Statistik HargaKomoditasPertanian Tahun 2013

Transkripsi

1

2 Statistik HargaKomoditasPertanian 2013 Pusat Data dan Sistem InformasiPertanian KementerianPertanian

3 KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan pelayanan data dan informasi pertanian, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menerbitkan Buku Statistik Harga Komoditas Pertanian. Buku ini berisi data perkembangan harga beberapa komoditas Pertanian baik ditingkat produsen maupun konsumen selama periode lima tahun terakhir dan juga bulanan untuk data tahun terakhir. Buku Statistik Harga komoditas Pertanian tahun 2013 ini menyajikan data harga yang bersumber dari Kementerian Perdagangan untuk harga eceran di pasar Ibukota Provinsi, harga gabah, harga produsen dan konsumen bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), harga internasional sektor pertanian yang bersumber dari Website Worldbank. Harga yang disajikan mencakup komoditas pertanian yang dirinci menurut sub sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan terlibat langsung dalam penerbitan buku ini, kami sampaikan penghargaan dan terimah kasih. Kritik dan saran sangat diharapkan guna penyempurnaan, perbaikan buku statistik harga komoditas pertanian di tahun mendatang. Kepada pengguna data, semoga buku statistik harga ini dapat memberi manfaat. Jakarta, Desember 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian i

4 Statistik Harga Komoditas Pertanian ii Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

5 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii PENJELASAN UMUM... 1 BAB I. HARGA ECERAN DI IBU KOTA PROVINSI Tabel 1.1. Tabel 1.2a. Tabel 1.2b. Tabel 1.3a. Tabel 1.3b. Tabel 1.4a. Tabel 1.4b. Tabel 1.5a. Tabel 1.5b. Tabel 1.6a. Tabel 1.6b. Tabel 1.7a. Tabel 1.7b. Tabel 1.8a. Tabel 1.8b. Tabel 1.9a. Tabel 1.9b. Perkembangan rata-rata harga eceran komoditas pertanian di Indonesia, Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran beras di ibukota provinsi, Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran beras di ibukota provinsi, Januari-Nopember Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran gula pasir lokal di ibukota provinsi, Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran gula pasir lokal di ibukota provinsi, Januari-Nopember Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran minyak goreng kemasan di ibukota provinsi, Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran minyak goreng kemasan di ibukota provinsi, Januari-Nopember Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran minyak goreng sawit kuning di ibukota provinsi, Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran minyak goreng sawit kuning di ibukota provinsi, Januari-Nopember Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran daging sapi murni di ibukota provinsi, Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran daging sapi murni di ibukota provinsi, Januari-Nopember Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran daging ayam broiler di ibukota provinsi, Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran daging ayam broiler di ibukota provinsi, Januari-Nopember Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran daging ayam kampung di ibukota provinsi, Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran daging ayam kampung di ibukota provinsi, Januari-Nopember Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran telur ayam ras di ibukota provinsi, Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran telur ayam ras di ibukota provinsi, Januari-Nopember Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian iii

6 Statistik Harga Komoditas Pertanian Tabel 1.10a. Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran telur ayam kampung di ibukota provinsi, Tabel 1.10b. Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran telur ayam kampung di ibukota provinsi, Januari-Nopember Tabel 1.11a. Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran susu kental manis di ibukota provinsi, Tabel 1.11b. Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran susu kental manis di ibukota provinsi, Januari-Nopember Tabel 1.12a. Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran tepung terigu di ibukota provinsi, Tabel 1.12b. Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran tepung terigu di ibukota provinsi, Januari-Nopember Tabel 1.13a. Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran kedelai impor di ibukota provinsi, Tabel 1.13b. Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran kedelai impor di ibukota provinsi, Januari-Nopember Tabel 1.14a. Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran kedelai lokal di ibukota provinsi, Tabel 1.14b. Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran kedelai lokal di ibukota provinsi, Januari-Nopember Tabel 1.15a. Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran susu bubuk di ibukota provinsi, Tabel 1.15b. Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran susu bubuk di ibukota provinsi, Januari-Nopember Tabel 1.16a. Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran cabe merah keriting di ibukota provinsi, Tabel 1.16b. Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran cabe merah keriting di ibukota provinsi, Januari-Nopember Tabel 1.17a. Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran cabe merah biasa di ibukota provinsi, Tabel 1.17b. Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran cabe merah biasa di ibukota provinsi, Januari-Nopember Tabel 1.18a. Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran bawang merah di ibukota provinsi, Tabel 1.18b. Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran bawang merah di ibukota provinsi, Januari-Nopember Tabel 1.19a. Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran jagung pipilan di ibukota provinsi, Tabel 1.19b. Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran jagung pipilan di ibukota provinsi, Januari-Nopember Tabel 1.20a. Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran kacang hijau di ibukota provinsi, Tabel 1.20b. Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran kacang hijau di ibukota provinsi, Januari-Nopember Tabel 1.21a. Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran kacang tanah di ibukota provinsi, Tabel 1.21b. Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran kacang tanah di ibukota provinsi, Januari-Nopember iv Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

7 Tabel 1.22a. Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran ketela pohon di ibukota provinsi, Tabel 1.22b. Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran ketela pohon di ibukota provinsi, Januari-Nopember BAB II. HARGA KONSUMEN PERDESAAN Tabel 2.1. Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan komoditas pertanian di Indonesia, Tabel 2.2. Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan jagung pipilan menurut provinsi, Tabel 2.3. Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan kacang hijau menurut provinsi, Tabel 2.4. Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan kacang kedelai menurut provinsi, Tabel 2.5. Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan kacang tanah menurut provinsi, Tabel 2.6. Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan ketela pohon menurut provinsi, Tabel 2.7. Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan ketela rambat menurut provinsi, Tabel 2.8. Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan bawang merah menurut provinsi, Tabel 2.9. Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan bawang putih menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan bayam menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan buncis menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan cabe merah menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan cabe rawit menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan kacang merah menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan kacang panjang menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan kangkung menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan kentang menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan ketimun menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan kol/kubis menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan nangka muda menurut provinsi, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v

8 Statistik Harga Komoditas Pertanian Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan sawi menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan terung menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan tomat sayur menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan wortel menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan apel menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan jeruk menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan mangga menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan pepaya menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan pisang menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan salak menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan sawo menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan semangka menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan babi menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan daging kambing menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan daging sapi menurut provinsi, Tabel 2.36 Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan kelapa tua menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan kemiri menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga konsumen perdesaan lada/merica menurut provinsi, BAB III. HARGA PRODUSEN Tabel 3.1. Tabel 3.2. Tabel 3.3. Tabel 3.4. Perkembangan rata-rata harga produsen komoditas pertanian di Indonesia, Perkembangan rata-rata harga produsen jagung pipilan menurut provinsi, Perkembangan rata-rata harga produsen kacang hijau menurut provinsi, Perkembangan rata-rata harga produsen kacang kedelai menurut provinsi, vi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

9 Tabel 3.5. Perkembangan rata-rata harga produsen kacang tanah menurut provinsi, Tabel 3.6. Perkembangan rata-rata harga produsen ketela pohon menurut provinsi, Tabel 3.7. Perkembangan rata-rata harga produsen ketela rambat menurut provinsi, Tabel 3.8. Perkembangan rata-rata harga produsen bawang merah menurut provinsi, Tabel 3.9. Perkembangan rata-rata harga produsen bawang putih menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen bayam menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen buncis menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen cabe merah menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen cabe rawit menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen kacang merah menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen kacang panjang menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen kangkung menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen kentang menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen ketimun menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen kol/kubis menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen nangka muda menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen sawi menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen terung menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen tomat sayur menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen wortel menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen apel menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen jeruk menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen mangga menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen pepaya menurut provinsi, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian vii

10 Statistik Harga Komoditas Pertanian Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen pisang menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen salak menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen sawo menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen semangka menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen babi menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen daging kerbau menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen daging sapi menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen kelapa belum dikupas menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen kopi biji kering menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen lada/merica menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen karet getah menurut provinsi, Tabel Perkembangan rata-rata harga produsen cengkeh menurut provinsi, BAB IV. HARGA GABAH Tabel 4.1. Tabel 4.2. Tabel 4.3. Tabel 4.4. Tabel 4.5. Tabel 4.6. Tabel 4.7. Perkembangan rata-rata tahunan harga gabah di tingkat petani dan penggilingan di Indonesia, Perkembangan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah di Indonesia, dan Perkembangan rata-rata harga bulanan gabah di tingkat petani dan penggilingan di Indonesia, Perkembangan rata-rata harga bulanan gabah di tingkat petani dan penggilingan di Indonesia, Perkembangan rata-rata harga bulanan gabah di tingkat petani dan penggilingan di Indonesia, Perkembangan rata-rata harga bulanan gabah di tingkat petani dan penggilingan di Indonesia, Perkembangan rata-rata harga bulanan gabah di tingkat petani dan penggilingan di Indonesia, Januari-Nopember viii Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

11 BAB V. HARGA INTERNASIONAL Tabel 5.1. Tabel 5.2. Perkembangan rata-rata tahunan harga internasional komoditas pertanian, Perkembangan rata-rata bulanan harga internasional komoditas pertanian, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian ix

12 Statistik Harga Komoditas Pertanian x Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

13 PENJELASAN UMUM Harga Eceran di Ibukota Provinsi Data harga eceran di ibukota provinsi yang dipublikasikan dalam Buku Statistik Harga Komoditas Pertanian 2013 ini bersumber dari Kemeenterian Perdagangan. Teknik pengumpulan data/pencatatan harga eceran ini didasarkan pada SK Menperindag No : 522/MPP/Kep/11/1998 tanggal 11 Nopember 1998 tentang Pembakuan Format Laporan Harga Harian Bahan Pokok Pangan dan Mekanisme Penyampaian Laporan Harga Harian Bahan Pokok Pangan dari Kantor Dinas Perindag. Beberapa ketntuan pada SK tersebut antara lain : a. Lokasi pencatatan harga adalah pasar tradisional yang tetap/menetap, tidak berpindah-pindah, pasar cukup representative untuk dikunjungi oleh konsumen golongan menengah ke bawah. b. Petugas Pencatat harga (dari dinas) harus dikenal oleh para pedagang yang dimintai informasi harga barang kebutuhan pokok masyarakat atau paling tidak si pedagang diberitahu bahwa dia adalah petugas tetap/pengganti untuk mencatat harga setiap hari dari Dinas Perindag yang tujuannya adalah agar si penjual/pedagang dapat memberikan harga yang tepat/pas dari komoditi tersebut. Harga yang dicatat adalah adalah harga final (transaksi jual-beli) dan bukan harga penawaran yang masih bisa naik/turun. c. Waktu pengambilan/pencatatan harga harus tetap misalnya yaitu diantara jam s/d jam waktu setempat. d. Obyek survey. Pasar-pasar tertentu yang sudah ditentukan dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.: 522/MPP/ Kep/11/1998 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 1

14 Harga Produsen Data harga produsen yang dipublikasikan pada Buku Statistik Harga Komoditas Pertanian 2013 ini bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Harga produsen (farm gate) adalah harga transaksi antara petani (penghasil) dan pembeli (pedagang pengumpul/tengkulak) untuk setiap komoditas menurut satuan setempat. Satuan yang digunakan adalah satuan yang lazim dipakai untuk pembelian atau penjualan secara partai besar. Satuan dari masing-masing jenis barang harus jelas dan tegas, misalnya : kg, kwintal (100 kg), 10 buah, ikat dan sebagainya. Satuan setempat yang umumnya dipakai didaerah telah dikonversi kedalam satuan standar. Pengumpulan data harga produsen sektor pertanian oleh BPS dilakukan melalui survei harga produsen perdesaan yang merupakan salah satu kegiatan dalam rangka perhitungan indeks harga yang diterima petani dan nilai tukar petani. Metode pengumpulan data harga produsen sektor pertanian dilakukan dengan menggunakan daftar HD-1 sampai dengan HD-4 yaitu daftar yang digunakan untuk mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang/jasa untuk keperluan produksi Pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan rakyat dan peternakan. Pelaksanaan pencatatan daftar HD tersebut diatas dilakukan dengan Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) dengan wawancara langsung ke petani yang menjual hasil petani pada periode tanggal 1 sampai dengan tanggal 15 setiap bulan, sedangkan pencatatan data harganya setiap tanggal 15. Pencatatan data harga setiap komoditas dilakukan terhadap 3-4 petani dan selanjutnya harga yang terbanyak muncul (modus) atau rata-rata harga dari petani-petani tersebut dicatat dalam daftar isian. Formula perhitungan rata-rata harga tiap jenis barang untuk harga produsen di masing-masing provinsi setiap bulannya menggunakan rata-rata harga sederhana (Simple Average) dari sampel yang masuk ke BPS pada setiap bulan yang bersangkutan, sebagai berikut : 2 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

15 m s 1 ni P m P ni P ni rata-rata harga jenis barang i pada bulan ke-n ni P Jumlah harga jenis barang i pada bulan ke-n m Jumlah sampel Harga Konsumen Perdesaan Data harga konsumen perdesaan yang dipublikasikan pada Buku Statistik Harga Komoditas Pertanian 2013 ini bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Harga konsumen/eceran pedesaan adalah transaksi antara penjual dan pembeli secara eceran di pasar setempat untuk tiap jenis barang yang dibeli dengan tujuan untuk dikonsumsi sendiri dan bukan untuk dijual kepada pihak lain. Satuan yang dipakai dalam pengumpulan data harga ini adalah satuan baku yang lazim dipakai untuk pembelian secara eceran misalnya : kilogram (kg), 100 gram(ons), liter (1), buah, butir, bungkus, batang, pasang dan lain sebagainya. Jika satuan setempat yang dipakai di daerah tidak sesuai dengan yang ada dalam daftar isian maka harus dikonversikan terlebih dahulu agar sesuai dengan satuan baku yang ada pada daftar isian. Metode pengumpulan data harga konsumen di perdesaan dilakukan oleh Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) atau Mantri Statistik (Mantis) melalui wawancara langsung ke pedagang eceran yang berada di pasar pedesaan. Daftar yang digunakan dalam Daftar HKD-1 digunakan untuk mencatat harga eceran barang/jasa kelompok makanan untuk keperluan konsumsi rumah tangga petani. Pencacahan dilakukan setiap bulan pada tanggal 15 atau pada hari pasar yang terdekat dengan tanggal tersebut. Pencatatan harga komoditas di masing-masing pasar dilkukan terhadap tiga Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 3

16 atau empat pedagang. Harga dicatat dalam register yang merupakan harga yang terbanyak muncul (modus) atau rata-rata harga. Hasil pencatatan yang ada dalam register HKD1 tersebut selanjutnya dipindahkan di daftar HKD-1 yang kemudian di kirim ke BPS Provinsi dan BPS pusat. Perhitungan rata-rata harga setiap jenis barang untuk harga konsumen persedaan setiap bulannya dengan menggunakan rata-rata harga sederhana dan sampel yang masuk/diterima di BPS pada bulan yang bersangkutan. Formula perhitungan dengan menggunakan rat-rata harga (sample average), yaitu: P ni ni P s 1 m m P ni harga jenis barang i pada bulan ke-n Pni Jumlah Harga jenis barang i pada bulan ke-n m Jumlah sampel 4 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

17 BAB I HARGA KONSUMEN PERKOTAAN Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

18 Tabel 1.1. Perkembangan rata-rata harga eceran perkotaan komoditas pertanian di Indonesia No. Komoditas Satuan *) Rp/kg Pertumbuhan (%) 1 Beras Medium Kg ,20 2 Gula Pasir Kg ,42 3 Minyak Goreng Kemasan 620ml ,17 4 Minyak Goreng Curah Kg ,74 5 Daging Sapi Kg ,92 6 Daging Ayam Broiler Kg ,84 7 Daging Ayam Kampung Kg ,07 8 Telur Ayam Ras Kg ,57 9 Telur Ayam Kampung Kg ,45 10 Susu Kental Manis 397g ,71 11 Tepung Terigu Kg ,25 12 Kedelai Impor Kg ,28 13 Kedelai lokal Kg ,76 14 Susu Bubuk Kg ,59 15 Cabe Merah Keriting Kg ,31 16 Cabe Merah Biasa Kg ,03 17 Bawang Merah Kg ,01 18 Jagung Pipilan Kg ,35 19 Kacang Hijau Kg ,08 20 Kacang Tanah Kg ,42 21 Ketela Pohon Kg ,73 Sumber : Kementerian Perdagangan diolah oleh Pusdatin Kementan Keterangan : *) s/d Nopember 2013 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 5

19 Tabel 1.2a. Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran beras di ibukota provinsi, No. Nama Kota *) Rp/kg 1 Banda Aceh Blang Bintang ,49 2 M e d a n Jongkong IR ,57 3 P a d a n g IR-42 Solok ,85 4 Pakanbaru Sokan ,91 5 Jambi IR ,18 6 Palembang IR ,01 7 Bengkulu IR ,36 8 Bandar Lampung IR II ,48 9 Jakarta IR-II/ ,04 10 Bandung IR-64/II ,10 11 Semarang IR-64 (I) ,04 12 Yogyakarta IR-II ,01 13 Surabaya Dolog(Ir 64) ,32 14 Denpasar IR ,93 15 Mataram Dolog ,06 16 Kupang Dolog (Med2) ,93 17 Gorontalo IR ,60 18 Pontianak Dolog ,86 19 Palangkaraya Dolog ,93 20 Banjarmasin Ganal ,84 21 Samarinda IR ,97 22 Manado Dolog ,66 23 P a l u Cimandi ,01 24 Makassar I r r i - I ,98 25 Kendari Dolog ,73 26 A m b o n Dolog ,04 27 Jayapura Dolog ,43 28 Banten IR Kw II ,54 29 Bangka Belitung Dolog ,97 30 Maluku Utara Dolog ,26 31 Mamuju Dolog ,19 32 Manokwari Dolog ,06 33 Tanjung Pinang Dolog ,43 Nasional Jenis/Merek Sumber : Kementerian Perdagangan diolah oleh Pusdatin Kementan Keterangan : *) s/d Nopember 2013 Pertumbuhan ,20 6 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

20 Tabel 1.2b. Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran beras di ibukota provinsi, Januari - Nopember 2013 Rp/kg No. Nama Kota Jenis/Merek 2013 Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Banda Aceh Blang Bintang M e d a n Jongkong IR P a d a n g IR-42 Solok Pakanbaru Sokan Jambi IR Palembang IR Bengkulu IR Bandar Lampung IR II Jakarta IR-II/ Bandung IR-64/II Semarang IR-64 (I) Yogyakarta IR-II Surabaya Dolog(Ir 64) Denpasar IR Mataram Dolog Kupang Dolog (Med2) Gorontalo IR Pontianak Dolog Palangkaraya Dolog Banjarmasin Ganal Samarinda IR Manado Dolog P a l u Cimandi Makasar I r r i - I Kendari Dolog A m b o n Dolog Jayapura Dolog Banten IR Kw II Bangka Belitung Dolog Maluku Utara Dolog Mamuju Dolog Manokwari Dolog Tanjung Pinang Dolog Nasional Sumber : Kementerian Perdagangan diolah oleh Pusdatin Kementan Keterangan : *) s/d Nopember Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 7

21 Tabel 1.3a. Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran gula pasir lokal di Ibukota provinsi, No. Nama Kota Rp/kg *) Pertumbuhan 1 Banda Aceh ,07 2 M e d a n ,18 3 P a d a n g ,96 4 Pakanbaru ,33 5 Jambi ,53 6 Palembang ,61 7 Bengkulu ,39 8 Bandar Lampung ,95 9 Jakarta ,10 10 Bandung ,38 11 Semarang ,98 12 Yogyakarta ,29 13 Surabaya ,99 14 Denpasar ,95 15 Mataram ,73 16 Kupang ,71 17 Gorontalo ,12 18 Pontianak ,43 19 Palangkaraya ,75 20 Banjarmasin ,75 21 Samarinda ,67 22 Manado ,95 23 P a l u ,98 24 Makassar ,15 25 Kendari ,87 26 A m b o n ,49 27 Jayapura ,18 28 Banten ,97 29 Bangka Belitung ,30 30 Maluku Utara ,22 31 Mamuju ,37 32 Manokwari ,52 33 Tanjung Pinang ,45 Rata2 Nasional : Sumber : Kementerian Perdagangan diolah oleh Pusdatin Kementan Keterangan : *) s/d Nopember ,42 8 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

22 Tabel 1.3b. Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran gula pasir lokal di ibukota provinsi, Januari - Nopember 2013 No. Nama Kota Rp/kg 2013 Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Banda Aceh M e d a n P a d a n g Pakanbaru Jambi Palembang Bengkulu Bandar Lampung Jakarta Bandung Semarang Yogyakarta Surabaya Denpasar Mataram Kupang Gorontalo Pontianak Palangkaraya Banjarmasin Samarinda Manado P a l u Makassar Kendari A m b o n Jayapura Banten Bangka Belitung Maluku Utara Mamuju Manokwari Tanjung Pinang Rata2 Nasional : Sumber : Kementerian Perdagangan diolah oleh Pusdatin Kementan Keterangan : *) s/d Nopember 2013 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 9

23 Tabel 1.4a. Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran minyak goreng kemasan di ibukota provinsi, No. Nama Kota Rp/620 ml *) Pertumbuhan 1 Banda Aceh ,58 2 M e d a n ,10 3 P a d a n g ,40 4 Pakanbaru ,94 5 Jambi ,20 6 Palembang ,20 7 Bengkulu ,98 8 Bandar Lampung ,03 9 Jakarta ,75 10 Bandung ,55 11 Semarang ,83 12 Yogyakarta ,30 13 Surabaya ,93 14 Denpasar ,43 15 Mataram ,46 16 Kupang ,15 17 Gorontalo ,74 18 Pontianak ,06 19 Palangkaraya ,58 20 Banjarmasin ,38 21 Samarinda ,52 22 Manado ,65 23 P a l u ,32 24 Makassar ,64 25 Kendari ,16 26 A m b o n ,45 27 Jayapura ,51 28 Banten ,07 29 Bangka Belitung ,57 30 Maluku Utara ,66 31 Mamuju ,24 32 Manokwari ,06 33 Tanjung Pinang Rata2 Nasional : Sumber : Kementerian Perdagangan diolah oleh Pusdatin Kementan Keterangan : *) s/d Nopember 2013, Satuan : 1 liter ,18 -) Data Tidak Tersedia 10 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

24 Tabel 1.4b. Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran minyak goreng kemasan di ibukota provinsi, Januari - Nopember 2013 No. Nama Kota Rp/620 ml 2013 Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Banda Aceh M e d a n P a d a n g Pakanbaru Jambi Palembang Bengkulu Bandar Lampung Jakarta Bandung Semarang Yogyakarta Surabaya Denpasar Mataram Kupang Gorontalo Pontianak Palangkaraya Banjarmasin Samarinda Manado P a l u Makassar Kendari A m b o n Jayapura Banten Bangka Belitung Maluku Utara Mamuju Manokwari Tanjung Pinang Rata2 Nasional : Sumber : Kementerian Perdagangan diolah oleh Pusdatin Kementan Keterangan : *) s/d Nopember 2013, Satuan : 1 liter -) Data Tidak Tersedia Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 11

25 Tabel 1.5a. Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran minyak goreng sawit kuning di ibukota provinsi, No. Nama Kota *) 1 Banda Aceh ,44 2 M e d a n ,76 3 P a d a n g ,02 4 Pakanbaru ,89 5 Jambi ,16 6 Palembang ,97 7 Bengkulu ,78 8 Bandar Lampung ,91 9 Jakarta ,35 10 Bandung ,08 11 Semarang ,76 12 Yogyakarta ,07 13 Surabaya ,02 14 Denpasar ,57 15 Mataram ,39 16 Kupang ,02 17 Gorontalo ,91 18 Pontianak ,99 19 Palangkaraya ,99 20 Banjarmasin ,05 21 Samarinda ,42 22 Manado ,72 23 P a l u ,44 24 Makassar ,65 25 Kendari ,93 26 A m b o n ,92 27 Jayapura ,04 28 Banten ,47 29 Bangka Belitung ,47 30 Maluku Utara ,57 31 Mamuju ,45 32 Manokwari ,22 33 Tanjung Pinang ,08 Rata2 Nasional : Sumber : Kementerian Perdagangan diolah oleh Pusdatin Kementan Keterangan : *) s/d Nopember 2013, Satuan : 1 liter Rp/kg Pertumbuhan ,73 12 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

26 Tabel 1.5b. Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran minyak goreng sawit kuning di ibukota provinsi, Januari - Pebruari 2013 No. Nama Kota Rp/kg 2013 Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Banda Aceh M e d a n P a d a n g Pakanbaru Jambi Palembang Bengkulu Bandar Lampung Jakarta Bandung Semarang Yogyakarta Surabaya Denpasar Mataram Kupang Gorontalo Pontianak Palangkaraya Banjarmasin Samarinda Manado P a l u Makassar Kendari A m b o n Jayapura Banten Bangka Belitung Maluku Utara Mamuju Manokwari Tanjung Pinang Rata2 Nasional : Sumber : Kementerian Perdagangan diolah oleh Pusdatin Kementan Keterangan : *) s/d Nopember 2013, Satuan : 1 liter Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 13

27 Tabel 1.6a. Perkembangan rata-rata tahunan harga eceran daging sapi murni di ibukota provinsi, Rp/kg No. Nama Kota *) Pertumbuhan (%) 1 Banda Aceh ,80 2 M e d a n ,48 3 P a d a n g ,43 4 Pakanbaru ,00 5 Jambi ,07 6 Palembang ,87 7 Bengkulu ,27 8 Bandar Lampung ,02 9 Jakarta ,64 10 Bandung ,11 11 Semarang ,05 12 Yogyakarta ,88 13 Surabaya ,07 14 Denpasar ,45 15 Mataram ,85 16 Kupang ,36 17 Gorontalo ,44 18 Pontianak ,51 19 Palangkaraya ,62 20 Banjarmasin ,44 21 Samarinda ,58 22 Manado ,12 23 P a l u ,71 24 Makassar ,68 25 Kendari ,28 26 A m b o n ,41 27 Jayapura ,15 28 Banten ,25 29 Bangka Belitung ,13 30 Maluku Utara ,36 31 Mamuju ,99 32 Manokwari ,55 33 Tanjung Pinang ,07 Rata2 Nasional : Sumber : Kementerian Perdagangan diolah oleh Pusdatin Kementan Keterangan : *) s/d Nopember ,92 14 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

28 Tabel 1.6b. Perkembangan rata-rata bulanan harga eceran daging sapi murni di ibukota provinsi, Januari - Nopember 2013 No. Nama Kota Rp/kg 2013 Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Banda Aceh M e d a n P a d a n g Pakanbaru Jambi Palembang Bengkulu Bandar Lampung Jakarta Bandung Semarang Yogyakarta Surabaya Denpasar Mataram Kupang Gorontalo Pontianak Palangkaraya Banjarmasin Samarinda Manado P a l u Makassar Kendari A m b o n Jayapura Banten Bangka Belitung Maluku Utara Mamuju Manokwari Tanjung Pinang Rata2 Nasional : Sumber : Kementerian Perdagangan diolah oleh Pusdatin Kementan Keterangan : *) s/d Nopember Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 15