LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR TAHUN 2016

2

3 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar Tahun LKjIP merupakan dokumen yang menjadi salah satu komponen dari siklus akuntabilitas yang dimulai dari perencanaan strategis dan diakhiri dengan penyusunan LKjIP. LKjIP yang disusun berdasarkan Rencana Strategis Dinas Pertanian Daerah Kota Blitar Tahun serta dokumen Renja Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar Tahun 2016 ini, adalah perwujudan akuntabilitas kinerja yang tercermin dari hasil pencapaian kinerja sesuai Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang ditetapkan. Sebagai salah satu dokumen evaluasi kinerja, melalui LKjIP ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang kebijakan dan program, sehingga dalam perumusan kebijakan dan program ke depannya dapat lebih tepat sasaran dan implementatif. Selain itu, melalui LKjIP ini akan dapat dicermati kendala yang ada dalam mengimplementasikan program dan kegiatan, mengetahui penyebab kegagalan sekaligus merumuskan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk perbaikan di masa yang akan datang. Demikian LKjIP Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar Tahun 2016 ini, diharapkan semua pihak yang mendukungnya mampu melakukan evaluasi guna meningkatkan capaian kinerja yang lebih baik melalui upaya peningkatan pelaksanaan tugas dengan penuh tanggung jawab. Semoga LKjIP ini bermanfaat dan dapat dijadikan pedoman serta ditindaklanjuti oleh semua pihak. Blitar, 30 Desember 2016 KEPALA DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR Ir. DJATMIKO BUDI SANTOSA Pembina Utama Muda NIP DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR i

4 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Gambaran Umum... 2 C. Maksud dan Tujuan D. E. F. Dasar Hukum... Aspek-Aspek Strategis. Isu-Isu Strategis BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis B. Perjanjian Kinerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. B. C. D. Capaian Kinerja Organisasi... Analisa Capaian kinerja Berdasarkan Target dan RealisasiTahun Perbandingan Realisasi Kinerja Dengan Target s/d Akhir Renstra dan Target Nasional Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 Dengan Tahun Sebelumnya E. F. Akuntabilitas Keuangan / Cost Per Outcame... Prestasi / Penghargaan BAB IV PENUTUP LAMPIRAN a. Rencana Strategis SKPD Tahun b. Rencana Kinerja Tahunan 2016 c. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 d. Pengukuran Kinerja Tahun 2016 DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR ii

5 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR iii

6 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan aspirasi serta cita-cita masyarakat dalam mencapai masa depan yang baik. Berkaitan dengan hal itu, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan terukur sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah yang telah memberikan kewenangan utuh dan bulat kepada daerah untuk merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi kebijakan-kebijakan daerah, semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan juga mewarnai upaya pendayagunaan aparatur negara dengan tuntutan mewujudkan administrasi negara yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi pemerintahan dengan menerapkan prinsipprinsip good governance, sehingga diperlukan sistem pertanggungjawaban atas segala kegiatan yang dibuat melalui media pertanggungjawaban melalui Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah menyebutkan bahwa Laporan Kinerja ditujukan untuk : 1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang seharusnya dicapai; 2. Sebagai upaya untuk perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, peranan LKjIP pada sebuah instansi adalah agar instansi dapat melaksanakan setiap kegiatan sesuai dengan rencana serta sebagai perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun kegagalan dari pelaksanaan visi, misi dan strategi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Disamping sebagai kewajiban, maka penerapan SAKIP DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 1

7 pada hakekatnya merupakan kebutuhan pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan pembangunan yang berkualitas baik dari sisi perencanaan pelaksanaan maupun hasil-hasilnya yang dilaporkan dalam bentuk LKjIP sebagai bentuk pertanggungjawaban konkrit atas penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Penyusunan LKjIP Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Kota Blitar Tahun 2016 dimaksudkan sebagai salah satu media untuk mengukur tingkat pelaksanaan akuntabilitas kinerja organisasi, memuat informasi dan data yang telah diolah, meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan tanggung jawab (responsibilitas) atas pemberian mandat, delegasi wewenang ataupun amanah, terkait dengan berbagai sumberdaya yang digunakan untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. B. Gambaran Umum Organisasi Berdasarkan Peraturan Walikota Blitar Nomor 34 Tahun 2014 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Kota Blitar, merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah dengan tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas pokoknya, Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Kota Blitar menjalankan fungsi sebagai berikut : a. perumusan kebijakan di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan berdasarkan peraturan perundang-undangan ; b. pengkoordinasian penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan ; c. penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi dan urusan rumah tangga Dinas ; d. penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan dan pelayanan umum di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan; DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 2

8 e. penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan sesuai dengan kewenangan Daerah ; f. penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP); g. pelaksanaan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pelayanan; h. pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan; i. penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui website Pemerintah Daerah; j. pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan; k. pelaksanaan peningkatan pendapatan asli daerah; l. pelaksanaan pengendalian, pengawasan, dan pembinaan di bidang administrasi kepegawaian, kearsipan, pengelolaan anggaran, dan pelaksanaan tugas dinas; m. penyelenggaraan keamanan, kebersihan, dan kenyamanan bekerja di lingkungan kantor; n. pelaksanaan koordinasi, monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan;dan o. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan mempunyai kewenangan : a. penetapan kebijakan operasional di bidang Pertanian, Perikanan Peternakan dan Ketahanan Pangan ; b. menetapkan dan mengembangkan visi, misi, tujuan dan sasaran perumusan kebijakan teknis, penyusunan program, pengendalian, pembinaan dan pengawasan di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan ; c. perencanaan operasional program Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan; DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 3

9 d. penyelenggaraan penyuluhan Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan; e. pelaksanaan pengkajian penerapan teknologi Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan; f. peningkatan Pendapatan Asli Daerah; g. pengelolaan dan penyelenggaraan bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan ; h. pengkajian pemberian izin serta pencabutan izin bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan; i. penyelenggaraan dan/atau pengelolaan urusan Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan; j. peremajaan data dalam bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan nasional untuk tingkat kota ; k. pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan. Susunan Organisasi Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan terdiri dari: a. Kepala Dinas b. Sekretariat membawahi : 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Kearsipan; 2) Sub Bagian Keuangan dan Program. c. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, membawahi : 1) Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; 2) Seksi Pemasaran Tanaman Pangan dan Hortikultura. d. Bidang Peternakan, membawahi : 1) Seksi Produksi, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan; 2) Seksi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner. e. Bidang Perikanan, membawahi : 1) Seksi Budidaya Perikanan ; 2) Seksi Pemasaran Hasil Perikanan. DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 4

10 f. Bidang Ketahanan Pangan, membawahi : 1) Seksi Distribusi dan Ketersediaan Pangan ; 2) Seksi Penganekaragaman Pangan. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Kelompok Jabatan Fungsional. Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan, memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Dinas berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Walikota. Sekretariat (1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. (2) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pelayanan administrasi di lingkungan dinas meliputi perencanaan, pengkoordinasian tugas pada bidang bidang, pengelolaan administrasi umum, rumah tangga, administrasi kepegawaian, kearsipan dan administrasi keuangan; (3) Untuk menjalankan tugas tersebut, Sekretariat Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan menjalankan fungsi : a. pengkoordinasian perumusan kebijakan teknis berdasarkan peraturan perundangundangan dan kebijakan Kepala Dinas ; b. pengkoordinasian dan penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja masing masing bidang secara terpadu; c. pengkoordinasian dan fasilitasi kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi bidangbidang di lingkungan Dinas; d. perumusan kebijakan teknis dan penyusunan program / kegiatan Sekretariat; e. pengoordinasian internal dan eksternal serta pembinaan penyelenggaraan organisasi dan tatalaksana organisasi Dinas; f. pengelolaan urusan rumah tangga dan tata usaha Dinas; g. pengelolaan administrasi perjalanan dinas, tugas-tugas keprotokolan dan DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 5

11 kehumasan; h. pengelolaan administrasi perlengkapan, sarana prasarana, keamanan kantor dan penyelenggaraan rapat-rapat dinas; i. penyelenggaraan, pembinaan dan pengendalian pelayanan administrasi umum, kepegawaian, kearsipan dan penatausahaan keuangan; j. pengkoordinasian penyusunan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kinerja Dinas; k. pelaksanaan tugas kedinasan yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Kearsipan (1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Kearsipan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Kearsipan yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris; (2) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Kearsipan melaksanakan tugas : a. menyiapkan dan menganalisa data sebagai bahan perumusan kebijakan operasional di bidang administrasi umum ; b. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan administrasi umum ; c. menyusun rencana program dan/atau kegiatan Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Kearsipan; d. melakukan kegiatan pelayanan administrasi umum ; e. melaksanakan dan mengelola surat menyurat dan tata kearsipan; f. melaksanakan dan mengelola urusan rumah tangga, protokoler, upacara dan rapat dinas; g. melaksanakan urusan keamanan, kebersihan dan tata laksana; h. menyusun, mengelola dan memelihara data administrasi kepegawaian; i. melaksanakan dan pengendalian tata usaha pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, perawatan barang inventaris sesuai ketentuan yang berlaku; j. memfasilitasi penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP); k. melaksanakan pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang Pertanian, DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 6

