BAB I PENDAHULUAN. A Gambaran Umum

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. A Gambaran Umum"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A Gambaran Umum Berkenaan dengan upaya penguatan akuntabilitas sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan sehubungan telah berakhirnya Tahun Anggaran 2016, Dinas Pertanian dan Peternakan berkewajiban menyampaikan laporan dimaksud. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 memuat gambaran pelayanan yang optimal kepada masyarakat melalui pelaksanaan program dan kegiatan selama kurun waktu 2016 dengan menerapkan konsep penyelenggaraan pemerintah yang demokratis, transparan, akuntabilitas, partisipatif dan responsive serta Indikator Kinerja Utama dalam upaya menuju pemerintahan yang baik (Good Governance). Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 1

2 B Kewenangan Tugas pokok dan Fungsi 1. Tugas Pokok Dinas Pertanian dan Peternakan merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah di bidang Pertanian dan Peternakan sesuai dengan urusan Pemerintah Kabupaten serta Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Dinas Petanian dan Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 2. Dinas Pertanian dan Peternakan mempunyai tugas : a. Melaksanakan urusan rumah tangga daerah dalam bidang Pertanian dan Peternakan sesuai dengan kewenangan; b. Melaksanakan tugas pembantuan yang ditugaskan oleh Pemerintah sesuai dengan kewenangan; c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Peraturan Bupati ini, Dinas Pertanian dan Peternakan menyelenggarakan fungsi: a. Kesekretariatan, yaitu urusan umum, perlengkapan, kepegawaian, keuangan, hubungan masyarakat, penyajian data statistik, perencanaan, monitoring dan pelaporan; b. Merumuskan bahan kebijakan, pembinaan, bimbingan teknis dibidang pertanian dan peternakan, mulai dari penanganan pra panen sampai dengan pasca panen; Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 2

3 c. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis dalam rangka pemberian izin usaha di bidang pertanian dan peternakan. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 3

4 C Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741) telah ditetapkan Peraturan Daerah kabupaten Banyuasin Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun 2008 Nomor 16), dan perubahan kedua Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 2 Tahun 2011, sebagai berikut : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 4

5 STRUKTUR ORGANISASI SKPD DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KEPALA DINAS SEKRETARIS SUBBAGIAN UMUM PERLENGKAPAN DAN KEPEGAWAIAN SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN SUBBAGIAN DATA STATISTIK MONEV DAN PELAPORAAN SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI TAN PANGAN DAN HORTI PRODUKSI PETERNAKAN PERLINDUNGAN TAN DAN KESEHATAN HEWAN SEKSI PETERNAKAN SEKSI INTENSIFIKASI SEKSI PENGEMBANGAN SEKSI KESEHATAN HEWAN SEKSI TANAMAN PANGAN SEKSI PERBENIHAN SEKSI PEMBIBITAN SEKSI PERLINDUNGAN TANAMAN SEKSI HORTIKULTURA SEKSI PENGOLAHAN DAN PEMASARAN SEKSI PENGOLAHAN DAN PEMASARAN SEKSI PERLINDUNGAN MASYARAKAT VETERINER UPTD Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 5

6 Uraian Tugas 1. Sekretariat 1. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, perlengkapan, perencanaan, keuangan, kepegawaian, identifikasi dan pengumpulan data statistik, monitoring, evaluasi dan pelaporan, hubungan masyarakat, kepustakaan dan urusan lain yang tidak termasuk dalam tugas dan fungsi bidang-bidang Dinas. 2. Sekretariat melaksanakan fungsi : a. Mempersiapkan bahan rumusan rencana strategis di bidang kesekretariatan; b. Melaksanakan pembinaan organisasi dan tata laksana, ketata usahaan, kepegawaian, kehumasan, kepustakaan, kerumahtanggan, surat menyurat, kearsipan dan perlengkapan; c. Melaksanakan identifikasi dan perencanaan kegiatan, penyusunan anggaran serta administrasi keuangan; d. Melaksanakan identifikasi dan pengumpulan data statistik pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan, monitoring, evaluasi dan pelaporan program; e. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi dengan pemangku tugas kepentingan lain bidang kesekretariatan; f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 6

7 3. Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian, mempunyai tugas mengurusi surat menyurat, kearsipan, kepustakaan, rumah tangga, perlengkapan, kehumasan, penyusunan rencana kebutuhan, pengembangan, mutasi pegawai, ketatausahaan dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekterariat sesuai dengan tugas dan fungsinya; b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan, mempunyai tugas melaksanakan identifikasi, kajian, penyusunan dan urusan program menyiapkan bahan penyusunan dan perhitungan anggaran belanja, verifikasi, urusan perbendaharaan dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya; c. Sub Bagian Data Statistik, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas melakukan identifikasi, pengumpulan, pengolahan, analisis dan kajian data statistik pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan, melaksanakan monitoring, evaluasi, pelaporan seluruh program dinas dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretariat sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Bidang Sarana dan Prasarana Bidang sarana dan prasarana mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas pertanian dan peternakan dibidang sarana dan prasarana. Bidang Sarana dan Prasarana menyelenggarakan fungsi : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 7

8 a. Mempersiapkan bahan perumusan rencana strategis di bidang sarana dan prasarana tanama pangan, hortikultura dan peternakan b. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan perencanaan, penyediaan, penyaluran dan pengawasan pupuk, pakan, pestisida dan perkreditan untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan; c. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan bimbingan, pengawasan, pemanfaatan dan pengelolaan air irigasi dan sistem pengairan desa untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan; d. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan pemetaan tata ruang, identifikasi dan pengembangan pendayagunaan sumberdaya lahan untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan; e. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan identifikasi, inventarisasi, tentang pemetaan tata ruang dan pengembangan pendayagunaan sumberdaya lahan dan air untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan; f. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan identifikasi, inventarisasi, bimbingan penggunaan percobaan dan pengkajian serta penyebaran prototipe alat mesin pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan; g. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi dengan pemangku kepentingan lain di bidang sarana dan prasarana. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 8

9 h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala dinas, sesuai ruang lingkup tugas pokok dan fungsi. 3. Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura menyelenggarakan fungsi : a. Mempersiapkan bahan perumusan rencana strategis sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura; b. Mempersiapkan bahan perumusan penyusunan perencanaan per wilayah tanaman pangan dan hortikultura; c. Mempersiapkan dan merumuskan bahan penyusunan perencanaan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi melalui intensifikasi, perluasan areal tanam, serta pengurangan kehilangan hasil untuk tanaman pangan dan hortikultura; d. Mempersiapkan dan merumuskan bahan pemetaan, perencanaan, penyediaan dan penyaluran benih tanaman pangan dan hortikultura; e. Mempersiapkan dan melaksanakan pembinaan pengelolaan unit pelaksana teknis balai benih dan penangkar benih tanaman pangan dan hortikultura; f. Mempersiapkan dan merumuskan rekomendasi teknologi spesifik lokasi peningkatan produksi dan pasca panen untuk tanaman pangan dan hortikultura; g. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan bahan bimbingan teknis, mulai dari pra panen sampai dengan pascapanen tanaman pangan dan hortikultura; Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 9

10 h. Memfasilitasi pengembangan usaha dan kemitraan agribisnis tanaman pangan dan hortikultura; i. Melaksanakan koordinasi dengan pemangku kepentingan lain di bidang tanaman pangan dan hortikultura. 4. Bidang Produksi Peternakan Bidang produksi peternakan, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian dan Peternakan di bidang Produksi Peternakan. Bidang Produksi Peternakan menyelenggarakan fungsi : a. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan perumusan rencana strategis sistem agribisnis peternakan; b. Mempersiapkan penyusunan per wilayah/kawasan peternakan; c. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan perencanaan peningkatan populasi di bidang peternakan; d. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan pemetaan, perencanaan, penyediaan dan penyaluran bibit peternakan; e. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan rekomendasi teknologi spesifik lokasi peningkatan populasi dan pasca panen untuk peternakan; f. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan bimbingan teknis, mulai dari budidaya sampai dengan pascapanen di bidang peternakan; g. Memfasilitasi pengembangan usaha dan kemitraan agribisnis peternakan; Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 10

11 h. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi dengan pemangku kepentingan terkait di bidang peternakan; 5. Bidang Perlindungan Tanaman dan Kesehatan Hewan Perlindungan tanaman dan kesehatan hewan menyelenggarakan fungsi : a. Mempersiapakn bahan perumusan rencana strategis bidang perlindungan tanaman, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; b. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan pemetaan kawasan perlindungan tanaman pangan dan hortikultura, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; c. Melaksanakan pemantauan dan pelaporan perkembangan serangan organisme penggangu tanaman, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; d. Mengumpulkan dan menyusun bahan pembinaan kesehatan hewan; e. Melaksanakan bimbingan teknis pelayanan kesehatan hewan; f. Melaksanakan, merumuskan dan melaksanakan rekomendasi teknologi penggunaan peralatan dan pestisida, tanaman pangan dan hortikultura; g. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan pengamanan produksi tanaman pangan, hortikultura dan peternakan dari serangan organisme pengganggu tanaman, penyakit hewan serta dampak fenomena iklim; h. Melaksanakan Pembinaan rumah potong hewan dan pusat kesehatan hewan; Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 11

12 i. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi dengan pemangku kepentingan terkait di bidang perlindungan tanaman pangan dan hortikultura, kesehatan hewan dan kesehatan vertiner. 6. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Peternakan melaksanakan tugas Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin di satu wilayah Kecamatan dalam Kabupaten Banyuasin. Untuk melaksanakan tugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Peternakan menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan penyiapan bahan perencanaan pengembangan Pertanian dan Peternakan di wilayah Kecamatan; b. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan kegiatan teknis di Kecamatan bidang produksi dan usaha tani; c. Menyiapkan penyusunan data statistik Pertanian dan Peternakan; d. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Peternakan; e. Menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis di bidang Pertanian dan Peternakan; f. Menyiapkan bahan dan pembinaan usaha tani sesuai dengan tugas dan fungsi; g. Menyiapkan bahan pengawasan teknis sesuai dengan tugas dan fungsi; h. Menyiapakan bahan pelaksanaan pengkajian penerapan teknologi anjuran di tingkat usaha tani; Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 12

13 i. Melaksanakan Urusan Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Peternakan; j. Menyiapkan bahan pengelolaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Peternakan; k. Membantu pengawasan, pemeliharaan, pembangunan sarana dan prasarana Pertanian dan Peternakan; l. Melakukan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data. D Maksud dan Tujuan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian dan Peternakan Tahun 2016 disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun Ketentuan ini memberikan tuntutan kepada semua instansi pemerintah untuk menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bagian integral dari siklus Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Esensi dari SAKIP adalah perwujudan dari implementasi sistem pengendalian manajemen sektor publik. Sistem pengendalian merupakan infrastruktur bagi manajemen pemerintah untuk memastikan bahwa visi, misi dan tujuan strategis Pemerintah dapat diwujudkan melalui implementasi strategi pencapainnya (program dan kegiatan) yang terencana dan terlaksana dengan baik.implementasi SAKIP diawali dengan Penyusunan Rencana Strategis yang memuat visi, misi dan tujuan/sasaran strategis dan searah selaras setiap Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 13

14 tahunnya ditetapkan program dan kegiatan untuk dilaksanakan dalam rangka pencapaian visi, misi dan tujuan/sasaran strategis tersebut. Sistem pengukuran kinerja dibangun dan dikembangkan untuk menilai sejauh mana capaian kinerja yang diperoleh. Pada setiap akhir tahun pelaksanaan program/kegiatan, serta capaian kinerjanya dikomunikasikan kepada stakeholder dalam wujud Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) memiliki dua fungsi utama sekaligus. Pertama, Laporan Kinerja merupakan sarana bagi instansi untuk memberikan informasi kinerja dan menyampaikan pertanggungjawaban kinerja pada seluruh stakeholder. Kedua, Laporan kinerja merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan kinerja dimasa datang. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 14

15 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin membuat dokumen Perjanjian Kinerja Tahun Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa dalam penyeragaman penyusunan istilah maka Penetapan Kinerja (Tapkin) diganti dengan Perjanjian Kinerja. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) menjadi dasar dalam penyusunan Perjanjian Kinerja dan dengan mencantumkan indikator kinerja dan target kinerja. Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja atau perjanjian kinerja antara Bupati dan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin untuk mewujudkan target kinerja berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Permenpan 53/2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 15

16 mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus Perjanjian Kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 16

17 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A Pengukuran Capaian Kinerja Tahun Anggaran 2016 Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun Anggaran 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian tujuan, sasaran strategis berikut indikator kinerjanya. Sebagai upaya pengembangan sistem akuntabilitas sekaligus sebagai amanah pelaksanaan dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkunan Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/20/20/M.PAN/11/2008 tanggal 26 Nopember 2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama. Tujuan Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan Sasaran strategis Instansi Pemerintah. Adapun Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) di lingkungan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin telah sesuai dengan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi yang diuraikan dalam analisa capaian kinerja. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 17

18 B Metodologi Pengukuran Pencapaian Kinerja A. 1. Metode Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi, dengan cara perhitungan sebagai berikut: 1) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus: Realisasi Capaian indikator kinerja = X 100 Rencana 2) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus: Rencana ( Realisasi Rencana ) Capaian indikator kinerja = X100 Kinerja Rencana Selain membandingkan rencana dengan realisasi, pengukuran kinerja juga dilakukan dengan membandingkan realisasi tahun ini dengan realisasi tahun lalu, serta capaian sampai dengan tahun ini dengan target pada akhir periode dokumen RPJMD. B.2. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 18

19 menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung hubungan antara sasaran dengan indikator kinerja pengukur keberhasilan sasaran yang telah direncanakan. Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masing-masing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran. Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut : X > 85 % : Sangat Berhasil 70 % < X < 85 % : Berhasil 55 % < X < 70 % : Cukup Berhasil X < 55% : Tidak Berhasil Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian kinerja yang diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari suatu penilaian sistematik yang sebagian besar didasarkan pada kelompok indikator kinerja berupa indikator masukan, keluaran dan hasil. C Capaian Kinerja Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin pada Tahun Anggaran 2016 memiliki 7 (tujuh) Sasaran Strategis. Adapun rincian tujuan dan sasaran dapat diuraikan sebagai berikut : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 19

