BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan tes tertulis serta wawancara dengan semua subjek. Tes tertulis dan wawancara tahap pertama dilakukan pada tanggal 16 November 2015, sedangkan tahap kedua dilakukan pada tanggal 1 Desember Tahap pertama, penulis mengambil data pada soal scalar multiplication serta array multiplication dan pada tahap yang kedua penulis mengambil data mpada soal combinatorial multiplication. Terdapat 3 subjek dalam penelitian ini yang mana semua subjek adalah laki-laki. Subjek pertama adalah RK, subjek kedua adalah AF, dan subjek terakhir adalah AR. Ketiga subjek tersebut merupakan siswa kelas IXc (tunagrahita) SLB Negeri Salatiga. Subjek diminta untuk menuliskan jawaban di lembar jawab dan dilanjutkan dengan wawancara untuk mendapatkan informasi lebih rinci. Jawaban tertulis siswa dan hasil wawancara kemudian dianalisis. Berikut akan dipaparkan mengenai hasil wawancara beserta dengan analisisnya. A. Subjek RK 1. Soal cerita tipe scalar multiplication Subjek RK adalah siswa yang menyukai pelajaran matematika. Hal ini terlihat dalam wawancara berikut: P : RK tadi habis pelajaran apa? RK : IPS P : oo, IPS. Gampang tidak pelajarannya? RK : iya P : emm, kalau pelajaran matematika suka tidak? RK : Suka (dengan lantang) P : Kenapa kok suka matematika? RK : Suka P : o, suka. Hal lain yang juga menunjukkan bahwa RK menyukai pelajaran matematika adalah antusiasnya dalam mengerjakan soal. RK dapat menyelesaikan soal cerita tipe scalar multiplication dengan benar. Pertama kali diberikan soal, RK langsung membaca soal dengan lantang kemudian mengerjakannya. Pemenggalan kalimat ketika RK membacapun juga tepat. Akan tetapi, RK kesulitan ketika membaca Rp. 2000,00. Awalnya RK hanya 19

2 menyebutkan rupiahnya saja, lalu diralat dengan menyebutkan dua ribu juta dan ketika penulis bertanya untuk mengkonfirmasi, subjek tidak menjawab dan RK melanjutkan membaca soal. Setelah selesai membaca soal, RK tidak langsung mengerjakan soal tersebut dan nampak sedikit kebingungan. Setelah ditanya berapa jawabannya? dan diminta untuk mengerjakan di kertas, ia langsung bergegas untuk mengerjakan soal tersebut. RK menulis jawaban pada lembar jawabnya dengan runtut. Runtut yang dimaksud adalah ia menuliskan soalnya kemudian menulis jawab dan apa yang diketahui dari soal serta menuliskan kesimpulan (dapat dilihat pada gambar 1). Setelah selesai menulis soal, ia sedikit kebingungan. Ketika ditanya apa yang diketahui dari soal itu, ia menjawab 1 buah buku tulis. Kemudian, penulis menanyakan berapa harganya dan ia menjawab dua ribu. Jadi, saat mengerjakan soal RK sudah mengetahui cara membaca Rp. 2000,00 dengan benar. RK menulis dalam lembar jawabnya: 1 buah buku tulis = Rp. 2000,00. Setelah itu ia berhenti lagi dan nampak kebingungan. Ternyata, ia harus diberi petunjuk serta diberitahu langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mengerjakan soal. Penulis menanyakan berapa harganya dan ia menjawab 1 kali dua ratus ribu (membaca Rp. 2000,00 dengan dua ratus ribu dengan ragu-ragu) sambil menunjukkan angka-angka di dalam soal. Penulis menanyakan berapa harga buku tulis, ia dapat langsung menjawab lima kali dua ribu, namun ia menuliskannya di dalam lembar jawab 5 buah buku tulis = Rp. 2000,00. Setelah ditanya lebih mendalam, ia menuliskan Rp. 2000,00 5. RK sedikit kesulitan untuk menemukan hasil dari perkalian tersebut. Pertama-tama, ia menghitungnya dengan 5 2 sama dengan 10 dan beberapa saat kemudian menjawab dan menuliskannya di lembar jawabnya. Penulis bertanya mengapa jawabannya bisa demikian, ia berpikir lama dan menjawab lima belas ribu tetapi kemudian ia menjawab lagi harganya Setelah itu, ia menulis uang yang harus dibayar = Rp ,00 sebagai kesimpulannya. Kembali lagi penulis menanyakan mengapa jawabannya , ia tidak mengerti dan menjawab sepuluh ribu. Untuk memastikan dan mengecek apakah subjek benar-benar mengerti, penulis kembali menanyakan jika akan membeli 3 buku tulis. Subjek langsung menuliskan di lembar jawab dengan Rp. 2000,

3 Gambar 1. Jawaban tertulis RK soal scalar multiplication 2. Soal cerita tipe array multiplication Pada saat mengerjakan soal cerita tipe array multiplication, langkah pertama yang dilakukan RK adalah menuliskan soal pada lembar jawabnya. Kali ini, subjek tidak membaca secara lisan namun langsung menuliskan soalnya. Subjek ternyata sudah memahami soal tersebut. Ketika selesai menulis, RK langsung menggambar sebuah persegi panjang. Sesekali subjek melihat soal untuk menuliskan apa yang diketahui dalam soal. Ia juga menuliskan panjang dari sisi-sisi persegi panjang tersebut. Awalnya, RK menuliskan satuan dari sisi persegi panjang tersebut dengan cm. Setelah ditanya mengapa satuannya cm, ia mengganti cm dengan jelly. Ketika RK ditanya berapa jumlah jelly yang ada di atas nampan, ia menjawab dengan mudah empat kali lima sama dengan dua puluh kemudian RK menuliskan jawaban tersebut pada lembar jawabnya. Dalam soal ini, RK tidak menuliskan kesimpulan dari soalnya. Gambar 2. Jawaban tertulis RK soal array multiplication 21