12 Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan; l. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas, pendataan hasil kerja serta menyusun pelaporan kinerja administrasi umum ; m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya. Sub Bagian Keuangan dan Program (1) Sub Bagian Keuangan dan Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Keuangan dan Program, yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris; (2) Sub Bagian Keuangan dan Program melaksanakan tugas: a. menyiapkan dan menganalisa data sebagai bahan perumusan kebijakan operasional di bidang administrasi keuangan dan program ; b. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan administrasi keuangan dan program ; c. pengkoordinasian penyusunan rencana program dan rencana anggaran yang mencakup rencana anggaran operasional dan rencana anggaran kegiatan masingmasing unit di lingkungan Dinas; d. menyusun rencana program dan/atau kegiatan administrasi keuangan dan program ; e. melakukan kegiatan pelayanan kegiatan program dan administrasi pengelolaan keuangan serta pertanggungjawaban keuangan ; f. melakukan penatausahaan keuangan Dinas ; g. pengelolaan urusan gaji pegawai Dinas; h. penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja dan Rencana Kinerja Tahunan Dinas; i. melakukan penyusunan dokumen perencanaan dan pelaporan kinerja Dinas ; j. penyiapan usulan pejabat pengelola keuangan di lingkup Dinas; k. fasilitasi penyusunan laporan capaian target percepatan dan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP), Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 7

13 Daerah (LPPD) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) SKPD sesuai dengan peraturan perundangan; l. menyampaikan data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui website Pemerintah Daerah; m. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas, pendataan hasil kerja serta menyusun pelaporan kinerja administrasi keuangan dan program ; n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura (1) Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura dipimpin oleh seorang Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. (2) Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan menyelenggarakan program dan/atau kegiatan di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura. Untuk menjalankan tugas tersebut, Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura menjalankan fungsi : a. penyusunan program / kegiatan di bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura ; b. perumusan bahan program dan kebijakan teknis di bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan ; c. penyusunan pedoman teknis dan pelaksanaan bimbingan teknis produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan; d. pemantauan, pengawasan dan evaluasi penyediaan sarana dan prasarana pertanian; e. pelaksanaan bimbingan teknis pengendalian hama dan penyakit tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan; f. pelaksanaan bimbingan teknis dan pengembangan inovasi penanganan pasca panen dan pengolahan hasil produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan; g. pembinaan pemasaran hasil produksi dan produk olahan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan; DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 8

14 h. pengkoordinasian dan penyelenggaraan pelayanan bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura; i. perencanaan, pengolahan, pendataan Tanaman Pangan dan Hortikultura ; j. pembinaan, pengendalian dan pelaporan kinerja bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura; k. pelaksanaan koordinasi kerjasama dengan lembaga dan instansi lain dibidang Tanaman Pangan dan Hortikultura; l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidangnya. Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (1) Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura dipimpin oleh Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura; (2) Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas : a. penyusunan pedoman teknis / standar operasional prosedur budidaya tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan; b. pelaksanaan bimbingan teknis pengembangan dan penerapan teknologi (hasil kaji terap) budidaya tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan; c. pelaksanaan bimbingan teknis pengembangan benih dan bibit pertanian; d. identifikasi dan inventarisasi rencana kebutuhan, penggunaan dan fasilitasi pengembangan alat, mesin, pupuk, obat tanaman, benih dan bibit; e. pengelolaan, pengawasan dan pengendalian distribusi alat, mesin, pupuk, obat tanaman, benih dan bibit; f. pelaksanaan bimbingan teknis, pengawasan dan pengendalian hama dan penyakit; g. pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan lahan dan irigasi pertanian; h. pelaksanaan pengendalian dan konservasi lahan pertanian; i. pelaksanaan pengadaan dan rehabilitasi jaringan irigasi tingkat usaha tani; j. pemberian bimbingan teknis konservasi plasma nutfah dan penyebaran benih dan bibit unggul pertanian; DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 9

15 k. pengumpulan dan pengolahan data produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan; l. pengelolaan Kebun Produksi Hortikultura; m. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan di bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; n. menyusun rencana program dan/atau kegiatan di bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; o. menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; p. melakukan kegiatan pelayanan teknis dan administrasi di bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; q. fasilitasi teknis perizinan/rekomendasi sesuai bidangnya; r. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; s. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta menyusun laporan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya ; t. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai dengan bidang tugasnya. Seksi Pemasaran Tanaman Pangan dan Hortikultura (1) Seksi Pemasaran Tanaman Pangan dan Hortikultura dipimpin oleh Kepala Seksi Pemasaran Tanaman Pangan dan Hortikultura yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Tanaman dan Hortikultura; (2) Seksi Pemasaran Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas : a. penyusunan pedoman teknis / standar operasional prosedur penanganan pasca panen dan pengolahan hasil produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan; b. pelaksanaan bimbingan teknis pengembangan dan penerapan teknologi (hasil kaji terap) penanganan pasca panen dan pengolahan hasil produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan; DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 10

16 c. pengumpulan dan pengolahan data pasca panen tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan; d. pelaksanaan bimbingan teknis pengembangan manajemen pemasaran hasil produksi dan produk hasil olahan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan; e. pelaksanaan promosi hasil produksi dan produk hasil olahan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan; f. pengembangan fasilitasi sarana penyimpanan, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian; g. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan di bidang Pemasaran Tanaman Pangan dan Hortikultura; h. menyusun rencana program dan/atau kegiatan di bidang Pemasaran Tanaman Pangan dan Hortikultura; i. menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang Pemasaran Tanaman Pangan dan Hortikultura; j. melakukan kegiatan pelayanan teknis dan administrasi di bidang Pemasaran Tanaman Pangan dan Hortikultura; k. fasilitasi teknis perizinan/rekomendasi sesuai bidangnya; l. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang Pemasaran Tanaman Pangan dan Hortikultura; m. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta menyusun laporan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya ; n. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai dengan bidang tugasnya. Bidang Peternakan (1) Bidang Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang Peternakan yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. (2) Bidang Peternakan mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan menyelenggarakan program dan/atau kegiatan di Bidang Peternakan. DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 11

17 Untuk menjalankan tugas tersebut, Bidang Peternakan menjalankan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang Peternakan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Kepala Dinas ; b. penyusunan program / kegiatan di bidang Peternakan; c. perencanaan operasional program Peternakan sesuai dengan perencanaan strategis tingkat kota, provinsi dan nasional; d. pengolahan dan perumusan bahan, pelaksanaan bimbingan teknis produksi dan pengolahan, pemasaran hasil peternakan. e. pelaksanaan bimbingan teknis dan pengawasan kegiatan pencegahan, perlindungan, pemberantasan dan pengendalian penyakit ternak dan hewan; f. pelaksanaan bimbingan teknis dan penyelenggaraan upaya rehabilitasi akibat kegagalan usaha peternakan; g. pelaksanaan bimbingan teknis, pengawasan dan pengendalian penyebaran penyakit hewan dan pengaruhnya terhadap masyarakat ( masyarakat veteriner ) h. pengumpulan dan pengolahan perumusan, penyelenggaraan sarana dan prasarana Peternakan; i. pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas Peternakan; j. pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional bidang Peternakan; k. pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana bidang Peternakan; l. pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, monitoring, dan evaluasi bidang Peternakan sesuai kewenangannya; m. pembinaan, pengendalian dan pelaporan kinerja di bidang n. Peternakan; o. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja di bidang Peternakan; p. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Seksi Produksi, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (1) Seksi Produksi, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan dipimpin oleh Kepala Seksi Produksi, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 12

18 Bidang Peternakan; (2) Seksi Produksi, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan mempunyai tugas: a. menyiapkan dan menganalisa data sebagai bahan perumusan kebijakan operasional di bidang Produksi, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan; b. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan di bidang Produksi, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan; c. menyusun rencana program dan/atau kegiatan di bidang Produksi, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan; d. menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria bidang Produksi, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan; e. Persiapan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang Produksi, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan; f. Persiapan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang Produksi, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan; g. melakukan pendataan hasil kerja di bidang Produksi, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan; h. pelaksanaan bimbingan teknis, dan pengembangan teknologi Peternakan; i. pelaksanaan bimbingan teknis dan pembinaan pengembangan penerapan teknologi pengolahan hasil peternakan; j. pelaksanaan pemantauan, pengawasan dan pengendalian pemasaran dan distribusi produksi peternakan; k. Pengumpulan dan pengolahan data produksi dan pengolahan hasil peternakan; l. Pemantauan populasi dan mutasi ternak antar daerah; m. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta menyusun laporan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya ; n. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya. Seksi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner (1) Seksi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 13

19 Kepala Bidang Peternakan; (2) Seksi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner mempunyai tugas: a. menyiapkan dan menganalisa data sebagai bahan perumusan kebijakan operasional di bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner; b. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner; c. menyusun rencana program dan/atau kegiatan bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner; d. menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner; e. merencanakan kebutuhan dan pengembangan sarana dan prasarana Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner; f. memfasilitasi kegiatan pengadaan bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner; g. melakukan kegiatan pelayanan teknis dan administrasi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner; h. pengelolaan dan perumusan bahan pelaksanaan bimbingan teknis, pengawasan dan pengendalian penyakit ternak dan hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner; i. pengawasan dan pengendalian lalu lintas bahan asal hewan, hasil bahan asal hewan, ternak sembelih dari dan atau ke wilayah daerah; j. pelaksanaan bimbingan tehnis, pengendalian pelayanan kesehatan hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner; k. identifikasi, pemetaan, pengawasan dan pengendalian penyebaran serta pemberantasan penyakit ternak dan hewan; l. pembinaan dan pengawasan kesehatan masyarakat veteriner m. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta menyusun laporan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya ; n. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keselamatan Jalan sesuai dengan bidang tugasnya. DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 14