20 Sasaran 1 : Meningkatnya Produksi Pertanian Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut : 1 Tabel. 6 Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase Tingkat Capaian Tingkat Produksi Pertanian Pertahun % 18 23,59 131,05 Sumber : Data Bidang Statistik Bidang Sekretariat Dinas Pertanian dan Peternakan Tabel. 7 Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun Sebelumnya 1 Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian Keterangan Tingkat Produksi Pertanian Per Tahun % -2,93 31,13 23,59-58,6 239,46 131,05 Sumber : Data Bidang Statistik Bidang Sekretariat Dinas Pertanian dan Peternakan Ber fluktuasi Tabel. 8 Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018 No Indikator Satuan Realisasi s/d 2015 Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian Tingkat Produksi Pertanian Per Tahun % 31,13 23, ,16 Sumber : Data Bidang Statistik Bidang Sekretariat Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 20

21 Program Peningkatan Produksi Pertanian merupakan suatu program untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian dengan ditunjang oleh berbagai kegiatan yaitu dengan mengetahui produksi padi pada tahun bersangkutan dikurangi dengan produksi pada awal renstra dibagi dengan produksi pada awal renstra dikali 100 % didapat Jumlah Produksi Pertanian pada tahun 2016 terjadi peningkatan sebesar ton GKG atau 17,94 % dengan jumlah produksi sebanyak Ton GKG 2015 menjadi Ton GKG Tahun 2016 (ASEM Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Prov. Sum-Sel 2016), produksi tahun 2013 sebanyak Ton GKG, dimana bila dihitung produksi dari awal tahun (Renstra) terjadi peningkatan sebanyak Ton GKG atau 23,59 %. Realisasi ini tercapai dari target yang telah ditetapkan (dapat dilihat pada tabel 6). Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh adanya kegiatan - kegiatan pada tahun 2016 antara lain : 1. Adanya Program UPSUS Jaringan Irigasi Teknis (JIT) 2015 seluas ha yang tertanam di bulan oktober 2015 yang dipanen di bulan Jan-Feb 2016, yang sebagian besar sudah panen di sub round I. 2. Peningkatan Luas Tanam Reguler di beberapa Kecamatan yang dipanen di Tahun Adanya program JIT perocement Ha khususnya penanaman IP 200 yang dilaksanakan di MT ASEP Tersedianya alat dan mesin pertanian yang menunjang peningkatan produksi padi dari kegiatan APBN. Apabila dilihat Perbandingan realisasi indikator Persentase Tingkat Produksi Pertanian pada awal tahun (Renstra) tahun 2013 dan tahun 2016 terjadi peningkatan sebesar 23,59 % mencapai Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 21

22 [[ target yang telah ditetapkan pada tahun 2016 dengan persentase tingkat capaian sebesar 131,07 %, dan juga pada akhir periode Renstra Tahun 2018 menetapkan target sebesar 25 % (dapat dilihat pada tabel 8). Sasaran 2 : Meningkatnya Produksi Peternakan Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan sasaran strategis meningkatnya Produksi Peternakan adalah sebagai berikut : 1 Tabel. 9 Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 Indikator Kinerja Persentase Tingkat Produksi Peternakan Per Tahun Satuan Target Realisasi Persentase Tingkat Capaian Sumber : Bidang Produksi Peternakan % 9 9,11 101,2 Tabel. 10 Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya 1 Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian Keterangan Persentase Tingkat Produksi Peternakan Per Tahun % ,11 133,3 166,6 101,2 Ber fluktuasi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 22

23 Tabel. 11 Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018 No Indikator Satuan Realisasi s/d 2016 Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian Persentase Tingkat Produksi Peternakan Per Tahun Sumber : Bidang Produksi Peternakan % , ,06 Program peningkatan produksi peternakan merupakan program peningkatan produksi peternakan di tahun bersangkutan dikurangi produksi ternak di tahun awal renstra dibagi produksi ternak awal renstra di kali 100 dengan Realisasi indikator kinerja Persentase Tingkat Produksi Peternakan pada Tahun 2016 adalah meningkat 9,11 % dari jumlah awal tahun 2013 (Renstra) sebanyak 10372,43 Ton, produksi tahun 2016 sebesar 22750,39 Ton atau meningkat Ton, dan produksi tahun 2015 sebesar Ton. Angka ini telah mencapai target yang ditetapkan pada tahun 2016 yaitu sebesar 9%, hal ini dikarenakan adanya peningkatan jumlah populasi seperti sapi perah di tahun 2013 berjumlah meningkat di Tahun 2016 mencapai ekor dan juga peningkatan produksi peternakan disebabkan adanya pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat yaitu sapi pengembangan 15 ekor, kambing 30 ekor, dan pengembangan agribisnis peternakan yang mempengaruhi peningkatan produksi peternakan. Pada Tahun 2015 realisasi produksi peternakan mencapai 10 % dan 2016 mencapai 9 % hal ini dikarenakan adanya pengurangan jumlah pendistribusian bibit Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 23

24 ternak seperti sapi dari 50 menjadi 15 ekor, kambing 50 ekor menjadi 30 ekor dan itik 750 ekor menjadi 0 ekor. Realisasi dan capaian indikator kinerja tahun 2016 adalah 9 % dan telah mencapai target yang telah ditetapkan untuk tahun 2016 sebesar 9 %. Hal ini dapat dilihat pada Tabel. 10. Realisasi indikator kinerja persentase Tingkat Produksi Peternakan Pertahun pada Tahun 2016 adalah 9 % dibandingkan dengan target di akhir periode renstra pada tahun 2018 sebesar 15 %, maka tingkat pencapaian sampai dengan Tahun 2016 telah tercapai 154,06 % seperti pada Tabel dilihat dari tabel 11. Sasaran 3 : Meningkatnya Pemasaran Hasil Pertanian Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut : 1 Tabel. 12 Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase Tingkat Capaian Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Pertanian Sumber : Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura % Tabel. 13 Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Pertanian % Tetap Sumber : Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Ket Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 24

25 Tabel. 14 Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018 No Indikator Satuan Realisasi s/d 2016 Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Pertanian Sumber : Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura % Realisasi persentase Tingkat Pemasaran Hasil Pertanian tahun 2016 adalah sebesar 5 %, tercapai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 5 % dapat dilihat dari tabel 10. Hal ini dikarenakan terdapatnya harga pangan pokok terutama beras yang selalu naik, serta sedikitnya impor beras di tahun 2016, sehingga produksi padi di tahun 2016 mengalami peningkatan pemasarannya. Realisasi Kinerja dibanding tahun 2015 peningkatannya sama yaitu 5 % dan dan tahun 2016 juga 5 % dapat dilihat pada Tabel 13. Untuk Capaian target jangka menengah 2018 sebesar 25 % bila dibandingkan tingkat capaian tahun 2016 sudah tercapai sebesar 40 %, mudah mudahan dengan kondisi ekonomi yang membaik akan target capaian di tahun 2018 akan tercapai. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 25

26 Sasaran 4 : Meningkatnya Pemasaran Hasil Peternakan Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut : Tabel. 15 Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase Tk Capaian Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Peternakan % Sumber : Bidang Produksi Peternakan Tabel. 16 Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya Indikator Kinerja 1 Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Peternakan Satuan Realisasi Capaian Ket Sumber : Bidang Produksi Peternakan % Tetap Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 26

27 Tabel. 17 Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018 No Indikator Satuan Realisasi s/d 2016 Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Peternakan Sumber : Bidang Produksi Peternakan % ,66 Realisasi persentase Tingkat Pemasaran Hasil Peternakan tahun 2016 adalah sebesar 5%, mencapai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 5% seperti pada tabel. 15, hal ini dikarenakan adanya kegiatan optimalisasi Rumah Potong Hewan (RPH) di Kecamatan Betung, yang dapat meningkatkan daya jual produksi peternakan terutama daging sapi, selain itu peningkatan produksi ternak juga dipengaruhi oleh besarnya permintaan pasar seperti telur dan daging di hari-hari Raya keagamaan, menyebabkan peningkatan pemasaran hasil ternak. Bila dibandingkan realisasi dan capaian indikator kinerja tahun 2016 dan tahun 2015, capaian target sebesar 5 % sama sama tercapai atau tercapai 100 % seperti pada Tabel 16. Realisasi indikator kinerja persentase Tingkat Pemasaran Hasil Peternakan Tahun 2016 adalah 5% dibandingkan dengan target di akhir periode Renstra pada tahun 2018 sebesar 25%, maka tingkat pencapaian sampai dengan Tahun 2016 telah tercapai 40 % seperti ditampilkan pada Tabel 17. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 27

28 Sasaran 5 : Pencegahan Penyakit Menular Ternak Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan sasaran strategis Meningkatnya Kesehatan Hewan Ternak sebagai berikut: 1 Tabel. 18 Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase Tingkat Capaian Tingkat Kesehatan Hewan Ternak Per Tahun Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan % Tabel. 19 Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian Ket Tingkat Kesehatan Hewan Ternak Per Tahun % Tetap Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan Tabel. 20 Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018 No Indikator Satuan Realisasi s/d 2015 Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian Tingkat Kesehatan Hewan Ternak Per Tahun Sumber ; Data Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan % Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 28

