LAPORAN KINERJA DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2016"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2017

2 BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki potensi Sumber Daya Perikanan dan Kelautan yang besar. Potensi sumberdaya perikanan Kabupaten Banyuasin mencakup perikanan tangkap (laut dan perairan umum), perikanan budidaya (kolam, tambak dan keramba) yang didukung kondisi geografis dengan panjang garis pantai mencapai 275 km dan dilalui sungai besar seperti Sungai Banyuasin dan Sungai Musi yang dapat menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi Kabupaten Banyuasin. Untuk menggerakkan kegiatan pembangunan di Kabupaten Banyuasin maka diharapkaan adanya sarana dan prasarana yang baik. Kabupaten Banyuasin sangat prospektif baik ditinjau dari segi aspek teknis, sosial, ekonomi maupun sumberdaya yang tersedia. Wilayah Kabupaten Banyuasin hampir 80% adalah dataran berupa pasang surut dan lebak, sedangkan 20% sisanya merupakan penyebaran lahan kering dengan topografi sampai bergelombang. Untuk daerah penangkapan disepanjang pesisir timur. Untuk kegiatan usaha budidaya air payau terdapat di Kecamatan Banyuasin II, Makarti Jaya, Tanjung Lago dan Muara Sugihan sedangkan budidaya air tawar hampir ada di seluruh Kecamatan dengan sentra di Kecamatan Talang Kelapa, Rantau Bayur dan Tanjung Lago. Sampai saat ini kegiatan usaha Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Banyuasin sebagian besar merupakan perikanan rakyat yang bersifat tradisional, dimana jumlah kepemilikan kapal, keramba, kolam, dan tambak masih dalam skala kecil, sedangkan pemodalan, keterampilan 1

3 dan teknologi yang digunakan relatif rendah, diharapkan adanya peran swasta. Kendala dan hambatan yang dihadapi dalam upaya pencapaian sasaran pada antara lain adalah masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana yang masih belum memadai dan faktor eksternal berupa musim yang tidak dapat diperkirakan. Selain faktor tersebut terdapat pula faktor lain yang bersifat non teknis terkait jadwal kegiatan yang terlambat dan hasil pencapaian sasaran belum dapat diukur pada akhir dari kegiatan. Keberhasilan serta percepatan pembangunan daerah selain didukung oleh ketersediaan sumberdaya alam, juga sangat ditentukan oleh tersedianya sumberdaya manusia yang handal. Oleh karena itu, pembangunan sumberdaya manusia merupakan upaya untuk menjadikan sumberdaya manusia tidak hanya sebagai objek pembangunan, tetapi sekaligus sebagai subjek pembangunan yang mampu mengelola potensi sumberdaya alam yang tersedia dibidang perikanan di Kabupaten Banyuasin diatas, berpengaruh juga terhadap kualitas tenaga kerja. Secara umum kualitas tenaga kerja bidang perikanan di Kabupaten Banyuasin masih sangat rendah. Tingkat pendidikan masyarakat perikanan yang masih rendah berpengaruh pada rendahnya daya serap atau adaptasi masyarakat perikanan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi serta berdampak pada kurang berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga daya dukung terhadap pertumbuhan ekonomi pun belum optimal. Pembangunan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin secara lestari dan berkesinambungan harus memperhatikan program dan kegiatan yang dijadikan prioritas utama, mengingat keterbatasan dana pembangunan daerah Kabupaten Banyuasin tanpa memperhatikan program yang dijadikan prioritas utama tersebut maka pembangunan perikanan berjalan secara tidak efektif dan efisien. 2

4 B. Kewenangan, Tugas Pokok dan Struktur Organisasi Kewenangan Kewenangan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah sebagai daerah otonom, yakni kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan serta kepentingan masyarakatnya menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tugas Pokok Dalam rangka untuk mengantisipasi permasalahan perikanan, meningkatkan kinerja serta menentukkan kebijakan pembangunan perikanan, maka berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Banyuasin dan Keputusan Bupati Banyuasin Nomor 62 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin dengan Kedudukan sebagai Unsur Pelaksana Pemerintah Kabupaten dibidang Perikanan dan Kelautan dan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Banyuasin. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Dinas Perikanan dan kelautan Kabupaten Banyuasin mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Kabupaten dibidang Perikanan dan Kelautan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan. Dalam melaksanakan tugas 3

5 tersebut Dinas Perikanan dan Kelautan menyelenggarakan fungsi yaitu: a) Perumusan Kebijakan dibidang Perikanan dan Kelautan; b) Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Perikanan dan Kelautan; c) Pelaksanaan kegiatan Sekretariat, yaitu urusan umum, perlengkapan, kepegawaian dan keuangan serta perencanaan, evaluasi dan pelaporan; d) Perumusan kebijakan teknis, pemberian bimbingan pengelolaan Perikanan dan Kelautan; e) Pelayanan umum dibidang Perikanan dan Kelautan; f) Pengawasan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan pemerintah; g) Pembinaan usaha dan pengujian teknologi dalam rangka penerapan teknologi anjuran; h) Pengolahan data, melaksanakan pembinaan teknis dan program pembangunan Perikanan dan Kelautan dalam wilayah Kabupaten; i) Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dalam lingkup tugasnya; j) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Struktur Organisasi Untuk melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Perikanan dan Kelautan, Struktur organisasi dinas dibentuk dengan berlandaskan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Banyuasin dan Peraturan Bupati Banyuasin Nomor 625 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin yang terdiri dari : 4

6 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat, terdiri dari : a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan b. Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 3. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan a. Seksi Bina Mutu Pengolahan Hasil Perikanan b. Seksi Pengembangan Usaha dan Pemasaran 4. Bidang Perikanan Tangkap a. Seksi Bina Produksi Perikanan Tangkap b. Seksi Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap 5. Bidang Perikanan Budidaya a. Seksi Bina Produksi Perikanan Budidaya b. Seksi Pengembangan Usaha Perikanan Budidaya 6. Bidang Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil a. Seksi Pemberdayaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil b. Seksi Pengawasan dan Konservasi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan 7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) a. Sub Bagian Tata Usaha b. Kelompok Jabatan Fungsional 8. Kelompok Jabatan Fungsional C. Maksud dan Tujuan Laporan Kinerja (LKj) Dinas Perikanan dan Kelautan Tahun 2016 disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun Ketentuan ini memberikan tuntutan kepada semua instansi pemerintah untuk menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai 5

7 bagian integral dari siklus Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Esensi dari SAKIP adalah perwujudan dari implementasi sistem pengendalian manajemen sektor publik. Sistem pengendalian merupakan infrastruktur bagi manajemen pemerintah untuk memastikan bahwa visi, misi dan tujuan strategis Pemerintah dapat diwujudkan melalui implementasi strategi pencapainnya (program dan kegiatan) yang terencana dan terlaksana dengan baik. Implementasi SAKIP diawali dengan Penyusunan Rencana Strategis yang memuat visi, misi dan tujuan/sasaran strategis dan searah selaras setiap tahunnya ditetapkan program dan kegiatan untuk dilaksanakan dalam rangka pencapaian visi, misi dan tujuan/sasaran strategis tersebut. Sistem pengukuran kinerja dibangun dan dikembangkan untuk menilai sejauh mana capaian kinerja yang diperoleh. Pada setiap akhir tahun pelaksanaan program/kegiatan, serta capaian kinerjanya dikomunikasikan kepada stakeholder dalam wujud Laporan Kinerja (LKj). Laporan Kinerja (LKj) memiliki dua fungsi utama sekaligus. Pertama, Laporan Kinerja merupakan sarana bagi instansi untuk memberikan informasi kinerja dan menyampaikan pertanggungjawaban kinerja pada seluruh stakeholder. Kedua, Laporan kinerja merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan kinerja dimasa datang. 6

8 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin membuat dokumen Perjanjian Kinerja Tahun Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) menjadi dasar dalam penyusunan Perjanjian Kinerja dan dengan mencantumkan indikator kinerja dan target kinerja. Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja atau perjanjian kinerja antara Bupati dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan untuk mewujudkan target kinerja berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Permenpan 53/2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus Perjanjian Kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Dinas Perikanan dan Kelautan telah membuat Perjanjian Kinerja sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada, dan mengikuti tahapan pengalokasian dana. Penetapan Kinerja Dinas Perikanan dan 7

9 kelautan Kabupaten Banyuasin menyajikan informasi yang meliputi Program Utama, Sasaran Strategis, Indikator Kinerja, Target Kinerja, dan Jumlah Anggaran yang Dialokasikan. Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Dinas Perikanan dan Kelautan Tahun 2016 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Meningkatkan Produksi Persentase Peningkatan 12 % Perikanan dan Kelautan Produksi Perikanan Budidaya Persentase Peningkatan 6.8 % Produksi Perikanan Tangkap 2. Meningkatnya Konsumsi Konsumsi Ikan Per Ikan Kapita Per Tahun kg/kapita/tahun 3. Meningkatnya Hasil Produksi Olahan Hasil Olahan Perikanan dan Kelautan ,62 ton Program dan kegiatan serta jumlah anggaran selengkapnya terdapat pada lampiran. Seluruh indikator kinerja yang ada di tabel adalah Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perikanan dan Kelautan. 8

10 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Tahun 2016 Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja (performance gap) yang terjadi serta tindakan perbaikan yang diperlukan di masa mendatang. Metodelogi Pengukuran Pencapaian Kinerja a. Metode Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi, dengan cara perhitungan sebagai berikut: 1) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus: Realisasi Capaian indikator kinerja = X 100 Realisasi Rencana 2) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus: Rencana ( Realisasi Rencana ) Capaian indikator kinerja = X 100 Kinerja Rencana 9

