BAB.III AKUNTABILITAS KINERJA
|
|
- Sonny Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB.III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan suatu kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Kinerja suatu instansi pemerintah merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran, ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi dan strategi dari suatu instansi pemerintah yang mengidentifikasi tingkat keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan. Pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2014 menyajikan hasil pengukuran dan analisis indikator kinerja sasaran strategis yang ditetapkan pada Penetapan Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat Tahun A. Capaian Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan 1. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2014 Pengukuran Kinerja adalah proses pengukuran (assessment) dan penilaian yang sistematik untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan instansi pemerintah. Proses ini dimaksud untuk menilai pencapaian indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Selanjutnya dilakukan analisis akuntabilitas kinerja yang menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Startegis (Renstra). Sasaran yang ingin dicapai adalah 5 sasaran pembangunan kelautan dan perikanan yang tercantum dalam Rencana Starategis (RENSTRA) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat (lima) sasaran tersebut adalah: a. Berkurangnya kegiatan yang merusak Sumberdaya Kelautan dan Perikanan serta Illegal Fishing
2 b. Meningkatnya penataan dan pengelolaan sumberdaya kelautan,pesisir dan pulau-pulau kecil serta perairan umum. c. Meningkatnya produksi perikanan tangkap dan kesejahteraan nelayan d. Meningkatnya produksi, mutu hasil perikanan Budidaya dan Kesejahteraan Pembudidaya e. Meningkatnya hasil Pemasaran dan Konsumsi Ikan. Untuk mencapai sasaran diatas maka dalam tahun anggaran 2014 Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat mendapat alokasi anggaran Pembangunan Kelautan dan Perikanan sebesar Rp dari Dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang terdiri dari belanja langsung sebesar Rp ,- dan belanja tidak langsung sebesar Rp ,- pagu tersebut merupakan pagu setelah Anggaran Perubahan APBD 2014, namun terdapat beberapa kegiatan yang mengalami penambahan anggaran dan target kinerja. Pengukuran capaian target indikator kinerja yang dilakukan adalah pengukuran pencapaian target kinerja indikator kinerja sasaran strategis yang ditetapkan dalam dokumen Revisi Penetapan Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat Tahun Metode pengukuran yang digunakan untuk pencapaian target kinerja adalah metode pengukuran sederhana dengan membandingkan target kinerja dengan realisasi kinerja kelompok indikator sasaran strategis dalam bentuk persentase, membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan realisasi kinerja tahun sebelumnya. Hasil pengukuran indikator kinerja dimaksud untuk mengukur dan menjelaskan keberhasilan dan kegagalan sasaran strategis dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat. Untuk analisis atau penjelasan keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis. Penetapan indikator kinerja berpedoman pada Indikator Kinerja Utama Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat. Sesuai dengan Revisi Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun yang telah ditetapkan melalui Keputusan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat No. 523/4391-DKP.10.1/XII/2014 tanggal 29 Desember Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat telah menetapkan 5 (lima) sasaran strategis untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi. Dari sasaran tersebut ditetapkan Indikator Kinerja dengan target kinerja sesuai dengan Dokumen