29 Pada sasaran meningkatnya Kesehatan Hewan Ternak target indikator kinerja tahun 2016 yang ditetapkan sebesar 20 % telah terealisasi dengan baik dengan rata-rata capaian 100% dapat dilihat pada Tabel 18. Hal ini dikarenakan dengan optimalnya pelayanan kesehatan hewan di 2 puskeswan yaitu puskeswan tanjung lago dan puskeswan sembawa. Disamping itu tersedianya Bahan Belanja Obat-obatan ternak di Kabupaten dapat mendukung pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak. Perbandingan realisasi dan capaian sampai dengan tahun 2016 dan tahun 2015 tidak mengalami perbedaan tingkat capaian, karena tingkat serangan pada hewan ternak relatif sama, untuk perbandingan tingkat capaian antara tahun 2016 dan 2015 dapat dilihat pada tabel 19. Perbandingan realisasi dan capaian sampai dengan tahun 2016 dan tahun 2015 dibandingan dengan target berakhirnya Rentra tahun 2018 telah tercapai sebesar 40 % seperti ditampilkan pada tabel 20. Sasaran 6 : Meningkatnya Penerapan Teknologi Pertanian Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 29

30 Tabel. 21 Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase Tingkat Capaian Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian % Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan Tabel. 22 Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya Indikator Kinerja Satuan Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan Realisasi Capaian Ket Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian % Tetap Tabel. 23 Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018 No Indikator Satuan Realisasi s/d 2016 Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian dan Perkebunan Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan % Realisasi persentase Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian dan Perkebunan tahun 2016 adalah sebesar 10% sesuai dengan target yang telah ditentukan tercapai target oleh karena adanya peningkatan penerapan teknologi, terutama di peningkatan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 30

31 pengelolaan Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA). Capaian realisasi target seperti pada Tabel 21. Bila dibandingkan realisasi dan capaian indikator kinerja tahun 2016 dan tahun 2015 adalah tetap yaitu 20 % atau sama tingkat capaiannya, hal ini dapat dilihat seperti pada Tabel 22. Realisasi indikator kinerja persentase Penerapan Teknologi Pertanian dan perkebunan Tahun 2016 adalah 20 % dibandingkan dengan target di akhir periode renstra pada tahun 2018 sebesar 50%, maka tingkat pencapaian sampai dari tahun 2015 sampai dengan Tahun 2016 telah tercapai 40 % dapat dilihat dari tabel 23. Sasaran 7 : Meningkatnya Penerapan Teknologi Peternakan Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut : Tabel. 24 Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase Tingkat Capaian Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Peternakan % Sumber : Data Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 31

32 Tabel. 25 Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Peternakan Sumber : Data Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan Ket % Tetap Tabel. 26 Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018 No Indikator Satuan Realisasi s/d 2016 Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Peternakan Sumber : Data Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan % Realisasi persentase Tingkat Penerapan Teknologi Peternakan tahun 2016 adalah sebesar 10% sesuai dengan target yaitu 10%, pencapaian target yang telah ditetapkan dikarenakan adanya kegiatan penerapan teknologi berupa bimtek regu pengendalian hama dan penyakit baik penyakit tanaman maupun hewan, yang dilaksanakan sebanyak 4 kali. Bila dibandingkan realisasi dan capaian indikator kinerja tahun 2016 dan tahun 2015 sama sama tersealisasi sebesar 10 % dari target yang telah ditetapkan, capaian tersebut dapat dilihat pada Tabel. 25. Realisasi indikator kinerja persentase Penerapan Teknologi Peternakan Tahun 2016 adalah 10% dibandingkan dengan target Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 32

33 di akhir periode renstra pada tahun 2018 sebesar 50%, maka tingkat pencapaian sampai dengan Tahun 2016 telah tercapai 40 seperti yang ditampilkan pada Tabel. 26. D Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Standar Nasional Capaian kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan dengan indikator kinerja tingkat produksi Pertanian, tingkat produksi peternakan, tingkat penerapan teknologi peternakan, tingkat kesehatan ternak tidak dapat dilakukan perbandingan dengan target nasional karena ditingkat nasional, urusan bidang pertanian dan peternakan merupakan urusan pilihan dan tidak ada data Standar Pelayanan Minimal (SPM) dari Kementerian terkait, dalam hal ini Kementerian Pertanian. BAB IV PENUTUP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 merupakan bentuk pertanggungjawaban dari serangkaian perencanaan, pengukuran, evaluasi dan analisis capaian kinerja dalam rangka pencapaian visi dan misi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin selama tahun anggaran Pengukuran kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin tahun 2016 mencakup pengukuran kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 33

34 yang menggambarkan kualitas capaian sasaran yang dilaksanakan pada tahun Capaian rata-rata kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin tahun 2016 berdasarkan indikator/parameter yang ditetapkan adalah sebagai berikut : - Meningkatnya produksi pertanian, dengan indikator kinerja yaitu : Tingkat produksi pertanian (padi) tahun 23,59 % dari awal tahun (Renstra) dan dari target komulatif 18% rencana/target yang direncanakan. Indikator ini didukung oleh Program peningkatan produksi pertanian melalui 9 kegiatan. - Meningkatnya produksi peternakan, dengan indikator kinerja yaitu: Tingkat produksi peternakan tercapai 9,11 % dari target komulatif dari awal tahun 9 % di tahun 2016 yang direncanakan. Indikator ini didukung oleh Program peningkatan produksi peternakan melalui 2 Kegiatan. - Meningkatnya penerapan teknologi pertanian, dengan indikator kinerja yaitu : Tingkat penerapan teknologi pertanian dan perkebunan tercapai 10% dari target 10% rencana/target yang direncanakan. Indikator ini didukung oleh program peningkatan penerapan teknologi pertanian dan perkebunan melalui 1 kegiatan. - Meningkatnya penerapan teknologi peternakan, dengan indikator kinerja yaitu : Tingkat penerapan teknologi peternakan tercapai 10 % dari target 10 % yang direncanakan. Indikator ini Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 34

35 didukung oleh pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna seperti tersedianya alat IB dan sosialisasi pengolahan daging yang ASUH yang tertuang dalan leaflet. - Pencegahan penyakit menular ternak, dengan indikator kinerja yaitu : Tingkat kesehatan ternak 20% dari target 20% rencana /target yang direncanakan. Indikator ini didukung oleh Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak melalui 2 kegiatan dengan tersedianya obat-obatan dan pengujian darah. - Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan Tingkat pemasaran Hasil Produksi Peternakan 5 % dari target 5 % rencana /target yang direncanakan. Indikator ini didukung oleh Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan melalui 1 Kegiatan yaitu terbangunnya sarana RPH. Secara ringkas seluruh capaian kinerja tersebut telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi jajaran di Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin untuk lebih meningkatkan kinerjanya di masa mendatang. Oleh sebab itu, sesuai dengan hasil analisis capaian kinerja tahun 2016, dirumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi pemecahan masalah yang dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan di masa selanjutnya, antara lain : 1) Penyusunan Renstra Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin mengacu pada RPJMD Kabupaten Banyuasin. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 35

36 2) Melakukan konsolidasi organisasi secara internal dalam rangka meningkatkan kesadaran dan komitmen jajaran aparatur di Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin yang telah ditetapkan. 3) Meningkatkan efisiensi, efektivitas dan keekonomian pelaksanaan kegiatan agar dapat mencapai tujuan dan sasaran yang terkait dengan upaya mewujudkan visi dan misi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin yang telah ditetapkan. 4) Lebih meningkatkan disiplin anggaran yang mencakup pada ketaatan terhadap ketentuan/peraturan perundangan yang berlaku serta ketepatan waktu pelaksanaan. 5) Mengalokasikan penggunaan anggaran secara adil dan merata agar dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi dalam pemberian pelayanan. 6) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada melalui pendidikan dan pelatihan agar di masa mendatang dapat lebih bekerja secara profesional dan kompeten. Sebagai akhir kata, segenap aparatur di lingkungan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin mengharapkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 ini dapat memenuhi kewajiban Akuntabilitas Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin kepada stakeholders dan sebagai sumber informasi penting dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja selanjutnya. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 36 vi

37 KATA PENGANTAR Alhamdullilah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-nya, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. LKjIP ini merupakan konsekuensi logis dari amanat Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah akuntabilitas sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan sehubungan telah berakhirnya Tahun Anggaran Inpres tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintah negara untuk mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada suatu perencanaan strategi (Renstra) yang telah ditetapkan. Laporan Kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin tahun 2016 ini pada dasarnya merupakan Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin tahun 2016 dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan i Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 37

38 organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan selama periode APBD Tahun Anggaran 2016 sesuai dengan Visi dan Misi yang terdapat pada Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun Berbagai keberhasilan yang dicapai merupakan hasil kerja dari semua pihak yang terlibat didalamnya yaitu Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Swasta dan Masyarakat. Hendaknya hasil ini menjadi motivasi yang lebih inovatif dan kreatif untuk perbaikan kinerja kedepan. Demikian pula kekurangan yang dialami hendaknya menjadi bahan intropeksi terhadap kebijakan yang akan timbul, sehingga dapat menjadi masukan yang berharga bagi penyelenggara kegiatan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin di masa mendatang. Akhirnya semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa selalu melindungi kita semua amin. Pangkalan Balai, Maret 2017 an.kepala Dinas Sekretaris Ir. SYAMSUL BAHRI PEMBINA TINGKAT I NIP ii Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 38

39 RINGKASAN EKSEKUTIF Akutanbilitas Kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin merupakan kewajiban Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan Visi dan Misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam Perencanaan Strategis (RENSTRA) Kabupaten Banyuasin, melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. Pengukuran Pencapaian Kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin dilakukan dengan mengevaluasi antara Rencana Kinerja (Perfomance Plan) yang diinginkan dengan Realisasi Kinerja (Performance Result) yang dicapai oleh organisasi yang bersangkutan. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya Kesenjangan Kinerja (Performance Gap) antara rencana kinerja dan realisasinya serta tindakan koreksi yang diperlukan dimasa mendatang. Metode pengukuran ini dapat bermanfaat dalam memberikan gambaran kepada pihakpihak eksternal tentang pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan untuk mewujudkan Visi dan Misi organisasi Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 ini menyajikan hasil pengukuran, evaluasi dan analisa pencapaian strategis, sebagai berkut. : vii Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 39

40 a. Pengukuran evaluasi dan analisa capaian sasaran strategis dilakukan terhadap 7 sasaran yang mencakup 7 indikator kinerja setingkat Out Comes. b. Hasil analisis terhadap 7 sasaran strategis menunjukan bahwa 5 sasaran dapat mencapai hasil 100 %, dan terdapat 2 sasaran tercapai diatas 100 %. Dalam mencapai target sasaran indikator 100 % terdapat beberapa hambatan hambatan, akan tetapi hambatan tersebut dapat dilalui dengan tahapan-tahapan pencapaian program dan kegiatan yang sesuai dengan kondisi. viii Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 40

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH [ L K j I P LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SKPD DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN BANYUASIN 2016 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 KATA PENGANTAR Alhamdullilah, puji syukur kehadirat

Lebih terperinci

II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi A.1. Kedudukan 1. Dinas Pertanian dan Peternakananian merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Pertanian

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2016 1 KATA PENGANTAR Kewajiban penyusunan Perjanjian Kinerja didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Lebih terperinci

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. BAB. I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan salah satu alat instrument untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. Pendekatan

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1 Kota Prabumulih 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Keinginan Pemerintah dan tuntutan dari publik saat ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan negara. Dasar dari

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI DINAS TANAMAN PEMERINTAH PANGAN DAN PETERNAKAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PACITAN LAPORAN

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sehubungan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIT 11 (LANTAI 2 DAN 3)

Lebih terperinci

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN

Lebih terperinci

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D 29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN 2003 Menimbang PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI Menimbang Mengingat PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan aspirasi serta cita-cita masyarakat dalam mencapai masa depan yang

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017 PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2018 Kata Pengantar Puji dan syukur kita sanjungkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat,

Lebih terperinci

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id -1- GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN PROVINSI BALI

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 1 Kedudukan Satuan Kerja Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, ditetapkan berdasarkan

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya A. Visi Perumusan visi dan misi jangka menengah Dinas Pertanian,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang. 1 [Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian ]

1.1 Latar Belakang. 1 [Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian ] 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surat Edaran Bupati Nomor 050/190/408.46/2016 tentang Penyusunan Rancangan Rencana Strategis Satuan Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Kabupaten Pacitan Tahun 2016-2021 bahwa

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 16 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 16 TAHUN 2002 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 16 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN PELALAWAN Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 113 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM a. Kondisi Umum 1. Kedudukan Kecamatan Kandis merupakan bagian dari Kabupaten Siak, yang dibentuk berdasarkan pemekaran dari kecamatan Minas yang diundangkan sesuai Perda

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN BHINNEKA TU NGGA L IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIT 11 (LANTAI 2 DAN 3)

Lebih terperinci

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus BAB XII DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 224 Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN KATINGAN

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

-1- BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 65 TAHUN 2016

-1- BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 65 TAHUN 2016 -1- BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN JANUARI 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

1 of 6 02/09/09 11:44

1 of 6 02/09/09 11:44 Home Galeri Foto Galeri Video klip Peraturan Daerah Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 16 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ)

LAPORAN KINERJA (LKJ) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M SEKRETARIAT DAERAH KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 188.4/747/Org./X/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DAERAH KOTA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1 1 Pendahuluan D alam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan kinerjanya sebagaimana diamanatkan dalam inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), seluruh instansi

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional. BAB XVII DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 334 Susunan organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN) 5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK NILAI-NILAI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK Pelayanan Memberikan layanan yang memenuhi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 RKT PSP TA. 2012 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu

Lebih terperinci

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2. BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PENGANTAR. Ir. Suprapti

PENGANTAR. Ir. Suprapti PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Periode 2015 2019 sebagai penjabaran lebih lanjut Rencana Strategis

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PETERNAKAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 22 TAHUN 2015

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 22 TAHUN 2015 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 22 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BALAI BENIH DAN KAJI TERAP TEKNOLOGI PERTANIAN,

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 127 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 127 TAHUN 2016 TENTANG -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 127 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

Lebih terperinci