4 3. Soal cerita tipe combinatorial multiplication Seperti dalam soal sebelumnya, RK menuliskan kembali soal cerita tipe combinatorial multiplication pada lembar jawabnya. Kali ini, ia memahami soal dengan membacanya secara lisan. Kemudian ia menyebutkan apa yang diketahui dalam soal tersebut, yaitu 2 buah celana dan 4 kemeja yang berbeda. RK menuliskan apa yang diketahui dalam soal, namun ia kebingungan dalam menemukan jawabannya. Perlu berpikir lama untuk menemukan jawabannya, dan akhirnya ia mengatakan dua ditambah empat. Penulis menanyakan mengapa 2 ditambah 4, dan RK dengan yakin mengatakan dua dikali empat dan langsung menuliskan jawabannya pada lembar jawabnya. RK sudah lancar dalam hal perkalian dua bilangan sederhana, sehingga ia langsung menjawab 8. RK belum mengerti istilah satu pasang baju dan celana, sehingga ia menjawab ada 8 baju dan bukan 8 pasang baju dan celana. Ketika subjek ditanya mengapa dikali dan bukan ditambah, secara spontan ia langsung menghapus jawaban dan menggantinya menjadi Penulis kembali bertanya mengapa ditambah kemudian RK mengganti lagi jawabannya dengan 2 4 dan ia menjawab 8. Penulis kembali bertanya mengapa bisa dikali, namun subjek malah menjawab dua dikali empat sama dengan delapan. Penulis mencoba untuk menggambarkan 2 buah celana dan 4 buah baju, namun RK tetap tidak mengerti mengapa jawabannya bisa dikali. Bahkan, RK belum mengerti mengenai istilah 1 pasang baju dan celana. Penulis memberikan contoh sebuah pasang baju dan celana dengan memasangkan pada gambar dan RK dapat memberikan contoh dua pasang baju dan celana. Ketika ditanya lagi mengapa dikali, RK kembali menjawab ditambah, lalu menjawab lagi dikurangi. 22

5 Gambar 3. Jawaban tertulis RK soal combinatorial multiplication B. Subjek AF 1. Soal cerita tipe scalar multiplication Subjek yang kedua adalah AF dimana ia sedikit pemalu. Saat pertama diwawancarai, ia terlihat malu dan seperti takut dengan orang asing. Saat menjawab pertanyaanpun suaranya sangat kecil dan tidak berani melihat penulis. Dari hasil wawancara, AF menyukai pelajaran matematika meskipun ia menjawab dengan malu-malu dan sedikit takut. Setelah diberikan soal tipe scalar multiplication, AF membaca soal tersebut dengan suara lirih. Ketika diberikan selembar kertas untuk menjawab, AF menulis kembali soal tersebut pada lembar jawabnya. Ternyata, AF tetap tidak mengerti dengan soal yang diberikan. Hal ini nampak ketika AF ditanya berapa harga 1 buku tulis ia hanya bergumam dan akhirnya menjawab seratus ribu. Penulis meminta AF untuk membaca soal kembali dan ia menjawab dua ratus ribu rupiah. AF tidak memahami soal yang diberikan dan ia juga menjawab soal dengan asal-asalan. Pertama kali ditanya berapa harga lima buku tulis, ia menjawab enam ribu dan saat ditanya mengapa bisa 6000, ia tidak bisa menjawab. Dalam pekerjaannya, AF juga menuliskan cara Rp = kemudian ia 23

6 mengganti jawabannya kembali di tempat yang sama sehingga tulisannya menumpuk. AF juga tidak bisa menyebutkan apa yang diketahui dari soal. AF kemudian menjawab lagi harga 5 buku Rp Dalam penulisannya pun, AF masih salah dalam penggunaan koma atau titik. Saat ditanya mengapa bisa , ia malah menjawab lima puluh dua ribu. Penulis mencoba membantu dengan menerjemahkan soal ke dalam gambar, namun AF tetap saja tidak bisa menghitung harga 5 buku tersebut. Setelah diberikan petunjuk oleh penulis, AF mengerti bahwa harga 1 buah buku tulis adalah Rp. 2000,00. Saat ditanya kembali harga 2 buku tetap saja ia tidak bisa menjawabnya kemudian menjawab asal tiga ribu kemudian menjawab lagi lima ratus rupiah, dan kembali menjawab lima ratus ribu rupiah, namun ketika ditanya mengapa bisa begitu ia juga tidak bisa menjawab. AF masih belum bisa menjawab soal meskipun sudah diberikan petunjuk dengan menggunakan gambar, oleh karena itu penulis memberikan benda nyata berupa 5 buah buku tulis dan uang 2000-an. Penulis juga memeragakan bahwa 1 buah buku tulis dapat dibeli dengan selembar uang 2000-an, namun AF tetap saja tidak bisa menjawab soal. Di sela-sela penulis mewawancarai dengan menggunakan benda nyata, penulis bertanya secara lisan mengenai perkalian biasa yaitu hasil dari 4 5. Ternyata saat ditanya hal sederhana tersebut, AF tidak bisa menjawab dan kemudian menjawab enam. Penulis kembali memeragakan dengan menggunakan buku tulis dan uang 2000-an dan AF tetap tidak bisa menjawab meskipun sudah berulang kali diberikan petunjuk. Ketika ditanya berapa harga 2 buku tulispun ia tidak bisa menjawab. Penulis mencoba untuk membalik pertanyaan kalau dua ribu dapat berapa buku? AF tetap saja tidak bisa menjawab. Hal tersebut menandakan bahwa AF tetap tidak bisa memahami soal meskipun sudah diberikan dengan menggunakan gambar dan benda nyata. Penulis juga menanyakan kalau mau beli 5 buku, berarti ada berapa uang 2000-an? namun tetap saja AF tidak bisa menjawab. Karena AF sudah mulai bosan dan mengantuk, maka penulis mengakhiri wawancara untuk soal ini. 24

7 Gambar 4. Jawaban tertulis AF soal scalar multiplication 2. Soal cerita tipe array multiplication Hal pertama yang AF lakukan ketika mengerjakan soal tipe array multiplication adalah membaca soal dengan lirih kemudian menuliskan soal di lembar jawabnya. Setelah selesai menulis soal, ia langsung menuliskan jawabannya beserta caranya. Ia menuliskan 5 4 = = 30. Cara yang digunakan AF sudah tepat termasuk secara konsep matematika dimana 5 4 = dan bukan 5 4 = namun, ia salah dalam menghitung hasil 5 4. Ia tidak bisa menentukan nilai 5 4 secara langsung, namun harus menjumlahkannya terlebih dahulu. Pertama, AF menjumlahkan = 8, kemudian menjumlahkan yang lain. Kemudian menjumlahkan dan hasilnya 16. Namun, AF salah menghitung nilai Ia menghitung adalah 30, sehingga ia menjawab soal tersebut 30. Ia kembali menghitung jawabannya dan menuliskan hasilnya jawabannya dengan benar, yaitu 20. Saat penulis menanyakan mengapa bisa menggunakan cara itu, AF tidak bisa menjawab. 25

8 Gambar 5. Jawaban tertulis AF soal array multiplication 3. Soal cerita tipe combinatorial multiplication Saat mengerjakan soal tipe combinatorial multiplication, subjek AF langsung menulis soal di lembar jawabnya. Ia juga langsung menuliskan jawabannya pada lembar jawabnya namun, ia menulis = 6 sehingga jawabannya 6 pasang. Setelah penulis bertanya mengapa bisa ditambah, ia langsung mengganti jawabannya yang semula ditambahkan menjadi dikalikan. Ia tidak menulis ditempat yang baru, namun pada tulisan awalnya sehingga tulisannya menumpuk. AF menyelesaikan perkalian dengan membuat penjumlahan berulang. Secara konsep matematika, ia menuliskan penjumlahan berulang dengan tepat, yaitu 2 4 = = 8. Penulis kembali menanyakan mengapa dikali, AF hanya diam saja. Awalnya, AF belum mengerti mengenai 1 pasang baju. Penulis mencoba untuk sedikit memberikan petunjuk dengan meminta AF menggambar 1 celana panjang, 1 celana pendek, dan 4 baju. Dengan menggunakan gambar tersebut, ia bisa menentukan 1 pasang baju meskipun sebelumnya harus diberikan contoh oleh penulis. Ternyata, AF berpikir bahwa 1 celana hanya bisa dipakai untuk 1 baju sehingga ia tidak dapat menemukan banyaknya pasangan baju dan celana yang mungkin. 26

9 Gambar 6. Jawaban tertulis AF soal combinatorial multiplication C. Subjek AR 1. Soal cerita tipe scalar multiplication Subjek yang ketiga adalah AR. Berdasarkan hasil wawancara, kadang-kadang ia menyukai matematika tetapi kadang-kadang tidak menyukainya karena susah. Guru matematika AR mengatakan bahwa AR merupakan siswa yang paling pandai dalam pelajaran matematika dibanding dengan teman sekelasnya yang lain. Secara fisik dan perilaku, AR juga terkesan seperti anak normal lainnya dan tidak menunjukkan adanya kebutuhan khusus dalam dirinya. Komunikasi AR juga lebih baik daripada temantemannya yang lain. Saat diwawancarai, ia terkesan sedikit takut namun ia murah senyum. AR membaca soal cerita tipe scalar multiplication dalam hati dan mencoba untuk memahami soal. Dengan sekali membaca soal, ia mencoba untuk menghitung secara mencongak dan menjawab sepuluh ribu. Penulis menanyakan mengapa bisa dan ia langsung menuliskan jawabannya di sebuah kertas. Tanpa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal, ia langsung menuliskan kemudian ia berhenti menulis. Penulis menanyakan ada berapa buku tulis yang akan dibeli, AR langsung menambahkan jawabannya menjadi = Ia menulis tanpa memperhatikan sisa 27

10 tempat yang ada, sehingga ia menulis 6.00 di atas dan menambahkan 0 dibawahnya. Penulis meyakinkan AR dengan jawabannya dan meminta untuk mengecek kembali namun ia tetap yakin bahwa hasilnya adalah Karena AR masih tetap yakin bahwa = 6.000, penulis kemudian mengeluarkan 5 lembar uang 2000-an dan memeragakan Awalnya, ia tetap berpendapat bahwa hasilnya Namun, setelah penulis mendekte satu-satu ia baru menjawab bahwa hasilnya adalah Penulis memulai dengan memberikan 2 lembar 2000-an dan AR menjawab empat ribu. Kemudian penulis menambahkan selembar uang 2000-an lagi dan AR menjawab enam ribu. Penulis kembali menambahkan selembar uang 2000-an (menjadi 4 lembar 2000-an) dan meminta AR menghitung jumlahnya dan ia berpikir agak lama kemudian menjawab delapan ribu. Kemudian penulis menambahkan selembar uang 2000-an lagi, dan AR baru menjawab sepuluh ribu. AR kemudian menghapus jawaban yang semula dan menggantinya dengan Ia juga menuliskan dengan cara menulis 10.0 di atas dan 00 di bawahnya karena tempatnya sudah tidak cukup. AR menuliskan jawabannya dengan cara penjumlahan berulang. AR tidak mengetahui cara penulisan jawaban tersebut dengan bentuk lain dan itu menandakan bahwa ia tidak berpikir bahwa soal tersebut merupakan soal perkalian. Gambar 7. Jawaban tertulis AR soal scalar multiplication 2. Soal cerita tipe array multiplication Awalnya, AR membaca soal cerita tipe array multiplication dalam hati dan ia menyebutkan bahwa yang diketahui dari soal tersebut adalah sisi, yaitu 5 dan 4. Ketika ditanya total jelly yang ada di nampan, ia menjawab sembilan. Hal itu menandakan bahwa 28

11 AR masih kurang memahami soal. Karena AR terlihat bingung, penulis mencoba memberikan petunjuk dengan menanyakan apa itu sisi dan meminta AR untuk menggambar dari apa yang diketahui dalam soal. Karena kurang memahami, AR malah menggambar sebuah balok. Setelah itu, penulis kembali meminta AR untuk menggambarkan sebuah nampan tetapi ia malah menggambar sebuah persegi. Kemudian penulis meminta AR menggambarkan sebuah persegi panjang dan AR menghapus gambar perseginya tadi. Penulis mencoba memberikan petunjuk kembali dengan menanyakan mana sisi terpanjang dalam persegi panjang tersebut serta banyaknya jelly yang ada dalam sisi terpanjang dan AR menjawab lima. Akan tetapi, AR masih tetap bingung dan tidak bisa menjawab soal tersebut. Penulis sudah mencoba dengan memberikan pertanyaan yang sekaligus sebagai petunjuk untuk mengerjakan dan tetap saja AR tidak bisa menyelesaikan soal tersebut. Karena AR sudah nampak sedikit bosan dan kebingungan, penulis mencoba dengan langkah selanjutnya yaitu dengan memberikan gambar. Penulis menggambarkan banyaknya jelly seperti yang ada dalam soal. Setelah melihat gambar tersebut AR baru bisa menemukan jawaban dari soal tersebut yaitu sebanyak 20, namun cara yang digunakan AR untuk menghitung banyaknya jelly tersebut dengan menghitung satu persatu. Penulis menanyakan apakah ada cara lain untuk menemukan jumlah jelly yang ada pada nampan, namun AR tidak tahu. Penulis kembali bertanya tentang rumus luas persegi panjang, namun AR juga tidak mengetahuinya. AR telah mampu menyelesaikan soal tersebut dengan benar, namun masih dengan fasilitas berupa gambar yang diberikan penulis. Kemudian penulis memberikan soal baru dengan mengganti banyaknya jelly pada sisi terpendek sebanyak 3 dan menanyakan kembali kepada AR, namun tetap saja AR tidak mengerti dan tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut. 29

12 Gambar 8. Jawaban tertulis AR soal array multiplication 3. Soal cerita tipe combinatorial multiplication Pertama kali yang AR lakukan adalah membaca soal cerita tipe combinatorial multiplication tanpa bersuara. AR mengerjakan 3 soal yang diberikan dengan tidak pernah menuliskan kembali soal pada lembar jawabnya namun ia langsung menuliskan cara dan jawabannya. Dalam mengerjakan soal ini, AR langsung mengetahui cara serta jawabannya. Ia menuliskan 4 2 = 8 di dalam lembar jawabnya. Penulis bertanya bagaimana bisa mendapatkan cara tersebut dan mengapa menggunakan cara tersebut, namun AR tidak bisa menjawabnya. Nampaknya, AR masih kebingungan dengan istilah 1 pasang baju dan celana. Penulis harus menjelaskannya terlebih dahulu, baru ia mengerti. Penulis meminta AR untuk menggambarkan sebuah celana panjang dan celana pendek, serta 4 buah baju kemudian memberikan contoh sepasang celana dan baju dengan gambar itu. AR juga bisa memberikan contoh sepasang baju dan celana yang lain. Dengan contoh tersebut, AR tetap belum bisa menjelaskan mengapa jawabannya bisa 8 dan menggunakan cara perkalian. Setelah itu, penulis mengeluarkan 4 buah kemeja dan 2 buah celana yang berbeda. Penulis meminta AR untuk menghitung berapa pasang baju dan celana yang mungkin. Ia hanya dapat menemukan 2 pasang celana dan baju. Ternyata AR berpikiran bahwa 1 celana hanya bisa untuk 1 kemeja sehingga ia tidak bisa menemukan 8 pasang baju dan celana dengan benda konkrit sekalipun. 30

13 Gambar 9. Jawaban tertulis AR soal combinatorial multiplication D. Analisis Kemampuan Perkalian Subjek Tipe Scalar Multiplication, Array Multiplication, dan Combinatorial Multiplication 1. Kemampuan Perkalian RK Subjek RK sudah mengerti mengenai scalar multiplication. Hal ini nampak ketika RK dapat mengerjakan soal tersebut dengan benar dan dapat menjawab soal lain yang serupa dengan benar pula. Tanpa berpikir panjang, RK langsung mengetahui bahwa soal tersebut merupakan soal perkalian. Dengan sedikit bantuan berupa pertanyaan yang diberikan, RK dapat menjawab soal tipe scalar multiplication dengan benar. Secara urutan dalam mengerjakanpun RK runtut dengan menuliskan kembali soal beserta apa yang diketahui. RK juga sudah mengerti mengenai array multiplication. Itu berarti RK sudah bisa berpikir abstrak karena RK bisa menjawab pertanyaan dengan tepat hanya dengan membaca soal saja. RK dapat membayangkan bahwa jelly-jelly tersebut berbentuk persegi panjang, sehingga RK menghitung banyaknya jelly dengan menggunakan rumus luas persegi panjang tanpa harus menghitung satu persatu. Oleh karena itu, RK dapat dikatakan telah sampai pada tahapan simbolik sesuai dengan teori Bruner yang menyatakan pada 31

14 tahap simbolik, individu telah mampu memiliki ide atau gagasan abstrak yang dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika (Hudoyo, 1990). RK juga menuliskan jawabannya hanya dengan sebuah gambar persegi tanpa ada gambar jelly yang tersusun di dalam persegi tersebut. Awalnya, RK salah dalam menuliskan satuan. Ia menuliskan satuan dengan cm, padahal seharusnya dengan satuan jelly. Setelah ditanya mengapa menuliskan cm, RK sedikit kebingungan namun langsung mengerti bahwa satuannya itu salah dan menggantinya dengan jelly. Saat mengerjakan soal cerita tipe combinatorial multiplication, RK terkesan menebak jawaban. Hal ini ditunjukkan dengan jawaban RK yang berubah-ubah. Awalnya, jawaban RK pada lembar jawab sudah benar namun, ketika ditanya alasan dari jawabannya itu RK tidak menjawab tetapi langsung menghapus jawabannya dan menjadi Ketika ditanya lagi mengapa dijumlahkan, RK tidak menjawab dan mengubah jawabannya lagi. Penulis menggambarkan 4 buah baju dan 2 buah celana, dan meminta RK untuk menunjukkan satu pasang celana baju dan ternyata RK tidak mengetahui maksud dari 1 pasang baju dan celana. Hal itu menunjukkan bahwa RK belum memahami soal combinatorial multiplication sehingga hanya menebak jawaban saja. 2. Kemampuan Perkalian AF Subjek yang kedua adalah AF. AF belum bisa memahami soal perkalian tipe scalar multiplication meskipun tipe ini merupakan tipe yang paling mudah seperti yang dikemukakan oleh Pascual-Leone. AF sudah membaca soal beberapa kali dan juga menuliskan kembali soal ke lembar jawabnya, namun tetap saja ia tidak memahami soal tersebut. Ternyata, perkalian AF dapat dikatakan lemah. Ia tidak bisa menyebutkan nilai 4 5 pada saat wawancara, padahal AF mengatakan sudah mendapat pelajaran perkalian sebelumnya. Penulis sudah mencoba untuk memberikan bantuan serta petunjuk kepada AF berupa gambar hingga 5 buah buku dan uang Rp.2000,00 sebanyak 5 lima lembar, namun tetap saja AF tidak bisa menjawab. Hal ini menunjukkan bahwa AF tidak dapat memahami soal cerita perkalian tipe scalar multiplication meskipun ia telah dibantu dengan tahap yang paling rendah menurut teori Bruner, yaitu tahap ikonik dengan memberikan benda nyata kepada AF. Berbeda lagi dengan kemampuan AF dalam menyelesaikan soal cerita tipe array multiplication. Meskipun AF tidak bisa menjelaskan alasan atas jawabannya, AF dapat 32

15 dikatakan sudah memahami soal cerita tipe ini. Tanpa dibantu oleh penulis AF dapat mengetahui cara yang harus digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut, meskipun awalnya AF salah dalam menjumlahkan sehingga hasil akhirnya salah. Setelah kembali menghitung, AF dapat menemukan jawabannya dengan tepat. Untuk soal cerita tipe combinatorial multiplication, AF dapat menjawab soal dengan benar namun ia hanya menebak-nebak saja dan belum paham mengenai soal tersebut. Hal ini dibuktikan AF tidak dapat menunjukkan 1 pasang baju dengan gambar dan dapat menunjukkan ketika diberikan contoh oleh penulis. AF menganggap bahwa 1 celana hanya bisa digunakan dengan 1 baju saja, sehingga ia tidak bisa menunjukkan kedelapan pasang baju dan celana dengan menggunakan gambar. Bukti lain adalah awalnya AF menjawab soal dengan menuliskan = 6, namun ketika ditanya mengapa bisa dijumlahkan AF mengganti jawabannya dengan dikalikan dan hasilnya 8. Ia hanya menebak jawaban tanpa memahami soal dengan benar 3. Kemampuan Perkalian AR Berbeda dengan dua subjek sebelumnya, AR memiliki kemampuan yang berbeda dalam mengerjakan ketiga soal cerita ini. Meskipun AR menyelesaikan soal cerita tipe scalar multiplication dengan menggunakan cara penjumlahan berulang, ia tetap dapat menjawab soal dengan benar dan dapat dikatakan bahwa AR sudah paham mengenai soal scalar multiplication. Ia tidak hanya sekedar menebak dan mengira-ngira jawaban, tetapi benar-benar menghitungnya meskipun awalnya AR salah dalam menjumlahkan dan membuat hasil akhirnya salah. Ketika penulis kembali bertanya berapa harga 3 buku tulis, AR dapat menjawab dengan benar. Penulis bertanya lagi harga 6 buku tulis, AR juga dapat menjawab dengan tepat meskipun berpikir dan menghitungnya memerlukan waktu beberapa menit. AR memiliki kemampuan yang berbeda dalam menyelesaikan soal cerita tipe AR array multiplication. AR hanya bisa menyebutkan apa yang diketahui dari tipe array multiplication namun tidak dapat menemukan cara penyelesaiannya sehingga ia tidak dapat menyelesaikan soal tersebut. Meskipun AR sudah diberikan petunjuk dengan pertanyaanpertanyaaan, namun AR tetap saja tidak dapat menyelesaikan soal tipe ini. AR juga mengaku pada saat diwawancara bahwa ia bingung dalam menyelesaikan soal tersebut. 33

16 Setelah beberapa saat, AR akhirnya bisa menemukan jawaban dari soal tersebut dengan benar meskipun harus dibantu dengan gambar. AR belum mampu memahami dan menyelesaikan soal tipe array multiplication secara abstrak namun harus diberikan gambar terlebih dahulu, baru ia bisa menjawab soal tersebut. Ini berarti AR masih ada dalam tahap ikonik, dimana Hudoyo (1990: 48) menyebutkan bahwa dalam tahap ini individu memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar dan visualisasi verbal. Cara yang digunakan AR dalam mengerjakan soal tersebut pun tidak dengan perkalian, namun dengan menghitung satu persatu. AR tidak mengetahui ada cara lain yang lebih praktis, yaitu dengan mengaplikasikan rumus luas persegi panjang tersebut dengan mengalikan antar sisinya. Ternyata, AR juga tidak mengetahui rumus luas persegi panjang. Meskipun demikian, AR sudah mengerti mengenai perkalian 2 bilangan sederhana. Penulis menanyakan hasil dari 4 5 dan AR bisa menjawabnya dengan benar. Hal ini juga membuktikan bahwa meskipun seseorang bisa dan hafal perkalian bilangan, namun belum tentu ia dapat menyelesaikan soal aplikasi perkalian. Setelah AR dapat menjawab soal dengan benar, penulis mencoba memberikan soal baru dengan mengganti sisi terpendeknya menjadi 3 namun AR tetap tidak bisa menjawab soal tersebut. AR juga dapat menjawab dan menyelesaikan soal cerita tipe combinatorial multiplication dengan benar, namun ia hanya menebak saja. Saat ditanya alasan atas jawabannya, AR tidak bisa menjawab. Ia diminta untuk menemukan banyaknya pasang celana dan baju yang mungkin, namun ia hanya menemukan 2 buah pasang karena ia berpikir bahwa sebuah celana hanya boleh untuk 1 kemeja. Oleh karena itu, AR bisa menyelesaikan soal perkalian tipe combinatorial multiplication namun ia belum memahami soal tersebut. 34

Lampiran 1. Soal Tes Tertulis

Lampiran 1. Soal Tes Tertulis LAMPIRAN 38 Lampiran 1. Soal Tes Tertulis 1. Saya pergi ke pasar untuk membeli buku tulis. 1 buah buku tulis harganya Rp 2.000,00. Jika saya membeli 5 buah buku tulis, berapa total harga buku tulis tersebut?

Lebih terperinci

GASING GASING (Sragen GAmpang asyik MenyenaNGkan)

GASING GASING (Sragen GAmpang asyik MenyenaNGkan) 2 Belajar Matematika SD Kelas 1 6 dalam 6 bulan GASING GASING (Sragen GAmpang asyik MenyenaNGkan) Alokasi Waktu: Cepat : 13 hari Sedang : 18 hari Lambat : 26 hari 1. Pelajaran 26 Materi : Arti Perkalian

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL TES DIAGNOSTIK MATERI PELAJARAN TEOREMA PYTHAGORAS

KISI KISI SOAL TES DIAGNOSTIK MATERI PELAJARAN TEOREMA PYTHAGORAS LAMPIRAN 141 Lampiran 1. Kisi-kisi Tes Diagnostik KISI KISI SOAL TES DIAGNOSTIK MATERI PELAJARAN TEOREMA PYTHAGORAS Sekolah : SMP Negeri 1 Sleman Kelas : VIII A Tahun ajaran : 2015/2016 Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

Operasi Hitung Bilangan 1

Operasi Hitung Bilangan 1 Operasi Hitung Bilangan 1 2 Ayo Belajar Matematika Kelas IV Bab 1 Operasi Hitung Bilangan Mari memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah. Operasi Hitung Bilangan

Lebih terperinci

Saat menemui penjumlahan langsung pikirkan hasilnya dengan cepat lalu lakukan penjumlahan untuk setiap jawaban yang diperoleh.

Saat menemui penjumlahan langsung pikirkan hasilnya dengan cepat lalu lakukan penjumlahan untuk setiap jawaban yang diperoleh. TRIK PENJUMLAHAN DENGAN BERPIKIR LANGSUNG HASILNYA Penjumlahan merupakan salah satu dari proses berpikir dan menghapal. Keahlian menjumlahkan secara cepat tidak bisa didapat begitu saja melainkan harus

Lebih terperinci

Mari belajar keliling dan Luas Lingkaran.

Mari belajar keliling dan Luas Lingkaran. LAMPIRAN 95 96 Lampiran 1 Instrumen tes pemecahan masalah open-ended materi lingkaran Mari belajar keliling dan Luas Lingkaran. Nama : Kelas/ No urut : Petunjuk Pengisian: 1. Berdoalah terlebih dahulu

Lebih terperinci

Perpangkatan dan Akar

Perpangkatan dan Akar Bab 4 Perpangkatan dan Akar Pada kehidupan sehari-hari kamu sering menemukan angka berpangkat seperti 2 2, 2 3, 2 4, dan seterusnya. Bilangan berpangkat ini memiliki makna tersendiri nilainya. Apakah kamu

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Pra Siklus Tahap pra siklus adalah tahap dimana belum diterapkannya model pembelajaran yang baru. Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang terjadi di kelas I SDN Tingkir Lor 1 Salatiga. Sebelum dilaksanakannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Penelitian Peneliti mengadakan studi pendahuluan di lokasi penelitian yaitu MTs Sultan Agung yang berada di Jln. Gapuro Timur, desa Jabalsari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi dan Analisis Hasil Penelitian 1. Subjek S 1Untuk mengetahui kemampuan translasi model representasi dari Real Script menjadi Gambar Statis subjek S 1, maka diberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru 01 di Dusun Kampung Rapet, Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN. Sekolah ini berada di sebelah Kantor Kepala Desa yang merupakan pusat desa.

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN. Sekolah ini berada di sebelah Kantor Kepala Desa yang merupakan pusat desa. BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di MTs Negeri Sumberejo yang beralamatkan di Jln. Jawa No. 1B, Desa Sumberjo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNARUNGU

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNARUNGU HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNARUNGU Nama : Alen Pengalaman Belajar di Kelas 1 Pelajaran apa yang kamu anggap sulit? anggap sulit? 2 Pelajaran apa yang paling kamu sukai? sukai? 3 Apakah kamu pernah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN 42 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN Dalam bagian ini akan dikaji dan dideskripsikan secara kualilatif metakognisi siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan model Flavell. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi awal dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi awal dalam BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Hasil Wawancara Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi awal dalam menentukan fokus penelitian dan menentukan sampel penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Pada BAB IV ini akan dibahas mengenai; a) proses berpikir reflektif siswa dalam memecahkan masalah sistem pertidaksamaan linear dua variabel (SPtLDV) bagi mereka yang memiliki pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi kecerdasan intelektual yang berada di bawah rata-rata dan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi kecerdasan intelektual yang berada di bawah rata-rata dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi kecerdasan intelektual yang berada di bawah rata-rata dan ketidakcakapan dalam interaksi sosial pada umumnya terjadi pada siswa tunagrahita ringan. Namun,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas IVB pada mata pelajaran matematika kompetensi dasar menjumlahkan bilangan bulat SD Negeri Tlahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal A. Aktivitas Pembelajaran Ekonomi Dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam penugasan, siswa cenderung pasif kurang termotivasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan observasi, perkenalan, dan wawancara kepada guru kelas III MI. Wawancara

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data 1. Deskripsi Lokasi an an ini mengambil lokasi di SDLB Negeri Panggungsari yang terletak di Desa Panggungsari, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata pelajaran Kelas/ semester Waktu : SMP... : Matematika : VII/ 1(satu) : 2 x 0 Menit A. Standar Kompetensi: 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan

Lebih terperinci

CONTOH SILABUS BERDIVERSIFIKASI DAN PENILAIAN BERBASIS KELAS

CONTOH SILABUS BERDIVERSIFIKASI DAN PENILAIAN BERBASIS KELAS CONTOH SILABUS BERDIVERSIFIKASI DAN BERBASIS KELAS Mata Pelajaran MATEMATIKA LAYANAN KHUSUS SEKOLAH dan MADRASAH IBTIDAIYAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jakarta, 2003 Katalog dalam Terbitan Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN. 1. TK Kusuma 1 merupakan TK PKK yang beralamat di Jalan Kapulogo, dusun

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN. 1. TK Kusuma 1 merupakan TK PKK yang beralamat di Jalan Kapulogo, dusun BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Taman Kanak-kanak Kusuma 1. TK Kusuma 1 merupakan TK PKK yang beralamat

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. Tabel 4.1 Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. Tabel 4.1 Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitian 45 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN Dalam penelitian ini terdapat tahap-tahap kegiatan dalam pengerjaannya. Rincian waktu dan kegiatan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan, Pelaksanaan, dan Refleksi 4.1.1 Siklus 1 4.1.1.1 Perencanaan Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar segi empat (persegi,

Lebih terperinci

PEDOMAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TAI) TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN

PEDOMAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TAI) TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN Lampiran 1 84 Lampiran 2 85 86 Lampiran 3 PEDOMAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TAI) TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis pekerjaan pada mata pelajaran IPS melalui metode Course Review Horray di kelas III MI Miftahul

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kristen 02 Salatiga pada semester 1 Tahun Ajaran 2011/2012. SMP Kristen 02 terletak di Jalan Jenderal Sudirman

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS 1 TEMA : KEBERSIHAN

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS 1 TEMA : KEBERSIHAN LAMPIRAN STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS 1 TEMA : KEBERSIHAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI LANGKAH PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU SARANA DAN SUMBER PENILAIAN

Lebih terperinci

BAB I BILANGAN. Skema Bilangan. I. Pengertian. Bilangan Kompleks. Bilangan Genap Bilangan Ganjil Bilangan Prima Bilangan Komposit

BAB I BILANGAN. Skema Bilangan. I. Pengertian. Bilangan Kompleks. Bilangan Genap Bilangan Ganjil Bilangan Prima Bilangan Komposit BAB I BILANGAN Skema Bilangan Bilangan Kompleks Bilangan Real Bilangan Imajiner Bilangan Rasional Bilangan Irasional Bilangan Bulat Bilangan Pecahan Bilangan Cacah Bilangan Bulat Negatif Bilangan Asli

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Peneliti melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian. Observasi bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern dan mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SOAL TES 34

LAMPIRAN 1 SOAL TES 34 LAMPIRAN 33 LAMPIRAN 1 SOAL TES 34 SOAL TEST = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = 1. Jumlah dua bilangan cacah adalah 55, dan selisih ke dua bilangan itu adalah 25.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengetahui proses pemberian scaffolding untuk mengatasi kesulitan belajar siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengetahui proses pemberian scaffolding untuk mengatasi kesulitan belajar siswa 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI PELAKSANAAN PENELITIAN 1. Studi pendahuluan Penelitian tentang pemberian scaffolding pada siswa ini adalah untuk mengetahui proses pemberian scaffolding

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indriani, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bilangan merupakan hal yang sering anak-anak jumpai disekolah. Menurut hasil penelitian seorang ahli pada surat kabar Kompas dikatakan bahwa 46 % anak-anak

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas/Semester : II/ Pertemuan Ke- : Alokasi Waktu : x 5 menit Standar Kompetensi : Memahami pesan pendek dan dongeng yang dilisankan Kompetensi Dasar : Menceritakan kembali isi dongeng yang didengarnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI PENELITIAN. menyelesaikan soal cerita matematika, dapat dinyatakan sebagai berikut:

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI PENELITIAN. menyelesaikan soal cerita matematika, dapat dinyatakan sebagai berikut: 87 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI PENELITIAN A. Pembahasan Penalaran Adaptif Berdasarkan hasil penelitian tentang penalaran adaptif siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika, dapat dinyatakan sebagai

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INKUIRI SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 BALONG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INKUIRI SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 BALONG TAHUN AJARAN 2013/2014 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INKUIRI SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 BALONG TAHUN AJARAN 2013/2014 Kiki Pramudita Amalia Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. 1 Semester 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. 1 Semester 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS 1 Semester 1 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia, IPS

Lebih terperinci

Naik Kereta Api dari Bandung ke Surabaya

Naik Kereta Api dari Bandung ke Surabaya Naik Kereta Api dari Bandung ke Surabaya Belajar Penjumlahan dengan Teknik Tanpa Menyimpan dan Teknik Menyimpan Pada Dua Buah Bilangan Puluhan dan Tiga Buah Bilangan Puluhan di Kelas II/c SD Negeri 119

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada Bab IV ini, peneliti akan mendeskripsikan data dan hasil penelitian tentang permasalahan yang telah dirumuskan pada BAB I, yakni Profil Kemampuan Pra Berhitung

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN PENGURANGAN PECAHAN DI SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN PENGURANGAN PECAHAN DI SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN PENGURANGAN PECAHAN DI SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO SAMSIAR RIVAI Jurusan Pendidikanj Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Gorontalo Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan tentang penerapan strategi pembelajaran inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran dengan menggunakan media poster. Pada hasil penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran dengan menggunakan media poster. Pada hasil penelitian ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat hal-hal yang akan dijabarkan. Hasil penelitian ini yaitu semua data yang diperoleh peneliti selama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 77 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data dan Analisis Data 1. Faktor yang menyebabkan kesulitan belajar peserta didik mata pelajaran Matematika pada materi pembagian peserta didik kelas III MI Darussalam

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN TEMATIK

RENCANA PEMBELAJARAN TEMATIK RENCANA PEMBELAJARAN TEMATIK NAMA SEKOLAH :... TEMA : KEPERLUAN SEHARI HARI KELAS /SEMESTER : 3 (Tiga)/2 (Dua) ALOKASI WAKTU : 4 MINGGU A. STANDAR KOMPETENSI I. PKN 3. Memiliki harga diri sebagai individu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan pada saat pembelajaran IPA tentang sikap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan pada saat pembelajaran IPA tentang sikap 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada saat pembelajaran IPA tentang sikap ilmiah siswa kelas IV SD Negeri 55/I Sridadi yang meliputi sikap ingin

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dapat membantu siswa dalam membangun pemahamannya. siswa untuk membuat ide-ide matematika lebih sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dapat membantu siswa dalam membangun pemahamannya. siswa untuk membuat ide-ide matematika lebih sederhana dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi dalam pembelajaran matematika memiliki peranan yang penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Proses komunikasi yang baik dapat membantu siswa

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Proses Berpikir Siswa Berdasarkan Teori Bruner dalam Menyelesaikan Soal. Materi Kesebangunan Berdasarkan Kemampuan Siswa

BAB V PEMBAHASAN. Proses Berpikir Siswa Berdasarkan Teori Bruner dalam Menyelesaikan Soal. Materi Kesebangunan Berdasarkan Kemampuan Siswa BAB V PEMBAHASAN Proses Berpikir Siswa Berdasarkan Teori Bruner dalam Menyelesaikan Soal Materi Kesebangunan Berdasarkan Kemampuan Siswa Dalam proses berpikir siswa terdapat tingkat kemampuan pemahaman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian yang baik tentunya didukung oleh berbagai persiapan yang maksimal. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan antara

Lebih terperinci

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : 4 x 35 menit (4 jam pelajaran)

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : 4 x 35 menit (4 jam pelajaran) LAMPIRAN 78 Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Waktu : SLB PGRI Minggir : Matematika : X / II : 4 x 35 menit (4 jam pelajaran) A. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan dari ke empat kasus

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan dari ke empat kasus 84 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan dari ke empat kasus siswa yang memiliki kesulitan belajar siswa SD pada mata pelajaran IPA, maka dapat

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P - 55 PEMANFAATAN PROGRAM CABRI 3D DALAM UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS 5 SD NEGERI BANYUURIP PURWOREJO PADA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK Leo Agung Noviar Kidung Adi 1, M. Andy

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas 5 pada SDN

Lebih terperinci

Nama Sekolah :... I. STANDAR KOMPETENSI I. PKn 1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda

Nama Sekolah :... I. STANDAR KOMPETENSI I. PKn 1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Nama Sekolah :... Tema : TEMPAT UMUM Kelas/Semester : III / 1 Alokasi Waktu : 2 minggu I. STANDAR KOMPETENSI I. PKn 1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda II.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tempat dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Tuntang yang beralamat di Jalan Bringin-Tuntang Km 5,

Lebih terperinci

Mengenal Bilangan Bulat

Mengenal Bilangan Bulat Mengenal Bilangan Bulat Kita sudah mempelajari bilangan-bilangan yang dimulai dari nol sampai tak terhingga. Selama ini yang kita pelajari 0 (nol) adalah bilangan terkecil. Tetapi tahukah kamu bahwa ada

Lebih terperinci

2012

2012 RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Nama Sekolah : Tema : Lingkungan Kelas/Semester : III / 1 Alokasi Waktu : 3 minggu I STANDAR KOMPETENSI I PKn 1 Mengamalkan makna Sumpah Pemuda II IPS 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Matematika adalah suatu ilmu pengetahuan yang tergolong ilmu dasar

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Matematika adalah suatu ilmu pengetahuan yang tergolong ilmu dasar BAB I PENDAHULUAN E. Latar Belakang Matematika adalah suatu ilmu pengetahuan yang tergolong ilmu dasar dan mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terkadang, siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Jawaban Soal Nomor 1 Subjek S 1. Gambar 4.2

Gambar 4.1 Jawaban Soal Nomor 1 Subjek S 1. Gambar 4.2 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi dan Analisis Data Hasil Penelitian 1. Subjek S dengan inisial AP yang berasal dari SD a. Soal nomor 1 Gambar 4.1 Jawaban Soal Nomor 1 Subjek S 1 Gambar

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD Mata pelajaran : Matematika Kelas/Semester : II/1 Tema : Aku Standar Kompetensi : 1. Melakukan penjumlahan dan pengurangan sampai 500. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD Mata pelajaran : Matematika Kelas/Semester : II/2 Tema : Peristiwa Standar Kompetensi : 3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Observasi awal yang dilakukan di kelas IIIA SD Negeri Tlahap, peneliti berhasil menemukan beberapa permasalahan yang terjadi di dalam proses

Lebih terperinci

YAYASAN SAYAP IBU CABANG PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SEKOLAH LUAR BIASA GANDA (SLB-G) DAYA ANANDA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

YAYASAN SAYAP IBU CABANG PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SEKOLAH LUAR BIASA GANDA (SLB-G) DAYA ANANDA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN LAMPIRAN 71 YAYASAN SAYAP IBU CABANG PROINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SEKOLAH LUAR BIASA GANDA (SLB-G) DAYA ANANDA ALAMAT: KADIROJO 153, PURWOMARTANI, KALASAN, SLEMAN, YOGYAKARTA 55571, TELP. (0274)

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra an Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengadakan studi pendahuluan di lokasi penelitian yaitu di MTs Negeri Bandung yang beralamatkan

Lebih terperinci

Mengenal Bilangan Bulat

Mengenal Bilangan Bulat Mengenal Bilangan Bulat Kita sudah mempelajari bilangan-bilangan yang dimulai dari nol sampai tak terhingga. Selama ini yang kita pelajari 0 (nol) adalah bilangan terkecil. Tetapi tahukah kamu bahwa ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, dan matematika juga mempunyai peranan dalam berbagai ilmu dan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003 pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengumpulan Data Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengumpulan Data Penelitian digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengumpulan Data Penelitian Data dalam penelitian ini adalah profil pemecahan masalah sistem persamaan linier dua variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Penggambaran kondisi awal sebelum dilaksanakannya sebuah penelitian tindakan, diperlukan untuk mengetahui gambaran nyata kondisi kelas yang

Lebih terperinci

134 Ayo Belajar Matematika Kelas IV

134 Ayo Belajar Matematika Kelas IV Bilangan Bulat 133 134 Ayo Belajar Matematika Kelas IV Bab 5 Bilangan Bulat Mari menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam pemecahan masalah. Bilangan Bulat 135 136 Ayo Belajar

Lebih terperinci

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Operasi Hitung Campuran (Perkalian dan Pembagian) di Kelas II SDN Ngaban

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Operasi Hitung Campuran (Perkalian dan Pembagian) di Kelas II SDN Ngaban Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Operasi Hitung Campuran (Perkalian dan Pembagian) di Kelas II SDN Ngaban Bella Merryzca Purnama Bella / 148620600181 / 6 / A3 bellamrzc@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompetensi di

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompetensi di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan dalam membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan bertujuan menumbuh kembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ` BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Awal Pra Siklus Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SMP Negeri 8 Salatiga pada kelas VIII B Semester II Tahun Ajaran 2011/2012. Kelas yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Identifikasi Masalah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan kurang lebih selama satu bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri baik mental maupun fisik.

Lebih terperinci

RUMAH BILANGAN DAN KANTONG KACANG MERAH DALAM MENENTUKAN NILAI TEMPAT. Ambarsari Kusuma Wardani

RUMAH BILANGAN DAN KANTONG KACANG MERAH DALAM MENENTUKAN NILAI TEMPAT. Ambarsari Kusuma Wardani RUMAH BILANGAN DAN KANTONG KACANG MERAH DALAM MENENTUKAN NILAI TEMPAT Ambarsari Kusuma Wardani A. PENDAHULUAN Pembelajaran nilai tempat sudah diperkenalkan kepada siswa sekolah dasar (SD) mulai dari kelas

Lebih terperinci

Nama Sekolah : Kelas / Semester : 2 / 2 : Lingkungan Waktu : 4 minggu

Nama Sekolah : Kelas / Semester : 2 / 2 : Lingkungan Waktu : 4 minggu Nama Sekolah : Kelas / Semester : 2 / 2 Tema : Lingkungan Waktu : 4 minggu Standar Kompetensi B. Indonesia Berbicara RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Mengungkapkan secara lisan beberapa

Lebih terperinci

Matematika 1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam memecahkan masalah

Matematika 1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam memecahkan masalah RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Nama Sekolah :... Tema : Kegiatan Kelas/Semester : III / 1 Alokasi Waktu : 2 minggu I. STANDAR KOMPETENSI I. PKn 1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda II. III.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi. Setelah dilakukannya

BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi. Setelah dilakukannya BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Identifikasi Awal Dalam bab ini akan dibahas data dan pembahasan hasil penelitian. Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan kegiatan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

hidup yang sebenarnya tidak hidup. Namun, selalu terlihat sangat nyata. Kadang aku bertanya, apa mungkin yang ku lihat di langit itu adalah apa yang

hidup yang sebenarnya tidak hidup. Namun, selalu terlihat sangat nyata. Kadang aku bertanya, apa mungkin yang ku lihat di langit itu adalah apa yang I Pengantar Kau tahu seluas apa itu langit? Langit itu sangat luas, selama apapun kita memandang ke atas, langit selalu terlihat lapang. Sangat luas. Bahkan jika awan-awan menutupi warna kebiruan langit,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Pada Bab IV ini akan dijelaskan hasil perolehan data di lapangan yang selanjutnya dianalisis untuk memperoleh deskripsi profil berpikir probabilistik siswa dalam menyelesaikan masalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4 sampai 5 tahun memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4 sampai 5 tahun memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia 4 sampai 5 tahun memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias yang kuat. Ia banyak memperlihatkan, membicarakan atau menanyakan tentang berbagai hal

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) DUNIA MATEMATIKA 2

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) DUNIA MATEMATIKA 2 MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) DUNIA MATEMATIKA 2 untuk Kelas 2 SD Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini akan diuraikan dalam tahapan-tahapan pada setiap siklusnya. Dalam penelitian ini dilakukan dua siklus proses pembelajaran.

Lebih terperinci

Kegiatan Sehari-hari

Kegiatan Sehari-hari Bab 1 Kegiatan Sehari-hari Kegiatan Sehari-hari 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat daftar kegiatan sehari-hari berdasarkan penjelasan guru; 2) menceritakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Pelaksanaan tindakan pra siklus dimulai dengan mengadakan observasi awal yang dilakukan pada hari Sabtu, 18 Oktober 2014.

Lebih terperinci