3 Penetapan Kinerja Tahun 2014 yang merupakan komitmen/perjanjian kinerja antara Dinas Kelautan dan Perikanan dengan Gubernur Sumatera Barat. Pengukuran Hasil Capaian Kinerja dilakukan dengan 2 (dua) metode yaitu : a. Membandingkan antara target dengan realisasi. Apabila semakin tinggi realisasi maka menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik atau semakin rendah realisasi menunjukan pencapaian kinerja yang semakin buruk/jelek dengan rumus: Realisasi Capaian indikator kinerja = x 100% Target Metode pertama ini digunakan untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran ke 2 sampai dengan sasaran ke 5 Target Kinerja Dinas kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat. b. Membandingkan antara target dengan realisasi. Apabila semakin rendah realisasi maka menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik atau semakin tinggi realisasi menunjukan pencapaian kinerja yang semakin buruk/jelek dengan rumus: ((2 x Target) Realisasi) Capaian indikator kinerja = x 100% Target Metode kedua ini digunakan untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran ke 1 Target Kinerja Dinas kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat. Kemudian nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut : >/85 x < 100 : Sangat Baik 70 < X < 85 : Baik 55 < X < 70 : Cukup Baik X < 55 : Tidak Baik Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2014 secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.1. berikut:
4 Tabel 3.1. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2014 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN Berkurangya kegiatan yang merusak Sumberdaya Kelautan dan Perikanan serta illegal fishing - kasus Illegal Fishing (%) 75 64,47 114,04 2. Meningkatnya penataan dan pengelolaan sumberdaya kelautan, pesisir dan pulau - pulau kecil serta perairan umum - luas kawasan konservasi dan Rehabilitasi (Ha) - Persentase pulau - pulau kecil yang terkelola dengan baik (%) ,95 103,26 4,32 5,41 125,23 3. Meningkatnya Produksi Perikanan tangkap dan kesejahteraan nelayan - Produksi Perikanan Laut (ton) ,8 107,21 - Produksi Perairan Umum (ton) ,11 - Pendapatan nelayan : Rp/bln * Nelayan pemilik ( Rp/kk/bln ) ,86 * Nelayan buruh ( Rp/kk/bln ) ,55 - Persentase nelayan yang menggunakan perahu bermotor (%) 85 86,17 101,38 4. Meningkatnya produksi, mutu hasil perikanan Budidaya dan kesejahteraan Pembudidaya - Produksi Perikanan Budidaya (ton) - Peningkatan Luas area usaha perikanan budidaya (Ha) - Pendapatan Pembudidaya (Rp/kk/bln ) - Usaha perikanan budidaya yang mendapat sertifikat CBIB (unit) - BBI dan UPR yang mendapat sertifikat CPIB (unit) ,5 102, ,55 114, , , ,00 5. Meningkatnya hasil Pemasaran dan Konsumsi Ikan - Ekspor hasil perikanan (ton) 2.191, ,50 108,58 - Tingkat konsumsi ikan (kg/kap/th) ,00 Dari tabel capaian kinerja diatas dapat dilihat bahwa target indikator kinerja outcome yang digunakan untuk dapat mengukur ke 5 (lima) sasaran ini, semuanya dengan capaian sangat baik, yang mana pada umumnya tingkat capaian kinerja diatas 100%. Penjelasan lebih lanjut dari pencapaian kinerja tersebut adalah sebagai berikut:
5 Sasaran 1 (satu) yaitu berkurangnya kegiatan yang merusak Sumberdaya Kelautan dan Perikanan serta illegal fishing dengan 1 (satu) indikator kinerja yang tingkat capaian rata-rata diatas 100% (berkurangnya kasus illegal fishing). Sasaran 2 (dua) yaitu meningkatnya penataan dan pengelolaan sumberdaya kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil serta perairan umum dengan 2 (dua) indikator kinerja yang tingkat capaian rata- rata diatas 100%. Sasaran 3 (tiga) yaitu meningkatnya produksi perikanan tangkap dan kesejahteraan nelayan yang terdiri dari 4 indikator kinerja dengan tingkat capaian rata rata diatas 100%. Sasaran 4 (empat) yaitu meningkatnya produksi, mutu hasil perikanan budidaya dan kesejahteraan pembudidaya dengan 5 (lima) indikator kinerja yang tingkat capaiannya diatas 100%. Sasaran 5 (lima) yaitu meningkatnya hasil pemasaran dan konsumsi ikan dengan 2 (dua) indikator kinerja yang tingkat capaiannya rata-rata di atas 100%. Dengan demikian secara keseluruhan pencapaian kinerja sasaran strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat dengan kategori sangat baik, hal ini memperlihatkan bahwa sasaran yang kita harapkan terwujud sesuai dengan Rencana Strategis yang telah ditetapkan. 2. Analisis Capaian Kinerja Pengukuran kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2014 menggunakan metode yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat disajikan sebagai berikut :