20 Bidang Perikanan (1) Bidang Perikanan dipimpin oleh Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas; (2) Bidang Perikanan tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan menyelenggarakan program dan/atau kegiatan di bidang Perikanan; Untuk menjalankan tugas tersebut, Bidang Perikanan menjalankan fungsi : a. penyusunan program / kegiatan di bidang Perikanan; b. perencanaan operasional program bidang Perikanan sesuai dengan perencanaan strategis tingkat kota, provinsi dan nasional; c. pengelolaan dan penyelenggaraan bidang Perikanan; d. peremajaan data dalam sistem infomasi bidang Perikanan untuk tingkat kota; e. Penyiapan bahan perumusan dan penyusunan kebijakan teknis operasional di bidang Perikanan; f. perumusan bahan, pelaksanaan bimbingan teknis budidaya, produksi, olahan, dan pemasaran hasil perikanan. g. pelaksanaan bimbingan teknis dan pengawasan kegiatan pencegahan, perlindungan, pemberantasan dan pengendalian hama dan penyakit ikan; h. pelaksanaan bimbingan teknis pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; i. Identifikasi dan inventarisasi perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana perikanan; j. Pengkoordinasian, pelaksanaan fasilitasi dan pengembangan kegiatan di bidang Perikanan; k. pelaksanaan sosialisasi dan implementasi bidang Perikanan; l. pembinaan, pengendalian dan pelaporan kinerja di bidang Perikanan; m. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja di bidang Perikanan; n. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 15

21 Seksi Budidaya Perikanan (1) Seksi Budidaya Perikanan dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Perikanan; (2) Seksi Budidaya Perikanan mempunyai tugas: a. menyiapkan dan menganalisa data sebagai bahan perumusan kebijakan operasional di bidang Budidaya Perikanan; b. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan di bidang Budidaya Perikanan; c. menyusun rencana program dan/atau kegiatan Budidaya Perikanan; d. menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria bidang Budidaya Perikanan; e. perumusan bahan pembinaan, pelaksanaan bimbingan teknis, dan pengembangan teknologi budidaya dan produksi perikanan; f. pelaksanaan bimbingan teknis dan pembinaan pengembangan penerapan teknologi pencegahan, perlindungan serta pengendalian hama dan penyakit ikan; g. Identifikasi dan inventarisasi perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana perikanan. h. Pengumpulan dan pengolahan data produksi perikanan. i. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta menyusun laporan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya ; j. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya Seksi Pemasaran Hasil Perikanan (1) Seksi Pemasaran Hasil Perikanan dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Perikanan; (2) Seksi Pemasaran Hasil Perikanan mempunyai tugas: a. menyiapkan dan menganalisa data sebagai bahan perumusan kebijakan DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 16

22 operasional di bidang Pemasaran Hasil Perikanan; b. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan bidang Pemasaran Hasil Perikanan; c. menyusun rencana program dan/atau kegiatan Pemasaran Hasil Perikanan; d. menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria bidang Pemasaran Hasil Perikanan; e. merencanakan kebutuhan dan pengembangan sarana dan prasarana Pemasaran Hasil Perikanan; f. melakukan pendistribusian bantuan sarana dan prasarana bidang Pemasaran Hasil Perikanan; g. perumusan bahan pelaksanaan bimbingan teknis pengembangan teknologi penanganan, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; h. melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis pengembangan teknologi penanganan dan pengolahan hasil perikanan; i. melaksanakan pembinaan dan bimbingan tehnis pengembangan pemasaran hasil perikanan; j. Pengumpulan dan analisa data pengolahan pemasaran hasil perikanan; k. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta menyusun laporan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya ; l. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Dasar sesuai dengan bidang tugasnya. Bidang Ketahanan Pangan (1) Bidang Ketahanan Pangan dipimpin oleh Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas; (2) Bidang Ketahanan Pangan mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan menyelenggarakan program dan/atau kegiatan di bidang Ketahanan Pangan. Untuk menjalankan tugas tersebut, Bidang Ketahanan Pangan melaksanakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang Ketahanan Pangan berdasarkan peraturan DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 17

23 perundang-undangan dan kebijakan Kepala Dinas ; b. penyusunan program / kegiatan di bidang Ketahanan Pangan; c. pengkoordinasian dan penyelenggaraan pelayanan bidang Ketahanan Pangan; d. pembinaan, pengendalian dan pelaporan kinerja di bidang Ketahanan Pangan; e. Membuat kebijakan standar, norma, kriteria, dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang Ketahanan Pangan; f. perencanaan operasional program Ketahanan Pangan sesuai dengan perencanaan strategis tingkat provinsi dan nasional; g. peremajaan data bidang Ketahanan Pangan; h. Pengolahan dan perumusan bahan pembinaan ketahanan pangan; i. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan peningkatan ketahanan pangan; j. Pelaksanaan penganekargaman konsumsi pangan, pengawasan mutu dan keamanan pangan; k. Pelaksanaan koordinasi, pemantauan, survei, dan pelaporan situasi pangan; l. Pelaksanaan bimbingan, pengembangandan pemberdayaan lembaga tani; m. Pelaksanaan pembinaan teknis usaha tani; n. Pembinaan pengelolaan Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK); o. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja di bidang Ketahanan Pangan ; p. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Seksi Distribusi dan Ketersediaan Pangan (1) Seksi Distribusi dan Ketersediaan Pangan dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Ketahanan Pangan ; (2) Seksi Distribusi dan Ketersediaan Pangan mempunyai tugas: a. menyiapkan dan menganalisa data sebagai bahan perumusan kebijakan operasional di bidang Distribusi dan Ketersediaan Pangan ; b. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan Distribusi dan Ketersediaan Pangan ; c. menyusun rencana program dan/atau kegiatan Distribusi dan Ketersediaan DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 18

24 Pangan; d. menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria bidang Distribusi dan Ketersediaan Pangan ; e. Pengumpulan, pengolahan dan perumusan bahan pelaksanaan bimbingan teknis, pemantauan kebutuhan, ketersediaan dan distribusi pangan; f. Pelaksanaan bimbingan teknis pemantauan, ketersediaan, keterjangkauan serta distribusi pangan; g. Pengelolaan dan pemantauan kebutuhan, ketersediaan, ditribusi serta akses pangan daerah; h. Pembinaan penganekaragaman produksi pangan masyarakat; i. Pelaksanaan survey harga pangan; j. Pelaksanaan pemantauan kewaspadaan dan kerawanan pangan; k. Penyiapan bahan koordinasi Dewan Ketahanan Pangan; l. Pengelolaan sistim informasi pasar; m. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang Distribusi dan Ketersediaan Pangan ; n. melakukan kegiatan pelayanan teknis dan administrasi bidang Distribusi dan Ketersediaan Pangan ; o. melakukan pendataan hasil kerja seksi Distribusi dan Ketersediaan Pangan ; p. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta menyusun laporan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya ; q. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya. Seksi Penganekaragaman Pangan (1) Seksi Penganekaragaman Pangan dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Keatahanan pangan; (2) Seksi Penganekaragaman Pangan mempunyai tugas: DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 19

25 a. menyiapkan dan menganalisa data sebagai bahan perumusan kebijakan operasional di bidang Penganekaragaman Pangan; b. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan Penganekaragaman Pangan; c. menyusun rencana program dan/atau kegiatan Penganekaragaman Pangan; d. Pengumpulan, Pengolahan dan perumusan bahan pelaksanaan bimbingan teknis, penganekaragaman pangan dan gizi, pengawasan konsumsi, keamanan dan mutu pangan serta usaha tani; e. Pelaksanaan pembinaan konsumsi, pengolahan, penganekaragaman pangan dan gizi masyarakat serta usaha tani; f. Pemantauan, survey dan pelaporan situasi konsumsi pangan masyarakat; g. Pelaksanaan koordinasi, pengawasan mutu dan keamanan pangan masyarakat; h. Pelaksanaan penyusunan NSPK ( Nama, Standar, Prosedur dan Kriteria) keamanan pangan; i. Koordinasi pangan pelaksanaan sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG); j. Pelaksanaan dan pengembangan Laboratorium pengujian mutu pangan; k. Fasilitasi penyusunan monografi dan programa penyuluhan; l. Pelaksanaan fasilitasi, bimbingan, pengembangan dan pemberdayaan lembaga petani; m. Pembinaan pengelolaan Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK). n. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta menyusun laporan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya ; o. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dan Kelompok Jabatan Fungsional Kedudukan Tugas dan Fungsi (1) UPTD adalah unsur pelaksana tehnis Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan; DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 20

26 (2) UPTD dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang dalam pelaksanaan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan; (3) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi UPTD, Kepala UPTD dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha; (4) UPTD pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan terdiri dari : a. UPTD Rumah Potong Hewan; b. Balai Benih Ikan (BBI) dan Pusat Informasi Agribisnis Ikan Hias (PIAIH). UPTD Rumah Potong Hewan UPTD Rumah Potong Hewan mempunyai tugas : a. Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja UPTD; b. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program dan pelaksanaan tugas UPTD Rumah Potong Hewan secara terpadu sesuai dengan kewenangannya ; c. melakukan kegiatan pelayanan teknis dan administrasi UPTD; d. melaksanakan sebagian tugas di bidang Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan khususnya pelayanan penyediaan daging yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH); e. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian dan ketatausahaan; f. melaksanakan pengelolaan urusan administrasi penatausahaan keuangan dan inventarisasi aset; g. melaksanakan pemantauan dan fasilitasi pemeliharaan, perbaikan gedung dan sarana prasarana UPTD Rumah Potong Hewan; h. mengupayakan pengendalian hama dan penyakit hewan menular; i. pengendalian pemotongan hewan ternak betina produktif; j. tempat pelayanan jasa pemotongan hewan. k. pengelolaan Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). l. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta menyusun laporan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya ; m. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 21

27 UPTD Balai Benih Ikan (BBI) dan Pusat Informasi Agribisnis Ikan Hias (PIAIH) UPTD Balai Benih Ikan (BBI) dan Pusat Informasi Agribisnis Ikan Hias (PIAIH) mempunyai tugas : a. Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja UPTD; b. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program dan pelaksanaan tugas UPTD Balai Benih Ikan (BBI) dan Pusat Informasi Agribisnis Ikan Hias (PIAIH) secara terpadu sesuai dengan kewenangannya ; c. melakukan kegiatan pelayanan teknis dan administrasi UPTD; d. pelayanan pendidikan dan latihan praktek dan unit percontohan/dem Farm; e. penyediaan informasi dan pemasaran ikan hias dan ikan konsumsi; f. penyediaan dan pelayanan kebutuhan benih ikan; g. pengkajian penerapan teknologi perikanan; h. pengelolaan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). i. tempat pendidikan dan pelatihan praktek untuk pemberdayaan petani ikan. j. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian dan ketatausahaan; k. melaksanakan pengelolaan dan pengolahan data UPTD Balai Benih Ikan (BBI) dan Pusat Informasi Agribisnis Ikan Hias (PIAIH); l. melaksanakan pengelolaan urusan administrasi penatausahaan keuangan dan inventarisasi aset; m. melaksanakan pemantauan dan fasilitasi pemeliharaan, perbaikan gedung dan sarana prasarana UPTD Balai Benih Ikan (BBI) dan Pusat Informasi Agribisnis Ikan Hias (PIAIH); n. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta menyusun laporan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya ; o. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 22

28 Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada UPTD mempunyai tugas : a. mengumpulkan dan penyiapkan bahan/data sebagai dasar penyusunan perencanaan di bidang administrasi umum, administrasi kepegawaian, keuangan, peralatan dan perlengkapan; b. menyiapkan bahan koordinasi dan mengelola rencana kegiatan, rencana anggaran, keamanan kantor, kebutuhan peralatan, dan perlengkapan di lungkungan UPTD; c. melaksanakan dan mengelola pembinaan, penelitian, pengembangan sumber daya aparatur dan kepegawaian; d. melaksanakan kegiatan ketatausahaan meliputi administrasi umum, administrasi kepegawaian, keuangan, peralatan, perlengkapan dan keamanan UPT; e. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan kegiatan ketatausahaan; dan f. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala UPTD sesuai dengan bidang tugasnya. Kelompok Jabatan Fungsional (1) Kelompok Jabatan Fungsional dibentuk oleh Kepala Dinas dalam rangka mengorganisir pejabat-pejabat fungsional yang melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi masing-masing yang telah diatur oleh peraturan perundang-undangan. (2) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang pejabat fungsional senior yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. C. MAKSUD DAN TUJUAN Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar Tahun 2016 disusun dengan maksud sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Dinas, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar selama satu Tahun 2016, dengan tujuan : 1) Bahan evaluasi akuntabilitas kinerja oleh Pemerintah Kota Blitar, Povinsi, Pusat maupun Masyarakat; DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 23

29 2) Memberikan informasi capaian sasaran pembangunan daerah guna penyempurnaan dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD Kota Blitar tahun ); 3) Sebagai bahan penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah yang akan datang; 4) Merupakan media dalam upaya menyempurnakan kebijakan dalam rangka menyelenggarakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). D. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi; 7. Instruksi Presiden Nomor 07 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah; 10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. 11. Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor 2 Tahun 2010 tentang RPJPD Kota Blitar DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 24

30 tahun ; 12. Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor 12 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Blitar Tahun ; 13. Peraturan Walikota Blitar Nomor 30 Tahun 2014 tentang Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar; 14. Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016; 15. Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor 02 Tahun 2016 tentang RPJMD Kota Bllitar Tahun ; 16. Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor 03 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD-P) Tahun Anggaran E. ASPEK ASPEK STRATEGIS 1. Lingkungan Internal 1). Adanya Peraturan Walikota Blitar Nomor 34 Tahun 2014 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tatakerja Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Kota Blitar; 2). Kualitas SDM personil yang dimiliki cukup memadai; 3). Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup memadai dengan aset-aset yang bernilai besar dan sangat berpotensi untuk dikembangkan. 2. Lingkungan Eksternal 1). Kebijakan Kepala Daerah untuk menerapkan Good Governance di lingkungan Pemerintah Kota Blitar; 2). Terjalinnya hubungan yang kondusif antara Pemerintah Daerah dengan DPRD Kota Blitar; 3). Masyarakat pertanian Kota Blitar yang responsif terhadap perkembangan baru; DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 25

31 F. ISU ISU STRATEGIS Berdasarkan Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Pertanian Tahun Isu Strategis yang ditangani Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan sebagai berikut : 1. Kondisi ketahanan pangan daerah masih belum mantap, terutama karena produksi komoditas pertanian, peternakan dan perikanan terkendala penurunan luas lahan pertanian secara terus menerus. 2. Produk hasil pertanian dan perikanan kurang berdaya saing dalam perdagangan bebas. DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 26

32 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Perencanaan Kinerja disusun sebagai pedoman bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama 5 tahun secara sistematis, terarah dan terpadu dengan memperhitungkan analisis situasi, kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman serta isu-isu strategis. Dalam perencanaan kinerja disusun suatu tujuan, sasaran, kebijakan dan program yang disesuaikan dengan tupoksi Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Daerah Kota Blitar dengan mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang tersedia. A. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis adalah merupakan proses sistematis yang berkelanjutan dari pembuatan keputusan yang beresiko, dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif dan pengorganisasian secara sistematis usaha-usaha pelaksanaan keputusan tersebut serta mengukur hasilnya melalui umpan balik yang terorganisasi dan sistematik. Visi Kota Blitar sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kota Blitar Tahun adalah : MASYARAKAT KOTA BLITAR SEMAKIN SEJAHTERA MELALUI APBD PRO RAKYAT PADA TAHUN Berpedoman pada visi Pemerintah Kota Blitar tersebut maka Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan mempunyai tujuan Meningkatkan Ketahanan Pangan Daerah dan Sasaran Strategis : 1. Meningkatnya ketersediaan dan keamanan pangan daerah. 2. Meningkatnya luas tanam padi. 3. Meningkatnya kapasitas SDM pertanian. 4. Meningkatnya mutu pembudidayaan dan pembenihan ikan. 5. Meningkatnya kesehatan hewan dan jaminan keamanan Bahan Asal Hewan (BAH). 6. Meningkatnya mutu produk hasil pertanian dan perikanan. DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 27

33 Sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dari Pemerintah Kota Blitar Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar akan secara aktif ikut mewujudkan Visi dan Misi Kota Blitar dengan tetap berorientasi pada hasil yang ingin dicapai sampai dengan tahun 2021 yang secara sistematis dan berkesinambungan harus memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Untuk itu Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar perlu menata semua komponen yang terlibat dalam mendukung pelaksanaannya baik personil, sarana prasarana, anggaran yang tersedia serta piranti lunak lainnya untuk dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan. Penataan komponen pendukung salah satunya dapat dilakukan melalui penyusunan rencana program kerja tahunan SKPD dengan menetapkan Tujuan, Sasaran dan Program Kerja yang akan dipedomani sebagai dasar pelaksanaan tugas pokok dan fungsi bagi personil dalam mengoperasionalkan semua potensi yang ada guna mewujudkan hasil yang direncanakan. Dengan pertimbangan di atas, maka Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar dapat menyusun Rencana Strategis untuk Tahun sebagai pedoman dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar pada Tahun Anggaran 2016 sampai dengan 2021 dengan memuat tujuan, sasaran, arah kebijakan dan strategi serta program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan sampai dengan tahun Adapun Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar Tahun secara terperinci sebagaimana dalam Lampiran 1.Matriks Rencana Strategis Dinas Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar Tahun B. Perjanjian Kinerja Rencana Kinerja Tahun 2016 Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar adalah penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Daerah Kota Blitar Tahun Rencana kinerja tersebut diuraikan dan ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja, yang merupakan komitmen Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai sasaran dan tujuan selama Tahun Perjanjian Kinerja Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar dan DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 28

34 keselarasannya dengan pencapaian misi RENSTRA diuraikan sebagai berikut : 1. No. Sasaran Strategis / Kinerja Utama Meningkatnya ketahanan pangan daerah Indikator Kinerja Utama (IKU) 1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan 2. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi 3. Prosentase peningkatan produksi padi 4. Prosentase rata-rata peningkatan produksi ikan (ikan konsumsi, ikan hias dan benih ikan) 5. Prosentase rata-rata peningkatan produksi hasil ternak (daging, telur & susu) Formulasi Perhitungan Capaian Target IKU Nilai skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan adalah komposisi kelompok pangan utama yang bila tersedia dapat memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi lainnya. Semakin tinggi skor PPH Ketersediaan maka ketersediaan pangan semakin beragam, bergizi, seimbang dan aman. Skor PPH Ideal = 100 (Permentan 65 Tahun 2010 tentang SPM) Nilai skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi adalah komposisi kelompok pangan utama yang bila dikonsumsi dapat memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi lainnya Semakin tinggi skor PPH Konsumsi maka konsumsi pangan semakin beragam, bergizi, seimbang dan aman. Skor PPH Ideal = 100 (Permentan 65 Tahun 2010 tentang SPM) (Produksi padi tahun ini - Produksi padi tahun lalu) : Produksi padi tahun lalu X 100% Rata-rata (prosentase peningkatan produksi ikan konsumsi + prosentase peningkatan produksi ikan hias + prosentase peningkatan produksi benih ikan) Rata-rata (prosentase peningkatan produksi daging + prosentase peningkatan produksi susu + prosentase peningkatan produksi telur) Target ,6% 3,17% 2% DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 29

35 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Capaian Kinerja Organisasi/Sasaran Pengukuran capaian kinerja tersebut dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi kinerja tahun 2016, realisasi kinerja tahun 2016 dengan realisasi kinerja tahun sebelumnya (tahun 2015), serta realisasi kinerja tahun 2016 dengan target akhir Renstra Adapun cara menghitung capaian indikator kinerja dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 1. Rumus 1 : Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus sebagai berikut : Prosentase tingkat capaian = Realisasi Rencana x 100% 2. Rumus 2 : Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin rendah, maka digunakan rumus sebagai berikut : Prosentase tingkat capaian = Rencana (Realisasi-Rencana) Rencana x 100% Sedangkan pemberian atribut pada capaian masing-masing indikator kinerja, dengan kriteria yaitu : No Nilai Capaian Kinerja Pemberian Atribut % Keterangan Prosentase 1. 85% s.d 100% Delapan puluh lima persen Sangat Berhasil sampai dengan seratus persen 2. 70% s.d < 85% Tujuh puluh persen sampai Berhasil dengan kurang dari delapan puluh lima persen 3. 55% s.d < 70% Lima puluh lima persen sampai Cukup Berhasil dengan kurang dari tujuh puluh persen 4. < 55% Di bawah lima puluh lima persen Tidak Berhasil DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 30

36 B. Analisa Capaian Kinerja Berdasarkan Target Dan Realisasi Tahun 2016 Analisa dan evaluasi dilakukan terhadap penyebab terjadinya celah kinerja (performance gap) yang terjadi serta tindakan perbaikan yang diperlukan di masa yang akan datang. Hal ini akan bermanfaat untuk penyempurnaan/ perbaikan perencanaan dan penanganan atau peningkatan kinerja di masa mendatang. Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar menetapkan 1 Kinerja Utama dengan 5 Indikator Kinerja Utama (IKU) beserta targetnya untuk dicapai pada Tahun Capaian Kinerja Utama selama Tahun 2016 dapat disampaikan sebagai berikut : Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar Tahun Anggaran 2016 No. Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama (IKU) Target 2016 Capaian 2016 % capaian 1. Meningkatnya ketahanan pangan daerah 1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan 2. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi 80 80,4 101% 81 89,7 111% 3. Prosentase peningkatan produksi padi 0,60% -3,30% -550% 4. Prosentase rata-rata peningkatan produksi ikan (ikan konsumsi, ikan hias dan benih ikan) 3,17% 9,80% 309% 5. Prosentase rata-rata peningkatan produksi hasil ternak (daging, telur & susu) 2% 4,24% 212% DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 31

37 Kinerja Utama : Meningkatnya ketahanan pangan daerah Indikator Kinerja : Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Nilai skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan adalah komposisi kelompok pangan utama yang bila tersedia dapat memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi lainnya. Semakin tinggi skor PPH Ketersediaan maka ketersediaan pangan semakin beragam, bergizi, seimbang dan aman. Pada Tahun 2016 capaian nilai Skor PPH Ketersediaan sebesar 80,4 naik 0,6 % dari Tahun 2015 (79.91) dan melampuai dari target yang ditentukan pada tahun 2016 (Target Daerah sebesar 80) dengan kategori Sangat Berhasil. Skor PPH Ketersediaan ini di pengaruhi oleh : a. Ketersediaan dan cadangan Pangan Pada tahun 2016 terjadi peningkatan ketersediaan pangan dari 43 ribu ton pada tahun 2015 menjadi 47 ribu ton pada tahun Dengan total ketersediaan pangan tersebut dapat menjamin pangan bagi penduduk Kota Blitar pada Tahun 2016 sebesar 0.33 ton/th/jiwa. Sedangkan cadangan pangan pemerintah dari data SUB DOLOG Blitar tahun 2016 sebesar 100 ton ekuivalen beras. Dari segi Nilai Gizi, ketersediaan pangan diukur dengan ratarata prosentase ketersediaan energy dan protein dibandingkan dengan rekomendasi tingkat ketersediaan energy sebesar kkal/kapita/hari dan tingkat ketersediaan protein sebesar 57 gram/kapita/hari. Rata rata prosentase ketersediaan energy dan protein Kota Blitar pada Tahun 2016 adalah sebesar 104,2% yang berarti sudah melebihi standar kecukupan yang direkomendasikan. b. Distribusi dan Akses Pangan Tingkat kelancaran distribusi dicerminkan dari stabilitas harga selama setahun. Stabilitas harga pangan pokok diukur dengan Nilai Koevisien antar Waktu (KVAW) dengan hasil tabel berikut : DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 32

38 Tabel 3.2 Nilai Koefisien Variasi Antar Waktu (KVAW) Bahan Pangan Strategis Tahun 2016 Ambang Maksimal No. Bahan Pangan Nilai KVAW (%) KVAW (%) 1 Beras 0, Minyak Goreng 4, Gula 1, Jagung pipilan 3, Kedelai 0, Bawang merah 1, Cabai 0,89 25 Dari table diatas dapat dilihat bahwa selama Tahun 2016 fluktuasi harga bahan pangan strategis di Kota Blitar masih relative wajar ditunjukkan dengan nilai rata-rata kisaran tidak melampaui ambang batas maksimal. Program dan Kegiatan yang mendukung tercapainya target Skor PPH Ketersediaan adalah : 1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/perkebunan) a. Kegiatan : Pengembangan sistem informasi pasar - Terlaksananya survey harga pasar selama 12 bulan dan keikutsertaan pada pasar murah sebanyak 2 kali dalam satu tahun. b. Kegiatan laporan berkala kondisi ketahanan pangan - Terlaksananya penyusunan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) dan Neraca Bahan Makanan (NBM). c. Kegiatan Pemanfataan pekarangan untuk pengembangan pangan. - Terlaksananya pendampingan pada Kelompok Wanita Tani (KWT) dan KRPL sebanyak 1 kali. DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 33

39 d. Kegiatan penangganan daerah rawan pangan - Terlaksananya penyuluhan diversifikasi pangan dan gizi balita sebanyak 1 kali dan pemberian makanan tambahan gizi balita sebanyak 6 kali dengan sasaran balita kurang gizi sesuai dengan hasil laporan SKPG. Indikator Kinerja : Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi digunakan untuk menilai situasi konsumsi pangan baik komposisi maupun mutu gizinya. Semakin tinggi nilai Skor PPH Konsumsi menunjukkan situasi konsumsi pangan yang semakin beragam dan semakin baik komposisi dan mutu gizinya. Skor PPH Konsumsi mengalami peningkatan dari 88,7 pada Tahun 2015 menjadi 89,7 pada tahun 2016 memenuhi target daerah ( Target daerah sebesar 81) dengan kategori Sangat Berhasil. Sedangkan dari asupan gizi, konsumsi energy masyarakat Kota Blitar pada tahun 2016 sebesar kkal/kapita/hari. Angka tersebut telah memenuhi 89,4% Angka Kecukupan Energi (AKE) nasional sebesar Berdasarkan klasifikasi Departemen Kesehatan RI, angka tersebut tersebut termasuk dalam criteria tingkat konsumsi Defisit Ringan (80%-90%). Dari segi keamanan pangan pada tahun 2016 telah dilakukan uji laboratorium terhadap 40 sampel pangan segar dengan hasil 100% bebas residu dan aman untuk di konsumsi. Program dan Kegiatan yang mendukung tercapainya target Skor PPH Konsumsi adalah : 1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/perkebunan a. Kegiatan Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan suplai pangan - Terlaksananya survey dan analisis pola konsumsi pangan serta penyusunan aksi peningkatan pola konsumsi pangan masyarakat sebanyak 1 kali b. Kegiatan peningkatan mutu dan keamanan pangan - Terlaksananya pengujian sampel pangan segar sebanyak 40 sampel c. Kegiatan Penyuluhan sumber pangan alternative - Terlaksananya penyuluhan sumber pangan alternative sebanyak 21 kali dan lomba cimpa menu sebanyak 2 kali. DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 34

40 2. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani a. Kegiatan pembinaan kemampuan dan ketrampilan kerja masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau dan/atau daerah penghasil bahan baku industri hasil tembakau di bidang ketahanan pangan - Terlaksanannya pelatihan teknik pengemasan dan pemasaran via IT sebnayak 1 kali Indikator Kinerja : Prosentase peningkatan produksi padi Produksi padi mengalami penurunan sebesar -3.3% dari pada tahun 2015 ton menjadi ton pada tahun 2016 (Target Daerah Naik 0,6%). Penurunan produksi lebih disebabkan karena adanya perubahan iklim yang ekstrim sehingga musim tanam padi mengalami kemunduran yang berakibat pada mundurnya jadwal panen. Meskipun produksi mengalami penurunan akan tetapi produktivitas padi mengalami peningkatan dari 8,02 ton/ha pada tahun 2015 menjadi 8,05 ton/ha pada tahun 2016 (Target daerah 8,04 ton/ha). Sedangkan Nilai IP mengalami kenaikan dari 1,61 pada Tahun 2015 menjadi 1,83 di Tahun Indeks Pertanaman (IP) adalah cara mengukur prosentase luas tanam di lahan sawah selama setahun yang menggunakan pola tanam Padi-padipadi. Nilai IP maksimal adalah 3, yaitu jika seluruh lahan baku sawah digunakan menanam padi sepanjang tahun (3 musim tanam). Kenaikan Nilai IP dan Produkstivitas Padi di pengaruhi dengan semakin baiknya kondisi sistem pengairan dengan terbangunnya 30 unit sumur bor beserta pompa air diesel dan rumah pompa di lahan persawahan aset milik Pemerintah Daerah Kota Blitar serta pembangunan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani sepanjang m di 7 titik lokasi untuk memenuhi kebutuhan air di musim kemarau. Sampai akhir tahun 2016 luas baku sawah di Kota Blitar seluas ha dan sudah 100% beririgasi teknis tapi terairi irigasi secara penuh selama 3 Masa Tanam baru mencapai 15%, yaitu lahan sawah di Kelurahan Ngadirejo dan Tanggung. Peningkatan produkstivitas padi juga disebabkan oleh pengawasan terhadap sarana dan prasarana pertanian termasuk pengendalian OPT (organisme Penganggu Tanaman) serta pendampingan dari petugas penyuluh lapangan yang intensif. Program Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung peningkatan produksi adalah : DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 35

41 1. Program Peningkatan produksi pertanian perkebunan a. Kegiatan Penyediaan sarana produksi pertanian dan perkebunan - Terlaksananya pengawasan penggunaan pupuk bersubsidi sebanyak 4 kali dan alat mesin pertanian sebanyak 1 kali b. Kegiatan penyusunan kebijakan pencegahan alih fungsi lahan pertanian - Terlaksananya survey lahan sawah sebanyak 1 kali - Terlaksananya rapat mutasi lahan sebanyak 2 kali c. Kegiatan Pemeliharaan jaringan irigasi tingkat usaha tani (JITUT) - Terlaksananya penyusunan database Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani di Kec. Kepanjenkidul - Terlaksananya pembangunan JITUT sepanjang m di Kelurahan Pakunden (3 lokasi), Kelurahan Tanjungsari, Kelurahan Klampok, Kelurahan Plosokerep dan Kelurahan Gedog. d. Kegiatan Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan (DAK) - Terlaksananya pembangunan sumur bor beserta rumah pompa dan pompa air diesel di 30 titik lokasi. - Terlaksananya pembangunan gudang alsintan sebanyak 1 unit 2. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan a. Kegiatan penyusunan programa penyuluhan - Terlaksananya penyusunan programma penyuluhan dan monografi pertanian sebanyak 21 kali. 3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan a. Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna - Terlaksananya pemenuhan sarana dan prasarana kebun percontohan di 3 lokasi b. Kegiatan pelatihan penerapan teknologi pertanjian/perkebunan modern bercocok tanam - Terlaksananya Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi di Kel. Rembang, Kel. Tanjungsari dan Kel. Tanggung DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 36

42 4. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani a. Kegiatan Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis - Terlaksananya monitoring PUAP sebnyak 4 kali dalam setahun b. Kegiatan peningkatan kemampuan lembaga petani - Terlaksananya pembinaan pengembangan kelas kelompok - Terlaksananya pembinaan dan pendampingan kempok tani 5. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian a. Kegiatan Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah - Terlaksananya pertisipasi dalam pameran pertanian sebanyak 3 kali Indikator Kinerja :. Prosentase rata-rata peningkatan produksi ikan (ikan konsumsi, ikan hias dan benih ikan) Prosentase rata-rata peningkatan produksi ikan pada tahun 2016 sebesar 9,80% (Target daerah 3,17%) dengan kategori capaian Sangat Berhasil. Produksi ikan konsumsi di Kota Blitar meningkat sebesar 4,7 ton dari 179,01 ton menjadi 183,79 ton. Produksi ikan hias juga mengalami peningkatan sebesar 5% dibanding tahun lalu. Produksi benih ikan Kota Blitar meningkat dari ekor menjadi ekor pada tahun Volume produksi dan nilai omzet produksi ikan hias meningkat disebabkab beralihnya komoditas yang dibudidayakan petani dari jenis ikan yang kurang menguntungkan menjadi jenis ikan lainj yang lebih bernilai ekonomis. Jenis ikan hias yang saat ini banyak diminati adalah Koi, Manvis, Cupang dan Sepat. Program dan Kegiatan yang mendukung tercapainya indikator kinerja tersebut adalah : 1. Program Pengembangan Budidaya Perikanan a. Kegiatan pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan - Terlaksananya penyuluhan dan pendampingan Kelompok Pembudidaya Ikan Hias 3 kelompok dan Kelompok Pembudidaya Ikan Konsumsi sebanyak 20 kelompok. b. Pembinaan dan pengembangan perikanan - Terlaksananya bursa dan lomba ikan hias sebanyak 4 kegiatan. DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 37

43 c. Kegiatan Pembinaan dan pengembangan perikanan (DAK Perikanan) - Terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana perikanan dan kebutuhan sarana produksi budidaya ikan UPTD BBI dan PIAIH sebanyak 12 jenis. Indikator Kinerja : Prosentase rata-rata peningkatan produksi hasil ternak (daging, telur & susu) Prosentase peningkatan produksi hasil ternak pada tahun tahun 2016 sebesar 4,24% dari target daerah sebesar 2 % dengan kategori capaian Sangat Berhasil. Produksi daging meningkat dari 3.264,98 ton pada tahun 2015 menjadi 3.289,80 ton pada tahun Sedangkan produksi susu meningkat dari 479,08 liter pada tahun 2015 menjadi 500,60 liter pada tahun Untuk produksi telur meningkat sebesar 7,48% dari 2.477,27 ton pada tahun 2015 menajdi 2.662,60 ton pada tahun Program dan kegiatan yang mendukung peningkatan produksi hasil peternakan adalah : 1. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan a. Pengembangan agribisnis peternakan - Terlaksananya pembinaan dan bingbingan teknis usaha ternak sapi - Terlaksananya pembinaan dan pelatihan manajemen Embrio Kampung Susu di Pakunden - Pelayanan terpadu kesehatan hewan di 7 lokasi sebanyak 2 kali b. Pengembangan agribisnis peternakan (DAK) - Terlaksananya pengadaan peralatan di RPH-R dan RPH-U Dimoro sebanyak 4 paket 2. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak a. Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menulat ternak - Pemeliharaan dan penanggulangan penyakit ternak sebanyak 7 kegiatan - Pengujian sampel pemlsuan daging sebanyak 1 kali - Sosialisasi dan monitoring pemotongan hewan Qurban ASUH - Sertifikasi HALAL RPHR dan Serivikasi NKV RPH-U/RPH-R DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 38

44 C. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA DENGAN TARGET S/D AKHIR PERIODE RENSTRA DAN TARGET NASIONAL Tabel. 3.3 PERBANDINGAN REALISASI KINERJA S/D AKHIR PERIODE RENSTRA NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET RENSTRA s/d 2021 REALISASI KINERJA TINGKAT KEMAJUAN (%) Meningkatnya ketahanan pangan daerah 1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan 85 80,4 94,58 2. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 86 89,7 104,30 Konsumsi 3. Prosentase peningkatan produksi padi 3,6% -3,30% ton 4. Prosentase rata-rata peningkatan produksi ikan (ikan konsumsi, ikan hias dan benih ikan) 19.2% 9,80% 51,04 5. Prosentase rata-rata peningkatan produksi hasil ternak (daging, telur & susu) 12% 4,24% 35,33 DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 39

45 Tabel. 3.4 PERBANDINGAN REALISASI KINERJA DENGAN REALISASI NASIONAL NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA REALISASI KINERJA 2016 TARGET NASIONAL Ket. (+/-) Meningkatnya ketahanan pangan daerah 1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan 80,4 89, Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi 80,7 86, Prosentase peningkatan produksi padi -3,30% 4. Prosentase rata-rata peningkatan produksi ikan (ikan konsumsi, ikan hias dan benih ikan) 5. Prosentase rata-rata peningkatan produksi hasil ternak (daging, telur & susu) 9,80% 4,24% DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 40

46 C. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA TAHUN 2016 DENGAN TAHUN SEBELUMNYA NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA 2016 REALISASI KINERJA Meningkatnya ketahanan pangan daerah 1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan 80 79,91 80,4 2. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 81 88,70 89,7 Konsumsi 3. Prosentase peningkatan produksi padi 0,60% ton -3,30% 4. Prosentase rata-rata peningkatan produksi ikan (ikan konsumsi, ikan hias dan benih ikan) 3,17% Ikan konsumsi 179,02 ton; ikan hias ekor; benih ikan ,80% 5. Prosentase rata-rata peningkatan produksi hasil ternak (daging, telur & susu) ekor 2% Daging 3.264,98 ton; telur 2.477,27 ton; susu liter 4,24% DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 41

47 1. Indikator Kinerja : Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan mengalami peningkatan sebesar 0.6 % dari 79,91 pada tahun 2015 menjadi 80,4 pada tahun Ketersediaan pangan utama mengalami peningkatan dari ,82 ton pada tahun 2015 menjadi ,13 ton pada tahun Hal ini berarti ketersediaan pangan bagi penduduk di Kota Blitar pada tahun 2016 sebesar 0,33 ton/th/jiwa meningkat dari tahun sebelumnya 0,30 ton/th/jiwa. Dari segi kandumgan nilai gizi ketersediaan pangan yang diukur dengan rata-rata prosentase ketersediaan energy dan protein (dibandingkan dengan rekomendasi tingkat ketersediaan energy kkal/kapita/hari dan tingkat ketersediaan protein sebesar 57 gr/kapita/hari) pada tahun 2016 sebesar 104,1% naik dari tahun sebelumnya sebesar 178,36%. Pemenuhan ketersediaan dan penguatan cadangan pangan tetap harus dilakukan dengan cara penyediaan bahan pangan baik dari produksi sendiri ataupun dari luar daerah serta serta distribusi dan akses pangan yang bias dijangkau oleh masyarakat. Penyediaan dari produksi sendiri dapat dilakukan dengan peningkatan produksi baik dari sector pertanian, perikanan maupun peternakan. Tabel. 3.3 Perkembangan Ketersediaan Pangan Kota Blitar Tahun No. Indikator Capaian 2015 Capaian Skor PPH Ketersediaan 79,91 80,4 2. Rata-rata ketersediaan pangan 88,70 89,70 utama per tahun (ton) 3. Ketersediaan pangan per jiwa (ton/th/jiwa) 4. Ketersediaan energy dan protein 89,4 89,4 (%) 5. Penguatan cadangan pangan pemerintah (%) DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 42

48 2. Indikator Kinerja : Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi Pola konsumsi pangan masyarakat diarahkan menuju pemanfatan pangan secara Beragam, Bergizi, Berimbang, sehat, aman dan Halal. Tingkat konsumsi masayarakat dicerminkan dari hasil perhitungan skor PPH konsumsi, angka konsumsi energi, prosentase konsumsi energy serta prosentase pengawasan pangan segar. Perkembangan tingkat konsumsi pangan masyarakat dapat dilihat pada table berikut : Tabel 3.4 PERKEMBANGAN KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT KOTA BLITAR TAHUN No. Indikator Capaian 2015 Capaian Skor PPH Konsumsi (AKE = ,70 89,70 kkal/kapita/hari) 2. Angka Konsusi Energi (Kkal/Kapita/hari) 3. Prosentase Konsumsi Energi (%) 89,4 89,4 4. Pengawasan keamanan pangan segar (%) Capaian Skor PPH Konsumsi mengalami kenaikan sebesar 1,12% dari tahun 2015 yaitu sebesar 88,70 menjadi 89,7 pada tahun Sedangkan Angka Konsumsi Energi juga mengalami peningkatan dari kkal/kapita/hari pada tahun 2015 menjadi kkal/kapita/hari pada tahun 2016 dan telah memenuhi 89,4% Angka Kecukupan (AKE) Nasional sebesar kkal/kapita/hari. Hal ini menunjukkan peningkatan pola konsumsi masyarakat mendekati ideal. Berdasarkan klasifikasi Departemen Kesehatan RI angka tersebut termasuk dalam kriteria tingkat Defisit Ringan (80%-90%), sehingga perlu untuk ditingkatkan. Upaya yang bisa dilakukan adalan dengan meningkatkan peran Dewan Ketahanan Pangan dalam mengkoordinir instansi-instansi terkait untuk melakukan penyuluhan, promosi dan kampanye Gerakan Pola Pangan Masyarakat yang Beragam, Bergizi, Berimbang, Sehat, aman dan Halal (B3SAH). Selain itu juga untuk mendorong penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat dilakukan dengan cara, antara lain : introduksi pengolahan pangan berbahan non beras, DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 43

49 Lomba Cipta Menu, Lomba Pangan Olahan, Lomba Masak Ikan, Gerakan Genar Makan Ikan dan Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Pengawasan pangan segar yang dilakukan dengan cara mengambil sampel pangan segar yang beredar dimasyarakat untuk diuji dilaboratorium menunjukkan bahwa baik pada tahun 2015 dan 2016 dari 40 sampel pangan yang diuji dinyatakan 100% bebas residu pestisida dan aman di konsumsi. 3. Indikator Kinerja : Prosentase peningkatan produksi padi Produksi tanaman pangan utama (padi dan jagung) setiap tahunnya cenderung mengalami penurunan. Produksi padi mengalami penurunan sebesar - 3,3% dari ton pada tahun 2015 menjadi ton pada tahun Penurunan produksi ini disebabkan adanya penurunan luas lahan serta pergeseran musim tanam sehingga jadwal tanam mengalami kemunduran. Walaupun begitu produktivitas tanaman pangan utama mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Karena keterbatasan lahan usaha peningkatan produksi tanaman pangan guna menjaga ketersediaan pangan dilakukan dengan : a. Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) yaitu yang merupakan perbandingan luas baku sawah dibandingkan dengan luas tanam pada tahun yang sama. IP Total maksimum adalah 3, yang berate dalam satu tahun luas baku sawah ditanami sebanyak 3 kali dengan rotasi tanaman bergantian antara padi, palawija dan tanaman hortikultura. b. Peningkatan produkstivitas masing masing komoditi pertanian. Peningkatan produktivitas dilakukan dengan penggunakan pupuk seimbang, penggunaan benih unggul bersertifitkat dan pengendalian hama penyakit tanaman secara terpadu. c. Penyediaan air irigasi yang mencukupi dengan pembangunan dan perbaikan saluran irigasi, juga pembangunan sumur bor untuk menjaga ketersediaan air terutama pada musim kemarau. d. Upaya pencegahan alih fungsi lahan pertanian dengan penetapan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 44

50 LAPORAN KINERJA INSTANSII PEMERINTAH TAHUN 2016 Grafik Perkembangan Produktivitas Tanaman Pangan Utama Tahun ,54 6,07 7,92 7,95 8,02 8,05 6,,38 6,41 6,7 6,72 Produktivitas padi (ton/ha) 5 4 Produktivitas jagung (ton/ha) ,72 1,78 1,8 1,88 1,9 Produktivitas kacang tanah (ton/ha) Grafik Perkembangan Produksi Tanaman pangan Utama (ton) Tahun Produksi Padi (ton) Produksi Kacang Tanah (ton) 150,00 101,68 81,60 100,00 72, ,22 37,80 50,00 0, Produksi Jagung (ton) DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 45

51 LAPORAN KINERJA INSTANSII PEMERINTAH TAHUN Indikator Kinerja : Prosentase peningkatan rata rata produksi hasil perikanan Produksi hasil perikanan cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan produksi perikanan dilakukan dengann upaya penerapan sistem budidaya yang baik dan benar. Salah satunya dengan pendampingan untuk memperoleh sertifikat CPIB dan CBIB, pemberdayaan kelompok ikan dan perluasan pemasaran melalui sarana promosi dan pameran baik dalam daerah maupun luar daerah. Perkembangan hasil produksi perikanann di tunjukkan oleh grafik berikut ini. Grafik Perkembangan Produksi Hasil Perikanan Tahun Produksi Ikan Konsumsi (ton) Produksi Ikan Hias (ekor) Produksi Benih Ikan di BBI (ekor) DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 46

52 5. Indikator Kinerja : Prosentase rata-rata peningkatan produksi hasil ternak (daging, telur & susu) Prosentase rata-rata produksi hasil ternak mengalami peningkatan dari 1,6% pada tahun 2015 menjadi 4,2% pada tahun Produksi hasil peternakan setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan. Untuk meningkatkan produksi hasil peternakan dilakukan dengan pembinaan dan sosialisai tentang budidaya yang baik, pemantauan kesehatan hewan serta penjaminan Bahan Asal Hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal. Grafik Perkembangan Produksi Peternakan Tahun Produksi Daging (Ton) Produksi Susu (Liter) Produksi Telur (Ton) DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 47

53 D. AKUNTABILITAS KEUANGAN / COST PER OUTCOME Dalam mengukur penilaian kinerja capaian keuangan, dalam Laporan ini dilakukan pengukuran kinerja keuangan terhadap Belanja Langsung yang berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 dan Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, merupakan Anggaran yang digunakan secara langsung untuk program pembangunan. Pengukuran kinerja keuangan per tujuan dan/atau sasaran yang menjadi kinerja utama (cost per outcome), dihitung dengan cara sebagai berikut : DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 48

54 Tabel. 3.5 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2016 SASARAN/PROGRAM INDIKATOR KINERJA ANGGARAN Meningkatnya ketahanan pangan daerah PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN (Pertanian/Perkebunan) PROGRAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI 1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Prosentase ketersediaan informasi pasokan, harga & akses pangan di Daerah Rata-rata cadangan pangan di tingkat rumah tangga Prosentase penduduk rawan pangan yang ditangani sesuai prosedur 2. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi Prosentase rata-rata peningkatan pendapatan petani anggota kelompok binaan Dinas Target Realisasi Capaian Alokasi Realisasi Capaian 80 80,4 100, ,83 82 % 82 % 100, ,83 2 kg/kapita /bln 2 kg/kapi ta/bln 100,00 40 % 40 % 100, ,7 110, ,25 5 % 3,8 % 76, ,95 PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN (Pertanian/Perkebunan) PROGRAM PENINGKATAN PEMASARAN HASIL PRODUKSI PERTANIAN Prosentase keamanan pangan segar yang terpantau Prosentase peserta pelatihn introduksi pangan alternatif non beras yang berminat menerapkan diversifikasi pangan 3. Prosentase peningkatan produksi padi Rata-rata omzet penjualan produk hasil pertanian Kota Blitar yang dipromosikan 50 % 100 % 200, ,41 10 % 0 % 0,00 0,6 % -3,3 % -550, Rp.,- /bulan/je nis produk Rp.,- /bulan/ jenis produk ,80 100, ,26 DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 49

55 PROGRAM PENINGKATAN PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN/PERKEBUNAN Jumlah kebun percontohan penerapan teknologi pertanian yang beroperasi penuh selama 1 th 3 lokasi 3 lokasi 100, ,03 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN/PERKEBUNAN PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH PERTANIAN/PERKEBUNAN LAPANGAN Produktivitas Padi tahun ini 8,04 ton/ha 8,05 ton/ha 100, Jumlah penyuluh pertanian berkinerja BAIK (sesuai kriteria Permentan No.91/Permentan/OT.14/9/2013) ,43 3 orang 3 orang 100, ,00 4. Prosentase rata-rata peningkatan produksi ikan (ikan konsumsi, ikan hias dan benih ikan) 3,17 % 9,8 % 309, ,67 PROGRAM PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERIKANAN Produksi ikan konsumsi 188 ton 184 ton 97, Produksi ikan hias ekor ekor 102,47 Produksi benih ikan ekor ekor 100,24 Prosentase Peningkatan Produksi Benih Ikan UPTD BBI dan PIAIH 5 % 5 % 100, ,67 5. Prosentase rata-rata peningkatan produksi hasil ternak (daging, telur & susu) 2 % 4,24 % 212, ,46 PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT TERNAK PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI HASIL PETERNAKAN Jumlah kasus kejadian penyakit menular hewan 3 kasus 3 kasus 100, ,68 Produksi daging 3330 ton ton 98, ,55 Produksi susu 489 ribu liter 501 ribu 102,37 liter Produksi telur 2527 ton ton 105,37 DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 50

56 D. PRESTASI/PENGHARGAAN 1. JUARA III RPH TERBAIK TINGKAT NASIONAL DARI MENTERI PERTANIAN RI, DISERAHKAN DI BOYOLALI JAWA TENGAH, JUMAT 28 OKTOBER JUARA TERBAIK I LOMBA LABORATORIUM KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN TINGKAT JAWA TIMUR 3. JUARA PELAYANAN PUBLIK INOVATIF SE JAWA TIMUR ATAS NAMA RPH DIMORO KOTA BLITAR 4. JUARA II LOMBA HIGIENE SANITASI KIOS DAGING TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016, DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR 5. JUARA II LOMBA CIPTA MENU B2SA BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL TAHUN 2016 KATERGORI KREATIFITAS MENU APLIKATIF UNTUK KELUARGA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR 6. JUARA I LOMBA MASAK IKAN TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 KATEGORI MENU KUDAPAN, DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 51

57 BAB IV PENUTUP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan perencanaan dan penggunaan anggaran belanja daerah yang telah dipergunakan selama satu tahun Dalam LKjIP Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan disajikan informasi keberhasilan dan kegagalan serta evaluasi terhadap pelaksanaan sasaran yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi tersebut merupakan tolok ukur untuk melaksanakan perbaikan dan peningkatan kinerja Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan selanjutnya. A. KESIMPULAN Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar disusun berdasarkan Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar , dokumen Renja 2016, Revieu IKU Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Tahun 2016 serta Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun Dalam laporan ini mengukur kinerja Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan berdasarkan Tujuan Renstra yang telah ditetapkan menjadi Kinerja Utama Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar, yang terdiri atas 1 Kinerja Utama dengan 5 Indikator Kinerja Utama. Berdasarkan analisis kinerja dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja pada pada masing-masing Indikator Kinerja Utama masuk dalam kategori Sangat berhasil meskipun belum seluruh indikator mencapai target yang telah ditetapkan. Capaian kinerja pada tahun 2016 juga menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan dari capaian tahun sebelumnya. Keberhasilan capaian kinerja tersebut tidak terlepas dari terlaksananya program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing bidang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 52

58 LAPORAN KINERJA INSTANSII PEMERINTAH TAHUN 2016 B. LANGKAH PERBAIKAN Keberhasilan dan kegagalan capaian kinerja telah dilakukan analisis dan evaluasi sehingga diketahui langkah-langkah strategis yang harus dilaksanakan dalam meningkatkan capaian kinerja ditahun berikutnya. Demikian halnya koordinasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait akan terus ditingkatkan dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan /atau sasaran strategis Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakann Kota Blitar yang telah ditetapkan. Pada tahun 2016 indikator prosentase peningkatan produksi padi termasuk katergori tidak berhasil dikarenakan terjadi penurunan produksi padi tahun 2016 sebesar 521 ton dibanding tahun sebelumnya sebesar ton. Permasalahan ini disebabkan beberapa faktor yakni penurunan luas lahan pertanian yang beralih fungsi ke perumahan dan fasilitas umum serta mundurnya jadwal tanam padi karena kondisi cuaca ekstrim dan diganti dengan palawija (jagung) sehingga berdampak pada mundurnya perhitungan produksi padi di tahun Solusi kedepan untuk mempertahankan produksi padi lebih difokuskan pada peningkatan produkstifitas, peningkatan IP (Indeks Pertanaman), perbaikan infrastruktur dan introduksi teknologi Pengelolaan Tanaman terpadu (PTT) padi untuk meningkatkan produktivitas padi dan pengendalian alih fungsi lahan melalui penetapan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Demikian, semoga dokumen LKjIP ini dapat berguna bagi Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakann khususnya sebagai evaluasi untuk perbaikan di masa depan, serta bagi segenap pihak yang berkepentingan. Blitar, 30 Desember 2016 KEPALA DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR Ir. DJATMIKO BUDI SANTOSAA Pembina Utama Muda NIP DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR 53

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan aspirasi serta cita-cita masyarakat dalam mencapai masa depan yang

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1 Kota Prabumulih 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Keinginan Pemerintah dan tuntutan dari publik saat ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan negara. Dasar dari

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA SKPD DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA SKPD DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR TAHUN 2015 INDIKATOR KINERJA UTAMA SKPD DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR TAHUN 2015 VISI : Mewujudkan pertanian berdaya saing ekonomi dan menunjang ketahanan pangan pada tahun 2015. MISI : 1.

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

MEMUTUSKAN: : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 113 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2. BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) Lampiran I Matriks Rencana Strategis Tahun 2016-2021 SATUAN POLISI

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sehubungan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA,

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id -1- GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN PROVINSI BALI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN BHINNEKA TU NGGA L IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 1 Kedudukan Satuan Kerja Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, ditetapkan berdasarkan

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D 29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN 2003 Menimbang PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, S A L I N A N NOMOR 1/D, 2008 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PETERNAKAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA PEKANBARU DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK,

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG, Menimbang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh kondisi sumberdaya pertanian, tetapi juga ditentukan oleh peran penyuluh pertanian yang sangat strategis

Lebih terperinci

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional. BAB XVII DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 334 Susunan organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI Menimbang Mengingat PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi A.1. Kedudukan 1. Dinas Pertanian dan Peternakananian merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Pertanian

Lebih terperinci

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus BAB XII DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 224 Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 36 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 36 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PERWAKILAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Tangerang

Pemerintah Kota Tangerang KATA PENGANTAR Segala puji dan rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, bahwa Rencana Kerja (Renja) Dinas Ketahanan Pangan APBD Perubahan Tahun 2017 ini dapat disusun tepat waktu, sehingga dokumen

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA BATU DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1389 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERTANIAN KOTA BANDUNG DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

Lakip Dispenduk Capil 2016 LKjIP Dispendukcapil 2016 BAB I PENDAHULUAN

Lakip Dispenduk Capil 2016 LKjIP Dispendukcapil 2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor 4 Tahun 2013 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka terbentuklah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Blitar,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 69 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 69 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 69 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MUSI RAWAS, Menimbang

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 26 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 26 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang

Lebih terperinci