BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah PerusahaanPT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Kwala

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah PerusahaanPT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Kwala"

Transkripsi

1 II34 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah PerusahaanPT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Kwala Madu Pabrik gula kwala madu merupakan pabrik gula ke2 (Dua) di sumatera utara sesudah pabrik gula Sei Semayang. Pabrik gula kwala madu terletak di desa kwala begumit, kecamatan stabat, kabupaten langkat kirakira 36 Km darikota Medan. Vicinity map pabrik gula kwala madu dapat dilihat pada gambar 2.1. Pembangunan pabrik gula kwala madu dilakukan dengan cara tender internasional oleh pemerintah indonesia yang diselenggarakan oleh proyek pembangunan industry gula pada tahun 1981, dimanahasilnyadimenangkanolehhitachi Ship Building & Engineering Co. I.td (Hitachi Zosen). Gambar 2.1 Vicinity map pabrik gula Kwala Madu Sesuai kontrak Pemerintah RI dengan Hitachi Zosen untuk pengembangan dan pendirian pabrik gula Kwala Madu yang ditanda tangani pada tanggal 23 November 1981 dan mulai berlaku tanggal 6 Februari 1982, pabrik harus

2 II35 diselesaikan dalam waktu 24 bulanya itu tanggal 6 Februari 1984 ditambah keterlambatan yang diterima selama 14 hari. Ternyata pabrik gula Kwala Madu dapat diselesaikan (dalam arti dapat beroperasi) 1 bulan lebih maju dari ketentuan kontrak yaitu tanggal 20 januari Dalam proses pengolahannya, pabrik gula Kwala Madu beroperasi selama 24 jam sehari dalam masa gilingan selama ±7 bulan yang dibagi menjadi 3 shift kerja, dimana 1 shift adalah 8 jam. Pabrik gula Kwala Madu beroperasi dengan kapasitas produksi 4000 ton tebu sehari (4000 TCD). Berdasarkan sejarah diatas, pabrik gula Kwala Madu merupakan industry besar yang telah beroperasi selama 30 Tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pabrik gula Kwala Madu ini sudah lama beroperasi dalam hal memenuhi kebutuhan masyarakat Ruang Lingkup Bidang Usaha Pabrik gula Kwala Madu merupakan industry manufaktur yang memproduksi gula. Bahan baku utama dari produk tersebut adalah tebu, yang tidak jauh dari penyediaan bahan baku. Sedangkan bahan tambahan untuk pembuatan gula adalah air, susu kapur, gas belerang,fluclonat, dan asam phospat. SK Menteri Pertanian No.59/KPTS/EKKU/10/1997 mengelompokkan pabrik gula berdasarkan kapasitas, yaitu: 1. Golongan A untuk pabrik dengan kapasitas ton/ hari. 2. Golongan B untuk pabrik dengan kapasitas ton/ hari. 3. Golongan C untuk pabrik dengan kapasitas ton/ hari.

3 II36 4. Golongan D untuk pabrik dengan kapasitas ton/ hari. Berdasarkan pengelompokan perusahaan gula negara, pabrik gula Kwala Madu dikategorikan kelompok D, dikarenakan pabrik gula ini berkapasitas 4000 ton/ hari. Hal ini menunjukkan bahwa pabrik gula Kwala Madu ini merupakan pabrik gula yang berkapasitas tertinggi dalam perusahaan gula negara. Selain pabrik gula Kwala Madu, PTPN II juga mempunyai pabrik gula yang lain yaitu pabrik gula Sei Semayang dengan kapasitas 4000 ton/ hari Lokasi Perusahaan Lokasi pabrik gula Kwala Madu berada di Desa Kwala Begumit, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, kirakira 36 km dari Kota Medan Daerah Pemasaran PT. Perkebunan Nusantara II pabrik gula Kwala Madu memiliki sistem pemasaran yang dimulai dari proses pemesanan. Pesanan ini diterima oleh pihak perusahaan melalui bagian pemasaran berdasarkan sistem tender, dimana selanjutnya bagian pemasaran akan memberitahukan pemesanan tersebut ke pabrik untuk di proses. Setelah pemesanan selesai di proses, maka konsumen akan mengambil langsung ke pabrik gula Kwala Madu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Pendistribusian pada pabrik gula PTPN II sampai ketangan konsumen dapat dilihat seperti pada Gambar 2.2.

4 II37 Pabrik Gula PTPN II Bagian Pemasaran BULOG / Agen Konsumen Gambar 2.2 Diagram Pendistribusian gula di PT. Perkebunan Nusantara II Kwala Madu Pemasaran gula ke konsumen melalui Bulog kurang memberikan keuntungan dan bahkan memberikan kerugian bagi perusahaan dikarenakan harga jual yang ditentukan Bulog tidak dapat memenuhi biaya produksi gula Organisasi dan Manajemen Struktur Organisasi Perusahaan Untuk mencapai tujuan dan sasaran maka struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Perkebunan Nusantara II Kwala Madu adalah struktur organisasi lini seperti pada gambar 5.1. Struktur organisasi lini adalah suatu struktur organisasi dimana wewenang dan kebijakan pimpinan atau atasan dilimpahkan pada satuansatuan organisasi di bawahnya menurut garis vertikal.

5 Manager Pabrik Ketua P2K3/ Tanggap Darurat Ka. Dinas Teknik Ka. Laboratorium Papam Ka. Tata Usaha Ka. Dinas Pengolahan Asisten Boiler Asisten Gilingan Asisten Listrik Asisten Workshop Asisten Cane Yard Asisten Instrume nt Asisten Lab Asisten Timbangan Danru Asisten Gudang Hasil Asisten Adm/ Keuangan Asisten SDM & Umum Asisten Timbang an Asisten Pemurnian Asisten Penguapan Asisten Masakan Asisten Putaran Koordi nator Koordi nator Koordi nator Koordi nator Koordi nator Koordi nator Koordi nator Koordi nator Hansip Koordi nator Koordi nator Koordi nator Koordi nator Koordi nator Koordi nator Koordi nator Koordi nator Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Operator/ Karyawan Pelaksana Operator/ Karyawan Pelaksana Operator/ Karyawan Pelaksana Operator/ Karyawan Pelaksana Gambar 2.3. Struktur Organisasi Perusahaan II5

6 III Pembagian Tugas & Tanggung Jawab Adapun tugas dan tanggung jawab dari masingmasing bagian adalah sebagai berikut: 1 Manager Pabrik Tugas Manager pabrik adalah: a Membantu direksi mengerjakan tugas dan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh perusahaan. b Melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pengawasan di pabrik, guna menunjang usaha pokok secara efektif dan efisien. Tanggung jawab Manager pabrik adalah: a. Manager pabrik bertanggung jawab terhadap direksi. 2 Ketua P2K3/ Tanggap Darurat. Tugas Ketua Tanggap darurat adalah: a. Menghimpun dan mengolah data mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja. b. Membantu menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja mengenai: Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan K3 termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta cara menanggulanginya. Faktorfaktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja.

7 II40 Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kerja yang bersangkutan. Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya. c. Membantu Pengusaha/ Pengurus dalam : Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik. Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja (PAK) serta mengambil langkahlangkah yang diperlukan. Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan kerja, higiene perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomi. Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan makanan di perusahaan. Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja. Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja. Mengembangkan laboratorium Keselamatan dan Kesehatan Kerja, melakukan pemeriksaan laboratorium dan melaksanakan interpretasi hasil pemeriksaan. Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, higienis perusahaan dan kesehatan kerja. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan manajemen dan pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, higiene perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi kerja.

8 II41 Tanggung jawab Ketua Tanggap Darurat P2K3 adalah: Memimpin semua rapat pleno P2K3 ataupun menunjuk anggota untuk memimpin rapat pleno. Menentukan langkah dan kebijakan demi tercapainya pelaksanaan programprogram P2K3. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan K3 di Perusahaan ke Disnakertrans Kabupaten/Kota setempat melalui Pimpinan Perusahaan. Mempertanggungjawabkan programprogram P2K3 dan pelaksanaannya kepada Direksi. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaannya programprogram K3 di Perusahaan. 3 Kepala Dinas Teknik Tugas Kepala Dinas Teknik adalah: a Dalam menjalankan tugas, kepala dinas teknik harus berkoordinasi dengan kepala pengolahan dibantu oleh asisten. b Mengkoordinasikan seluruh asisten yang dibawahi untuk mencapai target dan sasaran yang ditetapkan. c Mengoptimalkan kerja mesin, peralatan agar proses produksi berjalan efektif dan efisien. d Membuat laporan pertanggung jawabankerja. Tanggung jawab Kepala Dinas Teknik adalah: a Membuat rencana kerja jangka pendek dan jangka menengah untuk pemeliharaan dan pengoperasian mesin/ instalasi.