6 2.1 Sasaran 1 Berkurangnya kegiatan yang merusak Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Sasaran 1 yang ditetapkan dalam Revisi Rencana Strategis yaitu Berkurangnya kegiatan yang merusak Sumberdaya Kelautan dan Perikanan diukur dengan indikator kinerja yaitu kasus illegal fishing dengan target 75%. Penegakan hukum terhadap tindak pidana illegal fishing telah menjadi isu publik yang saat ini sering diperbincangkan oleh masyarakat sejak adanya kegiatan Pengawasan gelar patroli keamanan perairan baik laut maupun perairan umum yang dimulai sejak 2005 sampai sekarang. Dengan adanya kegiatan pengawasan gelar patroli keamanan perairan sampai sekarang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memberantas berbagai kegiatan penangkapan ikan secara illegal di Indonesia. Maka Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat melakukan pengawasan dilaut dan perairan umum dengan tujuan berkurangnya kasus illegal fising Perbandingan antara Target dengan Realisasi Kinerja Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.2 sebagai berikut : Tabel 3.2 Hasil Pengukuran Pencapaian Target Indikator Kinerja Sasaran 1 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2014 No. Indikator Kinerja Capaian Kategori Target Realisasi % 1. - Kasus Illegal Fishing (%) 75 64,47 114,04 Sangat Baik Indikator target kinerja pada sasaran ini berhasil dicapai, dengan tingkat capaian 114% (Sangat Baik). Capaian kinerja di atas diperoleh dengan cara membandingkan jumlah kasus yang ditemui dari jumlah kapal yang diperiksa melalui kegiatan operasional pengawasan baik dilaut maupun diperairan umum.
7 Selama Tahun 2014 telah dilakukan pemeriksaaan terhadap pelanggaran tindak pidana perikanan di Perairan Sumatera Barat dan Pantai Barat Sumatera Barat, dimana jumlah kapal yang diperiksa sebanyak 411 baik yang diperiksa dilaut (171 kapal) maupun dipelabuhan (240 kapal). Pelanggaran yang dilihat adalah pelanggaran alat dan kapal penangkap ikan, pelanggaran terhadap ketidak sesuaian izin dan daerah penangkapan, serta pelanggaran administrasi dimana yang dilihat adalah kelengkapan surat-surat yang di perlukan. Dari 411 kapal yang diperiksa, kebanyakan adalah pelanggaran administrasi yaitu dokumen yang dimiliki tidak lengkap sebanyak 265 kapal (64,47%). Dengan demikian tingkat pelanggaran yang ditemui lebih sedikit dari yang ditargetkan yaitu 75%. Dari hasil pemeriksaan dan pengawasan yang dilakukan baik di laut maupun di perairan umum, dapat dikatakan bahwa kasus illegal fishing yang ditemukan berkurang dari tahun sebelumnya dimana pada tahun 2013 kasus illegal fishing yang ditemukan sebesar 77,93% dan tahun 2014 kasus illegal fishing yang ditemukan sebesar 64,47% sehingga kasus illegal fishing sudah berkurang sebesar 13,46% Perbandingan antar Realisasi Kinerja dengan Capaian Kinerja Tahun Sebelumnya Capaian Indikator Kasus Ilegal fishing jika dibandingkan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 akan memperlihatkan hasil sebagaimana tabel berikut : Tabel 3.3. Hasil Pengukuran Pencapaian Target Indikator Kinerja Sasaran 1 Tahun No. Indikator Kinerja 1. - Kasus Illegal Fishing (%) Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian % % % % - 84, , , ,47 114,04 Karena adanya perubahan indikator dari tahun lalu, maka dari tabel diatas tidak dapat dilihat capaian kinerja sasaran dan tidak dapat dibandingkan antara tahun 2014 dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan, karena kasus ilegal fishing belum menjadi indikator sasaran maka tidak ada data target pada tahun 2011 sampai tahun Tetapi walaupun tidak ada data targetnya, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat, mempunyai data tentang realisasi kasus ilegal fishing di Sumatera Barat setiap tahunnya. Sehingga dari tabel diatas, dapat dilihat
8 adanya penurunan persentase kasus illegal fishing jika dibandingkan dari tahun 2011 sampai Pada tahun 2014 dari target 75%, ternyata tingkat pelanggaran pada tahun 2014 hanya ditemui sebesar 64,47% persen. Grafik 3.1 Jumlah Kasus illegal fishing tahun yang temui melalui kegiatan pengawasan 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00-84,,62 80,12 77,93 64, Jumlah Kasus yg ditemui (%) Perbandingan Kinerja dengan Target Jangka Menengah Jika realisasi indikator kinerja kasus ilegal fishing tahun 2014 dibandingkan dengan target jangkaa menengah, dapat dilihat dari tabel dibawah ini: Tabel 3.4 Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2014 Jangka Menengah dengan Target Realisasi Target No. Indikator Kinerja Kasus Illegal Fishing (%) 64,47 73 Capaian 111,68% Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi capaian kinerja sampai tahun 2014 bila dibandingkan dengan target sampai dengan 2015 sudah melebihi target dengan capaian 111,68%. Hal ini berarti kasus illegal fishing yang ditemukan sudah jauh berkurang (sebesar 64,47%) dari yang ditargetkan.