11 Selain membandingkan rencana dengan realisasi, pengukuran kinerja juga dilakukan dengan membandingkan realisasi tahun ini dengan realisasi tahun lalu, serta capaian sampai dengan tahun ini dengan target pada akhir periode dokumen RPJMD. b. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung hubungan antara sasaran dengan indikator kinerja pengukur keberhasilan sasaran yang telah direncanakan. Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masingmasing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran. Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut : X > 85 % : Sangat Berhasil 70 % < X < 85 % : Berhasil 55 % < X < 70 % : Cukup Berhasil X < 55% : Tidak Berhasil Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian kinerja yang diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari suatu penilaian sistematik yang sebagian besar didasarkan pada kelompok indikator kinerja berupa indikator masukan, keluaran dan hasil. 10

12 Analisis Capaian Kinerja Tahun 2016 Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) di Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin, diuraikan sebagai berikut : 1. Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016 Tabel 3.1 Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase Tingkat Capaian A. Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan dan Kelautan 1. Persentase Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya % Persentase Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap % B. Sasaran Meningkatnya Konsumsi Ikan 1. Konsumsi Ikan per Kapita per Tahun kg/kapita C. Sasaran Meningkatnya Hasil Produksi Olahan 1. Hasil Olahan Perikanan dan Kelautan Ton 19, , Sumber ;,

13 2. Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun 2015, Tahun 2014 dan Tahun 2013 Tabel 3.2 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Tahun 2016 dengan Capaian Indikator Kinerja Tahun 2015, 2014 dan Tahun 2013 Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian A. Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan dan Kelautan 1 Persentase Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya 2 Persentase Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap % % B. Sasaran Meningkatnya Konsumsi Ikan 1 Konsumsi Ikan per Kapita per Tahun Kg/kapita C. Sasaran Meningkatnya Hasil Produksi Olahan Perikanan dan Kelautan 1 Hasil Olahan Perikanan dan Kelautan Ton - 19, , , Sumber ;,

14 3. Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2016 dengan Target Jangka Menengah dalam Dokumen Renstra (Tahun 2018) Tabel 3.3 Persentase Perbandingan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Sampai dengan Tahun 2016 dengan Target Jangka Menengah Dokumen Renstra No Indikator Satuan Realisasi Realisasi s/d 2016 Target Jangka Menengah Dokumen Renstra (2018) Persentase Tingkat Capaian A. Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan dan Kelautan 1. Persentase Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya 2. Persentase Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap... % % B. Sasaran Meningkatnya Konsumsi Ikan 1. Konsumsi Ikan per Kapita per Tahun Kg/kapita C. Sasaran Meningkatnya Hasil Produksi Olahan Perikanan dan Kelautan 1. Hasil Olahan Perikanan dan Kelautan Ton 20, , Sumber :,

15 4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Standar Nasional Capaian kinerja Dinas Perikanan dan Kelautan dengan indikator kinerja persentase produksi perikanan budidaya, persentase produksi perikanan tangkap, konsumsi ikan per kapita per tahun, dan hasil olahan perikanan dan kelautan tidak dapat dilakukan perbandingan dengan target nasional karena ditingkat nasional, urusan bidang Kelautan dan Perikanan merupakan urusan pilihan dan tidak ada data Standar Pelayanan Minimal (SPM) dari Kementerian terkait, dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 5. Analisis Penyebab Keberhasilan / Kegagalan atau Peningkatan / Penurunan Kinerja serta Alternative Solusi yang Telah Dilaksanakan a) Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan dan Kelautan (1) Realisasi capaian dengan indikator persentase peningkatan produksi perikanan budidaya telah mencapai target bahkan melebihi target yang ditetapkan. Untuk produksi perikanan budidaya terealisasi sebesar 12.79% dari target sebesar 12%. Pada tahun 2014 produksi perikanan budidaya sebesar 31, ton, tahun 2015 produksi perikanan budidaya adalah 32, ton dan meningkat menjadi 34, ton pada tahun 2016, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya ada peningkatan sebesar 2,020.9 ton atau sebesar 6.24%, dan jika dibandingkan dengan tahun awal periode Renstra yaitu tahun 2013 terjadi peningkatan sebesar 4, ton atau sebesar 12.79%. Meningkatnya produksi perikanan budidaya disebabkan pada bulan januari - april stok benih ikan sedang melimpah sehingga dapat mencukupi kebutuhan benih pembudidaya ikan, selain itu pada awal dan akhir tahun 2015 ini juga curah hujan cukup tinggi sehingga 14

16 mengakibatkan nafsu makan ikan meningkat yang membuat pertumbuhan ikan yang dibudidayakan menjadi optimal, selain itu juga tidak lepas dari pembinaan dan pelatihan yang dilakukan kepada pembudidaya ikan dan juga bantuan berupa benih dan pakan, alat produksi budidaya dan lainnya. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin pada tahun 2016 menerima dana Tugas Pembantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, dengan kegiatan berupa pengelolaan kawasan perikanan budidaya, pengelolaan produksi dan usaha pembudidayaan ikan, dan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Ditjen Perikanan Budidaya, sedangkan realisasi dari kegiatan tersebut antara lain lokasi percontohan teknologi (demonstration farm), bantuan benih, pakan dan sarana produksi. Pada tahun 2016 realisasi dan capaian produksi budidaya jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pada tahun 2014 mengalami kenaikan produksi tetapi tetap tergolong kecil jika dibandingkan dengan realisasi capaian tahun 2013 yaitu sebesar 10%. Terjadi perbedaan kenaikan produksi dari tahun 2013 hingga 2015, hal ini dikarenakan target yang ditetapkan pada tahun 2014 dan 2015 berdasarkan pada produksi perikanan budidaya tahun 2013 karena mengacu pada dokumen Renstra periode , sedangkan untuk tahun menetapkan target berdasarkan pada produksi perikanan budidaya tahun 2009 mengacu pada dokumen Renstra periode Realisasi Capaian pada tahun , tahun 2014 adalah 130%, pada Tahun 2013 hanya 20%. Realisasi capaian pada tahun 2013 tidak bisa mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 50% karena terlalu tingginya dalam menetapkan target, juga belum berjalannya 15

17 program pengembangan kawasan Minapolitan dan juga gagal panen karena perubahan cuaca yang ekstrem dan bencana banjir. Apabila dilihat dari perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun 2016 dengan target jangka menengah dokumen Renstra tahun 2018, realisasi capaian dengan indikator kinerja tingkat produksi perikanan budidaya pada Tahun 2015 adalah 12.79%. Realisasi ini jika dibandingkan dengan target di akhir Renstra masih tergolong kecil karena target pada tahun 2018 sebesar 30%. Dengan demikian persentase capaian jika dibandingkan tahun 2018 adalah sebesar 42.63%. Target 30 % ini masih memungkinan untuk dicapai karena hasil capaian 42.63% ini masih ditahun ketiga periode Renstra. Dengan adanya dukungan program pengembangan usaha perikanan budidaya dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat serta adanya kemandirian kelompok pembudidaya maka target produksi sebesar 30% pada tahun 2018 akan bisa tercapai. Data peningkatan produksi perikanan budidaya tahun 2016 secara lebih lengkap disajikan pada tabel berikut : NO 1 Sub Sektor Perikanan Budidaya Produksi (Ton) , , , , , Tambak 13, , , , , Kolam 13, , , , ,441,58 - Keramba Sumber ;, 2016 (2) Realisasi persentase peningkatan produksi perikanan tangkap telah mencapai target bahkan melebihi target yang ditetapkan. Untuk produksi perikanan tangkap terealisasi 7.49% dari target yang ditetapkan sebesar 6.8%. Pada tahun 2016 produksi 16

18 perikanan tangkap meningkat dari ,08 ton menjadi ,85 ton, ada peningkatan sebesar ton. Peningkatan produksi perikanan tangkap ini selain karena faktor alam, yaitu terjadi peningkatan kelimpahan ikan pada bulan juni dan juli, juga disebabkan karena meningkatnya kapasitas kelompok-kelompok khususnya dalam wadah Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang merupakan hasil dari pembinaan dan pelatihan yang dilakukan kepada nelayan dan pelaku usaha perikanan lainnya dan bantuan alat tangkap yang terus berlanjut serta bantuan hibah langsung ke kelopok nelayan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan berupa sarana alat bantu penangkapan ikan seperti alat tangkap jaring gillnet, bubu kubah rajungan, driftnet, GPS, portable winch, fish finder, lacuba, life jacket dan mesin kapal 40 PK. Realisasi capaian untuk produksi perikanan tangkap tahun 2016 sebesar % menurun dari tahun sebelumnya tahun 2015 sebesar 127.9%. Hal ini dikarenakan adanya pelarangan penggunaan jaring pukat (trawl). Untuk itu perlu diadakan pelatihan penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan kepada kelompok nelayan. Selain itu terjadi perubahan cuaca yang ekstrem diakhir tahun sehingga hasil tangkapan nelayan sedikit berkurang. Jika dibandingkan dengan produksi tangkapan dari tahun 2013 hingga tahun 2016 tingkat produksi perikanan tangkap terus mengalami kenaikan, kenaikan ini tidak lepas dari adanya bantuan hibah langsung dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan juga pembinaan dari Pemerintah Daerah. Pengembangan Kelembagaan Mendukung Pengembangan Kampung Nelayan Yang Mandiri, Indah, Tangguh dan Maju terpusat di Kecamatan Banyuasin II dan tersebar di Desa Sungsang I, Sungsang II, Sungsang III, Sungsang IV dan Desa Marga Sungsang yang merupakan Kecamatan dengan potensi perikanan tangkap laut 17