9 II42 b Mengendalikan biaya operasional di pabrik agar kegiatan berjalan efektif dan efisien. c Memantau, mengevaluasi, dan membuat tindakan terhadap penyimpanan operasional di Pabrik. 4 Asisten Boiler Tugas Asisten boiler adalah: a Stasiun boiler dipimpin oleh seorang staf dan dibantu oleh mandor, bertugas mengelola peralatan dan sumber daya lainnya pada stasiun boiler. Tanggung jawab Asisten boiler adalah: a. Asisten boiler bertanggung jawab kepada Kepala Dinas teknik. 5 Asisten Milling Tugas Asisten milling adalah: a Stasiun milling dipimpin oleh seorang staf yang dibantu oleh mandor bertugas mengelola peralatan dan tenaga kerja pada stasiun milling. Tanggung jawab Asisten milling adalah: a Asisten milling bertanggung jawab kepada Kepala Dinas teknik. 6 Asisten Listrik/ Instrument Tugas Asisten listrik/ Instrument adalah: a Bidang listrik/ instrument dipimpin oleh staf. dan dibantu oleh mandor, bertugas mengelola peralatan listrik dan sumber daya lainnya yang berkaitan.

10 II43 Tanggung jawab Asisten listrik/ Instrument adalah: a Membantu Kepala Dinas teknik dalam melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan layout, pengoperasian seluruh peralatan pabrik, kantor, perumahan, pembangkit yang berkaitan dengan listrik/ instrument. 7 Asisten Work Shop Tugas Asisten Work Shop adalah: a Work Shop dipimpin oleh seorang staf dibantu oleh mandor serta tenaga administrasi. Asisten work shop bertugas untuk melayani perbaikan dan pembuatan suku cadang. Tanggung jawab Asisten Work Shop adalah: a Asisten Work Shop bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Teknik. 8 Asisten Cane Yard Tugas asistencane Yard adalah: a. Asisten Cane Yard dibantu mandor dan dipimpin oleh seorang staf dan tenaga adminstrasi. Bertugas mengatur kelancaran dalam pengolahan tebu serta memelihara lingkungan/ infrastruktur milik pribadi. Tanggung jawab Asisten Cane Yard adalah: a. Asisten Cane Yard bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Teknik. 9 Kepala Dinas Pengolahan Tugas Kepala Dinas Pengolahan adalah: a Dalam melaksanakan tugas, Kepala Dinas Pengolahan harus berkoordinasi dengan Kepala Dinas Teknik dibantu oleh asisten.

11 II44 b Mengkoordinasikan seluruh asisten yang dibawahi untuk mencapai target yang sudah ditetapkan. c Mengoptimalkan kerja mesin/ peralatan Tanggung jawab Kepala Dinas Pengolahan adalah: a. Kepala Dinas Pengolahan bertanggung jawab kepada Manager Pabrik. 10 Asisten Pemurnian Tugas Asisten Pemurnian adalah: a. Stasiun pemurnian dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan tenaga administrasi. Bertugas memaksimalkan rendemen, menekan kehilangan dengan kualitas sebaik mungkin secara efisien. Tanggung jawab Asisten Pemurnian adalah: a. Asisten pemurnian bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan. 11 Asisten Putaran Tugas Asisten Putaran adalah: a. Stasiun putaran dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan tenaga administrasi. Bertugas memisahkan Kristal dan melakukan pengeringan dengan prinsip efisien. Tanggung jawab Asisten Putaran adalah: a. Asisten putaran bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan. 12 Asisten Penguapan Tugas Asisten Penguapan adalah: a. Stasiun penguapan dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan tenaga administrasi. Bertugas untuk mengentalkan nira dengan kecepatan

12 II45 penguapan yang sesuai, tidak terjadi kerusakan dan biaya seekonomis mungkin. Tanggung jawab Asisten Penguapan adalah: a. Asisten penguapan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan. 13 Asisten Pemasakan Tugas Asisten Pemasakan adalah: a. Stasiun pemasakan dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan tenaga administrasi. Bertugas melakukan pemasakan nira hingga terbentuk kristal gula dengan prinsip efisien. Tanggung jawab Asisten Pemasakan adalah: a. Asisten pemasakan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan. 14 Kepala Tata Usaha TugasKepala Tata Usaha adalah: a. Administrasi pabrik/ kebun dikelola oleh seorang staf. dengan dibantu tenaga kerja administrasi yang bertugas mengelola administrasi pabrik/ kebun secara menyeluruh. Tanggung jawab Kepala Tata Usaha adalah: a Mengkoordinir seluruh kegiatan administrasi kantor. b Bersama dinas/ bagian lain menyusun rencana kerja tahunan. c Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja. d Pengendalian sumber dana dan penggunaan dana. e Menyimpan uang kas dan suratsurat berharga milik perusahaan. f Melakukan inspeksi ke kantor unit dalam lingkup pabrik/ kebun.

13 II46 g Pengamanan terhadap aset perusahaan. 15 Asisten Umum Tugas Asisten Umum adalah: a. Membantu Kepala Tata Usaha melakukan pengawasan pada bagian umum seperti personalia dan koperasi. Adapun tanggung jawab Asisten Umum adalah: a. Asisten Umum bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha perusahaan. 16 Asisten Kantor Tugas Asisten Kantor adalah: a. Membantu Kepala Tata Usaha dalam pengawasan di bagian akuntansi, finansial, dan perencanaan perusahaan. Tanggung jawab Asisten Kantor adalah: Asisten Kantor bertanggung jawab langsung kepada Kepala Tata Usaha mengenai kondisi kantor dibantu seorang kordianator. 17 Asisten Gudang Tugas Asisten Gudang adalah: a. Membantu Kepala Tata Usaha dalam mengawasi bagian gudang di pabrik. Tanggung jawab Asisten Gudang adalah: a. Asisten Gudang bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha dalam melakukan pengawasan di gudang di bantu seorang koordinator. 18 Kepala Laboratorium Tugas Kepala Laboratorium adalah:

14 II47 a. Membantu manager pabrik dalam melaksanakan pekerjaan dibidang laboratorium sebagai alat kontrol. Tanggung jawab Kepala Laboratorium adalah: a. Kepala Laboratorium bertanggung jawab terhadap manager. 19 Asisten Laboratorium Tugas Asisten Laboratorium adalah: a. Membantu tugas Kepala Laboratorium dalam pengawasan di laboratorium. Tanggung jawab Asisten Laboratorium adalah: a. Asisten Laboratorium bertanggung jawab langsung kepada Kepala Laboratorium dibantu oleh seorang koordinator. 20 Komandan Regu (Danru) Tugas Komandan Regu adalah: a. Pengawasan terhadap keamanan asset perusahaan, tenaga kerja dan keluarga. Tanggung jawab Komandan Regu adalah: a. Membantu perwira pengaman dalam melaksanakan tugasnya di bidang keamanan.

15 II48 No Jumlah Tenaga Kerja & Jam Kerja Jumlah Tenaga Kerja Tenaga kerja di pabrik Gula Kwala Madu terdiri dari: 1. Staf Pimpinan = 15 orang 2. Karyawan Pelaksana = 230 orang 3. Karyawan tidak tetap = 171 orang Jumlah = 416 orang Tabel 2.1. Susunan Tenaga Kerja pada Pabrik Gula Kwala Madu Uraian Kantor Manager a. Manager b. TUK/Umum/G. Material c. Gudang Hasil Dinas Teknik a. Kantor Dinas teknik b. Boiler c. Mill d. Power House/Listrik e. Instrument f. Work Shop g. Cane Yard h. Keamanan Dinas Pengolahan a. Kantor Dinas b. Pelumasan c. Pemurnian d. Penguapan e. Masakan f. Putaran g. Pengarungan Laboratorium a. Lab. Pabrik b. Weater Treatment c. Instalasi Limbah Karyawan Pimpinan Karyawan Pelaksana Karyawan Tidak Tetap Jumlah d. Timbangan Jumlah Sumber: Data Perusahaan

16 II49 Pihak perusahaan masih kurang memperhatikan bagaimana cara menentukan jumlah tenaga kerja di perusahaan tersebut. Produktivitas tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh pembagian beban kerja kepada masingmasing tenaga kerja yang ditentukan perusahaan tersebut.oleh karena itu, jumlah tenaga kerja yang optimal sangat penting ditentukan untuk memaksimalkan laba perusahaan tersebut Jam Kerja Supaya Perusahaan berjalan lancar dalam melakukan tugas untuk mencapai tujuannya, maka jam kerja diatur (bagian operasional) menjadi tiga shift, yaitu: 1. Shift I : pukul WIB 2. Shift II : pukul WIB 3. Shift III : pukul WIB Pihak perusahaan membuat kebijakan agar semua tenaga kerja wanita bekerja pada shift 1, dikarenakan tenaga kerja wanita tersebut ratarata ibu rumah tangga.

