk mengemukakan kembali tujuan dari kegiatan yang sudah dilakukan, sambil memantau respon siswa terhadap kegiatan permainan tersebut. awalnya rynh enggan untuk berbicara, tetapi setelah merasa lebih nyaman dan sering ditanya guru untuk menjawab akhirnya sedikit demi sedikit rynh mulai membuka diri dan berbicara dihadapan teman-teman Jwnt : Jwnt merupakan anak yang pendiam, pemalu tapi sedikit emosianal kalau ada pendapatnya yang tidak sesuai dengan teman-temannya. Pada tahap awal permainan jwnt menunjukkan sikap baik, diam, bisa mengikuti tapi dari raut wajahnya nampak ketidaksukaan dengan adanya guru baru (penulis), Guru membiarkan sikapnya yang cuek. Pada sesi permainan jwnt mengikuti dengan senang hati, tapi ketika ditanya seputar manfaat dari permainan yang sudah dilakukan, jwnt nampak diam tidak mau menjawab. Tapi lama-lama jwnt mulai mau mengutarakan pendapatnya meskipun kelihatan tidak yakin. Guru harus ekstra sabar untuk membimbing jwnt karena meskipun diam tapi ketika marah emosinya meledak. Rhmyt : Rhmyt tipe anak yang pasif, tidak mau mengungkapkan isi pendapatnya di depan orang lain, rhmyt hanya ingin orang lain tahu tentang dirinya melalui tulisannya saja, karena tidak berani mengungkapkan lewat kata-kata. Pada awal permainan, rhmyt bersemangat, bisa mengikuti permainan dengan baik, keceriannya semakin bertambah ketika melakukan permainan namun dia jarang bicara, hanya sedikit kata-kata yang diucapkan. Awalnya rhmyt hanya menanggapi sedikit-sedikit tapi lama-kelamaan rhmyt mulai mau diajak berkomunikasi, serta mulai banyak bicara dan sudah tidak terlalu diam seperti sebelumnya. 33

13 Mh nr: Pada awal permainan bisa mengikuti, mhnr termasuk anak penakut, tidak terbuka dalam mengemukakan pendapat di depan orang lain. Penulis berusaha bersikap ramah dan menyenangkan supaya dapat diterima oleh mh. Ketika asik bermain dengan teman-temannya Mh hanya diam tidak seperti anak laki-laki pada umumnya yang sering usil. Pada tahap tanya jawab mh nur hanya diam, ketika guru bertanya dia tidak mau merespon justru membuang muka ke bawah. Berkali-kali guru mendekati dengan pertanyaan yang halus, pada awal pertemuan memang sulit untuk berbicara namun dengan berjalannya waktu mulai menunjukkan peningkatan meskipun tidak seberapa. Sikapnya sudah mulai mengalami kemajuan, tetapi tidak banyak Stvns : Pada awal kegiatan sikapnya menunjukkan ketidaksukaan dengan guru baru (penulis), stvns tipe anak yang emosian tapi mempunyai sikap yang cemas tidak menentu, setiap kegiatan sering dihadapi dengan ketidak yakinan. Ketika permainan berlangsung, stvns malas ikut, sikap ketidaksukaannya tidak ditunjukkan dengan kata-kata tapi dengan raut wajah yang super jutek. Namun penulis berusaha mendekati stvns supaya bisa aktif mengikuti dan setalah permainan selesai.ketika guru mencoba bertanya dengan stvns terkait manfaat permainan, stvns menjawab dengan nada pelan seolah tidak yakin dengan jawabannya dan setelah mengikuti kegiatan berkali-kali stvns sudah mulai berani menanggapi kegiatan di depan teman-temannya. 34

14 Khlmatul : Pada awal kegiatan menunjukkan sikap kurang suka, sering bisik-bisik dengan teman sebangkunya. Guru membiarkan sikap khlmt, disamping sikapnya yang seperti itu sikap yang lain adalah sebenarnya dia pemalu, tidak percaya diri dalam mengutarakan maksud kepada orang lain. Pada sesi permainan, khlmtl kelihatan biasa-biasa saja belum menunjukkan sikap berpartisipasi dalam kegiatan. Guru mencoba bertanya tapi tidak dijawab, justru jawabannya nadanya pelan-pelan, senyum malu-malu sambil menggelengkan kepala. Dan hal ini terjadi pada pertemuan-pertemuan berikutnya. Guru harus sabar dan mencoba mendekati dengan baik supaya khlmtl bisa menunjukkan kepercayaan diri ketika ditanya maunpun menanggapi kegiatan permainan. Hampir setiap pertemuan guru bertanya, tapi jawabannya hanya diam. Hasil Observasi siklus II tentang Komunikasi antar pribadi No Nama Hambatan Peningkatan 1 Rynh Tidak terbuka Sudah berani mengemukakan pendapat 2 Khsnh Tidak berani berpendapat Sudah berani bicara meskipun kelihatan masih ragu-ragu 3 Jwnt Malu mengungkapkan pendapat Menunjukkan sikap percaya diri ketika berbicara 4 Rhmyt Ragu-ragu untuk bertanya Sudah mulai berani bertanya, sikanya menunkukkan percaya diri 5 Khlmtul Tidak PD Mulai berani mengemukakan pendapatnya 6 M nr f Takut salah Mulai berani menjawab meskipun sikapnya belum menunjukkan keberanian 7 Stvns Tidak terbuka Mulai bisa mengungkapkan pendapatnya 35

15 Hasil posttest II: Tabel 4.3 skala sikap tentang komunikasi antar pribadi Kategori Frekuncy Percent Sangat tinggi 6 20% Tinggi 24 80% Rendah 0 0 Sangat rendah 0 0 Total 30 Dari hasil Posttest II siswa mengalami peningkatan dari kategori rendah 6,6 % meningakat menjadi tinggi 80%.sehingga pada siklus II seluruh siswa mengalami peningkatan d. Refleksi Berdasarkan hasil observasi dari kegiatan layanan yang diberikan siswa sudah mulai menunjukkan sikap terbuka dalam berkomunikasi dengan orang lain, memberikan dukungan terhadap orang lain, merasa empati, dan memiliki rasa positif yaitu dapat menciptakan suasana yang nyaman dalam berkomunikasi dan penyebaran skala sikap, dari kegiatan layanan siklus I terdapat 6 siswa yang sudah agak berkurang hambatan komunikasi antar pribadi, dan 1 siswa belum mengalami peningkatan. Setelah pelaksanaan siklus II, 1 siswa yang tadinya belum mengalami peningkatan, akhirnya sudah agak berkurang hambatan komunikasi antar pribadinya. 36

16 Tabel Peningkatan dari Pretest- Siklus I- Siklus II Siklus I Siklus I Siklus II Kategori frekuensi persen frkuensi persen Frkunsi persen Sangat tinggi 3 10% 7 23,3% 6 20% Tinggi 20 66,6% 21 70% 24 80% Rendah 7 23,3% 2 6,6% 0 0% Sangat rendah 0 0% 0 0% 0 0% Total % % 4.4. Analisis hasil penelitian siklus I dan siklus II Menurut Prayitno (1995), layanan bimbingan kelompok berarti memanfaatkan dinamika untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan dan konseling, sehingga dengan bimbingan kelompok ini masalah yang dialami individu dapat diselesaikan melalui kegiatan kelompok. Bimbingan kelompok ini diberikan selama sembilan kali pertemuan atas persetujuan guru bimbingan dan konseling. diperoleh hasil, hambatan komunikasi antar pribadi dapat berkurang setelah diberi layanan bimbingan kelompok. Melalui observasi dan hasil penyebaran skala sikap, diketahui terdapat 7 siswa yang kurang terampil dalam komunikasi antar pribadi, dan setelah pemberian layanan diperoleh hasil posttest siklus I yang menunjukkan bahwa 6 siswa mengalami peningkatan komunikasi antar pribadi dengan agak berkurang hambatan yang dialami oleh masing-masing siswa dan dari hasil skala sikap tingkat komunikasi yang sangat tinggi ada 23,3%, tinggi ada 70% sedangkan yang rendah ada 6,6%. Kemudian pada hasil siklus II, keseluruhan dari 7 siswa semuanya telah mengalami peningkatan dalam komunikasi antar pribadi. Dan dari hasil skala sikap meningkat dari frekuensi 37

17 sangat tinggi menjadi 20%, tinggi 80%, rendah 0%. Jadi dari hasil siklus I dan siklus II keseluruhan siswa sudah mengalami peningkatan komunikasi antar pribadi 4.5. Pembahasan Kegiatan layanan ini dilakukan menggunakan bimbingan kelompok pada siswa kelas VIII B SMPN 1 Ngablak Kecamatan Ngablak. Siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa yang kurang terampil dalam berkomunikasi antar pribadi dengan hambatan yang dialami adalah sebagai berikut: tidak terbuka, tidak berani berpendapat, malu mengungkapkan pendapat, ragu-ragu untuk bertanya, tidak percaya diri, dan takut salah. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi dan skala sikap pada kegiatan layanan siklus I dan siklus II. Layanan bimbingan kelompok diberikan beberapa hari selama sembilan kali atas persetujuan Guru bimbingan dan konseling. Diperoleh hasil, hambatan komunikasi antar pribadi dapat berkurang setelah diberi layanan bimbingan kelompok. Melalui observasi dan dari penyebaran skala sikap diperoleh hasil pretest, diketahui terdapat 7 siswa yang kurang terampil dalam komunikasi antar pribadi, dan setelah pemberian layanan diperoleh hasil posttest siklus I yang menunjukkan bahwa 6 siswa mengalami peningkatan komunikasi antar pribadi dengan agak berkurang hambatan yang dialami oleh masing masing siswa. Kemudian pada hasil posttest siklus II, keseluruhan dari 7 siswa semuanya telah mengalami peningkatan dalam komunikasi antar pribadi. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka benar apa yang dikatakan DeVito (2011) bahwa untuk mencapai komunikasi yang efektif adalah bisa terbuka dengan orang lain dalam berkomunikasi, memiliki rasa positif, setara dengan orang lain, 38

18 mampu berempati dan memberikan dukungan kepada orang lain. begitu pentingnya pengaruh kegiatan dalam bimbingan kelompok yang dilakukan dalam pemberian layanan ini. Dengan bermain bersama siswa lain, siswa akan belajar membentuk hubungan sosial, bagaimana menghadapi dan memecahkan masalah yang timbul dalam hubungan tersebut. Agar dapat melakukan permainan kelompok dengan baik bersama siswa lain, siswa harus belajar berkomunikasi, dalam arti siswa dapat mengerti dan sebaliknya siswa harus belajar mengerti apa yang dikomunikasikan orang lain. Penulis juga dapat mengetahui ketertarikan, motivasi, dan keaktifan siswa pada saat mengikuti kegiatan layanan. Keunikan dari layanan bimbingan kelompok menurut Sugiyo (2005) adalah : 1. Siswa mampu berbicara dihadapan orang banyak 2. Siswa mampu mengeluarkan pendapat, tanggapan, perasaa, pikiran kepada orang banyak 3. Mampu menahan emosi 4. Belajar menghargai pendapat orang lain 5. Bertanggung jawab atas pendapat yang dikemukakannya 6. Siswa lebih mudah berpendapat di depan orang lain, karena masalah yang diselesaikan untuk kepentingan bersama Kegiatan ini penulis lakukan untuk mengetahui peningkatan keterampilan komunikasi antar pribadi siswa SMPN 1 Ngablak Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang dengan memberikan layanan bimbingan kelompok. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Gunungtumpeng 01 UPTD Pendidikan Kecamatan Suruh

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 44

LAMPIRAN-LAMPIRAN 44 LAMPIRAN-LAMPIRAN 44 Lampiran I SATUAN LAYANAN 1 BIMBINGAN DAN KONSELING A. Topik Permasalahan : Meningkatkan Percaya Diri B. Bidang bimbingan : Bimbingan pribadi dan sosial C. Jenis layanan : Layanan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian komunikasi antar pribadi Komunikasi antar pribadi merupakan proses sosial dimana individu-individu yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 77 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data dan Analisis Data 1. Faktor yang menyebabkan kesulitan belajar peserta didik mata pelajaran Matematika pada materi pembagian peserta didik kelas III MI Darussalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana siswa berinteraksi. Lingkungan yang dimaksud adalah sekolah karena hampir

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana siswa berinteraksi. Lingkungan yang dimaksud adalah sekolah karena hampir BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya, hubungan dengan manusia lain tidak lepas dari rasa ingin tahu tentang lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Hasil Pra Bimbingan Kelompok

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Hasil Pra Bimbingan Kelompok BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Hasil Pra Bimbingan Kelompok Pelaksanaan penelitian penggunaan layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanaan di SMP Negeri 2 Ambarawa Kabupaten Semarang. Lokasi penelitian tersebut berada di Jl.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas IX A dan Kelas IX B yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi BAB IV ANALISA DATA A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi Silaturahmi pada Seorang Remaja yang Mengalami Depresi di Desa Sembayat Kabupaten Gresik. Dalam proses pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS Kim dan Gudykunts (1997) menyatakan bahwa komunikasi yang efektif adalah bentuk komunikasi yang dapat mengurangi rasa cemas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi, rata-rata hasil belajar IPA semester I kelas III SD Negeri Karangwotan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah pada dasarnya merupakan lingkungan sosial yang berfungsi sebagai tempat bertemunya individu satu dengan yang lainnya dengan tujuan dan maksud yang

Lebih terperinci

NO. Hal yang diungkap Daftar Pertanyaan

NO. Hal yang diungkap Daftar Pertanyaan 179 LAMPIRAN 180 181 A. Pedoman Wawancara NO. Hal yang diungkap Daftar Pertanyaan 1. Perkenalan dan Rapport 2. Riwayat Penyakit 3. Dampak penyakit terhadap kehidupan secara keseluruhan 4. Aspek Tujuan

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian pada tanggal 3 Maret 2012 penulis terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Individu pada usia remaja di sekolah adalah sebagai individu yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Individu pada usia remaja di sekolah adalah sebagai individu yang sedang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Individu pada usia remaja di sekolah adalah sebagai individu yang sedang berkembang dan mencapai taraf perkembangan pribadi secara optimal

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 89 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Proses penelitian tentang studi kasus perilaku selective mutism (SM) siswa, menghasilkan kesimpulan yang disesuikan dengan fokus penelitian yakni latar

Lebih terperinci

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE Komunikasi menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia, setiap hari manusia menghabiskan sebagian besar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Peneliti melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian. Observasi bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 116 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan Teknik Permainan Dialog untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa MI Ma arif NU Pucang Sidoarjo Dalam bahasan

Lebih terperinci

BAB VII HUBUNGAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

BAB VII HUBUNGAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS BAB VII HUBUNGAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS Kim dan Gudykunts (1997) memaparkan bahwa keterampilan berkomunikasi penting agar dapat berkomunikasi dengan efektif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan. Akan tetapi, apabila kegiatan berkomunikasi terjadi tanpa diawali keterampilan berbicara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Kustanti Prasetyaningtyas SMP Negeri 1 Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Kustanti Prasetyaningtyas SMP Negeri 1 Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur Dinamika Vol. 5, No. 3, Januari 215 ISSN 854-2172 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SMP Negeri 1 Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Anonim 2008). pembelajaran saat pembelajaran berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Anonim 2008). pembelajaran saat pembelajaran berlangsung. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

dewasa ini merupakan perkembangan yang terjadi sebelumnya. yang dimiliki dan merupakan peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan.

dewasa ini merupakan perkembangan yang terjadi sebelumnya. yang dimiliki dan merupakan peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah pendidikan berbagai bangsa mengajarkan pada kita bahwa pendidikan selalu mengalami perubahan dan pembaharuan. Pendidikan dewasa ini merupakan perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Ngambakrejo 03 kelas V semester II Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan dengan jumlah siswa 24 orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya perkembangan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan yang terjadi tersebut menuntut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Latar Belakang Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang lain pada manusia ternyata sudah muncul sejak ia lahir,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan pada anak yang berjumlah

Lebih terperinci

Selamat Mengerjakan -Terima Kasih-

Selamat Mengerjakan -Terima Kasih- 57 Identitas diri Fakultas : Angkatan : Penelitian ini digunakan untuk mengetahui situasi kehidupan para mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN, Identitas diri dan jawaban anda dijamin kerahasiaanya. Petunjuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK A. Analisis Aspek-Aspek yang Diteliti Antara Pembelajaran Tutor Sebaya dan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efikasi Diri. Menurut Bandura (1997) Efikasi diri merupakan bagian penting dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efikasi Diri. Menurut Bandura (1997) Efikasi diri merupakan bagian penting dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Efikasi Diri A. Efikasi Diri Menurut Bandura (1997) Efikasi diri merupakan bagian penting dalam teori sosial kognitif atau efikasi diri sebagai kepercayaan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah rangkaian bunyi-bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah rangkaian bunyi-bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah rangkaian bunyi-bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia secara sadar. Bahasa harus mampu menampung perasaan dan pikiran pemakainya, serta dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Pra Siklus Pada SMK Telekomunikasi Tunas Harapan terdapat tiga orang pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1 BAB III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berinteraksi dengan orang lain demi kelangsungan hidupnya. Karena pada

BAB I PENDAHULUAN. dan berinteraksi dengan orang lain demi kelangsungan hidupnya. Karena pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu dan sekaligus makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia perlu berkomunikasi dan berinteraksi

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

Melin Pratikasari. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi ABSTRAK

Melin Pratikasari. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi   ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT MELALUI PENERAPAN TEKHNIK BRAINSTORMING DALAM PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI Melin Pratikasari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Identifikasi Masalah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian anak, baik di luar dan di dalam sekolah yang berlangsung seumur hidup. Proses

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

KUESIONER. Faktor Motivasi Indikator No Pernyataan Jawaban Ya Tidak. Faktor Pengetahuan Indikator No Pernyataan Jawaban Ya Tidak Mengumpulkan atau

KUESIONER. Faktor Motivasi Indikator No Pernyataan Jawaban Ya Tidak. Faktor Pengetahuan Indikator No Pernyataan Jawaban Ya Tidak Mengumpulkan atau LAMPIRAN 62 Lampiran 1. Kuesioner Orang Arab KUESIONER A. karakteristik Individu Nama : Umur : Jenis Kelamin : Jenis Pekerjaan : B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Antar Budaya Faktor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ` BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Awal Pra Siklus Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SMP Negeri 8 Salatiga pada kelas VIII B Semester II Tahun Ajaran 2011/2012. Kelas yang akan digunakan

Lebih terperinci

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I 1. Topik Permasalahan : Tidak mampu menolak ajakan teman 2. Bidang Bimbingan : Pribadi 3. Kompetensi Dasar : Siswa dapat menemukan masalah yang dihadapi dan belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya menunjukkan percaya diri siswa yang rendah. Dari 12 siswa dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SDN Salatiga 09. Total jumlah siswa di kelas 4 berjumlah 38 siswa, dengan total

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Hakikat manusia adalah sebagai makhluk sosial, oleh karena itu setiap manusia tidak lepas dari kontak sosialnya dengan masyarakat, dalam pergaulannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskripsi Kondisi Awal Berdasarkan pada hasil pengamatan yang diperoleh pada pembelajaran matematika pada siswa kelas IV, ditemukan bahwa pembelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kenaran 2 Prambanan yang terletak di Jl. Watubalik, Sumberharjo, Prambanan,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN TEKNIK PROBING PROMPTING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN TEKNIK PROBING PROMPTING BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum pembelajaran merupakan penguasaan konsep keterampilan dan pengetahuan. Pembelajaran merupakan proses peralihan yang teratur dan sistematis dari pengetahuan

Lebih terperinci

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai BAB IV ANALISIS ISLAMIC COGNITIVE RESTRUCTURING DALAM MENANGANI KONSEP DIRI RENDAH SEORANG SISWA KELAS VIII DI SMP KHADIJAH SURABAYA A. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Seorang Siswa Kelas VIII Mengalami

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan hak setiap individu untuk menentukan sikap, pemikiran dan emosi

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan hak setiap individu untuk menentukan sikap, pemikiran dan emosi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Asertif 2.1.1. Pengertian Perilaku Asertif Menurut Smith (dalam Rakos, 1991) menyatakan bahwa perilaku asertif merupakan hak setiap individu untuk menentukan sikap, pemikiran

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Layanan Bimbingan Klasikal di Kelas VIIIa SMP Negeri 2 Tolitoli

Upaya Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Layanan Bimbingan Klasikal di Kelas VIIIa SMP Negeri 2 Tolitoli Upaya Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Layanan Bimbingan Klasikal di Kelas VIIIa SMP Negeri 2 Tolitoli Muhammad Nur Yasin SMP Negeri 2 Tolitoli, Sulawesi Tengah ABSTRAK Jenis penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 01 Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

SIMPOSIUM GURU. Oleh ASEP INDRAYANA, S.Pd., M.Pd.,M.Pd.,Kons NIP Guru Bimbingan Konseling SMK Negeri 5 Surakarta

SIMPOSIUM GURU. Oleh ASEP INDRAYANA, S.Pd., M.Pd.,M.Pd.,Kons NIP Guru Bimbingan Konseling SMK Negeri 5 Surakarta SIMPOSIUM GURU JUDUL : Upaya Meningkatkan Kesehatan Mental Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Siswa Kelas X TS A SMK Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh ASEP INDRAYANA, S.Pd., M.Pd.,M.Pd.,Kons

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. kelas VIII-3, VIII-7, VIII-8, VIII-10, maka diperoleh data mengenai siswa

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. kelas VIII-3, VIII-7, VIII-8, VIII-10, maka diperoleh data mengenai siswa 62 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Sosiometri Setelah data yang berasal dari sosiometri yang diberikan kepada siswa kelas VIII-3, VIII-7, VIII-8, VIII-10, maka diperoleh data mengenai siswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Pola Asuh Orangtua a. Pengertian Dalam Kamus Bahasa Indonesia pola memiliki arti cara kerja, sistem dan model, dan asuh memiliki arti menjaga atau merawat dan

Lebih terperinci

BAB I. bekerjasama yang efektif. Cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan. melalui belajar matematika karena matematika memiliki struktur dan

BAB I. bekerjasama yang efektif. Cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan. melalui belajar matematika karena matematika memiliki struktur dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat, dan mudah dari berbagai sumber dan tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan mengembangkan potensi siswa. Potensi siswa dikembangkan sesuai dengan bakat dan kemampuan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan Data a. Pra Tindakan Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengadakan observasi awal di MI Al-Hidayah 02 Betak Kalidawir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1Deskriptif Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Plobangan Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo, dalam hal ini siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan manusia lainnya. Ketika seorang anak masuk dalam lingkungan sekolah, maka anak berperan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan tes tertulis serta wawancara dengan semua subjek. Tes tertulis dan wawancara tahap pertama dilakukan pada tanggal 16 November

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL 1. IDENTITAS

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL 1. IDENTITAS RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL 1. IDENTITAS a. Satuan Pendidikan SMP Bina Dharma 2 Bandung b. Tahun Ajaran 2015-2016, Semester 1 c. Sasaran Layanan Seluruh Kelas VIII d. Pelaksana Annisa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

Fungsi Dinamika Kelompok

Fungsi Dinamika Kelompok Fungsi Dinamika Kelompok Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain :. Individu satu dengan yang lain akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan ijin penelitian pada penulis. eksperimen dan kontrol yang berdasarkan jenis kelamin dan usia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan ijin penelitian pada penulis. eksperimen dan kontrol yang berdasarkan jenis kelamin dan usia. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Penelitian Pada tanggal 4 Januari 2013, penulis mengurus surat permohonan ijin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor hakiki yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor hakiki yang membedakan manusia dari makhluk lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berkomunikasi dengan orang lain sebagai wujud interaksi. Interaksi tersebut selalu didukung oleh alat komunikasi vital yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kurang lebih 3 km. SD Negeri Jebengsari terletak diujung utara Desa Salaman. SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kurang lebih 3 km. SD Negeri Jebengsari terletak diujung utara Desa Salaman. SD BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Jebengsari terletak di Desa Jebengsari Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang. Dilihat dari letak geografisnya

Lebih terperinci

Kata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share

Kata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 2, no 1 April 2015 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGGUNAAN HURUFMELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS III SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Wonoyoso, yaitu sebuah Sekolah Dasar di desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten

Lebih terperinci

Alifa Hamiim Farida, Rini Nurhakiki Universitas Negeri Malang

Alifa Hamiim Farida, Rini Nurhakiki Universitas Negeri Malang PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT DENGAN MENGGUNAKAN PERMAINAN TIC TAC TOE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 1 SUTOJAYAN BLITAR Alifa Hamiim Farida,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Salatiga. Sebelumnya penulis telah

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Salatiga. Sebelumnya penulis telah BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Izin Penelitian Pada tanggal 11 September 2011 penulis meminta surat permohonan izin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan

Lebih terperinci

o Ketika hasil pekerjaan saya yang saya harapkan tidak tercapai, saya malas untuk berusaha lebih keras lagi

o Ketika hasil pekerjaan saya yang saya harapkan tidak tercapai, saya malas untuk berusaha lebih keras lagi Skala 1 Skala Kecerdasan Emosional 1. UNFAVORABLE Kesadaran Diri o Saya merasa tidak mengerti perasaan saya sendiri o Saya kurang tahu penyebab kekecewaan yang saya rasakan o Saya malas bergaul dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN CODING SHEET 2 TRANSKIP INTERVIEW

LAMPIRAN CODING SHEET 2 TRANSKIP INTERVIEW LAMPIRAN CODING SHEET 2 TRANSKIP INTERVIEW TRANSKIP WAWANCARA INFORMAN 1 (ICHA) NO KATEGORI PERTANYAAN JAWABAN 1 Alasan menjadi Sudah berapa lama Saya ikut bimbel sejak peserta didik di bergabung dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang unik, dan memiliki karakteristik khusus,

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang unik, dan memiliki karakteristik khusus, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak yang unik, dan memiliki karakteristik khusus, salah satunya adalah mempunyai rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH MATANA

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH MATANA MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH MATANA Sutiani 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya perilaku sosial anak di kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sungai Bilu 2 Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Dialog awal Karakteristik siswa kelas VIIB SMP N 03 Polokarto yang menjadi subyek penelitian pada pelajaran IPS siswa cenderung mempunyai kemampuan belajar yang masih kurang.

Lebih terperinci

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc.

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc. EQ KEMAMPUAN EMOTIONAL INTELLIGENCE UNTUK MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN. Laporan untuk Sam Poole ID HC560419 Tanggal 23 Februari 2017 2013 Hogan Assessment Systems Inc. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan, Pelaksanaan, dan Refleksi 4.1.1 Siklus 1 4.1.1.1 Perencanaan Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar segi empat (persegi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas III Madrasah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas III Madrasah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sumanggi Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di MTs Kebun Bunga Banjarmasin Tahun Pelajaran 2013/2014. Subjek penelitian ini adalah Guru

Lebih terperinci

Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan perilaku mengabaikan tugas di kelas pada anak ADHD. Peneliti memberikan intervensi berupa video

Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan perilaku mengabaikan tugas di kelas pada anak ADHD. Peneliti memberikan intervensi berupa video PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, peneliti berfokus pada perilaku mengabaikan tugas di kelas yang dilakukan oleh anak dengan ADHD. Perilaku mengabaikan tugas merupakan perilaku anak yang tidak bisa memberi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan, terutama pada materi bercerita. Hasil belajar tersebut didapatkan

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan, terutama pada materi bercerita. Hasil belajar tersebut didapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia yang terobservasi pada materi berbicara di kelas VII C SMPN 2 Sawit, menunjukkan hasil belajar siswa yang kurang memuaskan, terutama

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL A-2 SKALA KONSEP DIRI

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL A-2 SKALA KONSEP DIRI LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL A-2 SKALA KONSEP DIRI 52 53 IDENTITAS SUBJEK No. Kelas : Usia/umur : Tanggal pengisian : PETUNJUK 1. Bacalah masing-masing pernyataan dengan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA KELAS VIIC SEMESTER 2 SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci