Beras. Oktober Beras

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Beras. Oktober Beras"

Transkripsi

1 ober

2 ober Beras Beras Informasi Utama Harga beras medium data Ditjen Perdagangan Dalam Negeri di pasar domestik pada bulan ober naik 0,7% bila dibandingkan dengan harga pada bulan tember dan naik 0,46% dibandingkan dengan harga pada bulan ober. Pada bulan ober, harga beras secara nasional stabil dengan koefisien keragaman harga harian sebesar 0,29%. Harga beras selama periode ober ober juga stabil dengan koefisien keragaman harga bulanan sebesar 0,49%. Fluktuasi harga beras per provinsi pada bulan ober bervariasi dengan kisaran koefisien keragaman harga harian antara 0 5%. Disparitas harga beras antar provinsi pada bulan ober masih tinggi dengan koefisien keragaman harga bulanan antar kota mencapai 12,6%. Harga beras di pasar internasional pada ober mengalami penurunan sebesar 0,91% untuk Thai 5% dan 0,94% untuk Thai 15% dibandingkan dengan harga pada tember. Sementara beras Viet 5% dan beras Viet 15% mengalami kenaikan sebesar 1,68% dan 1,72% dibandingkan dengan harga pada tember. Perkembangan Pasar Domestik Harga rata-rata beras medium secara nasional menurut data Ditjen PDN pada ober naik 0,7% bila dibandingkan dengan harga pada bulan tember dan naik 0,46% jika dibandingkan dengan harga bulan ober. Pada bulan ober, harga beras medium data Ditjen PDN secara nasional rata-rata mencapai Rp ,-/kg Gambar 1. Perkembangan Harga Beras Bulanan Domestik dan Paritas Impor (Thai 5% dan Viet 5%), 2014 ober ( Paritas Thai 5% Umum BPS Paritas Viet 5% Beras Medium Di sisi lain, jika dibandingkan dengan harga paritas impor kualitas Thai 5% dan Viet 5%, maka harga beras di pasar domestik kualitas medium, berdasarkan data dari Ditjen PDN, relatif lebih mahal. Pada bulan ober, harga beras medium lebih mahal 54% dari beras Thai 5% dan lebih mahal 42% dari Viet 5%. Tabel 1. Perkembangan Harga Rata-rata Beras di Beberapa Kota (Rp/kg) Kota Rata-rata Nasional ,12 Sumber : Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (), diolah thd (%) Berdasarkan data dari Ditjen Perdagangan Dalam Negeri, harga beras secara nasional tergolong stabil dengan koefisien keragaman harga harian 0,29% pada bulan ober, masih di bawah IKU Kemendag sebesar 5 9%. Harga beras selama periode ober ober juga stabil dengan koefisien keragaman harga bulanan sebesar 0,49%. Di sisi lain, disparitas harga beras antar provinsi pada bulan ober masih tinggi yang dicerminkan dengan nilai koefisien keragaman harga bulanan antar kota mencapai 12,6%. Harga tertinggi terdapat di Jayapura dan Tanjung Selor yaitu sebesar Rp /kg dan harga terendah di sebesar Rp 8.966/kg. Harga beras per provinsi pada bulan ober cukup stabil dengan koefisien keragaman harga harian antara 0 5%. Koefisien Keragaman harga beras paling tinggi terjadi di Mamuju dengan koefisien keragaman sebesar 4,8% dan terendah dengan koefisien keragaman 0% terjadi di 18 provinsi, seperti di Sumatera Barat, Jawa Barat, Bengkulu, NTT, dan Papua (Gambar 2). 2,83 0,00 4,58-0,12-0,55 3,86 1,67 0, ,80-1,18 0,00 2,23 1,94-0,34 3,86 0,60 0, i i i i i i i i Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Ditjen PDN), BPS, Reuters & Bloomberg (),diolah

3 ober Beras Gambar 2. Koefisien Keragaman Harga Beras Bulan ober per Provinsi (%) Mamuju Bangka Belitung Bandar Lampung Pontianak Bengkulu Jambi Padang Banda Aceh IKU Kemendag 5-9 Koefisien Keragaman (%) Sumber : Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (), diolah Gambar 3. Perkembangan Harga Beras Internasional Tahun 2014 ober (USD/ton) 6 Isu dan Kebijakan Terkait Langkanya beras kualitas medium akibat shifting membuat harga beras medium naik. Harga tersebut dinilai tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah melakukan operasi pasar. Operasi pasar dilakukan di PIBC. Beras medium di PIBC berjumlah 15% hingga 20% dari total stok beras sebesar ton. Harga beras medium untuk operasi pasar di konsumen ditetapkan sebesar Rp per kg. Kondisi stok beras Bulog saat ini masih dinilai aman. Berdasarkan data, realisasi pengadaan beras oleh Bulog hingga 20 ober sebesar 2,04 juta ton. Angka tersebut mencukupi kebutuhan selama 5 bulan terakhir sebelum kembali panen. Harga GKG saat ini di tingkat petani sudah mencapai Rp per kilogram (kg). Harga tersebut apabila dijadikan beras akan mencapai harga Rp per kg. US$/TON Paritas Viet 5% Paritas Thai 5% Thai 15% Viet 15% 300 i i i i i i i i Sumber : Reuters () Perkembangan Pasar Dunia Harga beras di pasar internasional pada ober mengalami penurunan sebesar 0,91% untuk Thai 5% dan 0,94% untuk Thai 15% dibandingkan dengan harga pada tember. Sementara beras Viet 5% dan beras Viet 15% mengalami kenaikan sebesar 1,68% dan 1,72% dibandingkan dengan harga pada tember. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, beras jenis Thai broken 5% dan 15% mengalami kenaikan sebesar 6,26% dan 7,11% dibanding bulan ober. Sementara itu, harga beras Vietnam kualitas broken 5% dan 15% naik sebesar 15,27% dan 15,74%. Disusun oleh : Riska Pujiati

4 Informasi Utama Harga cabai merah di pasar dalam negeri pada bulan ober mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 11,79% dibandingkan dengan bulan tember. Namun jika dibandingkan dengan ober, harga cabai merah mengalami penurunan yang signifikan yaitu sebesar 45,07 %. Untuk cabai rawit, harga mengalami sedikit penurunan yaitu sebesar 1,81 % dibandingkan dengan bulan tember. dan jika dibandingkan dengan ober, harga cabai rawit mengalami penurunan sebesar 27,47 % Harga cabai secara nasional tidak stabil selama satu tahun ini. Kondisi ini ditunjukkan oleh koefisien keragaman (KK) harga bulanan untuk ober sampai dengan ober yang tinggi yaitu sebesar 32,47 % untuk cabai merah dan 50,76 % untuk cabai rawit. Khusus bulan ober, KK harga rata-rata harian secara nasional relatif rendah sebesar 2,36 % untuk cabai merah dan 5,27 % untuk cabai rawit. Disparitas harga antar wilayah pada bulan ober cukup tinggi dengan KK harga bulanan antar wilayah untuk cabai merah mencapai 32,59 % dan cabai rawit mencapai 38,82 % Harga cabai dunia pada bulan ober mengalami sedikit peningkatan yaitu sebesar 0,34 % dibandingkan dengan periode tember Perkembangan Pasar Domestik Gambar 1. Perkembangan Harga Cabai Merah dan Cabai Rawit Dalam Negeri (Rp/kg) i Sumber: BPS (ober ) i Berdasarkan data BPS, secara nasional harga rata-rata cabai pada bulan ober relatif normal, yaitu sebesar Rp ,-/kg untuk cabai merah dan Rp ,-/kg untuk cabai rawit. Tingkat harga sedikit berada di bawah kisaran harga patokan yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan sebesar Rp ,-/kg untuk cabai merah dan Rp ,-/kg untuk cabai rawit. i Harga Cabai Merah Lokal (BPS) Harga Cabai Rawit Lokal (BPS) i i ober Tingkat harga bulan ober tersebut mengalami peningkatan sebesar 11,79 % untuk cabai merah dan mengalami penurunan sebesar 1,81 % untuk cabai rawit dibandingkan dengan harga bulan tember sebesar Rp ,-/kg untuk cabai merah dan Rp ,-/kg untuk cabai rawit. Jika dibandingkan dengan harga bulan ober, harga cabai merah mengalami penurunan sebesar 45,07 % dan harga cabai rawit mengalami penurunan sebesar 27,47%. Tabel 1. Harga Rata-Rata Cabai Merah dan Cabai Rawit di Beberapa Kota di Indonesia () Kota Rata-rata Nasional Kota Rata-rata Nasional n.a n.a CABE MERAH Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (), diolah n.a n.a CABE RAWIT Tabel 1 menunjukkan harga cabai merah dan cabai rawit pada ober di 8 kota utama di Indonesia. Untuk cabai merah harga tertinggi tercatat di kota sebesar Rp ,-/kg dan terendah tercatat di kota sebesar Rp ,-/kg. Untuk cabai rawit, harga tertinggi tercatat di kota sebesar ,-/kg dan terendah tercatat di kota sebesar ,-/kg. Secara rata-rata nasional, fluktuasi harga cabai cukup tinggi selama periode ober - ober dengan KK sebesar 32,47 % untuk cabai merah dan 50,76 % untuk cabai rawit. Khusus bulan ober, KK harga rata-rata harian secara nasional relatif rendah sebesar 2,36 % untuk cabai merah dan 5,27 % untuk cabai rawit. n.a n.a thd (%) ,73-46,99-59,43-55,89-61,99-70,14 n,a -44,12-37, ,12-36,36-50,60-58,70-43,66-56,22 n,a 3,02-20,12 Cabe -17 3,52-11,30 5,47 22,28 5,22-5,16 n,a -22,12-6,22 thd (%) -17-4,71-12,19 14,20 24,19-2,06-1,28 n,a -12,29-14,86 Cabe

5 ober Cabe Disparitas harga antar daerah pada bulan ober cukup tinggi dengan KK harga bulanan antar wilayah untuk cabai merah mencapai 32,59 % dan cabai rawit mencapai 38,82 %. Jika dilihat dari per kota (Gambar 2), fluktuasi harga cabai merah berbeda antar wilayah. Kota, dan adalah beberapa kota yang perkembangan harganya relatif stabil dengan koefisien keragaman dibawah 9% yakni masing-masing sebesar 2,51%, 3,01% dan 3,47%. Di sisi lain Kupang, Jayapura dan Jambi adalah beberapa kota dengan harga paling berfluktuasi dengan koefisien keragaman lebih dari 9% yakni masing-masing sebesar 18,76%, 18,67%, dan 18,01%. Fluktuasi harga cabai rawit juga berbeda antar wilayah. Kota Mamuju, dan, adalah beberapa kota yang perkembangan harganya relatif stabil dengan koefisien keragaman masing-masing sebesar 0,00 %, 2,20% dan 2,85% Di sisi lain Kupang, Gorontalo dan adalah beberapa kota dengan harga paling berfluktuasi dengan koefisien keragaman masing-masing sebesar 71,75%, 24,16%, dan 19,13%. (IKU Koefisien Keragaman Kementerian Perdagangan 5%-9%). Gambar 2. Koefisien Keragaman Harga Cabai ober Tiap Provinsi (%) Tanjung Pinang Manado Gorontalo Bengkulu Padang Banda Aceh Kupang Jayapura Jambi Mamuju Ambon Palu Bandar Lampung Bangka Belitung Tanjung Selor Pontianak Bengkulu Jambi Padang Banda Aceh Kupang Gorontalo Manado Tanjung Selor Palu Jayapura Ambon Bandar Lampung Bangka Belitung Tanjung Pinang Pontianak Mamuju 0 0 Koefisien Keragaman Cabe merah Rata Rata CV Nasional 9,54 IKU Kemendag 5-9 Koefisien Keragaman (%) 0 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12, ,00 18,00 20,00 Koefisien Keragaman Cabe Rawit Rata Rata CV Nasional 11,97 IKU Kemendag 5-9 Koefisien Keragaman (%) 0 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (ober ), diolah Perkembangan Pasar Dunia Harga cabai internasional mengacu pada harga bursa National Commodity & Derivatives Exchange Limited (NCDEX) di India. Hal ini dikarenakan India merupakan negara produsen cabai terbesar di dunia dengan tingkat produksi mencapai 50% dari produksi dunia. Harga rata-rata cabai merah dalam negeri bulan ober - bulan ober relatif lebih rendah berfluktuasinya dibandingkan dengan harga di pasar internasional, yang dicerminkan oleh koefisien keragaman masing-masing 32,47% dan 33,46%. Selama bulan ober, harga cabai di pasar internasional berada pada tingkat US$ 0,88/kg. Harga tersebut naik sebesar 0,34 % dibandingkan dengan harga pada bulan tember. US$/Kg 2,00 1,80 1,60 1,40 1,20 1,00 0,80 0, Gambar 3. Perkembangan Harga Bulanan Cabai Dunia Tahun (US$/Kg) 1,24 1,01 1,27 1,29 1,70 1,20 1,05 1,15 1,27 1,34 1,88 0,98 0,98 1,17 1,21 1,25 1,88 0,89 0,91 1,11 1,13 1,24 1,77 0, ,90 1,10 1,12 1,34 1,81 0,70 1,02 1,19 1,27 1,49 1,88 0,74 Sumber: NCDEX (ober ), diolah Isu dan Kebijakan Terkait PPemerintah melalui Kementerian Perdagangan berencana melanjutkan pengendalian harga pangan yang ditetapkan melalui Permendag Nomor 63/M-DAG/PER/09/ tentang Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen. Penetapan harga acuan tersebut diharapkan dapat mengendalikan harga di tingkat konsumen, tapi tetap menguntungkan bagi petani dan peternak. Harga acuan juga menjadi referensi bagi Perum BULOG dan/atau BUMN lainnya dalam melaksanakan penugasan Pemerintah terkait upaya stabilisasi harga. Adapun harga acuan pembelian cabai merah petani adalah Rp ,- (cabe merah/keriting) dan Rp ,- (cabe rawit merah) sedangkan harga acuan penjualan konsumen adalah Rp ,- (cabe merah besar/keriting) dan Rp ,- (cabe rawit merah). Selain itu, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian sudah meningkatkan produksi cabai dalam rangka persiapan Natal dan Tahun Baru ,06 1,14 1,30 1,49 1,85 0, ,06 1,13 1,33 1,54 1,84 0,86 1,02 1,13 1,36 1,76 1,81 0, ,97 1,08 1,40 1,80 1,76 0,88 1,00 1,21 1,41 1,85 1,48 0,98 1,27 1,30 1,82 1,37 Disusun oleh: Riffa Utama

6 ober Daging Ayam Informasi Utama Harga daging ayam broiler di pasar dalam negeri bulan ober adalah sebesar Rp30.300/kg, mengalami penurunan sebesar 3,39 persen dibandingkan bulan tember. Jika dibandingkan dengan bulan ober, harga daging ayam broiler mengalami penurunan sebesar 3,24 persen. Harga daging ayam broiler di pasar dalam negeri selama periode ober ober relatif stabil, dimana mayoritas kota yang diamati memiliki koefisien keragaman (KK) harga kurang dari 9 persen, dengan rata-rata KK sebesar 5,9 persen. Harga paling stabil terdapat di kota Jayapura (stabil tinggi), sedangkan harga yang paling berfluktuasi terdapat di kota. Disparitas harga daging ayam broiler antar wilayah pada bulan ober cukup namun mengalami sedikit penurunan dibanding periode sebelumnya, dengan KK harga antar kota di Bulan ober sebesar 14,04 persen. Target KK harga antar kota yang ditetapkan pemerintah untuk tahun yaitu kurang dari 13,8 persen. Harga daging ayam broiler di pasar internasional (Uni Eropa) pada bulan tember naik sebesar 2,76 persen jika dibandingkan bulan Agustus. Jika dibandingkan dengan harga pada Bulan tember tahun lalu, harga daging ayam di pasar dunia turun sebesar 3,07 persen. Perkembangan Pasar Domestik Harga rata-rata nasional daging ayam di pasar domestik pada bulan ober tercatat sebesar Rp /kg,-. Harga domestik daging ayam broiler di bulan ober mengalami penurunann sebesar 3,39 persen jika dibandingkan bulan tember, sedangkan jika dibandingkan harga bulan ober tahun, harga daging ayam turun sebesar 3,24 persen. Penurunan harga daging ayam di bulan ober dikarenakan pasokan yang berlebih dengan permintaan yang mulai berkurang pasca hari raya Lebaran dan Idul Adha. Pola penurunan harga ini juga mengikuti tren penurunan harga di tahun (Gambar 1). Gambar 1. Perkembangan Harga Dalam Negeri Daging Ayam Secara rata-rata nasional, harga daging ayam dalam setahun terakhir relatif stabil yang diindikasikan oleh rata-rata koefisien keragaman (KK) harga bulanan untuk periode bulan ober sampai dengan bulan ober sebesar 5,90 persen. Hal ini berarti perubahan harga daging ayam bulanan adalah sebesar 5,90 persen. Jika dilihat per kota di wilayah Indonesia, fluktuasi harga daging ayam pada bulan ober menunjukkan nilai berbeda antar wilayah. Kota Jayapura adalah kota yang perkembangan harganya paling stabil (stabil pada level yang tinggi) dengan koefisien keragaman harga harian di bawah 5 persen yakni sebesar 0,45 persen. Di sisi lain, adalah wilayah dengan harga paling bergejolak dengan koefisien keragaman harga lebih dari 9 persen yakni 11,71 persen (IKU koefisien keragaman Kementerian Perdagangan 5-9 persen) (Gambar 2). Gambar 2. Koefisien Variasi Harga Daging Ayam Tiap Provinsi, ober Bangka Belitung Kupang Tanjung Selor Pontianak Gorontalo Banda Aceh Bengkulu Jambi Manado Bandar Lampung Palu Tanjung Pinang Mamuju Padang Ambon Jayapura 1,71 0,93 0,45 4,51 4,98 4,44 4,10 3,98 3,95 3,75 3,57 3,35 3,31 3,00 2,36 2,98 2,13 Sumber: Ditjen PDN Kemendag (ober ), diolah IKU Kemendag 5-9 Koefisien Keragaman (%) Disparitas harga Daging ayam broiler antar wilayah pada bulan ober cukup tinggi dan mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan KK harga daging ayam antar kota pada bulan ober adalah sebesar 14,04 persen mengalami penurunan sebesar 0,03 persen dibanding KK pada bulan sebelumnya. Besaran KK tersebut belum mencapai target disparitas harga yang ditetapkan pemerintah yaitu KK kurang dari 13,8 persen untuk tahun. Harga daging ayam ras tertinggi ditemukan di Jayapura sebesar Rp40.151/kg, sedangkan harga terendahnya ditemukan di Mamuju sebesar Rp23.272/kg. 5,95 5,84 7,09 6,98 6,81 9,51 9,84 9,34 8,89 8,53 8,39 8,36 7,99 10,04 10,6211,30 0 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 11,71 Daging Ayam Sumber: BPS (ober ), diolah

7 ober Daging Ayam Tabel 1. Perkembangan Harga Rata-Rata Bulanan Daging Ayam di Beberapa Kota (Rp/kg) Kota Rata-rata Nasional Sumber: Ditjen Perdagangan Dalam Negeri (ober ), diolah Pada Tabel 1 disajikan harga daging ayam di delapan ibu kota propinsi utama di Indonesia. Tampak bahwa harga daging ayam tertinggi tercatat di kota yakni sebesar Rp30.509/kg, sedangkan harga terendah tercatat di yakni sebesar Rp25.788/kg. Dibandingkan harga bulan lalu, harga daging ayam broiler di semua kota pada 8 kota besar mengalami penurunan.penurunan harga di 8 Kota besar berkisar antara 1,31 persen sampai dengan 11,80 persen. Adapun jika dibandingkan dengan harga di bulan yang sama pada tahun lalu, harga daging ayam broiler di 8 kota besar mengalami penurunan kecuali di dan yang mengalami kenaikan sebesar 2,25 persen dan 0,26 persen. Penurunan harga di 8 Kota besar berkisar antara 1,94 persen sampai dengan 11,42 persen. Perkembangan Pasar Dunia Harga daging ayam di pasar Uni Eropa pada bulan tember mengalami kenaikan dibanding bulan Agustus yakni naik sebesar 2,46 persen. Jika dibandingkan dengan harga pada tember tahun lalu, harga daging ayam di pasar Uni Eropa turun sebesar 3,07 persen. Harga di Uni Eropa untuk daging ayam broiler bulan tember tercatat sebesar 183,79/100 kg atau setara dengan Rp27.161/Kg dengan nilai Kurs EURO terhap rupiah pada bulan tember sebesar Rp14.778,8 (Gambar 3) Daging Ayam Ras ,70 2,25-9,40-2,31-1,94-4,79-11,42 0,26-3,17 Gambar 3. Perkembangan Harga Dunia Daging Ayam Harga Domestik Harga Internasional Perubahan ,62-2,73-3,84-2,11-1,31-3,76-5,27-11,80-4,51 Isu dan Kebijakan Terkait Selama ini khususnya di wilayah Jawa, setiap memasuki ober dan ember harga ayam hidup cenderung menurun. Penyebabnya antara lain permintaan unggas menurun yang berdampak pada kelebihan produksi.berikut langkah-langkah pemerintah (Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan) untuk mengatasi permasalahan penurunan harga ayam hidup di tingkat peternak: 1. Perusahaan pembibit atau integrator harus mengoptimalkan tingkat pemotongan di Rumah Pemotongan Hewan Unggas (RPHU) agar dapat meningkatkan serapan ayam hidup atau mengurangi pasokan ayam hidup yang beredar di pasar, serta mengurangi peran pedagang perantara (broker). 2. Perusahaan pembibit harus mengatur produksi dan distribusi DOC kepada para pelaku usaha untuk menjaga keseimbangan suplai dan demand ayam hidup, terutama pada ober dan ember. 3. Penerapan Kepmentan 3035 Tahun terutama terkait pengurangan produksi DOC pejantan 20 persen dan pengurangan populasi FS layer umur di atas 70 minggu bagi perusahaan atau peternakan yang populasinya lebih dari 100 ribu ekor. Pengaturan keseimbangan suplai-demand dengan melakukan penghitungan kebutuhan DOC ayam Pejantan sebagai dasar dalam pengaturan produksi dan distribusi DOC pejantan, mengingat DOC pejantan merupakan waste product dari produksi DOC layer. 4. Pendataan aspek distribusi ayam ras (broiler dan layer) melibatkan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk menentukan kebutuhan, terutama terkait pengaturan populasi dan produksi. 5. Melibatkan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota, serta stakeholder terkait untuk mengintensifkan kegiatan promosi dan edukasi terhadap masyarakat untuk meningkatkan konsumsi daging ayam dan telur dalam negeri, serta memperluas pasar luar negeri (ekspor). 6. Himbauan ke peternak unggas agar membenahi aspek budidaya dengan menerapkan good husbandry practices dan prinsip-prinsip animal welfare sebagai upaya peningkatkan efesiensi usaha untuk menghadapi persaingan global (Metrotvnews, ober ) Disusun oleh: Avif Haryana Sumber: European Commission (ober ) diolah

8 ober Daging Sapi Informasi Utama Harga daging sapi di pasar dalam negeri bulan ober rata-rata sebesar Rp ,-/kg. Jika dibandingkan dengan bulan tember, harga tersebut mengalami penurunan sebesar -0,93%. Jika dibandingkan dengan harga bulan ober, mengalami penurunan harga sebesar 0,66%. Harga daging sapi secara nasional selama satu tahun mulai periode ober ober relatif stabil dengan koefisien keragaman (KK) harga bulanan sebesar 0,60% dan pada level harga yang tinggi yaitu rata-rata sebesar Rp ,-/kg. Disparitas harga daging sapi antar wilayah pada bulan ober sebesar 10,7% sedikit lebih rendah yang ditunjukkan dengan KK bulan tember yang sebesar 10,9%. Harga daging sapi dunia pada bulan ober sebesar US $ 5,22/kg, mengalami peningkatan dibandingkan harga pada bulan tember, yaitu 4,13% (dari US$ 5,01/kg menjadi US$ 5,22/kg). Perkembangan Pasar Domestik Harga daging sapi di pasar dalam negeri bulan ober rata-rata sebesar Rp ,-/kg. Jika dibandingkan dengan bulan tember, harga tersebut mengalami penurunan sebesar -0,93%. Jika dibandingkan dengan harga bulan ober, mengalami penurunan harga sebesar 0,66%. (Gambar 1). Penurunan harga daging sapi selama bulan ober dikarenakan permintaan daging sapi tidak ada peningkatan yang cukup signifikan yang ditunjukkan juga oleh penurunan harga di beberapa Ibu Kota Provinsi sehingga mendorong harga secara nasional turun. Selain itu, kebijakan pemerintah menetapkan HET daging sapi berdampak pada harga daging sapi secara bertahap juga mengalami penurunan. Gambar 1. Perkembangan Harga Daging Sapi Domestik, (ober) 115, , , ,000 95,000 90,000 85,000 Harga Daging Sapi % i i 2015 Sumber: Badan Pusat Statistik (ober, ), diolah i i Harga daging sapi secara nasional selama satu tahun mulai periode ober ober relatif stabil dengan koefisien keragaman (KK) harga bulanan sebesar 0,60% dan pada level harga yang tinggi yaitu rata-rata sebesar Rp ,-/kg. Angka ini masih berada dibawah kisaran yang ditargetkan yaitu 5-9%. Disparitas harga antar wilayah untuk daging sapi pada bulan ober sedikit lebih rendah dengan KK harga antar wilayah mencapai 10,7% jika dibandingkan dengan KK tember yaitu 10,9%. Ruang kisaran harga antar wilayah selama bulan ober berkisar antara Rp 90/kg Rp 150/kg sedikit mengalami perubahan (kisaran angka nominalnya) dibandingkan kisaran harga di bulan tember (kisaran Rp 90/kg Rp /kg). Masih terjadinya disparitas harga antar wilayah selama bulan ober dikarenakan pasokan dari dalam negeri yang belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan nasional. Sementara, pasokan yang berasal dari daging sapi masih terdapat kendala distribusi, terutama dari wilayah sentra produksi ke wilayah konsumsi seperti, dan serta wilayah lainnya di luar ketiga wilayah tersebut. Meski sudah ada pasokan daging kerbau (impor), namun ketersediaan masih berada di Jabodetabek, khususnya. Hal ini dikarenakan oleh preferensi konsumen umunya lebih memilih daging sapi segar. Kota yang harga daging sapinya cukup tinggi sebesar Rp 150,-/kg adalah Tanjung Selor. Sebaliknya, kota yang harga daging sapinya relatif rendah adalah Kupang dengan harga sebesar Rp 90,-/kg. Dari hasil monitoring harga di 34 kota di Indonesia, sekitar 91,18% dari jumlah kota tersebut ditemukan harga daging sapi lebih dari Rp 100/kg; dan 8,82% harga kurang dari Rp 100/kg (Rp 90/kg Rp /kg). Dengan melihat sebaran data harga di 34 kota menunjukkan bahwa disparitas harga daging sapi selama ober masih terjadi meski relatif kecil. Namun demikian, sebaran harga masih pada tingkat lebih dari Rp 100/kg. Sementara jika dilihat dari Ibu Kota Provinsi, merupakan ibukota provinsi dengan harga daging tertinggi, yaitu Rp 120,-/kg, sedangkan adalah ibukota provinsi dengan harga daging sapi terendah, yaitu Rp ,-/kg. Pada bulan ober, beberapa Ibu Kota Propinsi mengalami harga yang stabil dan dua ibu kota Propinsi yang mengalami penurunan harga dibandingkan satu bulan sebelumnya, kecuali. Daging Sapi

9 ober Daging Sapi Masih tingginya harga daging sapi di dikarenakan masyarakat masih memilih/membeli daging sapi segar meski telah ada pilihan daging sapi beku dan daging kerbau beku sehingga harga daging sapi segar masih tinggi. Selain itu, permintaan di lebih tinggi untuk kebutuhan hotel, restoran dan katering. Tabel 1. Perkembangan Harga Daging Sapi di Beberapa Ibu Kota Provinsi (Rp/kg) Kota Rata-rata Nasional thd (%) -16 4,02-0,83 5,71 9,42 0,29 14,34-2,52-2,86-2, ,34 0,00 0,00 0,00-0,81 0,00 0,00-0,33-0,01 Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (ober, ), diolah Selama bulan ober hampir 88,23% kota di Indonesia memiliki nilai koefisien keragaman harga harian kurang dari 1%, persentase ini lebih besar dari bulan tember yaitu sekitar 82%. Kota yang memiliki fluktuasi harga cukup tinggi yaitu Manado sebesar 1,55% selanjutnya 1,45%; 1,20% dan 1,05%. namun masih berada pada kisaran angka yang ditargetkan untuk stabilitas harga antar waktu yaitu 5-9% (Gambar 2). Gambar 2. Perbandingan Fluktuasi Harga Daging Sapi antar Kota/Provinsi, ober Manado Jayapura Pontianak Tanjung Selor Tanjung Pinang Mamuju Bangka Belitung Ambon Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (ober, ), diolah Perkembangan Pasar Dunia Harga daging sapi dunia pada bulan ober sebesar US $ 5,22/kg, mengalami peningkatan dibandingkan harga pada bulan tember, yaitu 4,13% (dari US$ 5,01/kg menjadi US$ 5,22/kg). Peningkatan harga ini dikarenakan adanya peningkatan permintaan daging sapi di pasar dunia serta ada peningkatan permintaan impor di Amerika Serikat. Menurut laporan FAO tember, 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 CV Kemendag Stabilisasi Harga CV : 5-9 7,00 8,00 9,00 harga daging dipasar dunia secara global masih normal karena pasokan selain daging sapi seperti daging babi dan daging unggas tetap terpasok dengan baik. Selanjutnya harga internasional bisa naik lebih tinggi jika karena ada permintaan konsumen yang kuat. Gambar 3. Perkembangan Harga Daging Sapi Dunia, Tahun - (ober) (US$/kg) =100 FAO Food Comodity Price Indices Dairy S O N D J F M A M J J US$/Kg (CIF) i i Harga Daging Sapi Internasioanal t Sugar Vegetable Oils Cereals Meat i i t Sumber : FAO serta Meat and Livestock Australia (MLA) (ober, ), diolah Isu dan Kebijakan Terkait Selama bulan ober, harga daging sapi tidak menunjukkan ada gejolak harga yang cukup signifikan, namun rata-rata harga masih berada pada tingkat lebih dari Rp 100/kg. Relatif stabilnya harga daging sapi selama bulan ober dan bahkan ada kecenderungan menurun dibandingkan periode sebelumnya menunjukkan bahwa pada bulan ini permintaan masyarakat sudah normal. Bulan ober merupakan periode pasca Puasa Lebaran Idul Fitri dan Idul Adha sehingga permintaan tidak mengalami lonjakan yang sangat nyata. Selain itu, upaya kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan pokok, termasuk salah satunya daging sapi telah berdampak terhadap pada penurunan harga secara bertahap. Upaya stabilisasi harga daging sapi masih merupakan salah satu agenda stabilisasi harga pangan, dalam rangka mencapai kemandirian dan kedaulatan pangan. Adanya daging kerbau memberi alternatif pilihan bagi masyarakat dalam membeli daging sebagai asupan protein hewani selain daging sapi. Dalam jangka pendek dan menengah, upaya menjaga stabilitas harga terus dilakukan salah satunya monitoing harga di setiap ibu kota provinsi (34 Ibu kota Provinsi) untuk memantau pergerakan harga dalam setiap titik waktu. Dengan demikian upaya antisipasi dapat dilakukan lebih awal. A S Disusun oleh: Yati Nuryati

10 ober Gula Informasi Utama Harga rata-rata gula di pasar domestik pada bulan ober turun sebesar 2,28% dibandingkan dengan tember. Harga bulan ober lebih rendah 9,41% jika dibandingkan dengan ober. Harga gula secara nasional relatif stabil dengan koefisien keragaman harga rata-rata bulanan nasional ober - ober sebesar 2,39%. Disparitas harga gula antar wilayah pada bulan ober relatif rendah dengan koefisien keragaman harga antar wilayah sebesar 8,04%. Harga white sugar dunia pada bulan ober lebih tinggi 5,95% dibandingkan dengan tember dan harga raw sugar dunia pada bulan ober lebih tinggi 2,28% dibandingkan dengan tember. Sementara jika dibandingkan dengan bulan ober tahun, harga white sugar dunia lebih rendah 37,14% dan harga raw sugar lebih rendah 37,82%. Perkembangan Pasar Domestik Gambar 1. Perkembangan Harga Gula Eceran Domestik 18,000 16,000 14,000 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2, Sumber: BPS (), diolah BPS Harga rata-rata tertimbang gula di 33 kota pada bulan ober cenderung stabil dengan sedikit penurunan sebesar 2,28% jika dibandingkan dengan bulan tember. Sedangkan jika dibandingkan dengan bulan ober, tingkat harga lebih rendah sebesar 9,41%. Rata-rata harga gula pada bulan ober mencapai Rp ,-/kg, sedangkan pada bulan tember sebesar Rp ,-/kg. Harga gula di dalam negeri diperkirakan sudah akan berada pada level Rp /kg pada bulan ember atau relatif lebih rendah dikarenakan berlanjutnya kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp yang disepakati antara produsen, distributor, dan BULOG melalui Nota Kesepakatan, serta operasi pasar oleh Bulog dengan menggunakan stok yang masih tersedia. Selain itu, penurunan harga diharapkan dapat berlanjut karena adanya stok yang relatif cukup untuk periode setelah musim giling. Proyeksi Kota Tabel 1. Harga Rata-rata Bulanan Gula di Beberapa Kota di Indonesia (Rp/kg) Makasar Rata-rata Nasional 14,983 14,790 13,310 12,933 13,386 13,000 13,333 14,365 15,686 14,074 13,732 11,600 11,833 11,547 12,000 12,583 12,693 14,542 13,733 13,605 11,636 11,833 11,182 12,000 12,583 12,829 14,210 thd (%) Sumber : Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri dan BPS (), diolah Secara rata-rata nasional, harga gula relatif stabil yang diindikasikan oleh koefisien keragaman harga bulanan rata-rata nasional untuk periode bulan ober - bulan ober sebesar 2,39%, sedikit lebih tinggi dari periode sebelumnya yang sebesar 2,18%. Hal ini berarti perubahan rata-rata harga bulanan sebesar 2,39% dan tidak melebihi toleransi Kementerian Perdagangan. Nilai koefisien keragaman harga antar wilayah pada bulan ober kembali turun menjadi 8,04%, lebih rendah dari tember yang sebesar 8,19% dan masih di bawah batas toleransi Kemendag yaitu maksimum 9%. Wilayah seperti, Kupang, dan merupakan daerah dengan harga gula relatif tinggi masing-masing sebesar Rp /Kg, /Kg, dan /Kg. Sedangkan wilayah seperti,, dan merupakan daerah dengan harga gula terendah yang mencapai masing-masing Rp /Kg, Rp /Kg, dan Rp /Kg. Sementara jika dilihat di beberapa kota besar, nilai koefisien keragaman masing-masing kota relatif masih lebih tinggi dibandingkan dengan koefisien keragaman di tingkat nasional yang mencapai 2,39%. Hal ini dikarenakan beberapa kota seperti, Jayapura, Ambon, dan mengalami penurunan harga yang relatif besar dibandingkan dengan Bulan tember. Hanya wilayah dan yang memiliki koefisien keragaman lebih rendah, masing-masing 2.28% dan 2.26%. Isu disparitas pada bulan ober kembali turun disebabkan mulai membaiknya distribusi antara daerah produsen dengan daerah konsumen, ditambah dengan kebijakan pemerintah yang menugaskan Bulog untuk dapat tetap mengelola dan menyalurkan stok gula Gula

11 ober Gula Gambar 2. Koefisien Variasi Harga Gula Tiap Provinsi Rata rata CV Nasional 2,39 Tanjung Pinang Mamuju Bangka Belitung Jayapura Ambon Palu Manado Pontianak Gorontalo Kupang Bandar Lampung Bengkulu Jambi Padang Banda Aceh IKU Kemendag Sumber : Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri dan BPS (ober ), diolah Perkembangan Pasar Dunia Harga gula domestik relatif lebih stabil jika dibandingkan dengan perkembangan harga gula dunia yang diwakili oleh data harga white sugar dan raw sugar. Hal ini tercermin dari nilai koefisien keragaman antar waktu harga bulanan untuk periode bulan ober sampai dengan bulan ober yang mencapai 17,01% untuk white sugar dan 19,14% untuk raw sugar. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan koefisien keragaman gula domestik yang sebesar 2,39%. Rasio antara koefisien keragaman harga eceran gula domestik dibandingkan dengan harga white sugar adalah 0,14 sedangkan koefisien keragaman harga eceran gula domestik dibandingkan dengan harga raw sugar adalah 0,13. Secara umum, nilai tersebut masih wajar karena masih berada di bawah nilai yang ditargetkan yaitu dibawah 1. Pada bulan ober, harga gula dunia kembali naik 5,95% untuk white sugar dan 2,28% untuk raw sugar. Sedangkan jika dibandingkan dengan bulan ober, harga white sugar dan raw sugar masing-masing lebih rendah sebesar 37,14% dan 37,82%. Secara umum, kenaikan harga gula di pasar internasional lebih disebabkan karena adanya perkiraan penurunan produksi di Amerika Serikat, khususnya Florida, sebesar 26 ribu ton sebagai dampak dari badai Irma. Namun demikian, hal tersebut diperkirakan tidak akan berdampak secara jangka panjang mengingat adanya perkiraan surplus stock sebesar 3,5 MT pada tahun /2018 yang relatif lebih tinggi dibanding periode / yang hanya sebesar 2,6 MT (ket Komoditas, ). Gambar 3. Perbandingan Harga Bulanan White Sugar dan Raw Sugar US$/ton US$/ton Sumber: Barchart /LIFFE (2014-), diolah Isu dan Kebijakan Terkait Hasil Rakortas Bidang Perekonomian pada 15 Agustus menyepakati bahwa Perum BULOG ditugaskan untuk melakukan pembelian gula yang diproduksi oleh PG BUMN eks tebu petani yang memenuhi standar kesehatan secara umum (SNI) dengan harga Rp9.700/kg. Dalam melakukan penugasan dimaksud, Perum BULOG mengalami kendala dikarenakan masih terdapat sisa stok gula hasil penugasan tahun sebanyak ton yang belum terjual. Untuk mempercepat pembelian dan penjualan gula yang dikelola Perum BULOG sebagaimana hasil Rakortas dimaksud, diputuskan hanya Perum BULOG yang dapat menjual gula dalam bentuk curah ke pasar tradisional. Pelaku usaha lain dapat menjual gula dalam bentuk curah sepanjang bermitra dengan Perum BULOG, sebagaimana telah dilakukan MoU antara Perum BULOG dengan Distributor Gula pada 2 ober Agt Agt Disusun Oleh: Bagus Wicaksena

12 ober Jagung Informasi Utama Pada bulan ober, rata-rata harga eceran jagung di pasar domestik sebesar Rp 7.211/Kg atau mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,78% dibandingkan dengan harga pada tember. Sementara, jika dibandingkan dengan harga pada ober, harga eceran jagung saat ini mengalami kenaikan yang lebih besar yakni 1,64%. Nilai koefisien keragaman harga eceran jagung di pasar domestik pada periode bulan ober hingga ober adalah sebesar 0,68%, dan cenderung meningkat dengan laju kenaikan sebesar 0,14% per bulan. Sementara itu, pada periode yang sama, harga jagung di pasar dunia lebih berfluktuasi dengan koefisien keragaman sebesar 4,53%, namun dengan tren yang menurun sebesar 0,15% per bulan. Disparitas harga jagung antar wilayah yang ditunjukkan dengan koefisien keragaman harga antar daerah cenderung stabil dan hanya mengalami sedikit kenaikan dari 25,66% pada tember menjadi 25,88% pada ober. Harga jagung dunia pada ober mengalami penurunan sebesar 0,23% jika dibandingkan dengan harga pada bulan tember. Sama halnya jika dibandingkan dengan harga pada bulan ober, harga jagung dunia juga mengalami penurunan sebesar 2,3%. Perkembangan Pasar Domestik Harga jagung di dalam negeri pada ober mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,78% dari harga Rp 7.155/Kg pada tember menjadi Rp 7.211/Kg. Namun jika dibandingkan dengan harga pada bulan yang sama tahun lalu yakni ober sebesar Rp 7.095/kg, maka harga pada bulan ini mengalami kenaikan yang lebih besar yakni 1,64%. Gambar 1. Perkembangan Harga Jagung Dalam Negeri - US$/ton Harga eceran domestik (Rp/kg) Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (ober ), diolah. Harga jagung pipilan di pasar domestik selama bulan ober kembali mengalami kenaikan. Meskipun sempat terdapat peningkatan produksi jagung di beberapa wilayah, namun harga jagung tetap tinggi di beberapa wilayah. Tingginya harga jagung di beberapa wilayah diduga dipicu oleh berkurangnya stok jagung terutama semenjak adanya pembatasan impor jagung oleh Kementerian Pertanian (kontan.co.id, ). Tabel 1. Perubahan Harga Rata-Rata Bulanan Jagung di Beberapa Kota pada ober Terhadap ober dan tember (Rp/kg) Kota Rata-rata Nasional thd (%) ,28 10,45 11,77 15,22 16,67 16,82 0,00 7,54 1, ,00 5,20 0,90 6,34 1,69 0,58 0,00 0,00 0,78 Sumber : Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (ober ), diolah Peta tingkat harga di seluruh wilayah di Indonesia tidak banyak mengalami perubahan. Berdasarkan pemantauan harga di seluruh ibu kota Propinsi sepanjang bulan ober, beberapa daerah dengan tingkat harga yang cukup tinggi antara lain adalah, Jayapura dan Ambon, dengan rata-rata harga tertinggi sebesar Rp ,-/Kg di Ambon. Sementara itu, beberapa daerah dengan tingkat harga yang cukup rendah berada di wilayah Banda Aceh,,, dan dengan rata-rata harga terendah sebesar Rp 5.000,-/Kg. Tingkat disparitas harga jagung antar daerah masih cukup tinggi. Pada ober koefisien keragaman harga jagung antar daerah cenderung stabil dan hanya mengalami sedikit peningkatan dari 25,66% pada tember menjadi 25,88% pada ober. Dengan menggunakan ilustrasi yang lain, perbandingan antara harga terendah dengan harga tertinggi juga menunjukan disparitas harga yang masih tinggi dimana perbedaan dari harga terendah dan tertinggi mencapai 121,8%. Perkembangan harga jagung pipilan di 34 kota di Indonesia pada bulan ober cukup bervariasi. Berdasarkan pemantauan harga oleh Ditjen Perdagangan Dalam Negeri, harga jagung pipilan di sebagian besar kota stabil. Hal ini ditunjukkan dengan angka koefisien variasi yang rata-rata berada di bawah 5%. Hanya terdapat satu kota yang mengalami fluktuasi harga yang cukup besar selama bulan ober, yakni Jayapura, dengan koefisien variasi sebesar 13,32%. Jagung

13 ober Jagung Gambar 2. Perkembangan Harga Jagung Berdasarkan Provinsi Banda Aceh Palu Mamuju Padang Bengkulu Bandar Lampung Kupang Gorontalo Manado Pontianak Bangka Belitung Jambi Tanjung Pinang Ambon Tanjung Selor Jayapaura 0, Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (ober ), diolah. Perkembangan Harga Dunia Harga jagung dunia pada ober mengalami sedikit penurunan sebesar 0,23% dari harga USD 122,03/ton pada bulan tember menjadi USD 121,75/ton pada ober. Pergerakan harga jagung dunia dalam satu tahun terakhir lebih berfluktuasi dibandingkan dengan pergerakan harga jagung domestik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien keragaman harga jagung dunia pada periode ober ober sebesar 4,53%, sementara pada periode yang sama, koefisien keragaman harga jagung domestik sebesar 0,68%. Namun, dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini, dinamika harga jagung dunia saat ini sedikit lebih stabil dibandingkan dengan dinamika harga jagung dunia pada periode yang sama tahun lalu. Pada periode ember 2015 ober, Koefisien Keragaman harga jagung dunia sebesar 7,23%, sementara pada periode ember ober koefisien keragaman harga jagung dunia sedikit mengalami penurunan sebesar 4,55%. Penurunan harga jagung dunia sesuai dengan prediksi USDA pada bulan ober yang menyatakan bahwa terdapat peningkatan produksi jagung di Amerika yang diiringi dengan peningkatan penggunaan residu jagung dan penggunaan jagung sebagai pakan ternak, sehingga diperkirakan stok akhir jagung di Amerika hampir tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan stok akhir pada bulan lalu. Produksi jagung Amerika diperkirakan mencapai 14,28 milyar bushel, atau meningkat sebesar 96 juta bushel dibandingkan dengan bulan lalu. sementara itu, penggunaan residu jagung dan jagung sebagai pakan ternak diperkirakan meningkat sebesar 25 juta bushel. Dengan demikian, stok akhir jagung diperkirakan meningkat sebesar 5 juta bushel dibandingkan dengan stok pada bulan lalu. Secara umum, kondisi global stok akhir jagung juga diperkirakan akan mengalami penurunan dibandingkan dengan stok pada bulan lalu meskipun terdapat peningkatan produksi di beberapa negara seperti di Nigeria, Turki dan Mozambik, namun terdapat penurunan yang lebih besar di beberapa negara seperti Rusia, Ukraina, Ethiopia dan Tanzania. Dengan demikian, stok akhir jagung di dunia diperkirakan akan menurun dibandingkan dengan stok akhir pada bulan lalu, sehingga diperkirakan dapat mempengaruhi harga jagung dunia (USDA, ). Gambar 3. Perkembangan Harga Jagung Dunia - US$/ton Harga Internasional (US$/ton) Sumber: CBOT (ober ), diolah. Isu dan Kebijakan Terkait Pada awal, pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 27/M-DAG/PER/5/ Tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen, yang mengatur tentang harga acuan pembelian jagung di petani telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Peraturan ini dicabut seiring dengan terbitnya peraturan baru yang mengatur mengenai harga eceran tertinggi beras, atau Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57/M-DAG/PER/8/ Tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras. Disusun oleh: Ratna A Carolina

14 ober Kedelai Informasi Utama Harga rata-rata kedelai lokal pada bulan ober sebesar Rp /kg tidak mengalami perubahan jika dibandingkan harga pada bulan tember dan harga pada bulan ober. Harga kedelai impor pada bulan ober sebesar Rp /kg, mengalami kenaikan sebesar 0,22% jika dibandingkan harga pada bulan tember. Jika dibandingkan dengan harga pada bulan ober sebesar Rp /kg, terjadi kenaikan harga sebesar 1.1%. Harga kedelai lokal secara nasional cukup stabil dengan koefisien keragaman harga bulanan selama periode ober ober sebesar 3,39%. Pada periode yang sama, koefisien keragaman untuk kedelai impor sedikit lebih rendah yakni 0,39%. Pada bulan ober, disparitas harga kedelai lokal di 33 kota di Indonesia relatif masih cukup besar, dengan koefisien keragaman harga antar wilayah sebesar 18.6%. Di sisi lain, disparitas harga kedelai impor relatif lebih besar dari kedelai lokal, dengan koefisien keragaman sebesar 19.4%. Harga kedelai dunia pada bulan ober mengalami penurunan sebesar 0,29% dibandingkan dengan harga pada bulan tember. Jika dibandingkan dengan harga pada bulan ober, harga kedelai dunia mengalami penurunan sebesar 1,4%. 11,600 11,400 11,200 11,000 10,800 10,600 10,400 10,200 Gambar 1. Perkembangan Harga Kedelai Lokal dan Impor, ober ober (Rp/kg) Oct Kedele Impor () Sumber : BPS dan Ditjen PDN Kemendag (ober, ), diolah Perkembangan Pasar Domestik Harga rata-rata kedelai lokal pada bulan ober sebesar Rp /kg tidak mengalami perubahan jika dibandingkan harga pada bulan tember dan harga pada bulan ober. Dalam satu tahun terakhir, harga rata-rata kedelai lokal relatif lebih tinggi dibandingkan dengan harga kedelai impor (Gambar 1). Kedele Lokal () Oct Harga kedelai impor pada bulan ober sebesar Rp /kg, mengalami kenaikan sebesar 0,22% jika dibandingkan harga pada bulan tember. Jika dibandingkan dengan harga pada bulan ober sebesar Rp /kg, terjadi kenaikan harga sebesar 1.1%. Wilayah yang harga kedelai lokalnya relatif tinggi berada di wilayah Indonesia Timur, seperti Gorontalo, dan dengan harga eceran tertinggi sebesar Rp /kg di Gorontalo dan. Sementara itu, harga eceran yang relatif rendah terjadi di beberapa kota, seperti dan Mamuju dengan harga eceran terendah sebesar Rp 6.000/kg di Mamuju. Harga eceran kedelai impor juga bervariasi antar wilayah. Wilayah yang harganya relatif tinggi pada bulan ober adalah Jayapura dan Maluku Utara dengan harga tertinggi sebesar Rp /kg di. Sementara itu, beberapa kota dengan tingkat harga yang relatif rendah adalah dan Mamuju dengan harga terendah di sebesar Rp 6.768/kg (Tabel 1). Tabel 1. Perkembangan Harga Rata-rata Bulanan Kedelai (Rp/kg) Kota Bangka Belitung* Padang* * Rata-rata Nasional Sumber Ket Lokal Impor Lokal Impor Lokal Impor Lokal Impor Lokal Lokal Lokal Impor Lokal Lokal Impor 15,000 12,400 8,640 6,678 9,207 9,072 10,333 11, ,000 12, ,428 10,591 10,000 11,200 8,640 6,769 9,333 9,000 10,000 11, ,447 12, ,728 10,689 10,727 10,927 8,640 6,768 9,333 9,008 10,000 11, ,455 12, ,744 10,712 : Ditjen PDN, Kemendag (ober, ), diolah. thd (%) ts Keterangan : *) tidak tersedia data harga kedelai impor Koefisien keragaman harga antar wilayah untuk kedelai lokal pada bulan ober sebesar 18,6%, yang berarti disparitas harga kedelai lokal antar wilayah masih relatif besar, dan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan disparitas pada bulan-bulan sebelumnya (Gambar 2). Disparitas harga yang cukup besar umumnya disebabkan oleh masalah distribusi. Harga kedelai di wilayah Indonesia Timur relatif lebih tinggi karena lokasinya yang cukup jauh dari sentra produksi kedelai yang mayoritas berada di wilayah Indonesia Barat, khususnya Pulau Jawa. Sedangkan untuk perkembangan harga rata-rata nasional untuk kedelai lokal cukup stabil, dengan koefisien keragaman harga bulanan untuk periode ober - ober sebesar 3,51%. Kedelai

15 ober Kedelai Mamuju Kupang Palu Gorontalo Jayapura Bengkulu Tanjung Pinang Bangka Belitung Ambon Manado Pontianak Bandar Lampung Jambi Padang Banda Aceh Gambar 2. Koefisien Variasi Harga Kedelai di tiap Provinsi, Bulan ober 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00 Sumber : Ditjen PDN Kemendag (ober, ), diolah. Perkembangan Pasar Dunia Pada ober, USDA mengatakan bahwa panen meningkat sebesar 83% pada akhir bulan tetapi tetap 1 % lebih rendah dari rata-rata lima tahun. Hingga mimggu terakhir bulan ober ini Amerika Serikat telah mengekspor sebanyak 92,1 juta bushels, namun jumlah tersebut masih 15% dibawah perkiraan USDA setelah keterlambatan pada awal musim. Menurut Chicago Board of Trade harga kedelai hingga akhir ober sekitar $ 9,75-1 / 2 per bushels (USDA dan Chicago Board Of Trade/CBOT, ober ). Harga kedelai dunia pada bulan ober mengalami penurunan sebesar 0,29% dibandingkan dengan harga pada bulan tember. Jika dibandingkan dengan harga pada bulan ober, harga kedelai dunia mengalami penurunan sebesar 1,4%. (BPS, Kemendag, ober ) Gambar 3. Perkembangan Harga Bulanan Kedelai Dunia Bulan ober ober Isu dan Kebijakan Terkait Kementerian Pertanian mengusulkan supaya impor kedelai diatur dengan adanya tarif bea masuk impor minimal 10% serta adanya rekomendasi impor dari Kementerian Pertanian. Usulan tata niaga kedelai ini dapat berfungsi untuk mencapai berbagai tujuan. Yang diinginkan adalah supaya harga kedelai stabil sehingga meningkatkan motivasi petani dalam menanam kedelai sehingga petani kedelai akan semakin untung dan swasembada kedelai nasional dapat tercapai pada Selain itu, pemerintah menargetkan tanam kedelai seluas 500 hektar dengan anggaran APBN-P di 20 provinsi. Target tanam serentak ini merupakan bagian dari program upaya khusus (Upsus) swasembada padi, jagung dan Kedelai (pajale). Kedelai ditargetkan swasembada tahun Penanaman serentak itu dilakukan di Sumatera hektar, Jawa 130 hektar, Kalimantan hektar, Sulawesi 110 hektar dan NTT dan NTB 40 hektar. Lahan yang digunakan memanfaatkan lahan bekas pertambangan, perkebunan TBM, lahan kering, lahan bera, lahan tidur, lahan pasang surut dan sebagainya. Disusun Oleh: Dwi Ariestiyanti US$/Ton Kedele Dunia (US$/ton) Agt Sumber: Chicago Board Of Trade/CBOT (ober, ), diolah.

16 IKU Kemendag 5-9 Koefisien Keragaman (%) IKU Kemendag 5-9 Koefisien Keragaman (%) ober Minyak Goreng Informasi Utama Harga BPS minyak goreng curah dalam negeri pada bulan ober mengalami peningkatan sebesar 0,38% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan meningkat sebesar 2,74% jika dibandingkan harga ober. Harga minyak goreng kemasan mengalami penurunan yaitu sebesar 0,25% dibandingkan bulan sebelumnya dan meningkat 2,47% jika dibandingkan ober tahun. Harga minyak goreng relatif stabil selama bulan ober ober dengan koefisien keragaman (KK) harga rata-rata nasional sebesar 1,87% untuk minyak goreng curah dan 1,24% untuk minyak goreng kemasan. Disparitas harga minyak goreng curah antar wilayah pada bulan ober relatif stabil dengan KK harga antar wilayah sebesar 11,52% dan disparitas harga minyak goreng kemasan pada ober dengan KK sebesar 7,89%. Harga CPO (Crude Palm Oil) dunia mengalami penurunan sebesar 4,62% pada bulan ober sedangkan harga RBD (Refined, Bleached and Deodorized) turun sebesar 2,24% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Penurunan harga CPO karena pelemahan harga komoditi substitusi yaitu kedelai. Perkembangan Pasar Domestik Harga rata-rata minyak goreng curah pada bulan ober mengalami peningkatan sebesar 0,38% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pada bulan ober, harga rata-rata minyak goreng curah adalah Rp ,-/lt. Jika dibandingan dengan bulan ober maka terjadi peningkatan harga sebesar 2,74%, dimana rata-rata harga bulan ober adalah Rp ,-/lt. Rp/lt Gambar 1. Perkembangan Harga Minyak Goreng Kemasan dan Curah Eceran (Rp/lt) Migor Kemasan Disperindag Kemasan BPS Sumber: BPS dan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (), diolah Curah BPS Migor Curah Disperindag Harga rata-rata minyak goreng kemasan pada bulan ober mengalami penurunan sebesar 0,25% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Harga rata-rata minyak goreng kemasan pada bulan ober adalah Rp ,-/lt. Jika dibandingkan dengan harga pada bulan ober yang saat itu mencapai Rp ,-/lt, maka terjadi peningkatan harga sebesar 2,47%. Harga rata-rata nasional minyak goreng curah relatif stabil pada periode bulan ober ober dengan koefisien keragaman harga rata-rata nasional minyak goreng curah sebesar 1,87%. Begitu pula koefisien keragaman harga rata-rata nasional untuk minyak goreng kemasan pada periode yang sama stabil dengan koefisien keragaman sebesar 1,24%. Fluktuasi harga rata-rata minyak goreng nasional masih berada di batas aman di bawah 5%-9%. Gambar 2. Fluktuasi Harga Minyak Goreng Beberapa Kota di Indonesia Palu Gorontalo Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (ober ), diolah Disparitas harga minyak goreng curah antar wilayah di Indonesia pada bulan ober mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Koefisien keragaman harga antar wilayah minyak goreng curah pada bulan ober sebesar 11,52%. Disparitas harga antar wilayah untuk minyak goreng kemasan mengalami penurunan pada bulan ober dimana koefisien keragaman menjadi sebesar 7,89%. Tabel 1. Harga Minyak Goreng Curah di 8 Kota Besar di Indonesia (Rp/lt) Kota Makasar 0 2,00 4,00 6,00 8,00 Rata-rata Nasional 11,141 11,914 10,507 11,551 11,128 13,000 9,802 10,572 11,583 11,368 11,700 10,349 10,947 10,463 10,800 10,050 11,053 11,430 Palu Padang Jayapura 11,234 11,732 10,640 11,295 10,746 10,800 10,050 11,061 11, Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (), diolah 0 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 thd (%) Minyak Goreng

17 ober Minyak Goreng Wilayah dengan harga minyak goreng curah yang relatif tinggi pada ober adalah dan Jayapura dengan tingkat harga masing-masing sekitar Rp ,-/lt dan Rp ,-/lt. Wilayah dengan tingkat harga minyak goreng curah yang relatif rendah adalah Ambon dan Jambi dengan tingkat harga sekitar Rp 9.435,-/lt dan Rp 10,-/lt. Wilayah dengan harga minyak goreng kemasan yang relatif tinggi pada ober adalah dan dengan tingkat harga sekitar Rp ,-/lt dan Rp ,-/lt. Wilayah dengan tingkat harga minyak goreng kemasan yang relatif rendah adalah dan dengan tingkat harga sekitar Rp ,-/lt dan Rp ,-/lt. Perkembangan Pasar Dunia Harga CPO dunia pada bulan ober mengalami penurunan sebesar 4,62% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan harga bulan ober, harga mengalami penurunan sebesar 0,13%. Sedangkan harga RBD dunia mengalami penurunan sebesar 2,24% pada bulan ober jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan harga pada bulan ober, maka harga mengalami penurunan sebesar 0,76%. Harga rata-rata CPO dan RBD dunia pada bulan ober masing-masing mencapai US$ 723/MT dan US$ 687/MT. Gambar 3. Perkembangan Harga CPO dan RBD Dunia (US$/ton) Setelah terjadi penurunan harga minyak sawit dunia sejak il sampai i, harga mengalami peningkatan yang signifikan pada bulan Agustus dan kembali meningkat hingga uari namun turun sejak bulan ruari sampai il. Harga CPO mengalami penurunan pada bulan ober. Penurunan harga CPO dunia dipengaruhi oleh melemahnya harga produk minyak nabati lain yaitu kedelai yang mengalami penurunan. Lebih lanjut, penggunaan minyak sawit cenderung melemah pada musim dingin di wilayah China dan Eropa (MPOB, ). Isu dan Kebijakan Terkait Tarif Bea Keluar (BK) CPO didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 136/PMK.010/2015 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar Dan Tarif Bea Keluar. Pada bulan ober, tarif BK CPO sebesar US$ 0 per MT berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 70/M-DAG/PER/9/ tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar dengan harga referensi CPO sebesar US$ 740,09/MT karena berada di bawah ambang batas pengenaan Bea Keluar di level US$ 750 /MT. Disusun oleh: Dwi W. Prabowo RBD Olein CPO (RHS) US$/Kg Sumber: Reuters (), diolah

18 ober Telur Ayam Informasi Utama Harga telur ayam ras di pasar dalam negeri bulan ober adalah sebesar Rp20.805/kg, mengalami penurunan sebesar 2,55 persen dibandingkan bulan tember. Jika dibandingkan dengan bulan ober, harga telur ayam ras mengalami peningkatan sebesar 5,42 persen. Harga telur ayam kampung di pasar dalam negeri pada bulan ober adalah sebesar Rp44.319/kg, mengalami penurunan sebesar 0,97 persen dibandingkan dengan bulan tember. Jika dibandingkan dengan bulan ober, harga telur ayam kampung mengalami peningkatan sebesar 0,71 persen. Harga telur ayam ras di pasar dalam negeri selama periode ober ober relatif stabil, dimana sebagian besar dari wilayah yang diamati memiliki KK kurang dari 9 persen. Harga paling stabil terdapat di kota Tanjung Pinang, sedangkan harga yang paling berfluktuasi terdapat di kota Gorontalo. Harga telur ayam kampung pada periode ober ober relatif fluktuasi, dimana sebagian besar dari wilayah yang diamati memiliki KK kurang dari 9 persen. Harga paling stabil terdapat di kota Mamuju sedangkan harga yang paling berfluktuasi terdapat di kota Banda Aceh. Disparitas harga telur ayam antar wilayah pada bulan ober dengan KK harga antar kota pada bulan ober sebesar 14,31 persen untuk telur ayam ras, dan 20,88 persen untuk ayam kampung. Perkembangan Pasar Domestik Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS, ), harga rata-rata nasional telur ayam ras pada bulan ober adalah sebesar Rp20.805/kg. Harga telur ayam ras tersebut mengalami penurunan sebesar 2,55 persen dibandingkan harga rata-rata telur ayam ras pada bulan tember, sebesar Rp21.350/kg. Jika dibandingkan dengan harga pada periode yang sama tahun lalu (ober ) sebesar Rp19.736/kg, maka harga telur ayam ras pada ober mengalami peningkatan sebesar 5,42 persen (Gambar 1). Adapun telur ayam kampung, berdasarkan data Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) tahun, harga rata-rata nasional telur ayam kampung pada ober adalah sebesar Rp44.319/kg. Harga telur ayam kampung tersebut mengalami penurunan sebesar 0,97 persen dibandingkan dengan harga pada bulan tember yaitu sebesar Rp44.754/kg. Jika dibandingkan dengan harga pada bulan ober sebesar Rp44.006/Kg, harga telur ayam kampung pada bulan ober mengalami peningkatan sebesar 0,71 persen (Gambar 2) Gambar 1 Perkembangan Harga Telur Ayam Ras Sumber: Badan Pusat Statistik (), diolah Gambar 2. Perkembangan Harga Telur Ayam Kampung Sumber: Dirjen PDN (), diolah Disparitas harga telur ayam ras antar wilayah berdasarkan data Dirjen PDN () pada bulan ober mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya (tember ). Hal ini ditunjukkan dengan KK harga antar kota pada bulan ober adalah sebesar 14,31 persen untuk harga telur ayam ras. KK tersebut di atas target disparitas harga yang ditetapkan Pemerintah yaitu KK kurang dari 13,8 persen untuk tahun. Sedangkan untuk telur ayam kampung KK harga antar kota pada bulan ober adalah sebesar 20,88 persen. Disparitas harga telur ayam ras mengalami peningkatan sebesar 0,69 persen dibandingkan bulan sebelumnya, disparitas harga telur ayam kampung mengalami peningkatan sebesar 0,68 persen. Harga telur ayam ras tertinggi ditemukan di Kupang sebesar Rp32.000/kg, sedangkan harga terendahnya ditemukan di sebesar Rp18.485/kg. Adapun Harga telur ayam kampung tertinggi ditemukan di Tanjung Selor sebesar Rp63.000/kg, sedangkan harga terendahnya ditemukan di Padang sebesar Rp26.671/kg. Perkembangan harga telur ayam ras di pasar dalam negeri periode ober sampai dengan ober menunjukkan adanya fluktuasi yang berbeda-beda pada tiap wilayah. Harga telur ayam ras yang paling stabil terdapat di kota Tanjung Pinang dengan KK harga bulanan sebesar 0,75 persen, sedangkan harga telur ayam ras yang paling berfluktuasi terdapat di kota Gorontalo dengan KK harga bulanan sebesar 10,60 persen (Gambar 3). Telur Ayam

19 ober Telur Ayam Gambar 3 Koefisien Keragaman Harga Telur Ayam Ras di tiap Provinsi Gorontalo Tanjung Selor Kupang Pontianak Jambi Bangka Belitung Bandar Lampung Ambon Manado Mamuju Banda Aceh Jayapura Padang Bengkulu Palu Tanjung Pinang Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (ober ), diolah Gambar 4 Koefisien Keragaman Harga Telur Ayam Kampung di tiap Provinsi Banda Aceh Bangka Belitung Tanjung Selor Kupang Jambi Padang Gorontalo Bengkulu Tanjung Pinang Ambon Palu Manado Pontianak Bandar Lampung Jayapura Mamuju 0,75 2,30 2,29 2,88 Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (ober ), diolah 3,31 4,18 4,16 4,12 3,88 3,88 3, Adapun Harga telur ayam kampung yang paling stabil terdapat di kota Mamuju dan dengan KK harga bulanan sebesar 0,00 persen. Harga telur ayam kampung yang paling berfluktuasi terdapat di kota Banda Aceh dengan KK harga bulanan sebesar 16,05 persen. Secara umum sebagian besar wilayah Indonesia (79,41 persen) memiliki KK harga telur ayam kampung kurang dari 9 persen, 5,86 5,84 5,61 5,50 5,41 5,28 5,18 5,05 4,78 4,77 4,76 7,03 6,79 6,75 6,74 6,50 7,43 7,42 7,39 7,98 7, ,33 10, ,00 3,00 5,00 7,00 9,00 11,00 13,00 15,00 17,00 sedangkan sisanya (20,59 persen) memiliki KK lebih dari 9 persen. Kota dengan fluktuasi harga telur ayam kampung yang perlu mendapatkan perhatian adalah Banda Aceh,,, Bangka Belitung, Tanjung Selor, Kupang dan karena nilai KK pada kota-kota tersebut melebihi batas atas nilai KK yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan sebesar 9 persen (Gambar 4). Tabel 1. menunjukkan perubahan harga telur ayam ras di 8 kota besar di Indonesia berdasarkan data Ditjen PDN (). Harga telur ayam ras di 8 kota besar pada bulan ober dibandingkan bulan lalu (tember ) hampir semua mengalami penurunan, kecuali di kota tidak mengalami perubahan (0,00 persen). Jika dibandingkan dengan harga bulan ober, harga telur ayam ras semua mengalami peningkatan kecuali kota dan kota yang mengalami penurunan harga masing-masing 7,14 dan 1,68 persen. Tabel 1. Perubahan Harga Telur Ayam di Beberapa Kota di Indonesia Kota Makasar Rata-rata Nasional Telur Ayam Ras 22,400 20,800 20,800 20,390 18,933 17,848 17,508 18,300 20,000 19,040 22,450 22,045 21,389 20,253 20,482 19,526 21,568 19,693 22,741 21,535 20,515 19,514 19,515 18,818 20,073 18,720 22,339 thd (%) Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (ober ), diolah. Isu dan Kebijakan Terkait Beberapa hari terakhir ini, warga Kota, Sumatera Utara diresahkan dengan adanya isu telur ayam yang diduga palsu terbuat dari karet dan plastik. Terkait isu tersebut, Walikota menegaskan, Kota dalam kondisi kondusif, tidak ditemukan bahan-bahan pangan kebutuhan pokok masyarakat yang dipalsukan ataupun yang mengandung bahan berbahaya. Berdasarkan hasil uji laboratorium Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPPOM) Kota Nomor: PM tanggal 25 ober menyatakan bahwa telur yang beredar di Kota aman dari bahan-bahan berbahaya (Kompas.com, ober ) Disusun Oleh: Try Asrini

20 ober Tepung Terigu Informasi Utama Harga tepung terigu di pasar dalam negeri pada bulan ober relatif stabil dengan kenaikan sebesar 0,36% dibandingkan dengan bulan tember dan 2,01% jika dibandingkan dengan bulan ober. Selama periode ober, harga tepung terigu secara nasional relatif stabil dengan koefisien keragaman harga bulanan pada periode tersebut sebesar 0,14%. Disparitas harga tepung terigu antar wilayah pada bulan ober relatif tinggi dengan koefisien keragaman harga bulanan antar wilayah sebesar 14,83%. Harga gandum dunia pada ober mengalami penurunan 3,16% bila dibandingkan dengan harga bulan tember. Jika dibandingkan dengan harga bulan ober 2014 naik 0,01%, turun 7,27% dibandingkan 2015 dan mengalami kenaikan sebesar 6,99% bila dibandingkan dengan ober Perkembangan Pasar Domestik Secara nasional, harga tepung terigu pada bulan ober relatif stabil dengan kenaikan sebesar 0,36% dibandingkan dengan bulan tember. Harga pada bulan tember sebesar Rp 9.105,-/kg, sedangkan pada bulan ober sebesar Rp 9.137,-/kg. Jika dibandingkan dengan harga pada ober, juga terjadi kenaikan harga sebesar 2,01% dimana harga pada bulan ober sebesar Rp 8.957,-/kg (Tabel 1). Tabel 1. Perkembangan Harga Tepung Terigu di Beberapa Kota di Indonesia (Rp/kg) Kota Rata-rata 33 kota 8,083 8,127 7,500 7,800 7,699 8,505 8,500 9,000 8,957 7,333 8,268 7,400 7,800 7,667 8,721 8,500 8,877 9, Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (ober ), diolah thd (%) Harga rata-rata nasional tepung terigu relatif stabil yang diindikasikan oleh koefisien keragaman harga harian untuk bulan ober sebesar 0,14%. Untuk koefisien keragaman per kota, Kota memiliki nilai koefisien keragaman paling tinggi yaitu 2,38%, angka tersebut masih di bawah rentang ambang batas 5-9% yang ditetapkan Kementerian Perdagangan. Sementara itu, di 23 kota lainnya seperti,,, dan lain-lain relatif stabil dengan koefisien keragaman 0% (Gambar 1). Gambar 1. Koefisien Keragaman Harga Bulanan Tepung Terigu Dalam Negeri (%) Bandar Lampung Tanjung Selor Tanjung Pinang Mamuju Bangka Belitung Jayapura Ambon Palu Manado Pontianak Gorontalo Kupang Bengkulu Jambi Padang Banda Aceh Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (ober ), diolah Tingkat perbedaan harga antara wilayah pada bulan ober relatif tinggi yang ditunjukkan dengan koefisien keragaman harga antar wilayah pada bulan tersebut sebesar 14,83%. Wilayah dengan harga yang relatif tinggi antara lain kota Bengkulu, Jayapura, Tanjung Pinang dan Tanjung Selor dengan harga rata-rata di atas Rp 10,-/kg. Sedangkan wilayah dengan tingkat harga yang relatif rendah antara lain,,,, dan Mamuju dengan harga di bawah Rp 8.000,-/kg (Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, ober ). Gambar 2. Perkembangan Harga Bulanan Tepung Terigu Dalam Negeri dan Paritas Impor ober 2015 ober (Rp/kg) Terigu Dalam Negri Terigu Paritas Impor 2015 Sumber: BPS (ober ), diolah IKU Kemendag 5-9 Koefisien Keragaman (%) 6,00 7,00 8,00 0 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 9,00 Tepung Terigu

21 ober Tepung Terigu Perkembangan Pasar Dunia Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa harga gandum dunia pada ober mengalami penurunan sebesar 3,16% bila dibandingkan dengan harga bulan tember dan bila dibandingkan dengan harga bulan ober naik 6,99%, namun dibandingkan tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 7,27%, dan naik dibandingkan tember 2014 sebesar 0,01. Produksi gandum dunia diperkirakan mengalami peningkatan karena 1 peningkatan produksi di Rusia. Sementara itu, Australia yang merupakan salah satu produsen gandum terbesar akan tetap memasok gandumnya ke negara-negara Asia untuk memenuhi permintaan yang tinggi akan gandum yang berkualitas tinggi. Namun demikian, produsen gandum dari wilayah Black Sea (Turki) akan menjadi pesaing Australia dengan harga yang 2 kompetitif. Gambar 3. Perkembangan Harga Bulanan Gandum Dunia (US$/ ton) Sumber: Chicago Board of Trade (ober ), diolah Disusun oleh: Ranni Resnia 2

22 ober Bawang Merah 21 Informasi Utama Harga bawang merah di pasar dalam negeri pada bulan ober mengalami penurunan sebesar 12,32 % dibandingkan dengan bulan tember. Dan jika dibandingkan dengan ober, harga bawang merah mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 32,27 %. Harga bawang merah secara nasional tidak stabil selama satu tahun ini. Kondisi ini ditunjukkan oleh koefisien keragaman (KK) harga bulanan untuk ober sampai dengan ober yang cukup tinggi yaitu sebesar 17,01 %. Khusus bulan ober, Koefisien Keragaman (KK) harga rata-rata harian untuk bawang merah secara nasional masih tergolong rendah yaitu sebesar 3,15 %. Angka tersebut menunjukan bahwa sepanjang bulan ober, harga bawang merah secara nasional masih cukup stabil. Disparitas harga antar wilayah pada bulan ober cukup tinggi dengan Koefisien Keragaman (KK) harga bulanan antar wilayah untuk bawang merah mencapai 24,40 %. Hal ini menunjukan bahwa perbedaan harga bawang merah antar kota di seluruh wilayah Indonesia sepanjang bulan ober masih tergolong tinggi. Perkembangan Pasar Domestik Gambar 1. Perkembangan Harga Bawang Merah Dalam Negeri (Rp/kg) Jika dibandingkan dengan harga pada tahun sebelumnya yaitu harga bulan ober, harga bawang merah mengalami penurunan sebesar 32,27 %. Tabel 1 menunjukkan harga bawang merah pada ober di 8 kota utama di Indonesia. Untuk bawang merah harga tertinggi tercatat di kota sebesar Rp ,-/kg dan terendah tercatat di kota sebesar Rp ,-/kg. Secara rata-rata nasional, fluktuasi harga bawang merah cukup tinggi selama periode ober - ober dengan Koefisien Keragaman sebesar 17,01 % untuk satu tahun terakhir. Khusus bulan ober, Koefisien Keragaman harga rata-rata harian secara nasional untuk bawang merah berada pada tingkat yang cukup rendah yaitu sebesar 3,15 %. Disparitas harga antar daerah pada bulan ober cukup tinggi dengan Koefisien Keragaman harga bulanan antar wilayah untuk bawang merah mencapai 24,40 %. Jika dilihat dari Data Koefisien Keragaman per kota (Gambar 2), fluktuasi harga bawang merah berbeda antar wilayah. Kota, Bengkulu, dan Pontianak adalah beberapa kota yang perkembangan harganya sangat stabil dengan koefisien keragaman untuk masing-masing sebesar 0 %; 2,45%; 2,59% dan 2,60%. Di sisi lain Kupang,, Gorontalo, Bangka Belitung dan Mamuju adalah beberapa kota dengan harga yang sangat berfluktuasi dengan koefisien keragaman lebih dari 9% (IKU Kementerian Perdagangan) yakni masing-masing sebesar 15,52 %; 13,45 %; 10,37 %; 10,32 % dan 10,18 %. Tabel 1. Harga Rata-Rata Bawang Merah di Beberapa Kota di Indonesia () Kota BAWANG MERAH Perubahan thd (%) Koefisien Keragaman -17 Sumber: PDN (ober ) Secara nasional harga rata-rata bawang pada bulan ober menurun yaitu sebesar Rp ,-/kg untuk bawang merah. Tingkat harga tersebut berada di bawah harga patokan yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan sebesar Rp ,-/kg untuk bawang merah (Permendag Nomor 27/M-DAG/PER/05/ tentang Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen). Tingkat harga bawang merah bulan ober tersebut mengalami penurunan sebesar 12,32 % dibandingkan dengan harga pada bulan tember sebesar Rp ,-/kg untuk bawang merah ,65-5, ,48-7, ,03-0, ,66-9, ,45-10, ,06-12, ,96-13, ,83-8,34 Rata-rata Nasional ,58-12,32 Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (), diolah Bawang Merah

23 ober Bawang Merah Disusun oleh: Erizal Mahatama Gambar 2. Koefisien Keragaman Harga Bawang ober Tiap Provinsi (%) Tanjung Selor Tanjung Pinang Mamuju Bangka Belitung Jayapura Ambon Palu Manado Pontianak Gorontalo Kupang Bandar Lampung Bengkulu Jambi Padang Banda Aceh Koefisien Keragaman Bawang Merah Rata Rata CV Nasional 5,87 0 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12, ,00 18,00 IKU Kemendag 5-9 Koefisien Keragaman (%) Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (ober ), diolah Perkembangan Harga Bawang Merah di Indonesia Bagian Timur Harga bawang di Indonesia Bagian Timur sangat penting untuk diperhatikan sebagai parameter pemerataan pembangunan di bidang logistik. Harga bawang rata-rata selama bulan ober tahun di Indonesia bagian timur masih sangat tinggi di bandingkan dengan harga rata-rata bawang secara nasional. Harga rata-rata bawang merah tertinggi pada bulan ober terdapat di yaitu Rp ,-/Kg dan diikuti oleh sebesar Rp ,-/Kg kemudian Jayapura sebesar Rp ,-/Kg dan Ambon sebesar Rp ,-/Kg. Fluktuasi harga harian bawang merah di Indonesia Timur sepanjang bulan ober bervariasi, Hal tersebut dicerminkan dari nilai koefisien keragaman yang bervariasi, meskipun demikian fluktuasi harga harian bawang merah di Indonesia Bagian Timur tidak melebihi target Kementerian Perdagangan antara 5-9%. Fluktuasi harga bawang merah di Indonesia Timur paling stabil terdapat di dengan Koefisien Keragaman sebesar 0 %, diikuti oleh dengan Koefisien Keragaman sebesar 3,76 %, kemudian Jayapura dengan koefisien keragaman sebesar 5,40 % dan Ambon dengan Koefisien Keragaman sebesar 8,75 %. Variasi harga antar wilayah di Indonesia Timur cukup tinggi dengan koefisien keragaman harga antar wilayah di Indonesia Timur pada bulan ober sebesar 15,62 %. Ambon Jayapura Rata-rata Gambar 3. Harga Rata-Rata Bawang Merah di Indonesia Bagian Timur () Kota Bawang Merah thd (%) ,32-27,03-25,88-34,78-30, ,64-14,71-11,78-17,87-14,05-17 Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (ober ), diolah Isu dan Kebijakan Terkait Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan pada tanggal 16 i telah menetapkan 9 (sembilan) komoditas pangan dengan salah satunya adalah bawang merah dalam Permendag Nomor 27/M-DAG/PER/05/ tentang Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen. Peraturan tersebut merupakan tindak lanjut amanat Perpres No. 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting yang bertujuan menjamin ketersediaan, stabilitas, dan kepastian harga baik di tingkat petani maupun konsumen. Penetapan harga acuan tersebut diharapkan dapat mengendalikan harga di tingkat konsumen, tapi tetap menguntungkan bagi petani dan peternak. Harga acuan juga menjadi referensi bagi Perum BULOG dan/atau BUMN lainnya dalam melaksanakan penugasan Pemerintah terkait upaya stabilisasi harga. Adapun harga acuan pembelian bawang merah petani adalah Rp ,- (Konde Basah), Rp ,- (Konde Askip) dan Rp ,- (Rogol Askip) sedangkan harga acuan penjualan konsumen adalah Rp ,- (Bawang Merah). Koefisien Keragaman 8,75 5,40 3,76 0,00 15,62 Disusun oleh: Michael Manurung

Beras. September Beras

Beras. September Beras tember tember Beras Beras Informasi Utama Harga beras medium data Ditjen Perdagangan Dalam Negeri di pasar domestik pada bulan tember naik 0,19% bila dibandingkan dengan harga pada bulan Agustus dan naik

Lebih terperinci

Beras. Agustus Beras

Beras. Agustus Beras Agustus Beras Beras Agustus Informasi Utama Harga beras medium data Ditjen Perdagangan Dalam Negeri di pasar domestik pada bulan Agustus naik 0,39% bila dibandingkan dengan harga pada bulan i dan naik

Lebih terperinci

Beras. Juni Beras

Beras. Juni Beras i Beras Beras i Informasi Utama Harga beras medium data Ditjen Perdagangan Dalam Negeri di pasar domestik pada bulan i naik 0,1% bila dibandingkan dengan harga pada bulan dan turun 0,1 % dibandingkan dengan

Lebih terperinci

Beras. Mei Beras

Beras. Mei Beras Beras Beras Informasi Utama Harga beras medium data Ditjen Perdagangan Dalam Negeri di pasar domestik pada bulan naik 0,3% bila dibandingkan dengan harga pada bulan il dan turun 0,1 % dibandingkan dengan

Lebih terperinci

Beras. Juli Beras

Beras. Juli Beras i Beras Beras i Informasi Utama Harga beras medium data Ditjen Perdagangan Dalam Negeri di pasar domestik pada bulan i turun 0,2% bila dibandingkan dengan harga pada bulan i dan naik 0,5% dibandingkan

Lebih terperinci

Beras. November Beras

Beras. November Beras Beras ember 215 Beras Informasi Utama Harga beras di pasar domestik pada bulan ember 215 mengalami kenaikan,68% dibandingkan ober 215 dan naik 13,5% dibandingkan ember 214. Pada bulan ember 215, harga

Lebih terperinci

Tinjauan Pasar Daging dan Telur Ayam. Informasi Utama :

Tinjauan Pasar Daging dan Telur Ayam. Informasi Utama : Nov 10 Des-10 Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 Mei-11 Jun-11 Jul-11 Agust-11 Sep-11 Okt-11 Nop-11 Edisi : 11/AYAM/TKSPP/2011 Tinjauan Pasar Daging dan Telur Ayam Informasi Utama : Harga daging ayam di pasar

Lebih terperinci

Tinjauan Pasar Daging dan Telur Ayam

Tinjauan Pasar Daging dan Telur Ayam Sep-10 Okt-10 Nov 10 Des-10 Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 Mei-11 Jun-11 Jul-11 Agust-11 Sep-11 Edisi : 9/AYAM/TKSPP/ Tinjauan Pasar Daging dan Telur Ayam Informasi Utama : Harga daging ayam di pasar domestik

Lebih terperinci

Tinjauan Pasar Minyak Goreng

Tinjauan Pasar Minyak Goreng (Rp/kg) (US$/ton) Edisi : 01/MGR/01/2011 Tinjauan Pasar Minyak Goreng Informasi Utama : Tingkat harga minyak goreng curah dalam negeri pada bulan Januari 2011 mengalami peningkatan sebesar 1.3% dibandingkan

Lebih terperinci

Tinjauan Pasar Daging dan Telur Ayam. Informasi Utama :

Tinjauan Pasar Daging dan Telur Ayam. Informasi Utama : Sep-10 Okt-10 Nov 10 Des-10 Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 Mei-11 Jun-11 Jul-11 Agust-11 Sep-11 Okt-11 Edisi : 10/AYAM/TKSPP/2011 Tinjauan Pasar Daging dan Telur Ayam Informasi Utama : Harga daging ayam di

Lebih terperinci

DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014

DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014 DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 1 Perkembangan Produksi Komoditas Pangan Penting Tahun 2010 2014 Komoditas Produksi Pertahun Pertumbuhan Pertahun

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI APRIL 2016

RELEASE NOTE INFLASI APRIL 2016 Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI APRIL 2016 Penurunan Harga BBM dan Panen Raya Dorong Deflasi Bulan

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI MEI 2016

RELEASE NOTE INFLASI MEI 2016 Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter - Bank Indonesia, Pusat Kebijakan Ekonomi

Lebih terperinci

Perkiraan Ketersediaan Dan Kebutuhan Pangan Strategis Periode Hbkn Puasa Dan Idul Fithri 2017 (Mei-Juni)

Perkiraan Ketersediaan Dan Kebutuhan Pangan Strategis Periode Hbkn Puasa Dan Idul Fithri 2017 (Mei-Juni) Dan Kebutuhan Pangan Strategis Periode Hbkn Puasa Dan Idul Fithri 2017 (Mei-Juni) Kultur budaya sebagian besar masyarakat Indonesia dalam menyambut dan merayakan HBKN umumnya membutuhkan bahan pangan dalam

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI MEI 2017

RELEASE NOTE INFLASI MEI 2017 RELEASE NOTE INFLASI MEI 2017 INFLASI IHK Inflasi Mei 2017 Terkendali Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat mengalami inflasi 0,39% (mtm) di bulan Mei (Tabel 1). Inflasi IHK bulan ini meningkat dibanding

Lebih terperinci

PENUGASAN IMPORTASI DAN STABILISASI HARGA DAGING

PENUGASAN IMPORTASI DAN STABILISASI HARGA DAGING PENUGASAN IMPORTASI DAN STABILISASI HARGA DAGING Perum BULOG Jakarta, 24 Februari 2017 Dasar Penugasan Peraturan Presiden No. 48 tahun 2016 Pemerintah menugaskan Perum BULOG dalam menjaga ketersediaan

Lebih terperinci

PERGERAKAN HARGA CPO DAN MINYAK GORENG

PERGERAKAN HARGA CPO DAN MINYAK GORENG 67 VI. PERGERAKAN HARGA CPO DAN MINYAK GORENG Harga komoditas pertanian pada umumnya sangat mudah berubah karena perubahan penawaran dan permintaan dari waktu ke waktu. Demikian pula yang terjadi pada

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2017

RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2017 RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2017 TPI dan Pokjanas TPID INFLASI IHK Inflasi 2017 Terkendali Dan Berada Pada Sasaran Inflasi Inflasi IHK sampai dengan Desember 2017 terkendali dan masuk dalam kisaran sasaran

Lebih terperinci

Rata-rata Harga Gabah Menurut Kualitas, Komponen Mutu dan HPP di Tingkat Petani di Indonesia,

Rata-rata Harga Gabah Menurut Kualitas, Komponen Mutu dan HPP di Tingkat Petani di Indonesia, Rata-rata Menurut Kualitas, Komponen Mutu dan HPP di Tingkat Petani di Indonesia, 2012-2016 / Bulan Giling Kualitas (Rp/Kg) Kadar Air (%) Kadar Hampa/Kotoran (%) Panen Giling Panen Giling Panen HPP 1)

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI JULI 2016

RELEASE NOTE INFLASI JULI 2016 Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI JULI 2016 Inflasi Lebaran 2016 Cukup Terkendali INFLASI IHK Mtm

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN HARGA BERAS TERMURAH TK. ECERAN DI PROVINSI UTAMA s.d PERIODE MG-I JUNI 2017

PERKEMBANGAN HARGA BERAS TERMURAH TK. ECERAN DI PROVINSI UTAMA s.d PERIODE MG-I JUNI 2017 PERKEMBANGAN HARGA BERAS TERMURAH Perkembangan harga Beras Termurah di provinsi utama mengalami kenaikan harga rata-rata sebesar 0,40%. Provinsi Bali (2,87%) dan penurunan harga terendah di Provinsi Banten

Lebih terperinci

Analisis Penyebab Kenaikan Harga Beras

Analisis Penyebab Kenaikan Harga Beras Analisis Kebijakan 1 Analisis Penyebab Kenaikan Harga Beras Analisis Penyebab Kenaikan Harga Beras Ada dua pendapat mengenai faktor penyebab kenaikan harga beras akhirakhir ini yaitu : (1) stok beras berkurang;

Lebih terperinci

Tinjauan Pasar Bawang Merah

Tinjauan Pasar Bawang Merah Edisi : Bawang Merah/Agustus/2012 Tinjauan Pasar Bawang Merah Informasi Utama : Harga pada bulan Agustus 2012 dibandingkan bulan Juli 2012 untuk bawang merah lokal mengalami penurunan sebesar 12 %. Harga

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI SEPTEMBER 2016

RELEASE NOTE INFLASI SEPTEMBER 2016 Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI SEPTEMBER 2016 Tekanan Inflasi di Bulan September 2016 Cukup Terkendali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan salah satu sektor utama di negara ini. Sektor tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan salah satu sektor utama di negara ini. Sektor tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertanian merupakan salah satu sektor utama di negara ini. Sektor tersebut memiliki peranan yang cukup penting bila dihubungkan dengan masalah penyerapan

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2016

RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2016 Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2016 Koreksi Harga Paska Idul Fitri Dorong Deflasi Agustus

Lebih terperinci

Dua Minggu Menjelang Lebaran, Harga Daging. Sapi Masih Tinggi

Dua Minggu Menjelang Lebaran, Harga Daging. Sapi Masih Tinggi Sapi Masih Tinggi Dua Minggu Menjelang Lebaran, Harga Daging Pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia. Menurut UU Pangan No. 18 Tahun 2012, pangan adalah segala sesuatu yang berasal

Lebih terperinci

STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 1 I. Aspek Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Perkembangan Produksi Komoditas Pangan Penting Tahun 2009 2013 Komoditas

Lebih terperinci

pertanian pada hakekatnya, adalah semua upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani menuju kehidupan yang lebih

pertanian pada hakekatnya, adalah semua upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani menuju kehidupan yang lebih 1.1. Latar Belakang Pembangunan secara umum dan khususnya program pembangunan bidang pertanian pada hakekatnya, adalah semua upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani menuju

Lebih terperinci

TPI dan Pokjanas TPID. Analisis Inflasi. Analisis Inflasi Januari 2016 TPI dan Pokjanas TPID 1

TPI dan Pokjanas TPID. Analisis Inflasi. Analisis Inflasi Januari 2016 TPI dan Pokjanas TPID 1 Penurunan Harga Pangan dan Komoditas Energi Dorong Deflasi IHK Bulan Februari Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Februari 2016 mengalami deflasi. Deflasi IHK pada bulan ini mencapai -0,09% (mtm). Realisasi

Lebih terperinci

ANALISIS INFLASI MARET 2016

ANALISIS INFLASI MARET 2016 Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) ANALISIS INFLASI MARET 2016 Komoditas Pangan Dorong Inflasi IHK Maret INFLASI IHK Mtm

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN HARGA DAN PASOKAN PANGAN DI PROVINSI SUMATERA BARAT PERIODE BULAN MARET TAHUN 2015

PERKEMBANGAN HARGA DAN PASOKAN PANGAN DI PROVINSI SUMATERA BARAT PERIODE BULAN MARET TAHUN 2015 PERKEMBANGAN HARGA DAN PASOKAN PANGAN DI PROVINSI SUMATERA BARAT PERIODE BULAN MARET TAHUN 2015 Berdasarkan pemantauan harga dan pasokan pangan pada kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat dengan melibatkan

Lebih terperinci

STUDI KASUS PERMASALAHAN KOMODITAS KEDELAI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

STUDI KASUS PERMASALAHAN KOMODITAS KEDELAI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA STUDI KASUS PERMASALAHAN KOMODITAS KEDELAI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA BAB I PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena berkah kekayaan alam yang berlimpah, terutama di bidang sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ternak sapi sangat penting untuk dikembangkan di dalam negri karena kebutuhan protein berupa daging sangat dibutuhkan oleh masyarakat (Tjeppy D. Soedjana 2005, Ahmad zeki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup berpengaruh

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup berpengaruh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sektor ini memiliki share sebesar 14,9 % pada

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI JUNI 2016

RELEASE NOTE INFLASI JUNI 2016 Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI JUNI 2016 Inflasi Ramadhan 2016 Cukup Terkendali INFLASI IHK Mtm

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.105, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESRA. Penugasan. PERUM BULOG. Ketahanan Pangan. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG PENUGASAN KEPADA PERUSAHAAN

Lebih terperinci

PROSPEK TANAMAN PANGAN

PROSPEK TANAMAN PANGAN PROSPEK TANAMAN PANGAN Krisis Pangan Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk melaksanakan

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI JANUARI 2017

RELEASE NOTE INFLASI JANUARI 2017 Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI JANUARI 2017 Inflasi Bulan Januari 2017 Meningkat, Namun Masih

Lebih terperinci

TPI dan Pokjanas TPID. Analisis Inflasi. Analisis Inflasi Januari 2016 TPI dan Pokjanas TPID 1. Inflasi Januari 2016 Melambat dan Terkendali

TPI dan Pokjanas TPID. Analisis Inflasi. Analisis Inflasi Januari 2016 TPI dan Pokjanas TPID 1. Inflasi Januari 2016 Melambat dan Terkendali Inflasi Januari 2016 Melambat dan Terkendali Inflasi pada awal tahun 2016 mengalami perlambatan dibandingkan dengan bulan lalu. Pada Januari 2016, inflasi IHK tercatat sebesar 0,51% (mtm), lebih rendah

Lebih terperinci

IMPLIKASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERHADAP IMPORTASI ZONA BASED DAN KELEMBAGAANNYA. Pada Forum D i s k u s i Publik ke-15

IMPLIKASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERHADAP IMPORTASI ZONA BASED DAN KELEMBAGAANNYA. Pada Forum D i s k u s i Publik ke-15 IMPLIKASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERHADAP IMPORTASI ZONA BASED DAN KELEMBAGAANNYA D i s a m p a i k a n Oleh : D I R E K T U R J E N D E R AL P E R D AG AN G AN L U AR N E G E R I Pada Forum D i s

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN HARGA GULA

ANALISIS PERKEMBANGAN HARGA GULA ANALISIS PERKEMBANGAN HARGA GULA I. DINAMIKA HARGA 1.1. Harga Domestik 1. Jenis gula di Indonesia dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu Gula Kristal Putih (GKP) dan Gula Kristal Rafinasi (GKR). GKP adalah

Lebih terperinci

KAJIAN KEBIJAKAN HPP GABAH DAN HET PUPUK MENDUKUNG PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DAN PENDAPATAN PETANI

KAJIAN KEBIJAKAN HPP GABAH DAN HET PUPUK MENDUKUNG PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DAN PENDAPATAN PETANI KAJIAN KEBIJAKAN HPP GABAH DAN HET PUPUK MENDUKUNG PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DAN PENDAPATAN PETANI Pendahuluan 1. Situasi perberasan yang terjadi akhir-akhir ini (mulai Maret 2008) dicirikan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia, kebutuhan jagung di Indonesia mengalami peningkatan, yaitu lebih dari 10 juta ton pipilan kering

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/MDAG/PER/5/2017 TENTANG PENETAPAN HARGA ACUAN PEMBELIAN DI PETANI DAN HARGA ACUAN PENJUALAN DI KONSUMEN

Lebih terperinci

Kebijakan dan Strategi Kementerian Perdagangan Terkait Stabilisasi Harga

Kebijakan dan Strategi Kementerian Perdagangan Terkait Stabilisasi Harga Kebijakan dan Strategi Kementerian Perdagangan Terkait Stabilisasi Harga dan Pasokan Beras Tahun 2018 Disampaikan oleh: Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan RI Pada Rapim Polri Tahun 2018 24 Januari,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2016

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2016 PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2016 Hotel Aston, Pontianak 2 4 Agustus 2016 Petani sering merugi Bulog belum hadir di petani Rantai pasok panjang Struktur pasar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Gambar 1 Proyeksi kebutuhan jagung nasional (Sumber : Deptan 2009, diolah)

I. PENDAHULUAN. Gambar 1 Proyeksi kebutuhan jagung nasional (Sumber : Deptan 2009, diolah) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jagung (Zea mays L) merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki peran penting yaitu sebagai makanan manusia dan ternak. Indonesia merupakan salah satu penghasil

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG PENUGASAN KEPADA PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG DALAM RANGKA KETAHANAN PANGAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

2016, No UndangUndang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor

2016, No UndangUndang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor No.1405, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Harga Acuan Pembelian di Petani. Harga Acuan Penjualan di Konsumen. Penetapan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

INBOX 2 : PERGERAKAN HARGA BEBERAPA BARANG di ACEH

INBOX 2 : PERGERAKAN HARGA BEBERAPA BARANG di ACEH 2 : PERGERAKAN HARGA BEBERAPA BARANG di ACEH Laju Inflasi tahunan 2007 tertinggi di Indonesia terjadi di Kota Banda Aceh yang merupakan ibukota Prov. Nanggroe Aceh Darussalam yang mencapai 11,00% (yoy)

Lebih terperinci

cepa), namun dalam statistic internasional (FAOSTAT) hanya dikenal istilah Onion

cepa), namun dalam statistic internasional (FAOSTAT) hanya dikenal istilah Onion PRODUKSI, PERDAGANGAN DAN HARGA BAWANG MERAH Muchjidin Rachmat, Bambang Sayaka, dan Chairul Muslim I. PENDAHULUAN Bawang merah merupakan sayuran rempah yang dikonsumsi rumahtangga sebagai bumbu masakan

Lebih terperinci

memberikan multiple effect terhadap usaha agribisnis lainnya terutama peternakan. Kenaikan harga pakan ternak akibat bahan baku jagung yang harus

memberikan multiple effect terhadap usaha agribisnis lainnya terutama peternakan. Kenaikan harga pakan ternak akibat bahan baku jagung yang harus I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan agribisnis nasional diarahkan untuk meningkatkan kemandirian perekonomian dan pemantapan struktur industri nasional terutama untuk mendukung berkembangnya

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2016

RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2016 Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2016 Inflasi 2016 Cukup Rendah dan Berada dalam Batas

Lebih terperinci

RAPAT KOORDINASI IDENTIFIKASI BARANG KEBUTUHAN POKOK MENGHADAPI PUASA DAN LEBARAN 2017

RAPAT KOORDINASI IDENTIFIKASI BARANG KEBUTUHAN POKOK MENGHADAPI PUASA DAN LEBARAN 2017 RAPAT KOORDINASI IDENTIFIKASI BARANG KEBUTUHAN POKOK MENGHADAPI PUASA DAN LEBARAN 2017 April 2017 PENDAHULUAN Harga Bapok Berpotensi Naik Menjelang Puasa dan Lebaran 2017/1438 H LANGKAH ANTISIPASI 1. Identifikasi

Lebih terperinci

POINTER ARAH KEBIJAKAN TERKAIT PENYEDIAAN DAN PASOKAN DAGING SAPI. Disampaikan pada: Bincang Bincang Agribisnis

POINTER ARAH KEBIJAKAN TERKAIT PENYEDIAAN DAN PASOKAN DAGING SAPI. Disampaikan pada: Bincang Bincang Agribisnis POINTER ARAH KEBIJAKAN TERKAIT PENYEDIAAN DAN PASOKAN DAGING SAPI Disampaikan pada: Bincang Bincang Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Deputi Bidang Pangan dan Pertanian 2016 Permasalahan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG PENUGASAN KEPADA PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG DALAM RANGKA KETAHANAN PANGAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting dalam pembangunan Indonesia. Hal ini didasarkan pada kontribusi sektor pertanian yang tidak hanya

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI JULI 2017

RELEASE NOTE INFLASI JULI 2017 RELEASE NOTE INFLASI JULI 2017 INFLASI IHK Inflasi Juli 2017 Terkendali Inflasi Juli 2017 terkendali sehingga masih mendukung pencapaian sasaran inflasi 2017 sebesar 4,0±1%. Inflasi Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

KESIAPAN BARANG KEBUTUHAN POKOK MENGHADAPI NATAL 2017 DAN TAHUN BARU 2018

KESIAPAN BARANG KEBUTUHAN POKOK MENGHADAPI NATAL 2017 DAN TAHUN BARU 2018 KESIAPAN BARANG KEBUTUHAN POKOK MENGHADAPI NATAL 2017 DAN TAHUN BARU 2018 Jakarta, 21 Desember 2017 POTENSI KENAIKAN PERMINTAAN PADA NATAL 2017 DAN TAHUN BARU 2018 1. Dalam beberapa waktu ke depan, dimungkinkan

Lebih terperinci

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Unit : Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Indikator Target Terwujudnya koordinasi dan Presentase hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya alam yang beraneka ragam dan memiliki wilayah yang cukup luas. Hal ini yang membuat Indonesia menjadi

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2017

RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2017 RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2017 TPI dan Pokjanas TPID Harga Pangan Dorong Inflasi Oktober 2017 Tetap Rendah INFLASI IHK Inflasi IHK sampai dengan Oktober 2017 terkendali dan mendukung pencapaian sasaran

Lebih terperinci

KETIKA HARGA BERAS TURUN, PUJIAN PUN TAK KUNJUNG DATANG Kamis, 27 September 2007

KETIKA HARGA BERAS TURUN, PUJIAN PUN TAK KUNJUNG DATANG Kamis, 27 September 2007 KETIKA HARGA BERAS TURUN, PUJIAN PUN TAK KUNJUNG DATANG Kamis, 27 September 2007 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sehari sebelum kunjungan ke New York menyempatkan meninjau Pasar Kramat Jati, Jakarta

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI NOVEMBER 2016

RELEASE NOTE INFLASI NOVEMBER 2016 Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI NOVEMBER 2016 Inflasi Bulan November 2016 Didorong Harga Pangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 41,91 (42,43) 42,01 (41,60) 1,07 (1,06) 12,49 (12,37) 0,21 (0,21) 5,07 (5,02) 20,93 (20,73) 6,10 (6,04) 0,15 (0,15) (5,84) 1,33 (1,35)

I. PENDAHULUAN 41,91 (42,43) 42,01 (41,60) 1,07 (1,06) 12,49 (12,37) 0,21 (0,21) 5,07 (5,02) 20,93 (20,73) 6,10 (6,04) 0,15 (0,15) (5,84) 1,33 (1,35) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu bidang produksi dan lapangan usaha yang paling tua di dunia yang pernah dan sedang dilakukan oleh masyarakat. Sektor pertanian adalah sektor

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2009 MODEL PROYEKSI JANGKA PENDEK PERMINTAAN DAN PENAWARAN KOMODITAS PERTANIAN UTAMA

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2009 MODEL PROYEKSI JANGKA PENDEK PERMINTAAN DAN PENAWARAN KOMODITAS PERTANIAN UTAMA LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2009 MODEL PROYEKSI JANGKA PENDEK PERMINTAAN DAN PENAWARAN KOMODITAS PERTANIAN UTAMA Oleh : Reni Kustiari Pantjar Simatupang Dewa Ketut Sadra S. Wahida Adreng Purwoto Helena

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2016

RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2016 Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2016 Tekanan Inflasi di Bulan Oktober 2016 Cukup Terkendali

Lebih terperinci

yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang cenderung terus meningkat tampaknya akan menghadapi kendala yang cukup berat.

yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang cenderung terus meningkat tampaknya akan menghadapi kendala yang cukup berat. PROGNOSA KETERSEDIAAN PANGAN (BERAS, GULA PASIR, MINYAK GORENG, BAWANG MERAH, CABE MERAH, TELUR AYAM, DAGING AYAM, DAGING SAPI DAN KACANG TANAH) SAAT HBKN DI KOTA MEDAN Sukma Yulia Sirait 1), Ir. Lily

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI JUNI 2017

RELEASE NOTE INFLASI JUNI 2017 RELEASE NOTE INFLASI JUNI 2017 INFLASI IHK Inflasi Juni 2017 Terkendali Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat mengalami inflasi 0,69% (mtm) di bulan Juni (Tabel 1). Inflasi IHK pada periode puasa dan lebaran

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT 5.1 Produk Kelapa Sawit 5.1.1 Minyak Kelapa Sawit Minyak kelapa sawit sekarang ini sudah menjadi komoditas pertanian unggulan

Lebih terperinci

V. EKONOMI GULA. dikonsumsi oleh masyarakat. Bahan pangan pokok yang dimaksud yaitu gula.

V. EKONOMI GULA. dikonsumsi oleh masyarakat. Bahan pangan pokok yang dimaksud yaitu gula. V. EKONOMI GULA 5.1. Ekonomi Gula Dunia 5.1.1. Produksi dan Konsumsi Gula Dunia Peningkatan jumlah penduduk dunia berimplikasi pada peningkatan kebutuhan terhadap bahan pokok. Salah satunya kebutuhan pangan

Lebih terperinci

RILIS HASIL AWAL PSPK2011

RILIS HASIL AWAL PSPK2011 RILIS HASIL AWAL PSPK2011 Kementerian Pertanian Badan Pusat Statistik Berdasarkan hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau (PSPK) 2011 yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia mulai 1-30

Lebih terperinci

Statistik Harga Komoditas Pertanian Tahun Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian

Statistik Harga Komoditas Pertanian Tahun Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian Statistik Harga Komoditas Pertanian 2012 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan pelayanan data dan informasi pertanian,

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI FEBRUARI 2017

RELEASE NOTE INFLASI FEBRUARI 2017 RELEASE NOTE INFLASI FEBRUARI 217 TPI dan Pokjanas TPID INFLASI IHK Inflasi Bulan Februari 217 Terkendali Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat,23% (mtm) di bulan Februari. Inflasi di bulan ini

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI MARET 2017

RELEASE NOTE INFLASI MARET 2017 RELEASE NOTE INFLASI MARET 2017 TPI dan Pokjanas TPID INFLASI IHK Panen Dorong Deflasi Maret 2017 Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat mengalami deflasi 0,02% (mtm) di bulan Maret (Tabel 1). Deflasi bulan

Lebih terperinci

VARIABILITAS HARGA TELUR AYAM RAS DI INDONESIA. The Variability of Price of Ras Chicken Eggs In Indonesia

VARIABILITAS HARGA TELUR AYAM RAS DI INDONESIA. The Variability of Price of Ras Chicken Eggs In Indonesia VARIABILITAS HARGA TELUR AYAM RAS DI INDONESIA The Variability of Price of Ras Chicken Eggs In Indonesia Yati Nuryati, Yudha Hadian Nur Pusat Kebijakan Perdagangan Dalam Negeri, Badan Pengkajian dan Pengembangan

Lebih terperinci

V. KERAGAAN INDUSTRI GULA INDONESIA

V. KERAGAAN INDUSTRI GULA INDONESIA 83 V. KERAGAAN INDUSTRI GULA INDONESIA 5.1. Luas Areal Perkebunan Tebu dan Produktivitas Gula Hablur Indonesia Tebu merupakan tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula. Tujuan penanaman tebu adalah untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian integral dari. pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Sektor peternakan di

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian integral dari. pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Sektor peternakan di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Sektor peternakan di beberapa daerah di Indonesia telah memberikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari peran sektor pertanian tersebut dalam perekonomian nasional sebagaimana

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Republik Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber daya hewan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. setelah beras. Jagung juga berperan sebagai bahan baku industri pangan dan

PENDAHULUAN. setelah beras. Jagung juga berperan sebagai bahan baku industri pangan dan PENDAHULUAN Latar Belakang Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang memiliki peranan strategis dan bernilai ekonomis serta mempunyai peluang untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan karena kedudukannya

Lebih terperinci

Outlook Bisnis Peternakan Menyambut Tahun Politik dan Tahun Bebas AGP

Outlook Bisnis Peternakan Menyambut Tahun Politik dan Tahun Bebas AGP Outlook Bisnis Peternakan 2018 1 Menyambut Tahun Politik dan Tahun Bebas AGP 2 DAFTAR ISI 1. Dinamika 2017...1 2. Perunggasan...3 3. Ternak Sapi...7 4. Ternak Babi...11 5. Pakan...14 6. Obat Hewan...19

Lebih terperinci

POLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN

POLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN POLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN Emlan Fauzi Pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar dari suatu bangsa. Mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sudah mencapai sekitar 220

Lebih terperinci

DUKUNGAN KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2017 TERHADAP INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN

DUKUNGAN KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2017 TERHADAP INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN DUKUNGAN KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2017 TERHADAP INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KEMENTAN REALISASI KEGIATAN BKP REALISASI (Rp) KETERANGAN FISIK Januari

Lebih terperinci

DUKUNGAN KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2017 TERHADAP INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN

DUKUNGAN KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2017 TERHADAP INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN DUKUNGAN KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2017 TERHADAP INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KEMENTAN REALISASI FISIK KEGIATAN BKP April REALISASI (Rp) Mei Juni KETERANGAN

Lebih terperinci

Pembenahan Pasokan Daging Sapi Melalui Sistem Logistik Nasional Senin, 10 Juni 2013

Pembenahan Pasokan Daging Sapi Melalui Sistem Logistik Nasional Senin, 10 Juni 2013 Pembenahan Pasokan Daging Sapi Melalui Sistem Logistik Nasional Senin, 10 Juni 2013 Indonesia memiliki potensi sapi potong yang cukup besar. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) hasil Sensus Pertanian

Lebih terperinci

KEGIATAN BIDANG HARGA PANGAN

KEGIATAN BIDANG HARGA PANGAN KEGIATAN BIDANG HARGA PANGAN Disampaikan pada acara BIMTEK dan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Analisis Ketahanan Pangan Bogor, 4 Oktober 2016 PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH BADAN PUSAT STATISTIK No. 57/09/Th. XIII, 1 September 2010 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN UPAH BURUH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) AGUSTUS 2010

Lebih terperinci

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE AGUSTUS 2017

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE AGUSTUS 2017 BPS PROVINSI ACEH No.40/8/Th.XX, 4 September 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE AGUSTUS 2017 Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di

Lebih terperinci

Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan

Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan Anton J. Supit Dewan Jagung Nasional Pendahuluan Kemajuan teknologi dalam budidaya jagung semakin

Lebih terperinci

LAMPIRAN: Surat No.: 0030/M.PPN/02/2011 tanggal 2 Februari 2011 B. PENJELASAN TENTANG KETAHANAN PANGAN

LAMPIRAN: Surat No.: 0030/M.PPN/02/2011 tanggal 2 Februari 2011 B. PENJELASAN TENTANG KETAHANAN PANGAN LAMPIRAN: Surat No.: 0030/M.PPN/02/2011 tanggal 2 Februari 2011 B. PENJELASAN TENTANG KETAHANAN PANGAN ahanan pangan nasional harus dipahami dari tiga aspek, yaitu ketersediaan, distribusi dan akses, serta

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. Juni 2010] 6 Masalah Gizi, Pengetahuan Masyarakat Semakin Memprihatinkan. [10

II TINJAUAN PUSTAKA. Juni 2010] 6 Masalah Gizi, Pengetahuan Masyarakat Semakin Memprihatinkan.  [10 II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka dalam penelitian ini meliputi tinjauan komoditas kedelai, khususnya peranan kedelai sebagai sumber protein nabati bagi masyarakat. Tidak hanya itu, kedelai juga ditinjau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari Departemen Pertanian, bahwa komoditas daging sapi. pilihan konsumen untuk meningkatkan konsumsi daging sapi.

BAB I PENDAHULUAN. dari Departemen Pertanian, bahwa komoditas daging sapi. pilihan konsumen untuk meningkatkan konsumsi daging sapi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk yang meningkat diiringi dengan perkembangan ekonomi, perbaikan tingkat pendidikan, dan perubahan gaya hidup yang terjadi di masyarakat yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (BPS 2012), dari pertanian yang terdiri dari subsektor tanaman. bahan makanan, perkebunan, perternakan, kehutanan dan perikanan.

I. PENDAHULUAN. (BPS 2012), dari pertanian yang terdiri dari subsektor tanaman. bahan makanan, perkebunan, perternakan, kehutanan dan perikanan. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2. 1 Tinjauan Pustaka Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Tahun Komoditas

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Tahun Komoditas I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor hortikultura berperan penting dalam mendukung perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat melalui nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Produk Domestik Bruto (PDB)

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI APRIL 2017

RELEASE NOTE INFLASI APRIL 2017 RELEASE NOTE INFLASI APRIL 2017 TPI dan Pokjanas TPID INFLASI IHK Inflasi April 2017 Terkendali Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat mengalami inflasi 0,09% (mtm) di bulan April (Tabel 1). Inflasi IHK

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pabrik gula merupakan salah satu industri yang strategis di Indonesia karena pabrik gula bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok, kebutuhan industri lainnya, dan penyedia

Lebih terperinci

Statistik HargaKomoditasPertanian Tahun 2013

Statistik HargaKomoditasPertanian Tahun 2013 Statistik HargaKomoditasPertanian 2013 Pusat Data dan Sistem InformasiPertanian KementerianPertanian KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan pelayanan data dan informasi pertanian, Pusat

Lebih terperinci