17 II Proses Produksi Bahan yang Digunakan Bahan Baku Bahan baku adalah semua bahan yang digunakan sebagai bahan utama dalam proses produksi. Adapun bahan baku yang digunakan dalam proses produksi yang terdapat di pabrik gula Kwala Madu adalah tebu. Tebu yang akan dipanen mempunyai rendemen (kadar gula) ratarata sekitar 6,5 7 %. Pemanenan tebu dilakukan antara 1012 bulan sejak ditanam, dimana sebelumnya diperiksa terlebih dahulu dengan mengambil sepuluh batang tebu secara acak sebagai sampel. Tebu yang baik untuk diolah adalah yang matang dan kandungan gula dalam batang adalah sama. Kadar gula dalam tebu dipengaruhi oleh faktor internal yaitu varietas tebu dan faktor eksternal adalah iklim, kondisi tanah, serta perawatan dan pemeliharaan.faktor yang paling nyata dalam kandungan gula adalah iklim, karena itu panen dilakukan saat curah hujan sedikit yaitu antara bulan Januari sampai dengan bulan Agustus. Salah satu alasan pabrik gula Kwala Madu beroperasi hanya 6 bulan adalah dikarenakan bahan baku tebu yang disengaja dapat dipanen saat iklim yang curah hujannya sedikit agar kadar gula dalam tebu tetap tinggi Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi, yang ditambahkan dalam proses pembuatan produk sehingga dapat meningkatkan

18 II51 mutu produksi. Bahan tambahan merupakan bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk atau suatu bahan yang ditambahkan pada produk dimana keberadaannya tidak mengurangi nilai produk tersebut. Adapun bahan tambahan padaproduksigulaadalah: 1. Air Air digunakan untuk mempermudah dalam pemerasan kandungan gula yang terdapat pada ampas tebu secara maksimal.volume air yang dibutuhkan sebanyak 20 % dari kapasitas tebu/hari. Air yang digunakan untuk proses produksi adalah air yang didapat dari hasil water treatment. 2. Susu kapur (Ca(OH)2) Kapur tohor dibuat menjadi susu kapur yang berfungsi untuk menaikkan ph nira menjadi 8,0 8,5. Pemilihan susu kapur sebagai bahan yang digunakan untuk menaikan ph nira didasarkan pada harganya yang murah dan mudah membuatnya. Susu kapur dibuat dengan proses pembakaran batu kapur dan disiram dengan air. 3. Belerang Gas belerang dibuat dari belerang yang digunakan dalam pemurnian nira. Tujuan pemberian gas belerang adalah: a. Menetralkan kelebihan air kapur pada nira terkapur ph mencapai 7,0 7,2. b. Untuk memutihkan warna yang ada dalam larutan nira yang mengurangi pengaruh pada warna kristal dan gula.

19 II52 4. Flokulant Flokulant diberikan untuk mempercepat pengendapan yang bertindak sebagai pengikat partikel halus yang tidak larut dalam nira (larutan untuk membentuk gumpalan partikel yang lebih besar dan mudahdiendapkanuntukdisaring). 5. Talofloc dan Talofloate Talofloc atau sering disebut gamping, diberikan untuk mengikat nira, sedangkantalofloateuntuk mereduksi warna dari pekat menjadi warna yang lebih pucat.kedua zat ini bertujuan untuk meningkatkan kemurnian dari nira kental. 6. Asam pospat Digunakan pada proses stasiun toladura yang mempunyai fungsi seperti gas SO 2. Bahan tambahan ini sangat berpengaruh terhadap produksi gula. Sehingga pihak perusahaan selalu membuat persediaan bahan tambahan untuk produksi.apabila persediaan bahan tambahan untuk produksi kurang, maka hasil produk gula tidak dapat sesuai dengan standar yang ditetapkan Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk atau bahan yang ditambahkan ke dalam produk dimana keberadaannya tidak mengurangi nilai produk tersebut. Bahanbahan penolong yang digunakan dalam produksi gula adalah:

20 II53 a. Karung plastik yang digunakan untuk mengarungi gula. Karung plastik ini merupakan karung plastik yang sudah diberikan label pabrik gula Kwala Madu. b. Benang jahit digunakan untuk menjahit karung plastik. Bahan penolong ini diperlukan saat produksi gula selesai, yaitu untuk sebagai tempat penampungan gula sehingga siap untuk disimpan ke gudang produk jadi dan juga siap untuk dipasarkan Uraian Proses Produksi Adapun uraian proses pembuatan gula dari tebu pada pabrik gula Kwala Madu dibagi menjadi beberapa stasiun, yaitu stasiun gilingan, stasiun pemurnian, stasiun penguapan, stasiun masakan, stasiun putaran dan penyelesaian. 1. Stasiun gilingan (Mill Station) Tebu yang telah halus dipotongpotong dari Cane Cutter I dan Cane Cutter II selanjutnya masuk ke dalam mesin giling agar lebih halus lagi sehingga mudah untuk diperas dan memperbesar kapasitas pemerasan. Fungsi dan tujuan dari penggilingan ini adalah untuk mendapatkan air nira sebanyak mungkin. Penggilingan atau pemerasan dilakukan lima kali dengan lima unit mesin gilingan (five set three roller mill) yang disusun seri dengan memakai tekanan hidrolik yang berbedabeda. Adapun mekanisme kerja dari stasiun pengilinggan ini adalah sebagai berikut:

21 II54 a. Tebu halus setelah dicacah dibawa cane carrier elevator ke gilingan pertama. Nira dari gilingan I ditampung pada bak penampungan I dan ampas tebu dari gilingan I masuk pada gilingan II untuk diperas lagi. b. Nira atau air perasan dari gilingan I dan II masih terdapat ampas yang nantinya samasama ditampung pada bak penampungan I, nira pada bak penampungan I disaring pada juice strainer kemudian ampasnya dimasukkan pada gilinggan II dan nira yang disaring ditampung dalam satu tangki (Raw Juice Tank) dan kemudian disalurkan pada stasiun pemurnian melalui pompa. c. Ampas tebu (bagasse) dari gilingan II masuk ke gilingan III untuk diperas lagi. Kemudian nira (air perasan) ditampung pada bak penampung II dan digunakan untuk menyiram ampas pada gilingan I. Demikian seterusnya sampai gilingan V. d. Ampas tebu dari gilingan V kemudian diangkut melalui 1 unit konveyor, dimana ampas kasar dibawa ke boiler untuk bahan bakar dan dipisahkan dengan ampas halus yang akan digunakan untuk membantu proses penyaringan pada alat vacum filter. 2. Stasiun pemurnian Nira yang diperoleh dari stasiun gilingan dipompakan menuju stasiun pemurnian.tujuan proses pada stasiun pemurnian adalah untuk memisahkan kotoran dari dalam nira sehingga nira yang dihasilkan lebih murni mengandung sukrosa. Di dalam proses pemurnian ada beberapa tahap yang dilakukan, yaitu:

22 II55 a. Timbangan nira mentah (Juice Weighting Scale) b. Pemanasannira 1 (Juice Heater 1) c. Tangki defekasi (Defecator) d. Tangki sulfitas e. Tangki tunggu f. Tangki netralisasi g. Pemanasan nira 2 (Juice Heater 2) h. Tangki pengembang (Flash Tank) i. Tangki pengendapan (Door Clalifier) 3. Stasiun penguapan (Evaporator Station) Stasiun penguapan pada proses pengolahan gula di Pabrik Gula Kwala Madu menggunakan empat unit evaporator yang disebut quadruple evaporator yang bertujuan untuk menguapkan air dan nira yang menggunakan proses vakum. Tujuan dari stasiun penguapan adalah untuk menguapkan air yang terkandung dalam nira encer, sehingga nira lebih mudah dikristalkan.penguapan dilakukan pada temperatur 50 0 C110 0 C dan penurunan tekanan di dalam evaporator dilakukan untuk menghindari kerusakan sakarosa maupun monosakaridanya.evaporator yang tersedia ada lima unit yaitu empat unit beroperasi dan satu unit sebagai cadangan bila ada pembersihan. 4. Stasiun masakan Pada stasiun masakan ini terjadi proses kristalisasi dengan tujuan untuk mencapai kualitas gula dalam nira kental. Nira dipanaskan dengan temperatur masakan C dengan cara menguapkan sampai berbentuk kristal. Proses

23 II56 produksi gula di Pabrik Gula Kwala Madu tergolong pada sistem 3 (tiga) tingkat ABD karena mempunyai HK gula sekitar 80, pada masakan A dan B diusahakan harkat kemurnian (HK) yang tertinggi. Masakan D diusahakan HK gula sekitar 5860, sedangkan untuk gula tetes HK <30. Proses masakan harus dilakukan pada tekanan hampa supaya pemecahan sukrosa tidak terjadi, karena akan membentuk caramel yang berwarna gelap pada suhu yang tinggi sehingga mutu gula rendah. Titik didih larutan gula lebih besar dari titik didih air murni karena adanya zat yang terlarut. Adapun langkahlangkah yang harus yang dilaksanakan dalam proses masakan adalah sebagai berikut: a. Menarik hampa b. Pembuatan bibit c. Memperbesarkristal d. Masakan tua e. Palung pendingin f. Pemisahan masakan D g. Pemisahan masakan A dan B 5. Stasiun pemutaran/ pemisahan Hasil dari proses pengkristalan adalah campuran antara kristal gula, stroop dan tetes. Stasiun pemutaran berfungsi untuk memisahkan kristal gula dari stroop dan tetes tersebut dengan menggunakan saringan sehingga dapat mengasilkan kristal dalam bentuk murni. Alat ini bekerja berdasarkan gaya sentrifugal. Saringan untuk massa campuran ini menggunakan kekuatan pusing. Massa dimasukan dalam alat sentrifugal, maka massa akan terlempar

24 II57 menjauhi sumbuh proses. Karena ada saringan, kristal akan tertahan, sedangkan larutan akan menembus lubanglubang saringan. Dengan demikian terpisahlah antara larutan dengan kristalnya. 6. Stasiun penyelesaian Kristal gula yang diturunkan pada putaran SHS langsung ke grasshopper conveyor untuk penampungan, mendinginkan kemudian disalurkan kegrasshopper conveyoruntuk memperbesararea pendinginan dan meratakan gula SHS terhadap gula elevator.pengeringan pendinginan perlu dilakukan untuk mendapatkan gula SHS yang terstandar. Gula SHS tersebut dimasukkan ke dalam sugar dryfer dan cooler dimana sistem pemanasan dan pengeringan dilakukan dengan cara mekanis dengan udara panas dan suhu kirakira C yang dialirkan melalui air dryer langsung ke dryer cooler. Setelah itu gula tersebut dimasukan ke bucket elevator dan diteruskan ke vibrating screen. Pada vibrating screen, kristal gula SHS telah mencapai kekeringan dan pendinginan. 7. Pengemasan dan penggudangan gula produksi Penampungan gula berlangsung secara otomatis, dimana penampungan gula ini terdapat dua alat pengisi, dimana setiap alat pengisi mempunyai timbangan dengan ketentuan 50 kg/karung.badan metrologi danbulog bekerjasama untuk menjamin keamanan dan keselamatan produksi gula SHS dengan standar yang ditetapkan oleh pihak direksi.gula produksi SHS dikemas dan dikirim ke gudang untuk penyimpanan sementara dengan suhu gudang C dan dengan kelembapan udara dalam ruang sekitar 7382%.Kapasitas

25 II58 gudang ton, namun kapasitas optimum yang dipakai adalah ton untuk pendistribusian dan pemasaran Mesin dan Peralatan Mesin Produksi Jenis mesin produksi yang digunakan di PT. Perkebunan Nusantara II Kwala Madu dapat dilihat pada Tabel 2.2.

26 Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu No Stasiun 1 Persiapan Penggilingan Nama Mesin Jembatan timbang (weight bridge) Meja tebu (cane feeding table) Cane Cutter I Cane Cutter II Cane Knifes Cane Carrier Elevator Merk / Type Road take scale Steel Slat KHI Japan KHI Japan Blade Knife Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas p = 7,5 m l = 6 m Jumlah (unit) Produksi 20 ton/run 2 Japan l = 1080 m; jumlah pilau = 64 buah; jarak pisau = 120 mm; diameter = 1400 mm l = 1080 m; jumlah pilau = 64 buah; jarak pisau = 120 mm; diameter = 1400 mm 11kW 5 m/menit 380V 50 Hz 1450 rpm 1,5kW 1,5kW Steel slat 600 m/menit 600 m/menit 220 A 380V 50HZ 1420 rpm 220A 3 380V 50HZ 3467 rpm 220A ton/hari 4000 ton/liar 4000 ton/liar 2 Japan Fungsi Menimbang tebu yang masuk dari truk/container Penumpukan tebu yang akan dipotong 1 Japan Memotong tebu 1 Japan 600 rpm 1 Japan 3 15 m/menit 1 Japan Mencincang tebu Menarik, mematahkan, dan memotong tebu Alat pembawa tebu dari pemotong ke pemerasan II59

27 Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan) No Stasiun 2 Gilingan (Mill station) Nama Mesin Mill Juice Stainer 3 Pemurnian Timbanga n nira mentah (juice weighting scale) Juice heater Merk / Type KHI Japan Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas diameter = 513 mm; diameter gilingan = mm; ukuran lebar proses = mm; tekanan kerja= 350 kg/cm Little King Weight Balancing Colandrial Diameter = 2000 mm; tinggi = 1600 mm Luas pemanas = 240 m 2 ; p = 4400 mm; tinggi = 1,5 mm; diameter = 36 min; jumlah pipa = 484 batang Jumlah (unit) Produksi 4500 rpm 5 Japan 7,5 kw 380 V 50 Hz 960 rpm 220 A 3 1 6,5 ton 1 5 Kawasaki Heavy Industrie, Ltd Fungsi Menggiing tebu, memeras tebu Menyaring nira dari bak penampungan Penimbangan nira mentah Pemanas nira mentah II60

28 Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan) No Stasiun Nama Mesin Weighted juice pump Merk / Type Pompa sentifugal Defektor Peti Sulfitasi Nira Mentah Neutralizi ng tank Flash tank Continous chrifier Cylindrial Yaskawa / FEF Cylindrial Rapt door Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas Diameter = 1500 mm; tinggi = 2000 mm Diameter = 2700 mm; tinggi = 6000 mm Diameter = 1650 mm; tinggi = 2000 min Diameter = 1520 mm; tinggi = 1800 min Diameter = mm; suhu nira masuk = C; suhu nira keluar = 98 0 C; 45 kw 80 V 50 Hz 1460 rpm 220 A Jumlah (unit) 3 204M jam rpm 3 til / 3 ill 1 Produksi TF 70 NNR Ebara Japan 18 m 3 /jam 1 Japan 3,7 kw 4,7 m 3 /jam 380 V 50 Hz 1420 rpm 220 A m 3 /jam 9 10 rpm 1 Kawasaki Heavy Industrie, Ltd Fungsi Memompa nira yang sudah tertimbang ke proses berikutnya Tangki pencampuran nira mentah dengan susu kapur Tangki pencampuran nira mentah dengan belerang Tangki penetral nira mentah Tangku untuk pembuangan gas dan nira Tangki pengendap kotoran hingga pemurnian II61

29 Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan) No Stasiun 4 Penguapan Nama Mesin Vacuum filter Mud feed mixer Milk of lime tank Evaporator Condensat receiver Syrup pump Merk / Type Oliver campbell Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas Diameter = 3048 mm; panjang = 4878; luas lapis= 46,5 m p = 3600 mm; l = 1200 mm Little king Culandria KHI Japan Little king TF 70 NAR Little king TF 70 NNR Volume = 1500 m 2 ; diameter = 36 mm; tebal = 1,5 mm; jumlah pipa = 5790 batang Temperatur = 10 0 C 2 Jumlah (unit) 5 m 3 /jam 1 5,5 kw 380 V 50 Hz 1450 rpm 220 A 3 63 m 3 /jam 1 Produksi Jord Facum Filter Autralis Ebara Japan 5 Japan 2 m 2 /jam 1 5 kw 380 V 50 Hz 1450 rpm 220A 3 1 m 3 /jam 2 Ebara Japan Ebara japan Fungsi Penghisap kotoran Tangki pencampuran nira kotor dengan ampas tebu Memompakan susu kapur ke preliming tank dan neutralizing tank Tangki penguapan nira Tempat menampung air kondensat Memompa nira kental ke tangki sulphitator II62

30 Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan) No Stasiun 5 Masakan Nama Mesin Syrup sulphitotor Shulphured sytup drawing tank Dandila vacuum pan Vacuum pan wirh stirrer Mascuite receiver Palung pendingin masakan Vacuum seed crystalizes Merk / Type Cylinder tertutup sulphitator Cylindrical Meiden TF 70 NNR Little king Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas 2000 mm 6000 mm 1500 mm 2000 mm 7,5 kw 380 V 50 Hz 1450 rpm 220 A Jumlah (unit) 3 7 m 3 /jam 1 1 Produksi KHI Japan Kawasaki Heavy Industrie, Ltd Luas = 280 m 2 ; tebal = 2 mm; diameter = 4700 mm; tinggi = 1250 mm;; diameter ruang uap = 5200 mm 500 liter 3 Luas pemanas = 500 liter 2 Japan 280 mm 2 p = 8500 mm; l = 0,5 rpm 550 liter mm p = 8000 mm; l = 0,3 rpm 550 liter mm p = 8000 mm; l = 2350 mm 2,2 kw 380 V 50 Hz 1450 rpm 220 A liter 2 Fungsi Tangki pendingin nira kental penambahan belerang Tangki pencampuran nira kental dengan belerang Tangki untuk memasak gula Pan pengaduk masakan Mengaduk nira kental Pan untuk mendinginkan masakan Panuntuk membentuk kristal gula pada masakan II63

31 No Stasiun 6 Putaran Nama Mesin Merk / Type Reheater Receiver masakan Vacuum pan Putaran A / B Putaran D Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan) Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas Temperatur = C; luas = 50 m; jumlah pipa = 412 batang Jumlah (unit) 13 m 3 /jam 80 ton 1 Silnik 380 V 50 Hz 1450 rpm Little king 30 kw 380 V 1450 rpm Diameter = 1220 mm; tinggi = 760 min; sisi dalam = 178mm/ siklus Diameter basket = 1000 mm; tinggi = 1369 nun; diameter saringan = 0,06 1,66 mm; saringan = 4 segmen 2200 rpm 220 A 220 A Produksi 3 55 m m 3/jam kg masakan / siklus ton/jam 4 1 Desseldof Germany Desseldof Germany Fungsi Pemanasan gula lanjutan Tangki penampungan gula yang telah masak Pompa penarik gula halus Mengaduk gula Mengaduk gula II64

32 Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan) No Stasiun Nama Mesin Putaran SHS Pencampur A/B Pencampur D Feed mixer A/B Sugar dryer Merk / Type Horizontal U Horizontal U Horizontal U Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas Diameter = 1220 mm; tinggi = 700 min; saringan = 8 mesh; tekanan = 3,5 kg/cm p = 3500 mm; l = 1000 rpm p = 3500 mm; l = 1000 rpm p = 7200 mm; l = 1000 rpm Panjang fluit bed = mm; lebar fluit bed = 1500 m; suhu awal = 50 0 C; suhu akhir = 45 0 C; jumlah blower = 6 set; jumlah pemanas = 5 unit; jumlah pendingin = 1 unit 5,5 kw 650 kg/siklus Jumlah (unit) 1 1 3,7 kw m/menit 25 ton/jam 1 1 Produksi Desseldof Germany Desseldof Germany Desseldof Germany Desseldof Germany Kawasaki Heavy Industrie, Ltd Fungsi Mengaduk gula Pencampur gula a dan b Pencampur gula d Tangki pencampur gula a dan b Pendingin gula II65

