BAB II KAJIAN TEORI. sun- yang berarti dengan dan taxis yang berarti menempatkan. Istilah syntax

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN TEORI. sun- yang berarti dengan dan taxis yang berarti menempatkan. Istilah syntax"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN TEORI 2. 1 Sintaksis (Syntax) Istilah Syntax berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu - sun- yang berarti dengan dan taxis yang berarti menempatkan. Istilah syntax digunakan oleh para ahli linguistik untuk mempelajari struktur kalimat yang terikat oleh aturan-aturan kebahasaan serta menunjukkan hubungan secara gramatikal dalam suatu kalimat. Sintaksis sangat erat hubungannya dengan bentuk-bentuk gramatika. Objek kajian dalam sintaksis meliputi wacana, kalimat, klausa, dan frasa. Menurut McManis (1988:53), Syntax is the study of the structure of sentence. Jacobs (1995:4) berpendapat bahwa, Syntax is the grammatical principles unit involved in sentenced structure. Saeed (1997:3) mengatakan bahwa, Syntax is the study of how words can be combined into sentences. Pendapat McManis, Jacobs, dan Saeed diperkuat oleh pendapat Carnie (2007:26) yang mengatakan bahwa, The level of linguistic organization that mediates between sound and meaning, where words are organized into phrases, clauses, and sentences. Jadi, dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa sintaksis adalah ilmu linguistik yang mempelajari struktur frasa, klausa, kalimat, serta wacana yang berhubungan dengan gramatika kebahasaan.

2 2. 2 Kalimat (Sentences) Kalimat merupakan satuan gramatika yang lebih besar dari kata, frasa, klausa. Menurut Hornby (2000:1165), Sentence is a set of work expressing a statement, a question or an order, usually containing a subject and a verb. Sementara itu pendapat di atas diperkuat oleh Longman (1987:1289), Sentence is a group of words that usually contains a subject and a verb, expresses a complete idea or asks a question, and that, when written in English begins with a capital letter and ends with a full stop. Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kalimat adalah sekumpulan kata yang biasanya terdiri dari satu subjek dan satu predikat, menyatakan sebuah pemikiran yang lengkap, sebuah pertanyaan, atau sebuah perintah, dan biasanya dimulai dengan sebuah huruf kapital dan diakhiri dengan intonasi final. Struktur kalimat menurut Murphy (2003:224) dapat diklasifikasikan menjadi empat macam, yaitu: - simple sentence (kalimat tunggal); - compound sentence (kalimat majemuk setara); - complex sentence (kalimat majemuk bertingkat); - compound-complex sentence (kalimat majemuk setara bertingkat). Berikut ini akan dijelaskan mengenai keempat macam kalimat tersebut.

3 Kalimat Tunggal (Simple Sentence) Kalimat tunggal merupakan klausa bebas. Dalam kalimat tunggal tidak terdapat klausa terikat. A sentence which has only subject and predicate is called a simple sentence (Murphy, 2003:228). (1) Her decision did not prove helpful. (Murphy, 2003:228) S P Pada contoh (1) merupakan kalimat tunggal yang terdiri dari satu subjek yaitu her decision dan satu predikat yaitu did not prove Kalimat Majemuk Setara (Compound Sentence) Berbeda dengan kalimat tunggal, kalimat majemuk setara terdiri atas dua klausa bebas atau lebih yang dihubungkan oleh konjungsi koordinat. Dalam kalimat majemuk setara tidak terdapat klausa terikat. A sentence which consists of two or more coordinate clause is called a compound sentence (Murphy, 2003:224). Kalimat majemuk setara dalam bahasa Inggris ditandai dengan adanya konjungsi koordinat (coordinate conjunction) seperti and, but, or, nor, yet, for, so, not only but also, either or, neither nor, dan lain-lain. (2) We were tired and we stopped the work. (Murphy, 2003:281) Main Clause Main Clause

4 (3) Madhavi is not only beautiful but also smart. (Murphy, 2003:281) Main Clause Main Clause Pada contoh (2) dan (3) merupakan kalimat majemuk setara yang masingmasing kalimat terdiri dari dua klausa bebas yang dihubungkan dengan konjungsi koordinat. Klausa bebas pada contoh (2) adalah we were tired dan we stopped the work, sedangkan klausa bebas pada contoh (3) adalah Madhavi is beautiful dan he is smart. Pada contoh (2) konjungsi yang digunakan adalah and, sedangkan pada contoh (3) konjungsi yang digunakan adalah not only...but also Kalimat Majemuk Bertingkat (Complex Sentence) Jenis klausa ini hampir sama dengan kalimat majemuk setara, tapi salah satunya menjadi anak kalimat dari yang lain. Kalimat majemuk bertingkat terdiri atas satu klausa bebas dan satu klausa terikat atau lebih. A sentence which consists of main clause and one or more subordinate clause is called complex sentence (Murphy, 2003:224). Kalimat majemuk bertingkat ditandai dengan adanya penggunaan konjungsi subordinat (subordinate conjunction) seperti although, because, if, as, as...as, however, if only, since, so that, unless, what, when, where, whenever, whereas, while, until, dan pronomina relatif (relative pronoun) seperti who, whom, whose, which, that.

5 (4) I saw a girl who is very beautiful. (Murphy, 2003:282) Main Clause Subordinate Clause (5) When I asked her, Uma agreed to marry me. (Murphy, 2003:282) Subordinate Clause Main Clause (6) I disliked what Madhavi proposed. (Murphy, 2003:282) Main clause Subordinate Clause Pada contoh (4, 5, dan 6) merupakan kalimat majemuk bertingkat yang masing-masing kalimat terdiri dari atas dua klausa yaitu satu klausa bebas dan satu klausa terikat. Pada contoh (4) pronomina relatif yang digunakan adalah who untuk menerangkan orang. Sedangkan pada contoh (5) dan (6) konjungsi yang digunakan adalah when untuk menerangkan waktu dan what untuk menerangkan benda Kalimat Majemuk Setara Bertingkat (Compound-Complex Sentence) Jenis kalimat ini adalah jenis yang paling kompleks (sulit) kerena selain memiliki dua kalimat yang setara juga memiliki minimal satu anak kalimat. Kalimat majemuk setara bertingkat terdiri dari dua klausa bebas atau lebih dan

6 sekurang-kurangnya terdiri dari satu klausa terikat. A sentence which consists of two or more main clause and at least subordinate clause is called compoundcomplex sentence (Murphy, 2003:224). (7) I know that Madhavi had loved me but I didn t have any idea whether Main Clause I Subordinate Clause II Main Clause III Subordinate- he was interested in marriage. (Murphy, 2003:224) Clause IV Pada contoh (7) merupakan kalimat majemuk setara bertingkat yang terdiri dari empat klausa yaitu dua klausa bebas dan dua klausa terikat. Konjungsi yang digunakan adalah that untuk menerangkan orang atau benda, but untuk menerangkan sesuatu yang berlawanan, dan whether untuk menyatakan sesuatu. Klausa I dan klausa III adalah klausa bebas, sedangkan klausa II dan IV adalah klausa terikat Klausa (Clauses) Klausa adalah bagian gramatikal yang lebih kecil dari kalimat. Kridalaksana (1993:110) mengatakan bahwa klausa (clause) adalah satuan gramatikal berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri dari subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat. Frank (1972:222) menyatakan bahwa, A clause may be defined in the same way as a sentence: It is a full predication that contains a subject and a predicate with a finite verb. Swan (1995)

7 berpendapat bahwa, Clause is a part of a sentence which contains a subject and a verb, usually joined to the rest of the sentence by a conjunction. Pendapat Kridalaksana, Frank, dan Swan tersebut diperkuat oleh Trask (1999:35) yang mengatakan bahwa, Traditionally, a clause is a grammatical unit consisting of a subject and a predicate, and every sentence must consist of one or more clauses. Pada umumnya struktur klausa dalam bahasa Inggris dibedakan ke dalam dua jenis yaitu main clause (independent clause) dan subordinate clause (dependent clause). Dalam bahasa Indonesia main clause disebut juga klausa bebas, sedangkan subordinate clause disebut juga klausa terikat. Berikut ini akan dijelaskan kedua macam klausa tersebut Klausa Bebas (Main Clause) Klausa bebas disebut juga independent clause. Klausa bebas adalah klausa yang dapat berdiri sendiri seperti kalimat karena memiliki struktur yang lengkap. Jacobs (1995:65) mengatakan bahwa, A clause that can stand alone as a sentence is called a main clause or sometimes an independent clause. (8) Wickham eloped with Lydia (9) Wickham eloped with Lydia. (Miller, 2002:60) Klausa Wickham eloped with Lydia pada contoh (8) berpotensi menjadi kalimat jika diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan intonasi final seperti contoh (9).

8 Klausa Terikat (Subordinate Clauses) Klausa terikat disebut juga dependent clause. Klausa terikat tidak dapat berdiri sendiri karena memiliki struktur yang tidak lengkap. Walaupun klausa terikat memiliki subjek dan predikat tetapi klausa terikat tergantung kepada klausa bebas. Dependent clauses, on the other hand, do not stand on their own as sentences (Jacobs, 1995:65). Klausa terikat ditandai dengan adanya konjungsi subordinat (subordinate conjunction) seperti because, although, if, dan pronomina relatif (relative pronoun) seperti who, whom, whose, which, that, serta adverbia relatif (relative adverb) seperti when, where, dan why. (10) because I was extremely tired. (Swan, 1995:129) (11) when I arrive. (Swan, 1995:129) Menurut Miller (2002) ada tiga jenis klausa terikat (subordinate clause) dalam bahasa Inggris yaitu: - noun clause (klausa nomina); - adverbial clause (klausa adverbial) - adjective clause (klausa ajektiva) Jadi, dapat dipahami bahwa klausa terikat sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat yang ditandai dengan adanya penggunaan konjungsi subordinat (subordinate conjunction) seperti contoh (10) dan (11). Klausa terikat terdiri dari tiga jenis yaitu klausa nomina, klausa adverbial, dan klausa ajektiva. Masing-masing klausa memiliki kriteria yang berbeda.

9 Klausa Nomina (Noun Clause) Klausa nomina disebut juga complement clause. Klausa nomina adalah klausa terikat yang berfungsi sebagai nomina (noun). Menurut Swan (1995), Noun clause is (usually introduced by what) which acts as the subjects, object or complement of a sentence. Maurer (2003:437) berpendapat bahwa, Complements are words, phrases, or clauses that add information about or further explain an adjective or noun. Klausa nomina ditandai dengan adanya penggunaan tanda tanya (question words) dan konjungsi seperti when, where, why, who, whoever, what, which, whether, if, dan that. Selain itu klausa nomina disebut juga nominal relative clause dan berfungsi sebagai subjek, objek maupun komplemen dalam sebuah kalimat. (12) Whoever wants to come is welcome. (Lado, 1993:182) (13) I wonder who is at the door. (Lado, 1993:171) (14) It was difficult for me to come up with the answer to these questions. (Maurer, 2000:439) Klausa nomina dalam dalam data (12) berfungsi sebagai subjek yaitu whoever wants to come. Sedangkan klausa nomina dalam data (13) berfungsi sebagai objek yaitu who is at tha door. Klausa nomina dalam data (14) berfungsi sebagai komplemen subjek yaitu to come up with the answer to these questions.

10 Klausa Adverbial (Adverbial Clause) Klausa adverbial merupakan klausa terikat yang memodifikasi (modify) verba (verb), ajektiva (adjective), dan adverbia (adverb) itu sendiri. The name adverbial suggests that adverbial clauses modify verbs; but they modify the whole clauses (Miller, 2002:65). Pendapat Miller diperkuat oleh Maurer yang menyatakan bahwa, Adverb clauses are dependent clause that answer the question how, when, where, or why in the same way that single adverbs do. They are introduced by subordinating conjunctions, which can be either single words or phrases (Maurer, 2000:352). Klausa adverbial dalam bahasa Inggris terdiri atas sembilan jenis yang diklasifikasikan berdasarkan maknanya (meaning) yaitu adverbial clause of time, place, manner, comparison, purpose, result, condition, concession, cause or reason. a. Adverbial clause of time yang diikuti dengan konjungsi seperti after, as, as soon as, before, since, until, when, whenever, while. (15) When that is finished, the young man and woman climb up into the bridge rail. (Maurer, 2003:351) b. Adverbial clause of place yang ditandai oleh konjungsi where, wherever. (16) Wherever we go, we see sameness. (Maurer, 2000:351) c. Adverbial clause of manner yang ditandai oleh konjungsi as, as if, as though.

11 (17) Henry changed his plans as the mood took him. (Swan, 2002:65) d. Adverbial clause of comparison yang ditandai oleh konjungsi as, than, so...as, as...as. (18) There seemed to be far fewer singular, individualized experiences today than there were in the past. (Maurer, 2000:351) e. Adverbial clause of result yang ditandai oleh konjungsi so, so...that. (19) The flowers are dry so I water them every day. (Azar, 1989:324) f. Adverbial clause of condition yang ditandai dengan konjungsi if, provided, provided that, unless. (20) Most people, if they re really honest with themselves, they will admit the liked sports at least a little bit. (Maurer, 2000:351) g. Adverbial clause of concession yang ditandai oleh konjungsi although, even if, though. (21) Although Mr. D Arcy disliked Mrs. Bennet, he married Elizabet. (Swan, 2002:65) h. Adverbial clause of cause or reason yang ditandai oleh konjungsi as, because, since.

12 (22) They are called extreme because participants are pushing themselves to extreme (and even dangerous) levels. (Maurer, 2000:351) i. Adverbial clause of purpose yang ditandai oleh konjungsi in order that, so that. (23) I cashed a check so that I could buy my textbooks. (Azar, 1989:312) Jadi, contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa klausa adverbial berfungsi untuk memodifikasi verba, ajektiva, dan adverbia. Dalam bahasa Inggris klausa adverbial pada umumnya terdiri dari sembilan jenis seperti yang telah disebutkan pada pembahasan di atas Klausa Ajektiva (Adjective Clause) Klausa ajektiva disebut juga adjective clause atau relative clause. Klausa ajektiva adalah sebuah klausa subordinat yang menjelaskan kata benda (noun) dan kata ganti benda (pronoun). Selain itu klausa ajektiva berfungsi mengidentifikasikan orang (people) dan benda (thing) juga berfungsi untuk memberikan informasi tambahan (additional information) serta menyatakan kepunyaan (possessive). Klausa ajektiva ditandai oleh adanya pronomina relatif (relative pronoun) seperti who, whom, whose, which, that, dan adverbia relatif (relative adverb) seperti when, where, dan why. Clauses beginning with the question words (e.g. who, which, where) are often used to modify noun and some pronouns-to identify people and things, or to

13 give information about them. Clauses used like this are called relative clause (Swan, 2000:487). Sedangkan Miller (2002:65) berpendapat bahwa, Relative clauses are called adjective clause, reflecting the fact that adjectives also modify nouns. Pendapat ini sejalan dengan Maurer (2000:186) yang menyatakan, Adjective clauses are dependent clause that modify noun and pronoun. They are introduced by the relative pronoun like who, whom, whose, which, that or by when, where, and why. Kroeger (2005:230) mengatakan bahwa, A relative clause is as a clause which modifies the head noun within a noun phrase. Kroeger (2005:230) menyebutkan juga ada tiga dasar yang membentuk relative clause: - the head noun sebagai subjek dari main clause; - the relativizer (that) yang menghubungkan modifying clause; - the modifying clause. (24) The woman that I love is moving to Argentina. (Kroeger, 2005:230) the head noun relativizer modifying clause Pada contoh (24) the head noun dalam kalimat di atas adalah the woman yang berfungsi sebagai subjek dari klausa bebas, relativizer adalah that, dan the modifying clause dalam kalimat tersebut adalah I love Pronomina Relatif dan Adverbia Relatif dalam Klausa Ajektiva

14 Dalam bahasa Inggris terdapat beberapa relativizer, pronomina relatif (relative pronoun) seperti who, whom, whose, which, that, dan adverbia relatif (relative adverb) seperti when, where, dan why. Kroeger mengatakan, A relativizer is basically a special type which marks the modifying clause in a relative clause construction (Kroeger, 2005:234). Downing dan Locke (2006:449) mengatakan, English uses several different relativizer: who, whom, whose, which, that, when, where, why. The relativizer is back to the head of the nominal group which is termed the antecedent. Dengan kata lain, antecedent biasanya berupa nomina atau pronomina (pronoun) yang diletakkan pada awal kalimat. mengatakan, Senada dengan pendapat Kroeger serta Downing dan Locke, Klammer Another set of dependent clauses includes those introduced either by relative pronoun (who, whom, whose, which, that) or by relative adverb (when, where, why). Relative clauses are always adjectival function: they modify nouns and are constituents of noun phrases (Klammer, 2000:242). (25) The spy whose sister I love. (Kroeger, 2005:235) antecedent relative pronoun Pronomina relatif (relative pronoun), relativizer serta adverbia relatif (relative adverb) yang digunakan dalam klausa ajektiva adalah sebagai berikut:

15 Who: diasumsikan untuk manusia (human). Selain itu who berfungsi sebagai subjek dan dapat digantikan dengan relativizer that. Pronomina relatif who yang berfungsi sebagai subjek tidak dapat dihilangkan. (26) I thanked the woman who helped me. (Lado, 1993:153) (27) I thanked the woman that helped me. (Lado, 1993:153) Whom, preposition + whom: diasumsikan untuk manusia (human). Pronomina relatif whom biasanya muncul dengan didahului oleh kata depan (preposition) dan berfungsi sebagai subjek. Whom biasanya digunakan dalam situasi formal. Dalam situasi yang kurang formal whom beserta preposition + whom dapat digantikan dengan who, that, atau zero (Ø). (28) She is the woman about whom I told you. (Lado, 1993:155) (29) She is the woman whom I told you. (Lado, 1993:155) (30) She is the woman that I told you. (Lado, 1993:155) (31) She is the woman I told you. (Lado, 1993:155) Whose: yag berfungsi untuk menunjukkan kepunyaan (possessive), dapat diaplikasikan pada benda hidup (animate) dan benda mati (inanimate). Whose dapat digantikan dengan preposition + which. (32) The student whose composition I read is a good writer. (Lado, 1993:56)

16 Which, preposition + which: digunakan untuk benda mati (inanimate) dan dapat digantikan dengan konjungsi that. Which dapat berfungsi sebagai subjek maupun objek. Which yang berfungsi sebagai subjek. (33) The book which is on the table is mine. (Lado: 1993:154) (34) The book that is on the table is mine. (Lado, 1993:154) Which yang berfungsi sebagai objek. (35) The music which we listened to last night was good. (Lado, 1993:155) (36) The music that we listened to last night was good. (Lado, 1993:155) (37) The music we listened to last night was good. (Lado, 1993:155) Preposition + which: (38) The music to which we listened last night was good. (Lado, 1993:155) That: digunakan untuk benda mati (inanimate) dan benda hidup (animate). Selain itu pronomina relatif that cendrungnya lebih fleksibel dapat digunakan baik untuk subjek maupun objek. Tetapi, pronomina relatif that tersebut tidak bisa didahului dengan preposisi seperti which. (39) The book that is on the table is mine. (Lado, 1993:154) (40) I thanked the woman that helped me. (Lado, 1993:153)

17 Where: berfungsi untuk menggantikan keterangan tempat. Where dapat digantikan dengan preposition + which. (41) The building where he lives is very old. (Lado, 1993:159) (42) The building in which he lives is very old. (Lado, 1993:159) (43) The building which he lives in is very old. (Lado, 1993:159) (44) The building that he lives in is very old. (Lado, 1993:159) (45) The building he lives is very old. (Lado, 1993:159) When: yang berfungsi untuk menggantikan keterangan waktu. (46) I ll never forget the day when I met you. (Lado, 1993: ) (47) I ll never forget the day on which I met you. (Lado, 1993: ) (48) I ll never forget the day that I met you. (Lado, 1993: ) (49) I ll never forget the day I met you. (Lado, 1993: ) Why: yang berfungsi untuk menggantikan keterangan alasan atau sebab. (50) Give me one good reason why you did that. (Frank, 1972:277) (51) Give me one good reason which you did that. (Frank, 1972:279) (52) Give me one good reason that you did that. (Frank, 1972:279) (53) Give me one reason you did that. (Frank, 1972:279) Seperti yang telah dijelaskan di atas, klausa ajektiva ditandai dengan penggunaan pronomina relatif dan relativizer seperti who, whom, whose, which, that, serta adverbia relatif yaitu when, where, dan why.

18 Karakteristik Klausa Ajektiva Setidaknya ada 7 karakteristik klausa ajektiva menurut Schmidt (1995:97) dan Maurer (2000: ), dan Klammer (2000) adalah sebagai berikut: a. Sebuah klausa ajektiva sekurang-kurangnya harus memiliki sebuah subjek dan sebuah predikat. b. Klausa ajektiva merupakan gabungan dari dua kalimat. (54) She was married to a man that she met on a bus. (Swan, 1995:490) Kalimat di atas terbentuk dari dua kalimat yaitu: Kalimat I Kalimat II : She was married to a man. : She met him on a bus. c. Sebuah klausa ajektiva biasanya berada di belakang sebuah kata benda (noun) atau kata ganti (pronoun) dan berfungsi untuk mengidentifikasikan atau menjelaskan kata benda atau kata ganti tersebut. (55) They have never met those people who own the house on the noun adjective clause corner. (Klammer, 2000:292) d. Sebuah klausa ajektiva dapat muncul di mana saja di dalam sebuah kalimat tetapi sebuah klausa ajektiva biasanya diletakkan setelah kata benda yang dimodifikasikan (modify).

19 e. Sebuah klausa ajektiva ditandai dengan adanya subordinator (pronomina relatif, relativizer, dan adverbia relatif) seperti who, whom, whose, which, that, serta when, where, dan why. f. Dalam klausa ajektiva tidak terdapat a double subject pronoun. (56) Judgers are people who prefer a structured and predictable environment. (Maurer, 2000:182) Judgers are people who they prefer a structured and predictable environment. (Maurer, 2000:182) g. Ada dua macam klausa ajektiva, yaitu: defining relative clause dan nondefining relative clause. Berdasarkan karakteristik klausa ajektiva pada pembahasan di atas, maka dapat diketahui bahwa dalam klausa ajektiva tidak terdapat subjek pronomina ganda (double subject pronoun) serta ditandai dengan penggunaan pronomina relatif dan adverbia relatif. Selain itu klausa ajektiva merupakan gabungan dua kalimat. Jika diteliti lebih lanjut, klausa ajektiva dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis yaitu defining relative clause dan non-defining relative clause Jenis Klausa Ajektiva Dalam penggunaan kalimat bahasa Inggris khususnya tentang klausa ajektiva, klausa ajetiva tersebut dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu disebut juga dengan istilah defining relative clause dan non-defining relative

20 clause. Menurut Maurer (2000: ), Swan (1995:489), dan Klammer (2000:309) berpendapat bahwa ada dua macam klausa ajektiva yaitu: - defining relative clause (restrictive relative clause), - non-defining relative clause (non-restrictive clause). Veit (1986:137) mengatakan, Relative clauses which are essential to complete the idea of the noun phrase are called restrictive clauses. Relative clauses which provide supplementary information are called nonrestrictive clauses. Sejalan dengan pendapat di atas Raimes (1990:270) berpendapat bahwa, A restrictive adjectival clause is the clause restricts the meaning of the noun phrase preceding it by defining or limiting it. It is not set off from the independent clause by comas. Raimes (1990:271) juga mengatakan bahwa, The features of non-restrictive clauses are these: They provide additional, not necessary, information about the noun phrase. They are set off from the independent clause by commas. They are often used with proper nouns, since these are unique and do not need to be further defined and restricted. They are never used with that, but only with who, whom, which, and whose. No deletions of relative pronouns can occur. Pendapat para ahli di atas diperkuat oleh Chalker yang menyatakan bahwa, When they in some define the preceding noun phrase, relative clauses are called defining (or restrictive ) relatives. There are no commas. But some relative clauses do not define they merely add additional information about the person or thing that is already defined. These are non-defining relative clauses. Note the commas (Chalker, 1984:253).

21 Menurut Chalker (1984:253) juga berpendapat bahwa, Defining relative clauses are common in both spoken and written English, but non-defining relatives tend to be more formal and are commoner in written English. (57) The girl that/who lives next door is now in Scotland. -Restrictive relative clause (Chalker, 1984:253) (58) Susan Grant, who lives next the door, is now in Scotland. -Nonrestrictive clause (Chalker, 1984:253) (59) The woman who lives next door to me has two children. -Restrictive relative clause (Raimes, 1990:271) (60) Mrs. McGrath, who lives next door to me, has two children. -Nonrestrictive clause (Raimes, 1990:271) Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa restrictive relative clause adalah klausa ajektiva yang membatasi makna terhadap kata benda yang mendahuluinya dengan mengidentifikasi atau membatasi kata benda tersebut. Klausa itu tidak memakai tanda baca koma seperti contoh (57) dan (59). Adapun pemakaian klausa ini umumnya digunakan dalam bahasa Inggris lisan maupun tertulis. Kemudian, non-restrictive clause berupa klausa ajektiva yang berfungsi hanya memberikan informasi tambahan saja tentang kata benda sebelumnya. Klausa tersebut sering memakai tanda baca koma dan kata benda nama diri atau proper noun. Klausa ini unik dan tidak perlu untuk didefinisikan dan dibatasi lebih lanjut, seperti contoh (58) dan (60) karena sudah jelas kata benda yang

22 didefinisikan tersebut. Pemakaian klausa ini cenderung lebih formal dan lebih umum digunakan dalam bahasa Inggris tertulis Reduksi Klausa Ajektiva (Reduced Adjective Clause) Klausa ajektiva dapat direduksi menjadi frasa ajektiva. Menurut Raimes (1990:273) menyatakan bahwa, Adjective clauses can be reduced to phrases. Adapun pendapat Raimes (1990:273) sejalan dengan pendapat Chalker (1984:186) yang mengatakan bahwa, Adjective phrases here function as kind of reduced relative clause. This position is the same as relative clause position. Dengan kata lain, frasa ajektiva di sini berfungsi seperti jenis klausa ajektiva yang direduksi. Posisinya sama seperti posisi klausa ajektiva. Berikut ini adalah contoh reduksi klausa ajektiva. Restrictive relative clause (61) Adjective Clause : The staffs who were present (on Saturday) enjoyed the show. (Chalker, 1984:186) Adjective Phrase : The staffs present (on Saturday) enjoyed the show. (Chalker, 1984:186) (62) Adjective Clause : I never meet anyone who is interesting. (Chalker, 1984:186) Adjective Phrase : I never meet anyone interesting. (Chalker, 1984:186) (63) Adjective Clause : The students who were sitting next to the teacher

23 avoided talking. (Raimes, 1990:273) Adjective Phrase : The students sitting next to the teacher avoided talking. (Raimes, 1990:273) (64) Adjective Clause : The people who/that are involved are invited to a meeting. (Chalker, 1984:186) Adjective Phrase : The people involved are invited to a meeting. (Chalker, 1984:186) (65) Adjective Clause : Anyone who wants to come with us is welcome. (Azar, 1999:290) Adjective Phrase : Anyone wanting to come with us is welcome. (Azar, 1999:290) (66) Adjective Clause : A dog that/which barks all night is a nuisance. (Chalker, 1984:251) Adjective Phrase : A dog barking all night is nuisance. (Chalker, 1984:251) (67) Adjective Clause : The boy (whom) I saw was Tom. (Azar, 1999:290) Adjective Phrase : (none). (Azar, 1999:290) Non-restrictive clause (68) Adjective Clause : The next day Ovett, which was recovered from his toothache, was in Milan. (Chalker, 1984:187)

24 Adjective Phrase : The next day Ovett, recovered from his toothache, was in Milan. (Chalker, 1984:187) (69) Adjective Clause : Susan Grant, who came on holiday with us, is now in Scotland. (Chalker, 1984:251) Adjective Phrase : Susan Grant, coming on holiday with us, is now in Scotland. (Chalker, 1984:251) Contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa hanya klausa ajektiva yang mempunyai kata penghubung yang berfungsi sebagai subjek atau dengan istilah subject pronoun seperti who, which, dan that dapat direduksi menjadi frasa ajektiva. Reduksi klausa ajektiva tersebut menjelaskan bahwa adanya perubahan dari klausa menjadi frasa, tetapi itu tidak mengubah makna sebelumnya. Kemudian, maknanya tersebut adalah menjelaskan kata benda sebelumnya atau hanya memberikan informasi tambahan saja tentang kata benda sebelumnya. Klausa ajektiva yang mempunyai kata penghubung yang berfungsi sebagai objek atau disebut dengan object pronoun seperti whom, that, atau which juga tidak dapat direduksi menjadi frasa ajektiva. Hal tersebut perlu diketahui bahwa terkadang object pronoun tersebut sering kali dihilangkan atau omitted dalam penggunaan kalimat bahasa Inggris dan itu bisa saja digunakan, tetapi bukan berarti klausa ajektiva direduksi menjadi frasa ajektiva. Hal tersebut disebabkan karena masih terdapat unsur klausa di dalam klausa ajektivanya atau tidak adanya perubahan dari klausa menjadi frasa seperti contoh (67), misalnya: The boy I saw was john.

25 Berdasarkan contoh-contoh di atas, ada beberapa cara untuk mereduksi klausa ajektiva menjadi frasa ajektiva, yaitu: 1. Jika klausa ajektiva terdiri dari kata kerja bantu atau verb be dari sebuah kata kerja baik aktif maupun pasif, kata penghubung yang berfungsi sebagai subjek atau subject pronoun dan kata kerja bantu atau verb be tersebut dapat dihilangkan, tetapi kata kerja yang ada baik aktif maupun pasif tetap tidak mengalami perubahan seperti contoh (61, 62, 63, dan 64). 2. Jika klausa ajektiva tidak terdiri dari kata kerja bantu atau verb be dari sebuah kata kerja atau disebut juga kata kerja aktif sepenuhnya, kata penghubung yang berfungsi sebagai subjek atau subject pronoun dihilangkan dan kata kerja aktif tersebut diubah ke dalam kata kerja bentuk ing, seperti contoh (65) dan (66). 3. Jika klausa ajektiva membutuhkan tanda baca koma (,), frasa ajektiva juga membutuhkan tanda baca koma yang berfungsi hanya untuk memberikan informasi tambahan saja seperti contoh (68) dan (69) Frasa (Phrase) Pada penjelasan klausa terikat di atas, menurut Miller (2002) ada tiga jenis klausa terikat (subordinate clause) dalam bahasa Inggris yaitu noun clause (klausa nomina), adverbial clause (klausa adverbial), dan adjective clause (klausa ajektiva). Dalam bahasa Inggris, ada penjelasan juga mengenai penggunaan noun phrase (frasa nomina), adverbial phrase (frasa adverbial), dan adjective phrase (frasa ajektiva). Tetapi hanya frasa ajektiva saja yang disinggung dalam

26 pembahasan ini karena terpakai pada analisis klausa ajektiva yang direduksi menjadi frasa ajektiva atau disebut juga reduced adjective clause. Sebuah kata sifat bisa digunakan untuk memperkenalkan sebuah klausa yang direduksi menjadi frasa ajektiva. Raimes (1990:157) berpendapat bahwa, An adjective can be used to introduce a reduced clause. Veit (1986:144) mengatakan bahwa, Adjective phrases can also follow noun phrases, either restrictively or non-restrictively. Dengan demikian, frasa ajektiva bisa juga mengikuti frasa nomina, sama hal juga dengan restrictive relative clause atau nonrestrictive clause. (70) A person angry with the world makes a poor neighbor. -Restrictive Adjective Phrase (Veit, 1986:144) (71) Cicely, weary after her long journey, arrived safely home. -Nonrestrictive Adjective Phrase (Veit, 1986:144) Seperti yang telah dijelaskan pada contoh di atas, frasa ajektiva yang termasuk jenis restrictive adjective phrase pada contoh (70) tanpa diikuti tanda baca koma adalah angry with the world. Frasa ajektiva tersebut berfungsi untuk memberikan penjelasan kata benda yang mendahuluinya yaitu a person. Sedangkan frasa ajektiva yang termasuk ke dalam jenis non-restrictive adjective phrase pada contoh (71) dengan diikuti tanda baca koma adalah weary after the long journey. Kemudian, frasa tersebut dapat dihilangkan karena hanya sebagai informasi tambahan saja dari frasa Cicely.

27 2. 5 Semantik (Semantics) Semantik di dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Inggris semantics, dari bahasa Yunani sema (nomina) tanda ; atau dari verba samaino menandai, berarti. Istilah tersebut digunakan para pakar bahasa untuk menyebutkan bagian ilmu bahasa yang mempelajari makna (Djajasudarma, 1993:1). Saeed mengemukakan bahwa, Semantics is the study of meaning of words and sentences or Semantics is the study of meaning communicated through language (2001:3). O Grady (1997:7) juga berpendapat bahwa, Semantics is the study of meaning in human language. Jadi, dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa semantik adalah cabang linguistik yang meneliti arti atau makna. Makna atau arti terdapat dalam tata bahasa (sintaksis) maupun leksikon. Semantik dapat dibagi atas semantik gramatikal dan semantik leksikal Makna Leksikal Makna leksikal adalah makna yang dimiliki atau ada pada leksem meski tanpa konteks apa pun (Chaer, 1994:289). Demikian pula diungkapkan Djajasudarma, makna leksikal adalah makna unsur-unsur bahasa sebagai lambang benda, peristiwa, dan lain-lain; makna leksikal dimiliki unsur-unsur bahasa secara tersendiri, lepas dari konteks (1999:13). Unsur-unsur bahasa tersebut memiliki makna dan dapat dibaca pada kamus, Makna demikian disebut pula makna kamus, selain makna leksikal. Ada yang mengatakan bahwa makna leksikal adalah makna kata-kata pada waktu

28 berdiri sendiri, baik dalam bentuk turunan maupun bentuk dasar. Misalnya kata culture (bahasa Inggris) budaya di dalam kamus Shadily dan Echols disebutkan sebaagai nomina (kb) dan artinya: kesopanan, kebudayaan (1), pemeliharaan biakan (biologi) (2). Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia I budaya adalah nomina dan maknanya 1. Pikiran; akal budi; 2. Kebudayaan; 3. yang mengenai kebudayaan; yang sudah berkembang (beradab, maju) (Djajasudarma, 1999:13) Makna Gramatikal Makna gramatikal adalah makna yang menyangkut hubungan intra bahasa, atau makna yang muncul sebagai akibat berfungsinya sebuah kata di dalam kalimat, demikian diungkapkan Djajasudarma (1999:13). Sejalan dengan Djajasudarma, Chaer menyebutkan makna gramatikal adalah makna yang baru ada kalau terjadi proses gramatikal, seperti afiksasi, reduplikasi, komposisi, atau kalimatisasi (1994:290).

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Sintaksis (Syntax) Istilah Syntax berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu -sun- yang berarti dengan dan taxis yang berarti menempatkan. Istilah syntax digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalimat adalah gabungan dari beberapa kata yang dapat berdiri sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu maksud dari pembicara. Secara tertulis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan sesamanya memerlukan sarana untuk menyampaikan kehendaknya. Salah satu sarana komunikasi

Lebih terperinci

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu.

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu. I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu. Misal: Verb 1 (infinitive), Verb 2, dan Verb 3. Contoh penggunaan tenses : 1. Saya belajar di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata.

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Kumpulan kata mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech. Selain nomina, ajektiva, pronomina, verba, preposisi, konjungsi, dan interjeksi, adverbia

Lebih terperinci

Makalah Parts of Speech

Makalah Parts of Speech Makalah Parts of Speech BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Parts of Speech dalam bahasa Inggris berarti jenis-jenis kata atau kelas-kelas kata. Disebut parts of speech karena bagian-bagian dari ucapan

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN KESEKRETARIATAN Semester : 1

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN KESEKRETARIATAN Semester : 1 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN SEKRETARIATAN Semester : 1 MATA KULIAH : BAHASA INGGRIS I KODE MATA KULIAH / SKS : 390152037 / 2 SKS MATA KULIAH

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bahwa, Translation is the replacement of textual material in one language (source

BAB II KAJIAN TEORI. bahwa, Translation is the replacement of textual material in one language (source BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Terjemahan Untuk memperoleh gambaran tentang terjemahan, penulis merujuk kepada beberapa pendapat ahli bahasa sebagai berikut ini, Catford (1965:20) mengungkapkan bahwa, Translation

Lebih terperinci

BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST

BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST 198111022008122002 DESCRIBING HABITS Topic : Daily Habits Last night i went to bed around 11.00. you know, i usually go to bed at 9.30 p.m. I do

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori merupakan alat terpenting bagi suatu ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori merupakan alat terpenting bagi suatu ilmu pengetahuan. Tanpa BAB II KAJIAN PUSTAKA Teori merupakan alat terpenting bagi suatu ilmu pengetahuan. Tanpa adanya teori, hanya ada serangkaian fakta-fakta yang belum teranalisis dan belum dapat dikategorikan sebagai lmu

Lebih terperinci

SEKOLAH TOEFL STRUCTURE. Week 4 (30 Nov 06 Des 2015) Jangan biarkan keterbatasan membuatmu tidak mampu berbuat lebih dari yang orang lain pikirkan..

SEKOLAH TOEFL STRUCTURE. Week 4 (30 Nov 06 Des 2015) Jangan biarkan keterbatasan membuatmu tidak mampu berbuat lebih dari yang orang lain pikirkan.. 1 SEKOLAH TOEFL HANDBOOK Jangan biarkan keterbatasan membuatmu tidak mampu berbuat lebih dari yang orang lain pikirkan.. STRUCTURE Week 4 (30 Nov 06 Des 2015) * Diadopsi dari buku Deborah Phillips 2 Ingat

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA Mata Kuliah : Bahasa Inggris Bisnis 2 Kode / SKS : AK012105 / 1 SKS Program Studi : Sistem Komputer Fakultas : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi 1 Subject, Verb, Complement & Modifier. fungsi unsur.

Lebih terperinci

Pronouns Kata Ganti-Kata Ganti

Pronouns Kata Ganti-Kata Ganti Pronouns Kata Ganti-Kata Ganti Pembahasan tentang pronoun mencakup beberapa topic yaitu: Personal, possessive and reflexive pronouns Personal, possessive and reflexive pronoun menjelaskan tentang kata

Lebih terperinci

E VA D A E L U M M A H K H O I R, M. A B. P E R T E M U A N 2 A N A

E VA D A E L U M M A H K H O I R, M. A B. P E R T E M U A N 2 A N A HANDLING TAMU E VA D A E L U M M A H K H O I R, M. A B. P E R T E M U A N 2 A N A CARA PENERIMAAN TAMU Menanyakan nama dan keperluan (RESEPSIONIS) Good Morning. What can I do for you? Good morning, can

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial manusia. Tidak ada manusia tanpa bahasa dan tidak ada bahasa tanpa manusia. Dua hal yang

Lebih terperinci

Tips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013

Tips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013 Tips Cara Menjawab Test Tertulis Bahasa Inggris A. Membaca (Reading). 1. Menentukan gambaran umum (General Description). Jenis pertanyaannya adalah sebagai berikut: - What is the text about? - What does

Lebih terperinci

TAG QUESTION. Tag Question merupakan bentuk pertanyaan berekor yang fungsinya untuk mempertegas suatu pertanyaan.

TAG QUESTION. Tag Question merupakan bentuk pertanyaan berekor yang fungsinya untuk mempertegas suatu pertanyaan. TAG QUESTION Tag Question merupakan bentuk pertanyaan berekor yang fungsinya untuk mempertegas suatu pertanyaan. Syarat utama dalam membuat question tag adalah: Apabila kalimat utamanya / pernyataannya

Lebih terperinci

UNIT 1 Pengertian, Jenis, dan Contoh Noun dalam Kalimat

UNIT 1 Pengertian, Jenis, dan Contoh Noun dalam Kalimat UNIT 1 Pengertian, Jenis, dan Contoh Noun dalam Kalimat Jenis dan Contoh Noun Noun merupakan salah satu part of speech ( unsur kalimat dalam bahasa Inggris) yang berupa orang atau sesuatu seperti benda,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media massa baik elektronik maupun cetak seperti novel, tabloid, koran, artikel,

BAB I PENDAHULUAN. media massa baik elektronik maupun cetak seperti novel, tabloid, koran, artikel, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini sering kali kita temukan banyak informasi yang dituliskan di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak seperti novel, tabloid, koran, artikel,

Lebih terperinci

Pemrograman Lanjut. Interface

Pemrograman Lanjut. Interface Pemrograman Lanjut Interface PTIIK - 2014 2 Objectives Interfaces Defining an Interface How a class implements an interface Public interfaces Implementing multiple interfaces Extending an interface 3 Introduction

Lebih terperinci

PENETAPAN PANITIA PENGUJI...

PENETAPAN PANITIA PENGUJI... DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... PRASYARAT GELAR... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI... SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR

Lebih terperinci

MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS

MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS Compiled by: Theresia Riya Vernalita H., S.Pd. Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada ungkapan memberi saran

Lebih terperinci

APPENDICES. Appendix A. Data 1 (Student A)

APPENDICES. Appendix A. Data 1 (Student A) APPENDICES Appendix A Data 1 (Student A) 48 No Sentence 1. *There so many place they can visiting. *There so many place they can visiting. Tidak mengerti struktur yang sebenarnya, mengira bahwa are atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Sujatna (2007:1) dalam bukunya yang berjudul English Syntax for

BAB II KAJIAN TEORI. Sujatna (2007:1) dalam bukunya yang berjudul English Syntax for BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sintaksis (Syntax) 2.1.1 Definisi Sujatna (2007:1) dalam bukunya yang berjudul English Syntax for Beginners mengungkapkan bahwa Syntax originates from The Greek words syn meaning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penulis rasakan sangat sulit untuk dipelajari adalah bagian grammar atau

BAB I PENDAHULUAN. yang penulis rasakan sangat sulit untuk dipelajari adalah bagian grammar atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai seseorang yang bukan merupakan penutur asli, penulis dapat memahami bahwa belajar bahasa Inggris bukanlah suatu hal yang mudah. Bagian yang penulis

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI STIE Bisma Lepisi Jl. Ks. Tubun No. 11 Tangerang 15112 Telp.:(021) 558 9161-62. Fax.:(021) 558 9163 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Kelompok Mata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada

BAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi bahasa menurut Halliday (1978:21) adalah fungsi imaginative, yaitu bahasa digunakan untuk melahirkan karya sastra yang berbasis pada kekuatan

Lebih terperinci

BAGIAN I SUBJEK, VERB DAN OBJEK

BAGIAN I SUBJEK, VERB DAN OBJEK BAGIAN I UNIT 1 PART OF SPEECH Part of speech merupakan jenis-jenis kata dasar yang dikenal dalam dalam bahasa inggris, artinya kata-kata ini merupakan potongan-potongan puzzle yang digunakan untuk memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahkluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahkluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahkluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan sesamanya memerlukan sarana untuk menyampaikan kehendaknya. Salah satu sarana komunikasi

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 9LATIHAN SOAL CHAPTER 9

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 9LATIHAN SOAL CHAPTER 9 SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 9LATIHAN SOAL CHAPTER 9 1. Text for questions 1 and 2 To : Fahmi (The chair student of 8 B) 06/01/2017 Please forward to your classmates. During the long holiday, all

Lebih terperinci

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 11Latihan Soal 11.2

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 11Latihan Soal 11.2 1. Rita :Dont leave me alone, Bondan! Bondan :What did she say, Wan? Iwan :. SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 11Latihan Soal 11.2 She told you that you dont leave me alone. She told you

Lebih terperinci

SEKOLAH TOEFL STRUCTURE. Week 2. Jangan biarkan keterbatasan membuatmu tidak mampu berbuat lebih dari yang orang lain pikirkan..

SEKOLAH TOEFL STRUCTURE. Week 2. Jangan biarkan keterbatasan membuatmu tidak mampu berbuat lebih dari yang orang lain pikirkan.. 1 SEKOLAH TOEFL HANDBOOK Jangan biarkan keterbatasan membuatmu tidak mampu berbuat lebih dari yang orang lain pikirkan.. STRUCTURE Week 2 * Diadopsi dari buku Deborah Phillips 2 Ingat dan laksanakan selalu

Lebih terperinci

Conditional Sentence. Dosen Dr. Ali Mustadi, M.Pd NIP

Conditional Sentence. Dosen Dr. Ali Mustadi, M.Pd NIP Conditional Sentence Dosen Dr. Ali Mustadi, M.Pd NIP.19780710 200801 1 012 Pengertian CONDITIONAL SENTENCES adalah: Kalimat pengandaian Atau Kalimat bersyarat Rumus: If (clause 1 ), (clause 2) Type 1 [

Lebih terperinci

Rahasia Cermat & Mahir Menguasai Akuntansi Keuangan Menengah (Indonesian Edition)

Rahasia Cermat & Mahir Menguasai Akuntansi Keuangan Menengah (Indonesian Edition) Rahasia Cermat & Mahir Menguasai Akuntansi Keuangan Menengah (Indonesian Edition) Hery Hery Click here if your download doesn"t start automatically Rahasia Cermat & Mahir Menguasai Akuntansi Keuangan Menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada umumnya frasa merupakan kelompok kata atau gabungan dua kata atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar Book: an ESL/ EFL- Teacher

Lebih terperinci

(RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP.2 )

(RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP.2 ) (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP.2 ) MATA PELAJARAN :BAHASA INGGRIS SMP/MTs : SMP KELAS/SEMESTER : IX Genap Jmlh pertemuan : 1 X ( 2 jam pel ) STANDAR KOMPETENSI Mendengarkan Memahami makna dalam

Lebih terperinci

KESASTRAAN MELAYU TIONGHOA DAN KEBANGSAAN INDONESIA: JILID 2 FROM KPG (KEPUSTAKAAN POPULER GRAMEDIA)

KESASTRAAN MELAYU TIONGHOA DAN KEBANGSAAN INDONESIA: JILID 2 FROM KPG (KEPUSTAKAAN POPULER GRAMEDIA) Read Online and Download Ebook KESASTRAAN MELAYU TIONGHOA DAN KEBANGSAAN INDONESIA: JILID 2 FROM KPG (KEPUSTAKAAN POPULER GRAMEDIA) DOWNLOAD EBOOK : KESASTRAAN MELAYU TIONGHOA DAN KEBANGSAAN Click link

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial menggunakan bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial menggunakan bahasa. Bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah aspek penting dalam interaksi antar manusia. Manusia melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial menggunakan bahasa. Bahasa juga dipandang sebagai cermin

Lebih terperinci

In the beginning God created the heavens and the earth. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. - Genesis 1:1.

In the beginning God created the heavens and the earth. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. - Genesis 1:1. In the beginning God created the heavens and the earth. - Genesis 1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. - Kejadian 1:1 For God so loved the world that he gave his only Son, that whoever believes

Lebih terperinci

ELLIPTICAL SENTENCE. Dalam pengerjaan / penggunaan kalimat Elliptical Construction, perlu diperhatikan tentang kata kerja bantu / auxiliary verb :

ELLIPTICAL SENTENCE. Dalam pengerjaan / penggunaan kalimat Elliptical Construction, perlu diperhatikan tentang kata kerja bantu / auxiliary verb : ELLIPTICAL SENTENCE Elliptical sentence atau yang sering disebut dengan ellipsis atau construction adalah penggabungan dua buah kalimat yang memiliki unsur sama dengan tujuan untuk membuat kalimat majemuk

Lebih terperinci

6. Subklosa Adverba Cara

6. Subklosa Adverba Cara 6. Subklosa Adverba Cara He drives very fast. S P (frasa ket. cara) He drives AS IF he were in a race. S P (subklosa adv. cara) (AS IF = seolah-olah) Contoh lain: You can do it AS you like. S P Ket. Cara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. kata dengan kata yang lain menjadi frase, dan gabungan antara frase dengan frase

BAB II KAJIAN TEORI. kata dengan kata yang lain menjadi frase, dan gabungan antara frase dengan frase 7 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sintaksis Pengertian sintaksis menurut Miller (2002 : 346) adalah: Syntax has to do with how words are put together to build phrases, with how phrases are put together to build

Lebih terperinci

Who are talking in the dialog? Bruce. Erick. Ericks sister. Bruce and Erick. E. Kunci Jawaban : D. Pembahasan Teks :

Who are talking in the dialog? Bruce. Erick. Ericks sister. Bruce and Erick. E. Kunci Jawaban : D. Pembahasan Teks : 1. SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 8LATIHAN SOAL CHAPTER 8 By the way, you are still going to look around, arent you? Who are talking in the dialog? Bruce Erick Ericks sister Bruce and Erick Kunci

Lebih terperinci

BAHASA INGGRIS BISNIS 2. Oleh : SRI SETIAWATY EA27

BAHASA INGGRIS BISNIS 2. Oleh : SRI SETIAWATY EA27 BAHASA INGGRIS BISNIS 2 Oleh : SRI SETIAWATY 18 211 261 4 EA27 UNIVERSITAS GUNADARMA 2015 Definition Of Noun Clause Noun clauses is a group of words that can not stand alone (dependent clauses) that has

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI KOMPUTER PROGRAM D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI KOMPUTER PROGRAM D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI KOMPUTER PROGRAM D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 15/08/016 Tanggal revisi 4/0/017 Kode dan Nama MK PP04114

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. klausa bukanlah kalimat karena klausa harus tergabung dengan klausa lainnya

BAB I PENDAHULUAN. klausa bukanlah kalimat karena klausa harus tergabung dengan klausa lainnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Klausa merupakan satuan sintaksis yang memiliki ciri seperti kalimat, tapi klausa bukanlah kalimat karena klausa harus tergabung dengan klausa lainnya agar dapat membentuk

Lebih terperinci

Lesson 63: Reported speech. Pelajaran 63: Pidato Laporan

Lesson 63: Reported speech. Pelajaran 63: Pidato Laporan Lesson 63: Reported speech Pelajaran 63: Pidato Laporan Reading (Membaca) He told me that he would come. (Dia bilang kepadaku dia akan datang.) She said that she would be fine. (Dia berkata bahwa dia akan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI KOMPUTER - D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI KOMPUTER - D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI KOMPUTER - D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 15/08/2016 Tanggal revisi 4/2/2017 Fakultas Program D3 Bisnis dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. struktur-struktur kalimat, frase dan klausa. Sintakis sendiri berasal dari bahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. struktur-struktur kalimat, frase dan klausa. Sintakis sendiri berasal dari bahasa BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sintaktis Sintaktis adalah salah satu cabang ilmu tata bahasa yang membicarakan struktur-struktur kalimat, frase dan klausa. Sintakis sendiri berasal dari bahasa Yunani, sun yang

Lebih terperinci

FM-UDINUS-BM-08-05/R2

FM-UDINUS-BM-08-05/R2 RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : C11.03203/ Intermediate English Grammar Revisi ke : 2 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 1 Februari 2014 Jml Jam

Lebih terperinci

CONJUNCTIONS Kata Sambung

CONJUNCTIONS Kata Sambung CONJUNCTIONS Kata Sambung Conjunction (kata sambung) adalah kata untuk menghubungkan kata-kata, ungkapanungkapan, atau kalimat-kalimat dan sebagainya, dan tidak untuk tujuan atau maksud lain. Konjungsi

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : BAHASA INGGRIS 1 Kode Mata : DK - 11202 Jurusan / Jenjang : D3 MANAJEMEN INFORMAA Tujuan Instruksional Umum :

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPS CHAPTER 10LATIHAN SOAL BAB 10. Be quite. Keep quiet

SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPS CHAPTER 10LATIHAN SOAL BAB 10. Be quite. Keep quiet 1. The correct active voice sentence of you are requested to keep quiet is SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPS CHAPTER 10LATIHAN SOAL BAB 10 Be quite Keep quiet Please keep quite Be quite please Please

Lebih terperinci

Contoh Pengembangan Bahan Ajar untuk Program Audio (Bahan Ajar untuk Latihan Keterampilan Mendengarkan)

Contoh Pengembangan Bahan Ajar untuk Program Audio (Bahan Ajar untuk Latihan Keterampilan Mendengarkan) Contoh Pengembangan Bahan Ajar untuk Program Audio (Bahan Ajar untuk Latihan Keterampilan Mendengarkan) 1.Buat silabus (peta bahan ajar) untuk keteramplan mendengarkan dengan format berikut: Kompetensi

Lebih terperinci

APPENDICES. 2. If you use a city map, you your way. a. are not losing c. did not lose e. would not lose b. will not lose d.

APPENDICES. 2. If you use a city map, you your way. a. are not losing c. did not lose e. would not lose b. will not lose d. APPENDICES Name : Class : Date : Time : 60 minutes CONDITIONAL SENTENCES I. Choose the best answer 1. Will you come to the meeting? If you come, I a. come c. do e. too b. will d. am 2. If you use a city

Lebih terperinci

Lesson 70: Questions. Pelajaran 70: Pertanyaan

Lesson 70: Questions. Pelajaran 70: Pertanyaan Lesson 70: Questions Pelajaran 70: Pertanyaan Reading (Membaca) Is your job easy? (Apakah pekerjaanmu mudah?) Has he finished eating? (Apakah dia sudah selesai makan?) Will it keep raining? (Akankah ini

Lebih terperinci

KETERANGAN WAKTU, KATA DEPAN & KATA PENGUHUBUNG NO KATA BHS INGGRIS

KETERANGAN WAKTU, KATA DEPAN & KATA PENGUHUBUNG NO KATA BHS INGGRIS 1 akhir pekan ini this weekend 2 akhir-akhir ini lately 3 akhir-akhir ini nowadays 4 asalkan provided (that) 5 bahkan even 6 banyak a lot 7 banyak much 8 banyak many 9 barangkali probably 10 baru saja

Lebih terperinci

CHAPTER III RESULT OF THE STUDY. 1. The problems faced by the tenth grade students of SMK YP SEI. PALANGKA RAYA in using letter s/es as plural nouns

CHAPTER III RESULT OF THE STUDY. 1. The problems faced by the tenth grade students of SMK YP SEI. PALANGKA RAYA in using letter s/es as plural nouns 54 CHAPTER III RESULT OF THE STUDY A. The Result of Test 1. The problems faced by the tenth grade students of SMK YP SEI PALANGKA RAYA in using letter s/es as plural nouns Analyzing was used as the basic

Lebih terperinci

Me You Her Him It Us Them

Me You Her Him It Us Them 7 Jenis Pronoun yang Harus Anda Ketahui Pronoun atau kata ganti adalah kata yang dapat menggantikan suatu kata bendaatau frasa kata benda. Kata ganti berfungsi menghindari pengulangan kata benda atau frasa

Lebih terperinci

ANALISIS TENSE DAN ASPEK DALAM NOVEL OLIVER TWIST KARYA CHARLES DICKENS

ANALISIS TENSE DAN ASPEK DALAM NOVEL OLIVER TWIST KARYA CHARLES DICKENS ANALISIS TENSE DAN ASPEK DALAM NOVEL OLIVER TWIST KARYA CHARLES DICKENS Drs. Sugija, M.Hum Staf Pengajar Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Surakarta Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA MANAJEMEN (INDONESIAN EDITION) BY HERY HERY

ANALISIS KINERJA MANAJEMEN (INDONESIAN EDITION) BY HERY HERY ANALISIS KINERJA MANAJEMEN (INDONESIAN EDITION) BY HERY HERY READ ONLINE AND DOWNLOAD EBOOK : ANALISIS KINERJA MANAJEMEN (INDONESIAN EDITION) Click button to download this ebook READ ONLINE AND DOWNLOAD

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Pada bab ini penulis membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan

BAB II KAJIAN TEORI. Pada bab ini penulis membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini penulis membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang selanjutnya akan digunakan untuk menganalisis data pada bab tiga. Teori yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS

ABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS ABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS EDISI SENIN 01 DESEMBER 2008 Adi Cahyono Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dari seluruh bab yang telah dipaparkan. Dari data di atas dapat disimpulkan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dari seluruh bab yang telah dipaparkan. Dari data di atas dapat disimpulkan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Pada bab terakhir penulisan skripsi ini ditarik beberapa kesimpulan dari seluruh bab yang telah dipaparkan. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa data yang

Lebih terperinci

Alternatif Pembelajaran. Mengamati 1. Menanggapi gambar 2. Menonton video tentang. 3. Membaca daftar ekspresi kebahasaan.

Alternatif Pembelajaran. Mengamati 1. Menanggapi gambar 2. Menonton video tentang. 3. Membaca daftar ekspresi kebahasaan. Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Menganalisis struktur teks, dan unsur kebahasaan dari

Lebih terperinci

Lesson 66: Indirect questions. Pelajaran 66: Pertanyaan Tidak Langsung

Lesson 66: Indirect questions. Pelajaran 66: Pertanyaan Tidak Langsung Lesson 66: Indirect questions Pelajaran 66: Pertanyaan Tidak Langsung Reading (Membaca) Could you tell me where she went? (Bisakah kamu beritahu aku kemana dia pergi?) Do you know how I can get to the

Lebih terperinci

Lesson 61 : Partial negation and Complete negation. Pelajaran 61 : Penyangkalan Sebagian dan Penyangkalan. Lengkap

Lesson 61 : Partial negation and Complete negation. Pelajaran 61 : Penyangkalan Sebagian dan Penyangkalan. Lengkap Lesson 61 : Partial negation and Complete negation Pelajaran 61 : Penyangkalan Sebagian dan Penyangkalan Lengkap Reading (Membaca) Not all my brothers are at home. Some are and some are not. (Tidak semua

Lebih terperinci

Relasi Negara & Agama: Redefinisi Diskursus Konstitusionalisme (Rangkaian Studi IMR)

Relasi Negara & Agama: Redefinisi Diskursus Konstitusionalisme (Rangkaian Studi IMR) Relasi Negara & Agama: Redefinisi Diskursus Konstitusionalisme (Rangkaian Studi IMR) Yudi Junadi Click here if your download doesn"t start automatically Relasi Negara & Agama: Redefinisi Diskursus Konstitusionalisme

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 SISTIM INFORMASI STIMIK PRABUMULIH

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 SISTIM INFORMASI STIMIK PRABUMULIH Nomor Dokumen: Revisi ke : 00 Tanggal : Dibuat oleh : Direvisi oleh : Disetujui : Hepny Samosir, S.Pd., M.Pd. Tanda Tangan : Tanda Tangan: Tanda Tangan: RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

ANALISIS CAPAIAN OPTIMASI NILAI SUKU BUNGA BANK SENTRAL INDONESIA: SUATU PENGENALAN METODE BARU DALAM MENGANALISIS 47 VARIABEL EKONOMI UNTU

ANALISIS CAPAIAN OPTIMASI NILAI SUKU BUNGA BANK SENTRAL INDONESIA: SUATU PENGENALAN METODE BARU DALAM MENGANALISIS 47 VARIABEL EKONOMI UNTU ANALISIS CAPAIAN OPTIMASI NILAI SUKU BUNGA BANK SENTRAL INDONESIA: SUATU PENGENALAN METODE BARU DALAM MENGANALISIS 47 VARIABEL EKONOMI UNTU READ ONLINE AND DOWNLOAD EBOOK : ANALISIS CAPAIAN OPTIMASI NILAI

Lebih terperinci

Lesson 42: have to, don t have to. Pelajaran 42: harus, tidak perlu

Lesson 42: have to, don t have to. Pelajaran 42: harus, tidak perlu Lesson 42: have to, don t have to Pelajaran 42: harus, tidak perlu Reading (Membaca) We have to go to school tomorrow. ( Kita harus pergi ke sekolah besok ) I have to get up at 5 am tomorrow. ( Aku harus

Lebih terperinci

BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA

BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA 108 BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA 6.1 Kalimat Sederhana Siswa sekolah dasar dalam mempelajari bahasa Inggris selain mendengarkan, dan berbicara, siswa juga dituntut untuk

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Mesin S1

Program Studi Teknik Mesin S1 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : BAHASA INGGRIS 2 KODE / SKS : IT042138 / 1 Pertemuan ke Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Bahasan dan TIK Teknik Pembelajaran 1 UNIT 1 Vocabulary Structure Supplement

Lebih terperinci

A. Noun Noun (kata benda) dalam bahasa Inggris ialah semua hal yang menjadi subjek, objek, objek tambahan (complement), objek preposisi (preposition)

A. Noun Noun (kata benda) dalam bahasa Inggris ialah semua hal yang menjadi subjek, objek, objek tambahan (complement), objek preposisi (preposition) A. Noun Noun (kata benda) dalam bahasa Inggris ialah semua hal yang menjadi subjek, objek, objek tambahan (complement), objek preposisi (preposition) dalam sebuah kalimat serta kata benda kepunyaan (possesive).

Lebih terperinci

Perbedaan antara Frasa Nomina sebagai Objek. dan Frasa Nomina sebagai Komplemen Objek. dalam Klausa Bahasa Inggris 1. oleh:

Perbedaan antara Frasa Nomina sebagai Objek. dan Frasa Nomina sebagai Komplemen Objek. dalam Klausa Bahasa Inggris 1. oleh: Perbedaan antara Frasa Nomina sebagai Objek dan Frasa Nomina sebagai Komplemen Objek dalam Klausa Bahasa Inggris 1 oleh: Eva Tuckyta Sari Sujatna, M.Hum 2 1. Pengantar Frasa nomina (yang kemudian saya

Lebih terperinci

Teknik Kreatif Menyajikan Presentasi Memukau (Indonesian Edition)

Teknik Kreatif Menyajikan Presentasi Memukau (Indonesian Edition) Teknik Kreatif Menyajikan Presentasi Memukau (Indonesian Edition) Muhammad Noer Click here if your download doesn"t start automatically Teknik Kreatif Menyajikan Presentasi Memukau (Indonesian Edition)

Lebih terperinci

A UNIFIED ANALYSIS OF KE-/-AN IN INDONESIAN. Benedict B. Dwijatmoko Sanata Dharma University Yogyakarta Indonesia b.b.dwijatmoko@gmail.

A UNIFIED ANALYSIS OF KE-/-AN IN INDONESIAN. Benedict B. Dwijatmoko Sanata Dharma University Yogyakarta Indonesia b.b.dwijatmoko@gmail. A UNIFIED ANALYSIS OF KE-/-AN IN INDONESIAN Benedict B. Dwijatmoko Sanata Dharma University Yogyakarta Indonesia b.b.dwijatmoko@gmail.com INDONESIAN PASSIVES With the Prefix di- Rumah itu akan dijual.

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika APPENDICES

Perpustakaan Unika APPENDICES APPENDICES APPENDIX 1 DAFTAR ANGKET UNTUK PARA MURID ANGKET A Petunjuk : 1. Bacalah terlebih dahulu setiap pertanyaan dengan teliti sebelum menjawabnya. 2. Setiap pertanyaan hanya boleh diisi dengan satu

Lebih terperinci

Lesson 67: Tag Questions. Pelajaran 67: Kalimat Tanya Penegasan

Lesson 67: Tag Questions. Pelajaran 67: Kalimat Tanya Penegasan Lesson 67: Tag Questions Pelajaran 67: Kalimat Tanya Penegasan Reading (Membaca) You will come with us, won t you? (Kamu akan datang dengan kami, The water is cold, isn t it? (Airnya dingin, bu You really

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Halliday mengemukakan bahwa kohesi adalah bagian dari sistem bahasa

BAB II KAJIAN TEORI. Halliday mengemukakan bahwa kohesi adalah bagian dari sistem bahasa BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Cohesion Halliday mengemukakan bahwa kohesi adalah bagian dari sistem bahasa yang merujuk kepada hubungan makna yang terdapat dalam sebuah teks seperti yang dikatakan oleh Halliday

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks.

BAB II LANDASAN TEORI. menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks. BAB II LANDASAN TEORI Di dalam bab ini dipaparkan teori-teori yang digunakan dalam menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks. Teori mengenai pelanggaran maxim diambil

Lebih terperinci

SEKOLAH TOEFL STRUCTURE. Week 5 (07 Des 13 Des 2015) Jangan biarkan keterbatasan membuatmu tidak mampu berbuat lebih dari yang orang lain pikirkan..

SEKOLAH TOEFL STRUCTURE. Week 5 (07 Des 13 Des 2015) Jangan biarkan keterbatasan membuatmu tidak mampu berbuat lebih dari yang orang lain pikirkan.. 1 SEKOLAH TOEFL HANDBOOK Jangan biarkan keterbatasan membuatmu tidak mampu berbuat lebih dari yang orang lain pikirkan.. STRUCTURE Week 5 (07 Des 13 Des 2015) * Diadopsi dari buku Deborah Phillips 2 Ingat

Lebih terperinci

Callista Sulaiman

Callista Sulaiman Callista Sulaiman 2011-031-070 T : Ok, Good afternoon, guys. So, today I will teach you and today we will do a listening again. So, as usual, there will be a song, first. I ll give you the lyric. (distributing)

Lebih terperinci

Tips structure dalam Toefl

Tips structure dalam Toefl Tips structure dalam Toefl Untuk menjawab soal structure pada tes TOEFL hal yang pertama yanga perlu temanteman semua perhatikan adalah jangan mengartikan dulu. jadikan proses mengartikan itu adalah alternatif

Lebih terperinci

POLA URUTAN FRASA PADA KLAUSA NOMINAL BAHASA INGGRIS DAN BAHASA INDONESIA. Oleh: Dian Rivia Himmawati, Dosen FBS Universitas Negeri Surabaya.

POLA URUTAN FRASA PADA KLAUSA NOMINAL BAHASA INGGRIS DAN BAHASA INDONESIA. Oleh: Dian Rivia Himmawati, Dosen FBS Universitas Negeri Surabaya. POLA URUTAN FRASA PADA KLAUSA NOMINAL BAHASA INGGRIS DAN BAHASA INDONESIA Oleh: Dian Rivia Himmawati, Dosen FBS Universitas Negeri Surabaya Abstract Human language is rule-governed. But not all languages

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dijelaskan teori-teori yang memiliki keterkaitan dengan topik penelitian, kemudian digunakan sebagai landasan dalam menganalisis data yang terdapat pada Bab tiga. 2.1

Lebih terperinci

Panduan Excel untuk Pelamar Kerja (Indonesian Edition)

Panduan Excel untuk Pelamar Kerja (Indonesian Edition) Panduan Excel untuk Pelamar Kerja (Indonesian Edition) Yudhy Wicaksono Click here if your download doesn"t start automatically Panduan Excel untuk Pelamar Kerja (Indonesian Edition) Yudhy Wicaksono Panduan

Lebih terperinci

Lesson 21: Who. Pelajaran 21: Siapa

Lesson 21: Who. Pelajaran 21: Siapa Lesson 21: Who Pelajaran 21: Siapa Reading (Membaca) Who are your friends? (Siapa temanmu?) Who is your new boss? (Siapa bos barumu?) Who is your English teacher? (Siapa guru Bahasa Inggrismu?) Who was

Lebih terperinci

Lesson 58 : everything, anything. each, every. Pelajaran 58 : semuanya, apapun. Masing-masing/sesuatu, setiap

Lesson 58 : everything, anything. each, every. Pelajaran 58 : semuanya, apapun. Masing-masing/sesuatu, setiap Lesson 58 : everything, anything each, every Pelajaran 58 : semuanya, apapun Masing-masing/sesuatu, setiap Reading (Membaca) Is everything okay? (Apakah semuanya baikbaik?) Don t worry, everything will

Lebih terperinci

No Kegiatan Kalimat yang di latih Arti. 2. How are you? 3.- Do you remember about population? - Can you explain about population?

No Kegiatan Kalimat yang di latih Arti. 2. How are you? 3.- Do you remember about population? - Can you explain about population? 45 Lampiran 3. Siklus 1 1 Pendahuluan 1. Good morning/ Good afternoon 2. How are you? 3.- Do you remember about population? about population? 4.- Do you know the meaning of population? - What is the definition

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dikemukakan oleh Radford (2004:1) mengatakan bahwa syntax is the study of the

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dikemukakan oleh Radford (2004:1) mengatakan bahwa syntax is the study of the 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sintaksis (Syntax) Sintaksis merupakan salah satu cabang ilmu linguistik. Seperti yang dikemukakan oleh Radford (2004:1) mengatakan bahwa syntax is the study of the way in which

Lebih terperinci

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah Lesson 19: What Pelajaran 19: Apakah Reading (Membaca) What is it? (Apakah ini?) What is your name? (Saiapa namamu?) What is the answer? (Apakah jawabannya?) What was that? (Apakah itu tadi?) What do you

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Pada bab kajian teori ini, penulis membahas teori-teori yang berkaitan

BAB II KAJIAN TEORI. Pada bab kajian teori ini, penulis membahas teori-teori yang berkaitan BAB II KAJIAN TEORI Pada bab kajian teori ini, penulis membahas teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang akan digunakan sebagai referensi dalam menganalisis data pada bab selanjutnya. 2.1 Sintaksis

Lebih terperinci

Swasti Nareswari. Student Number: ENGLISH LETTER STUDY PROGRAMME FACULTY OF LETTERS SOEGIJAPRANATA CATHOLIC UNIVERSITY SEMARANG 2004

Swasti Nareswari. Student Number: ENGLISH LETTER STUDY PROGRAMME FACULTY OF LETTERS SOEGIJAPRANATA CATHOLIC UNIVERSITY SEMARANG 2004 THE REALIZATION OF THE JAVANESE REQUEST PATTERN: A CASE STUDY OF A JAVANESE FAMILY A THESIS By Swasti Nareswari Student Number: 00.80.0016 ENGLISH LETTER STUDY PROGRAMME FACULTY OF LETTERS SOEGIJAPRANATA

Lebih terperinci

Soal CPNS Bahasa Inggris + PEMBAHASAN

Soal CPNS Bahasa Inggris + PEMBAHASAN LATIHAN SOAL TES CPNS Soal CPNS Bahasa Inggris + PEMBAHASAN 1. I have the homework a. doing b. done c. does d. did e. do b. done I have the homework. Kalimat di atas menggunakan causative verb, yaitu sebuah

Lebih terperinci

2. PERSONAL PRONOUNS 3. Pronouns are words like I, me (personal pronouns) or my, mine (possessive pronouns).

2. PERSONAL PRONOUNS 3. Pronouns are words like I, me (personal pronouns) or my, mine (possessive pronouns). KISI-KISI PTS GASAL BAHASA INGGRIS KELAS 7 1. SIMPLE PRESENT TENSE be Use: am with the personal pronoun II is with the personal pronouns he, she or it (or with the singular form of nouns) are with the

Lebih terperinci

FORMULIR No.Dokumen FM-02-AKD-0- FORMAT S A P

FORMULIR No.Dokumen FM-02-AKD-0- FORMAT S A P Halaman 1 dari 18 PERTEMUAN KE 1-2 SKS/Semester : 2 / 4 STANDAR KOMPETENSI Students are able to use the English word classes in correct and appropriate sentences or utterances for communication for various

Lebih terperinci

Sistem Informasi. Soal Dengan 2 Bahasa: Bahasa Indonesia Dan Bahasa Inggris

Sistem Informasi. Soal Dengan 2 Bahasa: Bahasa Indonesia Dan Bahasa Inggris Sistem Informasi Soal Dengan 2 Bahasa: Bahasa Indonesia Dan Bahasa Inggris 1. Kita mengetahui bahwa perkembangan teknologi di zaman sekarang sangat pesat dan banyak hal yang berubah dalam kehidupan kita.

Lebih terperinci

RAHASIA CERMAT & MAHIR MENGUASAI AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH (INDONESIAN EDITION) BY HERY HERY

RAHASIA CERMAT & MAHIR MENGUASAI AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH (INDONESIAN EDITION) BY HERY HERY Read Online and Download Ebook RAHASIA CERMAT & MAHIR MENGUASAI AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH (INDONESIAN EDITION) BY HERY HERY DOWNLOAD EBOOK : RAHASIA CERMAT & MAHIR MENGUASAI AKUNTANSI Click link bellow

Lebih terperinci