9 Jika dibandingkan dengan capaian provinsi lain seperti di Kalimantan Selatan dimana capaian kasus illegal fishing masih rendah (53,33%) pada tahun 2014 yang artinya tingkat illegal fishing masih tinggi terjadi di Kalimmantan Selatan dari target 15 kasus masih ditemukan sebanyak 22 kasus Analisis Keberhasilan Pencapaian Kinerja Keberhasilan pencapaian kinerja untuk indikator kasus ilegal fishing yaitu sebesar 114,04%, karena didukung oleh program Pengawasan dan pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan. Dimana kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan adalah melalui kegiatan APBD seperti: 1). operasional pengawasan secara terpadu dengan mengikut sertakan instansi terkait diperairan umum maupun pengawasan dilaut seperti angkatan laut, pol air, PPNS dll. Dalam operasional pengawasan ini hal hal yang dilakukan adalah mengawasi kapal-kapal besar yang melakukan penangkapan di wilayah yang bukan menjadi zonanya, kapal-kapal yang melakukan penangkapan dengan alat-alat dan bahan yang dapat merusak lingkungan, serta kapal-kapal yang tidak memiliki dokumen/surat-surat seperti SIUP,SIPI,SIKPI dll yang belum lengkap. Kegiatan pengawasan di atas dilakukan untuk meningkatkan kesadaran pelaku usaha perikanan baik nelayan maupun pengusaha perikanan akan pentingnya pengurusan dokumen-dokumen kapal dalam melakukan operasional penangkapan ikan dan pentingnya pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Disamping itu juga untuk mengurangi kegiatan yang merusak sumberdaya kelautan dan perikanan serta kasus illegal fishing, dilakukan kegiatan peningkatan kapasitas SDM masyarakat nelayan yang telah terbentuk melalui kelompok kelompok masyarakat pengawas (POKMASWAS) dimana telah dilakukan koordinasi Pokmaswas pada tanggal 24 s/d 25 April 2014 yang diikuti oleh 40 orang peserta yang berasal dari 17 Kab/Kota dan dilaksanakan pertemuan peningkatan kapasitas SDM masyarakat nelayan pada tanggal 26 Mei 2014 di BBI Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat. Tanggal 20 Mei 2014 dilaksanakan pertemuan peningkatan SDM masyarakat nelayan di Kantor Bappeda Kab. Pesisir Selatan. Masing masing pertemuan diikuti sebanyak 40 orang peserta. Juga diserahkan Billboard sebanyak 3 unit di Kab. Pesisir Selatan dengan hasil meningkatnya pengetahuan masyarakat nelayan terhadap peraturan perundang-undangan
10 khususnya peraturan bidang perikanan seperti UU No.45 tahun 2009 tentang perikanan dan UU No. 27 Tahun 2007 tentang PWP, sehingga masyarakat nelayan mampu melakukan pengawasan secara mandiri dalam pengendalian dan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Wilayah pesisir pantai Sumatera Barat merupakan wilayah yang sangat rawan dengan bencana baik gempa bumi, tsunami, mapun akibat degradasi pantai yang kerap terjadi karena ulah manusia sendiri, maka peningkatan kesiapsiagaaan dalam menghadapi bencana sangat diperlukan. Sehingga dengan adanya upaya sosialisasi melalui publikasi Bencana baik bagi masyarakat pesisir dan anak sekolah dengan memberikan pengetahuan akan pentingnya menjaga dan mengendalikan sumberdaya kelautan dan perikanan dari kegiatan yang merusak lingkungan dan illegal fishing, maka kasus illegal fishing dapat dikurangi. Dampak yang terlihat adalah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengurus izin penangkapan sehingga makin tertibnya administrasi nelayan dalam menangkap ikan. Selain itu juga dirasakan adanya peningkatan kesadaran kelompok masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian SDKP, hal ini dapat dilihat dari terpilihnya Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Nago Sakti dari Nagari Pangkalan Koto Baru Kec. Pangkalan, Kab. 50 Kota menjadi juara II Lomba Pokmaswas tingkat Nasional untuk kategori pelestarian sumberdaya perikanan. Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan dalam menanggulangi kasus illegal fishing yaitu dengan: a. Pembinaan kepada nelayan b. Melakukan sosialisasi aturan perundang-undangan di bidang perikanan yaitu sosialisasi UU 31 Tahun 2014 tentang peraturan perubahan UU 45 dan Permen PP No.22/men/2011 tentang jalur penangkapan ikan dan penumpukan alat penangkapan ikan dan alat bantu penangkapan ikan di wilayah NKRI c. Operasi pengawasan laut dan perairan umum d. Melakukan koordinasi dengan Kab/Kota wilayah pesisir e. Meningkatnya SDM masyarakat
LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015
BAB II. PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu berisi visi,
Lebih terperinciBAB.III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB.III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat tidak terlepas dari rangkaian mekanisme fungsi perencanaan yang sudah
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2014
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadhirat Allah SWT atas berkat dan karunia-nya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015
BAB.III AKUNTABILITAS KINERJA Sebagai salah satu pilar good governance, akuntabilitas menempati posisinya sebagai media penghubung kedua pilar lainnya yaitu transparansi dan partisipasi masyarakat. Sesuai
Lebih terperinciSumatera Barat sebagai Sentra Kelautan dan Perikanan terkemuka di Pulau Sumatera tahun 2015.
BAB II. PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Dinas Kelautan dan Provinsi Sumatera Barat untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal, menyusun perencanaan kinerja berupa Rencana Strategis
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BAB.IV PENUTUP
BAB.IV PENUTUP A. Kesimpulan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan bentuk pertanggung jawaban Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat yang disusun
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Assalammu alaikum wr. Wb
KATA PENGANTAR Assalammu alaikum wr. Wb Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami telah menyelesaikan Laporan Kinerja (LAKIP) Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2015. Laporan ini
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF. vii. LAKIP 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan
RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) APBD tahun 2015 disusun untuk memenuhi kewajiban Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan sesuai Perpres RI No.
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015
BAB.IV PENUTUP A. Kesimpulan Laporan Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2015 merupakan pertanggungjawaban atas kinerja Dinas dalam rangka mencapai tujuan dan
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014
2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya. Pencapaian indikator kinerja kasus illegal fishing yang mendukung sasaran Berkurangnya kegiatan yang merusak Sumberdaya Kelautan dan Perikanan serta Illegal
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. PERENCANAAN Rencana strategis sebagaimana yang tertuang dalam Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan suatu proses yang
Lebih terperinciRANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN
1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG NOMOR : 180/1918/KEP/421.115/2015 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 RANCANGAN
Lebih terperinciSUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG
KEMENTERIAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16 Gedung Mina Bahari III Lantai 15, Jakarta 10110 Telepon (021) 3519070, Facsimile (021) 3520346 Pos Elektronik ditjenpsdkp@kkp.goid
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 NOMOR SP DIPA-32.5-/217 DS6-9464-235-812 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1 Tahun 2016 3 Februari 2016 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
1 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dan kinerja aparatur KP dengan sasaran adalah meningkatnya pendapatan dan taraf hidup masyarakat kelautan dan serta kompetensi SDM aparatur
Lebih terperinciDOKUMEN PERJANJIAN KINERJA
DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG
LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang selaku pelaksana tugas dan fungsi otonomi daerah di bidang
Lebih terperinciRETREAT ISU STRATEGIS DAN KEGIATAN PRIORITAS PENGAWASAN. Kepala Subbagian Perencanaan dan Penganggaran Ditjen PSDKP
RETREAT ISU STRATEGIS DAN KEGIATAN PRIORITAS PENGAWASAN PENGELOLAAN DITJEN PSDKP SDKP TAHUN TA. 2018 2017 Kepala Subbagian Perencanaan dan Penganggaran Ditjen PSDKP OUTLINE 1. 2. 3. 4. ISU STRATEGIS IUU
Lebih terperincib) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan
IKHTISAR EKSEKUTIF Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, memberikan kewenangan
Lebih terperinciDOKUMEN PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN ANGGARAN 2014
KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN
Lebih terperinciDOKUMEN PENETAPAN KINERJA
KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN Jl. Imam Bonjol No.134 Telp. 3546469 3546607 Fac. (024) 3551289 Web. : www.diskanlut-jateng.go.id, e-mail : diskanlutjateng@yahoo.com SEMARANG
Lebih terperinciPROVINSI SUMATERA UTARA
2 PROVINSI SUMATERA UTARA VISI Menjadi Provinsi yang Berdaya Saing Menuju Sumatera Utara Sejahtera MISI 1. Membangun sumberdaya manusia yang memiliki integritas dalam berbangsa dan bernegara, religius
Lebih terperinci4/3/2017 PEMBANGUNAN PERIKANAN & KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017
PEMBANGUNAN PERIKANAN & KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 1 SUMBER PAGU REALISASI % Keterangan APBD (termasuk DAK) Rp. 529,9 M Rp. 7,7 M 14,64 Rencana Pemotongan 5 10% APBN Rp. 15,8 M Rp. 193 juta
Lebih terperinciRANCANGAN RENCANA KERJA PERUBAHAN (RENJA-P) TAHUN 2016
RANCANGAN RENCANA KERJA (RENJA-P) TAHUN 2016 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang.. 1 1.2 Landasan Hukum Penyusunan. 2 1.3 Maksud
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2016 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya dan kerjasama dari semua pihak yang
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II
Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana
Lebih terperinciC. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN
C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN Yang dimaksud dengan urusan pilihan adalah urusan yang secara nyata ada di daerah dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan
Lebih terperincidown mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya agar efektif, efisien, dan akuntabel, Direktorat Penanganan Pelanggaran (Dit. PP) berpedoman pada dokumen perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat PenangananPelanggaran Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menindaklanjuti serangkaian kebijakan dan strategi yang secara utuh tertuang di dalam Rencana Stragis KKP tahun 2010-2014, Ditjen PSDKP sesuai tugas dan fungsinya telah
Lebih terperinciDOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014
DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN
Lebih terperinciPERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81
05. A. KEBIJAKAN PROGRAM Arah kebijakan program pada Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan diarahkan pada Peningkatan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara Optimal, dengan tetap menjaga
Lebih terperinciLAPORAN REKAPITULASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN UNIT/ SATUAN KERJA APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2017
Realisasi Sasaran Sisa Anggaran Pagu Anggaran Fisik () Keuangan No. Program / Kegiatan / Tolok Ukur Target Kinerja Ket Tertimbang Nama Kelompok Lokasi Tertimbang Kegiatan Rp. (Rp.) Instansi 1 2 3 4 5 6
Lebih terperinciCAPAIAN IMPLEMENTASI EMPAT FOKUS AREA RENCANA AKSI GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA
CAPAIAN IMPLEMENTASI EMPAT FOKUS AREA RENCANA AKSI GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA OLEH : DR. DJOUHARI KANSIL, MPd WAKIL GUBERNUR SULAWESI
Lebih terperinciMATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 NAMA SKPD : Dinas Perikanan Dan Kelautan NO KODE USULAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROGRAM/KEGIATAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Menimbang PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciMATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015
MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 NAMA SKPD : Dinas Peran Dan Kelautan NO KODE TOLOK UKUR TARGET CAPAIAN KINERJA 1 2 3 4 5 6 7 8 2.05.01 1 2.05.01.19 2.05.02 PROGRAM
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA 1. Visi Menurut Salusu ( 1996 ), visi adalah menggambarkan masa depan yang lebih baik, memberi harapan dan mimpi, tetapi juga menggambarkan hasil-hasil yang memuaskan. Berkaitan
Lebih terperinciGERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI
GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BALI PROGRES IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI GUBERNUR BALI 1 KONDISI GEOGRAFIS DAN WILAYAH ADMINISTRASI
Lebih terperinciCAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia Provinsi Kalimantan Utara
CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia Provinsi Kalimantan Utara Disampaikan Oleh : PJ. GUBERNUR KALIMANTAN UTARA Drs. H. Triyono Budi Sasongko,
Lebih terperinciGERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN
GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN PROGRESS IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Disampaikan oleh: Ir. H. M. NATSIR THAIB WAKIL GUBERNUR PROVINSI MALUKU UTARA PEMERINTAH
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF
Rencana Strategis (RENSTRA) 20142019 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana program indikatif dimaksudkan sebagai pedoman bagi aktifitas pembangunan yang
Lebih terperinciDOKUMEN PERJANJIAN KINERJA
DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Selatan dilatarbelakangi oleh Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun Povinsi Kalimantan Selatan) dan Peraturan Gubernur Kalimantan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi Pembentukan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan dilatarbelakangi oleh Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 (tentang Pembentukan, Organisasi
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Kinerja Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Lebih terperinciBAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN P erencanaan Strategis Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan merupakan bagian dari implementasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Lebih terperinciPraja Wibawa 1950
Praja Wibawa 1950 2 0 1 6 KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT atas segala limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, Provinsi Sumatera Barat dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Provinsi Sumatera
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT PELAYANAN USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2013
Halaman 1 dari 26 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT PELAYANAN USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciPENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN
PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN Disampaikan oleh : KEPALA BAGIAN KEUANGAN DAN ASET SETDA KABUPATEN LAMONGAN DASAR HUKUM SISTEM AKIP 1. UU No. 23 Tahun 2014
Lebih terperinciDaftar Isi BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Capaian Kinerja Organisasi Realisasi Anggaran...
Daftar Isi DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... ii DAFTAR LAMPIRAN... iii PENGANTAR... iv RINGKASAN EKSEKUTIF... v BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Visi dan Misi... 1 1.1.1 Visi.... 1 1.1.2 Misi... 2 1.2 Tujuan dan
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG
- 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG, Menimbang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,
KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2016 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah
Lebih terperinciBUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI KAPUAS HULU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU DENGAN
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,
Lebih terperinciBUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan disusun dengan mengacu pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, Renstra
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SIAK
PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2016 1 KATA PENGANTAR Kewajiban penyusunan Perjanjian Kinerja didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Lebih terperinciKata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT PEMAPARAN PROGRES IMPLEMENTASI FOKUS AREA RENCANA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DALAM RANGKA GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM INDONESIA (GNP
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh kondisi sumberdaya pertanian, tetapi juga ditentukan oleh peran penyuluh pertanian yang sangat strategis
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.41, 2014 KEMEN KKP. Dekonsentrasi. Kelautan dan Perikanan. Gubernur. Tugas Pembantuan. Dekonsentrasi. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RPJMD PROVINSI JAWA TENGAH Sebagai upaya mewujudkan suatu dokumen perencanaan pembangunan sebagai satu kesatuan yang utuh dengan sistem perencanaan pembangunan nasional, maka
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.18/MEN/2008 TENTANG AKREDITASI TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.18/MEN/2008 TENTANG AKREDITASI TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciRencana Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan 2016