33 Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan) No Stasiun 7 Pengemasan 8 Work shop Nama Mesin Mesin pengemasan (packaging) Mesin bubut Merk / Type 112M4 TH Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas Berat = 50 kg Mesin scrap Y90L4 4 kw 380 V 1440 rpm 1,5 kw 380 A 400 karung /jam Jumlah (unit) Produksi V 1400 rpm 3,7 A Bor C90L4 2 HP 380 V 1430 rpm 3,8 A Gerinda Y100LA4 9 Boiler Mesin boiler H Turbin uap 11 Mesin diesel C6DABH OS Temperatur uap = C ± 10 0 C; tekanan = 20 kg/cm 2 2,2 kw Tekanan 3600 masuk = 18 kg/cm 2 kw 1380 V 1430 rpm 8,7 A BHP 5800 rpm rpm 2 Yosihimi ne Japan Kubota Japan Fungsi Memasukan gula ke dalam karung Proses pembubutan Proses pengeboran Proses pengerindaan II66

34 Peralatan Jenis peralatan yang digunakan di Pabrik Gula PTPN II Kwala Madu adalah: Tabel 2.3. Jenis Peralatan Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu No. Nama Peralatan Klasifikasi a. Lebar saringan : 1800 mm 1 b. Paniano saringan : 3600 mm Saringan Gula (Vibrating c. Kapasitas : 30 ton/ jam Screen) d. Kemiringan : 10 e. Fungsi: menyaring gula 2 Saringan Gula Kasar a. Jumlah : 3 segmen b. Lubang saringan : 9 mesh c. Diameter kawat : 0,8 mm d. Fungsi : menyaring gula 3 Saringan Gula Normal a. Jumlah : 3 segmen b. Lubang saringan : 22 mesh c. Diameter kawat : 0,4 mm d. Fungsi : menyaring gula 4 RawJuice Tank a. Kapasitas : 20 m 3 b. Jumlah : 1 unit c. Fungsi : tangki penampung nira mentah d. Ukuran : 2000 mm x 7300 mm x 1200 mm 5 Truck Tipper a. Merk /Tipe : Hidrolik Flex USA b. Kapasitas : 15 ton c. Jumlah : 1 unit d. Fungsi : memindahkan tebu dari bank truk ke feeding cane carrier 6 Magnetic Tramp Liron Seporator 7 Cane Lifter Hilo a. Merk/Tipe : Eliez Magnetic Japan b. Jumlah: 1 unit c. Fungsi : membersihkan tebu dari kotoran berupa logam a. Produksi : Cameco U.S.A (19811) b. Tipe : Hilo c. Kapasitas : 10 ton d. Jumlah : 2 unit e. Fungsi : mengangkat tebu dari truk V1

35 V68 Tabel 2.3. Jenis Peralatan Pabrik GulaPT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan) No. Nama Peralatan Klasifikasi 8 Buffer Tank 9 Imbibisi Water Tank 10 Bagacillo Fan 11 Cake Bunker 12 Grasshopper Strainer a. Volume : 30 m 3 b. Ukuran : 3450 mm x 3300 mm c. Fungsi : tangki tunggu nira kental d. Jumlah : 1 unit a. Kapasitas : 20 m 3 b. Jumlah : 1 unit c. Fungsi : tangki air imbibisi a. Kapasitas : 240 m 3 b. Jumlah : 1 unit c. Fungsi : penyaring ampas tebu d. Merk/ Type : KHI Japan a. Kapasitas : 64 m 3 b. Jumlah : 1 unit c. Fungsi : menampung ampas halus hasil gilingan a. Kapasitas : 20 m 3 b. Jumlah : 1 unit c. Fungsi : mengayak kapus agar didapat kapur yang cukup halus d. Merk/tipe : KHI Japan 2.8. Utilitas Utilitas adalah fasilitas pendukung kelancaran proses produksi di suatu pabrik. Kebutuhan akan utilitas di Pabrik Gula Kwala Madu meliputi: 1. Penyediaan Air Air yang digunakan untuk Pabrik Gula Kwala Madu adalah berasal dari sungai. Air tersebut tidak berlangsung digunakan untuk proses produksi

36 V69 maupun air umpan ketel, sebab air sungai itu belum memenuhi persyaratan untuk digunakan. Oleh karena itu diperlukan perlakuan terhadap air agar memenuhi syarat untuk digunakan.air yang telah diproses diantaranya adalah air bersih yang masuk ke dalam storage tank.air ini dibagikan ke boiler, stasiun gilingan, stasiun pemurnian, stasiun masakan, untuk air pendingin pada peralatan dan pompapompa stasiun masakan dimana air yang digunakan ini diproses lagi.disamping itu air dari storage tank digunakan untuk pencuci peralatan, lantai dan pemakaian lainnya. 2. Penyediaan Tenaga Listrik Uap kering yang dihasilkan boiler masuk ke power house untuk menggerakan turbin. Turbin menggerakkan gear untuk memutar generator yang dihasilkan arus listrik. Dalam masa giling, listrik yang dihasilkan digunakan untuk keperluan: a. Penerangan pabrik, kantor dan komplek perumahan. b. Penggerak alatalat proses produksi. Sedangkan di luar masa giling, pembangkit listrik yang digunakan adalah mesin diesel dan listrik yang dihasilkan untuk keperluan penerangan, workshop, penggerak motor listrik dan lainlain. 3. Penyediaan Tenaga Uap Penyediaan tenaga uap yang terdapat di Pabrik Gula Kwala Madu berasal dari 2 unit boiler jenis pipa air dengan tipe H1600S dengan kapasitas masingmasing 60 ton uap/jam dimana uap yang dihasilkan kedua boiler ini berguna untuk:

37 V70 a. Penggerak turbin uap generator listrik. b. Penggerak lima unit turbin penggiling. c. Perggerak turbin uap Feed Water Pump (pengisian air ketel) d. Mensuply uap untuk keperluan proses seperti untuk pemurnian, evaporator, masakan, putaran, sugar dryer and cooler. 4. Workshop Kegunaan workshop adalah pelayanan teknis, produksi dan pelayanan jasa.pabrik Gula Kwala Madu memiliki workshop yang bertugas melayani perbaikan dan perawatan. Dalam pengoperasian, operator biasanya mendatangi tempattempat dimana terjadinya kerusakan peralatan ataupun diperbaikan di workshop yang ada, antara lain BPT (Bagian Pelayanan Teknis). Bagian ini berfungsi untuk melayani pekerjapekerja pabrik yang tidak biasa dilayani oleh workshop. Contoh: pengangkutan tebu, pemakaianalatberat. 5. Laboratorium Laboratorium juga memiliki peranan dalam pengawasan dan penentuan mutu hasil produksi yang merupakan tujuan utama dari seluruh produksi. Pengawasan yang dilakukan di laboratorium adalah sebagai berikut: a. Analisis pada proses: 1) Tebu, meliputi persentase dari pada sabut, brix, pol, kadar air dan kotoran. 2) Nira gilingan I sampai IV, meliputi persentase brix, pol, hasil kemurnian (HK).

38 V71 3) Ampas, meliputi persentase pol, zat kering, kadar air. 4) Nira mentah, meliputi persentase pol, brix, HK, kadar kapur, kadar phospat. 5) Nira encer meliputi persentase pol, brix, HK, kadar kapur, kadar phospat. 6) Blotong, meliputi persentase pol, zat kering, air, ampas. 7) Kapur, meliputi persentase CaO aktif, suhu, bau, kotoran. 8) Nira kental, meliputi persentase brix, pol, HK, gula reduksi, sakarosa, ph. 9) Masakan gula D1, D2, A, B, SHS, meliputi persentase brix, pol, HK, warna. 10) Tetes, meliputi persentase brix, pol, HK, sakarosa, abu, gulareduksi. b. Analisapadautilitas yang meliputi: 1) Pengolahan air. 2) Air Boiler. 3) Air pengisi ketel. Semua utilitas diatas cukup mendukung kelancaran proses produksi gula tersebut. Akan tetapi, penyediaan air untuk bahan tambahan produksi gula kurang baik dikarenakan sumber airnya berasal dari sungai.sebaiknya, air yang digunakan berasal dari air yang berasal dari dalam tanah.

39 V Safety and Fire Protection Kebakaran pada bangunan gedung menimbulkan kerugian berupa korban jiwa, harta benda dan lingkungan, sementara itu penggunaan bahan atau kompoenenkomponen bangunan dan peralatan serta instalasi dalam bangunan belum memenuhi ketentuan yang berlaku. Menyadari hal tersebut perlu dibuat ketentuan yang bersifat teknis yaitu: a. Pencegahan kebakaran Usaha preventive yang dilakukan perusahaan adalah dengan memberikan prosedur kerja yang jelas kepada seluruh karyawan sehingga terhindar dari kecelakaan kerja atau kebakaran yang disebabkan oleh kesalahan operator. Perusahaan juga memberikan display (ramburambu) untuk bahanbahan yang berbahaya atau mudah terbakar. b. Penanggulangan Kebakaran Untuk menanggulangi masalah kebakaran, perusahaan telah menyediakan daearah evakuasi untuk semua karyawan untuk menghindari korban yang mungkin terjadi. Sedangkan untuk pemadaman api, perusahaan menempatkan fire extinguiser di lantai produksi dan beberapa ruangan kantor. Penanggulangan kebakaran adalah meliputi tugas dan kewajiban bagi seluruh karyawan agar tercapai kesiapsiagaan dalam menghadapi kebakaran dan memiliki kemampuan untuk dapat mencegah, menghindari dan menyelamatkan diri.

40 V Limbah Penanganan limbah dari Pabrik Gula Kwala Madu yang berupa ampas tebu dan minyak gula telah menjadi perhatian khusus oleh pihak perusahaan. Pihak perusahaan menyediakan tempat limbah tersebut agar mudah untuk diolah kembali. Limbah tersebut terdiri dari limbah cair, limbah padat, dan limbah gas.ketiga jenis limbah iini didaurulang kembali. Yaitu seperti pemanfaatan blotong menjadi bahan baku pupuk kompos, pemanfaatan ampas tebu untuk bahan bakar boiler, dan pemanfaatan abu ketel untuk campuran pupuk kompos.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.. Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Kwala Madu Pabrik Gula Kwala Madu merupakan pabrik gula ke2 (Dua) di Sumatera Utara sesudah pabrik gula Sei

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Pabrik tersebut terletak di Jalan Binjai-Stabat. KM 32 dan beranjak ± 4000 m dari jalan utama.

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Pabrik tersebut terletak di Jalan Binjai-Stabat. KM 32 dan beranjak ± 4000 m dari jalan utama. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang/ Sejarah Perusahaan Pabrik Gula Kwala Madu terletak di desa Kwala Madu Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Pabrik tersebut terletak di Jalan Binjai-Stabat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar spesifikasi mesin produksi di Pabrik Gula Sei Semayang

Lampiran 1. Daftar spesifikasi mesin produksi di Pabrik Gula Sei Semayang Lampiran 1 Daftar spesifikasi mesin produksi di Pabrik Gula Sei Semayang 1. Peralatan Persiapan Penggilingan a. Jembatan Timbang (Weigh bridges) - Produksi : Kawatetsu japan (1981) - Type : Road take scale

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 : A. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja a. Tenaga Kerja Dalam melaksanakan kegiatan produksinya Pabrik Gula Sei Semayang mempekerjakan 673 orang karyawan. Tenaga kerja terbagi atas 5 tingkatan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN NOTULENSI Pengelompokan Kegiatan Value Added dan Non Value Added No Kegiatan 1. Tebu dibawa ke pabrik menggunakan truk 2. Truk menunggu untuk ditimbang 3. Truk yang berisikan tebu ditimbang 4.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan. PTP.Nusantara II merupakan salah satu Badan Usaha milik Negara (BUMN) yang sebelumnya perusahaan ini di kuasai oleh Verenigde Dely My (VDM), yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pembangunan Pabrik Gula Kwala Madu dimulai dari proyek gula PT. Perkebunan Nusantara IX (Proyek Pengembangan Gula) tahun 1975 yang dilakukan di beberapa

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Daftar Spesifikasi Mesin Produksi di Pabrik Gula Sei Semayang. - Produksi : Kawatetsu japan (1981) container

LAMPIRAN 1. Daftar Spesifikasi Mesin Produksi di Pabrik Gula Sei Semayang. - Produksi : Kawatetsu japan (1981) container LAMPIRAN 1 Daftar Spesifikasi Mesin Produksi di Pabrik Gula Sei Semayang 1. Peralatan Persiapan Penggilingan a. Jembatan Timbang (Weigh bridges) - Produksi : Kawatetsu japan (1981) - Type : Road take scale

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pembangunan Pabrik Gula Kwala Madu dimulai dari proyek gula PT. Perkebunan Nusantara IX (Proyek Pengembangan Gula) tahun 1975 yang dilakukan di beberapa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada awalnya PT. Perkebunan Nusantara II pabrik gula Sei Semayang merupakan perusahaan Belanda dengan nama N.V. Veroning Dedeli Maatsenappij, tetapi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan. Pada awal perkembangan Industri gula di Indonesia atau di Sumatera, tebu yang ditanami oleh petani Indonesia yang dipaksa oleh pemerintahan Belanda,

Lebih terperinci

Tebu dari kebun dikirim ke pabrik menggunakan beberapa model angkutan : trailer (tebu urai), truk

Tebu dari kebun dikirim ke pabrik menggunakan beberapa model angkutan : trailer (tebu urai), truk SEJARAH SINGKAT Pabrik Gula Gunung Madu terletak diujung selatan Pulau Sumatera, tepatnya berada di Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung, 90 km ke arah utara dari Ibukota Propinsi Lampung (Bandar

Lebih terperinci

- Menghantar/memindahkan zat dan ampas - Memisahkan/mengambil zatdengan dicampur untuk mendapatkan pemisahan (reaksi kimia)

- Menghantar/memindahkan zat dan ampas - Memisahkan/mengambil zatdengan dicampur untuk mendapatkan pemisahan (reaksi kimia) 1.1 Latar Belakang Ketel uap sebagai sumber utama penghasil energi untuk pembangkit listrik yang menyuplai seluruh kebutuhan energi dalam pabrik. Dalam melakukan kerjanya, ketel uap membutuhkan adanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemurnian nira yang ternyata masih mengandung zat zat bukan gula dari proses

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemurnian nira yang ternyata masih mengandung zat zat bukan gula dari proses BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pemurnian Nira Setelah diperoleh larutan nira dari hasil proses pengilingan. Dilakukan proses pemurnian nira yang ternyata masih mengandung zat zat bukan gula dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1964 perusahaan NV My Handle Kian Gwan diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia, yang bernama PT. Perusahaan Perkembangan Ekonomi Nasional (PPEN)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyaringan nira kental pada proses pengkristalan berfungsi untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyaringan nira kental pada proses pengkristalan berfungsi untuk BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Penyaringan Nira Kental Penyaringan nira kental pada proses pengkristalan berfungsi untuk memisahkan kotoran yang masih ada pada nira kental hasil dari pemurnian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB I. Indonesia tidak dapat terus menerus mengandalkan diri dari pada tenaga kerja

BAB I. Indonesia tidak dapat terus menerus mengandalkan diri dari pada tenaga kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Dalam menghadapi persaingan Internasional yang semakin tajam, maka Indonesia tidak dapat terus menerus mengandalkan diri dari pada tenaga kerja yang murah,

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Wawancara

Lampiran 1 Daftar Wawancara LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Wawancara 1. Bagaimana proses produksi di Pabrik Gula Pagotan? 2. Dalam proses produksi tersebut menghasilkan limbah apa saja? 3. Tolong jelaskan proses pengolahan limbah tersebut?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gula ke II di Sumatera Utara sesudah Pabrik Gula Sei Semayang.

BAB I PENDAHULUAN. gula ke II di Sumatera Utara sesudah Pabrik Gula Sei Semayang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang/ Sejarah Perusahaan Pabrik Gula Kwala Madu merupakan salah satu dari enam proyek pabrik gula pertama dari 18 proyek pabrik gula pemerintahan RI yang direncanakan akan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA UNIVERSITAS MEDAN AREA

DAFTAR PUSTAKA UNIVERSITAS MEDAN AREA DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi.,ManajemenPenelitian, Jakarta : PT. RinekaCipta, 2000. Betrianisdan Robby Suhendra, PengukuranNilai OEE SebagaiDasar Usaha Perbaikan Proses ManufakurPadaLiniProduksi,JurnalTeknikIndustri-Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proses Pembuatan Gula Pabrik gula adalah suatu pabrik yang berperan mengubah bahan baku tebu menjadi kristal produk yang memenuhi syarat. Di dalam proses kristalisasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sari Tani Jaya Sumatera merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan ubi kayu untuk menghasilkan produk tepung tapioka yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab No Jabatan Tugas Wewenang T. Jawab 1 Manajer a. Memonitor/mengevaluasi biaya pengolahan a. Merencanakan/perbaikan Bagan Organisasi Manajer

Lebih terperinci

BAB II PABRIK GULA KWALA MADU (PGKM) SEBELUM TAHUN 1984

BAB II PABRIK GULA KWALA MADU (PGKM) SEBELUM TAHUN 1984 BAB II PABRIK GULA KWALA MADU (PGKM) SEBELUM TAHUN 1984 2.1 Latar Belakang Berdirinya PGKM Gula yang dalam hal ini adalah gula pasir merupakan suatu komoditi strategis yang memiliki kedudukan unik yang

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. IDENTIFIKASI SIKLUS HIDUP GULA Siklus hidup gula terjadi pada proses produksi gula di pabrik, yaitu mulai dari tebu digiling hingga menjadi produk gula yang siap untuk dipasarkan.

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH PERUSAHAAN Areal PT PG Rajawali II Unit PG Subang pada tahun 1812-1833 pada awalnya merupakan areal tanaman karet milik swasta asing (Inggris) yang kemudian pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sabas Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di pengolahan pakan ternak unggas dan perikanan. Perusahaan ini didirikan pada bulan April

Lebih terperinci

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO.

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 2.1 Sejarah Perusahaan PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 21 A dengan pendirian dihadapan Notaris Walter

Lebih terperinci

INDUSTRI PENGOLAHAN GULA PT. PABRIK GULA CANDI BARU SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

INDUSTRI PENGOLAHAN GULA PT. PABRIK GULA CANDI BARU SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN GULA PT. PABRIK GULA CANDI BARU SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH : YANNY SUSANTO 6103009139 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pendirian Pabrik Sejarah Perkembangan Pabrik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pendirian Pabrik Sejarah Perkembangan Pabrik BAB I PENDAHULUAN PT. PG Candi Baru adalah salah satu pabrik gula di Indonesia yang menghasilkan gula kristal putih (GKP) jenis Superior Hooft Suiker IA (SHS IA) sebagai produk utamanya. Hasil samping

Lebih terperinci

Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Lampiran 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Manager Bunut Rubber Factory Manager Factory merupakan pimpinan tertinggi di pabrik yang mengelola kebijakan di pabrik, penanggung jawab utama atas jalannya

Lebih terperinci

01 PABRIK GULA PG. KEBON AGUNG MALANG JAWA TIMUR

01 PABRIK GULA PG. KEBON AGUNG MALANG JAWA TIMUR LAPORAN PRAKTEK KERJA PABRIK 01 PABRIK GULA PG. KEBON AGUNG MALANG JAWA TIMUR OLE H : ERN I SWANDAYANI SANDY SUYANTO FRANSISCA IRHANNY (6103001009) (6103001051) (6103001055) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tebu (Saccarum officinarum L) termasuk famili rumput-rumputan. Tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tebu (Saccarum officinarum L) termasuk famili rumput-rumputan. Tanaman BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tebu Tebu (Saccarum officinarum L) termasuk famili rumput-rumputan. Tanaman ini memerlukan udara panas yaitu 24-30 ºC dengan perbedaan suhu musiman tidak lebih dari 6 ºC, perbedaan

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT PG CANDI BARU SIDOARJO. Diajukan oleh : Elizabeth Silvia Veronika NRP: Lovitna Novia Puspitasari NRP:

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT PG CANDI BARU SIDOARJO. Diajukan oleh : Elizabeth Silvia Veronika NRP: Lovitna Novia Puspitasari NRP: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT PG CANDI BARU SIDOARJO Diajukan oleh : Elizabeth Silvia Veronika NRP: 5203013008 Lovitna Novia Puspitasari NRP: 5203013045 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

Perencanaan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo

Perencanaan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-417 Perencanaan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo Anovia D. Riswardani, Ahmad K.

Lebih terperinci

AUDIT KINERJA PROSES PENGOLAHAN PADA PABRIK GULA

AUDIT KINERJA PROSES PENGOLAHAN PADA PABRIK GULA AUDIT KINERJA PROSES PENGOLAHAN PADA PABRIK GULA Nyimas Dewi Sartika 1 ABSTRACT Generally on BUMN sugar factory the rendement is lower than private sugar factory. The audit purpose is to know processing

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Berdirinya PTPN Nusantara II diawali dengan pendirian perusahaan bangsa Belanda dengan nama N. V. Veronigde Deli Maatscnappij. Pada tanggal 11 Januari

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Megah Plastik merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

Lebih terperinci

Pabrik Gula dari Nira Siwalan dengan Proses Fosfatasi-Flotasi

Pabrik Gula dari Nira Siwalan dengan Proses Fosfatasi-Flotasi Pabrik Gula dari Nira Siwalan dengan Proses Fosfatasi-Flotasi Nurul Istiqomah (2309 030 075) Rini Rahayu (2309 030 088) Dosen Pembimbing : Prof.Dr.Ir.Danawati Hari Prajitno, M.Pd NIP : 19510729 198603

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-31 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT XYZ merupakan perusahaan yang menghasilkan produk tepung tapioka. Perusahaan ini berlokasi di salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Cendana Baru merupakan usaha yang bergerak dibidang perancangan alat yang didirikan oleh Bapak Tut Wuri Handayani, S.T sejak tahun 1990. CV.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Salix Bintama Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah kayu menjadi bahan bakar pelet kayu (wood pellet). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 21 A dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-26 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Florindo Makmur merupakan perusahaan manufaktur yang mengolah singkong menjadi tepung tapioka.perusahaan ini berlokasi di Jl. Besar Desa

Lebih terperinci

PENENTUAN JUMLAH MESIN SUGAR WEIGHTER BERDASARKAN PENGARUH WAKTU STANDAR DI STASIUN PENGEMASAN PADA PABRIK GULA KWALA MADU PTP.

PENENTUAN JUMLAH MESIN SUGAR WEIGHTER BERDASARKAN PENGARUH WAKTU STANDAR DI STASIUN PENGEMASAN PADA PABRIK GULA KWALA MADU PTP. PENENTUAN JUMLAH MESIN SUGAR WEIGHTER BERDASARKAN PENGARUH WAKTU STANDAR DI STASIUN PENGEMASAN PADA PABRIK GULA KWALA MADU PTP. NUSANTARA II KARYA AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri pengolahan bambu. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN BAHAN BAKU DENGAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK PADA PABRIK GULA KWALA MADU PT.PERKEBUNAN NUSANTARA II

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN BAHAN BAKU DENGAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK PADA PABRIK GULA KWALA MADU PT.PERKEBUNAN NUSANTARA II PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN BAHAN BAKU DENGAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK PADA PABRIK GULA KWALA MADU PT.PERKEBUNAN NUSANTARA II TUGAS SARJANA Diajukan untuk Mengikuti Sidang Tugas Sarjana

Lebih terperinci

Lampiran 1: Mesin dan Peralatan

Lampiran 1: Mesin dan Peralatan Lampiran 1: Mesin dan Peralatan 1. Mesin Mesin yang dipakai pada proses produksi kernel palm oil umumnya menggunakan mesin semi otomatis. Tenaga manusia digunakan untuk mengawasi jalannya proses produksi.

Lebih terperinci

PRINSIP DASAR KRISTALISASI

PRINSIP DASAR KRISTALISASI PRINSIP DASAR KRISTALISASI Posted on 20.12 by ayu anisa No comments Pengertian Kristalisasi Kristalisasi merupakan istilah yang menunjukkan beberapa fenomena yang berbeda berkaitan dengan pembentukan struktur

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas Ton / Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas Ton / Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 74 3.1. Size Reduction 1. Crusher 01 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES Kode : SR-01 : Mengecilkan ukuran partikel 50 mm menjadi 6,25 mm : Cone Crusher Nordberg HP 500 : 2 alat (m) : 2,73 Tinggi (m)

Lebih terperinci

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA MODUL POWER THRESHER Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2015 Sesi Perontok

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab. Tugas dan tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut:

LAMPIRAN 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab. Tugas dan tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut: LAMPIRAN 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Direktur Tugas dan tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut: a. Merencanakan dan merumuskan kebijakan mengenai perbaikan dan perkembangan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Air merupakan zat kehidupan, dimana tidak satupun makhluk hidup di planet bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65 75% dari berat

Lebih terperinci

BAB II TEKNOLOGI PENINGKATAN KUALITAS BATUBARA

BAB II TEKNOLOGI PENINGKATAN KUALITAS BATUBARA BAB II TEKNOLOGI PENINGKATAN KUALITAS BATUBARA 2.1. Peningkatan Kualitas Batubara Berdasarkan peringkatnya, batubara dapat diklasifikasikan menjadi batubara peringkat rendah (low rank coal) dan batubara

Lebih terperinci

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian yang ada di Pabrik Biodiesel Kerja Sama Operasi (KSO) PT. Pamina Adolina-PT. Ganesha Energy 77 dijabarkan

Lebih terperinci

BAB III PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI MAKANAN PT. FORISA NUSAPERSADA

BAB III PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI MAKANAN PT. FORISA NUSAPERSADA BAB III PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI MAKANAN PT. FORISA NUSAPERSADA 3.1 UMUM Pada suatu industri, untuk menghasilkan suatu produk dibutuhkan peralatan yang memadai. Dalam pemakaian peralatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang pengolahan bambu menjadi kertas budaya cina atau dalam istilah etnis cina

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman tebu, jika digiling akan menghasilkan air dan ampas dari tebu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman tebu, jika digiling akan menghasilkan air dan ampas dari tebu, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nira Tebu Tanaman tebu, jika digiling akan menghasilkan air dan ampas dari tebu, kemudian air hasil gilingan itu disaring dan air itu yang di namakan nira dan proses penyaringan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Motor diesel 4 langkah satu silinder. digunakan adalah sebagai berikut: : Motor Diesel, 1 silinder

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Motor diesel 4 langkah satu silinder. digunakan adalah sebagai berikut: : Motor Diesel, 1 silinder III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat penelitian a. Motor diesel 4 langkah satu silinder Dalam penelitian ini, mesin yang digunakan untuk pengujian adalah motor disel 4-langkah

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Branch Manager Bertanggung jawab kepada PT. Rolimex Kimia Nusa Mas cabang Medan. a. Menangani, memimpin dan menentukan kebijakan operasional sehari-hari di

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Asahan Crumb Rubber merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan karet, yaitu mengolah bahan baku karet yang berasal

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Proses pembuatan natrium nitrat dengan menggunakan bahan baku natrium klorida dan asam nitrat telah peroleh dari dengan cara studi pustaka dan melalui pertimbangan

Lebih terperinci

Lampiran -1 : Spesifikasi Mesin dan Peralatan. 10 Pisau duduk. Gear Box no : 5 Zn 280. Ratio : 1 : 20. : Spc 400x4 & Spc 400x4

Lampiran -1 : Spesifikasi Mesin dan Peralatan. 10 Pisau duduk. Gear Box no : 5 Zn 280. Ratio : 1 : 20. : Spc 400x4 & Spc 400x4 Lampiran -1 : Spesifikasi Mesin dan Peralatan 1. Breaker Tahun Operasi : 1994 Produksi Spesifikasi : Lokal : 11 pisau putar 10 Pisau duduk Elektro Motor Putaran mesin : 140 Amp : 100 HP : 1460 RPM Cos

Lebih terperinci

PG. TJOEKIR PENERAPAN INDUSTRI HIJAU BY: EDWIN RISANANTO SURABAYA, 16 FEBRUARI 2017

PG. TJOEKIR PENERAPAN INDUSTRI HIJAU BY: EDWIN RISANANTO SURABAYA, 16 FEBRUARI 2017 PG. TJOEKIR PENERAPAN INDUSTRI HIJAU BY: EDWIN RISANANTO SURABAYA, 16 FEBRUARI 2017 Penerapan Industri Hijau Tahapan yang harus dilakukan: 1. Mengidentifikasi secara rinci alur proses produksi 2. Mengidentifikasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran-1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Kerja pada PT. Sejati Coconut Industri Adapun tugas dan tanggung jawab setiap bagian dalam struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah:

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah: BAB VII LAMPIRAN Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah: Ukuran buah jambu biji merah: - Diameter = + 10 cm - 1kg = 7-8 buah jambu biji merah (berdasarkan hasil pengukuran)

Lebih terperinci

PERENCANAAN UNIT SENTRIFUGASI, PENGEMASAN DAN PENGGUDANGAN PABRIK GULA TEBU SHS 1A DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 2000 KUINTAL PER HARI

PERENCANAAN UNIT SENTRIFUGASI, PENGEMASAN DAN PENGGUDANGAN PABRIK GULA TEBU SHS 1A DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 2000 KUINTAL PER HARI PERENCANAAN UNIT SENTRIFUGASI, PENGEMASAN DAN PENGGUDANGAN PABRIK GULA TEBU SHS 1A DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 2000 KUINTAL PER HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH : YANNY SUSANTO 6103009139

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Kreasi Lutvi merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi makanan ringan keripik singkong. UD. Kreasi Lutvi berdiri pada tahun 1999. Sejarah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki gugus hemiasetal. Oleh karena itu sukrosa di dalam air tidak berada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki gugus hemiasetal. Oleh karena itu sukrosa di dalam air tidak berada BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kimia Gula Komposisi kimia dari gula adalah satu satuan fruktosa yang digabung dengan satu satuan glukosa. Di dalam sukrosa baik fruktosa maupun glukosa tidak memiliki gugus

Lebih terperinci

BAB2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB2 TINJAUAN PUSTAKA BAB2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proses Pengolahan Kelapa Sawit Secara umum pengolahan kelapa sawit terbagi menjadi dua hasil akhir, yaitu pengolahan minyak kelapa sawit (CPO) dan pengolahan inti sawit (kernel).

Lebih terperinci

Peneliti : Budi Santoso Fakultas Teknik Industri Univesitas Gunadarma PROSES PEMBUATAN GULA DARI TEBU PADA PG X

Peneliti : Budi Santoso Fakultas Teknik Industri Univesitas Gunadarma PROSES PEMBUATAN GULA DARI TEBU PADA PG X Peneliti : Budi Santoso Fakultas Teknik Industri Univesitas Gunadarma Budi_santoso@staff.gunadarma.ac.id PROSES PEMBUATAN GULA DARI TEBU PADA PG X ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses

Lebih terperinci

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM Unit pendukung proses (utilitas) merupakan bagian penting penunjang proses produksi. Utilitas yang tersedia di pabrik metil tersier butil eter adalah unit

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Kegiatan industri gula terdiri dari kegiatan proses produksi dan kegiatan unit-unit operasi. Kegiatan proses produksi berlangsung pada proses penggilingan,

Lebih terperinci

C. Spesifikasi Alat Utilitas 1. Filter 2. Bak Pengendap Awal 3. Bak Penggumpal

C. Spesifikasi Alat Utilitas 1. Filter 2. Bak Pengendap Awal 3. Bak Penggumpal 83 C. Spesifikasi Alat Utilitas 1. Filter Kode : F-01 Fungsi : Menyaring kotoran-kotoran yang berukuran kecil maupun besar Lebar : 15 ft Panjang : 10 ft Diameter : 0,01 m 2. Bak Pengendap Awal Kode : B-01

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan PT Gula Putih Mataram (GPM) merupakan salah satu perusahaan yang didirikan sebagai wujud swasembada nasional untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang timbul di Indonesia,

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh : GIO FANDRI TARIGAN NIM.

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh : GIO FANDRI TARIGAN NIM. PENILAIAN RESIKO DAN PEMILIHAN ALTERNATIF SOLUSI PENGENDALIAN RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3) DENGAN PENDEKATAN BENEFIT AND COST ANALYSIS PADA PABRIK GULA PTPN. II SEI SEMAYANG TUGAS SARJANA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu. sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu. sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan bahan bakar fosil ini semakin meningkat

Lebih terperinci

Lampiran 1: Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing

Lampiran 1: Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing Lampiran 1: Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan yang terdapat pada struktur organisasi di PT. Eracipta Binakarya adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris Dewan Komisaris

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. General Manager a. Menyusun rencana dan program kerja perusahaan yang menyangkut perencanaan dan pengawasan produksi, kegiatan pemasaran, anggaran perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Berdirinya UD. Ponimin pada tahun 1998, UD. Ponimin merupakan industri rumah tangga yang memproduksi tahu. UD. Ponimin ini milik Bapak Ponimin. Awalnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Super Plates merupakan industri yang bergerak di bidang pembuatan baterai/aki mobil. Usaha ini didirikan pada tahun 1992 oleh Bapak Deny

Lebih terperinci

BAB IX TEKNIK KIMIAWI

BAB IX TEKNIK KIMIAWI SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB IX TEKNIK KIMIAWI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Sejarah Perusahaan Berdiri dengan nama PT. Indoaluminium Intikarsa Industri atau sering disebut dengan PT. 3I, pada tanggal 17 April 1990 dalam rangka Penanaman Modal Dalam

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran II : Mesin-mesin dan Peralatan yang digunakan PTPN III PKS Rambutan A. Mesin Produksi Adapun jenis dari mesin- mesin produksi yang digunakan oleh PTPN III PKS Rambutan dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Kompaki Amin Bjaya didirikan oleh Pak Aminuddin di jl. Aluminium Raya Gg. Banten No. 30 Tanjung Mulia - Medan pada Tahun 2004. Usaha ini didirikan

Lebih terperinci

PEMBUATAN GULA MERAH DENGAN BAHAN DASAR TEBU (SACCHARUM OFFICIANARUM)

PEMBUATAN GULA MERAH DENGAN BAHAN DASAR TEBU (SACCHARUM OFFICIANARUM) SIDANG TUGAS AKHIR PEMBUATAN GULA MERAH DENGAN BAHAN DASAR TEBU (SACCHARUM OFFICIANARUM) Oleh : M. Renardo Prathama Abidin 2307 030 049 Ferry Oktafriyanto 2307 030 076 DIPRESENTASIKAN PADA JUMAT, 9 JULI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Ponimin merupakan sebuah industri kecil yang bergerak dalam bidang produksi tahu. UD. Ponimin ini didirikan oleh Bapak Ponimin pada tahun 1998.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Hadi Baru didirikan tanggal 1 Agustus 1964 dihadapan notaris, Roesli SH, di Medan dengan Akte No.97/HB/1961 tertanggal 17 Januari 1961 dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batangkuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan melalui

Lebih terperinci

Untuk Daerah Tertinggal

Untuk Daerah Tertinggal Daya Saing Agroindustri Gula Semut Untuk Daerah Tertinggal Oleh :Edi Mulyadi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UPN Veteran Jawa Timur Gula a. Komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia.

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES 10 II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES Usaha produksi dalam Pabrik Kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut Teknologi proses.

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES digilib.uns.ac.id BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 3.1. Spesifikasi Alat Utama 3.1.1 Mixer (NH 4 ) 2 SO 4 Kode : (M-01) : Tempat mencampurkan Ammonium Sulfate dengan air : Silinder vertical dengan head

Lebih terperinci

Tugas dan Tanggung Jawab Tiap-Tiap Jabatan pada Struktur. Organisasi. Menurut data bagian kantor Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT.

Tugas dan Tanggung Jawab Tiap-Tiap Jabatan pada Struktur. Organisasi. Menurut data bagian kantor Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT. L-1 Tugas dan Tanggung Jawab Tiap-Tiap Jabatan pada Struktur Organisasi Menurut data bagian kantor Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT. Multimas Nabati Asahaan, pembagian tugas dan wewenang berdasarkan jabatan

Lebih terperinci

VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU

VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi mutu komoditas dan produk sawit ditentukan berdasarkan urutan rantai pasok dan produk yang dihasilkan. Faktor-faktor

Lebih terperinci