19 yang tinggi. Daerah penghasil ikan tangkapan dilaut yang terbanyak yaitu Kecamatan Banyuasin II dan Muara Sugihan dan penghasil ikan tangkapan di perairan umum daratan terbanyak adalah kecamatan Rantau Bayur dan Tanjung Lago. Untuk capaian kinerja indikator tingkat produksi perikanan tangkap, realisasi sampai dengan tahun 2016 adalah 7.49% dan kondisi ini sudah cukup baik jika dibandingkan dengan target pada tahun 2018 yaitu sebesar 12,5 % dengan persentase tingkat capaian sebesar %. Data peningkatan produksi perikanan tangkap tahun secara lebih lengkap disajikan pada tabel berikut : N O 1 Sub Sektor Perikanan Tangkap Produksi (Ton) , , , , , Laut 39, , , , , Perairan Umum 9, , , , , Sumber ;, 2016 b) Sasaran Meningkatnya Konsumsi Ikan (1) Secara umum capaian sasaran ini telah dapat dicapai dengan sangat baik, dengan persentase tingkat capaian telah melebihi 100%. Capaian indikator konsumsi ikan per kapita per tahun untuk tahun 2016 sebesar %. Nilai konsumsi ikan per kapita pertahun Kabupaten Banyuasin untuk tahun 2016 sebesar kg/kapita/tahun meningkat sebesar 12.82% dari tahun 2015 dengan nilai konsumsi sebesar 35,81 kg/kapita/tahun dan meningkat sebesar 4.98% dari tahun 2014 dimana nilai konsumsi 18

20 ikan pada tahun 2014 sebesar 34,11 kg/kapita/tahun. Meningkatnya tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Banyuasin ini juga tidak lepas dari gencarnya kampanye Gemarikan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin yang didukung penuh pemerintah daerah yang merupakan program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk makan ikan dalam rangka peningkatan status gizi masyarakat untuk membentuk bangsa yang sehat, kuat dan cerdas. Ikan sangat baik bagi tubuh manusia karena ikan banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan seperti protein, mineral, asam amino dan terutama omega-3, dan telah dibentuknya Dewan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kabupaten Banyuasin yang diketuai oleh Ibu Bupati Banyuasin sehingga turut mendukung tercapainya peningkatan konsumsi ikan di Kabupaten Banyuasin. Jika dibandingkan dengan tingkat konsumsi ikan nasional maka nilai konsumsi ikan di Kabupaten Banyuasin sudah cukup besar, pada tahun 2015 tingkat konsumsi ikan nasional sebesar kg/kapita/tahun. Jika melihat perbandingan peningkatan konsumsi ikan Kabupaten Banyuasin dari tahun 2013 hingga tahun 2016, dapat dilihat realisasi pada tahun 2016 terjadi peningkatan setiap tahunnya. Apabila dilihat dari perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun 2016 dengan target kinerja lima tahunan yaitu sampai tahun 2018, realisasi capaiannya sdh melebihi dari target yang ditetapkan, dimana pada tahun 2018 target konsumsi ikan sebesar 36,88 kg/kapita/tahun sedangkan realisasi tahun 2016 sebesar 40,40 kg/kapita/tahun. Persentase capaian jika dibandingkan tahun 2018 adalah sebesar %. 19

21 c) Sasaran Meningkatnya Hasil Produksi Olahan (1) Realisasi hasil olahan perikanan dan kelautan sudah melebihi target yang ditetapkan, terealisasi sebesar 20, ton dari target yang ditetapkan sebesar 19, dengan capaian sebesar %. Tingginya capian ini tidak luput dari adanya penguatan kelompok yang tergabung dalam kelompok pengolah dan pemasar perikanan dan pelaksanaan sosialisasi penggunaan bahan-bahan kimia pada produk perikanan dan juga sudah berfungsinya bantuan berupa alat pengolahan sederhana, alat pencetak kerupuk, alat pemisah meatbone separator. Selain itu adanya pelatihan bagi perempuan pesisir dengan menggunakan teknologi tepat guna tentang pengemasan hasil perikanan dan pelatihan tentang penerapan sanitasi dan higienis dalam pengolahan hasil perikanan. Jenis olahan yang ada di Kabupaten Banyuasin antara lain penggaraman atau ikan asin, pengasapan, ebi, terasi, abon ikan, pangsit ikan, kerupuk kemplang udang, pempek udang, dan lainnya. Tingkat produksi hasil olahan secara rinci ada pada tabel berikut : Produksi Olahan (ton) NO Sub Sektor Pengolahan 17, , , , , Pengeringan/ Penggaraman 10, , , , , Terasi - Pengasapan 1, , , , , , , , , , Lain-lain (kerupuk, kemplang, dll) 2, , , , ,

22 Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra, realisasi capaian sasaran meningkatnya hasil produksi olahan dengan indikator kinerja hasil olahan perikanan dan kelautan sampai dengan tahun 2018 adalah %. Angka ini sangat baik mengingat tahun 2016 adalah tahun ketiga periode Renstra Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin dimana target akhir periode Renstra sudah tercapai bahkan melebihi target. 6. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Sumber Daya yang tersedia yang ada pada Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin terutama Sumber Daya Manusia (SDM) masih sangat sedikit dengan jumlah total 46 orang pegawai, tetapi jika dibandingkan dengan capaian terhadap indikator kinerja yang telah dicapai oleh maka telah terjadi efisiensi terhadap penggunaan sumber daya. Begitu juga kalau dilihat dari penguunaan anggaran, dari alokasi anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau 93.19% telah terjadi efisiensi terhadap penggunaan anggaran. Dengan sumber daya yang masih minimal tetapi mampu mencapai hasil yang cukup baik dan maksimal walapun belum mencapai kondisi yang optimal. 7. Analisis Program / Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian Kinerja a) Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan dan Kelautan (1) Program yang mendukung pencapaian sasaran dengan indikator persentase peningkatan produksi perikanan budidaya adalah Program Pengembangan Budidaya Perikanan melaui Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan, Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya, Pengembangan Sarana dan Prasarana BBI, Pengembangan Balai Benih Ikan (BBI), dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Produksi Perikanan Budidaya. Kenaikan 21

23 produksi perikanan budidaya ini juga adanya dorongan atau bantuan - bantuan dalam bentuk sarana prasarana, bahan - bahan dan benih ikan dari Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin sehingga menyebabkan peningkatan produksi dari kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) dan Unit Perbenihan Rakyat (UPR)yang dibina oleh tersebut. Daerah penghasil ikan budidaya terbanyak adalah kecamatan Talang Kelapa desa Sungai Rengit, Kel. Sukomoro, Kel. Sukajadi, Kel.Talang Keramat, Kecamatan Rantau Bayur desa Semuntul. Selain itu juga adanya bantuan dari Program Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dari dana Tugas Pembantuan (TP) yang terdiri dari Pengelolaan Pengelolaan Kawasan Perikanan Budidaya, Pengelolaan Produksi dan Usaha Pembudidayaan Ikan, Pembudidayaan Ikan, dan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perikanan Budidaya. (2) Untuk indikator persentase peningkatan produksi perikanan tangkap, realisasi ini tercapai karena adanya Program Pengembangan Perikanan Tangkap melalui Kegiatan Operasional Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Pengembangan Prasarana Perikanan Tangkap, Pengadaan Sarana dan Alat Bantu Penangkapan Ikan, dan Pelatihan Pengembangan Perikanan Tangkap. b) Sasaran Meningkatnya Konsumsi Ikan (1) Pencapaian untuk konsumsi ikan per kapita per tahun didukung melalui program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan melalui kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) yang melibatkan berbagai lintas SKPD seperti Dinas Kesehatan dan juga peserta dari seluruh 22

24 Kecamatan, dan Sosialisasi Bahaya Penggunaan Bahan-bahan Kimia Pada Pengolahan Produk Perikanan, Pembinaan Kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan yang lagsung mendatangi unti pengolah ikan yang terbentuk dalam kelompok pengolah dan pemasar hasil perikanan (Poklahsar), sehingga bisa mengetahui hambatan atau kendala yang dihadapi oleh kelompok pengolah dan pemasar ikan. c) Meningkatnya Hasil Produksi Olahan (1) Program yang mendukung pencapaian untuk indikator Hasil Olahan Perikanan dan Kelautan antara lain Program pemberdayaan masyarakat pesisir dengan kegiatan berupa pelatihan pada kelompok usaha perikanan di kawasan pesisir dan juga pelatihan bagi perempuan pesisir dengan menggunakan teknologi tepat guna mengenai pengolahan, pengemasan dan pemasaran hasil perikanan, Program peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam pendayagunaan sumberdaya laut, Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan. Selain itu ada program perencanaan statistik perikanan yang menyajikan data produksi dan perikanan sebagai bahan untuk merencanakan pengelolaan sesuai dengan potensi yang ada, dan program perencanaan pembangunan perikanan dan kelautan yang bisa digunakan untuk acuan mengambil kebijakan atau perencanaan yang lebih baik dimasa pada bidang perikanan dan kelautan di masa mendatang. 23

25 B. Akuntabilitas Keuangan Jumlah Rencana Pengeluaran Belanja Langsung Dinas Perikanan dan Kelautan yang tercantum dalam Perubahan Anggaran Tahun 2016 dan menjadi dasar penyusunan perhitungan anggaran ini adalah sebesar Rp dengan realisasi sebesar Rp untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 13. Akuntabilitas Keuangan 24

26 Rata-rata capaian kinerja untuk semua sasaran strategis Dinas Perikanan dan Kelautan sebesar 108,90 %, sementara Total Realisasi Keuangan untuk mencapai semua sasaran strategis sebesar %. Jika dibandingkan antara kinerja dan keuangan, maka telah tercapai efektivitas dan efisiensi serta penghematan sebesar 16.57% sesuai dengan prioritas. Selain program dan kegiatan untuk mencapai sasaran strategis, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin juga melaksanakan program kegiatan rutin untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dinas dengan total anggaran sebesar Rp. 6,323,372,150 dan terealisasi sebesar Rp 5,892,614,441 dari pagu anggaran tersebut. Dinas Perikanan dan Kelautan telah melaksanakan 12 program dengan 42 kegiatan dimana persentase capaian keuangan sebesar 93.19% dan pencapaian indikator kinerja utama pada Dinas Perikanan dan Kelautan telah terealisasi secara optimal rata-rata telah mencapai target yang telah ditetapkan. Selain dari dana APBD, Dinas Perikanan dan Kelautan juga mendapatkan dana dari Tugas Pembantuan (TP) yang bersumber dari dana APBN sebesar Rp.650,000,000,- dan terealisasi sebesar Rp.581,982,900,- yaitu Program Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Budidaya. C. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Sebelumnya Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja Dinas Perikanan dan Kelautan Tahun 2015 mendapat nilai 79,68 yaitu kategori BB (Sangat Baik) yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu 84,05 pada tahun Penurunan tersebut terjadi karena sistem penilaian baru, dan juga belum dimanfaatkannya capaian kinerja sebagai dasar pemberian reward & punishment serta belum dipublikasikannya dokumen perencanaan dan pelaporan ke website SKPD. 25

27 BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan analisis pencapaian sasaran strategis didukung delapan indikator setingkat outcome, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Keberhasilan di atas 100% atau melebihi target yang ditetapkan sebanyak 4 indikator atau 100% dari jumlah indikator kinerja sasaran. Kendala dan hambatan yang dihadapi dalam upaya pencapaian sasaran pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuasin antara lain adalah masih kurangnya kompetensi SDM baik aparatur maupun masyarakat perikanan pada umumnya, ketersediaan sarana dan prasarana yang masih belum memadai dan faktor eksternal berupa musim atau cuaca buruk yang tidak dapat diperkirakan. Selain faktor tersebut terdapat pula faktor lain yang berifat non teknis antara lain proses pencairan anggaran yang terlambat sehingga jadwal kegiatan terlambat dan hasil pencapaian sasaran belum dapat diukur pada akhir dari kegiatan. Langkah antispatif yang bisa dilakukan antara lain dengan meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait lainnya sehingga lebih memudahkan dalam teknis pelaksanaannya. Dalam hal keterbatasan sarana dapat dilakukan dengan memprioritaskan pengalokasian dana untuk memenuhi kebutuhan tersebut sehingga pencapaian sasaran dapat terpenuhi. Salah satu langkah strategi dalam upaya pemecahan masalah tersebut, adalah dengan lebih memfungsikan monitoring dan evaluasi secara langsung terhadap sasaran sehingga setiap hambatan atau kendala yang mungkin timbul dapat diantisipasi lebih dini. Selanjutnya kami sadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Kelautan, masih dirasakan belum pada taraf sempurna dan mungkin belum dapat memenuhi harapan bagi para 26

28 pengguna sebagai pihak pengambil keputusan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak demi kesempurnaan dalam penyusunan Laporan Kinerja di masa yang akan datang sangat kami harapkan. Demikian Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 ini sebagai sarana pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja Tahun 2016, untuk dapat digunakan sebagai acuan perbaikan penyusunan perencanaan dan meningkatkan kinerja pada tahun yang akan datang. 27

Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Koperasi, UKM & Perindag Kabupaten Banyuasin BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Koperasi, UKM & Perindag Kabupaten Banyuasin BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyuasin merupakan instansi penyelenggara kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuasin dalam meningkatkan

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG NOMOR : 180/1918/KEP/421.115/2015 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 RANCANGAN

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM a. Kondisi Umum 1. Kedudukan Kecamatan Kandis merupakan bagian dari Kabupaten Siak, yang dibentuk berdasarkan pemekaran dari kecamatan Minas yang diundangkan sesuai Perda

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang selaku pelaksana tugas dan fungsi otonomi daerah di bidang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2016 1 KATA PENGANTAR Kewajiban penyusunan Perjanjian Kinerja didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. BAB. I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan salah satu alat instrument untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara

BAB I PENDAHULUAN. pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumen Penetapan Kinerja merupakan suatu dokuman pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH [ L K j I P LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SKPD DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN BANYUASIN 2016 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 KATA PENGANTAR Alhamdullilah, puji syukur kehadirat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2016 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2016 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya dan kerjasama dari semua pihak yang

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIT 11 (LANTAI 2 DAN 3)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A Gambaran Umum

BAB I PENDAHULUAN. A Gambaran Umum BAB I PENDAHULUAN A Gambaran Umum Berkenaan dengan upaya penguatan akuntabilitas sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Lebih terperinci

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81 05. A. KEBIJAKAN PROGRAM Arah kebijakan program pada Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan diarahkan pada Peningkatan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara Optimal, dengan tetap menjaga

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalammu alaikum wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalammu alaikum wr. Wb KATA PENGANTAR Assalammu alaikum wr. Wb Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami telah menyelesaikan Laporan Kinerja (LAKIP) Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2015. Laporan ini

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015 BAB II. PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu berisi visi,

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RPJMD PROVINSI JAWA TENGAH Sebagai upaya mewujudkan suatu dokumen perencanaan pembangunan sebagai satu kesatuan yang utuh dengan sistem perencanaan pembangunan nasional, maka

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2016 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN ANGGARAN 2014 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 LKjIP 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, semakin membuka kesempatan yang cukup luas bagi daerah untuk mewujudkan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab,

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. PERENCANAAN Rencana strategis sebagaimana yang tertuang dalam Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan suatu proses yang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB.III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB.III AKUNTABILITAS KINERJA BAB.III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan suatu kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/pimpinan kolektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. BAB I PENDAHULUAN 1. PENJELASAN UMUM ORGANISASI a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Siak dibentuk berdasarkan

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN TULANG BAWANG TAHUN 2011 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG MENGGALA DAFTAR ISI Cover Renstra... i Daftar Isi... ii Bab I Pendahuluan...

Lebih terperinci

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017 PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2018 Kata Pengantar Puji dan syukur kita sanjungkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat,

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Camat Tualang Kabupaten Siak Tahun 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Camat Tualang Kabupaten Siak Tahun 2016 1 PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM a. Kondisi Umum 1. Kedudukan Kecamatan Tualang Kabupaten Siak dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN Forum SKPD

RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN Forum SKPD RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 Forum SKPD oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Yogyakarta, 28 Maret 2016 Outline 1. Potensi dan Permasalahan Pembangunan Sektoral 2. Isu Strategis

Lebih terperinci

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 /PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Selatan dilatarbelakangi oleh Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun Povinsi Kalimantan Selatan) dan Peraturan Gubernur Kalimantan

I. PENDAHULUAN. Selatan dilatarbelakangi oleh Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun Povinsi Kalimantan Selatan) dan Peraturan Gubernur Kalimantan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi Pembentukan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan dilatarbelakangi oleh Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 (tentang Pembentukan, Organisasi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR Jl. Jend. A. Yani 152 B SURABAYA Telp. 031-8297927 KATA

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 I 1.1. Latar Belakang Kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan issue yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Terselenggaranya good governance menjadi prasyarat

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA, DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PERANGKAT DAERAH CONTOH

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PERANGKAT DAERAH CONTOH HALAMAN JUDUL GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PERANGKAT DAERAH CONTOH KETERKAITAN RPJMD PERUBAHAN PROVINSI JAWA TIMUR 2014 2019 DENGAN RENSTRA DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2014-2019 RPJMD PERUBAHANTAHUN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIT 11 (LANTAI 2 DAN 3)

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG Jl. Panji 119 Kepanjen Malang 2016 i KATA PENGANTAR Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.41, 2014 KEMEN KKP. Dekonsentrasi. Kelautan dan Perikanan. Gubernur. Tugas Pembantuan. Dekonsentrasi. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang merupakan badan atau organisasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN Yang dimaksud dengan urusan pilihan adalah urusan yang secara nyata ada di daerah dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan dan memiliki sumber daya laut yang melimpah. Wilayah perairan Indonesia memiliki

Lebih terperinci

B A B II PERENCANAAN KINERJA

B A B II PERENCANAAN KINERJA B A B II PERENCANAAN KINERJA 2.1 RENCANA KINERJA TAHUNAN Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2004, perencanaan strategis yang disusun oleh SKPD selanjutnya dijabarkan dalam perencanaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO 1 PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR KATA PENGANTAR. Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,

DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR KATA PENGANTAR. Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 dapat diselesaikan.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA 2016 Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik LKJ DITJEN IDP 2016 2016 LKJ DITJEN IDP KATA PENGANTAR Menjadi penjuru penguatan citra positif Indonesia

Lebih terperinci

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat B A B I I I A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat pencapaian kinerja, berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis, yang kemudian dijabarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN I. PROFIL ORGANISASI 1. Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang terletak Jalan Ir. Suratin, No. 1 Karawang, dengan luas gedung 645 m 2 berdiri di atas

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Menimbang PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2014

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR Jl. Madukoro Blok AA-BB. TELP. 7608201, 7608342, 7608621 FAX. 7612334, SEMARANG KODE POS 50144 Website : http://psda.jatengprov.go.id Email

Lebih terperinci

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Jaya mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintah daerah di bidang pembangunan dalam pengembangan dan pengolahan sumberdaya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN JANUARI 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

B A B I V U r u s a n P i l i h a n K e l a u t a n d a n P e r i k a n a n URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

B A B I V U r u s a n P i l i h a n K e l a u t a n d a n P e r i k a n a n URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 4.2.5 URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 4.2.5.1 KONDISI UMUM Sebagai salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di wilayah pesisir, Kota Semarang memiliki panjang pantai 36,63 km dengan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN. PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI KAPUAS HULU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU DENGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG KEMENTERIAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16 Gedung Mina Bahari III Lantai 15, Jakarta 10110 Telepon (021) 3519070, Facsimile (021) 3520346 Pos Elektronik ditjenpsdkp@kkp.goid

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP Dinas, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Tahun

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP Dinas, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Tahun BAB I PENDAHULUAN Kedudukan Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Jombang telah diatur dalam Peraturan Bupati Jombang Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT) merupakan suatu hal yang penting bagi terselenggaranya tatakelola kinerja yang baik, oleh karenanya, RKT menjadi suatu hal yang cukup kritikal yang harus

Lebih terperinci

BAB.III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB.III AKUNTABILITAS KINERJA BAB.III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat tidak terlepas dari rangkaian mekanisme fungsi perencanaan yang sudah

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M SEKRETARIAT DAERAH KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 188.4/747/Org./X/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DAERAH KOTA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN NOMOR 8, 2015 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa pedoman

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya manusia. Di sejumlah negara yang sedang berkembang pendidikan telah mengambil

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci