BAB II. LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II. LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Administrasi Sekolah Sistem Informasi Menurut James O Brien (2006) sistem adalah sekumpulan komponen yangsaling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerimainput serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Sistem adalah sekumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. (Bodnar, 2000) Sedangkan menurut McLeaod (2004), Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud sama untuk mencapai suatu tujuan. Informasi adalah data yang telah diubah bentuknya menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi para pemakai akhir tertentu. (O Brien, 2006) Informasi adalah data yang berguna dan diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan. (Bodnar, 2000) Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. (McLeod, 2004) Menurut James O Brien (2006) sistem informasi adalah kombinasi teratur apapun dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, 11

2 12 jaringan komunikasi, dan sumber daya yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi Administrasi Sekolah Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan untuk mencapai tujuan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, p9) Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran menurut tingkatannya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, p1013). Jadi, administrasi sekolah adalah suatu proses yang merupakan siklus penyelenggaraan pendidikan yang dimulai dari perencanaan, diikuti pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan, pemantauan dan penilaian tentang usaha untuk mencapai tujuannya. Administrasi sekolah juga mencakup mengenai usaha untuk melakukan manajemen Cloud Computing Sejarah Cloud Computing Ide awal dari cloud computing bisa ditarik ke tahun 1960-an, saat John McCarthy, pakar komputasi MIT yang dikenal juga sebagai salah satu pionir intelejensia buatan, menyampaikan visi bahwa "suatu hari nanti komputasi akan menjadi infrastruktur publik seperti listrik dan telpon". Namun baru di tahun 1995 lah, Larry Ellison, pendiri Oracle, memunculkan ide "Network Computing" sebagai kampanye untuk menggugat dominasi Microsoft yang saat itu merajai desktop computing

3 13 dengan Windows 95-nya. Ide Larry Ellison menawarkan bahwa sebetulnya user tidak memerlukan berbagai software, mulai dari Sistem Operasi dan berbagai software lain, dijejalkan ke dalam PC Desktop mereka. PC Desktop bisa digantikan oleh sebuah terminal yang langsung terhubung dengan sebuah server yang menyediakan environment yang berisi berbagai kebutuhan software yang siap diakses oleh pengguna. Ide "Network Computing" ini sempat menghangat dengan munculnya beberapa pabrikan seperti Sun Microsystem dan Novell Netware yang menawarkan Network Computing client sebagai pengganti desktop. Namun akhirnya, gaung Network Computing ini lenyap dengan sendirinya, terutama disebabkan kualitas jaringan komputer yang saat itu masih belum memadai, sehingga akses Network Computing ini menjadi sangat lambat, sehingga orang-orang akhirnya kembali memilih kenyamanan PC Desktop, seiring dengan semakin murahnya harga PC. Perkembangan selanjutnya adalah kehadiran konsep ASP (Application Service Provider) di akhir era 90-an. Seiring dengan semakin meningkatnya kualitas jaringan komputer, memungkinkan akses aplikasi menjadi lebih cepat. Hal ini ditangkap sebagai peluang oleh sejumlah pemilik data center untuk menawarkan fasilitasnya sebagai tempat hosting aplikasi yang dapat diakses oleh pelanggan melalui jaringan komputer. Dengan demikian pelanggan tidak perlu investasi di perangkat data center.hanya saja ASP ini masih bersifat private, di mana layanan hanya dikastemisasi

4 14 khusus untuk satu pelanggan tertentu, sementara aplikasi yang di sediakan waktu itu umumnya masih bersifat clientserver. Kehadiran berbagai teknik baru dalam pengembangan perangkat lunak di awal abad 21, terutama di area pemrograman berbasis web disertai peningkatan kapasitas jaringan internet, telah menjadikan situssitus internet bukan lagi berisi sekedar informasi statik.tapi sudah mulai mengarah ke aplikasi bisnis yang lebih kompleks. Popularitas Cloud Computing semakin menjulang saat di awal 2000-an, Marc Benioff ex VP di Oracle, meluncurkan layanan aplikasi CRM dalam bentuk Software as a Service (SaaS), Salesforce.com, yang mendapatkan sambutan hangat di mata dunia.dengan misinya yang terkenal yaitu "The End of Software", Benioff bisa dikatakan berhasil mewujudkan visi bos-nya di Oracle, Larry Elisson, tentang Network Computing menjadi kenyataan satu dekade kemudian. Selanjutnya Cloud Computing bergulir seperti bola salju yang menyapu dunia teknologi informasi.dimulai di tahun 2005, mulai muncul inisiatif yang didorong oleh nama-nama besar seperti Amazon.com yang meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud), Google dengan Google App Engine-nya, tak ketinggalan raksasa biru IBM meluncurkan Blue Cloud Initiative dan lain sebagainya. Semua inisiatif ini masih terus bergerak, dan bentuk Cloud Computing pun masih terus mencari bentuk terbaiknya, baik dari sisi praktis maupun dari sisi akademis.bahkan dari sisi akademis, jurnaljurnal

5 15 yang membahas tentang ini hal ini baru bermunculan di tiga tahun belakangan. Akhirnya seperti yang kita saksikan sekarang, seluruh nama-nama besar terlibat dalam pertarungan menguasai cloud ini.bahkan pabrikan Dell, pernah mencoba mempatenkan istilah "Cloud Computing", namun ditolak oleh otoritas paten Amerika Definisi Cloud Computing Menurut Scale (2009), Cloud Computing adalah berbagi dalam penggunaan aplikasi dan resource dari sebuah lingkungan jaringan yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan tanpa harus memperhatikan kepemilikan dan manajemen dari resource jaringan dan aplikasi itu sendiri. Dengan menggunakan cloud computing, komputer resource yang dipergunakan untuk bekerja dan data tidak lagi disimpan dalam komputer personal, tetapi data tersebut berada di tempat lain (hosting) yang dapat di akses dari mana saja dan kapan saja. Cloud computing menjadi sebuah teknologi yang adoptable untuk banyak organisasi dengan skalabilitas yang dinamis dan penggunaan sumber daya virtual sebagai layanan melalui Internet.(Ercana, 2010).Cloud computing menurut Furht (2010) dapat didefinisikan sebagai model baru dalam dunia komputer yang memiliki skala dinamis dan virtualisasi resource yang diberikan sebagai layanan melalui internet. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi penerapan teknologi cloud computing, antara lain adalah:

6 16 1. Cloud computing adalah sebuah model layanan berbasis Internet untuk menampung sumberdaya sebuah perusahaan. Artinya sebuah perusahaan tak perlu lagi memiliki atau mendirikan infrastruktur lantaran sudah ada perusahaan lain yang menyediakan penampung di cloud alias Internet. 2. Sebuah perusahaan tak perlu lagi mengalokasikan anggaran untuk pembelian dan perawatan infrastruktur dan software. 3. Perusahaan pun tak perlu memiliki pengetahuan serta merekrut tenaga pakar dan tenaga pengontrol infrastruktur di cloud yang mendukung mereka Model Layanan Cloud Computing Sedangkan tiga jenis model layanan dijelaskan oleh NIST (Mell dan Grance, 2009) sebagai berikut : 1. Cloud Software as a Service (SaaS). Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk menggunakan aplikasi penyedia dapat beroperasi pada infrastruktur cloud.aplikasi dapat diakses dari berbagai perangkat klien melalui antarmuka seperti web browser (misalnya, berbasis web). Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur cloud yang mendasari termasuk jaringan, server, sistem operasi, penyimpanan, atau bahkan kemampuan aplikasi individu, dengan kemungkinan pengecualian terbatas terhadap pengaturan konfigurasi aplikasi pengguna tertentu.

7 17 2. Cloud Platform as a Service (PaaS). Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk menyebarkan aplikasi yang dibuat konsumen atau diperoleh ke infrastruktur cloud computing menggunakan bahasa pemrograman dan peralatan yang didukung oleh provider. Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur cloud yang mendasari termasuk jaringan, server, sistem operasi, atau penyimpanan, namun memiliki kontrol atas aplikasi disebarkan dan memungkinkan aplikasi melakukan hosting konfigurasi. 3. Cloud Infrastructure as a Service (IaaS). Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk memproses, menyimpan, berjaringan, dan komputasi sumberdaya lain yang penting, dimana konsumen dapat menyebarkan dan menjalankan perangkat lunak secara bebas, dapat mencakup sistem operasi dan aplikasi. Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur cloud yang mendasari tetapi memiliki kontrol atas sistem operasi, penyimpanan, aplikasi yang disebarkan, dan mungkin kontrol terbatas komponen jaringan yang pilih (misalnya, firewall host) Deployment Model dari Cloud Computing Model penyebaran cloud computing menurut NIST terdiri dari empat model (Mell dan Grance, 2009), yaitu: 1. Private Cloud: yaitu infrastruktur cloud yang semata-mata dioperasikan bagi suatu organisasi. Ini mungkin dikelola oleh

8 18 organisasi atau pihak ketiga dan mungkin ada pada on premis atau off-premis. 2. Community Cloud: yaitu infrastruktur cloud digunakan secara bersama oleh beberapa organisasi dan mendukung komunitas tertentu yang telah berbagi concerns (misalnya, misi, persyaratan keamanan, kebijakan, dan pertimbangan kepatuhan). Ini mungkin dikelola oleh organisasi atau pihak ketiga dan mungkin ada pada on premis atau off premis. 3. Public Cloud: yaitu infrastruktur cloud yang dibuat tersedia untuk umum atau kelompok industri besar dan dimiliki oleh sebuah organisasi yang menjual layanan cloud. 4. Hybrid Cloud: yaitu infrastruktur cloud merupakan komposisi dari dua atau lebih cloud (swasta, komunitas, atau publik) yang masih memiliki entitas unik namun terikat bersama oleh standar atau kepemilikan teknologi yang menggunakan data dan portabilitas aplikasi (e.g., cloud bursting for loadbalancingbetween clouds) Karakteristik Cloud Computing NIST mengidentifikasi lima karakteristik penting dari cloud computing (Mell & Grance, 2009) sebagai berikut: 1. On-demand self-service. Pengguna dapat memesan dan mengelola layanan tanpa interaksi manusia dengan penyedia layanan, misalnya dengan menggunakan, sebuah portal web dan manajemen antarmuka. Pengadaan dan perlengkapan layanan serta sumberdaya yang terkait terjadi secara otomatis pada penyedia.

9 19 2. Broad network access. Kemampuan yang tersedia melalui jaringan dan diakses melalui mekanisme standar, yang mengenalkan penggunaan berbagai platform (misalnya, telepon selular, laptop, dan PDA). 3. Resource pooling. Penyatuan sumberdaya komputasi yang dimiliki penyedia untuk melayani beberapa konsumen menggunakan model multi-penyewa, dengan sumberdaya fisik dan virtual yang berbeda, ditetapkan secara dinamis dan ditugaskan sesuai dengan permintaan konsumen. Ada rasa kemandirian lokasi bahwa pelanggan umumnya tidak memiliki kontrol atau pengetahuan atas keberadaan lokasi sumberdaya yang disediakan, tetapi ada kemungkinan dapat menentukan lokasi di tingkat yang lebih tinggi (misalnya, negara, negara bagian, atau datacenter). Contoh sumberdaya termasuk penyimpanan, pemrosesan, memori, bandwidth jaringan, dan mesin virtual. 4. Rapid elasticity. Kemampuan dapat dengan cepat dan elastis ditetapkan. 5. Measured Service. Sistem cloud computing secara otomatis mengawasi dan mengoptimalkan penggunaan sumberdaya dengan memanfaatkan kemampuan pengukuran (metering) pada beberapa tingkat yang sesuai dengan jenis layanan (misalnya, penyimpanan, pemrosesan, bandwidth, dan account pengguna aktif). Penggunaan sumberdaya dapat dipantau, dikendalikan, dan dilaporkan sebagai

10 20 upaya memberikan transparansi bagi penyedia dan konsumen dari layanan yang digunakan Komponen Cloud Computing Ada tiga komponen dasar cloud computing dalam topologi yang sederhana menurut Velte (2010) yaitu clients, datacenter, dandistributed servers. Ketiga komponen dasar tersebut memiliki tujuan dan peranan yang spesifik dalam menjalankan operasi cloud computing. Konsep ketiga komponen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.1. Tiga Komponen Dasar Cloud Computing Keuntungan Cloud Computing Keuntungan cloud computing menurut CSO Group (2012) bagi perusahaan yang lebih besar tertarik dengan struktur keuangan yang dapat menghemat uang mereka di berbagai bidang, termasuk: Capital expenses. Perusahaan tidak perlu lagi berurusan dengan amortisasi dan penyusutan dari peralatan, perusahaan hanya membayar

11 21 bulanan atau tahunan dari kontrak cloud computing. Dengan demikian membuat budget lebih terprediksi. IT budgets. Dengan hardware, software dan networking secara outsource, perusahaan berhemat pada pembelian peralatan, lisensi software, biaya upgrade dan biaya manajemen IT. Development costs. Dibandingkan dengan perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk membangun, upgrade dan custom software, perusahaan mengandalkan service provider untuk maintenance dan upgrade aplilkasi. Sedangkan menurut Spinola (2009) sedikitnya ada tiga kategori utama dari keuntungan atau manfaat dari cloud computing, yaitu: 1. Delivery of service (faster time-to-value and time-to-market) 2. Reduction of cost (CapEx vs. OpEx tradeoff and costs that are more competitive) 3. IT department transformation (fokus pada inovasi vs. pemeliharaan & implementasi) 2.3. Business Plan Process Menurut Bygrave dan Zacharakis (2011) Business plan merupakan sebuah dokumen yang disiapkan entrepreneurship yang mencakup tentang perencanaan bisnis yang akan dilakukan dan yang disusun agar mendapatkan prediksi perusahaan untuk masa depan. Berdasarkan dokumen business plan tersebut terdapat perencanaan yang mencakup ringkasan eksekutif; analisis industri, pelanggan dan pesaing; deskripsi perusahaan dan produk; perencanaan

12 22 pemasaran; operasional; perencanaan pengembangan; tim; risiko yang kritis; perencanaan keuangan; dan lampiran. Business plan ini juga berguna untuk membantu kegiatan penelitian (bisnis) yang sedang dilaksanakan atau sedang berjalan agar tetap pada jalur yang direncanakan; sebagai pedoman untuk mempertajam rencana-rencana yang diharapkan; dan alat untuk mencari dana dari pihak ketiga dalam hal ini termasuk investor, lembaga keuangan dan lain-lain. Tahapan dalam menyusun rencana bisnismenurut Bygrave dan Zacharakis adalah sebagai berikut: Ringkasan Eksekutif (Executive Summary) Ringkasan eksekutif merupakan bagian yang terpenting dari business plan, karena melalui dokumen tersebut seorang investor mendapatkan gambaran dari perencanaan bisnis secara keseluruhan tanpa harus melihat keseluruhan dokumen business plan tersebut. Dalam ringkasan eksekutif ini biasanya terdapat informasi berupa deskripsi tentang kesempatan bisnis atau peluang, konsep bisnis, gambaran industri, target pasar, keunggulan kompetitif, model bisnis dan ekonomi, tim dan bagaimana melakukan penawaran kepada pelanggan Analisis Industri, Pelanggan dan Pesaing (Industry, Customer and Competitor Analysis) Penganalisian dari industri, pelanggan dan pesaing merupakan hal yang harus dilakukan seorang entrepreneurship untuk mengetahui kondisi pasar pada saat ingin melakukan bisnis dan tenjun dalam sebuah dunia

13 23 persaingan.berikut adalah penjelasan berdasarkan analisis insdustri, pelanggan dan pesaing. a. Analisis industri : analisis yang bertujuan untuk menggambarkan industri apa saja yang memiliki kesempatan bisnis dan bagaimana karakteristik yang dibutuhkan untuk membuat kesempatan tersebut menjadi lebih menarik serta dapat menarik pangsa pasar yang ada. Penganalisian industri tidak membahas tentang konsep, produk, dan jasa yang ditawarkan, tetapi hanya melakukan penganalisian industri yang menjadi kesempatan entrepreneurship untuk melakukan inovasi terhadap business plan. b. Analisis pelanggan: analisis yang bertujuan untuk penentuan target pasar yang cocok untuk membidik produk atau jasa yang akan dipasarkan. Melalui analisis pelanggan, entrepreneurship dapat mengembangkan produk dan jasa yang akan dipasarkan berdasarkan kebutuhan pelanggan tersebut, sehingga produk dan jasa tersebut dapat memuaskan pelanggan. c. Analisis pesaing: analisis yang bertujuan untuk melihat perusahaan apa saja yang menjadi pesaing, dan melalui analisis ini dapat membantu entrepreneurship untuk melakukan pengembangan. Dalam hal ini pesaing yang ada dapat menjadi benchmark untuk perusahaan dalam melakukan pengembangan tehadap produk dan jasa yang akan dipasarkan.

14 Deskripsi Perusahaan dan Produk (Company and Product Description) Deskripsi perusahaan dan produk merupakan bagian untuk menjelaskan secara terperinci mengenai perusahaan dan produk yang akan dipasarkan. Langkah ini harus dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan perencanaan pemasaran dan perencanaan operasional, karena untuk masuk tahap tersebut, pendeskripsian terhadap perusahaan dan produk yang akan dipasarkan harus jelas. Pendeskripsian perusahaan dapat berupa apa yang menjadi visi dan misi perusahaan dan perencanaan atau strategi jangka panjang untuk pertumbuhan bisnis tersebut. Sedangkan untuk pendeskripsian produk dapat berupa nilai tambah yang akan dikirim kepada pelanggan, produk atau jasa seperti apa yang sangat diperlukan dan bermanfaat untuk pelanggan, dan perlu untuk menjelaskan kenapa produk atau jasa yang dipasarkan adalah sangat baik Perencanaan Pemasaran (Marketing Plan) Perencanaan pemasaran adalah tahap yang mendeskripsikan strategi untuk melakukan pemasaran terhadap beberapa bagian antara lain adalah sebagai berikut: a. Strategi penentuan target pasar : merupakan penetapan untuk target pasar dan positioning produk yang dipasarkan. Untuk dapat menentukan target pasar, biasanya harus dilakukan penelitian terlebih dahulu untuk mencari tau target pasar yang cocok untuk membidik produk yang akan dipasarkan.

15 25 b. Strategi produk/jasa : merupakan penetapan strategi yang unik untuk produk dan jasa yang akan ditawarkan kepada pelanggan, dan usaha untuk membuat suatu produk dan jasa yang berbeda dengan yang ditawarkan oleh perusahaan lain dalam hal ini adalah pesaing. c. Strategi penetapan harga : merupakan strategi untuk menentukan harga yang cocok terhadap produk dan jasa yang akan ditawarkan pada pelanggan. Untuk melakukan penentuan harga tentunya harus memperhatikan kualitas dari produk dan jasa yang akan ditawarkan, dari segi fungsi dan manfaat yang didapatkan dan kenapa produk dan jasa tersebut penting untuk dimiliki pelanggan. d. Strategi distribusi : merupakan strategi bagaimana produk dan jasa yang ditawarkan dapat menjangkau pelanggan. Dari tahap ini yang perlu diperhatikan bagaimana penetapan untuk strategi distribusi ini dapat dilakukan dengan efektif dan efisien, serta dapat menjangkau pelanggannya dengan sangat mudah. e. Strategi komunikasi pemasaran : merupakan strategi untuk mengkomunikasikan produk dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen dapat disampaikan dengan sangat baik; dimana nilainilai dari produk, fungsi dari produk, manfaat yang didapat dari produk dan jasa tersebut, serta keuntungan yang kompetitif dari produk dan jasa yang ditawarkan dapat disampaikan kepada konsumen dengan sangat baik. Dalam hal ini, strategi komunikasi dapat dilakukan dengan baik dengan ketentuan orang yang

16 26 melakukan komunikasi tersebut harus memiliki knowledge mengenai deskripsi produk dan jasa yang akan dipasarkan. f. Strategi penjualan : marupakan strategi yang mendukung semua penetapan strategi sebelumnya, mulai dari strategi penentuan target pasar; strategi produk/jasa; strategi penetapan harga; strategi distribusi; dan strategi komunikasi pemasaran. Strategi penjualan ini akan dilakukan penetapan terhadap sumber daya manusia yang akan melakukan penjualan baik dari internal perusahaan atau outsource. Dengan melakukan strategi ini dapat membangun sebuah kredibilitas di mata investor, karena dengan mempresentasikan hal ini dapat dilihat dengan jelas bahwa pemilik perusahaan mengetahui dengan jelas bagaimana bisnis tersebut beroprasi. g. Perkiraan penjualan dan pemasaran : merupakan strategi yang dibagi dari dua metode yaitu pertama adalah comparable method yang merupakan perencanaan penjualan setelah apa yang perusahaan dapatkan, kemudian melihat diferensiasi dengan produk perusahaan pesaingnya. Metode ini juga melibatkan pemiliknya juga harus memonitor sejumlah pesaing dan menjelaskan apa yang membedakan bisnisnya dengan pesaingnya. Metode yang kedua yaitu metode build-up adalah metode yang berarti pemilik perusahaan mengidentifikasi semua kemungkinan sumber pendapatan bisnis dan berapa banyak pendapatan yang di dapatkan dalam jangka waktu tertentu.

17 Perencanaan operasional (Operational plan) Perencanaan operasional adalah tahap bagaimana operasional yang berlangsung akan menambah nilai kepada pelanggannya. Perencanaan operasional terbagi atas tiga yaitu: 1. Operasi strategi Strategi yang menyediakan secara keseluruhan operasional yang ada dalam perusahaan serta menyediakan keuntungan yang komperatif, lokasi geografis dan fasilitas produksi, juga bagaimana meningkatkan keuntungan yang kompetitif pada perusahaan. 2. Ruang lingkup operasi Merupakan cakupan atau batasan untuk operasional secara keseluruhan yang ada pada perusahaan tersebut. Dari sini akan dibuat diagram untuk melihat bagian mana dari produk yang dapat diproduksi sendiri atau harus outsource. 3. Operasi yang sedang berlangsung Merupakan operasional yang bertujuan untuk menyediakan rincian aktivitas harian dari diagram yang telah dibuat sebelumnya pada saat penentuan ruang lingkup operasi Rencana Pengembangan (Development Plan) Perencanaan pengembangan adalah strategi yang ditetapkan untuk melakukan pengembangan terhadap suatu produk dan membuat sebuah timeline yang menggambarkan berapa lama proses pengembangan terhadap produk tersebut. Berdasarkan timeline dapat dilihat berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sub-sub aktivitas yang

18 28 akandilakukan, dan akan dilihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi agar pengembangan terhadap produk tersebut dapat berhasil, serta risikorisiko apa yang akan dihadapi perusahan dalam proses pengembangan. Perencanaan pengembangan juga harus membicarakan tentang upaya paten dan merek dagang dan timeline yang membantu untuk melacak aktivitas utama, tanggung jawab delegasi untuk tugas-tugas proyek, dan jadwal kegiatan terbaik untuk melakukan eksekusi Tim (Team) Tim mengidentifikasi siapa saja yang terlibat dalam proyek dan bertanggung jawab atas pembuatan proyek tersebut. Dalam tim terdapat peranan tim, penasihat dan pemilik perusahaan Risiko Kritis (Critical Risks) Risiko kritis merupakan hal yang penting untuk diketahui seorang pemilik perusahaan, karena untuk perencanaan bisnis akan ada banyak risiko yang akan dihadapi apalagi dalam melakukan perencanaan pengembangan, baik itu risiko dari sisi bisnis dan juga dari sisi teknologi. Berdasarkan analisis yang dilakukan untuk mengetahui risiko-risiko yang mungkin terjadi, seorang entrepreneurship harus mengidentifikasi juga dampak apa yang akan terjadi pada perusahaan, dan untuk mengatasinya perlu adanya solusi untuk dapat mengatasi risiko-risiko yang mungkin terjadi.

19 Perencanaan Keuangan (Financial Plan) Perencanaan keuangan merupakan perincian tentang perhitungan keuangan perusahaan mulai dari awalnya perusahaan berdiri, dan perhitungan untuk perencanaan keuangan ini dapat berupa pendapatan, laporan arus kas (cash flow), neraca keuangan (balance sheet) dan funding. Dengan adanya perencanaan keuangan, entrepreneurship dapat lebih mudah melihat anggaran-anggaran yang keluar selama periode waktu tertentu, dan melihat kapan pengembalian modal perusahaan Lampiran (Appendix) Lampiran merupakan semua data-data yang tidak dimasukan dalam laporan sebelumnya dan ingin ditambahkan untuk lebih memperjelas perencanaan bisnis yang akan dilakukan Strategi Bisnis Analisis SWOT Analisis SWOT menurut Rangkuti (1997, p18) adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.analisis ini berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Menurut John, A.P dan Robinson R.B (1997), analisis SWOT merupakan analisis dari kekuatan dan kelemahan suatu organisasi dan kesempatan serta ancaman dari lingkungannya.

20 30 Analisis SWOT dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Peluang (Opportunities) Adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.kecenderungan-kecenderungan penting merupakan salah satu peluang.identifikasi segmen pasar yang tadinya terabaikan, perubahan pada situasi persaingan atau peraturan, perubahan teknologi, serta membaiknya hubungan dengan pembeli atau pemasok dapat memberikan peluang bisnis. 2. Ancaman (Threats) Adalah situasi yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.ancaman merupakan penganggu utama, bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan.masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-menawar pembeli atau pemasok penting, perubahan teknologi, serta perubahan baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan perusahaan. 3. Kekuatan (Strength) Adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani oleh perusahaan yang termasuk dalam kekuatan antara lain sumber daya keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli-pemasok. 4. Kelemahan (weakness)

21 31 Adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan yang dapat menjadi sumber kelemahan antara lain fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas manajemen, keterampilan pemasaran dan citra merek Analisis Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Menurut Kotler (2004, p56), marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran taksis yang meliputi produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion) yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar yang menjadi target. 1. Product (Produk). Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan masyarakat.beberapa elemen dari produk adalah kualitas, bentuk fisik, manfaat, jaminan, kemasan, merek, servis, dll. Saat ini konsumen semakin selektif dalam memilih produk.hal ini dikarenakan terdapat beragam produk yang tersedia di pasaran.oleh karena itu, produk yang memiliki keunggulan yang kompetitif dapat memenangkan persaingan dengan produk sejenis lainnya. 2. Price (Harga) Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen kepada pihak produsen untuk mendapatkan sebuah produk.dalam

22 32 menentukan harga, produsen harus menitik-beratkan pada kemampuan pembeli pada saat harga yang telah ditetapkan.harga menunjukkan persepsi konsumen terhadap suatu produk.harga merupakan salah satu elemen dari bauran pemasaran yang sangat flexible karena harga cenderung mudah berubah, hal ini dipengaruhi oleh faktor pasar dan kondisi ekonomi pada saat itu. 3. Promotion (Promosi) Promosi merupakan satu variable yang penting dalam bauran pemasaran yang merupakan suatu proses yang berlanjut. Promosi dapat membantu untuk memperbaiki hubungan antara pemasar dan konsumen.kesediaan konsumen untuk membeli produk dan jasa atas dasar kepuasannya yang merupakan hasil umpan balik dari kegiatan promosi perusahaan, sehingga perusahaan mengetahui bahwa informasi yang mereka dapat, diterima konsumen dengan positif. Media promosi yang dapat digunakan pada bisnis ini antara lain: (1) Periklanan, (2) Promosi penjualan, (3) Publisitas dan hubungan masyarakat, dan (4) Pemasaran langsung. Penentuan media promosi yang akan digunakan didasarkan pada jenis dan bentuk produk itu sendiri. 4. Place (Saluran Distribusi) Kotler (2004) menyatakan bahwa Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan segala kegiatan (Fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen.

23 33 Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa saluran distribusi suatu barang adalah keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk memindahkan produk disertai dengan hak pemiliknya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai industri.distribusi berkaitan dengan kemudahan memperoleh produk di pasar dan tersedia saat konsumen mencarinya.distribusi memperlihatkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjadikan produk atau jasa diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran Analisis Five Forces Kompetisi dalam suatu industri berakar pada struktur ekonomi yang menuju pada prilaku dari para pesaing dalam industri tersebut. Kompetisi ini bergantung pada lima kekuatan yang digambarkan oleh Porter (1980) dalam Five Forces Model. Gambar 2.2. Forces Driving Industry Competition (Porter, 1980, p4)

24 34 1. The Bargaining Power of Suppliers Sebuah industri atau segmen pasar dikatakan tidak menarik apabilasupplier perusahaan dapat menaikkan harga ataupun mengurangikuantitas bahan baku yg di-supply. Hal ini dapat dikarenakan olehsejumlah supplier yang sedikit untuk menyediakan kebutuhan perusahaansehingga supplier bisa menetapkan harga dengan bebas. a. Kekuatan supplier dalam menawar lebih kuat ketika: Anggota industri harus mengeluarkan biaya tinggi dalam menukar pembelian mereka dengan alternative supplier yang lain Pasokan sumber daya yang diperlukan sangat penting bagi perusahaan (sehingga supplier dapat menentukan harga) Supplier memiliki pasokan sumber daya yang khas yang bisa meningkatkan kualitas atau performa dari produk penjual atau bagian yang kritis dan bernilai dari proses produksi penjual. Hanya ada beberapa jumlah supplier dalam sumber daya tertentu. Beberapa supplier mengancam untuk masuk ke dalam bisnis dan kemungkinan akan menjadi pesaing yang kuat. b. Kekuatan Supplier dalam menawar lebih lemah ketika: Barang yang dipasok adalah barang komoditi yang sudah tersedia dari banyak supplier pada harga pasar Biaya penjualan dalam menukar supplier dengan alternatif supplier yang lain terbilang rendah. Barang pengganti untuk pasokan sumber daya sudah ada dan yang baru muncul

25 35 Terjadi peningkatan dari persediaan yang dipasok sehingga melemahkan kekuatan supplier dalam menetapkan harga Pembelian dari anggota industri terhitung berjumlah besar dari total penjualan supplier dan pembelian ulang dalam jumlah besar sangat penting bagi kesejahteraan supplier. Anggota industri merupakan ancaman dan dapat melakukan manufaktur sendiri kebutuhan mereka. 2. The Bargaining Power of Buyers Jika kekuatan buyer untuk membeli dan menawarkan produktersebut memiliki posisi yang lebih tinggi, maka segmen pasar tersebutdapat dikatakan tidak menarik.hal ini dapat disebabkan oleh banyaknyacompetitor dalam industri tersebut sehingga buyer bebas memilih produkyang mereka inginkan. a. Kekuatan pembeli dalam menawar lebih kuat ketika: Biaya pembeli dalam menukar dengan merek competitor atau produk pengganti adalah rendah Pembeli berjumlah banyak dan dapat meminta hadiah ketika membeli dalam jumlah besar Pembelian dalam volume besar sangat penting bagi penjual Permintaan pembeli lemah dan dalam posisi menurun Hanya ada beberapa pembeli sehingga setiap bisnis sangat penting bagi penjual Identitas pembeli menambah gengsi untuk daftar konsumen yang dimiliki oleh penjual

26 36 Kuantitas dan kualitas informasi yang tersedia untuk pembeli meningkat Beberapa pembeli merupakan ancaman dan dapat menjadi competitor penting. b. Kekuatan pembeli dalam menawar lebih lemah ketika: Pembeli melakukan transaksi sangat jarang atau dalam jumlah kecil. Biaya pembeli dalam menukar dengan merek competitor adalah tinggi. Reputasi merek penjual sangat penting bagi pembeli Produk tertentu penjual memberikan kualitas atau performa yang sangat penting bagi pembeli dan hal ini tidak didapat dari merek yang lain 3. Threat of Substitute Products Segmen pasar dikatakan tidak menarik apabila dalam industritersebut terdapat barang substitusi yang potensial. a. Tekanan kompetitif dari produk pengganti lebih kuat ketika: Produk pengganti sudah tersedia atau produk yang baru muncul Produk pengganti memiliki harga yang menarik Produk pengganti memiliki performa fitur yang sebanding atau bahkan lebih baik Pengguna akhir hanya memerlukan biaya rendah dalam menukar dengan produk pengganti Pengguna akhir lebih nyaman dengan menggunakan produk pengganti

27 37 b. Tekanan kompetitif dari produk pengganti lebih lemah ketika: Belum tersedianya produk pengganti Produk pengganti memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan performa yang diberikan Pengguna akhir memerlukan biaya tinggi dalam menukar dengan produk pengganti c. Tanda bahwa kompetisi dari produk pengganti kuat, yaitu: Penjualan dari produk pengganti bertumbuh lebih cepat daripada penjualan dari industri yang dianalisis. Produsen produk pengganti bergerak untuk menambah kapasitas baru. Profit dari produsen produk pengganti meningkat. 4. Threat of New Entrants Ancaman dari sebuah perusahaan tidak hanya datang dari pemainlama dari industri tersebut, tetapi juga dari pemain baru yang potensialuntuk memasuki industri tersebut a. Ancaman pendatang baru lebih kuat ketika: Pendatang baru berjumlah besar yang memiliki sumber daya yang dapat membuat mereka menjadi pesaing yang hebat di pasar. Hambatan untuk masuk rendah b. Ancaman pendatang baru lebih lemah ketika: Pendatang baru berjumlah kecil Hambatan untuk masuk tinggi

28 38 Pandangan tentang industri tersebut beresiko atau tidak pasti Permintaan pembeli tumbuh dengan pelan atau dalam kondisi stagnant Anggota industri akan secara kuat menguji usaha dari pendatang baru untuk meraih kedudukan di dalam pasar. 5. Rivalry Among Competitors Apabila pemain atau kompetitornya sudah banyak, kuat, danagresif, maka segmen pasar tersebut sudah tidak menarik lagi untukdimasuki.terlebih lagi kalau kondisinya sudah dalam posisi stagnant danmenurun. a. Persaingan secara umum lebih kuat ketika Permintaan pembeli bertumbuh perlahan Permintaan pembeli menurun dan penjual kelebihan kapasitas dan inventory Jumlah pesaing meningkat dan pesaing memiliki ukuran dan kemampuan kompetitif yang sama Produk pesaing yang berupa komoditi atau yang lain sulit dibedakan Biaya yang dikeluarkan oleh pembeli untuk mengganti merek mereka adalah rendah. Pesaing memiliki strategi dan objektif yang berbeda dan berlokasi di beberapa Negara. Orang luar yang mengakuisisi pesaing yang lemah dan mencoba untuk merubah mereka menjadi pesaing utama b. Persaingan secara umum lebih lemah ketika

29 39 Permintaan pembeli tumbuh sangat cepat. Produk pesaing sangat berbeda dan loyalitas konsumen sangat tinggi Biaya yang dikeluarkan oleh pembeli untuk mengganti merek adalah tinggi c. Senjata khas untuk melawan pesaing dan menarik pembeli Harga yang lebih rendah Fitur yang lebih banyak dan berbeda Performa produk yang lebih baik Kualitas produk yang lebih tinggi Gambaran merek dan pendekatan yang lebih kuat Pemilihan model dan gaya lebih luas Jaringan penyalur yang lebih besar/baik Pembiayaan dengan tingkat bunga rendah Iklan yang lebih tinggi tingkatannya Kemampuan pelayanan terhadap konsumen yang lebih baik Kemampuan yang lebih kuat untuk menyediakan pembeli dengan adanya produk custom-made Penyusunan Anggaran Dengan Metode Bottom Up Penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan top-down atau bottom-up. Penyusunan anggaran keuangan dengan menggunakantop-down budgeting biasanya berpotensi menimbulkan masalah. Para praktisi menyatakan bahwa anggaran menghalangi alokasi sumber daya organisasi untuk mendapatkan manfaat yang terbaik, menyebabkan pembuatan

30 40 keputusan yang cenderung berorientasi jangka pendek dan permainan anggaran yang bersifat disfungsional (Lasdi, 2007).Perilaku disfungsional merupakan perilaku individual yang pada dasarnya bertentangan dengan tujuan organisasi (Hansen dan Mowen, 2004). Sebaliknya, pendekatan partisipasi atau bottom-up memungkinkan terjadinya negosiasi antar para manajer untuk mencapai tujuan organisasi (Sardjito, 2005). Partisipasi manajer tingkat menengah dan bawah dalam penyusunan anggaran akan memberikan manfaat: mengurangi ketimpangan informasi dalam organisasi serta menimbulkan komitmen yang lebih besar kepada para manajer untuk melaksanakan dan memenuhi anggaran (Welsch, 1998 dalam Sardjito, 2005) Namun penyusunan anggaran secara partisipatif atau bottom-up bukan berarti tidak menimbulkan masalah. Hansen dan Mowen (2004) mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul dalam penganggaran partisipatif, antara lain: (1) atasan atau bawahan akan menetapkan standar anggaran yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, (2) membuat kelonggaran dalam anggaran (budgetary slack), dan (3) terdapat pseudo participation atau partisipasi semu.

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

PROPOSAL USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 PENGEMBANGAN MODEL INSTRUMENTASI PENGUKURAN ONLINE BERBASIS CLOUD

PROPOSAL USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 PENGEMBANGAN MODEL INSTRUMENTASI PENGUKURAN ONLINE BERBASIS CLOUD PROPOSAL USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 JUDUL KEGIATAN: PENGEMBANGAN MODEL INSTRUMENTASI PENGUKURAN ONLINE BERBASIS CLOUD I. Keterangan Umum: 1.Fungsi dan Sub Fungsi Program RPJMN : 2.Program RPJMN

Lebih terperinci

KOMPUTASI AWAN ( CLOUD COMPUTING ) Disusun Oleh Arbiyan Tezar Kumbara ( )

KOMPUTASI AWAN ( CLOUD COMPUTING ) Disusun Oleh Arbiyan Tezar Kumbara ( ) KOMPUTASI AWAN ( CLOUD COMPUTING ) Disusun Oleh Arbiyan Tezar Kumbara (10.12.4406) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 BAB I CLOUD COMPUTING Cloud Computing atau komputasi awan adalah gabungan pemanfaatan teknologi

Lebih terperinci

CLOUD COMPUTING TECHNOLOGY

CLOUD COMPUTING TECHNOLOGY CLOUD COMPUTING TECHNOLOGY FITRIANA FAJRIN S1 Teknik Informatika STMIK Tasikamalaya Powered by LibreOffice 4.2 2014 Daftar Isi 21.12.14 Fitriana Fajrin 2 1. Pengenalan Cloud Computing 2. Model Layanan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA Tri Wahyudi AMIK BSI YOGYAKARTA Jl. Ringroad Barat, Ambar Ketawang, Gamping Email:tri.twi@bsi.ac.id Abstrak Semakin pesatnya wisatawan

Lebih terperinci

PENGENALAN CLOUD COMPUTING

PENGENALAN CLOUD COMPUTING PENGENALAN CLOUD COMPUTING IRAWAN AFRIANTO, S.T., M.T. Definisi Cloud Computing Cloud Computing : Awan (internet) : Proses komputasi Teknologi komputasi komputer dengan memanfaatkan internet sebagai terminal

Lebih terperinci

Definisi Cloud Computing

Definisi Cloud Computing Definisi Cloud Computing Secara sederhana, Cloud Computing dapat kita bayangkan seperti sebuah jaringan listrik. Apabila kita membutuhkan listrik, apakah kita harus punya pembangkit listrik sendiri? Tentu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DAN PELUANG KOMPUTASI AWAN PADA SEKTOR BISNIS DAN PERDAGANGAN

PEMANFAATAN DAN PELUANG KOMPUTASI AWAN PADA SEKTOR BISNIS DAN PERDAGANGAN PEMANFAATAN DAN PELUANG KOMPUTASI AWAN PADA SEKTOR BISNIS DAN PERDAGANGAN Oleh : EKA PUTRA MAHARDIKA P, ST, MTI Dosen Manajemen Informatika Universitas Suryadarma ABSTRAK Model komputasi telah berkembang

Lebih terperinci

Cloud Computing Windows Azure

Cloud Computing Windows Azure Cloud Computing Windows Azure CLOUD COMPUTING John mccarthy,1960 suatu hari nanti komputasi akan menjadi infrastruktur public seperti halnya listrik dan telepon. Larry Ellison, 1995 kita tidak harus menerangkan

Lebih terperinci

Layanan Cloud Computing Setelah dijabarkan mengenai lima karakteristik yang terdapat di dalam sistem layanan Cloud

Layanan Cloud Computing Setelah dijabarkan mengenai lima karakteristik yang terdapat di dalam sistem layanan Cloud Cloud Computing Cloud computing adalah komputasi berbasis internet, dimana server yang dibagi bersama menyediakan sumber daya, perangkat lunak, dan informasi untuk komputer dan perangkat lain sesuai permintaan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Business Plan Kerangka pikir penulis untuk model bisnis ini terdiri dari delapan langkah yaitu diantaranya berupa : 1. Identifikasi business model saat ini : dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Restaurant adalah salah satu industri di dunia yang berkembang dengan cepat, khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan fleksibilitas

Lebih terperinci

Komputasi Awan (Cloud Computing)

Komputasi Awan (Cloud Computing) Komputasi Awan (Cloud Computing) Pergeseran media penyimpan Kecenderungan Komputer Ketersambungan / Interconnectivity Kemampuan sharing / berbagi Non stop operation / 24/7/365 Mengecil tapi menyebar Jadi...komputer

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Definisi Strategi Sebuah strategi perusahaan terdiri dari tindakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang digunakan oleh para manajer untuk (Thompson, A. A. dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA Implementasi Untuk Memaksimalkan Layanan Pariwisata IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA Tri Wahyudi Program Studi Manajemen Informatik, AMIK BSI Yogyakarta Jl. Ringroad

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut di bawah ini: 1. Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network Mengapa memahami dan memilih Tool Manajemen network begitu penting? antara pemakaian dan performa berbagai macam tool manajemen network dalam grafik ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Menurut Alan Afuah business model adalah kumpulan aktivitas yang telah dilakukan sebuah perusahaan, bagaimana hal tersebut dilakukan, dan

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Product Knowledge and Price Concepts Minggu-4 Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 02270704014 ailili1955@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Komputasi Awan Berdasarkan Layanan Infrastructure as a Services (IaaS) Platform as a Service (PaaS)

BAB II DASAR TEORI 2.1. Komputasi Awan Berdasarkan Layanan Infrastructure as a Services (IaaS) Platform as a Service (PaaS) BAB II DASAR TEORI Komputasi awan (Cloud Computing) adalah sebuah teknologi yang menyediakan layanan terhadap sumber daya komputasi melalui sebuah jaringan. Dalam hal ini, kata awan atau cloud melambangkan

Lebih terperinci

PENGANTAR BUSINESS PLAN

PENGANTAR BUSINESS PLAN PENGANTAR BUSINESS PLAN Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian business plan 2. Latar belakang penyusunan business plan 3. Tujuan business plan 4. Manfaat business plan 5. Elemen dasar business plan 6. Aspek-aspek

Lebih terperinci

5 Kekuatan Kompetisi Dalam Strategi Industri Menurut Michael E Porter

5 Kekuatan Kompetisi Dalam Strategi Industri Menurut Michael E Porter 5 Kekuatan Kompetisi Dalam Strategi Industri Menurut Michael E Porter 8:34 PM No comments dada Dalam buku " Competitive Strategy " disebutkan bahwa terdapat 5 kekuatan strateri bisnis yang merupakan kerangka

Lebih terperinci

CLOUD COMPUTING, TEKNOLOGI KOMPUTASI MASA DEPAN

CLOUD COMPUTING, TEKNOLOGI KOMPUTASI MASA DEPAN CLOUD COMPUTING, TEKNOLOGI KOMPUTASI MASA DEPAN Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi ini juga mengalami perkembangan kearah pencapaian kemudahan dan kenyamanan luar biasa dalam melakukan kegiatan

Lebih terperinci

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes Hasil yg diharapkan Setiap Kelompok terdiri dari 5-6 orang Setiap Kelompok membuat 1 (satu) Rencana Bisnis Bidang usaha yang dipilih harus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Properti Properti berasal dari bahasa Latin yaitu proprietas atau berarti kepemilikan, dan merujuk pada satu atau lebih entitas yang dimiliki seseorang atau badan organisasi, dimana

Lebih terperinci

PERCOBAAN 10 CLOUD COMPUTING (Network Attached Storage)

PERCOBAAN 10 CLOUD COMPUTING (Network Attached Storage) PERCOBAAN 10 CLOUD COMPUTING (Network Attached Storage) 12.1 TUJUAN PEMBELAJARAN: Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep cloud computing Mengenalkan pada mahasiswa tentang konfigurasi FreeNAS pada jaringan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Strategic Company Strategy merupakan kombinasi dari pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk melayani pelanggan, dapat memenangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Semakin beragamnya keinginan dan kebutuhan

Lebih terperinci

Sistem Terdistribusi. S1 Sistem Komputer Musayyanah, S.ST, M.T

Sistem Terdistribusi. S1 Sistem Komputer Musayyanah, S.ST, M.T Sistem Terdistribusi S1 Sistem Komputer Musayyanah, S.ST, M.T 1 2 3 Overview Model Sistem Terdistribusi Trends in Distributed System Pengenalan Cloud Computing 4 Model Sistem Terdistribusi Sistem Client

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Services Marketing Marketing (pemasaran) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih

Lebih terperinci

2012 Pengantar Cloud Computing

2012 Pengantar Cloud Computing 2012 Pengantar Cloud Computing Alex Budiyanto alex.budiyanto@cloudindonesia.org http://alexbudiyanto.web.id/ Lisensi Dokumen:.ORG Seluruh dokumen di CloudIndonesiA.ORG dapat disalin, disebarkan, dimodifikasi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan perkembangan teknologi informasi telah membuat proses dan startegi bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan perkembangan teknologi informasi telah membuat proses dan startegi bisnis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan perkembangan teknologi informasi telah membuat proses dan startegi bisnis berubah dengan cepat. Penggunaan perangkat teknologi informasi tidak lagi menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi. Cloud computing adalah transformasi

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi. Cloud computing adalah transformasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cloud computing atau komputasi awan merupakan salah satu contoh perkembangan teknologi informasi. Cloud computing adalah transformasi teknologi informasi dan komunikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Liquefied Petroleum Gas (LPG) LPG adalah singkatan dari Liquefied Petroleum Gas yang di Iindonesia (oleh PERTAMINA) diproduksi /dipasarkan dengan nama dagang Elpiji. Elpiji umumnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran (Marketing Definition) Saat ini konsumen dikelilingi oleh dunia pemasaran (marketing), di rumah, di tempat kerja, di jalan, di toko, di tempat bermain, dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Keuangan Metode analisis keuangan yang digunakan dalam pengukuran pngembalian investasi bisnis SPBG adalah sebagai berikut : a. Sensitivity Analysis Pada perhitungan

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Contoh laporan billing di Windows Azure

Gambar 1.1 Contoh laporan billing di Windows Azure Komputasi Awan Saat ini telah berkembang sebuah teknologi yang dikenal dengan Cloud Computing atau juga dikenal dengan nama teknologi Komputasi Awan. Tujuan adanya Komputasi Awan ini sebenarnya adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran Selain perencanaan, suatu perusahaan memerlukan pemasaran yang efektif untuk mencapai sasaran dan tujuan. Pemasaran yang efektif meliputi kombinasi dari elemen-elemen

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. menjadi sebuah utilitas umum. Cloud computing yang terdapat sekarang

BAB III LANDASAN TEORI. menjadi sebuah utilitas umum. Cloud computing yang terdapat sekarang BAB III LANDASAN TEORI Bab ini berisikan tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dalam menyelesaikan permasalahan yang menyangkut laporan Kerja Praktek ini, yaitu : 3.1 Cloud Computing Konsep

Lebih terperinci

2012 Pengantar Cloud Computing

2012 Pengantar Cloud Computing 2012 Pengantar Cloud Computing Alex Budiyanto alex.budiyanto@cloudindonesia.org http://alexbudiyanto.web.id/ Editor: Ivan Lanin Mulkan Fadhli Lisensi Dokumen:.ORG Seluruh dokumen di CloudIndonesiA.ORG

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication 2

Integrated Marketing Communication 2 Modul ke: 03Fakultas Eppstian Fakultas Ilmu Komunikasi Integrated Marketing Communication 2 Analisis Situasi Pasar dengan Model Michael Porter, GE Matrix, dan Product Life Cycle (PLC) Syah As ari, M.Si

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. istilah Cloud Computing pada mulanya berasal dari penggunaan gambar awan untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. istilah Cloud Computing pada mulanya berasal dari penggunaan gambar awan untuk BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah dan Perkembangan Menurut http://www.cloudindonesia.org/apa-itu-cloud-computing.html : Asal usul istilah Cloud Computing pada mulanya berasal dari penggunaan gambar awan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Yield Management Internet telah menyebabkan banyak perusahaan untuk mempertimbangkan kembali model bisnis mereka saat ini dan mengevaluasi bagaimana untuk menangkap potensi pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah: 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian Pemasaran pada mulanya difokuskan pada produk barang, kemudian pada lembaga-lembaga yang melaksanakan proses pemasaran dan terakhir yang dilaksanakan

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berdasarkan John Ward dan Joe Peppard (2002, hal 44), strategi sistem informasi adalah suatu kebutuhan organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Marketing 2.1.1 Definisi Marketing Menurut Kurtz, marketing adalah fungsi organisasi dan suatu kumpulan dari proses pembuatan, komunikasi, dan pemberian nilai kepada konsumen

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di negara manapun di dunia ini termasuk di Indonesia apabila perekonomian bangsa dikelola secara jujur, adil dan profesional, maka pertumbuhan ekonomi akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran ( Marketing ) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut upaya strategi bisnis dan kemampuan teknologi yang mahir di berbagai sektor

BAB I PENDAHULUAN. menuntut upaya strategi bisnis dan kemampuan teknologi yang mahir di berbagai sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan global yang terjadi di Indonesia dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, menuntut upaya strategi bisnis dan kemampuan teknologi yang mahir di berbagai sektor

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam menganalisa, kami menggunakan data dengan pengumpulan menggunakan teknik sebagai berikut : a. Wawancara Dengan cara ini, penulis melakukan tanya jawab dengan bagian

Lebih terperinci

1. 2. Perumusan Masalah 1. Apa itu cloud computing 2. Apa layanan yang di tawarkan cloud computing Batasan Masalah

1. 2. Perumusan Masalah 1. Apa itu cloud computing 2. Apa layanan yang di tawarkan cloud computing Batasan Masalah Analisis Sistem Penyimpanan Data Menggunakan Sistem Cloud Computing Studi Kasus SMK N 2 Karanganyar Tina Fajrin SMK Negeri 2 Karanganyar denokpesek@ymail.com Abstraksi : Analisis sistem penyimpanan data

Lebih terperinci

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1 Pemikiran Konseptual Pemikiran konseptual pada penelitian ini didasarkan pada pencarian dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh Jatis Mobile dalam menghadapi persaingan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI DAN PERUSAHAAN DIGITAL PERTEMUAN 5 NURUL GAYATRI 5C

TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI DAN PERUSAHAAN DIGITAL PERTEMUAN 5 NURUL GAYATRI 5C TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI DAN PERUSAHAAN DIGITAL PERTEMUAN 5 NURUL GAYATRI 5C A. INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PERUSAHAANDIGITAL 1. Infrastruktur TI Infrastruktur TI didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kewirausahaan Joseph Schumpeter, memperkenalkan definisi modern dari entrepreneur (wiraswasta), yaitu: seseorang yang merusak tatanan ekonomi yang telah terbentuk, dengan cara

Lebih terperinci

Model Implementasi Centralized Authentication Service pada Sistem Software As A Service

Model Implementasi Centralized Authentication Service pada Sistem Software As A Service JNTETI, Vol. 03, No. 1, Februari 2014 13 Model Implementasi Centralized Authentication Service pada Sistem Software As A Service Muhammad Arfan 1 Abstract The usage of cloud computing as continuously growing

Lebih terperinci

INTRO TO CLOUD COMPUTING

INTRO TO CLOUD COMPUTING INTRO TO CLOUD COMPUTING Kelompok 2 Adha Akbar (H1G112055) Rika Wahyuni (H1G112057) Ryan Hidayat (H1G112059) Nandang Eko Yulianto (H1G112063) Fahrizal Syahri Ramadhan (H1G11206 Cloud Computing Apa itu

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Metodologi Penelitian merupakan langkah selanjutnya untuk memecahkan masalah yang ada, dimana penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat pesat, terutama dalam bidang teknologi komputer. Kemajuan teknologi yang sangat pesat tersebut mengakibatkan komputer-komputer

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penjualan Pribadi (Personal Selling) Menurut Kotler (2010: 29), pemasaran adalah suatu proses sosial-manajerial yang membuat seorang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS Prentice Hall, 2002 8-1 PENTINGNYA MANAJEMEN STRATEGIS APA YANG DIMAKSUD MANAJEMEN STRATEGIS? Sekumpulnan keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi

Lebih terperinci

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software disusun oleh Satrya Nurrachman 09.11.2820 Kelas : E-Bisnis 2 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah Penulis melakukan analisis terhadap lingkungan industri yang dihadapi oleh Dewi Sambi Tenun dan Perancangan saluran distribusi multi channel Marketing,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satunya adalah penelitian yang melakukan analisa lingkungan internal dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satunya adalah penelitian yang melakukan analisa lingkungan internal dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan kajian. Berikut ini adalah pemaparan secara singkat yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keunggulan Bersaing Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era suatu negara unggul terhadap negara lain karena memiliki kekayaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang latar belakang pembuatan aplikasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta membatasi ruang lingkup permasalahan, sehingga aplikasi yang dibuat tidak

Lebih terperinci

Analisis industri..., Hendry Gozali, FE UI, 2009 Universitas Indonesia

Analisis industri..., Hendry Gozali, FE UI, 2009 Universitas Indonesia 33 3.2.5. Tantangan-tantangan lain yang dihadapi PT. YZ Krisis ekonomi global yang terjadi pada awal tahun 2008 memberikan dampak terhadap industri dimana PT. YZ bersaing. Dengan adanya krisis ekonomi,

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Komputer pada dasarnya adalah sebuah mesin yang digunakan untuk menyelesaikan perhitungan matematis atau komputasi matematis. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

CLOUD COMPUTING PENGANTAR KOMPUTER & TI 1A :

CLOUD COMPUTING PENGANTAR KOMPUTER & TI 1A : PENGANTAR KOMPUTER & TI 1A : CLOUD COMPUTING Isram Rasal S.T., M.M.S.I, M.Sc. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 1 Cloud Computing 2 Cloud Computing Cloud

Lebih terperinci

PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DI DUNIA PENDIDIKAN MENENGAH DALAM PENDEKATAN TEORITIS. Maria Christina

PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DI DUNIA PENDIDIKAN MENENGAH DALAM PENDEKATAN TEORITIS. Maria Christina Media Informatika Vol. 15 No. 1 (2016) PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DI DUNIA PENDIDIKAN MENENGAH DALAM PENDEKATAN TEORITIS Maria Christina Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir.

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

Website Life Cycle. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SDLC

Website Life Cycle. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SDLC 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang apa saja yg diperlukan dalam membuat website Pertimbangkan Mengenai Responsive Web Design Responsive web design adalah upaya untuk membuat website ditampilkan dalam

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI 1 ORGANISASI DAN SISTEM INFORMASI Sistem Informasi dan Organisasi mempengaruhi satu sama lain.

Lebih terperinci

Manajemen Kunci Pada Mekanisme Akses Kontrol Sistem Ujian Online Program Penerimaan Mahasiswa Baru Menggunakan Untrusted Public Cloud

Manajemen Kunci Pada Mekanisme Akses Kontrol Sistem Ujian Online Program Penerimaan Mahasiswa Baru Menggunakan Untrusted Public Cloud SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 T 5 Manajemen Kunci Pada Mekanisme Akses Kontrol Sistem Ujian Online Program Penerimaan Mahasiswa Baru Menggunakan Untrusted Public Cloud

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (2007:6), Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

Lebih terperinci

UTILITY COMPUTING Segala hal mengenai Utility Computing dan Cloud. Oleh: Abdullah Adnan Dosen: I Made Andhika

UTILITY COMPUTING Segala hal mengenai Utility Computing dan Cloud. Oleh: Abdullah Adnan Dosen: I Made Andhika UTILITY COMPUTING Segala hal mengenai Utility Computing dan Cloud Oleh: Abdullah Adnan 10111139 Dosen: I Made Andhika TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Lebih terperinci

Merancang Strategi Pemasaran

Merancang Strategi Pemasaran Modul ke: 09 Merancang Strategi Pemasaran Widi Wahyudi, S.Kom, SE, MM. Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Definisi Pemasaran Pemasaran tidak hanya mengenal penjualan,pemasangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Produk Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan penyajiannya (Kotler, 2001:126). Produk adalah suatu sifat yang kompleks

Lebih terperinci