Outlook Bisnis Peternakan Menyambut Tahun Politik dan Tahun Bebas AGP
|
|
- Siska Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Outlook Bisnis Peternakan Menyambut Tahun Politik dan Tahun Bebas AGP
2 2 DAFTAR ISI 1. Dinamika Perunggasan Ternak Sapi Ternak Babi Pakan Obat Hewan Prediksi
3 DINAMIKA TAHUN Harga jagung relatif tinggi dibanding internasional, menyulitkan industri pakan. Harga telur dan ayam broiler masih di bawah harga acuan pemerintah, namun usaha perunggasan tetap tumbuh. Produksi pakan naik 8,1%, dari 17,2 juta ton (2016) menjadi 18,6 juta ton (2017). Banyak investasi baru di industri pakan. GPPU tidak bersedia menyampaikan data produksi DOC dengan alasan dituduh kartel oleh KPPU. Potensi Produksi DOC broiler FS sebesar 62,6 juta ekor/minggu. Sedang demand berkisar sekitar 55 juta ekor/minggu. Terjadi kelebihan produksi (data pemerintah, dikutip GPPU) Pemerintah Pemangkasan DOC untuk mendongkrak harga ayam WTO memenangkan Brazil atas gugatan terhadap kebijakan impor daging Indonesia. Masyarakat perunggasan khawatir ayam brazil masuk ke Indonesia.
4 2 DINAMIKA TAHUN 2017 Pemerintah Impor daging kerbau dari India untuk menekan harga daging sapi Pemerintah fokus Upsus Siwab menuju kecukupan daging Terbit Permentan 14/2017 tentang Klasifikasi Obat Hewan. Pelarangan AGP, efektif mulai 2018 Pemberlakuan tarif baru PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), untuk perizinan, registrasi produk dll Pemberlakuan pelayanan sistem on-line mulai berjalan Proses pembahasan Permentan baru tentang penyediaan dan peredaran obat hewan dan beberapa Permentan lainnya Fenomena klinis baru dari virus AI H9N2
5 3 PERUNGGASAN
6 4 CATATAN PENTING TENTANG PERATURAN BIBIT 1. Permentan no. 61/Permentan/PK.230/12/2016 tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam Ras. Mengatur : a) Proporsi DOC FS antara breeding farm dan pelaku usaha mandiri & koperasi 50%: 50%. b) Pelaku usaha yang memproduksi ekor/minggu harus mempunyai RPHU dan memiliki fasilitas rantai dingin. c) DOC FS/PS yang beredar harus memiliki sertifikat sesuai SNI. Permentan no 61 dijabarkan melalui: a) Kepmentan no. 3035/Kpts/PK 010/F/03/2017 tentang Pengurangan DOC FS Broiler dan Layer. b) Kepmentan no. 6073/Kpts/PK 000/F/06/2017 tentang Pengurangan PS Broiler. Pengurangan PS sejumlah 3 juta ekor PS yang berumur minimal 55 minggu. Permentan no. 32/Permentan/PK.230/9/2017 tentang
7 CATATAN PENTING TENTANG PERATURAN BIBIT 5 2. Penyediaan, Peredaran, dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi. Permentan ini sekaligus menggantikan dan menyatakan Permentan no 61/ Permentan/PK. 230/12/2016, tidak berlaku lagi. Permentan ini juga mengatur Telur Konsumsi. 3. Permendag no 27/M.DAG/PER/5/2017 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen. Mengatur harga daging ayam di peternak Rp /kg dan di konsumen Rp /kg dan harga telur ayam ras di peternak Rp /kg dan di konsumen Rp / kg.
8 6 CATATAN PENTING TENTANG PERATURAN BIBIT
9 7 PETERNAKAN SAPI
10 8 PEMENUHAN DAGING SAPI & KERBAU NASIONAL TAHUN Produksi dalam negeri (ton) Sapi Bakalan Impor ( ekor) Daging beku Impor (ton)
11 PROGNOSA KETERSEDIAAN DAGING SAPI/KERBAU Konsumsi Produksi Lokal Impor Bakalan Impor Daging Nasional Setara Daging Beku
12 10 KEBIJAKAN YANG KONTROVERSIAL TERHADAP PEMBANGUNAN PETERNAKAN
13 11 PETERNAKAN BABI
14 12 PETERNAKAN BABI DI INDONESIA Volume Ekspor babi (kg) dengan nilai USD Ekspor daging babi kg Impor babi 491 ekor, Impor daging babi kg Populasi babi ekor terbanyak di NTT Produksi daging babi olahan : ton. Konsumsi daging babi di Indonesia perkapita pertahun kg. (sumber : statistik peternakan dan keswan ditjen PKH 2017/AMI)
15 PELUANG PASAR ASIA 13 Peluang ekspor babi ke Asia Timur dan Asia Tenggara masih besar GLEAM 1.0, FAO, 2017
16 14 PAKAN
17 FEEDMILL CAPACITY 2017 (Including Aquaculture) 15
18 16 LIVESTOCK FEED CONSUMPTION
19 HARGA JAGUNG 2016 VS
20 18 DISTRIBUSI JENIS PAKAN Layer 41% Lainlain 3% Breeder 10% Broiler 46% 2016
21 OBAT HEWAN 19
22 20 BIOLOGICALS & PHARMACEUTICALS MARKET 2017 VACC IDR/bird PHARM IDR/bird POPULATION (000) TOTAL VALUE (IDR 000) BREEDER , ,000,000 BROILER ,000,000 1,575,000,000 LAYER ,000 1,352,000,000 MALE ,000 33,800,000 KAMPOONG ,000 26,000,000 TOTAL 3,296,800,000
23 BIOLOGICALS & PHARMACEUTICALS MARKET 2017 (IDR 000) 21 Pig 2,100,000 34,104,000 Beef Cattle 600,000* 84,000,000 Dairy Cattle 300, ,525,000 Total 223,629,000 *) Kisaran sapi impor utk penggemukan, K/tahun
24 22 PREMIX & FEED ADDITIVES MARKET 2017 (IDR 000) TONASE VIT & MIN FEED ADD BROILER 8,584, ,776,320 1,575,293,184 LAYER 7,464, ,872,000 1,369,820,160 BREEDER 2,052, ,022, ,039,744 OTHERS 559,872 47,589,120 87,340,032 18,662,400 1,489,259,520 3,383,493,120 TOTAL 4,872,752,640 1/17/2018
25 ANIMAL HEALTH MARKET 2017 (IDR 000) 23 Poultry Biological & Pharma 3,296,800,000 Pig + Cattle Biological & Pharma 223,629,000 Premix & Feed Add 4,872,752,640 Total 8,393,181,640
26 24 PREDIKSI 2018
27 PREDIKSI POPULASI UNGGAS 2018 (JUTA EKOR) 25 Breeder 20 Layer 166 Broiler Male layer 52 Kampoong Chicken 44/300* *) 40 juta intensive farm dari total populasi sekitar 300 jt ekor
28 26 PREDIKSI Proyeksi pertumbuhan obat hewan 2018, 7-10% 2. Dampak pelarangan AGP, kasus enteritis meningkat 3. Industri pakan ternak, tumbuh sekitar 8 %, yaitu menjadi 20,1 juta ton 4. Industri OH untuk sapi & kerbau stagnan / turun & babi yang cenderung stagnan / naik. 5. Daging kerbau impor menggeser impor daging sapi beku maupun impor sapi hidup 6. Jika Pemerintah tidak mencabut peraturan kewajiban impor 20 % sapi indukan, maka tahun 2018 impor sapi dari Australia akan turun drastis. 7. Pilkada serentak 171 daerah, jika aman berdampak positif 8. Kekalahan Indonesia di WTO perlu diwaspadai dampaknya.
29 27 Hubungi : GITA CONSULTANT consultant.gita@gmail.com PT GALLUS INDONESIA UTAMA DIVISI GITA CONSULTANT membantu perusahaan : 1. Mengurus izin usaha bidang peternakan dan kesehatan hewan 2. Registrasi produk 3. Sertifikasi GMP (CPOHB, CPPB dll) 4. Ekpor impor 5. Riset dan analisa bisnis 6. FGD (Focus Group Discussion)
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/Permentan/PK.230/12/2016 TENTANG PENYEDIAAN, PEREDARAN, DAN PENGAWASAN AYAM RAS
- 731 - PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 61/Permentan/PK.230/12/2016 TENTANG PENYEDIAAN, PEREDARAN, DAN PENGAWASAN AYAM RAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1869, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. Ayam Ras. Penyediaan, Peredaran, dan Pengawasan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/PERMENTAN/PK.230/12/2016 TENTANG
Lebih terperinci2017, No Menteri Petanian tentang Penyediaan, Peredaran, dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tah
No.1230, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTAN. Ayam Ras dan Telur Konsumsi. Penyediaan, Peredaran, dan Pengawasan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32/PERMENTAN/PK.230/9/2017
Lebih terperinciBab 4 P E T E R N A K A N
Bab 4 P E T E R N A K A N Ternak dan hasil produksinya merupakan sumber bahan pangan protein yang sangat penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Perkembangan populasi ternak utama
Lebih terperinciTinjauan Pasar Daging dan Telur Ayam. Informasi Utama :
Nov 10 Des-10 Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 Mei-11 Jun-11 Jul-11 Agust-11 Sep-11 Okt-11 Nop-11 Edisi : 11/AYAM/TKSPP/2011 Tinjauan Pasar Daging dan Telur Ayam Informasi Utama : Harga daging ayam di pasar
Lebih terperinciKebijakan Pemerintah terkait Logistik Peternakan
Kebijakan Pemerintah terkait Logistik Peternakan Workshop FLPI Kamis, 24 Maret 2016 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 1 Perkiraan Supply-Demand Daging Sapi Tahun 2015-2016 Uraian Tahun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN an sejalan dengan semakin meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan usaha ternak ayam di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1970 an sejalan dengan semakin meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat, yang kemudian mendorong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Meningkatnya jumlah penduduk dan adanya perubahan pola konsumsi serta selera masyarakat telah menyebabkan konsumsi daging ayam ras (broiler) secara nasional cenderung
Lebih terperinciDisampaikan pada : Jamarizal, SPT Kasi Prod. Bibit Ternak Unggas Direktorat Perbibitan Ternak
Jamarizal, SPT Kasi Prod. Bibit Ternak Unggas Direktorat Perbibitan Ternak Disampaikan pada : Jamarizal, S.Pt Kasi Produksi Bibit Ternak Unggas Direktorat Perbibitan Ternak Jamarizal, SPT Kasi Prod. Bibit
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
ARAH KEBIJAKAN ( KEMENTAN RI ) PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN 2015-2019 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERUBAHAN PROGRAM WAKTU PROGRAM 2010-2014 2015-2019 DALAM RANGKA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. industri pertanian, dimana sektor tersebut memiliki nilai strategis dalam
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian dari pertumbuhan industri pertanian, dimana sektor tersebut memiliki nilai strategis dalam memenuhi kebutuhan pangan yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang paling
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daging ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, selain ikan dan telur, guna memenuhi kebutuhan akan protein.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk selalu bertambah dari tahun ke tahun, hal tersebut terus
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk selalu bertambah dari tahun ke tahun, hal tersebut terus diimbangi dengan kesadaran masyarakat akan arti penting peningkatan gizi dalam kehidupan. Hal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan
I. PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Pembangunan pertanian, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan produksi menuju swasembada, memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan serta meratakan taraf hidup
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Republik Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber daya hewan
Lebih terperinciIMPLIKASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERHADAP IMPORTASI ZONA BASED DAN KELEMBAGAANNYA. Pada Forum D i s k u s i Publik ke-15
IMPLIKASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERHADAP IMPORTASI ZONA BASED DAN KELEMBAGAANNYA D i s a m p a i k a n Oleh : D I R E K T U R J E N D E R AL P E R D AG AN G AN L U AR N E G E R I Pada Forum D i s
Lebih terperinciPerkiraan Ketersediaan Dan Kebutuhan Pangan Strategis Periode Hbkn Puasa Dan Idul Fithri 2017 (Mei-Juni)
Dan Kebutuhan Pangan Strategis Periode Hbkn Puasa Dan Idul Fithri 2017 (Mei-Juni) Kultur budaya sebagian besar masyarakat Indonesia dalam menyambut dan merayakan HBKN umumnya membutuhkan bahan pangan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Budidaya ayam ras khususnya ayam broiler sebagai ayam pedaging,
1 BAB I PENDAHULUAN Budidaya ayam ras khususnya ayam broiler sebagai ayam pedaging, mengalami pasang surut, terutama pada usaha kemitraan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya fluktuasi harga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. serta dalam menunjang pembangunan nasional. Salah satu tujuan pembangunan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sub sektor petenakan merupakan salah satu sub sektor yang berperan serta dalam menunjang pembangunan nasional. Salah satu tujuan pembangunan subsektor peternakan seperti
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontribusi sektor peternakan terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional antara tahun 2004-2008 rata-rata mencapai 2 persen. Data tersebut menunjukkan peternakan memiliki
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Komoditas ayam broiler merupakan primadona dalam sektor peternakan di
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas ayam broiler merupakan primadona dalam sektor peternakan di Indonesia jika dibandingkan dengan komoditas peternakan lainnya, karena sejak pertama kali diperkenalkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor peternakan merupakan salah satu sumber pertumbuhan baru dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk Domestik Bruto (PDB) subsektor
Lebih terperinciIII. PANGAN ASAL TERNAK DAN PERANANNYA DALAM PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA
III. PANGAN ASAL TERNAK DAN PERANANNYA DALAM PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA A. Pengertian Pangan Asal Ternak Bila ditinjau dari sumber asalnya, maka bahan pangan hayati terdiri dari bahan pangan nabati
Lebih terperinciEVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER TAHUN 2017 & RENCANA KEGIATAN TAHUN 2018 RAKONTEKNAS II SURABAYA, 12 NOVEMBER 2017
EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER TAHUN 2017 & RENCANA KEGIATAN TAHUN 2018 RAKONTEKNAS II SURABAYA, 12 NOVEMBER 2017 Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Direktorat Jenderal
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/Permentan/PK.230/5/2016 TENTANG PENYEDIAAN, PEREDARAN, DAN PENGAWASAN AYAM RAS
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/Permentan/PK.230/5/2016 TENTANG PENYEDIAAN, PEREDARAN, DAN PENGAWASAN AYAM RAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011
1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Peternakan adalah kegiatan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi. Peternakan merupakan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk dan adanya perubahan pola konsumsi serta selera masyarakat kearah protein hewani telah meningkatkan kebutuhan akan daging sapi. Program
Lebih terperinciPENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING SAPI DAN KERBAU MELALUI PENDEKATAN DINAMIKA SISTEM (SYSTEM DYNAMIC)
BAB VI PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING SAPI DAN KERBAU MELALUI PENDEKATAN DINAMIKA SISTEM (SYSTEM DYNAMIC) Agung Hendriadi, Prabowo A, Nuraini, April H W, Wisri P dan Prima Luna ABSTRAK Ketersediaan daging
Lebih terperinciPOLA PERDAGANGAN MASUKAN DAN KELUARAN USAHA TERNAK AYAM RAS"
POLA PERDAGANGAN MASUKAN DAN KELUARAN USAHA TERNAK AYAM RAS" Oleh : Imas Nur ' Aini21 Abstrak Usaha peternakan ayam ras yang telah berkembang dengan pesat ternyata tidak disertai dengan perkembangan pemasaran
Lebih terperinciBahan Kuliah ke 9: UU dan Kebijakan Pembangunan Peternakan Fakultas Peternakan Unpad KEBIJAKAN DALAM INDUSTRI TERNAK NON RUMINANSIA
Bahan Kuliah ke 9: UU dan Kebijakan Pembangunan Peternakan Fakultas Peternakan Unpad KEBIJAKAN DALAM INDUSTRI TERNAK NON RUMINANSIA Pohon Industri Ayam Ras Bagan Roadmap Pengembangan Komoditas Visi Menjadi
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Jakarta, 26 Januari 2017 Penyediaan pasokan air melalui irigasi dan waduk, pembangunan embung atau kantong air. Target 2017, sebesar 30 ribu embung Fokus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daging sapi merupakan sumber protein hewani yang bermutu tinggi dan perlu dikonsumsi untuk kebutuhan protein manusia, daging sapi digolongkan sebagai salah satu produk
Lebih terperinci25 April April 2007
Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Pengelolaan Website Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat Tahun 2007 No. Menu/Content Tema/Judul Tanggal Update Keterangan 1. Berita Peternakan Mendongkrak Pasar Susu Segar
Lebih terperinciFOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN TAHUN 2016
DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN TAHUN 2016 Disampaikan pada: MUSRENBANGTANNAS 2015 Jakarta, 04 Juni 2015 1 TARGET PROGRAM
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pemenuhan protein hewani yang diwujudkan dalam program kedaulatan pangan.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat terhadap sumber protein hewani semakin meningkat sejalan dengan perubahan selera, gaya hidup dan peningkatan pendapatan. Karena, selain rasanya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting dalam pembangunan Indonesia. Hal ini didasarkan pada kontribusi sektor pertanian yang tidak hanya
Lebih terperinciHubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri PETERNAKAN di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms)
Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com I ndustri peternakan dalam negeri masih banyak mengalami permasalahan dan selalu menjadi sorotan publik dan belum ditemukan
Lebih terperinciIV. MACAM DAN SUMBER PANGAN ASAL TERNAK
IV. MACAM DAN SUMBER PANGAN ASAL TERNAK Pada umumnya sumber pangan asal ternak dapat diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) macam, yaitu berupa daging (terdiri dari berbagai spesies hewan yang lazim dimanfaatkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan baru
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Perkembangan dunia peternakan saat ini khususnya perunggasan di Indonesia semakin meningkat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan baru peternakan
Lebih terperinciOPERASIONAL PROGRAM TEROBOSAN MENUJU KECUKUPAN DAGING SAPI TAHUN 2005
OPERASIONAL PROGRAM TEROBOSAN MENUJU KECUKUPAN DAGING SAPI TAHUN 2005 Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan PENDAHULUAN Produksi daging sapi dan kerbau tahun 2001 berjumlah 382,3 ribu ton atau porsinya
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perekonomian Indonesia pada tahun 213 mengalami pertumbuhan sebesar 5.78%. Total produk domestik bruto Indonesia atas dasar harga konstan 2 pada tahun 213 mencapai Rp. 277.3
Lebih terperinciTinjauan Pasar Daging dan Telur Ayam
Sep-10 Okt-10 Nov 10 Des-10 Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 Mei-11 Jun-11 Jul-11 Agust-11 Sep-11 Edisi : 9/AYAM/TKSPP/ Tinjauan Pasar Daging dan Telur Ayam Informasi Utama : Harga daging ayam di pasar domestik
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN JANUARI 2014
LAPORAN BULANAN JANUARI 2014 PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Dalam laporan ini, disampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan bagian integral dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada saat ini perekonomian Indonesia terus meningkat. Hal ini terlihat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini perekonomian Indonesia terus meningkat. Hal ini terlihat dari tingkat konsumsi yang terus naik dari tahun ke tahun, termasuk dalam hal konsumsi makanan
Lebih terperinciPOINTER ARAH KEBIJAKAN TERKAIT PENYEDIAAN DAN PASOKAN DAGING SAPI. Disampaikan pada: Bincang Bincang Agribisnis
POINTER ARAH KEBIJAKAN TERKAIT PENYEDIAAN DAN PASOKAN DAGING SAPI Disampaikan pada: Bincang Bincang Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Deputi Bidang Pangan dan Pertanian 2016 Permasalahan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang
PENDAHULUAN Latar Belakang Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang sering diterapkan di pedesaan terutama di daerah yang memiliki potensi memelihara ayam broiler. Pola kemitraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti karbohidrat, akan tetapi juga pemenuhan komponen pangan lain seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk dari tahun ke tahun menjadikan kebutuhan pangan juga semakin meningkat. Pemenuhan kebutuhan pangan tersebut tidak hanya terbatas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Permintaan dunia terhadap pangan hewani (daging, telur dan susu serta produk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permintaan dunia terhadap pangan hewani (daging, telur dan susu serta produk olahannya) sangat besar dan diproyeksikan akan meningkat sangat cepat selama periode tahun
Lebih terperinciDAFTAR BENIH DAN/ATAU BIBIT TERNAK YANG DAPAT DIMASUKKAN KE WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 51/Permentan/OT.140/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 DAFTAR BENIH DAN/ATAU BIBIT TERNAK YANG DAPAT DIMASUKKAN KE WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA No POS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Biro Pusat Statistik (1997) dan Biro Analisis dan Pengembangan. Statistik (1999) menunjukkan bahwa Standar Nasional kebutuhan protein
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Biro Pusat Statistik (1997) dan Biro Analisis dan Pengembangan Statistik (1999) menunjukkan bahwa Standar Nasional kebutuhan protein hewani belum terpenuhi, dan status
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN
LAPORAN BULANAN PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN FEBRUARI 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN MARET 2016 KATA PENGANTAR Laporan Bulanan
Lebih terperinciBOKS 2 ANALISIS SINGKAT FAKTOR PENYEBAB VOLATILITAS HARGA DAGING AYAM RAS DI PROPINSI BANTEN DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA
BOKS 2 ANALISIS SINGKAT FAKTOR PENYEBAB VOLATILITAS HARGA DAGING AYAM RAS DI PROPINSI BANTEN DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA I. Latar Belakang Inflasi Banten rata-rata relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN Lokasi perusahaan :...
DAFTAR-LTU RAHASIA REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2012 1. Provinsi................... 2. Kabupaten/kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/kelurahan *).........................................................
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu aktivitas ekonomi dalam agribisnis adalah bisnis peternakan. Agribisnis bidang ini utamanya dilatarbelakangi oleh fakta bahwa kebutuhan masyarakat akan produk-produk
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sub sektor pertanian yang mempunyai potensi yang sangat baik untuk menopang pembangunan pertanian di Indonesia adalah subsektor peternakan. Di Indonesia kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar dan pokok yang dibutuhkan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar dan pokok yang dibutuhkan oleh manusia guna memenuhi asupan gizi dan sebagai faktor penentu kualitas sumber daya manusia. Salah satu
Lebih terperinciMATRIK RENSTRA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN
MATRIK RENSTRA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2009-2014 1. VISI : Terwujudnya peningkatan kontribusi subsektor peternakan terhadap perekonomian. 2. MISI : 1. Menjamin pemenuhan kebutuhan produk
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN PUBLIK
STANDAR PELAYANAN PUBLIK LOG BOOK PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK BIDANG KARANTINA (BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH RI 48/2012) BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN BELAWAN TAHUN 2016 IMPOR MP HPHK RISIKO TINGGI
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2009
REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2009 1. Provinsi 2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/Kelurahan *) 5. Nomor Urut Perusahaan............................................................................
Lebih terperinciLAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 51/Permentan/OT.140/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 51/Permentan/OT.140/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 DAFTAR BENIH DAN/ATAU BIBIT TERNAK YANG DAPAT DIMASUKKAN KE WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA No POS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebijakan pembangunan pertanian pada masa sekarang adalah dengan meletakkan masyarakat sebagai pelaku utama (subyek pembangunan), bukan lagi sebagai obyek pembangunan
Lebih terperinciPRAKIRAAN PRODUKSI DAN KEBUTUHAN PRODUK PANGAN TERNAK DI INDONESIA
PRAKIRAAN PRODUKSI DAN KEBUTUHAN PRODUK PANGAN TERNAK DI INDONESIA Oleh : I Wayan Rusast Abstrak Pertumbuhan ekonomi telah menggeser pola konsumsi dengan penyediaan produk pangan ternak yang lebih besar.
Lebih terperinciANALYST MEETING. July 2007
ANALYST MEETING July 2007 About Poultry Industry 1 LATAR BELAKANG Populasi GDP Year 2006 222 Juta Est Year 2007 225 Juta Year 2006 USD 351 M or USD 1.581 per kapita Est Year 2007 USD 383 M or USD 1.705
Lebih terperinciImpor sapi (daging dan sapi hidup) maupun bakalan dari luar negeri terns. meningkat, karena kebutuhan daging sapi dalam negeri belum dapat dipenuhi
A. Latar Belakang Impor sapi (daging dan sapi hidup) maupun bakalan dari luar negeri terns meningkat, karena kebutuhan daging sapi dalam negeri belum dapat dipenuhi dengan pasokan sapi lokal. Menurut data
Lebih terperinciOUTLOOK KOMODITAS PERTANIAN SUB SEKTOR PETERNAKAN DAGING AYAM
OUTLOOK KOMODITAS PERTANIAN SUB SEKTOR PETERNAKAN DAGING AYAM Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 2015 OUTLOOK KOMODITAS PERTANIAN SUBSEKTOR PETERNAKAN DAGING AYAM ISSN : 1907-1507 Ukuran Buku
Lebih terperinciSTRATEGI PENDEKATAN KETERSEDIAAN DAGING NASIONAL DI INDONESIA. Oleh: Rochadi Tawaf dan Hasni Arief ABSTRACT
Seminar Nasional : Peternakan Berkelanjutan III Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Jatinangor, 2 Nopember 2011 STRATEGI PENDEKATAN KETERSEDIAAN DAGING NASIONAL DI INDONESIA Oleh: Rochadi Tawaf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan protein hewani mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi bagi kesehatan. Salah satu
Lebih terperinciPERAN SERTA SWASTA DAN PERBANKAN DALAM MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PANGAN
PERAN SERTA SWASTA DAN PERBANKAN DALAM MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PANGAN Disampaikan oleh : Drh. PAULUS SETIABUDI, MM., Ph.D DIES NATALIS UNS KE 37 - FAKULTAS PERTANIAN SOLO, 17 April, 2013 INDONESIA SEBAGAI
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS DAN ANALISA KELAYAKAN USAHA TERNAK SAPI POTONG DI YOGYAKARTA (POSTER) Tri Joko Siswanto
PRODUKTIVITAS DAN ANALISA KELAYAKAN USAHA TERNAK SAPI POTONG DI YOGYAKARTA (POSTER) Tri Joko Siswanto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta e-mail : goested@yahoo.com Abstrak Kebutuhan daging
Lebih terperinciMASALAH DAN PROSPEK AGRIBISNIS PERUNGGASAN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN BAHAN PANGAN ASAL UNGGAS DI INDONESIA
bab tujuh belas MASALAH DAN PROSPEK AGRIBISNIS PERUNGGASAN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN BAHAN PANGAN ASAL UNGGAS DI INDONESIA Pendahuluan Sejak dikeluarkannya SK Menperindag No.ll5/MPP/ Kep/2/1998 tanggal
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2014 :... :... :... :... :...
DAFTAR-LTU REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2014 RAHASIA 1. KIP*) 2. Provinsi 3. Kabupaten/kota **) 4. Kecamatan 5. Desa/kelurahan **) 6. Nama
Lebih terperinciREGULASI PEMERINTAH TERHADAP RANTAI PASOK DAGING SAPI BEKU
REGULASI PEMERINTAH TERHADAP RANTAI PASOK DAGING SAPI BEKU Disampaikan Oleh : Ir. Fini Murfiani,MSi Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ternak sapi sangat penting untuk dikembangkan di dalam negri karena kebutuhan protein berupa daging sangat dibutuhkan oleh masyarakat (Tjeppy D. Soedjana 2005, Ahmad zeki
Lebih terperinciPT SIERAD PRODUCE TBK
PT SIERAD PRODUCE TBK Kilas Balik 2008 Rencana 2009 Kinerja Keuangan Per Mei 2009 Tanya Jawab Semester I - 2008 Pendanaan dan posisi mata uang yang relatif stabil. membantu menstimulasi kinerja perbisnisan
Lebih terperinci2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3482); 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing
No.318, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. Ternak Ruminansia Besar ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. Pemasukan. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/PERMENTAN/PK.440/2/2017
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian integral dari. pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Sektor peternakan di
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Sektor peternakan di beberapa daerah di Indonesia telah memberikan
Lebih terperinciDAFTAR PEMASUKAN JENIS TERNAK POTONG
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 52/Permentan/OT.140/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 DAFTAR PEMASUKAN JENIS TERNAK POTONG No Pos Tarif/HS Jenis Ternak 1 01.02 Binatang jenis lembu, hidup
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Tabel 1. Konsumsi Telur dan Daging Broiler pada Beberapa Negara ASEAN Tahun 2009
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki banyak perusahaan yang bergerak di bidang perunggasan, baik dari segi pakan unggas, komoditi unggas, dan pengolahan produk unggas dalam skala besar
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1977 TENTANG USAHA PETERNAKAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1977 TENTANG USAHA PETERNAKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 1. bahwa dalam rangka melaksanakan pembangunan nasional
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH, BIBIT TERNAK, DAN TERNAK POTONG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,
Lebih terperinciREKONSILIASI PELAKU PERUNGGASAN DEMI MEMBANGUN AGRIBISNIS PERUNGGASAN YANG BERDAYA SAING
bab delapan belas REKONSILIASI PELAKU PERUNGGASAN DEMI MEMBANGUN AGRIBISNIS PERUNGGASAN YANG BERDAYA SAING Duapuluh tahun sudah kemelut pada agribisnis perunggasan berlangsung, namun tanda-tanda akan berakhir
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Koperasi tahun Jumlah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi sosial negara sedang berkembang dengan membantu membangun struktur ekonomi dan sosial yang kuat (Partomo,
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PELAPORAN PEMBIBITAN AYAM RAS
DEPARTEMEN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN Nomor : 01019/Kpts/PD.430/F/07/2008 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAPORAN PEMBIBITAN AYAM RAS DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN
LAPORAN BULANAN PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN JANUARI 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN FEBRUARI 2016 KATA PENGANTAR Laporan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan pertanian secara keseluruhan, dimana sub sektor ini memiliki nilai strategis dalam pemenuhan kebutuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan umum Ayam Broiler. sebagai penghasil daging, konversi pakan irit, siap dipotong pada umur relatif
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan umum Ayam Broiler Ayam broiler adalah istilah untuk menyebut strain ayam hasil budidaya teknologi yang memiliki sifat ekonomis, dengan ciri khas pertumbuhan cepat sebagai
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan adalah bagian dari sektor pertanian yang merupakan sub sektor yang penting dalam menunjang perekonomian masyarakat. Komoditas peternakan mempunyai prospek
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Dukungan Data yang akurat dan tepat waktu sangat diperlukan. dan telah dilaksanakan serta merupakan indikator kinerja pembangunan
KATA PENGANTAR Dukungan Data yang akurat dan tepat waktu sangat diperlukan dalam mengambil kebijakan setiap tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Banten sebagai wilayah operasional bisnis peternakan itik peking pedaging mempunyai jumlah penduduk 11.955.243 juta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Agribisnis peternakan memberikan banyak kontribusi bagi bangsa Indonesia yaitu sebagai penyedia lapangan pekerjaaan dan berperan dalam pembangunan. Berdasarkan data statistik
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor peternakan merupakan salah satu pilar dalam pembangunan agribisnis di Indonesia yang masih memiliki potensi untuk terus dikembangkan. Komoditi peternakan mempunyai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peternakan sebagai salah satu sub dari sektor pertanian masih memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia. Kontribusi peningkatan
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN APRIL 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN MEI 2015
LAPORAN BULANAN PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN APRIL 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN MEI 2015 KATA PENGANTAR Laporan Bulanan
Lebih terperinciRevisi ke 05 Tanggal : 27 Desember 2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciRevisi ke 01 Tanggal : 18 April 2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG USAHA PETERNAKAN SAPI
KARYA ILMIAH PELUANG USAHA PETERNAKAN SAPI Disusun Oleh : Muhammad Ikbal Praditiyo (10.12.4370) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Jl. Ring Road Utara Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta Usaha peternakan
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN RANCANGAN RENCANA KERJA DITJEN PKH TAHUN 2018
DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN RANCANGAN RENCANA KERJA DITJEN PKH TAHUN 2018 1 Monev Program dan Kinerja Tahun 2017 Arah Kebijakan Pembangunan Peternakan dan Keswan Tahun 2018 Rencana
Lebih terperinci