BAB II KAJIAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sintaksis Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani sun yang bermakna dengan dan tatein yang bermakna menempatkan. Matthews (1982:1) berpendapat bahwa Traditionally, it refers to the branch of grammar dealing with the ways in which words, with or without appropriate inflections, are arranged to show connections of meaning within the sentence. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkna bahwa Secara tradisional, mengacu pada cabang tata bahasa berurusan dengan caracara di mana kata-kata, dengan atau tanpa infleksi sesuai, disusun untuk menunjukkan hubungan makna dalam kalimat. Jacobs (1995:4) berpendapat Syntax deals with the grammatical principles, units, and relations involved in sentence structure. Berdasarkan pernyataan di atas sintaksis adalah prinsip-prinsip tata bahasa, unit, dan hubungan yang terlibat dalam struktur kalimat Kata Kata (word) termasuk ke dalam salah satu jenis sintaktis yang paling terkecil dan dapat berdiri sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Radford (2004:28) Words are traditionally assigned to grammatical categories on the basis of their shared morphological and syntactic properties Maksudnya kata ialah secara tradisional dikelompokkan ke dalam tata bahasa.

2 Kelas Kata Kelas kata merupakan pembagian jenis-jenis kata yang berdasarkan atas kesamaan makna, fungsi, dan bentuk. Hal ini diungkapkan Leech (2006:126) Word class (traditional term ; part of speech) is a set of words which form. A class in terms of their similarity of form, function and meaning. Selanjutnya Radford (2004:34) menyatakan, Thus far, we have looked at the five major grammatical categories of English (i.e. the five categories with the largest membership), noun, verb, preposition, adjective, and adverb. Penjelasan di atas artinya ialah sejauh ini kita mempunyai 5 kategori dengan anggota terbesar nomina, verba, preposisi, adjektiva dan adverbia Nomina Nomina didefinisikan sebagai kelas kata terbesar dan merupakan salah satu lexical group. Definisi nomina ini diungkapkan oleh Sujatna (2008:72) Noun is the largest class of words; it is one of the lexical group. Definisi lain dari nomina ialah A term used in the grammatical classification of words, traditionally defined as the name of a person, place or thing, but the vagueness associated with the notion of name and thing has led linguistic description to analyze this class in term of the formal and functional criteria of syntax and morphology. Crystal (2008:333). Dari pernyataan di atas dapat diambil contoh sebagai berikut: Contoh : The woman is beautiful.

3 Verba Pengertian verba secara sederhana yaitu A lexical category often expressing state, act, event, or emotion (Gelderen, 2010:228). Pengertian ini menjelaskan bahwa verba merupakan grup leksikal atau kelas kata yang menyatakan suatu kondisi, aksi, peristiwa, dan emosi. Pengertian lain mengenai verba diungkapkan oleh Huddleston dan Pullum (2005:307) A category of lexemes whose most distinctive property is that they normally inflect for tense. Pengertian ini memperjelas bahwa verba merupakan kategori leksem yang menginfleksi tense. Leech (2006:119) menyatakan terdapat dua jenis verba yang terdapat dalam tata bahasa Inggris, yaitu verba utama dan verba bantu. 1. Verba Utama Greenbaum dan Nelson (2002:92) menyatakan A main verb (or, ore simply, a verb) is a word that can be the main word in a verb phrase and is often the only verb. Pengertian ini menjelaskan bahwa verba utama merupakan verba yang dapat menjadi kata utama dari frasa verba dan biasanya muncul sendiri. Leech (2006:61) pun menyatakan A verb word which is not an auxiliary verb and which must occur in any normal clause or sentence. Verba utama bukan merupakan verba bantu dan verba yang harus muncul dalam konstruksi klausa atau kalimat. 2. Verba Bantu

4 Definisi verba bantu diungkapkan Miller (2002:35) yang menyatakan bahwa The term auxiliary reflects the facts that these verbs do not refer to actions or states but hel main verbs to build a construction dari keterangan ini dapat dilihat bahwa verba bantu merupakan verba yang tidak mengandung makna aksi maupun kondisi. Verba ini berfungsi hanya sebagai bantuan dalam suatu konstruksi kalimat dan klausa. Huddleston dan Pullum (2005:37) menyatakan bahwa terdapat dua jenis verba bantu yaitu non-modal (be, have, dan do) dan modal (can, will, shall, may, dll.) Leech selanjutnya membagi verba menjadi dua jenis yaitu finite verb dan nonfinite verb. Seperti dijelaskan di bawah ini Leech (2006:41) menyatakan The forms of a verb that vary for present tense nd past tense are called finite. Hence finite verbs are sometimes called tensed verbs. Both uxiliarries and main verbs have finite forms. Leech menyatakan, A verb form which is not finite, that is does not involve variation for past past tense and present tense. The three non-finite verb forms are (a) the infinitive, with or without to. (b) the ing form (often called present participle or gerund) and (c) the ed form (past participle). (Leech, 2006:71). Dari dua penjelasan di atas dapat dilihat perbedaan mendasar antara finite dan non-finite verb berubah-ubah sesuai dengan tense. Sedangkan non-finite tidak mengalami perubahan yang diakibatkan oleh tense. Dari keterangan di atas pun dapat dilihat bahwa terdapat beberapa bentuk non-finite verb yaitu infinitive baik dengan toatau tidak, -ing form atau present participle, dan ed form atau yang disebut juga past participle Konjungsi

5 Leech (2006:26) menyatakan bahwa konjungsi ialah A term which refers generally to words that have a conjoining or linking role in grammar. Berdasarkan pengertian Leech di atas dapat dijelaskan bahwa konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan unsure-unsur dalam tata bahasa. Greenbaum (1996:156) menjelaskan bahwa terdapat dua jenis konjungsi, yaitu koordinator dan subordinator. 1. Koordinator Greenbaum dan Nelson (2002:111) menyatakan, The central coordinators are and, or, and but. They are used to link units of equal status: a. I enjoy novels and short stories best of all b. I can and will speak c. You may pay by cash or credit card d. He was apologetic but he refused to interfere. Contoh: My mother and I will go to Jakarta. Dari pernyataan tersebut Greenbaum menjelaskan terdapat tiga koordinator utama yaitu and, or, dan but yang menghubungkan unsure-unsur kebahasaan yang setara. 2. Subordinator Vespoor dan Sauter (2002:104) menyatakan Subordinator is a superordinate term for all words that introduce a dependent clause. Pernyataan di atas menyatakan bahwa subordinator merupakan istilah yang memiliki fungsi utama sebagai penanda klausa terikat.

6 Mengenai kata yang termasuk subordinator dijelaskan secara detail oleh Greenbaum (1996:157) sebagai berikut: There are a large number of subordinators. Some of then consist of more than one orthographic word: in order that, in that, rather than. Some are historically composed of more than one word, but are now written as one word: although, because, until, whereas. Some are also as prepositions after, as, before, like, since, than, till, until. Some combine with other words to form complex prepositions: because of, in case of, after, before, once,since, and though are also as adverbs. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa bentuk subordinator yaitu bentuk yang terdiri dari lebih dari satu kata bentuk satu kata, bentuk yang digunakan sebagai preposisi dan kata lain untuk membentuk preposisi kompleks Preposisi Secara sederhana preposisi didefinisikan sebagai A word which typically comes in front of a noun phrase Leech (2006:90). Dari pengertian Leech ini dapat dijelaskan secara sederhana bahwa preposisi merupakan kata atau kelas kata yang umumnya muncul di depan frasa nomina. Contoh: He stayed at home Leech (2006:90) pun menjelaskan, Prepositions include some very common words, such as at, on, by, through, to. In addition, there are quite a few complex prepositions which are written as more than one word: away from, instead of, in front of, by means of and so on. The meaning of prepositions are very varied, but two important categories are those of place and time relation.

7 Dari keterangan Leech dapat digaris bawahi bahwa terdapat dua bentuk preposisi yaitu preposisi yang terdiri dari dua atau lebih kata. Dan Leech pun memberikan penjelasan bahwa terdapat dua peran semantik yang dimiliki preposisi yaitu Wktu (time) dan tempat (place) Frasa Frasa ialah satuan linguistik yang lebih besar dari kata,lebih kecil dari klausa dan kalimat dan tidak memiliki verba. Seperti yang diungkapkan oleh Reid (2000:290) bahwa A phrase is a group at words that is missing a subject, a verb, or both. Artinya Frasa ialah sekelompok kata yang tidak memiliki subjek, verba, atau keduanya. Selain itu Trask (1999:237) berpendapat bahwa A phrase is a grammatical unit which is smaller than a clause. The term is an ancient one, and it has long been used to denote a grammatical unit which typically (thought not variably) consist of two or more words, but which does not contain all of the things found in a clause. Artinya, Frasa ialah unit gramatikal yang lebih kecil daripada klausa, yang terdiri dari dua kata atau lebih. Carnie (2007:66-72) membagi frasa menjadi lima jenis yaitu frasa nomina, frasa ajektiva, frasa adverbia, frasa preposisi, dam frasa verba Frasa Nomina Carnie (2007:66-72) menyatakan, Noun Phrase contains of a noun (usually a proper noun, pronoun, mass noun, or plural noun) can be optionally modified by determiners and adjectives. Artinya frasa nomina terdiri dari nomina (biasanya

8 berupa kata ganti benda, kata ganti orang, kata benda tak terhingga, dan kata benda jamak). Dapat dilihat contoh frasa nomina di bawah ini: Contoh: My best friend in senior high school Frasa Adjektiva Carnie (2007:66-72) menyatakan Adjective phrase consists of an adjective as lead, optionally proceeded and followed by modify elements. Dapat diartikan bahwa frasa ajektiva terdiri dari ajektiva sebagai induk dan secara opsional didahului dan diikuti ileh unsur-unsur yang menerangkan induk tersebut. Dapat dilihat contoh frasa adjektiva dibawah ini: Contoh: He is a cute boy Frasa Adverbia Carnie (2007:66-72) menyatakan, Adverb phrase consists of an adverb as lead, optionally proceeded and followed by modifying elements. Artinya frasa adverbia terdiri dari adverbia sebagai induk dan secara opsional didahului dan diikuti oleh unsur-unsur yang menerangkan induk tersebut. Dapat dilihat contoh dari frasa adverbial seperti contoh dibawah ini : Contoh: He ran very fast Frasa Preposisi

9 Carnie (2007:66-72) menyatakan, Prepositional phrase consists of preposition followed ny a noun phrase. Dengan dimaksudkan bahwa frasa preposisi terdiri dari preposisi yang diikiti oleh frasa nomina. Dapat dilihat contoh frasa preposisi seperti dibawah ini: Contoh: from my daughter Frasa Verba Carnie (2007:66-72) menyatakan, Verb phrase minimally consists of a single verb followed by a noun phrase, adverb phrase, and prepositional phrase. Dengan itu dimaksudkan bahwa frasa verba terdiri dari verba tunggal diikuti oleh frasa nomina, frasa adverbia, dan frasa preposisi. Dapat dilihat contoh dari frasa verba seperti contoh dibawah ini: Contoh: I am an English department student Klausa Menurut Jacobs (1995:49) Clauses are construction with one phrase constituent, typically a noun phrase, that bears the subject relation and another constituent, the verb phrase, bearing the predicate relation. Klausa menurut Richards (1985:39) Gabungan kata yang membentuk unit gramatikal, mempunyai sebuah subjek dan sebuah finite verb. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa klausa sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan dapat menjadi sebuah kalimat. Sedangkan Frank (1985:22) mendefinisikan

10 klausa sebagai a full prediction that contains a subject and predicate with a finite verb. Richard (1985:39) menambahkan bahwa a group of word which contain a subject and a finite verb. Klausa merupakan gabungan kata yang memiliki sebuah subjek dan verba finite. Klausa dibagi menjadi dua jenis yaitu klausa bebas dan klausa terikat dimana pernyataan ini serupa dengan apa yang diungkapkan Sujatna (2008:31) yaiut, There are two kinds of clauses : Independent clause and Dependent clause Klausa Bebas Perbedaan mendasar antara klausa bebas dan klausa terikat diungkapkan oleh Downing dan Locke ialah sebagai berikut, An independent clause (indep.cl) is complete in itself, that is, it does not form part of a larger structure, whereas a dependent clause (dep.cl)is typically related to an independent clause. This is illustrated in the following sentence, They locked up the house (indep.cl), before they went on holiday (dep.cl). (2006:13) Berdasarkan pendapat Downing dan Locke di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara klausa bebas dan klausa terikat ialah klausa bebas merupakan struktur bahasa yang sempurna dengan sendirinya, sedangkan klausa terikat tidak dapat menjadi struktur bahasa yang sempurna dengan sendirinya, klausa terikat harus diletakkan pada klausa bebas untuk menjadi struktur bahasa yang sempurna. Dapat dilihat contoh dari klausa bebas seperti yang ada dibawah ini: Contoh: The largest diamond ever found in Africa.

11 Klausa Terikat Sujatna (2008:31) menyatakan, A dependent clause can not stand by itself. It depends on something else, an independent clause, for its meaning. Pernyataan di atas mengungkapkan bahwa klausa terikat tidak dapat menjadi kalimat utuh dengan satu atau lebh klausa terikat dapat menjadi kaliamat yang utuh dengan ditambah satu atau lebih klausa bebas. Dalam klausa terikat dapat dilihat contoh seperti di bawah ini: Contoh: The African diamond was cut into eight major stones and fifty-five smaller ones Klausa Nomina Klausa nomina disebut juga complement clause. Klausa nomina adalah klausa terikat yang berfungsi sebagai nomina (noun). Menurut Maurer (2003:437) berpendapat, Complement are words, phrases, or clauses that add information abot or further explain an adjective or noun. Klausa nomina ditandai dengan adanya penggunaan tanda tanya (question word) dan konjungsi seperti when, where, why, who,whoever, what, which, whether, if, dan that. Selain itu klausa nomina disebut juga nominal relative clause dan berfungsi sebagai subjek, objek, maupun komplemen dalam sebuah kalimat.

12 Klausa Adverbia Klausa adverbial merupakan klausa terikat yang memodifikasi verba (verb), ajektiva (adjective), dan adverbia (adverb) itu sendiri. The name adverbial suggest that adverbial clauses modify verbs; but they modify the whole clauses (Miller, 2002:65). Pendapat Miller diperkuat oleh Maurer yang menyatakan, Adverb clauses are dependent clauses that answer the question how, when, where, or why in the same way that single adverbs do. They are introduced by subordinating conjunctions, which can be either single words or phrases (Maurer, 2002:352) Klausa Adjektiva Klausa adjektiva disebut juga adjective clause atau relative clause. Klausa ajektiva adalah sebuah klausa subordinat yang menjelaskan kata benda (noun) dan kata ganti benda (pronoun), Selain itu klausa adjektiva berfungsi mengidentifikasikan orang (people) dan benda (thing) juga berfungsi untuk memberikan informasi tambahan (additional information) serta menyatakan kepunyaan (possessive). Klausa adjektiva ditandai oleh adanya pronomina relatif (relative pronoun) seperti who, whom, whose, which, that, dan adverbia relative seperti when, where, why. Clauses beginning with the question words (e.g. who, which, where) are often used to modify noun and some pronoun to identify people and things, or to give informationabout them. Clauses used like this are called relativeclause (Swan, 2000:487). Sedangkan Miller (2002:65) berpendapat Relative clauses are called adjective clause, reflecting the fact that adjectives also modify nouns. Pendapat ini

13 sejalan dengan Maurer (200:186) yang menyatakan, Adjective clauses are dependent clause that modify noun and pronoun. They are introduced by the relative pronoun like who, whom, whose, which, that, or by when, where, and why. Kroeger (2005:230) menyatakan, A relative clause is a clause which modifies the head noun within a noun phrase Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa yang berdiri sendiri, kalimat mempunyai pola intonasi final dan secara actual maupun potensial terdiri dari klausa (Kridalaksana,1993:92). Sebuah kalimat bisa mengandung beberapa atau seluruh elemen seperti subyek, predikat, modifier (yang berupa penjelasan sifat atau keterangan), komplemen, dan ekspresi bebas dan lain lain. Richard menyatakan bahwa, sentence is the largest unit of grammatical organization within parts of speech (e.g noun, verbs, adverbs, and grammatical classes (e.g words, phrase, clause) and said to function (1985:253) Simple Sentence Definisi dari Simple sentence menurut Sujatna (2007:42) Simple sentence takes one clause. It takes one subject and one predicate. The simple sentence has a complete meaning, in written it ha punctuation. Pernyataan ini berarti bahwa simple sentence terdiri dari satu klausa, mempunyai satu subjek dan satu predikat, simple sentence mempunyai arti yang utuh dan mempunyai penanda baca.

14 Compound Sentence Definisi dari compound sentence ialah The compound sentence consists basically of two independent clauses, linked in a relationship of coordinator. Downing (2006:272). Pernyataan ini berarti bahwa compound sentence merupakan kalimat yang terkonstruksi dari dua klausa bebas yang dihubungkan oleh koordinator Complex Sentence Complex sentence terdiri dari satu klausa bebas dan satu atau lebih klausa terikat yang di gabungkan dengan menggunakan konjungsi subordinator atau pronominal relative, seperti yang dinyatakan Sujatna (2008:58) Complex sentence consists of one independent clause and one or more dependent clauses. The clauses are connected through either a subordinate conjunction or a relative pronoun Compound Complex Sentence Vespoor dan Sauter (2000:42) menyatakan It is also passive to have a compound sentence with complex parts, or a complex sentence with compound parts, we will call both types compound-complex sentences. Vespoor dan Sauter (2000:42) memberikan contoh: a. A tone is what you hear in music and a note is a symbol that you wrote down for a tone. Contoh di atas memperlihatkan bahwa terdapat konstruksi kalimat yang terdiri dari 2 klausa bebas yang masing-masing klausa terikat memiliki klausa terikat.

15 2.2 Fungsi Sintaksis Fungsi sintaksis yang terdiri dari unsur-unsur subjek, predikat, objek, keterangan dan merupakan kata-kata yang kosong tidak berarti apabila tidak diisi dengan kategori sintaksis. Biasanya subjek diisi dengan kata yang berkategori nomina, predikat diisi dengan kata yang berkategori verba, dan objek diisi dengan kata yang berkategori nomina, sedangkan adverbia diisi dengan kata yang berkategori nomina Subjek Subjek adalah fungsi sintaksis yang mana dalam bahasa Inggris harus hadir dalam klausa deklaratif dan interogatif tapi tidak diperlukan dalam imperatif. Menurut Downing dan Locke (2006:42), The subject is the syntactic function identified by the features of position, concord, pronominalisation and reflection in question tags. Semantically, almost all participant roles can be associated with the subject. Dapat dilihat contoh dibawah ini: Contoh: I am an Korean department student Predikat Downing dan Locke (2006:42) berpendapat bahwa The predicator is the syntactic function that determines the umber and type of objects and complement in a clause. It is identified syntactically by position and concord. It is associated with a number of semantic domain. Predikat adalah fungsi klausa yang menentukan sebagian dari struktur klausa.

16 Dalam membuat sebuah kalimat predikat berperan penting karena setidaknya terdapat Subjek dan Predikat Objek Objek dibagi menjadi 2 yaitu objek langsung dan tidak langsung. Objek muncul biasanya setelah verb, dengan objek tidak langsung sebelum objek langsung. Menurut Downing dan Locke (2006:38) Object can normally become the subject in passive clause, since the system of voice allows different semantic roles to be associated with Subject and Object. Dapat dilihat contoh seperti dibawah ini: Contoh: I need candies in topless Adverbia Adverbia adalah kata-kata yang menerangkan atau menambahkan makna pada suatu verba, adjektiva, atau adverbial lain dalam suatu kalimat. Sama seperti adjektiva dan kelas kata yang lainnya, bagaimanapun, terutama arti dari adverb harus terlihat bersama fungsi dalam konteks itu sendiri. Adverbia mengekspresikan banyak arti, adverbia juga memperlihatkan beberapa jenis dan fungsi secara sintaksis. Beberapa adverbia ada yang memiliki posisi yang tetap dan beberapa adverbia mempunyai arti yang bervariasi tergantung pada fungsinya.

17 2.2.5 Komplemen Ada dua tipe komplemen, yaitu komplemen sebagai subjek dan komplemen sebagai objek. Menurut Downing dan Locke (2006:64) menjelaskan, The subject complement completes the predicate after a copular verb by specifying on Attribute of the subject or its identity. Selanjutnya Downing dan Locke (2006:67) The Object Complement is the constituent that completes the predicate. Objek komplemen dapat menggambarkan objek langsung oleh atribut kualitatif atau atribut substantif yang mengekspresikan nama atau status dari referensi objek. Dapat dilihat contoh seperti dibawah ini: Contoh: Devita is my best friend in University. 2.3 Semantik Kata semantik dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Yunani Semantikos yang artinya makna. Setiap kata yang digunakan memiliki makna, baik dalam bentuk frasa, klausa maupun kalimat. Setiap unsur tersebut memiliki makna yang saling berkaitan. Semantik adalah cabang linguistik yang meneliti tentang arti atau makna dalam kata dan kalimat seperti yang dikatakan Saeed (1997:3) berpendapat bahwa Semantics is the study of the meanings of words and sentences. Sejalan dengan pendapat tersebut, Lyons (1977:1) berpendapat, Semantics is generally defined as the study of meaning and this is the definition that we will provisionally adopt.

18 Dari definisi-definisi yang telah disebutkan terdahulu, dapat disimpulkan bahwa semantik adalah salah satu cabang linguistik yang membahas tentang makna. Semantik mencakup makna-makna kata, perkembangan dan perubahannya. Makna adalah arti dibalik kata, terkadang makna tersebut bisa dilihat secara jelas (eksplisit) atau tersembunyi (implisit). Makna dari suatu kalimat bisa dimengerti dengan cara membaca atau melihat keseluruhan konteksnya. Semantik adalah penjelasan tentang makna dan kalimat, abstrak dari konteks yang di gunakan, adalah subjek deskriptif. Semantik berusaha untuk menggambarkan dan memahami pengetahuan tentang arti dalam bahasa mereka yang orang ketahui tentang bahasa Makna Kajian makna kata dalam bahasa tertentu menurut sistem penggolongan semantik adalah cabang linguistik yang bertugas semata-semata untuk meneliti makna kata, bagaimana asal mulanya, bahkan bagaimana perkembangannya, dan sebab-sebabnya terjadi perubahan makna dalam bahasa. Makna adalah sesuatu yang diekspresikan oleh bahasa tentang dunia di mana kita hidup atau di dunia khayalan. Pendapat ini dikemukakan oleh Richards (1985:172) Meaning is what language expresses about the world we live in or any possible or imaginary world. Pendapat lain yang juga medefinisikan tentang makna dinyatakan oleh Catford (1965:35) yang mengatakan The total network of relations entered into by any linguistics from text, item in text, structure, element of structure, class, term

19 in system, or whartever it maybe. Menurut Catford, makna adalah hubungan atas bentuk keseluruhan yang ada dalam linguistic seperti teks, struktur, elemen struktur, kelas kata, istilah dalam sistem, atau bentuk-bentuk lainnya yang mungkin. Lebih jauh Catford (1965:36) membagi makna ke dalam tiga jenis yaitu makna gramatikal, makna leksikal, dan makna kontekstual. Dalam penelitian ini makna lebih difokuskan pada makna leksikal dan makna kontekstual Makna Leksikal Makna Leksikal adalah makna yang di dapat dari kamus. Makna yang tidak berhubungan dengan konteks apapun, mana yang sudah ada dan hanya di perlukan indera-indera untuk mengamatinya. Lyons (1981:146) menyatakan, Lexical meaning is the meaing of lexemes. Menurutnya makna leksikal adalah makna yang terdapat pada leksem atau bersifat lexem. Contoh : 1) Horse Makna leksem horse adalah large four-legged animal that people ride on or use for pulling carts. Dalam pendapat lain, Newmark (1962:26) menyatakan bahwa Lexical meaning start when grammatical meaning finishes: it is referential and precise, and has to be concerned both outside and within the context.

20 Newmark berpendapat bahwa makna leksikal adalah makna yang tidak berhubungan dengan makna gramatikal, makna leksikal harus mengacu pada satu referan baik berada di dalam maupun di luar kalimat Makna Gramatikal Makna gramatikal berbeda dari makna leksikal. Seperti yang diutarakan oleh Croft (2000:258262) ahwa The distinction between lexical and grammatical meaning gets explained by grammaticalization: a diachronicprocess by which exical meaning hift to grammatal meaning. Maksudnya, perbedaan antara makna leksikal dan gramatikal dijelaskna oleh proses gramatikal: proses diakronis di mana makna leksikal berubah menjadi makna gramatikal Makna Tekstual Makna Tekstual adalah makna kata yang bergantung pada konteks itu sendiri. Makna Tekstual adalah makna yang melihat teks apa yang sedang dibahas dan akan diterjemahkan ke bahasa sasaran yang mendekati dan sesuai teksnya. Dapat dilihat dari contoh di bawah ini: a. That is the times better. (kali) b. His doctrine did not fit in with the times (zaman) c. The child is counting his money. (menghitung) d. There were ten of us, counting the children.(ternasuk) Makna Kontekstual

21 Makna kontekstual merupakan makna yang berkaitan dengan konteks atau situasi, sebagaimana diungkapkan oleh Catford (1965:36) The contextual meaning of an item is the groupment of relevant situational features with which it is related. Maksud dari pengertian tersebut adalah suatu penggabungan dengan ciri-ciri situasional yang relevan dan saling berkaitan. Cruse (1995:16) mengemukakan Contextual meaning is the pull set of normality relations which a lexical item contracts with all conceivable contexts. Menurut Cruse makna kontekstual dihasilkan dari hubungan antara kata dengan konteksnya. Contoh : 3. Iam surfing now 4. Surfing the internet Makna Surfing secara leksikal adalah sport of riding on top of the waves using a board seperti yang terdapat pada contoh nomor 1, sedangkan Surfing pada contoh 2 bermakna sebuah aktifitas mencari informasi di internet sesuai dengan konteksnya. Pada contoh 2 makna surfing tidak lagi bermakna sport of riding on top of the waves using a board karena terdapat kata internet yang telah mengubah konteksnya. Kedua contoh tersebut membuktikan bahwa makna dari sebuah kata dapat berbeda sesuai dengan konteksnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa makna kontekstual sangat dipengaruhi oleh situasi atau konteks penggunaan bahasanya.

22 2.4 Penerjemahan Beberapa pakar kebahasaan mengungkapkan definisi penerjemahan. Seperti yang diungkapkan oleh Catford (1965:20) bahwa terjemahan merupakan the replacement of textual material in one language by equivalent textual material in another language. Dengan kata lain, Catford mengatakan bahwa penerjemahan adalah merubah teks dalam bahasa sumber dengan bahasa teks yang sepadan dalam bahasa sasaran. Lebih lanjut lagi Nida dan Taber (1982:11) mendefinisikan penerjemahan sebagai berikut, Translating consists in reproducing in the receptor language the closest natural equivalent of the source language massage, first in term of meaning and secondly in terms of style. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerjemahan merupakan proses mengalihkan isi pesan yang terdapat dalam bahasa sumber ke bahasa sasaran, sehingga orang yang membaca pesan tersebut mendapat kesan yang sama dengan pesan yang disampaikan oleh bahasa sumber Jenis dan Klasifikasi Terjemahan Dalam terjemahan terdapat jenis-jenis terjemahan dan juga diklasifikasikan dalam beberapa jenis. Jenis-jenis terjemahan dapat di bagi menjadi 4 jenis. Klasifikasi terjemahan diklasifikasikan menjadi 2 klasifikasi.

23 Jenis Terjemahan Terjemahan dapat diklasifikasikan dalam berbagai jenis. Apabila dilihat dari tujuan penerjemahan. Brislin (dalam Emzir, 1999:4) menggolongkan terjemahan ke dalam empat jenis, yaitu: a. Terjemahan Pragmatis, yaitu terjemahan yang mementingkan ketepatan atau akurasi informasi. b. Terjemahan Astetis-Puitis, yaitu terjemahan yang mementingkan dampak efektif, emosi dan nilai rasa dari satu versi bahasa yang orisinal. c. Terejemahan Etnografis, yaitu terjemahan yang bertujuan menjelaskan konteks budaya antara bahasa sumber dan bahasa sasaran. d. Terjemahan Linguistik, yaitu terjemahan yang mementingkan kesetaraan arti dari unsur-unsur morfem dan bentuk gramatikal dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran. Dilihat dari jauh dekatnya terjemahan dari bahasa sumber dan bahasa sasaran, terjemahan dapat diklasifikasikan ke delapan jenis. Kedelapan jenis terjemahan tersebut dapat dikategorisasikan dalam dua bagian besar. a. Pertama, terjemahan yang lebih berorientasi pada bahasa sumber, dalam hal ini penterjemah berupaya mewujudkan kembali dengan setepat tepatnya makna kontekstual penulis, meskipun dijumpai hambatan sintaksis dan semantik yakni hambatan bentuk dan makan. b. Kedua, terjemahan yang lebih berorientasi pada bahasa sasaran. Dalam hal ini penerjemah berupaya menghasilkan dampak yang relatif sama dengan yang

24 diharapkan oleh penulis asli terhadap pembaca versi bahasa sasaran (Choliludin, 2005:205) Klasifikasi Terjemahan a. Klasifikasi terjemahan yang berorientasi pada bahasa sumber: 1) Terjemahan kata demi kata (word for word translation). Penerjemahan jenis ini dianggap yang paling dekat dengan bahasa sumber. Urutan kata dalam teks bahasa sumber tetap dipertahankan, kata-kata diterjemahkan menurut makna dasarnya diluar konteks. 2) Terjemahan Harfiah (literal translation) atau sering juga disebut terjemahan struktural. Dalam terjemahan ini konstruksi gramatikal bahasa sumber dikonversikan ke dalam padanannya dalam bahasa sasaran, sedangkan kata-kata diterjemahkan diluar konteks. 3) Terjemahan setia (faithful translation), Terjemahan ini mencoba menghasilkan kembali makna kontekstual walaupun masih terikat oleh struktur gramatikal bahasa sumber. 4) Terjemahan semantik (semantic translation). Berbeda dengan terjemahan setia. Terjemahan semantic lebih memperhitungkan unsur estetika teks bahasa sumber, dan kreatif dalam batas kewajaran. Selain itu terjemahan setia siftanya masih terkait dengan bahasa sumber, sedangkan penerjemahan semantis lebih fleksibel.

25 b. Klasifikasi terjemahan yang berorientasi pada bahasa sasaran: 1) Terjemahan adaptasi (adaptation). Terjemahan inilah yang dianggap paling bebas dan paling dekat kebahasaan sasaran. Terutama untuk jenis terjemahan drama dan puisi, tema, karakter dan alur biasanya dipertahankan. 2) Terjemahan bebas (free translation). Penerjemahan bebas adalah penulisan kembali tanpa melihat aslinya. Biasanya merupakan paraphrase yang dapat lebih pendek atau lebih panjang dari aslinya. 3) Terjemahan idiomatik (idiomatic translation). Dalam terjemahan jenis ini pesan bahasa sumber disampaikan kembali tetapi ada penyimpangan nuansa makna karena mengutamakan kosakata sehari-hari dan idiom dan tidak ada di dalam bahasa sumber tetapi bias dipakai dalam bahasa saran. 4)Terjemahan komunikatif (communicative translation). Terjemahan ini berusaha menyampaikan makna kontekstual dari bahasa sumber sedemikian rupa, sehingga isi dan bahsanyaberterima dan dapat dipahami oleh dunia pembaca bahasa sasaran. Terjemahan ini biasanya dianggap terjemahan yang ideal Pergeseran Struktur Menurut Catford (1965:20), penerjemahan berarti metransfer bahasa sumber ke bahasa sasaran. Penerjemahan merupakan penggantian materi tekstual pada bahasa sumber ke bahasa sasaran. Dalam proses penerjemahan, penerjemah selalu berusaha mendapatkan unsur bahasa sasaran yang sepadan dengan bahasa sumbernya agar dapat mengungkapkan pesan yang sama dalam teks sasaran. Karena setiap bahasa

26 mempunyai aturan tersendiri, maka pernedaan aturan ini akan menyebabkan terjadinya pergeseran. Simatupang (2000:74-82) menyebutkan jenis-jenis pergeseran dalam terjemahan sebagai berikut: 1.Pergeseran pada tataran sintaksis a. Kata ke Frasa Bsu Boy Hen Bsa Anak lelaki Ayam betina b.frasa ke Klausa Bsu Not knowing what\to do (he confuse) Bsa (Karena) dia tidak tau apa yang hendak dia lakukan (dia bingung) c. Frasa ke Kalimat Bsu His misinterpretation of the situation (cause his downfall). Bsa Dia salah menafsirkan situasi (dan itulah yang menyebabkan kejatuhannya). d. Klausa ke Kalimat Bsu

27 Her unusual voice and singing style thrilled her fans, who reacted by screaming, crying, and clapping. Bsa Suaranya yang luar biasa dan gayannya bernyanyi memikat para penggemarnya. Mereka memberikan reaksi dengan berteriak-teriak, menangis dan bertepuk tangan Pergeseran dalam Penerjemahan Penerjemahan menyangkut dua bahasa yang berbeda, sehingga sangat lazim apabila dalam penerjemahan terjadi pergeseran-pergeseran penerjemahan (level shifts). Seperti yang diungkapkan oleh Catford (1965:73), Shift mean departures from formal correspondence in the process of going from the source language to the translation language. Secara garis besar Catford mengelompokkan pergeseran dalam dua jenis yaitu: a. Pergeseran tataran ini dipadankan dengan dengan tataran yang berbeda pada bahasa sassaran. Contoh : A : The train drew slowly into a crowded platform. B: Pelan-pelan kereta masuk ke peron yang penuh sesak. b. Pergeseran kategori (Category Shift)

28 Pergeseran kategori berarti mencari padanan bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran pada tingkatan apapun yang sesuai. Lebih lanjut lagi Catford (1965:76-80) membagi pergeseran kategori menjadi dua jenis yaitu : 1. Pergeseran struktur (structure shift) adalah pergeseran struktur kalimat dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Pergeseran terjadi ketika ada perubahan pada struktur elemen elemen kalimat itu sendiri. 2. Pergeseran kelas (class shift) dalam bentuk pergeseran suatu kelas kata dalam bahasa sumber yang diterjemahkan ke dalam kelas kata lain dalam bahasa sasaran. Misalnya dari kelas kata verba bergeser menjadi adjektiva ataupun sebaliknya dalam bahasa sasarannya. Contoh: A: The neighbors were hostile to the family B: Para tetangga itu memusuhi keluarga tersebut 3. Pergeseran satuan (unit shift) adalah bentuk pergeseran satuan dalam bahasa sumber yang diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran. 4. Pergeseran intrasistem (intra-system shift) adalah bentuk pergeseran suatu unsure yang tidak mempunyai padanan dalam bahasa sasaran. Contoh : A: A pair of clothes B:Sebuah baju A pair of clothes merupakan nomina jamak dalam bahasa sumber diartikan sebagai sebuah baju yang merupakan nomina tunggal pada bahasa sasarannya.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalimat adalah gabungan dari beberapa kata yang dapat berdiri sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu maksud dari pembicara. Secara tertulis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata.

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Kumpulan kata mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan sesamanya memerlukan sarana untuk menyampaikan kehendaknya. Salah satu sarana komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara verbal. Tentunya ilmu bahasa atau sering disebut linguistik memiliki cabangcabang ilmu bahasa,

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN KESEKRETARIATAN Semester : 1

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN KESEKRETARIATAN Semester : 1 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN SEKRETARIATAN Semester : 1 MATA KULIAH : BAHASA INGGRIS I KODE MATA KULIAH / SKS : 390152037 / 2 SKS MATA KULIAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada

BAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi bahasa menurut Halliday (1978:21) adalah fungsi imaginative, yaitu bahasa digunakan untuk melahirkan karya sastra yang berbasis pada kekuatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dikemukakan oleh Radford (2004:1) mengatakan bahwa syntax is the study of the

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dikemukakan oleh Radford (2004:1) mengatakan bahwa syntax is the study of the 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sintaksis (Syntax) Sintaksis merupakan salah satu cabang ilmu linguistik. Seperti yang dikemukakan oleh Radford (2004:1) mengatakan bahwa syntax is the study of the way in which

Lebih terperinci

ABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS

ABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS ABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS EDISI SENIN 01 DESEMBER 2008 Adi Cahyono Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial menggunakan bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial menggunakan bahasa. Bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah aspek penting dalam interaksi antar manusia. Manusia melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial menggunakan bahasa. Bahasa juga dipandang sebagai cermin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial manusia. Tidak ada manusia tanpa bahasa dan tidak ada bahasa tanpa manusia. Dua hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada umumnya frasa merupakan kelompok kata atau gabungan dua kata atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar Book: an ESL/ EFL- Teacher

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech. Selain nomina, ajektiva, pronomina, verba, preposisi, konjungsi, dan interjeksi, adverbia

Lebih terperinci

Tips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013

Tips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013 Tips Cara Menjawab Test Tertulis Bahasa Inggris A. Membaca (Reading). 1. Menentukan gambaran umum (General Description). Jenis pertanyaannya adalah sebagai berikut: - What is the text about? - What does

Lebih terperinci

ANALISIS PHRASAL VERB GET PADA BEBERAPA NOVEL KARYA STEPHENIE MEYER: KAJIAN SINTAKTIS DAN SEMANTIS

ANALISIS PHRASAL VERB GET PADA BEBERAPA NOVEL KARYA STEPHENIE MEYER: KAJIAN SINTAKTIS DAN SEMANTIS ANALISIS PHRASAL VERB GET PADA BEBERAPA NOVEL KARYA STEPHENIE MEYER: KAJIAN SINTAKTIS DAN SEMANTIS SKRIPSI diajukan untuk memenuhi syarat Ujian Sarjana pada Program Studi Bahasa Inggris Fakultas Bahasa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Pada bab ini penulis membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan

BAB II KAJIAN TEORI. Pada bab ini penulis membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini penulis membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang selanjutnya akan digunakan untuk menganalisis data pada bab tiga. Teori yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

Satu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat

Satu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat ix M Course Overview ata kuliah Translation 6 bertujuan memberikan bekal kemampuan menerjemahkan teks berbahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan sebaliknya secara akurat, tepat dan wajar. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN. Belajar. Mahasiswa dapat memahami dan menggunakan forms of participles dalam tuturan dan tulisan dengan benar.

SATUAN ACARA PENGAJARAN. Belajar. Mahasiswa dapat memahami dan menggunakan forms of participles dalam tuturan dan tulisan dengan benar. MATA KULIAH : STRUCTURE 4 SATUAN ACARA PENGAJARAN DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah ini berisi materi review of structure 1, 2, 3, serta language and meaning, linguistic forms and syntactic functions, syntactic

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sintaksis adalah ilmu yang mempelajari bagaimana menggabungkan katakata

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sintaksis adalah ilmu yang mempelajari bagaimana menggabungkan katakata BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sintaksis Sintaksis adalah ilmu yang mempelajari bagaimana menggabungkan katakata untuk membentuk kalimat dan aturan yang menentukan pembentukan kalimat. Pengertian sintaksis

Lebih terperinci

Makalah Parts of Speech

Makalah Parts of Speech Makalah Parts of Speech BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Parts of Speech dalam bahasa Inggris berarti jenis-jenis kata atau kelas-kelas kata. Disebut parts of speech karena bagian-bagian dari ucapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nominal group merupakan salah satu jenis grup yang memiliki functional

BAB I PENDAHULUAN. Nominal group merupakan salah satu jenis grup yang memiliki functional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nominal group merupakan salah satu jenis grup yang memiliki functional components yang lebih luas secara struktur di antara grup lainnya, sebagaimana yang

Lebih terperinci

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu.

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu. I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu. Misal: Verb 1 (infinitive), Verb 2, dan Verb 3. Contoh penggunaan tenses : 1. Saya belajar di

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Halliday mengemukakan bahwa kohesi adalah bagian dari sistem bahasa

BAB II KAJIAN TEORI. Halliday mengemukakan bahwa kohesi adalah bagian dari sistem bahasa BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Cohesion Halliday mengemukakan bahwa kohesi adalah bagian dari sistem bahasa yang merujuk kepada hubungan makna yang terdapat dalam sebuah teks seperti yang dikatakan oleh Halliday

Lebih terperinci

Pemrograman Lanjut. Interface

Pemrograman Lanjut. Interface Pemrograman Lanjut Interface PTIIK - 2014 2 Objectives Interfaces Defining an Interface How a class implements an interface Public interfaces Implementing multiple interfaces Extending an interface 3 Introduction

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Esai merupakan karya tulis yang dibuat berdasarkan gagasan atau ide penulis.

BAB I PENDAHULUAN. Esai merupakan karya tulis yang dibuat berdasarkan gagasan atau ide penulis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Esai merupakan karya tulis yang dibuat berdasarkan gagasan atau ide penulis. Menulis esai dalam bahasa Inggris membutuhkan kemampuan dalam memilih kata dan menggunakan

Lebih terperinci

FORMULIR No.Dokumen FM-02-AKD-0- FORMAT S A P

FORMULIR No.Dokumen FM-02-AKD-0- FORMAT S A P Halaman 1 dari 18 PERTEMUAN KE 1-2 SKS/Semester : 2 / 4 STANDAR KOMPETENSI Students are able to use the English word classes in correct and appropriate sentences or utterances for communication for various

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. sun- yang berarti dengan dan taxis yang berarti menempatkan. Istilah syntax

BAB II KAJIAN TEORI. sun- yang berarti dengan dan taxis yang berarti menempatkan. Istilah syntax BAB II KAJIAN TEORI 2. 1 Sintaksis (Syntax) Istilah Syntax berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu - sun- yang berarti dengan dan taxis yang berarti menempatkan. Istilah syntax digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media massa baik elektronik maupun cetak seperti novel, tabloid, koran, artikel,

BAB I PENDAHULUAN. media massa baik elektronik maupun cetak seperti novel, tabloid, koran, artikel, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini sering kali kita temukan banyak informasi yang dituliskan di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak seperti novel, tabloid, koran, artikel,

Lebih terperinci

BAGIAN I SUBJEK, VERB DAN OBJEK

BAGIAN I SUBJEK, VERB DAN OBJEK BAGIAN I UNIT 1 PART OF SPEECH Part of speech merupakan jenis-jenis kata dasar yang dikenal dalam dalam bahasa inggris, artinya kata-kata ini merupakan potongan-potongan puzzle yang digunakan untuk memahami

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA Mata Kuliah : Bahasa Inggris Bisnis 2 Kode / SKS : AK012105 / 1 SKS Program Studi : Sistem Komputer Fakultas : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi 1 Subject, Verb, Complement & Modifier. fungsi unsur.

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPS CHAPTER 10LATIHAN SOAL BAB 10. Be quite. Keep quiet

SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPS CHAPTER 10LATIHAN SOAL BAB 10. Be quite. Keep quiet 1. The correct active voice sentence of you are requested to keep quiet is SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPS CHAPTER 10LATIHAN SOAL BAB 10 Be quite Keep quiet Please keep quite Be quite please Please

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahkluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahkluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahkluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan sesamanya memerlukan sarana untuk menyampaikan kehendaknya. Salah satu sarana komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa bahasa merupakan bagian dari kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi bagi kehidupan manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya. Bahasa juga menjadi alat komunikasi yang efektif untuk menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. klausa bukanlah kalimat karena klausa harus tergabung dengan klausa lainnya

BAB I PENDAHULUAN. klausa bukanlah kalimat karena klausa harus tergabung dengan klausa lainnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Klausa merupakan satuan sintaksis yang memiliki ciri seperti kalimat, tapi klausa bukanlah kalimat karena klausa harus tergabung dengan klausa lainnya agar dapat membentuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. kata dengan kata yang lain menjadi frase, dan gabungan antara frase dengan frase

BAB II KAJIAN TEORI. kata dengan kata yang lain menjadi frase, dan gabungan antara frase dengan frase 7 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sintaksis Pengertian sintaksis menurut Miller (2002 : 346) adalah: Syntax has to do with how words are put together to build phrases, with how phrases are put together to build

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian penerjemahan dan metode penerjemahan yang akan digunakan untuk menganalisis data pada Bab 3. Seperti dikutip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu bahasa ke bahasa yang lain. Teks yang diterjemahkan disebut Teks Sumber (Tsu) dan bahasanya

Lebih terperinci

BAB II. Pada bab ini penulis membahas mengenai teori-teori yang berkaitan. dengan penelitian yang selanjutnya akan digunakan sebagai referensi dalam

BAB II. Pada bab ini penulis membahas mengenai teori-teori yang berkaitan. dengan penelitian yang selanjutnya akan digunakan sebagai referensi dalam BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini penulis membahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang selanjutnya akan digunakan sebagai referensi dalam analisis data pada Bab III. 2.1 Sintaktis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa merupakan alat komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Sintaksis (Syntax) Istilah Syntax berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu -sun- yang berarti dengan dan taxis yang berarti menempatkan. Istilah syntax digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia sosial, manusia tidak lepas dari interaksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia sosial, manusia tidak lepas dari interaksi dengan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai manusia sosial, manusia tidak lepas dari interaksi dengan manusia lain. Interaksi tersebut dikemas dalam suatu wadah yang disebut komunikasi. Salah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sintaksis Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani sun yang berarti dengan dan tattein yang berarti menempatkan. Sesuai dengan pendapat Verhaar (1983:70) yang menyatakan bahwa,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Foundation of English Grammar IG100 Disusun oleh Riesky, S.Pd.,M.Ed. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

Lebih terperinci

APPENDICES. Appendix A. Data 1 (Student A)

APPENDICES. Appendix A. Data 1 (Student A) APPENDICES Appendix A Data 1 (Student A) 48 No Sentence 1. *There so many place they can visiting. *There so many place they can visiting. Tidak mengerti struktur yang sebenarnya, mengira bahwa are atau

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI STIE Bisma Lepisi Jl. Ks. Tubun No. 11 Tangerang 15112 Telp.:(021) 558 9161-62. Fax.:(021) 558 9163 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Kelompok Mata

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : BAHASA INGGRIS 1 Kode Mata : DK - 11202 Jurusan / Jenjang : D3 MANAJEMEN INFORMAA Tujuan Instruksional Umum :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita sendiri bisa menjadikannya sebagai sahabat. Buku cerita memberikan informasi kepada anak tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa memiliki peranan penting dalam hal berkomunikasi. Fungsi penting dari bahasa adalah menyampaikan pesan dengan baik secara verbal atau tulisan. Pesan yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau sebuah konstruksi tata bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih.

BAB I PENDAHULUAN. atau sebuah konstruksi tata bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Struktur bahasa terdiri atas beberapa tingkatan yaitu kata, frasa, klausa dan kalimat. Frasa merupakan satuan sintaksis yang satu tingkat berada di bawah satuan klausa,

Lebih terperinci

MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS

MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS Compiled by: Theresia Riya Vernalita H., S.Pd. Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada ungkapan memberi saran

Lebih terperinci

FRASA VERBA TIPE FUNKTIONSVERBGEFÜGE DAN FRASA VERBA TIPE FRASEOLEKSEMIS DALAM BAHASA JERMAN BIDANG EKONOMI Kajian Sintaktis dan Semantis

FRASA VERBA TIPE FUNKTIONSVERBGEFÜGE DAN FRASA VERBA TIPE FRASEOLEKSEMIS DALAM BAHASA JERMAN BIDANG EKONOMI Kajian Sintaktis dan Semantis FRASA VERBA TIPE FUNKTIONSVERBGEFÜGE DAN FRASA VERBA TIPE FRASEOLEKSEMIS DALAM BAHASA JERMAN BIDANG EKONOMI Kajian Sintaktis dan Semantis The Verb Phrases of Funktionsverbgefüge and Fraseoleksemis Types

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik melalui lisan maupun tulisan. Salah satu bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris. Bahasa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana kata-kata dapat bergabung menjadi frasa, klausa, dan kalimat. Selain

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana kata-kata dapat bergabung menjadi frasa, klausa, dan kalimat. Selain BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sintaksis Sintaksis merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang bagaimana kata-kata dapat bergabung menjadi frasa, klausa, dan kalimat. Selain itu, sintaksis pun mempelajari

Lebih terperinci

ADJECTIVES & COMPARING

ADJECTIVES & COMPARING ADJECTIVES & COMPARING EQUATIVE DEGREE: To compare two objects with similar characteristics, the pattern for the complete sentence is: Object A se~ + adjective Object B For example: Kota Jakarta sebesar

Lebih terperinci

PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA

PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA Dewi Nurmala 1, Alfitriana Purba 2 1,2 Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan Jl. Garu II No. 93 Medan Sumatera Utara email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap pemahaman pembaca atas apa yang disampaikan penulis.

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap pemahaman pembaca atas apa yang disampaikan penulis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada bahasa tulis, cara penulisan yang baik dan benar akan sangat berpengaruh terhadap pemahaman pembaca atas apa yang disampaikan penulis. Pada skripsi ini penulis

Lebih terperinci

Sistem Informasi. Soal Dengan 2 Bahasa: Bahasa Indonesia Dan Bahasa Inggris

Sistem Informasi. Soal Dengan 2 Bahasa: Bahasa Indonesia Dan Bahasa Inggris Sistem Informasi Soal Dengan 2 Bahasa: Bahasa Indonesia Dan Bahasa Inggris 1. Kita mengetahui bahwa perkembangan teknologi di zaman sekarang sangat pesat dan banyak hal yang berubah dalam kehidupan kita.

Lebih terperinci

APPENDICES LUBUK-LINGGAU. Lubuk-linggau terletak di Sumatra selatan dan ibukotanya dalah

APPENDICES LUBUK-LINGGAU. Lubuk-linggau terletak di Sumatra selatan dan ibukotanya dalah APPENDICES APPENDIX ONE The source text: LUBUK-LINGGAU Lubuk-linggau terletak di Sumatra selatan dan ibukotanya dalah Palembang. Palembang adalah sebuah kota yang terkenal dengan makanan kahasnya, pempek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang dipakai

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang dipakai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kebutuhan dan minat manusia untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris semakin tinggi karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang dipakai dalam

Lebih terperinci

Preposisi Lokatif Bahasa Indonesia

Preposisi Lokatif Bahasa Indonesia Universitas Indonesia Library >> UI - Disertasi (Membership) Preposisi Lokatif Bahasa Indonesia Deskripsi Lengkap: http://lib.ui.ac.id/abstrakpdfdetail.jsp?id=20425348&lokasi=lokal ------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Mesin S1

Program Studi Teknik Mesin S1 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : BAHASA INGGRIS 2 KODE / SKS : IT042138 / 1 Pertemuan ke Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Bahasan dan TIK Teknik Pembelajaran 1 UNIT 1 Vocabulary Structure Supplement

Lebih terperinci

ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS MOTO IKLAN ROKOK BERBAHASA INGGRIS SKRIPSI

ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS MOTO IKLAN ROKOK BERBAHASA INGGRIS SKRIPSI ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS MOTO IKLAN ROKOK BERBAHASA INGGRIS SKRIPSI diajukan untuk memenuhi Ujian Sarjana pada Program Studi Bahasa Inggris Fakultas Bahasa Universitas Widyatama Oleh: R. Harisma

Lebih terperinci

Rahasia Cermat & Mahir Menguasai Akuntansi Keuangan Menengah (Indonesian Edition)

Rahasia Cermat & Mahir Menguasai Akuntansi Keuangan Menengah (Indonesian Edition) Rahasia Cermat & Mahir Menguasai Akuntansi Keuangan Menengah (Indonesian Edition) Hery Hery Click here if your download doesn"t start automatically Rahasia Cermat & Mahir Menguasai Akuntansi Keuangan Menengah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Pada bab kajian teori ini, penulis membahas teori-teori yang berkaitan

BAB II KAJIAN TEORI. Pada bab kajian teori ini, penulis membahas teori-teori yang berkaitan BAB II KAJIAN TEORI Pada bab kajian teori ini, penulis membahas teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang akan digunakan sebagai referensi dalam menganalisis data pada bab selanjutnya. 2.1 Sintaksis

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS Linguistika Akademia Vol.2, No.2, 2013, pp. 169~182 ISSN: 2089-3884 ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS Mohammad Khoir e-mail: choir_yan@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST

BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST 198111022008122002 DESCRIBING HABITS Topic : Daily Habits Last night i went to bed around 11.00. you know, i usually go to bed at 9.30 p.m. I do

Lebih terperinci

LESSON PLAN MEETING 1-3

LESSON PLAN MEETING 1-3 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 85080 Website: 1 September 22 MEETING 1-3 Subject Code : B20040 Credit : 2 STANDARD OF COMPETENCE Acquiring basic grammatical structures of English

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel Higurashi no Ki merupakan salah satu karya penulis terkenal bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya sebagai penulis pada tahun

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 SISTIM INFORMASI STIMIK PRABUMULIH

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 SISTIM INFORMASI STIMIK PRABUMULIH Nomor Dokumen: Revisi ke : 00 Tanggal : Dibuat oleh : Direvisi oleh : Disetujui : Hepny Samosir, S.Pd., M.Pd. Tanda Tangan : Tanda Tangan: Tanda Tangan: RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Syntax is the cover term for studies of this level of language. Carnie

BAB II KAJIAN TEORI. Syntax is the cover term for studies of this level of language. Carnie BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Sintaksis Syntax is the cover term for studies of this level of language. Carnie (2007:4). Selanjutnya menyatakan bahwa Syntax, than, studies the level of language that

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI LINGUISTIK FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

PROGRAM STUDI LINGUISTIK FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 SUBTITLE FILM BERBAHASA PRANCIS COMME UN CHEF DALAM BAHASA INDONESIA TESIS Oleh: WAHYUNI SA DAH 127009021 PROGRAM STUDI LINGUISTIK FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 SUBTITLE FILM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan warna kulit, ras, agama, bangsa dan negara. Bahasa merupakan perwujudan suatu konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era kemajuan teknologi dewasa ini semakin banyak terjemahan bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks bahasa sumber (TSu) ke dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini semakin banyak cara yang digunakan untuk mengetahui keadaan di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi bagi kita.

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI KOMPUTER PROGRAM D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI KOMPUTER PROGRAM D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI KOMPUTER PROGRAM D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 15/08/016 Tanggal revisi 4/0/017 Kode dan Nama MK PP04114

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat pemakai bahasa membutuhkan satu

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan pleh akal budi

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan pleh akal budi BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Konsep menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007 :588) gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa, yang

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI KOMPUTER - D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI KOMPUTER - D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI KOMPUTER - D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 15/08/2016 Tanggal revisi 4/2/2017 Fakultas Program D3 Bisnis dan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A22.53107 / Bahasa Inggris 1 Revisi ke : 3 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 2 Januari 2014 Jml Jam kuliah dalam

Lebih terperinci

SEKOLAH TOEFL STRUCTURE. Week 4 (30 Nov 06 Des 2015) Jangan biarkan keterbatasan membuatmu tidak mampu berbuat lebih dari yang orang lain pikirkan..

SEKOLAH TOEFL STRUCTURE. Week 4 (30 Nov 06 Des 2015) Jangan biarkan keterbatasan membuatmu tidak mampu berbuat lebih dari yang orang lain pikirkan.. 1 SEKOLAH TOEFL HANDBOOK Jangan biarkan keterbatasan membuatmu tidak mampu berbuat lebih dari yang orang lain pikirkan.. STRUCTURE Week 4 (30 Nov 06 Des 2015) * Diadopsi dari buku Deborah Phillips 2 Ingat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. sintaktis dan kelas sintaktisnya dan dalam kajian semantis, asosiatif afektif dikaji

BAB II KAJIAN TEORI. sintaktis dan kelas sintaktisnya dan dalam kajian semantis, asosiatif afektif dikaji BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sintaksis (Syntax) Dalam penelitian ini, penulis mengkaji asosiatif afektif secara sintaktis dan semantis. Dalam kajian sintaktis, asosiatif afektif dikaji untuk diketahui kategori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga dewasa sekalipun. Manfaat yang dapat diperoleh antara lain sebagai hiburan, penghilang stres, dan

Lebih terperinci

7. Analisis Kebutuhan - 1 (System Actors & System Use Cases )

7. Analisis Kebutuhan - 1 (System Actors & System Use Cases ) 7. Analisis Kebutuhan - 1 (System Actors & System Use Cases ) SIF15001 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Agi Putra Kharisma, S.T., M.T. Genap 2014/2015 Desain slide ini dadaptasi dari University

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bahwa, Translation is the replacement of textual material in one language (source

BAB II KAJIAN TEORI. bahwa, Translation is the replacement of textual material in one language (source BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Terjemahan Untuk memperoleh gambaran tentang terjemahan, penulis merujuk kepada beberapa pendapat ahli bahasa sebagai berikut ini, Catford (1965:20) mengungkapkan bahwa, Translation

Lebih terperinci

ANALISIS REDUCED ADVERBIAL CLAUSES

ANALISIS REDUCED ADVERBIAL CLAUSES ANALISIS REDUCED ADVERBIAL CLAUSES Maria Yosephin Widarti Lestari 1, Lukman Nurjaman 2 1. Universitas Widyatama Jalan Cikutra 204A Bandung Email: maria.yosephin@widyatama.ac.id 2. Sony Sugema College Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia untuk menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan sesamanya. Dengan bahasa,

Lebih terperinci

BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA

BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA 108 BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA 6.1 Kalimat Sederhana Siswa sekolah dasar dalam mempelajari bahasa Inggris selain mendengarkan, dan berbicara, siswa juga dituntut untuk

Lebih terperinci

THE TRANSLATION OF PREPOSITIONS AT, ON AND BY WITH REFERENCE TO GREEN S THE FAULT IN OUR STARS

THE TRANSLATION OF PREPOSITIONS AT, ON AND BY WITH REFERENCE TO GREEN S THE FAULT IN OUR STARS THE TRANSLATION OF REOSITIONS AT, ON AND BY WITH REFERENCE TO GREEN S THE FAULT IN OUR STARS Made Jaya Maharani 1* utu Ayu Asty Senja ratiwi 2 I Made Sena Darmasetiyawan 3 [123] English Department Faculty

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN : Pola Kalimat, Noun Phrase, Article, Number Tujuan pembelajaran umum : Mahasiswa mengetahui / memahami Pola Kalimat, Noun Phrase, Article, Number 1 Setelah mempelajari materi ini 1. Menjelaskan Pola Kalimat,

Lebih terperinci

No Materi Kompetensi Yang Diujikan Indikator. 1 At the Classroom Memahami benda-benda Disajikan gambar, siswa bisa menyebutkan nama

No Materi Kompetensi Yang Diujikan Indikator. 1 At the Classroom Memahami benda-benda Disajikan gambar, siswa bisa menyebutkan nama Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Kelas : I (Satu) No Materi Kompetensi Yang Diujikan Indikator 1 At the Classroom Memahami benda-benda Disajikan gambar, siswa bisa menyebutkan nama yang ada di dalam kelas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dijelaskan teori-teori yang memiliki keterkaitan dengan topik penelitian, kemudian digunakan sebagai landasan dalam menganalisis data yang terdapat pada Bab tiga. 2.1

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Dalam linguistik kata syntax berasal dari bahasa Yunani yang merupakan

BAB II KAJIAN TEORI. Dalam linguistik kata syntax berasal dari bahasa Yunani yang merupakan BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sintaksis Dalam linguistik kata syntax berasal dari bahasa Yunani yang merupakan gabungan dari kata syn yang berarti bersama, dan kata tàxis yang berarti rangkaian dan urutan. Jadi

Lebih terperinci

BAB V P E N U T UP. adverbia dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab berdasarkan pada tinjauan

BAB V P E N U T UP. adverbia dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab berdasarkan pada tinjauan BAB V P E N U T UP Penelitian dalam thesis ini mengungkapkan persamaan dan perbedaan antara adverbia dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab berdasarkan pada tinjauan analisis kontrastif. Adapun adverbia

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : C11.03207/ Basic Translation Revisi ke : 1 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 1 Februari 2014 Jml Jam kuliah dalam

Lebih terperinci

A STUDY OF DEIXIS USED IN MICHAEL HEART S SONGS LYRIC ENTITLED WE WILL NOT GO DOWN AND WHAT ABOUT US THESIS BY DIAN SYLVIANA PUTRI NIM

A STUDY OF DEIXIS USED IN MICHAEL HEART S SONGS LYRIC ENTITLED WE WILL NOT GO DOWN AND WHAT ABOUT US THESIS BY DIAN SYLVIANA PUTRI NIM A STUDY OF DEIXIS USED IN MICHAEL HEART S SONGS LYRIC ENTITLED WE WILL NOT GO DOWN AND WHAT ABOUT US THESIS BY DIAN SYLVIANA PUTRI NIM 0911110021 STUDY PROGRAM OF ENGLISH DEPARTMENT OF LANGUAGES AND LITERATURES

Lebih terperinci

INTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM PEMAKAIAN BAHASA INGGRIS PADA WACANA TULIS SISWA

INTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM PEMAKAIAN BAHASA INGGRIS PADA WACANA TULIS SISWA Interferensi Bahasa Indonesia dalam Pemakaian Bahasa (Lilik Uzlifatul Jannah) 81 INTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM PEMAKAIAN BAHASA INGGRIS PADA WACANA TULIS SISWA Lilik Uzlifatul Jannah Alumni Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Sujatna (2007:1) dalam bukunya yang berjudul English Syntax for

BAB II KAJIAN TEORI. Sujatna (2007:1) dalam bukunya yang berjudul English Syntax for BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sintaksis (Syntax) 2.1.1 Definisi Sujatna (2007:1) dalam bukunya yang berjudul English Syntax for Beginners mengungkapkan bahwa Syntax originates from The Greek words syn meaning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menyimpan uang serta barang-barang berharga yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menyimpan uang serta barang-barang berharga yang dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari dompet merupakan benda yang sangat penting guna menyimpan uang serta barang-barang berharga yang dianggap penting dan dapat diletakkan dalam

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) (RPP-3) Satuan Pendidikan:... Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Kelas : VIII / 1 Standar Kompetensi : 2. Memahami makna dalam teks lisan fungsional dan monolog pendek

Lebih terperinci

FM-UDINUS-BM-08-05/R2

FM-UDINUS-BM-08-05/R2 RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : C11.03203/ Intermediate English Grammar Revisi ke : 2 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 1 Februari 2014 Jml Jam

Lebih terperinci