Dinas Provinsi Sulawesi Selatan 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dinas Provinsi Sulawesi Selatan sebagai lembaga pemerintah diberi mandat untuk mengemban tugas dan tanggung jawab pembinaan, pelayanan
Lebih terperinciBUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG
BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciGERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN ARAHAN UMUM MKP
GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN ARAHAN UMUM MKP Jakarta, 21 April 2015 I. PENDAHULUAN 1. Hasil kajian KPK (Gerakan Nasional Penyelamatan SD Kelautan) merupakan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 18/MEN/2008 TENTANG AKREDITASI TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 18/MEN/2008 TENTANG AKREDITASI TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciKata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji
Lebih terperinciTabel Capaian Kinerja Sasaran Urusan Kelautan Dan Perikanan. Tahun 2012 INDIKATOR SASARAN. Realisasi Tahun 2011
URUSAN PILIHAN. Kelautan dan Perikanan Pembangunan daerah tahun 20 pada urusan kelautan dan perikanan, Pemerintah Kabupaten Temanggung hanya melaksanakan urusan di bidang perikanan darat dilaksanakan dalam
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan
Lebih terperinciLKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN
B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien
Lebih terperinciRENCANA KERJA (RENJA) DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN ( D K P ) KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2014
RENCANA KERJA (RENJA) DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN ( D K P ) KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2014 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN ( D K P ) PANYABUNGAN 2013 KEPUTUSAN KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANANAN
Lebih terperinciPERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n
PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Lebih terperinciGERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA
ARAHAN UMUM MKP GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN Medan, 24 Maret 2015 I. PENDAHULUAN 1. Hasil kajian KPK (Gerakan Nasional Penyelamatan SD Kelautan) merupakan bahan
Lebih terperinciCAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SEKTOR KELAUTAN INDONESIA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SEKTOR KELAUTAN INDONESIA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA AKSI 1 2 3 4 Penyusunan Tata Ruang Wilayah Laut Penataan Izin
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA (LKJ)
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN
Lebih terperinciBadan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang disempurnakan
Lebih terperinciBUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI WILAYAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI WILAYAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,
Lebih terperinciURAIAN PENDAPATAN , Pendapatan Asli Daerah ,00
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015 URUSAN PEMERINTAHAN : 2.05. - KELAUTAN DAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI WILAYAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI WILAYAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA MOR 16/KEPMEN-KP/2015 TENTANG PROGRAM LEGISLASI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN
Lebih terperinci1.1 Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan... 5
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv PENDAHULUAN I... 1 Sn snandasan hukum... 2 1.1 Maksud dan Tujuan... 5 1.2 Sistematika Penulisan... 5 BAB.
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015 DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN Jakarta, Maret 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciB A B I V U r u s a n P i l i h a n K e l a u t a n d a n P e r i k a n a n URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
4.2.5 URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 4.2.5.1 KONDISI UMUM Sebagai salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di wilayah pesisir, Kota Semarang memiliki panjang pantai 36,63 km dengan
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG
BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI Menimbang : a. Bahwa sebagai
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja RSUD dr Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi yang dibebankan kepada
Lebih terperinci4.2.5 URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN 2014 4.2.5 URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 4.2.5.1 KONDISI UMUM Sebagai ibu kota provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang terletak di wilayah pesisir yang memiliki luas
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH
KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 disusun dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun
Lebih terperinciBAB II RENCANA STRATEJIK
Dinas Provinsi Jawa Barat 2016 BAB II RENCANA STRATEJIK 2.1 Rencana Stratejik Tahun 2013 2018 Rencana Stratejik (Renstra) Dinas Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 telah dirumuskan pada pertengahan tahun
Lebih terperinciGUBERNUR BALI, Mengingat
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,
1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA DINAS KELAUTAN DAN
LAPORAN KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG Daftar Isi DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... ii DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinci